Bicara itu mudah yang menjalaninya yang sulit. Kita ga tau persis apa dan bagaimana tantangan dan situasi yang dihadapi seseorang, jadi tahan diri agar tidak menghakimi. Jangan biasakan pikiran negatif. apalagi sampai perkataan yang buruk sampai keluar dan menyakiti hati padahal kita belum tahu situasi yang terjadi. Jadilah suportif, bukan yang destruktif
Tidak ada sesuatu yang terjadi dengan sendirinya. Tentu ada hal-hal yang dilakukan sebelumnya. Entah bermula dari kesengajaan atau tidak. Ketika dilakukan terus menerus akan menjadi kebiasaan hingga membentuk gaya hidup. Apa yang dulunya dianggap sulit bahkan aneh jadi biasa dan wajar. Perhatikan gaya hidup kita, cermati kebiasaan kita dan awasi hal-hal yang kita kerjakan sehari-hari sebab dari situlah pribadi dan masa depan kita terwujud.
Pernah ga berpikir apa dampak hidup kita bagi orang lain? Apakah orang senang ketika kita datang? Atau sebaliknya? Sebal, kesal atau takut? Kita pun memiliki orang-orang favori t dalam hidup kita. Sahabat atau orang-orang yang kita nyaman dengannya…..tidak berdasarkan penampilan atau wajah tapi kepribadian atau pembawaan. Memang tak perlu dan tak mungkin kita menyenangkan semua orang. Tapi paling tidak, jadilah orang yang baik.
Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru berupa gagasan maupun karya yang belum pernah ada, dalam bentuk baru maupun kombinasi dengan hal-hal tersedia. Dari metodenya, konsep, pengertian, perencanaan dan seni baru. Caranya bisa kreatif tapi tujuannya, ujung-ujungnya tidak selamanya baik. Kita bisa kagum terhadap konsep atau cara kerja yang kreatif, tapi tak sepatutnya kita selalu mengiyakan motif yang jahat dan tidak pada tempatnya. Kita memang tidak bisa menahan orang lain berbuat sesuatu sesuai keinginan atau rencananya, tapi kita masih punya pilihan untuk tidak mengikuti yang salah, yang tidak pada tempatnya. Kita penentu langkah apa yang kita ambil. Jika orang lain bisa menggunakan cara kreatif untuk melakukan hal yang salah, kita pun perlu kreatif beralasan untuk menolak melakukan hal yang salah.
Seorang anak meniru dari apa yang dilihat. Dari orang tuanya, dari lingkungannya. Demikian pula dengan apa yang didengarnya terus menerus. Cepat atau lambat akan memengaruhi cara ia berpikir, bertindak dan merasa. Dari yang sebelumnya ga tertarik, jadi penasaran. Dari yang ga suka, bisa berubah menjadi suka. Dan lain sebagainya. Berhati-hatilah terhadap apa dan siapa kita bergaul sebab itu turut membentuk karakter kita, hidup sekarang dan yang akan datang.
Harga Diri pandangan keseluruhan dari individu tentang dirinya sendiri. Mempertahankan harga diri bisa salah kaprah. Ada yang membela diri demi harga diri. Ada yang mengeraskan hati, demi harga diri. Ada yang menempuh segala cara… katanya demi harga diri. Seberapa besar harga diri kita? Jika kita rela mengorbankan hubungan baik untuk sebuah harga diri maka sesungguhnya pikiran dan hati kita picik. Padahal jika hubungan kita baik, hati dan hidup kita akan semakin luas.
Berbicara tentang pelayanan, bukan hanya orang yang bekerja di bidang jasa saja yang harus memperhatikan cara ia melayani. Tetapi sesungguhnya dalam hidup ini kita semua sedang melayani dan semestinya melayani dengan cara yang baik. Bagaimana kita berbicara terhadap orang lain, bagaimana cara kita memperlakukan orang lain, bagaimana kita bekerja dan bekerja sama dengan orang lain. Semua itu memperlihatkan cara kita melayani. Kualitas kita. Jika kita tidak berkenan dengan cara orang lain melayani atau memperlakukan kita, awasi juga bagaimana kita memperlakukan orang lain, cara kita bekerja dan bekerja sama dengan orang lain.
Rasa tak terlihat, namun penting. Ketika rasa itu berubah, maka hati orang pun bisa berubah. Terlebih ketika hilang rasa, tak ada rasa, hambar, orang akan pergi, menjauh. Rasa itu perlu dijaga agar tak sirna kualitasnya, komposisinya, cita rasanya yang tak tergantikan dengan yang lain Tak hanya tentang makanan, tapi juga hubungan dan peranan
Berbuat baik atau jahat itu pilihan. Nurani kita seringkali berbisik dan mencegah kita berbuat jahat. Kita ini ciptaan TUHAN dan TUHAN itu baik. Pada dasarnya kita diciptakan untuk melakukan hal yang baik. Hanya saja, keinginan atau nafsu manusia lah yang membuat kita terpikat berbuat jahat. Jangan sedikit-sedikit salahkan setan atau mengambinghitamkan orang. Kita sudah diberi akal budi untuk menimbang.
Prioritas adalah keadaan ketika seseorang atau sesuatu diangap atau diperlakukan lebih penting daripada yang lainnya. Jadi didahulukan, diutamakan. Prioritas masing-masing orang berbeda. Tergantung situasi dan kondisinya. Seorang yang sudah menikah tentu perlu memprioritaskan keluarga intinya. Pasangannya terlebih dahulu, lalu anak-anak dan seterusnya. Prioritas yang lajang, Orang tuanya, kakak atau adik dan aktivitasnya. Diantara semua kebutuhan, tentu perlu memprioritaskan yang primer terlebih dahulu, lalu sekunder baru tersier. Jangan dibalik-balik. Harus menahan diri bagi yang belum bisa memenuhi kebutuhan sekunder, apalagi tersier. Sebab jika tidak, pada akhirnya kita sendiri yang merasakan akibatnya. Orang lain hanya bisa berkomentar dan melihat dari kejauhan. Kita sendiri yang menanggungnya. Jadi, atur sebaik mungkin prioritas hidup kita.
Keinginan tercapai, tentu kita senang. Tapi mengapa gak semua keinginan kita tergapai? Kadang, keinginan lebih kuat dari tindakan. Harapan lebih tinggi daripada usaha. Omongan lebih besar dari penerapannya. Atau, meski niat dan upaya sudah berkobar, bisa jadi bukan hal yang terbaik dan belum waktunya untuk kita terima. Dalam hidup ini kita pun perlu belajar sabar dan ikhlas menerima karena ga semuanya milik kita. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/sherly-grezia/message
Jika kita ga suka, kita akan menghindar, menolak. Tapi terkadang ketidaksukaannya kita baru sebatas asumsi, pikiran kita, perasaan kita, dari katanya orang dan lain sebagainya. Belum tentu karena memang tidak suka dan tidak bisa. Untuk tahu kebenarannya, kita harus mencari tahu, melihatnya sendiri, mencobanya sendiri. Jadi kalau belum tahu sendiri, belum lihat sendiri, belum merasakannya sendiri, lebih baik diam saja. Jangan buru-buru menilai. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/sherly-grezia/message