Podcast ini berisi curhatan, kata-kata, puisi yang pernah aku rasain dalam hidup. Yang pernah aku pikirin tentang apapun.
Terkadang, kita perlu meninggalkan kenyamanan buat mencari pengalaman. Mungkin udah telat banget ngebahas merantau di usia segini. But, it is okay. Lebih baik terlambat, daripada tidak sama sekali, kan?
Kenapa takut mati? Kenapa takut menikah? (Maaf masih kasar banget, tapi semoga nyampe maksudnya ya)
Sebuah insight dari kelas KEY @yukngajijogja (sesi hijrah). Monggo dikoreksi
Sebuah insight dari kelas KEY (Sesi Aqidah) dari @yukngajijogja. Mohon dikoreksi jika ada kesalahan. Syukron
Padahal. Ga harus nunggu awal bulan bulan mulai ulang semuanya.
Orang urakan juga butuh terjadwal di beberapa kesempatan
Kompilasi ocehan beberapa bulan terakhir...✨00.00 Takut ketemu orang✨ 09.33 I hope he not reliased✨ 13.47 I delete all of you✨ 15.43 Never Not✨ 22.57 Pembenaran ✨26.33 Perihal kehilangan✨ 30.14 Random chat✨ 41.18 Kamu Lagi ✨45.38 Perihal Pilihan✨ 47.26 Beda✨ 50.38 Ngajar?✨ 55.17 Good habit ✨1.04 52 Pulang
Kalo pake ayat ayat Allah mah gapapa kali ya?
Episodes healing again. Karena hidup itu dinamis, kadang butuh healing kadang bahagia. Semangat, dan selamat menikmati hidup.
Sobat curhat perspektif - Gapapa, ga harus selalu ngerti kok
Kamu perlu tahu seberapa insecurenya aku membuat podcast ini. Tapi karena sudah terlanjur terbit, semoga bermanfat :)
Ngobrol bareng fin (27 agustus 2020). Maaf memang tidak ada isinya. Karena kita masih sama sama kopong :v
Kita saling suka, tapi kini harus saling lepas. Aku tahu, melepasmu berarti siap kehilanganmu selamanya.
Ada hal yang harus di-yaudah-in gitu aja :)
Ada beberapa hal yang tak dapat dijawab sekarang, tak perlu dipikirkan mendalam cukup tunggu saatnya nanti terjawab sendirinya
Sudah cukup kita bersahabat dengan covid. Lekaslah sembuh ya bumiku.
Tidur itu pelarian teraman tanpa harus pergi kemana mana.
Buat kamu yang masih di perantauan, kamu kuat. Semangat yaa.
Stay safe ya gais. Jaga kesehatan. Tetep waspada. Sama virus, sama maling, sama pikiran kita sendiri juga. Calm gessss. No panic.
LDR kali ini adalah lanjutan dari episode sebelumnya. Cuma kali ini langsung dari @schmebuloc. Ini first time collaboration. So, mohon maaf masih belajar
Senang karena bebas suka dan kagum tanpa dia tahu. Tapi, sedih juga karena dia nggak pernah ngertiin perasaan saya.
Hidup itu perlu didengar dan mendengar. Perlu buat cerita bareng dan komunikasi sama orang lain. Entah itu di circle frekuensi yang sama atau beda.
Long Distance Relationship itu ga mudah lo. Yakin udah siap? Kalo udah siap yuk jalanin bareng bareng berjuang bareng bareng. Kalo belum siap? Ya sabar dulu, kita jalan masing masing. Kalo jodoh bakal ketemu.
Ada perasaan yang memang dipaksa bungkam sekian tahun, hanya karena saya ngga berani buat bilang.
Gagal itu gapapa. Kamu mau marah, kesel, sedih, kecewa, bahkan terpuruk sekalipun itu gapapa. Tapi inget, jangan lama lama. Masa depanmu yang lain menunggu buat kamu pikirin. Keep fighting
Kita pernah jadi anak kecil dan suatu saat bakal punya anak kecil
Ups, manusia memang tempatnya di ketidakpuasan dan ketidaksempurnaan. Ada aja pengennya.
Setiap orang butuh waktu buat sendiri. Meskipun banyak dan sedikitnya itu opsional. Bukan karena gaada temen atau gamau punya temen. Tapi, karena kadang manusia butuh untuk paham dirinya sendiri.
Motivasi diri adalah yang dorongan ter-ngaruh buat kemajuan diri. Niat.
Tahun berganti, tak begitu berarti agaknya. Yang berarti adalah kesadaean besar dalam hati. Dan perubahan yang terjadi.
Waktu sangatlah berharga, saking berharganya ga bisa dibeli pake apapun :)
Bicara, menulis, dan tersiam. Terkadang, manusia hanya bisa melakukan satu diantaranya.
Terkadang, tolong ingatkan aku. Aku pernah bahagia. Iya, mari lihat kembali ke belakang.
Hidup itu adil teman, tak perlu kau bandingkan dengan hidup orang lain. Cukup jalani saja.
Curhat itu sah-sah saja. Harus malah. Kalo bingung curhat sama siapa, curhat aja ke Dia :)
Tentang teman, yang posisisnya ga sembarangan lagi. Kamu itu keluarga buatku, so jangan pergi daiku.