Membicarakan seni dan sekitarnya lebih baik daripada membicarakan orang lain. Walau isinya ini ada beberapa yang membicarakan orang lain, namun konteksnya tetap membicarakan seni dan sekitarnya. Paham ya.
Materi asinkronus 2
[PART 2] Intelektualitas Seni dan Performance Arts with Heri Dono [Part 2] Melanjutkan dari bagian pertama (di podcast sebelumnya), pada akhirnya kita mengarah pada kekaryaan Heri Dono. Karya-karyanya memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat, dan selalu memberikan efek keterpanaan ketika menikmatinya. Di bagian kedua ini, Heri Dono memaparkan konsep awal kekaryaannya, terutama pada dua karya yang dianggap sebagai pijakan awal dalam berkeseniannya yaitu Akuarium Art dan Mubeng Art yang dibuat pada periode 1980an. Lalu, Heri Dono juga memaparkan terkait performativitas, multimodalitas, interaktivitas yang ada dalam karyanya sehingga karya instalasinya dapat dinikmati sebagai performance arts. Silakan disimak. Terima kasih.
Intelektualitas Seni dan Performance Arts with Heri Dono [Part 1] Diskusi soal mana yang lebih penting antara pengetahuan teoretik vs praktik masih sering didengar ketika membicarakan soal seni. Hal tersebut seolah menjadi tameng bagi masing-masing penggemarnya, terutama untuk melindungi keterbatasannya terhadap hal lainnya. Secara tidak langsung, hal tersebut sedikit mereduksi kompleksitas seni sehingga mengurangi estetika, pewacanaan, dan ketubuhan dari sebuah karya. Oleh karenanya, kali ini kita akan mendengar bagaimana Heri Dono menjelaskan itu semua dalam istilah intelektualitas seni. Silakan disimak.
Pembacaan Artikel - “Pendidikan Untuk Siapa?”, A. Sudiarja di BASIS no.07-08, 2002
Saya kemarin tertusuk dengan duri-duri yang ternyata saya pupuk sejak beberapa waktu lamanya. Ketika ia meledak, maka kuanggap saya berada dalam tahap 'bad life'. Namun, apakah demikian? Tentu saja tidak. Eh ngapain tak jelasin disini ya? Tonton saja videonya sampai habis. Semoga bisa menjadi salah satu referensi kalian.
Karena kita hidup di saat ini. Nggk usah banyak membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain. Jadilah dirimu sendiri. Fokus untuk memperbaiki dirimu sendiri. Fokus untuk mengeksplorasi dan mengembangkan potensi yang kau miliki. Semangat terus ya para generasi muda. Kalian penuh potensi.
Saya mau berpisah untuk kesekian kalinya dengan teman-teman saya. Namun, apakah perlu meratapi sebegitunya? Apa sih teman itu? Bagaimana filosofinya? Bahasan ini akan dibahas menjadi beberapa bagian. Tolong sabar. Maklum, saya ngrekam cuma pakai HP dan maksimal sekitar 30 menit. Itu udah umup bin panas banget HPnya. Jadi tak eman-eman. Pasti ada lanjutannya, santai saja.
Itu sudah tak tulis di judul. Isinya suara ini tentang kurikulum, metode pembelajaran, dan evaluasi pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Ya itu sudah tak tulis, tentang hakikat, dasar, dan tujuan pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Sedikit tinjauan istilah indigenisasi.
Ini tentang indigenisasi pendidikan dan rasionalitas revitalisasi praksis pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Ini soal disensus dan dekonstruksi seni, yang menjadikan sesuatu keluar dari bingkainya, atau sesuatu masuk ke dalam bingkai. Monggo disimak.
Membongkar struktur seni dalam kaitan seniman sebagai subjek
Soal seni, desain, dan gaya hidup
Ini agak hangat bro n sis. Tentang antropologi inderawi.
Ngomongin ringan banget soal teknologi digital, dan emang sengaja belum bahas tiktok ya gaes
ini sharing soal berbicara. Sharing ya gaes. Jadi ya sederhana saja ini isinya.
ini suaranya Rony K Pratama. Seorang pakar dalam menulis. Suara ini hasil teleconference antar pegunungan, jadi mohon maaf jika suaranya kurang oke. Selamat menikmati.
Soal membaca, ya ini baru pengantar. Baru pengantar banget. Awal banget lah pokoke ya.
Saat-saat #dirumahaja membuat pikiran saya melayang-layang. Soal riset, soal konten, soal dagangan, soal lain-lain, dan sampai membawa saya ke memori yang sampai saat ini masih ada di sana. Teater Lecak. Ini adalah awalan, siapa tau besok buat lanjutannya. Siapa tau kan ya. Manusia tidak ada yang tau.
ini episode terakhir. Maaf suarane gak begitu bersih, karena ini via telepon terus direkam. Ndelalahe kok ya sinyal pengaruh. Ya maap.
Ini sy duet sama Pak Ariffudin.
Penjelasan singkat. Singkat bet. Sudah jelas sebenernya bro n sis dari surat edarannya.