POPULARITY
Categories
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 7 Mei 2025Bacaan: "Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri." (Amsal 22:24-25) Renungan: Suatu kali Billy Martin, manajer baseball, mengadakan perjalanan untuk berburu dengan Mickey Mantle. Mereka pergi ke peternakan teman Mickey yang bisa memberi izin berburu di peternakannya. Akhirnya mereka tiba dan Mickey menyuruh Martin menunggu di mobil sementara ia meminta izin pada sahabatnya. Sahabatnya pun memberi izin tetapi dengan satu permintaan. "Saya memiliki satu keledai peliharaan yang buta di kandang, saya tidak tega melihatnya menderita. Maukah kau menembaknya untukku?" pinta sahabatnya. Mickey pun menyetujui. Saat in kembali ke mobil, ia berpura-pura marah, membanting pintu sampai tertutup. "Ada apa?" tanya Martin. Mickey menggeram, "Temanku tidak mengizinkan kita berburu di tanahnya. Aku kesal, dan aku akan pergi ke kandangnya untuk menembak salah satu keledainya." Mickey mengendarai mobil ke kandang seperti orang gila. Martin yang bersamanya pun merasa ngeri dan berteriak, "Kita tak dapat melakukan itu." "Coba lihat saja, "jawab Mickey. Tiba di kandang, Mickey melompat dari mobil dengan senapannya, berlari ke dalam dan langsung menembak keledai tersebut. Tetapi saat ia meninggalkan kandang, ia mendengar dua tembakan lagi. Ia berlari ke dalam mobil dan melihat bahwa Martin telah mengeluarkan senapannya juga. "Apa yang kau lakukan Martin?" teriaknya. "Kita tunjukkan pada orang brengsek itu. Aku baru saja membunuh dua dari sapi-sapinya!" Balas Martin dengan wajah kemarahan. Begitu cepat virus kemarahan menular. Tak menunggu waktu berhari-hari untuk membiarkannya, dalam hitungan menit pun ia sudah tersebar. Terkadang tanpa disadari, kita pun sering bersikap seperti Martin. Emosi kita mudah terpancing dengan situasi yang memicu kita untuk kesal. Tetapi firman Tuhan mengajak kita orang percaya agar tidak lekas gusar dan marah bagaimanapun keadaannya. Seseorang berkata bahwa kemarahan mengurangi limphocytes dalam tubuh kita, yang menyebabkan menurunnya antibodi yang diperlukan untuk memerangi penyakit-penyakit menular. Untuk itu sangatlah bijak, jika kita bersikap tenang dalam menyikapi keadaan yang panas. Untuk bisa menghindari kemarahan dengan cepat ada baiknya kita memerhatikan keadaan yang sebenarnya dan informasi yang kita dapat haruslah terbukti jelas. Jangan lekas gusar saat mendengar suatu perkataan atau keadaan yang membuat kita marah. Dengan memiliki kesabaran, maka kita akan beruntung. Selain jadi berkat, orang lain pun senang bersahabat dengan kita. Karena tidak ada orang yang suka bergaul dengan pemarah, malah ia akan dijauhi orang-orang sekitarnya. Untuk itu, marilah kita membentengi hati dengan kesabaran! Tuhan Yesus memberkatiDoa:Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk semakin bijak dalam menyikapi situasi yang mungkin menimbulkan kemarahan dan mampukan aku untuk sabar menghadapinya. Amin. (Dod).
Fenomena kebodohan tidak terhad kepada rakyat biasa, malah telah menembusi lapisan kepimpinan. Amerika Syarikat di bawah kepimpinan Donald Trump menjadi contoh bagaimana seseorang yang sering mengeluarkan kenyataan yang tidak masuk akal masih boleh mendapat sokongan dan menjadi pemimpin negara. Kebodohan bukan sahaja diterima, malah diangkat dan diraikan.Ini adalah petanda bahaya. Apabila masyarakat merelakan pemimpin yang dangkal dan tidak berintegriti, maka seluruh sistem sosial akan terdedah kepada kerosakan. Ia membuka ruang kepada polarisasi, ketidakadilan, dan penindasan berselindung di sebalik retorik populis.Ia menjadi medan perang yang senjatanya bukan pedang, peluru atau bom, tetapi akal yang songsang dan kebodohan yang meracun.Mangsa boleh terkorban dalam keadaan tercekik dengan ketawa. Seumpama katak yang mati direbus kerana tidak sedar air semakin panas perlahan-lahan dengan seribu satu justifikasi bahawa tiada masalah dan “tak mengapa!”
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 1 Mei 2025Bacaan: "Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu." (Yunus 2:1)Renungan: Di Alkitab tidak diceritakan bagaimana posisi Yunus di dalam perut ikan besar.Apakah ia duduk, berdiri, terlentang, kita tidak tahu. Ketika berada di dalam perut ikan, Yunus bisa saja marah kepada Tuhan atau Yunus juga bisa berdiam diri menunggu kematiannya. Tetapi ia tidak melakukan semua itu. Jadi apa yang dilakukannya? Yun 2:1 berkata, "Berdoalah Yunus kepada Tuhan Allahnya, dari dalam perut ikan itu." Di sini Yunus mengambil langkah iman yang benar dengan berdoa dan menaikkan ucapan syukur kepada Tuhan. Ia juga merendahkan diri di hadapan Tuhan dan mohon ampun atas ketidaktaatannya itu. Yunus melakukan tindakan yang tepat agar hati Tuhan yang lembut itu mengampuninya. Mungkin kita pernah tidak taat kepada firman Tuhan, lari dari panggilan Tuhan, seperti meninggalkan pelayanan atau karena pasangan hidup, kita melupakan Tuhan. Memang kita tidak mengalami seperti yang dialami Yunus, tetapi kita pasti pernah mengalami masa sulit yang harus kita lalui akibat ketidaktaatan kita. Sering kali kita marah kepada Tuhan ketika mengalami masa sulit, tetapi sebenarnya itu adalah kesalahan kita karena mungkin kita tidak taat kepada firman-Nya. Setiap tindakan yang kita lakukan semuanya ada konsekuensinya yang harus kita tanggung. Lalu tindakan apa yang kita lakukan ketika mengalami masa sulit? Marah kepada Tuhan, meninggalkan Tuhan atau sebaliknya. Baiklah kita berdoa dengan mengucap syukur kepada Tuhan dan mengakui semua kesalahan yang pernah kita lakukan karena kita sudah berdosa kepada Tuhan. Tuhan pasti mengampuni segala dosa setiap manusia yang datang kepada-Nya. Hasil dari doa Yunus di ayat 10 dikatakan, "Lalu berfirmanlah Tuhan kepada ikan itu, dan ikan itu pun memuntahkan Yunus ke darat. "Akhirnya Yunus diselamatkan Tuhan dari masa sulit yang ia alami. Begitu juga dengan kita, pasti Tuhan selamatkan dari masa sulit yang kita alami. Tetaplah andalkan Tuhan dan setialah kepada-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk tetap setia dan berdoa kepada-Mu ketika aku mengalami masa-masa sulit. Jangan biarkan masa-masa sulit itu membuat aku menjadi tawar hati pada-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 27 April 2025Bacaan: "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran." (Amsal 21:23) Renungan: Di dalam hidup sehari-hari, dosa lidah mungkin merupakan dosa yang paling sering kita lakukan. Berbohong, gosip, memfitnah, menggunjingkan orang, marah-marah, mengucapkan kata-kata kotor, berkata jahat, mengeluarkan kata-kata kosong dan sembrono, mengutuki orang, membual, menyombongkan diri, menghujat Tuhan, menghina, atau berbicara tentang hal yang sia-sia, adalah serentetan dosa-dosa lidah. Dosa lidah ringan untuk dilakukan tetapi akibatnya bisa besar dan berlarut-larut. Seorang wanita menyebarkan berita bahwa tetangganya telah berselingkuh. Dalam beberapa hari, seluruh warga desa mengetahui berita yang memalukan itu. Tentu saja orang yang menjadi korbannya merasa sakit hati, bahkan tersingkirkan. Wanita yang menjadi sumber berita itu mendapat konfirmasi bahwa apa yang diberitakannya tidak benar. Melihat akibat perbuatannya yang fatal, dengan hati yang menyesal wanita itu datang kepada hamba Tuhan di desanya dan meminta nasihat apa yang dapat ia lakukan untuk memperbaiki kesalahannya. "Ibu, pergilah ke pasar dan belilah seekor ayam. Sembelihlah ayam itu kemudian dalam perjalanan pulang cabuti bulu-bulunya dan buang satu per satu di sepanjang jalan. Setelah itu kembalilah ke sini," kata hamba Tuhan itu. Setelah melakukan nasihat itu, wanita tadi kembali kepada si hamba Tuhan. "Sekarang pergilah, kumpulkan kembali semua bulu yang telah Ibu buang dan bawa kembali ke sini," perintah kedua ini pun segera dilaksanakannya. Wanita itu menyusuri jalan yang telah dilaluinya dan berusaha mengumpulkan bulu-bulu yang ditebarkannya di sepanjang jalan. Beberapa jam kemudian ia kembali dengan membawa beberapa helai bulu saja, angin telah menerbangkan bulu-bulu itu ke segala penjuru sehingga mustahil ia bisa mengumpulkan semuanya. "Lihat, sangat mudah mencabuti bulu ayam dan menyebarkannya ke mana saja, namun sangat tidak mungkin untuk mengumpulkannya kembali. Begitu pula dengan sebuah berita, tidak sulit untuk menyebarluaskan gosip tetapi sekali diberitakan kita tidak akan pernah bisa memperbaiki keadaan secara utuh seperti sediakala," kata hamba Tuhan itu. Ketika kita tergoda untuk bergosip, ingatlah akan bulu ayam! Yakobus mengatakan walaupun kita rajin beribadah tetapi jika tidak bisa mengekang lidah, kita sama saja seperti tidak beribadah (Yak 1:26). Baiklah kita berhati-hati dengan lidah, dengan menanamkan prinsip cepat mendengar tetapi lambat untuk berkata-kata. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, tolonglah aku supaya memiliki penguasaan diri yang tinggi, terutama ketika berhadapan dengan sebuah berita yang tidak baik. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rini, Tirto, Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 12-16; Mazmur tg 118: 2-4.22-24.25-27a; Wahyu 1: 9-11a.12-13.17-19; Yohanes 20: 19-31ENERGI POSITIVE Tema renungan kita pada hari Minggu Paskah ke-2 ini ialah:Energi Positif. Di dalam rumah sering terjadi keributan antara suami dan istri.Entah masalah kecil yang sudah biasa atau yang baru terjadi, suaramasing-masingnya langsung meninggi dan kata-kata kasar meluncur begitukencangnya. Sering benda-benda melayang sampai mengenai tubuh, bahkan kekerasanfisik terjadi dengan tanpa halangan apapun. Singkatnya, yang sering keluar dari masing-masingnya ialahenergi negatif. Jarang sekali terjadi misalnya yang satu negatif dan yanglainnya positif. Yang satu keluar sebagai api sedangkan yang lain sebagai air.Apalagi misalnya mereka masing-masing seperti bunga dan kupu-kupu, hampir tidakpernah terjadi. Suasana kehidupan yang serba negatif dan sulit ini merupakancontoh dari banyak situasi kehidupan di antara kita. Kebebasan berkomunikasidan penggunaan media sosial saat ini, sering memperlihatkan adanya penyebaranenergi-energi negatif yang meresahkan hidup bersama di dalam rumah, masyarakatdan Gereja. Yesus yang bangkit menjalankan perutusan dari Bapa yangbertujuan untuk menghadirkan energi positif, yang menurut kitab suci dankeyakinan kita disebut Roh Kudus. Tuhan Allah tidak tega membiarkan konflik dankekacauan berlanjut terus-menerus yang disebabkan oleh energi-energi negatifantar-pribadi manusia yang saling menyerang, tanpa campur tangan-Nya. Kitaharus dapat mengamini bahwa justru karena keadaan kita yang penuh konflik danmasalah, maka Tuhan campur tangan. Sebaliknya jika keadaan kita aman, nyaman,damai dan bahagia, mustahil Tuhan harus berkorban dan mau menyelamatkan kita. Tuhan Yesus berkuasa untuk menutupi semua kesedihan,kerapuhan, dan kedosaan kita dengan energi dari Roh Kudus: “Damai sejahterabagi kamu!”. Ia mengatasi ketakutan dan kebingungan kita dengan energiperutusan: “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutuskamu.” Ia memenuhi pengetahuan dan kebijaksanaan kita dengan energi Roh Kudus:“Terimalah Roh Kudus.”. Ia melengkapi setiap dari kita dengan energi kerahimanilahi supaya dunia ini dibaharui: “Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanyadiampuni, dan yang tidak diampuni maka dosanya tidak diampuni”. Satu contoh konkret yang menerima energi positif dan muliadari Tuhan ialah rasul Thomas. Contoh lain ialah orang-orang sakit di Yerusalemyang disembuhkan oleh para rasul. Begitu energi Roh Kudus masuk ke dalam dirimereka, hasil yang paling kentara ialah hidup mereka menjadi baru. Hidupnyayang lama ditinggalkan. Energi terbaru ini diungkapkan dengan sangat gamblangoleh Tuhan kepada rasul Yohanes: “Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidupsampai selama-lamanya. Energi baru kita ialah Roh Yesus Kristus yang bangkit. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Yesus, jadikanlahdiri kami pembawa suka cita Paskah sebagai Injil yang hidup kepada sasama kami.Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...
Ternyata kita sudah sangat bergantung kepada sistem digital. Begitu ada sistem yang tidak jalan, maka pusinglah kita. Ketidaknyamanan sampai kerugian yang terjadi.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Hendry, Rini, Tirto dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 10: 34a.37-43; Mazmur tg 118: 1-2.16ab-17.22-23; Kolose 3: 1-4; Yohanes 20: 1-9KITA BERSORAK: ALLELUIA Renungan kita pada hari Minggu, Hari Raya Paskah iniialah: Kita Bersorak: Alleluia. Seorang bocah laki-laki yang masih sekolah diTaman Kanak-Kanak, ikut menyaksikan tablo Jalan Salib di gereja bersamakeluarganya. Ia ditemani kedua orang tuanya dan kakaknya perempuan. Kakek danneneknya juga ikut, sehingga mereka sebagai keluarga yang lengkap menghadiriibadat Jumat Agung pagi itu. Yang sungguh membuat lengkap ialah kakak sulungbocah itu, berusia 17 tahun dan siswa SMA kelas 3, yang berperan sebagai YesusKristus di dalam tablo itu. Bocah itu mulai menangis ketika melihat kakaknya disiksa,dipukul, diinjak, memikul salib kayu hitam dan dipaksa untuk berjalan.Tangisannya semakin keras pada saat Yesus dilucuti seluruh pakaiannya, kemudiandipakukan tubuhnya pada salib besar dan kokoh. Seterusnya, ketika salib ituditegakkan dan tubuh Yesus bergantung padanya, bocah itu menutup wajahnyasambil menangis sejadi-jadinya. Ia membenamkan diri dalam pelukan ibundanya,sambil bapaknya terus-menerus mengusap kepalanya untuk menenangkan dia. Begitu tablo Jalan Salib itu selesai, kakak sulungnya yangmemerankan Yesus bertemu dengan keluarga. Si bocah dipeluk dan digendong sangkakak. Ia sudah bangkit dan gembira, melebih semua rasa gembiranya selama ini,karena ia berjumpa dengan kakaknya dalam keadaan yang normal, segar, dan ceria.Seluruh keluarga juga ikut bergembira. Tangisan dan kesedihan bocah itu cukupmenjadi contoh konkret bagi kita semua yang mengikuti semua proses peristiwaYesus, sejak dari ruang atas tempat perjamuan malam terakhir sampaipemakamannya. Tahap pertama ini adalah penderitaan dan kematian. Tahap kedua yang menyusul ialah kepenuhan kehendak Allah,karena penderitaan dan kematian itu berubah menjadi suka cita dan kehidupan.Suasana dan pengalaman yang menyelimuti seluruh kehidupan lahir-batin kita yangmenjadi buah perubahan ini ialah sorak-sorai di seluruh alam semesta: Alleluia.Kehidupan dan keselamatan untuk memiliki karunia kehidupan abadi menjadi milikkita. Pengalaman Yesus adalah sebuah kenyataan, yang telah dipersiapkan olehTuhan melalui: penciptaan manusia, kejatuhan di dalam dosa, keluarnya bangsaterpilih dari Mesir, pewartaan para nabi, dan sampai puncaknya pada peristiwakedatangan Yesus orang Nazareth. Seluruh pengalaman itu, sepatutnya menjadi model bagiperjalanan hidup setiap pribadi kita dan komunitas orang beriman, maka poladasar yang kita ikuti sangat perlu berbentuk “dari taman Getzemani ke Golgota”kemudian memuncak pada kebangkitan. Dengan kata lain, kita akan mencapaikebahagian dan kemuliaan hanya dengan melalui perjuangan, penderitaan dankematian. Tidak ada kemuliaan tanpa penderitaan. Tidak ada kehidupan tanpakematian. Spiritualitas salib dan kebangkitan ini perlu menjadi pedoman hidupkita semua.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus,terima kasih atas penderitaan dan kebangkitan-Mu yang menyelamatkan kami. SalamMaria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Buku adalah jendela dunia. Begitu kata pepatah. Artinya buku menjadi tempat kita belajar berbagai macam pengetahuan. Membaca buku dapat meningkatkan wawasan kita. Namun, kebiasaan dan kemampuan anak membaca buku di Indonesia masih cukup rendah.Padahal, membaca buku anak merupakan salah satu upaya meningkatkan perkembangan otak. Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 menunjukkan persentase anak yang belajar atau membaca buku anak bersama orang tua/wali masih sangat kecil, yaitu 11%.Di sisi lain, perkembangan teknologi membuat anak lebih memilih belajar lewat video. Terutama video edukasi menarik perhatian dan memberikan pengalaman baru pada anak. Namun, tak sedikit konten edukasi yang ada di dunia maya tak terjamin kualitasnya. Belum lagi menyebabkan adiksi pada anak.Apakah membaca buku anak dapat mengurangi gejala adiksi konten internet? Apa saja manfaat membaca buku sejak dini dan tantangan membaca buku di era digital? Bagaimana peran orang tua dalam meningkatkan literasi membaca pada anak?Kita akan bincangkan hal ini bersama Prof. Dr. Endang Widyorini, Psikolog dan Nindia Nurmayasari, Penulis buku anak dan Founder Klub Literasi Anak.*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Begitu disebut nama "Trump" di Amerika sana, pasti langsung terbentuk dua kubu; pendukung atau pencela. Di Indonesia sama juga. Begitu disebut nama "Jokowi", langsung dikategorikan menjadi pendukung atau bukan. Padalah dunia ini tidak black-and-white (1 atau 0) seperti itu. Nampaknya tidak ada keinginan untuk mencari informasi yang benara. (Ini belum soal Kebenaran atau Truth.) Mungkin juga kemampuan untuk mencerna informasi dengan kepala dingin termasuk hal yang langka juga.
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 1 April 2025Bacaan: "Sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan." (Kolose 2:3) Renungan: Segala sesuatu yang berlebihan memang dapat berdampak buruk bagi kita. Jika cuaca yang terlalu dingin dapat menyebabkan hipotermia, maka cuaca yang terlalu panas dapat menyebabkan dehidrasi. Begitu juga jika kita menggunakan gadget secara berlebihan, hal itu dapat merusak mata dan kesehatan tubuh kita. Terlalu berlebihan mengonsumsi makanan yang manis dapat menyebabkan diabetes, dan terlalu berlebihan makan makanan berlemak dapat menyebabkan kolesterol tinggi. Segala sesuatu harus dikerjakan dengan seimbang dan tidak berlebihan. Jagalah pola makanan kita dengan baik, dan jalani gaya hidup yang sehat. Bukan hanya untuk makanan dan kesehatan saja, hal ini juga berlaku di dalam kehidupan kita di lingkungan rumah tangga, pekerjaan, dan pelayanan kita di gereja. Terlalu fokus terhadap pelayanan atau pekerjaan akan membuat keluarga kita terlantar dan kesepian. Terlalu mengutamakan keluarga setiap saat akan membuat kita kehilangan pekerjaan dan pelayanan. Cobalah untuk membuat jadwal harian, daftar prioritas, pengingat akan hari-hari penting dan janji-janji acara. Jika kita sudah berjanji kepada pasangan atau anak-anak kita, tepatilah janji tersebut. Jangan membuat anak-anak kita kecewa dan berpikir bahwa kita senang berbohong. Ketika kita sudah memiliki jadwal pelayanan di gereja, penuhilah tanggung jawab tersebut. Namun sebelum menerima jadwal, pastikan bahwa di hari tersebut kita tidak ada janji dengan siapa pun. Kerjakanlah juga tugas-tugas dan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab. Jaga kepercayaan pemimpin dan rekan kerja kita. Ketika ada dua hal yang berbenturan terjadi di hari yang sama, ambillah waktu untuk berdoa dan menentukan prioritas yang utama. Kita berdoa untuk meminta hikmat kepada Tuhan, karena hikmat Tuhan itulah yang membuat kita dapat menjalani hidup yang teratur, seimbang, optimal, dan dapat memberkati banyak orang. Ingat, keseimbangan dan keteraturan kita di dalam menjalani hidup ini akan membuat kita bisa memenuhi setiap tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita dan orang lain, bahkan Tuhan pun menjadi puas. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, bantulah aku untuk dapat mengerjakan segala hal di dalam hidupku dengan seimbang dan teratur, sehingga aku tidak mengecewakan banyak orang. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 24 Maret 2025Bacaan: "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5:18)Renungan: Tuhan kita adalah Tuhan yang selalu mencukupkan semua kebutuhan kita. Dia menjaga kita, memberikan kita kehidupan, tempat tinggal, makanan, minuman, dan udara untuk bernapas. Tuhan juga memberikan kita pekerjaan yang menghasilkan berkat bagi kita. Pertanyaannya, sudahkah kita mengucap syukur atas semua itu? Ingatlah bahwa firman Tuhan mengingatkan kita senantiasa untuk selalu bersyukur dalam segala hal. Dalam segala hal berarti juga termasuk dalam dunia pekerjaan kita. Salah satu kunci kepuasan dalam pekerjaan dan setiap bidang kehidupan adalah belajar untuk berterima kasih atas apa yang telah diberikan kepada kita. Rasa puas dan damai akan kita temukan dalam hati yang dipenuhi ucapan syukur. Ada seorang raja yang membutuhkan pelayan yang setia dan harus memilih antara dua kandidat untuk jabatan itu. Dia mengambil keduanya dan segera membayar mereka dengan upah tetap dan menyuruh mereka untuk mengisi keranjang dengan air dari sumur terdekat. Setelah membuang 10 ember air ke dalam keranjang, salah satu dari pria itu berkata, "Apa gunanya melakukan pekerjaan yang tidak berguna ini? Begitu kita menuangkan air ke dalam keranjangnya, air itu akan keluar dari sisi-sisi berlubangnya. "Yang lain menjawab, "Tetapi kita punya gaji dan sudah dibayar, bukan? Tuan kita mungkin memiliki alasan tertentu melakukan semua ini. Namun itu bukan urusan kita. Dia adalah raja yang bijaksana, dan pasti memiliki tujuan sendiri yang tidak bisa kita mengerti." Namun yang satunya berkata, "Aku tidak akan melakukan pekerjaan bodoh seperti ini lagi. Cukup!" Si penggerutu itu pun pergi sambil melemparkan embernya. Pria yang satunya lagi melanjutkan pekerjaan sampai dia berhasil menghabiskan semua air di sumur. Dia melihat ke dasar sumur, dan tersentak kaget karena melihat sebuah cincin berlian milik sang raja. Ternyata sang raja sengaja menyuruh mereka menuang air ke dalam keranjang supaya jika cincin tersebut tidak sengaja terciduk dan dituang ke dalam keranjang, cincin tersebut akan tersaring dan tidak ikut terbuang oleh air. Akhirnya sang raja telah menemukan cincin berliannya sekaligus calon pelayan baru yang setia. Ketika kita terus mengisi hati kita dengan limpahan ucapan syukur, maka percayalah, semua pekerjaan yang kita lakukan akan maksimal, dan Tuhan akan membuat kita berbuah berlipat ganda. Sebaliknya, jika kita mengisi hati kita dengan keluhan, maka yang ada kita tidak bisa maksimal dalam mengerjakan sesuatu. Hasilnya, akan mengecewakan orang lain dan mengecewakan Tuhan juga. Berkat pun akan menjauh dari diri kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, aku bersyukur untuk pekerjaan yang Engkau percayakan kepadaku. Mampukan aku untuk menyelesaikannya dengan baik. Amin. (Dod).
Pernahkah kamu merasa ditinggalkan tanpa kata, tanpa alasan yang jelas? Rasa bingung dan luka yang tak terlihat, seolah semuanya hanya menjadi kenangan yang belum selesai. Tapi, ingatlah kalian sangat berharga, dengan atau tanpa dia. Kehilangan bukan akhir, tapi awal dari cerita baru yang lebih baik. Jangan takut melangkah, karena suatu hari nanti kamu akan melihat ke belakang dan tersenyum dan sadar bahwa ternyata keputusan yang tadi nya kita anggap salah ternyata itu keputusan yang tepat. Semangat selalu
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 15 Maret 2025Bacaan: "Maka ia memungut di ladang sampai petang; lalu ia mengirik yang dipungutnya itu, dan ada kira-kira seefa jelai banyaknya." (Rut 2:17) Renungan: Seseorang berpendapat, "Di dunia ini tidak ada yang dapat menggantikan kegigihan dan keuletan. Begitu pentingnya kegigihan dan keuletan sehingga bakat pun tidak dapat menggantikannya. Mengapa? Banyak orang gagal meskipun sebenarnya mereka berbakat. Begitu juga pendidikan tidak dapat menggantikannya karena di mana-mana kita akan menemukan orang-orang yang berpendidikan bahkan memiliki titel yang lebih dari satu namun tidak berhasil mencapai apapun juga." Kegigihan dan keuletan berhubungan erat dengan "rajin" dan "kerja keras." Orang yang ulet pastilah rajin dan suka bekerja. Rut adalah pekerja yang rajin. Tanpa disuruh oleh Naomi, Rut berinisiatif pergi ke ladang milik Boas untuk memungut bulir-bulir jelai. Ayat 7 menjelaskan bahwa ia terus sibuk bekerja dari pagi tanpa pernah berhenti. Ia memungut sampai petang dan setelah diirik ada seefa jelai banyaknya atau dalam ukuran liter + 22 liter. Rut mengerjakan dengan baik, tekun dan rajin apa yang dapat ia kerjakan saat itu. Kita sering memilih untuk tidak bekerja daripada mengerjakan pekerjaan rendah yang menurut kita tidak cocok, meskipun pekerjaan itu baik dan halal. Kita mendambakan pekerjaan yang "wah" tetapi tidak mau mulai mengerjakan dengan rajin pekerjaan yang kecil-kecil dulu, atau pekerjaan apa saja yang dapat kita kerjakan saat ini. Tuhan memberkati orang yang mau berusaha dan rajin bekerja. Apapun yang dapat kita kerjakan saat ini, kerjakanlah itu dengan tekun dan rajin karena mungkin saja Tuhan sedang melatih dan mempersiapkan kita untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi dan mencapai suatu keberhasilan yang besar kelak. Kalau kita sengaja bermalas-malasan dan menyia-nyiakan apa yang dapat kita kerjakan saat ini, itu sama saja dengan membakar jembatan yang seharusnya dilalui untuk membawa kita pada kesuksesan dan hidup yang diberkati. Lawanlah kemalasan. gengsi yang berlebihan dan bekerjalah dengan rajin maka Tuhan akan memberkati kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, berkatilah setiap usaha dan pekerjaan yang aku lakukan saat ini, sehingga dapat menghasilkan berkat melimpah untuk keluargaku dan sesamaku. Amin. (Dod).
Pilihan terhadap seseorang teman hidup haruslah dengan sebaik-baiknya untuk menjamin kesehatan pikiran, jasmani dan rohani. // Yesus tidak malu menyebut mereka saudara, Dialah korban kita, yang mengenakan bentuk manusia dihadapan tahta Allah Bapa.
Pilihan terhadap seseorang teman hidup haruslah dengan sebaik-baiknya untuk menjamin kesehatan pikiran, jasmani dan rohani. // Yesus tidak malu menyebut mereka saudara, Dialah korban kita, yang mengenakan bentuk manusia dihadapan tahta Allah Bapa.
semoga baik aku dan kalian yang mendengarkan podcast ini, diberikan sehat, kebahagiaan yang tak henti untuk terus menghampiri. terima kasih sudah tidak pernah bosan mampir dan hadir di podcast dewa risqullah.
Temukan adanya dugaan tindak pidana, Bareskrim Polri menaikkan status kasus dugaan pemalsuan 93 sertifikat hak milik (SHM) di wilayah Pagar Laut, Desa Segarajaya, Bekasi, Jawa Barat, dari tahap penyelidikan menjadi tahap penyidikan.Dalam waktu dekat, Bareskrim Polri juga akan menaikkan status kasus dugaan pemalsuan 201 sertifikat hak guna bangunan (SHGB) atas nama PT Mega Agung Nusantara di wilayah Pagar Laut, Desa Huripjaya, Bekasi, Jawa Barat, dari status penyelidikan ke tahap penyidikan dan mengklaim telah mengantongi nama calon tersangka.Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, memeriksa beberapa saksi dan barang bukti, serta melakukan gelar perkara, penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menaikkan status kasus dugaan pemalsuan 93 sertifikat hak milik (SHM) di wilayah Pagar Laut, Desa Segarajaya, Bekasi, Jawa Barat. Selanjutnya, penyidik akan memeriksa kembali beberapa saksi sekaligus menunggu hasil uji laboratorium forensik beberapa barang bukti untuk kemudian menetapkan siapa tersangka dalam kasus ini.Begitu juga dengan kasus dugaan pemalsuan 201 sertifikat hak guna bangunan (SHGB) milik PT Mega Agung Nusantara di wilayah Pagar Laut, Desa Huripjaya, Bekasi, Jawa Barat. Bareskrim Polri akan menaikkan status kasus tersebut ke tahap penyidikan karena menemukan adanya dugaan tindak pidana dalam kasus tersebut.Ditemui di Gedung Bareskrim Polri pada Jumat sore, Dir Tipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan pihaknya telah mengantongi nama calon tersangka dalam kasus dugaan pemalsuan sertifikat di dua wilayah Pagar Laut tersebut.Selain itu, pihaknya juga akan melengkapi administrasi penyidikan untuk selanjutnya mengirimkan surat perintah dimulainya penyidikan (SPDP) kepada jaksa penuntut umum Kejaksaan Agung RI.
Yang satu kerja di ubud dengan vibe hutan hijau, dan yang satu kerja dengan suasana pantai sunset di seminyak. Begitu disatukan di podcast ternyata amat sangat gaduh. Disarankan mendengar podcast ini memakai earphone atau jauh dari anak kecil :). Tonton video selengkapnya di #RayJansonRadioOTP #10 PARENTAL ADVISORY CONTENT WITH YUSUF & MANU | ONTHEPASEnjoy the show!Instagram:Muhammad Yusuf Milyardi: https://www.instagram.com/muhamad.yusuf.milyardi/Manu Gultom: https://www.instagram.com/akumanu_/DON'T FORGET TO LIKE AND SUBSCRIBE!On The Pas is available on:Spotify: https://spoti.fi/2lEDF01Apple Podcast: https://apple.co/2nhtizqGoogle Podcast: https://bit.ly/2laege8iAnchor App: https://anchor.fm/ray-janson-radioInstagran: https://www.instagram.com/onthepasbali/TikTok: https://www.tiktok.com/@onthepasLet's talk some more:https://www.instagram.com/renaldykhttps://www.instagram.com/backdraft_projecthttps://www.instagram.com/mariojreynaldi#OnThePasPodcast #BaliPodcast #RayJansonRadio #FnBPodcast #Indonesia #onthepas #podcastbali #PodcastAfterService
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Wati Ontong dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 1 Petrus 5: 1-4; Mazmur tg 23: 1-3a.3b-4.5.6; Matius 16: 13-19SATU UNTUK SEMUA, SEMUA UNTUK SATU Renungan kita pada hari ini bertema: Satu Untuk Semua,Semua Untuk Satu. Pada suatu hari Minggu tengah hari yang cerah, cuaca dilapangan Santo Petrus di Vatikan bertemperatur sekitar 26 derajat. Bagikebanyakan orang cuaca itu tergolong panas. Semua orang berkeringat. Namunmereka tetap semangat memadati lapangan itu untuk berdoa Angelus bersama PausFransiskus dan mendengarkan pengajarannya yang hanya berdurasi 5-10 menit. Begitu tampak Bapa Suci jauh di atas jendela balkonapartemen Vatikan, dan yang ditampilkan dalam layar elektronik di sisilapangan, semua orang bertepuk tangan. Dari keramaian itu terdengar sejumlahteriakan seperti “Viva Paus”, atau “Hidup Fransiskus”. Ada satu teriakan yangcukup unik yang kedengaran cukup keras ialah: “Satu untuk Semua, Semua untukSatu.” Bisa dimaklumi, dalam pemandangan kerumunan besar bersama dengan BapaSuci Fransiskus, orang-orang tentu merasa cocok sekali untuk memakai seruanyang unik tersebut. Dalam pemahaman yang sederhana, kita dapat mengatakanbahwa satu orang pribadi Paus Fransiskus adalah untuk semua anggota GerejaKatolik seluruh dunia. Demikian juga sebaliknya, semua orang di dalam GerejaKatolik menyatukan dirinya di bawah satu kepala, yaitu Paus Fransiskus. Didalam renungan yang lebih mendalam, kita perlu menempatkan keyakinan kitatentang persekutuan dan kebersamaan itu di dalam terang Kitab Suci. Dikatakanbahwa Tuhan menghendaki kita untuk menjadi satu sama seperti Dia dan Bapa adalahsatu. Semua yang dikumpulkan di dalam nama Yesus Kristus adalah satu Roh,sehingga setiap orang dan semuanya dibaptis ke dalam satu tubuh saja. Maka sebagai bagian dari puncak penghayatan iman kitaialah bahwa kita menerima dan menjadi bagian di dalam persekutuan dengan Tuhandan dengan sesama orang beriman. Tuhan menyediakan instrumen praktis untukmembuat kita menjadi satu, dan di dalam dunia ini Ia menjadikan Paus sebagaitanda pusat persekutuan kita. Yesus pertama kali menetapkan simbol persatuandan persekutuan itu dengan menjadikan Petrus, rasul-Nya yang pertama, sebagaibatu karang, dan dipercayakan untuk menjalankan tugas merawat dan menjagapersekutuan. Apa yang dipikirkan dan dilakukan Paus, ialah atas perintah Tuhan. Pada hari ini, pesta Takhta Santo Petrus, kita mendoakanBapa Suci dan persatuan Gereja kita sebagai Katolik, yaitu universal. Di dalamdoa-doa dan terutama Ekaristi, pada saat menerima Komuni Kudus, hendaknya kitamemperkuatkan semangat persekutuan di dalam iman dan kasih. Kita menjadikanpersekutan nyata melalui hormat, kasih dan ketaatan kepada Bapa Suci. Bersamadan bersatu di antara kita dan dengan Paus, kita bersatu dengan Kristus sebagaikepala kita. Kita semua adalah anak-anak Bapa.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, penuhilahBapa Suci dengan segala kebijaksanaan, dan perkuatkanlah persekutuan kami. Bapakami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...
Hidup tuh ada ada ajaaa ceritanya, Gapernah berhenti punya masalah, punya pikiran, punya patah hati, punya rintangan. Satu selesai, satu muncul lagi.Kadang kalo udah capek, suka mikir “duhhh kapan sih selesainya, gini banget hidup” pengen cepet cepet sampe di happy ending, loncatin semua proses nyaPadahal kalo dipikir pikir, proses nya suka gak tau mau bawa kemana, bisa aja bawa ke titik lebih baik. Ya kalo dipikir pikir, proses jaman dulu juga sih yang nganterin kita di titik sekarang☺️Bakal selalu ada rintan lain, tapi bakal selalu juga ada kebahagian lain. Begitu terus seumur hidupJadiii… daripada maunya buru buru..Di perjalanan yang jauh dan panjang ini, jangan lupa dinikmatin juga proses nya ya
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah TUHAN YESUS MENGERTI Mari kita membaca Firman Tuhan dari Yesaya 53: 4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Wonder Kids, Tuhan Yesus memahami apa yang sedang kamu rasakan. Pernahkah kamu merasa kuatir tentang pelajaranmu di sekolah? Tuhan Yesus tahu apa yang kamu rasakan. Apakah kamu diberikan tugas yang lebih banyak dari yang sanggup kamu kerjakan? Apakah pekerjaan rumahmu semakin banyak dan membuatmu kewalahan? Tuhan Yesus memahami kesulitanmu. Apakah kamu pernah sakit hati? Apakah kamu pernah sedih atau ketakutan? Tuhan Yesus memahami semua itu. Apakah kadang keluargamu tidak memperhatikanmu? Teman-temanmu memusuhimu? Tuhan Yesus tahu apa yang kamu rasakan. Kamu berharga bagi Tuhan Yesus. Begitu berharga sehingga Ia datang sebagai manusia hanya seperti kamu agar kamu dapat datang kepada-Nya. Jadi, lain kali jika kamu sedang menghadapi masalah, Tuhan Yesus bersedia mendengarkanmu. Bahkan ketika kamu terluka, Ia menjawab seruanmu. Ketika kamu bertanya, Ia mendengarkanmu. Tuhan Yesus selalu ada untukmu. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Ketika kamu sedang menghadapi masalah, kamu bisa menceritakannya kepada teman atau orangtua yang pernah mengalami masalah yang sama. Mereka dapat memberikan jawaban yang belum pernah kamu pikirkan. Tapi sebelum bicara dengan mereka, ceritakan terlebih dahulu kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus pernah menghadapi masalah yang sama, dan Ia juga dapat memberikan jawaban yang belum pernah terpikirkan olehmu. Mari kita berdoa Bapa, aku mengucap syukur karena pengorbanan-Mu yang besar. Aku juga bersyukur karena Engkau mengangkat segala beban dan kesedihanku. Ajari aku untuk percaya bahwa Engkau selalu bersamaku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, TUHAN MENGANGKAT SEMUA KESEDIHAN DAN BEBANMU, KARENA IA SANGAT MENGASIHIMU. Tuhan Yesus memberkati ====/
Begitu dilantik jadi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump langsung sibuk. Sebanyak 200 perintah eksekutif langsung ditandatangani. Apa artinya ini bagi Indonesia? Dengarkan obrolannya bersama ekonom Indef, Rizal Taufikurahman.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Angelia dan Makrina dari Paroki Katedral Roh Kudus Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Ibrani 7: 1-3.15-17; Mazmur tg 110: 1.2.3.4; Markus 3: 1-6 TUHAN HENDAK MENYEMBUHKAN KITA Renungan kita pada hari ini bertema: Tuhan Hendak Menyembuhkan kita. Ada beberapa anak tangga yang membawa orang-orang untuk masuk ke dalam gereja. Bagi mereka yang berjalan normal, tidak ada masalah untuk masuk dan keluar gereja. Tetapi bagi yang sudah tua atau yang cacat kaki dan tubuh, mereka tentu perlu dibantu. Namun, seorang gadis, Silvia namanya, meski kedua kakinya cacat sejak lahir, dengan bantuan tongkat di kedua tangannya, ia tidak ingin dibantu. Ia sangat menikmati naik dan turun tangga dengan kemampuannya sendiri. Ketika ditanya alasan ia berusaha sendiri naik-turun tangga, padahal kelihatan sangat susah payah, Silvia mengatakan bahwa secara rohani ia merasa sangat enteng. Semangatnya sungguh melampaui kelemahan fisiknya. Ia sungguh merasakan kalau kedua kakinya kuat untuk menahan seluruh tubuhnya. Begitu turun dari mobil yang mengantarnya, ia memandang pintu gereja dengan sebuah kerinduan yang begitu tinggi. Ia mendengar seruan dari suara hatinya begini: Angkatlah hatimu, dan ulurkanlah tangan dan kakimu. Tuhan Yesus menyambut di pintu. Ia menaiki tangga dan merasa seperti kedua kakinya menjadi lurus. Perintah Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya supaya mengangkat tangan dan mengulurkannya, merupakan sebuah pengalaman rohani yang sangat kaya maknanya bagi kita. Tidak banyak orang yang memiliki pengalaman seperti Silvia ketika mereka datang ke gereja atau ikut serta dalam ibadat. Namun banyak dari kita memiliki kekeringan, kecacatan, dan kehilangan aspek-aspek rohani yang melekat pada diri kita ketika kita berjumpa dengan Tuhan. Banyak hal yang dilupakan ketika kita hendak berdoa dan bersyukur kepada Tuhan. Konsentrasi kita terpecah-pecah atau mungkin hilang pada saat firman Tuhan diwartakan. Hati kita sebagiannya sedang sakit atau luka, ketika kita hendak menerima komuni kudus dalam Misa. Singkatnya, keadaan kita tidak dalam kondisi mantap dan siap ketika hati dan pikiran sedang kontak dengan Tuhan. Ini merupakan bukti-bukti sebagian atau banyak bagian dari rohani kita mati. Kita perlu mengangkat seluruh diri kita kepada Tuhan. Kita menaruh diri kita di hadapan Tuhan, mengulurkan tangan dan meluruskan kaki untuk berdiri, sambil membuka diri untuk menerima berkat penyembuhan dari Yesus. Yesus ingin menyembuhkan kita. Yesus menghendaki agar tubuh dan jiwa kita disembuhkan dan dalam keadaan normal. Namun demikian, kita mesti tetap berhati-hati, sebab Setan dan para pengikutnya berusaha keras untuk mencederai kita hingga mati. Apa yang sudah dipulihkan Yesus, dicoba untuk dirusak oleh Setan. Kita harus kuat dan tetap berada dalam terang kebijaksanaan Tuhan, sehingga dapat terhindar dari pengaruh si Jahat. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Tuhan Yesus, lindungilah kami dari upaya si Jahat untuk mematikan tubuh dan jiwa kami. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Begitu menjabat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah sejak Oktober 2024, Abdul Mu'ti langsung bergerak cepat memetakan berbagai persoalan pendidikan di Indonesia. Berbagai pertanyaan bermunculan begitu Mu'ti dilantik seperti apakah kurikulum akan diganti dan apakah ujian nasional akan kembali diberlakukan di era Menteri Mu'ti. Selain itu soal sistem zonasi penerimaan murid baru dan kualitas guru juga banyak mendapatkan sorotan. Bagaimana Abdul Mu'ti menjawab semua persoalan ini? Ap program kerja Menteri Pendidikan baru ini yang segera diberlakukan?
Season 29 : MEANINGFUL MARRIAGE
Season 29 : MEANINGFUL MARRIAGE
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 8 Desember 2024 Bacaan: "Namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku." (Lukas 18:5) Renungan: Stalaktit dan stalakmit di dalam gua terbentuk dari tetesan air di pegunungan kapur yang berlangsung ratusan bahkan ribuan tahun. Batu karang kokoh di pinggir pantai dapat pecah oleh deburan ombak yang terus- menerus selama berpuluh-puluh tahun. Alam mengajar kita untuk tekun, setia, dan pantang menyerah saat menghadapi tantangan hidup. Semua hal yang baik dan indah di alam ini adalah proses dari perkembangan alam yang tiada henti. Begitu pun dalam hal berdoa, Yesus menegaskan agar setiap orang percaya berdoa dengan tidak jemu-jemu. Apa yang diceritakan Yesus, yakni seorang hakim yang lalim yang pada akhirnya mengabulkan permohonan janda itu memberi gambaran soal ketekunan ini. Hakim yang lalim itu mengakui bahwa kegigihan janda itu sangat menyusahkannya dan karena alasan itulah permintaan itu dikabulkannya. Yesus meminta setiap pengikut-Nya memperhatikan benar perkataan hakim yang lalim itu. Allah kita penuh belas kasihan! Tidak seperti hakim yang lalim itu, Allah tidak merasa terganggu saat mendengarkan doa kita. Seperti janda itu, mungkin kita tidak mendapatkan jawabannya saat itu juga, ada jeda waktu yang cukup panjang, namun ia tidak berhenti memohon. Itulah iman! Ia yakin bahwa Allah tidak terus membiarkan umat-Nya yang siang malam memohon kepada-Nya. Apakah kita mulai menyerah dalam berdoa? Kiranya kegigihan janda ini membangkitkan kembali semangat kita untuk berdoa dan bergantung kepada Allah, Raja yang penuh dengan belas kasihan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tambahkanlah imanku, sehingga dalam keadaan apapun juga aku tetap setia pada-Mu dan selalu percaya akan pertolongan-Mu. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Casmira Peni dan Raimundus Uran dari Paroki Santa Maria Banneux Lewoleba, Lembata di Keuskupan Larantuka, Indonesia. Wahyu 15: 1-4; Mazmur tg 98: 1.2-3ab.7-8.9; Lukas 21: 12-19. SEGALA SESUATU TERHITUNG OLEH DIA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Segala Sesuatu Terhitung Oleh Dia. Pengakuan iman kita dan kesadaran bahwa Tuhan sangat memperhitungkan manusia merupakan isi doa-doa kita yang sangat nyata dan bermakna. Di dalam kitab suci dapat kita temukan bunyi doa seperti ini: Siapakah manusia, ya Tuhan, sehingga Engkau perhatikan? Kitab Mazmur 144,3, kitab Ayub 7,17, Ayub 25,6, dan Surat kepada Orang Ibrani 2,6-8 bersama-sama berisi seruan doa yang sama. Sejalan dengan seruan doa-doa dalam kitab suci tersebut, doa seorang ibu setiap pagi sangat jelas menggambarkan bahwa ia sangat menaruh imannya kepada Tuhan atas setiap penyelenggaraan-Nya kepada keluarganya. Begitu bangun dari tidur ia berdoa: “Ya Tuhan, terima kasih atas penyelenggaraan-Mu atas diriku dan keluargaku, dari ujung rambut sampai ujung kaki diri kami Engkau pelihara. Semoga kami tidak mengecewakan Dikau melalui perbuatan kami, dari ujung rambut sampai ujung kaki.” Ini adalah contoh pengungkapan iman melalui doa yang sederhana tetapi total. Artinya, doa tersebut cukup mengungkapkan apa yang disebut dalam tema tadi: Segala sesuatu terhitung oleh Tuhan. Dalam arti yang positif, seperti yang dikatakan Injil hari ini, Tuhan sangat baik hati dan total dalam memperhatikan kita anak-anak-Nya. Setiap orang dipelihara, dikasihi secara total, hingga saat terakhir hidupnya biarpun sehelai rambut juga terhitung oleh-Nya. Segala bentuk ancaman, kebencian, dan penganiayaan yang diterima oleh anak-anak Tuhan hanya karena mereka berada di pihak Yesus Kristus, tetapi Tuhan meyakinkan mereka bahwa setiap pengikut-Nya sangat istimewa bagi-Nya. Satu butir rambutnya pun tak akan hilang. Dalam arti yang negatif, ini sangat berkaitan dengan persiapan kita untuk menyongsong akhir zaman yang datang menjemput kita. Karena menurut kitab Wahyu dalam bacaan pertama hari ini, telah nyata saat penghakiman bagi setiap orang yang percaya. Maka dalam persiapan untuk penghakiman tersebut, kesaksian diri seorang manusia tidak boleh setengah-setengah atau hanya sebagian kecil seperti sekedar sebutir rambut atau setitik di ujung kukuhnya. Kita diharapkan tidak boleh hadir dengan persembahkan diri kita yang sangat minim, karena itu adalah sebuah ketidakadilan bagi Tuhan. Karena Ia telah memperhatikan kita dari ujung rambut sampai ujung kaki, di akhir zaman entah suasananya begitu dahsyat seperti yang digambarkan oleh kitab Wahyu pada hari-hari ini, kita harus berkomitmen untuk mempersembahkan diri kita seutuhnya. Tuhan memperhitungkan kita sampai sekecil-kecilnya, jadi kita tidak punya alasan untuk menyembunyikan sesuatu apa pun dari-Nya. Diri kita seutuhnya adalah untuk Tuhan saja. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga Engkau tetap meraja di dalam setiap sikap dan tingkah laku kami. Bapa kami yang ada di surga... Dalam nama Bapa...
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 25 November 2024 Bacaan: Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena perkataan-Mu itu, aku akan menebarkan jala juga." (Lukas 5:5) Renungan: Dalam hidup sehari-hari, tidak selalu mudah bagi kita untuk mengikuti usulan atau perintah dari orang lain ketika kita merasa bahwa diri kita telah melakukan pekerjaan dengan baik. Apalagi jika yang memberi anjuran adalah orang yang sama sekali tidak memahami pekerjaan kita! Beda halnya jika kita benar-benar mengenal dan memercayainya, kadang perintah yang tidak masuk akal pun kita lakukan demi menyenangkan hatinya. Keputusan Petrus untuk taat mengikuti perintah Yesus, pastilah ada dasarnya. Sebelumnya, ia pun menurut ketika Yesus naik ke perahunya dan memintanya untuk bertolak sedikit jauh dari pantai. Di perahu itulah ia mendengar pengajaran Yesus. Begitu berkuasanya perkataan Yesus sehingga Petrus mengambil keputusan untuk percaya. Kepercayaannya diuji ketika setelah pengajaran itu Yesus menyuruhnya untuk bertolak lebih ke dalam dan menebarkan jalanya. Sempat muncul keraguan di hati Petrus. Bisa jadi dalam hati ia mempertanyakan kapasitas Yesus yang dianggap tidak tahu menahu soal menangkap ikan, apalagi waktu itu hari sudah siang. Tetapi Petrus mengakhiri argumennya dengan berkata, "Karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga". Tingkat kepercayaan kita pada seseorang akan memengaruhi keputusan dan perilaku kita. Seberapa besar kita memercayai Yesus sebagai Tuhan yang mengendalikan sejarah hidup kita? Dia pun menjamin bahwa setiap orang yang mencari-Nya, tidak akan kekurangan sesuatu pun yang baik. Apa pun yang difirmankan Tuhan pasti terlaksana, sebab itu apakah kita masih ragu untuk melakukan setiap perintah-Nya? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk taat pada-Mu dalam segala hal. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 21 November 2024 Bacaan: "Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah." (1 Yohanes 4:7) Renungan: Ada seorang anak laki-laki yang menemukan kura-kura. Ketika ia mulai memeriksa binatang tersebut, kura-kura itu menarik kepalanya masuk. Hal ini membuat sang anak merasa tidak senang, jadi ia mulai mencongkel dan mencoba memaksa kura-kura itu untuk keluar dari cangkangnya. Sang paman melihat hal tersebut dan berkata, "Bukan begitu caranya. Kamu bisa membunuhnya, tetapi tetap tidak bisa memaksanya keluar." Sang paman kemudian membawa kura-kura itu ke rumah dan meletakkannya di atas perapian. Beberapa menit kemudian, kura-kura itu mulai merasa kepanasan, mengeluarkan kepalanya, kemudian kakinya, dan mulai merangkak. "Kura-kura seperti itu," kata sang paman. "Begitu juga dengan manusia. Kamu tidak dapat membuat mereka melakukan apa pun. Tetapi jika kamu menghangatkan mereka dengan beberapa kebaikan yang tulus, maka kemungkinan besar mereka akan melakukan apa yang kamu inginkan untuk mereka lakukan." Sifat dasar dari kasih adalah memberi. Ketika kita memberi diri kita dengan tulus untuk kebaikan bagi orang lain, maka kebaikan yang kita buat bisa memengaruhi orang-orang yang menerima kasih kita. Kasih selalu mampu menaklukkan setiap orang, karena Tuhan adalah kasih. Kebaikan yang terus menerus akan menghasilkan banyak hal. Sama seperti sinar matahari membuat salju mencair, demikian juga kebaikan akan menyebabkan kesalahpahaman, ketidakpercayaan dan permusuhan akan mencair. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan kasih-Mu, sehingga melalui kehadiranku, aku dapat mencairkan setiap hati yang beku karena memendam kepahitan. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Yuliana Manjung dan Johanes Bambang dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Wahyu 3: 1-6.14-22; Mazmur tg 15: 2-3ab.3cd-4ab.5; Lukas 19: 1-10 TUHAN DATANG KE HATI DAN RUMAH KITA Renungan pada hari ini bertema: Tuhan Datang Ke Hati Dan Rumah Kita. Seorang bocah perempuan kelas 1 SD sedang berdoa di dalam kamarnya. Ia berseru dalam doanya: “Tuhan Yesus, kalau Engkau ada bersama aku, berbicara dengan suara seperti Bapaku atau Mamaku. Please Tuhan, aku senang mendengar suaramu.” Bocah itu kemudian menutup matanya dan ingin sekali mendengar suara Tuhan Yesus. Dalam beberapa saat hening, pintu kamarnya diketuk dan terdengar suara: “Laura, Laura... boleh masuk kan?” Bocah Laura membuka matanya dan langsung meloncat girang karena ia berpikir kalau itu adalah Tuhan Yesus. Ternyata yang masuk ke kamarnya ialah bapanya sendiri. Rumah tempat kita berdiam, sekolah tempat kita belajar, kantor tempat kita bekerja, dan hati kita tempat kita menjadi diri sendiri dan Tuhan yang memilih untuk berdiam, selalu diberkati oleh Tuhan. Dengan demikian semua itu adalah tempat yang layak bagi Tuhan untuk dikunjungi dan berada bersama kita. Bait suci bukan hanya berupa satu tempat saja, tetapi berada di dalam Yesus Kristus yang bergerak, berjalan dan menjangkau setiap rumah, tempat dan diri orang-orang yang menyambut-Nya. Yesus membawa bait suci diri-Nya sendiri untuk menguduskan semua yang didatangi atau dijumpai. Ia berkata kepada Zakeus di kota Yeriko bahwa ia akan datang ke rumah orang kaya pemungut bea dan pendosa berat itu. Begitu ia datang ke sana, baik rumah maupun pribadi si pendosa dikuduskan. Ada keselamatan terjadi dalam kehidupan Zakeus. Tuhan tidak selalu diundang atau diminta supaya datang ke rumah dan diri kita sendiri. Kita hanya perlu menyediakan waktu dan semangat untuk berdoa, dan pada saat itulah Ia hadir di tempat dan waktu kita berada. Setiap kali jiwa dan roh kita menghubungkan diri kita dengan Tuhan, pada saat yang sama terjadi juga sebuah interaksi persekutuan kita dengan Tuhan. Melalui pembaptisan, diri kita resmi menjadi rumah Allah. Keluarga kita di rumah masing-masing merupakan kumpulan rumah-rumah Allah dari setiap anggota keluarga. Pribadi maupun keluarga itu kemudian terikat dengan Gereja yang menjadi persekutuan bersama satu tubuh dengan Yesus sebagai kepala. Setiap kali kita berkumpul dan beribadah di Gereja, itu adalah kesempatan persekutuan satu rumah Allah utuh, satu dan universal. Setelah beribadat, kita kembali ke rutinitas kita dalam persekutuan dan keterikatan tersebut. Dosa yang kita perbuat membuat keterikatan itu menjadi terganggu bahkan luka. Yesus pasti kasihan dan menaruh kuasa-Nya untuk memperbaiki itu dengan mendatangi baik pribadi maupun keluarga kita. Yang penting kita terbuka dan menerimanya masuk ke dalam diri kita dan rumah keluarga kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus, datanglah dan tinggal di dalam diriku, dan penuhilah diriku dengan damai, kehadiran-Mu dan segala kebaikan. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa...
Begitu banyak acara kuliner di berbagai stasiun TV. Tapi acara di KompasTV bertajuk "Ceritarasa Kompas Tv" menampilkan sisi pandang berbeda. Seperti, tim Cerita Rasa Kompas Tv yang telah berkolaborasi bersama Dompet Dhuafa di ajak mengunjungi pada salah satu program Tebar Hewan Kurban lalu. Presenter Program Cerita Rasa Kompas TV, Benu Buloe turut mengintip persiapan DD Farm Situbondo dalam mendistribusikan hewan kurban.
Pergantian Presiden baru ini membuat banyak adanya iklan ucapan Selamat Bertugas kepada Presiden Prabowo dan wakilnya Gibran Rakabuming.
“…Majapahit adalah negeri di mana amnesia bertakhta; para penguasanya telah melupakan pelajaran-pelajaran dari masa lampau.” Begitu gurat penulis dan ekonom Herald van der Linde dalam bukunya, ‘Majapahit: Intrigue, Betrayal and War in Indonesia's Greatest Empire' (2024, pp 231). Dalam percakapan ini, Herald dan Gita membahas hikmah yang bisa kita petik dari kelahiran, kejayaan, dan keruntuhan Kerajaan Majapahit — agar amnesia sejarah tidak lagi menjangkit pikiran bangsa kita. Herald dan Gita mengangkat: 1) peran penting Kertanegara (Raja Singasari) dalam membangun ‘fondasi' Majapahit, 2) dahsyatnya pengaruh sosok perempuan dalam menggiring kerajaan Majapahit ke era kesuksesan, 3) tiga hipotesis yang meredupkan peradaban tersebut. #Endgame #GitaWirjawan #HeraldvanderLinde ----------- Gabung Langganan Channel Endgame agar kami dapat terus memberikan konten yang berkualitas: https://sgpp.me/becomemember ----------- Jelajahi dan diskusikan lebih lanjut episode ini di https://endgame.id/ ----------- Untuk ajakan kolaborasi dan kerja sama, hubungi kami di sini: https://sgpp.me/contactus
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 4 Oktober 2024 Bacaan: "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?" (1 Korintus 6:19-20) Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" Renungan: Di negeri kita sering kecelakaan karena kondisi jalanan yang tidak bagus dan hancur. Alangkah baiknya jika jalanan-jalanan yang sudah rusak dan hancur tersebut diperbaiki. Serta harus ada pembatasan muatan yang dibawa oleh truk-truk besar, sebab jalanan yang diaspal sekuat apa pun ada batasannya. Jika terlalu banyak dilalui truk bermuatan berat yang melebihi kapasitas maksimal suatu jalan, maka tidak akan butuh waktu yang lama untuk membuat jalanan tersebut menjadi hancur. Sama seperti jalanan, tubuh kita juga memiliki keterbatasan kapasitas. Tidak semua hal bisa ditanggung oleh tubuh kita. Contoh beberapa jiwa melayang karena meneguk minuman keras oplosan. Tubuh kita tidak terbuat dari bahan stainless steel, bukan pula dari plastik atau beling. Tubuh kita sudah dirancang sedemikian ajaib oleh Tuhan, namun tetap ada batasannya yang perlu kita perhatikan. Apakah kita masih juga menjejali tubuh kita dengan makanan dan minuman yang tidak sehat, seperti rokok, makanan berpengawet, minuman keras, makanan berlemak? Tubuh kita ada batasnya untuk memproses semua hal-hal ini! Apakah kita sering tidur larut malam atau bahkan bergadang hingga pagi? Apa yang kita lakukan? Bermain internet? Bekerja? Menonton televisi? Ingat tubuh kita mempunyai keterbatasan, tidak bisa diforsir seenak kita saja. Kurangnya jam tidur juga dapat merusak tubuh kita dan membuat kita rentan terserang penyakit. Tetapi banyak orang yang walaupun menyadari konsekuensi dari gaya hidup yang tidak sehat, tetap melakukan hal tersebut. Mengapa? Karena walaupun tahu akibatnya, namun mereka belum merasakan sakitnya. Lagipula mereka merasa semua hal itu sangat enak dan nikmat untuk dilakukan. Paulus mengatakan bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus, dan bukan milik kita sendiri. Karena itu berhentilah merusaknya. Rawatlah tubuh kita dengan baik karena tubuh ini adalah pemberian Tuhan. Jangan paksa tubuh kita untuk melakukan hal-hal yang tidak baik bagi kesehatan. Jangan merasa hebat dan meremehkan segala peringatan akan kesehatan yang pernah kita dengar. Ingatlah bahwa penyesalan selalu datang terlambat! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tubuhku adalah bait Roh Kudus. Begitu indah dan luar biasa. Bantulah aku untuk tidak merusaknya dan selalu sadar untuk menjaga kesehatanku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 18 September 2024 Bacaan: "Orang yang kikir tergesa-gesa mengejar harta, dan tidak mengetahui bahwa ia akan mengalami kekurangan." (Amsal 28:22) Renungan: Daniel Dancer, salah satu orang Inggris yang terkenal pelit, meninggal pada tanggal 30 September 1794. la adalah generasi ketiga dari orang pelit, sifat pelit kakek dan ayahnya menurun kepadanya. Meskipun memiliki tanah dan pemasukan tahunan yang banyak, ia hanya makan sekali dalam sehari. la tidur di atas karung dan memakai baju rombeng. Sekali dalam setahun ia membeli baju, itu pun baju bekas. Merasa sayang untuk memakai penerangan, terkadang ia duduk dalam kegelapan. la sangat kuatir orang akan merampoknya, sehingga ia memasang perangkap di depan pintu rumahnya serta menaruh penghalang agar rumahnya lebih aman. Jika keluar atau masuk rumah, ia tidak melalui pintu masuk, melainkan memanjat lewat atas dengan menggunakan tangga. Jika ia pergi, tangga itu akan disembunyikan. Merasa tidak aman untuk menyimpan uang di dalam rumah, ia selalu mencari tempat yang sepi dan gelap untuk menyembunyikan uangnya. Kadang-kadang ia menyembunyikan uangnya di bawah tumpukan pupuk. Pada tahun 1766, saudara perempuannya yang bertugas menjaga serta membersihkan rumahnya, jatuh sakit hingga sekarat. Tetapi ia menolak untuk memanggil dokter dengan berkata, "Mengapa aku harus memboroskan uangku untuk menghalangi kehendak yang di atas? Jika memang waktunya sudah tiba, tidak ada seorang pun yang bisa menyelamatkan dia dari kematian." Seperti Daniel Dancer, di dunia ini tidak sedikit orang yang memandang uang dan kekayaan sebagai sesuatu yang lebih berharga dari segalanya. Begitu berharganya kekayaan tersebut dalam penilaian sebagian orang, sehingga mereka merasa sayang untuk mengeluarkannya meskipun untuk hal yang sangat penting. Padahal Tuhan Yesus mengajarkan kepada para pengikutNya untuk tolong-menolong, peduli dan suka memberi. Tetapi di dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang kikir, yang tangannya selalu tergenggam alias tidak mau memberi. Memberi adalah tantangan paling berat bagi orang kikir, karena ia berpikir bahwa dengan memberi, maka hartanya akan berkurang. Ini adalah prinsip yang sangat bertolak belakang dengan firman Tuhan. Pkh 11:1 berbunyi, "Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu." Sadarilah bahwa semua berkat yang kita dapatkan adalah pemberian Tuhan dan kita bertanggung jawab untuk mengelolanya sesuai kehendak-Nya. Jika berpatokan pada kebutuhan hidup yang kian hari kian bertambah, maka kita tidak akan pernah bisa memberi. Tetapi kita pasti bisa memberi jika kita memutuskan untuk melakukannya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku hati yang mau memberi dan mau menolong sesamaku melalui apa yang Engkau percayakan padaku. Sehingga aku dapat menjadi kepanjangan berkat-Mu bagi sesamaku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan -Kamis, 5 September 2024 Bacaan: "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9) Renungan: Seorang artis yang candu akan obat-obat terlarang divonis terkena virus HIV. Dengan tubuh lemah ia terbaring dirawat di rumah sakit. Seorang temannya datang untuk menghibur dan mencoba menguatkan imannya, namun dosa yang menggunung telah membutakan mata hatinya, kini ia merasa sangat putus asa. "Aku sangat berdosa! Aku telah menghancurkan hidupku sendiri dan kehidupan banyak orang di sekelilingku. Sekarang aku tersiksa dan tidak ada lagi yang bisa kuperbuat untuk memperbaikinya. Aku akan masuk Neraka!" Mendengar itu lidah temannya kelu, dalam kesunyian ia melihat sebuah potret gadis kecil di meja yang ada di samping tempat tidur si artis. "Foto siapa ini?" tanyanya memecah keheningan. "Itu putriku. Dia adalah mutiara hidupku. Satu-satunya yang terindah yang kumiliki."jawabnya sambil tersenyum. "Apakah kau akan menolongnya jika dia mendapat kesulitan? Apakah kau akan memaafkannya apabila dia melakukan kesalahan? Apakah kamu masih menyayanginya?" tanya temannya bertubi-tubi. "Tentu saja. Aku akan melakukan apa pun demi dia. Mengapa kau bertanya seperti ini?" tanya si artis kembali. Aku ingin kau tahu bahwa Tuhan juga punya fotomu di meja kerja-Nya, dan Dia akan melakukan lebih dari apa yang akan kau lakukan untuk putrimu yang cantik itu," kata temannya. Jawaban yang singkat ini membuat si artis tertegun. Sudah lama ia tidak berpikir tentang Tuhan, bahkan tidak pernah mengucapkan sepenggal doa kepada Sang Pencipta yang masih menyimpan fotonya di meja-Nya. Tuhan sangat mengasihi kita. Seburuk apapun hidup kita atau sebesar apapun pelanggaran yang kita lakukan, Dia tetap mau mengampuni kita! Kasih Tuhan yang begitu besar akan menghapus segala dosa yang kita lakukan ketika kita berani datang dan memohon pengampunan dan penyucian dengan darah suci-Nya. "Marilah, baiklah kita beperkara!-- firman Tuhan-- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba." (Yes 1:18). Begitu besar kasih-Nya, Ia membuktikannya dengan rela menanggung penderitaan sebelum disalibkan. Undanglah Yesus masuk ke dalam hidup kita sebagai Tuhan dan Juruselamat sekarang ini juga. Dia tidak hanya memiliki foto kita di meja kerjaNya, tetapi juga keseluruhan hidup kita. Kita selalu ada di hati, pikiran, dan di dalam rencana-Nya! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, betapa bersyukurnya hatiku atas pengampunan dan penebusan yang telah Engkau berikan padaku. Bantulah aku agar hatiku tetap terpaut pada-Mu, dan tidak tergoyahkan oleh godaan duniawi. Amin. (Dod).
Budaya bukan sekadar dapat dipahami secara rekonstruktif, tetapi juga proyektif. Artinya, interpretasi yang kita lakukan tidak hanya bisa mengungkap makna ekspresi budaya tersebut di masa lampau. Akan tetapi, juga bisa kita refleksikan makna dan kebijaksanannya bagi hari ini dan esok. Seakan-akan, kebudayaan tersebut hidup kembali di hadapan kita. Begitu juga spirit dari percakapan kali ini. Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristekdikti, Hilmar Farid, mengajak kita untuk menilik kembali jati diri Indonesia sebagai bangsa yang bukan sekadar ‘merayakan' keberagaman dan kompleksitas, tetapi juga ulung dalam mengelolanya. Beliau juga memantik kita untuk becermin dan bertindak—apakah hari ini kita sudah berlenggang dengan jati diri tersebut, atau jangan-jangan kita malah berjalan menjauhinya. #GitaWirjawan #Endgame #HilmarFarid --------------------- Kunjungi siniar Kultur Wawas milik Pak Hilmar: @HilmarFarid_ --------------------- Dapatkan buku Hilmar Farid, “Perang Suara: Bahasa dan Politik Pergerakan” di sini: https://komunitasbambu.id/product/perang-suara-bahasa-dan-politik-pergerakan-cet-1/ --------------------- Catatan dari episode ini: https://sgpp.me/eps189notes --------------------- Kunjungi dan subscribe: @Endgame_Clips @SGPPIndonesia
Scientists from the University of Cambridge and the British Antarctic Survey warn there is a realistic chance of a massive loss of Antarctic ice if levels of greenhouse gases in the atmosphere continue to rise. - Para ilmuwan dari Universitas Cambridge dan British Antarctic Survey memperingatkan terdapat kemungkinan yang realistis akan hilangnya es di Antartika secara besar-bessaran, jika tingkat gas rumah kaca di atmosfer terus meningkat.
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 6 Juli 2024 Bacaan: "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33) Renungan: Mark Victor Hansen adalah seorang yang membuat seri buku Chicken Soup. Ketika penghasilannya baru mencapai angka $ 1 juta, ia bertemu dengan Anthony Robbins dan bertanya padanya, "Bagaimana saya bisa mencapai penghasilan sebesar Anda?" Anthony pun bertanya, "Siapakah kelompok pemikir utama Anda?" la menjawab, "Kelompok jutawan." "Di situlah kesalahan Anda. Anda harus bergaul dengan kelompok miliarder, karena mereka akan membuat Anda berpikir pada tingkatan mereka." Setelah itu Hansen hampir mencapai angka penghasilan $ 1 milyar. Teman atau komunitas kita bisa memberikan pengaruh baik ataupun buruk. Seorang peneliti meneguhkan pernyataan tersebut. Ia menyimpulkan bahwa setelah 25 tahun, hidup teman-teman kita memiliki pengaruh terhadap hidup atau kesuksesan kita. Manusia pada dasarnya suka menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pola hidup orang-orang di sekelilingnya. Jika kita selalu bersama-sama dengan mereka yang memiliki disiplin tinggi, rajin, jujur, dan memiliki kualitas kepribadian yang baik, maka kita pun akan terbentuk menjadi seperti mereka. Sebaliknya, jika kita hidup dengan orang-orang yang malas, tidak disiplin, curang, dan tidak punya tujuan hidup yang jelas, maka kita pun akan terbentuk menjadi seperti mereka. Benar seperti kata Rasul Paulus, "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Kor 15:33). Jika kita ingin mengalami kemajuan spiritual, bergaullah dengan orang lain yang bisa memberikan pengaruh positif bagi hidup kerohanian kita. Begitu pula bila kita ingin mencapai kesuksesan, bergaullah dengan orang-orang yang senantiasa berpikir dan berusaha untuk sukses. Di dalam Alkitab kita melihat tokoh-tokoh yang mengalami kemunduran secara rohani, karena pergaulan mereka. Simson berhasil dikalahkan oleh orang Filistin, karena ia bergaul dengan wanita kafir. Salomo menyembah berhala, karena ia mengambil istri-istri kafir. Berhati-hatilah dengan komunitas kita, yang dengan mereka kita menghabiskan banyak waktu. Kebiasaan dan prinsip hidup mereka akan sangat memengaruhi hidup kita. Jika saat ini kita berteman dengan orang-orang yang akan membuat kerohanian kita menjadi lemah, atau tidak memberikan motivasi untuk maju, pertimbangkanlah hal itu. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku hikmat untuk memilih teman dan menentukan komunitas yang akan memberikan dampak positif bagiku. Amin. (Dod).
SOLII TALKS THREADMILL KOK BEGITU? --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/solii1313/message
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 5 Juni 2024 Bacaan: "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran." (Amsal 21:23) Renungan: Di dalam hidup sehari-hari, dosa lidah mungkin merupakan dosa yang paling sering kita lakukan. Berbohong, gosip, memfitnah, menggunjingkan orang, marah-marah, mengucapkan kata-kata kotor, berkata jahat, mengeluarkan kata-kata kosong dan sembrono, mengutuki orang, membual, menyombongkan diri, menghujat Tuhan, menghina, atau berbicara tentang hal yang sia-sia, adalah serentetan dosa-dosa lidah. Dosa lidah ringan untuk dilakukan tetapi akibatnya bisa besar dan berlarut-larut. Ada seorang wanita menyebarkan berita bahwa tetangganya telah berselingkuh. Dalam beberapa hari, seluruh warga desa mengetahui berita yang memalukan itu. Tentu saja orang yang menjadi korbannya merasa sakit hati, bahkan tersingkirkan. Wanita yang menjadi sumber berita itu mendapat konfirmasi bahwa apa yang diberitakannya tidak benar. Melihat akibat perbuatannya yang fatal, dengan hati yang menyesal wanita itu datang kepada hamba Tuhan di desanya dan meminta nasihat apa yang dapat ia lakukan untuk memperbaiki kesalahannya. "Ibu, pergilah ke pasar dan belilah seekor ayam. Sembelihlah ayam itu kemudian dalam perjalanan pulang cabuti bulu-bulunya dan buang satu per satu di sepanjang jalan. Setelah itu kembalilah ke sini," kata hamba Tuhan itu. Setelah melakukan nasihat itu, wanita tadi kembali kepada si hamba Tuhan. "Sekarang pergilah, kumpulkan kembali semua bulu yang telah Ibu buang dan bawa kembali ke sini," perintah kedua ini pun segera dilaksanakannya. Wanita itu menyusuri jalan yang telah dilaluinya dan berusaha mengumpulkan bulu-bulu yang ditebarkannya di sepanjang jalan. Beberapa jam kemudian ia kembali dengan membawa beberapa helai bulu saja. Angin telah menerbangkan bulu-bulu itu ke segala penjuru sehingga mustahil ia bisa mengumpulkan semuanya. "Lihat, sangat mudah mencabuti bulu ayam dan menyebarkannya ke mana saja, namun sangat tidak mungkin untuk mengumpulkannya kembali. Begitu pula dengan sebuah berita, tidak sulit untuk menyebarluaskan gosip tetapi sekali diberitakan kita tidak akan pernah bisa memperbaiki keadaan secara utuh seperti sediakala," kata hamba Tuhan itu. Yakobus mengatakan, meskipun kita rajin beribadah, namun jika kita tidak bisa mengendalikan lidah, kita sama saja tidak beribadah. Marilah kita berhati-hati dengan lidah, dengan menanamkan prinsip cepat mendengar namun lambat berbicara. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tolonglah aku supaya memiliki penguasaan diri yang tinggi, terutama ketika berhadapan dengan sebuah berita yang tidak baik. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan Jumat, 31 Mei 2024 Bacaan: Kejadian 27:41 Esau menaruh dendam kepada Yakub karena berkat yang telah diberikan oleh ayahnya kepadanya, lalu ia berkata kepada dirinya sendiri: "Hari-hari berkabung karena kematian ayahku itu tidak akan lama lagi; pada waktu itulah Yakub, adikku, akan kubunuh." Renungan: Di dalam Alkitab kita bisa membaca sebuah kisah menarik tentang dua orang bersaudara, yaitu Yakub dan Esau. Kisah Yakub dan Esau ini sebenarnya menunjukkan keadaan keluarga Ishak yang tidak begitu harmonis. Pangkal persoalannya karena baik Ishak maupun Ribka bertindak pilih kasih. Ishak lebih mengasihi Esau dan Ribka lebih mengasihi Yakub. Masalahnya menjadi lebih parah karena Ribka membuat kesalahan yang besar, yaitu membantu Yakub untuk mengambil berkat kesulungan Esau. Namun, sekaligus di sini juga menunjukkan kesalahan Yakub, sebab Yakub mengikuti petunjuk Ribka yang salah. Kita bisa melihat dampak negatif dalam kehidupan keluarga itu karena tindakan ceroboh tersebut. Dampak bagi Esau. Esau menjadi dendam kepada Yakub dan mempunyai rencana untuk membunuh Yakub. Dendam artinya memendam kebencian kepada seseorang. Begitu sakit hatinya Esau sehingga dengan adiknya sendiri dia bisa sangat benci, bahkan lebih dari itu, yaitu ada rencana untuk membunuh adiknya. Dampak bagi Yakub. Yakub harus hidup dalam pelarian. Kata "lari" menunjukkan tindakan yang harus segera dilakukan, tidak boleh ditunda-tunda lagi. Memang tempat tujuan sudah jelas, yaitu Haran, tetapi bukan berarti tempat yang nyaman bagi Yakub, sebab pada kenyataannya Yakub harus menerima perlakuan yang tidak menyenangkan dari Laban. Kita bisa melihat pelajaran penting dalam kisah Yakub dan Esau ini, yaitu: Pertama, kita harus senantiasa bertindak dengan hati-hati. Jangan ceroboh dan asal menerima saja saran orang lain. Sekalipun ada saran dari orang-orang yang dekat dengan kita, bahkan mungkin dari keluarga kita, namun jika saran tersebut untuk melakukan sesuatu yang tidak benar, kita harus menolaknya. Ingat, kita tidak boleh kompromi dengan ketidakbenaran. Sebab, hal itu pasti akan berakibat buruk bagi kita dan bagi orang lain yang bersangkut-paut dengan tindakan kita. Kedua, kita tidak boleh dendam. Betapapun sakitnya hati kita atas perlakuan orang lain, kita tetap tidak boleh dendam. Sebab, tanpa kita sadari, dendam akan merugikan diri kita sendiri. Dendam akan menghilangkan kebahagiaan kita, dendam juga akan mengganggu kehidupan kita karena kita menjadi tidak tenang, sementara orang yang membuat kita dendam itu tenang-tenang saja. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mampukanlah aku menjaga perbuatanku agar tidak menimbulkan penderitaan bagi orang lain dan jauhkanlah aku dari rasa dendam atas perbuatan orang lain. Amin. (Dod).
Begitu liciknya setan, ia mengarahkan orang Kristen untuk ‘beragama Kristen,' di mana agama dijadikan sarana untuk memberi kontribusi, membantu bagaimana hidup bisa dijalani dengan mudah, menolong keluar dari masalah, mendapat kemakmuran jasmani, dan lain sebagainya. Itu sebenarnya meleset. Setan membuat orang Kristen pun sibuk dengan banyak masalah—masalah jodoh, anak, bisnis, dll—yang membuat orang Kristen kehilangan... Continue reading →
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 28 Mei 2024 Bacaan: "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! " (1 Korintus 6:19-20) Renungan: Sering terjadi kecelakaan di jalan raya oleh karena kondisi jalanan yang tidak bagus dan hancur. Alangkah baiknya jika jalanan-jalanan yang sudah rusak dan hancur tersebut diperbaiki, serta harus ada pembatasan muatan yang dibawa oleh truk-truk besar, sebab jalanan yang diaspal sekuat apa pun ada batasannya. Jika terlalu banyak dilalui truk bermuatan berat yang melebihi kapasitas maksimal suatu jalan, maka tidak akan butuh waktu yang lama untuk membuat jalanan tersebut menjadi hancur. Sama seperti jalanan, tubuh kita juga memiliki keterbatasan kapasitas. Tidak semua hal bisa ditanggung oleh tubuh kita. Contoh banyak jiwa melayang karena meneguk minuman keras oplosan. Tubuh kita tidak terbuat dari bahan stainless steel, bukan pula dari plastik atau beling. Tubuh kita sudah dirancang sedemikian ajaib oleh Tuhan, namun tetap ada batasannya yang perlu kita perhatikan. Apakah kita masih juga menjejali tubuh Anda dengan makanan dan minuman yang tidak sehat, seperti rokok, makanan berpengawet, minuman keras, makanan berlemak? Tubuh kita ada batasnya untuk memproses semua hal-hal ini! Apakah kita sering tidur larut malam atau bahkan bergadang hingga pagi? Apa yang kita lakukan? Bermain internet? Bekerja? Menonton televisi? Ingat tubuh kita mempunyai keterbatasan, tidak bisa diforsir seenak kita saja. Kurangnya jam tidur juga dapat merusak tubuh kita dan membuat kita rentan terserang penyakit. Tetapi banyak orang yang walaupun menyadari akibat dari gaya hidup yang tidak sehat, tetap melakukan hal tersebut. Mengapa? Karena walaupun tahu akibatnya, namun mereka belum merasakan sakitnya. Lagipula mereka merasa semua hal itu sangat enak dan nikmat untuk dilakukan. Paulus mengatakan bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus, dan bukan milik kita sendiri. Karena itu berhentilah merusaknya. Rawatlah tubuh kita dengan baik karena tubuh ini adalah pemberian Tuhan. Jangan paksa tubuh kita untuk melakukan hal-hal yang tidak baik bagi kesehatan. Jangan merasa hebat dan meremehkan segala peringatan akan kesehatan yang pernah kita dengar. Ingatlah bahwa penyesalan selalu datang terlambat! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tubuhku adalah bait Roh Kudus. Begitu indah dan luar biasa. Bantulah aku agar tidak merusaknya dan selalu sadar untuk menjaga kesehatanku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 1 Mei 2024 Bacaan: "Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita." (Kolose 3:17) Renungan: Ada seorang raja yang membutuhkan pelayan yang setia dan harus memilih antara dua kandidat untuk jabatan itu. Dia mengambil keduanya dan segera membayar mereka dengan upah tetap dan menyuruh mereka untuk mengisi keranjang dengan air dari sumur terdekat. Setelah membuang 10 ember air ke dalam keranjang, salah satu dari pria itu berkata, "Apa gunanya melakukan pekerjaan yang tidak berguna ini? Begitu kita menuangkan air ke dalam keranjangnya, air itu akan keluar dari sisi-sisi berlubangnya. "Yang lain menjawab, "Tetapi kita punya gaji dan sudah dibayar, bukan? Tuan kita mungkin memiliki alasan tertentu melakukan semua ini. Namun itu bukan urusan kita. Dia adalah raja yang bijaksana, dan pasti memiliki tujuan sendiri yang tidak bisa kita mengerti." Namun yang satunya berkata, "Aku tidak akan melakukan pekerjaan bodoh seperti ini lagi. Cukup!" Si penggerutu itu pun pergi sambil melemparkan embernya. Pria yang satunya lagi melanjutkan pekerjaan sampai dia berhasil menghabiskan semua air di sumur. Dia melihat ke dasar sumur, dan tersentak kaget karena melihat sebuah cincin berlian milik sang raja. Ternyata sang raja sengaja menyuruh mereka menuang air ke dalam keranjang supaya jika cincin tersebut tidak sengaja terciduk dan dituang ke dalam keranjang, cincin tersebut akan tersaring dan tidak ikut terbuang oleh air. Akhirnya sang raja telah menemukan cincin berliannya sekaligus calon pelayan baru yang setia. Ketika kita terus mengisi hati kita dengan limpahan ucapan syukur, maka percayalah, semua pekerjaan yang kita lakukan akan maksimal, dan Tuhan akan membuat kita berbuah berlipat ganda. Sebaliknya, jika kita mengisi hati kita dengan keluhan, maka yang ada kita tidak bisa maksimal dalam mengerjakan sesuatu. Hasilnya, akan mengecewakan orang lain dan mengecewakan Tuhan juga. Berkat pun akan menjauh dari diri kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku bersyukur atas pekerjaan yang Engkau percayakan kepadaku. Izinkan aku dapat menyelesaikan setiap pekerjaan itu dengan baik. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 14 April 2024 Bacaan: "Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya." (Pengkhotbah 7:2) Renungan: Dua hari lalu om saya meninggal dunia dan kemarin dimakamkan. Begitu banyak yang datang untuk melayat. Mereka datang sebagai bentuk belasungkawa dan untuk memberikan penghiburan kepada keluarga kami. Biasanya ketika kita pergi ke rumah duka, suasana yang terlihat adalah kesedihan dan air mata, baik di dalam diri keluarga yang ditinggalkan maupun di dalam diri orang-orang yang melayatnya. Kita tidak akan menemukan sukacita di sana. Mungkin, itulah sebabnya orang lebih memilih pergi ke rumah pesta daripada pergi ke rumah duka, kecuali jika yang berduka adalah anggota keluarga atau orang terdekatnya. Raja Salomo mengajarkan kita bahwa pergi ke rumah duka lebih baik daripada pergi ke rumah pesta. Mengapa? Sebab ketika kita pergi ke rumah duka, menyaksikan sesosok mayat yang sudah terbujur kaku, maka kita akan mendapat pencerahan tentang makna hidup ini. Kita semakin tersadar akan kefanaan hidup, bahwa masa hidup kita di dunia ini hanya sementara saja. Suatu saat, kita juga akan mengalami kematian seperti orang yang kita layat dan akan diperhadapkan kepada Sang Pencipta, untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan kita selama kita ada di dunia ini. Itulah pentingnya pergi ke rumah duka. Dan semakin sering kita pergi ke rumah duka, menyaksikan orang yang telah meninggal, maka semakin sadarlah kita akan makna hidup ini. Dengan demikian, kita pun akan ingat kepada Tuhan, dan menjalani hidup dengan lebih baik. Akan tetapi, tidak demikian ketika kita pergi ke rumah pesta. Di rumah pesta, kita akan menemukan orang-orang yang sedang larut dalam kegembiraan dan menikmati hidup dengan segala keinginan hati mereka. Kita tidak akan menemukan orang-orang yang bersedih hati di sana, atau orang-orang yang sedang menangis. Akibatnya, kita pun akan ikut-ikutan bersenang-senang dan larut dalam kegembiraan, sehingga kita cenderung lupa akan hidup yang hanya sementara saja. Kita jadi lupa bahwa suatu ketika kita juga akan mati serta akan mempertanggungjawabkan kepada Tuhan semua perbuatan kita di dunia ini. Dan semakin sering kita pergi ke rumah pesta, maka semakin sulitlah kita menyadari makna hidup kita. Sesekali pergi ke rumah pesta tidaklah salah. Tetapi pergilah juga ke rumah duka, sehingga kita disadarkan akan hidup kita yang fana di dunia ini. Jika kita ditinggal mati oleh anggota keluarga, kerabat, teman, atau tetangga kita, maka jadikanlah itu sebagai sarana perenungan akan makna hidup. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ingatkan aku untuk pergi ke rumah duka, bukan hanya ke rumah pesta, agar aku sadar akan makna hidup yang sesungguhnya, sehingga hidupku dapat direm serta diingatkan kembali untuk lebih dekat pada-Mu, dan pada saat aku Kau panggil menghadap-Mu, aku telah siap . Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 11 April 2024 Bacaan: "Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." (Efesus 4:23-24) Renungan: Memasuki usia yang keempat puluh, tubuh seekor rajawali akan menunjukkan tanda- tanda penuaan. Ini ditandai dengan paruh yang semakin panjang dan juga bengkok ke arah tubuhnya, sehingga lama-kelamaan paruh tersebut akan menyentuh dadanya. Begitu pula dengan cakar-cakarnya, tidak sekuat dulu lagi karena termakan usia. Bulu-bulu sayapnya menebal tak beraturan dan menjadi berat, sehingga sulit baginya untuk terbang dengan lincah. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, maka yang akan terjadi pada rajawali tersebut adalah kematian. Mau tidak mau ia harus menentukan pilihan. Mati atau melalui sebuah proses panjang yang menyakitkan selama seratus lima puluh hari. Umumnya rajawali memilih untuk melalui proses menyakitkan tersebut dengan berusaha sekuat tenaga terbang ke puncak gunung. Di sana ia membuat sarang di sebuah tebing yang cukup tinggi. Di sarang itulah ia tinggal dan memulai proses panjang yang akan mendatangkan pembaruan baginya. Proses pembaruan dimulai dari paruhnya yang sudah terlalu panjang dan bengkok. Paruh tersebut akan dipatuk-patukkan pada batu karang sampai akhirnya paruh tersebut lepas. Setelah paruh lepas, ia akan berdiam diri lagi selama beberapa waktu hingga tumbuh paruh baru. Dengan paruh yang baru itu ia akan mencabut cakar-cakarnya. Setelah mencabut cakar-cakarnya, ia akan menunggu lagi sampai tumbuh cakar baru. Setelah cakar baru tumbuh, maka ia akan mencabut bulu-bulunya dengan cakar baru itu. Setelah seratus lima puluh hari atau sekitar lima bulan, bulu-bulu yang baru akan tumbuh. Rajawali kini bisa terbang kembali dengan kekuatan dan penampilan yang sudah dibarui. Ada saat-saat tertentu di dalam kehidupan ini di mana kita perlu berdiam diri dan membuat satu pilihan penting yang akan mendatangkan perubahan hidup. Kita menginginkan sebuah kehidupan yang lebih bermakna, yang beda dengan kehidupan kita yang lama. Suatu perubahan sikap, hati, cara berpikir, dan tindakan yang akan menjadikan kita manusia-manusia rajawali yang Tuhan harapkan. Proses menuju perubahan itu terkadang menyakitkan, karena kita harus rela membuang kebiasaan-kebiasaan lama dan mengenakan sifat serta kebiasaan baru sebagaimana yang Tuhan inginkan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mampukan aku melewati proses demi proses yang akan menjadikan hidupku baru dan lebih bermakna. Amin. (Dod).
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 182 (Nehemia 8:1-19): Bacaan hari ini membahas tentang perayaan yang dilakukan segenap Israel setelah tembok kota Yerusalem diselesaikan. Tetapi sebelum masuk ke dalam perayaan, Ezra, ahli kitab, membacakan Taurat Musa kepada seluruh Israel. Ketika Israel telah dikumpulkan kembali oleh Tuhan, mereka harus diingatkan kembali dengan keistimewaan yang hanya dimiliki oleh umat Tuhan, yaitu firman Tuhan. Tuhan tidak menyatakan diri kepada semua orang. Dia tidak menyatakan diri kepada segenap bangsa di bumi. Begitu banyak bangsa tidak mengenal Tuhan dan Tuhan membiarkan mereka.
Twitter @ssSOLIIpodcast: http://twitter.com/ssSOLIIpodcast Tiktok @solii1313 http://www.tiktok.com/@podcastsukasukasolii Telegram Channel SUKA-SUKA SOLII: https://t.me/ssSOLIIpodcast Saweria: http://saweria.co/solii1313 --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/solii1313/message