POPULARITY
Categories
“wewengan sing aji banget pakaryan sing larang regane wis dipasrahake marang saben ibu” ” Njupuk wektu kanggo ndedonga Lan nalika sampeyan ndedonga pracaya yen Gusti Allah miyarsakake”
Ibu. Monika Kusnandar (TB) Galatia 5:16-175:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. 5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging.
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 15 Mei 2025Bacaan: "Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua." (Amsal 23:22) Renungan: Pada suatu hari yang indah, salah satu malaikat berjalan-jalan keluar dari Surga menuju ke bumi. la menjelajahi hutan, laut dan ladang-ladang sambil melihat-lihat keindahan alam. Tidak terasa, matahari hampir terbenam dan sambil mengembangkan sayap indahnya, malaikat berkata, "Aku harus membawa sesuatu sebagai kenang-kenangan dari bumi." Malaikat itu pun mulai berpikir mengenai kenang-kenangan apa yang harus dibawanya. "Kelihatannya bunga-bunga di bumi memiliki keindahan dan wangi yang khas. Aku akan memetik bunga-bunga itu dan membuat karangan bunga. "Ketika melewati rumah demi rumah, melalui jendela yang terbuka ia melihat seorang ibu sedang menggendong bayinya yang mungil. Malaikat itu berpikir, "Senyuman bayi itu lebih indah daripada bunga-bunga ini, aku akan membawa serta senyuman bayi tersebut." Namun setelah itu, ia melihat pemandangan yang sangat menarik. Ibu bayi yang beriman itu mencurahkan kasih sayangnya seperti cahaya matahari yang tidak henti-hentinya memancar. Kasih itu terus terpancar meskipun bayinya sudah tertidur pulas. "Oh, kasih seorang ibu adalah sesuatu yang terindah yang pernah aku lihat di bumi, aku akan membawa serta kasih ibu tersebut ke Surga." Dengan tiga kenang-kenangan berharga dari bumi, malaikat tersebut kembali ke Surga. Sebelum masuk pintu gerbang Surga, ia kembali memeriksa ketiga kenang-kenangan yang dibawanya dan ia heran melihat karangan bunga yang dibawanya sudah layu sehingga tidak ada lagi keindahan yang terlihat di dalamnya. Senyum indah seorang bayi kini berubah menjadi wajah cemberut, tetapi kasih seorang ibu tetap bertahan dalam keindahannya seperti semula, murni dan menebarkan wangi yang tetap bertahan. Malaikat itu melemparkan ke luar gerbang Surga bunga yang sudah layu dan senyum bayi yang sudah berubah menjadi wajah masam. Seiring dengan itu, Yesus datang dan menanyakan kenang-kenangan apa yang ia bawa dari bumi. "Dari ketiga hal yang kupikir indah, ternyata hanya satu yang bisa bertahan sampai ke Surga. Keindahannya tidak hilang dan wanginya pun bertahan, dan itu adalah kasih seorang ibu." Segala sesuatu yang kita anggap indah dan berharga di bumi ini, tidak semuanya bisa bertahan sampai pada kekekalan. Namun sebuah tindakan atau perbuatan yang dilakukan dengan ketulusan hati, akan terbawa sampai ke Surga. Kasih sayang seorang ibu adalah salah satu yang bisa bertahan sampai pada kekekalan, keindahannya tidak hilang dan wanginya tetap bertahan, karena seorang ibu melakukannya dengan hati yang murni, tidak menuntut balas atau upah akan tindakan kasih yang ia perbuat. Bersyukurlah kita yang masih bisa menikmati indahnya kasih sayang seorang ibu. Berusahalah senantiasa untuk mengasihi dan menghormati ibu, karena ia telah mengasihi kita dengan tulus. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, aku bersyukur untuk ibu yang mengasihiku. Berkatilah ibuku yang telah membuatku melihat kasih-Mu melalui dirinya. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan, Selasa, 13 Mei 2025Bacaan: "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Timotius 1:7) Renungan: Suatu ketika ada seorang wanita yang dikuasai oleh roh ketakutan. Leher wanita itu kaku karena telah bertahun-tahun dikuasai oleh ketakutan yang luar biasa. Wanita itu membutuhkan kelepasan di dalam nama Tuhan Yesus. Ketika seorang hamba Tuhan yang melayani saat itu mendoakannya dan mengusir roh ketakutan agar keluar dari wanita itu, untuk beberapa waktu wanita itu merasa tercekik. Namun oleh kuasa di dalam nama Tuhan Yesus, roh ketakutan segera keluar dari dirinya. Ada sukacita besar yang menggantikan ketakutan yang selama lima puluh tahun telah mengikatnya. Ia mengalami kemerdekaan yang sesungguhnya setelah roh ketakutan itu diusir dari tubuhnya. Ketika dikonseling, wanita itu menceritakan awal dari ketakutan yang dialaminya. "Sejak berumur lima tahun, menjelang tidur ayah selalu menceritakan cerita-cerita yang menakutkan kepada saya. Suatu malam, ayah menceritakan cerita yang sangat menakutkan dari cerita-cerita yang sebelumnya. Saya sampai menjerit ketika ayah sampai pada klimaks cerita itu. Ibu segera datang ketika mendengar jeritan saya. Ibu memeluk saya dan menyuruh ayah keluar dari kamar sava. Tidak berapa lama kemudian ibu keluar dari kamar dan sepanjang malam saya membenamkan kepala saya di bawah selimut. Sejak malam itu saya selalu diliputi oleh ketakutan yang luar biasa, tetapi malam ini Tuhan Yesus telah membebaskan saya." Dewasa ini banyak orang yang diikat roh ketakutan. Orang yang diikat oleh roh ketakutan hidupnya akan dikendalikan oleh rasa takut itu sendiri. Ketakutan itu sendiri bisa berawal dari pengalaman-pengalaman traumatis, pertumbuhan masa kecil dengan pengawasan yang sangat ketat, mengalami kegagalan yang beruntun, dll. Mungkin mereka sendiri tidak menyadari bahwa sesungguhnya akar ketakutan itu bermula dari peristiwa sehari-hari yang mereka alami, kemudian ketakutan itu mengambil alih kendali hidup mereka selanjutnya. Jika kita masih terikat oleh suatu ketakutan yang pernah tertanam di dalam jiwa kita, ketahuilah bahwa kita membutuhkan kelepasan di dalam nama Tuhan Yesus. Tuhan Yesus tidak ingin kita berlama-lama lagi hidup di dalam penjara ketakutan itu, karena Dia sudah mati di kayu salib untuk membebaskan kita dari ikatan tersebut. Tuhan Yesus berkata bahwa Dia datang ke dunia untuk memberikan hidup kepada orang-orang yang mengasihi-Nya, yaitu hidup yang berkelimpahan. Datanglah kepada-Nya, mintalah Dia membebaskan kita dari ketakutan itu dengan kuasa-Nya yang dahsyat. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, aku percaya bahwa ada kelepasan di dalam nama-Mu. Karena itu, di dalam nama Tuhan Yesus aku menolak setiap ketakutan yang membelenggu dan mengintimidasiku selama ini. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Christine dari Paroki Santo Gabriel di Keuskupan Bandung, Indonesia. Kisah Para Rasul 8: 1b-8; Mazmur tg 66: 1-3a.4-5.6-7a; Yohanes 6: 35-40.ORANG KEPERCAYAAN Tema renungan kita pada ini ialah: Orang Kepercayaan. Seorangremaja perempuan nampak murung dan diam pada hari-hari belakangan. Ia hanyaingin menyendiri dan tidak mau berbicara pada siapa-siapa. Di sekolah ia tidakmau bertegur sapa. Di rumah ia menghabiskan waktunya di dalam kamar saja. Iatidak aktif “online” di medsos-nya, karena ia tidak ingin terganggu. Tidak adasatu pun manusia yang dapat menjadi temannya dalam hari-hari tersebut, kecualiTuhan yang kepada-Nya ia tumpahkan segala sesuatu. Di dalam doa-doanya, ia curahkan semua rasa sakit dankekecewaannya kepada Tuhan. Seorang teman yang sangat ia percayai membohonginya.Beberapa teman di sekolah yang ia anggap dapat membantunya, tidak memihakkepadanya. Ibu dan bapaknya di rumah serta saudara-saudarinya tidak dapatmemahaminya. Maka ia merasa bahwa dirinya memang sedang jauh dari mereka semua.Semua orang yang ia percayai, ternyata membuatnya menderita sehingga iaberpikir bahwa kepercayaan itu sangatlah mahal dan tidak boleh dianggap remeh. Bersama dengan remaja itu, kita sangat menghendaki supayaorang-orang kepercayaan tidak boleh menjadi seperti Judas Iskariot yangmengkhianati Yesus Kristus. Jika orang-orang kepercayaan itu sama dengan pararasul dan murid-murid Tuhan, seperti yang dikisahkan dalam Kisah Para Rasulpada hari ini, tentu sangat kita hargai dan inginkan. Mereka adalah orang-orangkepercayaan Yesus Kristus dan Gereja, yang menjelajah seluruh negeri sambilmemberitakan Injil. Setelah rekan mereka Stefanus dibunuh secara keji, semangatmereka sebagai orang-orang kepercayaan menjadi semakin kuat dan sangat berani. Yesus Kristus menyatakan diri-Nya sebagai “RotiKehidupan”, dan para rasul dan murid itu mendengarkan secara langsung. Merekapercaya dengan sungguh-sunggguh. Yesus menegaskan bahwa dengan melihat danpercaya kepada diri-Nya yang diutus oleh Bapa, dan para rasul dan murid itumendengarkan dan memahami itu dengan benar. Itu adalah Sabda yang benar danbaik. Mereka kemudian menjadikan dirinya orang-orang pertama yang percaya.Supaya ketika mereka wartakan itu kepada banyak orang yang lain, kepercayaanmereka itu sebagai bukti yang sah dan benar bagi tumbuhnya kepercayaanorang-orang yang mendengar dan memahaminya. Untuk menjadi orang-orang kepercayaan, kita memang perlumenjadikan diri kita orang-orang yang benar dan baik. Orang yang benar ialahdia yang kredibel atau dapat dipercayai kata dan perbuatannya. Ia adalah orangyang tulus dan jujur tentang dirinya dan sesamanya. Orang yang baik adalahsecara etika dan moral ia adalah sesama dan teman yang keberadaannya sangatdiperlukan. Apakah Anda termasuk dalam kategori orang-orang kepercayaan ini? Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan YesusKristus, semoga kami menjadi orang-orang kepercayaan-Mu dalam menjalankanperutusan yang Engkau percayakan kepada kami di dunia ini. Kemuliaan kepadaBapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 6 Mei 2025Bacaan: "Sebab itu TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintah-Ku dan hukum-Ku?" (Keluaran 16: 28)Renungan: Suatu ketika Aldo kepergok mencuri dan dipukuli orang. Hal itu sudah terjadi dua kali, namun itu tidak membuatnya bertobat. Yang ketiga, dia dipukuli orang sampai hampir meninggal dunia karena tertangkap basah ketika mencopet tas seorang ibu. Ternyata, itu juga tidak membuatnya bertobat. Semua nasihat orang tuanya yang dia dengar sejak kecil dia abaikan. Dia berbuat apa saja seperti yang dia inginkan, walaupun sering kali menyusahkan orang lain. Ibunya sangat menderita dibuatnya. Hanya ada satu kalimat yang keluar dari mulutnya kalau bertemu anaknya, "Sampai kapan?" Bandelnya anak itu, bisa menjadi gambaran bandelnya bangsa Israel. Bangsa pilihan Tuhan ini telah mengabaikan firman Tuhan. Firman Tuhan masuk telinga kanan, keluar telinga kiri. Dalam hal "manna" saja mereka sudah mengabaikan firman Tuhan dua kali. Menarik untuk diperhatikan bahwa jarak antara penyampaian firman Tuhan melalui Musa dengan pengabaian firman Tuhan oleh bangsa Israel tidaklah lama. Sangat mungkin kurang dari 24 jam. "Hari ini" disampaikan supaya tidak meninggalkan manna sampai pagi, esok paginya masih ada yang menyimpan manna (Kel 16:19-20). "Hari ini" disampaikan supaya hari besok, hari ketujuh, jangan memungut manna, esok harinya tetap ada yang ingin memungutnya (Kel 16:26-27). Maka, tidak mengherankan kalau Tuhan "bertanya", "Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintahku dan hukumKu?" Tuhan menjadi kesal karena bangsa Israel berkeinginan untuk selalu memberontak. Ini masalah hati yang tidak taat kepada perintah Tuhan. Sebagaimana bangsa Israel, kita juga umat pilihan, tetapi umat pilihan dalam Perjanjian Baru. Sayangnya, kita juga sering kali mengabaikan firman Tuhan. Tuhan memerintahkan supaya kita tidak menipu, tetapi kita menipu. Kita berkata kepada anak kita, "Kalau ada yang mencari Ibu, bilang saja tidak ada." Padahal kita ada di rumah. Sebagai seorang pelajar atau mahasiswa, kita menyontek, yang sama artinya dengan mencuri milik orang lain. Kita berkata, "Ah cuma tiga nomor saja kan tidak apa-apa. "Padahal, dosa tidak mengenal kecil atau besar. Dosa tetap dosa! Kita berusaha mendapatkan SIM atau surat berharga lainnya dengan cara salah. Kita beralasan bahwa pihak yang mengeluarkan surat itulah yang tidak jujur. Sangat mungkin Tuhan bertanya kepada kita, "Sampai kapan?" Mari kita berusaha untuk tidak hidup dalam kesalahan. Memang bukan hal yang mudah, tetapi dengan pertolongan Roh Kudus kita sanggup menaati perintah Tuhan. Jangan sampai berkat Tuhan tidak turun atas kita, gara-gara Tuhan selalu bertanya, "Berapa lama lagi kamu tidak menuruti perintahku?" Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, aku ingin memerhatikan dan melakukan firman-Mu. Bimbing dan berilah kekuatan kepadaku sehingga aku dapat melakukannya. Amin. (Dod).
Detaylı Bilgi: https://deneyimokulu.com/bilgi----------------------------Bu videoda sizlere değersizlik duygusunun hangi problemlere neden olacağını anlatacağız. Değersizlik duygusunun ana kaynağı sevgi eksikliği / sevgisizliktir. Bu sevgisizlik genellikle çocukluk yıllarında yaşadığımız olaylarla ortaya çıkar. Değersizlik duyguları şu problemleri ortaya çıkarır:1- Hayır diyememek2- Kendinden ödün vermek (ki bu da beklentiye girmenize ve sonunda hayal kırıklığına uğramanıza sebep olur)3- İlişki Bağımlılığı4- Özgüven eksikliğiBu problemlerden bir ya da daha fazlasını yaşıyorsanız, sizin de değersilzik duygusu yaşıyor olmanız muhtemeldir. ----------------------------Daha fazla bilgi: http://www.deneyimokulu.com/bilgiNot: Sohbet Türker Manavoğlu içeriklerinden yararlanarak Yapay Zeka ile oluşturulmuştur.
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 27 April 2025Bacaan: "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran." (Amsal 21:23) Renungan: Di dalam hidup sehari-hari, dosa lidah mungkin merupakan dosa yang paling sering kita lakukan. Berbohong, gosip, memfitnah, menggunjingkan orang, marah-marah, mengucapkan kata-kata kotor, berkata jahat, mengeluarkan kata-kata kosong dan sembrono, mengutuki orang, membual, menyombongkan diri, menghujat Tuhan, menghina, atau berbicara tentang hal yang sia-sia, adalah serentetan dosa-dosa lidah. Dosa lidah ringan untuk dilakukan tetapi akibatnya bisa besar dan berlarut-larut. Seorang wanita menyebarkan berita bahwa tetangganya telah berselingkuh. Dalam beberapa hari, seluruh warga desa mengetahui berita yang memalukan itu. Tentu saja orang yang menjadi korbannya merasa sakit hati, bahkan tersingkirkan. Wanita yang menjadi sumber berita itu mendapat konfirmasi bahwa apa yang diberitakannya tidak benar. Melihat akibat perbuatannya yang fatal, dengan hati yang menyesal wanita itu datang kepada hamba Tuhan di desanya dan meminta nasihat apa yang dapat ia lakukan untuk memperbaiki kesalahannya. "Ibu, pergilah ke pasar dan belilah seekor ayam. Sembelihlah ayam itu kemudian dalam perjalanan pulang cabuti bulu-bulunya dan buang satu per satu di sepanjang jalan. Setelah itu kembalilah ke sini," kata hamba Tuhan itu. Setelah melakukan nasihat itu, wanita tadi kembali kepada si hamba Tuhan. "Sekarang pergilah, kumpulkan kembali semua bulu yang telah Ibu buang dan bawa kembali ke sini," perintah kedua ini pun segera dilaksanakannya. Wanita itu menyusuri jalan yang telah dilaluinya dan berusaha mengumpulkan bulu-bulu yang ditebarkannya di sepanjang jalan. Beberapa jam kemudian ia kembali dengan membawa beberapa helai bulu saja, angin telah menerbangkan bulu-bulu itu ke segala penjuru sehingga mustahil ia bisa mengumpulkan semuanya. "Lihat, sangat mudah mencabuti bulu ayam dan menyebarkannya ke mana saja, namun sangat tidak mungkin untuk mengumpulkannya kembali. Begitu pula dengan sebuah berita, tidak sulit untuk menyebarluaskan gosip tetapi sekali diberitakan kita tidak akan pernah bisa memperbaiki keadaan secara utuh seperti sediakala," kata hamba Tuhan itu. Ketika kita tergoda untuk bergosip, ingatlah akan bulu ayam! Yakobus mengatakan walaupun kita rajin beribadah tetapi jika tidak bisa mengekang lidah, kita sama saja seperti tidak beribadah (Yak 1:26). Baiklah kita berhati-hati dengan lidah, dengan menanamkan prinsip cepat mendengar tetapi lambat untuk berkata-kata. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, tolonglah aku supaya memiliki penguasaan diri yang tinggi, terutama ketika berhadapan dengan sebuah berita yang tidak baik. Amin. (Dod).
A veteran of over a decade on the U.S. Biathlon Team, Kelsey Dickinson is still packing her skis and biathlon rifle to the far reaches of the world. Along the way, her legacy is growing as a passionate advocate for her fellow athletes, and a pioneering leader for women in sport. Heartbeat co-hosts Tom Kellly and Sara Donatello spoke with Dickinson during a post-season spring break from her home in Bozeman, Mont., where she spends time while not training in Craftsbury, Vt.When Heartbeat last caught up with Dickinson in December, 2021, she talked about growing up in Washington's Methow Valley as a cross country skier, later finding her passion for biathlon at St. Scholastica College in Duluth, Minn. She also spoke about the role women coaches had made in her career – foreshadowing what she's been up to these last few seasons.Dickinson has taken her passion for the sport and become one of its most prominent advocates for change. She serves on the U.S. Biathlon board as an athlete representative and also represents her sport on the USOPC Athletes' Advisory Council. She's a gender equity athlete ambassador for the IBU, and served on the USOPC's DEI Core Team leading up to the 2021 Tokyo Games. She has played a vital role with the USOPC Women's Health Task Force, focusing on health-related issues affecting female athletes. She even served on a Team USA athlete advisory group that examined emerging digital assets, such as non-fungible tokens (NFTs).But amidst all of her giving back to her sport, one of the roles she cherishes most is serving as executive director of the Women Ski Coaches Association, the organization started by her college coach at St. Scholastica, Maria Stuber. What started as an initiative within NCAA programs, is now having an impact on a wide range of sports through programs like GearUp and Trail to Gold.Why does Dickinson devote so much time and energy with such passion? “Early on, I realized that for me to find meaning in sport, I really wanted to make it a place where my teammates or anyone, who wanted to be coaches could have the best experience possible.”Dickinson has seen the challenges through the eyes of some amazing female mentors, like Stuber, who have influenced her career.“I've had some experiences when I was younger that made me realize that, wow, like, sport doesn't necessarily put women and men on an equal level,” she said. “And it's not necessarily that anyone is trying to discriminate against women, but it just sort of exists in the fabric of the culture.”Dickinson has found a welcoming reception from U.S. Biathlon to the IBU to USOPC. “U.S. Biathlon understands that it to be to be a modern innovative sports organization, bringing in women voices and increasing diversity and is only going to benefit the success of the sport,” she said. “The bottom line – I think what U.S. Biathlon is doing is really important and essential for long term success.”Beyond equality initiatives, she sees her work benefiting other areas, including overall team culture and creating more coaches in the biathlon community, who can then grow their own junior programs.“I'm really glad that they're investing in this and taking the time to put their put their weight behind this program succeeding.”Reflecting back on her career as an athlete and an advocate, Dickinson speaks with confidence and satisfaction – as someone who can now see that the work she's been doing has been fruitful.“I've always felt this purpose that – my impact on sport. I would rather be remembered for making sport a better place for women than necessarily my results. That's always been driving me in this space.”Sport is fortunate to have an advocate like biathlete Kelsey Dickinson, who is a pioneer for change and not afraid to dive in and do the work. Through her eyes and experiences, this episode of Heartbeat showcases the impact athletes can have on their sports. Listen in as Kelsey Dickinson walks us through the myriad ways she's having a profound impact on sport.RESOURCESExplore these links to learn more and to get engaged in programs.Women Ski Coaches AssociationU.S. Biathlon Women's Coaching InitiativeNNF Trail to Gold Grant Program
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 14 April 2025Bacaan: "Tetapi kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani. Sebab Allah tidak memandang bulu." (Roma 2:10-11) Renungan: Ada seorang ibu yang menuliskan sebuah pengalaman menarik tentang anak laki-lakinya. Setelah beberapa minggu masuk sekolah, suatu siang anak laki-lakinya pulang dan mengatakan bahwa ia memilih seorang terman bermain bernama Michael, satu-satunya anak keturunan Afrika di sekolahnya. Sang ibu tertegun mendengarnya karena ia tidak senang anaknya bergaul dengan orang kulit hitam. Tidak berapa lama setelah itu, ia mendengar bahwa anaknya telah memilih untuk duduk sebangku dengan anak Afrika itu. Pagi itu sang ibu memutuskan untuk datang ke sekolah anaknya. Saat guru anaknya melihat ibu itu datang ia berkata kepadanya, "Apakah Ibu juga akan mencarikan teman sebangku lain bagi anak Ibu? Tunggu sebentar ya? Saya akan melayani seorang Ibu yang telah datang lebih dulu." Ketika sang ibu memandang sekilas, ia melihat seorang wanita berkulit hitam tersenyum kepadanya. Hatinya tersentak dan ia berpikir pastilah wanita itu ibu Michael. "Apakah anakku telah merepotkan Ibu dan anak-anak di sini sehingga setiap kali ia harus berpindah tempat duduk?" tanya wanita berkulit hitam itu kepada ibu guru. Dengan bijaksana ibu guru menjawab, "Tidak sama sekali! Sayalah yang sengaja menukar tempat duduk murid-murid di sini sampai semuanya menemukan pasangan yang cocok." Wanita itu pun kelihatan lega. Meski sedikit gusar, untuk sementara waktu ibu tersebut menahan niatnya untuk memisahkan anaknya dari anak Afrika itu. Kejadian itu sudah seminggu berlalu dan hari ini adalah ulang tahun sang ibu yang ke-40. Anaknya pulang dan memberikan kepadanya sebuah kotak yang dibungkus kertas kado murahan. Ibu tersebut membukanya dan menemukan tiga kuntum mawar di dalamnya, beserta 3 keping uang koin. "Ini dari Michael, untuk Ibu," kata anaknya. Ketika ia membalikkan kotak dari Michael tersebut, ia menemukan secarik kertas dengan tulisan, "Terima kasih karena Ibu adalah orang yang baik. Aku kira, tidak ada orang tua yang akan mengizinkan anaknya duduk denganku. Selamat ulang tahun!" Anaknya kemudian berkata, "Tiga keping uang koin itu disisihkan Michael dari uang sakunya." Sang ibu tertunduk dan menangis sedih. Semua orang butuh penerimaan. Betapa sombong dan egoisnya jika sebagai pengikut Yesus kita masih menentukan penerimaan terhadap orang lain berdasarkan kebangsaan, suku, warna kulit, status sosial dan status ekonomi. Yesus telah menerima kita semua apa adanya dan Ia mau kita menyadari bahwa tidak seorang pun yang lebih baik dan lebih berharga dari yang lain. Pikirkanlah hari ini bagaimana kita dapat melakukan sesuatu yang mendatangkan kesukaan di dalam hati sesama dengan menyatakan penerimaan kita terhadap mereka. Di dunia ini, tidak ada yang perlu kita pertahankan, termasuk harga diri. Sesungguhnya harga diri seseorang terletak pada sikap dan tindakan terpuji yang dapat dilihat di dalam hidupnya. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, biarlah hatiku senantiasa melimpah dengan belas kasihan dan penerimaan yang tulus kepada semua orang. Aku menyadari bahwa Engkau menilai seseorang berdasarkan hatinya dan bukan berdasarkan penampilan lahiriah. Amin. (Dod).
Puisi: LUKADitulis & Disuarakan oleh Ardi Kamal KarimaPuisi ini menggali makna kehidupan melalui metafora "luka" sebagai pengalaman yang membentuk manusia. Dari kelahiran, luka sudah menjadi bagian tak terpisahkan: tangisan pertama bayi adalah awal napas yang dipicu tamparan, simbol penderitaan yang mengajarkan bertahan hidup. Luka fisik seperti jatuh dari sepeda atau goresan di betis menjadi guru pertama tentang keseimbangan dan bangkit. Namun, luka tak hanya fisik—ia juga hadir dalam dinamika keluarga. Ayah yang memaksa anak membaca, tapi justru kerutan di dahinya yang lebih jujur mengisahkan beban ekonomi. Ibu yang senyumnya kalah jumlah dari retakan lantai, menggambarkan nestapa yang tersembunyi di balik rutinitas. Luka-luka ini merasuk menjadi memori, membentuk cara pandang terhadap dunia.Luka kemudian berkembang menjadi luka batin: patah hati, tekanan sosial, dan kegagalan. Cinta pertama diibaratkan pisau tumpul yang menyisakan serpihan dikumpulkan menjadi puisi. Patah hati menjadi "sekolah malam" yang mengajarkan ketahanan dalam kesendirian. Tekanan tetangga tentang pernikahan atau gaji diibaratkan derik jangkrit yang menggerogoti malam, mencerminkan absurditas tuntutan masyarakat. Gelar akademis pun tak mampu menutupi mimpi yang mati muda, digantikan oleh luka-luka baru seperti parut di siku dari kerja keras yang tak kunjung memuaskan. Luka menjadi bahasa universal yang tak terbakar, abadi dalam diam, sekaligus bukti eksistensi manusia yang terus bertahan.Pada akhirnya, puisi ini menyimpulkan bahwa hidup adalah akumulasi luka yang bertunas di bawah kulit. Luka-luka itu disimpan, bocor sesekali, menjadi danau tempat manusia berenang dalam kesunyian. Meski tak terlihat, luka tak pernah benar-benar sembuh—ia menjelma abu yang tetap berdarah, simbol kepedihan yang melekat dalam perjalanan hidup. Luka bukan sekadar derita, melainkan catatan perjuangan, guru yang mengajarkan makna kedewasaan, dan bukti bahwa manusia tetap hidup justru karena kemampuan mereka merawat luka-luka itu. Dalam diam, luka-luka itulah yang membentuk identitas, mengajari manusia untuk terus bernapas di tengah retakan dunia.#ardikamal #mentalillnes #mentalhealth #depression #depresi #syair #literasi #penulis #poem #puisi #jurnal #luka #perspektive #monolog #sastra
Spring has sprung and everything is covered in pollenWe attended Little Beer Fest in Duluth, GA last weekend and the Atlanta area set a record for pollen count. The sky was a bit yellow-green hazy. Madness. The sneezes and itchy eyes didn't keep us from enjoying a lot of great beers, though.You ever think about the various "eras" of craft beer? The IBU wars, the race to be the most sour, Haze Craze. We ponder what the various eras have been and what may be next.The tariffs we've been talking about have finally rolled out, so we share the latest on those. It's going to hit everything. Buckle up.Some big news on the buyout front this week with Anderson Valley and Great Divide being acquired. Locally, our beloved Terrapin Brewpub at Truist Park is now a Blue Moon brewpub. Since Terrapin was sold and Miller-Coors has rights to beer at the stadium it was kind of expected this might happen.In other news a thirsty gentleman has invented a self-cooling beer can and we find out what each generation's favorite beers are.Thanks for listening to Beer Guys Radio! Your hosts are Tim Dennis and Brian Hewitt with producer Nate "Mo' Mic Nate" Ellingson and occasional appearances from Becky Smalls.Subscribe to Beer Guys Radio on your favorite app: Apple Podcasts | Google Podcasts | Spotify | Stitcher | RSSFollow Beer Guys Radio: Facebook | Instagram | Twitter | YouTube If you enjoy the show we'd appreciate your support on Patreon. Patrons get cool perks like early, commercial-free episodes, swag, access to our exclusive Discord server, and more!
Anak jadi macam ini kerana kegagalan ibu bapa mendidik ke?Atau kerana tinggal di negeri Orang Putih?Kenapa azan lima kali sehari berkumandang pun, perangai macam orang tak ada didikan agama?Dalam era yang serba canggih ini, ibu bapa menghadapi cabaran yang semakin kompleks dalam mendidik anak-anak. Mereka bukan sahaja perlu bertindak sebagai guru pertama, tetapi juga harus memahami pengaruh pelbagai faktor seperti budaya, polisi, amalan masyarakat, dan teknologi, terhadap perkembangan anak. Di sinilah teori ekologi perkembangan kanak-kanak menjadi panduan penting.Teori ini, seperti yang diperkenalkan oleh Bronfenbrenner, menekankan pentingnya interaksi dalam Mikrosistem, yang merangkumi hubungan langsung anak dengan ibu bapa. Ini adalah hubungan asas yang membentuk peribadi dan nilai moral mereka. Pada masa yang sama, faktor dalam Eksosistem dan Makrosistem, seperti urusan kerja ibu bapa dan isu-isu komuniti, turut memberi pengaruh tidak langsung tetapi signifikan kepada perkembangan anak.Kita juga dapat mengambil inspirasi daripada kisah tokoh-tokoh seperti Nabi Adam, Nuh, dan Ibrahim, alayhi al-salam, serta nasihat bijak daripada Luqman, yang semuanya menekankan pentingnya panduan hidup dan kebijaksanaan dalam mendidik anak-anak. Didikan di rumah menjadi tiang utama dalam membentuk jati diri anak, tetapi ia tidak menjamin anak 'menjadi' seperti yang diharapkan. Faktor yang mempengaruhi anak menuju dewasa sangat rencam.Cabaran terbesar ibu bapa zaman kini adalah impak internet dan persekitaran digital. Telefon pintar dan media sosial telah mengubah cara anak-anak berkomunikasi dan memahami dunia. Jika diperkenalkan terlalu awal, ia boleh mengurangkan pengaruh ibu bapa dalam kehidupan anak-anak. Oleh itu, memahami teori Sistem Ekologi Bronfenbrenner membantu ibu bapa menavigasi persekitaran digital dengan lebih baik.Walaupun anak-anak berada di rumah, di dalam mikrosistem milik ibu bapa, wujudnya telefon pintar di tangan anak mengubah secara fundamental, definisi mikrosistem berkenaan. Ibu bapa bersaing dan berisiko kalah, dengan pengaruh dunia luar, lebih awal berbanding era-era sebelum ini. Renungi perkongsian kali ini. Maklum balas dan pertanyaan untuk menambah dalam perbincangan, saya alu-alukan untuk melanjutkan diskusi kita mengenainya.
Kuliah Bahrul Mazi Jilid 19 yang berlangsung di Masjid Jamek Jelutong, Pulau Pinang pada 10 April 2012.~ Nabi ziarahi seorang sahabat yang sedang tenat~ Nabi ajar untuk istirjaq~ Kaum perempuan pakat menangis~ Sahabat tak faham perkataan "wajib"~ Masyarakat yang jahil dan meraung ketika berlaku kematian~ Nabi pesan supaya jangan menangis bila sudah berlaku kematian~ Anak berharap ayahnya mati dalam keadaan syahid~ Allah bagi pahala berdasarkan niat hambaNya~ Antara orang yang dimaksudkan sebagai mati syahid selain dari dalam medan perang~ Orang yang mati kerana kebakaran, beranak bersalin~ Dua jenis mati syahid, beza cara pengurusan syahid akhirat dan syahid dunia akhirat~ Golongan yang ekspress ke syurga tanpa hisab~ Jaafar Bin Abi Talih yang terlibat dalam perang Mu'tah~ Nabi cukup sayang dengan Jaafar At-Tayyar~ Berita kematian disampaikan oleh malaikat Jibril~ Airmata Nabi turun dengan deras~ Pedang daripada pedang Allah Khalid Alwalid~ Bekas kena tetak di tubuh~ Siapa Khalid Alwalid?~ Masuk Islam lewat, tapi terus jadi orang kanan Nabi~ Bukan sahaja tak masuk Islam, malah jadi pimpinan tentera musuh~ Orang yang sehebat Khalid Alwalid tidak akan lama menjadi musuh Islam~ Berpuluh berperang di pihak Islam tapi tak dapat mati syahid~ Unta tua menunggu kematian diatas katil~ Para sahabat Nabi serius dengan Islam~ Beza kita dengan sahabat Nabi bagai langit dan bumi-- BAHRUL MAZI JILID 19 MUKA SURAT 198 --~ Orang perempuan yang menyerupai lelaki~ Jantan nak jadi pondan, perempuan nak jadi tomboy~ Golongan yang dilaknat oleh Allah dan Nabi~ Haram berpakaian dan bertingkah laku berlainan jantina~ Perempuan pakai serban~ Misai bertaring pakai telekung~ Ibu bapa teropong tengok supaya anak-anak tak jadi golongan yang dilaknat Allah~ Keadaan yang dimaafkan dan dikecualikan~ Kadang-kadang mak punca anak jadi "pondan"~ Tegahan orang perempuan pakai wangi-wangian ketika keluar dari rumah~ Air tenang jangan disangka tidak ada bujang senang~ Budak jantan yang tak tahan tengok orang perempuan~ Islam larang untuk kebaikkan ~ Maruah orang perempuan Islam letak cukup tinggi~ Orang perempuan harus keluar dari rumah, tapi kena bagitahu suami~ Geli dengan panggilan zaman sekarang~ Sentiasa ada orang yang nak ambil kesempatan jika berlaku kelalaian~ Buat apa pun jangan terlebih, biar sederhana~ Berdosa kerana telah membangkitkan fitnah~ Orang yang bermasalah ni, boleh jadi gila walau dengan sedikit rangsangan~ Mata yang dianggap berzina~ Haji mengaji, tapi nakal~ Contoh perempuan jahat, menjadi punca orang jahat bertambah jahat~ Bau-bauan bagi lelaki perempuan tak sama~ Tegahan tolak pemberian minyak wangi~ Bau wangi disukai oleh Allah, Nabi dan para malaikat~ Bukan semua orang boleh bau wangian~ Kebiasaan semua manusia suka wangi dan cantik~ Bila orang nak sapu minyak wangi, seumpama dapat anugerah~ Jangan bagi bunga kat bini orang~ Nabi tak tolak pemberian minyak wangi dan hajat orang~ Sahabat Nabi bernama Itban yang masalah mata kelabu~ Nak jadikan tempat di rumah sebagai tempat solat~ Tempat solat Nabi dijadikan tempat berkat untuk solat (tabarruk)~ Kepimpinan Nabi menjadi contoh dan teladan untuk semua~ Tiga jenis benda nikmat yang tidak sepatutnya di tolak~ Bila orang ajak masuk rumah, jangan tolak~ Ambil hati orang dapat pahala besar~ Kisah Ustaz semasa kerja di Sungai Acheh, kampung Nelayan~ Orang susah yang besar hati~ Proses untuk memanusiakan manusia~ Jangan tolak pemberian bunga~ Hajar Aswad dilumur dengan minyak wangi~ Bila tolak benda wangi, seolah-olah keluar dari syurga--Sokong Projek Zonkuliah Dengan Menyumbang Ke Akaun Berikut : ➢ https://payment.tngdigital.com.my/sc/bDLnYClrWk➢ MAYBANK (Produksi Zonkita) - 557250054584➢ PAYPAL - paypal.me/DanaZK---☑● Doakan Dimurahkan Rezeki dan Diberikan Kesihatan Yang Baik Untuk Kami Teruskan Projek ZonKuliah ☑●✚ Untuk update terkini sila like Facebook Page kami : www.facebook.com/zonkuliah
Sebuah Puisi: Cinta (Bagian Ke-tiga)Ditulis & Disuarakan oleh Ardi Kamal KarimaPuisi ini menggambarkan ketabahan seorang ibu yang menjalani hidup sederhana dengan pengorbanan tak terucap. Ibu digambarkan melakukan pekerjaan domestik yang melelahkan—seperti mencuci gelas di lantai kamar mandi, menggunakan ember dan sikat usang—tanpa mengeluh, sementara kemewahan atau kemajuan teknologi hanya menjadi angan. Ritual hariannya, seperti menonton sinetron untuk sekadar menangis diam-diam atau menikmati momen langka ke mall sebelum Lebaran, menjadi simbol pelarian dari beban hidup. Kehidupannya diabdikan untuk memastikan anak-anaknya tumbuh tanpa terbebani oleh nestapa yang ia rasakan, meski ia sendiri tak pernah merasakan "keindahan hidup" yang diidamkan.Puisi ini juga menyuarakan kegelisahan anak yang takut kehilangan sang ibu, sosok yang menjadi tumpuan harapan sekaligus pelindung dari kerasnya dunia. Ketakutan terbesar bukanlah kegelapan atau nasib buruk, melainkan saat ibu "tiba-tiba berhenti" setelah lelah berdoa dan bekerja. Momen-momen kecil, seperti es krim meleleh di mal atau senyum ibu yang tertahan, menjadi saksi betapa kebahagiaan mereka rapuh dan sementara. Namun, di balik itu, ada upaya untuk mengabadikan luka dan perjuangan ibu melalui puisi—sebagai cara melawan lupa, mengubah air seni dan air mata menjadi kata-kata yang dijual ke "pasar tak kasat mata", sekaligus mengukir warisan cinta yang tak lekang waktu.Puisi ini menegaskan bahwa cinta sejati tak memerlukan kata-kata indah, melainkan kehadiran tulus dalam kesederhanaan. Cinta ibu terlihat dari tangannya yang tak pernah berhenti bekerja, dari kesediaannya menahan air mata agar anak-anaknya tumbuh tanpa beban, dan dari doa-doa yang dipintal di sajadah usang. Penulis menolak meromantisasi penderitaan, tetapi justru mengangkatnya sebagai bukti ketangguhan dan kesetiaan. Puisi ini adalah penghormatan pada ibu yang "berpulang dengan lega", yakin bahwa anak-anaknya akan melanjutkan perjuangan dan cintanya—meski tanpa kehadirannya. Di sini, cinta bukanlah kisah sinetron bahagia, tetapi jejak langkah ibu di keramik mall yang menyilaukan, atau sikat cuci yang tetap setia di sudut kamar mandi.#ardikamal #literasi #penulis #dialog #jurnal #luka #perspektive #monolog #menjadimanusia #filsafat #sastra #ardikamal #puisi #poem #poet #penyair #penyairindonesia #syaircinta #cinta #patahhati #manusia #cinta #monologue
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 12 Maret 2025Bacaan: "Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan." (Markus 3:24-25) Renungan: Di dalam sinetron "Kekuarga Cemara" dikisahkan sebuah keluarga yang awalnya berkecukupan, tetapi karena sesuatu hal akhirnya mereka jatuh miskin. Mereka harus tinggal di pedesaan yang jauh dari jalan raya. Kesederhanaan keluarga yang diceritakan dalam sinetron tersebut tidak menghalangi semua anggota keluarga untuk menikmati kebahagiaan Menariknya, di dalam sinetron tersebut juga tidak ditutup-tutupi adanya masalah-masalah yang terjadi di antara anggota keluarga. Tetapi, adanya masalah-masalah di dalam keluarga itu ternyata merupakan bumbu bagi keharmonisan yang bisa mereka pertahankan. Ini terjadi karena masing-masing anggota memprioritaskan keluarga. Semua anggota keluarga membangun team work yang solid dan bahu-membahu menjaga keharmonisan keluarga. Ini sesuai dengan kata-kata dalam lagu yang mengiringi penayangan sinetron tersebut, "Harta vang paling berharga adalah keluarga. Istana yang paling indah adalah keluarga. Puisi yang paling bermakna adalah keluarga. Mutiara tiada tara adalah keluarga." Bukan tidak mungkin cerita dalam sinetron "Keluarga Cemara" tersebut terjadi di dalam kehidupan keluarga-keluarga Kristen. Namun kenyataannya, saat ini tidak sedikit keluarga Kristen yang berantakan. Di dalam Alkitab pun diberikan contoh adanya beberapa tokoh yang berhasil di luar, tetapi pernah mengalami kegagalan di dalam keluarga. Salah satunya adalah Daud Tidak perlu diragukan lagi kalau Daud merupakan salah seorang ahli strategi perang dan pemimpin yang sukses. Tetapi, ternyata Daud tidak begitu cakap di dalam memimpin keluarganya. Kasus pemerkosaan Tamar, pembunuhan Amnon dan pemberontakan Absalom adalah bukti dari kegagalan Daud di dalam memimpin keluarganya. Salah satu penyebab terjadinya kegoncangan dalam keluarga adalah karena setiap anggota keluarga menomorduakan keluarga. Bapak berkata, "Yang penting aku mencari uang untuk mencukupi kebutuhan keluarga." Ibu yang menghabiskan waktu di luar juga berkata, "Aku kan membantu suami untuk menambah penghasilan." Sedang anak-anak, dengan kesibukan kegiatan sekolah, menjadikan rumah sebagai tempat untuk "numpang" tidur. Nyaris tidak ada pertemuan antar anggota keluarga. Hubungan menjadi semakin renggang. Ketika pemicu datang, keributan bahkan perpecahan sulit dihindari. Untuk itu, mari kita jadikan keluarga sebagai tempat membangun komunikasi yang indah dan menganggapnya sebagai harta yang sangat berharga, sehingga kita berusaha keras untuk menjaga keharmonisannya. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, bantulah aku untuk menciptakan suasana surga di dalam keluargaku, sehingga selalu ada kerinduan di hatiku untuk selalu berkumpul dan saling membantu satu dengan yang lain. Amin. (Dod).
Achtung: Die heutige Clubversammlung wurde unter Einfluss von Drogen wie Ibu 400 und Tigerbalsam aufgenommen. Das hat uns zu Themen wie alten oder unnötigen Berufen und Innovativen Ideen für die Immobilienbranche gebracht. Los geht's! Hier gehts zum Casa Carlo Puzzle: https://bit.ly/casacarlopuzzle Carlo auf Instagram: https://www.instagram.com/casacarlo Carlo auf TikTok: https://www.tiktok.com/@casacarlo Club Carlo auf TiKTok: https://www.tiktok.com/@clubcarlo Stets bemüht, der Podcast mit Carlo und Mirella: https://www.youtube.com/@stetsbemuehtpodcast Radio Carlo Playlist: https://open.spotify.com/playlist/4R4JGTfMqRD110AgpTJ9BT?si=ac76cc3f7a954821 Impressum: Casa Carlo c/o YilmazHummel GbR Mühlenstraße 8A 14167 Berlin E-Mail: carlo@yilmazhummel.com Learn more about your ad choices. Visit megaphone.fm/adchoices
“Bapak lan Ibu kudu dadi guru kang wiwitan kanggo anak-anake.” “Pangerten babagan pangarep-arep rawuhe Sang Kristus sing kaping pindho minangka kunci sing mbukak kabeh sejarah sing sabanjure”
It's over ❌ Die WM 2025 ist Geschichte – und wenn sie 2027 zurückkehrt, ist sie nicht mehr dieselbe. Der letzte WM-Auftritt der Boe-Brüder liegt hinter uns
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 20 Februari 2025Bacaan: Sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." (Lukas 10:40)Renungan: Stevi senang sejak Ibu mertuanya tinggal bersamanya. Ibu mertuanya itu selalu bangun pagi-pagi menyiapkan sarapan dan membantunya mengurus anak-anak. Stevi dan suaminya berangkat kerja pagi-pagi dan pulang malam hari. Hingga suatu hari, Stevi mendengar dari tetangganya bahwa mertuanya mengeluhkan Stevi, bahwa ia tidak menjalankan tugasnya sebagai ibu dan menganggap mertuanya sebagai pembantu. Mendengar itu Stevi merasa sangat kecewa. Selama ini ia merasa sangat tertolong dengan kehadiran mertuanya, sehingga ia tidak terlalu kelelahan mengurus urusan rumah tangga. Keluhan mertuanya itu telah menghancurkan perasaan Stevi. Sebelumnya, Stevi mengira ibu mertuanya melakukan semua itu karena kasih sayangnya kepada anak dan cucunya. Waspadalah terhadap keluh kesah. Pekerjaan Marta baik adanya, sampai ia mengeluhkan Maria. Pekerjaan Ibu mertua Stevi sangat mulia, sampai ia mengeluhkan menantunya. Keluh kesah kita mungkin hanya ungkapan kelelahan kita, namun jangan sampai hal itu membuat kasih kita terdengar tidak tulus. Bukan pekerjaan yang dipilih Marta yang dicela Tuhan, melainkan sikap hatinya. Apa pun yang kita kerjakan, hendaknya kita kerjakan dengan sepenuh hati, seperti untuk Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ampunilah aku apabila aku sering kali berkeluh kesah. Tolonglah aku melakukan apa pun juga dengan tulus hati dan bukan karena merasa terpaksa, supaya kasihku menjadi kasih yang tulus dan murni. Amin. (Dod).
The opening of the BMW IBU World Championships Biathlon in Lenzerheide will mark another milestone in a campaign to recruit more women into coaching and officiating. U.S. Biathlon's Sara Studebaker-Hall, an Olympic veteran, will serve at technical delegate for the prestigious event. Heartbeat spoke to Studebaker-Hall as she prepared for the Championships, which begin Feb. 12.An impactful advocate for women in officiating, Studebaker-Hall has spent the last few years working her way up the officiating ladder, eventually becoming an IBU referee and passing her technical delegate exam. She made a big step a year ago by serving as a referee at the Hochfilzen IBU World Cup. This past December, she had her first TD assignment at the Junior Cup in Ridnau, Italy.Serving as technical delegate at the World Championships is clearly a major assignment. Studebaker-Hall had been in Lenzerheide last summer for a workshop, and received the news of her prestigious assignment on her way back to the USA.She was humbled by the role. “The IBU has a lot of female technical delegates at this point, and many who are more experienced than myself,” she said. “I'm very honored to fill this role.”Thanks in part to Studebaker-Hall's advocacy the past few years, there is a growing number of women in officiating in America. But her passion still runs deep. “Without the officials, without the volunteers, you can't do the sport,” she said. “It doesn't work. And so being part of that and making sure that the races go off according to the rules and according to what the athletes are expecting is is really gratifying.”Studebaker-Hall goes into detail on her role at Lenzerheide, and the steps other can take to follow in her footsteps as a biathlon official. She also dives into the qualifying criteria for the 2026 Winter Games in Milan-Cortina.PAST EPISODES WITH SARA STUDEBAKER HALLAchieving IBU TD Certification - S3 Ep1 - Sept. 2022Bringing Life Experience to Biathlon - S1 Ep - S1 Ep2 - June 2020S5 Ep9 - Sara Studebaker-Hall - TRANSCRIPT[00:00:00] Tom Kelly: Welcome to Heartbeat, everyone. Today we have someone who actually, I think, is the most frequent guest on Heartbeat, Sara Studebaker-Hall. Sara, thank you for joining us once again.[00:00:13] Sara Studebaker-Hall: Yeah, Tom, it's always a pleasure to be here. I love talking with you.[00:00:15] Tom Kelly: And we're going to talk about a couple of different things today. We're going to talk about the World Championships. Sara will actually be serving as the technical delegate at the World Championships. World championships in Lenzerheide that start on February 12th. And we're going to also take a few minutes at the end to talk about the Olympic selection criteria. Qualifying criteria, as we are now literally just one year out. Actually just under one year out when this podcast comes out to the start of the games in Milan-Cortina. So, Sara, when are you heading over to Switzerland?[00:00:51] Sara Studebaker-Hall: Yeah. So I head over on Friday, so the seventh of, of February. So, um, just a few days before the event starts, but trying to be there enough ahead of time to kind of check things out before everybody gets on the ground.[00:01:05] Tom Kelly: Well, the last time we had you on, actually, no, I have to go back two times. Last time we had you on, it was a preview of the World Cup. And then two years ago, we had you on to talk about, uh, how you have been climbing up through the ranks of biathlon officials worldwide. But you will be the first female in IBU history to be the technical delegate at the World Championships. Congratulations.[00:01:27] Sara Studebaker-Hall: Thank you. Yeah, it's kind of a funny thing. I didn't quite believe it when. When someone told me that that was the case.You know, I know IBU is they've got a lot of female technical delegates at this point, and many who are more experienced than myself. But, of course, I'm very honored to fill this role and be that person.[00:01:48] Tom Kelly: If you look back, though, over the last few years, I know that you have been very active in this area, encouraging other women to get into coaching, to get into officiating. So, do you find that there is now a fraternity of sorts of women officials growing up within the international biathlon community.[00:02:09] Sara Studebaker-Hall: Yeah. For sure. You know, there's the group that I took my technical delegate test with included several women, and we've remained pretty close, and I've been lucky enough to serve with several of them and several of the other women who have more experience, as well as some women who are more new to the technical delegate pool. And in the other events that I've I've been an official for with IBU and it's it's really fun to see and I think it helps a lot. It helps the athletes to see more diverse faces out there officiating. And I think it helps, you know, within our community in the US, women who are wanting to become officials, to see that there are other female officials out there in other countries that are serving as technical delegates and serving as referees all around at different levels at the different venues.[00:03:00] Tom Kelly: You are qualified as a referee in your sport, and I'm going to turn it over to you to explain that you will be working with other referees over in Lenzerheide, but you will be the technical delegate. So give our listeners a sense of how that process works. What does it mean to be a referee and then what does it mean to be the technical delegate?[00:03:21] Sara Studebaker-Hall: Yeah for sure. So I think, you know, we gave a general overview of the process and one of the previous podcasts I've been on. But you know, generally you're coming up educated as a basic official within your governing body. So we have a level one and two officials status in the US. And after you've served in, you know, volunteered in as an official domestically for 3 or 4 years, then you can be eligible to take the international referee exam. And that's an exam that's run through the EBU. You have to be nominated by your federation. So by the US Biathlon Association in order to take that. So we have several referees in the United States who have that international referee distinction. And then once you've been in that position for a couple of years, you can be eligible to take the technical delegate test with EBU. And then once you pass that, you can be assigned as a referee. So even though you're a technical delegate, you're assigned as a referee to all the different levels of EBU events. So EBU World Championships, World Cup, IBU Cup, Junior Cup, junior Youth and Youth and Junior World Championships. Um, you know, even the Olympics. So those people are all technical delegates, even though they might be assigned as the referee for the start finish, for example. And all of those people are serving together with and underneath a technical delegate who has the same level of education as as they do, but is serving as the technical delegate for the event. So is technically in charge of those referees.[00:04:52] Tom Kelly: When you're in Lenzerheide at the World Championships, you will be working with a number...
I 25 år styrde han skidskyttet och gjorde sporten stor. Men tiden som president fick ett abrupt och omedelbart slut för Anders Besseberg när polisen knackade på. 2024 stod han åtalad för grov korruption. Lyssna på alla avsnitt i Sveriges Radio Play. Rättegången handlade om lyxklockor, jaktresor och prostituerade. Åklagaren yrkade på flera år i fängelse för ”Skandalpresidenten”. Men den 78-åriga norrmannen nekade. Och sedan kom domen.Ett program av Alexander Lundholm, 2025.Slutmix: Jakob Lalér.Medverkande:Sebastian Samuelsson, världsmästare i skidskytte och ordförande i de aktivas kommitté i IBU. Uschi Disl, flerfaldig världsmästare och olympisk mästare i skidskytte, Radiosportens expert.Carl Johan Bergman, världsmästare i skidskytte och Radiosportens expert.Arkivklipp: SR, NRK, VG, SVT, IBU.
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 9 Februari 2025Bacaan:"Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati."(Mazmur 112:1-2)Renungan: Ada seorang ibu yang sudah cukup tua awalnya merasa kesal setiap kali anak laki-laki satu-satunya, mengajaknya pindah ke rumahnya dan tinggal bersama keluarganya. Ibu tersebut merasa lebih nyaman tinggal sendirian di rumahnya sendiri. Tetapi akhir-akhir ini, ia sering sakit-sakitan. Sudah dua kali ia jatuh di jalan ketika pergi membeli makanan dan bahkan ia pernah nyasar ketika hendak pulang ke rumah. Sore itu, anak laki-lakinya mengunjunginya lagi dan berbicara serius dengannya tentang apa yang terbaik untuk ibunya. Ibu tersebut memandang putra satu-satunya itu dengan rasa haru. Dia teringat, dahulu ia yang sering mengajak putranya itu untuk duduk dan membicarakan tentang apa yang terbaik untuk anaknya. Namun, sekarang anaknya yang mengajaknya untuk duduk dan membicarakan tentang apa yang terbaik untuk ibunya. Berkat yang terbesar bagi orangtua adalah ketika melihat anak cucunya menjadi orang yang kuat. Kekuatan seseorang, dalam pandangan Alkitab, adalah takut akan Tuhan. Ciri utama orang yang takut akan Tuhan adalah memiliki kasih, bijaksana, dan bertanggung jawab. Sayangnya, sering kali hal-hal begini tidak kita perhatikan, karena kita hanya terpukau pada orang-orang yang memiliki kekayaan, gelar, atau jabatan. Untuk itu marilah kita minta hikmat Tuhan agar kita pun diberi hati yang takut akan Tuhan, sehingga hati kita senantiasa dipenuhi oleh kasih-Nya dan pada akhirnya hidup kita dapat menjadi berkat bagi sesama kita. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, penuhilah kami para orang tua dengan hikmat-Mu, sehingga kami dapat mengajar dan mendidik anak-anak kami di dalam takut akan Engkau, sehingga mereka menjadi orang yang kuat di dalam iman, penuh kasih, dan hidup secara bertanggung jawab. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Margareta Cahaya dan Florensia dari Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Kesambi di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Ibrani 13: 1-8; Mazmur tg 27: 1.3.5.8b-9abc; Markus 6: 14-29 KATA HATI KITA Renungan kita pada hari ini bertema: Kata Hati Kita. Ada seorang pemuda disukai tiga orang teman wanitanya. Masing-masing mempunyai keinginan yang sama, yaitu supaya dikawini pemuda itu. Dalam keadaan dilema, ia berkonsultasi dengan orang tuanya. Bapa dan ibunya memberikan semua pertimbangan yang diperlukan. Kemudian anaknya diberikan segala kebebasan untuk memutuskan. Ibu berkata, "Dengarkan kata hatimu, dan tentukan pilihan yang terbaik." Umumnya kita mengerti kata hati kita sebagai kebenaran yang memiliki tuntutan moral yang tinggi. Kata hati sebagai keputusan terakhir setelah melalui berbagai pertimbangan dan analisa. Diskusi, pembahasan dan konsultasi pada umumnya berguna untuk memberikan pencerahan dan pemahaman yang lebih luas. Usulan atau kritikan juga sering kita jadikan sebagai faktor yang diperlukan untuk memberikan keseimbangan dalam pemikiran dan pembahasan. Pada akhirnya keputusan itu memang benar-benar hasil dari kata hati yang jujur dan jernih. Kita mengetahui bahwa kata hati itu adalah suara hati nurani kita. Tuhan memilih untuk tinggal di dalam hati nurani kita. Maka ketika kita memikirkan dengan tenang, damai, positif dan dalam suasana berdoa, kata hati nurani kita tentu akan berisi kebaikan, pujian dan syukur kepada Tuhan, kebenaran yang membebaskan, dan suka cita yang membawa kedamaian. Sebaliknya, jika kita diliputi kebencian, kemarahan, kesombongan dan segala jenis hawa nafsu, maka kata hati nurani memang selalu berisi kejahatan dan dosa. Kata hati kita sangat bergantung pada niat, intensi, maksud dan perasaan kita sebagai manusia. Bacaan-bacaan kita pada hari ini menggambarkan dua contoh kata hati nurani yang sangat berlawanan. Yang pertama ialah kata hati seorang yang beriman, seperti yang digambarkan oleh Surat kepada orang Ibrani. Ini adalah sebuah gambaran orang beriman yang mementingkan kebaikan, sehingga ia menghindari perbuatan jahat. Ia menggantungkan hidupnya dalam kemurahan Tuhan dan berbekal belas kasih Tuhan ia sungguh percaya bahwa hidupnya sangat dirahmati dan diberkati oleh Tuhan. Pada gilirannya, ia akan menjadi berkat dan penyalur rahmat bagi orang lain. Yang kedua ialah kata hati seorang yang tidak beriman dan yang hidup dalam sebuah sistem hukum rimba. Sistem hidup ini membenarkan mereka yang kuat dan berkuasa mematikan mereka yang lemah dan yang menghadirkan kebenaran. Herodes memiliki kata hati yang jahat dan penuh dosa. Tidak ada kasih dan kebenaran di dalam hatinya. Kata hatinya memerintahkan dia untuk melakukan kebohongan dari pada kebenaran, kegelapan dari pada terang, kekacauan dari pada kedamaian, kebencian dari pada cinta. Kita dapat bertanya pada diri kita sendiri: keadaan saya saat ini, apakah diwarnai kata hati yang baik dan benar, ataukah kata hati yang salah dan jahat? Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus, murnikanlah hati kami supaya kami kembali hidup dalam kebenaran-Mu. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...
Kebijakan baru mengenai distribusi elpiji 3 kilogram memicu kekacauan di tingkat konsumen. Seorang ibu rumah tangga ngamuk di sebuah pangkalan gas elpiji 3 kilogram di Kecamatan Tigaraksa, Tangerang, Banten, Jawa Barat. Ibu rumah tangga tersebut tidak mampu menahan emosinya setelah kelelahan antre ber jam-jam, namun tidak kebagian gas elpiji. Sementara itu, pemilik pangkalan tidak bisa berbuat banyak dan mengaku pasokan gas elpiji 3 kilogram yang ia terima juga terbatas.
From Feb. 12-23, the biathlon world will gather amidst an idyllic alpine setting for the BMW IBU World Championships Biathlon Lenzerheide. It will be the first World Championships in Switzerland since 1985 – an initiative to grow the sport in the picturesque alpine nation. Heartbeat sat down with organizing committee CEO Jürg Capol to learn more about the motivation of the Swiss community to build a biathlon arena, host the world, and seek to expand the footprint of the popular winter sport.The event will be the focal point of the season for biathletes from more than two dozen nations. Tens of thousands of spectators will arrive in the valley outside of Chur, while tens of millions will watch live broadcasts around the world.Switzerland last played host to the Championships in 1985, when the women's events were held in Egg im Etzel, a small community in the rolling hills of northeastern Switzerland. The concept of biathlon in the Albula Valley dates back to 2006. The vision took hold, and in 2013 a trail network and stadium debuted with a 30-point range – Switzerland's first permanent biathlon venue!From there, the sport escalated quickly. By 2017, the venue had its A-license from the IBU. In the 2020 season, the IBU Youth and Junior World Championships were held there. And in November, 2020, Lenzerheidi won the right to the 2025 World Championships. Its first World Cup came in December, 2023.Capol spoke with Heartbeat on the eve of the Championships. The episode covers plans for the championships, how it is already building a legacy for biathlon, and its steps to produce a sustainable event in a valley that has limited access.The Chur native is somewhat of a legend in winter sport. For nearly a decade, the 1994 Olympic cross country skier Capol was cross country director for the International Ski Federation. He led during a time of notable change in cross country, popularizing new formats and debuting the concept of the Tour de Ski.Switzerland has long been a nation aligned with nordic sport. But its success in biathlon has been limited. It's most notable athletes have been the Gasparin sisters, from over the mountain in Samedan (near St. Moritz). Selina Gasparin won silver in the 15k individual at the 2014 Olympics in Sochi – Switzerland's only Olympic biathlon medal. Lenzerheide 2025 is hoping that the attention from the World Championships will jump start the sport. Already, its Biathlon 4 You program is getting youth started through laser rifles.It's a fascinating episode with Jürg Capol as he dives into the depths of organizing the sport's biggest event. And he reminisces of his past visionary success with programs like the cross country Tour de Ski.
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 2 Februari 2025 Bacaan: "Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat." (Filipi 4:5) Renungan: Ada seorang ibu yang suaminya sudah lama meninggal dunia. Kedua anaknya pun telah berumah tangga dan tinggal terpisah. Ajakan kedua anaknya untuk tinggal bersama mereka, ditolaknya. Ia lebih memilih tinggal di rumahnya sendiri dan tetap berkarya. Hampir tiap hari ia merajut, membuat mantel-mantel kecil. Lalu, setiap akhir pekan, ia keluar membagikan mantel itu kepada anak-anak kecil yang ditemuinya, tanpa memungut bayaran. "Bahagia rasanya ketika melihat senyuman mereka yang menerima mantel rajutan saya. Sering saya membayangkan saat ini ada seorang anak yang merasakan kehangatan mantel buatan saya," ungkap Ibu tersebut dengan mata berbinar. Kadang muncul anggapan, jika kita yang telah lanjut ini tinggal sendiri, pasti merasa kesepian. Ya, bisa saja anggapan itu benar. Tetapi, kita tahu, selama ada sesuatu yang kita kerjakan, maka rasa sepi tidak menguasai. Namun, yang utama adalah karena kita sadar masa hidup kita terbatas, Tuhan sudah dekat, sayang jika kita melewatkannya begitu saja. Teruslah berkarya dengan kata dan talenta yang Tuhan berikan pada kita, sehingga kehadiran kita dapat juga mendatangkan senyuman dan sukacita di hati sesama. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, pakailah aku sebagai alat-Mu, sehingga melalui talenta yang aku miliki, aku dapat membuat banyak orang tersenyum dan bersukacita. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 1 Februari 2025 Bacaan: Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih." (1 Korintus 13:13) Renungan: Suatu hari Ibu Maria menerima sebuah paket yang tertera namanya. Isinya adalah tas rajutan kesukaannya dan syal bermotif burung cenderawasih. Sungguh indah dan mengharukan hatinya. Bagaimana tidak? Pengirimnya adalah seorang anak yang dulu pernah kos di rumahnya. Memang paket tersebut bukanlah yang pertama kali, tetapi selalu berhasil menyentuh hatinya. "Mereka tak pernah lupa hari ulang tahun saya," katanya. Mengapa mereka begitu perhatia padanya? Menurut kesaksian mereka, Ibu Maria pun sangat mengasihi mereka. la memperlakukan anak-anak kos itu seperti anak sendiri. Hubungan keluarga sering dipahami sebatas ikatan darah. Kenyataannya tidaklah selalu demikian. Ketika Yesus tergantung di kayu salib, la membentuk satu hubungan keluarga yang melampaui ikatan darah. Kata Yesus kepada ibu-Nya, "Ibu, inilah anakmu!" Dan kepada murid yang dikasihi-Nya, "Inilah ibumu!" Sebuah hubungan yang di dalamnya ada ikatan kasih yang saling memberi perhatian, saling merawat, saling menopang. Tak harus sedarah, bukan? Hubungan keluarga seperti inilah yang mempersatukan kita dengan begitu banyak orang. Bahkan kadang, ikatan keluarga jenis ini bisa lebih kuat daripada hubungan sedarah, tapi kekurangan cinta kasih. Marilah kita saling memberi perhatian satu dengan yang lain, sehingga banyak orang tersentuh oleh kehadiran kita dan nama Tuhan semakin dimuliakan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap orang yang hadir dalam kehidupanku. Bantulah aku agar melalui kehadiranku merekapun merasakan kehadiran-Mu sendiri, sehingga melalui hidupku aku dapat memberkati mereka. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 31 Januari 2025 Bacaan: Kata Yesus kepadanya, "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" (Yohanes 20:15) Renungan: Tidak mudah kita menerima kehilangan orang yang kita cintai, terlebih jika orang yang kita cintai tersebut adalah anak tunggal kita sendiri. Hal ini dialami oleh sepasang suami istri yang sudah tua ketika anak tunggalnya meninggal. "Tuhan, mengapa Engkau tidak mengambil saya saja? Jangan anak saya," begitu ratap sang ibu. Sedang sang ayah berjuang mengendalikan perasaannya. Berkali-kali ia mengusap air mata sambil merangkul istrinya. Tepat di hari ketiga, suasana duka masih terasa saat ibadat arwah dilangsungkan. Meski demikian, suami istri tersebut terlihat lebih kuat dan tenang. Ketika itu, sang suami bersaksi, "Rasa kehilangan masih kami jalani, tetapi iman membuat kami tidak tersesat. Tuhanlah Sang Pemilik Sejati. Cinta-Nya pada anak kami tak bisa tertandingi, begitu pula pada kami." Kita kembali mengenang peristiwa di pagi Paskah pertama, ketika Maria Magdalena pergi ke kubur Yesus. la begitu dikuasai oleh dukacita sehingga tidak dapat melihat dengan jelas bahwa Yesus sendiri yang berdiri di hadapannya. Kadang rasa kehilangan memang dapat mengaburkan pandangan kita dan melemahkan iman kita. Namun suara Yesus menyadarkannya kembali, dan ia dipulihkan dari kesedihannya. Rasa sedih dan kehilangan yang kita rasakan, jangan sampai membuat kita gagal menyadari bahwa Tuhanlah yang sudah menemukan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau sudah lebih dahulu menemukan aku sehingga aku sungguh percaya pada-Mu. Jangan biarkan permasalahan dunia membuat aku tidak mampu melihat dan menyadari kehadiran-Mu. Amin. (Dod).
David Kreinces and Cristian Arrieta give you an update on the Investable Benchmarks, an efficient range of core ETF index portfolios, technology, Tesla, Nvidia, Bitcoin, Ethereum, quantum computing, and other leading market trends. The discussion covers top stock and bond ETFs, including leveraged ETFs, and cryptocurrencies. Subscribe to the IBU right now so you can stay current on these important investment trends.
Kencan Dengan Tuhan, Selasa, 10 Desember 2024 Bacaan: "Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya." (Matius 21:32) Renungan: Suatu ketika ada seorang ibu yang berkata kepada temannya, "Dia itu kan perempuan nakal." Ibu-ibu yang lain menimpali, "lya tuh, harusnya nggak tinggal di komplek sini, bikin malu aja!" Ungkapan-ungkapan yang senada dengan ini, seringkali diucapkan oleh orang-orang yang merasa diri tidak "seberdosa" orang lain. Kita memang patut bersyukur kalau kita tidak hidup sebagai pelacur, pemabuk, pencuri, pezinah, penjudi, dll. Ketika mendengar istilah-istilah di atas, biasanya yang tergambar di benak kita adalah barisan orang-orang berdosa yang sedang antri menuju Neraka. Namun kita tidak boleh menjadi besar kepala karena dikenal sebagai orang baik-baik, tidak ada cerita buruk yang orang ketahui tentang kita. Tapi ada satu kebenaran penting yang perlu kita pahami bahwa dengan tidak menjadi pendosa seperti contoh-contoh di atas, itu tidaklah cukup. Para ahli Taurat dan orang- orang Farisi merasa diri paling rohani dan paling benar daripada orang lain. Perumpamaan tentang orang Farisi dan pemungut cukai di dalam Lukas 18:9-14 menjelaskan bagaimana cara orang Farisi menilai diri. "Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini, aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku." Orang Farisi ini mewakili orang-orang yang merasa lebih layak dari yang lain. Tetapi di balik sikap munafik seperti ini Tuhan menunjukkan suatu dosa lain yang berakar pada kesombongan dan merasa diri paling suci. Dosa kesombongan yang tersembunyi jauh di dalam hati dan tidak dilihat orang, namun Tuhan tahu dan melihatnya. Berhati-hatilah dengan "sikap Farisi" yang satu ini, karena sikap yang membuat kita merasa benar dengan kehidupan rohani kita saat ini sesungguhnya sudah mengandung dosa kesombongan yang akhirnya akan menyeret kita ke dalam kebinasaan. Jangan sampai orang yang kita anggap pendosa, akhirnya mendahului kita masuk ke dalam Kerajaan Allah. karena akhirnya mereka benar-benar menyadari keberdosaan mereka kemudian berbalik kepada Allah. Marilah dengan rendah hati kita mempersilahkan Tuhan menyelidiki hati dan seluruh kehidupan kita, dan membiarkan Dia menyempurnakan kita. Jangan pernah beranggapan bahwa kita jauh lebih baik dan lebih benar dari orang lain, karena hanya Tuhanlah yang sanggup menilai kita dengan cara penilaian yang benar. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, di dalam keterbatasanku menilai diri sendiri, aku sering beranggapan bahwa secara rohani aku lebih dari yang lain. Ampuni aku ya Tuhan karena aku terlalu sombong secara rohani. Amin. (Dod).
Sebagai jantung keluarga, perempuan harus #BanggaJadiBunda. Karena, jika bunda bangga dengan perannya, maka keluarga akan selalu diajak bertumbuh ke arah yang lebih baik lagi. Namun semua pertumbuhan baik itu tentu tidak lepas dari peran support system di sekitar ibu. Yuk, dengar lebih lanjut cerita Ario Nucha bersama Saskhya, seorang psikolog dan juga ibu, tentang bagaimana perjalanan mereka #BanggaJadiBunda bareng Cussons Baby! TIMESTAMP: 00:00 Opening 02:00 Menjadi ibu tidak ada buku panduannya 08:13 Standar ibu dalam menerima sesuatu di luar rencana 10:00 Kenapa ibu harus bangga dengan peran yang dijalani 15:00 Training oleh yang di atas untuk terus bertumbuh 22:00 Ibu butuh komunitas sesama ibu karena ibu perlu merasa diasuh. 29:00 Anak bertumbuh, jadi rasa apresiasinya juga bertumbuh dan beradaptasi 36:00 Yuk sharing unfiltered moment #BanggaJadiBunda bersama @cussonsbabyid
Welcome to a Friday Happy Hour with RD. A quick beer and chat to get us ready for the weekend. Today I'm having Tupps Brewery Oktoberfest. This marzen style lager has 5.5% ABV and 10 IBU.Cheers!#beer #craftbeer #oktoberfest #beerreview #craftbeerreview #localbrewery #texasbeer #texascraftbeer #supportsmallbusiness #beerpodcast #craftbeerpodcastBecome a supporter of this podcast: https://www.spreaker.com/podcast/strikeout-beer--2992189/support.
Fluorwachsverbot, Regeländerungen, neues Startgruppensystem oder Netflix-Serie – im Biathlon gibt es viele Themen, die mir auf der Seele brennen. Wer könnte als Gesprächspartner besser passen als IBU Communications Director Christian Winkler?
Jonas Miklovas, Karolis Tiškevičius ir Lukas Malinauskas reaguoja į Lietuvos krepšinio federacijos (LKF) prezidento rinkimų pabaigą ir dalijasi įspūdžiais apie Turkijoje stovyklavusį Kauno „Žalgirį“. Tinklalaidės partneriai: – Nord VPN. Apsilankykite https://nordvpn.com/basketnews ir dvejų metų planui gaukite keturis papildomus mėnesius. Jei nepatiks - per 30 dienų galite atgauti pinigus. – Nealkoholinis alus „Gubernija”, daugiau informacijos – https://gubernija.lt/ – Kviečiame į gyvą renginį – Fantasy komandas draftuokime kartu! Rugsėjo 29 d. Kaune kartu su savo lyga gyvai rinkis Fantasy komandas, o vėliau stebėk ir gyvus Lietuvos Fantasy Krepšinio Lygos draftus. Bilietai: https://shop.basketnews.lt/products/lygos-stalas-basketnews-fantasy Temos: Didžiausi sveikinimai naujam LKF prezidentui (0:00); Karolio sapnas apie Balčiūną ir Javtoko gauti balsai (2:06); Užtikrintumas prieš balsavimą (5:30); Silpnas Javtoko pasirodymas ir surinkta informacijos (8:31); Ar BasketNews gaus teisę balsuoti ir ko pritrūko? (13:53); Sugadintas biuletenis ir balsuojantis LKF darbuotojas (17:14); Valančiūno reakcija ir viešai išaiškėję faktai (19:35); Skirtingos stovyklos ir ką jūs ten vargstate (23:23); Kodėl Javtokas norėjo atviro balsavimo (27:19); Palaaukit ir Vydo Gedvilo nuostaba (32:18); Nesutampanti federacijos ir Kurtinaičio filosofija (34:54); Tapinas ruošia epizodą (39:18); Balčiūno pristatyta (IBU) naujovė federacijai ir pasirinkta komunikacija (43:18); Kam reikia viso to ir ikoninis Macių kadras (50:29); Įtampėlė aplink Trinchieri ir kas slypi už Šmito išvykimo (53:41); Startuoja LKL fantasy ir renginys „Žalgirio“ arenoje (58:42); Įspūdis apie naują „Žalgirio“ sudėtį ir pamatinė vertybė organizatoriams (1:03:43).
Savaitgalį tiriamosios žurnalistikos centras „Siena” ir „Basketnews.lt” publikavo istorinį tyrimą apie Lietuvos krepšinio pinigus ir Mindaugo Balčiūno veiksmus. Šiame epizode Karolis Tiškevičius, straipsnio autoriai Šarūnas Černiauskas ir Jonas Miklovas aptarė tyrimo eigą ir kas vis dar buvo nutylėta. Gerų rinkimų, Lietuva. Tinklalaidės partneriai: – Mokslo metus pradėk aktyviai – jeigu domiesi ateities galimybėmis krepšinio žurnalistikoje, kviečiame tave į duris atveriančią BasketNews Academy! Nepraleisk progos susipažinti su šios srities užkulisiais - registruokis: https://forms.gle/kZFF5hYYi9HRi78LA. – Nealkoholinis alus „Gubernija”, daugiau informacijos – https://gubernija.lt/ Temos: Kas užsakė tyrimą ir prie ko čia Šarūnas Černiauskas? (0:00); O ką prisidirbęs buvo tas Černiauskas? (6:30); Kas čia vyksta arba prie ko čia išvis tas fondas? (10:05); Kur pinigai? Nesueina nei galai, nei versijos (17:20); Mes durni ar tik jie taip galvoja? (23:40); Niekingas Balčiūno melas ir už nosies vedžiotas Modestas Paulauskas (30:15); O kas jeigu „Orlenas” fondui neturi jokių priekaištų? (37:35); Kodėl netiriam Javtoko ir kur čia Balčiūno skandalas? (40:57); Fondo pajamos iš LKF ir kitos „įdomios” įplaukos (44:53); Matyti veidai arba kodėl būtent „Dzūkiją” gelbėjo fondas? (48:25); Kam paramas skirstė IBU? (55:07); Už kiek „Orlenas” tapo generaliniu RKL rėmėju? (57:44); Kodėl užsienio kompanijos rėmė „Jonavą” ir „Dzūkiją“? (58:55); „Žmogus, kuriuo negali pasitikėti: arba „krepšinio Zuokas”? (1:01:57); Ar LKF balsavimas antradienį bus sąžiningas? (1:05:08); Kaip ten su tuo „trečiųjų asmenų” butu? (1:09:21); Pagaliau – startuoja LKL ir Eurolygos „Basketnews Fantasy” žaidimas! (1:12:50); Prisijunk prie „Basketnews Akademijos”! (1:15:09); Eurolygos „draftai” susitinkam rugsėjo 29 d. „Žalgirio arenoje”! (1:17:03).
Yang cepat belum tentu tepat! Sering banget nih terjadi pas milih pasangan dan terjadi di ibu-ibu pas lagi belanja online. Cuma kepikiran barangnya lucu, lebih ringkes, tapi bahannya bisa jadi bahaya buat anak karena nggak BPA Free. Sejauh apa resiko BPA untuk kesehatan kita? Nonton sampai habis ya diskusi Bapak Ibu bareng dokter Reza Fahlevi. Di episode ini kita juga diajak belajar kalo gak semua air putih itu mengandung mineral. Jadi, yuk, lebih cermat bareng-bareng! TIMESTAMP 00:00 Opening 01:30 Ibu terlalu cepat bikin keputusan, apalagi kalo lagi check out belanja online buat anak. 02:13 Perkenalan dengan dokter Reza tentang tips memilih produk yang aman untuk anak. 03:14 Apa sebenernya BPA itu? Kok bisa ada dimana-mana? 04:58 Jika terpapar BPA dalam jangka panjang, ada dampak-dampak yang dialami. 06:02 BPA yang tersisa di dalam tubuh dan mengendap di jaringan bisa beresiko kepada hormonal dan banyak hal lain. 07:21 Sisi Positif BPA dalam industri yang bisa jadi negatif untuk kesehatan jika penggunaannya salah. 09:50 Cara memastikan produk mana yang aman dari BPA, cermati kodenya! 13:23 Alat makan sudah aman, asupan mineral juga harus aman. 15:40 Tanda-tanda tubuh kekurangan asupan mineral. 21:10 Summary
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 12 September 2024 Bacaan: "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11) Renungan: Ada seorang anak kecil sedang memperhatikan ibunya yang sedang menyulam secarik kain. Ia mendongak dan bertanya kepada ibunya, "Ibu... apa yang Ibu lakukan?" Sang ibu menjawab, "Ibu sedang menyulam gambar ini pada selembar kain". Sang anak bertanya lagi, "Tetapi Ibu... yang kulihat dari bawah adalah benang ruwet dan tidak beraturan." Ibunya pun tersenyum memandang sang anak dan berkata dengan lembut, "Anakku, lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini, nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas." Anak itu tetap bingung, mengapa ibunya menggunakan benang hitam, coklat, dan berbagai benang lainnya dan semuanya tampak begitu semrawut menurut pandangannya. Tak berapa lama ibunya memanggil, "Anakku...., mari kesini, dan duduklah di pangkuan ibu." Waktu anak itu melakukan perintah ibunya, si anak merasa heran dan terkagum-kagum melihat bunga- bunga yang indah, dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Sang anak hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah yang anak itu lihat hanyalah benang-benang yang ruwet dan tak beraturan. Kemudian ibunya berkata, "Anakku, dari bawah memang nampak ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, ibu hanya mengikutinya. Sekarang, dengan melihatnya dari atas kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan." Seiring dengan berjalannya waktu, bertahun-tahun kemudian, saat sang anak mulai dewasa dan mulai menjalani kehidupannya yang keras, lalu dia mendongak dan bertanya kepada Tuhan, "Tuhan, apa yang Engkau lakukan?" Tuhan menjawab, "Aku sedang menyulam kehidupanmu." " Tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah?" Tuhan menjawab, "Anakku, kamu belum melihat keindahan hidupmu, karena kamu hanya melihatnya dari bawah, dari tempatmu yang terbatas. Percayalah, bahwa Aku sudah mempunyai pola dan rancangan yang terbaik dan terindah bagimu. Sekarang Aku sedang menyelesaikannya mengikuti rancanganku. Bila tiba waktunya engkau akan melihat dan menyaksikan keindahan dari hidupmu, asalkan engkau tetap percaya dan taat kepadaku." Seringkali kita tidak bisa memahami rancangan Tuhan dalam hidup kita, karena kita hanya melihatnya dari tempat kita di bawah sini, sehingga yang tampak seolah hanya keburukan dan keruwetan hidup. Padahal saat Tuhan melihatnya dari atas, yaitu dari Surga, Tuhan sudah mempunyai pola dan rancangan yang begitu indah dalam setiap kehidupan kita, Jadi, jangan melihat hidup hanya dari sisi kita, namun mari belajar untuk melihatnya dari sisi Tuhan, supaya bukan keruwetan yang kita lihat, namun keindahan hidup yang dapat kita nikmati. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, sertailah aku selalu di dalam kehidupan ini sampai aku melihat keindahan jalan hidupku. Yakinkan aku bahwa bersama dengan-Mu semua akan baik-baik saja. Amin. (Dod).
The IBU has floated changes to how start bibs are allocated for Sprint and Individual races and it's generating some great conversation. We do our best to lay out what the changes would be as well as the perspectives of various athletes, coaches, and media members. We also share our own thoughts. Then we talk about the phenomenal Czechia summer national championships event and the different directions roller biathlon could go. Thank you go Jacques Jefferies for the social media conversation. We hit a few other news pieces before getting into the Italian, German, Czech, and Finnish national championships.
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 7 September 2024 Bacaan: "Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu." (Yesaya 43:4) Renungan: Seorang penulis bernama Marry Ann Bird mengisahkan tentang masa kecilnya. Dia menulis, "Saya bertumbuh dengan keadaan sadar betul bahwa saya berbeda, dan saya membencinya. Saya lahir dengan keadaan langit-langit mulut tidak sempurna. Ketika saya mulai sekolah, teman sekolah saya membuat saya sadar betul bagaimana mereka melihat saya sebagai seorang gadis kecil dengan cacat di bibirnya, hidung yang bengkok, gigi miring, dan cara bicara yang aneh. Ketika teman sekelas saya bertanya, 'Apa yang terjadi dengan bibirmu?' Saya akan mengatakan kepada mereka bahwa saya jatuh dan sepotong kaca membuat bibir saya seperti ini. Bagaimanapun lebih mudah diterima cerita mengalami kecelakaan daripada saya dilahirkan dalam keadaan yang berbeda. Saya begitu yakin bahwa tidak ada yang bisa mengasihi saya selain keluarga saya. Hingga suatu saat, ada seorang guru di kelas dua yang begitu kami kagumi namanya Ibu Leonard. Dia pendek, bulat namun periang seorang wanita yang mempesona. Secara rutin, sekolah kami melakukan tes pendengaran. Bu Leonard memberikan tes pendengaran kepada setiap anak di kelas, dan akhirnya tiba giliran saya. Saya tahu bagaimana tes pendengaran dilakukan karena sudah pernah mengalaminya di kelas satu. Kami berdiri menghadap pintu dan menutup satu telinga, dan guru duduk dimejanya lalu membisikkan sesuatu dimana kami harus mengulanginya kembali seperti "langit berwarna biru" atau "Apakah Anda memiliki sepatu baru?" Saya menunggu kalimat apa yang Tuhan taruh di mulutnya. Kemudian dia mengucapkan tujuh kata yang mengubah hidup saya, "Saya harap kamu adalah gadis kecil saya." Seperti Mary Ann Bird, setiap orang dilahirkan dengan sebuah kekurangan. Namun mari kita belajar seperti Ibu guru Leonard, yaitu tidak melihat kekurangan dari hidup orang lain namun menyatakan kasih yang tulus kepada setiap orang melalui kata-kata dan tindakan kita, sehingga melalui diri kita kehidupan seorang diubahkan, seperti yang dialami oleh Marry Ann Bird. Jadi, marilah kita mengeluarkan kata-kata yang mampu mengubah hidup seseorang menjadi lebih baik. Gunakan kata-kata kita untuk menghargai dan memberi semangat kepada setiap orang, karena setiap orang adalah berharga dan mulia di hadapan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, urapilah perkataanku, sehingga perkataan yang keluar dari mulutku adalah perkataan yang memberikan kekuatan, semangat dan motivasi bagi orang lain. Amin. (Dod).
Jonas Miklovas, Karolis Tiškevičius ir Lukas Malinauskas aptarė „Krepšinio namuose“ vykusią krepšinio bičiulių susibėgimą, Mindaugo Balčiūno interesus ir rezonansą keliančius. Tinklalaidės partneriai: – ARAS - tai kokybiški ir efektyvūs odos priežiūros produktai vyrams. Asortimente esantys produktai leidžia pasirūpinti plaukais, kūno bei veido oda. Galime užtikrinti, jog kiekvienas vyras ras sau patinkantį produktą! Su nuolaidos kodu BASKETNEWS20, gausi 20% nuolaidą visam asortimentui: https://eshop.bioklab.com/ – Su Telia 5G - ramu. Dabar gali išsirinkti bet kokį interneto planą pagal savo poreikius, be ilgalaikių įsipareigojimų su nuolaida. https://www.telia.lt/privatiems/internetas. – Nealkoholinis alus „Gubernija”, daugiau informacijos – https://gubernija.lt/ – 2025 m. liepos 5-6 dienomis susitinkame legendiniame ir kiekvienąmet vis geresniame BasketNews sąskrydyje! Pirmieji 100 bilietų - už specialią kainą, vėliau bilietai brangs, nepavėluokit! https://bit.ly/3XuWq4W Temos: Įžanga: Bičiulių diskusija: idėjos kaip gelbėti krepšinį (0:00); Sprendimų paieškos imitacija? (20:24); Balčiūno pasinaudojimas padėtimi ir verslo žinutės rinkėjams (23:39); Kodėl IBU negali vadintis universitetu ir interesų voratinklis su LKF (34:06); Skambutis Balčiūnui, užkulisinės istorijos ir advokatų tyrimas (52:57); Vusterio universiteto reakcija ir paneigtas Balčiūno faktas (1:02:17); Be sutikimo į komandą įtraukti žmonės (1:11:24); Kaip vertinami šansai ir ar Kleiza dirbs federacijoje (1:17:37); O jeigu paaiškėtų kitaip? (1:22:24); Planai su „Žalgiriu“ (1:27:00); Balčiūnas nepyksta, nors iš tikrųjų pyksta? (1:29:11); Lažybos Vilniuje (1:33:07).
Schritt für Schritt, stetig weiter nach oben!
Endurance Nerd Talk – Über Ausdauersport und Triathlon: Training, Equipment, Ernährung, Szene
Jetzt aber mal Tacheles: Wie angekündigt, gibt es in dieser Episode die Race-Analyse der Profis beim Ironman Frankfurt 2024. Denn da gibt's nach wie vor einiges zu besprechen - vom Mittelfinger über das Ibu-400-Gate bis zum Kotzen bei 3:30 min/km. Diesmal geht's eben um alles, was für Aufregung beim Ironman Frankfurt gesorgt hat. Ach ja, und natürlich geht's auch um die Einordnung, was die Profis da abgerissen haben. Der Coach prophezeit sogar glatt eine neue Zeitrechnung im Triathlonsport, in der ein Sieg beim Ironman nur noch mit einem Marathonsplit von 2:3x möglich ist. Übertrieben oder ist da was dran? Lasst mal Eure Meinung dazu hören … Werbung | Sichere dir jetzt KOSTENLOS 10 praktische AG1 Travel Packs und informiere dich auf drinkag1.com/pushinglimits zu den gesundheitsbezogenen Angaben. Hole dir AG1 im Abo nach Hause, ganz ohne Vertragslaufzeit. Werbung | Sichere dir jetzt 10% Rabatt, mit dem Code: PUSHINGLIMITS10 auf die Bike oder Run PRO von www.currex.de/pushinglimits.
At last year's Festival of Barrel-Aged Beers in Chicago, a relative newcomer grabbed both the silver and bronze medals in the Wild Beer Mixed Culture with Fruit category, immediately sending the crowd to flood the pouring table with requests for tastes. The brewery brand—Idyll Forest Artisan Ales—is the wild, mixed-culture passion project of Pryes Brewing (https://www.pryesbrewing.com) cofounder Jeremy Pryes. The small production facility he's built about 20 minutes from the main brewery is his culture and flavor laboratory. Despite founding the brewery over a decade ago, Pryes still spends time on the production brew deck and then makes time for his acid-forward labors of love, but the long days are worth it for Pryes. There are too many ideas to try, too many experiments to work out, and too much to learn to slow down now. In this episode, Pryes discusses both their classic approach to “Midwest IPA” as well as the wild path he's forging with Idyll Forest. Along the way, he touches on: their slow and intentional growth from alternating proprietorship to large beer hall the fundamental tenets of classic Midwest IPA challenges in selecting Simcoe with a more classic flavor profile how drinkers' palates have evolved over the past decade changing yeast strains, making drier beers with no caramel malt, and finding balance through lower bitterness differentiating West Coast–style IPAs from Midwest IPAs through hop choices building common lanes for Idyll Forest's wild, spontaneous, and mixed-culture beers the narrow IBU window between bacterial party time and lockdown pre-acidifying or not, depending on flavor intentions decisions and process around fruit additions using carbonic maceration of grapes to improve flavor expression articulating beer-blending goals through writing avoiding vanilla in certain fruited mixed-culture beers And more. Note: After we recorded this episode, Pryes went on to win a World Beer Cup bronze for Soirée, which had also won bronze at FOBAB. This episode is brought to you by: G&D Chillers (https://gdchillers.com): At G&D Chillers they always strive to Build Great Chillers. Partner with them as you Build Great Beer. Choose G&D Chillers on your next Expansion or Brewery start up and receive 1 free year of Remote control and Monitoring of your new G&D Chiller! ProBrew (https://www.probrew.com) By partnering with ProBrew, brewers can fill and seam their canned product at ranges from 100-600 cans per minute. Our unique filling process also ensures low dissolved oxygen pickup and focuses on product quality during the entire process. Visit probrew.com or email us at contactus@probrew.com. Old Orchard (https://www.oldorchard.com/brewer): Berry Blend, Blood Orange, Lemonade, and Tart Cherry are the latest additions to our lineup of flavored craft juice concentrate blends. To learn more and request your free samples, head over to oldorchard.com/brewer (https://www.oldorchard.com/brewer) Omega Yeast (https://omegayeast.com): Streamline efficiency with Omega Yeast's Diacetyl Knock Out series. The DKO series is comprised of 8 familiar yeast strains engineered to knock out the formation of diacetyl before it starts. The strains you know, now better. Contact Omega Yeast today at omegayeast.com. ABS Commercial (https://abs-commercial.com). ABS Commercial are proud to offer brewhouses, tanks, keg washers, and preventative maintenance parts to brewers across the country as well as equipment for distilling, cider-making, wine-making, and more! Contact them today at sales@abs-commercial.com to discuss your customized brewery needs. Yakima Chief Hops (https://hopandbrewschool.com). Interested in all things hops and beer? Join Yakima Chief Hops on Aug. 28-20th for Hop & Brew School, a one-of-a-kind educational experience in Yakima, Washington, the heart of hop country. Register at hopandbrewschool.com. Use code CBB10 for a 10% discount off your tickets. Craft Spirits & Distilling Podcast (https://spiritsanddistilling.com/podcasts/): If you're a distiller or curious about it, check out the Craft Spirits & Distilling podcast. Click on the link and subscribe from your favorite podcast platform.
Carlin and Rebecca try a baseball themed lager and an imperial IPA that harkens back to the days of the IBU wars.
Welcome to Strikeout Beer Quick Beer Reviews! Today RD is trying Big Country Organic Brewing Co. Organic Hazy IPA out of Austin Texas. This beauty rocks 7.1% ABV and 65 IBU.From the website:"Hazy IPAMountaineering Mount Mansfield? Repelling the Presidential Range? Zip open the tent and take in the cool, brisk air with this generously-hopped Hazy IPA. Aromas of grand spruce trees and fresh squeezed orange juice complement a citrus-forward palate with notes of resinous pine providing outstanding balance. An adventure always awaits.7.1% ABV | 65 IBUINGREDIENTS: Water, Organic Malt, Organic Hops, Organic Yeast"Thanks for listening!-------------------------------------------------------------------strikeoutbeer.com#beer #craftbeer #beerreview #craftbeerreview #beerpodcast #beerus #beertalk #craftbeerpodcast #beerreviewer #beerreviews #quickbeerreview #quickbeerreviews #strikeoutbeer #ipa #hazyipa #bigcountryorganicbrewing #texasbeer
Nollywood is Africa's biggest film industry. Many will associate it with lots of drama, addictive story-telling, the glitz and glamour of the red carpet. But a story that's increasingly being told now is of financial hardship. John Okafor, who was also known as Mr Ibu, died a few weeks ago, last year he posted a video on Instagram asking his fans for help with his medical bills. And he isn't alone, many other household names in Nigeria have posted videos on social media asking for financial support as they struggle with the challenges of being older actors. So why's this happening in a multi-billion dollar movie industry? In today's Africa Daily, Alan Kasujja speaks to the President of the Actors Guild of Nigeria, Emeka Rollas.
A decade-and-a-half ago, West Coast DIPAs were changing the craft beer curious into full-on obsessives, and breweries were in an IBU arms race to melt faces with hop bitterness. Recently, now that some of the haze has settled, breweries are returning to the aggressive style again - with some bringing newer juicy hop varietals to the mix, while others attempt to throw it back to the classics. For this episode, we enthusiastically drink through five locally made West Coast Double IPAs and can't really agree on anything other than the beers taste too dang good. Also, Craig's hyped about the features of his new chair, Ryan swears he did his research, and we put a few hops into the Hop Hall of Fame. West Coast-style DIPAs Reviewed Pollyanna Brewing Company - Beads on a String Maplewood Brewing Company - Sidewalk Surfer Miskatonic Brewing Company - West Coast Warlock Midwest Coast Brewing Co. - Vertical Canine Old Irving Brewing Co. - Chaos Weaver
If you've followed along whether on social or on this podcast, you know I talk about peptides and their benefits quite a lot. That's why I'm so excited for today's episode with Dr. Suzanne Ferree. In this episode of Biohacking Superhuman Performance, Dr. Ferree and I dive into several different peptides, their benefits, and new research that is evolving. We discuss the blood brain barrier, it's importance, and how to prevent it from becoming compromised. Some peptides, like BPC and TB4, may help mitigate damage from traumatic brain injury. Others, like VIP and GLP-1 agonists, can regulate circadian rhythm, improve gut health, and potentially benefit conditions like Alzheimer's and Parkinson's. Join us as we discuss these peptides, and more! Overall, this episode offers guidance on using peptides for various health issues, but also the importance of having healthy lifestyle habits before diving into peptide repair. Healthy lifestyle habits will support peptide efficacy, so it's where everyone should start. Dr. Suzanne Ferree uses bioidentical hormones, peptide therapy, neural therapy, and regenerative medicine to treat patients with endocrine, mitochondrial, infectious, autoimmune, and neurodegenerative diseases. Her thriving practice treats executives and athletes from around the world as well as patients with chronic or unusual diseases. Her new book, Counterclockwise comes out March 4th, 2024. Thank you to our sponsors for making this episode possible: Sensate: Use code NAT at www.getsensate.com/Nat BEAM Minerals:Go to https://www.beamminerals.com code Nathalie to get 20% off your order Leela Quantum: Get 10% OFF on your first Leela Quantum Tech order with code NAT10 at www.leelaq.com and use code NAT15 at http://quantumupgrade.io for a 15 day free trial. Find more from Suzanne: Website: https://vinemedical.com/ Youtube: https://www.youtube.com/channel/UC1RFVKncx0pSqHfiTekv77A Instagram: @drsferree Book Release: Counterclockwise March 4th, 2024. FREE first chapter VineMedical.com/counterclockwise Find more from Nathalie: YouTube: https://www.youtube.com/channel/UCmholC48MqRC50UffIZOMOQ Facebook Group: https://www.facebook.com/groups/biohackingsuperhumanperformance Instagram: https://www.instagram.com/nathalieniddam/ Website: NatNiddam.com Join Nat's Membership Community: https://www.natniddam.com/bsp-community Work with Nat: Book Your 20 Minute Optimization Consult: https://calendly.com/nniddam/intro-call?month=2021-08 What We Discuss: (1:00) Educated consumers (3:15) The Blood Brain Barrier & TBIs (11:30) Restoring the Integrity of the BBB (14:00) VIP (vaso intestinal peptide) (17:30) The best use of GLP-1 (25:30) How to find if your mitochondria are healthy (30:00) Clearing up the confusion around the 3 mitochondrial peptides (35:00) The research behind CB4211 & fatty liver disease (39:00) Correcting genetic variants (42:00) Cerebral lysine & cognitive issues (46:30) Dihexa and challenging your brain (52:00) Improving your day to day outside of peptides (57:00) Reducing toxin load with Ibu (1:00:00)Where to find more from Dr. Suzanne Ferree Key Takeaways: The blood-brain barrier (BBB) is crucial for brain health and can be compromised by various factors like toxins, traumatic brain injury, and inflammation. Protecting and repairing the BBB is essential for optimal cognitive function. Several peptides can be used to support brain health in different ways. Some, like BPC and TB4, may help mitigate damage from traumatic brain injury. Others, like VIP and GLP-1 agonists, can regulate circadian rhythm, improve gut health, and potentially benefit conditions like Alzheimer's and Parkinson's. However, it's important to use these peptides under the guidance of a qualified healthcare professional and consider individual factors like existing medical conditions. A holistic approach to brain health is crucial. While peptides can offer targeted support, it's important to combine them with other strategies like healthy diet, exercise, and stress management for optimal results.