Commune in Cluj, Romania
POPULARITY
Categories
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 8 Mei 2025Bacaan: "Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Ratapan 3:22-23) Renungan: Di dalam kehidupan ini, ada banyak kesulitan yang kita hadapi, di mana kita tidak sanggup untuk menjalaninya seorang diri. Setiap kita butuh Tuhan untuk menopang dan memegang tangan kita dalam melalui terjalnya kehidupan ini. Sejauh manakah kita menaruh harapan untuk mengandalkan Tuhan dalam mengawali hari demi hari yang kita lalui sepanjang masa? Bukankah kasih-Nya yang selalu baru setiap pagi selalu tersedia bagi kita. Tuhan selalu menanti agar kita meminta kekuatan, bimbingan, dan penyertaan perlindunganNya. Mari belajar untuk mengawali hari dengan menyediakan waktu untuk Tuhan disertai ucapan syukur, sebab hanya Tuhan yang mampu menolong kita untuk menempuh hari-hari hidup yang dikaruniakan-Nya. Berikut adalah puisi untuk mengingatkan kita pada hari-hari yang kita jalani setiap hari."Suatu hari aku bangun lebih pagi, dan bergegas memasuki hari itu.Terlalu banyak yang harus aku kerjakan, sehingga tiada waktu untuk berdoa. Masalah datang menimpaku, dan setiap tugas terasa semakin berat.Aku heran, "Mengapa Tuhan tidak menolongku?" Dia menjawab, "Engkau tidak memintanya." Aku ingin melihat sukacita dan keindahan, tetapi hari begitu kelabu dan mendung.Aku heran mengapa Tuhan tidak memberikannya. Jawab-Nya, "Tetapi engkau tidak mencarinya." Aku mencoba untuk masuk ke dalam hadirat-Nya,kugunakan seluruh kunci pada pintu-Nya. Tuhan dengan manis dan kasih-Nya menegurku, "Anakku, engkau tidak mengetuk." Aku bangun lebih pagi hari ini, berdiam sejenak memasuki hari ini. Terlalu banyak yang harus kukerjakan, Karnanya aku perlu ambil waktu untuk berdoa." Sulit atau tidaknya perjalanan hidup kita, yang pasti itu harus tetap kita tempuh. Namun, yang menjadi permasalahannya adalah: apakah kita melaluinya dengan mengawalinya bersama Sang Pencipta kita. Mari kita setia mengawali hari-hari kita dengan menyediakan waktu bagi Tuhan untuk mencurahkan kekuatan pada kita dalam melalui hari itu! Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk setia berdoa dalam mengawali hari-hariku bersama-Mu, karena hanya Engkaulah sumber kekuatan di dalam kehidupanku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 30 April 2025Bacaan: "Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia." (Lukas 24:16) Renungan: Ada sebuah kisah menarik di Luk 24:13-35, ketika Tuhan Yesus menampakkan diri di jalan ke Emaus. Suatu hari dua murid Yesus sedang berjalan menuju sebuah kampung. Mereka sibuk membahas apa yang sedang terjadi setelah wafatnya Yesus di kayu salib. Di dalam perjalanan tersebut tiba-tiba Tuhan Yesus datang mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka, namun mereka tidak mengenal Dia. Kalau dipikir dengan logika sederhana, bagaimana mungkin kedua murid itu tidak mengenal Tuhan Yesus? Bukankah baru tiga hari Yesus meninggalkan mereka? Bukan waktu yang lama sampai bisa membuat mereka lupa akan wajah-Nya, tetapi itulah yang terjadi. Di dalam kisah selanjutnya di ayat 16 dikatakan, "Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia." Ada sesuatu yang menghalangi mata mereka sehingga mereka tidak mengenal Tuhan Yesus! Sebagai murid yang ditinggal oleh Gurunya, wajar bila mereka merasa ketakutan, sedih, kecewa, dan bahkan mungkin kehilangan harapan. Rasa bingung dan putus asa telah menutupi pandangan mereka. Mata mereka seolah tertutup, tidak mengenali Tuhan Yesus meski Dia berada tepat bersama mereka. Masalah bisa menghalangi kita memandang Tuhan. Tuhan menjadi seolah hilang, tidak kelihatan. Jarak juga bisa mengubah persepsi kita tentang Tuhan. Kalau kita jauh dari Tuhan, la seolah terlihat kecil. Oleh sebab itu, selalulah berusaha untuk mendekat kepada Tuhan. Ketika kita terus mengarahkan pandangan kepada Tuhan, kita akan bertambah kuat. Sesungguhnya Tuhan tidak pernah menjauh, kitalah yang berubah menjadi tidak setia. Tuhan selalu mengarahkan pandangan-Nya kepada kita anak-anak-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ketika beban berat datang melanda hidupku, bukalah mataku untuk selalu bisa memandang-Mu. Aku percaya tak ada masalah yang bisa memisahkan aku dari kasih-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 25 April 2025Bacaan: "Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit; dan ditunggangbalikkan-Nyalah kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah. Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam." (Kejadian 19:24-26 ) Renungan: Sebelum peristiwa penunggangbalikan Sodom dan Gomora, Lot adalah orang kaya. Salah satu bentuk kekayaannya adalah ternak. Pasti butuh banyak air dan rumput untuk ternaknya. Itulah sebabnya dia tidak bisa lagi tinggal bersama dengan Abram yang mempunyai banyak ternak juga. Kalau tinggal bersama, yang ada hanya perkelahian antar gembala mereka untuk memperebutkan sumur dan padang rumput. Oleh sebab itu, mereka pun memutuskan untuk berpisah dengan damai. Bermodalkan harta yang banyak, Lot yang diberi kesempatan untuk memilih tempat lebih dulu, memilih daerah di Lembah Yordan. Suatu pilihan yang bijak menurut manusia, karena Lembah Yordan adalah tempat yang banyak air dan tentu banyak rumput. Cocok untuk bisnis peternakan. Namun, satu hal yang dilupakan Lot, dia tidak memerhatikan masalah kerohanian. Dia tidak menyadari bahwa di Lembah Yordan ada kota maksiat, yaitu Sodom dan Gomora. Kemaksiatan kota itu adalah dalam bentuk pesta pora dan homoseks. Inilah yang sebetulnya menjadi kunci mengapa Lot keluar dari sana dengan tangan kosong. Sebenarnya, banyak waktu yang dimiliki Lot untuk meninggalkan daerah itu. Alkitab menyebutkan bahwa setiap hari Lot bertahan untuk hidup benar sekalipun pengaruh lingkungan begitu kuat (2 Ptr 2:7-8). Namun, Lot tidak segera bertindak. Dia tetap berbisnis di situ. Lot sekarang berada di dalam bahaya besar, bukan saja pengaruh perbuatan dosa orang-orang Sodom dan Gomora, tetapi juga karena Tuhan hendak menghujani kota-kota tersebut dengan belerang dan api. Namun, Tuhan mengasihi Lot yang disebut sebagai orang benar itu. Dengan mengirimkan malaikat-Nya, Tuhan menyelamatkan Lot dan keluarganya. Tuhan sayang kepada Lot dan keluarganya, tetapi tidak dengan kekayaannya. Lot dan keluarganya diizinkan keluar dari Lembah Yordan tanpa sempat menyelamatkan kekayaannya. Kekayaan Lot tinggal kedua anak perempuannya setelah istrinya pun harus menjadi tiang garam karena ketidakpercayaan dan ketidaktaatan kepada firman Tuhan. Dalam dunia bisnis bisa dikatakan bahwa Lot mengalami pailit. Masuk dengan tangan penuh, keluar dengan tangan kosong. Jika kita sekarang berbisnis, jangan pernah meninggalkan masalah kerohanian dalam memutuskan sesuatu. Bahkan, ketika kesempatan sudah ada di depan mata, perhitungkan juga apakah itu akan membuat kerohanian kita meningkat atau tidak. Ingat, tidak semua yang baik dan menguntungkan menurut pandangan mata adalah benar seperti itu. Jangan membahayakan diri dengan bermain di tempat atau dengan orang-orang yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Jangan sampai kita bangkrut di kemudian hari hanya karena kita salah memilih. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, berilah aku hikmat untuk memilih apa yang akan aku kerjakan, sebab mataku sangat terbatas untuk mengetahui apakah pilihanku itu baik atau tidak bagi rohaniku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 22 April 2025Bacaan: "Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa." (2 Korintus 2:15) Renungan: Di sebuah kota kecil di lereng sebuah bukit, ada orang kaya yang mempunyai rumah dengan pekarangan yang ditanami dengan berbagai jenis bunga. Suatu hari di kediaman orang kaya ini akan diadakan pesta yang akan dihadiri oleh orang-orang terhormat. Orang kaya ini menyuruh tukang kebunnya untuk mengambil beberapa tangkai bunga sebagai penghias ruang tamu. Saat akan memotong setangkai bunga mawar, tukang kebun ini mendengar suara. "Jangan! Jangan potong aku." Dengan terkejut dia bertanya, "Siapa kamu?" "Akulah bunga mawar yang kamu pegang ini. Jangan potong aku. Jangan pisahkan aku dari teman-temanku," jelas bunga mawar. "Bukankah fungsimu untuk memberikan.keindahan dan keharuman di ruang pesta?" desak tukang kebun. "Tidak, aku tidak mau sendirian, aku ingin selalu berkumpul bersama teman-temanku," alasan bunga mawar.Akhirnya tukang kebun mengalah dan berpindah ke bunga yang lain. Tukang kebun ini bermaksud memotong bunga dahlia, tetapi bunga itu juga berteriak, "Jangan potong aku!" "Mengapa? Kamu kan indah dan harum baumu, pasti tuan dan tamu-tamunya akan senang," kata tukang kebun. "Tidak, aku tidak mau, aku harus memperhatikan keadaan lebih dahulu," jawab bunga dahlia. Dengan bunga dahlia ini pun tukang kebun mengalah. Kemudian dia kembali berjalan mengitari bunga-bunga yang ada untuk melihat bunga mana yang siap untuk menghiasi ruang pesta. Tukang kebun berhenti di mana anggrek ditanam. Dia pun bermaksud memotong dan mengambil bunga anggrek itu. Lagi-lagi terdengar suara, "Jangan saya yang dipotong, saya tidak mempunyai batang yang cukup kuat untuk dijadikan hiasan di ruang pesta itu. Itu bukan kemampuan saya." Tukang kebun menjelaskan, "Memang kamu tidak memiliki batang yang cukup untuk dijadikan hiasan di ruang pesta itu, tetapi aku akan menopang kamu dengan kayu yang akan kuhias juga." "Tidak, aku tidak mau, potong yang lain saja yang sesuai kemampuannya," bunga anggrek menolak. Dengan terheran-heran tukang kebun ini meninggalkan bunga anggrek tersebut. la kemudian mendatangi bunga melati, tetapi sekali ini pun bunga melati menolak, "Aku tidak mau, aku sibuk mengatur tunas2 baruku ini." Tukang kebun tersebut sangat heran dan berkata, "Bukankah mereka bunga yang harusnya dipakai untuk memberi keindahan dan bau harum di mana tuannya mengharapkannya?" Tukang kebun ini meninggalkan taman dengan sedih, tetapi dia masih mendengar seluruh bunga yang ada di taman itu bernyanyi, "Ya Abba, Bapa... pakailah aku sesuai rencanaMu..." Janganlah kita menjadi seperti bunga-bunga itu, yang banyak alasan saat tuannya menginginkan pelayanannya. Relakan hidup kita dipakai Tuhan untuk mengharumkan nama-Nya dan membawa keindahan bagi dunia ini. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, pakailah aku untuk menyebarkan keharuman nama-Mu dan keindahan suasana Surga di mana saja Engkau mengutus aku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 15 April 2025Bacaan: "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." (Kolose 3:13) Renungan: Ada seorang wanita yang setiap kali mendengar nama Betty selalu merasa mual. Nama itu mengingatkannya pada seorang wanita yang menjadi sumber kesengsaraan yang ia derita selama bertahun-tahun. Wanita itu telah berhasil merebut suaminya dua tahun yang lalu. Ada rasa benci, geram dan dendam dalam hati ketika mendengar nama Betty. Ia mendatangi para psikiater untuk berkonsultasi agar dapat melupakan nama itu. Ia mengikuti seminar-seminar mengenai hancurnya rumah tangga dan penyebabnya. Ia membaca buku-buku tentang bagaimana cara melupakan masalah. Ia berbicara dengan para wanita yang telah bercerai. Ia berolahraga, mendaki gunung, tidur dan makan banyak, untuk dapat melupakan masalah itu. Ia juga pernah mengemudikan mobil berpuluh-puluh kilometer jauhnya tanpa tujuan. Semua usaha kerasnya sia-sia, siang dan malam ia selalu teringat kepada suaminya dan wanita itu. Suatu hari, ia diajak oleh temannya untuk mengikuti sebuah seminar. Sebenarnya ia tidak terlalu tertarik dengan seminar itu, karena topiknya tentang memberi pengampunan. Pembicara seminar itu menerangkan panjang lebar tentang betapa ruginya orang yang menyimpan kebencian. Mereka yang menyimpan kebencian tidak akan pernah merasakan damai sejahtera dan sukacita. Pembicara itu menyuruh para peserta untuk mendiskusikan tindakan memberi pengampunan, yang dilakukan oleh beberapa orang tokoh di Alkitab. Di akhir seminar, pembicara itu mengajak setiap peserta untuk memejamkan mata, membayangkan wajah orang yang dibenci dan segera melepaskan pengampunan kepada orang tersebut. Pikiran wanita itu langsung tertuju kepada Betty, dalam hati ia menolak, "Ya Tuhan, bagaimana mungkin saya akan mengampuni wanita itu. la telah merebut suami saya. Tidak, saya tidak dapat mengampuninya." Ia mengeraskan hati, namun wajah Betty terus terbayang-bayang di pelupuk matanya. Tiba-tiba Roh Kudus berbicara dalam hatinya, "Bersediakah engkau melepaskan pengampunan bagi dia yang sangat kau benci? Bersediakah engkau menerima keadaanmu sekarang?" Tubuhnya terasa panas dingin, jantungnya berdebar keras, serasa mau meledak. Akhirnya ia berbisik pelan, "Baiklah Tuhan, saya mau mengampuninya, hanya tolong mampukan saya untuk mengampuni dan melupakannya." Baru saja kata-kata itu meluncur dari bibirnya, tiba-tiba sesuatu yang luar biasa terjadi dalam dirinya. Pikirannya menjadi terang, hati terasa tenang dan damai sejahtera yang telah lama hilang kini telah kembali. Ia menyadari bahwa kebencian telah membuatnya terpisah dari Tuhan dan ia hidup dalam kerisauan selama bertahun-tahun. Hari itu ia memperoleh pelajaran yang sangat berharga: ternyata kebencian mencuri sukacita dan damai sejahtera. Sebab itu jangan biarkan kebencian singgah di hati, berilah pengampunan dan serahkan segala persoalan kepada Tuhan, maka Tuhanlah yang akan mengatasi persoalan itu. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, terima kasih atas rahmat pengampunan yang Kauberikan padaku. Melalui rahmat pengampunan itu, memampukan aku untuk mengampuni orang yang bersalah kepadaku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 13 April 2025Bacaan: "Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau." (Ayub 42:5) Renungan: Ada seorang anak yang selalu mengatakan kepada teman-temannya bahwa ayahnya adalah pria terkuat di dunia. Suatu hari ia memanjat pohon di depan rumahnya, dan tanpa disadarinya ternyata ia sudah berada di dahan yang cukup tinggi. Ketika melihat ke bawah, maka rasa takut menyelubungi hatinya, kemudian ia menjerit, "Ayah, tolong aku, aku takut dan tidak bisa turun dari pohon ini." Mendengar jeritan anaknya, maka sang ayah berlari ke luar rumah dan melihat anaknya memeluk dahan yang rapuh. Melihat anaknya berada dalam bahaya, maka sang ayah berkata, "Nak, jangan takut dan dengarkan perkataan Ayah. Sekarang lepaskan tanganmu pelan-pelan dan melompatlah ke bawah. Jangan takut karena Ayah akan menangkapmu, engkau tidak akan terluka karena Ayah pasti menangkapmu." Berkali-kali ayahnya berusaha meyakinkannya, tetapi ia tidak juga mau melompat karena ia berpikir, "Bagaimana kalau ayah tidak menangkapku? Aku akan jatuh ke tanah, lalu mati." Sambil menangis, ia berteriak, "Tidak, aku takut kalau ayah tidak akan menangkapku." Beberapa detik kemudian terdengar suara dahan patah dan anak itu pun jatuh. Tanpa disadarinya, ia sudah ada dalam pelukan ayahnya. Dengan tubuh yang gemetar ia memeluk ayahnya dan berkata. "Dulu aku hanya bisa berkata kepada teman-teman bahwa Ayah adalah pria terkuat di dunia, tetapi sekarang aku yakin bahwa Ayah memang pria terkuat di dunia." Bukankah kita sering berlaku seperti anak kecil itu? Kita begitu fasih berkata kepada orang lain bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang sanggup dan luar biasa. Tetapi ketika kita diperhadapkan dengan suatu permasalahan, maka kita seringkali ragu dengan kesanggupan dan kesediaan Allah untuk menolong kita. Kekristenan bukanlah sekedar tahu bahwa Allah kita adalah Allah yang sanggup dan luar biasa, tetapi kekristenan adalah pengalaman hidup bersama Allah yang sanggup dan luar biasa itu. Bagaimana sikap dan tindakan kita ketika berhadapan dengan masalah yang besar? Ke mana kita berlari mencari pertolongan? Kepada orang tua, saudara, pejabat atau "orang pintar"? Jika kita mengaku sebagai pengikut Yesus, tentu kita akan mengandalkan-Nya dalam hidup ini dan yakin bahwa Allah yang kita kenal di dalam Yesus Kristus bersedia menolong kita untuk menyelesaikan persoalan yang sedang kita hadapi. Jika kita mengenal Allah, maka kita yakin bahwa lewat suatu persoalan, kita akan melihat kasih dan kuasa-Nya bekerja dalam hidup kita. Jangan pernah meragukan kemampuan Allah, karena la adalah Allah yang gagah perkasa. Nikmati pengalaman indah bersama Allah lewat persoalan yang hadir dalam hidup kita, sehingga kita dapat berkata, "Dulu hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau". Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, aku tidak mau hanya sekadar tahu bahwa Engkau luar biasa, tetapi aku mau mengalami hal-hal yang luar biasa bersama-Mu. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Yeremias Dolu, O. Carm dari Kuasi Paroki Maria Bunda Karmel Tondok Ratte, Kevikepan Toraja di Keuskupan Agung Makasar, Indonesia. Yehezkiel 37: 21-28; Mazmur tg 31: 10.11-12ab.13; Yohanes 11: 45-56KESEPAKATAN Renungan kita pada hari ini bertema: Kesepakatan. Adacerita bahwa langit dan bumi suka ribut. Pertengkaran menjadi makanan merekatiap hari. Hal kecil, soal sepeleh, masalah sederhana saja, mereka langsungribut. Misalnya langit menurunkan terlalu banyak hujan, bumi protes. Sebaliknyabumi mengirim terlalu banyak uapnya ke atas, langit protes. Ada-ada saja merekaberdua selalu mendapatkan alasan untuk bertengkar. Tetapi pada saat dan kebutuhan tertentu, mereka berduasepakat untuk bekerja sama. Bila manusia ternyata merusak lingkungan alamnya,bumi sepakat dengan langit supaya ada hukuman pantas bagi manusia ialah tanahdan lingkungannya menjadi kering. Langit menahan air hujannya. Sebaliknya bilamanusia sangat merawat bumi dan alam lingkungannya, bumi sepakat dengan langitsupaya memberikan kesuburan dan kehangatan bagi kehidupan manusia dan segenapmakhluk di bumi. Suatu kesepakatan lahir dari kenyataan sisi-sisi ataupihak-pihak yang berbeda. Fungsi utamanya ialah supaya kesepakatan itu dipegangdan dijadikan dasar untuk suatu kerja sama, kolaborasi dan hidup bersama. Darisudut pandang iman kita, perbedaan posisi dan tujuan Tuhan dengan penguasakejahatan amatlah tajam. Kita pahami bahwa antara Tuhan dan Setan tidak bisabekerja sama. Tidak mungkin kita menemukan satu kesepakatan antara kedua belahpihak. Karena Yesus Kristus dan perutusan-Nya, terciptalah satukesepakatan antara kehendak Tuhan dan keinginan Setan melalui para musuh Yesus,yaitu para ahli Taurat, kaum Farisi dan para imam besar. Allah telah menetapkanbahwa Yesus Kristus akan mati untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anakAllah yang tercerai-berai. Pandangan yang sama juga datang dari imam besarKayafas yang bernubuat bahwa Yesus dari Nasaret akan mati untuk mengumpulkandan mempersatukan anak-anak Israel yang tercerai-berai. Kesepakatan ini harus terjadi, sehingga terjadilah YudasIskariot yang dirasuki Setan dapat menjalankan tugasnya. Kesepakatan mestidibuat supaya kita semua dapat merayakan peristiwa dari taman Getsemani menujuke Golgota hingga Yesus dimakamkan. Kehendak Bapa di surga mesti terwujud,namun untuk menjalankan kehendak itu, ada kesempatan bagi kejahatan, kekerasan,dan dosa ikut ambil bagiannya. Hal ini tentu saja berlaku bagi kita, olehkarena itu Yesus sudah menetapkan perjanjian, bahwa semua kesulitan dan penganiayaanakan datang menimpah setiap para pengikutnya. Ketika kita menjalankankehendak-Nya, godaan-kesulitan-penderitaan-penganiayaan ikut menyertai. Tuhanmelihat, mengijinkan dan menyetujui itu. Kesepakatan telah terjadi bagi kita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, semoga kami tetap mengikuti model YesusKristus dalam menghadapi segala penderitaan hidup kami. Kemuliaan kepada Bapadan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 10 April 2025Bacaan: Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham." (Lukas 19:8-9) Renungan: Zakheus, seorang pemungut cukai, sangat penasaran ketika mendengar bahwa Tuhan Yesus datang ke kotanya. Mungkin saja Zakheus sudah sering mendengar cerita orang-orang tentang Tuhan Yesus, namun ia belum pernah melihat seperti apakah Tuhan Yesus itu. Karena badannya yang pendek dan banyak orang yang mengerubungi Tuhan Yesus, ia harus berlari dan memanjat pohon ara untuk dapat melihat Tuhan Yesus. Sepertinya Zakheus tidak berharap lebih selain hanya untuk melihat Tuhan Yesus. Rasa penasarannya mungkin sudah terjawab, namun Tuhan Yesus tidak berhenti sampai di situ saja. Tuhan Yesus melihat Zakheus di atas pohon ara, lalu berbicara kepadanya, dan menginginkan perjumpaan yang lebih pribadi dengannya di rumah Zakheus. Zakheus merespons permintaan Tuhan Yesus dengan segera turun dari pohon dan menerima Tuhan Yesus di rumahnya dengan sukacita. Menerima Tuhan Yesus di rumahnya mengundang cibiran dari banyak orang yang tidak menyukai dirinya. Namun sepertinya Zakheus tidak terlalu mempedulikannya, karena ia sudah lama menantikan untuk bisa berjumpa dengan Tuhan Yesus. Bahkan melalui perjumpaan ini, Zakheus mengalami pertobatan dan perubahan hidup yang dengan rela membagikan hartanya kepada orang miskin dan mengembalikan harta jika ada orang yang ia peras melalui pekerjaannya. Suatu "hadiah tidak terduga" diterima Zakheus. Bukan hanya melihat, namun ia berjumpa dan mengalami pertobatan di dalam Tuhan Yesus. Di dalam berdoa, kita terbiasa untuk menyampaikan permintaan dan harapan kita kepada Tuhan. Kita berharap agar Tuhan menjawab sesuai permintaan kita. Namun terkadang Tuhan menjawabnya melebihi dari yang kita doakan. Melalui anugerah-Nya, Tuhan akan menjawab doa-doa kita dan membawa kita semakin dekat dan memuliakan-Nya. Seperti Zakheus yang dengan gigih hanya ingin melihat Tuhan Yesus, namun ia mendapatkan "hadiah" terindah, yaitu keselamatan bagi dirinya dan seisi rumahnya (ay 8). Yang penting adalah kita tekun di dalam doa-doa kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, aku bersyukur untuk berkat-berkat-Mu yang tak pernah aku pikirkan sebelumnya. Kini aku menjadi semakin yakin untuk memercayai-Mu sebagai Allah yang selalu ada untukku. Amin. (Dod).
Follow us on instagram: @selfdevpodcast
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 10 Maret 2025Bacaan: Dalam zaman Daud terjadilah kelaparan selama tiga tahun berturut-turut, lalu Daud pergi menanyakan petunjuk TUHAN. Berfirmanlah TUHAN: "Pada Saul dan keluarganya melekat hutang darah, karena ia telah membunuh orang-orang Gibeon." (2 Samuel 21:1) Renungan: Raja Daud datang meminta petunjuk Tuhan terhadap masalah kelaparan yang telah menimpa bangsa Israel selama tiga tahun. Tuhan pun memberikan petunjuk dengan memerintahkan agar ia membereskan semua kesalahan yang dilakukan oleh keluarga Saul, di mana mereka berikhtiar untuk memusnahkan orang Gibeon yang merupakan sisa orang Amori, padahal orang Israel telah mengangkat sumpah dengan membiarkan mereka hidup. Dosa keluarga Saul telah membuat berkat yang seharusnya turun atas bangsa Israel menjadi tertahan. Daud mengambil sebuah keputusan yang bijak dengan memutuskan untuk menghampiri Tuhan terlebih dahulu. Dan ia pun menyelesaikan masalah tersebut sesuai petunjuk yang diberikan oleh Tuhan. Kita harus tahu siapa yang pertama kita datangi saat menghadapi masalah. Mendatangi orang yang salah untuk meminta petunjuk dapat membuat kita terpuruk. Suatu hari, seorang ibu pernah datang dan menceritakan masalah rumah tangganya yang sangat rumit. la telah mendatangi beberapa sahabatnya dan meminta pendapat. Sesuai harapan, ia pun mendapatkan saran, namun saran tersebut justru membuat masalahnya semakin rumit. la kemudian memutuskan mendatangi seorang hamba Tuhan dan mengisahkan masalahnya. Dengan hikmat dari Tuhan, hamba Tuhan itu memberikan solusi kepada ibu tersebut dan secara perlahan ia pun dapat mengatasi masalah-masalah yang ada. Pada akhirnya ia mengatakan bahwa seharusnya sejak awal ia datang meminta petunjuk Tuhan lewat hamba-Nya, dengan demikian masalahnya tidak akan berlarut-larut. Sikap Daud yang tidak mengambil tindakan apa pun sebelum meminta petunjuk Tuhan adalah sebuah teladan yang patut diikuti oleh setiap orang percaya. Daud menghormati Tuhan sebagai yang tertinggi dan pemilik kerajaannya dengan mendatangi-Nya dan meminta petunjuk atas masalah di negerinya. Dia adalah Tuhan atas hidup umat-Nya. Ia mengetahui segala sesuatu tentang kita, dan di dalam Dia selalu ada solusi. Datanglah dan minta petunjuk kepada Tuhan. Bukankah la memiliki jalan keluar atas masalah kita? Lalu kenapa kita tidak langsung datang saja kepada-Nya untuk mendapatkan solusi tersebut? Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, berilah aku hikmat-Mu saat aku sedang dalam masalah, sehingga aku dapat datang ke orang yang tepat sesuai kehendak-Mu, agar aku mendapatkan jalan keluarnya. Amin. (Dod).
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah MENYINGKIRKAN KERAGUAN Mari kita membaca Firman Tuhan dari Lukas 22: 27Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan. Wonder Kids, di jaman Tuhan Yesus, pekerjaan mencuci kakibiasanya dikerjakan oleh pelayan. Bukan sembarang pelayan, tapi pelayan terendah dari semua pelayan. Tidak ada orang yang senang melakukan pekerjaan sebagai pencuci kaki. Oleh sebab itu pelayan dengan jabatan paling rendah yangakan melakukan pekerjaan ini dengan bersimpuh dan dilengkapi dengan handuk dan sebaskom air. Tapi di malam Paskah, yang melakukan pekerjaan mencuci kaki adalah Tuhan Yesus sendiri. Raja atas segala raja, penguasa alam semesta sedang bersimpuh di depan kaki murid-murid0Nya. Tangan yang telah membentuk bintang-bintang di langit sekarang sedang membasuh kaki-kaki yang kotor. Tanganyang telah membentuk pegunungan sekarang sedang menggosok ibu jari kaki yang kotor dan berdebu. Suatu hari nanti semua bangsa akan berlutut menyembah-Nya,tapi hari ini Dia bersimpuh di depan murid-murid-Nya. Berjam-jam sebelum kematian-Nya di kayu salib, Tuhan Yesus hanya memikirkan tentang satu hal. Ia ingin agar murid-murid-Nya mengetahui bahwa Ia sangat mengasihi mereka. Tuhan Yesus bukan sekedar membersihkan kakiyang kotor. Ia sedang menyingkirkan keraguan mereka. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, tahukah kamu pekerjaan apa yang menurutmu tidak pantas kamu kerjakan? Apakah mengeluarkan sampah untuk ditaruh di tempat sampah di luar rumah? Membersihkan dapur? Membersihkan ingus balita yang kamu temui? Lain kali jika kamu merasa bahwa kamu tidak pantas melakukan suatu pekerjaan, tanyakan kepada dirimu sendiri, apakah Tuhan Yesus juga merasa tidak pantasmelakukan pekerjaan ini? Mari kita berdoa TUHAN, terima kasih karena Engkau mengajarku untuk salingmelayani dengan rendah hati. Tolong aku untuk selalu siap membantu teman-teman dan orang-orang di sekitarku. Aku ingin mengikuti teladan-Mu dalam setiap sikap dan tindakanku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, TUHAN YESUS MENGAJARKAN KITA BAHWA MENJADI PELAYAN YANG BAIK LEBIH PENTING DARI PADA MENJADI YANG TERBESAR. Tuhan Yesus memberkati
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 24 Februari 2025Bacaan: Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Korintus 2:9)Renungan: Jessica Rey adalah seorang aktris Amerika. Selama tiga tahun pertama usia pernikahannya, Jessica dan suaminya berusaha dengan berbagai cara untuk bisa mendapatkan seorang anak. Namun karena ada masalah medis pada tubuh Jessica, dua orang dokter sudah mendiagnosa dengan sangat meyakinkan bahwa Jessica tidak akan pernah bisa mengandung. Tentu saja hal ini sangat menghancurkan hati Jessica dan suaminya. Suatu hari Jessica pergi ke kota Meksiko dan dia melihat sebuah lukisan Maria yang sedang mengandung Yesus. Pada saat itu Jessica dan suaminya berdoa kepada Tuhan dengan menangis. Jessica tidak mau lagi berusaha mencoba dengan cara manusia. Dia sudah melakukan banyak suntikan hormon, berbagai macam diet, akupuntur, suplemen, dan berbagai operasi. Kali ini, di dalam doanya Jessica berkata, "Aku menyerah kepada Tuhan." Dia tidak mau lagi mencoba untuk "mengendalikan" dan "menciptakan" kehamilannya. Dia berserah penuh kepada Tuhan dan membiarkan Tuhan yang memegang kendali atas hidupnya. Seminggu setelah mereka kembali dari Meksiko, Jessica melakukan tes kehamilan dan hasilnya positif. Mujizat Tuhan tidak berhenti sampai di situ. Jessica masih melahirkan dua orang anak lagi setelahnya. Tuhan kita tahu yang terbaik bagi kita, dan tahu waktu yang paling tepat untuk memberikan semua yang kita butuhkan. Terkadang kita merasa bahwa kita tahu segalanya, dan lebih tahu yang terbaik bagi diri kita sendiri tanpa berdoa dan meminta pertolongan Tuhan terlebih dahulu. Seahli dan sehebat apa pun manusia, kita semua tetaplah manusia biasa dan tidak memiliki kuasa atas segalanya. Kita tidak bisa menciptakan mujizat, karena hanya Tuhan yang bisa. Jangan terlalu fokus kepada kekuatan diri sendiri atau orang lain. Ingatlah bahwa ada Tuhan di pihak kita, yang mengasihi kita dan mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, peganglah kendali atas hidupku, sehingga aku hanya mengandalkan Engkau sebagai satu-satunya sumber kekuatanku. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Fransiskus Asisi Datang dan Maria Goreti Jaimun dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kejadian 11: 1-9; Mazmur tg 33: 10-11.12-13.14-15; Markus 8: 34 - 9: 1KEHILANGAN DIRI Renungan kita pada hari ini bertema: Kehilangan Diri.Seorang remaja perempuan baru saja merayakan ulang tahun yang ke-17. Ia sangatbahagia atas dukungan keluarga dan semua temannya, karena baginya ulang tahunke-17 adalah puncak kehidupannya sebagai seorang remaja. Ada banyak harapan dannasihat disampaikan kepadanya. Yang pasti semua itu menghibur dan menguatkandia. Ia mendapat kesempatan untuk memberikan sambutan pada haribahagianya itu. Dalam sambutan itu, sebagai prinsip hidupnya ke depan, iamengutip kata-kata dari Santo Yakobus di dalam perjanjian baru yang berbunyi:iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati. Ia sendiri sebenarnya tidak begitupaham dengan kutipan kitab suci tersebut. Beberapa hari sebelum perayaan ulang tahunnya, ia menemaniibunya belanja di pasar. Ini adalah kali yang kedua ia temani ibunya belanja,setelah kali pertamanya pada waktu ia masih di bangku SD. Ia baru menyadarisaat itu, ketika ibu tidak normal dalam mengangkat barang-barang belanjaan. Tangan kanannya agak lumpuh karena kecelakaan sepeda motordi waktu lalu saat sedang berjalan ke pasar. Ia sangat kasihan kepada ibunyayang selama ini bekerja bagi keluarganya tetapi hanya dengan tangan kirinyayang normal. Berangkat dari kesadaran itu, ia tidak lagi membiarkan ibunyamengangkat barang-barang berat, yang bisa menyebabkan kehilangan keseimbangan.Ia harus selalu membantu ibunya, untuk meringankan beban kerja ibu. Remaja itu mengerti bahwa ibunya telah mengalamikehilangan diri, atau melakukan pengorbanan diri yang besar, demi kebaikan dansuka cita di dalam keluarga. Ia juga semakin mengerti, bahwaperbuatan-perbuatan seperti melayani, berkorban demi kebaikan orang lain, bahwarela kehilangan diri sendiri, demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar adalahsuatu kesaksian iman yang sesungguhnya. Maka ia sangat suka dengan kutipankitab suci tersebut. Kehilangan diri atau kehilangan nyawa merupakan tindakanutama Tuhan Yesus Kristus, mulai dari lahir sampai wafat-Nya di salib. Intinyaialah sebuah pengorbanan diri bukan untuk keuntungan diri sendiri, tetapi untukkebaikan orang lain dan kepentingan yang lebih besar. Tindakan kasih inilahyang menjadi syarat utama untuk menjadi pengikut Kristus dan untuk mencapaikeselamatan. Suatu pengalaman kehilangan diri atau kehilangan nyawaharus dengan perbuatan nyata, dan tidak bisa hanya dengan teori atau kata-kata.Oleh karena itu percakapan, pengajaran atau kotbah tentang kehilangan nyawabelum dapat menyelamatkan diri kita, karena belum menjadi kenyataan.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga kamiselalu menunjukkan pengorbanan diri kami di dalam kenyataan. Bapa kami yang adadi surga ... Dalam nama Bapa ...
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 15 Februari 2025Bacaan:"Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."(Matius 22:39)Renungan: Ada sebuah peristiwa di tahun 2017. Seorang ibu muda bernama Cassey Fischer tinggal di Connecticut, Amerika. Suatu kali, ia menuju sebuah restoran. Saat masuk, ia melihat seorang gelandangan berdiri di pinggir jalan. Cassey mengajak gelandangan itu makan bersama dan bercakap-cakap di dalam restoran. Kemudian, tiba saatnya Cassey pergi untuk melanjutkan pekerjaan. Sebelum berpisah, gelandangan itu memberikan secarik kertas kepada Cassey. Ketika Cassey membuka kertas tersebut, ia membaca tulisan yang sangat menyentuh, "Aku akan bunuh diri hari ini, tetapi karena kamu, aku tidak jadi melakukannya. Terima kasih, cantik." Pelayanan kasih memang selalu akan menyentuh hati. Dunia ini mengajar kita untuk terus bersaing dan bertanding. Akibatnya, hati kita menjadi keras, kasar, bebal, dan jahat. Itu sebabnya, Tuhan mengajar kita untuk hidup dalam kasih. Hukum kasih bahkan menjadi hukum yang terutama. Mengapa? Karena itulah kebutuhan mendasar manusia. Semua rindu dikasihi dan, setiap pelayanan kasih akan membawa pemulihan. Jadi, mari terus menghidupi hukum kasih dan terus menerapkannya, maka kita akan melihat pemulihan hidup terjadi pada orang-orang yang kita kasihi. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, mampukanlah aku untuk menghidupi dan menerapkan hukum kasih-Mu, sehingga pemulihan terus terjadi di dalam diri ku dan orang-orang di sekitarku. Amin. (Dod).
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah DIPIMPIN OLEH TUHAN Mari kita membaca Firman Tuhan dari Yohanes 5: 19 Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. Wonder Kids, hal terbaik mengenai Tuhan Yesus adalah ini: Hati-Nya dipimpin oleh TUHAN. Itu artinya bahwa pikiran Tuhan selalu tertuju kepada Allah dan bagaimana melayaninya dengan cara yang terbaik. Ini menunjukkan kepada kita betapa dekatnya relasi Allah Baoa dengan Tuhan Yesus. Yohanes 14: 11 mencatat perkataan Tuhan Yesus seperti ini, “Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri”. Tuhan Yesus menerima instruksi dari Allah. Lukas 4: 16 mencatat kebiasaan Tuhan Yesus datang ke rumah ibadat. Selain itu Tuhan Yesus juga menghafal Firman Tuhan seperti dibuktikan di dalam Lukas 4:4. Di dalam Lukas 5: 16 tercatat bahwa “Tuhan Yesus mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa”. Tuhan Yesus menyediakan waktu untuk berdoa kepada Allah sehingga Ia dapat mendengar Allah berbicara kepada-Nya dan memimpin-Nya. Suatu ketika Tuhan Yesus selesai berdoa dan memilih murid-murid-Nya seperti yang tertulis di Lukas 6: 12-13. Setelah berdoa, Tuhan Yesus memberitahu murid-murid-Nya bahwa tiba waktunya pindah ke kota yang lain seperti yang tertulis di Markus 1: 38 seperti ini “Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." Yesus mengijinkan diri-Nya dipimpin oleh Allah. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, mari kita mencoba bermain “trust walk” dimana matamu ditutup dan minta seorang teman menuntunmu menyeberangi ruangan. Kamu harus percaya kepada tuntunan temanmu meskipun kamu tidak bisa melihatnya. Dengan cara yang sama, kamu juga perlu percaya kepada TUHAN untuk memimpinmu, meskipun kamu tidak bisa melihat-Nya. Mari kita berdoa. Bapa, ajari aku untuk mengikuti teladan-Mu, agar aku dapat melakukan apa yang baik dan benar, dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, SEPERTI TUHAN YESUS HANYA MELAKUKAN APA YANG DILIHAT-NYA DILAKUKAN OLEH BAPA, KAMU JUGA DIAJARKAN UNTUK MENGIKUTI PETUNJUK TUHAN DI DALAM HIDUPMU. Tuhan Yesus memberkati.
Seperti Ayub, kita harus rendah hati menyadari banyak hal terjadi di dunia & di balik layar, tak kita ketahui sama sekali. Suatu hari semua akan terjawab. Sampai tiba saat itu, kita perlu percaya pada kebaikan Allah yang dinyatakan dalam berbagai cara.
Seperti Ayub, kita harus rendah hati menyadari banyak hal terjadi di dunia & di balik layar, tak kita ketahui sama sekali. Suatu hari semua akan terjawab. Sampai tiba saat itu, kita perlu percaya pada kebaikan Allah yang dinyatakan dalam berbagai cara.
Di pundak orang-orang muda inilah terletak masa depan pergerakan. // cara pembagian harta yang hanya mementingkan diri sendiri bukanlah rencana Allah, melainkan ciptaan manusia.
Di pundak orang-orang muda inilah terletak masa depan pergerakan. // cara pembagian harta yang hanya mementingkan diri sendiri bukanlah rencana Allah, melainkan ciptaan manusia.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Meita Adhie Moelya dari Paroki Santo Yosep Purwokerto di Keuskupan Purwokerto - Jawa Tengah, Indonesia. Kisah Para Rasul 22: 3-16; Mazmur tg 117: 1.2; Markus 16: 15-18 BENCI ITU BENAR-BENAR CINTA Renungan kita pada hari ini bertema: Benci Itu Benar-Benar Cinta. Kata “benci” yang diperpanjang dan diartikan menjadi benar-benar cinta, sudah tidak asing lagi bagi kita. Ada seorang gadis remaja memberi nama kedua anjing kecilnya si Benci dan si Cinta. Ini adalah dua nama yang menunjukkan perlawanan, yang ditunjukkan begitu jelas oleh masing-masing anjing itu. Si anjing Benci dikenal suka kasar dan memusuhi temannya. Sebaliknya anjing Cinta selalu bermain, menemani dan bersikap tenang. Suatu cara pandang yang transformatif atau yang bersemangatkan perubahan, dapat memberikan kita suatu pemaknaan dua sikap berlawanan itu untuk menjadi sesuatu yang membuat senang dan bangga. Ungkapan “Benci itu benar-benar cinta” seharusnya menjadi inspirasi untuk transformasi ini. Singkatnya kita bisa katakan bahwa pengalaman, atau semangat, dan perbuatan kebencian mengalami perubahan dalam suatu situasi dan waktu, sehingga orang yang benci dan penuh dengan amarah itu berubah menjadi orang baik yang penuh cinta kasih. Perubahan dari benci menjadi cinta merupakan contoh untuk perubahan yang lain seperti malas menjadi rajin, kotor menjadi bersih, kekanak-kanakan menjadi dewasa dan sebagainya. Pada hari ini kedua bacaan mencerahkan kita tentang perubahan ini. Semoga kita tidak berhenti dengan rasa senang karena pencerahan, tetapi kita mesti dapat membuatnya nyata yaitu berubah dari benci menjadi cinta. Ini sejalan dengan tugas utama Tuhan untuk membawa kita kepada terang, cinta dan keselamatan. Ada satu kejadian di sebuah paroki di mana Pastor Paroki dibenci oleh setengah bagian umatnya. Alasannya banyak. Namun salah satu yang selalu disebutkan oleh para pembenci ialah karena Pastor Paroki ini tidak segesit, selincah, dan sekocak dengan humor-humor seperti Pastor Paroki sebelumnya. Pastor Paroki membalasnya dengan selalu kunjungi keluarga, kampung, stasi tempat para pembencinya, lalu selalu bercerita dengan mereka. Perbuatan cinta itu justru perlahan-lahan mengubah kebencian umat paroki menjadi cinta dan bersahabat dengan Pastor Paroki. Pastor Paroki itu mengikuti teladan Yesus Kristus. Berhadapan dengan semua kebencian orang-orang, ia sudah memastikan bahwa itu akan mengantar Dia ke Salib di Golgota. Ia juga tentu sangat sakit hati ketika anggota keluarga-Nya sendiri atau orang-orang dekat bersikap jahat dan benci terhadap-Nya. Mereka menganggap dia gila. Ini sama dengan orang-orang dekat kita sendiri yang menaruh benci kepada kita. Tetapi Yesus tak berbalik membenci. Ia mengorbankan diri sebagai ungkapan cinta paling besar untuk melawan kebencian. Jadi kita punya contoh-contoh luar biasa untuk menyingkirkan dan mengalahkan kebencian dengan cinta kasih. Semua itu tergantung kita saja. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah yang bijaksana, semoga hati, pikiran, dan kehendak kami dipenuhi cinta-Mu supaya kami mampu mengalahkan kebencian di dalam diri kami. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa...
Yesus menerima iman yang terkecil sekalipun dan, dengan iman melalui pengantaraan Kristus, kita dapat menyenangkan Allah. Jika Allah menerima kita melalui Kristus, betapa lebih lagi kita harus menerima orang lain.
Yesus menerima iman yang terkecil sekalipun dan, dengan iman melalui pengantaraan Kristus, kita dapat menyenangkan Allah. Jika Allah menerima kita melalui Kristus, betapa lebih lagi kita harus menerima orang lain.
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah MELAYANI TUHAN YESUS Mari kita membaca Firman Tuhan dari Lukas 10: 40-42 Sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya. Wonder Kids, Marta adalah teman yang dikasihi oleh Tuhan Yesus. Alkitab menceritakan suatu kejadian ketika Marta merasa kuatir. Suatu hari Marta mengundang Tuhan Yesus ke rumahnya untuk makan malam. Marta sibuk menyiapkan makanan yang terbaik untuk menjamu Tuhan Yesus sehingga dia menempatkan pekerjaannya menjadi lebih penting dari pada Allahnya. Marta berharap Tuhan Yesus memujinya atas jerih payahnya. Dia lupa bahwa dia seharusnya memuliakan Allah dengan pekerjaannya. Marta lupa bahwa makanan yang disiapkan adalah untuk memuliakan Tuhan Yesus. Rencana awal Marta untuk melayani Tuhan Yesus berubah menjadi melayani diri sendiri. Wonder Kids, melayani Tuhan Yesus itu penting, namun jangan biarkan pelayanan dilakukan dengan tujuan agar kamu mendapat pujian dari orang lain. Ingatlah bahwa kamu adalah pelayan, dan Allah adalah pihak yang layak menerima pelayananmu. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, apakah kamu ingin memastikan bahwa saat ini kamu sedang melayani Tuhan Yesus dan bukan melayani diri sendiri? Melayanilah tanpa diketahui orang lain. Temukan pekerjaan yang dapat kamu lakukan misalnya, membersihkan ruangan, menyirami tanaman, memberi makan anjing, tapi lakukan tanpa diketahui orang lain. Hal ini akan menyenangkan hati Allah. Mari kita berdoa TUHAN, terima kasih karena Engkau memberiku kesempatan untuk melayani-Mu. Tolong aku agar ketika aku belajar, dan mengerjakan apapun, aku tidak mencari pujian dari orang lain, melainkan semua yang aku kerjakan memiliki tujuan untuk memuliakan TUHAN. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, MULIAKANLAH TUHAN DENGAN HIDUP-MU DAN SEMUA YANG KAMU KERJAKAN. Tuhan Yesus memberkati
Online Seller Daily Life - Jualan Online - Kehidupan Entrepreneur
Suatu hari yang cerah, gw dikenalin cewe... Tapi sayangnyaaaa..... Kisah ini gw ceritain aja deh di Podcast Online Seller Daily Life! Selamat mendengarkan.. Have a nice day!
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 10 Januari 2025 Bacaan: "Sebab Ia tidak memandang hina ataupun merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, dan Ia tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya." (Mazmur 22:25) Renungan: Ada pepatah yang mengatakan, "Jangan menggerutu karena bunga mawar memiliki duri, sebaliknya bersyukurlah karena duri memberikan bunga mawar." Sepanjang tahun-tahun penderitaan Hana karena kemandulannya, ia tidak pernah menyalahkan siapa-siapa. Kita tidak melihat reaksi negatifnya kepada Penina, ketika Penina madunya itu terus-menerus menghinanya. la juga tidak menyalahkan suaminya yang mengambil Penina sebagai isteri kedua dan yang sekaligus selalu menyakiti hatinya. Bahkan ketika Imam Eli mengiranya mabuk padahal ia sedang berdoa, Hana tidak menunjukkan reaksi negatif, seperti marah. Sebaliknya ia menjelaskan dengan baik mengenai suasana hatinya dan memilih untuk menyerahkan semua kepedihan hatinya kepada Allah. Tidak selamanya Allah membiarkan orang yang mengasihiNya menderita. Pada waktunya, la akan menolong dan membebaskannya. Allah melihat penderitaan Hana dan hatinya yang terus tertuju kepada-Nya. Allah memperhitungkan pengorbanan Hana yang mau menyerahkan anaknya Samuel yang masih kecil ke rumah Allah. Dan untuk semua itu, Allah sudah menyediakan sesuatu bagi Hana. Allah memulihkan keadaannya dari wanita yang mandul menjadi wanita "subur" yang bisa melahirkan beberapa anak. Hana yang tadinya dihina karena tidak bisa melahirkan anak, kini menjadi seorang ibu yang berbahagia karena mempunyai anak-anak kandungnya sendiri. Hana bahkan tidak hanya melahirkan seorang anak, tetapi Allah memberinya lebih dari satu. Sesudah Samuel, Hana masih melahirkan tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi. Allah memberikan kepada Hana kemuliaan serta kebahagiaan ganti penghinaan dan kesusahannya selama bertahun-tahun. Selanjutnya, kita tidak pernah mendengar bagaimana kelanjutan cerita tentang keturunan Penina di dalam Alkitab, tetapi Alkitab banyak bercerita tentang Samuel, salah seorang hakim Israel yang lahir dari seorang wanita yang setia kepada Allah. Semua menjadi indah dan sangat membahagiakan ketika Allah memulihkan keberadaan kita. Seperti sebuah ungkapan yang mengatakan, "Di ujung lorong yang gelap, ada cahaya terang yang hanya bisa dicapai jika kita terus berjalan." Kalau saat ini kita sedang berada dalam masa-masa yang sulit, tetaplah setia kepada Allah dan berharap terus kepada- Nya. Tidak ada kesetiaan yang berakhir dengan kekecewaan. Sebab itu, setialah dan tetap arahkan mata iman kepada Allah sekalipun dalam pergumulan yang hebat. Suatu saat Allah akan memulihkan keberadaan kita dan menggantikan dukacita menjadi kebahagiaan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, kuatkan hatiku agar bisa bertahan dalam menghadapi setiap kesulitan hidup. Aku percaya pemulihan dari-Mu pasti akan terjadi dalam hidupku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 7 Januari 2025 Bacaan: "Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka." (Amsal 22:3) Renungan: Ada dua orang gadis remaja bernama Joane dan Grace yang telah menjadi sahabat karib sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar. Mereka seperti saudara kembar yang selalu berdampingan. Ketika mereka masuk ke SMU terlihat perbedaan2 yang cukup mencolok. Joane selalu mengikuti trend karena itu Joane lebih banyak temannya, sedangkan Grace lebih senang berdiam diri dengan kekalemannya. Joane menjadi idola di sekolahnya, karena dengan keceriaannya ia dapat menarik perhatian banyak orang, sedangkan Grace lebih senang menyendiri dan membaca buku2. Suatu hari Joane diundang ke sebuah pesta yang diselenggarakan oleh pria paling top di sekolahnya dan dengan senang hati Joane menerima undangan itu. Grace membantu Joane untuk berdandan dan saat Joane akan pergi, Grace berpesan, "Joane jaga dirimu baik-baik di pesta itu. Setelah itu Grace pun pulang ke rumahnya. Sekitar pukul dua dini hari, telepon di rumah Grace berdering. Grace terbangun dan menerima kabar bahwa Joane berada di rumah sakit karena kecelakaan. Mendengar bahwa sahabatnya mengalami kecelakaan dan sedang dirawat di rumah sakit, maka Grace segera mengganti pakaiannya dan pergi ke rumah sakit. Setelah sadar Joane menceritakan kepada Grace mengapa ia mengalami kecelakaan itu. "Malam itu aku menyadari bahwa aku tidak sanggup pulang dengan menyetir mobilku sendiri. Aku meminta salah seorang dari mereka untuk mengantarkanku pulang, tetapi tidak ada yang bersedia. Akhirnya aku memaksakan diri untuk menyetir, walau dalam keadaan mabuk. Karena kehilangan kontrol, akhirnya aku menabrak mobil yang sedang berhenti di lampu merah. Aku menyesal karena meneguk segala jenis minuman keras yang disodorkan kepadaku. Kupikir jika aku mengikuti apa yang mereka tawarkan. maka mereka akan menerimaku menjadi bagian mereka. Ternyata kebodohanku itu telah membuat namaku tertulis sebagai remaja yang bermasalah di kantor polisi." Akhirnya Joane dapat mengambil hikmah dari keinginannya dalam mengikuti trend. Melalui pengalaman pahit itu ia dapat mengajarkan kepada para pelajar di sekolah-sekolah yang mengundangnya sebagai pembicara, tentang dampak negatif dari kemabukan karena mengikuti trend. Masa muda adalah masa di mana seseorang mencari jati diri. Agar dapat diterima oleh lingkungan, biasanya orang muda cenderung untuk mengikuti sesuatu yang sedang ngetrend, tanpa berpikir apakah trend yang diikutinya itu berguna bagi dirinya atau malah merugikan. Mazmur 119:9 menganjurkan agar orang muda menjaga hidupnya sesuai firman Tuhan. Firman Tuhan akan membawa orang muda kepada kebaikan, bukan kecelakaan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mulai saat ini aku akan memberikan telinga dan mencondongkan hatiku untuk mendengarkan firman-Mu dan nasihat orang-orang di sekitarku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 30 Desember 2024 Bacaan: "Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, — yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit —, maka hal itu akan diberikan kepadanya." (Yakobus 1:5) Renungan: Ada seorang direktur dari sebuah perusahaan yang memberi instruksi kepada sekretarisnya untuk tidak mengganggunya karena ia memiliki pertemuan yang penting. Suatu kali, pimpinan dewan perusahaan tersebut datang dan berkata, "Saya ingin bertemu dengan Pak Jones." Sang sekretaris menjawab, "Maaf, tetapi Pak Jones tidak bisa diganggu; ia sedang berada di tengah pertemuan yang penting." Pemimpin dewan menjadi sangat marah. Ia masuk dan membanting pintu, lalu melihat sang direktur yang sedang berlutut dan berdoa. Dengan pelan-pelan, si pemimpin menutup pintu dan bertanya kepada sekretaris, "Apakah ini adalah hal yang biasa ia lakukan?" Sang sekretaris menjawab, "Ya, ia melakukan hal ini setiap pagi." Pemimpin dewan kemudian menjawab, "Tidak heran saya datang kepadanya untuk meminta nasihat." Untuk mereka yang berdoa, Tuhan menjanjikan hikmat dan pertolongan. Tuhan adalah sumber hikmat dan pengetahuan. Dekat dengan Tuhan membuat hidup kita berdampak bagi orang lain yang membutuhkan arahan dan nasihat. Tuhan Yesus memberkati.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Florensia Dewi Wangary dan Kristanti dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Bilangan 24: 2-7.15-17a; Mazmur tg 25: 4bc-5ab.6-7c.8-9; Matius 21: 23-27 JANGAN RAGU Renungan kita pada hari ini bertema: Jangan Ragu. Ada dua orang muda yang sedang berpacaran tetapi mereka menghadapi satu persoalan yaitu keraguan. Si pemuda dikenal sebagai pekerja keras, bertanggung jawab dan mau berkorban. Tetapi kelemahan utamanya ialah rasa ragunya yang berlebihan. Banyak sekali keputusannya dibuat karena sangat didesak atau ditekan. Tetapi cinta mereka berdua tetap terjalin. Si pemudi berusaha untuk mengimbangi dan berusaha sedemikian supaya keyakinan sang pacar lebih kuat lalu keraguannya hilang. Mereka berdua tidak sampai berpikir bahwa pacaran dan cinta yang semakin terjalin kuat itu akan gagal hanya karena faktor keraguan ada di satu pihak. Keraguan memang lebih condong kepada ketidakpastian di dalam membuat keputusan dan melakukan suatu tindakan, namun kelemahan itu dapat diatasi, karena mereka berdua menyadarinya dan bekerja sama untuk mengatasi. Yang sangat ditakuti akan terjadi ialah kalau seorang peragu berubah menjadi tidak percaya. Suatu ketidakpercayaan adalah sikap yang sudah melewati batas rasa bingung atau tidak pasti, dan menjadi sebuah sikap yang tetap secara negatif atau bertentangan dengan percaya. Orang yang tidak percaya sudah mencapai tingkat sempurna dari sifat peragu, bingung, curiga dan prasangka. Tidak percaya berarti tidak setuju, menolak dan melawan. Kejadian dengan Bileam, seorang nabi Baal orang-orang Kanaan yang diminta oleh para penguasa suku-suku setempat untuk bernubuat melawan kaum Israel yang sedang memasuki Kanaan, merupakan suatu contoh melawan keraguan. Roh Tuhan datang menghilangkan keraguan itu, dan Bileam justru berpihak kepada orang-orang Israel, pilihan Allah. Kepercayaan Bileam justru sangat berlawanan dengan orang-orang Kanaan dan para penguasa mereka. Para pemuka Yahudi menumpukkan keraguan yang besar, dengan mempertanyakan kuasa yang dipakai oleh Yesus Kristus. Mereka tidak percaya Yohanes Pembaptis dan Yesus. Puncaknya ialah baik Yohanes Pembaptis maupun Yesus dibunuh. Mereka sama sekali tidak percaya dengan kebenaran dari Tuhan. Banyak orang kudus di surga pernah menjadi pembawa terang bagi sesamanya ketika mereka masih hidup di dunia. Banyak orang benar di sekitar kita selalu berusaha untuk bersaksi tentang kebaikan dan kebenaran, supaya hidup kita sebagai pribadi dan bersama menemukan terang, dan dijauhkan dari kebingungan dan kesesatan. Terang yang kita dapatkan dari Roh Kudus harus dapat menghilangkan segala keraguan dan ketidakpercayaan manusia, khususnya kepada kebenaran ajaran Tuhan. Di dalam masa Adven ini, hendaknya tidak ada keraguan apa pun di dalam diri kita tentang kedatangan Tuhan kepada diri kita sendiri dan keluarga kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga kami teguh dalam iman dan pengharapan akan kedatangan-Mu. Salam Maria... Dalam nama Bapa...
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 19 November 2024 Bacaan: Jawab Yesus, "Bukankah sudah kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?" (Yohanes 11:40) Renungan: Pada April tahun 2000, seorang anak bernama Nathan mengalami kecelakaan mobil yang fatal saat ia berusaha menghindari seekor rusa. Ketika dia tiba di rumah sakit, dia mengalami patah tulang pada kakinya, kerusakan pada sumsum tulang belakang, luka di mana-mana, dan kerusakan di daerah paru-paru. Untuk menstabilkan kondisinya, dokter memutuskan untuk memberikan obat yang membuat dia seperti sedang 'koma.' Nathan berada pada masa koma sekitar 4 hari, tetapi ketika obat tersebut tidak dilanjutkan lagi, ia tidak juga sadar dari komanya. Malam itu, ibunya berdoa dan membacakan Alkitab untuk Nathan. Berulang kali ia mengucapkan firman Tuhan Yesus untuk Lazarus: "Bangkitlah." Saya katakan kepada dia, "Kamu harus maju berperang. Kamu harus bangun." Tetapi kerusakan pada sumsum tulang belakangnya ini adalah hal utama yang sangat mengkhawatirkan. Nathan juga mengalami retak pada bagian lehernya. Dokter memberikan Nathan satu pelindung untuk bagian leher yang berfungsi menjaga ruas tulang yang retak tersebut. Tubuhnya terancam mengalami kelumpuhan total maupun sebagian. Setelah siuman, selama sekitar dua minggu, Nathan berdoa sungguh-sungguh untuk kesembuhannya. Suatu malam ketika dia tertidur, dia mendengar dan merasakan sesuatu di lehernya. Keesokan paginya, dokter melakukan tiga rangkaian pemeriksaan sinar-X untuk melihat keretakan pada tulang lehernya yang semakin parah. Namun, hasil pemeriksaan malah menunjukkan bahwa tulangnya yang retak sudah menyatu kembali. Dokter terkejut dengan hasilnya dan tidak ada satu pun yang bisa menjelaskannya secara medis. Tiga bulan setelah kecelakaan tersebut, dokter memberikan izin kepada Nathan untuk kembali berpartisipasi dalam olahraga atletik, termasuk sepakbola, gulat, dan lainnya. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Entah itu sakit-penyakit, masalah ekonomi, ataupun masalah keluarga dan hubungan yang paling sulit sekali pun. Selalu ada jalan keluar bagi mereka yang mengandalkan Tuhan. Selalu ada mukjizat bagi mereka yang berharap kepada-Nya. Seseorang pernah berkata, "Waktu yang dihabiskan untuk berdoa tidak pernah terbuang percuma." Biarlah setiap mukjizat yang terjadi dalam kehidupan kita akan membawa kemuliaan bagi Tuhan Yesus, sang pembuat mukjizat. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena kuasa-Mu begitu besar. Tambahkanlah imanku, sehingga aku semakin percaya bahwa bersama-Mu semuanya akan baik-baik saja. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 16 November 2024 Bacaan: "Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan." (Lukas 11:42) Renungan: Ada seorang pengikut Yesus yang terkenal "saleh". Kehidupannya sepertinya menampakkan bahwa dia sangat mengasihi Tuhan. Kegiatan doa bukan hanya dilakukannya di rumah setiap malam, tetapi setiap pagi pun sebelum dia melakukan aktivitas sehari-hari sebagai seorang pengrajin meja kursi dari kayu ukir, dia selalu berusaha untuk ke gereja dan melakukan doa pagi di sana. Dia pun sudah 2 kali selesai membaca Alkitab. Dalam kegiatan persekutuan wilayah pun dia jarang absen. Yang jelas orang mengenalnya sebagai orang yang "saleh". Suatu pagi dia bermaksud pergi ke gereja. Seperti biasanya dia pergi ke gereja dengan berjalan kaki, walaupun dia memiliki 2 mobil, yaitu 1 mobil Innova untuk pribadi dan keluarga dan yang 1 mobil pick-up bak terbuka untuk mengangkut barang-barang pesanan. "Sembari berolah raga," katanya. Keadaan pagi itu tidak seperti biasanya. Dalam perjalanannya ia bertemu seorang anak gelandangan yang meminta sedekah. "Maaf, saya terburu-buru," katanya. Beberapa meter kemudian ada seorang ibu yang menggendong bayi kecilnya juga bermaksud meminta sedekah. "Nanti sajalah, saya terburu-buru," katanya. Bahkan di trotoar sepanjang jalan yang dilaluinya banyak orang yang kelaparan dan tidur beralaskan koran. Ia tidak begitu memperhatikan karena pikirannya terpusat pada gereja, di mana dia harus sampai secepatnya untuk "bertemu Tuhan". "Pak, tunggu!" teriak seorang warga. "Saya disuruh Pak RT untuk meminta sumbangan sosial, yang pagi ini mau diberikan kepada para korban banjir di desa seberang. Kebetulan Pak RT akan memberikannya sekarang sekaligus menghadiri rapat di kelurahan," kata orang itu. "Maaf ya, saya belum menghitung untung ruginya usaha saya hari ini," jawabnya. Dia tetap melanjutkan perjalanannya ke gereja. Setelah sampai di gereja ia terkejut karena pintu gereja tertutup, tidak seperti biasanya. Dia mengetuk pintu gereja dan tidak ada yang membukakannya. Dia terus mengetuk sambil berteriak memanggil, tetapi tetap tidak ada yang membukakannya. Dia coba mendorong pintu gereja itu, tetapi tidak bisa. Akhirnya dia kelelahan. Dia duduk di depan pintu itu sambil berpikir, "Mengapa Tuhan tidak membukakan pintu gereja ini ya?" Dalam keadaan setengah berbaring ia melihat ke atas dan dia semakin terkejut, karena dia menemukan sebuah papan yang bertuliskan, "Aku tidak ada di tempat, Aku sedang berada di jalan-jalan, temuilah Aku di sana. Lakukanlah yang satu dan jangan abaikan yang lain." Orang saleh ini pun pulang meninggalkan gereja dengan hati sedih. Itulah yang biasa dilakukan oleh orang Farisi, mereka berusaha berkenan kepada Allah tetapi pada waktu yang bersamaan mengabaikan perintah Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku hikmat dan kekuatan-Mu untuk bisa mengasihi Engkau dan juga mengasihi sesamaku dalam pikiran, perkataan dan perbuatan, karena itulah yang Engkau kehendaki. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 15 November 2024 Bacaan: "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis." (Efesus 4:26-27) Renungan: Ada begitu banyak alasan untuk menyimpan kepahitan. Seorang pria tidak bisa memaafkan dan melupakan kepahitan yang dialaminya pada masa kecilnya, karena ayahnya memperlakukan dia dengan kejam. Seorang wanita tidak bisa lepas dari kebencian karena suaminya telah berselingkuh. Seorang pemuda tidak bisa melupakan penolakan atas cintanya, dll. Adalah hal yang dapat dimengerti jika kita marah kepada orang yang bersalah atau berlaku tidak adil kepada kita, akan tetapi kita tidak boleh membiarkan kemarahan singgah lama dalam hati kita, sehingga kemarahan itu berubah menjadi kebencian. Dalam hal melepaskan kebencian, kita harus belajar dari Daud yang selalu melepaskan pengampunan bagi orang-orang yang telah menyakiti hatinya. Suatu hari, hati Daud galau, ia sedang dalam pelarian dari Absalom anaknya, tiba-tiba tampillah Simei mengutukinya. "Demikianlah Daud melanjutkan perjalanannya dengan orang-orangnya, sedang Simei berjalan terus di lereng gunung bertentangan dengan dia dan sambil berjalan ia mengutuk, melemparinya dengan batu dan menimbulkan debu." Kondisi yang sedang dialami Daud şebenarnya mendukungnya untuk membenci Simei, tetapi Daud tidak memberi kesempatan pada kebencian untuk singgah di dalam hatinya. Menanggapi komentar anak-anak Zeruya yang berusaha memanas-manasi Daud untuk membenci dan membalas perbuatan Simei, maka Daud berkata demikian, "Tetapi kata raja: Apakah urusanku dengan kamu, hai anak-anak Zeruya? Biarlah ia mengutuk! Sebab apabila TUHAN berfirman kepadanya: Kutukilah Daud, siapakah yang akan bertanya: Mengapa engkau berbuat demikian? Mungkin TUHAN akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan TUHAN membalas yang baik kepadaku sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini." (2 Samuel 16:10, 12). Kita harus segera menetralkan "racun" kemarahan yang akan mencemari hati dan cenderung mematikan kasih dalam hidup kita, yaitu dengan cara melepaskan pengampunan. Mengampuni bukan berarti toleransi terhadap kesalahan orang lain, tetapi memberikan kesempatan kepada orang yang berbuat salah untuk bertobat. Orang yang tidak mau mengampuni akan membuat dirinya "berkubang" pada pengalaman pahit di masa lampau. Melepaskan pengampunan kepada orang yang bersalah kepada kita merupakan cara untuk melepaskan diri dari "kubangan" kebencian, dan kunci untuk menikmati damai sejahtera yang Tuhan sediakan. Kebencian menjadikan kita tawanan kepahitan masa lampau, padahal Yesus siap memerdekakan kita dari kebencian itu. Di sisi yang lain, pengampunan akan menciptakan kesempatan bagi kita untuk memperbaiki hubungan yang sempat rusak atau terputus dengan orang yang seharusnya tetap kita kasihi. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, taruhlah hati-Mu dalam hatiku agar akupun dapat mengampuni seseorang yang saat ini telah membuat kepahitan dalam diriku. Bebaskanlah aku dari rasa dendam dan benci, sehingga damai-Mu kembali menguasaiku. Amin. (Dod).
Dalam kehidupan sehari-hari ini, rumah tangga yaitu suatu tujuan pelajaran di mulai kepada anak-anak. // Istri itu haruslah memupuk karunia cinta yang indah yang dimiliki oleh Juruselamat kita.
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 6 November 2024 Bacaan: "Tuhan itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya." (Amsal 15:29) Renungan: Seorang wanita tua tersandung dan jatuh dari atas tangga batu di Boston ketika ia baru saja keluar dari kantor polisi. Mereka memanggil petugas yang sedang berpatroli dan membawanya ke rumah sakit. Dokter yang memeriksa wanita itu berkata kepada perawat, "la tidak akan bertahan lebih dari 1 hari." Ketika sang perawat telah memperoleh kepercayaan dari wanita tua itu, si wanita berkata, "Saya sudah melakukan perjalanan dari California, berhenti di setiap kota yang penting di antara San Fransisco dan Boston, dan selalu mengunjungi dua tempat di sana yaitu rumah sakit dan kantor polisi. Anak saya kabur dan tidak memberitahu saya ke mana ia akan pergi, jadi saya menjual rumah saya dan pergi untuk mencarinya. Suatu hari, anak saya mungkin akan datang ke rumah sakit ini, dan jika hal itu terjadi, beritahu dia bahwa ada 2 orang yang tidak pernah menyerah terhadapnya." Ketika malam telah tiba dan dokter yang berada di sampingnya berkata bahwa waktunya sudah tiba, sang perawat membungkukkan badan dan berkata kepada wanita tua tersebut, "Ada 1 pertanyaan. Beritahu saya nama dari 2 orang yang tidak pernah menyerah tersebut dan saya akan memberitahu anak anda jika saya bertemu dengannya." Dengan bibir yang bergetar dan air mata yang mengalir di pipinya, wanita tua itu berkata, "Beritahu dia bahwa 2 orang itu adalah Tuhan dan ibunya," dan kemudian sang ibu meninggal. Bagi seorang ibu, tidak pernah ada kata terlambat untuk kasihnya bagi kita anaknya. Seberapa jauhnya kita pergi, doa-doanya bagaikan malaikat yang melindungi kita setiap saat. Itulah doa ibu dari hatinya yang tulus. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, kalau saat ini hatiku tergerak untuk berubah menjadi pribadi yang baik, aku percaya ini adalah jawaban dari doa mamaku yang dipanjatkannya bertahun lamanya. Berkatilah mama selalu, agar hatinya selalu bahagia melihat anak-anaknya bertumbuh. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 25 Oktober 2024 Bacaan: Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes." (Lukas 1:13) Renungan: Ada seorang ibu, ketika anaknya meninggalkan kampung halamannya untuk masuk universitas, dia membekalinya dengan sebuah Alkitab yang ditulisi nama anaknya dan sebuah kutipan ayat Alkitab. Kehidupan anaknya selama kuliah di kota ternyata merupakan permulaan gaya hidup yang mendukakan hati sang ibu yang saleh itu. Suatu ketika karena kesulitan uang anak itu menjual Alkitab kenangan khusus dari ibunya demi membeli sebotol minuman keras. Meskipun demikian, sang ibu tidak pernah berhenti mendoakan anaknya. Bahkan sampai akhir hayatnya, dia terus mendoakan anaknya. Setelah kepergian ibunya, ia berhasil menjadi seorang dokter di sebuah rumah sakit. Suatu hari seorang pasien yang sekarat minta diambilkan buku kesayangannya. Setelah pasien itu meninggal, dokter tersebut ingin tahu buku apakah yang sangat berharga bagi pasien itu, sehingga ia masih mengingatnya saat mau meninggal. Dia lalu mencarinya. Dan dia terkejut ketika menemukan Alkitab yang pernah dijualnya beberapa tahun silam. Lalu dia pergi ke ruang kantornya dan meneliti Alkitab yang dulu dijualnya itu. Dia memeriksa kembali tulisan di bagian dalamnya yang sangat dikenalnya. Ia memperhatikan halaman yang ayat- ayatnya diberi garis bawah, yang diharapkan ibunya agar dia ingat. Sekian lama di dalam kantornya, akhirnya ia berlutut dan berdoa kepada Allah atas pengasihanNya. Dokter ini kemudian menjadi pelayan Tuhan. Buku mulia yang pernah dijualnya itu kini menjadi harta miliknya yang paling berharga. Ternyata, meskipun ibunya telah meninggal tapi kuasa doa terus berjalan. Benarlah apa yang dikatakan seseorang, "Saya sendiri sangat yakin doa seorang ibu yang baik tidak pernah mati." Firman yang diberikan oleh malaikat kepada Zakharia adalah tentang kelahiran Yohanes Pembaptis sebagai jawaban doa mereka. Kata 'doamu' (ay 13) tidak menunjuk pada doa Zakharia pada saat itu, tetapi pada doa-doanya yang lalu pada saat ia meminta anak. Ini menunjukkan bahwa doa yang lama sekali belum dijawab bukannya tidak didengar atau ditolak oleh Allah. Ini mengajar kita untuk tetap tekun berdoa sebelum doa kita dijawab. Ketika Allah seolah tidak menjawab doa kita, bukan berarti Allah diam dan tidak bekerja, tetapi Dia memberi kita waktu untuk mempersiapkan diri guna menerima jawaban dari-Nya. Sebelum Allah menjawab masalah kita, Dia akan bekerja terlebih dahulu dalam diri kita. Hal ini sama seperti Allah mempersiapkan Nuh membangun bahtera selama hampir 100 tahun sebelum hujan turun; Abraham menunggu selama 25 tahun sejak Allah menjanjikan seorang anak sebelum Ishak lahir, Musa menggembalakan domba di padang gurun selama 40 tahun sebelum Allah berbicara kepadanya dalam semak duri yang menyala! Daftar ini dapat terus diperpanjang dan mungkin sampai kepada Anda dan saya! Pada hari ini Kencan Dengan Tuhan genap 14 tahun, mengisi sedikit kehidupan rohani kita. Tuhan mempersiapkan saya selama 19 tahun, sejak mulai kuliah di FKIP Kateketik Atmajaya tahun 1991 sampai menjadi guru di SD Regina Pacis Jakarta tahun 1996, untuk kemudian di tahun 2010 mulai berani mewartakan firman Tuhan melalui renungan Kencan Dengan Tuhan. Terima kasih untuk setiap doa dan perhatian kepada saya dan kesetiaan dalam membaca dan mendengarkan renungan Kencan Dengan Tuhan. Semoga selalu menjadi berkat bagi kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap penyertaan-Mu dalam hidupku. Teristimewa melalui penyertaan-Mu, Engkau sedang mempersiapkan aku untuk melakukan hal-hal yang besar di kemudian hari. Mampukanlah aku untuk mewujudkan setiap rencana dan kehendak-Mu yang telah dan akan terjadi dalam hidupku. Amin. (Dod).
Di pundak orang-orang muda inilah terletak masa depan pergerakan. // cara pembagian harta yang hanya mementingkan diri sendiri bukanlah rencana Allah, melainkan ciptaan manusia.
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 20 Oktober 2024 Bacaan: "Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi." (Mazmur 124:8) Renungan: Setiap bencana selalu meninggalkan duka mendalam, tidak terkecuali gempa bumi yang terjadi di negara Jepang, Jumat, 11 Maret 2011. Gempa bumi dahsyat itu menimbulkan tsunami yang tingginya mencapai 10 meter yang menghantam daerah pesisir timur Jepang. Hiromitsu Shinkawa adalah seorang pria berusia 60 tahun, tinggal di Minami Soma, Fukushima, Jepang. Setelah terjadi gempa tersebut, ia bersama istrinya, Hiromitsu meninggalkan rumahnya. Tetapi, dia kembali lagi ke rumahnya karena ada sesuatu yang tertinggal. Dia berkata, "Saya melarikan diri setelah mendengar tsunami datang, tetapi saya kembali mengambil sesuatu di rumah, saat itulah saya terbawa arus. Saya selamat dengan memegang puing atap rumah saya. "Suatu keajaiban! Kecepatan arus air yang bisa melebihi kecepatan mobil pun tidak lantas menenggelamkan Hiromitsu. Namun, dia terlempar ke lautan lepas sejauh kira-kira 10 mil atau sekitar 15 kilometer. Ketika ditemukan, dia terduduk di atas sempalan atap rumahnya yang terhanyut bersamanya. Dengan tangannya yang sudah tidak sekuat dulu lagi, dia sebenarnya sudah berusaha mengayuh, namun tentu saja tidak akan bisa sampai ke pantai. Hiromitsu terapung-apung sampai dua hari di lautan lepas. Tentu dua hari itu menjadi hari yang menakutkan baginya. Seakan-akan tidak ada harapan hidup lagi. Ia berkata, "Tidak ada helikopter atau perahu yang datang dan melihat saya. Saya mengira hari ini akan menjadi hari terakhir di dalam hidup saya." Namun, ternyata Tuhan tetap melindunginya di atas sempalan atap rumahnya itu. Minggu, 13 Maret 2011, dia ditemukan oleh regu penyelamat dan segera dibawa ke salah satu rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Sementara mendapat perawatan, dia berharap bisa segera bertemu istrinya yang terpisah karena hantaman tsunami itu. Petaka bisa menghampiri siapa saja. Untuk itu, sudah seharusnya kita terus merendahkan diri di hadapan Tuhan, jangan sombong, dan selalu hidup dalam kewaspadaan, baik rohani maupun jasmani. Namun, sesulit apa pun keadaan yang menimpa kita, termasuk yang ditimbulkan oleh bencana alam, masih ada harapan di dalam Tuhan. Bahkan kadang Tuhan memakai hal-hal yang dianggap sepele untuk menolong kita. Mari kita terus bersandar kepada Tuhan dan mengagumi keajaiban-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku sadar akan keterbatasanku untuk menghadapi dahsyatnya sebuah bencana, biarkanlah aku tetap berlindung di bawah naungan sayap-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 10 Oktober 2024 Bacaan: Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham." (Lukas 19:8-9) Renungan: Zakheus, seorang pemungut cukai, sangat penasaran ketika mendengar bahwa Tuhan Yesus datang ke kotanya. Mungkin saja Zakheus sudah sering mendengar cerita orang-orang tentang Tuhan Yesus, namun ia belum pernah melihat seperti apakah Tuhan Yesus itu. Karena badannya yang pendek dan banyak orang yang mengerubungi Tuhan Yesus, ia harus berlari dan memanjat pohon ara untuk dapat melihat Tuhan Yesus. Sepertinya Zakheus tidak berharap lebih selain hanya untuk melihat Tuhan Yesus. Rasa penasarannya mungkin sudah terjawab, namun Tuhan Yesus tidak berhenti sampai di situ saja. Tuhan Yesus melihat Zakheus di atas pohon ara, lalu berbicara kepadanya, dan menginginkan perjumpaan yang lebih pribadi dengannya di rumah Zakheus. Zakheus merespons permintaan Tuhan Yesus dengan segera turun dari pohon dan menerima Tuhan Yesus di rumahnya dengan sukacita. Menerima Tuhan Yesus di rumahnya mengundang cibiran dari banyak orang yang tidak menyukai dirinya. Namun sepertinya Zakheus tidak terlalu mempedulikannya, karena ia sudah lama menantikan untuk bisa berjumpa dengan Tuhan Yesus. Bahkan melalui perjumpaan ini, Zakheus mengalami pertobatan dan perubahan hidup yang dengan rela membagikan hartanya kepada orang miskin dan mengembalikan harta jika ada orang yang ia peras melalui pekerjaannya. Suatu "hadiah tidak terduga" diterima Zakheus. Bukan hanya melihat, namun ia berjumpa dan mengalami pertobatan di dalam Tuhan Yesus. Di dalam berdoa, kita terbiasa menyampaikan permohonan dan harapan kita kepada Tuhan. Kita berharap Tuhan menjawab sesuai permintaan kita. Namun terkadang Tuhan menjawab lebih dari apa yang kita doakan. Melalui kasih karunia-Nya, Tuhan akan menjawab doa-doa kita dan membawa kita semakin dekat dan memuliakan-Nya. Seperti Zakheus yang dengan gigih hanya ingin melihat Tuhan Yesus, namun ia mendapat “hadiah” terindah, yaitu keselamatan bagi dirinya dan seisi rumahnya. Tetaplah kita bertekun dalam doa-doa kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku bersyukur untuk berkat-berkat-Mu yang tak pernah aku pikirkan sebelumnya. Aku menjadi semakin yakin untuk memercayai-Mu, bahwa Engkau selalu ada untukku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 21 September 2024 Bacaan: "Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah." (1 Korintus 1:27-29) Renungan: Menara Pisa memiliki 294 anak tangga dan dibangun dalam tiga tahap. Tahap pertama dimulai pada tahun 1173. Setelah itu pembangunan dihentikan karena pada tahun kelima, menara sudah mulai miring ke arah selatan. Pekerjaan pembangunan menara dihentikan hingga kira-kira selama 100 tahun. Sebelum tahun 1272, tahap kedua dilaksanakan. Tinggi menara ditambah menjadi 4 tingkat dengan arah yang berlawanan dengan harapan menara dapat tegak kembali seperti rancangan yang sebenarnya. Namun pembangunan itu dihentikan lagi karena tanah yang ada di sekitar area bangunan menara tidak stabil. Pembangunan dilanjutkan pada tahap ketiga, yaitu tahun 1360. Pada pembangunan terakhir ini dibangunlah ruang lonceng pada puncak menara, dan Menara Pisa mendapatkan bentuknya seperti apa yang sekarang kita lihat. Suatu menara yang menjadi objek wisata utama di Italia. Setiap manusia tidak pernah lepas dari yang namanya kesalahan. Pembuat Menara Pisa tidak pernah menyangka bahwa menara yang awalnya dirancang untuk berdiri tegak lurus akan menjadi miring. Mungkin pada waktu itu ia mengalami rasa kesal atau kecewa, karena banyak biaya yang sudah dipersiapkan tetapi hasil pekerjaannya malah mengalami kegagalan. Namun siapa yang menyangka, setelah pembangunan kembali dilanjutkan sekitar 100 tahun kemudian, menara ini mendapatkan perhatian lebih. Namanya menjadi sangat terkenal dan mendunia karena kemiringannya yang unik, namun tidak membuatnya roboh. Kesalahan apa yang pernah kita perbuat di dalam hidup ini? Jangan pernah putus asa dan terus-menerus menyesalinya! Keadaan tidak akan menjadi lebih baik dengan tangisan dan penyesalan kita. Yang harus kita lakukan adalah memperbaiki kesalahan kita lewat perbuatan yang lebih baik lagi. Jika Menara Pisa tidak dilanjutkan pembangunannya, menara itu hanya akan menjadi tumpukan bangunan yang gagal dan terbengkalai. Namun ketika ada usaha untuk tetap berjuang dan membenahinya, hasil yang diperoleh sungguh luar biasa. Sebuah ikon Italia yang tidak akan pernah dilupakan. Mari kita tetap berjuang untuk memperbaiki setiap kesalahan yang pernah kita perbuat, dan jangan terus menyesalinya! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, sering kali aku gagal dan terkadang melakukan kesalahan terhadap orang lain. Bantulah aku Tuhan untuk bisa berubah menjadi lebih baik. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 19 September 2024 Bacaan: "Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan." (Amsal 13:12) Renungan: Wilma Glodean Rudolph, dilahirkan pada tanggal 23 Juni 1940 dalam keluarga yang sangat miskin. la anak ke-20 dari 22 bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai kuli angkut barang di perusahaan kereta api, sedangkan sang ibu bekerja sebagai tukang masak dan pencuci baju. Saat berusia 4 tahun, Wilma mengalami radang paru-paru disertai demam tinggi, sehingga menyebabkan kakinya mengalami kelumpuhan karena polio. Dokter menyatakan bahwa selamanya ia tidak akan pernah berjalan lagi. Untuk itu, kedua kakinya harus menggunakan kruk. Lama kelamaan kakinya terlihat semakin mengecil. Namun, Wilma tidak pernah menyerah dengan keadaannya. Walau ribuan kali terjatuh, ia terus mencoba untuk berdiri. Suatu saat, ia nekat melanggar nasihat dokter, dengan membuang tongkatnya dan melakukan langkah pertama, yang menurut dokter tidak akan pernah dapat dilakukan olehnya. Ketika itu, ia menginjak usia 9 tahun. Selama 3 tahun, ia terus mencoba untuk melangkah, berjalan, bahkan berlari. Dan pada saat usianya 13 tahun, ia mengikuti perlombaan lari untuk kali pertama. Namun, ia kalah. Meski demikian, Wilma tak lantas putus asa. Sejak saat itu, ia terus mengikuti pertandingan di ratusan lomba lari. dan ratusan kali pula ia mengalami kekalahan. Hingga suatu hari, ia berhasil memenangkan perlombaan lari dalam suatu kejuaraan negara bagian, yang membuatnya meraih beasiswa untuk kuliah. Di sanalah ia bertemu dengan seorang pelatih atletik bernama Ed Temple. Di bawah bimbingan Ed, Wilma terus melatih fisiknya, mengatasi berbagai rintangan, mengikuti lebih banyak lagi perlombaan lari, terus melaju hingga sejarah mencatatnya sebagai seorang pemenang. Ketika membaca kisah Wilma, mustahil rasanya memercayai bahwa seorang yang tadinya divonis tidak dapat berjalan untuk selamanya, mampu mengukir sejarah dengan prestasi yang gemilang. Tetapi inilah kenyataannya! Wilma mampu membuktikan kepada dunia bahwa situasi dan kondisi seperti apa pun tidak mampu menghentikan langkahnya dalam mewujudkan impiannya. Sudahkah kita berusaha keras, sekeras usaha Wilma di dalam mewujudkan impian? Jangan biarkan impian kita terkungkung di dalam memori tanpa aksı. Walau sering terjatuh, teruslah berlari sampai langkah terhenti di garis finish. Jatuh bukanlah tanda kegagalan! Terjatuh dan tidak mau bangkit lagi, inilah kegagalan yang sesungguhnya. Jadi, jangan terburu-buru menyerah dan berputus asa ketika situasi seakan tak bersahabat, kondisi tak memungkinkan, atau saat orang lain meragukan kemampuan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku menyerahkan seluruh hidupku kepada-Mu. Kuatkan dan hiburlah hatiku, agar aku bisa mewujudkan impianku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 25 Agustus 2024 Bacaan: Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." (Yohanes 21:17) Renungan: Di sebuah sekolah dasar, ada seorang anak laki-laki bernama Kevin yang bandel dan suka ribut di kelas. Hampir setiap hari, ia membuat masalah dan membuat kelas menjadi gaduh sehingga seringkali dia menjadi sasaran kemarahan para guru. Suatu hari, ketika ada tugas melukis, seorang guru menyuruh para murid untuk melukis potret diri masing-masing. Kevin pun dengan penuh antusias melukis dirinya sendiri. Dalam lukisannya Kevin menulis satu kalimat yang berbunyi, "Tuhan belum selesai menciptakan saya." Lukisan ini kemudian menjadi salah satu lukisan terbaik di sekolahnya. Suatu hari, seorang guru mendapati bahwa kelas Kevin sangat gaduh. Dan seperti biasa, Kevinlah yang menjadi penyebabnya. Ketika guru itu hendak memarahi Kevin, beliau melihat lukisan Kevin yang dipajang didepan kelas, yang bertuliskan, "Tuhan belum selesai menciptakan saya." Wajah sang guru langsung berubah. Dalam hati Sang Guru berkata, "Ya. Tuhan belum selesai menciptkannya, aku harus sabar." Dalam kehidupan kita sehari-hari, sering kali kita begitu mudah untuk menghakimi orang lain. Banyak orang cenderung memberi penilaian kepada orang lain dengan harga mati, seolah-olah orang lain sama sekali tidak akan berubah selamanya. Terlebih ketika, orang lain melakukan kesalahan. Akan sangat mudah baginya untuk melihat segala sisi dengan cara pandang negatif yang berlebihan. Banyak orang lupa bahwa Tuhan belum selesai menciptakannya. Kita pasti ingat dengan Petrus. Petrus bukanlah orang yang sempurna. Sebaliknya, Petrus selalu mendapat teguran keras dari Yesus, bahkan pernah menyangkal Yesus. Demikian pula dengan Rahab, Maria Magdalena dan Paulus. Mereka adalah para pendosa. Kendati begitu, mereka justru dipakai Tuhan secara luar biasa. Seseorang bisa berubah untuk kebaikan bahkan menjadi sesuatu yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Namun, Tuhan juga membutuhkan pertolongan kita. Jadi jangan terburu-buru menghakimi dan menjauhi orang yang mungkin berbuat salah pada kita. Namun tegurlah mereka dengan kasih. Jangan lupa berdoa dan memberkati mereka selalu. Percayalah suatu saat mereka juga bisa berubah meski kini mereka berbuat salah. Bimbing mereka untuk kembali ke jalan yang benar agar bisa segera bertobat dan dipulihkan hingga akhirnya diselamatkan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penghakiman adalah hak-Mu. Jangan biarkan hati dan pikiranku menghakimi sesamaku, karena kini aku sadar bahwa hidupku belum tentu benar di hadapan-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 16 Agustus 2024 Bacaan: "Apabila engkau mendirikan rumah yang baru, maka haruslah engkau memagari sotoh rumahmu, supaya jangan kaudatangkan hutang darah kepada rumahmu itu, apabila ada seorang jatuh dari atasnya." (Ulangan 22:8) Renungan: Peristiwa sotoh yang berhubungan dengan awal dosa yang mengerikan adalah peristiwa Daud dan Batsyeba, yang bermula dari berjalan-jalan di atas sotoh istana. Samuel mencatat bahwa pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, Daud justru menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya, sementara dia beristirahat dan tinggal di istananya yang nyaman di Yerusalem. Suatu kali Daud berjalan-jalan di atas sotoh istana, dan dia melihat seorang perempuan cantik sedang mandi. Awal kejatuhan Daud dimulai ketika dia berada di tempat yang seharusnya dia tidak berada pada waktu itu, yakni di atas sotoh. Sebagai seorang raja, Daud menggunakan kekuasaannya untuk menjalankan niat jahatnya. Siapakah yang berani menolak perintah raja? Demikianlah yang terjadi dengan Batsyeba. Dia tidak berani menolak ketika suruhan Daud datang dan mengambil dia untuk dibawa ke istana Daud. Setelah Daud mengetahui bahwa Batsyeba mengandung, dia pun menggunakan kekuasaannya untuk memperdaya Uria, suami dari Batsyeba. Tindakan Daud ini berujung kepada kematian Uria. Semua rentetan kejahatan yang mengerikan ini bermula ketika Daud berada di sotoh. Belajar dari kisah Daud tersebut di atas, maka kita akan mengambil arti rohani dari ayat perenungan kita hari ini, "... maka haruslah engkau memagari sotoh rumahmu......." Semua kita, baik rohaniwan ataupun kaum awam rentan jatuh dalam dosa. Oleh karena itu, kita harus memagari sotoh kerohanian kita dengan hidup dekat Tuhan, memiliki hati yang takut Tuhan, serta kesadaran bahwa kita harus mempertanggungjawabkan kehidupan kita di hadapan Tuhan nanti. Mari pasang pagar yang kuat di sekitar sotoh kerohanian kita, sehingga kita tidak jatuh ke dalam dosa yang dapat berakibat kebinasaan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berikanlah aku kesadaran bahwa aku harus mengawasi pikiran, perasaan, kehendak, serta tindakanku agar tidak melanggar firman-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 14 Agustus 2024 Bacaan: Lalu jawab Musa kepada mereka: "Tunggulah dahulu, aku hendak mendengar apa yang akan diperintahkan Tuhan mengenai kamu." (Bilangan 9:8) Renungan: Thomas Alva Edison sering menghabiskan waktu berjam-jam di laboratoriumnya untuk melakukan penelitian. Ketika sedang penat dan letih, la akan beristirahat, merenung, berdiam diri di pinggir kolam pancing yang tenang. Sambil memegang pancingan, ia duduk menenangkan pikiran. Hal unik yang tidak banyak diketahui orang adalah ternyata pancingannya tidak ada umpannya. Ya, la pergi ke kolam pancing bukan untuk memancing, tapi hanya sekedar menenangkan diri dari kepenatan dan kejenuhan kerja. Suatu ketika, Musa menyuruh bangsa Israel untuk merayakan Paskah. Namun ada beberapa orang yang najis karena memegang mayat sehingga tidak diperbolehkan mengikuti perayaan tersebut. Namun mereka juga ingin mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan pada peristiwa itu. Maka orang-orang itu bertanya kepada Musa, “Sungguh pun kami najis oleh karena mayat, dengan dasar apakah kami dicegah mempersembahkan persembahan bagi Tuhan di tengah-tengah orang Israel pada waktu yang ditetapkan?” Jawaban Musa sungguh luar biasa, ia menyuruh mereka menunggu beberapa saat, karena ia ingin mendengar apa yang diperintahkan Tuhan kepadanya mengenai hal itu. Bicara tentang pengalaman, Musa tak perlu lagi dipertanyakan. Bicara soal kemampuan, Musa termasuk pribadi yang kompeten. Namun demikian la tidak membiarkan hal tersebut menghalanginya untuk tetap bertanya, untuk duduk diam di bawah kaki Tuhan dan meminta petunjuk-Nya. Mari, latih diri kita untuk banyak duduk diam, bukan saja untuk menenangkan diri setelah beraktifitas bekerja. Duduk diam bukan sekedar mencari ide, bukan cuma melepas lelah dan memulihkan tenaga. Tetapi kita memperbanyak duduk diam untuk menikmati hadirat Tuhan, untuk menyerap kekuatan-Nya, untuk meminta petunjuk-Nya bagaimana seharusnya melangkah. Duduk diam seringkali tidak mudah, dibutuhkan waktu sementara orang lebih banyak ingin cepat, ingin jawaban doa yang instan. Maka ini perlu dilatih. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku mau duduk diam di hadirat-Mu sehingga aku bisa merasakan ketenangan-Mu agar dapat menguatkan diriku dalam menjalankan tugas harianku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 13 Agustus 2024 Bacaan: "Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak yang bijak, tidak banyak orany yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang." (1 Korintus 1:26) Renungan: Ada seorang pemuda yang telah berumur dan masih terus mencari pasangan hidup yang ideal. Suatu hari, ia menemukannya. Si gadis cantik dan pintar namun ia batal menikahinya sebab gadis itu tidak bisa memasak ! Lalu ia mencari lagi dan akhirnya menemukan gadis yang bahkan lebih cantik dari sebelumnya. Bahkan si gadis pandai memasak. Ya, masakannya luar biasa lezat karena ia punya usaha restoran sendiri. Hebat bukan? Namun pemuda ini tak bisa menikahinya karena sang wanita tak pandai merawat diri. la tidak bisa make up sendiri, memakai pakaian pun tak pernah mengikuti mode dan tren yang ada. Jadi pemuda itu pun pergi meninggalkannya. la mencari lagi selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan sampai akhirnya menemukan seorang gadis yang menurutnya sangat sempurna. la begitu cantik, masakannya melebihi restoran bintang lima, dan yang terpenting ia begitu cerdas. la sempurna ! Tapi, pemuda ini tak bisa menikahinya. Mengapa? Sebab gadis ini sedang mencari pria yang sempurna ! Ada orang yang juga demikian, ia mencari perusahaan yang sempurna. la ingin punya pendapatan seperti yang diharapkan. la mau memiliki atasan dan teman kerja yang ideal, yang semuanya sesuai dengan kriterianya. Apa itu mungkin ? Sepertinya tidak. Mengapa? Karena dunia penuh dengan kekurangan di sana-sini. Ketidaksesuaian yang ada sudah semestinya tidak membuat kita stress, namun menyikapinya dengan bijak. Misalnya, teman kerja yang tak bersahabat, yang tak sempurna dapat memacu kita untuk belajar memahami orang, belajar bersabar, dan seterusnya. Renungkanlah, Allah pun saat menerima kita, la tidak melihat, tidak mencari kesempurnaan dalam diri kita. Lalu mengapa kita malah menuntut agar orang di sekitar kita sempurna? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk bisa menerima kelebihan dan kekurangan orang lain sebagaimana Engkau mau menerima kelebihan dan kekuranganku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 7 Agustus 2024 Bacaan: "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu." (Yohanes 14:27) Renungan: Ada sepasang suami istri bernama Colin dan Donna Craig Brown yang berasal dari Selandia Baru. Suatu hari secara tidak sengaja mereka menemukan sesuatu yang diduga sebagai kentang terbesar di dunia, dengan berat 7,9 kilogram, ketika mereka sedang membersihkan kebun di halaman rumah. Mereka pun kemudian mendaftarkan kentang ini ke Guinness World Records untuk bisa mendapatkan gelar sebagai kentang terbesar di dunia. Namun, pihak Guinness World Records tentu saja tidak bisa sembarangan memberikan label rekor dunia. Mereka harus melakukan uji tes DNA terlebih dahulu terhadap kentang yang diberi nama Doug ini. Alhasil, tes DNA membuktikan bahwa Doug sama sekali bukanlah kentang, melainkan tanaman sejenis labu. Karena hasil tes ini, akhirnya Doug harus didiskualifikasi. Colin dan Donna sangat kecewa karena Doug tidak berhasil memegang rekor sebagai kentang terbesar di dunia, meskipun awalnya mereka sangat yakin akan mendapatkan rekor tersebut. Di dalam kehidupan ini, pernahkah kita mengalami hal yang sama? Kita begitu bersemangat untuk suatu hal, dan sangat yakin bahwa kita akan berhasil dan hal tersebut akan terjadi. Namun, pada akhirnya kitqa harus kecewa dengan sebuah fakta bahwa hal yang kita nantikan tersebut gagal dan tidak terjadi. Ingatlah, bahwa kekecewaan bisa muncul kapan saja, tetapi hal itu seharusnya tidak akan memengaruhi sukacita dan kedamaian di hati kita. Mengapa? Karena kita memiliki damai sejahtera yang diberikan oleh Tuhan. Kita memiliki harapan dan sumber kekuatan yang tidak akan pernah habis. Roh Kudus akan menjadi Penolong dalam melewati kekecewaan itu. Yes 40:31 berkata, "Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah." Selama kita terus menantikan Tuhan dalam hidup kita, kekuatan yang baru dari Sorga akan selalu mengalir dan memberikan kita semangat yang baru. Jika kita mengalami kekecewaan, berdoalah dan mintalah Tuhan untuk memberikan kita penghiburan. Jika kita mengalami sakit hati terhadap seseorang, mintalah kekuatan untuk memaafkan. Dukungan secara mental, fisik, dan kerohanian seperti apa pun, bisa kita dapatkan di dalam Tuhan. Jangan pernah ragu untuk datang kepada-Nya dengan membawa segala beban yang kita miliki. Tuhan selalu ada tujuh hari dalam seminggu, setiap jam, menit, bahkan detik. Tuhan hanya sejauh doa. Mari datang kepada-Nya dan rasakan damai serta sukacita tanpa batas. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, banyak peristiwa yang terjadi dalam hidupku membuat aku kecewa, karena apa yang kuharapkan tidak terjadi dalam hidupku. Ajarilah aku untuk menerima semua itu dengan lapang dada, dan yakinkan aku bahwa kehendak-Mu yang terbaik dalam hidupku. Amin. (Dod).
While NAIDOC Week typically falls during Victoria's school holidays, this Geelong independent school proactively incorporates Indigenous education into its curriculum. - Meskipun Pekan NAIDOC biasanya jatuh pada hari libur sekolah di Victoria, sebuah sekolah independen di Geelong secara proaktif memasukkan pendidikan Pribumi ke dalam kurikulumnya.
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 13 Juli 2024 Bacaan: Engkau tadinya merasa aman dalam kejahatanmu, katamu: "Tiada yang melihat aku!" Kebijaksanaanmu dan pengetahuanmu itulah yang menyesatkan engkau, sehingga engkau berkata dalam hatimu: "Tiada yang lain di sampingku!" (Yesaya 47:10) Renungan: Ada sebuah desa yang selalu diserang babi hutan setiap malamnya. Kawanan babi hutan memasuki desa dan memakan hasil kebun penduduk desa. Penduduk desa berusaha mengusir babi-babi tersebut, namun tidak berhasil. Suatu hari, seorang bijak memberikan nasihat kepada Kepala Desa. “Suruhlah setiap keluarga membawa makanan berupa hasil pertanian dan mengumpulkannya di lahan kosong yang cukup luas.” Mereka melakukan persis apa yang disarankan orang bijak itu. Makanan tersebut ditaruh di tengah ladang dan pada malam hari kawanan babi hutan datang dan melahap makanan tersebut. Awalnya babi-babi itu sedikit takut dan gugup, namun mereka tetap menghabiskan makanan yang telah disiapkan. Penduduk desa melakukan hal yang sama, mengumpulkan makanan setiap malam selama beberapa hari. Dan babi hutan akan datang untuk mendapatkan makanan gratis yang sudah disiapkan. Seiring berjalannya waktu, babi-babi tersebut tampak semakin menikmati makanannya tanpa rasa takut dan cemas. Lama kelamaan kawanan babi hutan itu terbiasa menikmati makanan di ladang kosong itu. Hanya dalam waktu satu minggu, kebiasaan baru makan di ladang kosong itu sudah “dibangun” dalam diri babi-babi hutan tersebut. Akhirnya orang bijak itu menyuruh orang-orang kampung untuk memagari ladang itu secara bertahap dan hanya membuat satu pintu masuk yang cukup besar. Pada malam harinya, seperti biasanya gerombolan babi-babi itu datang kembali untuk mendapatkan makanan gratis. Ketika mereka sedang asyik makan, dengan cepat orang-orang kampung menutup satu-satunya pintu masuk ke ladang tersebut. Babi-babi yang sedang asyik makan tidak sadar akan apa yang sedang terjadi. Setelah pintu ditutup, mereka terjebak di dalam ladang dan dengan mudah penduduk kampung membunuh babi-babi itu dengan tombak. Sangatlah mudah membangun kebiasaan buruk, tetapi sekali kebiasaan itu sudah terbentuk maka akan sangat sulit untuk mengubahnya. Demikian juga jika kita membiasakan diri membangun kebiasaan baik dengan melakukan apa yang benar dan terpuji, maka kebiasaan baik itu akan menjadi karakter kita. Sebaliknya, jika kita membiasakan diri melakukan perbuatan yang tidak benar, maka kebiasaan yang tidak benar itu akan menguasai hidup kita. Ketika kita merasa aman dalam ketidakbenaran itu, tanpa sadar hidup kita sudah berada dalam perangkap yang membawa malapetaka. Membangun kebiasaan yang baik dan benar, akan menempatkan kita pada posisi yang berkenan kepada Allah. Jangan pernah merasa aman di dalam dosa, karena itu akan menghancurkan hidup kita! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ingatkan aku jika hidupku mulai menyimpang dari jalan-Mu. Biarlah kegelisahan dalam hatiku menjadi petunjuk dari-Mu bahwa jalanku mulai menyimpang dari jalan-Mu, sehingga aku dapat kembali kepada-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 12 Juli 2024 Bacaan: "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23) Renungan: Di sebuah desa dekat beberapa pohon besar ada sebuah mata air yang jernih. Mata air tersebut telah menjadi sumber kehidupan bagi orang-orang di desa sekitarnya, apalagi di musim kemarau. Di saat sumur dan sungai-sungai kecil mulai mengering, mata air tersebut tetap mengeluarkan air. Baik manusia maupun ternak seperti sapi, begitu tertolong dengan adanya mata air tersebut. Para pekerja perkebunan yang tinggal di barak-barak yang sudah dibangun di dekat tempat itu, membuat saluran yang cukup besar dari sebatang bambu untuk mengalirkan air ke barak mereka. Suatu hari, penduduk desa kaget karena melihat air yang biasanya sangat jernih kini keruh dan berbau lumpur. Mereka tidak mungkin lagi bisa menggunakan air tersebut untuk masak dan mandi, karena pasti akan mengganggu kesehatan. Beberapa orang segera bergegas menuju sumber mata air. Setiba di sana, mereka melihat segerombolan sapi sedang merumput di antara pohon-pohon besar persis di mana mata air itu mengeluarkan airnya. Kaki-kaki sapi itu berjejal-jejal di tanah sambil sesekali menghirup air yang keluar dari mata air tersebut. Di beberapa tempat terlihat kotoran sapi berjatuhan persis dekat mata air. Kotoran sapi dan lumpur yang ditimbulkan oleh kaki-kaki sapi itu menyebabkan air yang mengalir dari mata air tersebut menjadi kotor. Cerita mengenai mata air yang tercemar ini mengingatkan kita tentang apa yang dikatakan di dalam kitab Amsal tentang pentingnya menjaga hati. Amsal mengatakan bahwa kita harus menjaga hati dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan. Menjaga hati bukanlah sesuatu yang mudah, karena kita berurusan dengan sesuatu yang tidak kelihatan, yang tidak diketahui oleh sesama. Orang akan berpikir dua kali untuk mencuri atau berbohong karena hal itu bisa saja ketahuan orang. Tetapi urusan hati tidak seorang pun yang tahu kecuali Tuhan dan diri kita sendiri. Kebencian, dendam, iri hati, kesombongan dan niat jahat bisa dengan mudah berkembang biak di dalam hati kalau kita mengizinkannya. Lukas 6:45 berbunyi, "Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya." Apa yang ada di dalam hati, itulah yang akan terpancar keluar. Oleh sebab itu, biarlah kita menjaga hati kita agar tidak dicemari oleh benih-benih dosa. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa menjaga hati bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi aku percaya dengan pertolongan Roh Kudus-Mu aku akan dimampukan menjaga hatiku dari sifat dosa yang akan mencemarkan hidupku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 30 Juni 2024 Bacaan: "Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan." (Amsal 18:1) Renungan: Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki seorang suami dan empat orang anak. Wanita ini adalah istri sekaligus ibu yang sangat tanggap dan cekatan. Ia mampu melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga. Ditambah lagi ia adalah tipe wanita perfeksionis dalam segala hal. Semua yang dia lihat harus sempurna dalam pandangannya. Salah satunya dalam hal kebersihan dan kerapian. Misalnya, tidak boleh ada sedikit pun kotoran atau noda di perabotan rumahnya dan tidak boleh menaruh barang di sembarang tempat, selain di tempat yang telah disediakan. Suatu saat, karpet di ruang keluarga mereka terkena kotoran lumpur karena ulah salah satu anaknya yang baru pulang bermain bola. Ketika sang ibu melihat kotoran tersebut, ia menjadi marah besar, bahkan kemarahannya berlangsung sampai berhari-hari lamanya. Pada suatu kesempatan, wanita ini mendatangi seorang psikolog yang setidaknya dapat diharapkan sedikit membantu menenangkan emosinya. Singkat cerita, psikolog itu mendengarkan cerita wanita ini dengan saksama. Sambil tersenyum, psikolog itu berkata, "Saya minta, Anda tutup mata dan bayangkan apa yang akan saya katakan!" Wanita itu kemudian menutup kedua matanya. la mendengarkan setiap instruksi dari sang psikolog. Kata psikolog itu, "Bayangkan rumah Anda yang rapi dan karpet yang bersih tak ternoda sedikit pun, tanpa jejak sepatu. Dengan kata lain, tidak ada seorang pun di sisi Anda. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka. Bagaimana perasaan Anda? Sekarang lihat kembali karpet itu. Anda melihat jejak sepatu dan kotoran di sana. Artinya, suami dan anak-anak Anda ada di rumah. Orang-orang yang Anda cintai ada bersama Anda dan kehadiran mereka menghangatkan hati Anda." Beberapa saat wanita tersebut merenungkan semua yang telah diinstruksikan kepadanya. Kemudian sang psikolog pun kembali memberi instruksi, "Dan sekarang bukalah mata Anda. Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat Anda?" Wanita itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya, kemudian berkata "Aku tahu maksud Anda. Jika kita melihat dari sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif." Sebuah kesalahan sederhana dapat mengakibatkan keharmonisan kita dengan orang-orang di sekitar kita menjadi pudar. Terkadang sudut pandang kita, yang kita anggap sudah benar justru membuat kita tidak dapat menikmati indahnya kehidupan yang Tuhan anugerahkan. Cobalah rangkai ulang sudut pandang kita yang tadinya negatif menjadi positif. Kasih mesra di dalam keluarga tidak hanya dapat dirasakan melalui suatu hal yang sempurna, namun dalam ketidaksempurnaan pada setiap anggota keluarga pun dapat kita temukan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih atas keluarga yang telah Engkau berikan kepadaku. Berikan aku cinta yang tulus di tengah keluargaku ini. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 26 Juni 2024 Bacaan: Keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau, ya engkau yang tinggal di liang-liang batu, di tempat kediamanmu yang tinggi; engkau yang berkata dalam hatimu: "Siapakah yang sanggup menurunkan aku ke bumi?" (Obaja 1:3) Renungan: Suatu ketika ada seorang penulis terkenal di Eropa. Tadinya ia adalah orang yang miskin, tapi karena ketekunan dan kerja kerasnya, ia berhasil menghasilkan tulisan-tulisan yang bermutu. Dalam sekejap, ia menjadi seorang penulis yang sangat terkenal. Tetapi seiring dengan perubahan tersebut, berubah pula sikapnya. Ia menjadi orang yang sangat sombong, selalu meninggikan diri dan memandang rendah orang lain. Suatu hari penulis terkenal itu didatangi oleh seorang wanita tua, yang membawa sebuah buku catatan lusuh. Sambil memohon wanita itu berkata, "Bisakah Bapak memberikan penilaian atas tulisan ini?" Katanya sambil menyodorkan buku catatan yang dibawanya. Tanpa memandang wajah wanita tua itu, si penulis melihat-lihat isi buku tersebut. "Ini tulisan anak Ibu?" "O, bukan," jawab si wanita. "Jadi, ini tulisan siapa?" "O... ini tulisan murid saya," jawab wanita itu sambil tersenyum. "Ah, tulisan ini sangat buruk, seperti cakar ayam dan tidak bisa dibaca. Saya berani menjamin bahwa anak ini tidak mungkin berhasil." Wanita itu tidak marah meskipun kata-kata sang penulis terkenal itu begitu memojokkan. Lalu dia berkata, "Sebenarnya, ini adalah buku catatanmu ketika masih anak-anak. Apakah kamu tidak mengenali saya lagi? Saya dulu pernah menjadi gurumu." Ia terdiam, lalu mengambil buku itu dan melihatnya dengan cermat. Akhirnya dia mengenali tulisan itu sebagai miliknya. Wajahnya memerah karena malu, tapi sejak saat itu dia tidak lagi sombong. Jika tidak menjaga hati, kita bisa terjebak dalam dosa kesombongan. Banyak orang yang suka meninggikan diri, merasa paling benar, paling tahu, paling pandai, dan meremehkan orang lain. Sebagian orang tidak menganggap sifat-sifat yang disebutkan di atas sebagai pelanggaran yang serius terhadap firman Tuhan, seperti halnya dosa yang lain, seperti mencuri. Padahal firman Tuhan secara terang-terangan menyebutkan bahwa Tuhan membenci orang yang sombong. Selanjutnya dikatakan bahwa orang yang sombong akan direndahkan Tuhan. "Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu." (Yes 2:11) Jika kita mulai menyombongkan diri karena kelebihan-kelebihan yang kita miliki, berhati- hatilah. Ada baiknya kita memegang prinsip berikut, bahwa di atas kita masih ada orang yang lebih dari kita. Lebih baik, lebih tahu, lebih bijaksana, lebih pintar, lebih cantik, lebih kaya. Lagi pula belum tentu kita sehebat apa yang kita kira, karena orang yang sombong seringkali menilai dirinya secara berlebihan. Mari kita meminta agar Tuhan memampukan kita menjadi orang yang rendah hati. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku selalu tergoda untuk sombong karena kelebihan yang aku miliki. Mampukanlah aku untuk bersikap rendah hati, agar Engkau lebih leluasa memakai aku sebagai alat-Mu. Amin. (Dod).
Suatu hari nanti banyak orang akan menyesal ketika mereka ternyata dipandang Tuhan sebagai sahabat-sahabat dunia ini. Orang-orang yang tidak memisahkan diri dari dunia, pasti tidak layak menjadi anggota keluarga Kerajaan Allah. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, marilah kita tidak bersahabat dengan dunia. Seperti yang dikatakan di dalam firman Tuhan bahwa “Dunia ini sedang lenyap... Continue reading →