Siapapun kamu berhak untuk bahagia, bersedih sekalipun tidak masalah, sah-sah saja. Disini kamu adalah saya, dan saya adalah kamu. Bisa menjadi telinga, pun setia memberi bahu. | Dipersembahkan oleh @dewarisqullah — Semoga menenangkan, selamat mendengarkan.
after lebaran kayak ngerasa hampa, sunyi, sepi nggak sih? hal seperti itu disebut post-holiday blues atau post-festivity syndrome. apalagi dari rasa senang yang di rasa sampai kehangatan saat kumpul keluarga, harus kembali ke rutinitas sehari-hari padahal sebagian kerinduan masih belum benar-benar dituntaskan.
semoga saja kamu tetap berani mengambil setiap keputusan, baik buruknya, indah atau tidak sekalipun, jalani dan hatam apa-apa yang menghalangi jalan dari tiap tujuanmu.
kali ini edisi ramadhan gua ngobrolin vibes puasa semasa kecil bareng 3 temen gua, selamat mendengarkan, semoga menenangkan.
semoga baik aku dan kalian yang mendengarkan podcast ini, diberikan sehat, kebahagiaan yang tak henti untuk terus menghampiri. terima kasih sudah tidak pernah bosan mampir dan hadir di podcast dewa risqullah.
bagaimana dengan puasa tahun ini? rasanya kayak beda bgt ya sama moment bulan puasa saat masih kecil, semakin tahun vibes nya kayak beda, terasa sepi dan sunyi banget, palingan hal-hal seru adalah merindukan moment yang pernah terjadi saat masih kecil, di saat waktu sahur dan waktu berbuka tiba, sajiannya dipenuhi kerinduan.
Aku sebenarnya ingin menetap di bandung, tapi semesta melarang, karena bandung dan kamu dua tempat yang sebenarnya milik orang lain, bukan untukku. Hanya saja dititipkan padaku, beserta kenangannya.
“terima kasih atas banyak hal, sampai dititik sekarang, membentuk saya menjadi manusia seutuhnya. selamat bertambah usia untuk diri saya, semoga menua(i) segala do'a dan usaha selama masih bernafas tenang. senantiasa berbahagia, sehat-sehat dan selamat bersejahtera” —dewarisqullah
selamat mendengarkan, selamat tersinggung bila kesinggung hehe, maaf kalau disinggung.
apa kabar teman-teman? senantiasa berbahagia dan sehat-sehat selalu ya. ngga berasa waktu terus berlalu begitu saja sampai kita sekarang menginjak di tahun 2025, bagaimana resolusi tahun ini? apakah ada kesamaan dengan di tahun sebelumnya?
“ruangan ini pun terasa sangat sunyi, ia butuh kamu untuk meramaikan dan mewarnainya kembali.” —dewarisqullah
Aku sebenarnya ingin menetap di bandung, tapi semesta melarang, karena bandung dan kamu dua tempat yang sebenarnya milik orang lain, bukan untukku. Hanya saja dititipkan padaku, beserta kenangannya.
Terkadang hal-hal yang terjadi dalam hidup memang tidak sesuai dengan ekspektasi yang di awal begitu indah kita punya, tetapi tetaplah hidup dan jangan pernah patah untuk melangkah. podcast kali ini gua bahas bareng dua orang temen gua; Fauzan dan Fiqri. selamat mendengarkan teman-teman.
kadang suka ga habis pikir aja sama orang-orang yang udah capek sama aktivitas nya dari pagi sampe sore, tapi malem nya masih punya energi buat berharap, padahal mereka sadar kalau sesuatu itu udah ga bisa lagi kembali dan dimiliki.
barangkali aku hanya takut jika tidak menjadi apa-apa di depan sana nanti.
kadang kala kita—butuh sedih, untuk bisa; bersyukur lebih. Dan mulai sekarang berhenti mencemaskan sesuatu, karena realitanya hidup ini hanya memberimu dua pilihan; sabar tanpa tepi, syukur tanpa tapi. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/dewa-risqullah/message
terima kasih masih mau hadir dan mampir di podcast dewa risqullah, senantiasa sehat dan berbahagia selalu ya teman-teman. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/dewa-risqullah/message
entahlah, bagiku suaramu adalah lantunan paling tenang yang pernah kudengar. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/dewa-risqullah/message
“ternyata aku gagal dalam menyekat rindu yang datang kembali mengusik ketenanganku.” —dewarisqullah --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/dewa-risqullah/message
“sudahkah kita berterimakasih pada diri sendiri; atas segala hal yang dilalui, yang sudah sehebat ini bertahan dari badai-badainya. karena diri sendiri juga perlu perayaan atas rasa cinta dan kasih untuknya.” —dewarisqullah --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/dewa-risqullah/message
tetapi aku salah, aku lupa akan takdir, karena sebaik apapun proses bersamanya kita; nyatanya tidak pernah bisa menahan perpisahan untuk tidak ada. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/dewa-risqullah/message
pada akhirnya, dirimu sendirilah yang menjadi penolong dan tempat berteduhnya dari segala keriuhan; badai-badainya. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/dewa-risqullah/message
jangan sesekali menanggap bahwa dunia itu tidak adil ya, tuhan memberikan cobaan tidak melebihi kemampuan kalian, justru kalian adalah orang-orang hebat. semangat selalu ya senantiasa berbahagia. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/dewa-risqullah/message
apapun yang sedang riuh dihubungan, sebisa mungkin gausah diceritain ke luar, cukup kamu dan pasanganmu aja. karena kita nggak pernah tau siapa aja yang nantinya mengambil kesempatan itu pada ruang yang lagi nggak baik-baik aja. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/dewa-risqullah/message
pada ketabahanku ada banyak sekali kenangan-kenangan kita yang tertinggal, yang senantiasa masih menari-nari bersamaan dengan air mata. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/dewa-risqullah/message
Persis seperti Ibu, senyumanmu membuat aku merasa memiliki segalanya. Dan duniaku, teralihkan oleh itu. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/dewa-risqullah/message
Terima kasih sudah menjadi favorite person tahun ini, people come and go. Thank's atas banyak hal yang pernah terkisah dalam terkasih di kehidupan kita berdua, khususnya aku. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/dewa-risqullah/message
Karena mu, aku bisa sejatuh-jatuhnya mencintaimu. Dan caramu bersikap adalah keberuntungan yang kumiliki. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/dewa-risqullah/message
Tolong bantu aku ya, untuk mewujudkan kebahagiaan bersama yang sering kita semoga berdua. Selamat mendengarkan episode ini, semoga menenangkan. Terima kasih ya. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/dewa-risqullah/message
kita adalah bagian patah hati, yang tidak saling mengendalikan ego diri sendiri. hingga ketidaklayakan bersama tak berpihak seperti sediakala. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/dewa-risqullah/message
padahal kita sudah berusaha memberikan kontribusi penuh, akan tetapi percuma saja, jika kita bukan yang dia mau. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/dewa-risqullah/message
Huft, kadang pengen banget kita bisa berkomunikasi sedekat dulu, sehangat mentari, sedalam lautan yang pernah kita selami berdua. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/dewa-risqullah/message
“setidaknya kita pernah bersama yang karena ego yang menyeruak merusak arah yang tak lagi layak. kau di sana dalam ketiadaan, aku di sini menikmati keadaan. kita mungkin pernah berada dalam langkah yang sama, dan kini menjadi sejarah yang tak lagi menimbulkan luka.” —dewarisqullah
Ini adalah kesekiankalinya saya membuat lagu, dengan lirik yang saya tulis sendiri. Dan di lagu ini saya masih dibantu oleh teman saya Hafidz, yang juga membawakan lagu Sembuhkan Tumbuh. Sementara, selamat mendengarkan. Maaf jika masih banyak kurangnya, dikarenakan ini dibuat tidak terlalu serius-serius banget hehe.
Semoga kabar baik darimu; kepulanganmu, disegerakan pada doa yang tak lepasnya kulambungkan pada Tuhan.
kuingin kita kembali, pada pelukan yang pernah sehangat mentari—kuingin kau disini, tak jauh dan usai dariku.
sampai bertemu, bahagia selalu ya. salam hangat darimu, terima kasih dan maaf yang teramat dalam.
Quarter-Life Crisis: Krisis seperempat abad merupakan istilah psikologi yang merujuk pada keadaan emosional yang umumnya dialami oleh orang-orang berusia 18 hingga 30 tahun seperti halnya kekhawatiran, keraguan terhadap kemampuan diri, dan kebingungan dalam menentukan arah hidup. Episode kali ini berbincang dengan Lutfi Bunga Anggarini (@katabungaa) kalian bisa menemukannya di Instagram @katabungaa dan juga podcastnya "Kata Bungaa". Terima kasih semuanya sudah berkenan untuk mendengarkan.
hidup bukanlah rel kereta api, butuh kemudi yang hati-hati agar tidak jatuh pada ekspektasi yang tinggi.
ada banyak hal yang kurindukan darimu, salah satunya senyuman manis yang kau miliki.
“Karena kendatinya hidup pun begitu, apa yang menjadi alasan untuk kita melakukan sesuatu, apa yang menjadikan untuk pikiran kita lebih terbuka, dan apa yang menjadi langkah awal untuk hati kita sendiri tidak terluka, adalah mengambil langkah paling positif yang bisa kita putuskan.” —dewarisqullah
gatau kenapa kayak ditahun ini lebaran terasa berbeda, suasananya hampa, atau mungkin karena kita semakin dewasa ya?
“pulang kampung bukan hanya tentang lokasi, tapi tentang pertemuan bahagia terhadap orang-orang yang kita anggap spesial; seperti teman-teman, keluarga dan sanak saudara.”
“boleh kan? kalau aku masih mengharapkanmu pulang, kerumah yang sebelumnya pernah memulihkan luka mu yang lalu.”
dari jauhnya jalan yang meski ku tempuh sendirian, aku mencari-cari tentang caranya melupakan dan mengikhlaskan dirimu. dan ngabuburit melupakanmu, nyatanya sangat sulit.
ternyata dewasa tidak seindah dan semengasikkan apa yang pernah kita bayangkan ya dimasa kecil dulu, banyak lika-liku yang meski kita telan kepahitannya sendiri.
“lantas apakah kau masih membutuhkan mata jika semua yang kau nilai saja melalui telinga.” —dewarisqullah
Beruntung banget ya aku, punya kamu. i'am very very grateful
seperti perkataan ku diawal, aku tidak ingin memaksakan kamu untuk tetap bersamaku. disaat kamu sudah ingin berpindah, dan merasa tidak lagi ada kebahagiaan, ku persilakan untukmu mencari kebahagiaan yang ingin kau dapati. dan jika semua hal ternyata jawabannya ada pada dirimu, tidak apa-apa, jika kamu ingin kembali pulang. -dewarisqullah
bagaimana dengan kabarmu, dengan segala perasaan dan hal-hal yang sudah diterima dan lalui, masih kuat kan? sehat-sehat ya, salam hangat darimu. oh iya, puasa pertama mu bagaimana amankan? ya mau gak mau tetap semangat meski sedang tidak berpeluk hangat dengan keluarga.
berikan sedikit ruang, tempat untukmu pulang. sebab diri sendiri adalah sebaik-baiknya kebahagiaan yang paling peduli dan mengerti.
aku ingin kita sama-sama belajar, merawat apa yang sepantasnya kita rawat, menjaga apa yang semestinya kita jaga, tidak berbicara lantang soal siapa yang paling, tapi kembali ke kodrat untuk menjadi saling. proses ini sering kali mengecewakan hati, membuang banyak waktu. tapi jikalau kamu mau, izinkan kita untuk saling memeluk, pulang ketempat yang semana mestinya sudah kita sediakan dan semogakan.