POPULARITY
Categories
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 10 September 2025Bacaan: "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5:18)Renungan: Seorang petani dan istrinya bergandengan tangan menyusuri jalan sepulang dari sawah sambil diguyur air hujan. Kemudian lewatlah sebuah motor di depan mereka. Berkatalah petani ini pada istrinya, "Lihatlah bu, betapa bahagianya suami istri yang naik motor itu, meskipun mereka juga kehujanan, tapi mereka bisa cepat sampai di rumah, tidak seperti kita yang harus lelah berjalan untuk sampai kerumah. "Sementara itu pengendara sepeda motor dan istrinya yang sedang berboncengan di bawah derasnya air hujan melihat sebuah mobil pick up lewat di depan mereka. Pengendara motor itu berkata kepada istrinya, "Lihat bu, betapa bahagianya orang yang naik mobil itu. Mereka tidak perlu kehujanan seperti kita". Di dalam mobil pick up yang dikendarai sepasang suami istri terjadi perbincangan ketika sebuah mobil sedan Mercy lewat di hadapan mereka, "Lihatlah bu, betapa bahagia orang yang naik mobil bagus itu, mobil itu pasti nyaman di kendarai, tidak seperti mobil kita yang sering mogok". Pengendara mobil Mercy itu seorang pria kaya, dan ketika dia melihat sepasang suami istri yang berjalan bergandengan tangan di bawah guyuran air hujan, pria kaya itu berkata dalam hatinya, "Betapa bahagianya suami istri itu, mereka dengan mesranya berjalan bergandengan tangan sambil menyusuri indahnya jalan di pedesaan ini, sementara aku dan istriku tidak pernah punya waktu untuk berdua karena kesibukan kami masing masing". Kebahagiaan tak akan pernah kita miliki jika kita hanya melihat kebahagiaan milik orang lain dan selalu membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain. Tuhan tahu apa yang harus Dia berikan untuk anak-anak-Nya. Masing-masing dari kita sudah Tuhan berikan kebahagiaan itu sesuai dengan porsi yang dapat kita terima. Apapun yang terjadi dalam hidup ini, kalau hal itu Tuhan izinkan terjadi, pasti akhirnya akan membawa kebahagiaan bagi kita. Sunggut-sunggut dan gerutu kita, tidak akan mengubah kehidupan kita, tetapi ucapan syukur akan menjadikan segala sesuatu menjadi lebih baik lagi. Marilah kita belajar untuk senantiasa mengucap syukur pada Tuhan atas apapun yang terjadi dan yang Dia berikan pada kita, maka kita akan melihat sesuatu yang baru akan terjadi dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, melalui penderitaan-Mu di salib, aku dapat belajar untuk menerima semua kehendak Bapa dengan ucapan syukur, karena pada akhirnya di balik semua penderitaan yang senantiasa aku syukuri, ada mahkota kebahagiaan yang akan Kau berikan padaku. Lepaskanlah kebiasaan bersungut-sungut dan menggerutu yang selama ini mengikat diriku, dan gantikan dengan ucapan syukur pada-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 7 September 2025Bacaan: "Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaan hatinya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya." (Lukas 6:45)Renungan: Suatu kali saya bertemu seorang ibu yang kemudian bercerita sambil menangis. la ketakutan karena akan diceraikan oleh suaminya. Sejak kecil ia selalu mengalami perlakuan kasar dari ayahnya, baik itu perkataan maupun tindakan. Saat ini dia mengaku bahwa ia telah mengampuni ayahnya, akan tetapi pengalaman diperlakukan kasar oleh ayahnya ternyata telah membentuk dirinya berkarakter sama seperti ayahnya. la menjadi wanita sekaligus istri dan ibu yang kasar dalam perkataan dan suka memukul anak dan suami. Inilah yang akhirnya membuat sang suami tidak tahan lalu berniat menceraikannya. Setelah suaminya berniat menceraikannya barulah ia ingin mengubah sifat dan karakternya. Banyak orang mengalami pengalaman diperlakukan tidak baik di masa kecilnya, hal ini berdampak besar bagi sikap dan perkataannya setelah mereka menjadi dewasa. Tidak jarang kita jumpai orang yang punya hobby membicarakan kejelekaan orang lain atau setiap kali ia berbicara kata-katanya selalu menusuk dan menyakitkan hati orang lain. Kalau kita telusuri di masa lalunya, kemungkinan ia mengalami pengalaman disakiti di masa lalunya dan berbekas hingga kini. Bacaan hari ini mengingatkan kita bahwa apa yang diucapkan mulut meluap hati. Kalau hati kita penuh sukacita, maka perkataan kita akan memberkati orang lain. Tetapi kalau hati kita terluka, maka perkataan kita dapat mengutuk orang lain. Apakah kita pernah menjumpai seseorang yang selalu berpikir negatif tentang orang lain atau selalu berkata-kata kasar? Atau mungkin itu kita sendiri? Mintalah kepada Yesus untuk menelusuri masa lalu kita dari masa dalam kandungan sampai saat ini. Siapakah orang yang berperan dalam melukai hati kita? Kemudian berusahalah untuk mengampuni, agar luka di hati kita tidak tertular kepada orang lain. Yesus membutuhkan kita untuk menjadi berkat dan bukan kutuk bagi orang lain. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, berjaga-jagalah pada pintu hati, pikiran dan bibirku, karena hatiku pernah terluka, sehingga sering aku berpikir yang negatif terhadap orang lain dan tanpa sadar setiap perkataanku selalu menyakiti orang lain. Masuklah dalam masa laluku ya Yesus, dan pulihkanlah hatiku dari setiap luka karena perlakuan kasar, perkataan yang menusuk hati yang pernah kualami dari orang tua, saudara, pasanganku, teman dan orang lain di masa laluku. Bantu aku agar aku mampu untuk mengampuni mereka satu-persatu sehingga semua akar kepahitan yang selama ini mengikatku dapat terlepas dari hati, pikiran dan perkataanku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 8 September 2025Bacaan: "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan kenajisan hawa nafsu nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka." (Kolose 3:5-6)Renungan: Dahulu kala ada seorang raja yang bijaksana dan baik hati. Raja ini mengambil seorang anak laki-laki yang sedang memungut dan mengais-ngais sampah untuk mencari makanan dan mencari sesuatu yang dapat dijual. Di dalam istana raja, sang anak tersebut memulai kehidupan yang baru. Semua serba diatur dan disediakan dari mulai mandi, pakaian, mainan. Dia juga diajarkan tata krama dan sopan santun. Sang anak diajari bagaimana bersikap seperti seorang anak raja.Suatu ketika sang raja mengajak anak angkatnya untuk berkeliling negeri. Seluruh rakyat menyambut mereka dengan meriah. Anehnya sang anak laki-laki ini tidak tertarik dengan sambutan itu, dia lebih tertarik ketika melihat segerombolan anak-anak yang sedang mengais-ngais sampah, mencari makanan dan sesuatu yang bisa dijual. Kemudian anak laki-laki ini keluar dari rombongan raja dan bergabung dengan gerombolan anak-anak terdebut. Cerita di atas merupakan gambaran kita yang sekalipun sudah diangkat menjadi anak Allah, namun seringkali kita masih tertarik kembali kepada cara hidup yang lama dengan mengais-ngais sampah dosa. Hidup dalam perseteruan, kebohongan, perdukunan, mabuk-mabukan, penyembahan berhala, kata-kata kotor, dendam, perzinahan, perselingkuhan, pornografi dil. Allah menghendaki kita bersikap sebagai anak-anak Bapa Sorgawi dengan hidup menurut aturan-aturan Kerajaan Sorga. Kita memang masih hidup di dunia, tetapi kita tidak lagi hidup di bawah kuasa dosa yang dulu mengikat hidup kita. Allah sudah mengangkat kita menjadi anak-Nya dan kitapun harus memperlihatkan sikap hidup sebagai anak-anak Allah. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ada banyak orang-orang di sekitarku (suami, istri, orang tua, anak-anak, sahabat) yang terlalu kecewa karena keegoisanku, kekerasan hatiku dan akar kepahitanku. Ini semua disebabkan karena aku sudah menjauh daripada-Mu, sehingga kehadiranku tidak membawa damai dalam keluargaku. Pasanganku tidak nyaman lagi hidup denganku, anak-anakku tidak betah lagi tinggal di rumah karena kecewa dengan orang tua yang selalu bertengkar dan tidak bisa memberi contoh yang baik buat mereka, orang tuaku tidak bahagia punya anak sepertiku. Tuhan pulihkan keluarga ku. Lahirlah kembali dalam kehidupan keluarga ku, agar damai sejantera yang selama ini hilang dari keluarga dan hati ku dapat tumbuh kembali. Amin. (Dod).
Restoran Sego Bancakan di Kota Lama Semarang terbakar hebat pada 27 Agustus lalu. Kemudian terjadi kebakaran alang-alang di Jrakah, kota semarang. Beberapa kejadian kebakaran juga terjadi akhir-akhir ini.Mengapa kejadian kebakaran masih marak terjadi? Dan bagaimana upaya yang perlu dilakukan?Narasumber : Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang, Ade Bhakti S.H., M.A.P
Pada suatu waktu di Rajagaha, hidup putra seorang hartawan yang masih muda bernama Uggasena. Suatu hari ada rombongan pemain drama keliling datang ke Rajagaha, dan ketika Uggasena menyaksikan seorang putri pemain akrobat yang masih muda menari dan bernyanyi di atas sebuah galah bambu yang panjang, Uggasena pun jatuh cinta dan akhirnya menikahi putri tersebut, serta ikut dalam rombongan pemain drama keliling bersama istrinya. Namun karena Uggasena tidak bisa menari atau bermain akrobat, maka ia hanya bisa membantu mengangkut kotak-kotak, mengemudikan kereta, dan hal-hal sepele lainnya. Ketika istri Uggasena melahirkan seorang anak laki-laki, istrinya sering menyanyikan lagu yang liriknya mengolok-olok suaminya sebagai orang yang tidak berguna. Uggasena yang merasa terluka dan tertekan pun meminta ayah mertuanya untuk mengajarinya bermain akrobat, dan setelah setahun berlatih, ia menjadi pemain akrobat yang handal.Suatu hari, Uggasena kembali ke Rajagaha dan mempertunjukkan keterampilannya berakrobat. Namun di saat yang sama, Buddha memasuki Rajagaha dan membuat semua orang mengalihkan perhatian kepadanya, bukan kepada pertunjukan Uggasena. Apa alasan Buddha berbuat demikian? Kemudian bagaimana nasib Uggasena selanjutnya?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 348-350 dari Kelompok Stanza tentang Nafsu Keinginan (Tanhāvagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 30 Agustus 2025Bacaan:"Karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam." (1 Tesalonika 5:2)Renungan: Ada seorang pria yang mengunjungi seorang pertapa tua yang terkenal saleh untuk mengajukan sebuah pertanyaan. Pertanyaan itu adalah, "Jika tuan hanya mempunyai satu hari lagi untuk hidup, apa yang tuan lakukan pada hari itu?" Pertapa tua itu mengelus jenggotnya yang putih dan panjang kemudian menjawab, "Baik, pertama-tama saya mendaraskan doa pagi, sesudah itu saya meneguk sedikit teh dan keluar untuk membersihkan kebun. Kemudian saya menyeberang jalan untuk mengunjungi sahabat saya Louis, lalu saya istirahat sejenak." Pria itu tersentak dan menyela, "Tunggu, itukan cara tuan menghabiskan waktu setiap hari!" Pertapa itu menjawab, "Tentu, Mengapa hari yang terakhir harus berbeda dengan hari-hari lainnya?" Kehidupan manusia pada suatu saat akan berakhir di dunia ini. Tetapi yang jadi masalah adalah kita tidak tahu kapan saat itu datang. Alkitab menuliskan bahwa hari Tuhan itu datang seperti pencuri. Oleh karena itu sejak saat ini kita sudah mulai untuk mempersiapkan diri kita menghadapi hari itu. Sehingga ketika saatnya tiba kita tidak perlu sibuk untuk berbuat ini itu untuk menyenangkan Tuhan, karena semuanya itu sudah harus kita lakukan jauh-jauh hari sebelumnya. Kalau di rumah kita, kita selalu siaga untuk menjaga keamanan rumah dari pencuri, kini, apakah kita juga sudah siaga menjaga kehidupan diri kita dari kedatangan Tuhan yang seperti pencuri? Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, kedatangan-Mu tidak pernah bisa kuketahui. Kapan dan dimanapun, Engkau bisa datang sewaktu-waktu untuk menjemputku. Berilah kemampuan dan kemauan bagi diriku untuk mulai berjaga-jaga sejak saat ini, melalui sikap hidupku yang sesuai kehendak-Mu, agar pada saatnya tiba nanti, dengan tangan terbuka aku mampu menyerahkan rohku kepada-Mu. Amin. (Dod).
Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."
Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."
Perkembangan ekonomi dan sosial kita tidak bisa lagi hanya diukur dengan parameter tradisional. Di tengah tantangan global seperti krisis lingkungan dan ketidaksetaraan, sebuah paradigma baru mulai mengambil alih panggung: Ekonomi Pendekatan Ekosistem. Pendekatan ini melihat dunia sebagai sebuah jaring laba-laba yang saling terhubung, di mana setiap komponen—mulai dari alam hingga manusia—memiliki peran krusial. Jika Anda penasaran bagaimana model ekonomi bisa lebih peduli pada keberlanjutan dan keadilan, ringkasan audio ini menawarkan sebuah jawaban yang mendalam. Podcast ini akan mengupas tiga pilar utama yang menjadi fondasi bagi ekosistem yang sehat dan adaptif. Pertama, kita akan menjelajahi peran kolaborasi multi-pihak, seperti model Quadruple Helix yang menyatukan pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat. Kemudian, kita akan melihat bagaimana inovasi berfungsi sebagai mesin penggerak, khususnya melalui konsep Creating Shared Value (CSV) yang mengintegrasikan tujuan sosial ke dalam inti strategi bisnis. Terakhir, kita akan menyoroti tantangan dan metode untuk mengukur dampak sosial dari upaya-upaya ini, mengubah niat baik menjadi hasil nyata yang terukur. Podcast ini bukan hanya sekadar rangkuman data, melainkan sebuah panduan untuk memahami bagaimana kolaborasi dapat memicu inovasi, dan inovasi pada gilirannya menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. Ini adalah kesempatan untuk mendengar bagaimana sebuah kerangka berpikir baru dapat membuka jalan menuju masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan bagi semua. Selamat mendengarkan!
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 28 Agustus 2025Bacaan: "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." (Kolose 3:13)Renungan Ada seseorang yang mempunyal dua Kantong. Pada kantong yang satu terdapat lubang di bawahnya, tetapi pada kantong yang lain tidak ada lubangnya. Segala sesuatu yang menyakitkan yang pernah didengarnya seperti kata-kata makian, sindiran, gosip dan kata-kata kotor dituliskannya di sebuah kertas, digulung kecil. kemudian dimasukkan ke dalam kantong yang berlubang. Tetapi semua yang indah, semua yang benar, semua yang menyukakan hati dan bermanfaat dituliskan di sebuah kertas kemudian dimasukkan ke dalam kantong yang tidak ada lubangnya. Pada malam hari, la mengeluarkan semua yang ada di dalam kantong tak berlubang, membacanya dan menikmati hal-hal indah yang sudah diperolehnya sepanjang hari itu. Kemudian la merogoh kantong yang berlubang, tetapi tidak menemukan sesuatu. Maka lapun tertawa bahagia dan tetap bersukacita karena dari kantong tersebut tidak ada sesuatu yang merusak hati dan jiwanya. Memelihara pikiran-pikiran jahat dan segala sesuatu yang menyakitkan hati, hanya akan membuat kita tidak bisa menikmati kebahagiaan hidup. Jiwa menjadi tertekan dan tidak ada gairah menjalani kehidupan. Sebuah penelitian di Amerika menyatakan bahwa sikap hati yang tidak benar seperti sakit hati, iri hati dan kemarahan merupakan penyebab kematian yang cukup serius. Hati yang menyimpan luka juga dapat menjadi pemicu timbulnya berbagai penyakit seperti kanker hati, kanker payudara, mag, migrain, kanker paru-paru dan sebagainya. Sebab itu, janganlah menyimpan apa yang tidak baik dalam kantong hati dan hidup kita. Namun sayang sekali, banyak di antara kita yang melakukannya dengan terbalik, menaruh semua yang baik di kantong berlubang dan menyimpan semua yang jelek di kantong tak berlubang. Setiap hari kita pasti mengalami kejadian yang menggembirakan walau sedikit. Simpanlah itu semua di kantong tak berlubang. Semuanya ini akan menggembirakan kita. Sebaliknya abaikan dan jangan pedulikan perlakuan yang kasar, ketidakadilan, penolakan, kata-kata kotor dan kasar. Masukkan semuanya itu ke kantong berlubang. Kalau kita bisa melakukannya, maka akan banyak orang diberkati melalui kesaksian hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk menyimpan semua yang baik, yang pernah kuterima dari siapapun juga walau hanya seulas senyuman. Dan mampukan aku untuk membuang semua kebencian, dendam, iri hati yang berlebihan agar hatiku tetap penuh sukacita. Jangan biarkan iblis mencuri damai sejahtera-Mu dari dalam hatiku. Siram hatiku dengan Darah-Mu, sehingga menjadi benteng pertahanan dari segala hal-hal yang tidak baik yang kujumpai setiap hari. Amin. (Dod)
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 24 Agustus 2025Bacaan: "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik." (Ibrani 10:29)Renungan: Menurut cerita, HG. Spafford seorang penulis lagu rohani "It Is Well With My Soul" menuliskan lagu ini ketika ia sedang melintasi lautan atlantik. Di laut itulah ketiga anaknya mati tenggelam ketika mereka sedang berlayar ke Eropa. Cobaan yang dialami Spafford memang luar biasa karena beberapa tahun kemudian anaknya yang lain meninggal karena sakit. Setelah peristiwa itu orang-orang di gereja mengucilkan mereka karena beranggapan bahwa keluarga ini berhubungan dengan kuasa iblis. Spafford masih sanggup berdiri ketika ketiga anaknya diambil dari padanya. Kemudian disusul dengan kematian anaknya yang lain. la tabah menerima semua itu. Tetapi apa yang terjadi ketika saudara-saudara seimannya mengucilkan dan memisahkan diri darinya? Ia tidak kuat lagi menahannya. Jiwanya hancur dan pada akhirnya ia menderita sakit jiwa. Kita harus mengakui bahwa kekuatan kita untuk menanggung segala sesuatunya sangat terbatas. Kita membutuhkan kekuatan dan kemampuan yang berasal dari luar diri kita sendiri. Kekuatan dari Tuhan itu sudah pasti. Tetapi dukungan dari orang-orang di sekeliling kita juga banyak diharapkan. Saudara-saudara seiman, anak, istri, suami, sahabat dan semua orang yang kita kasihi. Mereka inilah yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan moril. Kita tidak bisa hidup sendiri karena tanpa keberadaan orang-orang di sekeliling kita mungkin kita tidak bisa berada dalam posisi seperti sekarang ini. Marilah kita mulai membina relasi yang baik dengan orang-orang di sekitar kita. Merekalah yang akan Tuhan pakai menjadi penopang di saat kita terjatuh. Kalau saat ini ada kenalan atau orang-orang yang terdekat dengan kita sedang mengalami pergumulan hidup yang berat, buka hati kita dan ulurkanlah tangan kita untuk membantunya, dan mulut kita untuk mendoakannya. Tuhan mau memakai kita untuk menjadi berkat bagi orang lain. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, kuasailah diriku sepenuhnya, agar kehadiranku dapat memberi ketenangan bagi orang-orang di sekitarku yang saat ini mengalami pergumulan hidup yang berat. Jangan biarkan kesibukanku membuat aku kehilangan berkat untuk menolong orang yang sedang kesusahan. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 25 Agustus 2025Bacaan "Seperti pecahan periuk bersalutkan perak, demikianlah bibir manis dengan hati jahat." (Amsal 26:23)Renungan: Di suatu desa hiduplah seorang wanita yang terkenal culas. Ketika kematian menjemputnya, la ditempatkan di mana orang-orang jahat berada. Malaikat yang menjemputnya berusaha mengingat-ingat kebaikan yang pernah dibuatnya untuk diajukan sebagai bahan pertimbangan dalam keputusan yang akan diberikan kepadanya. Kemudian malaikat itu teringat bahwa wanita itu pernah sekali mencabut serumpun bawang dari kebunnya dan memberikannya kepada seorang pengemis. Singkat cerita wanita Ini mendapat kemurahan dan diberi kesempatan keluar dari tempat penyiksaan yang panas dan pengap itu. Tuhan berkata kepada malaikat. "Ambil serumpun bawang dan ulurkan kepadanya. la boleh keluar dari tempat ini dengan memegang bawang itu. Jika ia bisa keluar ia mendapat kesempatan untuk hidup di Firdaus, tetapi jika gagal karena bawang itu pecah atau putus maka ia tetap tinggal di lautan api ini." Kemudian malaikat mengambil serumpun bawang dan mengulurkannya kepada wanita itu. "Peganglah bawang ini erat-erat karena aku akan menarikmu dengan ini." Ketika ia sudah terangkat, beberapa orang penghuni lautan api itu memegang kakinya supaya mereka bisa ikut naik. Ketika wanita itu menyadarinya, la mengibaskan kakinya supaya orang-orang itu terjatuh. Ia berteriak, "Sayalah yang ditarik, bukan kalian. Ini adalah bawangku, bukan bawang kalian. Lepaskan kakiku!" Karena hentakan kakinya yang keras, maka putusiah bawang itu dan wanita itu kembali ke dalam lautan api itu. Dari ilustrasi ini kita diingatkan untuk menjaga hati. Hati adalah tempat yang rentan untuk bertumbuhnya benih-benih jahat. Dalam hati yang jahat terdapat benih-benih kecurigaan, iri hati, balas dendam. kesombongan, amarah, ketidakpedulian, takut disaingi, minta dihormati, korupsi, tipu muslihat dll. Sedikit saja terbuka kesempatan maka benih itu akan mulai menancapkan akarnya dan bertumbuh dengan cepat seperti benalu. Kalau tidak waspada maka ia akan segera menguasai dan mengendalikan hidup kita. Mungkin orang tidak mengetahui kejahatan apa saja yang saat ini akar-akarnya sudah menancap di hati kita, tetapi Tuhan tahu, "Aku, Tuhan, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya." (Yer 17:10). Karena itu setiap hari jaga dan bersihkanlah hati dari benih-benih yang jahat. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, jagalah hatiku agar tidak ditumbuhi akar-akar kepahitan yang dapat merusak kehidupan rohaniku. Amin. (Dod).
Suatu saat, ketika Buddha sedang berdiam di dekat Himalaya, Beliau melihat banyak orang yang diperlakukan sewenang-wenang oleh para raja yang keji. Kemudian muncul pikiran dalam batin Buddha, apakah mungkin untuk mencegah para raja tersebut menyiksa mereka yang tidak seharusnya disiksa, dan membuat para raja memimpin dengan adil dan bijaksana? Mara (setan) mengetahui pemikiran Buddha tersebut dan berencana membujuk Buddha untuk memerintah sebagai seorang raja. Apa jawaban Buddha terhadap bujukan Mara tersebut? Sesungguhnya hal-hal apa yang dapat memberikan kebahagiaan menurut Buddha?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 327-333 dari Kelompok Stanza tentang Naga (Nagavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).
KIRIM CERITA BISA KESINI https://bit.ly/Isengcurhat atau bisa kirim ke email isengpodcast.project@gmail.comCeritanya bebas, mau itu asmara, pertemanan, uneg-uneg, horor, pertanyaan, atau mau sapa-sapa penonton dan pendengar Iseng Podcast lainnya.Pasca episode ini tayang, Tom Lembong sudah bebas dengan mendapatkan Abolisi dari Presiden. Maklum, kan setiap kali rekaman selalu di akhir bulan, jadinya belum begitu update. Kemudian, mengenai logo kemerdekaan yang baru ini banyak menimbulkan pertanyaan, kenapa logonya harus seperti itu? Banyak makna tersirat rupanya.
Dalam dua hari terakhir, terjadi dua kecelakaan di tol Semarang yang melibatkan truk besar. Pada Jumat 8 Agustus, tabrakan beruntun di Tol Gayamsari melibatkan 15 kendaraan. Kemudian di tanggal, 9 Agustus, sebuah truk pasir mogok di tanjakan Tol Banyumanik, lalu tiba-tiba mundur dan terguling, sempat terekam video warga di media sosial. Rangkaian kejadian ini membuat banyak pihak khawatir soal keselamatan di tol, terutama untuk kendaraan berat.Apa saja yang harus diperhatikan sopir dan pemilik truk agar kecelakaan seperti ini tidak terulang, terutama di jalur tol yang menanjak atau rawan macet?Narasumber : Plt Ketua Subkomite Lalu Lintas Angkutan Jalan Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT, Ahmad Wildan, M.T
Seorang pedagang kaya raya yang bernama Mahādhāna bersama dengan rombongannya tidak dapat melewati sungai yang sedang meluap dan terjebak di pinggir sungai selama tujuh hari. Kemudian si pedagang memutuskan untuk menghabiskan barang-barang bawaannya dengan tinggal di pinggir sungai selama musim hujan, dingin dan panas. Saat Buddha mengetahui pemikiran dari pedagang tersebut, Buddha lalu tersenyum. Seperti yang kita ketahui, Buddha tidak akan tersenyum untuk alasan duniawi. Lalu apa hal yang membuat-Nya tersenyum?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 286-289 dari Kelompok Stanza tentang Jalan (Maggavagga) dan Stanza 291-295 dari Kelompok Stanza tentang Serbaneka hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).
Teknologi bikin segalanya instan, termasuk cinta (dan tersesat). Swipe kanan, match, lo pikir nemu jodoh? gak cuy. Cuma lagi antre buat di-ghosting, di-gaslight, atau bahkan cuma dijadiin opsi cadangan.#PodcastBercanda
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 3 Agustus 2025Bacaan: "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20b)Renungan: Ada seorang raja yang hendak menikah dan ia harus membuat suatu perjalanan yang lama dan panjang. Tahun tahun telah berlalu, tunangan raja menanti dengan sedih hati, tetapi tanpa kehilangan harapan bahwa sang raja akan kembali. Beberapa teman gadisnya berkata, "Nampaknya kekasihmu sudah melupakan engkau dan tidak akan kembali." Gadis ini bertambah sedih dan sakit hati. Ia pun menangis sejadinya dan mengurung diri. Kemudian gadis itu mengambil surat terakhir dari sang raja di mana sang raja bersumpah bahwa dia tetap setia dan sungguh dalam cintanya. Setelah membaca surat itu, hatinya merasakan adanya kedamaian, semangatnya pulih kembali dan dia terus menanti dengan sabar sampai sang raja kembali. Sesudah bertahun-tahun sang raja itu pulang. Dengan keheranan dia bertanya kepada calon istrinya, "Bagaimana mungkin engkau tetap tinggal setia kepadaku dalam waktu sekian lama?" Gadis itu menjawab, "Rajaku, saya masih tetap menyimpan suratmu dan saya percaya padamu." Apakah saat ini mulai ada keragu-raguan di hati kita untuk mengikuti Yesus? Apakah kita merasa saat ini beban hidup terlalu berat sehingga merasa bahwa Yesus tidak bisa berbuat apa-apa? Ataukah saat ini kekasih kita yang berbeda iman telah menawan hati kita sehingga diam-diam kita mulai meninggalkan Yesus? Hari ini kembali kita diingatkan, bahwa apapun masalah dan keadaan kita saat ini, tetaplah setia pada-Nya, karena janji penyertaan-Nya senantiasa ada untuk kita. Jangan sampai janji itu terhilang dari diri kita, karena kita mulai meragukan dan meninggalkan-Nya. Peganglah firman ini, "Kata Yesus kepadanya, 'Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.'". (Yoh 14:6) Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk setia mengiring Engkau dalam perjalanan hidupku. Jangan biarkan kesusahan, penderitaan, sakit penyakit, dan pergumulan hidupku membuat aku meragukan kuasaMu dan meninggalkan Engkau. Tanamkan dalam hidupku bahwa pergumulan hidup yang Kau ijinkan terjadi dalam hidupku adalah alat uji untuk membentuk kepribadianku dan kesetiaanku pada-Mu. Amin. (Dod).
Sukhī hontu kalyāṇamittā,Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Sayadaw Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Sayadaw Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Bersakit-sakit Dahulu Bersenang-senang Kemudian".
Ada dua orang antara murid Yesus Mesias sedang dalam perjalanan ke kampung Emaus. Mereka tidak percaya bahawa Yesus sudah bangkit semula dan menganggap berita itu sebagai 'karut.' Kedua-dua mereka berbual-bual tentang segala yang telah berlaku. Kemudian, Alkitab menyatakan, "Ketika mereka berbual-bual dan berbincang, Yesus sendiri menghampiri mereka lalu berjalan bersama-sama. Mereka nampak Yesus tetapi mereka tidak mengenali Dia" (Lukas 24:15-16)
Kolaborasi, kini ia berdenyut di jantung inovasi sosial. Bukan sekadar tindakan, ia adalah pola pikir yang menghidupi. Inilah kunci, membuka simpul masalah sosial yang rumit. Ia bermula dari niat, meresap dalam setiap rancangan yang digagas. Kemudian mengalir dalam perencanaan matang, hingga pelaksanaan penuh kesungguhan. Akhirnya, ia menangkap pembelajaran, untuk terus tumbuh dan menyempurna. Desain kolaboratif, atau partisipatif, adalah arena tempat pikiran berhimpun. Mereka bekerja bahu-membahu, mewujudkan gagasan jadi nyata. Ini simfoni keahlian, melahirkan harmoni solusi sosial. Pendekatan ini tak terbantahkan, dalam kelahiran produk sosial. Tim bergerak serempak, dalam irama yang sama. Efisiensi melonjak, solusi pun mekar seperti bunga di musim semi. Kolaborasi juga meruntuhkan sekat organisasi yang kaku. Inklusi tumbuh subur, tak terduga sebelumnya. Pemecahan masalah jadi cepat, menyeluruh seperti air yang mengalir. Dari sanalah lahir sebuah cara, yang disebut Design Thinking. Ia menuntun langkah, berpusat pada manusia seutuhnya. Setiap simpul masalah, dicari hingga ke akar. Lima tahap utama membimbing langkah: Empati, Definisi, Ideasi, Prototipe, Uji. Bukan garis lurus, melainkan putaran dinamis tak berujung. Tujuannya tunggal: solusi yang relevan, hidup dan berkelanjutan. Design Thinking bekerja, sebab ia memandang manusia seutuhnya. Akar masalah digali dalam, bukan sekadar gejala di permukaan. Solusi yang lahir, menyentuh jiwa, memenuhi kebutuhan hakiki. Ia mendorong kreativitas, tanpa batas yang menghalangi. Tim berani bereksperimen, tak gentar pada kegagalan. Sebab setiap kegagalan, adalah anak tangga menuju pemahaman yang lebih dalam. Risiko dan pemborosan sumber daya, ia pangkas habis. Prototipe cepat menguji ide, sebelum modal besar tertanam. Ini menjamin efisiensi, dan dampak yang lebih pasti. Co-design adalah jantung, dari inovasi sosial yang sejati. Ia melibatkan komunitas perubahan, dari awal hingga akhir hayatnya. Solusi yang lahir, adalah milik mereka, bukan sekadar pemberian. Ini memastikan relevansi, dan keberlanjutan sebuah solusi. Komunitas merasa memiliki, aktif menjaga dan mengembangkan. Dampaknya mengakar kuat, bertahan melampaui zaman. Co-design membangun kapasitas lokal, tak ternilai harganya. Pengetahuan dan keterampilan berpindah, memberdayakan setiap insan. Ini adalah investasi kemandirian, bukan belenggu ketergantungan. Tanpa co-design, inovasi sosial seringkali layu. Solusi yang dipaksakan, takkan pernah berakar dalam hati. Ia akan mati, seperti bunga tanpa akar yang kuat. Grameen Bank, di tanah Bangladesh, adalah gemilang inovasi sosial. Ia ulurkan kredit mikro, bagi kaum papa tanpa jaminan. Ini memberdayakan jutaan jiwa, mengubah takdir mereka. Modelnya sederhana, namun dampaknya melampaui batas. Perempuan menjadi tulang punggung, membangun ekonomi keluarga. Ini bukti nyata, bahwa kepercayaan mampu mengubah dunia. Keberlanjutannya terbukti, telah bertahan puluhan tahun. Ia menjadi inspirasi, bagi gerakan serupa di seluruh bumi. Grameen adalah mercusuar, bagi harapan kaum tak berpunya. M-Pesa, di tanah Kenya, merevolusi layanan keuangan. Ia mengubah telepon genggam, menjadi dompet yang bergerak. Ini membuka akses, bagi jutaan jiwa yang tak punya bank. Transfer uang menjadi mudah, aman, dan cepat. Pedagang kecil pun terbantu, roda ekonomi lokal berputar. M-Pesa adalah jembatan, menuju inklusi finansial yang merata. Dampaknya berkelanjutan, mengubah lanskap ekonomi Afrika. Ia menjadi model, bagi inovasi finansial di negara berkembang. M-Pesa adalah kisah sukses, dari benua yang berdenyut kehidupan. Barefoot College, di tanah India, melatih perempuan pedesaan. Mereka menjadi insinyur surya, tanpa gelar formal yang membelenggu. Ini memberdayakan komunitas, dengan cahaya yang berkelanjutan. Modelnya unik, berakar pada kearifan lokal. Pengetahuan praktis diajarkan, relevan dengan kebutuhan nyata. Mereka membangun masa depan, dengan tangan mereka sendiri. Dampaknya meluas, hingga ke desa-desa terpencil di Afrika. Perempuan-perempuan ini, membawa terang ke pelosok bumi. Barefoot College adalah mercusuar, bagi pendidikan yang transformatif. Spedagi Movement, di Temanggung, Jawa Tengah, adalah gerakan sosial yang menginspirasi. Berawal dari sepeda bambu, ia merambah dari desa menuju dunia. Tujuannya membangun kemandirian, melalui ekonomi kreatif. Gerakan ini menciptakan ekosistem desa yang mandiri. Pasar Papringan adalah salah satu wujudnya, menghidupkan kembali tradisi lama. Ini bukti nyata, desa punya kekuatan yang besar. Dampaknya berkelanjutan, memberdayakan masyarakat lokal. Spedagi adalah contoh nyata, inovasi sosial dari akar rumput. Ia menumbuhkan harapan, di tengah tantangan zaman yang bergejolak. Pasar Papringan, sebuah pasar tradisional di Temanggung, adalah inovasi sosial yang unik. Ia beroperasi dua kali sebulan, di bawah rimbun pohon bambu. Transaksi menggunakan koin bambu, menghidupkan kembali budaya lama. Pasar ini bukan sekadar tempat jual beli. Ia adalah ruang interaksi, tempat komunitas bertemu dan berkreasi. Produk lokal diangkat, roda ekonomi desa berputar. Dampaknya signifikan, menggerakkan ekonomi pedesaan. Pasar Papringan menjadi ikon, ekonomi berbasis komunitas. Ini adalah bukti, tradisi bisa berpadu dengan inovasi yang baru. Koperasi Permukiman, inisiatif di berbagai kota, adalah upaya kolektif. Mereka menyediakan perumahan layak, bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Ini solusi konkret, atas masalah permukiman yang mendera. Modelnya berbasis gotong royong, anggota saling membantu. Tanah dibeli bersama, rumah dibangun secara swadaya. Ini menciptakan rasa memiliki, dan kebersamaan yang kuat. Dampaknya berkelanjutan, memberikan akses perumahan yang adil. Koperasi Permukiman adalah inovasi, yang menjawab kebutuhan dasar manusia. Ia membangun komunitas, di atas fondasi kebersamaan. Desain kolaboratif adalah pendekatan holistik, dalam pengembangan produk sosial. Pemangku kepentingan terlibat aktif, dari perancang hingga pengguna akhir. Ini memastikan produk sosial relevan, efektif, dan memenuhi kebutuhan. Teknologi menjadi fasilitator utama, mengatasi hambatan geografis. Platform digital seperti Milanote, Miro, Trello, mudahkan interaksi. Mereka adalah jembatan, kolaborasi tanpa batas ruang dan waktu. Desain kolaboratif integral dari Design Thinking. Ia memperkuat empati, mendorong solusi berbasis komunitas. Contoh-contoh di atas, adalah saksi bisu keberhasilan ini. Kolaborasi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan mutlak. Ia adalah mesin pendorong perubahan, merangkul kompleksitas zaman. Masa depan yang lebih baik, terukir dari tangan-tangan yang bersatu padu.
Zipora melaksanakan upacara sunat kepada anak bungsunya, saat melihat suaminya dalam ancaman dibunuh, dan malaikatpun kemudian mengizinkan Musa melanjutkan perjalanannya.
Zipora melaksanakan upacara sunat kepada anak bungsunya, saat melihat suaminya dalam ancaman dibunuh, dan malaikatpun kemudian mengizinkan Musa melanjutkan perjalanannya.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Suster Sisilia SJMJ dan Suster Felisitas SJMJ dari Komunitas Suster SJMJ Siti Miriam Makassar di Keuskupan Agung Makassar, Indonesia. Kejadian 44: 18-21.23b-29; 45: 1-5; Mazmur tg 105: 16-17.18-19.20-21; Matius 10: 7-15.GRATIS Renungan kita pada hari ini bertema: Gratis. Pada papan promosi yangberdiri di depan sebuah rumah makan tertulis: “Selamat datang! Di sini ada yanggratis dan ada yang tidak gratis.” Seorang kakek dan istrinya ingin makan direstoran itu. Kakek dan nenek itu disambut hangat oleh pemilik rumah makan.Mereka berbincang akrab banyak hal sebelum makanan pesanan kedua lansia itudisajikan. Sebelum makan, nenek memberitahu bahwa mereka ingin mendapatkanbagian yang gratis dari restoran itu. Setelah makan, kedua orang tua itu disodorkan catatan pembayaran. Tentusaja hal itu mengagetkan mereka, karena dari awal mereka sudah menginginkanbagian yang gratis dari restoran itu. “Karena di sini tertulis ‘Di sini adayang gratis', maka kami memilih yang gratis”. Kemudian kakek dan nenek itudijelaskan bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsi itu harus dibayar.Sedangkan yang gratis adalah saat-saat persahabatan, perjumpaan, sapaan, salam,pembincaraan dan tukar pikiran yang sudah mereka dilakukan. Meskipun protes,tetapi aturannya jelas: makanan dan minuman harus dibayar. Gratis atau cuma-cuma merupakan sebuah bentuk kemurahan hati. Suatuperhatian atau pemberian yang gratis dilakukan atas dasar kebebasan, suka cita,dan kasih, sehingga baik pemberi maupun yang diberi mengalami suatu relasi yangmenyenangkan dan saling melengkapi. Pada hari ini, firman Tuhan menyinggungtentang pemberian yang gratis berupa kasih karunia dan kerahiman ilahi olehTuhan kepada para rasul yang diutus untuk mewartakan kabar suka cita KerajaanAllah. Tuhan berkata bahwa mereka menerima karunia-karunia itu secara gratis,maka mereka juga harus membaginya secara gratis pula. Tuhan tidak memberikan mereka uang atau makanan yang ada harganya. Tuhanmelengkapi setiap orang dengan kasih karunia, rahmat dan berkat-berkat-Nya.Semua itu kita terima dengan gratis. Misalnya dalam hal keramah-tamahan, yangmerupakan salah satu jenis karunia yang ada pada kita. Kita tersenyum, menyapadengan ramah, mengajak dan berkenalan, lalu memberikan kesan bahwa lawan bicarakita menjadi betah saat berbicara dengan kita, semua itu merupakan bagian darisisi kemanusian kita dan karunia kasih dari Tuhan. Sering terjadi ketika kita berbagi karunia rohani yang gratis itu kepadasesama, justru balasan yang kita terima berlipat ganda. Kita kembali akan mendapat perhatian dankasih dari lebih banyak orang. Atas nama Tuhan, semua pemberian seperti inimenjadi berkat-berkat yang tidak terbilang harganya. Cinta kasih adalahukurannya, dan bukan harta atau benda, seperti yang dilakukan oleh Yusuf kepadasaudara-saudaranya ketika mereka melakukan rekonsiliasi persaudaraan. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus, berkatilah selalu kami, supaya kamiselalu bermurah hati seperti Engkau sendiri. Kemuliaan kepada Bapa dan Putradan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Pernahkah Anda menyaksikan sebuah aplikasi internal yang awalnya hanya digunakan oleh satu tim, perlahan bertransformasi menjadi sistem yang tanpanya seluruh perusahaan tidak bisa berfungsi? Proses ini bukanlah keajaiban, melainkan sebuah evolusi terstruktur yang penuh dengan tantangan dan peluang strategis. Dalam episode terbaru podcast kami, kami mengupas tuntas perjalanan menakjubkan ini, dari sebuah alat bantu sederhana menjadi aset yang paling krusial bagi kelangsungan bisnis. Kami akan memandu Anda melewati lima tahapan krusial dalam evolusi sebuah sistem. Mulai dari tahap Inisiasi, di mana sebuah ide baru pertama kali diuji coba, berlanjut ke fase Adopsi yang meluas di kalangan pengguna. Kemudian, kita akan masuk ke tahap Integrasi yang menghubungkannya dengan ekosistem teknologi lain, hingga mencapai level Strategis sebagai sumber keunggulan kompetitif, dan puncaknya menjadi Core System yang menjadi denyut nadi perusahaan. Baik Anda seorang pemimpin bisnis yang ingin memaksimalkan investasi teknologi, seorang manajer produk yang sedang mengembangkan sistem baru, atau praktisi IT yang mengelola infrastruktur, episode ini akan memberikan peta jalan dan wawasan berharga. Pahami di tahap mana sistem Anda berada saat ini dan bagaimana cara membawanya ke level selanjutnya. Dengarkan episode lengkapnya sekarang juga di platform podcast favorit Anda! #PodcastIndonesia #TransformasiDigital #TeknologiBisnis #ManajemenProyek #SistemInformasi #Inovasi
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 6 Juli 2025Bacaan: "Tetapi padaMu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang." (Mzm 130:4)Renungan: Menurut legenda Yahudi, ketika Allah hendak menciptakan manusia, Dia meminta nasihat para malaikat yang berdiri di sekitar takhta-Nya. Kemudian para malaikat berkata:Malaikat Keadilan: "Jangan ciptakan dia, karena dia akan melakukan segala jenis kejahatan melawan Engkau dan sesama, dia akan kasar, kejam, tidak jujur dan tidak benar." Malaikat Kebenaran: "Jangan ciptakan dia, karena dia akan berbuat salah dan menipu sesamanya dan bahkan menipu Engkau." Malaikat Kekudusan: "Jangan ciptakan dia, dia akan mengikuti segala sesuatu yang najis menurut pemandangan-Mu dan mempermalukan wajah-Mu." Kemudian datanglah Malaikat Pengampun berkata: "Ciptakan dia Bapa Surgawi. Karena jika dia berdosa dan menyimpang dari jalan-Mu yang benar, kudus dan lurus, aku akan menuntunnya dan mengucapkan kata-kata yang lemah lembut, serta membawanya kembali kepada-Mu." Apakah saat ini kita merasa bersalah dan mempunyai dosa berat? Atau kita merasa tidak layak lagi di hadapan Tuhan, karena kita selalu jatuh dalam dosa yang sama? Atau hidup kita begitu banyak mengecewakan orang lain dan kita merasa tidak berguna? Hari ini datanglah pada Tuhan. Malaikat pengampun akan membimbing kita untuk dapat kembali pada-Nya. Jangan keraskan hati kita, saat ini Yesus menunggu kita dengan tangan terbuka. Kembalilah dan bertobatlah, maka kita akan menerima kembali damai sejahtera yang telah hilang dari kita. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, ampuni aku karena hidupku tidak lagi menyenangkan hatimu. Begitu banyak perbuatanku yang sudah mengecewakan banyak orang dan mengecewakan Engkau sendiri. Berilah aku kesempatan untuk memperbaiki hidupku dan terimalah aku kembali menjadi anak-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 1 Juli 2025Bacaan: Mazmur 31:17"Buatlah wajahmu bercahaya atas hambaMu, selamatkanlah aku oleh kasih setiaMu!"Renungan: Selama hampir 100 tahun, sebongkah besar marmer yang tak terbentuk dan cacat tergeletak di taman sebuah Katedral di Florence, Italia. Kemudian pada tahun 1501, seorang pemuda diminta untuk melakukan sesuatu dengan marmer yang cacat itu. Selama 3 tahun ia memahat dan membentuk marmer tersebut dengan keahliannya. Akhirnya terciptalah sebuah patung Daud setinggi 5,5 m. Ketika patung itu diperlihatkan, muridnya berkata kepada pemuda itu, "Tuan, patung ini hanya kurang satu hal: kemampuan berbicara!" Pemuda itu adalah Michelangelo. Sebongkah batu marmer yang cacat dan tidak berguna, dapat menjadi hasil karya yang mengagumkan karena ada seseorang yang mau memberikan keahlian yang terbaik yang dimilikinya. Kalau hari ini kita merasa bahwa banyak orang tidak suka dengan kehadiran kita, karena kita seorang yang menyebalkan, seorang pecundang, seorang yang tidak dianggap berguna, sehingga membuat kita putus asa, datanglah pada Yesus. Dia seorang pemahat yang lebih unggul dari Michelangelo. Dia mampu mengubah sisi negatif kita menjadi sesuatu yang berguna yang dapat menjadi kebanggaan bagi banyak orang. Serahkan diri kita seutuhnya pada-Nya, biarkan Dia mengubah kita dan jangan keraskan hati kita agar Dia mampu memahat pribadi kita menjadi pribadi yang terberkati. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, masuklah dalam hatiku. Pahatlah setiap bongkahan hatiku yang telah mengeras karena luka batin, kekecewaan, kemarahan, kepahitan, dan dendam yang membuat kehadiranku tidak memberi kenyamanan pada orang lain. Pahatlah juga perkataanku, karena tanpa kusadari begitu banyak orang menghindar dariku, karena perkataanku yang sering menyakitkan, selalu mencari kesalahan orang lain, dan selalu menyebarkan gosip-gosip murahan. Ubahlah aku menjadi pribadi penuh berkat, sehingga kehadiranku selalu dinantikan oleh banyak orang. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Suster Antona OSF dan Suster Ivon OSF dari Komunitas Keluarga Kudus Tanjung Priok di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Yesaya 61: 9-11; Mazmur tg 1 Sam 2: 1.4-5.6-7.8abcd; Lukas 2: 41-51.HATI YANG CEMAS Tema renungan kita pada hari ini ialah: Hati yang Cemas. Adaseorang bocah perempuan kelas 5 SD bernama Maria, bermain tebak-tebakan denganibunya. Ia berkata: "Ma, jawab tebakan ini ya. Apa perbedaan antara hatiPapa dan hati Mama?" Ibunya mencoba berpikir sebentar. Kemudian iamenjawab: "Hati Papa adalah hati seorang laki-laki. Hati Mama adalah hatiseorang wanita." Jawab Maria: "Bukan. Bukan jawabannya." Ibunyamenyambung: "Lalu jawabannya apa?" "Jawabannya ialah," kataMaria, "Hati Mama suka cemas, sedangkan hati Papa suka cuek." Anakini tentu saja berkata sesuai pengalamannya sendiri. Hubungan hati antara ibu dan anak adalah suatu hubunganterkuat antara dua manusia, melebihi semua jenis hubungan lain yang pernah adadi dunia. Oleh karena itu kalau seorang ibu merasa cemas terhadap orang-orangkesayangannya, pasti kecemasan ini merupakan suatu ungkapan hati yang sangatmendalam. Kecemasan seorang ibu itu tidak sekedar rasa susah, gelisah atautidak nyaman. Lebih dari itu, ibu sangat sakit, kehilangan dan lumpuh sebabsebagian hatinya terlepas atau hilang. Kisah di dalam Injil Lukas tentang Yesus remaja yangmenghilang dari pengawasan kedua orang tuanya membuat kita mengerti bahwa hatiyang cemas itu keluar dari mulut Bunda Maria. Seperti semua ibu yang lain,Bunda Maria menunjukkan betapa sakitnya dia ketika sebagian hatinya, atausetengah bagian hidupnya, yaitu Putranya sendiri menghilang. Kecemasan seorangibu bagaikan semua bencana besar, sehingga langit pun bisa terbuka dan surgajuga memberi tanggapannya. Yesus harus menjawab kecemasan ibunda agar ia tenang,bahwa Dia sungguh berada di rumah Bapa-Nya. Hari ini kita merayakan Hati Bunda Maria yang amat suciyang membantu kita untuk mengerti bahwa kesucian hatinya mempunyai peran yangsama dengan hati Tuhan Yesus Kristus. Kedua hati tersebut memberikan kitasolusi atau jawaban atas permasalahan-permasalahan kita di dunia ini. HatiBunda Maria yang cemas membuat matanya selalu terbuka untuk melihat danmenunjukkan setiap masalah atau kesulitan yang masing-masing kita hadapi.Hatinya yang cemas menggerakkan dia untuk berjalan sejauh ujung bumi dan mencapaisegala bangsa supaya membawa anak-anak manusia untuk percaya kepada Tuhan. Jika kita sendiri atau orang-orang yang kita kenal dansayangi pada saat ini sudah terlanjur menjauh dari jalan Tuhan Yesus Kristus;jika sedang terjadi hubungan di antara teman atau saudara belum membaik; jikamasih ada marah, benci, dendam dan iri terhadap sesama kita, marilah kitamenyadari bahwa Bunda Maria sangat cemas dengan semua ini. Ia sedang bekerjauntuk memperbaiki semua ini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa di surga,semoga Roh-Mu selalu menyertai dan Bunda Maria membimbing kami untuk memperkuatkomitmen kami berjalan di jalan Tuhan Yesus Kristus. Kemuliaan kepada Bapa danPutra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Suster Ernesta OSF dan Suster Lorenza OSF dari Komunitas Santa Elisabeth Semarang di Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Kejadian 12: 1-9; Mazmur tg 33: 12-13.18-19.20.22; Matius 7: 1-5.SIAPA YANG MENGHAKIMI DENGANBENAR? Tema renungan kita pada hari iniialah: Siapa yang Menghakimi dengan Benar? Ferdinand adalah seorang remajakelas 2 SMA yang ceria dan satu minggu lalu ia terpilih menjadi ketua orangmuda katolik di parokinya. Tetapi setelah satu minggu ia mengundurkan diri.Alasan ia begitu cepat berhenti sebagai ketua ialah karena banyak temannyamemberikan komentar dan masukan yang membangun. Tetapi lebih banyak lagi yangmengritik dan berpandangan negatif dan memfitnah dia. Penghakiman dan penilaian secaranegatif atau istilah Inggrisnya judgmental ada di mana-mana dan dilakukan olehsiapa saja. Menurut Tuhan Yesus Kristus, ini tidak boleh dilakukan, dan tidakmenjadi gaya hidup para pengikut-Nya. Ini merupakan dosa karena menjadikanseseorang sebagai penguasa kebenaran dan kebaikan. Penegasan Yesus kepada kita padahari ini bermaksud untuk menghentikan kita dari kebiasaan menghakimi sehinggamemvonis orang lain berdosa. Sebaliknya, kita diajarkan untuk mengutamakan sisiyang terbaik dan terhormat dari orang lain, karena melalui itu pendidikankemanusiaan terjadi, cinta kasih bertumbuh baik, dan solidaritas bersamasebagai umat Tuhan terjaga. Penghakiman, kritik dan penilaianmemang tetap diperlukan bagi setiap orang, kelompok dan komunitas, tetapi dalamcara kelemah-lembutan dan kasih. Ini merupakan tugas yang suci. Orang tuamengoreksi bahkan menghakimi anaknya tentang pergaulan antar lawan jenis yangsudah mengawatirkan. Atau biarawan-biarawati muda dihakimi dalam soalkedisiplinan hidup harian yang sudah terasa kering dan hilang mutunya. Inimerupakan penilaian yang suci. Maka nasihat terbaik Yesus bagikita ialah barang siapa yang menilai, mengkritik dan menghakimi sesamanyasecara baik dan di dalam kasih, ia akan dinilai secara baik juga oleh Tuhan.Kemudian, siapa yang dapat menghakimi dengan benar? Tuhan-lah yang memberikannyakarena Dialah sumber kasih dan kebaikan. Kita sebagai umat-Nya ikut memberikanpenilaian dan penghakiman yang benar dan baik karena kita memang dipakai olehTuhan. Caranya ialah berangkat dari dirikita untuk menilai diri sendiri, apakah kita bersih atau terbebaskan darikesalahan dan dosa. Jika kita berbuat dosa yang sama dengan orang yang kitaberikan penghakiman, sementara kita sendiri belum bertobat sedikit pun, itusama dengan dusta atau munafik. Hasilnya bisa nihil, karena orang akanmengatakan berikan dulu buktinya pada dirimu kalau memang Anda bersih atausudah berubah. Kata dan perbuatan harus sejalan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan YesusKristus, buatlah kami tulus dan benar dalam memberikan penilaian, kritik danmasukan terhadap sesama kami, dan pakailah kami untuk menyampaikan kebenaranitu melalui kata dan perbuatan kami. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan RohKudus ... Dalam nama Bapa...
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 20 Juni 2025Bacaan: "Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu." (1 Petrus 1:14) Renungan: Seorang ibu muda memulai bisnis bersama tantenya, yaitu bisnis jual beli rumah dan tanah. Ia sangat percaya kepada tantenya tersebut dalam hal mengelola keuangan. Bisnis mereka berjalan dengan baik dan menghasilkan banyak uang. Seiring dengan berjalannya waktu, tantenya berubah tidak taat pada peraturan yang berlaku dan memanipulasi data dan menipunya senilai Rp. 300 juta. Hubungan persaudaraan tetap baik tetapi ia tidak percaya lagi kepada tantenya dan ia pun keluar dari usaha yang mereka buka bersama. Akhirnya usaha itu tidak berjalan dengan baik dan tutup. Begitulah jika seseorang memiliki sifat serakah, tidak peduli pada peraturan yang ada, yang penting dirinya mendapat keuntungan besar. Jika Tuhan memberi kepercayaan kepada kita untuk mengerjakan sebuah tugas, itu adalah anugerah dan berkat yang tak ternilai karena tidak semua orang mendapatkan kepercayaan itu. Ini adalah mandat atau tugas yang harus dipertanggungjawabkan. Kita teringat kepada tokoh Alkitab yang bernama Saul. Tuhan sendirilah yang memilih Saul menjadi raja pertama bangsa Israel melalu Nabi Samuel. Awal kepemimpinan Saul berjalan dengan baik, dan dipertegas dengan kemenangannya di Yabesh-Gilead. Kemudian ia dinyatakan sebagai raja di Gilgal setelah ia memimpin bangsanya memenangkan pertempuran di medan perang. Akan tetapi, Raja Saul berubah tidak taat kepada Tuhan. Apa yang dilakukan Raja Saul? Raja Saul melakukan penyembelihan korban yang seharusnya adalah tugas Samuel. Hal inilah yang mengawali kejatuhan Raja Saul sebagai raja atas Israel. Kejatuhan Raja Saul berlanjut dalam peristiwa perang melawan Amalek, di mana dia tidak memusnahkan seluruh kaum Amalek dan ternak milik mereka seperti yang telah diperintahkan oleh Tuhan. Raja Saul mengabaikan perintah Tuhan dengan tidak membunuh Raja Agag beserta ternak yang dipilihnya. Raja Saul lebih takut kepada manusia daripada kepada Tuhan. Akibatnya pun fatal, yakni Tuhan menarik Roh-Nya dari Raja Saul dan Tuhan tidak percaya lagi kepadanya. Raja Saul menanggung akibat dari perbuatannya yang melanggar perintah Tuhan, yang dia lakukan tidak hanya sekali tetapi beberapa kali. Apa pelajaran yang kita dapat dari dua kisah di atas? Pelajaran pertama adalah jika kita diberikan kepercayaan oleh Tuhan, taatilah dan lakukanlah kehendak-Nya dengan setia. Jika kita dipercaya dalam berbisnis, taatilah peraturan yang telah ditetapkan atau kesepakatan yang telah ditentukan bersama. Pelajaran kedua yang dapat kita renungkan adalah jangan menyalahgunakan kekuasaan yang dipercayakan kepada kita, baik itu dari Tuhan atau rekan bisnis kita, bahkan dari siapa pun yang telah memberikan kepercayaan kepada kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk tetap menjaga kepercayaan yang telah diberikan kepadaku dan jangan biarkan aku mengecewakan Engkau dan orang lain. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 9: 6-11; Mazmur tg 112: 1-2.3-4.9; Matius 6: 1-6.16-18.TUHAN MENGINTIP Tema renungan kita pada hari ini ialah: Tuhan Mengintip. Ada dua anak, kakak-beradikyang masih sebagai murid-murid SD kompak untuk mencuri buah di kebun milikorang lain. Kakak memanjat pohon dan mengambil beberapa buahnya. Sedangkan adikberdiri agak jauh dari pohon itu untuk mengawasi kalau tuan kebun atau oranglain sedang lewat dan memergoki mereka. Mereka berdua percaya bahwa tidak ada satu pun orang melihat perbuatanpencurian buah itu. Mereka berlari secepatnya ke rumah, masing-masing membawabuah yang tersembunyi dalam bajunya. Begitu sampai di depan rumah, ibu merekasudah menunggu di pintu dengan memegang sepotong kayu untuk menghukum mereka.Wajah mereka tiba-tiba pucat, karena dosa mencuri sudah diketahui ibu. Anaksulung beranikan diri bertanya: “Kok Mama bisa tahu kami memetik buah-buah ini,padahal kebun itu jauh di sana?” Si ibu memarahi dulu kedua putranya itu karena mencuri adalah dosa.Kemudian dengan lembut ia menasihati mereka: “Tuhan Yesus mengintip ketika kamumencuri, lalu Ia segera memberitahu Mama, sehingga Mama cepat tahu bahwaanak-anak Mama sedang berbuat dosa.” Ternyata ada orang yang melihat aksi keduaanak itu dan lebih dahulu menyampaikannya kepada ibu mereka. Mulai saat itu,anak-anak sangat paham bahwa setiap tindakan mereka entah baik atau buruk danjahat, Tuhan meski tidak kelihatan, tetapi mengintip dan melihat semuanya. Makamereka menjadi takut untuk berbuat dosa lagi. Kakak-beradik itu membawapelajaran berharga itu seterusnya di dalam hidup mereka. Tuhan tidak hanya mengintip kita saat kita berbuat dosa bahkan sebelumnya,yaitu memikirkan dan merencanakannya. Sama pentingnya ialah ketika kitaberpikir, merencanakan dan melakukan perbuatan-perbuatan baik. Tuhan hadir danbekerja di mana saja, sehingga setiap waktu dan tempat kita berada atauberbuat, tidak pernah ada satu kesempatan pun Ia absen berada di situ. Hal inipenting sekali untuk mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak tidur, atau berada diluar jangkauan. Akibatnya, kita sebenarnya sudah diadili secara otomatis,apakah diri kita ini orang baik atau jahat, orang yang beriman atau tidak. Ada tiga kewajiban agama sangat mendasar untuk menggambarkan danmenghasilkan pribadi seseorang beriman dengan benar dan baik atau tidak. Tigakewajiban itu ialah berbuat kasih atau amal, berdoa, dan berpuasa. Tuhan Yesusmenekankan bahwa kewajiban ini hendaknya kita lakukan dengan sesungguhnya,karena Tuhan tetap mengintip kita. Ia tersembunyi, tetapi Ia melihat setiapdetil kewajiban iman kita. Pengadilan itu tidak mesti menunggu di kamarpengakuan, tetapi terjadi setiap waktu dan dalam detak jantung kita. Tuhansudah menentukan apakah kita orang baik dan beriman atau tidak melaluikewajiban-kewajiban beragama kita. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, berkatilah kami hari ini supaya kamimelakukan kewajiban iman kami dengan benar. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra danRoh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
*IMAN YANG MURNI*(Yak.1:12-14, Yak.3:17)Mengingat khotbah Minggu lalu tentang prosesitas iman dimana iman diproses melalui tahap lepas tahap, maka hari ini akan dijelaskan bahwa prosesitas iman itu *harus melewati ujian iman*. Percaya kepada Yesus Kristus itu benar dan mulia, tapi tidak selesai sampai di situ. Kita juga harus memahami bahwa ujian iman itu ada. Percaya kepada Yesus Kristus tidak hanya sekedar ucapan bibir semata, tetapi sungguh-sungguh membawa kita mengenal kehendak dan mengerti akan pribadi-Nya. Percaya kepada Yesus dipandang mulia seperti benda mulia (emas), tetapi harus melalui proses penyucian untuk menghasilkan emas yang murni. _Bagaimana mengetahui iman kita mencapai titik kemuliaan / kemurnian tersebut?_ HARUS DIUJI. Ujian iman itu hadir dalam setiap individu. Siapapun dia akan masuk ke dalam wilayah ujian, rasul, jemaat biasa, siapapun yg percaya kepada Yesus akan masuk ke dalam dapur ujian yang akan memurnikan imannya._Mengapa setiap orang percaya harus diuji imannya? Menerima Roh Kudus, terlihat dalam pelayanan, memiliki berbagai karunia, dan sebagainya pun tidak cukup!_ Kita yang hidup di duni ini mendapat identitas manusia berdosa. Manusia sudah dilumuri oleh dosa. *Ketika Yesus mengeluarkan manusia dari dosa, manusia ini harus dibersihkan / dimurnikan lagi dan itu dilakukan dalam gereja. Dari gereja manusia dipersiapkan untuk menyambut kedatangan Tuhan dan bersiap hidup dalam kerajaan Allah. Di dalam gereja diajarkan pengetahuan kerajaan Allah, pengampunan dosa, pengudusan, dst. Jika gereja disebut dapur, maka cobaan-cobaan hidup disebut sebagai api.* Oleh sebab itu, perlu mindset dalam diri bahwa setiap kali kita datang ke gereja, kita mau dan siap untuk dimurnikan, dikuduskan, dosa itu semakin dikeluarkan dalam hati, pikiran atau keinginan. *Inilah visi iman Kristen yaitu tercapainya iman yang murni. Yesus Kristus menyelamatkan manusia, mengeluarkan manusia dari dosa dan maut. Kemudian pekerjaan itu dilanjutkan oleh *Roh Kudus* yang hadir di zaman ini untuk *menguduskan kita, Ia melakukan proses penyucian kita, mengajarkan kita, menghibur, dan menyertai* kita. Bapa melihat kemurnian gereja-Nya sebelum kedatangan-Nya. *Allah menghendaki kita untuk hidup dalam kesucian, kekudusan, kemurnian, bukannya malah kembali kepada manusia lama dengan segala keberdosaan*. Selalu ada evaluasi dalam diri untuk mengikuti pimpinan Roh Kudus dan melepas segala keinginan diri, keinginan daging, keinginan mata, maupun keangkuhan hidup (kencondongan hati pada hal-halduniawi). Keinginan diri sendiri inilah yang mendatangkan pencobaan. *Setiap orang akan menghadapi / melawan diri sendiri yg ingin mencintai dunia ini itu dihabiskan, dimatikan, ditundukkan, dan digantikan dengan diri yang mau mengikuti kehendak Kristus dan mengalami penyucian. Ketika kita BERANI MELEPAS KEHENDAK / KEINGINAN KITA DAN MENGGANTINYA DENGAN TUNDUK KEPADA KRISTUS DAN KEHENDAK-NYA, DAN MENJADIKAN DIA TUHAN DAN RAJA ATAS HIDUP KITA, maka kita sudah mengambil bagian dalam kehendak Allah yaitu penyucian dan pengudusan diri.* Memang sakit, berat dan sulit, tetapi itu tidaklah sebanding dengan kemuliaan yang akan Tuhan berikan. Jangan mau disesatkan dengan ajaran-ajaran yg mengatakan bahwa proses penyucian itu dilakukan di alam kubur / kematian. Tetapi proses penyucian itu dilakukan dalam alam kehidupan di dunia ini. *IMAN YANG MURNI* dalam setiap orang percaya ini akan menghasilkan hikmat yang dari atas yaitu*pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan, buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.* Sedangkan bagi mereka yang tidak mau disucikan (dilepas, dikikis) akan menghasilkan nafsu manusia dari setan-setan.
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 10 Juni 2025Bacaan: "Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya — juga itu pun karunia Allah." (Pengkhotbah 5:18)Renungan: Ada seorang wanita kaya raya dirundung rasa sepi yang mendalam. Meskipun ia dikelilingi kenalan yang berkelas dan mampu membeli barang-barang mewah yang diinginkannya, tapi semua itu tetap saja tak memberi kebahagiaan baginya. Hidupnya tidak nyaman karena ada ruang kosong di dalam hatinya yang tak terpuaskan oleh limpahan materi semata. Di puncak kegalauan batin itu ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. "Aku akan pergi ke sungai untuk mengakhiri hidupku," katanya dalam hati. Dengan pikiran yang melayang-layang ia berjalan ke sungai di mana ia akan mengakhiri hidupnya. Di perjalanan tiba-tiba ia merasakan sebuah tangan kecil menarik-narik roknya. Dengan refleks matanya memandang ke bawah, ia melihat seorang bocah tak berdaya sedang menarik-narik roknya. "Nyonya, kami ada enam bersaudara dan sedang sekarat karena kelaparan," kata anak itu sambil merintih. Wanita itu terdiam, ia berpikir sejenak. "Kenapa aku tidak meringankan beban keluarga anak malang ini? Aku punya banyak harta dan aku tak akan memerlukan semua kekayaan itu kalau aku sudah mati nanti." Wanita itu menunda niatnya untuk bunuh diri dan mengajak anak itu berjalan ke rumah kesengsaraan mereka. Di sana ia mengosongkan isi dompetnya dan seketika terciptalah suasana bahagia di tengah-tengah keluarga yang kelaparan itu. Wanita itu terpaku, hatinya tersentuh tatkala melihat keluarga tersebut berulangkali mengucapkan terima kasih padanya. Tanpa disadarinya setitik kebahagiaan menerobos jiwanya yang kosong, bertepatan saat ia membuat orang lain berbahagia. Tergerak oleh belas kasihan yang mulai bertumbuh di hatinya, wanita itu pun berucap, "Besok saya akan kembali untuk membawa berkat yang lebih banyak. Saya akan membagikan apa yang telah Tuhan berikan pada saya secara berlimpah-limpah." Kemudian wanita itu berpamitan, ia pulang dengan satu semangat dan pemikiran yang baru. Kini ia memahami mengapa Tuhan menganugerahkan kekayaan yang melimpah kepadanya. Ia bertekad untuk tidak akan pernah mengakhiri hidupnya secara terpaksa, karena masih banyak orang yang membutuhkan uluran tangannya. Tuhan merancang kita bukan untuk hidup bagi diri kita sendiri, tapi untuk berbagi dengan sesama. Kita akan merasa bahagia dan bangga ketika hidup kita memberi dampak yang membangun atau mendorong orang lain menjadi lebih baik. Jika kita berhasil mengembangkan sikap mulia ini maka kita akan merasakan kepuasan tersendiri, yang nilainya sangat tinggi. Untuk itu, bangkitkanlah kepedulian dan cinta kasih terhadap orang tua, anak, rekan sekerja, tetangga, teman atau mereka yang membutuhkan uluran tangan kita. Buatlah mereka bahagia, maka kita juga akan turut bahagia! Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk dapat mengasihi, berbagi dan peduli pada orang-orang di sekitarku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 5 Juni 2025Bacaan: "Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya." (Amsal 2:7) Renungan: Harry bekerja sebagai pembuat sepatu di toko milik Mackay, seorang pria yang takut akan Tuhan. Tugas Harry adalah dengan keras memukul-mukul lembaran kulit sapi yang sudah dipotong sesuai kebutuhan dan merendamnya dalam air. la terus memukul kulit itu di atas lempengan besi sampai kulit itu keras dan mengering. Di samping toko tempat Harry bekerja ada juga toko pembuat sepatu milik pria yang tidak percaya pada Tuhan, la suka bercerita tentang hal-hal tidak bagus kepada anak-anak di sekitar tempat itu. Harry sering mengintip pria itu ketika sedang bekerja. Harry heran karena pria itu membuat sepatu dengan cara yang lebih instan, di mana ia tidak memukul-mukul kulit sapi, tetapi langsung memakukan kulit pada sol. Suatu kali Harry memberanikan diri bertanya mengapa pria itu berbuat demikian. "Saya perhatikan Anda memasang kulit yang masih basah pada sol sepatu, apakah sama bagusnya dengan kulit yang sudah dipukul-pukul?" Dengan mata yang licik dia menjawab, "Nak, yang pasti sepatu-sepatu itu akan lebih cepat kembali ke tempat ini." Akhirnya Harry menceritakan apa yang pernah didengarnya kepada Mackay. la menjelaskan bahwa prosedur kerjanya selama ini hanyalah upaya membuang-buang waktu saja. la minta izin untuk memakai cara kerja tetangganya. Mendengar itu Mackay berhenti bekerja dan membuka Alkitab kesayangannya. Ia membacakan Kolose 3:17, "Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita." Kemudian ia memandang Harry dan berkata, "Harry, aku tidak membuat sepatu hanya karena uang, aku melakukan ini untuk kemuliaan Tuhan. Aku berharap kelak akan melihat setiap sepatu yang kubuat atau kuperbaiki dalam satu tumpukan besar pada waktu Yesus duduk di kursi penghakiman. Pada waktu itu aku tidak mau mendengar Dia berkata, "Dan ini suatu pekerjaan yang buruk! Aku mau mendengar, Baik sekali hambaku yang baik dansetia!" Teladan Mackay telah terpancang di hati Harry sampai ia berhasil meraih sukses. Jika Tuhan telah mempercayakan pekerjaan, keluarga atau pelayanan yang baik kepada kita, peliharalah kepercayaan itu dengan baik. Sebab hanya orang yang bisa menjaganya yang akan terus semakin dipercayakan perkara-perkara yang lebih besar. Jangan rusak kepercayaan yang sudah kita raih dengan berlaku curang seperti yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Sebaliknya, perbesar kepercayaan itu dengan berlaku jujur dan bekerja keras. Hidup dan bekerjalah dengan cara yang benar karena kebenaran merupakan pagar yang kokoh. Pemazmur berkata bahwa orang yang hidup benar sama dengan pohon yang ditanam di tepi aliran air. Tuhan akan membuat apa yang dikerjakannya berhasil. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, berilah aku hati yang bijak agar mampu memperbesar kapasitas kepercayaan-Mu di hidupku. Amin. (Dod).
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah TANGAN ALLAH YANG BERKUASAMari kita membaca Firman Tuhan dariKOLOSE 1: 16karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Wonder Kids, “Jadilah….” Sejarah dunia dimulai dengan satukata. Waktu dimulai dengan kata yang sama “Jadilah…”. Begitu juga dengan terang. “Jadilah terang”. Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terangitu siang, dan gelap itu malam. Allah juga memisahkan langit dan darat. Kemudian tangan Allah yang maha kuasa melanjutkan pekerjaan-Nya di bumi. Allah mengukir ngarai dan menggali laut yang paling dalam. Ia membuat gunung yang memuntahkan tanah yang datar. Allah melemparkan bintang-bintang ke langit dan membuat alam semesta dipenuhi terang-Nya yang berkilauan. Wonder Kids, maukah kamu melihat kemahakuasaan Allah?Pandanglah pegunungan. Apakah kamu ingin melihat kelemah-lembutan Allah? Sentuhlah kelopak bunga. Maukah kamu mendengar kuasa-Nya? Dengarkanlah suara petir yang bergemuruh. Hari ini kamu berhadapan dengan ciptaan Allah. Ketika kamu melihat keindahan alam semesta, ingatlah untuk mengucap Syukur kepada Allah atas dunia yang telah Ia ciptakan untukmu. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANWonder Kids, bulan Juni merupakan saat yang paling indah didalam satu tahun, ketika kitab isa menikmati alam. Kunjungi taman, petik bunga, rasakan tiupan angin. Mengucap syukurlah kepada Allah atas hasil karya tangan-Nya yang ajaib. Mari kita berdoaTUHAN, aku mengucap syukur atas kabar baik tentang kasih dan anugerah yang telah Engkau berikan. Tolong aku agar setiap perbuatan dan perkataanku mencerminkan kasih yang Engkau ajarkan. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, BAGIKAN KASIH DAN ANUGERAH TUHAN KEPADA ORANG LAIN DALAM SETIAP TINDAKANMU. Tuhan Yesus memberkati====/
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 1 Juni 2025Bacaan: "Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang." (Amsal 14:30) Renungan: Sebuah rumah yang nyaman pastilah menjadi idaman setiap orang. Salah satu kriteria rumah yang nyaman untuk ditinggali adalah rumah yang segar dan sejuk. Tidak ada orang yang ingin memiliki rumah yang panas dan pengap. Oleh karena itu, untuk menghindari udara panas dan pengap dalam sebuah rumah, sangatlah diperlukan peran dari tanaman. Rumah yang segar dan sejuk memerlukan ruang terbuka hijau. Ruangan khusus tanaman ini dapat dibuat di bagian halaman belakang. Ruang terbuka hijau atau taman kecil ini bukan hanya berperan dalam menghijaukan rumah. melainkan juga berguna dalam membantu pergerakan udara di dalam rumah. Taman yang rimbun oleh tanaman dan pepohonan bisa menciptakan iklim mikronya sendiri. Bila udara di dalam mengalir ke luar, maka tekanan udara di dalam turun dan akan membuat udara baru dari luar masuk untuk menggantikannya. Proses ini berlangsung terus-menerus sehingga udara di dalam rumah selalu berganti. Selain itu, tanaman menyerap karbondioksida dan mengeluarkan oksigen, membuat rumah semakin segar dan sejuk. Hati kita sama seperti sebuah rumah. Jika kita tidak pernah memberikan hati kita sesuatu yang "segar dan sejuk", melainkan terus diisi dengan "udara kotor", seperti pikiran negatif, iri hati, kebencian, dan juga hawa nafsu, maka hati kita akan terasa "panas dan pengap". Berilah kesejukan bagi hati kita dengan cara membiarkan "udara segar", seperti sukacita, ketenangan, keceriaan, dan pikiran positif masuk ke dalamnya. Kemudian, buatlah "taman kecil" dengan cara menanam puji-pujian dan penyembahan kepada Tuhan setiap waktu. Tuhanlah sumber segala hal yang baik, dan la mampu untuk menjaga hati kita tetap segar. Teruslah ingat Tuhan dan biarkan hati kita dipenuhi oleh udara yang sejuk dan menyehatkan. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, aku mau untuk selalu memuji-Mu setiap waktu dan membiarkan hatiku dipenuhi oleh kesegaran dari hadirat-Mu. Tetaplah tinggal dalamku. Amin. (Dod)
Merasa tantangan kepemimpinan di era ini semakin kompleks dan sulit diprediksi? Dulu, kita mungkin berpikir pemimpin hebat dilahirkan dengan bakat istimewa. Tapi, tahukah Anda bahwa pemikiran tentang leadership telah berevolusi jauh melampaui itu? Mari kita telaah perjalanan menarik ini, dari keyakinan kuno hingga model-model kepemimpinan yang paling relevan dengan dinamika zaman sekarang. Siap untuk membuka wawasan baru tentang bagaimana kita memimpin? Perjalanan kita dimulai dari Great Man Theory yang memuja pemimpin layaknya pahlawan super dengan kualitas bawaan luar biasa. Kemudian, Trait Theory mencoba mengurai sifat-sifat ajaib yang konon dimiliki para pemimpin sukses. Namun, apakah kepemimpinan hanya soal "DNA" atau sekadar daftar sifat ideal? Bersiaplah, karena pandangan kita akan segera bergeser! Angin perubahan bertiup dengan munculnya Behavioral Theories yang fokus pada apa yang dilakukan pemimpin, bukan hanya siapa mereka. Ini membuka mata kita pada berbagai gaya kepemimpinan dan dampaknya. Tak berhenti di situ, Contingency Theories hadir untuk mengingatkan bahwa konteks sangatlah penting – tak ada satu gaya yang cocok untuk semua situasi! Semakin menarik, bukan? Puncak evolusi membawa kita pada Transformational Leadership yang menginspirasi perubahan dan Adaptive Leadership yang tangguh menghadapi kompleksitas zaman. Bagaimana para pemimpin di lingkungan pemerintah Indonesia dapat menerapkan prinsip-prinsip ini untuk menakhodai perubahan dan melayani bangsa dengan lebih efektif? Temukan jawabannya dalam narasi lengkap yang akan mengubah cara Anda memandang kepemimpinan! Simak Podcast INIKOPER untuk mendengarkan! #Kepemimpinan #EvolusiKepemimpinan #AdaptiveLeadership #GreatManTheory #PemerintahanIndonesia #PodcastLeadership
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah KEBERANIAN Mari kita membaca Firman Tuhan dari1 TIMOTIUS 1: 16Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam dirikuini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudianpercaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal. "Wonder Kids, dulu ada seorang tentara di Amerika yangmeninggalkan pasukannya dan dihukum. Dia menulis surat kepada Presiden Abraham Lincoln, meminta maaf dan pengampunan. Presiden merasa kasihan dan memaafkannya. Setelah itu, tentara ini kembali berjuang bersama pasukannya sampai akhir hidupnya. Ketika dia meninggal, surat pengampunan dari Presiden masih ada di sakunya. Pengampunan dari Presiden sangat berarti bagi tentara ini,sehingga ia selalu membawa suratnya kemanapun. Pengampunan itu memberinya keberanian. Tapi Wonder Kids, kita punya pengampunan yang lebih besar dari Pemimpin yang lebih hebat, yaitu dari Allah! Allah memaafkan semua dosa kita. Biarkan kasih dan pengampunan dari Allah memberimu keberanian untukmelakukan hal-hal yang benar dalam hidupmu." MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, tuliskan surat pengampunan dari Allah untukmu. Pergunakan 1 Yohanes 1: 9 – “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan”, sebaga inspriasi. Kemudian simpan di dalam kantong tas atau dompetmu. Kita bisa percaya kepada Allah. Allah mengerjakan apa yang benar. Ia akan menyucikan kita dari semua kesalahan yang telah kita perbuat. Mari kita berdoa "TUHAN, terima kasih karena Engkau baik kepadaku. Tolongaku mengerti bahwa saat aku lemah, Engkau bisa menunjukkan kuasa-Mu lewat hidupku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin." Wonder Kids, KRISTUS DATANG UNTUK MENYELAMATKANMU KETIKA KAMU MASIH BERDOSA. Tuhan Yesus memberkati
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 21 Mei 2025Bacaan: "Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu." (Matius 17:20) Renungan: Sejak Karen mengandung anaknya yang kedua, Michael anak pertamanya hampir setiap malam menyanyikan lagu untuk adik kecilnya yang masih ada dalam kandungan Karen. Michael sedang membangun jembatan kasih sayang dengan adiknya yang belum lahir. Kehamilan Karen berjalan dengan baik hingga tanda-tanda persalinan tiba. Menit demi menit di masa persalinan berlalu namun tiba-tiba komplikasi serius muncul. Dengan sekuat tenaga Karen berjuang dan akhirnya lahirlah bayi itu dengan kondisi yang kurang baik. Di kegelapan malam bayi itu dibawa ke ruang perawatan intensif di Rumah Sakit. Bayi mungil itu dirawat namun keadaannya tak kunjung membaik. Akhirnya dokter yang menangani si kecil berkata, "Hanya sedikit sekali harapan bahwa ia akan membaik." Karen dan suaminya menguatkan hati dan menghubungi bagian pemakaman untuk mengatur semuanya, sementara itu Michael terus meminta agar diizinkan menjenguk adiknya. "Saya ingin menyanyi untuknya," katanya memohon. Anak-anak memang tidak diizinkan masuk ke ruang perawatan intensif, namun Karen memutuskan untuk membawa Michael menemui adiknya. "Jika ia tidak menemui adiknya sekarang. mungkin ia tidak akan pernah bertemu untuk selama-lamanya," kalimat itulah yang bermain di benak Karen. Ketika Karen berusaha secara diam-diam membawa Michael menemui adiknya, Kepala Perawat memergoki mereka. "Bawa anak ini keluar, anak-anak tidak boleh masuk ke sini!" katanya tegas. "Ia tidak akan pergi sebelum menyanyi untuk adiknya," jawab Karen. Karen membawa Michael ke sisi adiknya. Michael menatap bayi mungil yang seolah telah kehilangan daya juang untuk hidup. Sesaat kemudian anak berumur 3 tahun itu mulai menyanyi, "Kaulah cahaya mentariku, satu-satunya cahaya mentariku. Kau membuatku bahagia ketika langit kelabu. "Tanpa diduga, tiba-tiba bayi mungil itu terlihat memberikan respons. Denyut nadinya mulai teratur. "Teruslah bernyanyi, Michael." dorong mamanya. "Kamu tidak pernah tahu sayangku, betapa aku mencintaimu. Tolong jangan ambil cahaya mentariku. "Kemudian terlihat lagi kemajuan pada si mungil, kini nafasnya yang berat mulai teratur. Michael terus menyanyi dan bayi mungil itu tampak semakin stabil. "Teruslah bernyanyi, Michael," kata Kepala Perawat sambil menghapus air mata di pipinya. Singkat cerita, mujizat terjadi, keesokan harinya bayi mungil itu sudah dibawa pulang. Majalah Woman's Day menyebut peristiwa itu sebagai "Keajaiban Nyanyian Seorang Kakak", tetapi Karen menyebutnya sebagai "Keajaiban Kasih Tuhan". Selalu ada keajaiban bagi orang yang hatinya sungguh percaya bahwa Tuhan akan mengerjakan mujizat baginya. Iman memang harus mengawali mujizat itu. Jadi arahkanlah iman kita kepada Yesus, maka kuasa kebangkitan-Nya akan mengerjakan mujizat itu. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, hatiku percaya bahwa kasih dan kuasa-Mu sanggup mengerjakan mujizat bagiku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 18 Mei 2025Bacaan: "Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku." (Filipi 3:13)Renungan: Suatu ketika ada segerombolan katak-katak kecil yang mengikuti lomba mendaki sebuah menara yang sangat tinggi. Banyak katak yang berkumpul mengelilingi menara itu untuk menyaksikan perlombaan dan juga untuk memberi semangat kepada para peserta. Ketika perlombaan dimulai, maka beberapa katak yang besar berpendapat bahwa tak satu katak kecil pun yang akan mencapai puncak menara itu. Seekor katak dewasa berkomentar, "Itu terlalu sulit, mereka tidak akan pernah sampai ke puncak." Kemudian terdengar lagi sebuah komentar, "Tidak ada kesempatan untuk berhasil karena menaranya terlalu tinggi." Sebagian katak-katak kecil yang mendengarkan komentar itu mulai berjatuhan. tetapi masih ada beberapa yang tetap bersemangat dan terus menaiki menara itu secara perlahan-lahan hingga semakin tinggi. Penonton terus bersorak dan ada lagi yang memberi komentar, "Terlalu sulit, tak seekorpun akan berhasil!" Mendengar teriakan itu maka beberapa katak kecil menyerah dan menghentikan usahanya untuk mencapai puncak menara itu. Akhirnya, hanya satu katak saja yang melanjutkan hingga semakin tinggi dan ia berhasil mencapai puncak. Semua penonton bersorak-sorak, tetapi katak kecil itu terlihat tenang-tenang saja. Penonton yang ada ingin tahu bagaimana katak ini bisa melakukannya dan seekor katak besar bertanya kepada katak kecil itu, tetapi tidak memperoleh jawaban. Ibu katak kecil itu berkata, "Jangan tanya dia, sebab dia tidak dapat mendengarkanmu, karena dia tuli." Seperti katak tuli yang berhasil di atas, kadangkala kita perlu menutup telinga terhadap perkataan-perkataan yang menjatuhkan mental dan semangat kita. Ada sebuah kata bijak yang harus kita pegang agar menjadi pemenang. "Jangan pernah mendengar orang lain yang mempunyai kecenderungan negatif ataupun pesimis, karena mereka akan mengambil sebagian besar mimpimu dan menjauhkannya dari dirimu." Jangan hiraukan perkataan pesimis dari orang-orang yang melemahkan semangat kita untuk meraih impian. Kita juga tidak perlu berputus asa jika belum mencapai hasil seperti yang kita harapkan. Bekerjalah lebih keras lagi dan berusahalah terus untuk meraih impian itu tanpa mengenal rasa lelah dan merasa puas dengan apa yang kita capai saat ini. Tetaplah bersikap positif dan bila perlu berlakulah tuli terhadap perkataan-perkataan orang yang melemahkan kita. Kita yang akan berusaha untuk meraih impian itu, bukan mereka. Seperti Paulus, maka kita harus memegang erat motto ini, "Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku." Dengan demikian kita pasti memiliki semangat yang selalu baru untuk meraih apa yang kita impikan. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, banyak impian yang ingin kuraih dan aku sadar bahwa tanpa-Mu aku tidak akan mampu, karena itu tolong aku Tuhan untuk mencapainya. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 26 April 2025Bacaan: "Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya. Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya." (2 Samuel 11: 2, 4) Renungan: Perhatikanlah, ketika seseorang tidak menyibukkan dirinya dan pikirannya untuk sesuatu yang benar, maka dia akan menyibukkan dirinya dan pikirannya dengan sesuatu yang tidak benar. Sebaliknya, perhatikan kata-kata orang bijak, "Maaf, saya tidak sempat memikirkan ajakan Anda untuk berbuat hal yang tidak benar, karena pikiran dan diri saya sibuk dengan hal-hal berguna." Kira-kira seperti itulah kaitannya perbuatan dosa yang dilakukan Daud yang diawali dari sotoh istana. Daud adalah seorang raja dari bangsa yang terbilang besar saat itu. Sebagai raja, Daud mempunyai kekuasaan atas apa saja di kerajaannya, termasuk kekuasaannya atas bawahannya, untuk menyuruh mereka maju berperang. Dikatakan bahwa pada waktu itu musim perang telah dimulai. Sementara pasukan bangsa Israel maju untuk berperang. Daud malah enak-enakan berada di istananya. Alkitab tidak menjelaskan apakah saat itu Daud sibuk untuk melakukan urusan di istananya, namun jelas dikatakan bahwa Daud sempat berjalan-jalan di atas sotoh istananya. Dari sotoh inilah dosa itu muncul. 2 Samuel 11:2 menjelaskan bahwa suatu kali pada waktu petang, yaitu ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, ia lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana. Dari sotoh itu Daud melihat seorang perempuan sedang mandi, yang dikatakan bahwa perempuan itu sangat elok rupanya. Sotoh sama artinya dengan atap atau pelataran atas rumah, di mana rumah, termasuk istana kerajaan orang Yahudi bentuknya datar, tidak lancıp. Kalau sotoh di rumah, biasanya difungsikan untuk menjemur jerami, sehingga menjadi biasa seorang perempuan bekerja di sotoh. Juga, bisa digunakan untuk merenung atau bermeditasi. Namun, apa pun itu fungsinya, baik di rumah maupun di istana, orang bisa berjalan-jalan di atas sotoh. Dijelaskan bahwa saat itu Daud sedang memanjakan dirinya dengan berjalan-jalan di sotoh, yang ternyata dosa menghampiri dirinya di sana. Tanpa sengaja, Daud melihat Batsyeba yang sedang mandi. Naluri kelaki-lakiannya muncul! Andai saja Daud bisa menguasai diri, maka penglihatan yang tidak disengaja ini tentu tidak akan menimbulkan perbuatan dosa. Namun, kita tahu bahwa akhirnya Daud berbuat dosa. Di satu sisi, terlalu sibuk bekerja sehingga kita melupakan istirahat dan kebutuhan rohani, itu tidak baik. Di sisi lain, terlalu santai juga tidak baik, karena biasanya orang yang santai akan tergoda dengan pikiran-pikiran yang tidak benar, apalagi jika ditambah dengan penglihatan yang tidak benar juga. Oleh sebab itu, kita tidak boleh terlalu bermalas-malasan. Kalau pun kita akan santai untuk beristirahat, tetaplah berusaha untuk selalu memikirkan hal-hal yang benar. Kita juga harus senantiasa mengisi kehidupan dengan berbagai macam kegiatan yang berguna. Jangan sampai sementara orang lain sibuk, kita malah malas. Ini berguna untuk menghindari atau mengalahkan datangnya godaan untuk berbuat dosa. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, mampukan aku untuk mengalahkan kemalasan dan untuk terus berpikir hal yang benar, sehingga aku tidak tergoda untuk berbuat dosa. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 24 April 2025Bacaan: "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!" (Roma 12:12) Renungan: Di dalam kehidupan ini, ada banyak masalah yang dapat membuat kita terus-menerus diliputi oleh rasa cemas. Masalah itu bisa saja bersumber dari masa lalu, masa kini maupun masa depan. Masalah-masalah itu bisa berkaitan dengan apa saja dan dengan siapa saja, misalnya: masalah suami-isteri, orang tua dengan anak, ekonomi, lingkungan, pendidikan, dll. Kecemasan mengusir ketenangan hati. Mungkin kita perlu mengajukan pertanyaan, "Apa yang sedang saya cemaskan saat ini? Mengapa saya cemas?" Kita dapat menuliskannya di selembar kertas, daftarkan hal-hal apa saja yang sedang kita cemaskan dan juga penyebab-penyebab kecemasan itu. Kemudian amati daftar kecemasan itu dengan cermat, maka kita akan melihat bahwa sebenarnya tidak ada satu pun dari kecemasan itu yang akan menjadi kenyataan. Kecemasan tidak menghasilkan apa-apa, walaupun kita telah menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk memikirkannya. Orang yang selalu optimis dan bersemangat umumnya memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Ada satu penelitian menghasilkan kesimpulan sebagai berikut, "Pria yang selalu optimis ternyata relatif lebih sehat jika dibandingkan dengan pria yang selalu pesimis." Uji klinisnya menyatakan bahwa, "Pria yang selalu optimis paru-parunya berfungsi dengan baik, sebaliknya pria yang selalu pesimis paru-parunya tidak berfungsi dengan baik. Sikap optimis ternyata melancarkan sirkulasi udara dari dan ke paru-paru, sehingga hal ini berguna untuk mengurangi risiko penyakit kronis." Kita harus meninggalkan kecemasan dan berusaha meraih sukacita dengan selalu bersikap optimis. Menjadi orang yang bersukacita berarti mengusahakan agar suasana hati tetap dalam keadaan gembira dan tidak khawatir tentang apapun yang akan terjadi di dalam hidup kita. Mungkin kita bukan orang yang periang, tetapi ada banyak orang telah diubahkan hidupnya ketika mereka belajar meraih sukacita, bersikap optimis dan mulai meletakkan hidup mereka di tangan pemeliharaan Tuhan. Kekhawatiran hanya akan membuat kita lemah dan tidak percaya kepada Tuhan. Kitab Mazmur menganjurkan, "Serahkanlah segala khawatirmu kepada TUHAN, maka ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkanNya orang benar itu goyah." (Mazmur 55:23). Jika kita percaya pada kemahakuasaan Allah, maka kita akan hidup dengan tenang jika kita menyerahkan hidup kita kepada-Nya. Saat kecemasan menyerang, kita dapat mengatakan pada jiwa kita, "Don't worry, be happy." Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, seringkali aku berusaha mengatasi masalah dengan kekuatanku sendiri sehingga rasa cemas selalu meliputiku. Saat ini aku minta kepada-Mu untuk mengangkat kecemasan dari hidupku dan menggantinya dengan sukacita. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 22 April 2025Bacaan: "Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa." (2 Korintus 2:15) Renungan: Di sebuah kota kecil di lereng sebuah bukit, ada orang kaya yang mempunyai rumah dengan pekarangan yang ditanami dengan berbagai jenis bunga. Suatu hari di kediaman orang kaya ini akan diadakan pesta yang akan dihadiri oleh orang-orang terhormat. Orang kaya ini menyuruh tukang kebunnya untuk mengambil beberapa tangkai bunga sebagai penghias ruang tamu. Saat akan memotong setangkai bunga mawar, tukang kebun ini mendengar suara. "Jangan! Jangan potong aku." Dengan terkejut dia bertanya, "Siapa kamu?" "Akulah bunga mawar yang kamu pegang ini. Jangan potong aku. Jangan pisahkan aku dari teman-temanku," jelas bunga mawar. "Bukankah fungsimu untuk memberikan.keindahan dan keharuman di ruang pesta?" desak tukang kebun. "Tidak, aku tidak mau sendirian, aku ingin selalu berkumpul bersama teman-temanku," alasan bunga mawar.Akhirnya tukang kebun mengalah dan berpindah ke bunga yang lain. Tukang kebun ini bermaksud memotong bunga dahlia, tetapi bunga itu juga berteriak, "Jangan potong aku!" "Mengapa? Kamu kan indah dan harum baumu, pasti tuan dan tamu-tamunya akan senang," kata tukang kebun. "Tidak, aku tidak mau, aku harus memperhatikan keadaan lebih dahulu," jawab bunga dahlia. Dengan bunga dahlia ini pun tukang kebun mengalah. Kemudian dia kembali berjalan mengitari bunga-bunga yang ada untuk melihat bunga mana yang siap untuk menghiasi ruang pesta. Tukang kebun berhenti di mana anggrek ditanam. Dia pun bermaksud memotong dan mengambil bunga anggrek itu. Lagi-lagi terdengar suara, "Jangan saya yang dipotong, saya tidak mempunyai batang yang cukup kuat untuk dijadikan hiasan di ruang pesta itu. Itu bukan kemampuan saya." Tukang kebun menjelaskan, "Memang kamu tidak memiliki batang yang cukup untuk dijadikan hiasan di ruang pesta itu, tetapi aku akan menopang kamu dengan kayu yang akan kuhias juga." "Tidak, aku tidak mau, potong yang lain saja yang sesuai kemampuannya," bunga anggrek menolak. Dengan terheran-heran tukang kebun ini meninggalkan bunga anggrek tersebut. la kemudian mendatangi bunga melati, tetapi sekali ini pun bunga melati menolak, "Aku tidak mau, aku sibuk mengatur tunas2 baruku ini." Tukang kebun tersebut sangat heran dan berkata, "Bukankah mereka bunga yang harusnya dipakai untuk memberi keindahan dan bau harum di mana tuannya mengharapkannya?" Tukang kebun ini meninggalkan taman dengan sedih, tetapi dia masih mendengar seluruh bunga yang ada di taman itu bernyanyi, "Ya Abba, Bapa... pakailah aku sesuai rencanaMu..." Janganlah kita menjadi seperti bunga-bunga itu, yang banyak alasan saat tuannya menginginkan pelayanannya. Relakan hidup kita dipakai Tuhan untuk mengharumkan nama-Nya dan membawa keindahan bagi dunia ini. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, pakailah aku untuk menyebarkan keharuman nama-Mu dan keindahan suasana Surga di mana saja Engkau mengutus aku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 11 April 2025Bacaan: "Perkataan mulut orang adalah seperti air yang dalam, tetapi sumber hikmat adalah seperti batang air yang mengalir." (Amsal 18:4) Renungan: Pada suatu malam di bulan April 1961, Presiden John F. Kennedy memanggil beberapa orang penasihat terdekatnya untuk berkumpul di ruang kabinet. Kennedy mengumpulkan mereka untuk membicarakan bagaimana mewujudkan visinya, agar astronot Amerika bisa sampai ke bulan.Untuk mencapai visi itu, maka dikumpulkanlah para ilmuwan Amerika. Kemudian para ilmuwan mempresentasikan hal-hal yang berkenaan dengan pengiriman astronot ke bulan. Setelah itu para ilmuwan membuat target bahwa 10 tahun kemudian mereka akan mengirimkan astronot Amerika ke bulan. Mega proyek itu memerlukan dana sebesar US $40 milliar. Kennedy menyetujui semua rancangan dan anggaran dana, walaupun para ilmuwan itu tidak menjamin bahwa mereka akan berhasil mendaratkan astronot Amerika di bulan. Lima belas menit setelah pertemuan itu selesai, Kennedy mengumumkan hal itu kepada rakyat Amerika lewat pidatonya yang terkenal, "Kita akan pergi ke bulan." Kennedy tidak tahu bagaimana teknik mengirim astronot Amerika ke bulan, tetapi dia yakin bahwa negaranya pasti bisa mendaratkan astronot di bulan. Karena itu, dengan kemampuannya Kennedy menghimpun, memotivasi, dan membiayai para ilmuwan yang lebih tahu secara teknis bagaimana mengirim astronot sampai ke bulan. Kennedy mempunyai kemampuan yang tinggi untuk menghimpun dan memotivasi orang lain, sehingga akhirnya Neil Armstrong, menjadi astronot Amerika pertama yang berhasil menjejakkan kakinya di bulan pada hari Minggu, 20 Juli 1969. Keberhasilan Neil Armstrong sampai ke bulan merupakan bukti nyata betapa besarnya pengaruh motivasi yang diberikan oleh seorang pemimpin kepada orang-orang yang dianggapnya mampu untuk mewujudkan visinya. Setiap pemimpin seharusnya menjadi seorang motivator yang mau berpikir dan berani bertindak seperti Kennedy. Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk melihat jauh ke depan. Seorang pemimpin tidak boleh cepat putus asa, tetapi ia harus memiliki semangat juang yang mampu memotivasi bawahannya. Itulah yang dilakukan Musa kepada Yosua. Musa memotivasi Yosua untuk maju memimpin bangsa Israel merebut dan memasuki tanah Kanaan. Musa telah memberikan semangat dan keyakinan kepada Yosua serta seluruh bangsa Israel, bahwa Allah menyertai mereka untuk merebut tanah Kanaan. Menjadi berkat untuk orang lain tidak harus dalam bentuk materi, tetapi juga dapat dalam bentuk pemberian nasihat dan motivasi. Setiap orang memerlukan motivasi untuk mencapai cita-cita mereka. Dan setiap pemimpin harus belajar mengembangkan kemampuan untuk memotivasi bawahannya, agar bawahannya terus bersemangat untuk meraih cita-cita mereka. Jangan pernah membiarkan bawahan kita bekerja tanpa semangat untuk mencapai hasil yang maksimal. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, pakailah mulutku sebagai mulut-Mu sendiri sehingga aku mampu memberikan motivasi dan kekuatan kepada orang-orang yang sedang berbeban dan mempunyai masalah, sehingga mereka boleh dikuatkan untuk semakin percaya pada kuasa-Mu. Amin. (Dod).
Saat Begawan sedang berjalan di negeri-negeri Kosala bersama dengan banyak rahib laki-laki, para brahmana dan penghuni rumah yang kaya raya yang telah mendengar tentang keutamaan-keutamaan dari #Buddha, memutuskan untuk mengunjungi Beliau. Kemudian terjadilah percakapan antara Begawan dengan para brahmana dan penghuni rumah tersebut. Percakapan dimulai dari pembahasan mengenai pandangan salah dan pandangan benar.Silakan menyaksikan penjelasan Ashin Kheminda mengenai Diskursus tentang Ajaran Yang Absolut (Apaṇṇakasutta-MN 60) hanya berdasarkan Pāḷi dan Aṭṭhakathā. Penjelasan lengkap tentang diskursus ini dapat dibaca di Buku Gahapativagga (Kumpulan Diskursus Berkenaan dengan Para Penghuni Rumah) yang dapat dipesan melalui: bit.ly/DBSbook atau melalui http://bit.ly/Ebook_Gahapativagga untuk versi e-book.Selamat menikmati.
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 15 Februari 2025Bacaan:"Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."(Matius 22:39)Renungan: Ada sebuah peristiwa di tahun 2017. Seorang ibu muda bernama Cassey Fischer tinggal di Connecticut, Amerika. Suatu kali, ia menuju sebuah restoran. Saat masuk, ia melihat seorang gelandangan berdiri di pinggir jalan. Cassey mengajak gelandangan itu makan bersama dan bercakap-cakap di dalam restoran. Kemudian, tiba saatnya Cassey pergi untuk melanjutkan pekerjaan. Sebelum berpisah, gelandangan itu memberikan secarik kertas kepada Cassey. Ketika Cassey membuka kertas tersebut, ia membaca tulisan yang sangat menyentuh, "Aku akan bunuh diri hari ini, tetapi karena kamu, aku tidak jadi melakukannya. Terima kasih, cantik." Pelayanan kasih memang selalu akan menyentuh hati. Dunia ini mengajar kita untuk terus bersaing dan bertanding. Akibatnya, hati kita menjadi keras, kasar, bebal, dan jahat. Itu sebabnya, Tuhan mengajar kita untuk hidup dalam kasih. Hukum kasih bahkan menjadi hukum yang terutama. Mengapa? Karena itulah kebutuhan mendasar manusia. Semua rindu dikasihi dan, setiap pelayanan kasih akan membawa pemulihan. Jadi, mari terus menghidupi hukum kasih dan terus menerapkannya, maka kita akan melihat pemulihan hidup terjadi pada orang-orang yang kita kasihi. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, mampukanlah aku untuk menghidupi dan menerapkan hukum kasih-Mu, sehingga pemulihan terus terjadi di dalam diri ku dan orang-orang di sekitarku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 20 Januari 2025 Bacaan: Berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis." (Hakim-hakim 6:16) Renungan: Suatu hari seorang pria yang sedang berjalan-jalan ke Irlandia bertanya kepada seorang petani seberapa jauh dari tempat itu ke Cork. Petani itu menjawab, "Sekitar setengah mil perjalanan, Tuan." "Setengah mil, berarti tidak terlalu jauh ya. Terima kasih Pak," kata pria itu kepada si petani. Pria itu berjalan sesuai petunjuk si petani dan di perjalanan ia kembali bertanya kepada orang yang ditemuinya untuk menanyakan seberapa jauh lagi ia harus berjalan agar bisa sampai di Cork. la kembali mendapat jawaban bahwa ia harus berjalan setengah mil lagi baru akan sampai di Cork. Pria itu merasa lelah karena hari sudah hampir sore dan ia sudah sangat jauh berjalan. Sudah sepuluh orang yang dia tanya dan mereka selalu menjawab bahwa ia harus berjalan setengah mil lagi. Akhirnya ia memutuskan untuk beristirahat di sebuah warung dan menceritakan pengalamannya kepada pemilik warung itu. Kemudian pemilik warung itu menjelaskan, "Tuan, orang Irlandia selalu ingin meringankan perjalanan seorang asing dengan memberikan setetes semangat dan keberanian kepadanya. Kami tahu bahwa tidak ada orang yang mau dan berani berjalan sejauh enam mil di siang yang terik seperti hari ini, jika ia tahu bahwa perjalanan yang akan ditempuhnya sangat jauh." Kini mengertilah pria itu bahwa orang-orang yang ditemuinya tadi berusaha mengajarkannya untuk tetap berani dan bersemangat di dalam mencapai suatu tujuan. Apalah arti setetes keberanian, tetapi tanpa setetes keberanian tidak akan ada keberanian yang besar, dan tanpa keberanian yang besar tidak ada kemenangan yang besar. Alkitab menceritakan bagaimana keberanian bertumbuh sedikit demi sedikit di dalam hati seorang penakut seperti Gideon. Rasa takut telah membuat pemuda dari suku Manasye itu mengirik gandumnya di tempat pemerasan anggur, di bawah pohon tarbantin agar tidak terlihat oleh orang Midian. Ketika Tuhan memintanya untuk maju berperang melawan orang Midian, ia menolak karena takut. Malaikat Tuhan yang menemuinya berusaha membangkitkan keberanian di hatinya sehingga ia pun termotivasi. Kemudian Tuhan melatih keberanian Gideon dengan latihan yang ringan, yaitu meruntuhkan mezbah Baal kepunyaan ayahnya. Gideon mengumpulkan keberaniannya dan meruntuhkan mezbah Baal itu pada malam hari. Kemudian ketika orang Midian dan Amalek bersekutu hendak menyerang bangsa Israel, Tuhan memerintahkan Gideon memimpin bangsa Israel untuk maju berperang. Singkat cerita dengan modal keberanian, pasukan berjumlah tiga ratus orang dan penyertaan Tuhan, akhirnya Gideon berhasil menaklukkan orang Midian dan Amalek itu. Keberanian untuk melangkah membuat seseorang memperoleh banyak pengalaman, entah pengalaman sukses atau gagal. Lewat pengalaman itulah ia akan terbentuk menjadi seorang yang tangguh. Anda ingin meraih kemenangan? Melangkahlah dengan setetes keberanian. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku keberanian untuk memulai langkah awal karena aku yakin ketika aku melangkah engkau akan memberiku kemenangan. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 16 Januari 2025 Bacaan: "Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah." (Amsal 15:1) Renungan: Sepasang suami-isteri memasuki kantor seorang konselor karena mereka merasa sudah tidak cocok lagi. Mereka duduk diam seribu bahasa di depan sang konselor. Kemudian sang konselor meminta kepada mereka masing-masing untuk saling memberitahukan kelemahan atau sifat buruk pasangannya. Dalam waktu yang cukup lama, mereka terlibat dalam perdebatan yang seru. Mereka saling mengeluarkan unek-unek dan kritikan sampai akhirnya mereka berhenti dan mengambil nafas panjang. Kemudian sang konselor menyuruh mereka untuk memberikan pujian atau mengemukakan hal-hal yang positif dari pasangannya masing- masing. Mereka berdua hanya terdiam dan saling berpandangan. Kemudian sang konselor memberikan kertas dan pulpen kepada mereka, dan meminta mereka menuliskan hal-hal yang patut disanjung dalam diri pasangannya. Mereka hanya diam dan beberapa menit kemudian mereka mulai berpikir serius dan menuliskan sesuatu di kertas masing-masing, sampai akhirnya mereka berhenti menulis. Sang isteri menyerahkan kertasnya kepada konselor, tetapi sang konselor memberi isyarat supaya dia menyerahkan kertas itu langsung kepada suaminya, demikian juga dengan sang suami. Sang suami langsung menyambar kertas itu dengan emosi, demikian juga dengan isterinya. Mereka membaca dalam suasana tegang, sementara sang konselor tetap memperhatikan raut wajah mereka. Wajah-wajah yang tadi begitu tegang, kini mulai berubah, kadang-kadang mereka tersenyum sendiri. Tanpa mereka sadari ada tetesan air mata yang mengalir di pipi. Kemudian secara bersamaan mereka memejamkan mata sambil menaruh kertas tersebut di dada mereka. Ekspresi itu menunjukkan bahwa mereka tersanjung dan terharu oleh pujian dan pengakuan pasangannya. Konselor itu tidak perlu berkata apa-apa lagi karena suami isteri itu keluar dengan bergandengan tangan. Perbedaan pendapat selalu ada dalam kehidupan suami-isteri. Hal itu wajar karena memang suami dan isteri adalah dua individu yang berbeda. Tetapi perbedaan dan perselisihan itu tidak boleh dibiarkan berlarut-larut sehingga timbul ketegangan yang dapat memicu renggangnya hubungan suami-isteri. Setiap orang, baik itu suami maupun isteri tidak luput dari kekurangan, karena itu berusahalah untuk bisa menerima kekurangan pihak lain. Sebaliknya, setiap suami maupun isteri juga mempunyai kelebihan masing-masing. Jika Anda benar-benar mengasihi pasangan Anda, maka Anda tidak akan hanya memperhitungkan ke- lemahan dan kesalahan-kesalahannya, tetapi juga menghargai kelebihan-kelebihannya. Di sisi yang lain, tidak ada ruginya bila suami atau isteri memberikan pujian kepada pasangannya, sehingga tercipta hubungan timbal balik yang saling membangun. Jika ada luka di hati pasangan Anda, maka itu akan sembuh oleh penghargaan dan pujian yang Anda berikan. Ambillah waktu khusus dan ungkapkan isi hati Anda kepada orang yang Anda kasihi. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, urapilah perkataanku, sehingga aku mampu memberikan pujian kepada pasanganku, anak-anak dan orang tuaku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 11 Januari 2025 Bacaan: "Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak." (Amsal 20:3) Renungan: Suatu ketika setelah lelah berperang. Jengis Khan, Raja Mongol memutuskan untuk berburu ke hutan bersama pejabat kerajaannya. Dengan membawa busur, panah, dan menunggangi kuda mereka memasuki hutan belantara. Di belakang mereka berbaris para pengawal yang membawa kawanan anjing pemburu. Rajawali milik raja yang sudah terlatih berburu pun ikut serta. Rajawali itu sangat membantu, jika raja memerintahkannya untuk terbang maka ia akan terbang ke udara, berkeliling mencari mangsa dan membawanya kepada raja. Rajawali itu juga berguna untuk menuntun raja pulang ke istana. Mereka cukup lama menjelajahi hutan namun tidak menemukan hasil buruan yang banyak. Di tengah perjalanan bersama rajawali, raja sengaja memisahkan diri dan mengambil jalan menuju lembah yang terletak di antara dua gunung. Hari yang terik membuat raja kehausan dan ia memerintahkan rajawali untuk mencari jalan pintas menuju istana. Di perjalanan, raja menemukan tetesan air bening di bebatuan. Raja segera turun dari kudanya dan mengeluarkan cawan peraknya. Raja menampung tetesan demi tetesan dan tatkala ia hendak meneguk air yang menyegarkan itu, tiba-tiba terdengar suara menderu di udara. Seketika rajawali menukik dan memukul tangan raja sehingga air dalam cawan itu pun tumpah. Kemudian rajawali itu terbang kian ke mari dan bertengger di bebatuan. Raja mengambil cawannya dan kembali menampung air. Ketika ia akan meminumnya si rajawali kembali menumpahkannya. Melihat itu raja murka, sambil mengisi cawan ia menghunus pedangnya dan berkata, "Rajawali, ini peringatan terakhir untukmu!" Sesaat kemudian raja kembali ingin minum air yang sudah ditampungnya dan si rajawali melakukan hal yang sama. Dengan sekuat tenaga raja menebas tubuh rajawali dan seketika rajawali itu tergeletak mati di kakinya. Raja tidak mempedulikannya, ia mencari cawannya yang ternyata terjepit di antara dua batu yang tak terjangkau. Rasa haus kemudian membuat raja mendaki bebatuan yang terjal. Setelah bersusah payah akhirnya sampailah ia di telaga kecil, sumber tetesan air itu. Dahaga raja seolah sirna tatkala melihat seekor ular paling berbisa mati ternganga di dalam telaga. Hati raja sesak mengingat kematian rajawali yang berusaha keras menyelamatkannya. Raja menuruni bukit dan menggendong rajawali menuju istana, hati kecilnya menjerit, "Hari ini aku mendapat pelajaran yang menyedihkan, aku tidak akan melakukan sesuatu apa pun jika sedang marah!" Sudah berapa kali kita masuk ke kamar dan menyesal karena terburu-buru marah kepada anak, mama, papa, suami, isteri atau sahabat kita? Emosi yang tak terkendali berubah tajam dan melukai mereka yang kita kasihi. Mari perbaiki diri dengan memiliki penguasaan diri yang tinggi. Ingatlah tips dari Thomas Jefferson, "Hitunglah sampai sepuluh kali sebelum engkau melakukan sesuatu, dan jika engkau sangat marah hitunglah sampai seratus kali." Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ingatkanlah aku untuk mengendalikan emosiku ketika suasana hatiku memanas. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 29 Desember 2024 Bacaan: "Siapa mendapat istri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan Tuhan." (Amsal 18:22) Renungan: Littre, seorang sarjana Prancis yang hebat, sangat terpelajar dalam hal hikmat manusia. Sayangnya, ia ia tidak peduli dengan Tuhan. Beruntung sekali bagi putrinya bahwa istri Littre adalah seorang Kristen yang saleh. Ilmuwan tersebut memberitahu istrinya: "Rawat putrimu dalam ajaran agamamu yang selalu kau ikuti. Ketika putrimu sudah berusia 15 tahun, bawa dia untuk menemuiku. Kemudian aku akan menjelaskan pandanganku kepadanya, dan ia akan dapat memilih untuk dirinya sendiri." Sang istri menerima persyaratan tersebut. Tahun demi tahun berlalu, dan ulang tahun yang ke-15 pun tiba. Sang istri pun memasuki kamar belajar suaminya dan berkata, "Apakah kamu ingat apa yang kamu katakan kepadaku dan apa yang aku janjikan padamu? Putrimu berusia 15 tahun hari ini. Ia sekarang siap untuk mendengarkanmu dengan segala hormat dan rasa percaya diri yang layak bagi ayahnya. Apakah aku boleh membawanya masuk?" Littre menjawab, "Tentu saja!Tetapi aku tidak akan menjelaskan kepadanya mengenai pandanganku. Kau telah menjadikan putri kita sebagai anak yang baik, penuh kasih, sederhana, pandai, dan bahagia. Biarkan dia masuk, supaya aku dapat memberkatimu di hadapannya untuk segala hal yang sudah kau lakukan bagi putri kita, agar ia menjadi semakin mengasihimu." Membangun sebuah rumah tangga atau keluarga itu artinya kita sedang membangun sebuah tim. Setiap anggota tim memiliki kelebihan dan kekurangan, dan masing-masing memiliki peran yang harus dilakukan serta saling melengkapi. Oleh karena itu mereka perlu sebuah penghargaan. Penghargaan seperti apa yang sudah kita berikan bagi anggota tim di keluarga kita, untuk suami, istri, anak-anak dan orang tua? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap anggota keluarga yang telah Kau berikan padaku. Ajarilah aku untuk menerima mereka dan peduli pada mereka. Biarlah melalui kepedulianku pada mereka menunjukkan bahwa aku sungguh menghargai mereka. Amin. (Dod).