POPULARITY
Categories
Berawal dari obrolan seorang Ibu tentang harapan untuk anaknya kelak, saya mencoba membahas penyebab mahalnya biaya pendidikan tinggi saat ini. Di sisi lain, pendidikan tinggi juga dihadapkan dengan keluhan para Dosen terkait kesejahteraan mereka, dan saya mencoba menjawab pertanyaan “Apakah kalau penghasilan Dosen ditingkatkan maka kinerja mereka juga meningkat ?”. Selain itu, saya membahas bagaimana kesenjangan antara hasil penelitian (publikasi ilmiah) dan kontribusinya terhadap pembangunan nasional. Di akhir terselip pertanyaan, bangsa ini mau dibangun berdasarkan ilmu pengetahuan atau tidak ?
Indonesia menempati peringkat kelima dunia dalam jumlah perokok aktif, dengan kanker paru sebagai penyebab kematian tertinggi akibat rokok. Kalangan anti rokok juga menolak intervensi industri rokok terhadap pelajar, sebagai perokok pemula. Bagaimana dunia pendidikan mengikis penetrasi rokok di linkungan pendidikan atau pelajar? Talk bersama Sekjen PGRI, Dudung Abdul Qadir.
Guru dikenal dengan pemikiran tajam dan metode pembelajaran yang tak biasa—mengajak kita menengok lebih dalam ke dunia pendidikan Indonesia yang telah kehilangan maknanya.Guru Gembul mengungkap kenyataan pahit bahwa kualitas guru di negeri ini bukan sekadar kurang, tapi benar-benar memprihatinkan. Sistem pendidikan masih lebih mementingkan kepatuhan pada teks daripada mengasah kemampuan berpikir logis dan kritis.—Uncensored bersama Andini Effendi ingin memulai percakapan mengenai isu yang kerap dianggap tabu. The Elephant in the Room adalah topik yang diketahui semua orang, namun tidak banyak yang berani membicarakannya. Dengan berdiskusi secara terbuka, kami harap masyarakat bisa lebih terbuka pikiran dan hatinya.୨♡୧ New episode drops every Thursday! ୨♡୧☆ Jangan lupa follow & Subscribe kami ☆ https://www.instagram.com/cauldroncontent/ https://www.youtube.com/playlist?list=PLZ3JpwVKQYqY6XA9E0ufQ6gWBL6H__NYw☆ Dengarkan juga podcast kami ☆https://open.spotify.com/show/6pHdBM4Jr0JMwBvbVCMiQI?si=cc66a009ea964c3a&nd=1&dlsi=4f0c2d2242694a34https://podcasts.apple.com/id/podcast/uncensored-with-andini-effendi/id1627192280☆ Host Andini Effendi ☆ https://www.instagram.com/andinieffendi/☆ Guru Gembul ☆https://www.instagram.com/gurugembul/☆ Wardrobe by Wilsen Willim ☆https://www.instagram.com/wilsenwillimofficial/—Timestamps00:00 Intro01:10 Latar belakang Guru Gembul08:35 Demokrasi & Warisan Feodal Indonesia13:59 Kompetensi Guru Indonesia19:58 Sistem Pendidikan Indonesia Gagal27:11 Manipulasi Sistem Pendidikan Indonesia30:26 Guru: Kunci Membentuk Generasi Emas33:33 Membongkar Kebisuan Pendidikan 41:23 Potensi Anak Indonesia Terbungkam53:57 Ekspektasi vs Realita Indonesia56:38 Warisan Terbaik: Kontribusi bagi Masa Depan
Penulisan ulang sejarah Indonesia akan menjadi bahan pelajaran di institusi pendidikan. Namun demikian, wacana ini pastinya perlu dikerjakan secara hati-hati dan tidak tergesa-gesa dalam penulisan ulang. Bukan berarti menyalin yang sudah ada, akan tetapi penting juga dilakukan sebuah pelurusan sejarah.
Bagaimana menerapkan Putusan MK yang wajibkan Negara membiayai Pendidikan Dasar Sekolah Negeri dan Swasta?[TALK] Pakar Pendidikan/Anggota Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) 2019-2021 - Doni Kusuma Albertus.&Koodinator Komunitas Peduli Pendidikan Jawa Barat - M.S. Iriyanto
Wawancara Guru Besar Ahli penyakit Dalam, Dekan FKUI - Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH
Bengkel Duta LaunchPAD dan muhasabah peribadi saya mengenai Islam dan Pendidikan Inklusif berdasarkan Surah ‘Abasa dan kisah Abdullah ibn Umm Maktum RA:
Skor Survei Penilaian Integritas (SPI) sektor pendidikan pada tahun 2024 mencapai skor 69,5.Artinya kita masih punya pekerjaan rumah besar. Plagiarisme yang dibiarkan, Gratifikasi yang dianggap wajar, Ketidakdisiplinan akademik yang terus berulang. Budaya integritas seharusnya tumbuh dari ruang kelas, tapi justru banyak celah di sana. Apa akar masalahnya? Bagaimana membenahinya?
Pemprov Jawa Barat melalui Gubernurnya, Dedi Mulyadi menyiapkan sejumlah program strategis untuk memperbaiki sistem pendidikan di Jawa Barat di 2025 ini. Mulai dari pembentukan karakter siswa dan guru, mengirim siswa bermasalah ke Barak militer, larangan kegiatan sekolah yg membebani orang tua spt Study Tour, kemudian larangan bagi siswa yg blm cukup umur, utk menggunakan sepeda motor ke Sekolah. Saat ini ada sekitar 274 pelajar tingkat SMA dan SMK dari sejumlah daerah di Jawa Barat yang tengah menjalani pelatihan intensif untuk membangun fondasi moral yang kuat melalui dasar kepemimpinan, bela negara, dan kedisiplinan. Program-program tsb mendapat apresiasi dari masyarakat Jabar. Namun apakah program ini dijamin akan konsisten? Wawancara Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman
#DiskusiInteraktif Apa PR dan tantangan pendidikan ke depan, Sebagai sektor prioritas bagi pembangunan bangsa, jalan menuju kebangkitan dan kemajuan Bangsa?[TALK] Dewan Pakar Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) sekaligus pengamat Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) - Rakhmat Hidayat- Sosiolog Unika Sugijapranata - Hermawan Pancasiwi
Video ini dihasilkan menggunakan generative AI tool Notebook LM oleh Google pada membincangkan artikel saya di blog www.saifulislam.com.Ia menganalisis perbandingan sistem pendidikan menengah di Finland, Malaysia, Korea Selatan, dan Amerika Syarikat, memfokuskan perbezaan falsafah antara sokongan inklusif untuk semua pelajar dan penekanan kecemerlangan melalui persaingan. Perbandingan ini mengkaji bagaimana setiap negara merangka dasar dan pelaksanaannya, serta kesannya terhadap hasil peperiksaan dan nilai pembelajaran lain seperti kesejahteraan pelajar. Ia membincangkan kejayaan dan cabaran setiap pendekatan, serta kritikan awam terhadap isu seperti tekanan akademik, ketidaksamaan, dan kesan sistem peperiksaan berisiko tinggi. Artikel ini menyimpulkan dengan menekankan pentingnya mencari keseimbangan antara kecemerlangan dan kesaksamaan serta menjadikan kesejahteraan pelajar sebagai metrik utama kejayaan pendidikan.Artikel penuh boleh dibaca di https://saifulislam.com/muhasabah-spm-pendidikan-untuk-semua-atau-kecemerlangan-sebahagian-murid/
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Tarsisius Abraham Abimayu dan Kristinia Numartina dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Villa Melati Mas di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 27-33; Mazmur tg 34: 2.9.17-18.19-20; Yohanes 3: 31-36.SEKOLAH KETAATAN Renungan kita pada hari ini bertema: Sekolah Ketaatan.Salah satu ciri semangat Paskah ialah sekolah ketaatan. Sekolah ini sangatberbeda dari berbagai sekolah yang kita miliki seperti sekolah militer,perawat, polisi, teknik komunikasi, administrasi dan lain sebagainya.Sekolah-sekolah kita ini jelas menghasilkan banyak sekali lulusan, namun apakahmereka semua lulus dalam kebajikan ketaatan, ini menjadi suatu pertanyaan yangbesar. Pada kenyataannya, mereka tidak memberikan pelajaran dan pelatihanspesifik tentang menjadi seseorang yang taat. Kalau demikian, lebih tepat dan baik semua sekolah ituperlu mengambil semangat Paskah demi mendapatkan pelajaran tentang ketaatan.Pelajaran utama di sekolah ini ialah Yesus yang taat secara sempurna kepadaBapa-Nya untuk menunaikan kehendak Bapa, dengan merelakan diri-Nya menjadikorban bagi keselamatan semua umat manusia dari dosa. Ini adalah sumber utamabagi kurikulum pembelajaran ketaatan semua pengikut-Nya dan semua orang lainyang menjalankan kehendak Tuhan. Yesus menegaskan bahwa pembelajaran dasar bagi kita ialahpercaya kepada Dia yang diutus oleh Bapa dan mengikuti jalan yang Ia lalui,yaitu melaksanakan kehendak Bapa. Ini harus menjadi semangat umum bagi setiappengikut Kristus. Setiap bentuk kegiatan, perutusan, tanggung jawab, komitmen,pelayanan, dan pengabdian mesti berhaluan pada sekolah ketaatan ini. Intinyaialah semua itu demi melaksanakan kehendak Allah. Jika kehendak Allah yangdiikuti, maka kebaikan dan kebenaran yang menjadi hasilnya. Salah satu contoh yang ditunjukkan tentang sekolahketaatan ini ialah Petrus dan para rasul lainnya yang hendak dibungkam olehMahkamah Agama Yahudi. Mereka dilarang keras untuk memberitakan Injil dan YesusKristus kepada publik. Tetapi karena pendidikan ketaatan mereka sudah terbentukbegitu kuat, mereka dengan lantang berkata demikian: lebih baik bagi kami taatkepada Allah daripada kepada manusia. Pendidikan ketaatan ini fokus padaprioritas loyalitas dan kesetiaan kepada Allah. Dengan ini berarti godaan atauancaman untuk terlepas atau tidak patuh kepada Allah mesti dilawan. Mengapa Tuhan menjadi prioritas dalam sekolah ketaatan?Karena pada Dia semua ajaran moral, kebaikan, kebenaran, keindahan, kemuliaan,dan kekudusan berasal. Dia pangkal semua kebijaksanaan dan kepandaian. Makakalau kita memilih untuk taat kepadanya secara konsisten, kita bakal menjadipatuh dan taat dalam segala aspek tatanan atau aturan yang berlaku di mana dankapan pun di dunia ini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa,semoga ketaatan kami kepada-Mu tidak asal-asalan tetapi sungguh benar dan nyataseperti Putra-Mu Tuhan Yesus Kristus yang taat kepada-Mu. Salam Maria penuhrahmat ... Dalam nama Bapa ...
Season 32 : Campervan Life
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja merilis skor Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2024. Survei ini untuk melihat bagaimana aspek pendidikan antikorupsi di lingkungan pendidikan.Skor SPI tahun lalu sebesar 69,50, turun dari 2023 yang berada di angka 73,7. Skor ini masuk kategori Korektif atau satu tingkat di atas posisi terendah. Salah satu temuan survei adalah maraknya praktik ketidakjujuran akademik berupa budaya menyontek yang mencapai angka 98 persen. Perilaku ini masih ditemukan di sekitar 78 persen sekolah. Tak hanya siswa dan mahasiswa, ketidakdisiplinan juga terjadi di kalangan tenaga pengajar. Menurut 69 persen siswa, masih ada guru yang sering datang terlambat, sementara 96 persen mahasiswa menyatakan bahwa dosen kerap jam karet.Pendidikan memainkan peran vital dalam menanamkan nilai integritas. Dalam konteks pemberantasan korupsi, integritas menjadi salah satu fondasi utama yang harus ditanamkan sejak dini.Apa penyebab langgengnya perilaku koruptif di lingkungan pendidikan? Apa yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya? Ruang Publik menghadirkan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Budi Prasetyo, Peneliti Senior Seknas Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Badiul Hadi, dan Pemerhati Pendidikan & Pengajar UMN Serpong Doni Koesoema.
Season 32 : Campervan Life
Dunia kedokteran Indonesia sepertinya tidak sedang baik-baik saja. Beberapa kasus mencuat belakangan ini, dengan pelaku utama adalah seorang dokter. Bukan dokter umum, tapi dokter yang sedang menempuh pendidikan spesialis hingga yang sudah sah bergelar dokter spesialis.Di Bandung, seorang peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) diduga memperkosa keluarga pasien. Pelaku yang sedang mengambil spesialisasi dokter anastesi itu, memperdaya korbannya dengan membius lalu memperkosanya.Kemudian, di Garut, Jawa Barat, seorang dokter spesialis kandungan melelecehkan pasiennya di ruang pemeriksaan. Kedua kasus itu melibatkan calon dokter spesialis hingga dokter spesialis. Karena itu, publik pun kembali teringat dengan sejumlah berita kelam tentang kehidupan pendidikan dokter spesialis yang keras dan berat. Bahkan, pada 2024 lalu ada peserta PPDS di Undip Semarang yang bunuh diri akibat tidak tahan lagi menjadi korban bullying hingga beban kerja yang sangat berat.Memang seberat apa sih pendidikan menjadi seorang dokter spesialis itu?Nah, SI PALING KONTROVERSI mengundang Marcelius Patria Prabaniswara, seorang dokter yang memilih untuk meninggalkan pendidikan spesialisnya, akibat beragam kekerasan yang ia alami. “Mulai dari yang paling konyol buat mengurusi keperluan pribadi senior, caci-maki, hukuman fisik, hinggga ancaman. Dan, tidak ada jalur untuk mengadu,” kata Dokter Marcelius.Untuk melengkapi pengakuan-pengakuannya, hadir juga drg. Arianti Anaya, yang kini menjabat Ketua Konsil Kesehatan Indonesia (KKI), lembaga resmi yang bertugas buat mengatur, mengawasi, dan membina profesi tenaga kesehatan di Indonesia.
Idiom ‘ganti pemerintahan, ganti kurikulum' kembali muncul di masyarakat. Ini lantaran Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti berencana menerapkan kembali sistem penjurusan di tingkat sekolah menengah atas pada tahun ajaran 2025/2026. Sistem ini dihapus pada era menteri pendidikan sebelumnya, diganti dengan Kurikulum Merdeka.Abdul Mu'ti beralasan penerapan kembali sistem penjurusan sebagai bentuk dukungan terhadap pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA).Bukan saja menuai kritik, sejumlah pihak mensinyalir Indonesia tidak memiliki peta jalan pendidikan yang memadai sehingga seringkali gonta-ganti kebijakan. Apa dampak dari situasi ini? Tepatkah menghidupkan kembali sistem penjurusan di SMA? Ruang Publik KBR menghadirkan Ubaid Matraji, Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) dan Retno Listyarti, Ketua Dewan Pakar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) untuk membahas hal tersebut.*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
S17E7 KP X ACS Podcast : Aku Ada 2 Anak Autistic - Pn Nik Didi dari Kita Family Podcast Bagi ibubapa dan penjaga yang mempunyai anak yang menghidap autism, 1 cabaran penuh dengan simpang siur yang digambarkan oleh Pn Nik Didi. Episod kali ni, kami bawakan kisah seorang ibu yang memiliki 2 anugerah Tuhan, anak yang memiliki autisme. Mari kita sama2 dengarkan dan tonton sesi kami yang Istimewa ini. Ini adalah episode kolaborasi bersama US Embassy Kuala Lumpur, iaitu American Corner Sabah Podcast. Untuk full visual experience bolehlah ke youtube mereka di American Corner Sabah. Kinabalu Podcast x ACS Podcast - 2 anak autistic- Cabaran serta pengorbanan yang dilalui suami isteri- Menangani segala sudut termasuklah Pendidikan awal- Cabaran membesarkan kedua anak yang disayangi- Kami sempat cerita tentang ibubapa yang in denial!- Jom dengar episode padu ini Bah bagi yang belum mengenali American Corner Sabah ini bolehlah kamiu follow semua social media mereka di American Corner Sabah on Instagram dan juga Youtube.Atau paling padu lagi, kamu sendiri datang terus ke Tingkat 2 Sabah Statye Library Tanjung Aru dan terus berjumpa dengan pegawai mereka di sana. *American Corner Sabah This podcast proudly brought to u by the American Corner Sabah by the US embassy KL in collaboration with Sabah State Library, Tanjung Aru. At American Corner Sabah, we are bridging cultures between Sabah and the United States, fostering education, sustainability, and a shared future in a safe and welcoming space. It is a corner where diverse cultures come together, knowledge expands, and communities unite to create a greener, more connected world. So, whether you're looking to learn, collaborate, or simply explore, this is the place where everyone is welcome. To know more follow us at ACS.Sabah on Instagram,and American Corner Sabah on Facebook and YouTube, #fyp #kinabalupodcast #autistic #autisme #kitafamilypodcast #fyp #fy #viral
S17E2 PART 1 : JOSELY TAISING – 9 KALI APPLY UITM - Episod kali ini kami bawa masuk seorang pengurus kewangan saran terbaik di Sabah, Tn Josely Taising- Kisah bagaimana kesusahan hidup menerobosi segalanya- Pendidikan sebagai batu loncatan terulung pengubah nasib dan masa depan- Aku kerja security- 9 kali aku apply uitm Podcast ini dibawakan khas oleh Koperasi Keluarga Taising Lumbating Kota Belud Berhad, sebuah koperasi yang berteraskan kebersamaan, kemajuan, dan kesejahteraan komuniti. Dalam episod kali ini, kami akan berkongsi isu-isu semasa yg berkaitan dengan KWSP seperti perkhidmatan caruman KWSP untuk usahawan , pekerja sendiri atau siapa-siapa saja kerana kami percaya kepentingan simpanan hari tua yang kukuh demi kesejahteraan masa depan anda. Koperasi Keluarga Taising Lumbating bukan sekadar sebuah koperasi, tetapi juga rakan perniagaan dan keperluan harian anda. Kami menyediakan: ⛽ Stesen minyak untuk memastikan perjalanan anda lancar setiap hari.
KIRIM CERITA BISA KESINI https://bit.ly/Isengcurhatatau bisa kirim ke email isengpodcast.project@gmail.comCeritanya bebas, mau itu asmara, pertemanan, uneg-uneg, horor, pertanyaan, atau mau sapa-sapa penonton dan pendengar Iseng Podcast lainnya.Generasi Emas 2045? Optimis atau Pesimis? Kalau ditelusurin kembali pemerintah sekarang sering banget kan ganti menteri ganti kurikulum dan kebijakan lain, nahh gimana jadinya pendidikan kita kedepannya? Pendidikan kan Pondasi dari suatu perkembangan suatu SDM, kalau pendidikannya kacau gimana nanti SDM nya?
Mensesneg Prasetyo Hadi Bantah Efisiensi Anggaran Berdampak ke Sektor Pendidikan | Kemendiktisaintek Akui Efisiensi Anggaran Perburuk Kualitas Pendidikan | Kasus Pemalsuan Surat Izin di Lahan Pagar Laut, Kades Kohod Jadi Tersangka
Ada Efisiensi, Kemendikbud Pangkas Anggaran Pendidikan Profesi Guru | Gubernur Aceh Ingin Hapus Sistem Barcode di SPBU | Kejuaran Badminton Asia: Indonesia Tantang Malaysia*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti resmi mengganti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Jika dicermati, istilah SPMB juga familiar di pendidikan tinggi, tapi singkatan dari Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru. Istilah lain yang diubah Mendikdasmen Mu'ti adalah zonasi menjadi domisili. Ini adalah perubahan istilah dan kebijakan kesekian yang diambil Mu'ti sejak menjabat sebagai pembantu Presiden Prabowo Subianto. Mu'ti mengeklaim SPMB bakal memperbaiki kelemahan-kelemahan sistem PPDB yang sudah digulirkan sejak 2017. Tak dipungkiri, PPDB saban tahun diwarnai segudang masalah, seperti migrasi domisili dan pungli. Padahal, semangat awal PPDB adalah ingin memeratakan kualitas pendidikan. Apakah PPDB zonasi layak disebut gagal sehingga harus diganti ke SPMB? Poin-poin apa yang patut jadi catatan dalam sistem baru? Apakah perubahan ini bakal mempercepat pemerataan pendidikan? Kita bincangkan bersama Ketua Dewan Pakar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti dan Wakil Sekjen PB Persatuan Guru Republik Indonesi (PGRI) sekaligus Ketua Dewan Eksekutif APKS PB PGRI, Sumardiansyah Perdana Kusuma. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung, menghadiri perayaan ulang tahun ke-25 Sekolah Luar Biasa (SLB) Pelita Hati di kawasan TMII, Jakarta Timur. Dalam kesempatan tersebut, Pramono menegaskan komitmen pemerintah untuk memberikan perhatian khusus terhadap pendidikan inklusif dan kesejahteraan anak berkebutuhan khusus di Jakarta.
“Kalau banyak A sekalipun, tetapi kalau akhlak ke laut, tidak ada maknanya. Sebab itu, kita utamakan akhlak!” “Akhlaklah yang paling penting! Sebelum segalanya.” Kata-kata sebegini biasa kita dengar dalam perhimpunan pagi di sekolah. Ia diucapkan oleh pengetua, guru besar, guru disiplin, serta guru bertugas. Akhlak baik, semua orang suka. Akhlak buruk, semua orang luka. Tiada siapa akan membantah, jika keutamaan akhlak, kita ucapkan. Namun, persoalan yang ingin kita timbulkan, walaupun lisan kita mengatakan bahawa akhlak adalah paling utama, apakah agenda yang mendominasi aktiviti di sekolah dan apakah yang sebenarnya kita lihat sebagai pencapaian di sebuah sekolah? Jika akhlak pelajar yang kurang baik menjadi lebih baik, namun pada masa yang sama, perkembangan akademik pelajar itu tidak begitu memberangsangkan, masihkah kita menganggap telah berlaku peningkatan yang tulen dan perlu dihargai? Atau adakah kita masih bergantung kepada pencapaian akademik, terutamanya apabila pencapaian akademik menjadi KPI pelbagai pihak dalam kelas, sekolah, daerah, negeri, mahupun di sebuah negara? Saya berbesar hati apabila Kementerian Pendidikan Malaysia (KPM) membuat perancangan untuk melaksanakan pendidikan karakter. Ia adalah niat yang harus disambut dengan baik. Walau bagaimanapun, kita perlu realistik dalam menilai kesungguhan dan kebarangkalian untuk ia benar-benar dijayakan di sekolah. Pendidikan karakter bukan slogan. Ia juga bukan projek jangka pendek. Jauh sekali sekadar trend. Pendidikan karakter mempunyai komponen, pedagogi khusus, dan kaedah tertentu untuk menjayakannya. Di sekolah kecil kami, Khalifah Model School Primary (KMS) dan Khalifah Model School Secondary (KMSS), walaupun istilah pendidikan karakter baru sahaja digunakan dalam beberapa tahun kebelakangan ini, agenda untuk membentuk karakter cemerlang telah bermula sejak awal penubuhan sekolah, lebih sedekad yang lalu. Slogan “shaping excellent character” bukan hanya slogan sekolah, tetapi ia dilaksanakan secara sistematik dalam seluruh aktiviti sekolah, sama ada dalam subjek-subjek yang diajar, dalam aktiviti-aktiviti di sekolah, mahupun dalam program keibubapaan. Agenda membentuk karakter perlu bersinergi antara usaha yang dilakukan di sekolah dengan apa yang diusahakan di rumah. If pupils are to make sense of, learn about, and act in accordance with the mission of the school, the school needs to provide educational experiences in and out of the classroom that equip students with the language, knowledge, understanding, skills and attributes that enable character development. Maksudnya: Jika pelajar ingin memahami, mempelajari, dan bertindak selaras dengan misi sekolah, sekolah perlu menyediakan pengalaman pendidikan di dalam dan di luar bilik darjah yang melengkapkan pelajar dengan bahasa, pengetahuan, pemahaman, kemahiran, dan atribut yang membolehkan pembangunan karakter. (Watts, Paul; Fullard, Michael; Peterson, Andrew. Ebook: Understanding Character Education and Personal Development: Approaches, Issues and Applications (p. 118). McGraw-Hill Education. Kindle Edition.) Dalam perkongsian kali ini, kita akan melihat sedikit berkenaan dengan pendidikan karakter, bagaimana ia boleh dilaksanakan dalam bilik darjah dan juga di luar bilik darjah. Baca artikel penuh di https://saifulislam.com/akademik-lawan-akhlak-merekabentuk-pendidikan-karakter/
Kembali lagi kedatangan Yumi, kali ini kita akan ngobrolin seperti apasih sekolah dasar dan sistem pendidikan di Jepang. Episode 14. Yumi Kaneko, Pindah Sekolah ke Kota Kecil di Daerah Fukuoka Follow Instagram @night.in.tokyo For any inquiries dan pertanyaan seputar kehidupan di Jepang: nightintokyo.podcast@gmail.com Website www.nightintokyo.com
Eps-108 Sekolahnya apa Kerjanya apa. itulah kehidupan .
Dari seorang pelajar ‘average’ sampai jadi menteri. Apa ‘origin story’ Dr Maliki? Dalam episod NoTapis kali ini Menteri di Pejabat Perdana Menteri merangkap Menteri Kedua (Ehwal Luar merangkap Pendidikan), Dr Mohamad Maliki Osman berkongsi kisah hidupnya secara ‘up close and personal’. Beliau berkongsi kisah hubungan beliau dengan isteri, pengorbanan mereka untuk anak-anak dan juga pandangan keluarga tentang penglibatannya dalam politik.See omnystudio.com/listener for privacy information.
Ini komentar (opini) saya terkait dengan banyaknya (mungkin tidak banyak ya, beberapa) orang yang menjelek-jelekkan pendidikan dan penelitian di Indonesia. Ada yang masih tinggal di luar negeri terus banyak berkomentar. Atau juga yang baru pulang ke Indonesia terus marah-marah. Semoga video ini dapat mencerahkan. Ini pandangan saya sebagai seorang pendidik, peneliti, dan entrepreneur.
Bersama Narasumber Ilyas Nur M.. (Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UNY / Alumni SMAN 1 Sedayu Yogyakarta 2021) dengan host Luthfia N. Yumna (Duta Literasi/ Siswa SMAN 1 Sedayu Yogyakarta) Lokasi : Ruang Podcast Radio Perpustakaan Loka Ghana SMAN 1 Sedayu Yogyakarta
KP PODCAST Halo, KP PODCAST kembali lagi! Kali ini KP PODCAST akan ngobrol dengan Kahim dan Sekretaris Kebijakan Pendidikan 2023 tentang apapun di Kebijakan Pendidikan UNY. Bisa didengarkan melalui: Spotify: Kp Podcast YouTube: Kebijakan Pendidikan Berikan dukungan mu untuk KP PODCAST dengan mendengarkannya
Anggota DPR: Libur Sekolah Selama Ramadan Bisa Ganggu Kalender Pendidikan | Pemerintah Thailand Ingin Legalkan Perjudian | Kebakaran Dahsyat di Los Angeles, Panitia Oscar Batalkan Jamuan Pesta Nominasi *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
The unique experience of a flight attendant later became a teacher at a special school, Montessori School. - Pengalaman unik dari pramugari kemudian menjadi guru di sekolah spesial, Montessori School.
Pentingnya Diagnosa dalam Pendidikan Remaja merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 10 Jumadil Awal 1446 H / 12 November 2024 M. Kajian Tentang Pentingnya Diagnosa dalam Pendidikan Remaja Pada kajian terakhir, kita membahas tentang lingkungan positif yang dibangun melalui komunikasi […] Tulisan Pentingnya Diagnosa dalam Pendidikan Remaja ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
A student from Yogyakarta helps schools in Victoria teach Indonesian. - Seorang mahasiswa asal Yogyakarta ikut membantu sekolah-sekolah di Victoria dalam mengajar Bahasa Indonesia.
Audio Siar Keluar Sekejap Episod 125 bersama-sama Dr. Ong Kian Ming membincangkan secara mendalam keputusan Pilihan Raya Kecil (PRK) N.29 Mahkota, Johor serta kesannya kepada situasi politik negara selepas ini. Episod ini turut menyentuh mengenai subsidi pendidikan serta isu yang sedang hangat dibincangkan oleh orang ramai iaitu waktu daftar masuk-keluar hotel. Bagi isu antarabangsa, Keluar Sekejap turut mengulas isu serangan Israel ke atas Lubnan yang telah mengorbankan pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah. Bagi yang berminat menaja episod Keluar Sekejap untuk 2024, boleh hubungi +601119191783 atau emel kami di commercial@ksmedia.my
Leonard Triyono berbincang dengan tiga cendekiawan Indonesia yang kini berkiprah di Amerika Serikat, tetapi tetap mencurahkan perhatian mereka pada pengembangan pendidikan di tanah air. Mereka adalah Teruna Siahaan, Siti Kusujiarti dan Herry Utomo.
Bahasa Indonesia Bersama Windah (for intermediate Indonesian language learners)
https://www.patreon.com/windah Transkrip: https://www.patreon.com/posts/mid-viral-pulang-111518339?utm_medium=clipboard_copy&utm_source=copyLink&utm_campaign=postshare_creator&utm_content=join_link Terjemahan: https://www.patreon.com/posts/eng-viral-pulang-111518415?utm_medium=clipboard_copy&utm_source=copyLink&utm_campaign=postshare_creator&utm_content=join_link Jakarta - Viral di TikTok kelompok mahasiswa pulang KKN (Kuliah Kerja Nyata) bikin anak-anak di desa menangis. Salah satu mahasiswa kesayangan mereka sampai ditarik kakinya ketika hendak menaiki kendaraan yang sudah menjemput mereka. Video perpisahan KKN itu dibagikan oleh akun @miftaahsnh, salah satunya bahkan mendapatkan 7,5 juta views. "Kayak demo anak esde," ujar netter. detikINET menghubungi Miftah si pemilik akun. Kepada kami, Miftah menuturkan ia dan kawan-kawan adalah mahasiswa dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Mereka KKN Di Kabupaten Tangerang Desa Cipaeh, Kecamatan Gunung Kaler. "Namanya Firman, emang dia favorit di sana," terang Miftah tentang sosok laki-laki yang ditarik kakinya. Kelompok KKN mereka terdiri dari 18 mahasiswa dan mengemban tema lingkungan. Karena itu, mereka memiliki program kerja (proker) yang terkait lingkungan dan kebersihan. Nah, salah satu proker yang membuat mereka dekat dengan anak-anak adalah prioritas program Pendidikan dan Bahasa. Di program ini, ada kegiatan Pojok Baca, Bimbel SD, Workshop, serta aktivitas belajar mengajar. "Kami mengajar di SD, terus mengadakan bimbel di kantor desa, lalu mengadakan workshop mengajar di kantor desa yang di hadiri oleh anak-anak dan remaja," jabar Miftah. Ada beberapa video terkait KKN yang Miftah bagikan di TikTok, akan tetapi video perpisahan mereka paling banyak mendatangkan penonton. Ada tiga video yang di-pin, dan ketigaanya mendapat jutaan views. Cerita haru perpisahan warga dan mahasiswa yang KKN beberapa kali terjadi. Misalnya momen perpisahan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Maluku. Dari video yang beredar, warga memeluk mahasiswa KKN itu sampai setia menunggu di balik pagar bandara. Mereka menitikkan air mata, begitu juga mahasiswa KKN. Tautan video viral: https://vt.tiktok.com/ZS2SAhMfX/ Tautan artikel: https://inet.detik.com/cyberlife/d-7509172/viral-mahasiswa-pulang-kkn-anak-anak-menangis-sampai-tarik-kakinya Musik: Siestita - Quincas Moreira Terima kasih banyak atas dukungannya untuk: SAHABAT WINDAH AkiramJayNyong Jago Bob GenericJohn nyMartin JankovskýWilliam ChenDawid GerstelDRamzan BAlex Pepin Kevin McCormicknsSebastianAlexander ScholtesMichael SpagonJrobabuja11 RoboNicholai LidowTim SomervilleErnaAliteJack William HusbandsAndre ChampouxDemi Alastair JudsonЯ СосредоточенNicky BrownKatherine Walker TEMAN WINDAH John McBride Kristofer Nivens P. Clayton D. Causey, CT Vanessa HackJohn ShumLuis PaezChloe ArianaCraig RedriffMariusCharlotteJonny 5Jose LorenzoJeremyLulunMadeleine MillerAngelo CaonRossi von der BorchRussell OgdenSicily FiennesEm McDermottMeredith R NormanTom Simamora ThatcherWill HendersonBjornrappangeTim DoolingNicoleDevin NailAlissa Sjuryadi-TrowbridgeBillEric EmerAsakoTarquam James McKennaAmanda BlossStephen MSusan & Ben SetiawanJensBen HarrisonNaota YanagiharaHans WagnerPham VyJustin WilsonNadiaJayElfin MoningkaZane RubaiiBenjaminJoonas KDerynAlexH HHans F. QuaYUKIMatt WintersGuilhermeHong WantingAlec MitchellVinceDanielJulien DUBOZBertiSugiyamaMaki UtsumiAtsuko MaenoMosaStephen GrahamHannah RowntreePing PribadiCallum TrainorHildaColleen Thornton-WardAilise Sweeney-LoweJimmyTan Jing YiYng KenjiHillarycnxuFlorian HopfKurt VerschuerenJoakimEdmund TanRyosuke SudaFloBerber PENDENGAR SETIAHarveyJoColumba TierneyLuciano HespanholHH JorgensenChingyu yangAmina Aljehanilishan fengluan PAYPAL/OVO/dll.Isidore KawayaQinYaszalix
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 29 Agustus 2024 Bacaan: "Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memeroleh apa yang dijanjikan itu." (Ibrani 10:36) Renungan: Banyak orang di dunia ini cenderung malas melakukan sesuatu. Terlebih di era modern di mana kemajuan teknologi berkembang pesat seperti sekarang ini. Orang semakin terbantu dan mudah memperoleh apa yang mereka inginkan. Akibat buruknya adalah, mereka tidak terlatih untuk sabar. Mereka tidak mau berproses dan menuntut segala sesuatu menjadi instan seperti yang biasa mereka peroleh. Demikian pula dalam meraih sukses. Kesalahpahaman tentang kesuksesan membuat orang juga menginginkan kesuksesan tersebut secara instan. Ketika mereka gagal dalam proses, mereka sudah menganggap bahwa itu adalah kegagalan yang fatal, kemudian dengan mudah menilai kesuksesan yang dimiliki orang lain adalah sebuah keberuntungan saja. Mereka mengemukakan banyak alasan untuk mengukur kesuksesan orang lain dan membenarkan kegagalan dirinya. Padahal masalah mereka sebenarnya hanya satu, yaitu malas. Kesuksesan tidak bergantung pada talenta atau modal yang dimiliki seseorang. Kesuksesan adalah sebuah sikap. Sikap yang senantiasa membangun kesuksesan dengan kerja keras, kesabaran, dan kegigihan. Presiden Calvin Colidge mengatakan, "Tidak ada sesuatupun di dunia ini yang dapat menggantikan keuletan. Talenta tidak, karena banyak orang bertalenta yang tidak sukses. Kemajuan tidak, kejeniusan tidak. Kejeniusan yang sia-sia hampir menjadi peribahasa. Pendidikan tidak, dunia ini penuh dengan penjahat yang berpendidikan. Keuletan dan tekad kuat saja yang selamanya ampuh." Oleh sebab itu, marilah kita membangun hidup kita dengan ketekunan. Tekun dalam berusaha, tekun dalam belajar dan tentunya tekun dalam beribadah. Segala sesuatu yang instan tidaklah baik. Ketekunanlah yang menjadikannya sempurna. Ketekunan adalah kunci bagi kita untuk meraih keberhasilan, mempertahankannya dan mengembangkannya sehingga kita beroleh hasil yang berlipat ganda. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku semangat dan kemauan untuk tekun melakukan setiap tugas yang dipercayakan padaku. Aku percaya dibalik ketekunanku ada berkat berkelimpahan yang Kau siapkan untukku. Amin. (Dod).
Sex ed in schools is controversial, but experts say it's vital for young people to learn about their bodies, identities, and healthy relationships. Why are some parents concerned? - Pendidikan seks di sekolah memang kontroversial, tetapi para ahli mengatakan penting bagi generasi muda untuk belajar tentang tubuh, identitas, dan hubungan yang sehat. Mengapa beberapa orang tua khawatir?
Investigasi Tempo mengungkap sejumlah dosen dan pejabat publik memanipulasi gelar guru besar. Demi gelar kehormatan itu, mereka bersekongkol dengan asesor Kementerian Pendidikan. Apa pun motivasinya, ketidakjujuran akademik telah merusak dunia pendidikan Indonesia. - - - Kunjungi s.id/dukungtempo untuk mendapatkan diskon berlangganan Tempo Digital. Unduh aplikasi Tempo untuk membaca berbagai liputan mendalam Tempo.
Marine scientists are encouraging us to be aware of the ocean's huge role in our lives -- even if we don't live by the ocean. - Para ilmuwan kelautan mendorong kita untuk menyadari peran besar laut dalam kehidupan kita – bahkan jika kita tidak hidup di tepi laut.
The federal budget will include measures for student loan debt relief; as well as payments for students undertaking mandatory work placements in social work, teaching, nursing and midwifery. - Anggaran federal akan mencakup langkah-langkah untuk keringanan utang pinjaman mahasiswa; serta pembayaran bagi siswa yang melakukan penempatan kerja wajib di bidang pekerjaan sosial, pengajaran, keperawatan dan kebidanan.