POPULARITY
Siapa lagi menjemputmu berangkat berduka
This book review will explore the world of poetry. One of the most renowned Indonesian poets is Sapardi Djoko Damono. The book "Hujan Bulan Juni" is a collection of poems written by Sapardi Djoko Damono. This poetry anthology contains 102 poems written by Sapardi between 1964 and 1994. Some of the poems in this collection have gained significant recognition, such as "Hujan Bulan Juni", "Aku Ingin", "Perahu Kertas", "Gerimis Kecil di Jalan Jakarta", "Pada Suatu Hari Nanti", "Sehabis Suara Gemuruh", etc. What makes "Hujan Bulan Juni" so special is its ability to capture the essence of life and emotions in Sapardi's eloquent words. His poems touch upon a wide range of themes, from love and nostalgia to the beauty of nature and the passage of time. Each poem is a carefully crafted piece of art, allowing readers to dive into the depth of Sapardi's thoughts and feelings. Furthermore, the reach of this book extends beyond the borders of Indonesia, as it has been translated into English, Arabic, Japanese, and Mandarin. This international recognition speaks to the universal appeal of Sapardi Djoko Damono's poetry. The translations make his work accessible to a wider audience, ensuring that the beauty and profound messages of his poems can be appreciated by people from different parts of the world. In "Hujan Bulan Juni," Sapardi Djoko Damono's words come to life, painting vivid images and evoking deep emotions. This book is not just a collection of poems; it is a journey through the human experience, a testament to the enduring power of poetry to connect people across cultures and languages.
Ini adalah novel persembahan untuk mendiang bapak Sapardi Djoko Damono. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/maripadabaca/message
Sebuah puisi karya Sapardi Djoko Damono
Sebuah puisi karya Sapardi Djoko Damono
Voice over by Arawinda Kirana - Film YUNI (2021)
Resensi ini merupakan bagian dari Kompetisi Podcast Resensi Buku 3 yang berkolaborasi dengan Inti Megah Swara Indonesia dan 7 penerbit, yaitu Gramedia Pustaka Utama, Penerbit Mizan, Penerbit Haru, Buku Mojok, Kepustakaan Populer Gramedia, Bentang Pustaka, dan GagasMedia. - Follow Podcast Resensi Buku di Instagram: @podcastresensibuku | Follow Podluck Podcast Collective di Instagram: @podluckpodcast | Cek tagar #kompetisiresensi3 di Instagram untuk informasi lebih lanjut. - Penafian: pendapat yang disampaikan oleh peresensi tidak mewakili pandangan tim panitia Kompetisi Podcast Resensi Buku.
Aku Lagi
File 15
File 14
File 13
Sebelum sungguh menjadi sadar, bahwa sudah terlanjur terlantar
File 12
File 11
File 10
File 9
File 8
File 7
File 5
File 6
File 4
Resensi Buku Sosiologi Sastra karya Sapardi Djoko Damono yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Diulas oleh Alya Putri (@bacaanalya). Buat kamu para pembaca buku, tungguin Kompetisi Podcast Resensi Buku yang ketiga dalam waktu sangat dekat. Follow di Instagram @podcastresensibuku biar kamu enggak ketinggalan episode terbaru.
Musikalisasi Puisi | "Pada Suatu Hari Nanti" karya Sapardi Djoko Damono | Voice by Cepy Hidayaturrahman
File 3
File 2
File 1
Saatnya membacakan novel lagi. Kali ini, saya memilih Trilogi Soekram karya almarhum Eyang Sapardi Djoko Damono. Novel ini berkisah tentang Soekram, seorang tokoh fiksi yang ditinggal mati penulisnya. Padahal, kisahnya belum lagi rampung. Maka, Soekram protes dan menuntut kepada "Saudara", disinyalir merupakan kerabat atau sahabat almarhum penulis, untuk menyelesaikan kisahnya.
Sebuah coretan kasar sang penulis tentang kisah Soekram dan karakter-karakter yang terlibat di dalamnya. Latar belakang tempat dan waktu juga konflik.
podcast bahasa indonesia tentang puisi
Kolam adalah buku sastra terbaik yang terbit sepanjang tahun 2009. "Di tangannya, kata seolah mendapatkan tuah. Ungkapan verbal lumrah dalah puisi Sapardi menjelmakan sebuah 'dunia di seberang bahasa' yang enigmatik, tempat segalanya terlihat begitu bening tapi sekaligus tak tertembus, begitu akrab namun selalu tak tertangkap."
Kita tak membawa apa-apa. Kita tak membawa kemenyan ataupun bunga, kecuali seberkas rencana-rencana kecil (yang senantiasa tertunda-tunda) untuk kita sombongkan kepada mereka.
Dalam episode kali ini, WAGATA akan membahas salah satu novel karya Sapardi Djoko Damono yang diangkat ke layar lebar.
Sapardi Djoko Damono adalah salah satu penyair terbesar di Indonesia dengan karya-karya yang banyak digemari dan berdampak pada banyak orang. Pada kesempatan ini, saya membagikan pengalaman saya bertemu dengan Sapardi secara langsung dan lewat karya-karyanya.
Untuk beberapa episode ke depan, saya ingin mencoba format baru yang diilhami dari buku Pokok dan Tokoh dari Prof. A. Teeuw dan buku Tokoh + Pokok dari Goenawan Mohamad. Dalam format yang baru ini, saya akan bermonolog menceritakan kesan dan pandangan saya terhadap tokoh-tokoh yang saya kagumi, mulai dari sastrawan seperti Sapardi Djoko Damono, Pramoedya Ananta Toer sampai ke tokoh sejarah seperti Tan Malaka, Soe Hok Gie dan bahkan tokoh negarawan seperti Pak Harto.
Salah satu puisi dalam buku Hujan Bulan Juni karya eyang Sapardi Djoko Damono
Asik aku membaca puisi.
Episode Embun Makna kali ini dibacakan langsung oleh Zamansastra. salah satu Aktivis Peneleh Regional Malang. Pembacaan puisi ini mengambil beberapa judul puisi dari karya Sapardi Djoko Damono. Karena beberapa puisinya tentu sarat akan keromantisan. Namun juga penuh makna yang tak kalah indah seperti apa yang ditulisnya. Selamat menyelam dalam kata dan selamat berbasuh ria :D
"Biar masuk neraka jahanam gerimis itu! Aku mencintai hujan sebab kalau jatuh bilang terus terang dan jelas suaranya, tidak membiarkan aku terpeleset"
Makna apa yang sahabat dapatkan ketika membaca puisi karya pak Sapardi Djoko Damono ini? Boleh ya DM di IG: @vividfitriargarini. Ditunggu ya...
Laptev jatuh cinta kepada seorang perempuan bernama Yulia. Sayangnya, Yulia tak sedikitpun menyukai Laptev. Namun begitu, mereka tetap menikah dan menjalani lika-liku hubungan yang rumit. Anton Chekov mengajak kita menyelami perkembangan masyarakat Rusia pada abad 19 yang diwarnai oleh kelas pedagang. Bagaimana lanjutan kisahnya? Temukan ulasan singkatnya di Episode 119 Podcast Sahabat Buku! Kamu juga bisa mendengarkan pembahasan buku lainnya di Podcast Sahabat Buku! Cukup ketik "Sahabat Buku" di kolom pencarian dalam platform podcast kesayanganmu dan kamu bisa mendengarkan rekomendasi bukunya! Podcast Sahabat Buku bisa didengarkan di berbagai platform seperti Spotify, Apple Podcast, Google Podcast, Anchor, YouTube, dan masih banyak lagi. #podcast #podcastindonesia #podcastbuku #podcastsahabatbuku #sahabatbuku #podcastbukuindonesia #podcastofinstagram #siniar #siniarbuku #siniarindonesia #buku #sinopsisbuku #reviewbuku #ulasanbuku #rekomendasibuku #3tahun #antonchekov #novelterjemahan #sapardidjokodamono --- Support this podcast: https://anchor.fm/sahabatbuku/support
Ruang Tunggu
sepasang sepatu tua tergeletak di sudut sebuah gudang, berdebu. yang kiri terkenang akan aspal meleleh, yang kanan teringat jalan berlumpur sehabis hujan — keduanya telah jatuh cinta kepada sepasang telapak kaki itu. yang kiri menerka mungkin besok mereka dibawa ke tempat sampah dibakar bersama seberkas surat cinta, yang kanan mengira mungkin besok mereka diangkut truk sampah itu dibuang dan dibiarkan membusuk bersama makanan sisa. sepasang sepatu tua saling membisikkan sesuatu yang hanya bisa mereka pahami berdua. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/embunkelana/message
Dalam Doaku - Sapardi Djoko Damono
Cerpen Eyang Sapardi ini terinspirasi dari cerpen Sepotong Senja Untuk Pacarku-nya Om Seno. Mungkin memang ditujukan sebagai balasan atau kelanjutan dari cerpen tersebut. Akantetapi, ternyata 10 tahun kemudian, Om Seno melanjutkan sendiri kisah sepotong senja itu. Sama indahnya, sama tragisnya.
"Marsinah itu arloji sejati". Kamu dibacain buku berjudul Melipat Jarak, karya Sapardi Djoko Damono. Dongeng Marsinah adalah salah satu sajak dalam buku tersebut. (1993-1996)