POPULARITY
Pernahkah Anda merasa lumpuh saat harus mengambil keputusan krusial di tengah situasi yang serba tidak pasti? Di dunia yang terus berubah dengan cepat ini, kita sering terjebak menyamakan ketidakpastian dengan risiko yang bisa dihitung, padahal keduanya sangat berbeda. The Uncertainty EDGE hadir untuk mendobrak kebingungan tersebut, mengajarkan kita bahwa ketidakpastian bukanlah musuh yang harus ditakuti, melainkan ladang peluang emas jika dihadapi dengan pola pikir yang tepat. Temukan kekuatan di balik kerangka kerja E.D.G.E. (Establish, Diagnose, Go, Evolve) yang revolusioner. Alih-alih membuang energi untuk mencoba mengontrol hasil masa depan yang tidak bisa diprediksi, metode ini melatih Anda untuk fokus pada apa yang bisa dikendalikan dan membangun fondasi keputusan yang kokoh. Pelajari seni memisahkan sinyal penting dari kebisingan informasi, mengambil tindakan tegas tanpa keraguan, dan beradaptasi dengan cepat layaknya pemimpin kelas dunia yang mampu mengubah krisis menjadi batu loncatan kesuksesan. Jangan biarkan ketidakpastian mendikte masa depan karier atau bisnis Anda. The Uncertainty EDGE bukan sekadar teori manajemen, melainkan manual ketahanan mental dan strategis untuk siapa saja yang ingin memimpin dengan kejelasan (clarity) dan menang dengan keyakinan (conviction). Siap mengubah hal-hal yang tidak diketahui menjadi keunggulan kompetitif terbesar Anda? Saatnya berhenti menebak-nebak masa depan dan mulai membangun kapasitas diri untuk menaklukkannya hari ini.
Pernahkah Anda berpikir bahwa budaya organisasi itu terbentuk begitu saja secara alami? Banyak pemimpin terjebak dalam pemikiran bahwa budaya organisasi adalah sesuatu yang organik atau sekadar slogan motivasi di dinding kantor. Padahal, membiarkan budaya tumbuh "secara default" adalah risiko besar di tengah lanskap dunia yang penuh gejolak. Tanpa desain yang sengaja, budaya bisa tumbuh liar, lemah, atau bahkan toxic, yang diam-diam menggerogoti eksekusi strategi bisnis Anda. Seperti halnya merancang produk unggulan, membangun budaya yang tangguh membutuhkan intensionalitas dan arsitektur yang serius. Di sinilah konsep Culture Design hadir sebagai solusi sistematis, bukan sekadar teori manajemen. Ini adalah kerangka kerja operasional untuk menyelaraskan perilaku setiap individu dengan tujuan strategis perusahaan. Prosesnya dimulai dari membangun empati mendalam untuk memahami realitas karyawan (Know What Matters), dilanjutkan dengan eksekusi inisiatif yang konsisten dan adaptif (Do What Matters), hingga pengukuran progres yang transparan (Measure What Matters). Pendekatan ini mengubah budaya dari sesuatu yang abstrak menjadi sistem operasi nyata yang mendorong kinerja tinggi. Jangan biarkan masa depan organisasi Anda bergantung pada kebetulan. Desain budaya yang kuat tidak hanya mencetak angka profit jangka pendek, tetapi juga menciptakan warisan (legacy) dan lingkungan kerja yang inklusif di mana setiap orang merasa memiliki. Saatnya berhenti menjadi penonton dan mulai menjadi arsitek sadar bagi lingkungan kerja Anda. Pelajari bagaimana Anda bisa membangun organisasi yang tidak hanya sukses mencapai output, tetapi juga kaya akan tujuan dan kemanusiaan melalui penerapan Desain Budaya Organisasi.
Desakan agar bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, serta Sumatera Barat menjadi bencana nasional terus bermunculan. Suara datang dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat sipil, anggota dewan, hingga tokoh agama.Dampak bencana di Sumatera ini dinilai sudah memenuhi indikator-indikator penetapan status bencana nasional. Di antaranya, bencana menelan ratusan korban jiwa, merusak infrastruktur, adanya kerugian harta benda, hingga lumpuhnya ekonomi. Ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.Terlebih, di Aceh, beberapa kabupaten/kota, seperti Aceh Timur, Aceh Selatan, dan Aceh Tengah, telah menyatakan tak sanggup menangani bencana ini.Kemarin, Presiden Prabowo meninjau sejumlah titik pengungsian korban banjir dan longsor Sumatera, tetapi hingga kini belum ada tanda-tanda bencana nasional bakal ditetapkan. Sementara, korban jiwa kian bertambah. Per 1 November, jumlah korban jiwa mencapai 533 orang, sedangkan 504 orang hilang, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).Kenapa banjir dan longsor Sumatera perlu ditetapkan jadi bencana nasional? Bagaimana mekanismenya? Apa dampaknya jika status ditingkatkan menjadi bencana nasional? Adakah hal-hal yang mesti diwaspadai jika bencana Sumatera ditetapkan sebagai bencana nasional?Di Ruang Publik KBR kita akan bahas topik ini bersama Perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Bencana Alfian, Profesor Klimatologi dan Perubahan Iklim, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin, dan Associate Research Fellow (ARF) LSJ FH UGM Stephanie.
Di tengah derasnya arus digital, penggunaan media sosial oleh anak di bawah umur kembali menjadi sorotan dunia. Australia sudah mengambil langkah tegas dengan melarang dan membatasi akses medsos bagi anak-anak demi mencegah dampak negatif seperti penyalahgunaan data pribadi, kecanduan gawai, hingga perundungan siber.Indonesia pun sebenarnya telah memiliki regulasi penggunaan media sosial berdasarkan kelompok usia, namun risiko di dunia maya terus berkembang dan menimbulkan pertanyaan besar: Apakah aturan yang ada sudah cukup melindungi anak?Bagaimana menciptakan lingkungan digital yang aman di tengah maraknya konten berbahaya? Perlukah Indonesia membuat larangan yang lebih ketat bagi anak usia sekolah seperti negara lain?Dalam talkshow ini, Psikolog Rumah Konseling Muhammad Iqbal, Ph.D akan mengupas tuntas bagaimana perilaku anak di era digital, bahaya laten dunia maya, hingga rekomendasi kebijakan yang ideal untuk perlindungan anak Indonesia.
Classy People, waktunya ngobrol santai tapi penuh makna!Radio Classy 103,4 FM akan hadir bersama Informa Padang dalam talkshow inspiratif seputar gaya hidup dan kenyamanan kantor Anda dalam obrolan "Kerja Nyaman, Produktif Maksimal: Saatnya Upgrade Kantor Sambut 2026 Bersama Informa"Keep in tune!
Pengembalian Rp13,2 triliun hasil tindak pidana korupsi ekspor minyak sawit mentah (CPO) menjadi momentum penting di tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Lebih dari sekadar kemenangan hukum, langkah ini mencerminkan kebangkitan moral dan keadilan ekonomi bangsa. Dalam perspektif pertahanan semesta, keadilan ekonomi bukan hanya soal kesejahteraan, tapi juga daya tahan nasional.Bersama Khairul Fahmi, Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), kita bahas: bagaimana uang yang kembali ke kas negara bisa memperkuat fondasi sosial dan infrastruktur pertahanan? Apakah peningkatan infrastruktur pertahanan kini menjadi kebutuhan mendesak?
Send us a textPernah kepikiran nggak kalau bisnis lokalmu bisa dikenal sampai luar negeri. Faktanya, 57% konsumen global lebih memilih membeli dari website yang berbicara dengan bahasa mereka sendiri. Banyak bisnis di Indonesia yang sebenarnya punya potensi besar untuk menembus pasar internasional, tapi belum tahu cara memulainya. Dengan strategi SEO yang tepat, bisnismu bisa tampil di hadapan audiens global tanpa perlu buka cabang di luar negeri. Bayangkan produk lokalmu bisa ditemukan pelanggan dari berbagai negara, dengan traffic meningkat hingga puluhan persen dan penjualan ikut naik. Kuncinya ada pada SEO global, strategi yang membantu website anda berbicara dalam bahasa dan budaya audiens di luar sana.
Kegagalan Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia FIFA 2026 meninggalkan luka mendalam. Pelatih Patrick Kluivert menyampaikan rasa kecewa dan tanggung jawabnya setelah kekalahan dari Arab Saudi dan Irak di Jeddah.Namun masalah Timnas bukan sekadar hasil pertandingan—melainkan inkonsistensi yang telah terjadi sejak era pelatih sebelumnya. Mulai dari penempatan posisi pemain yang tak sesuai naluri bermain, pergantian taktis yang lambat, hingga ekspektasi tinggi yang dibangun federasi.Apa langkah konkret yang harus dilakukan agar Garuda bisa bangkit dan benar-benar menjadi tim kuat?
Dunia kita saat ini berada dalam sebuah ruang liminal yang masif. Batas-batas lama—baik itu geografis, politis, maupun ekologis—telah runtuh di hadapan "masalah-masalah pelik" seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan global, dan disrupsi teknologi. Kita tidak lagi bisa berpura-pura bahwa struktur yang ada saat ini memadai. Seperti yang dijelaskan dalam "Breaking Boundaries," kita berada "di antara"—masa lalu tidak lagi relevan, dan masa depan belum terbentuk. Ruang transisi ini penuh dengan ketidakpastian dan bahaya, tetapi juga menyimpan potensi luar biasa untuk inovasi dan penciptaan tatanan baru. Ini bukan lagi sekadar konsep teoretis; ini adalah realitas yang kita jalani. Pertanyaannya bukanlah apakah kita akan menghadapi perubahan, tetapi bagaimana kita akan membentuknya. Diam berarti membiarkan kekacauan menentukan nasib kita. Maka, panggilan untuk bertindak bergema dari jantung ruang liminal ini. Menghadapi tantangan ini, kolaborasi lintas batas bukanlah lagi sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan mutlak. Seperti yang ditunjukkan secara gamblang oleh Stephen G. Perz dalam "Crossing Boundaries for Collaboration," upaya untuk mengatasi masalah-masalah kompleks dari dalam kungkungan disiplin ilmu, sekat organisasi, atau ego nasionalisme adalah sebuah resep kegagalan. Kita harus secara sadar meninggalkan zona nyaman kita dan merangkul "keuntungan kolaboratif" yang hanya bisa lahir dari kerja sama. Tindakan berkolaborasi adalah cara kita secara aktif mengelola potensi ruang liminal. Ini adalah seni untuk menciptakan communitas—rasa solidaritas dan tujuan bersama yang setara—dari individu dan kelompok yang berbeda, mengubah potensi mentah dari kondisi "antistruktur" menjadi inovasi yang nyata. Jangan biarkan energi transformatif dari momen liminal ini terbuang sia-sia dalam perpecahan; mari kita jadikan ia bahan bakar untuk membangun jembatan. Oleh karena itu, inilah ajakannya: lintasi sebuah batas hari ini. Tindakan ini tidak harus berskala besar. Mulailah dengan mengundang seorang kolega dari departemen yang berbeda untuk minum kopi dan bertukar pikiran. Hubungi sebuah organisasi komunitas lokal dan tanyakan apa yang bisa Anda pelajari dari mereka. Baca sebuah buku dari sudut pandang yang menantang keyakinan Anda. Setiap tindakan sadar untuk melintasi batas adalah sebuah langkah praktis dalam menavigasi ruang liminal kolektif kita. Dengan menjadi praktisi kolaborasi dalam skala kecil, kita membangun kapasitas dan ketahanan untuk menghadapi tantangan dalam skala yang lebih besar. Mari kita berhenti hanya menjadi pengamat transisi; saatnya kita menjadi pemandu dan peserta aktif dalam ritus peralihan menuju masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan.
Ambruknya gedung ibadah di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, mengundang perhatian publik. Para pakar menilai peristiwa ini sebagai kegagalan konstruksi sekaligus lemahnya pengawasan standar bangunan. Tuntutan agar pemerintah melakukan audit menyeluruh terhadap gedung bertingkat di lembaga pendidikan, termasuk pesantren, kini semakin menguat.Dalam talk kali ini, hadir Dr. Basnang Said, S.Ag., M.Ag., Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, untuk menjawab bagaimana langkah dan tanggapan Kementerian Agama atas peristiwa ini.
Penasaran apa aja yang terjadi di balik panggung MC.V? Saatnya bongkar bareng kita!
Pada podcast Berani Berinvestasi kali ini, kita akan membahas informasi menarik di balik sektor properti saat ini. Sobat Genvest penasaran kan dengan pembahasannya? Bersama Sharon Natasha, Retail Research Analyst CGS International Sekuritas Indonesia dan Joanne Ong, Research Associate Sector - Consumer CGS International Sekuritas Indonesia, yuk simak info selengkapnya di Podcast Berani Berinvestasi #121 di Spotify dan Youtube CGS International Sekuritas Indonesia! Tambah semangat investasimu dan mulai berinvestasi saham bersama kami, hubungi Whatsapp Centre 0815-1074-8305 dan 150330 atau kunjungi www.cgsi.co.id Disclaimer: bit.ly/disclaimer-cgsiid#CGSInternational #CGSI #CGSID #PodcastBeraniBerinvestasi #SobatGenvest #AkuInvestorSaham
Pada podcast Berani Berinvestasi kali ini, kita akan membahas informasi menarik di balik sektor banks saat ini. Sobat Genvest penasaran kan dengan pembahasannya? Bersama Andrian A. Saputra, Retail Research Analyst CGS International Sekuritas Indonesia dan Elizabeth Noviana, Research Associate Sector - Banks, Economics CGS International Sekuritas Indonesia, yuk simak info selengkapnya di Podcast Berani Berinvestasi #120 di Spotify dan Youtube CGS International Sekuritas Indonesia! Tambah semangat investasimu dan mulai berinvestasi saham bersama kami, hubungi Whatsapp Centre 0815-1074-8305 atau 150330 dan kunjungi www.cgsi.co.id Disclaimer: bit.ly/disclaimer-cgsiid#CGSInternational #CGSI #CGSID #PodcastBeraniBerinvestasi #SobatGenvest #AkuInvestorSaham
Doa adalah napas jiwa. Doa yang cepat dan dangkal, tidak sehat, membahayakan kualitas kehidupan rohani. Cegah kualitas hidup kita terganggu karena pernapasan yang dangkal. Saatnya menarik napas dalam-dalam sekarang juga-baik napas udara maupun napas doa!
Doa adalah napas jiwa. Doa yang cepat dan dangkal, tidak sehat, membahayakan kualitas kehidupan rohani. Cegah kualitas hidup kita terganggu karena pernapasan yang dangkal. Saatnya menarik napas dalam-dalam sekarang juga-baik napas udara maupun napas doa!
Berkat kesehatan dari Tuhan tidak akan dimiliki jika terus memasukkan tembakau kedalam tubuh. Itu racun, bisa membuat lebih ketagihan dibandingkan obat terlarang! Tetapi bagi Tuhan tak ada yang mustahil. Bagi yang merokok, sekaranglah saatnya berhenti!
Berkat kesehatan dari Tuhan tidak akan dimiliki jika terus memasukkan tembakau kedalam tubuh. Itu racun, bisa membuat lebih ketagihan dibandingkan obat terlarang! Tetapi bagi Tuhan tak ada yang mustahil. Bagi yang merokok, sekaranglah saatnya berhenti!
Kasus pelecehan di lingkungan kampus bukan lagi hal baru, tapi mengapa masih banyak yang bungkam? Di episode ini, kita bakalan bahas secara terbuka tentang siapa sih sebenarnya yang jadi korban? Siapa sih yang harusnya tanggung jawab? Gimana budaya diam membungkam suara kebenaran?Dengerin sampai beres yaaa civitas dan tolong bantu sebarin biar lebih banyak yang aware lagi !! Saatnya kampus ga lagi jadi tempat yang membungkam korban.#CampusUnfiltered #PelecehanSeksual
Pernah merasa terjebak dalam siklus masalah yang seolah tak ada habisnya? Baru saja satu masalah selesai, eh, muncul lagi masalah serupa di kemudian hari. Rasanya seperti menjadi pemadam kebakaran yang sibuk mengatasi api di permukaan, tanpa pernah benar-benar menemukan sumber kebocoran gasnya. Jika Anda sering merasakan frustrasi ini, baik dalam pekerjaan, organisasi, maupun kehidupan pribadi, mungkin cara kita memandang masalah perlu diubah. Di episode terbaru podcast INIKOPER, kami mengajak Anda untuk berkenalan dengan Model Gunung Es (Iceberg Model), sebuah kerangka berpikir yang sangat kuat untuk membongkar akar masalah. Bersama host Dani Wahyu Munggoro dan Putri Handayani, kita akan menyelam lebih dalam dari sekadar Peristiwa yang terlihat, untuk menemukan Pola yang berulang, menyelidiki Struktur sistem yang melanggengkannya, hingga menggali Model Mental atau keyakinan yang menjadi fondasi dari semuanya. Saatnya beralih dari solusi reaktif yang hanya menyentuh gejala, menuju intervensi proaktif yang menciptakan perubahan fundamental dan berkelanjutan. Mari menjadi arsitek perubahan yang mampu merancang solusi sistemis, bukan lagi sekadar pemadam masalah. Dengarkan episode lengkapnya dan temukan cara pandang baru untuk menghadapi tantangan paling kompleks sekalipun. Klik tautan di bio kami untuk mulai mendengarkan!
Bismillah,10 HARI TERBAIK DZULHIJJAH: SAATNYA BERAMAL TOTALAlhamdulillah, kita berada di 10 hari pertama Dzulhijjah.Beramal sekarang, tepis mood rebahannya!Karena.. segala amal shalih yang dilakukan di 10 hari pertama Dzulhijjah sangat dicintai Allah. Jangan lewatkan momen berharga ini untuk beramal shalih sebaik-baiknya!Shalat, haji, qurban, puasa, dzikir, sedekah?Tambah terus amalnya, segera masuk ke pintu kebaikan manapun.Atau, bisa juga gabung sekarang di program “Terbaik di Dzulhijjah”.1 Program, 5 Amal Shalih Spesial1. Berbagi pangan berbuka puasa sunnah 1-9 Dzulhijjah.2. Menghidupkan syiar-syiar Dzulhijjah melalui Festival Semarak Qurban & Takbir.3. Berbagi daging qurban mentah, olahan daging qurban, & hidangan Tasyrik.4. Mengoptimalkan manfaat kulit hewan qurban menjadi tas kulit qurban untuk guru.5. Berbagi buku doa untuk saudara-saudara muslimin.Sampaikan sedekah terbaik kita melalui:CIMB Niaga Syariah860013831800Bank Syariah Indonesia1111811567a.n. Muhajir Peduli IndonesiaIkuti Muhajir Project Pedulidi Facebook, Instagram, Youtube@muhajirprojectpeduli
Anyeong Sobat Kreatif! Seperti biasa, Rekor selalu punya bahasan menarik untuk nemenin kamu dalam kondisi apapun
Gonjang-ganjing pasar bukan hal baru. Bahkan IHSG sempat mengalami trading halt, ekonomi domestik melemah, perang tarif, dan anggaran dipangkas. Benarkah ini lebih buruk dari krisis 1998?Namun para manajer investasi justru bilang:“Kami less worried dari 1998!”Kok bisa sesantai itu? Jangan panik, simak strategi jitu dari ke-3 MI TOP (Trimegah, KISI, dan STAR Asset Management) biar tetap bisa cuan di tengah ketidakpastian dan pasar bergejolak dalam Podcast Bareksa Insight Eps ini. Install sekarang!https://bareksa.onelink.me/bLEI/YTBareksa
Apa pun yang membantu pasangan membangun kenangan abadi akan menambah kebersamaan dan keintiman yang paling didambakan.
Apa pun yang membantu pasangan membangun kenangan abadi akan menambah kebersamaan dan keintiman yang paling didambakan.
BEI dan OJK memperkenalkan kebijakan Penyedia Likuiditas (Liquidity Provider), yang bertujuan meningkatkan volume perdagangan dan membentuk harga lebih teratur melalui penawaran jual-beli Efek secara terus-menerus. Langkah ini diharapkan membawa manfaat besar bagi emiten, investor institusional, hingga investor retail.Terkait hal tersebut, bagaimana kebijakan Penyedia Likuiditas memengaruhi pasar modal Indonesia terutama saham-saham lapis kedua dan ketiga? Bisakah likuiditas yang lebih baik membuat IHSG semakin menarik tahun ini? Bersama Rivan Kurniawan (Value Investor) @RivanKurniawan pada Podcast Bareksa Insight Eps. 44 kali ini akan membahas dampaknya pada saham, pola trading, likuiditas, dan masa depan investasi di Indonesia. Yuk, simak!Install sekarang!https://bareksa.onelink.me/bLEI/YTBareksa
Leverkusen tertinggal 8 poin dari Bayern di perebutna gelar juara, apakah masih ada peluang bagi werkself untuk menyalip? Atau ini saat yang tepat bagi Xabi Alonso untuk membagi fokus ke UCL dan Pokal? Selain itu, kami juga membahas kejutan Mainz & Freiburg serta pratinjau laga tim Bundesliga di UCL
Saatnya kita bahas Nintendo Switch 2 yang akhirnya muncul secara resmi!
Awal pekan ini para pengemudi ojek online (ojol) melakukan demo besar-besaran dan aksi off bid atau mematikan aplikasi massal. Aksi yang berpusat di kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) itu menuntut kesejahteraan dan pemberian tunjangan hari raya (THR) bagi para pengemudi ojol.Wacana THR untuk ojol sudah menjadi isu sejak tahun lalu. Namun, kala itu, THR urung terealisasi karena pengemudi ojol belum diakui sebagai pekerja, tetapi mitra. Ini berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016.Namun tahun ini, ada sinyal positif dari pemerintah. Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemnaker Indah Anggoro Putri di DPR, Selasa lalu, mengakui pekerja platform digital, seperti pengemudi ojek, taksi, dan kurir daring adalah pekerja. Menurut Indah, dalam waktu dekat, Kemnaker akan merilis surat edaran terkait THR ojol. Aplikator diminta memberikan THR dalam bentuk uang tunai, bukan lagi berupa bantuan sembako seperti tahun-tahun sebelumnya. Indah juga bilang, aturan tentang pekerja platform daring telah disusun dan tengah menunggu harmonisasi.Bagaimana respons perusahaan aplikator? Bagaimana memastikan pengemudi ojol atau kurir daring dapat menikmati THR seperti pekerja lain? Seperti apa perlindungan sosial yang ideal bagi pekerja platform digitalKita bincangkan bersama Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lily Pujiati, Peneliti Center for Digital Society (CfDS) UGM, Ayom Mratita Purbandani dan Agung Yudha, Direktur Eksekutif Modantara Asosiasi Mobilitas dan Pengantaran Digital Indonesia.*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Send us a textApa yang membuat bisnis lokal tetap relevan di era digital yang serba terhubung ini? Temukan jawabannya bersama saya, Ryan Kristo Muljono. Saatnya kita membongkar rahasia pentingnya Local SEO untuk bisnis. Dalam episode ini, kami menjamin Anda akan memahami cara Local SEO dapat menjadi kunci sukses untuk bisnis Anda. Meskipun dunia digital memungkinkan kita menjangkau audiens global, pengalaman dan efisiensi lokal tetap tak tergantikan ketika pelanggan mencari layanan atau produk di dekat mereka.Dalam perbincangan hangat ini, kita akan mengupas bagaimana bisnis nasional dengan cabang lokal dapat beroperasi secara efektif sebagai entitas lokal. Mengapa pencarian lokal menjadi senjata ampuh bagi bisnis Anda? Saat seseorang berada di area baru atau ingin menemukan spot terbaik di sekitar mereka, Local SEO menjadi alat yang sangat penting. Jangan lewatkan tips dan wawasan praktis yang bisa Anda terapkan untuk memaksimalkan potensi bisnis lokal Anda, menjadikannya mudah ditemukan oleh calon pelanggan di sekitar Anda. Bergabunglah dengan kami dan bersiaplah untuk membawa bisnis lokal Anda ke tingkat yang lebih tinggi!Kunjungi toffeedev.com sekarang untuk solusi Local SEO yang tepat! #LocalSEO #StrategiSEO #BisnisLokal #DigitalMarketing #SEO2025 #BisnisDigital #StrategiBisnis #OnlineMarketing #ToffeeDev
"Saatnya menemukan rahasia melatih otak dinamis anak autisme di audio berikut. Adakah parents yang sudah mencoba metode latihan otak dinamis dengan anak Anda? Boleh dong, share cerita/ saran tambahan di kolom komentar agar kita bisa saling mendukung dalam memberikan parenting terbaik bagi buah hati."
Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi, Lc., M.A. - Saatnya Perang Melawan Riba
Saatnya episode baru! Dalam episode ini, Thom Haye membahas situasinya di Almere City, menjawab beberapa pernyataan bersama Neal Petersen, dan mereka juga menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kalian kirimkan. Selamat menonton!Media sosial Thom Haye: Instagram: @ThomhayeSee Privacy Policy at https://art19.com/privacy and California Privacy Notice at https://art19.com/privacy#do-not-sell-my-info.
Send us a textApa yang akan Anda lakukan jika ketergantungan pada marketplace justru menjerat bisnis e-commerce Anda ke dalam biaya tak terduga dan aturan algoritma yang berubah-ubah? Bersama saya, Ryan dari ToffeeDev, kita akan mengupas bagaimana ancaman ini dapat mempengaruhi bisnis Anda hingga meraup hingga 20% dari pendapatan. Dengan jumlah pengunjung yang besar memang menggoda, tetapi apakah ini sepadan dengan risiko yang harus dihadapi? Episode ini menjadi momen refleksi bagi pemilik bisnis untuk mempertimbangkan langkah berani: membangun toko online mereka sendiri. Kami akan membahas bagaimana menjaga kontrol penuh atas toko Anda sambil membangun loyalitas pelanggan yang lebih kuat.Selain itu, kita akan membahas strategi memulai bisnis online dengan biaya rendah melalui marketplace, sekaligus memecahkan tantangan margin keuntungan yang kecil. Dengan memiliki platform e-commerce sendiri, Anda dapat meningkatkan keuntungan sekaligus merajut hubungan yang lebih erat dengan pelanggan. Tidak perlu langkah yang rumit; cukup pilih platform yang sesuai dan mulai berkembang sesuai kebutuhan bisnis Anda. Dapatkan wawasan berharga dan inspirasi dari diskusi ini untuk memajukan bisnis e-commerce Anda ke arah yang lebih mandiri dan menguntungkan. Jika Anda tertarik untuk menggali lebih dalam, jangan ragu untuk menghubungi saya atau tim di ToffeeDev.Coba Gratis shopify di https://toffee.id/shopify
Saatnya untuk episode keempat dari *The Haye Way*! Banyak dari kalian yang meminta kami untuk menghadirkan tamu ini, dan inilah dia: Calvin Verdonk. Thom Haye dan Neal Petersen berbincang dengan bek kiri tim nasional Indonesia. Bagaimana rasanya bermain untuk Indonesia? Di liga mana dia ingin bermain di masa depan? Selain itu, mereka juga membahas dunia UFC dan menjawab pertanyaan dari kalian. Selamat menonton!See Privacy Policy at https://art19.com/privacy and California Privacy Notice at https://art19.com/privacy#do-not-sell-my-info.
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 26 November 2024 Bacaan: "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. (Yohanes 15:5) Renungan: Kalau kita perhatikan, pohon-pohon yang ada di sekitar kita ternyata memiliki berbagai macam bentuk dan jenis. Pada umumnya, pohon memiliki beberapa bagian-bagian tertentu yang memiliki kekuatan dan fungsi yang berbeda-beda. Bagian yang tidak kelihatan dari pohon adalah akar yang biasanya terbenam di dalam tanah. Sedangkan bagian yang terlihat adalah batang, ranting, bunga dan buah. Kalau kita perhatikan, ranting akan melekat pada batang pohon. Pada ranting-ranting tersebut kita akan melihat bunga dan buah yang banyak. Meskipun ranting-ranting itu lemah jika dibanding dengan batang pohon yang terlihat jauh lebih kuat, tetapi ranting mampu menahan berat buah yang dihasilkannya. Yesus berkata bahwa Dialah pokok anggur dan kita adalah ranting-ranting-Nya. Pada sebuah pohon, ranting adalah tempat gantungan untuk buah dan juga tempat di mana buah dihasilkan. Pokok anggur bertugas memasok kehidupan pada ranting-ranting dan ranting mempunyai tugas untuk menghasilkan buah dan sebagai tempat gantungan bagi buah yang dihasilkan. Pokok anggur itu kuat, sedangkan ranting itu lemah. Tetapi meskipun lemah, ranting tetaplah tempat buah dihasilkan. Untuk dapat menghasilkan buah, ranting harus melekat pada pokok anggur. Ketika ranting terpisah dari pokok anggur, ranting tidak dapat berbuat apa-apa, apalagi untuk menghasilkan buah. Sebagai ranting, yang perlu kita perhatikan adalah di mana kita melekat? Kita harus melekat pada tempat yang benar. Saat kita melekat pada tempat yang kuat dan memberi kehidupan, kita akan mampu menghasilkan banyak buah. Saat kita melekat pada dunia, kita akan menghasilkan buah dari kedagingan kita. Ketika kita melekat pada Tuhan, kita akan menghasilkan buah-buah yang dari pada Tuhan, yaitu buah Roh Kudus. Tetapi sebaliknya, saat kita terpisah dari Tuhan, kita akan mati dan tidak bisa menghasilkan apa-apa. Saatnya untuk mengoreksi diri, di manakah selama ini kita melekat? Apakah pada pokok anggur yang benar, yaitu Tuhan ataukah kita melekat di tempat yang salah? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampuni aku karena selama ini aku terlalu terikat dengan hal-hal duniawi. Bantulah aku agar hatiku dapat melekat erat hanya pada-Mu saja. Yesus yang baik, tolonglah aku anak-Mu. Amin. (Dod).
Saatnya membahas tentang Alien!! Siapakah mereka sebenarnya?? Apakah ada di Alkitab?
Saatnya saya tega terhadap materi sendiri. Dapatkan tiket Jakarta dan Malang di hiburin.id
Pergantian pemerintahan menjadi momentum tepat untuk mengevaluasi kebijakan pendahulu, sebagai pijakan merumuskan arah kebijakan mendatang. Di sektor pendidikan, sistem zonasi PPDB layak masuk daftar awal evaluasi. Sejak digulirkan pada 2017, saban tahun, penerapan sistem zonasi diwarnai berbagai masalah, seperti migrasi domisili dan pungli. Semangatnya untuk memeratakan kualitas pendidikan, masih jauh panggang dari api, jika menilik realita di lapangan. Beberapa lembaga negara, di antaranya, KPK dan Ombudsman juga menaruh perhatian pada berbagai praktik penyimpangan dan kecurangan yang terjadi dalam implementasi sistem zonasi sekolah. Evaluasi mendalam penting dilakukan karena akan sangat menentukan kebijakan pendidikan ke depan. Inilah saat yang tepat bagi publik untuk memberikan kritik dan masukan ke pemerintah. Apalagi, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang baru, Abdul Mu'ti menyebut akan lebih banyak mendengar sebelum memutuskan. Apa saja poin-poin utama yang harus dievaluasi dari sistem zonasi? Apakah sistem ini layak dilanjutkan? Kita bincangkan bersama Pemerhati Pendidikan & Pengajar di Universitas Multimedia Nusantara, Doni Koesoema A. dan Sumardiansyah Perdana Kusuma, Wakil Sekjen PB Persatuan Guru Republik Indonesi (PGRI) sekaligus Ketua Dewan Eksekutif APKS PB PGRI. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
UMKM selalu disebut-sebut sebagai tulang punggung ekonomi nasional oleh para politisi di panggung kampanye. Tak salah memang, karena UMKM menyerap 90 persen tenaga kerja dan menyumbang 60 persen ke Produk Domestik Bruto (PDB). Kontribusinya yang besar membuat para calon pemimpin senantiasa mengangkat isu UMKM di tiap kontestasi elektoral. Bertaburlah janji-janji manis demi menunjukkan keberpihakan kepada UMKM. Namun, ketika pesta usai, usai pula perhatian untuk UMKM. Sudah berulang kali berganti pemimpin, nasib UMKM tak banyak berubah, masih saja dianaktirikan. Selama 10 tahun pemerintahan Jokowi pun, UMKM tak kunjung naik kelas, meski rentetan program, bantuan, dan insentif digulirkan. UMKM malah dihadapkan pada banjir barang impor baik di lapak online maupun offline. Ini makin diperberat dengan situasi ekonomi yang melambat. Bagaimana dengan pemimpin baru, Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang kemarin dilantik? dalam Asta Cita maupun pernyataan-pernyataan saat kampanye, Prabowo-Gibran berjanji memberi perhatian khusus pada UMKM. Kini, tibalah saatnya bagi para pelaku UMKM untuk menagih janji itu. Bagaimana aspirasi para pelaku UMKM terhadap kepemimpinan baru? Terobosan apa saja yang mereka harapkan? Kita bincangkan bersama Ketua Umum Akumandiri, Hermawati Setyorini dan Founder UKMIndonesia.id Dewi Meisari Haryanti. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Pengkhianatan Jokowi kepada PDIP hendaknya jadi pelajaran. Meski begitu PDIP juga ikut menanggung dosa atas kekacauan selama Jokowi berkuasa. Apabila ingin menebus dosa, saatnya PDIP jadi oposisi. - - - Kunjungi s.id/dukungtempo untuk mendapatkan diskon berlangganan Tempo Digital. Unduh aplikasi Tempo untuk membaca berbagai liputan mendalam Tempo.
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 3 Agustus 2024 Bacaan: "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5) Renungan: Jika kita perhatikan, pohon-pohon yang ada di sekitar kita ternyata memiliki berbagai macam bentuk dan jenis. Pada umumnya, pohon memiliki beberapa bagian-bagian tertentu yang memiliki kekuatan dan fungsi yang berbeda-beda. Bagian yang tidak kelihatan dari pohon adalah akar yang biasanya terbenam di dalam tanah. Sedangkan bagian yang terlihat adalah batang, ranting, bunga dan buah. Kalau kita perhatikan, ranting akan melekat pada batang pohon. Pada ranting-ranting tersebut kita akan melihat bunga dan buah yang banyak. Meskipun ranting-ranting itu lemah jika dibanding dengan batang pohon yang terlihat jauh lebih kuat, tetapi ranting mampu menahan berat buah yang dihasilkannya. Yesus berkata bahwa Dialah pokok anggur dan kita adalah ranting-ranting-Nya. Pada sebuah pohon, ranting adalah tempat gantungan untuk buah dan juga tempat di mana buah dihasilkan. Pokok anggur bertugas memasok kehidupan pada ranting-ranting dan ranting mempunyai tugas untuk menghasilkan buah dan sebagai tempat gantungan bagi buah yang dihasilkan. Pokok anggur itu kuat, sedangkan ranting itu lemah. Tetapi meskipun lemah, ranting tetaplah tempat buah dihasilkan. Untuk dapat menghasilkan buah, ranting harus melekat pada pokok anggur. Ketika ranting terpisah dari pokok anggur, ranting tidak dapat berbuat apa-apa, apalagi untuk menghasilkan buah. Sebagai ranting, yang perlu kita perhatikan adalah di mana kita melekat? Kita harus melekat pada tempat yang benar. Saat kita melekat pada tempat yang kuat dan memberi kehidupan, kita akan mampu menghasilkan banyak buah. Saat kita melekat pada dunia, kita akan menghasilkan buah dari kedagingan kita. Ketika kita melekat pada Tuhan, kita akan menghasilkan buah-buah yang dari pada Tuhan, yaitu buah Roh Kudus. Tetapi sebaliknya, saat kita terpisah dari Tuhan, kita akan mati dan tidak bisa menghasilkan apa-apa. Saatnya untuk mengoreksi diri, di manakah selama ini kita melekat? Apakah pada pokok anggur yang benar, yaitu Tuhan ataukah kita melekat di tempat yang salah? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, bantulah aku agar aku senantiasa melekat pada-Mu, sehingga hidupku akan menghasilkan buah yang bisa memberkati banyak orang. Amin. (Dod).
Temukan rahasia pikiran orang kaya dan ubah cara pandangmu terhadap uang! Dalam video ini, kami akan membahas buku The Secrets of Millionaire Mind karya T. Harv Eker, yang mengungkap bagaimana pikiran orang kaya bekerja dan bagaimana kamu bisa mengadopsi pola pikir orang kaya. Apakah kamu sering mendengar bahwa "uang adalah sumber kejahatan" atau "uang tidak bisa membeli kebahagiaan"? Mungkin pandangan-pandangan ini telah membentuk pola pikir tentang uang-mu sejak kecil. Saatnya merubah mindset orang kaya dengan memahami apa yang mereka pikirkan dan rasakan tentang uang. Tonton video ini sampai habis untuk mengetahui bagaimana kamu bisa mengidentifikasi dan memutuskan apakah pikiran tersebut layak dipertahankan atau ditinggalkan. Jangan lupa untuk like, subscribe, dan share video ini untuk mendukung channel kami! Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting
Close The Door Podcast bersama Komjen Pol Purnawirawan Susno Duadji
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 18 Januari 2024 Bacaan: "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5) Renungan: Di sekolah tempat saya bekerja ada sebuah taman doa kecil dengan banyak pohon-pohon yang ditanam. Pohon-pohon yang ada di sekitar taman doa tersebut ternyata memiliki berbagai macam bentuk dan jenis. Pada umumnya, pohon-pohon tersebut memiliki beberapa bagian tertentu yang memiliki kekuatan dan fungsi yang berbeda-beda. Bagian yang tidak kelihatan dari pohon adalah akar yang biasanya terbenam di dalam tanah. Sedangkan bagian yang terlihat adalah batang, ranting, bunga dan buah. Kalau diperhatikan, ranting akan melekat pada batang pohon. Pada ranting-ranting tersebut akan terlihat bunga dan buah yang banyak. Meskipun ranting-ranting itu lemah jika dibanding dengan batang pohon yang terlihat jauh lebih kuat, tetapi ranting mampu menahan berat buah yang dihasilkannya. Yesus berkata bahwa Dialah pokok anggur dan kita adalah ranting-ranting-Nya. Pada sebuah pohon, ranting adalah tempat gantungan untuk buah dan juga tempat di mana buah dihasilkan. Pokok anggur bertugas memasok kehidupan pada ranting-ranting dan ranting mempunyai tugas untuk menghasilkan buah dan sebagai tempat gantungan bagi buah yang dihasilkan. Pokok anggur itu kuat, sedangkan ranting itu lemah. Tetapi meskipun lemah, ranting tetaplah tempat buah dihasilkan. Untuk dapat menghasilkan buah, ranting harus melekat pada pokok anggur. Ketika ranting terpisah dari pokok anggur, ranting tidak dapat berbuat apa-apa, apalagi untuk menghasilkan buah. Sebagai ranting, yang perlu kita perhatikan adalah di mana kita melekat? Kita harus melekat pada tempat yang benar. Saat kita melekat pada tempat yang kuat dan memberi kehidupan, kita akan mampu menghasilkan banyak buah. Saat kita melekat pada dunia, kita akan menghasilkan buah dari kedagingan kita. Ketika kita melekat pada Tuhan, kita akan menghasilkan buah-buah yang dari pada Tuhan, yaitu buah Roh Kudus (Gal 5:22-23). Tetapi sebaliknya, saat kita terpisah dari Tuhan, kita akan mati dan tidak bisa menghasilkan apa-apa. Saatnya untuk mengoreksi diri, di manakah selama ini kita melekat? Apakah pada pokok anggur yang benar, yaitu Tuhan ataukah kita melekat di tempat yang salah? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena selama ini hidupku tetap melekat pada-Mu. Dampingilah aku terus, agar selalu setia pada-Mu dan tidak berpaling dari jalan-Mu. Amin. (Dod).
Saatnya menjawab dilema paling kritis dalam perjalanan menuju kesuksesan! Apakah lebih baik terus berjuang ataukah menyerah saat menghadapi tantangan berat? Kali ini, kita akan menjelajahi berbagai perspektif seputar mengejar kesuksesan dan mengatasi keadaan sulit. Jangan lewatkan inspirasi untuk menjaga semangat pantang menyerah dan memahami kapan saatnya untuk tetap gigih atau merelakan sesuatu yang tidak bisa diubah. Temukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan kunci yang dapat membantu kamu menavigasi dilema ini dengan bijak. Hidup adalah perjuangan, namun apakah terus berjuang adalah satu-satunya pilihan? Ayo hadapi bersama tantangan ini dan temukan arah yang tepat untuk mewujudkan kesuksesan dalam hidup! Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting
Do you have a neglected musical instrument sitting at home? Perhaps you want your child to experience the countless benefits of music lessons. Or maybe you've always longed to play in a group. Whatever the reason, learning to play an instrument is enjoyable and a social experience, with opportunities all around you. - Apakah Anda memiliki alat musik yang terabaikan di rumah? Mungkin Anda ingin anak Anda mengalami manfaat pelajaran musik yang tak terhitung jumlahnya. Atau mungkin Anda selalu ingin bermain dalam grup. Apa pun alasannya, belajar memainkan alat musik itu menyenangkan dan pengalaman sosial, dengan peluang di sekitar Anda.
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 4 September 2023 Bacaan: "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5) Renungan: Kalau kita perhatikan, pohon-pohon yang ada di sekitar kita ternyata memiliki berbagai macam bentuk dan jenis. Pada umumnya, pohon memiliki beberapa bagian-bagian tertentu yang memiliki kekuatan dan fungsi yang berbeda-beda. Bagian yang tidak kelihatan dari pohon adalah akar yang biasanya terbenam di dalam tanah. Sedangkan bagian yang terlihat adalah batang, ranting, bunga dan buah. Kalau kita perhatikan, ranting akan melekat pada batang pohon. Pada ranting-ranting tersebut kita akan melihat bunga dan buah yang banyak. Meskipun ranting-ranting itu lemah jika dibanding dengan batang pohon yang terlihat jauh lebih kuat, tetapi ranting mampu menahan berat buah yang dihasilkannya. Yesus berkata bahwa Dialah pokok anggur dan kita adalah ranting-ranting-Nya. Pokok anggur bertugas memasok kehidupan pada ranting-ranting dan ranting mempunyai tugas untuk menghasilkan buah dan sebagai tempat gantungan bagi buah yang dihasilkan. Pokok anggur itu kuat, sedangkan ranting itu lemah. Tetapi meskipun lemah, ranting tetaplah tempat buah dihasilkan. Untuk dapat menghasilkan buah, ranting harus melekat pada pokok anggur. Ketika ranting terpisah dari pokok anggur, ranting tidak dapat berbuat apa-apa, apalagi untuk menghasilkan buah. Sebagai ranting, yang perlu kita perhatikan adalah di mana kita melekat? Kita harus melekat pada tempat yang benar. Saat kita melekat pada tempat yang kuat dan memberi kehidupan, kita akan mampu menghasilkan banyak buah. Saat kita melekat pada dunia, kita akan menghasilkan buah dari kedagingan kita. Ketika kita melekat pada Tuhan, kita akan menghasilkan buah-buah yang dari pada Tuhan, yaitu buah Roh Kudus (Gal. 5:22-23). Tetapi sebaliknya, saat kita terpisah dari Tuhan, kita akan mati dan tidak bisa menghasilkan apa-apa. Saatnya untuk mengoreksi diri, di manakah selama ini kita melekat? Apakah pada pokok anggur yang benar, yaitu Tuhan ataukah kita melekat di tempat yang salah? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, jamahlah hatiku, agar aku selalu melekat pada-Mu, sehingga hidupku dapat menghasilkan buah-buah Roh Kudus yang dapat memberkati sesamaku dan memuliakan nama-Mu. Amin. (Dod).
Korupsi proyek menara BTS 4G yang menjerat Johnny G. Plate berpotensi merugikan negara hingga Rp 8 triliun. Ditilik dari banyak sisi, kasus proyek BTS Kominfo adalah contoh sempurna korupsi “state capture”--korupsi sistemik yang terjadi ketika kepentingan swasta memengaruhi pembuatan kebijakan demi keuntungan segelintir orang alias berkomplot menggarong uang negara. Duit korupsi ditengarai mengalir ke sejumlah pengusaha hingga partai politik. Johnny harus berani "menggigit" pihak yang menikmati duit korupsi menara BTS. Sementara itu, kita bolehlah bertepuk tangan. Saatnya menonton “gajah-gajah” besar bertarung sembari memastikan jangan sampai ada “pelanduk” yang menjadi korban. - - - Baca berbagai laporan mendalam majalah Tempo dan Koran Tempo dengan mengunduh aplikasi Tempo. Kunjungi s.id/bacatempo untuk berlangganan Tempo Digital Premium hanya Rp 99 ribu setahun! Kritik dan saran: podcast@tempo.co.id