POPULARITY
Categories
Khotbah Kebaktian Kamis PutihGKP Jemaat BandungKamis, 17 April 2025 pukul 18.00 WIBTema : "Mengingat dan Bersyukur"Bacaan Alkitab : 1 Korintus 11:17-34Pelayan Firman : Pdt. Gumilar Kristianto, M.Si.GKP Bandung April 2025
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 17 April 2025Bacaan: "Maka Aku akan mengarahkan mata-Ku kepada mereka untuk kebaikan mereka, dan Aku akan membawa mereka kembali ke negeri ini. Aku akan membangun mereka, bukan meruntuhkannya; Aku akan menanam, bukan mencabutnya." (Yeremia 24:6) Renungan: Pernahkah kita mengucap syukur kepada Tuhan untuk "pintu-pintu" yang tertutup sebagaimana kita mengucap syukur untuk "pintu-pintu" yang terbuka? Sekarang ini mungkin kita sedang bertanya-tanya, "Mengapa Tuhan tidak mengabulkan doaku untuk bisa bekerja di perusahaan itu?" atau "Mengapa hubungan dengan kekasihku hanya berakhir sampai di sini?" atau "Mengapa usaha yang baru kurintis ini gagal lagi?" Pertanyaan-pertanyaan seperti ini seringkali muncul dalam pikiran kita ketika impian dan cita-cita kita tidak terjadi. Tetapi, apakah kita pernah memikirkan bahwa setiap kali Tuhan menutup sebuah pintu, sebenarnya la sedang mengarahkan kita kepada pintu lain di mana berkat yang lebih baik sedang menunggu kita? Satu-satunya alasan mengapa Tuhan menutup pintu bagi kita, yaitu karena di balik pintu itu tidak tersedia apa-apa bagi kita, atau mungkin juga ada sesuatu, tetapi hal itu tidak akan membawa kebaikan bagi kita. Percayalah bahwa Tuhan selalu merancangkan damai sejahtera dan kebaikan bagi kita. Ia akan "membangun" dan bukan "meruntuhkan", la akan "menanam" dan bukan "mencabut" kita. Inilah yang harus kita ingat ketika kita menemukan jalan buntu atau ketika diperhadapkan pada suatu masalah di mana seolah-olah tidak ada jalan keluarnya. Pernahkah kita bertanya, mengapa seorang tukang burung harus menyelimuti sangkar burungnya dengan sehelai kain di dalam mengajar burung itu untuk bernyanyi dan mengeluarkan suara-suara yang indah dan merdu? Konon dengan menutupi sangkar burung sehingga keadaan di dalamnya menjadi gelap, hal ini akan mempermudah burung tersebut berkonsentrasi sehingga ia bisa bernyanyi dengan kualitas suara yang lebih baik. Tuhan seringkali melakukan hal yang sama terhadap kita dengan maksud menjadikan kita lebih maju, lebih diberkati, lebih berkualitas dan lebih dewasa. Ketika Tuhan menutup "pintu", kita seakan-akan berada di dalam kegelapan dan jalan buntu. Ia harus melakukan itu karena dalam keadaan demikianlah kita akan belajar sesuatu yang lebih berarti, mungkin belajar tentang penundukan diri, kerendahan hati, kesabaran atau penyerahan total kepada Tuhan. Pintu-pintu yang tertutup bukan berarti Tuhan menghukum atau tidak mengasihi kita. Sebaliknya pintu-pintu yang tertutup itu akan membawa kita pada sesuatu yang lebih baik yang la sediakan dan pada pengenalan yang lebih dalam lagi akan Dia. Sekalipun kita seringkali diperhadapkan pada "pintu-pintu" yang tertutup, percayalah bahwa la akan selalu membuktikan diri-Nya setia dari waktu ke waktu, meskipun la harus menguji, menyaring dan memurnikan iman kita sedemikian rupa sampai-sampai kita merasa seperti ditekan, dibiarkan bahkan ditinggalkan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, aku mau bersyukur untuk setiap pintu-pintu tertutup yang aku temukan karena aku percaya bahwa Engkau sudah menyediakan pintu yang lain untukku. Berikan aku kepekaan pada kehendak-Mu. Amin. (Dod).
Kepala DinasPerhubungann Kota Pekanbaru, Yuliarso bersyukur dengan diketahuinya secaralangsung kondisi Trans Metro Pekanbaru saat ini oleh Wali kota Pekanbaru.
Bersyukur atas apa yang Allah adakan (beri) daripada menyusahkan diri atas apa yang kita ingini
Bismillah,11. MAKSIMALKAN POTENSI = BERSYUKURSerial RamadhanUstadz Muhammad Nuzul Dzikri
Bersyukur Adalah Kunci - Herwin Sihotang - 23 Februari 2025 - GBI Sariwangi
Khutbah Jum'at - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc., MA. hafızhahullahu. Judul : Bersyukur yang Benar. Sumber : YouTube.
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 3 Februari 2025 Bacaan: "Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya..." (Mazmur 86:12) Renungan: Ada dua orang pedagang asongan sedang beristirahat untuk menghitung hasil penjualan mereka masing-masing. Setelah dihitung, ternyata hasil penjualan masing-masing hanya cukup untuk satu kali biaya makan. Pedagang asongan pertama mengeluhkan betapa sedikit pendapatannya, padahal ia sudah merasa lelah berdagang di tengah cuaca yang panas. Sementara pedagang asongan yang kedua berkata, "Puji Tuhan, hasil penjualan siang ini masih cukup untuk makan." Mereka sama-sama menjalani profesi sebagai pedagang kecil. Jam kerja mereka sama. Penghasilan yang mereka dapat pada saat itu pun sama. Namun, reaksi keduanya ternyata berbeda ketika melihat hasil. Satu mengeluh, satunya bersyukur. Bukanlah hal mudah mengucap syukur di tengah situasi yang sulit. Namun, inilah tantangan kita sebagai pengikut Kristus. Kita diajar untuk senantiasa mengucap syukur dalam segala hal, lalu memuliakan nama-Nya. Mengucap syukur dan memuliakan Tuhan merupakan dua hal yang berkaitan. Di mana ada ungkapan syukur, di situ juga nama Tuhan dipermuliakan. Dengan menyadari bahwa segala sesuatu adalah pemberian dari Tuhan, sudah selayaknyalah kita bersyukur dan memuji nama Tuhan. Tanpa penyertaan-Nya, kita bukanlah siapa-siapa dan tidak akan mendapat apa-apa. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk selalu bersyukur kepada-Mu di tengah situasi apa pun yang terjadi dalam hidupku. Amin. (Dod).
Khutbah Jum'at Masjid As-sofia, Kota Bogor Tanggal 31 Januari 2025 / 01 Sya'ban 1446H Khotib: Ustadz Izzuddin Abdurrahman, Lc. ME. Tema: BANYAKLAH BERSYUKUR ATAS NIKMAT ALLAH SWT Imam: Ust. Ahmad Fathoni, SE., ME. Muadzin: Ust. Ginanjar Natasasmita, ST. LIVE Streaming : -- Youtube LIVE Event https://youtube.com/live/_reXDrRWBEI?feature=share -- Youtube: https://youtube.com/@DiMediaTV -- Instagram: @DiMediaTV LIVE Delay : -- Instagram @MasjidAsSofia -- Podcast: Spotify, Apple Podcats: "Dimedia Radio" Masjid As-Sofia, Jl. RE. Martadinata 46-48, Kel. Ciwaringin, Kota Bogor, Phone: 0811 1226 242, IG @MasjidAsSofia Rekening Donasi: BSI 7158 607 195 a.n. Masjid As Sofia (Infaq Kajian & Majelis Ilmu) BSI 7265 516 078 a.n. Masjid As Sofia (Operasional Masjid) BRI 0387-01-111222-30-1 a.n. Masjid As Sofia (Operasional Masjid) Mari beramal jariyah bagi tersebarnya ilmu, dakwah & perjuangan dijalan Allah melalui donasi biaya operasional dan wakaf peralatan LIVE Streaming, via QRIS atau transfer ke Rekening BSI 7149 665 026 an. DiMediaTV. "Di era informasi sekarang ini penting memanfaatkan media untuk dakwah dan menghadapi opini negatif. Kita manfaatkan semua sarana dan prasana untuk menyiarkan Islam dengan baik, dan lakukan klarifikasi atau membantah jika ada fitnah terhadap Islam." (KH Didin Hafidhuddin). Jadikan Dakwah Sebagai Poros dari Aktifitas kita sehari-hari sebagaimana Rasulallah SAW, oleh sebab itu jadikan video ini sebagai amal jariyah dakwah Anda juga dengan cara "Like, Comment, Save, Subscribe & Share" #dimediatv #MasjidAssofia #dimedia #dimediaradio #masjidassofiabogor #khutbahjumat #khotbahjumat #khotbahjummuah #khutbah #kajianbogor #live #livestream #livestreaming #nasehat #nasehatislami #nasehatulama #izzuddin #izzuddinabdurrahman
Yuk Simak dan Dengarkan…
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 19 Januari 2025 Bacaan: "Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." (1 Tawarikh 16:34) Renungan: Ada kalanya Tuhan mengizinkan kita untuk mengalami situasi-situasi yang sangat tidak memungkinkan untuk mengucap syukur, tetapi sebenarnya kita akan selalu menemukan alasan untuk tetap mengucap syukur kepada Allah. Ada sebuah tulisan yang bagus, "Jika engkau tidak memiliki apa yang engkau inginkan, mengucap syukurlah untuk sesuatu yang tidak engkau inginkan namun engkau memilikinya." Lihatlah betapa banyak pemberian di dalam hidup kita yang mungkin tidak pernah kita minta atau bahkan tidak kita inginkan, tetapi Tuhan mengaruniakannya. Kalau kita selalu membandingkan diri dengan orang lain, maka kita tidak akan sanggup bersyukur bahkan untuk perkara-perkara besar sekalipun. Orang-orang yang menyadari bahwa mereka telah menerima banyak yang baik dari Tuhan dan meyakini bahwa kasih setia Tuhan tidak pernah berubah, sekalipun sekeliling mereka berubah, merekalah yang dapat senantiasa mengucap syukur. Daripada bersungut-sungut dan menyesali diri, lebih baik bersyukur karena ada kekuatan di dalam pengucapan syukur. Pernahkah kita merasakan bahwa semakin kita mengucap syukur, semakin kita merasa lega dan semakin kita bersungut-sungut semakin terasa berat beban kita? Hari ini bagaimanapun keadaan kita, kuatkanlah hati kita untuk mengucap syukur kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya dengan segenap hati. Kita mengucap syukur bukan agar hati Tuhan senang lalu Ia memberkati dan memberikan jalan keluar bagi kita, tetapi karena sudah sepatutnya kita mengucap syukur kepada-Nya karena la setia dan baik. Untuk membawa kita pada rencana agung-Nya, mungkin saja Allah memakai cara-cara yang tidak kita inginkan. Ketika kita menilai itu dari sudut pandang kita yang penuh keterbatasan, kita akan bersungut-sungut dan tidak bersyukur. Tetapi cobalah memandang segala sesuatunya dari sudut pandang Allah, maka kita akan dimampukan untuk mengucap syukur dalam segala perkara. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mampukan aku untuk selalu bersyukur sekalipun aku menghadapi masa-masa yang sulit karena aku percaya bahwa ada kekuatan di dalam pengucapan syukurku. Amin. (Dod).
Ustadz Najmi Umar Bakkar - Jadilah Hamba Yang Bersyukur
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 6 Januari 2025 Bacaan: "Hati-hatilah supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu...." (Ulangan 8:11) Renungan: Salah satu kelemahan manusia berkaitan dengan pikirannya, terutama kalau sudah lanjut usia adalah lupa. Namun, hal itu tidak terjadi pada seorang nenek dari Yogyakarta yang berusia 117 tahun. Ia masih fasih menggunakan tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia, Jepang, dan Belanda. Ia bahkan mampu menyanyikan dengan lancar beberapa lagu berbahasa Jepang dan Belanda. Lupa memang berkaitan dengan otak di kepala. Namun, ada lupa yang berkaitan dengan kerohanian atau spiritualitas kita. Itulah "lupa" bahwa ada Tuhan yang hidup di tengah-tengah kita; ada Tuhan yang turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan kepada orang-orang yang mengasihi Dia. Lupa Tuhan paling sering terjadi ketika orang berada dalam kondisi senang dan jaya. Firman Tuhan melalui Musa menasihatkan agar umat tetap mengingat Tuhan dan segala kebaikan-Nya. Dengan mengingat Tuhan, umat hidup setia dan taat kepada firman Allah. Mereka juga menjadi pribadi- pribadi yang mawas diri, rendah hati, dan mengabdi kepada Tuhan; jauh dari sikap lupa diri. Pengikut Yesus dapat menjadi pribadi yang "lupa diri" karena ia lupa Tuhan. Oleh karena itu, agar tetap menjadi pribadi yang sadar diri, kita harua mengingat Tuhan dan semua kebaikan- Nya. Sering-seringlah kita menengok perjalanan hidup kita di masa lalu, saat Tuhan hadir menyatakan pertolongan dan kebaikan-Nya pada kita. Hitunglah selalu berkat-berkat Tuhan, maka kita akan menjadi pribadi yang selalu bersyukur. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku ingin terus mengingat kebaikan-Mu dalam hidup ku agar aku tidak menjadi pribadi yang lupa diri dan melupakan kebaikan-Mu. Amin. (Dod).
Polarisasi tajam terjadi di Amerika setahun terakhir, bersamaan dengan pelaksanaan pilpres, dan satu keluargapun belum tentu satu pilihan politik. Lalu apa yang terjadi saat perayaan besar seperti Thanksgiving, saat warga yang mudik untuk berkumpul keluarga berpotensi berdebat seru soal politik?
Handoyo Salim - Ibrani 13:15 (TB) Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.
Pembawa Renungan : RP. Rudi Rahkito Jati, OMI Jakarta Luk 10:17-24.
Season 26: SUCCESS MANTRA Sukses dimulai dari pikiran. Pikiran menentukan ucapan. Ucapan menentukan tindakan. Tindakan menentukan kebiasaan. Kebiasaan membentuk karakter. Karakter akan mengubah nasib. Gunakan mantra harian untuk memprogram mindset-mu dan meraih semua impian.
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 11 September 2024 Bacaan: Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5) Renungan: Ada seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata "cukup". Petani itu pun mengambil beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana. Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Itu pun belum cukup, dia masih terus saja membiarkan mata air itu terus mengalirkan kepingan uang emas hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata cukup. Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata cukup. Oleh karena itu Tuhan Yesus mengajarkan Doa Bapa Kami, dengan kata" berilah kami makanan pada hari ini "secukupnya" dan bukan kata "berkelimpahan", padahal untuk beberapa hal yang lain di Alkitab selalu dikatakan berkelimpahan. Kapankah kita bisa berkata cukup? Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target. Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang pengertian. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati. Semua merasa kurang dan kurang. Kapankah kita bisa berkata cukup? Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya. Cukup adalah persoalan kepuasan hati. Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri. Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya. "Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi diam dan berpuas diri. Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat dan mensyukuri apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup. Mari belajar untuk mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampuni aku karena aku tidak pernah merasa cukup bersyukur atas setiap berkat dari-Mu. Hal itu membuat aku kehilangan damai sajahtera-Mu. Kini aku mohon berilah aku hikmat-Mu agar aku bisa mencukupi hidupku dengan setiap berkat dari-Mu tanpa merasa kurang ini dan itu. Amin. (Dod).
Season 26: SUCCESS MANTRA Sukses dimulai dari pikiran. Pikiran menentukan ucapan. Ucapan menentukan tindakan. Tindakan menentukan kebiasaan. Kebiasaan membentuk karakter. Karakter akan mengubah nasib. Gunakan mantra harian untuk memprogram mindset-mu dan meraih semua impian.
Mazmur 145
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 31 Juli 2024 Bacaan: "Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria." (Lukas 17:15-16) Renungan: Kita pernah mendengar ada pepatah mengatakan "Bagai kacang lupa kulitnya". Ini adalah ungkapan tentang perbuatan atau sikap seseorang yang terlalu sombong, sehingga melupakan asal usul atau latar belakangnya. Bisa jadi saat kaya lupa ketika miskin, saat sehat lupa ketika sakit, melupakan begitu saja keluarga, kerabat maupun orang lain yang dulu membantunya. Eh, saat berhasil hidupnya lupa daratan. Dalam keseharian seringkali kita jumpai perilaku menyimpang seperti itu. Di lingkungan keluarga, kerabat dekat, tetangga, teramat banyak orang-orang yang dulunya "bukan siapa-siapa" kemudian dalam proses perjalanan waktu mereka menjadi orang-orang yang terpandang, populer, kaya raya, dan dihormati. Mengapa hal ini dijadikan renungan kita? Secara kenyataan, tidak jarang kesuksesan dan keberhasilan membuat mata kita tertutup terhadap orang-orang yang ada di sekitar kita. Firman Tuhan hari ini mengingatkan bahwa segala keberhasilan yang kita peroleh bukan murni usaha kita. Bacaan hari ini mencontohkan, kesepuluh orang kusta yang disembuhkan namun hanya satu yang ingat untuk bersyukur dan berterimakasih pada Yesus Sang penyembuhnya. Yesus hanya menyebut orang Samaria saja yang kembali. Bagaimana dengan perilaku kita? Sudahkah kita bersyukur atas segala bantuan yang pernah kita terima? Berterimakasih atas hal kecil atau besar pada Tuhan dan sesama, sangat membantu kita untuk menjadi orang yang selalu bisa bersyukur. Berterimakasih adalah hal utama yang harus menjadi karakter kita. Tidak peduli sekaya dan sehebat apa pun kita, jika tanpa bantuan Tuhan melalui perantaraan orang lain, kita tidak pernah seperti ini. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap kebaikan yang Kau berikan padaku melalui orang-orang di sekitarku. Ajarilah aku agar aku pun dapat menjadi kepanjangan tangan-Mu untuk memberkati sesamaku. Amin. (Dod).
Kebaktian 2 Minggu IX Setelah Pentakosta GKP Jemaat Bandung Minggu, 21 Juli 2024 pukul 09.30 WIB Tema : "Menolong, Bukan Karena Pamrih, Melainkan Karena Bersyukur KepadaNya" Bacaan Alkitab : Markus 6 : 30-34, 53-56 Pelayan Firman : Pdt. Em. Aam Ramelan Sairoen, S.Th. M.Min. GKP Bandung Juli 2024
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 1 Juli 2024 Bacaan: "Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. " (Lukas 17:15-16) Renungan: Ada 10 orang kusta yang datang kepada Yesus untuk minta disembuhkan. Seorang di antara mereka adalah orang Samaria. Mereka hanya bisa berteriak kepada Tuhan Yesus dari jarak jauh, dikarenakan mereka tidak boleh berdekatan dengan orang tahir seperti halnya Tuhan Yesus. Menanggapi hal ini, Tuhan Yesus pun berkata agar mereka pergi kepada imam-imam untuk menunjukkan bahwa mereka telah sembuh sehingga mereka dapat dikembalikan pada masyarakat. Mereka percaya kepada perkataan Tuhan Yesus, dan ketika mereka di tengah jalan, mereka sembuh. Salah satu dari mereka, yakni orang Samaria, kembali kepada Tuhan Yesus untuk mengucap syukur kepada-Nya atas kesembuhan yang dialaminya. Hal ini membuat Tuhan Yesus heran dan mempertanyakan yang sembilan orang lagi, yang juga sama-sama mengalami kesembuhan. Dari kisah 10 orang kusta ini kita bisa belajar dua hal. Pertama, iman. Kesepuluh orang kusta ini adalah orang yang punya iman besar. Ketika Tuhan Yesus memerintahkan mereka agar pergi memperlihatkan diri kepada imam imam, sebenarnya mereka belum sembuh. Tetapi, ketika mereka percaya dan taat pada perkataan-Nya, mereka mengalami mujizat. Ketika mereka sedang di tengah perjalanan, mereka sembuh! Ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya iman dan ketaatan untuk bisa mengalami kuasa Tuhan. Kita tidak boleh hanya pasif menunggu terjadinya mujizat. Kita harus berani mengambil langkah iman, sehingga kuasa Tuhan terjadi dalam hidup kita. Kedua, terima kasih. Ada 10 orang penderita kusta yang disembuhkan oleh Tuhan Yesus, namun hanya satu orang yang kembali kepada-Nya untuk bersyukur atas kesembuhannya, yaitu orang Samaria. Orang Samaria ini jelas adalah orang yang tahu berterima kasih. Sedangkan 9 orang lainnya adalah orang Israel yang seringkali menganggap dirinya lebih saleh dibandingkan orang Samaria, justru melupakan kesembuhan yang diberikan Tuhan Yesus. Hal ini mengajarkan kita tentang pentingnya bersyukur kepada Tuhan atas pertolongan-Nya dalam hidup kita. Kita hendaknya mengingat Tuhan bukan hanya ketika kita sedang membutuhkan pertolongan-Nya, tetapi juga ketika kita sudah merasakan pertolongan-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk tidak hanya percaya pada pertolongan-Mu, tapi juga bersyukur atas pertolongan-Mu yang telah aku alami dalam hidupku. Amin. (Dod).
karena kita adalah keberuntungan itu sendiri
Dalam episode ini, Ustadz Yusuf Supriadi, S.Pd.I., membahas pentingnya rasa syukur dalam kehidupan keluarga Islami.
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 8 Juni 2024 Bacaan: "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5:18) Renungan: Mengucap syukur merupakan sesuatu yang sulit dilakukan ketika kita menghadapi suatu keadaan yang tidak kita harapkan. Berikut ini adalah tulisan seseorang tentang ucapan syukur, semoga dapat membantu kita untuk selalu bersyukur dalam setiap keadaan. "Bersyukurlah meskipun engkau belum mendapatkan semua yang engkau inginkan, karena jika engkau sudah mendapatkan semuanya maka engkau akan berhenti berusaha. Bersyukurlah karena engkau tidak mengetahui tentang sesuatu hal, karena itu akan memberimu kesempatan untuk belajar. Bersyukurlah untuk saat-saat yang sulit, karena dalam saat-saat seperti ini engkau bisa bertumbuh. Bersyukurlah untuk setiap keterbatasanmu, karena itu memberimu kesemputan untuk memperbaiki diri. Bersyukurlah untuk setiap tantangan, karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu. Bersyukurlah untuk kesalahan yang pernah engkau buat, karena itu memberimu pelajaran yang sangat berharga. Bersyukurlah ketika engkau merasa lelah, karena itu berarti engkau telah melakukan sesuatu dan membuat satu perbedaan." Mensyukuri sesuatu yang baik memang mudah, namun ketika kita juga belajar mensyukuri keadaan yang buruk, sebenarnya kita sedang mengubah sesuatu yang negatif menjadi positif, sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang baik. Mengeluh dan marah tidak akan mengubah keadaan menjadi lebih baik, sebaliknya keluh kesah dan marah akan memperburuk keadaan. Jantung terasa semakin panas, jengkel dan akhirnya badan terasa lelah. Orang yang melihat dan mendengarkan keluh kesah kita pun jadi jengkel. Apapun yang terjadi, lihatlah sisi positifnya dan jadikan itu alasan untuk bersyukur. Jangan menggerutu karena ketidakmampuan atau karena sesuatu yang tidak kita miliki. Sebaliknya, bersyukurlah untuk apa yang kita miliki dan apa yang masih dapat kita nikmati, karena tidak semua orang seberuntung kita. Kita bahkan dapat melakukan lebih dari itu, kita tidak hanya membiasakan diri untuk senantiasa mengucap syukur, tetapi kita bisa mendorong orang lain juga untuk melakukan hal yang sama. Ketika seseorang datang kepada kita dan mulai bersungut-sungut ataupun mengeluhkan banyak hal, katakan kepadanya mengenai banyak hal yang patut ia syukuri. Jangan menanggapi sungut-sungut dan keluhannya dengan ikut bersungut-sungut atau mengeluh, sebaliknya ajak dia untuk mengucap syukur dalam segala hal. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku mengucap syukur untuk segala hal yang terjadi di dalam hidupku. Ajarilah aku untuk memandang sisi positif dari semua yang kualami. Amin. (Dod).
Hallo para goodlistener, dimanapun kalian berada saat ini, Telinga Hati akan membawakan edisi perdana dari seri siaran langsung intsagram #ListenUp! yang bakal ngobrolin topik penting seputar stigma kesehatan.
Sapaan Lansia GKP Jemaat Bandung Kamis, 30 Mei 2024 Tema : "Bersuka cita dan Bersyukur di usia lanjut" Bacaan Alkitab : Filipi 4:4 ; 1 Tes 5:18 Pelayan Firman : Ibu Tetty Atje @GKP Bandung Mei 2024
Lomba Podcast Nasional (Memperingati HUT LPM Mimbar Untan ke-25)
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 24 Maret 2024 Bacaan: "Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! (Mazmur 103:1-2) Renungan: Suatu ketika ada seorang rekan bercerita bahwa seseorang yang telah banyak ia tolong selama ini telah menjelek-jelekkan dirinya di hadapan banyak orang. Hal ini dipicu oleh kekecewaan orang tersebut kepadanya yang tidak bersedia lagi membantunya di dalam mengatasi kesusahan yang ia alami. Alasannya, menurut rekan tersebut, orang itu tidak perlu dibantu lagi karena dia tidak pernah mau berusaha keras di dalam hidupnya, dia hanya mengharapkan bantuan orang lain. Lagi pula ia mempunyai sifat yang kurang baik. Harapannya adalah bisa mendidik dia untuk belajar bertanggung jawab. Karena itulah orang itu menjadi kecewa dan menjelek-jelekkannya di hadapan orang lain. Dia sudah tidak ingat lagi segala kebaikan yang dia terima darinya. Banyak orang seperti itu, begitu cepat melupakan kebaikan orang lain. Itu adalah suatu sifat yang tidak baik. Namun, yang lebih parah lagi adalah jika ada orang yang begitu cepat melupakan kebaikan Tuhan. Setiap kita pasti pernah mengalami kebaikan Tuhan, walaupun kadangkala kita tidak menyadarinya. Ada kebaikan Tuhan secara khusus yang kita alami, seperti berkat materi di kala kita kekurangan, kesembuhan di kala kita sakit. Ada juga berkat Tuhan secara umum yang kita alami, seperti napas hidup dan kekuatan yang Dia beri setiap hari. Itu semua adalah kebaikan Tuhan yang tidak bisa kita lupakan. Demikian juga dengan Daud, setelah mengalami banyak kebaikan Tuhan, dia tidak melupakannya, "Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah namaNya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikanNya!" (Mzm103:1-2). Daud menjelaskan kebaikan Tuhan yang telah dia rasakan dengan baik. Daud mengakui bahwa Tuhan sudah mengampuni kesalahannya. Dia merasakan bagaimana Tuhan menyembuhkan penyakitnya. Dia merasakan anugerah penebusan, kasih dan rahmat-Nya. Bahkan, dia merasakan bahwa Tuhan telah memampukannya untuk berbuat baik. Itulah sebabnya dia terus merasakan kekuatan yang luar biasa, baik waktu muda, maupun ketika sudah berumur senja. Daud menggambarkan dirinya seperti burung rajawali yang mengalami pembaruan. Ini berbeda dengan bangsa Israel yang keluar dari Mesir, khususnya yang usianya 20 tahun ke atas. Kisah pembebasan mereka dari perbudakan di Mesir dan segala berkat Tuhan selanjutnya, tidak membuat mereka berpaut sepenuhnya kepada Tuhan. Ketika ada masalah, dengan segera mereka melupakan semua berkat Tuhan itu. Tentu banyak kebaikan Tuhan yang juga sudah kita rasakan. Untuk itu, sudah seharusnya kita selalu mengingat kebaikan Tuhan dengan selalu bersyukur dan memuji namaNya, ketika dalam keadaan senang maupun ketika dalam keadaan susah. Jika kebaikan orang lain saja kita tidak bisa melupakannya, akankah kita melupakan kebaikan Tuhan? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, dalam keadaan sulit maupun bahagia, ajarilah aku untuk selalu mengingat segala kebaikan-Mu dalam hidupku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 18 Maret 2024 Bacaan: "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya." (Matius 6:11) Renungan: Salah satu faktor yang menjadi penyebab ketidakbahagiaan seseorang adalah perasaan tidak puas atau tidak cukup. Setiap orang tentu menginginkan agar segala kebutuhannya tercukupi. Namun apakah dengan tercukupinya segala kebutuhan secara otomatis akan membuat seseorang merasa puas kemudian menemukan kebahagiaan? Pengkhotbah mengatakan, "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia." (Pkh 5:9). Ketidakpuasan adalah salah satu sifat manusia, dan Tuhan tahu persis hal ini. Karenanya Ia mengajarkan kepada kita untuk berdoa demikian, "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya." Ini tidak hanya mengingatkan kita pada kata cukup tetapi juga agar menggantungkan hidup sepenuhnya pada pemeliharaan Tuhan. Tuhan menginginkan agar kita hidup secukupnya, sewajarnya, tidak berlimpah-limpah menuruti ketamakan diri. Hal ini dimaksudkan bukan hanya agar kita mengucap syukur dengan apa yang ada, tetapi agar kita juga mengingat orang lain dan berbagi berkat dengan sesama kita yang membutuhkan. Setiap harinya Tuhan pun ingin agar kita menggantungkan hidup hanya kepada-Nya. Dengan begitu kita tidak perlu menjadi khawatir atau berbangga diri. Memikirkan perkara dunia tidak akan ada habisnya. Dengan terus memikirkannya, kita justru dibentuk menjadi pribadi yang jauh dari rasa syukur, juga egois dan tamak. Karenanya firman Tuhan melarang kita memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari apa yang patut kita pikirkan. Tetapi kita diminta untuk berpikir begitu rupa, sehingga kita bisa menguasai diri (Rm 12:3). Tak seorang pun berkuasa atas hari esok, kecuali Tuhan. Tuhan sudah berjanji untuk tidak sekali-kali membiarkan atau meninggalkan kita, mengapa kita harus terus merasa tidak puas dan tidak nyaman dengan apa yang kita miliki hari ini? Jika hari esok masih ada, percayalah, Bapa telah menyediakan segala sesuatu yang terbaik, yang kita butuhkan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampuni aku karena kurang bersyukur pada-Mu. Semoga dengan firman-Mu yang aku baca hari ini akan mengubah aku menjadi pribadi yang selalu bersyukur untuk setiap peristiwa yang aku alami setiap hari. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 5 Maret 2024 Bacaan: "Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna." (Kolose 1:9) Renungan: Suatu hari Putri sedang berulang tahun Namun, hari itu ibunya dari pagi sampai siang hanya bersantai di kamar tanpa berbuat apa-apa. Putri pun menjadi kesal, marah, dan jengkel, "Huh, ibu sudah tidak sayang lagi padaku. Sudah tidak ingat hari ulang tahun anaknya sendiri." Kemudian dengan perasaan marah dan sedih, Putri pergi meninggalkan rumah begitu saja. Perut kosong dan pikiran yang dipenuhi kejengkelan membuatnya berjalan sembarangan. Saat melewati sebuah gerobak penjual bakso dan mencium aroma nikmat, tiba-tiba sang tukang bakso menyapa, "Mau beli bakso, Neng? Duduk saja di dalam." "Mau, Bang. Tapi saya tidak punya uang." jawabnya tersipu malu. "Bagaimana kalau hari ini abang traktir kamu? Duduklah, abang siapin mi bakso yang super enak." Putri pun segera duduk di dalam. Tiba-tiba, dia menangis. "Lho, kenapa menangis, Neng?" tanya si abang bakso. "Saya jadi ingat ibu saya, Bang. Sebenarnya hari ini ulang tahun saya. Malah abang, yang tidak saya kenal, yang memberi saya makan. Ibuku sendiri tidak ingat hari ulang tahunku apalagi memberi makanan kesukaanku. Saya sedih dan kecewa, Bang." "Neng cantik, abang yang baru sekali aja memberi makanan bisa bikin neng terharu sampai nangis. Lha, padahal ibu dan bapak Neng, yang ngasih makan tiap hari, dari Neng bayi sampai segede ini, apa Neng pernah terharu begini? Jangan ngeremehin orangtua sendiri Neng, ntar nyesel lho." Putri seketika tersadar, ia segera menghabiskan makanan dan mengucapkan banyak terima kasih, lalu bergegas pulang. Setiba di rumah, ibunya menyambut dengan pelukan hangat, wajah cemas sekaligus lega, "Putri, dari mana kamu seharian ini, ibu tidak tahu harus mencari kamu ke mana. Putri, selamat ulang tahun ya. Ibu telah membuat semua makanan kesukaan Putri. Putri pasti lapar kan! Ayo nikmati semua itu." Putri pun menangis dan menyesal di pelukan ibunya. Dan yang membuat Putri semakin menyesal, ternyata di dalam rumah hadir pula sahabat-sahabat baik dan paman serta bibinya. Ternyata ibu Putri membuatkan pesta kejutan untuk putri kesayangannya. Seringkali kita sebagai anak-anak Tuhan berpikir negatif terhadap apa yang Tuhan lakukan untuk kita. Sehingga itu menyebabkan kita ngambek bahkan marah kepada Tuhan. Tidak jarang pula akhirnya kita berusaha lari dan mencari kepuasan sendiri. Namun, mari kita renungkan seberapa besar berkat yang sudah Tuhan berikan kepada kita, baik itu berkat secara jasmani ataupun rohani. Belajarlah bersyukur atas semua yang sudah kita terima dari Tuhan, karena rancangan yang Tuhan berikan adalah rancangan yang indah yang memberikan sukacita dan damai sejahtera. Bila saat ini, kita mungkin sedang mengalami kejadian-kejadian yang di luar keinginan kita, jangan cepat-cepat kecewa sama Tuhan. Jika sampai saat ini, doa kita mungkin belum juga di jawab oleh Tuhan, jangan cepat-cepat marah dan berburuk sangka sama Tuhan karena kita tidak pernah tahu, kalau Tuhan sedang menyiapkan pesta kejutan bagi kita anak yang dikasihi-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampuni aku karena aku sering bersungut-sungut dan marah pada-Mu ketika sesuatu terjadi tidak seperti yang kuinginkan. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 21 Januari 2024 Bacaan: “Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum.” (Yakobus 5:9) Renungan: Sikap saling menyalahkan sudah berkembang ketika pertama kali manusia diciptakan. Ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa karena memakan buah terlarang, Adam menyalahkan Hawa karena Hawa telah membujuknya. Ketika Hawa diminta pertanggungjawaban, Hawa menyalahkan ular karena ular itu telah membujuknya. Sikap seperti ini tampaknya menurun pada orang-orang Israel. Setiap kali mereka menemui kesulitan dalam perjalanan, mereka langsung menyalahkan Musa yang telah membawa mereka keluar dari Mesir, lalu membandingkan keadaan mereka yang jauh lebih baik sebelum meninggalkan Mesir. Sikap mereka membuat Tuhan marah dan menghukum mereka. Sebagai orang beriman, kita mungkin juga sering bersikap seperti ini. Ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai harapan kita, kita jadi mudah mengeluh dan menghakimi orang lain. Kita merasa paling benar dan tidak bisa disalahkan. Apalagi saat kita menyalahkan Tuhan. Kita lupa bahkan tidak mau bersyukur karena melihat segala sesuatu dengan pola pikir dan sudut pandang negatif. Jika hal ini terjadi, maka bisa dipastikan kita akan memiliki banyak musuh, bahkan Tuhan sendiri yang akan memusuhi dan menghukum kita karena kebodohan kita. Ini adalah awal dari kehancuran. Bukan hanya kehancuran diri kita sendiri, tapi juga orang-orang disekitar kita. Oleh karena itu janganlah kita mudah mengeluh apalagi saling menyalahkan karena itu hanya akan mendatangkan hukuman Allah. Bersabarlah jika yang terjadi mungkin tidak sesuai dengan harapan kita. Kendalikan diri kita dan lihat ke dalam. Periksa dan introspeksi diri, kesalahan apa saja yang mungkin kita lakukan sehingga terjadi hal yang tidak kita inginkan. Kita tidak perlu menyalahkan atau menghakimi orang lain, apalagi menyalahkan Tuhan. Tekunlah dalam doa dan segala perbuatan baik. Lakukan dengan tulus. Akui kesalahan-kesalahan yang kita lakukan dengan sengaja maupun kesalahan-kesalahan yang tidak kita sadari. Mohon ampun kepada Tuhan. Percayalah Tuhan mempunyai rencana yang indah dan akan selalu memberikan yang terbaik dalam hidup kita jika kita mau setia dan sabar dalam menjalani setiap proses yang Tuhan persiapkan untuk kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penuhilah hatiku dengan ucapan syukur atas setiap berkat yang sudah Kau berikan maupun yang tidak Kau izinkan terjadi dalam hidupku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 31 Desember 2023 Bacaan: "Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan jangan lupakan segala kebaikan-Nya!" (Mazmur 103:2) Renungan: Saat berada di penghujung tahun atau sebelum memasuki hari ulang tahun, kita diharapkan selalu merefleksi diri dan bertanya kepada Tuhan, "Tuhan, apa saja yang sudah saya lakukan selama ini? Apakah menyenangkan hati Tuhan atau membuat Tuhan sedih?" Di dalam permenungan pribadi, Tuhan membuat pikiran kita mengingat tentang kebaikan Tuhan yang tidak pernah habis-habisnya, baik saat kita sudah melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh bahkan saat kita gagal dan merasa jauh dari Tuhan. Pemazmur mengalami liku-liku kehidupan yang seperti kebanyakan manusia alami, ia mengalami masa-masa sulit dan masa-masa bersukacita. Meskipun demikian, pemazmur selalu menutup mazmurnya dengan rasa syukur kepada Tuhan. Tidak ada alasan untuk tidak memuji kebaikan-Nya. Tak jarang manusia sering kali melupakan kebaikan Tuhan dan menganggap semua keberhasilan adalah hasil dari jerih lelahnya. Namun saat kita gagal, kita protes dengan Tuhan. Bersyukur Tuhan tidak mendendam, malahan la selalu mengasihi dan sabar terhadap kita. Sejak dulu kala Tuhan terbukti sangat setia dan baik kepada orang-orang yang mengasihi-Nya. Terlebih lagi kebaikan-Nya sungguh nyata saat la sendiri rela memberikan diri-Nya melalui Yesus Kristus dan mati bagi kita. Apakah kita selalu ingat akan kasih dan kebaikan-Nya itu? Mengucap syukurlah, sebab segala kejadian hidup kita tidak lepas dari kebaikan Tuhan. Percayalah, jika Tuhan tidak baik tidaklah mungkin la menciptakan kita di dunia ini. Bahkan saat kita jatuh dalam dosa, Tuhan memikirkan solusi agar kita tetap punya keselamatan dan jaminan hidup kekal. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih atas penyertaan-Mu di tahun ini. Aku percaya di tahun yang baru nanti kuasa penyertaan-Mu pun akan terjadi dalam hidupku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 3 Desember 2023 Bacaan: "Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi, untuk memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaan-Mu di waktu malam, dengan bunyi-bunyian sepuluh tali dan dengan gambus, dengan iringan kecapi." (Mazmur 92:2-4) Renungan: Surat ini dituliskan untuk kita yang saat ini sedang mengalami sukacita, kesenangan, kesuksesan dan segala hal yang membuat kita berbahagia. Surat ini juga dituliskan untuk kita yang sedang menghadapi krisis. pergumulan hidup, kesedihan, kepahitan hati, tekanan dan masalah. Surat ini dituliskan untuk mengingatkan kita akan apa yang semestinya kita lakukan dalam segala situasi sehingga kita akan mengalami sukacita serta kelegaan ketika kita melakukan pesan yang ada di dalamnya. Penulis surat ini sangat berharap bahwa kita akan senang membacanya dan bersukacita melakukannya. Anakku terkasih, Ketika hal-hal yang indah datang di dalam hidupmu, datanglah kepadaku dan bersyukurlah. Ketika engkau diberkati secara keuangan dan materi, bersyukurlah. Ketika engkau bangun pada pagi hari yang indah dan matamu kagum memandang ciptaan-Ku, bersyukurlah. Ketika engkau mendapatkan kedudukan yang baik di perusahaanmu dan engkau mendapat kepercayaan dari atasanmu, bersyukurlah. Tetapi, ketika kesukaran datang, ketika pertanyaan-pertanyaan memenuhi pikiranmu, ketika keadaan keuanganmu memburuk, ketika tidak ada yang berpihak padamu, ketika semua orang menyalahkanmu, engkau juga harus tetap bersyukur. Kau harus tahu bahwa semua itu ada di bawah pengawasanku. Engkau harus bersyukur karena di dalam setiap hal yang menjengkelkan di pemandangan matamu, Aku sedang mengerjakan apa yang Aku kehendaki melalui situasi-situasi tersebut. Aku telah berjanji tidak akan meninggalkan atau membiarkan engkau. Aku mengasihimu dan Aku selalu dekat denganmu bahkan lebih dekat dari air mata dan persoalanmu. Di saat-saat baik, biarkan rasa syukurmu mengalir dari hati yang penuh kegembiraan, dan di saat-saat sulit, biarkan rasa syukurmu mengalir dari hati yang percaya pada-Ku. Yang Setia, Tuhan mu Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa jalan yang kita lalui akan selamanya mulus dan bebas hambatan. Tetapi Ia menghendaki agar dalam setiap keadaan baiklah kita mengucap syukur karena mengetahui bahwa Tuhan yang berkuasa ada di atas semua yang terjadi. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku mau bersyukur untuk setiap keadaan yang Engkau izinkan terjadi di dalam hidupku karena aku percaya bahwa tangan-Mu senantiasa menuntunku dan Engkau tidak pernah meninggalkan aku. Amin. (Dod).
Kali ini, kita akan membongkar misteri di balik kesulitan bersyukur. Mengapa seringkali kita merasa sulit untuk menghargai hal-hal baik dalam hidup? Temukan jawabannya dan pelajari mengapa rasa syukur bisa menjadi tantangan. Apakah musuh utama dari bersyukur adalah kebiasaan fokus pada hal buruk? Ataukah kita sulit bersyukur karena terlalu terbiasa dengan kebaikan yang ada di sekitar kita? Simak untuk menemukan alasan di balik kesulitan bersyukur dan bagaimana kita bisa belajar untuk menumbuhkan rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita bersama-sama menjelajahi misteri ini dan memahami pentingnya bersyukur untuk kebahagiaan dan kesejahteraan kita! Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 17 November 2023 Bacaan: "Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria." (Lukas 17:15-16) Renungan: Sementara Yesus akan memasuki sebuah kampung, maka datanglah sepuluh orang kusta yang telah diasingkan di luar kampung. Mereka telah mendengar berita tentang perbuatan Yesus yang menyembuhkan banyak orang dan ketika mereka melihat Yesus, maka berteriaklah mereka secara serentak, "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" Dari kejauhan kesepuluh orang kusta tersebut memohon kesembuhan dari Anak Allah yang Mahakudus. Melihat pengharapan di mata sepuluh orang itu, timbullah rasa iba dalam hati Yesus dan Ia berkata, “Pergilah, tunjukkanlah dirimu kepada para imam.” Kesepuluh penderita kusta itu tidak dapat berkomentar apa-apa lagi, karena Yesus telah memerintahkan mereka untuk menunjukkan diri mereka kepada para imam., padahal mereka belum menceritakan penderitaan yang dialaminya. Dalam benak mereka timbul pertanyaan, “Mengapa Yesus menyuruh kita memperlihatkan diri kepada para imam, padahal Ia tahu bahwa para imam pasti menolak menemui kita, karena kita dianggap najis.” Namun karena itu adalah perintah dari Yesus, mereka mau tidak mau berjalan menuju desa untuk memperlihatkan diri mereka kepada para imam. Belum jauh mereka berjalan, tiba-tiba seluruh kulit mereka yang tadinya memutih kini kembali normal. Tidak ada tanda-tanda bahwa mereka pernah menderita kusta. Kesepuluh orang yang telah disucikan itu begitu bahagianya, mereka berlarian ke desa, untuk mendapatkan surat pernyataan dari para imam bahwa mereka telah sembuh dan diperbolehkan hidup sebagai manusia normal. Salah satu dari sepuluh orang yang telah ditahirkan berhenti, lalu berbalik dan mengikuti Yesus. Dia tersungkur di kaki Yesus itu bersyukur pada-Nya. Dengan wajah penuh pertanyaan Yesus berkata, "Bukankah ada sepuluh orang yang menjadi tahir, mengapa hanya engkau seorang yang kembali? Di manakah yang sembilan orang lainnya? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari engkau hai orang asing?" Kemudian Yesus berkata lagi kepada orang Samaria itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau." Saat mengalami kesulitan kita berseru kepada Tuhan, memohon pertolongan-Nya. Dengan penuh belas kasihan Tuhan mengulurkan tangan-Nya untuk menolong kita. Namun, setelah menikmati segala berkat-Nya yang melimpah, sering kali kita lupa diri dan tidak setia kepada-Nya, seperti sembilan penderita kusta yang tidak tahu berterima kasih. Jika kita menyadari bahwa kita adalah orang yang sudah “dibersihkan” dari segala dosa dan menerima kebaikan Tuhan yang berlimpah, maka sudah sepatutnya kita mengucap syukur di hadapan-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, kesombongan telah membuat aku lupa bahwa Engkau adalah Tuhan yang mendatangkan segala kebaikan dalam hidupku. Ampuni aku ya Tuhan karena tidak tahu bersyukur dan tidak berlaku setia di hadapan-Mu. Amin. (Dod).
Laporan berita padat dan ringkas dari Borneo bersama Fauzi ZIn #AWANIBorneo 2 November 2023 Jangan tangguh lagi, Shafie Apdal mahu MA63 segera dilaksana Autonomi pendidikan Sarawak akan dibincang dalam masa terdekat Keluarga Missclyen hargai keprihatinan Raja Permaisuri Agong #AWANInews #MalaysiaBangkit Saksikan #AWANIBorneo setiap hari 7 malam di saluran 501 Astro AWANI dan astroawani.com
Bumin Nucha dan Pak Ario kali ini mencoba kartu CONNEXION by Heart Inc dari Zola Yoana, Matchmaker & Science-based Relationship Coach untuk tes kekuatan hubungan. Ternyata banyak hal-hal yang gak pernah kita sangka untuk dikulik bareng pasangan bisa kita ketahui setelah main kartu ini. Mulai dari cara pandang pasangan tentang uang sampai alasan kita jatuh cinta. Penting banget lho buat rutin deep talk bareng pasangan, biar semakin kenal satu sama lain, dan bahkan “membongkar” hal-hal yang kita gak tahu sebelumnya tentang pasangan.
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 21 Juli 2023 Bacaan: "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia." (Pengkhotbah 5:9) Renungan: Suatu hari Jessica menerima sebuah bingkisan dari sahabatnya. Jessica kembali ke rumah dan membuka bungkusan itu yang ternyata berisi baju kaos. "Ah, ternyata cuma kaos seharta Rp 35.000, gerutu Jessica. Ia kemudian meletakkan kaos itu dan sama sekali tidak berminat untuk memakainya. Pada waktu yang sama, Kevin seorang pengusaha muda yang berhasil, menerima pemberian seorang Ibu pegawai di kantornya, yaitu sebungkus kue yang dibeli dari pasar. Kue yang seharga Rp 3.000. Itu dibawanya pulang dan diletakkan hati-hati di atas piring dan Kevin berdoa mengucap syukur atas kasih Tuhan yang dinyatakan lewat sebungkus kue. Bisa dibayangkan, Kevin yang terbiasa makan kue mahal tetapi dia menghargai dan memandang sangat berarti kue pemberian seharga Rp 3.000,- itu. Itu sebabnya dia diberkati Tuhan. Orang yang merasa puas dan selalu mengucap syukur, berkatnya semakin ditambahkan Tuhan setiap hari. Itu karena mereka menghargai pemberian Tuhan meskipun bernilai kecil. Betapa seringnya kita membiasakan diri hidup dalam sungut-sungut, tidak mengucap syukur dan tidak menghargal berkat-berkat kecil. Kita lebih sering menuntut dan tidak pernah merasa cukup atas kebaikan orang lain kepada kita. Kita menuntut agar orang lain bersikap begini dan begitu, kita menuntut agar mereka lebih memerhatikan kita, tetapi kita mengabaikan dan tidak pernah memerhitungkan banyak hal yang sudah mereka lakukan untuk kita. Marilah kita tinggalkan rasa tidak puas ini dan belajarlah mengucap syukur untuk tempat tinggal, pakaian, makanan, orang tua, anak, teman, pekerjaan, sekolah, upah dan untuk segala yang bisa kita nikmati, maka berkat Tuhan akan mengalir atas kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Terima kasih Bapa, untuk semua berkat-berkat baik kecil ataupun besar yang telah aku terima selama ini. Ajarilah aku untuk senantiasa mengucap syukur atas semuanya itu. Lepaskanlah semua sungut-sungut dan gerutuan dari diriku, agar itu semua tidak menjadi penghalang bagi berkat-Mu untuk mengalir dalam kehidupanku. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 27 Juni 2023 Bacaan: "Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar." (1 Tim 6:6) Renungan: Mungkin kita pernah berpikir bahwa orang kaya atau mereka yang sukses dan memiliki segalanya adalah orang yang paling merasa bahagia. Tetapi kenyataannya tidaklah selalu demikian. Ada orang-orang kaya yang mati dalam ketidakbahagiaan sekalipun mereka memiliki segalanya. Atau kita berpikir karena orang miskin itu hidupnya lebih sederhana, maka mereka tidak akan dipusingkan dengan berbagai hal. Namun banyak juga orang miskin yang sangat tidak bahagia, dan mereka merindukan untuk menjadi kaya. Lalu, di manakah kita akan menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya? Kebahagiaan yang sesungguhnya bukan menjadi orang kaya atau menjadi orang miskin. Kebahagiaan yang sesungguhnya terletak pada hati yang merasa puas dan selalu bersyukur atas karunia Tuhan dan berkat-berkat yang Ia percayakan kepada kita. Sebanyak apapun Tuhan memberkati kita, tetapi jika tidak ada rasa puas dan ucapan syukur di dalam hati kita, maka kebahagiaan itu akan tetap menjauh dari hidup kita. Belajarlah merasa puas dan bersyukur atas keberadaan kita, maka kebahagiaan berpihak pada kita. Tuhan Yesus memberkati, Doa: Tuhan Yesus, aku mohon ampun jika aku sering merasa tidak puas akan keberadaan diriku sendiri dan selalu ingin menjadi seperti orang lain. Aku sadar bahwa setiap orang diciptakan unik adanya dan berbeda satu dengan yang lain. Ajarilah aku untuk bersyukur atas keberadaanku saat ini, sebab aku percaya ada rencana indah dalam setiap kehidupan manusia yang Kau ijinkan tinggal di dunia ini. Nyatakanlah kehendak-Mu yang terbaik dalam hidupku, agar hidupku semakin berarti untuk kemuliaan nama-Mu. Amin. (Dod).
Pembawa Renungan : RD. Adam Suncoko Malang Yoh. 19:25-34.
Ps. Joshua Marthio - Bersyukur Atas Kekecewaan
Keselamatan dalam Yesus Kristus bukan hanya menghindarkan kita dari api kekal, bukan hanya menyelamatkan jiwa kita dari api kekal, tetapi juga menyelamatkan karakter kita. Justru karakter yang diselamatkan, karakter yang diubah, inilah yang membuat seseorang layak masuk Kerajaan Surga. Bersyukur kita masih menyadari hal ini. Mata pengertian kita dibuka melihat realitas ini. Maka, yang sekarang... Continue reading → The post Saleh atau Salah appeared first on Truth Voice.
Pembawa Renungan : RP. Siprianus Tukan, SSCC Yogyakarta Luk. 17:11-19.
Episot yang berisi cerita dari para SOBER. Silahkan jika ada yang ingin bertukar cerita, email di podcast.bercanda@gmail.com atau social medianya di Podcast Bercanda!
Berikut rekaman audio MP3 kajian islam ilmiah tematik yang telah dilaksanakan pada, Hari : AhadTanggal :16 Muharram 1444 H/14 Agustus 2022 Bersama Pemateri :Ustadz Abu Ya'la Kurnaedi, Lc. حفظه الله Radio Tarbiyah Sunnah · Kabar Gembira Bagi Orang Yang Bersyukur – Ustadz Abu Ya'la Kurnaedi, Lc. حفظه الله Silahkan didownload. Audio dapat didengar melalui Media Player Android, […] The post Kabar Gembira Bagi Orang Yang Bersyukur – Ustadz Abu Ya'la Kurnaedi, Lc. حفظه الله appeared first on Radio Tarbiyah Sunnah 1476 AM.
Episode kali ini adalah episode kompilasi bahasan tuntas dari Kitab Bulughul Maram karya Ibnu Hajar Al-‘Asqalani, Kitab Shalat yang dipandu oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc. Ini adalah bahasan ringkas yang bersumber dari Syarh para ulama terutama dari Minhah Al-‘Allam fii Syarh Bulugh Al-Maram karya Syekh ‘Abdullah Al-Fauzan, Fath Dzi Al-Jalali wa Al-Ikram bi Syarh Bulugh Al-Maram karya Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, dan Subul As-Salam Al-Muwshilah ila Bulugh Al-Maram karya Muhammad bin Isma'il Al-Amir Ash-Shan'ani. Silakan catat faedah berharga dari pembahasan ini dan amalkan ilmu yang telah didapat. Semoga bermanfaat :)