POPULARITY
Categories
READING THE BIBLE WITH THE DEAD/RBWD - Eps #05 [Herman Bavinck]: Siapakah Nama-Mu, Tuhan?Pdt. Jimmy Pardede, Denni Girsang, dan Samuel C. PantouMungkinkah manusia yang telah jatuh, dapat menghampiri dan mengenal Allah yang Kudus, Sang Pencipta yang Maha Mulia? Banyak orang memandang Allah sebagai misteri yang selamanya tak akan terpahami bagi manusia.Tetapi Alkitab menyatakan: Allah rela membuka Diri-Nya dan menyatakan Siapa Diri-Nya : "AKU ADALAH AKU."Saksikan juga dan nikmati diskusinya di:https://grii.to/rbwd-5
Hai Wonder Kids! Kembali lagi di renungan anak GKY Mangga Besar. Judul renungan hari ini adalah: PAHLAWAN TERSEMBUNYIMari kita membaca Firman Tuhan dari: Filipi 4:12Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalamhal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Wonder Kids, coba bayangkan kamu sedang mengintip ke dalam penjara. Kamu melihat seseorang yang tubuhnya lemah dan duduk diam di dalam sel. Tangan orang itu dirantai ke tentara Roma. Namanya Paulus. Ia tidak punya harta, tidak punya keluarga, bahkan matanya sudah mulai kabur. Dia tidak terlihat seperti pahlawan, ya? Padahal dia adalah rasul Allah yang luar biasa. Tapi sebelum mengenal Yesus, Paulus justru pernah menangkap dan menyakiti orang Kristen. Dia juga pernah merasa sangat sedih dan bersalah. Roma 7:24"Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan akudari tubuh maut ini?" Namun Paulus menemukan jawaban dan harapan! Roma 7:25"Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita." Paulus tidak menyerah, ia terus percaya dan mengikuti Tuhan. Walaupun hidupnya tidak mudah, ia tetap bersyukur dan kuat. Dia adalah pahlawan sejati yang percaya kepada Yesus. Ayo Wonder Kids, kita juga bisa meneladani Paulus! Mari Kita Bertumbuh di Dalam Anugerah TuhanWonder Kids, siapa pahlawan yang ada di sekitarmu? Bukan hanya atlet terkenal atau bintang film ya… Pahlawan sejati bisa jadi orangtua kamu, kakek-nenekmu, guru, atau hamba Tuhan. Mereka mungkin tidak terkenal, tapi mereka hidup dengan kasih dan setia melakukan yang benar. Yuk, teladani mereka juga! Mari kita berdoaTuhan, aku mengucap syukur atas semua anugerah yang Engkau berikan dalam hidupku. Tolong aku untuk belajar menghadapi segala keadaan, baik saat aku punya banyak, maupun saat aku kekurangan. Ajari aku untuk merasa cukup dan tetap bersyukur, agar aku bisa mengalami kekuatan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids,BELAJARLAH MENGHADAPI SEGALA KEADAAN DENGAN SYUKUR DAN MENGANDALKAN TUHAN. Tuhan Yesus memberkati!
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 260 (Matius 16:28, 17:1-9): Di dalam Matius 16:28 Tuhan Yesus mengatakan bahwa ada orang-orang yang tidak akan mati sebelum melihat Yesus datang sebagai raja di dalam kerajaan-Nya. Siapakah orang-orang yang dimaksud?
Mereka yang terhilang menyebut Yesus sebagai "Anak Domba". Mereka tahu dan sadar bahwa "hari besar murka-Nya telah tiba”. Mereka terjebak dalam posisi putus asa: "Siapakah yang dapat bertahan?"
Mereka yang terhilang menyebut Yesus sebagai "Anak Domba". Mereka tahu dan sadar bahwa "hari besar murka-Nya telah tiba”. Mereka terjebak dalam posisi putus asa: "Siapakah yang dapat bertahan?"
Raja #Pasenadi mempersembahkan dana yang besar dengan persiapan yang mewah kepada #Buddha dan para murid-Nya. Pada waktu itu ada dua menteri raja yang memiliki pandangan yang berbeda terhadap tindakan dari raja tersebut. Yang satu ikut bersukacita dan yang satu lagi merasa bahwa ini adalah suatu pemborosan. Siapakah yang benar dalam hal ini?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata dua stanza terakhir dari Kelompok Stanza tentang Dunia (Lokavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). #dhammapada
Alkitab menyatakan bahawa orang yang mengawal Yesus Mesias mengejek dan memukul Dia. Mereka menutupi mata Yesus dan bertanya, "Siapakah yang memukul Engkau? Buatlah nubuat!" Mereka mengatakan banyak lagi perkara yang menghina kepada-Nya (Lukas 22:63-65). Tidak cukup dengan itu, Matius 26:67 menambah malah mereka dan para pemimpin agama juga "meludahi muka-Nya dan memukul-Nya. Ada yang menampar-Nya"
Australia has a dark chapter of history that many are still learning about. Following European settlement, Aboriginal and Torres Strait Islander children were removed from their families and forced into non-Indigenous society. The trauma and abuse they experienced left deep scars, and the pain still echoes through the generations. But communities are creating positive change. Today these people are recognised as survivors of the Stolen Generations. - Australia memiliki babak sejarah yang gelap yang masih banyak dipelajari. Setelah pendudukan Eropa, anak-anak Aborigin dan Kepulauan Selat Torres dipisahkan dari keluarga mereka dan dipaksa masuk ke masyarakat non-Pribumi. Trauma dan pelecehan yang mereka alami meninggalkan bekas luka yang dalam, dan rasa sakit itu masih bergema dari generasi ke generasi. Namun, masyarakat menciptakan perubahan positif. Kini, orang-orang ini diakui sebagai penyintas dari 'Generasi yang Dicuri' atau Stolen Generations.
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah TIDAK BERSALAH Mari kita membaca Firman Tuhan dari ROMA 8: 33Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Wonder Kids, kalau kita bohong, nakal, atau buat orang tuasedih, hati kita jadi sedih. Tapi tahukah kamu? TUHAN tetap sayang kita! Wonder Kids, ada iblis yang suka bisik-bisik: “Kamu jahat!TUHAN nggak mau maafin!” Jangan percaya, karena itu bohong! Waktu kita berdosa, Tuhan Yesus sudah “tangkap” semua kesalahan kita di salib. Sekarang, kalau kita minta maaf, TUHAN selalu bilang: “Aku sudah maafin! Kamu anak kesayangan-Ku!” MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, TUHAN sangat sayang sama kamu! Dia mengirim Tuhan Yesus untuk menyelamatkanmu! Ayo, ikut Tuhan Yesus setiap hari! Percaya kepada-Nya, dan taat kepada perintah-Nya (seperti mendengar papa-mama). Kalau ada iblis yang bisik-bisik: “Kamu nggak cukup baik!”Ingat: Tuhan Yesus sudah menang untukmu! Jadi, jangan takut!” Wonder Kids, setiap pagi TUHAN kasih tugas spesial untukmu. Kadang mengasihi teman, kadang belajar hal baru! Mau tahu tugasmu hari ini? Coba tanya TUHAN! Mari kita berdoa TUHAN, aku tahu Engkau selalu pegang tanganku. Tolong ajari aku jadi anak baik, yang menyenangkan hati-Mu! Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, TIDAK ADA YANG BISA MENYALAHKAN ORANG-ORANG PILIHAN ALLAH. ALLAH SENDIRI YANG MEMBUAT MEREKA BENAR. Tuhan Yesus memberkati
Buku "Siapakah Allah Itu?: Momen-momen Kunci Penyataan Allah dalam Alkitab" (Richard Bauckham)
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Meita Adhie Moelya dari Paroki Santo Yosep Purwokerto di Keuskupan Purwokerto - Jawa Tengah, Indonesia. Yesaya 49: 1-6; Mazmur tg 71: 1-2.3-4a.5-6ab.15.17; Yohanes 13: 21-33.36-38.DURI DALAM DAGING Renungan kita pada hari ini bertema: Duri Dalam Daging.Pepatah “duri dalam daging” sudah umum dalam pembicaraan kita. Daging harusnyamembangkitkan selera makan, ternyata tidak enak dan memuaskan selera karena adaduri di dalamnya. Seharusnya kita memiliki sebuah keuntungan atau kehidupandalam kegembiraan dan kedamaian, namun ternyata ada benci atau fitnah yangsedang menggelora di dalam hidup bersama di antara saudara dan teman. Siapakah duri itu sebenarnya? Ia bisa saja dirimu, teman,kenalan atau anggota keluarga. Faktor kejahatan dan kelemahan-kelemahan manusiadapat menjadi pendukung untuk tumbuhnya pribadi-pribadi yang dipandang “duri”atau penyakit di dalam hidup bersama. Setiap pribadi memiliki kelemahankodrati, misalnya sikap malas, marah, rakus dan sombong. Ia terlahir denganmembawa benih-benih kelemahan tersebut. Ketika kelemahan-kelemahan itu tidakdiolah denga baik, si Jahat atau Setan akan dengan leluasa memanfaatkannyapeluang tersebut. Di dalam sebuah komunitas persekutuan di paroki, para anggotanya berusaha dalam komitmen pelayanandan berbuah pada kehidupan yang nyaman, tenang dan damai. Tetapi jika adaseseorang atau dua yang mulai menjadi biang gosip, penyebar fitnah, atauberkelakuan tidak wajar, ia pasti menjadi beban dan perusak komunitasnya. Halini sama dengan semua situasi yang lain. Jika pihak yang menjadi sumberkekacauan itu tidak teridentifikasi untuk sekurang-kurangnya membuka kepadapublik kejahatan atau pola kerjanya, ia akan tetap sebagai “duri dalam daging”yang mengganggu dan merusak sesama yang lain. Kemarin, pribadi Yudas Iskariot dibuka topeng kejahatannyahanya sebagian kecil, tetapi hari ini Yesus Kristus membukanya supaya menjaditransparan, bahwa ia adalah “duri” bagi komunitas yang dipimpin langsung olehYesus. Mata, pikiran, dan hati Yudas sendiri dan rekan-rekan para rasul terbuka.Mereka semua menjadi tahu siapa pengacau dan perusak sebenarnya di dalampersekutuan itu, ketika Yesus berkata: “Apa yang hendak kau perbuat, perbuatlahsegera.” Pelajaran yang kita peroleh dari kejadian di dalam Injiltersebut ialah keberanian dan kepastian dari pihak kita untuk mengidentifikasidan mengambil tindakan atas sumber masalah yang selalu mengacaukan danmengganggu hidup kita. Di dalam diri setiap orang, bisa saja sumber masalah ituadalah satu atau dua kelemahan utama. Misalnya kesombongan atau kemalasan, jikadipastikan bahwa ini adalah “duri” atau “Yudas Iskariot”, kita harusmengatasinya segera. Demikiannya juga di dalam keluarga, komunitas,persekutuan, organisasi dan masyarakat, diharuskan ada keberanian dan kepastiandalam membuka ketersembunyian sumber kejahatan dan orang-orang yang menjadipelakunya. Jika tahap identifikasi dicapai, maka ada jalan terbuka untukmendapatkan solusinya.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan maha kuasa,semoga kami tetap teguh dalam iman kami kepada-Mu, meskipun ada ancaman dariorang yang memusuhi dan hendak mencelakakan kami. Salam Maria penuh rahmat ...Dalam nama Bapa...
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 253 (Matius 15:21-28): Siapakah yang boleh berbagian di dalam kerajaan Allah? Orang Israelkah? Paulus mengatakan bahwa orang-orang yang percaya kepada Kristus, merekalah pewaris dari kerajaan Allah (Gal. 3:7). Orang-orang yang beriman kepada Allah, itulah orang-orang yang akan diselamatkan. Merekalah keturunan Abraham yang sejati.
Pembawa Renungan : RD. Revi Tanod Manado Yoh. 8:1-11
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah TUHAN YESUS SANGGUP Mari kita membaca Firman Tuhan dariLUKAS 10: 19Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. Wonder Kids, pada malam Tuhan Yesus ditangkap, banyak orang berkumpul di taman Getsemani. Ada Yudas yang mengkhianati Tuhan Yesus. Hadir juga Petrus yang membawa pedang. Juga hadir para tentara yang membawa senjata.Meskipun fakta ini penting, namun yang paling penting bukanlah mengenai pertempuran antara Tuhan Yesus dengan para tentara, melainkan pertempuran antara Allah dan iblis. Iblis berani-beraninya masuk ke taman yang lain, kali ini taman Getsemani, seperti yang ia lakukan di taman Eden. Namun Allah menghadangnya dan iblis tidak berdaya. Di taman Getsemani, Tuhan Yesus hanya mengucapkan tiga kata yang sederhana - “Akulah Dia” – dan mengalahkan iblis dan tentara yang terbaik. Kisah ini dicatat pada Injil Yohanes 18: 4-6 “Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka:"Siapakah yang kamu cari? Jawab mereka: "Yesus dari Nazaret." Kata-Nya kepada mereka: "Akulah Dia." Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka. Ketika Ia berkata kepada mereka: "Akulah Dia," mundurlah mereka dan jatuh ke tanah”. Baik iblis maupunpengikutnya tidak sanggup berhadapan dengan Tuhan Yesus. Wonder Kids, ketika Tuhan Yesus berkata bahwa Ia akanmelindungimu, Tuhan Yesus bersungguh-sungguh akan menepati janji-Nya. Iblis tidak bisa mendekatimu lagi dan Tuhan Yesus sanggup melindungimu. Ketika Tuhan Yesus mengatakan bahwa Ia akan membawamu ke surga, maka Ia akan menepati janji-Nya. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANWonder Kids, iblis bisa membuatmu takut, dan dia memilikitipuan yang menakutkan. Meskipun demikian Allah berfirman kepada kita di dalam Yesaya 41: 10 “janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang,sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan”. Allah telah mengalahkan iblis. Mari kita berdoa. TUHAN, terima kasih karena engkau memberiku kuasa untukmengatasi tantangan yang hadir di hidupku. Tolong aku untuk selalu berani dan percaya kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, ALLAH BERKATA, “JANGAN TAKUT, AKU SELALU BERSAMAMU DAN AKAN MENOLONGMU.” Tuhan Yesus memberkati
Firman Allah sangat jelas bahwa kita harus berupaya melayani orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan dan tersakiti.
Firman Allah sangat jelas bahwa kita harus berupaya melayani orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan dan tersakiti.
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah BERUBAH MENJADI SEPERTI TUHAN YESUS Mari kita membaca Firman Tuhan dari 1 Korintus 2: 16 "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus Wonder Kids, hati kita tidak sama dengan hati Tuhan Yesus. Tuhan Yesus begitu baik, tapi kita sering gagal menjadi baik. Jadi bagaimana mungkin kita bisa berharap memliki hati seperti Tuhan Yesus? Wonder Kids, apakah kamu siap menerima kejutan? Allah ingin memberimu hati seperti hati Tuhan Yesus. Ketika kamu menjadi anak Allah, Ia akan memberimu hati yang baru. Hati yang seperti hati Tuhan Yesus. Ini adalah salah satu dari janji terbesar dari Allah, yaitu jika kamu menyerahkan hidupmu kepada Tuhan Yesus, maka Ia akan memberikan diri-Nya kepadamu. Tuhan Yesus akan tinggal di dalam hatimu! Paulus mengatakannya seperti yang tercatat di Galatia 2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. Tuhan Yesus akan tinggal di dalam hatimu dan akan mengubah hidupmu agar semakin menyerupai-Nya, seperti yang tertulis di 2 Korintus 3:18 “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.” MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, perubahan itu seperti apa ya? Coba ratakan kertas filter kopi. Gunakan spidol whiteboard untuk melukis tujuh atau delapan lingkaran dengan warna-warna yang berbeda di kertas itu. Kemudian percikkan air di atasnya selama dua atau tiga kali dan lihat bagaimana warna di kertas itu akan luntur, mengubah warna kertas yang tadinya putih menjadi indah – sama seperti ketika Firman Tuhan mengubah hatimu menjadi sesuatu yang indah! Mari kita berdoa TUHAN, terima kasih karena Engkau memberiku pikiran Kristus untuk memahami hal-hal yang baik. Tolong aku untuk selalu berpikir seperti Engkau dan melakukan apa yang benar, agar aku bisa menjadi terang bagi teman-temanku dan menyenangkan hati-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, KAMU DIUBAH SEMAKIN MENYERUPAI KRISTUS KARENA KETIKA KAMU MEMANDANG-NYA, KAMU MENDAPATKAN KEKUATAN DARI-NYA UNTUK HIDUP DENGAN LEBIH BAIK. Tuhan Yesus memberkati
Saat Pengulangan Ajaran yang Pertama yang dihadiri oleh 500 arahanta dan dipimpin oleh Y.A Mahākassapa Thera, rahib laki-laki ini dipercayakan untuk mengulang semua aturan disiplin monastik yang telah ditetapkan oleh #Buddha. Rahib laki-laki ini juga telah ditunjuk oleh Buddha Gotama sebagai murid agung (mahāsavaka) yang paling unggul di dalam disiplin monastik. Siapakah beliau? Beliau adalah Y.A. Upāli Thera. Perbuatan-perbuatan baik apa yang telah dilakukan di kehidupan-kehidupan lampau sehingga bisa mendapatkan gelar tersebut dari Buddha Gotama? Mari kita bersama-sama mendengarkan penjelasannya hanya berdasarkan Pāḷi dan #kitab komentar oleh Ashin Kheminda di kanal Youtube #Dhammavihari Buddhist Studies.Selamat menikmati.Informasi :• Pusat Informasi DBS •Telp/WA : 0813 8700 3600www.dhammavihari.or.id
Febri merupakan seorang perawat yang mengalami teror tak terlupakan saat menjalani praktik lapangan di sebuah rumah sakit. Ia didatangi sosok hantu perawat dengan wajah hancur yang terus menghantuinya. Siapakah sosok ini sebenarnya? Saksikan sampai akhir dan temuin jawabannya. Bagaimana kisah selengkapnya? Simak video berikut, jangan lupa berikan like dan komentarnya Copyright 2024, Lentera Malam
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Novi dan Retty dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Ibrani 11: 1-2.8-19; Mazmur tg Lukas 1: 69-70.71-72.73-75; Markus 4: 35-41 KEKUATAN SEBUAH PENGAKUAN Renungan kita pada hari ini bertema: Kekuatan Sebuah Pengakuan. Seorang kakek dan nenek sedang menikmati kopi pada sore hari sambil berbagi kisah tentang anak-anak dan cucu-cucunya. Mereka semua hidup mandiri dan menikmati hidup yang layak. Kakek berkata kepada nenek, “Pada waktu memilihmu dan saat kita menikah dulu saya miskin sekali. Saya anak yatim piatu dan tidak memiliki siapa-siapa dan apa-apa.” Nenek juga menanggapi dengan berkata: “Saya wanita yang tidak menarik. Hampir semua lelaki di kampung tidak tertarik padaku. Tapi kenyataannya kita bisa jodoh, menikah dan memiliki yang keluarga besar.” Jika Anda mengajukan pertanyaan kepada kedua orang tua itu alasan pokok yang membuat mereka jodoh dan sampai kepada perkawinan, sudah pasti jawabannya ialah cinta. Surat kepada orang Ibrani yang menjadi bacaan pertama hari ini menambah jawabannya, yaitu karena iman. Cinta dan iman adalah dua kekuatan yang mempersatukan kita entah itu perkawinan entah itu suatu persekutuan lain di dalam hidup kita. Yang ditekankan oleh surat ini ialah atas dasar dan pegangan iman, semua perbuatan cinta dapat diungkapkan dengan tulus, iklas dan bertanggung jawab. Abraham adalah profil seorang beriman yang sangat kuat dan kita semua tahu bahwa semua perbuatannya dalam mencintai Tuhan Allah dan mencinta orang lain yang berada di sekelilingnya bersumber pada imannya itu. Abraham sesungguhnya mengajarkan kita bahwa iman adalah pokok hidup kita dan cinta adalah buah-buah kehidupan itu. Pengakuan iman adalah mutlak bagi setiap orang beriman, mencintai adalah kewajiban setiap orang beriman. Menurut Injil pada hari ini, bahkan yang membuat pengakuan iman ialah danau yang ganas, yang dikuasai setan. Kalau setan saja mengakui Tuhan, apalagi kita yang beriman. Pada peristiwa redahnya angin ribut, pengakuan kejahatan atau lebih tepat kekuatan jahat yang diwakili oleh angin dan gelombang ternyata datang lebih dahulu. Sedangkan pengakuan para murid bahwa Yesus adalah Tuhan yang menghentikan kekuatan jahat tersebut justru datang kemudian. Mengapa? Karena setan dan roh jahat lebih takut akan Tuhan. Mereka tak ingin disiksa dan dihabiskan oleh Tuhan. Mereka sudah setan, tidak mau disiksa menjadi lebih setan lagi. Siapakah di antara kita senang dan mau kalau dianggap setan? Sedangkan kita manusia, masih berpikir-pikir untuk mengakui kepada Tuhan, apalagi mengakui dosa-dosa kita. Mungkin kita terlalu menunggu tanda-tanda besar baru bisa mengakuinya. Jangan-jangan kita sudah tidak lagi takut akan Tuhan sehingga Ia murkah terhadap kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, buatlah kami pribadi-pribadi yang takut akan Dikau secara benar, supaya kami juga dapat mengakui Engkau dengan benar. Salam Maria ... Dalam nama Bapa...
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 31 Januari 2025 Bacaan: Kata Yesus kepadanya, "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" (Yohanes 20:15) Renungan: Tidak mudah kita menerima kehilangan orang yang kita cintai, terlebih jika orang yang kita cintai tersebut adalah anak tunggal kita sendiri. Hal ini dialami oleh sepasang suami istri yang sudah tua ketika anak tunggalnya meninggal. "Tuhan, mengapa Engkau tidak mengambil saya saja? Jangan anak saya," begitu ratap sang ibu. Sedang sang ayah berjuang mengendalikan perasaannya. Berkali-kali ia mengusap air mata sambil merangkul istrinya. Tepat di hari ketiga, suasana duka masih terasa saat ibadat arwah dilangsungkan. Meski demikian, suami istri tersebut terlihat lebih kuat dan tenang. Ketika itu, sang suami bersaksi, "Rasa kehilangan masih kami jalani, tetapi iman membuat kami tidak tersesat. Tuhanlah Sang Pemilik Sejati. Cinta-Nya pada anak kami tak bisa tertandingi, begitu pula pada kami." Kita kembali mengenang peristiwa di pagi Paskah pertama, ketika Maria Magdalena pergi ke kubur Yesus. la begitu dikuasai oleh dukacita sehingga tidak dapat melihat dengan jelas bahwa Yesus sendiri yang berdiri di hadapannya. Kadang rasa kehilangan memang dapat mengaburkan pandangan kita dan melemahkan iman kita. Namun suara Yesus menyadarkannya kembali, dan ia dipulihkan dari kesedihannya. Rasa sedih dan kehilangan yang kita rasakan, jangan sampai membuat kita gagal menyadari bahwa Tuhanlah yang sudah menemukan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau sudah lebih dahulu menemukan aku sehingga aku sungguh percaya pada-Mu. Jangan biarkan permasalahan dunia membuat aku tidak mampu melihat dan menyadari kehadiran-Mu. Amin. (Dod).
Saat ini kita bisa mengenal #Dharma tidak lain adalah berkat jasa beliau yang merupakan inisiator Pengulangan Ajaran (Saṅgāyana) yang pertama yang diadakan 3 bulan setelah #Buddha parinibbāna. Selain itu di antara 80 murid yang agung dari Buddha, beliau adalah yang paling terkemuka dalam Praktik #Pertapaan Yang Keras (Dhutaṅga). Siapakah beliau? Beliau adalah Y.A. Mahākassapa Thera. Di kelas ini Ashin Kheminda akan menjelaskan tentang biografi Y.A. Mahākassapa Thera dan kamma apa saja yang telah diperbuat oleh beliau di kehidupan-kehidupan sebelumnya sehingga bisa menjadi murid yang terkemuka dalam praktik pertapaan yang keras. Mari kita bersama-sama mendengarkan penjelasnnya hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentar di kanal Youtube #Dhammavihari Buddhist Studies. Selamat menikmati. Informasi : • Pusat Informasi DBS • Telp/WA : 0813 8700 3600 www.dhammavihari.or.id
Apa apa mau duluan, apa apa mau paling banyak..Siapakah ? Ada aja sih ya yang begini dan ketemunya sama Smouthies lagi ampun deh.Jadi dinamakan serakah mereka mereka ini nih, pantes kan ya?Mana semua ketemunya di background yang sama pula.Hemmmbbbbb ada ada aja nih.Dengerin deh, gimana cara Smouthies menghadapi orang orang kayak gini
Kita sering mengatakan percaya pada janji Tuhan, bahkan banyak yang menuntut janji tergenapi. Namun apakah kita menyediakan waktu untuk merenungkan janji-janji Tuhan dan dengan teliti mempelajari kegenapannya? Siapakah yang dapat menikmati janji yang Tuhan telah berikan?Ev. Sri Umiyati P. dalam Ibadaha Epiphaneia, 12 Januari 2025.Kirim pesan
Misteri Malam Ep.54: Pencurian Terbesar Dalam Sejarah Seni ----- Dalam episode ini, kita akan menyelami misteri pencurian seni terbesar dalam sejarah, yaitu kasus pencurian 13 karya seni dari Museum Isabella Stewart Gardner di Boston pada tahun 1990. Dengan kerugian mencapai 500 juta dolar AS, aksi ini menjadi salah satu kejahatan paling sensasional yang hingga kini belum terpecahkan. Siapakah dalang di balik pencurian ini? Mengapa lukisan paling berharga malah dibiarkan? Dan bagaimana mafia di Boston bisa terkait dengan misteri ini? Dengarkan kisah penuh intrik dan teka-teki yang masih menjadi bahan perbincangan tiga dekade kemudian. ----- Kamu bisa dukung Podcast ini lewat Trakteer: https://trakteer.id/malammalamstories/tip
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 239 (Matius 12:43-50): Dua narasi ini akan kita gabungkan di dalam pembahasan hari ini. Bagian pertama adalah tentang roh jahat yang kembali menguasai manusia dan membuat keadaannya makin parah. Ini adalah perumpamaan tentang Israel yang kosong. Bagian selanjtunya, Yesus mengajarkan bahwa orang-orang yang melakukan kehendak Bapa akan dianggap sebagai keluarga Yesus. Siapakah ibu-Nya? Siapakah adik-Nya laki-laki dan adik-Nya perempuan?
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Retty dan John dari Paroki Katedral Roh Kudus Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 1 Yohanes 2: 22-28; Mazmur tg 98: 1.2-3ab.3cd-4; Yohanes 1: 19-28 TETAP SEBAGAI ORANG-NYA YESUS KRISTUS Tema renungan kita pada hari ini ialah: Tetap Sebagai Orang-nya Yesus Kristus. Kedua orang kudus yang kita peringati hari ini adalah para bapa Gereja, orang-orang cendekia Gereja yang sangat berjasa dalam memperkuat misi Gereja di daerah Asia Minor, yang sekarang Turki dan sekitarnya. Mereka berdua adalah contoh wajah dan tubuh Kristus di daerah Timur Tengah dan sebagian wilayah Eropa Timur. Sepanjang tahun ini kita akan dihadapkan oleh sebuah tantangan, dalam bentuk pertanyaan: “Siapakah engkau?”. Pertanyaan ini ialah yang ditanyakan oleh orang-orang kepada Yohanes Pembaptis soal identitasnya. Mereka sangat repot kalau ada orang begitu terkenal dan dipandang nabi, terutama pandangan mereka bahwa Mesias akan datang, atau nabi Elia yang suci itu bangkit lagi. Kesaksian Yohanes membuat mereka heran, takut, penasaran, kesal, marah, dan tertantang. Kalau selanjutnya kita sering atau selalu dihadapkan pada pertanyaan itu, apa kiranya jawaban kita yang terbaik? Semoga kita menoleh untuk melihat kedua santo tadi, Basilius dan Gregorius yang menjadi wajah dan pribadi Kristus di tempat mereka berkarya. Pandangan kita bisa lebih jauh lagi ke belakang, ada santo Paulus yang pandai, bijak dan berani. Dalam suratnya kepada jemaat di Roma (12,5) dan surat pertama kepada jemaat di Korintus (1Kor 12,13), ia menulis: “Saya adalah salah satu anggota tubuh Krisus”. Pernyataan terkenal ini pantas menjadi pegangan kita di awal tahun 2025 ini, di mana dan kapanpun, kita adalah orang-orang-nya Yesus Kristus. Kalau itu adalah jawaban yang dapat dianggap umum, mestinya ada juga jawaban oleh setiap pribadi kita. Kita dibantu oleh Santo Yohanes dalam suratnya yang pertama, yang berkata bahwa sebagai orang-orang-nya Yesus Kristus, kita berkewajiban untuk tinggal di dalam Putra dan di dalam Bapa. Biarpun ada berbagai godaan, tantangan, dan ancaman, prinsip kita tetap sama, yaitu tinggal di dalam Tuhan. Biar badai, hujan, dan bencana silih berganti, iman dan pegangan kita kepada Tuhan tidak akan berubah. Kepada setiap pribadi kita juga, memberikan kesaksian yang sesungguhnya dan benar tentang Tuhan yang kita miliki, merupakan satu aspek dasar sebagai murid-murid Tuhan. Kita memiliki kewajiban untuk mewartakan diri Tuhan yang sesungguhnya, meskipun kita tahu dunia dan sekitarnya tidak gampang memahami dan menerimanya. Kita juga perlu menyampaikan kebaikan dan kasih Tuhan tanpa lelah atau bosan. Selain itu, sikap pasif atau menutup diri saja sambil tidak mewartakan Tuhan merupakan penyakit yang mematikan iman. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa maha murah, semoga saya mengenal diri saya di dalam Yesus Kristus dengan sempurna. Bapa kami... Dalam nama Bapa...
Di hadapan orang ramai, Yesus Mesias memberi peringatan kepada para murid-Nya (itu termasuk kamu dan saya): “Berhati-hatilah dengan ahli-ahli Taurat yang suka ke sana sini berjubah labuh, suka diberi salam hormat di pasar, suka duduk di kerusi khas di saumaah dan tempat terhormat di majlis jamuan. Mereka merampas rumah balu tetapi kemudian pura-pura berdoa berjela-jela. Mereka ini akan menerima hukuman yang lebih berat" (Lukas 20:46-47) Siapakah "ahli-ahli Taurat" ini? Bagaimana kita boleh mengenalpasti mereka pada masakini? Bagaimana kita boleh mengelak daripada bergaul dengan orang seperti mereka - dan menghindari daripada menjadi seperti mereka?
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah JANGAN KUATIR Mari kita membaca Firman Tuhan dari: LUKAS 12:25 - Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya? Wonder Kids, apakah kamu kuatir akan masa depan? Sebentara lagi tahun baru, apakah kamu kuatir tentang apa yang akan terjadi? Apakah kamu kuatir apakah kamu bisa diterima oleh teman-temanmu di sekolah? Atau kamu kuatir tentang pekerjaan orangtuamu, tentang kesehatanmu atau tentang nilaimu? Kekuatiran dapat membuatmu stress, tidak punya harapan dan lelah. Kuatir tidak bisa menolongmu! Jadi, bukannya mengeluh, bicaralah kepada Yesus. Hanya Yesus yang dapat melindungimu dari semua masalahmu dan memenuhi pikiranmu dengan damai sejahtera. Selagi kamu bicara kepada Yesus, kamu akan melihat bahwa Yesus mengerti ketakutanmu, karena Ia pernah menjadi manusia seperti dirimu. Yesus akan menarikmu mendekat kepada-Nya dan menolongmu dengan apapun yang kamu kuatirkan. Yesus tidak akan meninggalkanmu sedetikpun. Akan ada banyak kesulitan dan masa-masa yang sulit yang perlu kamu hadapi, tapi asalkan kamu ada di dekat Tuhan Yesus, maka Ia akan menolongmu dan menghapus semua kekuatiranmu. Mari kita berdoa. Tuhan Yesus, mohon hapus semua kekuatiran dan ketakutanku. Tolong aku untuk percaya kepada-Mu, Amin. Wonder Kids, HARI INI, PIKIRKAN TENTANG TUHAN, BUKAN TENTANG KEKUATIRANMU. Tuhan Yesus memberkati.
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 20 Desember 2024 Bacaan: "Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus." (Lukas 1:41 ) Renungan: Di dalam Injil Lukas di atas dikisahkan bahwa Maria harus mengadakan perjalanan jauh, naik turun gunung untuk mengunjungi saudarinya Elizabeth. Tujuan perjalanan Maria untuk berbagi rahmat dengan saudarinya itu. Dalam diri Maria ada suatu kabar sukacita yang hendak diwartakan yakni bahwa ia akan segera mengandung seorang anak Allah yang berasal dari Roh Kudus dan Maria menerima warta itu dari malaikat Gabriel. Elizabeth pun dikabarkan telah mengandung pada masa tuanya dan inilah bulan keenam baginya. Warta inilah yang hendak disampaikan Maria. Kuasa Roh Kuduslah yang membuat Maria bisa menempuh perjalanan jauh. Ketika Maria bertemu dengan Elizabeth dan memberi salam kepadanya maka Elizabeth pun penuh dengan Roh Kudus dan berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah Engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku. Sebab sesungguhnya ketika salammu itu sampai di telingaku anak yang dalam kandunganku pun melonjak kegirangan". Peristiwa pertemuan antara dua saudara ini adalah suatu peristiwa yang terjadi sudah sekian kalinya. tetapi pertemuan ini adalah suatu pertemuan yang luar biasa. Pertemuan ini menjadi luar biasa karena Tuhan sendirilah yang datang mengunjungi Elizabeth. Kita dipanggil menjadi murid Tuhan. Itu berarti bahwa kita dipanggil untuk membawa Yesus kepada sesama kita dan membawa sesama kita untuk berjumpa dengan Yesus. Karena itu seorang murid Tuhan akan berusaha membuat orang tertarik untuk dekat dengan Tuhan. Lewat cara hidupnya yang baik, lewat tutur-katanya yang lembut, lewat perhatian dan kasihnya, orang lain akan merasakan betapa indahnya seorang yang hidup dalam Tuhan. Karena itu marilah kita menghindari hal-hal yang membuat orang lain kecewa dan malah berbalik dari Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ubahlah hidupku menjadi baru menurut rencana-Mu, sehingga kehadiranku dapat menjadi berkat bagi sesamaku dan untuk memuliakan nama-Mu. Amin. (Dod).
Ustadz Najmi Umar Bakkar - Siapakah Kita Di Mata Allah, Sudahkah Kita Bertakwa
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Casmira Peni dan Raimundus Uran dari Paroki Santa Maria Banneux Lewoleba, Lembata di Keuskupan Larantuka, Indonesia. Wahyu 15: 1-4; Mazmur tg 98: 1.2-3ab.7-8.9; Lukas 21: 12-19. SEGALA SESUATU TERHITUNG OLEH DIA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Segala Sesuatu Terhitung Oleh Dia. Pengakuan iman kita dan kesadaran bahwa Tuhan sangat memperhitungkan manusia merupakan isi doa-doa kita yang sangat nyata dan bermakna. Di dalam kitab suci dapat kita temukan bunyi doa seperti ini: Siapakah manusia, ya Tuhan, sehingga Engkau perhatikan? Kitab Mazmur 144,3, kitab Ayub 7,17, Ayub 25,6, dan Surat kepada Orang Ibrani 2,6-8 bersama-sama berisi seruan doa yang sama. Sejalan dengan seruan doa-doa dalam kitab suci tersebut, doa seorang ibu setiap pagi sangat jelas menggambarkan bahwa ia sangat menaruh imannya kepada Tuhan atas setiap penyelenggaraan-Nya kepada keluarganya. Begitu bangun dari tidur ia berdoa: “Ya Tuhan, terima kasih atas penyelenggaraan-Mu atas diriku dan keluargaku, dari ujung rambut sampai ujung kaki diri kami Engkau pelihara. Semoga kami tidak mengecewakan Dikau melalui perbuatan kami, dari ujung rambut sampai ujung kaki.” Ini adalah contoh pengungkapan iman melalui doa yang sederhana tetapi total. Artinya, doa tersebut cukup mengungkapkan apa yang disebut dalam tema tadi: Segala sesuatu terhitung oleh Tuhan. Dalam arti yang positif, seperti yang dikatakan Injil hari ini, Tuhan sangat baik hati dan total dalam memperhatikan kita anak-anak-Nya. Setiap orang dipelihara, dikasihi secara total, hingga saat terakhir hidupnya biarpun sehelai rambut juga terhitung oleh-Nya. Segala bentuk ancaman, kebencian, dan penganiayaan yang diterima oleh anak-anak Tuhan hanya karena mereka berada di pihak Yesus Kristus, tetapi Tuhan meyakinkan mereka bahwa setiap pengikut-Nya sangat istimewa bagi-Nya. Satu butir rambutnya pun tak akan hilang. Dalam arti yang negatif, ini sangat berkaitan dengan persiapan kita untuk menyongsong akhir zaman yang datang menjemput kita. Karena menurut kitab Wahyu dalam bacaan pertama hari ini, telah nyata saat penghakiman bagi setiap orang yang percaya. Maka dalam persiapan untuk penghakiman tersebut, kesaksian diri seorang manusia tidak boleh setengah-setengah atau hanya sebagian kecil seperti sekedar sebutir rambut atau setitik di ujung kukuhnya. Kita diharapkan tidak boleh hadir dengan persembahkan diri kita yang sangat minim, karena itu adalah sebuah ketidakadilan bagi Tuhan. Karena Ia telah memperhatikan kita dari ujung rambut sampai ujung kaki, di akhir zaman entah suasananya begitu dahsyat seperti yang digambarkan oleh kitab Wahyu pada hari-hari ini, kita harus berkomitmen untuk mempersembahkan diri kita seutuhnya. Tuhan memperhitungkan kita sampai sekecil-kecilnya, jadi kita tidak punya alasan untuk menyembunyikan sesuatu apa pun dari-Nya. Diri kita seutuhnya adalah untuk Tuhan saja. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga Engkau tetap meraja di dalam setiap sikap dan tingkah laku kami. Bapa kami yang ada di surga... Dalam nama Bapa...
Ustadz Abdullah Amir Maretan - Siapakah Wali Itu
Saatnya membahas tentang Alien!! Siapakah mereka sebenarnya?? Apakah ada di Alkitab?
Andai kata... Dunia runtuh dan hanya memaksa keadaan untuk berdirinya pemerintahan dunia perdana. Siapakah yang pantas menduduki singgasana yang bijaksana itu? Selamat mendengarkan, sobat santuy. #trismopodcast
Pada suatu hari semasa Yesus berdoa bersendirian, murid-murid-Nya datang kepada-Nya. Yesus bertanya kepada mereka, “Mengikut orang ramai, siapakah Aku?” Mereka menjawab, “Ada yang berkata Yohanes Pembaptis; ada yang berkata Elia; ada pula yang berkata salah seorang nabi telah hidup semula.” Yesus bertanya kepada mereka, “Apa kata kamu: Siapakah Aku pula?” Petrus menjawab, “Kristus daripada Allah" (Lukas 9:18-20) Untuk mendengar episode podcast berkaitan dengan petikan ini, "Yesus Ialah Mesias Tuhan dan Anak Allah Yang Maha Tinggi", PERGI KE
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 16 Agustus 2024 Bacaan: "Apabila engkau mendirikan rumah yang baru, maka haruslah engkau memagari sotoh rumahmu, supaya jangan kaudatangkan hutang darah kepada rumahmu itu, apabila ada seorang jatuh dari atasnya." (Ulangan 22:8) Renungan: Peristiwa sotoh yang berhubungan dengan awal dosa yang mengerikan adalah peristiwa Daud dan Batsyeba, yang bermula dari berjalan-jalan di atas sotoh istana. Samuel mencatat bahwa pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, Daud justru menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya, sementara dia beristirahat dan tinggal di istananya yang nyaman di Yerusalem. Suatu kali Daud berjalan-jalan di atas sotoh istana, dan dia melihat seorang perempuan cantik sedang mandi. Awal kejatuhan Daud dimulai ketika dia berada di tempat yang seharusnya dia tidak berada pada waktu itu, yakni di atas sotoh. Sebagai seorang raja, Daud menggunakan kekuasaannya untuk menjalankan niat jahatnya. Siapakah yang berani menolak perintah raja? Demikianlah yang terjadi dengan Batsyeba. Dia tidak berani menolak ketika suruhan Daud datang dan mengambil dia untuk dibawa ke istana Daud. Setelah Daud mengetahui bahwa Batsyeba mengandung, dia pun menggunakan kekuasaannya untuk memperdaya Uria, suami dari Batsyeba. Tindakan Daud ini berujung kepada kematian Uria. Semua rentetan kejahatan yang mengerikan ini bermula ketika Daud berada di sotoh. Belajar dari kisah Daud tersebut di atas, maka kita akan mengambil arti rohani dari ayat perenungan kita hari ini, "... maka haruslah engkau memagari sotoh rumahmu......." Semua kita, baik rohaniwan ataupun kaum awam rentan jatuh dalam dosa. Oleh karena itu, kita harus memagari sotoh kerohanian kita dengan hidup dekat Tuhan, memiliki hati yang takut Tuhan, serta kesadaran bahwa kita harus mempertanggungjawabkan kehidupan kita di hadapan Tuhan nanti. Mari pasang pagar yang kuat di sekitar sotoh kerohanian kita, sehingga kita tidak jatuh ke dalam dosa yang dapat berakibat kebinasaan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berikanlah aku kesadaran bahwa aku harus mengawasi pikiran, perasaan, kehendak, serta tindakanku agar tidak melanggar firman-Mu. Amin. (Dod).
TIDAK KAPOK! SETAN REMATCH Persekutuan Kantor Galva (Senin, 22 Juli 2024) Apakah "kelebihan" dari SETAN yang tidak ada pada yang lain? Siapakah yang paling banyak REMATCH di dalam dunia ini? Mengapa SETAN REMATCH bisa menang? Kapan SETAN kalah dalam REMATCH? Mari temukan jawabannya dalam khotbah kali ini.
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 21 Juli 2024 Bacaan: "Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?" (Matius 7:3) Renungan: Suatu ketika nabi Natan menegur Daud ketika ia berzina dengan Batsyeba. Daripada menegur secara langsung, nabi Natan malah menceritakan tentang orang kaya yang merampas kambing domba si miskin. Bagaimana reaksi Daud mendengar cerita itu? Secara spontan, Daud menjadi sangat marah dan berjanji bahwa orang kaya yang bertindak semena-mena itu harus dihukum mati! Daud benar-benar jujur mengatakan hal tersebut, padahal cerita fiksi tersebut menunjuk pada diri Daud sendiri yang menggunakan kekuasaannya untuk mengambil Batsyeba dari tangan Uria dengan cara yang sangat licik dan jahat. Bagaimana mungkin Daud tidak sadar bahwa yang diceritakan nabi Natan itu adalah dirinya sendiri? Daud mudah melihat kesalahan orang lain tapi tidak untuk kesalahan sendiri! Sebelum menuding, memberikan penilaian, bahkan menjatuhkan penghakiman kepada orang lain, adalah baik untuk mengkoreksi diri lebih dulu. Jangan sampai maling teriak maling. Kita menghakimi orang lain dengan sangat kejam, padahal kita sebenarnya melakukan hal yang sama. Bedanya, dosa mereka terbongkar sedangkan kita belum ketahuan. Jika suatu saat dosa kita terbongkar, alangkah malunya kita. Namun ini juga bukan berarti jika kita tidak berbuat dosa, maka kita punya hak untuk menjatuhkan penghakiman di sana sini. Siapakah kita maka kita punya hak untuk menghakimi sesama kita? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku karena aku sering menghakimi orang lain dan menganggap aku lebih baik dari mereka. Ajarilah aku untuk menilai diriku lebih dulu sebelum aku menilai orang lain. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 19 Juli 2024 Bacaan: "Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kakiku menuju peringatan-peringatan-Mu." (Mazmur 119:59) Renungan: Kita hidup di tengah-tengah keadaan yang dipenuhi dengan begitu banyak label peringatan. Setiap kali kita membeli obat dalam kemasan, kita pasti akan mendapati peringatan penggunaan obat, apa efek dari penggunaannya, dsb. Lalu perhatikanlah makanan-makanan dalam kaleng atau kemasan. Selalu saja ada tanda peringatan berupa tanggal kadaluwarsa. Apa lagi? Jika kita menerima sebuah bingkisan dalam kotak, tidak jarang kita pun membaca label peringatan seperti: Awas! Mudah pecah, jangan dibalik. Kemudian, di setiap jalan yang kita lalui, kita akan menemui begitu banyak tanda-tanda peringatan berupa rambu-rambu lalu lintas. Dan masih banyak lagi. Tujuan dicantumkannya label atau tanda peringatan itu jelas supaya kita berhati-hati sehingga tidak mengalami hal-hal yang merugikan jika kita mengabaikannya. Begitupun dengan perjalanan hidup kita! Siapakah yang berani menjamin bahwa perjalanan hidup kita akan mudah dan pasti baik-baik saja? Sangatlah penting bagi kita untuk menyadari bahwa kita tinggal di dunia yang tidak mudah. Kita tinggal di dunia yang keras, penuh gejolak dan penuh pertikaian. Kita tinggal di dunia yang penuh persoalan, memiliki tingkat stres yang tinggi. Kita tinggal di dunia yang rentan terhadap krisis dan berbagai macam persoalan hidup. Di sisi lain, kita juga tinggal di dunia yang penuh kenikmatan dan yang menawarkan berbagai macam godaan. Untuk bisa hidup benar di dunia yang bengkok ini, kita butuh label peringatan dan kita harus memperhatikannya. Itulah sebabnya, pemazmur berkata, “Aku memikirkan jalan hidupku, dan aku melangkahkan kakiku menuju pengingat-pengingatmu.” (Mzm. 119:59) Alangkah bijaksananya bila kita menjadikan pengingat dari Tuhan sebagai kompas dan pedoman hidup kita. Yang pasti, kita akan terhindar dari segala macam permasalahan jika kita menyandarkan hidup kita pada peringatan Tuhan. Kita tidak hanya memerhatikan peringatan-peringatan Tuhan saja, tetapi kita juga harus menaati label peringatan tersebut! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk mentaati setiap perintah-Mu dan menjauhi larangan-Mu agar hidupku berkenan pada-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 6 Juli 2024 Bacaan: "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33) Renungan: Mark Victor Hansen adalah seorang yang membuat seri buku Chicken Soup. Ketika penghasilannya baru mencapai angka $ 1 juta, ia bertemu dengan Anthony Robbins dan bertanya padanya, "Bagaimana saya bisa mencapai penghasilan sebesar Anda?" Anthony pun bertanya, "Siapakah kelompok pemikir utama Anda?" la menjawab, "Kelompok jutawan." "Di situlah kesalahan Anda. Anda harus bergaul dengan kelompok miliarder, karena mereka akan membuat Anda berpikir pada tingkatan mereka." Setelah itu Hansen hampir mencapai angka penghasilan $ 1 milyar. Teman atau komunitas kita bisa memberikan pengaruh baik ataupun buruk. Seorang peneliti meneguhkan pernyataan tersebut. Ia menyimpulkan bahwa setelah 25 tahun, hidup teman-teman kita memiliki pengaruh terhadap hidup atau kesuksesan kita. Manusia pada dasarnya suka menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pola hidup orang-orang di sekelilingnya. Jika kita selalu bersama-sama dengan mereka yang memiliki disiplin tinggi, rajin, jujur, dan memiliki kualitas kepribadian yang baik, maka kita pun akan terbentuk menjadi seperti mereka. Sebaliknya, jika kita hidup dengan orang-orang yang malas, tidak disiplin, curang, dan tidak punya tujuan hidup yang jelas, maka kita pun akan terbentuk menjadi seperti mereka. Benar seperti kata Rasul Paulus, "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Kor 15:33). Jika kita ingin mengalami kemajuan spiritual, bergaullah dengan orang lain yang bisa memberikan pengaruh positif bagi hidup kerohanian kita. Begitu pula bila kita ingin mencapai kesuksesan, bergaullah dengan orang-orang yang senantiasa berpikir dan berusaha untuk sukses. Di dalam Alkitab kita melihat tokoh-tokoh yang mengalami kemunduran secara rohani, karena pergaulan mereka. Simson berhasil dikalahkan oleh orang Filistin, karena ia bergaul dengan wanita kafir. Salomo menyembah berhala, karena ia mengambil istri-istri kafir. Berhati-hatilah dengan komunitas kita, yang dengan mereka kita menghabiskan banyak waktu. Kebiasaan dan prinsip hidup mereka akan sangat memengaruhi hidup kita. Jika saat ini kita berteman dengan orang-orang yang akan membuat kerohanian kita menjadi lemah, atau tidak memberikan motivasi untuk maju, pertimbangkanlah hal itu. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku hikmat untuk memilih teman dan menentukan komunitas yang akan memberikan dampak positif bagiku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 26 Juni 2024 Bacaan: Keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau, ya engkau yang tinggal di liang-liang batu, di tempat kediamanmu yang tinggi; engkau yang berkata dalam hatimu: "Siapakah yang sanggup menurunkan aku ke bumi?" (Obaja 1:3) Renungan: Suatu ketika ada seorang penulis terkenal di Eropa. Tadinya ia adalah orang yang miskin, tapi karena ketekunan dan kerja kerasnya, ia berhasil menghasilkan tulisan-tulisan yang bermutu. Dalam sekejap, ia menjadi seorang penulis yang sangat terkenal. Tetapi seiring dengan perubahan tersebut, berubah pula sikapnya. Ia menjadi orang yang sangat sombong, selalu meninggikan diri dan memandang rendah orang lain. Suatu hari penulis terkenal itu didatangi oleh seorang wanita tua, yang membawa sebuah buku catatan lusuh. Sambil memohon wanita itu berkata, "Bisakah Bapak memberikan penilaian atas tulisan ini?" Katanya sambil menyodorkan buku catatan yang dibawanya. Tanpa memandang wajah wanita tua itu, si penulis melihat-lihat isi buku tersebut. "Ini tulisan anak Ibu?" "O, bukan," jawab si wanita. "Jadi, ini tulisan siapa?" "O... ini tulisan murid saya," jawab wanita itu sambil tersenyum. "Ah, tulisan ini sangat buruk, seperti cakar ayam dan tidak bisa dibaca. Saya berani menjamin bahwa anak ini tidak mungkin berhasil." Wanita itu tidak marah meskipun kata-kata sang penulis terkenal itu begitu memojokkan. Lalu dia berkata, "Sebenarnya, ini adalah buku catatanmu ketika masih anak-anak. Apakah kamu tidak mengenali saya lagi? Saya dulu pernah menjadi gurumu." Ia terdiam, lalu mengambil buku itu dan melihatnya dengan cermat. Akhirnya dia mengenali tulisan itu sebagai miliknya. Wajahnya memerah karena malu, tapi sejak saat itu dia tidak lagi sombong. Jika tidak menjaga hati, kita bisa terjebak dalam dosa kesombongan. Banyak orang yang suka meninggikan diri, merasa paling benar, paling tahu, paling pandai, dan meremehkan orang lain. Sebagian orang tidak menganggap sifat-sifat yang disebutkan di atas sebagai pelanggaran yang serius terhadap firman Tuhan, seperti halnya dosa yang lain, seperti mencuri. Padahal firman Tuhan secara terang-terangan menyebutkan bahwa Tuhan membenci orang yang sombong. Selanjutnya dikatakan bahwa orang yang sombong akan direndahkan Tuhan. "Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu." (Yes 2:11) Jika kita mulai menyombongkan diri karena kelebihan-kelebihan yang kita miliki, berhati- hatilah. Ada baiknya kita memegang prinsip berikut, bahwa di atas kita masih ada orang yang lebih dari kita. Lebih baik, lebih tahu, lebih bijaksana, lebih pintar, lebih cantik, lebih kaya. Lagi pula belum tentu kita sehebat apa yang kita kira, karena orang yang sombong seringkali menilai dirinya secara berlebihan. Mari kita meminta agar Tuhan memampukan kita menjadi orang yang rendah hati. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku selalu tergoda untuk sombong karena kelebihan yang aku miliki. Mampukanlah aku untuk bersikap rendah hati, agar Engkau lebih leluasa memakai aku sebagai alat-Mu. Amin. (Dod).
Firman Tuhan mengatakan, “Orang yang menghormati Tuhan akan dihormati.” Allah membuat dia terhormat. Siapakah mereka yang menghormati Tuhan itu? Yang pertama, orang yang hidup tak bercacat, tak bercela. Ketika kita berbuat dosa, berarti kita tidak menghormati Allah. Sebab ketika kita melakukan kesalahan, sejatinya itu adalah sikap tidak menghormati Allah. Karenanya di dalam renungan hati kita,... Continue reading →
Wigand Sugandi- Matius 24:44-46 (TB) Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga." "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 2 Mei 2024 Bacaan: "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga." (Matius 21:28-30) Renungan: Seorang ayah mempunyai dua orang anak dengan karakter yang berbeda. Anak laki-laki sulung selalu berkata iya, atas perintah ayahnya, namun anak bungsu sering kali menjawab tidak, atas perintah ayahnya. Suatu hari sang ayah berkata kepada anak sulungnya, “Anakku, pergilah bekerja hari ini di kebun anggur kita.” Anak sulung menjawab, “Ya, bapa.” Anak sulung menjawab “Ya”, namun ia tidak pergi ke kebun anggur seperti yang diperintahkan ayahnya. Saat sang ayah bertemu dengan si bungsu yang suka protes, ia pun memerintahkan hal serupa. Dari bibir si bungsu, sang ayah mendengar jawaban, “Tidak mau.” Namun setelah dipikir-pikir, si bungsu menyesalinya dan pergi ke pertanian untuk bekerja sesuai perintah ayahnya. Siapakah di antara kedua anak itu yang melakukan kehendak ayahnya? Itulah pertanyaan yang diajukan oleh Tuhan Yesus kepada orang Farisi, setelah mereka menanyakan tentang dengan kuasa manakah Yesus melakukan tugas pelayananNya? Selanjutnya Tuhan Yesus membandingkan mereka dengan orang-orang berdosa seperti pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal. Kalimat yang diucapkan Tuhan Yesus itu berbunyi, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya." Mengapa Yesus membenarkan pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal daripada orang-orang Farisi? Apa yang membuat pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal itu lebih berharga dari pada orang Farisi? Karena para pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal mau percaya dan bertobat setelah mendengar perkataan Yesus, sekalipun tadinya mereka adalah para pemberontak. Sebaliknya, orang Farisi selalu menanyakan sesuatu kepada Yesus sepertinya mereka sungguh haus akan firman Tuhan, tetapi sebenarnya mereka hanya sekadar ingin menguji, menjebak dan menjatuhkan Yesus. Ketika orang Farisi mendengar firman Tuhan, mereka tidak mau bertobat. Mari kita introspeksi diri kita masing-masing. Bagaimana sikap hati kita ketika kita membaca atau mendengar firman Tuhan? Apakah kita hanya sekadar berkata, "O..." atau berkata "Kalau yang itu aku sudah tahu!" atau apakah kita memberikan respon serta mengambil tindakan untuk bertobat ketika ditegur oleh firman Tuhan? Jangan keraskan hati kita, biarlah kita selalu bersedia untuk menjadi pelaku firman. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku bersyukur karena hari ini aku diingatkan kembali supaya menjadi pelaku firman-Mu, bukan sekadar hanya mengetahui atau menghafalnya tetapi terlebih melaksanakannya dalam hidup kami sehari-hari. Amin. (Dod).
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 203 (Matius 5:1-12): Kita tiba dalam bagian terakhir dari ucapan bahagia di dalam Matius 5 ini. Ayat 9 mengatakan berbahagialah orang yang membawa damai. Siapakah para pembawa berita damai ini? Mengapa para pembawa berita pendamaian ini disebut berbahagia?
Kisah ini terinspirasi dari kehidupan di suatu kampung nelayan tambak di Kab. Penajam Pasir Pasir, Kaltim. Rampan harus memutus lingkaran ilmu hitam itu dengan membunuh seorang lelaki yang selama ini ia anggap sebagai ayahnya. Pada hari penebusan itu rahasia gelap dalam hidupnya terungkap. Siapakah dia? Siapa lelaki yang dibunuhnya itu? Kenapa kampung itu mati menyisakan empang-empang mati, dan kenapa ribuan berang-berang mengikutinya ketika dia tinggalkan kampung mati itu? Dimainkan oleh Maudy Koesnaedi sebagai Ibu, Yudi Ahmad Tajudin sebagai Bapak, Kevin Ardilova sebagai Rampan. Pengantar Cerita oleh Nicholas Saputra. Penulis Naskah oleh Hasan Aspahani dan Ali Sadli Salim. Sutradara Joned Suryatmoko. Penata Musik dan Efek Suara oleh Tesla Manaf. Produser: Happy Salma, Yulia Evina Bhara dan Pradetya Novitri. Diproduksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Titimangsa dan KawanKawan Media.
Episode kali ini adalah mukaddimah dari kompilasi bahasan tuntas dari Kitab Bulughul Maram karya Ibnu Hajar Al-‘Asqalani yang dipandu oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc. Ini adalah bahasan ringkas yang bersumber dari Syarh para ulama terutama dari Minhah Al-‘Allam fii Syarh Bulugh Al-Maram karya Syekh ‘Abdullah Al-Fauzan, Fath Dzi Al-Jalali wa Al-Ikram bi Syarh Bulugh Al-Maram karya Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, dan Subul As-Salam Al-Muwshilah ila Bulugh Al-Maram karya Muhammad bin Isma'il Al-Amir Ash-Shan'ani. Artikel lengkapnya bisa dilihat di website kami berikut: https://rumaysho.com/37319-siapakah-ibnu-hajar-al-asqalani-penulis-bulughul-maram-yang-terkenal-itu.html Silakan catat faedah berharga dari pembahasan ini dan amalkan ilmu yang telah didapat. Semoga bermanfaat :)