POPULARITY
Ustadz Maududi Abdullah, Lc. - Berharap hanya kepada Allah ta'ala
Ustadz Abu Haidar As-Sundawy - Berharap Hidup Kembali
Cak Imin Berharap Anggaran Bansos Ditambah 100T, Anggaran 100 T Kemiskinan Ekstrem Berkurang.
Baleg Berharap Nihil Gugatan dari UU yang Dihasilkan DPR | Gayus Lumbuun: Putusan PTUN Jakarta yang Tolak Gugatan PDIP Dinilai Janggal | Pemprov Jateng Terus Sosialisasikan Cegah Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
2030, Menparekraf Berharap Gim Lokal Kuasai 70 Persen Pangsa Pasar Global | Cagub Jateng Ahmad Luthfi Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih Pilkada 2024 | Atlet Para-Renang Kalbar Erlansyah Raih Emas Perdana Peparnas 2024 *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Manusia tempatnya kecewa, berharap secukupnya Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clkqb46r504pz01vegeva9445/comments Powered by Firstory Hosting
kadang suka ga habis pikir aja sama orang-orang yang udah capek sama aktivitas nya dari pagi sampe sore, tapi malem nya masih punya energi buat berharap, padahal mereka sadar kalau sesuatu itu udah ga bisa lagi kembali dan dimiliki.
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 1 September 2024 Bacaan: Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir." (Ibrani 6:19) Renungan: Ada dua pelaut yang ditugaskan untuk mengawasi kapal-kapal yang berlayar di lautan. Pelaut yang satu di bagian luar dan pelaut lainnya di dalam kapal. Pada suatu malam, badai menerjang dengan begitu dahsyat dan mengombang-ambingkan kapal dan menyebabkan seorang dari mereka terlempar ke dalam laut. Namun anehnya, pelaut yang meninggal justru pelaut yang berada di dalam kapal, sedangkan pelaut yang sempat tenggelam itu justru selamat. Kenapa demikian, karena pelaut yang ada di dalam kapal tidak berpegangan. Kisah itu menggambarkan sikap manusia ketika mengalami ujian dalam hidupnya. Banyak orang sering terlena ketika berada dalam situasi yang baik. Saat itu mereka tidak merasa memerlukan bantuan siapapun. Mereka terbiasa hidup sendiri dan menolak pertolongan Tuhan. Ketika situasi yang buruk datang dengan tiba-tiba, mereka kehilangan pegangan dan akhirnya hanyut dan tenggelam di tengah badai yang melanda hidupnya. Jiwa mereka terombang-ambing dalam ketidakpastian dan ketakutan yang selalu mengancam. Padahal sebenarnya, badai yang mereka alami hanyalaha sementara. Tuhan mengijinkan badai melanda bukan untuk membinasakan kita melainkan untuk menguji iman kita. Jika kita mau mengarahkan hati kita kepada Tuhan dan menyandarkan pengharapan kita kepada-Nya, kita akan dapat melaluinya dengan baik. Jangan biarkan badai membuat iman kita goyah. Badai bisa saja besar dan mengerikan, namun kita bisa menaklukkannya jika kita beriman. Seperti Yesus yang menghardik badai di danau Galilea dan menenangkan badai tersebut. Harapan dan keyakinan tidak akan membuat kita goyah. Sebaliknya, harapan dan keyakinan akan membuat kita melangkah maju dengan pasti, karena kita yakin Tuhan tidak akan mengecewakan kita. Dia selalu menepati janji-Nya dan tidak pernah terlambat untuk menolong. Jadi, marilah kita datang kepada Tuhan dan berseru kepada-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, saat ini aku datang pada-Mu dan percaya bahwa Engkau selalu menepati janji-Mu dan tidak pernah mengecewakanku. Kesetiaankulah yang selalu berubah terhadap-Mu. Ampunilah aku Tuhan, sebab aku orang berdosa. Amin. (Dod).
Audio Buletin Edisi 126 : Ya Allah ku Berharap Ampunan-Mu __________________ Ikuti Semua Media Sosial Kami: Instagram: https://www.instagram.com/surabayamengaji/ YouTube: bit.ly/subscribesurabayamengaji Facebook: https://facebook.com/surabayamengaji Telegram: t.me/surabayamengaji Website: surabayamengaji.com
Mendapat kesempatan menjadi Ketua IMT GT periode 2024-2026, Kota Pekanbaru berharap pengembangan tranportasi di Pekanbaru bisa mendapatkan bantuan dari luar negeri seperti Asian Developmen Bank dan donatur lainnya.
Meminta izin kepada orang tua pasangan adalah langkah penting dan memerlukan pendekatan yang tepat. Berikut beberapa tips yang bisa membantu: Persiapan Mental dan Fisik: Pastikan Anda siap secara mental dan fisik. Persiapkan diri untuk menghadapi berbagai kemungkinan reaksi dan siapkan argumen yang masuk akal dan sopan. Pilih Waktu yang Tepat: Carilah waktu yang tepat ketika orang tua pasangan Anda tidak sibuk atau sedang dalam suasana hati yang baik. Ini akan membantu mereka lebih terbuka untuk mendengarkan. Tunjukkan Keseriusan: Jelaskan niat Anda dengan serius. Bicarakan tentang masa depan Anda bersama pasangan dan bagaimana Anda berencana untuk membangun kehidupan yang baik bersama. Sikap Sopan dan Hormat: Tunjukkan sikap yang sopan dan hormat sepanjang percakapan. Gunakan bahasa yang santun dan hindari nada bicara yang terlalu mendesak atau kasar. Jelaskan Tujuan dan Niat Baik: Jelaskan dengan jelas apa yang Anda inginkan dan niat baik Anda. Misalnya, jika Anda ingin menikahi pasangan Anda, jelaskan bagaimana Anda akan menjaga dan membahagiakan anak mereka. Siap untuk Mendengarkan: Dengarkan apa yang mereka katakan. Jika mereka memiliki kekhawatiran atau pertanyaan, jawab dengan jujur dan penuh perhatian. Tunjukkan Komitmen: Jelaskan komitmen Anda terhadap pasangan dan rencana masa depan Anda. Ini menunjukkan bahwa Anda serius dan tidak main-main. Bawa Pasangan Anda: Jika memungkinkan, ajak pasangan Anda untuk menemani Anda. Ini bisa membuat orang tua merasa lebih nyaman dan melihat bahwa kalian berdua berada di halaman yang sama. Berdoa atau Berharap yang Terbaik: Setelah semua persiapan dilakukan, serahkan hasilnya. Kadang-kadang, meskipun sudah melakukan yang terbaik, keputusan ada di tangan orang tua. Berdoa atau berharap yang terbaik bisa memberikan ketenangan batin. Semoga tips ini membantu Anda dalam meminta izin kepada orang tua pasangan dengan sukses.
Khutbah Jum'at - Ustadz Ahmad Rasyid Bazher hafizhahullahu. Judul : Buah Manis Roja (Berharap) kepada Allah. Sumber : YouTube.
Apa tujuan masuk Polisi? Siap, ada tetangga yang harus iri. Berharap apa pada calon Polisi yang tujuan menjadi aparat pun sangat WADIDAW.
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 11 Juli 2024 Bacaan: "Kemudian berkatalah Boas kepada para tua-tua dan kepada semua orang di situ: "Kamulah pada hari ini menjadi saksi, bahwa segala milik Elimelekh dan segala milik Kilyon dan Mahlon, aku beli dari tangan Naomi; juga Rut, perempuan Moab itu, isteri Mahlon, aku peroleh menjadi isteriku untuk menegakkan nama orang yang telah mati itu di atas milik pusakanya. Demikianlah nama orang itu tidak akan lenyap dari antara saudara-saudaranya dan dari antara warga kota. Kamulah pada hari ini menjadi saksi." (Rut 4:9-10) Renungan: Kisah yang dituliskan di dalam kitab Rut menceritakan tentang kesetiaan sebuah keluarga di dalam penderitaan yang mana hal ini sangat kontras dengan kemerosotan moral Israel yang tidak setia kepada Allah sepanjang masa pemerintahan hakim-hakim saat itu. Naomi ditinggal mati oleh suaminya, kemudian menyusul lagi dua orang anaknya. Kini tiga orang janda tinggal bersama, Naomi dan kedua menantunya Orpa dan Rut. Orpa memutuskan untuk pulang kepada keluarga dan bangsanya tetapi Rut mengikuti Naomi kembali ke Betlehem. Rut tidak lari dari kemelut yang terjadi di dalam keluarganya melainkan menjalani dengan setia setiap keadaan yang Tuhan izinkan terjadi di dalam hidupnya. Kisah dalam kitab Rut menjelaskan kepada kita bagaimana iman dan kesetiaan di dalam perjuangan dan penderitaan, akan memampukan Tuhan mengubah dan membalikkan suatu penderitaan menjadi kemenangan dan kegembiraan. Kesetiaan yang ditabur Ruth akhirnya membuahkan hasil. Boas yang kaya dan masih memiliki hubungan keluarga dengan Elimelekh siap menebus tanah Elimelekh yang ingin dijual Naomi, sekaligus menyunting Ruth menjadi istrinya. Masalah berakhir dan kegembiraan datang. Apalagi saat Ruth melahirkan seorang putra bernama Obed yang menjadi sumber kebahagiaan bagi Naomi. Adalah bijaksana untuk menantikan Tuhan dan membiarkan Dia bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Kita belajar bahwa penderitaan yang diizinkan Tuhan terjadi di dalam hidup kita, dimaksudkan untuk membawa kita lebih dekat kepada-Nya. Mungkin melalui penderitaan, Tuhan sedang membentuk sikap penundukkan diri, pengabdian sepenuh hati, meningkatkan kesabaran dan mengerjakan sikap yang semakin peka terhadap kebutuhan orang lain. Mungkin saat ini kita sedang mengalami kemelut hidup seperti yang pernah dialami Rut dan Naomi yang ditinggal mati oleh suaminya. Kita sedang menjalani masa-masa yang sukar, masa-masa di mana kita belum "memanen" hasil apa-apa dari apa yang kita tanam. Kalau kita tetap setia, tekun dan tetap berharap kepada Tuhan, akan tiba saatnya di mana Tuhan memulihkan semuanya dan kita akan menuai hasil dari kesetiaan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk mensyukuri setiap penderitaan yang Engkau ijinkan terjadi dalam hidupku. Ajari aku untuk menjalani semua itu dengan setia dan tekun, hingga aku melihat keajaiban yang Engkau lakukan dalam hidupku. Amin. (Dod).
Anda ingin tanya soalan secara live kepada Aiman Azlan melalui telefon? Anda hanya perlukan smartphone dan internet sahaja. Layari aimanazlan.com dan klik butang "Live On Air" semasa Taaruf Talk Live Podcast sedang berlangsung. Taaruf Talk Live Podcast bersiaran setiap Isnin hingga Jumaat, jam 5 hingga 6 petang.
YUNIAR K - Konsul haji RI Nasrullah Jasam berharap #kemenag #ibadahhaji2024 #ppiharabsaudi #mch2024 #LiputanHajiElshinta2024 #Haji2024 #PetugasMelayani #HajiRamahLansia #LiputanHajiElshinta2024
Kajian Ustadz Firanda Andirja Syarah Kitab Ar Riqaq Sahih Bukhari pertemuan ke 12
Kita boleh ngga sih berharap sama manusia? Apakah itu termasuk hal yang sia-sia? Berharap pada manusia hanya akan memberikan kekecewaan saja kan? Dengarkan selengkapnya di Bersoera Episode 2
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 10 Mei 2024 Bacaan: "Dari Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus Yesus, dasar pengharapan kita." (1 Timotius 1:1) Renungan: Suatu kali sepasang suami istri sedang berada dalam misi di Korea. Namun, mereka sangat terkejut ketika mendengar kabar bahwa Carol, anak mereka mengalami kecelakaan dan kakinya harus diamputasi. Mereka langsung memutuskan untuk pulang menemui Carol. Di sepanjang perjalanan, sang istri menangis tidak keruan. Tangisan itu menyiratkan kesedihan sang suami. "Bagaimana kehidupan putriku ke depannya?" tanya sang suami dalam hati. Setibanya di tempat Carol terbaring, mereka pun terpaku. Tak ada kata-kata yang bisa keluar dari mulut mereka. Hingga Carol pun memulai pembicaraan yang sangat membekas di dalam hati kedua orang tuanya itu. "Yah, kurasa Tuhan tetap baik kepadaku dan akan menolongku untuk aku bisa membantu orang-orang yang telah cedera seperti aku." Kedua orang tuanya sangat takjub mendengar perkataannya itu. Memang Carol harus berjuang cukup lama untuk melalui masa-masa sakitnya, karena ia harus berada di rumah sakit selama tujuh bulan! Namun, Carol masih bisa melihat sisi positif terhadap tragedi yang ia alami. Situasi buruk tidak membuat ia kehilangan harapannya kepada Yesus. la percaya bahwa Tuhan tetap mengasihinya dan masih mau memakainya untuk berkarya bagi-Nya walau keadaan sepertinya berkata lain. Pikiran positifnya itu tercermin dari ungkapan isi hatinya yang ia utarakan di depan umum, "Saya melihat pada gadis-gadis yang berjalan tanpa ketimpangan dan saya ingin berjalan seperti mereka. Saya tidak dapat, namun inilah yang dapat saya pahami dan sekaligus ingin saya beritahukan kepada Anda semua: bukan cara berjalan Anda yang diperhitungkan, namun siapa yang berjalan dengan Anda dan dengan siapa Anda berjalan." Dalam hidup ini, tentu setiap kita memiliki harapan. Harapan ialah keinginan akan sesuatu untuk menjadi kenyataan. Memiliki harapan memang merupakan sesuatu yang indah, karena harapan menjadi sumber semangat di dalam hidup kita. Sayangnya, banyak orang tidak siap menerima kenyataan ketika keadaan dirinya seakan-akan tidak mendukung untuk terwujudnya harapan tersebut. Mereka menjadi kecewa dan marah kepada Tuhan serta kehilangan harapannya. Tetapi, tidak demikian seharusnya bagi orang percaya. Keberadaan Yesus di dalam hati kita menjadi dasar atas segala harapan dalam semua segi kehidupan kita. Itulah yang ditegaskan Rasul Paulus di dalam suratnya kepada Timotius. Mungkin kita sedang mengalami keadaan yang seolah-olah memaksa kita untuk tidak usah berharap lagi. Ingat, apa pun keadaan kita, jangan pernah berhenti berharap di dalam Yesus! Yesuslah dasar pengharapan kita. Seperti halnya Robert Schuller, papa Carol, dan juga Carol sendiri tetap memiliki harapan meskipun dalam keadaan tersulit, demikianlah hendaknya kita! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berikanlah aku hati untuk selalu berharap kepada-Mu atas apa pun yang akan terjadi di dalam hidupku, bahkan ketika situasi terjadi tidak seperti yang aku inginkan. Amin. (Dod).
Serial Kajian Syarah Kitab Riyadush Shalihin
Serial Kajian Syarah Kitab Riyadush Shalihin
Serial Kajian Syarah Kitab Riyadush Shalihin
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 9 April 2024 Bacaan: "Nantikanlah TUHAN dan tetap ikutilah jalan-Nya, maka Ia akan mengangkat engkau untuk mewarisi negeri, dan engkau akan melihat orang-orang fasik dilenyapkan." (Mazmur 37:34 ) Renungan: Suatu ketika ada sepasang suami-isteri atheis yang memiliki seorang anak perempuan. Pasangan ini tidak pernah menceritakan apapun yang berhubungan dengan Tuhan kepada anak perempuannya itu. Ketika anak perempuan itu berusia lima tahun, kedua orang tuanya berselisih paham dan akibatnya sang ayah menembak sang ibu di hadapan anak itu. Setelah itu, sang ayah menembak dirinya sendiri. Anak perempuan itu menyaksikan peristiwa yang seharusnya tidak dilihatnya. Pemerintah memutuskan untuk mengirim anak itu ke sebuah panti asuhan Kristen. Di sana ia diasuh oleh para pembina dengan kasih dan mulai diajar tentang ajaran agama. Pada hari Minggu, anak itu diajak ke sekolah minggu. Pengasuh yang mengantarkannya ke gereja meminta kepada guru sekolah minggu untuk bersabar menghadapinya, karena ia adalah anak suami-isteri atheis. Sambil memegang gambar Yesus, guru sekolah minggu itu berkata, "Adik-adik, apakah kalian tahu gambar siapa ini?" Anak perempuan itu tiba-tiba berdiri dan menjawab, "Saya tahu! Itu adalah gambar pria yang memegangi dan melindungi saya pada malam saat papa dan mama meninggal." Bentuk perlindungan dan pemeliharaan Tuhan tidak pernah bisa kita tebak. Tuhan peduli pada setiap orang dengan cara yang unik. Perlindungan dan pemeliharaan Tuhan yang unik dapat kita lihat melalui kehidupan Daud bin Isai. Ketika Daud kekurangan makanan, Tuhan menggerakkan hati imam di Nob untuk memberinya roti suci. Di lain waktu, ketika para perwira raja Gad ingin menangkapnya, Tuhan memberinya kebijaksanaan untuk berpura-pura menjadi orang yang lupa ingatan. Daud selalu lolos dari bahaya yang mengancamnya, karena ia selalu berseru, “Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kau kasihi, selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.” (Mazmur 86:2). Ketika berhadapan dengan situasi yang mengancam ketenangan dan keselamatan kita, biasanya kita langsung diserang kepanikan. Saat menghadapi situasi yang pelik, kita biasanya segera mencari perlindungan, tetapi kepada siapa kita harus berlindung? Kepada Tuhan Yesus Kristus. Persoalan apa yang saat ini membuat kita khawatir? Pekerjaan yang tidak dapat juga? Umur yang semakin tua? Jodoh yang belum dapat? Biaya sekolah yang tersendat-sendat? Anak yang membangkang? Teman sekantor yang mencoba "menggulingkan"? Tuhan berjanji untuk memelihara kita dalam keadaan yang terburuk sekalipun. Kalau anak perempuan atheis itu saja dilindungi dan dipelihara oleh Tuhan, apalagi kita orang yang berharap kepada-Nya. Saat rasa khawatir dan gentar menyerang hidup kita, ingatlah firman ini, "TUHAN memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku. Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu." (Mazmur 116:6). Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, Engkaulah pelindungku yang teguh, Pribadi yang selalu menjaga hidupku. Terpujilah nama-Mu selama-lamanya. Amin. (Dod).
Serial Riyadush Shalihin
Serial Kajian Syarah Kitab Riyadush Shalihin
Pembawa Renungan: Ria Angelia Wibisono - Jakarta Pengantar Renungan: Anastasia Nona - Manado Sound Editing: Aris Kurniawan - Jakarta Cover Editing: Anastasia Sonia - Jakarta Mrk. 3:20-21.
Panduan para pelajar dlm belajar
Serial Kajian Syarah Kitab Ar-Riqaq
Khutbah Jum'at Tema: BERHARAP TAHUN 2024 ADALAH AWAL KEBAIKAN BAGI KITA Tanggal 29 Desember 2023 / 16 Jumadil Akhir 1445H Masjid As-sofia, Kota Bogor Khotib: Dr. KH. Muhyidin Djunaidi, M.A. Imam: Ust. Ahmad Fathoni, SE. Muadzin: Ust. Ginanjar Natasasmita, ST. Khutbah Jum'at ini disiarkan secara LIVE melalui: -- Youtube https://youtube.com/live/Q_1EJ-wf4qU?feature=share https://youtube.com/@DiMediTV -- Instagram: @DiMediaTV LIVE Delay & Podcasts: -- Instagram: @MasjidAsSofia -- Podcasts: Spotify, Apple Podcasts & Google Podcasts "DiMedia Radio" Masjid As-Sofia, Jl. RE. Martadinata 46-48, Kel. Ciwaringin, Kota Bogor, Phone: 0811 1226 242, IG @MasjidAsSofia Rek. BRI 0387-01-111222-30-1 a.n. Masjid As Sofia Mari beramal jariyah bagi tersebarnya ilmu dan berjuang bersama dijalan Allah melalui donasi operasional LIVE Streaming, via QRIS atau transfer ke Rekening BSI 7149 665 026 an. DiMediaTV. "Di era informasi sekarang ini penting memanfaatkan media untuk dakwah dan menghadapi opini negatif. Kita manfaatkan semua sarana dan prasana untuk menyiarkan Islam dengan baik, dan lakukan klarifikasi atau membantah jika ada fitnah terhadap Islam." (KH Didin Hafidhuddin). Jadikan Dakwah Sebagai Poros dari Aktifitas kita sehari-hari sebagaimana Rasulallah SAW, oleh sebab itu jadikan video ini sebagai amal jariyah dakwah Anda juga dengan cara "Like, Comment, Save, Subscribe & Share" #dimediatv #dimedia #dimediaradio #MasjidAssofia #khutbahjumat #khotbahjumat #khotbahjummuah #syukronmamun #azzikra #azzikramedia tags, takwa, ketakwaan, kataatan, sholat, keluarga, khutbah, khotbah, khutbah jumat, khotbah jumat, khotbah jummuah, masjid as sofia, masjid as sofia bogor, dimedia, dimediatv, dimedia tv, dimedia radio, Dr. KH. Muhyidin Djunaidi. M.A.,
Serial Kajian Syarah Kitab Riyadush Shalihin
Apakah setiap pilihan mu sekarang sudah cukup memenuhi seperti ada nya dirimu ? is it your choices about life has been fulfilling enough for you? #30HariBersuara2023 #esensi #makna --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/selvimarianab/message
Kementerian agama (Kemenag) menyampaikan usulan awal biaya penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1445 H / 2024 Masehi ke Komisi VIII DPR RI sebesar 105 juta per jemaah. Berdasar UU No 8 tahun 2019 tentang penyelenggaraan ibadah haji dan umrah mengatur bahwa BPIH adalah sejumlah dana yang digunakan untuk operasional penyelenggaraan ibadah haji. BPIH bersumber dari biaya perjalanan ibadah haji yang harus dibayar jemaah (BIPIH) ditambah APBN, dan sumber lainnya yang telah ditentukan perundang-undangan.apakah usulan BPIH 105 juta rupiah ini sudah tepat? ataukah perlu ada pengkajian ulang?simak perbincangan Muhammad bin Jahidin bersama dengan Ketum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), Firman M Nur.
Kajian Tasawuf
Kajian Tasawuf
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 13 November 2023 Bacaan: "Jika aku masih hidup, bukankah engkau akan menunjukkan kepadaku kasih setia TUHAN? Tetapi jika aku sudah mati, janganlah engkau memutuskan kasih setiamu terhadap keturunanku sampai selamanya. Dan apabila TUHAN melenyapkan setiap orang dari musuh Daud dari muka bumi." (1 Samuel 20:14-15) Renungan: Ada seseorang yang pernah menulis, “Tertawa berisiko menunjukkan kebodohan. Menangis berisiko menunjukkan kecengengan. Bertemu dengan orang lain berisiko menunjukkan keterlibatan. Menunjukkan perasaan berisiko menunjukkan jati diri kita yang sebenarnya. Mempresentasikan ide, impian di depan umum berisiko kehilangan mereka. Mencintai berisiko untuk tidak dicintai. Hidup berisiko mati. Berharap berisiko putus asa. Mencoba berisiko kegagalan. Dengan kata lain, segala keputusan dan tindakan yang kita ambil dalam hidup ini menghasilkan risiko." Yonatan adalah pria yang dalam hidupnya berani menanggung risiko dari keputusan- keputusan yang diambilnya. Sebagai seorang calon pemimpin bangsa Israel di masa depan, dia ditantang oleh keadaan untuk memilih: Apakah akan mendukung ayahnya untuk membinasakan Daud atau membangun kerja sama dengan Daud? Jika dia mengikuti kehendak ayahnya untuk membantu membunuh Daud, risikonya dia akan terhitung sebagai musuh Tuhan. Kalau dia bekerja sama agar Daud luput dari Saul dan menjadi raja Israel, risikonya ia bisa dicap sebagai anak yang tidak berbakti kepada orang tuanya, bahkan kehilangan kesempatan menjadi raja atas Israel. Yonatan adalah anak yang sangat dekat dengan ayahnya, Alkitab melukiskan kedekatan itu demikian, "Tetapi Yonatan berkata kepadanya. Jauhlah yang demikian Itu! Engkau tidak akan mati dibunuh. Ingatlah, ayahku tidak berbuat sesuatu, baik perkara besar maupun perkara kecil, dengan tidak menyatakannya kepadaku. Mengapa ayahku harus menyembunyikan perkara ini kepadaku? Tidak mungkin!" (1 Sam 20:2). Ketika Yonatan yakin bahwa Saul memang telah membulatkan hati untuk membunuh Daud sahabatnya, pergumulan di dalam hatinya semakin berat. Namun, sikap takut akan Tuhan yang ada padanya, membuat dia mampu mengambil keputusan yang benar: Berpihak kepada kebenaran! Sikap takut akan Tuhan memampukan Yonatan berpikir panjang, hatinya tidak terbawa emosi. Di sisi yang lain, Yonatan memikirkan masa depan keluarga dan bangsanya. Karena itu ia memilih untuk membela Daud, karena dalam hal ini Daud sama sekali tidak bersalah. Yonatan menyadari bahwa Daud pasti diangkat Tuhan menjadi raja, karena itu ia memastikan bahwa Daud akan memberikan perlindungan kepada keluarganya, terutama jika ia telah tiada. Dalam ketulusan, Yonatan meminta Daud berjanji untuk setia memelihara keluarganya dan Daud pun menyanggupinya. Sebenarnya ada risiko lain dari keputusannya ini, Daud bisa saja tidak menepati janjinya tetapi Yonatan yang mengenal Daud mengambil risiko itu. Dalam hidup ini banyak orang yang tidak berani melangkah karena takut akan risiko. Orang yang tidak berani mengambil risiko, tidak melakukan terobosan apa pun dalam hidupnya. Mintalah hikmat dari Tuhan di saat kita berhadapan dengan pilihan yang berisiko. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Ya Allah Roh Kudus, bimbinglah hati kami setiap hari, terutama ketika dihadapkan pada keputusan-keputusan yang sangat penting. Amin. (Dod).
Bismillah, BERHARAP ORANG TUA CEPAT MATI (1 menitan)Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri hafizhahullahMutiara hikmah dari kajian kitab Riyadhush Shalihiin:1056. “Hukum Berharap Orang Tua Cepat Mati”https://www.youtube.com/live/A3SVEAEBkxE?feature=share
Hoping to support its national economy, Indonesia launched the Golden Visa in early September. What do we need to know about this type of visa? - Berharap dapat mendukung perekonomian nasionalnya, Indonesia meluncurkan Golden Visa pada awal bulan September. Apa yang perlu kita ketahui tentang visa jenis ini?
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 30 Agustus 2023 Bacaan: "Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu." (2 Tawarikh 20:12) Renungan: Setiap pasien yang berobat ke rumah sakit harus siap dengan vonis apapun. Walau demikian, ada satu jenis vonis yang membuat siapapun tidak siap untuk menerimanya, yaitu jika pasien divonis penyakit terminal. Penyakit terminal adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami sakit yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh. Penyakit terminal bermacam-macam mulai kanker, alzheimer, komplikasi, dsb. Inti dari penyakit terminal adalah dokter sudah angkat tangan dan pasien hanya tinggal tunggu waktu kapan kematian datang menjemput. Sudah tidak ada sesuatu yang bisa dilakukan atau diupayakan lagi. Raja Yosafat pernah menghadapi "masalah terminal" seperti itu. Kerajaan Yehuda diserang oleh bani Moab, bani Amon, dan sepasukan orang Meunim. Menghadapi satu musuh saja berat, sekarang harus berhadapan dengan tiga musuh sekaligus dengan laskar yang sangat besar. Yosafat takut dan ia bahkan berada pada satu titik di mana ia tidak tahu lagi apa yang harus dia lakukan. Walau demikian masih ada satu hal yang bisa dilakukan Yosafat yaitu berseru kepada Tuhan! Justru ini adalah solusi terbaik untuk permasalahan yang dihadapinya. Terbukti, Tuhan ganti berperang bagi Yosafat dan memberi kemenangan besar kepada bangsa Yehuda. Jika saat ini kita dihadapkan dengan masalah yang sulit untuk diselesaikan, dan kita bahkan tidak tahu lagi harus melakukan apa, ingatlah bahwa kita masih punya Tuhan. Berserulah dan berharaplah kepada-Nya, maka pertolongan- Nya akan datang tepat pada waktu-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tambahkan imanku, agar aku tetap percaya pada-Mu walau masalahku belum terselesaikan. Aku percaya waktu-Mu adalah waktu yang terbaik bagiku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 26 Agustus 2023 Bacaan: "Sebab Allah setia dan karena itu la tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicoba la akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." (1 Korintus 10:13) Renungan: Mukjizat Yesus memberi makan 4000 orang bisa dibilang "kalah populer" dibanding mukjizat Yesus memberi makan 5000 orang. Entah karena jumlahnya lebih sedikit (baik dari jumlah orangnya maupun sisa makanannya) atau karena memberi makan 5000 orang memang terjadi lebih dulu. Namun demikian, tetap saja keduanya adalah mukjizat luar biasa. Tapi, perhatikan bahwa meski para murid sudah punya pengalaman melihat Yesus memberi makan 5000 orang hanya dengan 5 roti dan 2 ikan, mereka tetap bingung saat Yesus minta mereka memberi makan 4000 orang dengan 7 roti dan beberapa ikan. Pertanyaan mereka kepada Yesus bahkan mirip dengan kejadian sebelumnya, "Bagaimana bisa di tempat sunyi ini kami bisa mendapatkan cukup roti untuk orang sebanyak ini?" Sesungguhnya reaksi para murid ini cukup aneh. Tapi, bukankah reaksi serupa juga sering terjadi pada kita? Bukankah kita sudah sering membaca kisah Yesus memberi makan ribuan orang juga? Namun, berapa sering kita masih khawatir bagaimana jika kebutuhan ini atau itu tidak cukup? Bukankah dalam hidup ini kita juga pernah, bahkan berulang kali, mengalami masa terjepit dan dilepaskan Tuhan? Ini artinya, kita punya pengetahuan dari membaca firman Tuhan. Ini juga berarti kita punya pengalaman langsung bersama-Nya. Maka, bukankah seharusnya saat masalah datang, kita tidak jadi bingung, khawatir, apalagi menyalahkan Tuhan dan mencari jalan keluar sendiri? Ingatlah bagaimana Tuhan pernah menolong kita. Ingat juga firman-Nya yang berjanji bahwa Dia tidak akan sekali-kali meninggalkan kita (Ibr. 13:5b), dan akan memberi jalan keluar bagi segala masalah kita (1 Kor. 10:13). Mari perkuat iman kita dengan lebih banyak memperdalam firman Tuhan dan juga lebih banyak menghitung berkat-berkat yang telah kita terima dari Tuhan. Iman akan tumbuh saat kita tekun menggali kebenaran firman dan punya pengalaman pribadi dengan Tuhan melalui setiap berkat yang telah kita terima. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena hari ini aku disadarkan bahwa ternyata berkat yang telah aku terima dari-Mu lebih banyak daripada masalah yang sering aku hadapi. Tambahkan imanku, sehingga aku tetap kuat dan percaya bahwa pertolongan-Mu selalu ada untukku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 12 Agustus 2023 Bacaan: ".... Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.." (Yesaya 30:15) Renungan: Ada saat-saat di mana kita menaruh harapan pada kekuatan dan kemampuan manusia. Kita berharap bahwa dengan uang banyak yang kita miliki, kita bisa melakukan apa saja dan bisa menyelesaikan segala sesuatu. Namun ketika apa yang kita harapkan tidak menjadi kenyataan, saat itu kekuatan kita hilang dan kita menjadi kecewa. Bangsa Israel pun pernah melakukan hal yang sama. Mereka mengandalkan Mesir untuk melindungi dan membela mereka, tetapi melalui nabi Yesaya Tuhan berbicara bahwa mereka akan kecewa dan dipermalukan. Yesaya 30:15 menuliskan, "....dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Ayat ini menjelaskan bahwa kekuatan tidak didapatkan melalui kehebatan manusia, uang dan kekuasaan, tetapi kekuatan itu datang ketika kita mengandalkan Tuhan dan menaruh harapan hanya pada Dia. Sebesar apapun masalah yang sedang kita hadapi saat ini, pandanglah Tuhan dan percayakan masalah yang kita hadapi pada-Nya, maka kita akan mendapatkan kekuatan di luar jangkauan pikiran kita. Orang yang menaruh harapannya kepada Tuhan tidak akan dikecewakan oleh Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku tahu Engkau lebih besar dari setiap permasalahan yang kuhadapi saat ini. Beri aku ketenangan dan kuasailah pikiranku sehingga pikiranku hanya tertuju pada-Mu sebagai satu-satunya sumber kekuatan dan andalanku. Jangan biarkan kekuatan dunia menguasaiku sehingga aku terlepas dari genggaman-Mu. Yesus, izinkan aku menikmati ketenangan-Mu dalam permasalahan hidupku saat ini. Amin. (Dod).
Tidak apa-apa jika tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, ekspektasi memang tidak selamanya terus menjadi nyata.
Kencan Dengan Tuhan Rabu, 14 Juni 2023 Bacaan: "Sedikit demi sedikit Aku akan menghalau mereka dari depanmu, sampai engkau beranak cucu sedemikian, hingga engkau dapat memiliki negeri ini." (Keluaran 23:30) Renungan: Ada seorang pria yang duduk di bawah sebuah pohon di halaman gereja berkata, "Tuhan, mengapa Engkau tidak menyingkirkan masalah saya yang besar ini, kok hanya yang kecil ini saja." Mungkin perkataan ini tidak hanya diucapkan oleh orang tersebut, tapi juga ada banyak orang mengucapkan hal yang sama. Kalau kita perhatikan apa yang difirmankan Tuhan kepada bangsa Israel, "Sedikit demi sedikit Aku akan menghalau mereka dari depanmu, sampai engkau beranak cucu sedemikian, hingga engkau dapat memiliki negeri ini," sangat mungkin kalau bangsa Israelpun berharap supaya Tuhan secepatnya menghalau seluruh orang di Kanaan sehingga mereka bisa menikmati keamanan dan kenyamanan hidup tanpa gangguan orang-orang di situ. Namun nyatanya apa yang mereka kehendaki tidak seperti yang Tuhan kehendaki. Ketika masalah kita belum terselesaikan semuanya, sebenarnya Tuhan tidak lupa kepada kita. Tuhan juga tidak sedang mempermainkan kita. Tuhan tahu mengapa penyelesaian masalah itu harus ditunda. Dia ingin agar hidup rohani kita semakin bertumbuh dengan diizinkannya masalah datang dalam hidup kita. Dia tahu kapan saat yang tepat untuk menyelesaikan masalah kita. Jika kita mengalami hal seperti itu, mari kita bersyukur sebab Tuhan mengasihi kita, sehingga Dia menginginkan rohani kita tidak tertidur. Dia ingin kita tetap berpegang pada iman dan pengharapan kita kepada-Nya, sampai kita menikmati apa yang Dia janjikan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mampukan aku untuk dapat menerima setiap perubahan yang terjadi dalam hidupku. Aku percaya, jika Engkau melepaskan aku dari kenyamananku, pekerjaanku, kesalahanku hari ini, Engkau sudah mempersiapkan sesuatu yang baru, yang lebih indah untuk masa depanku. Penuhilah aku dengan Roh kekuatan-Mu, agar apapun yang akan terjadi hari ini, adalah perbaikan yang harus kujalani untuk menggapai masa depan yang penuh harapan bersama dengan Engkau. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 20 Maret 2023 Bacaan: "Sebab bukan untuk seterusnya orang miskin dilupakan, bukan untuk selamanya hilang harapan orang sengsara." (Mazmur 9:19) Renungan: Carol Lovell bekerja sebagai kepala pembukuan di salah satu restoran. Pagi tanggal 4 September 1981, ia pergi ke kantornya. Carol membuka pintu kantornya dan setelah masuk, ia mendengar seseorang mengetuk pintu. Setelah pintu dibuka, tiba-tiba pria yang baru saja diterima sebagai satpam di kantornya itu langsung mendorong Carol ke dinding dan berkata, "Cepat buka lemari besi itu, atau aku akan membunuhmu!" Karena takut, maka Carol segera membuka lemari besi dan menyerahkan semua uang yang ada di dalamnya. Pria itu memerintahkan Carol untuk memasukkan semua uang ke dalam tas yang telah disediakannya. Kemudian ia menarik Carol ke ruang istirahat, dan memperkosanya. Setelah itu, ia menembakkan dua peluru tepat di kepala Carol. Darah segar mengalir dari kepala Carol, tetapi Carol masih dapat bertahan dan berdoa, "Tuhan bantulah saya. Saya takut, berilah saya kekuatan." Setelah berdoa Carol bangkit berdiri dan berkata pada dirinya, "Saya ingin hidup. Saya tidak mau mati!" Dengan susah payah Carol berjalan untuk meraih telepon dan ternyata telepon itu tidak dapat menghubungkannya ke luar. Menyadari akan hal itu, maka Carol tertatih-tatih pergi ke ruangannya sambil berteriak memanggil seseorang yang dapat menolongnya. Carol sempat memerintahkan seorang pelayan restoran untuk memanggil ambulans. Ketika Carol sampai ke ruangannya, ternyata pria itu masih ada di sana. Kemudian pria itu kembali menembak kepala Carol sebanyak tiga kali lagi. Seketika Carol rebah, tetapi ia masih tetap sadar. Sebelum tak sadarkan diri, Carol masih sempat memberitahukan kepada perawat ciri-ciri pria yang menyerangnya. Tim dokter berusaha mengeluarkan lima butir peluru dari kepala Carol. Linda, saudara Carol, begitu setia menjaga dan membisikkan kalimat-kalimat positif untuk membangkitkan harapan di hati Carol. "Carol, kau akan segera pulih, kau pasti berhasil melalui masa kritis. Jangan biarkan terjadi pembengkakan di otakmu dan jangan biarkan tubuhmu terus berdarah." Tim dokter heran karena tidak terjadi pembengkakan pada otak Carol. Berminggu-minggu lamanya, Carol dirawat di Unit Gawat Darurat dan Linda terus membisikkan kata-kata pengharapan kepadanya. Selama enam bulan Carol menjalani berbagai operasi dan perawatan, akhirnya ia dapat berjalan kembali, walaupun salah satu lengannya kehilangan fungsinya. Carol mengungkapkan rahasia kekuatan hidupnya dengan kalimat, "Hanya doa dan pikiran positif yang membangkitkan harapan saya, sehingga saya tetap hidup." Pengharapan akan membuat kita tetap bertahan dan terus bertekun dalam doa. Pengharapan menjauhkan kita dari pandangan yang pesimis dan sikap pengecut yang selalu lari dari kenyataan hidup. Karena besarnya kekuatan sebuah pengharapan, maka Kongres Psikiatri di Madrid, Spanyol menghasilkan kesimpulan, "Kekuatan tunggal penyembuhan yang paling penting adalah harapan. Harapan untuk sembuh, harapan untuk mengasihi dan dikasihi, dan harapan untuk berhasil." Tuhan Yesus memberkati. Doa: Bapa, kesaksian yang kubaca hari ini menyadarkanku betapa bahagianya aku yang memiliki harapan yang pasti di dalam Yesus. Aku bersyukur pada-Mu di dalam nama Tuhan Yesus. Amin. (Dod).
Hidup berarti berjuang, terseok-seok atau lancar melewati semua tantangan, dan tersenyum atas sesuatu yang kita dapatkan. Di ujung cerita, aku harus berpijak pada diri sendiri dan menjalani hidup dengan sebaik-baiknya.
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 9 Desember 2022 Bacaan: Lalu Boas mengambil Rut dan perempuan itu menjadi isterinya dan dihampirinyalah dia. Maka atas karunia TUHAN perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki. Sebab itu perempuan-perempuan berkata kepada Naomi: "Terpujilah TUHAN, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus. Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel." (Rut 4:13-14) Renungan: Ada orang yang pernah berkata, "Jangan menilai setiap hari berdasarkan tuaian yang kita peroleh, tetapi berdasarkan benih yang kita tanam." Ada harapan di dalam hati petani ketika menantikan datangnya musim panen. Masa-masa penantian itu merupakan masa yang sulit di mana ia harus bekerja keras merawat, membersihkan dan memupuki tanamannya. Saat seperti itu, ia bahkan tidak memanen apa-apa karena benih itu baru mulai tumbuh. Tetapi apa yang terus memacu dia untuk terus bertekun adalah keyakinan bahwa bumi yang ditanam itu akan segera mendatangkan hasil. Kisah yang dituliskan di dalam kitab Rut menceritakan tentang kesetiaan sebuah keluarga di dalam penderitaan yang mana hal ini sangat kontras dengan kemerosotan moral Israel yang tidak setia kepada Allah sepanjang masa pemerintahan hakim-hakim saat itu. Naomi ditinggal mati oleh suaminya, kemudian menyusul lagi dua orang anaknya. Kini tiga orang janda tinggal bersama. Naomi dan kedua menantunya Orpa dan Rut. Orpa memutuskan untuk pulang kepada keluarga dan bangsanya, tetapi Rut mengikuti Naomi kembali ke Betlehem. Rut tidak lari dari kemelut yang terjadi di dalam keluarganya, melainkan menjalani dengan setia setiap keadaan yang Tuhan izinkan terjadi di dalam hidupnya. Kisah ini menjelaskan kepada kita bagaimana iman dan kesetiaan di dalam pergumulan dan penderitaan akan memungkinkan Tuhan mengubah dan membalikkan suatu penderitaan menjadi kemenangan dan sukacita. Kesetiaan yang ditabur Rut akhirnya berbuah. Boaas yang kaya raya dan masih mempunyai hubungan keluarga dengan Elimelekh, bersedia menebus tanah Elimelekh yang hendak dijual Naomi, sekaligus menyunting Rut menjadi istrinya. Kemelut pun berakhir dan sukacita datang. Apalagi ketika Rut melahirkan anak laki-laki bernama Obed, yang menjadi sumber sukacita bagi Naomi. Adalah bijak menantikan Tuhan dan membiarkan-Nya bekerja untuk menyatakan kebaikan bagi kita. Kita belajar bahwa penderitaan yang diizinkan Tuhan terjadi di dalam hidup kita, dimaksudkan untuk membawa kita lebih dekat padanya. Mungkin melalui penderitaan Tuhan sedang membentuk sikap penundukkan diri, pengabdian sepenuh hati, meningkatkan kesabaran dan mengerjakan sikap yang semakin peka terhadap kebutuhan orang lain. Mungkin saat ini kita sedang mengalami kemelut seperti yang pernah dialami Rut dan Naomi yang ditinggal mati oleh suami. Kita sedang menjalani masa-masa yang suka, masa-masa di mana kita belum memanen hasil apa-apa dari apa yang kita tanam. Kalau kita tetap setia, tekun dan tetap berharap kepada Tuhan, akan tiba saatnya di mana Tuhan memulihkan semuanya dan kita akan menuai hasil dari kesetiaan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku mengucap syukur untuk setiap penderitaan yang Kau izinkan terjadi dalam hidupku. Ajarilah aku menjalani semua ini dengan setia dan tekun, sampai aku melihat perkara ajaib yang Kau kerjakan di dalam hidupku. Amin. (Dod).
Seri buku Hagai Ringkasan khotbah 26 Juni 2022 Pdt Victor Liu Berharap pada sayap kedaulatan-Nya – Emmanuel Baptist Church (EBC) – Gereja Indonesia di Melbourne (ebcmelbourne.org)
"Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." (Yeremia 1:5) Renungan: Pada suatu malam seorang gadis mengalami demam tinggi yang mengharuskannya dirawat di rumah sakit. Demam itu membuatnya koma selama 2 hari. Ketika tersadar, ia melihat semuanya gelap. Ia pun bertanya kepada dokter apa penyebabnya. Dokter pun menjawab, "Maaf, Nak, disaat koma saraf dari mata ke otak tidak berfungsi, sehingga menyebabkanmu buta seumur hidup." Jawaban itu melumpuhkan harapannya. Spontan ia berteriak histeris. Sejak itu ia merasa terpuruk. Hari itu ia memercayai lirik sebuah lagu yang berkata bahwa takdir memang kejam dan tak mengenal perasaan. Hari-hari pun dilalui dengan ratapan dan mengurung diri di kamar. Ia membayangkan kehidupan suram di depan sana. Selama setahun, ia tidak bisa menerima dan terus menangisi nasibnya. Namun kegetiran hidup itu seolah mencoba mencegahnya untuk melihat ke depan atau ke belakang, tetapi memandang ke atas. Di tengah keputusan itu, ia sering ngotot berdoa supaya mendapat mujizat. Suatu malam di tengah keputusan yang sudah diambang batas, hatinya begitu pilu tidak terkatakan. Dalam posisi tertidur dengan bantal yang basah oleh air mata, ia berbicara kepada Tuhan, "Tuhan, mengapa nasibku begini, mengapa engkau begitu kejam, mengapa Tuhan? Jika engkau tidak mau menyembuhkanku, aku mau mati saat ini. Tolong ambil nyawaku!" Tiba-tiba ada yang menggerakkannya untuk berlutut. Dia tak kuasa menolaknya dan lidahnya berkata-kata tetapi bukan dari keinginannya. Ungkapan itu berasal dari lubuk hati terdalam yang tak pernah terasa selama ini. Momen yang begitu indah. Seusai mengucapkan Amin, ada suara yang menyebut Yeremia 1:5. Seketika itu ia menyuruh kakaknya untuk membacanya. Ia heran karena sekali dibacakan, ia langsung bisa menghafal isi ayat itu. Sejak itulah semua keinginan untuk menyuruh Tuhan mencabut nyawanya dan keinginan bunuh diri hilang. Hatinya merasa tenang. Ia sadar bahwa hidupnya tidak berakhir di sini. Kisahnya belum berakhir. Ia memilih untuk melanjutkan hidup dengan keberadaannya apa adanya walau dengan keterbatasannya. Ia percaya pasti bahwa ia bisa mengikuti kuliah. Ia bersyukur karena para dosen dan teman-teman bisa menerimanya. Itu cukup membuktikan bahwa kabut kehidupannya bukanlah tempat perhentian, karena ia masih memiliki harapan dan hidup yang indah di depan sana, yang Tuhan rancang baginya dan harus diraihnya bersama dengan Tuhan. Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan, yang seolah meruntuhkan harapannya. Tidak sedikit yang memilih untuk terus berjuang, namun banyak juga yang memilih untuk menyerah. Dikala kita merasa kehilangan kesempatan dan semangat, mungkinkah itu benar-benar hilang? Bukankah kita malah mendapatkan pengalaman yang baru? Benarkah keterpurukan adalah akhir perjalanan hidup? Tidak! Tuhan mampu bekerja secara ajaib bahkan dari sekian ribu keterpurukan kita, asal kita tetap berharap dan bertindak bersamanya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku mohon teruslah menanamkan pengharapan di hatiku, sehingga apapun yang terjadi aku tetap percaya dan berharap kepadamu. Amin. (Dod).
Through the research that he and his colleague did, Dr Alexander Soeriyadi has found a technology that could increase the productivity of agricultural products. His hope is that the technology can be useful for Australian and Indonesian agriculture. - Melalui penelitian yang ia dan rekannya lakukan, Dr Alexander Soeriyadi menemukan teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Ia berharap teknologi ini dapat berguna untuk pertanian Australia dan Indonesia.
In a bid to improve the economy in Bali after being hardly hit by the pandemic, the Indonesian government has reimposed Visa on Arrival for foreign tourists from certain countries. What are the requirements, including to qualify for quarantine free? - Berharap dapat kembali meningkatkan perekonomian di Bali setelah terdampak pandemi, pemerintah Indonesia memberlakukan kembali Visa on Arrival bagi turis mancanegara asal negara-negara tertentu. Apa saja persyaratannya, termasuk juga agar dapat memenuhi kualifikasi untuk bebas karantina?