Dhammavihari Buddhist Studies

Follow Dhammavihari Buddhist Studies
Share on
Copy link to clipboard

Dhammavihārī Buddhist Studies (DBS) adalah pusat pendidikan Buddhis untuk semua kalangan usia. DBS menyediakan kelas pembelajaran mulai dari anak-anak usia 2 tahun hingga orang dewasa.

Dhammavihari Buddhist Studies


    • Sep 29, 2025 LATEST EPISODE
    • weekdays NEW EPISODES
    • 1h 23m AVG DURATION
    • 490 EPISODES


    Search for episodes from Dhammavihari Buddhist Studies with a specific topic:

    Latest episodes from Dhammavihari Buddhist Studies

    Ashin Kheminda - Dhammapada 413, 417, 418

    Play Episode Listen Later Sep 29, 2025 101:54


    Di kehidupan yang lalu, Candabha mempersembahkan kayu cendana ke stupa di mana relik Buddha Kassapa diabadikan. Karena perbuatan baik ini, ia terlahir kembali di sebuah keluarga brahmana di Savatthi dengan tanda lahir berupa sebuah lingkaran cahaya yang melingkari pusarnya. Karena lingkaran cahaya ini menyerupai bulan, ia dikenal sebagai Candabha. Beberapa brahmana mengambil keuntungan dari keistimewaan ini dengan membawanya berkeliling kota untuk pertunjukan dan hanya orang yang membayar seratus atau seribu boleh menyentuhnya.Suatu saat mereka berhenti di suatu tempat antara kota dan wihara Jetavana. Mereka berkata kepada para ariya yang berjalan ke wihara Jetavana bahwa tidak ada gunanya mereka pergi menemui Buddha dan mendengarkan Ajaran-Nya, karena tidak ada yang sehebat Candabha. Para ariya membalas dengan mengatakan hanya Guru merekalah yang hebat dan tiada bandingannya, sehingga para brahmana kemudian membawa Candabha untuk bertemu Buddha. Namun ketika Candabha sedang bersama Buddha, lingkaran cahaya Candabha menghilang. Ketika Candabha berada di luar pandangan Buddha maka lingkaran cahayanya kembali menyala, namun menghilang lagi ketika dia kembali ke hadapan Buddha. Candabha kemudian meminta Buddha untuk memberinya mantra yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Buddha memberitahu bahwa mantra tersebut hanya dapat diberikan kepada anggota Sangha. Candabha kemudian memberitahu para brahmana untuk menunggu di luar karena ia akan mendapatkan mantra yang akan membuatnya menjadi orang terhebat se-Jambudipa. Apakah sesungguhnya mantra yang dimaksud Buddha? Bagaimana kisah Candabha selanjutnya?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 413, 417, 418 dari Kelompok Stanza tentang Brahmana (Brahmanavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 408 - 412, 414

    Play Episode Listen Later Sep 27, 2025 97:55


    Putri Suppavasa dari Kundakoliya hamil selama 7 tahun dan kemudian selama 7 hari dia mengalami nyeri persalinan. Dia terus merenungkan kualitas unik dari Buddha, Dhamma dan Sangha, kemudian menyuruh suaminya untuk menemui Buddha, memberikan penghormatan atas namanya, dan memberitahukan mengenai kondisinya. Ketika mengetahui keadaan Putri Suppavasa, Buddha berkata, “Semoga Suppavasa terbebas dari bahaya dan penderitaan; semoga dia melahirkan seorang putra yang mulia dengan selamat.” Bersamaan dengan itu, putri Suppavasa melahirkan. Sebagai perayaan atas kelahiran bayi tersebut, Buddha beserta beberapa bhikkhu diundang utk menerima persembahan makanan selama 7 hari, dan bayi yang baru lahir tersebut mempersembahkan air yang sudah disaring kepada Buddha dan para bhikkhu.Setelah dewasa, bayi tersebut menjadi bhikkhu dan dikenal dengan nama Sivali. Setelah rambutnya dicukur, Bhante Sivali mencapai ke-arahanta-an dan selanjutnya beliau dikenal sebagai bhikkhu yang paling banyak menerima persembahan. Pada suatu hari, para bhikkhu bertanya kepada Buddha, mengapa Bhante Sivali yang memiliki kualifikasi untuk menjadi seorang Arahat bisa terkurung di dalam rahim ibunya selama 7 tahun. Bagaimana jawaban Buddha? Apa yang diperbuat Bhante Sivali di masa lalu yang menyebabkan penderitaan tersebut?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 408-414 dari Kelompok Stanza tentang Brahmana (Brahmanavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 405 - 407

    Play Episode Listen Later Sep 25, 2025 98:22


    Mahāpanthakatthera merupakan seorang arahat ketika adik laki-lakinya Culapanthaka bergabung menjadi bhikkhu. Culapanthaka terlahir sebagai seorang yang dungu karena ia pernah menertawakan seorang bhikkhu yang sangat dungu pada salah satu kehidupan lampaunya. Culapanthaka tidak dapat bahkan mengingat satu stanza dalam waktu empat bulan. Mahāpanthaka sangat kecewa dengan adiknya dan menyuruhnya untuk meninggalkan wihara karena dia tidak pantas menjadi seorang bhikkhu.Terkait dengan hal tersebut, pada suatu kesempatan para bhikkhu bertanya kepada Buddha mengapa Mahāpanthaka, meskipun adalah seorang arahat, mengusir adik laki-lakinya keluar dari wihara. Mereka juga menambahkan, “Apakah para Arahat masih kehilangan kesabaran mereka? Apakah mereka masih mempunyai kotoran batin seperti niat jahat dalam batin mereka?” Bagaimana jawaban Buddha? Apakah tindakan Mahāpanthaka tersebut didasari oleh kemarahan?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 405-407 dari Kelompok Stanza tentang Brahmana (Brahmanavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 401 - 404

    Play Episode Listen Later Sep 23, 2025 88:27


    Pada suatu waktu, para bhikkhu membicarakan mengenai Arahat Theri Uppalavanna yang dilecehkan oleh pemuda Nanda yang kemudian ditelan bumi. Sehubungan dengan ini, mereka bertanya kepada Buddha apakah Arahat tidak menikmati kenikmatan indriawi meskipun mereka memiliki fisik yang sama dengan orang lain. Apa jawaban Buddha? Bagaimana sikap seorang Arahat terhadap kenikmatan indriawi?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 401-404 dari Kelompok Stanza tentang Brahmana (Brahmanavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 395-400

    Play Episode Listen Later Sep 21, 2025 95:36


    Suatu ketika saat Buddha sedang berdiam di wihara Veluvana, YA. Sāriputta, dengan ditemani oleh 500 bhikkhu, memasuki desa Nālaka dan berdiri di depan pintu rumah ibunya sendiri untuk ber-piṇḍapāta. Ibunya mengundang mereka masuk ke dalam rumah, namun ketika ia sedang mempersembahkan makanan kepada anaknya, ia berkata, “Wahai pemakan makanan sisa, kau yang telah meninggalkan 80 crore untuk menjadi seorang bhikkhu, kau telah menghancurkan kami.” Kemudian ia mempersembahkan makanan kepada bhikkhu lain sembari berkata kepada mereka dengan kasar, “Kalian semua telah memanfaatkan anakku sebagai pembantumu; sekarang makan makananmu.”YA. Sāriputta tidak menjawab apa pun, melainkan hanya mengambil mangkuk makanannya dan kembali ke wihara. Sekembalinya ke wihara, para bhikkhu memberitahu Buddha bagaimana YA. Sāriputta dengan sabar menahan omelan dan hinaan dari ibunya. Apa jawaban Buddha? Bagaimana YA. Sāriputta bisa memiliki kesabaran seperti itu?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 395-400 dari Kelompok Stanza tentang Brahmana (Brahmanavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 391-394

    Play Episode Listen Later Sep 19, 2025 97:03


    Pada suatu waktu, Buddha tiba di Rājagaha dengan rombongan para Bhikkhu, salah satunya adalah YA. Assaji. Upatissa (yang kelak menjadi YA. Sāriputta) sangat terkesan dengan penampilan YA. Assaji yang mulia, sehingga dengan hormat ia bertanya kepada YA. Assaji siapakah gurunya, ajaran apakah yang diajarkannya, dan juga memohon YA. Assaji mengajarkan secara singkat ajarannya. Setelah menjawab dua pertanyaan pertama, YA. Assaji kemudian mengutip sebuah stanza singkat yang berhubungan dengan Empat Kebenaran Mulia. Di pertengahan stanza tersebut dibabarkan, Upatissa mencapai buah Sotapatti. Upatissa kemudian memberitahu sahabatnya Kolita mengenai Dhamma sejati yang telah ditemukan, lalu keduanya menemui Buddha di wihara Veluvana dan ditahbiskan sebagai Bhikkhu. Selanjutnya mereka berdua dikenal sebagai YA. Sāriputta dan YA. Moggallāna.YA. Sāriputta selalu mengingat bahwa berkat YA. Assaji-lah Beliau dapat bertemu Buddha dan mencapai keadaan Tanpa Kematian, sehingga Beliau selalu menghormat ke arah mana pun YA. Assaji berada dan tidur dengan kepala menghadap ke arah yang sama. Para Bhikkhu lain yang tinggal bersamanya salah mengartikan tindakan Beliau tersebut sebagai menyembah ke berbagai arah dan melaporkannya kepada Buddha. Bagaimana tanggapan Buddha mengenai hal tersebut? Bagaimana seharusnya sikap seorang murid terhadap gurunya?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 391-394 dari Kelompok Stanza tentang Brahmana (Brahmanavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 383 - 390

    Play Episode Listen Later Sep 17, 2025 103:41


    Sesepuh Sariputta sering dipuji oleh banyak orang karena kesabaran dan penahanan diri beliau. Murid beliau biasanya menceritakan tentang beliau: “Guru kami adalah seseorang dengan kesabaran dan penahanan diri yang hebat. Bila beliau disiksa atau dipukuli oleh orang lain, beliau tidak kehilangan kesabaran tetapi tetap tenang dan terkendali.” Karena sesepuh sering diceritakan seperti itu, seorang brahmana yang memiliki pandangan salah mengumumkan kepada para pengagum Sesepuh Sariputta bahwa dia akan memprovokasi beliau supaya marah. Pada saat itu, Sesepuh Sariputta yang sedang melakukan pindapatta muncul di sana; brahmana tersebut menghampiri sesepuh dan memukul keras punggungnya dengan tangan. Namun sesepuh bahkan tidak melihat ke sekelilingnya untuk mencari siapa orang yang memukulnya, melainkan tetap melanjutkan berjalan seperti tidak terjadi apa-apa. Apa yang terjadi selanjutnya? Bagaimana Buddha menanggapi kejadian tersebut?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 383-390 dari Kelompok Stanza tentang Brahmana (Brahmanavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 382

    Play Episode Listen Later Sep 15, 2025 88:12


    Sāmaṇera Sumana adalah murid dari Anuruddha Thera. Meskipun dia baru berusia tujuh tahun, namun dia adalah seorang Arahat yang memiliki kekuatan supernormal. Pada saat gurunya Anuruddha jatuh sakit di vihara yang berada di dalam sebuah hutan di Himalaya, dia mengambilkan air dari danau Anotatta yang jauhnya 500 yojana dari vihara. Perjalanan itu tidak ditempuh dengan jalan darat tetapi melalui jalan udara berkat kekuatan supernormalnya. Suatu hari, Anuruddha Thera membawa Sāmaṇera Sumana menghadap Buddha, yang sedang berdiam di vihara Pubbarama, sebuah vihara yang dipersembahkan oleh Visakkha. Di sana, para Bhikkhu muda dan Sāmaṇera menggodanya dengan menepuk kepalanya; menarik telinga, hidung, dan tangannya; dan bersenda gurau menanyakan apakah dia tidak merasa bosan. Buddha melihat kejadian tersebut dan berpikir bahwa beliau akan membuat para Bhikkhu muda itu melihat kualitas langka yang dimiliki Sāmaṇera Sumana yang masih muda. Apa yang kemudian dilakukan oleh Buddha? Bagaimana Sāmaṇera Sumana bisa memiliki kemampuan supernormal pada usia yang masih muda? Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 382 dari Kelompok Stanza tentang Bhikkhu (Bhikkhuvagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 377 - 381

    Play Episode Listen Later Sep 13, 2025 79:14


    Vakkali adalah seorang brahmana yang tinggal di Savatthi. Suatu hari, ketika melihat Buddha sedang ber-pindapatta di kota, dia sangat terkesan dengan pencapaian sarira Buddha Dia pun memohon izin untuk diterima di dalam Sangha hanya agar bisa berada di dekat Buddha. Sebagai Bhikkhu, Vakkali selalu berada di dekat Buddha; dia tidak peduli dengan tugas ke-Bhikkhu-an yang lainnya dan sama sekali tidak melatih meditasi konsentrasi.Oleh karena itu, Buddha berkata kepadanya, “Vakkali, tidak ada gunanya bagimu dengan berada di dekat-Ku dan memperhatikan wajah-Ku. Oleh karena sebenarnya, hanya dia yang melihat Dhamma-lah yang melihat-Ku. Dia yang tidak melihat Dhamma, tidak melihat-Ku.” Ketika mendengar kata-kata tersebut, Vakkali merasa sangat tertekan. Dia pergi seperti perintah Buddha, dan memanjat bukit Gijjhakuta dengan niat untuk bunuh diri dengan cara melompat dari puncak bukit. Apa yang selanjutnya terjadi? Bagaimana cara Buddha menanggapi kejadian tersebut?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 377-381 dari Kelompok Stanza tentang Bhikkhu (Bhikkhuvagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Kekayaan Spiritual

    Play Episode Listen Later Sep 11, 2025 33:45


    Sukhī hontu kalyāṇamittā,Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Sayadaw Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Sayadaw Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Kekayaan Spiritual".

    Ashin Kheminda - Dhammapada 368 - 376

    Play Episode Listen Later Sep 9, 2025 78:42


    Pada suatu waktu, hidup seorang wanita yang sangat kaya di kota Kuraraghara, sekitar 120 yojana jaraknya dari Savatthi. Dia mempunyai seorang anak bernama Sona yang telah menjadi Bhikkhu. Pada suatu hari, atas permintaan ibunya, Bhikkhu Sona membabarkan Dhamma kepada ibunya dan orang-orang di kota kelahirannya di sebuah paviliun. Ibunya mengajak seluruh orang di rumahnya dan hanya meninggalkan seorang pembantu.Saat pembabaran Dhamma sedang berlangsung, sekawanan perampok masuk ke rumahnya. Pemimpin perampok sengaja pergi ke paviliun tempat wanita tersebut berada dan mengawasinya, dengan tujuan untuk membunuhnya apabila dia pulang ke rumah lebih awal. Pembantunya yang melihat para perampok memasuki rumah, pergi melapor kepada majikannya, tetapi dia hanya berkata, “Biarkan para perampok mengambil semua uangku, aku tidak peduli; tapi jangan datang dan menggangguku saat aku mendengarkan Dhamma. Pulanglah.” Si pembantu pulang, namun ketika melihat para perampok mengambil barang dan emas dan perak, dia kembali melaporkan kepada majikannya, tapi selalu mendapatkan jawaban yang sama. Pimpinan perampok yang melihat semua itu menjadi tergugah dan menyuruh anak buahnya mengembalikan semua barang yang dicuri, kemudian datang mendengarkan Dhamma, dan bahkan akhirnya mereka semua menjadi Bhikkhu. Buddha, dari jarak 120 yojana, mengetahui kejadian ini. Apa nasihat Buddha kepada mereka? Apa yang harus dilakukan oleh seorang Bhikkhu untuk mencapai Nibbāna?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 368-376 dari Kelompok Stanza tentang Bhikkhu (Bhikkhuvagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 363-367

    Play Episode Listen Later Sep 7, 2025 95:01


    Suatu ketika, seorang Bhikkhu murid Buddha, yang menjadi sangat akrab dengan seorang pengikut Devadatta, berkunjung ke vihara tempat Devadatta berdiam dan tinggal di sana selama beberapa hari. Para Bhikkhu yang lain melaporkan hal tersebut kepada Buddha, bahwa terdapat seorang Bhikkhu murid Buddha yang bukan hanya berkumpul dengan pengikut Devadatta, tapi bahkan telah mengunjungi vihara Devadatta, tinggal di sana beberapa hari, serta makan, tidur, dan menikmati makanan dan kenyamanan vihara milik Devadatta. Buddha kemudian mengundang Bhikkhu tersebut dan menanyakan kebenaran dari berita yang telah didengar oleh Buddha. Bhikkhu tersebut mengakuinya, namun beliau berkata bahwa beliau tidak mengikuti ajaran Devadatta. Apa yang kemudian dikatakan oleh Buddha kepada Bhikkhu tersebut? Bagaimana seharusnya seorang Bhikkhu bersikap?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 363-367 dari Kelompok Stanza tentang Bhikkhu (Bhikkhuvagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 360-363

    Play Episode Listen Later Sep 5, 2025 90:45


    Suatu waktu, terdapat lima orang Bhikkhu yang tinggal di Savatthi. Masing-masing dari mereka mempraktekkan pengekangan diri terhadap salah satu dari lima indrianya, dan mereka masing-masing menganggap bahwa yang mereka praktekkan adalah yang tersulit. Terjadilah perdebatan, dan oleh karena tidak ada kesamaan pendapat, maka mereka menemui Buddha untuk menanyakan mengenai hal tersebut. Apa jawaban Buddha kepada mereka? Indria manakah yang sesungguhnya paling sulit dikendalikan? Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 360-363 dari Kelompok Stanza tentang Bhikkhu (Bhikkhuvagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 355-359

    Play Episode Listen Later Sep 3, 2025 90:42


    Pada suatu waktu, raja Pasenadi dari Kosala datang untuk memberi penghormatan kepada Buddha. Ia menjelaskan kepada Buddha alasan keterlambatannya adalah karena beliau harus mengambil alih semua kekayaan seorang miliuner yang meninggal dunia di Savatthi dikarenakan orang tersebut tidak meninggalkan ahli waris. Raja kemudian menceritakan mengenai riwayat hidup orang tersebut, yang meskipun kaya namun sangat kikir. Semasa hidupnya, ia tidak pernah menyumbangkan apapun dan bahkan enggan untuk menggunakan uangnya bagi dirinya sendiri, sehingga ia makan dengan sangat hemat dan hanya memakai pakaian yang murah dan kasar saja. Buddha kemudian menceritakan mengenai kehidupan lampau orang tersebut kepada raja dan hadirin bahwa di kehidupan lampau, pria itu juga adalah seseorang yang kaya. Apa yang terjadi di kehidupan lampau orang tersebut dan kamma apa yang telah diperbuatnya sehingga ia terlahir sebagai manusia yang kaya tapi kikir? Apa akibat menjadi orang seperti itu menurut Buddha?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 355-361 dari Kelompok Stanza tentang Nafsu Keinginan (Tanhāvagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 351-354

    Play Episode Listen Later Sep 1, 2025 96:06


    Pada suatu waktu, sejumlah besar Bhikkhu tiba di vihara Jetavana. Untuk memberikan tempat bagi para Bhikkhu, Samanera Rahula harus pergi dan tidur di dekat pintu, tepat di luar kamar Buddha. Setan (Mara), yang ingin mengganggu Buddha melalui putra-Nya, mengambil bentuk seekor gajah dan melingkari kepala Samanera dengan belalainya, serta mengeluarkan suara yang menggelisahkan dengan harapan untuk menakut-nakutinya. Namun, Rahula tidak bergerak. Buddha yang mengetahui kejadian tersebut dari kamar-Nya kemudian mengatakan sesuatu kepada Mara. Apa yang dikatakan Buddha terkait perbuatan Mara tersebut? Mengapa Rahula bisa tidak jatuh dalam tipu muslihat Mara? Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 351-354 dari Kelompok Stanza tentang Nafsu Keinginan (Tanhāvagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 348-350

    Play Episode Listen Later Aug 30, 2025 93:23


    Pada suatu waktu di Rajagaha, hidup putra seorang hartawan yang masih muda bernama Uggasena. Suatu hari ada rombongan pemain drama keliling datang ke Rajagaha, dan ketika Uggasena menyaksikan seorang putri pemain akrobat yang masih muda menari dan bernyanyi di atas sebuah galah bambu yang panjang, Uggasena pun jatuh cinta dan akhirnya menikahi putri tersebut, serta ikut dalam rombongan pemain drama keliling bersama istrinya. Namun karena Uggasena tidak bisa menari atau bermain akrobat, maka ia hanya bisa membantu mengangkut kotak-kotak, mengemudikan kereta, dan hal-hal sepele lainnya. Ketika istri Uggasena melahirkan seorang anak laki-laki, istrinya sering menyanyikan lagu yang liriknya mengolok-olok suaminya sebagai orang yang tidak berguna. Uggasena yang merasa terluka dan tertekan pun meminta ayah mertuanya untuk mengajarinya bermain akrobat, dan setelah setahun berlatih, ia menjadi pemain akrobat yang handal.Suatu hari, Uggasena kembali ke Rajagaha dan mempertunjukkan keterampilannya berakrobat. Namun di saat yang sama, Buddha memasuki Rajagaha dan membuat semua orang mengalihkan perhatian kepadanya, bukan kepada pertunjukan Uggasena. Apa alasan Buddha berbuat demikian? Kemudian bagaimana nasib Uggasena selanjutnya?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 348-350 dari Kelompok Stanza tentang Nafsu Keinginan (Tanhāvagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 344-347

    Play Episode Listen Later Aug 28, 2025 99:13


    Pada suatu waktu hidup seorang Bhikkhu yang merupakan murid dari Y.A. Mahakassapa, yang telah mencapai empat Jhāna. Namun pada suatu hari, saat pergi untuk menerima dana makanan di rumah pamannya, beliau melihat seorang wanita dan berkeinginan untuk memilikinya. Akibatnya, beliau melepaskan jubah, namun sebagai seorang perumah tangga, beliau mengalami kegagalan karena tidak bekerja keras. Oleh karena itu beliau diusir dari rumah oleh pamannya, kemudian beliau bergabung dengan beberapa pencuri. Ketika melakukan aksinya, mereka tertangkap oleh pihak berwajib dan dibawa ke pemakaman untuk dieksekusi. Y.A. Mahakassapa melihat muridnya tersebut, kemudian menginstruksikan muridnya untuk berkonsentrasi pada satu objek meditasi, yang menyebabkan beliau lalu masuk ke dalam Jhāna dalam dan menjadi sangat tenang, serta tidak menunjukkan tanda-tanda ketakutan atau kecemasan saat akan dieksekusi. Para pengawal sangat terkesan dan melaporkannya kepada raja dan juga Buddha. Apa pendapat Buddha mengenai kejadian tersebut? Bagaimana kehidupan Bhikkhu tersebut selanjutnya?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 344-347 dari Kelompok Stanza tentang Nafsu Keinginan (Tanhāvagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 338-343

    Play Episode Listen Later Aug 26, 2025 101:52


    Suatu ketika, saat Buddha sedang melakukan Pindapatta di Rajagaha, Beliau tersenyum saat melihat seekor babi betina muda yang kotor. Ketika ditanya oleh Yang Mulia Ananda, Buddha menjawab, “Ananda, babi betina muda ini dulunya adalah seekor ayam betina pada masa Buddha Kakusandha. Karena ia tinggal di dekat ruang makan sebuah vihara, ia terbiasa mendengar pengulangan teks suci dan diskursus Dhamma. Ketika meninggal, ia terlahir kembali menjadi seorang putri.”Buddha melanjutkan, “Pada suatu saat, ketika sang putri sedang menuju ke jamban, ia melihat belatung dan menjadi sadar akan sifat menjijikkan dari tubuh, dan lain-lain. Ketika sang putri meninggal, ia terlahir kembali di alam Brahma sebagai brahma putthujjana, tapi kemudian diakibatkan oleh beberapa kamma buruknya, ia terlahir kembali sebagai seekor babi betina.” Mengapa bisa terjadi hal demikian? Bagaimana cara melepaskan diri dari lingkaran kehidupan yang bisa menjadi tiada akhir ini menurut Buddha?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 334-343 dari Kelompok Stanza tentang Nafsu Keinginan (Tanhāvagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 334-337

    Play Episode Listen Later Aug 24, 2025 100:39


    Suatu waktu, terdapat seekor ikan yang hidup di sungai Aciravati. Ikan tersebut memiliki tubuh yang sangat indah berwarna keemasan, namun mulutnya mengeluarkan bau yang sangat busuk dan menusuk hidung. Suatu hari, ikan tersebut ditangkap oleh beberapa nelayan, dan karena keindahannya, mereka membawanya untuk diserahkan kepada raja. Raja kemudian membawa ikan tersebut ke Buddha. Ketika ikan tersebut membuka mulutnya, bau busuk dan menusuk hidung menyebar ke sekitarnya. Raja pun bertanya kepada Buddha mengapa ikan seindah itu harus memiliki bau yang sedemikian busuk dan menusuk hidungnya. Apa penjelasan Buddha mengenai sebab musabab fenomena tersebut? Bagaimana nasib ikan tersebut selanjutnya?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 334-337 dari Kelompok Stanza tentang Nafsu Keinginan (Tanhāvagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 327-333

    Play Episode Listen Later Aug 22, 2025 102:07


    Suatu saat, ketika Buddha sedang berdiam di dekat Himalaya, Beliau melihat banyak orang yang diperlakukan sewenang-wenang oleh para raja yang keji. Kemudian muncul pikiran dalam batin Buddha, apakah mungkin untuk mencegah para raja tersebut menyiksa mereka yang tidak seharusnya disiksa, dan membuat para raja memimpin dengan adil dan bijaksana? Mara (setan) mengetahui pemikiran Buddha tersebut dan berencana membujuk Buddha untuk memerintah sebagai seorang raja. Apa jawaban Buddha terhadap bujukan Mara tersebut? Sesungguhnya hal-hal apa yang dapat memberikan kebahagiaan menurut Buddha?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 327-333 dari Kelompok Stanza tentang Naga (Nagavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 324-326

    Play Episode Listen Later Aug 20, 2025 96:02


    Raja Pasenadi merasa tidak nyaman setelah makan dalam porsi yang besar. Ketika bertemu dengan Buddha, beliau menceritakan tentang rasa tidak nyaman ini. Buddha kemudian memberikan nasihat kepada raja dan kejadian ini membuat raja menjadi sadar dan mulai berubah. Apa nasihat jitu dari Buddha kepada raja?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 324-326 dari Kelompok Stanza tentang Naga (Nagavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 315-324

    Play Episode Listen Later Aug 18, 2025 104:19


    Saat berada di Wihara Jetavana, para rahib laki-laki melihat para pertapa telanjang Nigaṇṭha yang sedang berjalan untuk menerima derma makanan. Para pertapa telanjang ini memakai kain untuk menutupi bagian depan tubuh mereka yang juga menutupi mangkuk makanan mereka. Para rahib laki-laki lalu memuji para Nigaṇṭha ini karena masih menutupi bagian tubuh mereka dan tidak benar-benar telanjang, namun para Nigaṇṭha mengatakan mereka menggunakan kain bukanlah untuk menutupi bagian depan tubuh mereka melainkan untuk menutupi mangkuk makanan. Mengapa mereka melakukan hal itu? Bagaimana pendapat Buddha tentang kelakuan para Nigaṇṭha ini?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 316-319 dari Kelompok Stanza tentang Neraka (Nirayavagga) dan stanza 320-324 dari Kelompok Stanza tentang Naga (Nagavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Kelas ini merupakan kelas terakhir untuk penjelasan tentang Kelompok Stanza tentang Serbaneka (Pakiṇṇakavagga).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 311-315

    Play Episode Listen Later Aug 16, 2025 99:51


    Saat berada di Wihara Jetavana, para rahib laki-laki melihat para pertapa telanjang Nigaṇṭha yang sedang berjalan untuk menerima derma makanan. Para pertapa telanjang ini memakai kain untuk menutupi bagian depan tubuh mereka yang juga menutupi mangkuk makanan mereka. Para rahib laki-laki lalu memuji para Nigaṇṭha ini karena masih menutupi bagian tubuh mereka dan tidak benar-benar telanjang, namun para Nigaṇṭha mengatakan mereka menggunakan kain bukanlah untuk menutupi bagian depan tubuh mereka melainkan untuk menutupi mangkuk makanan. Mengapa mereka melakukan hal itu? Bagaimana pendapat Buddha tentang kelakuan para Nigaṇṭha ini?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 311-319 dari Kelompok Stanza tentang Neraka (Nirayavagga) dan stanza 320-322 dari Kelompok Stanza tentang Naga (Nagavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Kelas ini merupakan kelas terakhir untuk penjelasan tentang Kelompok Stanza tentang Serbaneka (Pakiṇṇakavagga).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 305-310

    Play Episode Listen Later Aug 14, 2025 94:17


    Saat berada di Wihara Jetavana, Buddha dan para murid-Nya sempat difitnah oleh sekelompok pertapa bahwa mereka telah membunuh seorang pengembara fakir perempuan yang bernama Sundarī. Bagaimana kejadian sebenarnya? Mengapa Buddha dan para murid-Nya bisa mengalami buah kamma buruk seperti ini?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 305 dari Kelompok Stanza tentang Serbaneka (Pakiṇṇakavagga) dan 306-314 dari Kelompok Stanza tentang Neraka (Nirayavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Kelas ini merupakan kelas terakhir untuk penjelasan tentang Kelompok Stanza tentang Serbaneka (Pakiṇṇakavagga).

    Asin Kheminda - Dhammapada 303-304

    Play Episode Listen Later Aug 12, 2025 100:46


    Saat saudagar kaya Anāthapiṇḍika mengundang Buddha dan para murid-Nya untuk menerima dana makanan untuk esok hari di kediamannya, Buddha menolak dengan mengatakan bahwa Beliau telah menerima undangan dari putri Anāthapiṇḍika yang bernama Cūḷasubhadda. Mendengar hal itu Anāthapiṇḍika kaget karena kediaman putrinya berjarak sangat jauh dari tempat Buddha saat itu. Bagaimana cara Cūḷasubhadda mengundang Buddha? Bagaimana Buddha dan para murid-Nya pergi ke kediaman Cūḷasubhadda?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 303-305 dari Kelompok Stanza tentang Serbaneka (Pakiṇṇakavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Kelas ini merupakan kelas terakhir untuk penjelasan tentang Kelompok Stanza tentang Serbaneka (Pakiṇṇakavagga).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 296-302

    Play Episode Listen Later Aug 10, 2025 96:52


    Seorang umat perumah tangga yang bernama Citta beserta tiga ribu pengikutnya menempuh perjalanan yang jauh untuk bisa berdana kepada Buddha dan para murid-Nya. Citta berdana selama 1 bulan dan juga memberi makan kepada 3000 pengikutnya. Kendati demikian, bahan makanan di kereta-kereta miliknya tidak pernah berkurang dan selalu terisi penuh. Mengapa bisa demikian? Apakah ini karena Citta berdana kepada Buddha?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 296-303 dari Kelompok Stanza tentang Serbaneka (Pakiṇṇakavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 69

    Play Episode Listen Later Aug 8, 2025 33:15


    Sebagai kelas penutup di tahun ajaran 2022/2023 ini, Ashin Kheminda menjelaskan tentang pentingnya pengetahuan Abhidhamma dalam menunjang pemahaman kita terhadap ajaran Buddha, termasuk memahami isi Suttanta. Dalam kesempatan ini beliau menjelaskan salah satu stanza di Dhammapada yaitu stanza ke-69 yang ada di Kumpulan Stanza tentang Orang-Orang yang Bebal (Bālavagga) dari sudut pandang kamma dan buahnya menurut Abhidhamma.

    Ashin Kheminda - Dhammapada 286-289 dan 291-295

    Play Episode Listen Later Aug 6, 2025 98:37


    Seorang pedagang kaya raya yang bernama Mahādhāna bersama dengan rombongannya tidak dapat melewati sungai yang sedang meluap dan terjebak di pinggir sungai selama tujuh hari. Kemudian si pedagang memutuskan untuk menghabiskan barang-barang bawaannya dengan tinggal di pinggir sungai selama musim hujan, dingin dan panas. Saat Buddha mengetahui pemikiran dari pedagang tersebut, Buddha lalu tersenyum. Seperti yang kita ketahui, Buddha tidak akan tersenyum untuk alasan duniawi. Lalu apa hal yang membuat-Nya tersenyum?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 286-289 dari Kelompok Stanza tentang Jalan (Maggavagga) dan Stanza 291-295 dari Kelompok Stanza tentang Serbaneka hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 290

    Play Episode Listen Later Aug 4, 2025 90:06


    Setelah kembali dari Vesali, Buddha menerima berbagai cara penghormatan dari para dewa, brahma, naga, dan manusia. Penghormatan yang besar seperti ini bukan dikarenakan oleh kekuatan Buddha di saat ini namun merupakan buah dari kebajikan kecil yang dilakukan oleh-Nya di masa lampau. Apa kebajikan yang telah dilakukan oleh Beliau di kehidupan sebelumnya?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 286-289 dari Kelompok Stanza tentang Jalan (Maggavagga) dan Stanza 290 dari Kelompok Stanza tentang Serbaneka hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 282-285

    Play Episode Listen Later Aug 2, 2025 88:37


    Di zaman Buddha Gotama, terdapat seorang rahib laki-laki yang Bernama Poṭṭhila, beliau adalah seorang rahib laki-laki yang berpengetahuan Dhamma dan mampu mengajarkan kepada 500 rahib laki-laki lainnya. Akan tetapi, kendati menguasai pariyatti, setiap kali sesepuh Poṭṭhila menghadap dan memberikan penghormatan kepada Buddha, Buddha selalu memanggilnya sebagai Poṭṭhila yang tidak berguna. Mengapa Buddha melakukan hal itu? Apa tujuan dari Beliau?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 282-285 dari Kelompok Stanza tentang Jalan (Maggavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.

    Ashin Kheminda - Dhammapada Stanza 277-281

    Play Episode Listen Later Jul 31, 2025 94:21


    Saat sedang berjalan bersama Y.M. Lakkhana di daerah Bukit Gijjhakuta, Y.M. Mahamoggallana tersenyum setelah melihat sesosok hantu yang berkepala babi dan berbadan manusia. Diceritakan oleh Buddha Gotama bahwa hantu tersebut di kehidupan sebelumnya di zaman Buddha Kassapa merupakan seorang rahib laki-laki yang pintar memberikan ceramah Dhamma. Apa yang dilakukannya sehingga membuahkan kelahiran yang demikian? Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 277-281 dari Kelompok Stansa tentang Jalan (Maggavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada Stanza 270-277

    Play Episode Listen Later Jul 29, 2025 93:45


    Pada awalnya Buddha mengajarkan para rahib laki-laki untuk tidak berbicara atau diam saat sedang menerima derma makanan, namun tidak halnya para pertapa dari aliran lainnya, mereka akan mengucapkan kata-kata yang penuh berkah kepada para penderma. Hal ini kemudian jadi perbincangan publik sehingga Buddha kemudian menetapkan bahwa para rahib laki-laki boleh mengucapkan kata-kata penuh berkah setelah menerima dana makanan. Hal ini tentu diprotes oleh para pertapa lainnya. Bagaimana cara Buddha menghadapi mereka?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 258-269 dari Kelompok Stanza tentang Orang yang Adil (Dhammatthavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada Stanza 258-269

    Play Episode Listen Later Jul 27, 2025 92:59


    Pada awalnya Buddha mengajarkan para rahib laki-laki untuk tidak berbicara atau diam saat sedang menerima derma makanan, namun tidak halnya para pertapa dari aliran lainnya, mereka akan mengucapkan kata-kata yang penuh berkah kepada para penderma. Hal ini kemudian jadi perbincangan publik sehingga Buddha kemudian menetapkan bahwa para rahib laki-laki boleh mengucapkan kata-kata penuh berkah setelah menerima dana makanan. Hal ini tentu diprotes oleh para pertapa lainnya. Bagaimana cara Buddha menghadapi mereka?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 258-269 dari Kelompok Stanza tentang Orang yang Adil (Dhammatthavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada Stanza 251, 253-257

    Play Episode Listen Later Jul 25, 2025 100:17


    Saat sedang membabarkan Dhamma kepada lima umat perumah tangga, hanya ada satu yang mendengarkan dengan penuh perhatian, sedangkan yang lainnya ada yang tertidur, menatap ke langit atau menggambar di tanah dengan menggunakan jari tangannya. Mengapa reaksi mereka bisa berbeda dalam menerima Dhamma bahkan dari Buddha sendiri? Bagaimana dengan Anda?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 251-253 dari Kelompok Stanza tentang Noda-Noda (Malavagga) dan 255-257 dari Kelompok Stanza tentang Orang yang Adil (Dhammatthavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Bersakit-sakit Dahulu Bersenang-senang Kemudian

    Play Episode Listen Later Jul 23, 2025 32:19


    Sukhī hontu kalyāṇamittā,Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Sayadaw Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Sayadaw Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Bersakit-sakit Dahulu Bersenang-senang Kemudian".

    Ashin Kheminda - Dhammapada 249, 250 dan 252

    Play Episode Listen Later Jul 21, 2025 103:31


    Para pertapa dari aliran lain terus mencegah miliuner Meṇḍaka untuk bertemu dengan Buddha dengan terus membicarakan kesalahan-kesalahan Buddha, namun akhirnya miliuner tetap berhasil mencapai tingkat kesucian yang pertama, bagaimana kisah lengkapnya?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 249-252 dari Kelompok Stanza tentang Noda-Noda (Malavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    buddha dhammapada ashin kheminda
    Ashin Kheminda - Mari Damaikan Dunia

    Play Episode Listen Later Jul 19, 2025 35:12


    Sukhī hontu kalyāṇamittā,Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Sayadaw Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Sayadaw Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Mari Damaikan Dunia".

    Ashin Kheminda - Dua Bagian Pikiran

    Play Episode Listen Later Jul 17, 2025 35:46


    Sukhī hontu kalyāṇamittā,Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Sayadaw Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Sayadaw Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Dua Bagian Pikiran".

    Ashin Kheminda - Saat Biduk Rumah Tangga Kandas

    Play Episode Listen Later Jul 15, 2025 32:52


    Sukhī hontu kalyāṇamittā,Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Sayadaw Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Sayadaw Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Saat Biduk Rumah Tangga Kandas".

    Ashin Kheminda - Kebahagiaan pun Tercurah Kepadanya

    Play Episode Listen Later Jul 13, 2025 43:12


    Sukhī hontu kalyāṇamittā,Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Sayadaw Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Sayadaw Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Kebahagiaan pun Tercurah Kepadanya".

    pada sabtu wib sukh ashin kheminda
    Ashin Kheminda - Dhammapada 242-248

    Play Episode Listen Later Jul 11, 2025 102:11


    Seorang rahib laki-laki yang bernama Cūḷasāri berkeinginan untuk mendermakan sebagian makanan yang beliau dapatkan dari umat perumah tangga kepada YM. Sāriputta, namun beliau terus berjalan dan menolak derma tersebut. Mengapa demikian?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 242-250 dari Kelompok Stanza tentang Noda-Noda (Malavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Melawan Kemarahan

    Play Episode Listen Later Jul 9, 2025 33:13


    Sukhī hontu kalyāṇamittā,Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Sayadaw Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Sayadaw Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Melawan Kemarahan".

    pada sabtu wib sukh ashin kheminda
    Ashin Kheminda - Model Suami Istri Ideal

    Play Episode Listen Later Jul 7, 2025 40:06


    Sukhī hontu kalyāṇamittā,Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Sayadaw Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Sayadaw Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Model Suami Istri Ideal".

    Ashin Kheminda - Dhammapada 236-241

    Play Episode Listen Later Jul 5, 2025 105:51


    Sesepuh Laludayi mengatakan kepada orang-orang bahwa mereka juga akan memuji dia, seperti halnya mereka memuji Y.M Sariputta dan Y.M Mahamoggallana, setelah mereka mendengarkan ceramah Dhamma darinya. Akan tetapi saat diminta untuk berceramah, sesepuh tidak mampu melakukannya? Mengapa bisa demikian?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 239-241 dari Kelompok Stanza tentang Noda-Noda (Malavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Sedikit Demi Sedikit Lama-Lama Menjadi Bukit

    Play Episode Listen Later Jul 3, 2025 30:07


    Sukhī hontu kalyāṇamittā,Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Sayadaw Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Sayadaw Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Sedikit Demi Sedikit Lama-Lama Menjadi Bukit".

    Ashin Kheminda - Dhammapada 226 - 238

    Play Episode Listen Later Jul 1, 2025 104:39


    Atula dan 500 pengikutnya berharap untuk mendengarkan Dhamma, lalu mereka pun pergi menemui para sesepuh murid Buddha, namun tidak ada satu pun ajaran dari para sesepuh ini yang dapat memuaskan mereka. Semua sesepuh dicela baik yang diam, yang mengajarkan Dhamma yang mendalam maupun yang singkat, bahkan mereka melaporkan hal tersebut kepada Buddha. Bagaimana caranya Buddha mengatasi hal ini? Apa nasihat Buddha kepada mereka?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 226-234 dari Kelompok Stanza tentang Kemarahan (Kodhavagga) dan stanza 235-238 dari Kelompok Stanza tentang (Malavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Dhammapada 221, 222, 224 dan 225

    Play Episode Listen Later Jun 29, 2025 103:45


    Saat mengunjungi alam surga, Sesepuh Mahāmoggallāna bertanya kepada para dewa yang memiliki tempat tinggal yang mewah, beliau bertanya tentang kebajikan yang telah mereka lakukan sehingga membuahkan kelahiran di alam dewa. Para dewa memberikan jawaban yang berbeda-beda. Ada satu dewa yang terlahir kembali di alam surga bukan karena memberi dalam jumlah banyak maupun karena mendengarkan Dhamma namun karena hanya memberi sedikit saja. Mengapa bisa demikian? Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 221-222, dan 224-225 dari Kelompok Stanza tentang Kemarahan (Kodhavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).

    Ashin Kheminda - Menyelamatkan Harta

    Play Episode Listen Later Jun 27, 2025 27:36


    Sukhī hontu kalyāṇamittā,Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Sayadaw Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Sayadaw Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Menyelamatkan Harta".

    Ashin Kheminda - Dhammapada 223

    Play Episode Listen Later Jun 25, 2025 105:31


    Sirima yang terbakar oleh kecemburuan, menyiram mentega panas ke Upāsikā Uttarā, namun saat menyentuh tubuh Upāsikā Uttarā, mentega tersebut terasa seperti air dingin. Mengapa bisa demikian? Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 221-223 dari Kelompok Stanza tentang Kemarahan (Kodhavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.

    Ashin Kheminda - Dhammapada 216-220

    Play Episode Listen Later Jun 23, 2025 106:49


    Di kelas sebelumnya Ashin Kheminda sudah menjelaskan bagaimana rasa kasih, rasa sayang, dan kegandrungan terhadap kenikmatan-indriawi dapat menimbulkan kesedihan dan rasa takut. Semua ini terjadi akibat adanya pelekatan yang tentu saja menyebabkan penderitaan. Lalu bagaimana caranya agar terbebas dari penderitaan ini?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 216-220 dari Kelompok Stanza tentang Hal-Hal yang Dicintai (Piyavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Kelas ini merupakan kelas terakhir tentang Kelompok Stanza tentang Hal-Hal yang Dicintai (Piyavagga).Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.

    Ashin Kheminda - Dhammapada 212-215

    Play Episode Listen Later Jun 21, 2025 104:48


    Seseorang sering dilanda oleh kesedihan bahkan tangisan saat dia kehilangan seseorang yang dia sayangi. Demikian juga halnya dengan Visākhā, donatur perempuan terkemuka di zaman Buddha Gotama. Visākhā merasakan kesedihan dan menangis saat salah satu cucunya meninggal walaupun dirinya adalah seorang sotāpanna. Mengapa bisa demikian?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 212-216 dari Kelompok Stanza tentang Hal-Hal yang Dicintai (Piyavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.

    Claim Dhammavihari Buddhist Studies

    In order to claim this podcast we'll send an email to with a verification link. Simply click the link and you will be able to edit tags, request a refresh, and other features to take control of your podcast page!

    Claim Cancel