POPULARITY
Categories
In this special festive edition of Battle Lines, Roland Oliphant and Dominic Nicholls cut through the tinsel to tell a story that actually matters.In aid of, The Not Forgotten, a charity born out of the carnage of the First World War, they are joined by Hari Budha Magar, a Gurkha veteran who lost both his legs while serving in Afghanistan. From a remote village in Nepal to the battlefields of Afghanistan, Harry recounts the moment an IED changed his life and how he rebuilt it again.Join Roland, Dom and Hari for dark humour, blunt honesty and genuine inspiration.Read Jack Rear's profile of Hari Budha Magar: https://www.telegraph.co.uk/christmas-charity-appeal/2025/12/02/first-double-amputee-to-summit-everest/The Not Forgotten is one of The Telegraph's four Christmas charity appeal charities, the others are Motor Neurone Disease Association, Prostate Cancer Research and Canine Partners. You can donate by visiting telegraph.co.uk/appeal2025 or call 0151 317 5247.Producer: Peter ShevlinExecutive Producer: Louisa Wells► Sign up to our most popular newsletter, From the Editor. Look forward to receiving free-thinking comment and the day's biggest stories, every morning. telegraph.co.uk/fromtheeditorContact us with feedback or ideas:battlelines@telegraph.co.uk @venetiarainey@RolandOliphant Hosted on Acast. See acast.com/privacy for more information.
Dec 22,2025 Monday : Misc : Sandhya ,Shriman Narayan Narayan Hari Hari Naam Sankirtan
Śrīla Jīva Gosvāmī has also cited the Cāturmāsya-māhātmya of the Skanda Purāṇa concerning the necessity of chanting Hare Kṛṣṇa in this age: tathā caivottamaṁ loke tapaḥ śrī-hari-kīrtanam kalau yuge viśeṣeṇa viṣṇu-prītyai samācaret “In this way the most perfect penance to be executed in this world is the chanting of the name of Lord Śrī Hari. Especially in the Age of Kali, one can satisfy the Supreme Lord Viṣṇu by performing saṅkīrtana.” (Purport, SB 12.3.52) To connect with His Grace Vaiśeṣika Dāsa, please visit https://www.fanthespark.com/next-steps/ask-vaisesika-dasa/ ------------------------------------------------------------ Add to your wisdom literature collection: https://iskconsv.com/book-store/ https://www.bbtacademic.com/books/ https://thefourquestionsbook.com/ ------------------------------------------------------------ Join us live on Facebook: https://www.facebook.com/FanTheSpark/ Podcasts: https://podcasts.apple.com/us/podcast/sound-bhakti/id1132423868 For the latest videos, subscribe https://www.youtube.com/@FanTheSpark For the latest in SoundCloud: https://soundcloud.com/fan-the-spark ------------------------------------------------------------ #kirtan #spiritualmusic #spiritualsongs #spiritualawakening #soul #spiritualexperience #spiritualpurposeoflife #spiritualgrowthlessons #secretsofspirituality #vaisesikaprabhu #vaisesikadasa #vaisesikaprabhulectures #spirituality #bhaktiyoga #krishna #spiritualpurposeoflife #krishnaspirituality #spiritualusachannel #whybhaktiisimportant #whyspiritualityisimportant #vaisesika #spiritualconnection #thepowerofspiritualstudy #selfrealization #spirituallectures #spiritualstudy #spiritualquestions #spiritualquestionsanswered #trendingspiritualtopics #fanthespark #spiritualpowerofmeditation #spiritualteachersonyoutube #spiritualhabits #spiritualclarity #bhagavadgita #srimadbhagavatam #spiritualbeings #kttvg #keepthetranscendentalvibrationgoing #spiritualpurpose
Ika-4 na Linggo sa Panahon ng Pagdating ng Panginoon (A) Isaias 7, 10-14 Salmo 23, 1-2. 3-4ab. 5-6 Ang Panginoo'y darating, s'ya'y dakilang Hari natin. Roma 1, 1-7 Mateo 1, 18-24
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 20 Desember 2025Bacaan: Katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN. " (Ayub 1:21)Renungan: Pelari berkebangsaan Amerika, Eddie Hart melewatkan lomba pemanasan untuk perlombaan lari 100 meter dalam Olimpiade 1972 di Munich. Akibatnya, dia kehilangan kesempatan untuk memenangkan medali emas dalam perorangan. Akan tetapi dia tidak menyerah. Dia menerima kenyataan itu dengan cara pandang yang baik. Eddie berkata, "Tidak semua yang kita kejar selalu berhasil kita raih. Itulah mungkin pelajaran yang saya dapatkan dalam hal ini. Ada kalanya dalam hidup ini kita mungkin tidak mendapatkan kenaikan gaji seperti yang kita inginkan. Kita harus belajar hidup dengan kekalahan-kekalahan kita. Dan atletik itu sangat berharga karena semuanya adalah menyangkut menang kalah. Sebelum kita menjadi pemenang yang baik, kita harus tahu bagaimana caranya menerima kekalahan". Kenyataan hidup ini terkadang sulit kita terima. Terutama ketika apa yang kita harapkan tidak terwujud. Dan terlebih saat apa yang kita takutkan justru terjadi. Penulis Amsal mengatakan, "Harapan yang tertunda menyedihkan hati, apalagi jika harapan, impian, dan cita-cita yang begitu diinginkan harus gugur begitu saja." (Amsal 13:12). Karena itu, kita perlu belajar menerima kenyataan dengan tabah dan berlapang dada. Seperti Ayub yang mengembalikan segalanya pada Tuhan, "Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil." Bahkan Ayub mempersembahkan korban jika saja anak-anaknya melakukan kesalahan di hadapan Tuhan. Kita juga perlu mengoreksi diri kita sendiri, apakah kegagalan yang terjadi adalah kesalahan kita ataukah ada faktor-faktor lain yang di luar kendali kita. Kita harus terus segera bangkit dari kegagalan kita dan memperbaiki semua kesalahan yang kita lakukan. Kita harus terus maju dan optimis dalam melangkah. Kita harus terus menabur agar kelak kita menuai hasil yang berkelimpahan. Kenyataan tidak selalu seperti yang kita harapkan, tetapi jika kita tekun, sabar, dan mau berusaha maka segalanya tidak akan sia-sia. Tuhan akan selalu memberkati kita dan memberi yang terbaik jika kita mau berusaha dan terus bangkit dari kegagalan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk percaya pada kehendak dan rencana-Mu, sehingga ketika sesuatu terjadi tidak seperti yang aku inginkan, aku tidak kecewa karena aku tahu rencana-Mu lebih indah dari rencanaku. Amin. (Dod).
"Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah;... Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"
"Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah;... Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"
Hari ini, 19 Desember 2025, Indonesia memperingati Hari Bela Negara ke-77 dengan tema “Teguhkan Bela Negara untuk Indonesia Maju”, yang merujuk pada Deklarasi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) 19 Desember 1948. Peringatan ini menjadi pengingat nilai bela negara seperti cinta tanah air, setia pada Pancasila, dan rela berkorban bagi bangsa.Di era modern, bela negara juga diwujudkan melalui sikap, perilaku, dan solidaritas sosial, termasuk dalam menghadapi bencana di berbagai daerah demi stabilitas nasional. Topik ini dibahas bersama Robi Nurhadi, Dosen Strategi Keamanan FISIP Universitas Nasional.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Oliva Ivania dan Hendrik Monteiro dari Komunitas Kongregasi Bunda Hati Tersuci Maria di Keuskupan Maumere, Indonesia. Yesaya 7: 10-14; Mazmur tg 24: 1-2.3-4ab.5-6; Lukas 1: 26-38.SAAT INKARNASI Renungan kita pada hari ini bertema: Saat Inkarnasi. Kitaselalu merenungkan tema besar Adven ini yaitu persiapan. Selama hari-hari yanglalu renungan kita menampilkan tokoh-tokoh istimewa yang dapat disebut kategorilingkaran dekat, yaitu mereka yang berperan utama untuk membantu persiapan itu. Hari ini bacaan-bacaan liturgis mengantar kita kepadasuatu sisi persiapan inti, yang menampilkan tokoh-tokoh inti yang secaralangsung menjadi instrumen bagi kelahiran Yesus Kristus. Mereka ini bukan lagisebagai lingkaran dekat, tetapi sebagai pelaku utama untuk mewujudkan rencanaBapa yang amat dahsyat dalam sejarah keselamatan, yaitu inkarnasi. Katainkarnasi ini ialah Sabda Allah yang abadi menjadi manusia. Putra Allah sebagaipribadi Tritunggal yang kedua, datang ke dunia yang kita kenal sebagai YesusKristus. Peristiwa inkarnasi itu masuk ke dalam dunia melalui pintuutama, yaitu salam dari surga yang besar dan ajaib. Kebesaran dan keajaibanTuhan mengenai kedatangan Mesias yang sudah dipersiapkan jauh sebelumnya olehpara nabi, melalui pewartaan bacaan-bacaan hari ini mulai terbuka untukditampilkan. Penampilan ini menghadirkan tokoh-tokoh utama, yaitu malaikatagung Gabriel yang membawa kabar suka cita surgawi dari Allah, perawan Mariadari Nazareth di daerah Galilea, dan Yosef, calon suami perawan itu. Merekaadalah pelaku-pelaku utama yang berperan langsung untuk kehadiran Yesus Kristusdi dunia. Kita sedang menuju ke puncak inkarnasi. Hari ini kitaberada di pintu masuk, yaitu mengalami salam suka cita yang disampaikan kepadaMaria, salam itu amat ajaib, dan jawaban Maria yang menjadi ungkapan iman yangbegitu besar. Semua yang terjadi pada pintu inkarnasi ini mengkonfirmasi apayang sudah disampaikan dahulu oleh nabi Yesaya ketika menyampaikan kabar sukacita ini kepada keluarga Daud, bahwa seorang perempuan akan melahirkan Emanuel.Jadi pintu salam yang besar dan ajaib ini memang sudah dirancang dandipersiapkan untuk dibuka sudah sejak lama. Kita hendaknya tidak berada di luar lingkaran sekedarmenyaksikan dan mengagumi saja. Sebaiknya kita masuk dan berada di dalam pintuitu supaya ikut mengalami salam yang besar dan ajaib itu. Lebih bagus lagi,salam yang berbunyi “Tuhan menyertaimu” juga masuk ke dalam diri kitamasing-masing dan keluarga kita. Sungguh luar biasa terjadi inkarnasi, di manaSabda yang kekal itu masuk dan berdiam di dalam kita. Persiapan kita sebenarnyaialah berada pada pintu inkarnasi itu, dan bukan jauh dari situ atau sekedarmenonton.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan maha besar,semoga kami semakin bersuka cita ketika berada dalam persiapan yang sudah amatdekat ini untuk merayakan pesta kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kami. Kemuliaankepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...
Nabighani ang Hari ng mga Engkanto sa isang mortal na babae. Habang sinusubukan niyang angkinin si Vina, natuklasan ng dalaga ang tunay na halaga ng kapalit ng kanilang ugnayan.
In this Free Radical Podcast episode, Hari-kirtan, a seasoned yoga and meditation teacher, author, and long-time practitioner whose work bridges traditional wisdom and contemporary inquiry, joins us for an engaging conversation. Our dialogue centers on the intersection of bhakti and activism, exploring how spiritual life can respond meaningfully to our social and political moment. Together we delve into themes such as ethical engagement, the dynamics of non-cooperation, the constructive role of anger, joy as a form of resistance, and the place of grieving within a dharmic life. Pull up a seat at the table. Let the dialogue deepen you. https://youtu.be/ZldFNFaACSc ▶ CONTINUE THE CONVERSATION: Gaudiya Reform Forum on Facebook .~ Swami Padmanabha's Channels ▶ FACEBOOK ▶ YOUTUBE ▶ INSTAGRAM ▶ WEBSITE ▶ PURCHASE RADICAL PERSONALISM: Revival Manifesto for Proactive Devotion in hardcover, paperback, and/or Kindle formats on Amazon ▶ WRITE your REVIEW of RADICAL PERSONALISM ~ Tadatmya Sangha's Channels ▶ WEBSITE ▶ FACEBOOK ▶ INSTAGRAM ▶ YOUTUBE
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 18 Desember 2025Bacaan: "Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang." (Matius 12:20) Renungan: Apa yang kita lakukan jika kita menyalakan sebuah lilin dan nyala api yang dihasilkan terlalu besar dan asapnya hitam mengepul? Tentu kita akan memotong sumbunya yang terlalu panjang, sehingga bisa menghasilkan nyala api yang tepat dan tidak ada asap hitam. Atau apa yang kita lakukan jika kita sedang membersihkan dengan kemoceng bulu dan menemukan ada beberapa bulu yang terkulai? Pastinya kita akan mematahkan bulu-bulu tersebut agar kemoceng kita terlihat lebih bagus. Kita cenderung untuk menyingkirkan barang yang mulai rusak dan segera membeli yang baru. Dalam dunia kerja dengan persaingan yang ketat, orang-orang yang dinilai tidak produktif sedikit saja, akan segera disingkirkan dan diganti dengan yang baru. Bayangkan, jika Tuhan bekerja dengan cara demikian, maka kita sebagai orang-orang berdosa adalah orang-orang yang paling celaka, karena akan segera disingkirkan oleh-Nya. Tuhan tidak bekerja dengan cara demikian. Yesus, yang mengutip perkataan Nabi Yesaya mengatakan bahwa Tuhan tidak akan mematahkan buluh yang terkulai dan memadamkan sumbu yang pudar. Hal ini dikutip oleh Yesus untuk menyatakan identitas diri-Nya sebagai penggenapan akhir dan final dari nubuatan Nabi Yesaya. Ia tidak hanya menyelamatkan bangsa Israel, melainkan la akan menjadi Juruselamat bagi seluruh umat manusia. Sama dengan keadaan bangsa Israel ketika dalam pembuangan, kita pun yang mengalami kegagalan hidup tidak akan ditinggalkan oleh Tuhan. la akan tetap menyertai kita bahkan menolong kita. Di dalam penderitaan dan kesesakan, ada kalanya kita mengalami kegagalan, putus asa dan tidak ada harapan. Namun, melalui firman Tuhan hari ini, kita diingatkan jika Tuhan tidak akan mematahkan buluh yang terkulai dan memadamkan sumbu yang pudar nyalanya. Ia akan menyertai kita bahkan menyelamatkan kita. Yang kita perlu lakukan adalah terus memandang Tuhan dan berserah kepada-Nya, sehingga kita menjadi kuat. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau setia menyertai aku ketika aku mengalami penderitaan dan kesesakan. Ajarilah aku untuk tetap setia kepada-Mu walaupun musim hidupku silih berganti. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Oliva Ivania dan Hendrik Monteiro dari Komunitas Kongregasi Bunda Hati Tersuci Maria di Keuskupan Maumere, Indonesia. Yeremia 23: 5-8; Mazmur tg 72: 1-2.12-13.18-19; Matius 1: 18-24.YOSEF, SEORANG AHLI HARI NATAL Renungan kita pada hari ini bertema: Yosef, Seorang AhliHari Natal. Injil Matius yang baru saja kita dengar menyebutkan bahwa di dalammimpi seorang malaikat berbicara begini: Yosef, putra Daud, jangan takutmengambil Maria sebagai istrimu. Dia hamil itu dari Roh Kudus, bukan daridirimu dan dari siapa-siapa. Anak yang akan dilahirkan oleh Maria, engkau mestiberi nama Yesus. Untuk memenangkan hati Yosef yang tentu saja kecewa danmalu, mengingat calon istrinya, Maria, telah kedapatan hamil, Tuhan punyastrategi. Malaikat yang disuruh oleh Tuhan harus pintar-pintar membawa pesan,sehingga Yosef harus dibuat mengerti benar-benar apa yang sedang diperbuatTuhan baginya. Malaikat langsung mengunci Yosef dari awal pembicaraan, denganmenyapanya sebagai anak dari keturunan Daud. Kalau mengaitkannya dengan Daud,raja yang agung dan mulia, sudah pasti sebagai keturunannya, ia tidak bisamengelak. Ia harus patuh dan taat. Kita manusia juga selalu begitu. Jika nama orang besaratau orang yang sangat sakti di dalam keluarga dipakai untuk meyakinkan Anda,tentu saja Anda akan langsung mengamini. Kita tumbuh, berkembang, dan dididikuntuk selalu mengikuti orang yang besar, mulia, agung, dan suci. Ketikamisalnya Anda ingin berbohong atau mengungkapkan reaksi yang negatif,orang-orang yang luar biasa tersebut dihadirkan untuk membuat dirimu berpikirulang tentang tindakanmu tersebut. Di sini Yosep sangat ahli untuk hari Natal, karena ia ikutmenyiapkan kita supaya dapat mengontrol dan menguasai diri secara tepat danbaik. Kita sudah merayakan hari Minggu suka cita, kiranya kegembiraan akan hariNatal yang sudah mendekat, tidak membuat kita menjadi terlalu gembira karenabisa saja kita lupa akan hal yang esensial, yaitu batin dan roh kita perludimurnikan. Suka cita kita dalam menyongsong hari Natal, perlu kita lengkapidengan tetap taat kepada Tuhan dalam hal kewaspadaan yang tinggi, supaya kitatidak terbawa oleh pengaruh atau godaan Setan yang membawa kita ke dalam dosa. Yosef sangat ahli untuk hari Natal, dan ia dapatmengajarkan kita dalam hal siap mengambil risiko dan teguh pada keputusan yangbenar. Sebagai pribadi dan bersama, kita tentu akan membuat keputusan-keputusanyang membantu pertumbuhan iman kita dalam merayakan hari Natal dan Tahun Baruini. Liburan Natal dan Tahun Baru juga kita jalani. Kiranya keputusan yangdiambil secara pribadi maupun bersama, menghadirkan sikap iman yang benar. Biarada risiko yang menjadi konsekuensi keputusan tersebut, namun risiko itu adalahuntuk kebaikan. Santo Yosef yang suci, doakanlah kami. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga kamimeneladani Santo Yosef dalam persiapan hari raya Natal ini, dengan mampumenguasai diri dan teguh pada iman kepada-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putradan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...
Renungan D'Message ||KEKUDUSAN HIDUP SETIAP HARI || Ps. Steven Liem
Location: Unika Atma Jaya. Collaboration Faculty of Education and Language with Periplus Education. Full Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=LrFO8uQ26zw
Episode kali ini ga bakal cuma ngupas Tinggal Meninggal, tapi juga ngulik proses dan cara kerja industri perfilman Indonesia: Ernest Prakasa bakal bahas kenapa hari pertama krusial banget buat film yang baru rilis, sepenting itu nemu sosok yang tepat waktu casting, dan reminder buat kreator untuk fokus ke bikin cerita yang solid, bukan cuma scaling up. Enjoy the podcast!
“Good and bad, which are part of the illusion created by Hari, cannot be removed without worshiping Hari. Keeping this in mind, worship Rama and renounce all desires.” (Dohavali, 127)
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 17 Desember 2025Renungan: "Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak!" (1 Korintus 6:15) Renungan: Pernahkah kita tinggal di dalam satu rumah selama bertahun-tahun lamanya, di mana di dalam rumah itu terjadi banyak kenangan manis bersama keluarga? Di mana di dalam rumah itu pernah hidup salah satu anggota keluarga kita yang begitu kita cintai, namun kini telah tiada? Bagaimanakah perasaan kita ketika kita harus meninggalkan rumah itu dan pindah ke daerah lain? Apa yang akan kita rasakan ketika harus melupakan untuk selamanya semua memori akan rumah tersebut? Namun itu semua akan menjadi semakin berat ketika kita harus meninggalkannya karena suatu paksaan. Misalnya ketika batas waktu kontrak sudah habis dan kita tidak mampu untuk memperpanjang. Atau ketika kita kehilangan rumah akibat banjir besar, kebakaran, dan bencana lainnya. Kita tidak menginginkan hal itu terjadi, kita tetap sangat ingin tinggal di dalam rumah tersebut, namun kita terpaksa merelakan kehilangan semua yang manis itu. Dan lagi jika rumah yang dulu kita tempati kini dipakai menjadi sarang kejahatan, seperti diubah menjadi tempat perjudian oleh pemilik yang baru, atau menjadi tempat yang diisi oleh hal-hal yang tidak baik lainnya. Bukankah akan terasa sangat menyakitkan? Hal yang sama juga bisa dirasakan oleh Roh Kudus. Dikatakan di dalam 1 Kor 6:19, "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?" Firman Tuhan berkata bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus sendiri, yang artinya tubuh kita merupakan tempat kediaman Roh Kudus. Dalam bahasa lainnya, tubuh kita adalah rumah-Nya Roh Kudus. Bayangkan betapa kita mendukakan hati Roh Kudus ketika kita "mengusirNya" dari rumahNya sendiri. Dengan cara apa? Dengan mengisinya melalui segala tindakan jahat dan keji di hadapan Tuhan! Percabulan menjadi contoh dari hal ini. Ketika kita mengotori diri kita dengan percabulan. secara otomatis kita telah mengusir Roh Kudus dari dalam tubuh kita. Paulus mengatakan bahwa kita telah dibeli oleh darah Kristus, dan karenanya kita telah lunas dibayar! Jadi perintah Tuhan selanjutnya adalah agar kita bisa memuliakan-Nya dengan tubuh kita, membuat-Nya tetap nyaman tinggal di dalam kita, dan bukan mengusir Nya keluar dengan hal-hal yang tidak berkenan di hadapan-Nya! Jadilah pekerja Tuhan yang melayani Tuhan dan memuliakan Dia lewat pekerjaan tubuh kita, sehingga Roh Kudus tidak perlu didukakan hati-Nya oleh tindakan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Ya Allah Roh Kudus, berdiamlah selalu di dalam hatiku, teruslah bernaung dan menjadi Juru Mudi dalam hidupku. Amin. (Dod).
Pemprov Jateng berencana untuk 6 hari sekolah, namun PGRI sepertinya menolak rencana ini.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Erna Lolan dan Hendrik Monteiro dari Komunitas Kongregasi Bunda Hati Tersuci Maria di Keuskupan Maumere, Indonesia. Kejadian 49: 2.8-10; Mazmur tg 72: 1-2.3-4ab.7-8.17; Matius 1: 1-17.KEADILAN TUHAN BERJAYA Tema renungan kita pada hari iniialah: Keadilan Tuhan Berjaya. Beberapa hari belakangan tokoh-tokoh kitab suciseperti Elia di Perjanjian Lama dan Yohanes Pembaptis di Perjanjian Barumenarik perhatian kita. Pada hari ini kita berkesempatan untuk berjumpa dengantokoh perjanjian lama yang lain, yaitu raja Daud. Yakub yang disebut Israel, padasaat hendak meninggal dunia, ia memanggil anak-anaknya untuk memberikan merekawasiat, dan yang mendapat wasiat untuk menurunkan kuasa keadilan Tuhan ialahYehuda. Dari dialah datang raja Daud. Keturunan demi keturunan dari Yehuda keDaud, akan sampai ke Yakub yang memperanakkan Yusuf suami Bunda Maria. Pada suatu ketika di dalam ruangkelas saat berlangsungnya pelajaran agama Katolik, seorang siswi protes keraskepada gurunya. Ia tidak ingin gurunya meneruskan pelajaran dengan menyebutnama Daud. Baginya Daud itu pembuat skandal ulung. Sebagai remaja perempuan, iaingin supaya tokoh-tokoh besar dan pemimpin yang bersikap tidak adil, curang,pemuas nafsu birahi, pemerkosa seperti Daud tidak boleh dijadikan isi pelajarankarena ia tidak bisa menjadi contoh yang baik. Ibu gurunya berusaha untukmenenangkan suasana, karena provokasi gadis itu membuat teman-temannya menjadigaduh karena mereka mengutuk tokoh Daud. Guru meyakinkan mereka semua, bahwatokoh seperti Daud memiliki banyak kesamaan dengan banyak tokoh sejarah lainnyadi dunia. Mereka tidak luput dari kesalahan dan dosanya. Mereka yang justrumenciptakan ketidak-adilan. Oleh karena itu Tuhan inginmemunculkan keadilan yang menurut kehendak-Nya, meskipun melalui cara danpribadi manusia yang berdosa. Keadilan Tuhan harus tetap jaya dan tidak bolehkalah dari tabiat jahat manusia. Ada seorang pemuda terlibat dalam pergaulanyang tidak sehat. Ia menghamili pacarnya dan studinya terganggu. Tingkahnya dirumah semakin aneh. Ia berubah menjadi keras dan bisa marah membabi buta.Pokoknya ia bertindak tidak adil. Tetapi kedua orang tuanya tidakputus asa. Mereka memilih jalan keadilan. Jalan kasih bagi putranya. Anak itulalu merasa diterima dengan baik. Ia tidak diperlakukan sebagai seorang yanggagal dan berdosa. Kedua orang tua itu sebenarnya sedang mempraktikkan keadilanTuhan yang berjaya. Kita belajar dari Daud, bahwa kalau keadilan yang hanya menurutikemauan manusia, yang terjadi ialah ketidak-adilan. Keadilan dari Tuhan akanmengubah ketidakadilan itu menjadi berkat dan keselamatan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa maha rahim,perkuatkanlah ketaatan dan kesetiaan iman kami, sehingga tidak goyah oleh anekaancaman-ancaman di sekeliling kami. Salam Maria, penuh rahmat ...Dalam nama Bapa ...
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 16 Desember 2025Bacaan: Katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" (Ayub 1:21 )Renungan: Suatu ketika ada seseorang yang kehilangan orang yang sangat dikasihinya, yaitu ayah angkatnya. Bagian yang paling membuat kejadian ini begitu menyakitkan adalah ketika ayah angkatnya meninggal ia sedang berada di Israel. Ketika ia kembali dari Israel, ayah angkatnya sudah dimakamkan, dan yang bisa ia lihat hanyalah tanah pemakamannya. Waktu itu ia berpikir bahwa Tuhan kejam sekali. Ia berdoa di beberapa gereja yang dikunjunginya di Israel untuk kesembuhan beliau dari sakit kanker hidungnya, namun Tuhan malah mengambil nyawanya. Awalnya ia marah, kecewa, sedih, dan sakit hati, namun ia mendengarkan beberapa nasihat keluarga dan sahabat. Mereka semua berkata bahwa Tuhan mengambilnya di saat yang paling tepat, yaitu ketika ia tidak ada. Mungkin Tuhan tidak ingin ia terlalu bersedih melihat kematiannya. Di sisi lain, Tuhan juga sudah mengakhiri penderitaan yang beliau alami karena kankernya. Ketika peristiwa ini terjadi, beberapa sahabat mengingatkannya akan kisah Ayub. Memang tidak akan pernah ada bencana terbesar yang terjadi di dalam sebuah keluarga dari pada bencana yang Ayub alami. Kehilangan harta kekayaan, mengalami penyakit kulit yang menjijikkan, dan kematian dari kesepuluh anak-anaknya dalam sekejap saja. Namun apa yang menjadi reaksi Ayub ketika hal ini terjadi sungguh mengejutkan. Ayub mengoyakkan jubahnya, mencukur rambut kepalanya, bersujud sambil menyembah dan dengan lantang berseru, "TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" Bukankah ini merupakan suatu hal yang sangat luar biasa? Dalam keadaan hati yang sangat sesak dan duka yang mendalam, Ayub masih menyadari bahwa segala sesuatunya adalah milik Tuhan. Termasuk dirinya sendiri, kekayaan, maupun anak-anaknya. Dari pelajaran akan kisah Ayub ini ia akhirnya mulai mencoba mengerti bahwa memang Tuhan tahu yang terbaik bagi anak-anak-Nya. Setiap nyawa manusia ada di tangan-Nya, dan Dialah yang empunya segalanya. Karena itu, ia belajar untuk mengucap syukur dan percaya bahwa saat ini ayah angkatnya sudah mengalami kebahagiaan bersama dengan Tuhan. Rasa kehilangan dan kesepian memang ia alami, tetapi pengalaman intim bersama Tuhan dapat memulihkan kondisi hatinya seperti semula. Penuh sukacita dalam kuasa Tuhan! Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, hiburkanlah setiap hati yang saat ini sedang mengalami kedukaan. Berikan kekuatan bagi mereka untuk tetap melanjutkan kehidupan ini tanpa kesedihan yang berlarut-larut. Amin. (Dod).
ernahkah Anda bertanya-tanya mengapa sebagian orang tampak begitu mudah mendapatkan apa yang mereka inginkan, sementara yang lain harus berjuang mati-matian hanya untuk kompromi kecil? Sering kali, kita terjebak dalam mitos bahwa negosiasi adalah bakat lahiriah—sebuah seni mistis yang hanya dimiliki oleh mereka yang pandai bicara. Namun, bagaimana jika saya katakan bahwa di balik setiap kesepakatan sukses, terdapat struktur logis dan psikologis yang bisa dipelajari oleh siapa saja? Hari ini, kita akan mematahkan mitos tersebut. Dalam episode spesial kali ini, kita akan membongkar "Seni dan Sains Negosiasi." Kita tidak hanya akan bicara soal intuisi, tetapi kita akan menyelami kerangka kerja ilmiah yang mengubah cara Anda mengambil keputusan. Mulai dari menghindari jebakan mental yang merugikan, memahami matematika di balik tawar-menawar, hingga menggunakan empati sebagai senjata strategis. Ini adalah tentang memadukan ketajaman analisis data dengan kepekaan perilaku manusia untuk menciptakan kesepakatan yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga bermartabat. Jadi, apakah Anda sedang bersiap meminta kenaikan gaji, menutup kesepakatan bisnis besar, atau sekadar ingin menang debat dengan pasangan, episode ini adalah peta jalan Anda. Siapkan koper wawasan Anda, karena kita akan melengkapinya dengan strategi jitu yang mengubah lawan menjadi kawan kolaborasi. Kencangkan sabuk pengaman, tetaplah bersama kami di INIKOPER, dan mari kita ubah setiap konflik menjadi peluang emas!
Pernahkah Anda merasa bahwa konflik datang seperti badai yang tak diundang, mengacaukan ketenangan dan menuntut penyelesaian secepat kilat? Di sini, kita akan berhenti sejenak dari kepanikan itu. Alih-alih buru-buru mencari tempat berteduh atau sekadar memadamkan api, kita justru akan belajar bagaimana berselancar di atas ombak masalah tersebut. Hari ini, kita tidak hanya berbicara tentang bagaimana mengakhiri pertikaian, tetapi bagaimana mengubah energi kemarahan menjadi daya cipta yang luar biasa untuk kehidupan kita. Dalam episode spesial ini, kita akan menyelami pemikiran mendalam tentang Transformasi Konflik—sebuah kacamata baru yang melihat perselisihan bukan sebagai gangguan semata, melainkan sebagai motor perubahan yang alami dan tak terelakkan. Kita akan membedah mengapa sekadar "resolusi" sering kali tidak cukup, dan bagaimana kita perlu menyelam lebih dalam dari sekadar permukaan "episode" konflik menuju "episentrum" masalah untuk memulihkan retaknya hubungan antarmanusia. Ini bukan lagi soal memotong buah jeruk agar adil, melainkan tentang memastikan pohon dan tanah tempatnya tumbuh tetap subur dan berkeadilan. Jadi, siapkan diri Anda untuk melihat dunia dengan lensa yang berbeda. Apakah Anda siap naik kelas dari sekadar pemadam kebakaran menjadi arsitek perubahan sosial yang visioner? Mari pasang telinga dan buka hati, simak bahasan eksploratif dan menggugah ini hanya di podcast INIKOPER. Temukan bagaimana kita bisa melampaui resolusi yang kaku dan bergerak menuju transformasi yang sejati, demi merajut kembali benang-benang kemanusiaan yang sempat terurai. Selamat mendengarkan!
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Erna Lolan dan Hendrik Monteiro dari Komunitas Kongregasi Bunda Hati Tersuci Maria di Keuskupan Maumere, Indonesia. Zefanya 3: 1-2.9-13; Mazmur tg 34: 2-3.6-7.17-18.19.23; Matius 21: 28-32.KESELAMATAN KEPADA SEMUA ORANG YANG HINA DINA Tema renungan kita pada hari ini ialah: KeselamatanKepada Semua orang Yang Hina Dina. Nabi Zefanya menubuatkan sesuatu yang kerapterasa terbalik dari logika dunia. Ia menyampaikan bahwa Tuhan tidak berpihakpada kesombongan, kekuasaan yang menindas, atau rasa aman palsu yang dibangunmanusia atas kekuatan dirinya sendiri. Justru Tuhan berjanji meninggalkan “sisaumat yang rendah hati dan miskin”, mereka yang tidak lagi mengandalkan kuasa,jabatan, atau nama besar, melainkan berharap sepenuhnya pada Tuhan.Keselamatan, menurut nubuat ini, lahir dari kerendahan hati, bukan darikeangkuhan. Zefanya dengan tegas mengingatkan bahwa orang-orangcongkak dan berkuasa yang menyalahgunakan kekuatan tidak hidup dalam berkatTuhan. Kekuasaan yang dipakai untuk menindas sesama justru menjauhkan manusiadari wajah Allah. Tuhan tidak terkesan oleh tampilan luar yang megah, tetapimemandang hati yang jujur dan remuk. Di hadapan-Nya, kesombongan adalah tembokyang menghalangi rahmat, sementara kerendahan hati membuka jalan bagikeselamatan. Pesan ini ditegaskan kembali oleh Yesus Kristus dalampewartaan-Nya. Yesus berkali-kali menunjukkan bahwa Kerajaan Allah dekat denganmereka yang tertindas, lapar, menangis, dan dianiaya. Ia berkata bahwa ketikaorang-orang kecil berseru kepada Allah, jeritan mereka tidak pernah diabaikan.Tuhan bukan Allah yang jauh dan tuli, tetapi Allah yang segera datang menolongketika ketidakadilan membuat manusia tak berdaya. Yesus sendiri hidup di tengah orang-orang yangdipinggirkan. Ia makan bersama pemungut cukai, menyentuh orang sakit, danmembela mereka yang diremehkan. Dalam setiap tindakan-Nya, Yesus menyingkapkanwajah Allah yang berpihak pada mereka yang tidak memiliki siapa-siapa selainTuhan. Di mata dunia mereka hina, tetapi di mata Allah mereka berharga dandikasihi. Kita dapat membayangkan seorang buruh kecil yang haknyadirampas, suaranya diabaikan karena tidak punya kuasa atau relasi. Ketika iaakhirnya hanya bisa berdoa dalam diam, Tuhan bekerja dengan cara yang tidakdisangka: hati orang-orang berubah, kebenaran terungkap, dan jalan keadilandibuka sedikit demi sedikit. Bukan karena kekuatannya, tetapi karena ia berserukepada Allah dengan hati yang jujur dan rendah serta penuh harapan. Keselamatan yang dijanjikan Tuhan bukan milik merekayang merasa paling kuat, melainkan milik mereka yang berani berharap kepadaAllah di tengah kelemahan dan kesulitan. Dalam kerendahan hati itulah, Tuhanmenyatakan keselamatan-Nya kepada semua orang yang hina dina. Marilah kita berdoa … Dalamnama Bapa … Ya Allah maha kuasa, mampukanlah kami berbuat seperti Yesus Kristusyang sangat berbelas kasih kepada orang-orang yang susah dan mederita.Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus … Dalam nama Bapa …
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 15 Desember 2025Bacaan: "Hai istri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan. Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya." (Efesus 5:22, 25)Renungan: Ada sebuah kisah nyata yang terjadi di India. Seorang pria terjangkit penyakit polio saat kecil, sehingga ia tidak bisa berjalan. Sepanjang masa hidupnya, ia hanya duduk di atas kursi roda. Namun ia tidak pernah merasa berbeda dari orang-orang yang lain. la selalu mempertahankan sikap hidup yang positif karena arahan dari ibunya. Dia bahkan mendapat pekerjaan di sebuah bank dengan posisi yang bagus. Suatu ketika saudara laki-lakinya mendaftarkannya di kolom mencari jodoh untuk penyandang disabilitas: Seorang pria berusia 37 tahun dengan pekerjaan di sebuah bank mencari pasangan hidup. Kasta tidak menjadi masalah. Merespons iklannya, datanglah seorang wanita bersama keluarganya. Pada pertemuan pertama mereka, wanita itu menyatakan bahwa dia ingin menikah dengan pria itu. Tangan wanita itu cacat dan dia selalu menutupinya dengan selendang atau 'dupatta'. Dia tidak pernah membiarkan tangannya terlihat di foto mana pun. Mereka pindah ke rumah mereka sendiri setelah mereka memiliki seorang anak. Pria itu berkata, "Jika kami harus berlari di belakang putri kami atau saya perlu meraih sesuatu di rak, dia adalah penyelamat saya dan jika dia membutuhkan bantuan dengan surat-suratnya, tugas bank atau memotong sayuran, saya yang akan ambil alih. Perlahan-lahan, kami bersama-sama membangun hidup kami yang sederhana dan indah." Suatu ketika mereka melakukan perjalanan ke luar negeri yang pertama kali, yaitu ke Swiss. "Istriku sangat ketakutan saat pesawat lepas landas dan mendarat sehingga dia mencengkeram lenganku erat-erat sepanjang waktu. Saya menikmati saat-saat ini setiap menitnya! Jadi kunci dasar dari sebuah pernikahan yang berbahagia adalah: kepercayaan, cinta, dan rasa hormat. Dan kami sudah menjalaninya selama 29 tahun dengan menjadi bagian yang saling melengkapi satu terhadap yang lain. Jadi kalian harus mempercayai kata-kata saya ini!" Kunci rumah tangga yang berbahagia menurut pasangan ini adalah: kepercayaan, cinta dan rasa hormat! Percaya kepada pasangan kita, bahwa dia mengasihi kita dengan tulus dan tidak hanya berlaku manis di depan kita saja. Sang istri percaya bahwa suaminya adalah tempat perlindungan yang aman. Sang suami siap berkorban demi istri dan anak-anaknya. Kasihilah pasangan kita bagaikan kita mengasihi diri kita sendiri dan hormatilah pasangan kita dengan tidak merendahkan kekurangannya. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, berkatilah keluargaku. Hadirlah di tengah-tengah keluargaku sehingga kami saling mengasihi satu dengan yang lain. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Erna Lolan dan Hendrik Monteiro dari Komunitas Kongregasi Bunda Hati Tersuci Maria di Keuskupan Maumere, Indonesia. Bilangan 24: 2-7.15-17a; Mazmur tg 25: 4bc-5ab.6-7bc.8-9; Matius 21: 23-27.JANGAN RAGU Renungan kita pada hari ini bertema: Jangan Ragu. Ada duaorang muda yang sedang berpacaran menghadapi satu persoalan yang harusdiselesaikan bersama-sama. Persoalan itu ialah keraguan. Si pemuda dikenalsebagai pekerja keras, bertanggung jawab dan mau berkorban. Tetapi kelemahanutamanya ialah rasa ragunya yang berlebihan. Pacarnya menjadi prihatin. Banyak sekali keputusannya dibuat karena sangat didesak sebabkalau tidak demikian hanya ada kebingungan dan ketidakpastian. Tetapi cintamereka berdua tetap terjalin. Si pemudi berusaha untuk mengimbangi, palingkurang ikut mendorong dan mengingatkan supaya keraguan si pemuda sedikit demisedikit hilang, dan tumbuh rasa percaya diri yang didasarkan pada keyakinan. Mereka berdua tidak sampai berpikir bahwa pacaran dancinta yang semakin terjalin kuat itu akan gagal hanya karena faktor keraguanada di satu pihak. Keraguan memang lebih condong kepada ketidakpastian di dalammembuat keputusan dan melakukan suatu tindakan, namun kelemahan itu dapatdiatasi, karena mereka berdua menyadarinya dan bekerja sama untuk mengatasi. Yang sangat ditakuti akan terjadi ialah kalau seseorangperagu berubah menjadi seorang yang tidak percaya. Suatu ketidakpercayaanadalah suatu sikap yang sudah melewati batas rasa bingung atau tidak pasti, danmenjadi sebuah sikap yang tetap secara negatif atau bertentangan denganpercaya. Orang yang tidak percaya sudah mencapai tingkat sempurna dari sifatperagu, bingung, curiga dan prasangka. Tidak percaya berarti tidak setuju,menolak dan melawan. Kejadian dengan Bileam, seorang nabi Baal orang-orangKanaan yang diminta oleh para penguasa suku-suku setempat untuk bernubuatmelawan kaum Israel yang sedang memasuki Kanaan, merupakan suatu contoh melawankeraguan. Roh Tuhan datang menghilangkan keraguan itu, dan Bileam justruberpihak kepada orang-orang Israel, pilihan Allah. Kepercayaan Bileam justrusangat berlawanan dengan orang-orang Kanaan dan para penguasa mereka. Para pemuka Yahudi menumpukkan keraguan yang besar, denganmempertanyakan kuasa yang dipakai oleh Yesus Kristus. Kita semua tahu bahwakeraguan itu ternyata menjadi sempurna dalam sikap tidak percaya mereka. Merekajuga ragu terhadap Yohanes Pembaptis dan akhirnya tidak percaya juga kepadanya.Puncaknya ialah baik Yohanes Pembaptis maupun Yesus dibunuh. Mereka sama sekalitidak percaya dengan kebenaran dari Tuhan. Di dalam masa Adven ini, hendaknya tidak ada keraguan apapun di dalam diri kita tentang kedatangan Tuhan kepada diri kita sendiri dankeluarga kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga kamiteguh dalam iman dan pengharapan akan kedatangan-Mu. Salam Maria, penuh rahmat ...Dalam nama Bapa...
Selamat datan di INIKOPER, Inspirasi untuk Komunitas Perubahan, satu-satunya wadah audio bagi para visioner yang tak lelah membawa dampak positif bagi sekitarnya. Pernahkah Anda merasa memiliki gagasan cemerlang yang sebenarnya mampu mengubah dunia—atau setidaknya mengubah tim Anda—namun ide tersebut layu sebelum berkembang hanya karena gagal disampaikan dengan tepat? Hari ini, kita akan membongkar rahasia besar mengapa sekadar data yang akurat dan logika yang tajam sering kali tidak cukup untuk menggerakkan hati manusia melakukan sebuah aksi nyata. Dalam episode spesial kali ini, kita akan membedah mahakarya Nancy Duarte berjudul Resonate. Buku ini bukan sekadar panduan teknis tentang mendesain slide presentasi yang cantik, melainkan sebuah manifesto tentang seni mengubah presentasi menjadi narasi visual yang menggetarkan jiwa. Kita akan belajar filosofi radikal tentang bagaimana melepaskan ego sebagai "pahlawan" di atas panggung, dan justru menempatkan audiens Anda sebagai tokoh utamanya. Bersiaplah untuk mengubah total paradigma Anda, dari sekadar "melaporkan informasi" menjadi "menuturkan kisah" yang mampu menjembatani kesenjangan antara apa yang ada saat ini dengan masa depan gemilang yang Anda tawarkan. Jadi, siapkan catatan, kencangkan sabuk pengaman imajinasi, dan buka koper wawasan Anda lebar-lebar. Apakah Anda siap menciptakan gelombang perubahan melalui kekuatan suara dan cerita Anda? Mari kita temukan frekuensi yang tepat agar ide-ide liar Anda tidak hanya sekadar didengar lalu dilupakan, tetapi benar-benar beresonansi kuat hingga memicu pergerakan. Inilah INIKOPER, mari kita mulai perjalanan transformasinya sekarang!
Kṛṣṇa! Kṛṣṇa! Kṛṣṇa! Kṛṣṇa! Kṛṣṇa! Kṛṣṇa! Kṛṣṇa! he Kṛṣṇa! Kṛṣṇa! Kṛṣṇa! Kṛṣṇa! Kṛṣṇa! Kṛṣṇa! Kṛṣṇa! he Kṛṣṇa! Kṛṣṇa! Kṛṣṇa! Kṛṣṇa! Kṛṣṇa! Kṛṣṇa! rakṣa mām Kṛṣṇa! Kṛṣṇa! Kṛṣṇa! Kṛṣṇa! Kṛṣṇa! Kṛṣṇa! pāhi mām That is, “O Lord Kṛṣṇa, please protect Me and maintain Me.” He also chanted: Rāma! Rāghava! Rāma! Rāghava! Rāma! Rāghava! rakṣa mām Kṛṣṇa! Keśava! Kṛṣṇa! Keśava! Kṛṣṇa! Keśava! pāhi mām That is, “O Lord Rāma, descendant of King Raghu, please protect Me. O Kṛṣṇa, O Keśava, killer of the Keśī demon, please maintain Me.” https://vedabase.io/en/library/cc/madhya/7/96/ Chanting this verse, Lord Śrī Caitanya Mahāprabhu, known as Gaurahari, went on His way. As soon as He saw someone, He would request him to chant “Hari! Hari!” (CC Madhya 7.97) https://vedabase.io/en/library/cc/madhya/7/97/ Watch the entire Youth Jam session here: https://youtube.com/live/RD3QEkOQS6o?feature=share To connect with His Grace Vaiśeṣika Dāsa, please visit https://www.fanthespark.com/next-steps/ask-vaisesika-dasa/ ------------------------------------------------------------ Add to your wisdom literature collection: https://www.bbtacademic.com/books/ (USA only) https://thefourquestionsbook.com/ ------------------------------------------------------------ Join us live on Facebook: https://www.facebook.com/FanTheSpark/ Podcasts: https://podcasts.apple.com/us/podcast/sound-bhakti/id1132423868 For the latest videos, subscribe https://www.youtube.com/@FanTheSpark For the latest in SoundCloud: https://soundcloud.com/fan-the-spark ------------------------------------------------------------ #kirtan #vaisesikaprabhu #vaisesikadasa #vaisesikaprabhulectures #spirituality #bhaktiyoga #krishna #spiritualpurposeoflife #krishnaspirituality #spiritualusachannel #whybhaktiisimportant #whyspiritualityisimportant #spiritualconnection #thepowerofspiritualstudy #selfrealization #spirituallectures #spiritualstudy #spiritualexperience #spiritualpurposeoflife #spiritualquestions #spiritualquestionsanswered
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 13 Desember 2025Bacaan: "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." (Galatia 6:2) Renungan: Satu kali, Ibu Teresa pernah menulis begini, "Kalau kamu belum bisa memberi makan 100 orang, berilah makan satu orang saja dulu." la juga menulis, "Tidak semua kita bisa melakukan hal-hal besar. Tapi semua kita bisa melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar." Dari pikirannya yang belajar membatasi hidup dengan cara yang sangat sederhana, ia telah menemukan banyak hikmat untuk disampaikan tentang bagaimana kita melayani sesama. la membantu kemanusiaan untuk melihat apa yang tidak bisa dilihat orang lain, bahwa kebesaran itu adalah jalan yang menurun, bukan naik. la juga mengajari kita orang modern bahwa milik kita saat ini belum tentu mewakili perkenanan Tuhan, tapi kita mendapatkan kewajiban memikul kesusahan sesama. Setiap kali bencana terjadi, terutama bencana alam, kita menarik napas panjang dan menghembuskan dengan cepat sebagai tanda, "Kenapa yang seperti itu terjadi lagi?" Kita tidak suka mendengar kabar buruk tentang kesusahan orang lain. Tahu apa sebabnya? Karena kesusahan yang kita dengar, langsung mewajibkan kita untuk menanggung sedikit atau banyak dari kesusahan itu. Tanpa kita sadari, semua kejadian itu memanggil kita untuk bertindak. Jika kita mengabaikan panggilan itu maka secara alamiah hati kita menimbun sejumlah rasa bersalah. Suatu kali nanti rasa bersalah itulah yang akan turut menentukan seberapa kuat kita bisa berdiri di hadapan Tuhan. Bencana alam adalah cara Tuhan menyadarkan kita bahwa kita adalah sesama manusia, kita sepenanggungan, kita harus mengatasinya bersama. Hari ini kita membantu, mungkin besok kitalah yang dibantu. Firman-Nya tegas berbicara, "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." Mari kita memenuhi hukum Kristus dengan saling tolong menolong. Jangan pandang bulu dalam menolong. Tolonglah dengan tulus hati. Jangan ada pamrih dalam menolong. Semua bagi kemuliaan nama Tuhan saja. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, taruhlah roh belas kasih-Mu dalam hatiku, sehingga aku selalu tergerak untuk menolong orang lain yang sedang mengalami kesusahan. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 11 Desember 2025Bacaan: Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku." (Lukas 15:29)Renungan: Di dalam kisah anak yang hilang, kita mendapat kesan bahwa si anak sulung lebih baik dari adiknya, karena ia tidak meminta warisan, tidak pergi dari rumah dan tidak menghabiskan hartanya. Bahkan, si anak sulung berani mengklaim bahwa dirinya adalah anak yang taat dan rajin bekerja kepada sang ayah. Mungkin keburukannya hanyalah ia merasa iri kepada adiknya yang itu pun mungkin bisa kita maklumi. Namun, melalui respons sang ayah, kita belajar bahwa sesungguhnya anak yang hilang bukan saja si anak bungsu, melainkan si anak sulung juga, karena ia sebagai anak namun tidak merasa atau menempatkan dirinya sebagai anak. Sebagai anak, ia pun turut memiliki apa yang dimiliki oleh sang ayah, dan sebagai anak yang baik seharusnya ia turut bersukacita dengan sang ayah karena adiknya telah kembali. Namun, si anak sulung menempatkan dirinya sebagai orang upahan, dengan merasa ketaatan dan kerajinannya bekerja untuk sang ayah patut diberi upah atau penghargaan. Mental demikian kadang dimiliki oleh para pengikut Yesus. Sebagai anak-anak Tuhan, kita seringkali mengklaim perbuatan baik, masa pelayanan, pengorbanan waktu kita untuk Tuhan, dll. kepada Dia dan menuntut Tuhan menjawab doa kita sesuai dengan apa yang kita mau. Kita menjadikan Tuhan berhutang atas kebaikan kita. Padahal, Tuhan tidak pernah berhutang kepada kita, karena apa yang la berikan jauh lebih besar dari apa yang mampu kita berikan kepada-Nya. Sebagai Bapa, la tidak ingin kita menjadi anak-anak-Nya yang bermental upahan. Karena apa yang dimiliki oleh Bapa telah diberikan kepada kita untuk dikelola sebaik-baiknya untuk menjadi kemuliaan-Nya. Apa yang menjadi sukacita Bapa, itu juga yang harus menjadi sukacita kita. Sosok ayah dalam perumpamaan ini menggambarkan kasih Bapa yang begitu besar kepada anak-anak-Nya, sehingga la tetap mau menerima anak-anak-Nya yang mau bertobat. Dengan kasih-Nya yang begitu besar, la memanggil kita untuk kembali dan memiliki hidup sejati sebagai anak-anak-Nya, bukan dengan mental seorang upahan. Tuhan Yesus memberkati. DOATuhan Yesus, biarlah aku hidup sebagai anak-anak-Mu yang sejati, bukan sebagai anak dengan mental upahan. Amin. (Dod).
Getting older forces many seniors to grapple with significant dilemmas, such as choosing where to reside and managing increased social and economic pressure. - Bertambahnya usia memaksa banyak orang lanjut usia bergulat dengan dilema penting, seperti memilih tempat tinggal dan mengelola tekanan sosial dan ekonomi yang meningkat.
Hari ini, oposisi tidak selalu berbicara di Senayan. Kadang, mereka menembus banjir dengan kamera HP.#banjir #JerhemyOwen #Sumatra #ChaneeKalaweit #banjirSumatra #AndrewKalaweit #PandawaraGroup #influencer #shorts #pinterpolitik #beritapolitik #fyp #foryoupage #foryourpage
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 10 Desember 2025Bacaan: "Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. " (Markus 10:22) Renungan: Suatu ketika datanglah seorang kaya kepada Yesus dengan sebuah pertanyaan, "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Lalu, Yesus mengutip berbagai larangan berbuat jahat yang harus dihindari. Orang kaya ini berkata, "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." Artinya, orang kaya ini telah mengisi sebagian besar waktunya dengan kehidupan yang disertai akhlak dan moral yang baik. Yesus memandang penuh kasih dan berkata, "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin... Datanglah kemari dan ikutlah Aku." la yang datang dengan antusias yang tinggi, bahkan dikatakan ia berlari-lari dan bertelut di hadapan Yesus. Namun kini, orang kaya ini berlalu dengan langkah yang berat karena hartanya banyak. Ia datang dengan sebuah pertanyaan yang bagus namun tidak siap untuk mendengarkan jawaban Yesus. Berapa banyak di antara kita yang memiliki sikap seperti orang kaya ini. Kita datang ke hadapan Tuhan dengan berbagai kerinduan hati yang bagus, namun kita tidak siap menerima jawaban dari Tuhan. Persis seperti yang terjadi dengan orang kaya ini! la rindu diselamatkan namun tidak rela menukarkan harta duniawinya dengan harta sorgawi. Pada-hal Yesus telah mengatakan, "Berikanlah itu kepada orang-orang miskin maka engkau akan beroleh harta di sorga. Apa yang menjadi kerinduan hati kita saat ini di hadapan Tuhan? Mari belajar menyiapkan hati kita untuk mau menerima dan melakukan apa yang firman Tuhan katakan. Hindarilah sikap hati seperti orang kaya ini yang berharap mendapatkan jawaban bagi kerinduan hatinya sesuai dengan konsep pikirannya sendiri. Akhirnya, kerinduan orang kaya ini tinggal hanya kerinduan karena ia tidak mau menyelaraskan hidupnya kepada perkataan Tuhan. Ingatlah bahwa firman Tuhan adalah peraturan hidup yang akan menuntun kita kepada kesempurnaan. Bukan konsep kita, bukan cara kita, tapi konsep dan cara Tuhan. Ams 16:20 mengingatkan kita, "Siapa memperhatikan firman akan mendapatkan kebaikan." Orang kaya ini gagal menukarkan harta dunianya dengan harta sorgawi karena ia tidak memperhatikan firman Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa Tuhan Yesus, sering kali aku hanya memiliki kerinduan untuk diberkati oleh-Mu namun hatiku jauh dari mau taat kepada-Mu. Jamahlah hatiku, lepaskan kesombongan dan keegoisan dalam hatiku, gantikan dengan rahmat kerendahan hati, sehingga aku dapat taat untuk melakukan kehendak-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 9 Desember 2025Bacaan: "Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu." (Markus 11:25)Renungan: Ketika kita mengampuni seseorang, kita menyuruhnya pergi dan melepaskannya ke dalam tangan Allah, satu-satunya Hakim. Dengan berbut demikian, kita memilih untuk tidak lagi menjadi hakim atas orang tersebut. Mengampuni bukanlah hanya masalah perasaan, melainkan keputusan untuk mau atau tidaknya mengampuni. Ketika kita menyadari bahwa semua manusia tidak luput dari kesalahan dan kita memutuskan untuk memaafkan, itulah pengampunan yang sebenarnya. Seseorang berkata, "Mengampuni berarti melupakan suatu pelanggaran dan memperlakukan orang yang melanggar sebagai tidak bersalah." Begitu kita mengampuni, kita akan merasa damai dan bebas. Mengampuni adalah kunci untuk memancarkan dan menciptakan sukacita di hati. Tuhan sudah mengampuni dosa kita dengan pengorbanan-Nya di kayu salib, kini tugas kita adalah melanjutkan pengampunan itu kepada orang yang pernah menyakitkan kita. Kalau Yesus yang adalah Allah mau mengampuni kita, lalu siapakah kita jika kita tetap berkeras hati untuk tetap menyimpan dendam dan tidak mau mengampuni? Tuhan Yesus memberkati.Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk pengorbanan-Mu di kayu salib. Hal itu Kau lakukan karena cinta-Mu kepadaku agar aku dapat dibebaskan dari belenggu dosa. Kini ajarilah aku untuk mengampuni seseorang yang telah melukai hatiku. Dia juga telah menghancurkan hidupku. Namun kini aku mengerti bahwa jika Engkau izinkan hal itu terjadi atas diriku, maka sesungguhnya Engkau sedang mempersiapkan aku menjadi pribadi yang tangguh dan tahan uji. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 8 Desember 2025Bacaan: "Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada Tuhan, dan sampailah doaku kepadamu, ke dalam bait Mu yang kudus." (Yunus 2:7) Renungan: Ketika Yunus berada dalam perut ikan, ia pun memanjatkan doanya, "Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada Tuhan, dan sampailah doaku kepadamu, ke dalam bait Mu yang kudus." Tidak dapat dibayangkan bagaimana perih dan letihnya hati Yunus ketika ia memanjatkan doa tersebut. Doa itu menyadarkan kita, bahwa terkadang kita hanya ingat kepada Tuhan saat melalui masa sukar dan penderitaan. Menariknya, kasih Tuhan itu tidak dibatasi dengan kesalahan kita. Keluarbiasaan kasih Tuhan itu digambarkan melalui kisah seorang anak hilang yang pergi menghabiskan harta bapanya, setelah kehabisan uang dan mengalami penderitaan, ia pun kembali kepada bapanya dan bapanya menerimanya dengan penuh sukacita. Itulah gambaran kasih Tuhan, suatu hal yang sulit diterima oleh akal manusia. Kasih Tuhan tidak terhalang oleh apapun. Tuhan tidak menutup telinga di saat kita benar-benar tertekan, terdesak, butuh pertolongan-Nya dan merasakan keletihan jiwa.Ketika keletihan jiwa menerpa kita, seruan kepada Tuhan menjadi kemenangan yang akan menghampiri hidup kita. Adalah baik jika kita mengingat Tuhan ketika jiwa kita merasa letih. Tetapi lebih baik lagi, jika dalam keadaan aman dan nyaman, kita tetap memelihara hubungan dengan-Nya. Jangan hanya saat genting dan bahaya menyerang, kita baru berseru kepada-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berikanlah kekuatan kepadaku saat aku mengalami keletihan jiwa. Ampuni aku kalau terkadang aku hanya mengingat dan mencari Engkau saat hidupku dalam bahaya dan terdesak oleh berbagai masalah. Kini sendengkanlah telinga-Mu dan dengarlah seruanku di masa kesesakanku ini. Jangan biarkan aku putus asa dalam menghadapi masalahku ini tetapi bersegeralah menolong aku. Yesus, kasihanilah aku yang saat ini mengalami keletihan jiwa. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 7 Desember 2025Bacaan: "Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah." (Mazmur 37:11)Renungan: Kerendahan hati merupakan kualitas karakter yang diajarkan oleh Tuhan. Banyak hal yang bisa menjadi ujian apakah kita memiliki kerendahan hati atau tidak. Ketika berhadapan dengan seseorang yang pengetahuannya tidak sebanyak yang kita punya, apakah kita mau mendengarkan pendapatnya? Apakah dengan rela kita mau diajar oleh orang yang usianya lebih muda dan pendidikannya lebih rendah dari kita? Ketika direndahkan, apakah kita berusaha membuktikan kehebatan kita? Kalau mau jujur, sesungguhnya tidaklah mudah untuk memiliki kerendahan hati, Di dalam diri manusia yang sudah dikuasai oleh tabiat dosa, selalu ada keinginan untuk menjadi yang utama, lebih hebat, menganggap diri paling hebat dan paling benar. Kerendahan hati terbentuk melalui tekad yang kuat, lalu melatih diri setiap hari dengan pertolongan Roh Kudus. Yesus yang adalah Putra Allah telah memberikan contoh kerendahan hati yang luar biasa, sehingga Ia mau turun ke dunia menjadi manusia dan menderita sampai wafat di kayu salib. Kalau Yesus yang adalah Allah saja mau bersikap rendah hati, lalu mengapa manusia yang hanya ciptaan Allah selalu cenderung bersikap tinggi hati? Mari kita terus melatih diri untuk bisa memiliki kerendahan hati, karena Tuhan akan meninggikan orang-orang yang rendah hati. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, tambahkanlah kerendahan hati dalam diriku, agar kehadiranku dapat menjadi sabda yang hidup bagi orang-orang di sekitarku. Jangan biarkan kesombongan menguasaiku, karena aku hanyalah sebutir debu di hadapan-Mu. Yesus, biarkan aku semakin direndahkan agar Engkau semakin ditinggikan. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 6 Desember 2025Bacaan: "Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita." (Lukas 19:6)Renungan: Menjadi buah bibir bisa menyenangkan dan juga bisa tidak menyenangkan. Akan menyenangkan bila apa yang dibicarakan adalah hal-hal yang baik. Tetapi menjadi tidak menyenangkan bila yang dibicarakan adalah hal-hal yang tidak baik. Hal itu seperti yang dialami Zakheus. Pada mulanya Zakheus adalah sosok yang tidak menyenangkan. Ke mana saja ia melangkah pastilah sorot mata sinis dan benci selalu mengikutinya. Itulah risikonya sebagai seorang pemungut cukai. Cap orang berdosa sudah begitu melekat pada diri Zakheus sehingga orang-orangpun heran melihat Yesus yang suci mau menginap di rumahnya. Tetapi setelah Zakheus bertobat, ia menjadi buah bibir malaikat-malaikat di sorga karena pertobatannya. Apakah kita telah menjadi buah bibir karena hal-hal yang tidak baik yang telah kita lakukan? Kita tidak akan dapat meredam semua pembicaraan orang yang jelek-jelek tentang kita kecuali kita mampu menghasilkan buah roh yang baik dalam hidup kita. Kita tidak akan mampu menghasilkan buah roh kecuali kita menerima Yesus dalam hidup kita. Mari kita belajar seperti Zakheus, yang menerima Yesus masuk di dalam hatinya, sehingga ia menjadi buah bibir yang baik. Yesus akan mengubahkan kehidupan kita sehingga kita yang tadinya selalu menjadi buah bibir yang jelek karena sifat kikir, pemarah, suka gosip, suka ngutang, suka berdukun dan sebagainya sekarang berubah menjadi baik. Perubahan hidup kita adalah Injil terbuka yang siap dibaca semua orang. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, masuklah dalam hidupku, aku mau menerima Engkau sebagai Tuhan dan juruselamat dalam hidupku. Ubahlah setiap pikiran, perkataan dan perbuatanku, sehingga apa yang kupikirkan, kukatakan dan kuperbuat sesuai dengan kehendak-Mu. Amin. (Dod).
Pdt. Rubin Ong (TB) Daniel 11:32Dan orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak .
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 4 Desember 2025Bacaan: "Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah." (Yakobus 3:9)Renungan: Di dalam kitab Talmud Yahudi diceritakan ada seorang raja yang mengutus 2 orang pelawak untuk suatu tugas. Raja itu berkata, "Hai, Simon, si bodoh, pergilah dan carikan bagiku sesuatu yang paling baik di dunia ini. Dan kamu, si John yang bebal, pergilah carikan bagiku sesuatu yang paling buruk di dunia ini!" Kedua pelawak itu kembali dengan membawa bungkusannya masing-masing. Simon menyembah Raja dan berkata, "Lihat, tuanku, yang paling baik di dunia ada ini," Lalu Simon membuka bungkusan yang dibawanya itu, yang berisi sebuah lidah. Kemudian John menyembah Raja dan berkata, "Lihatlah, tuanku, yang paling buruk di dunia ada ini." Lalu John membuka bungkusan yang dibawanya, berisi sebuah lidah yang lain. Lidah dapat berguna menjadi alat yang baik. Melalui lidah, nama Tuhan dipuji dan dibesarkan. Tetapi lidah juga dapat menjadi alat yang buruk. Melalui lidah manusia dapat mengutuk, memfitnah, mencaci maki dan merendahkan martabat orang lain. Sebagai pengikut Yesus, kita harus berhati-hati dalam menggunakan lidah, karena setiap perkataan yang kita ucapkan harus kita pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan kelak. Mampukan kita menjaga kekudusan lidah kita, sehingga melalui perkataan kita, nama Tuhan semakin dimuliakan. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, aku bersyukur atas lidah yang Kau berikan padaku. Kuduskan lidahku, agar perkataan yg keluar dari mulutku, dapat membawa kesembuhan, kelepasan dan damai sejahtera bagi banyak orang. Jangan biarkan lidahku membuat banyak air mata mengalir dan hati terluka. Tetapi biarlah dengan lidahku semakin banyak senyuman yang terlihat dari banyak orang. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 3 Desember 2025Bacaan: "Tidak pernah Aku berkata dengan sembunyi atau di tempat bumi yang gelap. Tidak pernah Aku menyuruh keturunan Yakub untuk mencari Aku dengan sia-sia! Aku, TUHAN selalu berkata benar, selalu memberitakan apa yang lurus." (Yesaya 45:19)Renungan: Pada suatu subuh seorang bapak pergi ke stasiun kereta api untuk menjemput seorang kerabat berusia lanjut yang datang dengan naik kereta api. Setiba di stasiun, kerabatnya itu tidak berada di tempat yang ia pikir kerabatnya ada di sana. Dengan penuh kecemasan bapak itu menjelajah stasiun itu dengan teliti, tapi hasilnya sia-sia saja. Karena mengira kerabatnya tidak datang karena ketinggalan kereta, bapak itupun bersiap untuk pergi sambil melirik ke arah lorong yang menuju ke tempat pengambilan barang bawaan. Ternyata kerabatnya tersebut ada di tempat itu dengan barang bawaan di dekat kakinya, sedang menanti kedatangan sang bapak dengan sabarnya. Kerabatnya itu menunggu di tempat itu selama sang bapak mencarinya. Bapak itu bertambah malu karena mengetahui bahwa kerabatnya itu berada di tempat sesuai yang dijanjikan padanya, sementara ia mencari di tempat lain. Demikian juga dengan Allah. Dia ada di tempat-Nya dan menanti kita dengan sabar. Dia memberi jaminan kepada kita, "Tidak pernah Aku menyuruh keturunan Yakub untuk mencari Aku dengan sia-sia!" (Yes 45:19). Jika demikian, mengapa kita sering mengalami kesulitan ketika mencari-Nya? Mungkin karena kita mencari diri-Nya di tempat-tempat yang keliru. Kita akan menemukan Allah di tempat Dia seharusnya berada di dalam firman-Nya, dalam doa, dan dalam suara Roh Kudus yang hidup di dalam diri kita. Allah yang berkata, "Carilah maka kamu akan mendapat" (Mat 7:7) juga berjanji bahwa "Allah akan memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia" (Ibr 11:6). Jadi kita dapat bersukacita karena Allah ada di tempat Dia seharusnya berada, dan Dia sedang menanti kita sekarang juga dalam doa harian kita. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Bapa di surga, aku bersyukur pada-Mu karena Putera-Mu Yesus mengajarkan aku untuk memanggil-Mu dengan sebutan Bapa. Itu artinya, Engkau adalah Allah yang dekat dengan diriku. Ampunilah aku, karena kesibukkanku, aku sering melupakan Engkau dalam jam-jam doaku, dalam pembacaan firmanMu dan dalam perayaan ibadahku. Hal itulah yang menyebabkan aku sering merasa Engkau tinggalkan ketika masalah datang mendera hidupku. Bantulah aku ya Bapa, agar aku dapat menyediakan waktuku yang singkat ini untuk mau berbagi dengan Engkau dalam jam-jam doaku, sehingga apapun masalah yang terjadi dalam hidupku, aku tetap percaya bahwa Engkau senantiasa ada dan hadir dalam diriku. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin. (Dod)
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 2 Desember 2025Bacaan: "Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu." (1 Petrus 5:7)Renungan: Ada seorang ibu yang menderita kanker selama bertahun-tahun menuliskan kesaksiannya, bagaimana ia tetap tegar menjalani hidupnya, meskipun seolah-olah Allah sudah melupakannya. Di dalam kesaksian tersebut, ibu ini tidak menceritakan sukacitanya karena mengalami mukjizat, tetapi menceritakan penderitaannya selama bertahun-tahun dan ketegaran hatinya untuk bertahan dan tetap percaya pada kesetiaan Allah. Ia mengatakan bahwa ia tidak lagi menggenggam erat hidupnya, ia selalu siap sedia untuk apa pun yang Allah ingin lakukan di dalam hidupnya, bahkan jika Allah menginginkan nyawanya. Meskipun kesembuhan yang ia inginkan tidak kunjung datang, tetapi ia selalu bersyukur dan menghadapi kenyataan hidup dengan tegar. Terkadang ketika mengalami pencobaan, sebagian orang percaya mulai menyalahkan Allah, orang lain atau keadaan yang membuat mereka seperti itu. Ada yang menganggap bahwa Allah tidak mendengar doanya dan tidak adil, sehingga ia hidup dalam kepahitan kepada Allah. Tetapi ada sebagian orang yang tetap bertekun meskipun mereka mengalami berbagai-bagai pencobaan. Sudah seharusnya kita menghadapi setiap kenyataan hidup dengan lapang dada dan menganggap pencobaan yang ada sebagai sesuatu yang akan menguatkan kita. Dalam kondisi bagaimanapun, kita perlu mempercayai Allah sepenuhnya, termasuk mempercayai kebijakan-kebijakan-Nya. Jangan pernah lupa bahwa Allah tetap mengasihi dan menginginkan hanya yang baik bagi anak-anak-Nya, meskipun kita tidak sepenuhnya memahami cara kerjaNya. Ingatlah bahwa ke manapun Allah membawa kita, di situ tersedia kasih karunia yang cukup, karena Dia tidak pernah membiarkan kita sendirian. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, terima kasih karena dalam setiap pergumulan dan permasalahan hidupku, Engkau selalu ada di dalamnya. Aku percaya kalau orang lain ditolong, pasti akupun akan Engkau tolong. Amin. (Dod).
Ibu. Monika Iskandar (TB) Yohanes 15:5Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Nov 25,2025 Tuesday : Misc : Sandhya ,Jisne Hari Ka Naam Liya Hai ,bhajan
In this episode, we take a clear-eyed look at how parents can protect their kids in a fast-moving digital world. After a recent conversation about AI left many listeners worried, I wanted to offer practical guidance—not panic. I'm joined by Hari Ravichandran, founder of a leading digital safety platform Aura, to talk about what kids are actually doing on their devices, how AI chatbots are being used, and why so much of it happens out of parents' view. We break down simple, transparent ways to keep young people safe online without spying, how to set expectations when introducing a device, and what to watch for as kids navigate phones, apps, and AI. This is a grounded, actionable conversation for any parent trying to stay ahead of a rapidly changing digital landscape.Visit Aura.com/Humans to receive a 2-week free trial and 60%. off your first yearSee Privacy Policy at https://art19.com/privacy and California Privacy Notice at https://art19.com/privacy#do-not-sell-my-info.
In this episode, Ashok is joined by Maya Hari, global executive, board member, and now co-founder of Genie Health. Maya has led teams across Twitter, Google, Samsung, and other global companies, and now sits on the boards of public enterprises like Saint-Gobain. What makes her perspective rare isn't just her resume. It's her clarity around what culture really is, how to measure it, and how to build it intentionally. Maya shares the three signals she uses to assess culture inside a company, how she assembles high-performing, cohesive teams, and why purpose is at the core of sustainable culture. She also speaks candidly about what emotional safety looks like in leadership, including real stories of crying at work, what she calls "cry counts," and how vulnerability, when authentic, is a leadership superpower. Whether you're scaling, transforming, or turning around a team, Maya offers guidance on what kind of CEO you need to be and how to figure that out for yourself. Unlock the full potential of your product team with Integral's player coaches, experts in lean, human-centered design. Visit integral.io/convergence for a free Product Success Lab workshop to gain clarity and confidence in tackling any product design or engineering challenge. Inside the episode... What makes culture "good" and why it's never accidental The three metrics Maya uses to evaluate company culture Purpose as the root of culture (and why it doesn't have to be altruistic) How vulnerability in leadership fosters trust and prevents burnout "Cry count": what crying at work says about psychological safety The difference between wartime and peacetime CEOs and how to know which you are Why some leaders thrive in transformation while others thrive in growth How Maya thinks about hiring cultural glue in early teams What she looks for in CEOs during board interviews Co-founding a startup with your spouse and how to put up healthy guardrails Genie Health's mission to empower consumers with agency over their health Why coding with AI is blowing open product development for startups Mentioned in this episode Genie Health Twitter Shazam EOS (Entrepreneurial Operating System) Gino Wickman (from Shed & Shine podcast) Subscribe to the Convergence podcast wherever you get podcasts including video episodes on YouTube at youtube.com/@convergencefmpodcast Learn something? Give us a 5-star review and like the podcast on YouTube. It's how we grow. Subscribe to the Convergence podcast wherever you get podcasts including video episodes to get updated on the other crucial conversations that we'll post on YouTube at youtube.com/@convergencefmpodcast Learn something? Give us a 5 star review and like the podcast on YouTube. It's how we grow. Follow the Pod Linkedin: https://www.linkedin.com/company/convergence-podcast/ X: https://twitter.com/podconvergence Instagram: @podconvergence
Rival Recon is back as the Reds prepare to take-on Nottingham Forest at Anfield. Hari is joined by Bal Bansal to discuss the game & Forest's turbulent season so far. Learn more about your ad choices. Visit podcastchoices.com/adchoices
(1) gāye gorā madhura sware hare kṛṣṇa hare kṛṣṇa kṛṣṇa kṛṣṇa hare hare hare rāma hare rāma rāma rāma hare hare (2) gṛhe raho, vana meń raho, sadā hari hari kaho, sukha meń duḥkh meń bhulo nahiń, mukha se hari-nām bolo re (3) māyā-jāla baddha hoyā, bṛddha hi ke kāja liye, ab bhī mana tū ceta hokara, rādhā-mādhava bol re (4) aba to jīvana huwā śeṣa, bhajā nahiń hṛṣīkeśa bhaktivinodopadeśa, nām-meń matta hobo re TRANSLATION 1) Lord Gaurasundara sings in a very sweet voice, Hare Krsna, Hare Krsna, Krsna Krsna, Hare Hare, Hare Rama, Hare Rama, Rama Rama, Hare Hare. 2) Whether you are a householder or a sannyasi, constantly chant "Hari! Hari!" Do not forget this chanting, whether you are in a happy condition or a distressful one. Just fill your lips with the hari-nama. 3) You are bound up in the network of Maya and are forced to toil fruitlessly. Now you have obtained full consciousness in the human form of life, so chant the names of Radha-Madhava. 4) Your life may end at any moment, and you have not served the Lord of the senses, Hrsikesa. Take this advice of Bhaktivinoda Thakura: "Just once, relish the nectar of the holy name!" To connect with His Grace Vaiśeṣika Dāsa, please visit https://www.fanthespark.com/next-steps/ask-vaisesika-dasa/ ------------------------------------------------------------ Add to your wisdom literature collection: https://iskconsv.com/book-store/ https://www.bbtacademic.com/books/ https://thefourquestionsbook.com/ ------------------------------------------------------------ Join us live on Facebook: https://www.facebook.com/FanTheSpark/ Podcasts: https://podcasts.apple.com/us/podcast/sound-bhakti/id1132423868 For the latest videos, subscribe https://www.youtube.com/@FanTheSpark For the latest in SoundCloud: https://soundcloud.com/fan-the-spark ------------------------------------------------------------ #consistency #spiritualencouragement #spiritualcommunity #spiritualassets #spiritualguidance #spiritualawakening #soul #spiritualexperience #spiritualpurposeoflife #spiritualgrowthlessons #secretsofspirituality #vaisesikaprabhu #vaisesikadasa #vaisesikaprabhulectures #spirituality #bhaktiyoga #krishna #spiritualpurposeoflife #krishnaspirituality #spiritualusachannel #whybhaktiisimportant #whyspiritualityisimportant #vaisesika #spiritualconnection #thepowerofspiritualstudy #selfrealization #spirituallectures #spiritualstudy #spiritualquestions #spiritualquestionsanswered #trendingspiritualtopics #fanthespark #spiritualpowerofmeditation #spiritualteachersonyoutube #spiritualhabits #spiritualclarity #bhagavadgita #srimadbhagavatam #spiritualbeings #kttvg #keepthetranscendentalvibrationgoing #spiritualpurpose
In this episode, we welcome Lead Principal Technologist Hari Kannan to cut through the noise and tackle some of the biggest myths surrounding AI data management and the revolutionary FlashBlade//EXA platform. With GPU shipments now outstripping CPUs, the foundation of modern AI is shifting, and legacy storage architectures are struggling to keep up. Hari dives into the implications of this massive GPU consumption, setting the stage for why a new approach is desperately needed for companies driving serious AI initiatives. Hari dismantles three critical myths that hold IT leaders back. First, he discusses how traditional storage is ill-equipped for modern AI's millions of small, concurrent files, where metadata performance is the true bottleneck—a problem FlashBlade//EXA solves with its metadata-data separation and single namespace. Second, he addresses the outdated notion that high-performance AI is file-only, highlighting FlashBlade//EXA's unified, uncompromising delivery of both file and object storage at exabyte scale and peak efficiency. Finally, Hari explains that GPUs are only as good as the data they consume, countering the belief that only raw horsepower matters. FlashBlade//EXA addresses this by delivering reliable, scalable throughput, efficient DirectFlash Modules up to 300 TB, and the metadata performance required to keep expensive GPUs fully utilized and models training faster. Join us as we explore the blind spots in current AI data strategies during our "Hot Takes" segment and recount a favorite FlashBlade success story. Hari closes with a compelling summary of how Pure Storage's complete portfolio is perfectly suited to provide the complementary data management essential for scaling AI. Tune in to discover why FlashBlade//EXA is the non-compromise, exabyte-scale solution built to keep your AI infrastructure running at its full potential. For more information, visit: https://www.pure.ai/flashblade-exa.html Check out the new Pure Storage digital customer community to join the conversation with peers and Pure experts: https://purecommunity.purestorage.com/ 00:00 Intro and Welcome 04:30 Primer on FlashBlade 11:32 Stat of the Episode on GPU Shipments 13:25 What is FlashBlade//EXA 18:58 Myth #1: Traditional Storage Challenges for AI Data 22:01 Myth #2: AI Workloads are not just File-based 26:42: Myth #3: AI Needs more than just GPUs 31:35 Hot Takes Segment
(1) nārada muni, bājāy vīṇā 'rādhikā-ramaṇa'-nāme nāma amani, udita haya, bhakata-gītā-sāme (2) amiya-dhārā, bariṣe ghana, śravaṇa-yugale giyā bhakata jana, saghane nāce, bhoriyā āpana hiyā (3) mādhurī-pūra, āsava paśi', mātāya jagata-jane keho vā kānde, keho vā nāce, keho māte mane mane (4) pañca-vadana, nārade dhori', premera saghana rol kamalāsana, nāciyā bole, 'bolo bolo hari bolo' (5) sahasrānana, parama-sukhe, 'hari hari' boli' gāya nāma-prabhāve, mātilo viśva, nāma-rasa sabe pāya (6) śrī-kṛṣṇa-nāma, rasane sphuri', pūrā'lo āmār āśa śrī-rūpa-pade, yācaye ihā, bhakativinoda-dāsa 1) When the great soul Narada Muni plays his vina, the holy name, Radhika-raman, descends and immediately appears amidst the kirtan of the Lord's devotees. 2) Like a monsoon cloud, the holy name showers nectar in their ears. All the devotees, due to great ecstasy, repeatedly dance to their hearts content. 3) All the people of the universe become maddened upon entering this intoxicating shower of nectar. Some people cry, some dance and others become fully intoxicated within their minds. 4) Lord Siva, embracing Narada Muni, repeatedly makes loud screams of ecstatic joy, and Lord Brahma, dancing very ecstatically, says, “All of you kindly chant, Haribol! Haribol!” 5) In great happiness the thousand-faced Ananta Sesa chants “Hari! Hari!” By the influence of the transcendental vibration of the holy name, the whole universe becomes ecstatically maddened and everyone tastes the mellows of the holy name. 6) Thakura Bhaktivinoda, the humble servant of the Lord, says, “The holy name of Krishna has fulfilled all my desires by vibrating on everyone's tongue.” Bhaktivinoda therefore prays at the feet of Sri Rupa Goswami that the chanting of harinam may continue like this always. To connect with His Grace Vaiśeṣika Dāsa, please visit https://www.fanthespark.com/next-steps/ask-vaisesika-dasa/ ------------------------------------------------------------ Add to your wisdom literature collection: https://iskconsv.com/book-store/ https://www.bbtacademic.com/books/ https://thefourquestionsbook.com/ ------------------------------------------------------------ Join us live on Facebook: https://www.facebook.com/FanTheSpark/ Podcasts: https://podcasts.apple.com/us/podcast/sound-bhakti/id1132423868 For the latest videos, subscribe https://www.youtube.com/@FanTheSpark For the latest in SoundCloud: https://soundcloud.com/fan-the-spark ------------------------------------------------------------ #livetogive #bookdistribution #sankirtan #spiritualawakening #soul #spiritualexperience #spiritualpurposeoflife #spiritualgrowthlessons #secretsofspirituality #vaisesikaprabhu #vaisesikadasa #vaisesikaprabhulectures #spirituality #bhaktiyoga #krishna #spiritualpurposeoflife #krishnaspirituality #spiritualusachannel #whybhaktiisimportant #whyspiritualityisimportant #vaisesika #spiritualconnection #thepowerofspiritualstudy #selfrealization #spirituallectures #spiritualstudy #spiritualquestions #spiritualquestionsanswered #trendingspiritualtopics #fanthespark #spiritualpowerofmeditation #spiritualteachersonyoutube #spiritualhabits #spiritualclarity #bhagavadgita #srimadbhagavatam #spiritualbeings #kttvg #keepthetranscendentalvibrationgoing #spiritualpurpose
Stig Brodersen is joined by Tobias Carlisle & Hari Ramachandra for another round of stock pitches. They discuss Sanofi, Remitly, and Crocs. IN THIS EPISODE YOU'LL LEARN: 00:00:00 - Intro 00:01:54 - Why Hari is bullish on Sanofi's strong vaccine and immunology pipeline (Ticker: NYSE: SNY) 00:05:30 - The bear case for Sanofi, including patent cliffs 00:19:26 - Why Stig is bullish on Remitly, highlighting operational leverage and a secular shift in digital payments and remittances (Ticker: NASDAQ: RELY) 00:43:10 - The bear case for Remitly, including pursuing the wrong strategy and excessive stock-based compensation 00:50:50 - Why Toby is bullish on Crocs, focusing on valuation and global growth (Ticker: NASDAQ: CROX) 01:02:36 - The bear case for Crocs, including tariffs and changing fashion trends 01:18:08 - Which live events we have planned for our Mastermind Community in 2026 — and how you can join Disclaimer: Slight discrepancies in the timestamps may occur due to podcast platform differences. BOOKS AND RESOURCES Join the exclusive TIP Mastermind Community to engage in meaningful stock investing discussions with Stig, Clay, Kyle, and the other community members Check out our event in Montana Join us in Omaha for Berkshire Hathaway's annual shareholders' meeting Tobias Carlisle's book, Soldier of Fortune Stig Brodersen's Portfolio and Track record Listen to Mastermind Discussion Q3 2025 | YouTube video Listen to Mastermind Discussion Q2 2025 | YouTube video Listen to Mastermind Discussion Q1 2025 | YouTube video Listen to Mastermind Discussion Q4 2024 | YouTube video Listen to Mastermind Discussion Q3 2024 | YouTube video Listen to Mastermind Discussion Q2 2024 | YouTube video Listen to Mastermind Discussion Q1 2024 | YouTube video Tobias Carlisle's podcast, The Acquirers Podcast Tobias Carlisle's ETF, ZIG Tobias Carlisle's ETF, Deep Tweet directly to Tobias Carlisle Hari's Blog: BitsBusiness.com Tweet directly to Hari Related books mentioned in the podcast Ad-free episodes on our Premium Feed NEW TO THE SHOW? Get smarter about valuing businesses in just a few minutes each week through our newsletter, The Intrinsic Value Newsletter Check out our We Study Billionaires Starter Packs Follow our official social media accounts: X (Twitter) | LinkedIn | Instagram | Facebook | TikTok Browse through all our episodes (complete with transcripts) here Try our tool for picking stock winners and managing our portfolios: TIP Finance Tool Enjoy exclusive perks from our favorite Apps and Services Learn how to better start, manage, and grow your business with the best business podcasts SPONSORS Support our free podcast by supporting our sponsors: Simple Mining Human Rights Foundation Unchained HardBlock Linkedin Talent Solutions Kubera Vanta reMarkable Onramp Public.com Netsuite Shopify Abundant Mines Horizon Learn more about your ad choices. Visit megaphone.fm/adchoices Support our show by becoming a premium member! https://theinvestorspodcastnetwork.supportingcast.fm