Podcasts about demikian

  • 165PODCASTS
  • 677EPISODES
  • 13mAVG DURATION
  • 5WEEKLY NEW EPISODES
  • May 15, 2025LATEST

POPULARITY

20172018201920202021202220232024


Best podcasts about demikian

Show all podcasts related to demikian

Latest podcast episodes about demikian

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 16 Mei 2025 - Waktu bersama Tuhan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later May 15, 2025 7:16


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 16 Mei 2025Bacaan: "Dan kerajaan Yosafat amanlah, karena Allahnya mengaruniakan keamanan kepadanya di segala penjuru. Yosafat memerintah atas Yehuda. Ia berumur tiga puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh lima tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Azuba, anak Silhi. Ia hidup mengikuti jejak Asa, ayahnya; ia tidak menyimpang dari padanya, dan melakukan apa yang benar di mata TUHAN." (2 Tawarikh 20:30-32)Renungan: Lord Cairns, merupakan salah satu pria tersibuk di Inggris, memberikan waktu 1,5 jam setiap hari untuk berdoa dan mempelajari Alkitab. Jenderal Havelock, bangun pada pukul 4 pagi untuk berdoa, jika waktu untuk berbaris pukul 6 pagi. Ia melakukan itu karena ia tidak mau kehilangan hal yang istimewa yaitu untuk bertemu dengan Tuhan sebelum ia pergi. Kedua tokoh ini dikenal sebagai orang-orang yang saleh, sekalipun mereka bukanlah para rohaniwan. Yosafat adalah seorang raja yang saleh, yang mengikuti jejak kesalehan Daud, nenek moyangnya. Ia mencari Tuhan dengan segenap hatinya. Berulang kali Alkitab mencatat perihal kesalehannya. Salah satunya adalah ketika ia tidak menyembah Baal seperti halnya kerajaan Israel di utara. Ia juga merobohkan semua bukit pengorbanan dan tiang berhala di seluruh Yehuda. Kesalehan lain dari Yosafat terlihat ketika ia bersama Yoram, raja Israel, hendak pergi berperang melawan bangsa Moab. Saat itu mereka kehabisan air, lalu mereka meminta petunjuk Tuhan kepada Nabi Elisa. Awalnya Elisa tidak bersedia menolong raja Israel, tetapi ia akhirnya menolongnya juga hanya karena ditemani oleh Yosafat, raja Yehuda! (2 Raj 3:14). Kesalehan Yosafat tetap dikenang, bahkan setelah ia meninggal. Sewaktu Yoram, anaknya yang menggantikannya sebagai raja Yehuda, tetap hidup dalam dosa penyembahan berhala dan membunuh semua anak-anak Yosafat yang lain, dikatakan bahwa ia tidak hidup saleh seperti ayahnya, Yosafat. Dan ketika Ahazia, raja Yehuda, mati, ia tetap dikuburkan secara layak, hanya karena ia adalah cucu Yosafat yang "mencari Tuhan dengan segenap hatinya" (2 Taw 22:9). Karena kesalehannya inilah maka Yosafat diberkati Tuhan secara luar biasa. Tuhan mengokohkan kerajaannya. Ketakutan yang dari Tuhan menimpa seluruh kerajaan di sekeliling Yehuda, sehingga mereka tidak berani berperang melawan Yosafat. Dan, makin lama Yosafat makin kuat. Tuhan juga memberkati Yosafat dengan berkat-berkat materi. Sebab, dari antara orang-orang Filistin ada yang membawa persembahan dan perak sebagai upeti kepada Yosafat. Demikian juga orang-orang Arab, mereka membawa kambing dan domba dalam jumlah yang sangat besar kepada Yosafat. Bahkan seluruh rakyat Yehuda membawa persembahan kepada Yosafat sehingga ia menjadi kaya dan sangat terhormat. Hidup dalam kesalehan adalah cara untuk mendapatkan berkat-berkat Tuhan. Jika kita telah mencari Tuhan selama hidup kita, maka kita pun akan menerima berkat-berkat-Nya. Bukan saja berkat-berkat materi, tetapi juga berkat-berkat lainnya, seperti kehormatan yang Dia beri, serta perlindungan atas musuh yang akan mencelakakan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, mampukan aku menjadi orang yang saleh, yang selalu menaati firman-Mu di dalam seluruh hidupku. Amin. (Dod).Kencan Dengan Tuhan

Radio Elshinta
145 Petugas Haji Siap Tunaikan Badal Haji Bagi Jemaah Calon Haji yang Wafat Sebelum Wukuf

Radio Elshinta

Play Episode Listen Later May 15, 2025 3:28


145 Petugas PPIH Siap Tunaikan Badal Haji Bagi Jemaah Calon Haji yang Wafat Sebelum Wukuf. Demikian dikatakan Kepala Bidang Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah, Zaenal Muttaqin.

HADAPAN TAKHTA KASIH KURNIA
20250511: Hati Wanita Yang Berharga DiMata Allah. 1 Peterus 3:4.

HADAPAN TAKHTA KASIH KURNIA

Play Episode Listen Later May 11, 2025 57:30


20250511 : "Hati Wanita Yang Berharga Dimata Allah. 1 Peterus 3:4." Kebaktian Hari Ahad. Hari Ibu. 8.30am, 11 May 2025. BEM Lutong Baru BM. *** 1 Petrus 3:1-7, ITB. "[1] Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, [2] jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu. [3] Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, [4] tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah. [5] Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya, [6] sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman. [7] Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang." ***

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Senin dalam pekan ke-4 Paskah, 12 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 11, 2025 7:25


Dibawakan oleh Shendy Jost dari Paroki Santo Albertus Agung di Keuskupan Agung Makassar, Indonesia. Kisah Para Rasul 11: 1-18; Mazmur tg 42: 2-3; 43: 3.4; Yohanes 10: 1-10.GEMBALA YANG BAIK BERBAU DOMBANYA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Gembala Yang Baik Berbau Dombanya.Paus Fransiskus pernah mengujar satu himbauan sekaligus ajaran kepada seluruhGereja, dan secara khusus ditujukan kepada para Uskup dan imam, bahwa merekaharus berbau seperti domba-dombanya. Ajarannya itu sampai kini selalu menjadikutipan berbagai pihak di dalam Gereja Katolik. Paus sedang mengajarkan tentangiman yang terlibat dan menyatu dengan hidup yang nyata. Maksudnya ialah supaya tugas kepemimpinan dan pelayanan itu tidak meluluhmenempatkan orang di dalam kantor, rumah, di belakang meja, di forum diskusi,rapat dan perencanaan. Seperti Yesus Kristus sang Gembala sejati, siapa punkita yang mengikuti Dia, mesti dapat meneladani-Nya. Hal ini diungkapkan olehempat orang anak, dua perempuan dan dua laki-laki kakak-beradik. Mereka sangatmengagumi dan mengidolakan kedua orang tuanya. Masing-masing bersaksi bahwabapak  dan ibunya mengasihi setiapanaknya secara pribadi dan memperlakukan masing-masingnya sesuai keadaan dankarakternya. Masing-masingnya mengatakan bahwa nanti memilih jodoh, profilwanita atau pria pasangannya kurang lebih mengikuti pribadi bapak dan ibunyasendiri.  Ciri gembala yang berbau dombanya adalah seperti yang dilakukan oleh bapakdan ibu tadi.  Orang atau pihak yangdilayani diberikan rasa betah, dikasihi, dan dimajukan.   Pertama-tama karena mereka berbuat sepertiYesus, yang tidak memilih-milih orang untuk dilayani. Perlakuan setiap orangsecara pribadi dan perhatian kepada semua yang memerlukan kasih, merupakan carakonkret seorang gembala mengalami bau dombanya. Kondisi dan pengalaman konkretsetiap dan semua orang yang diperhatikan atau dilayani, dirasakan dan dimilikijuga si pelayan atau pekerja.  Nilai spesial untuk gembala yang baik yang berbau dombanya, ialah bahwaTuhan tak jijik dan menyerah dengan bau domba-domba yang diperhatikan. Diamalah suka dengan bau domba-domba itu. Bau mereka yang berbeda-beda itu sangatdisukai dan nantinya diubah dalam keharuman kasih dan kerahimanNya. Domba-dombabukan hanya di dalam kandang, tetapi juga di luar kandang, semuanyadigembalakan oleh Yesus. Demikian juga santo Petrus yang berhasil membawa orangorang yang di luar batas teritori Yahudi, untuk menjadi anggota Gereja Perdana. Gembala yang berbau dombanya belum semuanya terealisasi saat ini. Kita hendaknyatetap berdoa dan berharap supaya para gembala khusus, yaitu yang tertahbis dangembala umum umat beriman, menjadikan ini sebagai tantangan dalam membawabanyak domba lainnya ke dalam Gereja. Semua bau mereka mesti menarik kita semuamembawa mereka kepada Kristus.Marilah kita berdoa... Dalam nama Bapa...Tuhan Yesus Kristus,perkuatkanlah kami dengan semangat-Mu supaya kami dapat menjadi domba-dombayang baik dan  dapat membawa domba-dombalain untuk datang kepada-Mu dan menikmati suka cita di dalam Dikau.  Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

Radio Elshinta
Jamaah calon haji Indonesia di Madinah akan mulai diberangkatkan ke Makkah pada Sabtu (10/5/2025)

Radio Elshinta

Play Episode Listen Later May 9, 2025 3:13


Jamaah calon haji Indonesia di Madinah akan mulai diberangkatkan ke Makkah pada Sabtu besok. Setidaknya ada 7 kloter di Madinah atau kurang lebih 2.800 orang yang akan bertolak ke Makkah. Demikian disampaikan Kepala Daerah Kerja Makkah Ali Machzumi. @Kemenag_RI #liputanhajielshinta2025 #haji2025 #mabrursepanjangumur #hajimabrur

Radio Elshinta
20 hotel disiapkan untuk tempat menginap rombongan pertama jemaah calon haji yang diagendakan bergerak dari Madinah ke Makkah Sabtu besok.

Radio Elshinta

Play Episode Listen Later May 9, 2025 3:18


20 hotel disiapkan untuk tempat menginap rombongan pertama jemaah calon haji yang diagendakan bergerak dari Madinah ke Makkah Sabtu besok. Demikian dikatakan Kepala Daerah Kerja Makkah, Ali Machzumi.(Rap/MCHKemenag).@Kemenag_RI #liputanhajielshinta2025 #haji2025 #mabrursepanjangumur #hajimabrur

Radio Elshinta
Konsul Jenderal RI di Jeddah, Yusron B. Ambary: Jangan Coba-coba Berhaji Tanpa Visa Haji

Radio Elshinta

Play Episode Listen Later May 9, 2025 3:46


Pemerintah Arab Saudi tegas menindak jamaah calon haji tanpa visa resmi. Jemaah indonesia diminta umtuk tidak coba-coba berhaji tanpa visa mengingat risiko hukumnya yang berat. Demikian dikatakan Konsul Jenderal RI di Jeddah, Yusron B. Ambary.

Radio Elshinta
Kementerian Agama RI Ingatkan Masyarakat Akan Risiko Berhaji Tanpa Visa Haji Resmi

Radio Elshinta

Play Episode Listen Later May 6, 2025 3:57


Kementerian Agama RI ingatkan masyarakat akan risiko berhaji tanpa visa haji resmi, yaitu mulai dari pendeportasian hingga ke penahanan. Demikian dikatakan Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Akhmad Fauzin. (Rap) @Kemenag_RI#haji2025 #mabrursepanjangumur #hajimabrur

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Selasa, 29 April 2025 - Ijinkan Tuhan Bekerja dengan caraNya

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Apr 28, 2025 6:32


Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 29 April 2025Bacaan: Lalu Abner mengirim utusan kepada Daud dengan pesan: "Milik siapakah negeri ini? Adakanlah perjanjian dengan aku, maka sesungguhnya aku akan membantu engkau untuk membawa seluruh orang Israel memihak kepadamu." (2 Samuel 3:12)Renungan: Abner adalah panglima Saul, raja Israel, yang tentunya turut memusuhi Daud la menjadi sosok yang memegang peranan penting dalam setiap pertempuran antara keluarga Saul dengan keluarga Daud. Namun, kekecewaannya kepada Isyboset, anak Saul, membuatnya berbalik memihak Daud dan bersumpah untuk menjadikan Daud sebagai raja atas seluruh Israel. Kisah selanjutnya, Daud menjadi raja atas seluruh Israel. Daud tak pernah berpikir bahwa Tuhan akan membuat situasi berbalik arah, yakni orang yang memusuhinya di peperangan menjadi akses terbesar untuk memunculkannya sebagai raja Israel. Kita sering berpikir bahwa musuh tidak pernah mendatangkan sesuatu yang baik, melainkan hanya membuat hidup kita lebih buruk. Namun melalui kisah ini. Tuhan mencelikkan mata hati kita bahwa di balik kata "musuh" terdapat jendela Tuhan yang terbuka untuk membuat kita melakukan terobosan pandangan untuk lebih memahami kehendak Nya. Namun sering kali kepicikan pikiran atau kemarahan membutakan mata hati kita. Sering kali kita tidak mengerti jalan Tuhan di dalam hidup kita, tetapi keterbukaan hati membuat kita jauh lebih mudah untuk memahaminya. Semakin luas keterbukaan hati kita, semakin jauh jangkauan pandangan mata rohani kita, sehingga kita dapat mengerti bahwa Tuhan tidak begitu saja mengizinkan orang-orang yang membenci dan menyakiti tanpa ada maksud Tuhan di dalamnya. Di manakah kebesaran sebuah pengampunan tanpa adanya hati yang terluka? Di manakah teladan kasih yang sempurna tanpa hadirnya musuh dalam hidup? Yesus dikelilingi oleh mereka yang berteriak dengan penuh kebencian, "Salibkan Dia!" Tetapi, dengan membiarkan diri disalib, di situlah kasih yang agung ditunjukkan. Yesus tidak bereaksi terhadap kebencian dan caci maki yang dilontarkan kepada-Nya, melainkan membiarkan diri-Nya diperlakukan sedemikian rupa sampai rencana Bapa digenapi di dalam hidup-Nya. Demikian pula dengan Daud ketika Simei mengutuki dan melemparinya dengan batu. Hal ini menimbulkan kemarahan besar Abisai, pengawai Daud. Tetapi, Daud hanya berkata, "Biarlah ia mengutuki! Sebab apabila TUHAN berfirman kepadanya: Kutukilah Daud, siapakah yang akan bertanya: mengapa engkau berbuat demikian?" Lalu Daud melanjutkan perjalanannya, sementara Simei terus mengutuk. Bukankah banyak di antara kita bereaksi seperti Abisai yang penuh dengan kemarahan dan ingin menghentikan perjalanan untuk sekadar membalas sakit hati yang ada? Teladanilah Daud! Tanggalkan panas hati dan lanjutkan perjalanan hidupmu untuk makin mendekat kepada rencana-Nya. Mari kita membiarkan Tuhan bekerja dengan segala cara-Nya untuk menggenapi rencana-Nya yang terindah bagi kita, sekalipun di luar jangkauan pengertian kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, berilah aku kesabaran dan kerelaan untuk menerima sikap permusuhan orang lain sehingga aku bisa lebih mengerti maksud-Mu di dalam hidupku. Amin. (Dod).

Renungan Anak GKY Mabes
Waktu Khusus Bagi Allah (21 April)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Apr 20, 2025 4:10


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah WAKTU KHUSUS BAGI ALLAH Mari kita membaca Firman Tuhan dariLUKAS 5: 16Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.  Wonder Kids, sudah berapa lama sejak kamu memberikanperhatian penuh kepada Allah?. Sudah berapa lama sejak kamu hanya mendengarkan suara Allah tanpa melakukan hal lain? Inilah yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus menyediakan khusus untuk berkomunikasi dengan Allah-hanya dengan Allah. Jika kamu membaca perjalanan hidup Tuhan Yesus yang tercatat di Alkitab, kamu akan menemukan bahwa, Tuhan Yesus menjadikan pertemuan denganAllah sebagai kebiasaan. Ia menghabiskan waktu teratur bersama Allah, berdoa dan mendengarkan suara Allah. Demikian hal ini dicatat oleh Markus di dalam Markus1: 35, Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Wonder Kids, ijinkan aku bertanya. Jika Tuhan Yesus-AnakAllah, Juruselamat yang tidak pernah berdosa merasa Ia perlu menyediakan waktu untuk berdoa, bukankah kamu seharusnya juga melakukan hal yang sama? MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, berapa banyak waktu yang kamu berikan kepada Allah? Buatlah daftar semua kegiatan yang kamu kerjakan dalam satu hari – tidur, makan, belajar, bermain dengan teman. Ada berapa banyak waktu yang kamuhabiskan untuk setiap kegiatan tersebut? Sekarang, ada berapa banyak waktu yang kamu berikan kepada Allah? Apakah ada yang perlu kamu revisi? Mari kita berdoa Bapa yang baik, ajari aku untuk menyediakan waktu untukberdoa dan mendekat kepada-Mu. Tolong aku untuk menemukan damai sejahtera seperti Tuhan Yesus, agar aku bisa lebih dekat dengan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, MINTALAH PERTOLONGAN DARI TUHAN AGAR KAMU MENEMUKAN WAKTU YANG TENANG DIMANA KAMU BISA BERDOA DAN MENDEKAT KEPADA-NYA. Tuhan Yesus memberkati

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-5 PraPaskah, 10 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 9, 2025 7:25


Dibawakan oleh Safira dan Ketty dari Paroki Santa Theresia Lengko Ajang di Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kejadian 17: 3-9; Mazmur tg 105: 4-5.6-7.8-9; Yohanes 8: 51-59MELIHAT DAN BERSUKA CITA Renungan kita pada hari ini bertema: Melihat DanBersukacita. Perdebatan dan fitnah tentang identitas Yesus Kristus masihberlanjut. Hari ini penekanannya ialah pada sosok Abraham. Kitab Kejadianmenampilkan Abraham yang diartikan sebagai Bapak bagi sejumlah bangsa besar dibumi ini, mempunyai dua karakteristiknya. Sosok Abraham digambarkan sebagaiseorang pilihan Allah untuk mendiami wilayah yang asing baginya, yang dikuasaibersama segala keturunannya. Ia diberkati untuk memiliki banyak sekali keturunan. Ciri lain pada Abraham ialah perjanjian Allah atasnya yangharus dijamin dengan iman dan ketaatan kepada Allah. Dasar iman ini tidak hanyamembuat dia sebagai bapak iman bagi banyak orang, tetapi juga menunjukkantujuannya dalam persekutuan yang bahagia bersama Tuhan selama-lamanya. Iniadalah gambaran Abraham yang spiritual. Karakteristik yang pertamamenggambarkan sisi kefanaannya sebagai manusia yang mengalami kematian didunia. Sedangkan karakteristik yang kedua menggambarkannya sebagai pilihan Allahyang mengalami hidup abadi atau selama-lamanya. Dua sisi profil Abraham ini dijelaskan secara lengkap olehYesus kepada para lawannya. Ditegaskan-Nya kepada mereka bahwa Abraham yangmerupakan manusia dunia ini setelah genap usianya untuk mati, ia tunduk kepadapanggilan alam ini. Sampai dengan batas pemahaman di sini, para lawan itusanggup untuk mengerti dan percaya akan Abraham yang fana. Demikian juga denganpara nabi, kematian pada dasarnya merupakan bagian dari kefanaan mereka.  Mata mereka sama sekali dikaburkan dan hati mereka sungguhtertutup, sehingga mereka tak bisa menangkap bahwa Yesus Kristus adalahkenyataan janji Allah kepada Abraham dan pernubuatan para nabi. SebenarnyaYesus sedang menjelaskan bahwa karena Abraham punya aspek spiritual, ia sudahmelihat Yesus Kristus, Putera Allah. Abraham melihat dan bersuka cita karenajanji Allah kepadanya terwujud dalam diri Yesus Kristus. Aspek spiritual inilahyang tidak dapat ditangkap oleh kaum Farisi dan para ahli taurat. Yesus sedang mengajarkan kita tentang kekuatan rohani yangmerupakan karunia Roh Allah kepada setiap orang yang mengikuti-Nya. Dengankarunia ini, kita diberi jaminan untuk menikmati hidup ini melalui bagaimanakita melihat kemuliaan Allah yang hadir di dalam diri sendiri, sesama, danlingkungan sekitar. Pengalaman akan kemuliaan Allah itu menjadi dasar bagi kitauntuk bersuka cita dan bersyukur kepada Tuhan. Yang memperkuat suka cita iniialah aspek spiritual dari segala sesuatu di dalam hidup ini, karena di situTuhan sungguh hadir.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha murah,semoga kami selalu peka akan kemuliaan-Mu yang hadir di dalam segala sesuatu,khususnya di dalam hidup kami sebagai pribadi dan bersama. Salam Maria penuhrahmat ... Dalam nama Bapa ...

Tota Scriptura Podcast
REFORMING HEART #252: Apa Yang Menajiskan Manusia

Tota Scriptura Podcast

Play Episode Listen Later Apr 6, 2025 9:15


Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 252 (Matius 15:15-20): Apa yang masuk ke dalam tidak menajiskan manusia. Demikian dikatakan oleh Tuhan Yesus. Kerajaan Allah tidak berkait dengan macam-macam peraturan tentang makanan. Tetapi, kalau peraturan tentang makanan tidak penting, mengapa di dalam Kitab Imamat dibedakan antara binatang yang haram dan halal, di mana kitab itu melarang orang Israel memakan yang haram (Im. 11:4)? 

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Sabtu, 29 Maret 2025 - Bangkit dari kegagalan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Mar 28, 2025 7:09


Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 29 Maret 2025Bacaan: "Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana." (Amsal 24:16) Renungan: Ada seorang koki sedang membuat kue. Namun setelah menyelesaikan pekerjaannya, baru ia sadar bahwa ia telah melakukan satu kesalahan. Ia lupa memasukkan baking powder ke dalam adonan kue coklatnya. Hasilnya, setelah dipanggang kue coklat tersebut tidak mengembang alias bantat. Tekstur kue coklat yang seharusnya tebal, lembut, dan berpori-pori, menjadi agak padat dan basah. Namun, siapa yang menyangka pada akhirnya hasil dari adonan yang gagal ini justru banyak disukai orang sampai saat ini. Kue itulah yang sekarang kita sebut sebagai brownies. Begitulah sebuah kesalahan, tidak selalu akan berakhir dengan kesia-siaan. Memang, ada pepatah yang berbunyi, "Nasi sudah menjadi bubur." Kita tidak akan bisa mengembalikan bubur itu kembali menjadi nasi. Tetapi, kita bisa mengolah agar bubur itu menjadi enak dan menarik. Demikian juga dengan kehidupan kita. Mungkin kita pernah melakukan kesalahan yang membuat hidup kita menjadi tidak sesuai dengan apa yang kita dan Tuhan harapkan. Kita merasa bahwa kita telah hancur, terpuruk, dan tidak berdaya. Semua harapan seakan-akan sirna begitu saja dan masa depan seolah-olah menjadi suram. Hal seperti inilah yang pernah dialami oleh Raja Daud. Pada awalnya keadaan Daud sangat baik. la begitu dikasihi oleh banyak orang karena keberaniannya. Ia juga begitu dikasihi oleh Tuhan karena sikapnya yang sangat mengandalkan Tuhan. Ia diberi gelar "orang yang berkenan di hati-Nya" (1 Sam 13:14). Namun, karena satu kesalahan yang ia buat, yaitu perzinaan, semua kegemilangan yang ia peroleh seolah-olah hilang terhapus oleh kesalahannya itu. Tetapi, karena hatinya lembut, ia mau bertobat ketika pesan Tuhan datang kepadanya melalui Nabi Natan. Hidupnya pun kembali dipulihkan walau ia harus tetap menerima akibat dari kesalahannya itu. Daud bangkit! Dan dalam pandangan Tuhan, Daud tetap dianggap sebagai orang benar. Itulah sebabnya, setiap raja setelah dia yang hidup dalam jalan Tuhan diberi tanda positif "seperti Daud leluhurnya". Di dalam perjalanan hidup ini, tidak seorang pun yang luput dari kesalahan. Setiap kita, entah waktu kecil atau sudah dewasa, entah siang ataupun malam, pasti pernah berbuat salah. Tetapi sadarilah, kesalahan-kesalahan yang kita buat bisa menjadi pengalaman penting untuk kehidupan ke depan. Justru ketika kita seakan-akan kehilangan kekuatan sebagai akibat dari kesalahan yang kita buat, kita didorong untuk mengandalkan Tuhan. Kita yang hidup di dalam kasih karunia Tuhan harus memandang bahwa kesalahan bukanlah akhir dari sebuah perjalanan hidup. Walau kelihatannya semua berantakan, kalau kita kembali dan berserah pada Tuhan, bukan tidak mungkin kita bisa menghasilkan yang baik dari kesalahan kita. Ketika kita memilih untuk bangkit, berubah, dan berserah kepada-Nya, maka la akan membawa kita pada jalan-jalan-Nya! Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, berilah aku hikmat untuk belajar dan kemampuan untuk bangkit dari setiap kesalahan yang aku lakukan, sehingga aku tidak terpuruk tetapi tetap semangat karena Engkau ada besertaku. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat dalam pekan ke-3 PraPaskah, 28 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 27, 2025 7:28


Dibawakan oleh Melisa Keti dan Robin dari Paroki Santo Yoseph Pekerja Penfui di Keuskupan Agung Kupang, Indonesia. Hosea 14: 2-10; Mazmur tg 81: 6c-8a.8bc-9.10-11ab.14.17; Markus 12: 28b-34BELAS KASIH LEBIH BESAR DARIPADA SEMUA KURBAN DANPERSEMBAHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Belas Kasih LebihBesar daripada Semua Kurban dan Persembahan. Pernyataan ini mengundang kitauntuk merenungkan secara mendalam kebenaran dasar iman kita dan hubungan kitadengan Tuhan. Ajaran ini mengingatkan kita bahwa ritual agama, doa-doa, dankurban merupakan devosi kita yang penting, namun semua itu akan menjadi hampajika tidak disertai dengan bela rasa dan kasih yang sejati kepada sesama. Di dalam Injil Markus pada hari ini, Tuhan Yesus mengajartentang kasih yang tulus kepada Tuhan dan sesama. Seorang ahli Taurat yangmenerima ajaran ini memperjelas dengan berkata: “Mengasihi Allah dengan segenaphati, dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan, serta mengasihisesama manusia seperti diri sendiri jauh lebih utama daripada semua kurbanbakaran dan persembahan.”  Bela rasa atau belas kasih merupakan cinta dalam tindakan.Hal ini terwujud pertama-tama melalui perhatian Tuhan kepada umat manusia.Ketika kita berbuat kasih, kita meneladani Kristus, yang selalu melayani orangkecil, terlupakan, pendosa, dan yang remuk redam hatinya. Hati yang belas kasihseperti memberi makan yang lapar, menghibur yang bersedih, mengampuni orangyang bersalah kepada kita, menggambarkan sebuah hati yang sungguh sesuai dengankehendak Allah. Mengapa bela rasa atau belas kasih itu lebih besarkualitas imannya daripada kurban dan persembahan? Di dalam Perjanjian Lama,kurban-kurban dibuat agar menolong orang beriman menyatakan pertobatan dandevosi kepada yang ilahi. Demikian juga aneka jenis persembahan yang dibuatmenjelaskan bagaimana orang beriman berdevosi dan beribadat.  Namun demikinan, ternyata semua kurban dan persembahan itukemudian menjadi rutinitas belaka ketika tidak berkorelasi dengan sebuah hatiyang sungguh mendambakan keadilan, damai, dan cinta. Sebaliknya belas kasihatau bela rasa, adalah suatu tanggapan aktif dan transformatif yang menunjukkankehadiran Allah di dalam dunia. Ketika kita berbelas kasih atau berbuat kasihkita membangun relasi, menyembuhkan luka-luka, dan memperkuat persekutuan. Beberapa usulan praktis untuk menghayati belas kasih ialahseperti mengampuni sesama, menolong orang yang sedang kekurangan, berbicaradengan lemah-lembut, sabar dan penuh pengertian. Paus Fransiskus menegaskan,bahwa Gereja yang berbela rasa ialah Gereja yang menjadi sebuah “rumah sakitlapangan”, yaitu tempat untuk menyembuhkan semua luka dan derita, sebelumpertolongan dalam bentuk-bentuk lain yang datang kemudian. Di dalam masaPraPaskah ini, perbuatan kasih akan sangat penting sebagai jalan untuk pertobatankita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, ampunilahkami yang berdosa karena tidak cukup kuat untuk berbuat kasih secara konsisten.Kemuliaan kepada Bapa ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Selasa dalam pekan ke-3 PraPaskah, 25 Maret 2025, Hari Raya Kabar Suka Cita

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 24, 2025 7:32


Dibawakan oleh Clifford Erikson Kwandang dari Paroki Vincentius a Paulo di Keuskupan Malang, Indonesia. Yesaya 7: 10-14; 8: 10; Mazmur tg 40: 7-8a.8b-9.10.11; Ibrani 10: 4-10; Lukas 1: 26-38KABAR SUKA CITA HARI INI Tema renungan kita pada hari ini, Hari Raya Kabar SukaCita ialah: Kabar Suka Cita Hari Ini. Di dalam tayangan-tayangan video singkatberbasis media sosial yang sedang trendy saat ini, kita selalu diberi jawabanatas pertanyaan: “Apa kata-kata hari ini?” Orang yang ditanyai selalu memberijawaban berupa kata-kata bagus untuk didengar, ungkapan persahabatan,pernyataan yang memotivasi, dan seruan yang menginspirasi.  Kalau misalnya pada saat menonton dan mendengar pernyataanyang memotivasi seperti, “Kuatkanlah keyakinanmu, jangan pernah menyerah,karena kesulitan sehari cukuplah untuk sehari,” Anda sedang tertekan dan kecewakarena suatu masalah tertentu, Anda bisa jadi terhibur dan menjadi tenang. Andaakan kembali memulai harimu dengan menjadi bersemangat dan bersuka cita kembali.Pada zaman kita ini media sosial berbasis audi-visual dandigital sedang berjalan beriringan dengan kreativitas generasi manusia penggunamedia yang semakin meluas dan maju. Pewartaan dan penyebaran kabar baik dapatdilakukan oleh sebanyak mungkin orang dengan kemampuan dan kreativitasnyamasing-masing. Dalam kaitan dengan ini, peristiwa Kabar Suka Cita tentangPerawan Maria dari Nazaret yang diangkat menjadi Bunda Allah dan Yesus JuruSelamat dunia yang terlahir melalui rahim Maria, harus dapat menjadi motivasiutama bagi kita untuk selalu berbagi kabar baik, kabar bahagia, dan kabarmenyelamatkan di antara kita. Pada dasarnya, Tuhan sendiri adalah pemberi dan pembagikabar suka cita tentang misteri-misteri kemuliaan-Nya kepada kita. Hari RayaKabar Suci Cita ini merupakan salah satu jenis pernyataan kemuliaan surgawiitu. Tindakan Tuhan ini yang mesti kita lanjutkan dalam kehidupan kita tiaphari, ketika kita sendiri menyampaikan kabar baik yang kita bawa atau kehadirankita yang menjadi kabar baik bagi orang-orang di sekitar kita. Pertanyaannyaialah: apakah konten kabar baik yang dapat kita bagikan? Kita sebagai orangnya Yesus Kristus yang diutus sebagaisaksi-saksi-Nya di dalam dunia, konten kabar suka cita hari ini yang kita bawatentu saja Tuhan Yesus sendiri. Kata-kata, ungkapan dan pernyataan yang berisikebaikan untuk menghibur dan menguatkan mesti kita akui sebagai inspirasi dariTuhan, dan bukan dari Setan atau sumber kejahatan tertentu. Hantu tidak mungkinmenyebarkan kabar suka cita. Kita sebagai pribadi dan komunitas, hendaknya membawa namaYesus, tindakan dan pengajaran-Nya sebagai kabar suka cita yang kita wartakankepada orang lain. Demikian seperti yang dikatakan oleh kitab suci, kitasungguh menjadi garam dan terang untuk dunia saat ini. Tuhan adalah kabar sukacita, kita adalah pembawanya.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah yangMahabesar, mampukanlah kami menjadi pembawa suka cita yang sejati di dalamdunia saat ini. Bapa kami yang ada di surga... Dalam nama Bapa ...

Ruang Publik
Mencermati Arah Sekolah Rakyat

Ruang Publik

Play Episode Listen Later Mar 12, 2025 51:55


Sekolah Rakyat (SR) segera hadir pada Juli 2025 mendatang di 53 lokasi. Anggaran operasional tiap SR disiapkan Rp100 miliar. Program ini dikomandoi Kementerian Sosial untuk memutus rantai kemiskinan, dengan menyediakan pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Kemensos sudah membentuk tim formatur Sekolah Rakyat yang melibatkan dua kampus, yakni Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Sejumlah daerah sudah menyatakan kesiapan membangun SR. Misalnya Kota Bekasi, Jawa Barat yang percaya diri meluncurkan Sekolah Rakyat pada Juli mendatang. Demikian juga dengan Pemprov Jawa Timur yang menyediakan 5 hektare lahan untuk SR. Jatim tercatat sebagai provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Indonesia, yakni mencapai 3,9 juta jiwa berdasarkan data BPS per Maret 2024. Namun, hingga kini baru secuplik informasi yang diketahui tentang detail penyelenggaraan Sekolah Rakyat, misalnya, konsep SR yang bakal dibuat serupa sekolah asrama (boarding school) agar siswa lebih fokus belajar dan mendapat asupan gizi yang cukup. Mulai bermunculan pertanyaan di publik tentang implementasi SR. Ini tentu mengingatkan dengan Sekolah Rakyat di era kolonial. Apakah sama atau berbeda? Mengapa memilih nama Sekolah Rakyat? Bagaimana dengan kurikulumnya? Apa saja tantangan dan potensi dampak yang harus diwaspadai? Apakah SR merupakan solusi persoalan kemiskinan di negeri ini?Kita bincangkan bersama Tim Sekolah Rakyat Unesa dan Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Martadi dan Pakar pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Itje Chodidjah.*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu dalam pekan ke-1 PraPaskah, 12 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 11, 2025 8:25


Dibawakan oleh Ina dan Karni dari Paroki Santo Petrus Colol di Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yunus 3: 1-10; Mazmur tg 51: 3-4.12-13.18-19; Lukas 11: 29-32TANDA-TANDA Renungan kita pada hari ini bertema: Tanda-Tanda. Kepekaankita akan tanda-tanda merupakan bagian dari ciri kita sebagai makluk hidup.Binatang memiliki insting untuk tahu suatu tanda dan memberikan reaksi atasnya.Demikian juga kita manusia, tanda tertentu yang kita temukan, memberikan pesanuntuk kita tanggapi. Rekasi kita bisa positif atau negatif, baik atau buruk,suka atau tidak suka. Tanda-tanda kehidupan merupakan bagian dari seluruh proseskomunikasi kita. Bahasa sebagai alat komunikasi yang mendasar, pada prinsipnyaialah tanda yang mengungkapkan maksud pikiran dan hati kita. Dunia danlingkungan di sekeliling kita, adalah tanda Tuhan mengungkapkan keterlibatandan kasih-Nya dengan kita. Singkatnya, hidup kita sangat memerlukan tandasupaya kita dapat mengerti semua yang sudah ada, yang ada sekarang, dan yangakan ada.  Dunia ini dan hidup kita akan menjadi sangat lain, jikaTuhan tidak menyediakan segala tanda bagi kita. Betapa sulitnya mengetahui danmembayangkan Tuhan sesungguhnya, jika ia tidak memakai tanda apa pun untukberhubungan dengan kita. Bagaimana mungkin komunikasi dengan manusia terjadi,jika sejak awal kehidupan tidak ada bahasa dan benda-benda ciptaan yang menjaditanda ungkapan perhatian Tuhan kepada manusia? Singkatnya, tanda adalah cara Tuhan melakukan aktivitasdalam berhubungan dan berkomunikasi dengan kita manusia. Tanda yang menjadipuncak tindakan dan komunikasi Tuhan kepada manusia ialah Sabda Allah atauPutra-Nya sendiri yang menjadi manusia. Dia adalah Yesus Kristus dari Nasaretyang menurut catatan kitab suci, hidup di dunia Palestina dan sekitarnya selama30-an tahun usianya. Semua perbuatan, pelayanan, dan kesaksian-Nya adalahtanda-tanda kebesaran dan kemuliaan Tuhan, dengan tujuan utama ialah supayaumat manusia di dunia menjadi berbalik dari dosa, ditebus, dan diselamatkan. Sikap manusia kepada tanda yang ada di sekitarnya bisamenerima dan menggunakannya, atau sebaliknya menolak dan membinasakan tandatersebut. Tuhan Yesus sudah menghadirkan dan menyaksikan diri-Nya sebagai tandaAllah sendiri, namun tidak semua manusia menerima-Nya. Sebagian menolaknya,seperti yang diwakili oleh orang-orang Farisi, para ahli Taurat dan semuapengikut mereka. Mungkin saja ada orang di sekitar kita yang bersikap sepertigolongan orang-orang tersebut. Pada umumnya kita sebagai pengikut Kristus percaya danmengikuti pesan dari tanda-tanda perbuatan Tuhan yang disampaikan melaluiGereja kita. Masa PraPaskah ini adalah tanda dari Tuhan melalui aturan Gereja,supaya kita dapat bertekun dalam pembaharuan diri. Berdoa, berpuasa dan beramalkasih merupakan tanda-tanda kegiatan rohani yang mendukung pertobatan kita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus sang Gurukami yang baik, ajarilah kami selalu dalam pembaharuan diri dalam masa tobatini. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Sabtu dalam pekan ke-7 masa biasa, 1 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Feb 28, 2025 5:53


Dibawakan oleh Aureli Endo dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Sirakh 17: 1-15; Mazmur tg 103: 13-14.15-16.17-18a; Markus 10: 13-16DOA DAN DUKUNGN BAGI GENERASI MUDA Renungan kita pada hari ini bertema: Doa Dan Dukungan BagiGenerasi Muda. Di sini kita menyebut generasi muda dengan maksud untuk mencakupsemua kelompok muda, yaitu dari kanak-kanak, anak-anak, remaja, dan orang muda.Di mana-mana, generasi ini dipandang sebagai elemen masyarakat dan Gereja yangselain dibanggakan tetapi juga diremehkan.  Contoh sederhana, anak yang lahir sangat dibanggakan orangtuanya sebagai karunia dari Tuhan. Namun demi kerja dan nafkah, anak seringditinggalkan. OMK sering dipuji atas semangat dalam keterlibatannya, namunsering juga suara mereka tidak didengar, dan kurang dukungan finansial olehGereja untuk kegiatan mereka. Bagaimanapun, segmen generasi muda tidak bisa disepelekanbegitu saja. Energi mereka sangatlah kuat. Bahkan jika hal ini dipandang darikaca mata politik, segmen mereka sangat diperlukan untuk mendukung elektoralpemilu baik parlemen maupun presidensial dan kepala daerah. Tuhan Yesus memintaperhatian kita akan energi generasi muda, atau lebih khusus lagi anak-anak danorang muda dihargai dan dijadikan pendukung kehidupan pada umumnya. Yesus menerima dan memberkati mereka. Yesus jugamenjadikan mereka model bagi pencapaian dan pemilikan kerajaan Allah. Tuhanmenyamakan kerajaan Allah dengan anak-anak kecil. Mengapa? Mereka  pada umumnya yang diremehkan, dipandangkecil, dan yang tidak akses banyak kesempatan. Tetapi Tuhan memilih untukmenjadi kecil, menjadi terendah, bahkan yang teraniaya. Dia sendiri menyamakandiri-Nya dengan anak-anak kecil. Ia selalu berkata bahwa yang terkecil adalahyang terbesar. Ini adalah bagian dari cara penyangkalan diri yangditeladankan oleh Yesus Kristus. Kita semua yang mengikuti Dia, dituntut untukmenghayati bentuk-bentuk penyangkalan diri, supaya kita menjadi selamat danmendapatkan tempat di dalam kerajaan Allah. Sebagai suatu bentuk tindakankonkret, kita mesti selalu memberikan tempat yang spesial kepada generasi muda.Tempat yang spesial itu ialah bahwa mereka selalu menjadi prioritas untukdidoakan dan didukung.  Tuhan menyamakandirinya dengan mereka, maksudnya untuk menarik perhatian kita kepada mereka. Generasi muda yang rapuh, labil, sakit dan miskin menarikperhatian kita. Demikian juga generasi muda yang berbakat, sehat, semangatbelajar, dan berprestasi, tentu tidak luput dari perhatian kita. Mereka tentusaja harus didukung dan didoakan, supaya energi mereka yang amat kuat ituakhirnya bermanfaat untuk kemajuan hidup bersama yang lebih baik, daripadasebagai potensi yang dimanfaatkan untuk merugikan diri mereka sendiri dan oranglain.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah, semogagenerasi muda dalam setiap tingkat kehidupan selalu mengikuti jalan YesusKristus, sang Guru. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Sabtu dalam pekan ke-6 masa biasa, 22 Februari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Feb 21, 2025 9:33


Dibawakan oleh Wati Ontong dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 1 Petrus 5: 1-4; Mazmur tg 23: 1-3a.3b-4.5.6; Matius 16: 13-19SATU UNTUK SEMUA, SEMUA UNTUK SATU Renungan kita pada hari ini bertema: Satu Untuk Semua,Semua Untuk Satu. Pada suatu hari Minggu tengah hari yang cerah, cuaca dilapangan Santo Petrus di Vatikan bertemperatur sekitar 26 derajat. Bagikebanyakan orang cuaca itu tergolong panas. Semua orang berkeringat. Namunmereka tetap semangat memadati lapangan itu untuk berdoa Angelus bersama PausFransiskus dan mendengarkan pengajarannya yang hanya berdurasi 5-10 menit. Begitu tampak Bapa Suci jauh di atas jendela balkonapartemen Vatikan, dan yang ditampilkan dalam layar elektronik di sisilapangan, semua orang bertepuk tangan. Dari keramaian itu terdengar sejumlahteriakan seperti “Viva Paus”, atau “Hidup Fransiskus”. Ada satu teriakan yangcukup unik yang kedengaran cukup keras ialah: “Satu untuk Semua, Semua untukSatu.” Bisa dimaklumi, dalam pemandangan kerumunan besar bersama dengan BapaSuci Fransiskus, orang-orang tentu merasa cocok sekali untuk memakai seruanyang unik tersebut. Dalam pemahaman yang sederhana, kita dapat mengatakanbahwa satu orang pribadi Paus Fransiskus adalah untuk semua anggota GerejaKatolik seluruh dunia. Demikian juga sebaliknya, semua orang di dalam GerejaKatolik menyatukan dirinya di bawah satu kepala, yaitu Paus Fransiskus. Didalam renungan yang lebih mendalam, kita perlu menempatkan keyakinan kitatentang persekutuan dan kebersamaan itu di dalam terang Kitab Suci. Dikatakanbahwa Tuhan menghendaki kita untuk menjadi satu sama seperti Dia dan Bapa adalahsatu. Semua yang dikumpulkan di dalam nama Yesus Kristus adalah satu Roh,sehingga setiap orang dan semuanya dibaptis ke dalam satu tubuh saja. Maka sebagai bagian dari puncak penghayatan iman kitaialah bahwa kita menerima dan menjadi bagian di dalam persekutuan dengan Tuhandan dengan sesama orang beriman. Tuhan menyediakan instrumen praktis untukmembuat kita menjadi satu, dan di dalam dunia ini Ia menjadikan Paus sebagaitanda pusat persekutuan kita. Yesus pertama kali menetapkan simbol persatuandan persekutuan itu dengan menjadikan Petrus, rasul-Nya yang pertama, sebagaibatu karang, dan dipercayakan untuk menjalankan tugas merawat dan menjagapersekutuan. Apa yang dipikirkan dan dilakukan Paus, ialah atas perintah Tuhan. Pada hari ini, pesta Takhta Santo Petrus, kita mendoakanBapa Suci dan persatuan Gereja kita sebagai Katolik, yaitu universal. Di dalamdoa-doa dan terutama Ekaristi, pada saat menerima Komuni Kudus, hendaknya kitamemperkuatkan semangat persekutuan di dalam iman dan kasih. Kita menjadikanpersekutan nyata melalui hormat, kasih dan ketaatan kepada Bapa Suci. Bersamadan bersatu di antara kita dan dengan Paus, kita bersatu dengan Kristus sebagaikepala kita. Kita semua adalah anak-anak Bapa.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, penuhilahBapa Suci dengan segala kebijaksanaan, dan perkuatkanlah persekutuan kami. Bapakami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...

Narasipostmedia
Stonehenge, Misteri Peradaban Neolitik

Narasipostmedia

Play Episode Listen Later Feb 16, 2025 13:03


Stonehenge, Misteri Peradaban NeolitikHaifa Eimaan(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)Voice over talent: Dewi NasjagNarasiPost.Com-Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa Stonehenge yang kita lihat sekarang ternyata jauh berbeda dari tampilan aslinya ribuan tahun lalu. Demikian pula dengan keberadaan bebatuan raksasa yang ternyata tidak berasal dari satu lokasi. Rentetan penelitian para arkeolog yang tidak pernah putus, membawa kita pada pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana Stonehenge ini dibangun dan berubah seiring waktu. (bbc.com, 5-1-2025)Naskah selengkapnya: ⁠https://narasipost.com/history/01/2025/stonehenge-misteri-peradaban-neolitik/Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini,Follow us on:instagram: http://instagram.com/narasipostFacebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/Twitter: Http://twitter.com/narasipostx

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu dalam pekan biasa ke-5 masa biasa, 12 Februari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Feb 11, 2025 6:49


Dibawakan oleh Victor dan Ade dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kejadian 2: 4b-9.15-17; Mazmur tg 104: 1-2a.27-28.29bc-30; Markus 7: 14-23BERSYUKUR ATAS FIRDAUS Renungan kita pada hari ini bertema: Bersyukur AtasFirdaus. Orang Eropa sangat bersyukur atas keindahan alam tanah airnya, namunketika mereka berkesempatan mengunjungi belahan dunia lain, mereka lebihbersyukur lagi karena dunia ini sangat indah untuk dinikmati. Orang Asia begitubangga dengan kekayaan alam dan dunia tropisnya. Namun ketika mengalami Eropaatau Amerika, mereka tambah kagum dan bersyukur bahwa dunia ini amat indah. Orang Amerika sangat memuji budaya dan tanah airnyasebagai surga di dunia, namun ketika datang ke Eropa, Asia atau Afrika, merekamenjadi diperkaya oleh kenyataan dunia ini yang begitu indah dan harusdisyukuri. Demikian juga orang Afrika yang sangat yakin dengan keindahan aslitanah airnya penuh dengan hasil bumi. Namun mereka akan bertambah senang danbersyukur ketika mereka sampai ke Eropa, Amerika, dan Asia untuk ikut mengalamikeindahan dunia ini. Kesimpulannya, kita berterima kasih dan kagum dengan Tuhanyang mengadakan dan menyerahkan semua itu kepada kita. Rasa kagum, bangga, berterima kasih dan bersyukur pertamakali dibuat oleh manusia yang pertama Adam dan Hawa. Setelah mereka diciptakansesuai gambar dan rupa Allah sebagai pria dan wanita, Tuhan menempatkan merekake taman Firdaus yang begitu lengkap dan indah. Sebenarnya kita semua mengikutisebuah proses utama yang sama. Saya dilahirkan sebagai orang dari ras danbudaya yang khas, ditempatkan di dalam sebuah lingkungan yang sesuai denganfaktor-faktor keturunan saya. Tuhan membuat kita masing-masing gambar danrupa-Nya dari sudut ciptaan yang khas tentang diri dan tempat kita berasal. Maka saya menerima, bangga, dan bersyukur ataspenciptaanku dan penempatanku di tempat saya berasal. Anda, dia, dan merekajuga demikian: masing-masing dikarunia pribadi yang khas dan dibuat melekatdengan keindahan dan keutuhan dalam lingkungan tempat tinggal yang sesuaidengan pribadi masing-masing orang. Kejahatan dan dosa timbul ketika seseorangtidak betah dengan lingkungan atau “firdaus” tempat ia berada. Ketika relasiantara seorang dengan yang lainnya di dalam “firdaus” itu bukan lagi sebagai sesamamanusia yang bermartabat tetapi musuh yang mengancam dan merugikan, di situterjadi bencana kemanusiaan. Firdaus berubah menjadi taman dosa. Hubungan antara pribadi dan pribadi dengan lingkungannya,menurut teks Injil pada hari ini, menjadi rusak karena niat jahat dan keinginannegatif yang keluar dari hati manusia. Datangnya kejahatan adalah dari dalamdiri manusia. Kita perlu memperkuat rasa syukur dan bangga karena kitadikaruniai rahmat untuk hidup bersama dengan sesama kita di dalam firdaustempat kita berada, maka kejahatan-kejahatan dapat dihindari dari kehidupankita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah kami,semoga Roh-Mu selalu menjiwai hidup kami setiap saat dan di tempat ini. Bapakami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Selasa pekan ke-4 masa biasa, 4 Februari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Feb 3, 2025 7:33


Dibawakan oleh Itak Jen dan Elen Bangun dari Paroki Katedral Roh Kudus Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Ibrani 12: 1-4; Mazmur tg 22: 26b-27.28.30.31-32; Markus 5: 21-43 JALAN TERUS DAN TETAP SEMANGAT   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Jalan Terus dan Tetap Semangat. Ungkapan dalam bahasa Inggris yang mirip dengan tema ini ialah: the game must go on. Orang Italia menyebutnya “sempre avanti”. Kita menyadari bahwa setan-setan tidak berhenti atau tidak lelah menggodai kita. Demikian juga kita paham bahwa kesulitan dan penderitaan akan selalu kita alami.   Kita mengingat tentang godaan terhadap Yesus sebanyak tiga kali ketika Ia berpuasa selama 40 hari di pada gurun. Diceritakan bahwa ketika Yesus mengusir si penggoda itu dengan seruan: Enyalah engkau, Setan!, Penjahat itu memang pergi, namun ia tetap menunggu kesempatan lain yang tepat agar ia dapat menjalankan tugasnya menggodai dan memperdayai Yesus.   Hari ini bacaan-bacaan kita sepertinya memberikan kesan bahwa setan-setan sedang istirahat sejenak. Dengan begitu Yesus mempunyai kesempatan yang leluasa untuk menyembuhkan orang-orang sakit. Mungkin setan sedang kasihan juga kepada orang-orang sakit, sehingga ia tidak ingin menambah penderitaan atas mereka. Atau mungkin mereka menghormati Yesus yang sedang bekerja.   Apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus harus memotivasi kita untuk tetap bekerja dan tetap juga sadar bahwa selalu ada godaan untuk menghalangi kita bekerja. Surat kepada orang Ibrani memotivasi kita dengan berkata: “Marilah kita berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita ... dengan mata yang tertuju kepada Yesus.” Fokus bekerja dan kekuatan Tuhan merupakan sumber daya kita.   Kita harus berjalan terus dan tetap bersemangat.  Tugas utama, mandat, perutusan, dan tanggung jawab harus tetap menjadi urusan kita setiap saat. Meski godaan, tantangan, gangguan, kesulitan, bahkan ancaman apa pun bentuknya menghadang, kita jalan terus saja, semangat saja. Tuhan tahu kita sedang berjuang dan diancam sekali pun, tapi Ia mengizinkan kita jalan terus dan Ia akan turun tangan membantu pada saat kita sudah tidak mampu lagi. Hal ini paling kurang mencegah dua kebiasaan buruk yang sering kita lakukan.   Pertama, ketika sudah berhasil melewati sebuah ujian atau kesulitan kita menjadi santai, kurang waspada, dan menjadi kendor semangatnya. Ini justru menjadi kesempatan baik bagi setan untuk mendekat dan melakukan tugasnya.   Kedua, ketika sudah melewati semua rintangan atau kesulitan tidak lama berselang datang lagi kesulitan yang lain. Akibatnya orang menjadi putus asa, lelah, dan menyerah. Ini juga menjadi kesempatan bagi setan untuk mendekat dan bersemangat bekerja. Jadi untuk mengatasi sikap santai dan putus asa, kita perlu memiliki satu kekuatan, yaitu berjalan terus dan tetap bersemangat. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, kuatkanlah iman kami supaya kami dapat mengalahkan sikap santai dan putus asa di dalam diri kami. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu pekan ke-3 masa biasa, 29 Januari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 28, 2025 8:21


Dibawakan oleh Juan dan Loly dari Paroki Maria Bunda Tak Bercela Orong di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Ibrani 10: 11-18; Mazmur tg 110: 1.2.3.4; Markus 4: 1-20 ORISINALITAS DAN KEPATUHAN   Renungan kita pada hari ini bertema: Orisinalitas Dan Kepatuhan. Sekarang ini, kalau Anda berbelanja barang-barang mekanik dan elektronik, pikiranmu terbagi antara membeli yang orisinal atau bukan alias polesan dan bajakan. Karya tulis dan penelitian, karangan musik dan lagu, pidato dan kotbah, pikiran dan tindakan ketika dipresentasikan, publik dapat menilai dengan lugas apakah yang dihadirkan itu orisinal atau hanya buatan orang lain.   Demikian juga dalam hal kepatuhan. Ada standar dan norma yang selalu menyertai hidup kita setiap saat. Tidak ada manusia yang hidup tiap-tiap harinya berada di luar lingkup batasan-batasan tersebut. Meskipun kehidupan itu dijalankan oleh seorang dalam kesendiriannya, ia mesti patuh pada struktur atau kondisi yang ada. Masuk ke pintu yang sempit atau melewati batasan atas yang lebih rendah daripada tubuhnya, ia harus patuh untuk memiringkan badannya dan menunduk. Bila datang angin dan hujan, ia pasti berusaha melindungi dirinya.   Manfaat orisinalitas antara lain adalah mempertahankan apa yang menjadi jati diri sehingga memperkuat identitas seperti yang sudah ditetapkan oleh Sang Pencipta. Ini adalah sebuah indikasi dasar bagi setiap makhluk baik hidup maupun mati. Barang atau hal yang diciptakan oleh manusia juga menunjukkan orisinalitas, karena ia menghadirkan identitas baik dari barang atau hal tersebut, maupun sang penciptanya. Dengan kata lain, sebuah orisinalitas menunjuk pada kepatuhan kepada siapa yang mengadakannya atau menciptakanya.   Manfaat kepatuhan adalah berada dan berjalan di jalan yang sudah ditetapkan supaya orang tidak keluar dari batas atau melampaui apa yang tidak diharapkan. Dengan kata lain, kepatuhan selalu mengarahkan seseorang supaya setia kepada orisinalitasnya. Jika identitas dirimu adalah seorang guru, maka kepatuhan menuntutmu untuk tetap menjadi guru, meskipun Anda menjalankan sebuah pekerjaan lain atau untuk sementara berperan dalam suatu kegiataan tertentu yang berbeda.   Pada hari ini, bacaan-bacaan suci kita memberikan kita pengajaran tentang menjadi original apa adanya sebagaimana Tuhan telah menetapkan kita sedemikian. Yesus memberikan perumpamaan tentang penabur yang menabur. Ia seorang penabur, dan tidak pergi mengajar di kelas atau menjaga toko. Itu adalah keaslian. Keberadaan kita di mana pun, dan pekerjaan apapun, harus menghadirkan keaslian kita. Di dalam karya-Nya Yesus, kita yang telah dipanggil dan dikuduskan-Nya melalui pembaptisan, diberikan orisinalitas kita sebagai bagian dari diri Yesus Kristus. Kita tidak mungkin menjadi bagian dari Setan atau siapa pun di luar Yesus. Kepada Yesus, kita persembahkan semua kepatuhan kita, maka hidup kita tetap original. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus, jadikanlah kami selalu setia kepada kehendak Tuhan seperti diri-Mu sendiri yang setia. Salam Maria... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat pekan ke-1 masa biasa, 17 Januari 2025; Peringatan Santo Antonius, Abas

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 16, 2025 6:58


Dibawakan oleh Clementine Puji Utami dari Paroki Gembala Yang Baik Surabaya di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Ibrani 4: 1-5.11; Mazmur tg 78: 3.4bc.6c-7.8; Mark 2: 1-12 GAMPANG MENGAMPUNI DENGAN MULUT   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Gampang Mengampuni Dengan Mulut. Pepatah “Lidah tak bertulang” bermaksud untuk menggambarkan kelemahan umum pada manusia. Ini adalah kelemahan dalam berbicara. Jika orang berbicara sesuai dengan ukuran-ukurannya, maka pembicaraan itu memenuhi harapan dalam relasi dan komunikasi antar pribadi. Namun sering pembicaraan tidak memakai ukuran, tidak pada tempat dan waktunya, maka pembicaraan itu mengganggu atau merusak relasi dan komunikasi antar pribadi.   Pada aspek ini, pepatah tadi benar adanya. Seseorang bergurau di antara teman yang saling mengerti, mungkin tidak ada masalah. Namun karena kurang mengontrol diri, gurauan yang sama dipakai pada orang-orang yang berbeda, akibatnya gurauan itu menimbulkan salah paham dan marah. Sambutan atau pidato yang lepas kontrol bisa saja menghadirkan kata-kata atau ungkapan yang tidak sesuai dengan pemahaman orang banyak yang sebagai pendengarnya.   Kebohongan entah untuk maksud jahat entah untuk kebaikan menunjuk pada aspek lidah tak bertulang. Orang yang cerewet, selalu mengomel, mengomentari berlebihan atas orang lain, situasi dan peraturan, dapat dikategorikan sebagai akibat dari kelemahan manusiawi lidah tak bertulang. Demikian juga halnya dengan kebiasaan manusia yang berbicara sepertinya sangat meyakinkan dan menampakkan kebenaran, tetapi di dalam perbuatan tak ada buktinya. Dengan kata lain, lidah berkata lain namun perbuatan menunjukkan hal yang lain lagi.   Dalam hal keutamaan pengampunan, ini menjadi sesuatu yang sudah klise atau suatu kelemahan yang umum. Kita sepertinya gampang mengampuni dengan mulut. Tetapi kita sering menjadi kaku dan sulit mewujudkan pengampunan itu dalam tindakan. Memang benar, dalam mengampuni, yang paling diharapkan pertama muncul ialah kata-kata seperti: “Saya memaafkan engkau”, atau “Kamu telah saya ampuni.” Tuhan Yesus mengungkapkan kata-kata itu kepada orang lumpuh yang disembuhkan, setelah itu orang tersebut diperintahkan untuk bangun, tinggalkan tempat itu dan pulang ke rumahnya sebagai orang yang baru.   Sering yang menjadi kelemahan kita sebagai manusia ialah, kata-kata diucapkan dengan begitu lancar dan meyakinkan, namun selanjutnya kita meninggalkan dosa, kemarahan dan sakit hati. Perasaan sakit hati masih ada, luka masih terbuka, dan keperihan masih segar. Padahal perintah Yesus untuk bangun dan berjalan sebagai orang yang baru merupakan pengalaman pembebasan dan pembaharuan. Seharusnya, begitu mengampuni, kita melupakan itu dan selesai masalahnya. Kita menjadi bebas dan tahap baru kehidupan perlu kita mulai kembali. Marilah kita berdoa. Dalam nama... Ya Yesus ajarilah kami untuk mengampuni secara benar dan tulus seperti Engkau sendiri. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Minggu, 12 Januari 2025 - Menjadi Rekan Kerja Tuhan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jan 11, 2025 4:02


Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 12 Januari 2025 Bacaan: "Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah." (1 Korintus 3:9) Renungan: Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Peribahasa ini sering digunakan untuk menggambarkan prinsip gotong royong yang menjadi jiwa bangsa kita. Prinsip itulah yang sering kita lihat dan laksanakan saat kerja bakti atau menolong korban bencana alam dan sebagainya. Gotong royong pada dasarnya tidak pernah mengenal tampilnya aktor tunggal atau one man show. la menuntut kerja sama dari banyak pihak. Demikian pula prinsip ini berlaku bagi usaha penyelamatan umat manusia. Tuhan tidak bekerja sendiri, meski Dia lebih dari sanggup untuk melakukannya. Dia membutuhkan kita orang-orang percaya untuk menjadi kawan sekerja-Nya. Setiap orang yang menjadi rekan kerja Allah pasti terpanggil untuk menyukseskan program Allah nan mulia tersebut. Kesuksesan program itu bergantung atas kemauan kita dalam menjalankan peran tersebut. Hal ini, tentu saja, menuntut kedewasaan rohani yang mampu mengatasi iri hati dan perselisihan. Kristus memang sanggup dan sudah menyelamatkan dunia ini seorang diri, tetapi la berkenan melibatkan semua orang yang beriman kepada-Nya untuk menjadi rekan sekerja-Nya mewartakan Injil sukacita ini pada dunia. Apakah selama ini kita sudah menjadi rekan kerja Tuhan yang baik untuk mewartakan kasih-Nya? Kalau belum, inilah saat kita memulai, sehingga hidup kita menghasilkan buah melimpah. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah memilih aku menjadi rekan kerja-Mu dalam mewartakan kabar sukacita-Mu di dunia ini. Mampukan aku untuk melakukan tugas ini agar semakin banyak orang mengenal kasih dan menerima keselamatan-Mu. Amin. (Dod).

#NoTapis
Mangsa ‘abuse' dedahkan semuanya…

#NoTapis

Play Episode Listen Later Jan 10, 2025 50:36


“Ayah saya kaki pukul.”Ibu bapa sepatutnya menjadi pelindung pertama anak-anak mereka, orang yang pertama anak-anak cari untuk dapatkan kasih sayang dan sokongan. Malangnya, bagi sesetengah individu, realitinya jauh berbeza. Demikian kehidupan Cik Siti (bukan nama sebenar).Dalam episod NoTapis kali ini, Cik Siti menceritakan pengalaman beliau dan keluarganya yang terperangkap dalam keganasan dan penderaan serta cara mereka dapatkan bantuan. Turut menyertai podcast kali ini ialah ketua pekerja sosial di Pave, Cik Nazeema Bassir Marican yang berkongsi dengan lebih lanjut realiti keganasan rumah tangga, kesannya serta sokongan dan bantuan yang boleh menyelamatkan nyawa.See omnystudio.com/listener for privacy information.

Lifehouse Jakarta
Hati Versus Kebenaran

Lifehouse Jakarta

Play Episode Listen Later Jan 6, 2025 5:43


Jimmy Hariyanto - 1 Yohanes 3:19 (TB) Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah,

Renungan Anak GKY Mabes
Raja Damai (24 Desember)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Dec 23, 2024 3:12


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah   RAJA DAMAI   Mari kita membaca Firman Tuhan dari:   LUKAS 2:14 - Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, --karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud--   Wonder Kids, hari Natal adalah hari yang sibuk dengan perayaan, dan hadiah. Natal juga merupakan waktu yang membuat stress karena banyaknya hal yang harus dikerjakan dan tempat yang harus dikunjungi. Malaikat datang untuk memberitakan kelahiran Yesus menjanjikan damai kepada umat-Nya, tapi saat ini kamu tidak merasakan damai di hatimu. Ketika semua kesibukan Natal membuatmu merasa lelah dah kewalahan, berhentilah dan tarik nafas dalam-dalam. Kemudian ingatlah kebenaran ini: Yesus mau memberimu damai, dan Ia sanggup melakukannya, bahkan di tengah masa perayaan yang sibuk ini. YOHANES 14: 27 menuliskan Firman Tuhan  seperti ini “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu”.   Ketika hari-harimu tidak dapat kamu kendalikan, ingatlah bahwa Yesus mengendalikan semuanya, seperti yang tertulis di MAZMUR 103: 19 seperti ini: TUHAN sudah menegakkan takhta-Nya di sorga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu. Percayalah kepada TUHAN yang akan memberimu damai ketika kamu taat kepada-Nya. Ingatlah bahwa TUHAN tidak pernah meninggalkanmu atau mengecewakanmu. TUHAN selalu siap, bersedia, dan sanggup menolongmu seperti yang tertulis di Mazmur 46: 1 seperti ini: Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.   Mari kita berdoa.   Tuhan Yesus, terima kasih karena menjadi Raja Damai. Engkau memberiku sukacita yang kekal. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.   Wonder Kids, HARI INI IJINKAN TUHAN MEMBERIMU DAMAI. Tuhan Yesus memberkati.

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Sabtu, 14 Desember 2024 - Nyatakan Kasih Lewat Kata-kata

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Dec 14, 2024 6:00


Kencan Dengan Tuhan Sabtu, 14 Desember 2024 Bacaan: Yakobus 3:9-10 "Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi." Renungan: Sadar atau tidak sadar kita pernah berkata kasar yang melukai hati orang lain. Bahkan kita berkata kasar kepada orang-orang terdekat, sebagai bentuk reaksi kita ketika mereka melukai kita. Contohnya, orang tua melukai hati anak-anaknya dengan perkataan kasar yang mengakibatkan akar kepahitan, sehingga hubungan orang tua dengan anak menjadi tidak baik. Anak-anak melukai hati orang tuanya dengan cara tidak menghomati, seperti melawan atau memaki orang tuanya dengan perkataan kasar dan tidak sopan. Suami melukai hati istrinya, berlaku kasar dengan memukul istrinya dan memaki dengan perkataan kasar, akhirnya timbullah sakit hati yang sangat dalam dan berakibat fatal sampai kepada perceraian. Istri melukai hati suaminya dengan cara tidak hormat atau melawan suaminya dengan berkata kasar. Ada juga orang-orang yang membawa dampak negatif dalam perkataan bagi hidup kita. Contohnya di lingkungan tempat tinggal kita dan sahabat-sahabat kita, teman kerja kita, dll., mereka suka menggosipkan kita, suka bertengkar, dll. Akhirnya kita merasa kecewa akibat perkataan mereka yang tidak baik tentang kita. Baiklah kita berhati-hati di dalam menggunakan lidah untuk berkata-kata kepada siapa pun. Jika kita orang tua baiklah menegur anak dengan kasih, jika kita anak baiklah sopan dalam berkata-kata kepada orang tua. Jika kita suami baiklah berkata-kata dengan kasih kepada istri, jika kita istri baiklah kita sopan berkata-kata pada suami. "Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. Lidah pun adalah api, ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota- anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka." (Yak 3:5-6). Mari kita bijak menggunakan lidah kita. Gunakan untuk menghibur, menguatkan, dan hal-hal positif yang lainnya. "...barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna....." Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, Urapilah lidahku agar dengan lidahku, aku dapat memuji Engkau dan dengan lidah juga aku dapat memberkati keluargaku dan sesamaku. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi hari Senin, 2 Desember 2024 - Gigih dan Tetap Berusaha

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Dec 1, 2024 5:25


Kencan Dengan Tuhan - Senin, 2 Desember 2024 Bacaan: Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana." (Amsal 24:16) Renungan: Ada seorang guru seni yang melakukan eksperimen dengan dua kelompok murid. Kelompok pertama disebut kelompok kuantitas. Kelompok kuantitas ini ditugaskan untuk membuat sebanyak mungkin pot keramik dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Kelompok kedua adalah kelompok kualitas. Kelompok ini ditugaskan untuk membuat satu pot saja dengan kualitas yang semaksimal mungkin. Setelah waktu yang ditetapkan selesai, guru keramik itu menilai hasil buatan tangan mereka. Hasilnya sungguh mencengangkan. Ternyata, kelompok kuantitas justru membuat pot dengan kualitas yang bagus sedangkan kelompok kualitas hanya menghasilkan sejumlah teori-teori yang besar dan setumpuk tanah liat saja. Pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah di atas adalah, kualitas kita yang sebenarnya akan matang dengan sendirinya ketika kita terus bergerak dan mencoba sesuatu yang baru. Kita harus bertindak sebanyak mungkin dan belajar dari apa yang telah kita kerjakan. Semakin banyak pengalaman kita, maka semakin banyak pula ilmu yang akan kita dapatkan. Sebaliknya, hanya berteori tidak akan dapat mengubah keadaan. Teori memang penting untuk menghindari kesalahan. Akan tetapi, keberanian kita dalam mengambil resiko untuk gagal, akan membuat kita semakin bijaksana dan pada akhirnya memberikan hasil yang maksimal. Sebuah tim sepak bola tidak akan mencetak gol, jika mereka hanya duduk di luar lapangan dan berdiskusi saja. Mereka memang perlu berdiskusi, namun yang penting adalah, mereka harus turun ke lapangan dan mencoba sebanyak mungkin cara untuk mencetak gol. Mereka harus menguji setiap kemungkinan dan mencari celah untuk dapat mencapai tujuannya. Demikian pula dalam meraih kesuksesan, kita harus segera bertindak dan mengambil resiko untuk gagal sebanyak mungkin, dan belajar dari kegagalan kita untuk menggunakan cara-cara lain yang lebih efektif dan efisien supaya keberhasilan dapat kita raih. Bukan seberapa besar kegagalan kita yang penting, tetapi bagaimana kita terus bangkit setelah kita jatuh itulah yang membuat perbedaan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, lepaskanlah keputusasaan dalam diriku saat aku tidak dapat menyelesaikan pekerjaanku. Gantilah dengan keyakinan bahwa aku mampu menjalankan setiap tugas dan pekerjaanku bila aku mau berusaha dengan tekun, sebab Engkau selalu memberkati orang-orang yang mau berusaha dengan baik. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Sabtu, 30 November 2024 - Bersaksi dan memuliakan namaNya

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Nov 29, 2024 5:10


Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 30 November 2024 Bacaan: "Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah." (Kisah Para Rasul 3:7-9) Renungan: Ketika seorang anak berhasil di dalam studinya, tentu dia akan sangat senang. Di sisi lain, orang tuanya menjadi bangga. Apalagi kalau dia mencapai nilai tinggi dan mendapat penghargaan atas prestasinya, maka sangat mungkin orang lain akan bertanya, "Anak siapakah dia?" atau "Siapa sih orang tuanya?" Anak itu telah mengangkat nama orang tuanya. Demikian juga ketika seseorang menerima berkat atau mujizat, maka sudah seharusnya itu menjadi jalan untuk sebuah kesaksian di hadapan orang lain. Si lumpuh dalam bacaan di atas telah memberikan contoh untuk hal itu. Dikatakan bahwa, "Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah." Mujizat kesembuhan itu tidak mungkin disembunyikan dan si lumpuh pun tak mau menyembunyikan dengan berpura-pura lumpuh lagi. Dia berjalan kian kemari, yang mau tidak mau membuat orang-orang di sekitarnya melihat dia. Menariknya adalah, dia berjalan sambil memuji Tuhan. Situasi menjadi berubah, di mana biasanya orang-orang melewati Gerbang Indah itu dengan pandangan yang biasa- biasa saja ketika melihat si lumpuh, namun sekarang mereka melihatnya dengan penuh keheranan. Dikatakan, "Sehingga mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya. "Tidak menutup kemungkinan di antara mereka ada orang-orang yang suka menghakimi sesamanya, seperti orang-orang Farisi dan para ahli Taurat. Kalau kita disembuhkan dari sakit kita, sesungguhnya itu harus menjadi sarana kesaksian kita. Kalau kita dilepaskan dari jerat masalah ekonomi dan keuangan, maka itu pun harus menjadi sarana kesaksian kita. Apalagi jika kita diberi kesempatan untuk memperoleh keberhasilan dalam usaha dan karier, maka biarlah nama Yesus menjadi semakin dikenal. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku keberanian untuk bersaksi tentang kemuliaan nama-Mu, terutama ketika aku mengalami mujizat-Mu, sehingga banyak orang diselamatkan. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Rabu, 27 November 2024 - Akrab dengan Tuhan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Nov 26, 2024 5:03


Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 27 November 2024 Bacaan: "Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya." (Keluaran 33:11) Renungan: Sebuah bentuk keakraban itu akan terlihat saat kita berelasi dengan seorang teman. Semakin kita akrab, maka kita akan berani semakin terbuka. Kita berbicara secara terang-terangan, jujur, dan apa adanya. Bentuk keakraban seperti inilah yang kita rasakan dari hubungan Allah dan Abraham. Bahkan apa yang hendak Allah lakukan, la tidak merahasiakannya kepada Abraham. Demikian juga dengan hubungan Henokh dan Allah. Saking akrabnya hingga Allah mengangkatnya ke sorga dan ia tidak mengalami kematian. Sebuah hubungan yang indah, bukan? Hari ini kita mendapati hubungan keakraban antara Musa dan Allah. Keakraban itu ditunjukkan dengan jelas bahwa Tuhan berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya. Bagi Musa, hubungan keakraban dengan Allah sangatlah penting sehingga sampai-sampai Musa menolak tugas memimpin bangsa Israel jika Allah tidak mau berjalan bersama umat-Nya. Keakraban dengan Allah menjadikan Musa seperti tangan Allah untuk melakukan mukjizat yang demikian hebat. Karena keakraban pula, ia rela namanya tidak tertulis dalam Kitab Kehidupan demi membela bangsanya dan memohon belas kasihan-Nya sehingga dihindarkan dari murka Allah. Dalam Perjanjian Baru, kasih kepada umat yang berdosa selalu dilandasi dengan keakraban bersama Allah. Itulah yang diungkapkan Paulus tentang kasihnya kepada orang-orang sebangsanya yang berdosa itu agar diampuni dan diselamatkan, bahkan ia rela menjadi terkutuk dan terpisah dari Allah demi keselamatan bangsanya itu (Rm. 9:3). Tanpa keakraban bersama Allah, doa-doa kita hanya akan mengarah pada diri kita sendiri. Namun, karena keakrabanlah maka kita akan mengenal hati Allah. Pengenalan akan Allah membawa kita pada pemahaman apa yang perlu kita doakan. Doa-doa kita akan berkaitan erat dengan kehendak-Nya dan demi kepentingan sesama kita. Mari periksa hati kita. Apakah doa-doa kita selama ini selalu dilandasi oleh keakraban kita dengan Allah? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah memilih aku menjadi anak-Mu. Aku mau bergaul akrab dengan-Mu, bantulah aku Tuhan sehingga aku mempunyai banyak waktu untuk duduk diam di hadirat-Mu. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Senin, 4 November 2024 - Bangkit dan meraih kekuatan dariNya

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Nov 3, 2024 7:09


Kencan Dengan Tuhan - Senin, 4 November 2024 Bacaan: "Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana. Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku." (1 Raja-raja 19:3-4) Renungan: Di gunung Karmel, Elia menantang Raja Ahab beserta 400 orang Nabi Baal untuk membuktikan kehebatan Tuhan. Elia memanjatkan doa yang super beriman, "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah... dan bahwa aku ini hambaMu... Jawablah aku, ya TUHAN, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah." Lalu, turunlah api menyambar habis korban bakaran Elia dan ia membunuh ke 400 Nabi Baal tersebut. Namun keesokan harinya, ia lari ketakutan ketika mendengar ancaman Izebel, dan berkata, "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku." Elia berdiri teguh di puncak gunung Karmel mendeklarasikan fokus dan kekuatan imannya kepada Tuhan dan meyakini 100% akan jawaban doanya. Namun imannya jatuh seketika di titik nol hanya karena ancaman seorang perempuan. la menjadi putus asa dan ingin mati rasanya. Demikian pula Abraham, ia melakukan hal yang sama ketika ia berbohong tentang Sara di hadapan Firaun karena berusaha menyelamatkan nyawanya. Daud yang menuliskan pujian yang indah tentang kesetiaan Tuhan yang besar dalam hidupnya, namun juga yang menyerukan, "Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (Mzm 22:2). Musa yang menjadi pemimpin besar yang membawa bangsa Israel keluar dari Mesir dengan perbuatan tangan Tuhan yang besar, namun ia pun berseru-seru kepada Tuhan ketika berada di Masa dan Meriba, "Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu?" Nabi Elia, Raja Daud, dan Musa adalah pahlawan-pahlawan iman yang dipakai oleh Tuhan untuk mendemonstrasikan kuasa-Nya, akan tetapi hal ini tidaklah menjadikan mereka manusia super rohani tanpa kegagalan. Dengan demikian, kita tidak perlu berkecil hati ketika perjalanan iman kita bagai grafik yang menurun secara drastis. Saat-saat kegelisahan, kekhawatiran, dan ketakutan tidak mampu kita halau, apakah yang harus kita lakukan selanjutnya? Nyatakan kepada Tuhan segala kelemahan iman kita dan tetaplah berdiri di gunung Tuhan. Dengan kata lain, iman kita boleh limbung namun tidaklah mati. Demikianlah Tuhan berkata setelah Elia menyampaikan ketakutannya, "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu." Kita tidak berdiam diri ketika kondisi iman kita tercekik, namun kita harus bangkit dan meraih kekuatan Tuhan untuk menjalani hari-hari yang penuh tantangan dan menyadari la selalu setia di dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati. DOA: Tuhan Yesus, aku mohon kekuatan untuk bisa bangkit ketika imanku runtuh, sehingga aku sanggup menapaki jalan kehidupanku sampai akhir. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Rabu, 23 Oktober 2024 - Menjadi Teladan bagi sesama

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Oct 22, 2024 5:50


Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 23 Oktober 2024 Bacaan: "Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah." (3 Yohanes 1:11) Renungan: Manusia adalah makhluk peniru. Sejak lahir, kita belajar bicara, berjalan, melakukan sesuatu dari meniru orang tua dan orang di sekitar kita. Semakin besar, hal itu terus berlanjut. Saat remaja, kita suka meniru artis idola atau orang dewasa lainnya. Saat bekerja atau berbisnis, kita meniru orang yang kita anggap sukses. Dalam memilih model pakaian atau rambut, kita juga meniru. Dalam belajar sesuatu, kita pun banyak meniru. Banyak orang juga punya keinginan bisa seperti si ini atau si itu. Lagi- lagi itu juga meniru Tuhan tidak pernah melarang kita meniru. Tuhan tahu dan la pun menciptakan kita sebagai makhluk sosial yang belajar dengan saling meniru. Namun, firman Tuhan di 3 Yohanes 1:11 ini mengingatkan kita untuk selektif dalam meniru. Tirulah hal yang baik, jangan yang jahat/buruk! Demikian ayat ini berkata. Sederhana, tapi sangat penting diperhatikan. Ada banyak tokoh Alkitab juga peniru. Timotius adalah seorang peniru, tapi yang ia tiru adalah Lois, neneknya, Eunike, ibunya, dan kemudian Paulus, yang menjadi mentornya. Melalui nenek dan ibunya, Timotius belajar memiliki iman kepada Allah. Melalui Paulus, Timotius belajar meniru bagaimana bisa memberikan ajaran Injil yang sehat dan bagaimana agar imannya dapat ia hidupi dengan sempurna. Paulus memang sosok yang patut ditiru. Meski demikian Paulus pun juga meniru, yaitu meniru teladan Kristus Mari renungkan, siapa yang kehidupannya secara tidak sadar sudah kita tiru selama ini? Alangkah indah jika kita seperti Timotius, yang bisa menemukan sosok panutan yang tepat, yang kehidupannya berpadanan dengan teladan Kristus. Tapi, waspadalah jika kita ternyata lebih tergoda meniru sosok yang membuat kita memikirkan dan melakukan hal-hal yang salah, yang tidak sesuai teladan Kristus. Demikian pula, sadari juga bahwa bisa jadi ada orang yang juga meniru kita. Nah, apakah kita selama ini sudah memberikan teladan yang baik atau buruk? Itu kembali lagi, dimulai dari siapa yang kita tiru dan teladani dalam hidup ini. Semoga kita bisa meneladani yang baik dan bisa menjadi teladan yang baik. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan kuasa Roh-Mu, agar pikiran, perkataan, perasaan dan perbuatanku mencerminkan kehadiran-Mu sendiri dalam hidupku, sehingga melalui kehadiranku itu banyak orang kubawa dekat pada-Mu. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Sabtu, 12 Oktober 2024 - Jati diri sebagai emas murni

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Oct 11, 2024 4:10


Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 12 Oktober 2024 Bacaan: "Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN." (Maleakhi 3:3) Renungan: Emas murni hanya akan didapatkan bila proses pemurniannya dilakukan dengan tahap yang benar dan sampai selesai. Emas yang tidak menyelesaikan proses pemurniannya, tidak mungkin menjadi emas murni. la akan menjadi rusak dan tidak mampu bertahan, sehingga lama-kelamaan ia bisa berkarat dan tidak akan menjadi benda yang berharga. Proses pemurnian emas itu "menyakitkan", namun akan menghasilkan sesuatu yang sangat indah dan berharga. Demikian juga dengan murid-murid Tuhan Yesus, telah melewati proses hidup saat mereka mendampingi Tuhan Yesus selama pelayanan-Nya di dunia. Itulah sebabnya mereka tidak takut ketika badai hidup dan penderitaan datang menimpa secara bertubi-tubi. Bahkan mereka justru tetap bersinar, cahaya mereka sama sekali tidak redup sedikit pun. Lumpur derita tidak dapat membuat cahaya iman mereka pudar, semangat pelayanan mereka tetap sama seperti saat mereka tidak menghadapi tekanan. Emas yang murni, tidak peduli ke mana ia dimasukkan, ia tetaplah emas. Berbeda dengan barang imitasi atau aluminium, akan berkarat jika terendam di dalam lumpur. Demikian juga dengan kita pengikut Yesus. Jika kita benar-benar telah melewati proses yang akan membentuk diri kita menjadi "emas murni" di hadapan Tuhan, maka sekalipun kita dicelupkan ke dalam lumpur penderitaan, cobaan, dan semua masalah hidup, kita tidak akan berubah. Kita akan tetap menjadi "emas murni". Ke mana pun kita dibawa, tidak akan mengubah jati diri kita sebagai anak-anak terang. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, bentuklah aku menjadi emas murni yang selalu bertahan di manapun aku berada dan tidak pernah takut lumpur kehidupan ini. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Minggu, 6 Oktober 2024 - Sabar dan tetap tenang dalam keadaan apapun

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Oct 5, 2024 4:46


Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 6 Oktober 2024 Bacaan: Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!" Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan." (Galatia 5:14-15) Renungan: Pertemanan yang sejati dapat kita lihat di antara Daud dan Jonatan di mana mereka saling mengasihi. Kasih mengikat pertalian mereka dengan kuat. Namun, tidak demikian halnya di antara Daud dan Saul di mana iri hati dan kebencian merasuk hati Saul. Tetapi, tetap saja Daud menyikapi kebencian Saul dengan sikap hati yang benar dan bahkan menempatkan Saul sebagai orang yang diurapi Tuhan melebihi emosi dan perasaannya yang terluka. Demikian pula perselisihan yang tajam timbul antara Paulus dengan Barnabas, juga Paulus dengan Petrus, ketika Paulus menegurnya dengan keras di hadapan banyak orang. Namun, hal itu tidak menimbulkan perpecahan di antara mereka karena kekuatan kasih yang mengikat mereka sebagai pelayan-pelayan Tuhan. Demikianlah kasih harus menjadi dasar yang mengikat hubungan di antara sesama anak Tuhan. Jika tidak demikian, maka kekuatan kasih akan mudah dikalahkan ketika emosi dan perasaan kita terusik. Belajarlah dari Yonatan dan Daud dalam hal kekuatan untuk saling mengasihi. Belajarlah dari kegagalan Saul untuk tidak iri hati yang dapat menghancurkan persahabatan. Belajarlah dari Barnabas dan Paulus di dalam menyikapi persoalan dengan kekuatan karakter ilahi sebagai pelayan Tuhan. Belajarlah dari Petrus yang memiliki kebesaran hati untuk menerima teguran sehingga kita tidak meninabobokan perasaan tersinggung yang sering kali timbul. Dan akhirnya bercerminlah pada kebesaran kasih Kristus yang mampu menerima kita apa adanya sehingga kita mudah menerima kekurangan dan kelebihan orang lain. Ingatlah, kasih itu sabar, tidak cemburu, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain, dan sabar menanggung sesuatu. Jadilah anak-anak Tuhan yang selalu membawa damai. Dengan demikian kita akan mengakhiri setiap perselisihan dan pertengkaran dengan jalan damai dan hati yang saling memaafkan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mampukanlah aku untuk meredam emosiku ketika ada sesuatu yang menyakiti hatiku. Ajarilah aku untuk tetap tenang dalam kondisi apapun. Amin. (Dod).

SBS Indonesian - SBS Bahasa Indonesia
Spring has come and so has the season of swooping in- watch out for your head - Musim semi tiba demikian pula dengan musim menukik- waspadai kepala Anda

SBS Indonesian - SBS Bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later Oct 3, 2024 5:28


Come spring, magpies turn from charming songbirds to fierce defenders of their territory. How can you avoid being struck, and can you even gain their trust? - Pada musim semi, burung murai berubah dari burung penyanyi yang menawan menjadi pembela ganas wilayah mereka. Bagaimana Anda bisa menghindari dipukul, dan dapatkah Anda mendapatkan kepercayaan mereka?

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Selasa, 24 September 2024 - Tali Kekang Perkataan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Sep 23, 2024 5:50


Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 24 September 2024 Bacaan: "Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar." (Yakobus 3:5) Renungan: Berhati-hatilah dengan lidah kita. Firman Tuhan mengatakan bahwa lidah adalah anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara besar, baik perkara yang membangun kehidupan seseorang, ataukah perkara menaburkan kepahitan dan luka hati. Dengan demikian, jadilah bijak dalam berkata-kata. Jauhilah perkataan-perkataan yang tajam di dalam kosa kata kita, dan belajarlah untuk berkomunikasi dengan baik dan benar sehingga kita tidak melihat perlunya mempergunakan perkataan-perkataan yang tajam dan menusuk hati untuk melampiaskan kemarahan ataupun kekesalan hati kita. Memang tidaklah mudah untuk mengekang lidah, namun bukan berarti kita tidak mampu untuk melakukannya. Yakobus memberikan contoh tentang tali kekang pada kuda yang harus diatur dan dipegang oleh si penunggang, sehingga ia dapat mengendalikan seluruh tubuhnya. Pertanyaannya, siapakah si penunggang kuda yang mengontrol lidah kita? Apakah diri kita, ataukah firman Tuhan? Jika kita belajar untuk membiarkan Tuhan menjadi pemegang tali kekang perkataan kita, maka kita akan memiliki kepekaan yang lebih tajam ketika perkataan kita menyakiti seseorang. Demikian pula, ketika kita disakiti, kita lebih mampu untuk mengontrol rasa sakit hati kita dengan bereaksi lebih cepat untuk melepaskan pengampunan, sebelum Iblis muncul mengambil kesempatan di dalam kesempitan. Jika saat ini kita berada dalam situasi yang tersakiti dengan perkataan orang lain, ingatlah bahwa kita pun memiliki catatan sejarah kehidupan menyakiti orang lain. Jadi ampunilah karena betapa ruginya diri kita ketika menyimpan kesalahan orang lain. Jika saat ini kita di pihak yang menyakiti karena kita tidak dapat mengontrol emosi kita, perhatikanlah, dan belajarlah dari tugas seorang customer service di mana mereka dituntut oleh perusahaan untuk tetap memakai kata-kata yang baik dan sopan, sekalipun mereka diperhadapkan pada customer yang menyebalkan dan marah-marah kepadanya. Mereka bisa melakukannya karena sudah terlatih. Mengapakah kita tidak melatih diri kita menjadi Customer Service Kerajaan Sorga? Akhirnya, hikmat kesadaran kita yang tinggi akan jabatan kita sebagai anak-anak Tuhan akan memberikan kita kekuatan rohani untuk mengontrol perkataan lidah kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku kemampuan untuk mengendalikan lidahku, agar aku tidak ceroboh dalam berkata-kata yang dapat menyakiti hati orang lain. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi hari Selasa, 17 September 2024 - Tantangan untuk bertumbuh

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Sep 16, 2024 5:02


Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 17 September 2024 Bacaan: "Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur." (Kolose 2:7) Renungan: Pohon korma bisa dikatakan sebagai pohon yang cukup istimewa sebab dia tumbuh di wilayah yang tandus, gersang, dan tidak jarang mengalami badai yang ganas. Pohon korma adalah pohon yang tahan banting, mampu hidup di tengah kesulitan. Mengapa demikian? Karena pohon korma memiliki akar yang kuat dan sanggup menopang batang pohon dengan sangat kokoh. Pada masa pertumbuhannya, akar pohon korma akan menembus ke bawah mencari sumber mata air untuk bertahan hidup. Akar pohon korma bisa tertanam dan tumbuh hingga puluhan bahkan ratusan meter ke dalam tanah hingga menemukan sumber air. Ini yang menyebabkan tunas yang tumbuh ke atas pun menjadi kuat untuk menembus kerikil atau pasir yang tebal yang akan menghalangi pertumbuhannya. Dengan adanya akar yang kuat, pohon korma merupakan satu-satunya tanaman yang mampu bertahan untuk tidak tumbang meski di tengah badai sekalipun. Selain memiliki akar yang kuat, pohon korma juga memiliki buah yang sangat manis, yang mengandung banyak zat yang berguna bagi tubuh. Mungkin saat ini kita sedang berada dalam situasi yang tidak menyenangkan dan dihimpit oleh sesuatu hal, yang membuat kita sulit untuk bertumbuh. Agar terlepas dari himpitan itu, kita harus terlebih dahulu menjadi kuat. Untuk menjadi kuat kita harus mencari sumber yang dapat menjadikan kita kuat. Seperti halnya pohon korma, akarnya akan masuk ke dalam tanah yang sangat dalam untuk mencari sumber air yang menjadikannya kuat. Demikian halnya dengan kita, kita harus masuk ke dalam hadirat Tuhan lebih dalam, agar kita dapat menemukan sumber mata air kehidupan kita, yaitu Yesus Kristus, yang dapat menjadikan kita kuat. Sehingga, pada akhirnya kita mampu menerobos "batu permasalahan" yang sedang menghimpit kita saat ini. Permasalahan bukanlah rintangan bagi pertumbuhan kerohanian kita, sebaliknya dapat menjadi alat untuk memacu pertumbuhan kerohanian kita. Permasalahan dapat mendorong kita menjadi lebih dekat dengan Tuhan. Tanpa permasalahan kita tidak dapat menjadi seperti yang Tuhan inginkan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku kekuatan dan kemampuan untuk mengatasi setiap masalah yang terjadi dalam hidupku. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Rabu, 4 September 2024 - Tuhan... Aku Mau dipulihkan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Sep 3, 2024 5:12


Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 4 September 2024 Bacaan: Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena la tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah la kepadanya: "Maukah engkau sembuh?" (Yohanes 5:6) Renungan: Kita semua pasti sering mendengar kisah mujizat penyembuhan yang dilakukan Yesus terhadap seorang lumpuh di tepi kolam Betesda. Dalam kisah itu diceritakan bahwa kolam Betesda memiliki keunikan tersendiri yaitu ketika malaikat turun dari surga dan menggoncang-gancangkan air itu, maka orang yang masuk pertama kali ke kolam itu, penyakitnya akan disembuhkan. Saat itu, ada seorang yang menderita lumpuh selama 38 tahun. Meski menanti begitu lama, orang ini tidak mendapatkan hasil apa-apa karena tidak ada seorang pun yang mau menolongnya untuk masuk ke kolam ketika airnya terguncang. Saat itu Yesus bertanya kepadanya, "Maukah kamu sembuh?" Jika kita berada di posisi orang tersebut, kita pasti langsung menjawab, "Ya! Saya mau!" Saat itu Yesus hendak mengembalikan kembali semangat dan pengharapan yang sudah nyaris hilang begitu saja. Ketika semangat dan pengharapan itu kembali muncul dari dalam hatinya, maka mujizat terjadi! Demikian pula dalam hidup kita sekarang. Kita mungkin tengah lelah menanti pemulihan dan mujizat yang terjadi dalam hidup kita, namun sampai sekarang kita belum juga mendapatkan hasilnya. Kita masih saja terpuruk dalam kelemahan dan keterbatasan kita. Sebenarnya Tuhan pun ingin kita dipulihkan. Tuhan juga rindu kita dapat hidup di dalam berkat-berkat-Nya. Namun itu semua tergantung kemauan kita. Saat ini Tuhan juga bertanya kepada kita, "Maukah kamu sembuh?" "Maukah kamu Kupulihkan?" Marilah kita perbarui komitmen kita kepada Tuhan. Serahkan diri kita kepada-Nya. Akuilah kesalahan kita dan mintalah pengampunan atas dosa-dosa yang pernah kita perbuat dan bertobatlah. Berserulah kepada Tuhan dan katakan kepadaNya, "Tuhan, saya mau dipulihkan!" Rasakan kasih-Nya mengalir memenuhi jiwa dan raga kita. Kuatkan iman dan pengharapan kita! Percayalah, bahwa oleh bilur-bilur Nya kita telah disembuhkan! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku mau dipulihkan dari kelemahan diriku dan semua pergumulan hidup yang aku alami saat ini. Ampunilah segala dosaku agar tidak menjadi penghalang bagi pemulihan untuk dalam hidupku. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Selasa, 3 September 2024 - Jangan Menyerah, Serahkan dan Andalkan Dia

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Sep 2, 2024 5:50


Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 3 September 2024 Bacaan: "Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja: demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya." (Yosua 6:3-4) Renungan: Kita tentu tidak asing lagi dengan kisah tentang penyerangan Bangsa Israel terhadap tembok Yerikho yang terkenal kuat. Bangsa Israel tidak menghancurkan tembok Yerikho itu dengan dinamit atau bom nuklir. Bukan juga dengan tank atau tembakan dari meriam dan senjata mutakhir lainnya. Namun, Tembok Yerikho itu roboh dan hancur dengan sendirinya dengan kuasa doa. Waktu itu, Tuhan memerintahkan Bangsa Israel untuk mengelilingi Tembok Yerikho sekali sehari selama enam hari berturut-turut. Dan pada hari ketujuh, mereka diperintahkan untuk mengelilingi Tembok Yerikho selama tujuh kali sambil meniup sangkakala dan bersorak-sorak dengan suara nyaring. Mereka pun melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan, dan akhirnya, tembok Yerikho yang begitu kuat itu runtuh dengan sendirinya sehingga mereka bisa memanjat dengan mudah dan dalam waktu singkat mereka bisa menguasai Yerikho. Kehidupan kita juga sering kali berjalan seperti itu. Berbagai masalah mungkin saja sewaktu-waktu datang dan serasa tidak beroleh jalan keluar. Jalan hidup kita serasa terhalang oleh tembok yang demikian kuatnya sehingga kita merasa mustahil untuk melaluinya. Di saat-saat seperti itu, kita bisa belajar dari kisah Tembok Yerikho, di mana mereka mengelilingi tembok itu dengan tekun sambil berdoa dan memuji Tuhan. Demikian pula dengan hidup yang kita jalani. Kita bisa menghancurkan tembok-tembok masalah itu, jika kita tekun berdoa dan berseru kepada-Nya. Bukan hanya menghancurkan tembok saja, bahkan gunung pun bisa kita pindahkan ke laut. Iman dan ketekunan kita dalam berdoalah yang mampu membuat segala yang mustahil jadi nyata. Percayalah bahwa Tuhan tidak pernah terlambat menolong hamba-Nya yang berseru-seru kepada-Nya. Dia akan memberikan yang terbaik bagi kita, yang mungkin belum pernah kita duga sebelumnya. Jangan menyerah, serahkan dan andalkanlah Tuhan senantiasa, sebab hanya dengan bersama-Nya, semua masalah selalu ada jalan keluarnya, dan kita akan selalu keluar sebagai pemenang! Bahkan lebih dari pemenang! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, Engkaulah andalanku. Aku serahkan setiap pergumulan hidupku pada-Mu, bantulah aku untuk menyelesaikannya dengan cara-Mu sendiri. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Kamis, 29 Agustus 2024 - Kegigihan dan Ketekunan dalam melakukan setiap tugas

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Aug 28, 2024 4:44


Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 29 Agustus 2024 Bacaan: "Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memeroleh apa yang dijanjikan itu." (Ibrani 10:36) Renungan: Banyak orang di dunia ini cenderung malas melakukan sesuatu. Terlebih di era modern di mana kemajuan teknologi berkembang pesat seperti sekarang ini. Orang semakin terbantu dan mudah memperoleh apa yang mereka inginkan. Akibat buruknya adalah, mereka tidak terlatih untuk sabar. Mereka tidak mau berproses dan menuntut segala sesuatu menjadi instan seperti yang biasa mereka peroleh. Demikian pula dalam meraih sukses. Kesalahpahaman tentang kesuksesan membuat orang juga menginginkan kesuksesan tersebut secara instan. Ketika mereka gagal dalam proses, mereka sudah menganggap bahwa itu adalah kegagalan yang fatal, kemudian dengan mudah menilai kesuksesan yang dimiliki orang lain adalah sebuah keberuntungan saja. Mereka mengemukakan banyak alasan untuk mengukur kesuksesan orang lain dan membenarkan kegagalan dirinya. Padahal masalah mereka sebenarnya hanya satu, yaitu malas. Kesuksesan tidak bergantung pada talenta atau modal yang dimiliki seseorang. Kesuksesan adalah sebuah sikap. Sikap yang senantiasa membangun kesuksesan dengan kerja keras, kesabaran, dan kegigihan. Presiden Calvin Colidge mengatakan, "Tidak ada sesuatupun di dunia ini yang dapat menggantikan keuletan. Talenta tidak, karena banyak orang bertalenta yang tidak sukses. Kemajuan tidak, kejeniusan tidak. Kejeniusan yang sia-sia hampir menjadi peribahasa. Pendidikan tidak, dunia ini penuh dengan penjahat yang berpendidikan. Keuletan dan tekad kuat saja yang selamanya ampuh." Oleh sebab itu, marilah kita membangun hidup kita dengan ketekunan. Tekun dalam berusaha, tekun dalam belajar dan tentunya tekun dalam beribadah. Segala sesuatu yang instan tidaklah baik. Ketekunanlah yang menjadikannya sempurna. Ketekunan adalah kunci bagi kita untuk meraih keberhasilan, mempertahankannya dan mengembangkannya sehingga kita beroleh hasil yang berlipat ganda. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku semangat dan kemauan untuk tekun melakukan setiap tugas yang dipercayakan padaku. Aku percaya dibalik ketekunanku ada berkat berkelimpahan yang Kau siapkan untukku. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Minggu, 25 Agustus 2024 - Tegurlah dengan Kasih, Jangan Menghakimi

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Aug 24, 2024 5:56


Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 25 Agustus 2024 Bacaan: Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." (Yohanes 21:17) Renungan: Di sebuah sekolah dasar, ada seorang anak laki-laki bernama Kevin yang bandel dan suka ribut di kelas. Hampir setiap hari, ia membuat masalah dan membuat kelas menjadi gaduh sehingga seringkali dia menjadi sasaran kemarahan para guru. Suatu hari, ketika ada tugas melukis, seorang guru menyuruh para murid untuk melukis potret diri masing-masing. Kevin pun dengan penuh antusias melukis dirinya sendiri. Dalam lukisannya Kevin menulis satu kalimat yang berbunyi, "Tuhan belum selesai menciptakan saya." Lukisan ini kemudian menjadi salah satu lukisan terbaik di sekolahnya. Suatu hari, seorang guru mendapati bahwa kelas Kevin sangat gaduh. Dan seperti biasa, Kevinlah yang menjadi penyebabnya. Ketika guru itu hendak memarahi Kevin, beliau melihat lukisan Kevin yang dipajang didepan kelas, yang bertuliskan, "Tuhan belum selesai menciptakan saya." Wajah sang guru langsung berubah. Dalam hati Sang Guru berkata, "Ya. Tuhan belum selesai menciptkannya, aku harus sabar." Dalam kehidupan kita sehari-hari, sering kali kita begitu mudah untuk menghakimi orang lain. Banyak orang cenderung memberi penilaian kepada orang lain dengan harga mati, seolah-olah orang lain sama sekali tidak akan berubah selamanya. Terlebih ketika, orang lain melakukan kesalahan. Akan sangat mudah baginya untuk melihat segala sisi dengan cara pandang negatif yang berlebihan. Banyak orang lupa bahwa Tuhan belum selesai menciptakannya. Kita pasti ingat dengan Petrus. Petrus bukanlah orang yang sempurna. Sebaliknya, Petrus selalu mendapat teguran keras dari Yesus, bahkan pernah menyangkal Yesus. Demikian pula dengan Rahab, Maria Magdalena dan Paulus. Mereka adalah para pendosa. Kendati begitu, mereka justru dipakai Tuhan secara luar biasa. Seseorang bisa berubah untuk kebaikan bahkan menjadi sesuatu yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Namun, Tuhan juga membutuhkan pertolongan kita. Jadi jangan terburu-buru menghakimi dan menjauhi orang yang mungkin berbuat salah pada kita. Namun tegurlah mereka dengan kasih. Jangan lupa berdoa dan memberkati mereka selalu. Percayalah suatu saat mereka juga bisa berubah meski kini mereka berbuat salah. Bimbing mereka untuk kembali ke jalan yang benar agar bisa segera bertobat dan dipulihkan hingga akhirnya diselamatkan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penghakiman adalah hak-Mu. Jangan biarkan hati dan pikiranku menghakimi sesamaku, karena kini aku sadar bahwa hidupku belum tentu benar di hadapan-Mu. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 9 Agustus 2024 - Berkat lewat perkataan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Aug 9, 2024 5:56


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 9 Agustus 2024 Bacaan: "Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka." (Yakobus 3:5-6) Renungan: Sadar atau tidak sadar kita pernah berkata kasar yang melukai hati siapa pun yang mendengarnya. Bahkan kita berkata kasar kepada orang-orang terdekat, sebagai bentuk reaksi kita ketika mereka melukai kita. Contohnya, orang tua melukai hati anak-anaknya dengan perkataan kasar yang mengakibatkan akar kepahitan, sehingga hubungan orang tua dengan anak menjadi tidak baik. Anak-anak melukai hati orang tuanya dengan cara tidak menghomati, seperti melawan atau memaki orang tuanya dengan perkataan kasar dan tidak sopan. Suami melukai hati istrinya, berlaku kasar dengan memukul istrinya dan memaki dengan perkataan kasar, akhirnya timbullah sakit hati yang sangat dalam dan berakibat fatal sampai kepada perceraian. Istri melukai hati suaminya dengan cara tidak hormat atau melawan suaminya dengan berkata kasar. Ada juga orang-orang yang membawa dampak negatif dalam perkataan bagi hidup kita. Contohnya di lingkungan tempat tinggal kita dan sahabat-sahabat kita, teman kerja kita, dll., mereka suka menggosipkan kita, suka bertengkar, dll. Akhirnya kita merasa kecewa akibat perkataan mereka yang tidak baik tentang kita. Marilah kita berhati-hati dalam menggunakan lidah kita ketika berbicara kepada siapa pun. Jika kita sebagai orang tua hendaknya kita menegur anak kita dengan penuh kasih sayang, jika kita sebagai anak hendaknya kita bersikap sopan dalam berbicara kepada orang tua kita. Jika kita seorang suami, hendaknya kita berbicara dengan penuh kasih sayang kepada istri kita, jika kita seorang istri, hendaknya kita berbicara dengan sopan kepada suami kita. “Demikian juga lidah, walaupun suatu bagian kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.” (Yak 3:5-6). Mari gunakan lidah kita dengan bijak. Gunakan untuk menghibur, menguatkan, dan hal-hal positif lainnya. “...siapa yang tidak bercela dalam perkataannya, dialah manusia yang sempurna." Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, dengan lidah aku memuji Tuhan dan dengan lidah juga aku dapat memberkati keluargaku dan orang-orang lain juga. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Kamis, 8 Agustus 2024 - Ketaatan dan Berkat Tuhan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Aug 7, 2024 6:56


Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 8 Agustus 2024 Bacaan: "Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati." (2 Raja-raja 5:12) Renungan: Suatu ketika panglima raja Aram yang bernama Naaman sedang sakit kusta. Ia pun pergi mendatangi Elisa. Namun, Elisa hanya berkata, "Pergilah mandi tujuh kali di sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir." Naaman menjadi gusar karena ia berpikir Elisa akan melakukan ritual penyembuhan dengan menggerakkan tangannya di tubuhnya yang sakit sambil memanggil nama Tuhan. Lalu ia berkata, "Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir? Dua kesalahan Naaman akan kita pelajari di sini yang menjadi penyebab kekecewaan dan kemarahannya. Pertama, Naaman memiliki pola pikir sendiri tentang bagaimana seharusnya proses kesembuhan yang akan dilakukan oleh Elisa. Kita sering melakukan kesalahan yang sama ketika kita mendikte Tuhan tentang bagaimana seharusnya Tuhan menjawab doa kita, dan ketika apa yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang kita pikirkan, maka kita pun kecewa dan marah. Beruntungnya Naaman mengikuti nasihat pegawainya untuk berhenti marah dan mengikuti saja jalan Tuhan, dan ia pun disembuhkan. Kedua, Naaman salah memahami maksud Tuhan. Ketika Elisa memerintahkan dia untuk mandi tujuh kali di Sungai Yordan, dia sebenarnya menekankan ketaatan total terhadap firman Tuhan. Namun Naaman salah karena hanya fokus pada soal “mandi”. Naaman tidak memahami makna Tuhan yang mengajarinya tentang ketaatan. Bandingkan dengan ketaatan total orang buta dalam Injil Yohanes 9. Yesus mencampur ludah-Nya dengan tanah dan mengoleskannya ke mata orang buta itu. Kemudian Yesus memerintahkan dia untuk mandi di Kolam Siloam. Orang buta itu melakukan persis seperti yang Yesus katakan. Dia tidak mengeluh tentang cara Tuhan yang aneh dalam menyembuhkannya. Dia tidak menawar kolam mana yang akan dia datangi. Orang buta ini datang kepada Tuhan dengan konsep keimanan yang benar dan benar bahwa Tuhan sanggup berbuat apa saja dan dengan cara apa pun untuk menjawab doanya. Jika saat ini kita sedang berada di status rohani Panglima Naaman yang gusar dan marah karena situasi yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang kita doakan, belajarlah untuk tidak membatasi kuasa Tuhan dalam pikiran kita. Demikian pula, kita yang sulit mengerti akan maksud Tuhan melalui berbagai kondisi sulit yang la izinkan terjadi, milikilah ketaatan orang buta ini. Jika Naaman menyatukan imannya dengan logika, orang buta menyatukan imannya dengan ketaatan total yang pada akhirnya mendatangkan kuasa Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mampukan aku untuk menerima setiap kehendak-Mu walaupun itu tidak seperti yang aku harapkan. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Sabtu, 13 Juli 2024 - Membangun Kebiasaan Baik dan Benar

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jul 12, 2024 6:08


Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 13 Juli 2024 Bacaan: Engkau tadinya merasa aman dalam kejahatanmu, katamu: "Tiada yang melihat aku!" Kebijaksanaanmu dan pengetahuanmu itulah yang menyesatkan engkau, sehingga engkau berkata dalam hatimu: "Tiada yang lain di sampingku!" (Yesaya 47:10) Renungan: Ada sebuah desa yang selalu diserang babi hutan setiap malamnya. Kawanan babi hutan memasuki desa dan memakan hasil kebun penduduk desa. Penduduk desa berusaha mengusir babi-babi tersebut, namun tidak berhasil. Suatu hari, seorang bijak memberikan nasihat kepada Kepala Desa. “Suruhlah setiap keluarga membawa makanan berupa hasil pertanian dan mengumpulkannya di lahan kosong yang cukup luas.” Mereka melakukan persis apa yang disarankan orang bijak itu. Makanan tersebut ditaruh di tengah ladang dan pada malam hari kawanan babi hutan datang dan melahap makanan tersebut. Awalnya babi-babi itu sedikit takut dan gugup, namun mereka tetap menghabiskan makanan yang telah disiapkan. Penduduk desa melakukan hal yang sama, mengumpulkan makanan setiap malam selama beberapa hari. Dan babi hutan akan datang untuk mendapatkan makanan gratis yang sudah disiapkan. Seiring berjalannya waktu, babi-babi tersebut tampak semakin menikmati makanannya tanpa rasa takut dan cemas. Lama kelamaan kawanan babi hutan itu terbiasa menikmati makanan di ladang kosong itu. Hanya dalam waktu satu minggu, kebiasaan baru makan di ladang kosong itu sudah “dibangun” dalam diri babi-babi hutan tersebut. Akhirnya orang bijak itu menyuruh orang-orang kampung untuk memagari ladang itu secara bertahap dan hanya membuat satu pintu masuk yang cukup besar. Pada malam harinya, seperti biasanya gerombolan babi-babi itu datang kembali untuk mendapatkan makanan gratis. Ketika mereka sedang asyik makan, dengan cepat orang-orang kampung menutup satu-satunya pintu masuk ke ladang tersebut. Babi-babi yang sedang asyik makan tidak sadar akan apa yang sedang terjadi. Setelah pintu ditutup, mereka terjebak di dalam ladang dan dengan mudah penduduk kampung membunuh babi-babi itu dengan tombak. Sangatlah mudah membangun kebiasaan buruk, tetapi sekali kebiasaan itu sudah terbentuk maka akan sangat sulit untuk mengubahnya. Demikian juga jika kita membiasakan diri membangun kebiasaan baik dengan melakukan apa yang benar dan terpuji, maka kebiasaan baik itu akan menjadi karakter kita. Sebaliknya, jika kita membiasakan diri melakukan perbuatan yang tidak benar, maka kebiasaan yang tidak benar itu akan menguasai hidup kita. Ketika kita merasa aman dalam ketidakbenaran itu, tanpa sadar hidup kita sudah berada dalam perangkap yang membawa malapetaka. Membangun kebiasaan yang baik dan benar, akan menempatkan kita pada posisi yang berkenan kepada Allah. Jangan pernah merasa aman di dalam dosa, karena itu akan menghancurkan hidup kita! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ingatkan aku jika hidupku mulai menyimpang dari jalan-Mu. Biarlah kegelisahan dalam hatiku menjadi petunjuk dari-Mu bahwa jalanku mulai menyimpang dari jalan-Mu, sehingga aku dapat kembali kepada-Mu. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Sabtu, 29 Juni 2024 - Menjaga Kekudusan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jun 28, 2024 5:25


Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 29 Juni 2024 Bacaan: "Biarlah selalu putih pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu." (Pengkhotbah 9:8) Renungan: Daud memenuhi hari-harinya dengan keterbukaan hati untuk diselidiki oleh Tuhan. Kerinduannya adalah menjauhkan dirinya dari segala perkara yang akan mencemarkan hati dan pikirannya. Hal inilah yang membuat Daud menjadi kekasih hati Tuhan. Bukan karena ia telah menjalani kehidupan yang tanpa noda, melainkan ia membuka diri sepenuhnya untuk dikoreksi oleh Tuhan. Ia memiliki keterbukaan hati untuk diarahkan oleh Tuhan, dengan berkata, "Apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal." Keterbukaan hati di hadapan Tuhan dan kerelaan hati untuk dipimpin oleh Tuhan adalah kunci utama di dalam menjaga kekudusan hidup. Dengan keterbukaan hati, kita membiarkan Tuhan menjelajahi kedalaman hati kita dan membiarkan-Nya membasuh setiap noda-noda yang ada. Bagaimanakah kita dapat memiliki keterbukaan hati di hadapan Tuhan? Dengan menyadari bahwa kita telanjang dan terbuka di hadapan Tuhan. Tidak ada satu noda pun yang dapat kita sembunyikan di hadapanNya. Adam dan Hawa berusaha menyembunyikan ketelanjangan mereka di balik dedaunan. Ananias dan Safira mengelabui Roh Kudus dengan menyembunyikan hasil penjualan tanah mereka. Yudas menyembunyikan pengkhianatannya di balik sebuah ciuman untuk Yesus. Demikian juga, kita pun dapat menyembunyikan segala noda dosa kita di belakang layar. Namun, Tuhan melihat kehidupan kita, bagai ikan yang berada di aquarium yang tidak dapat menyembunyikan diri mereka, sekalipun di sudut-sudut terpencil. Kita tidak dapat menyembunyikan kecemaran di belakang panggung sandiwara, karena kedalaman hati dan pikiran kita bagai secarik kertas putih, di mana noda sekecil apa pun akan dapat terlihat dengan jelas di hadapan Tuhan. Jika demikian, mengapakah kita masih berusaha mencoba mengelabui Tuhan? Jadilah seperti seorang anak kecil di hadapan Tuhan yang selalu berkata polos tentang perkara-perkara di kehidupan mereka. Ingatlah, Daud menjadi kekasih hati Tuhan bukan karena ia telah menjalani kehidupan yang sempurna sebagai orang percaya, tetapi karena ketulusan hatinya dan kerinduannya untuk mengalami pembenahan Tuhan di kedalaman hatinya. Ketulusan hati dalam menjaga kekudusan hidup adalah bagai permata yang Tuhan ingin temukan di dalam kehidupan kita sebagai anak-anak-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tidak ada yang tersembunyi dari-Mu, maka selidikilah hatiku dan perbaikilah hidupku agar aku berkenan di hadapan-Mu. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Rabu, 12 Juni 2024 - Waktu untuk bersama Tuhan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jun 11, 2024 6:10


Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 12 Juni 2024 Bacaan: "Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus." (1 Yohanes 1:3) Renungan: Henri Nouwen mempunyai kerinduan yang sangat dalam supaya orang-orang bisa mengenal Yesus. Di mana pun berada, dia berusaha menyampaikan kabar baik kepada orang yang dilihatnya supaya mereka bersedia menerima kabar baik tersebut. Suatu kali, di sela-sela konferensi yang membahas tentang seni dan kehidupan rohani, Nouwen menemui seorang wanita yang berkata bahwa dia seringkali berselisih dengan pejabat gerejanya karenakebijakan-kebijakan yang mereka ambil. Nouwen berkata kepada wanita tersebut, "Semua itu adalah selingan. Saya tidak bermaksud meremehkan komplainmu. Tetapi, itu bukan poin yang utama. Hal yang terpenting adalah persoalan hubunganmu dengan Yesus. Meskipun Dia tidak kelihatan dan tangan kita tidak bisa menyentuh-Nya, itu tidak berarti Dia nun jauh di sana. Sebagai gambarannya adalah listrik. Listrik tidak kelihatan, tetapi itu adalah sumber dari tenaga yang luar biasa. Demikian juga dengan Yesus. Kita dapat memelihara hubungan kita dengan Dia di dalam doa, membaca firman-Nya dan dalam bimbingan Roh Kudus." Nouwen menantang wanita tersebut dengan sebuah nasihat, "Sediakan waktu lima menit setiap hari selama dua minggu dalam sebuah saat teduh dan katakan bahwa engkau rindu akan kehadiran-Nya. Dan kemudian datang dan katakan kepada saya hasilnya." Yohanes pun rindu agar bukan hanya dia yang memiliki hubungan dengan Yesus, tetapi orang lain juga. "Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak Nya, Yesus Kristus." Sebagai pengikut Yesus, kita perlu menyadari bahwa hubungan dengan Yesus adalah sebuah panggilan dari Allah, seperti kata Paulus, "Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia."(1 Kor 1:9). Dengan demikian kita akan menghargai hubungan tersebut dan akan berusaha untuk memeliharanya. Mungkin kita sibuk dengan urusan pekerjaan, bisnis atau urusan hubungan kemasyarakatan, bahkan sibuk untuk mengurusi keluarga dan pelayanan. Tetapi, itu tidak dapat menjadi alasan bagi kita untuk tidak memelihara hubungan dengan Yesus. Mari kita mengambil waktu sejenak setiap hari untuk bersama-sama dengan Yesus. Bacalah firman-Nya dan pujilah Dia. Rasakan kehadiran-Nya dan nikmati kehangatan kasih-Nya, niscaya kita akan menjadi orang percaya yang teguh, penuh sukacita serta siap membangun hubungan dengan sesama. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau sudah memanggilku untuk memiliki hubungan dengan-Mu. Berilah aku kekuatan agar aku bisa tetap memeliharanya. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Senin, 27 Mei 2024 - Tetap tenang dan percaya padaNya

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later May 26, 2024 5:41


Kencan Dengan Tuhan - Senin, 27 Mei 2024 Bacaan: Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas." (Ayub 23:10) Renungan: Abraham menjalani ujian iman terberat ketika ia diminta untuk mempersembahkan Ishak anak tunggalnya. Demikian pula dengan Ayub, yang dalam kesalehannya Tuhan justru mengizinkan Iblis untuk mengambil harta, anak-anak, dan kesehatannya. Namun dalam ketidakmengertiannya, ia mendeklarasikan imannya, "Seandainya la menguji aku, aku akan timbul seperti emas." Sementara itu, bangsa Israel justru mengalami kegagalan demi kegagalan ketika iman mereka diperhadapkan pada situasi yang sulit di padang gurun. Dengan bersungut-sungut mereka berkata, "Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?" Kebebalan bangsa Israel membuat mereka melihat situasi sulit yang dihadapi sebagai bencana di dalam hidup mereka. Sebaliknya, ketajaman mata rohani Abraham dan Ayub telah membuat mereka melihat situasi yang sulit sebagai sebuah kesempatan emas untuk melihat kehebatan karya Tuhan. Kebebalan rohani hanya akan menghadirkan kepanikan semata, namun kepekaan rohani akan membuat kita tinggal tenang menantikan kemenangan iman. Seseorang berkata, "Di saat kereta iman kita sedang melaju melewati terowongan yang gelap, tetaplah tinggal tenang dengan menggenggam tiket penyertaan Tuhan. Jika Kristus harus berjuang dengan keringat darah di Taman Getsemani, maka kekristenan kita pun akan melewati batu ujian iman. Ketajaman mata rohani yang mampu melihat ujian iman tersebut akan melahirkan pertahanan iman, sehingga kita mampu mendeklarasikan iman kita sama seperti Ayub, "Seandainya la menguji aku, aku akan timbul seperti emas." Ujian terhadap iman akan melahirkan ketekunan dan ketekunan akan menghasilkan buah yang matang, yaitu kesaksian kehidupan tentang cinta kasih Tuhan yang tidak pernah gagal. Oleh sebab itu, jadilah tenang dan tinggal percaya untuk mendulang emas rohani di setiap ujian iman yang kita jalani. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berikanlah aku kekuatan-Mu agar dapat menjalani setiap ujian imanku dengan tidak bersungut-sungut, tetapi tetap bersyukur karena aku percaya ujian imanku itu pada akhirnya akan menjadi berkat bagi kehidupanku. Amin. (Dod).

Truth Daily Enlightenment

Tuhan yang kita sembah bukanlah Tuhan yang tidak punya tatanan. Tuhan menciptakan kehidupan dengan tatanan, dengan hukum. Kalau suatu benda tidak tertopang, dia akan pasti jatuh. Ini hukum gravitasi. Dan banyak hukum lain, Archimedes, Aerodinamika, dan lain sebagainya. Semua ada tatanannya. Demikian pula hidup ini, ada tatanannya. Bagaimana supaya kita memiliki hidup yang baik-baik, artinya... Continue reading →