Podcasts about Buku

  • 850PODCASTS
  • 3,493EPISODES
  • 23mAVG DURATION
  • 5WEEKLY NEW EPISODES
  • Oct 27, 2025LATEST

POPULARITY

20172018201920202021202220232024

Categories



Best podcasts about Buku

Show all podcasts related to buku

Latest podcast episodes about Buku

Ini Koper
#667 Membongkar Tujuh Level Komunikasi

Ini Koper

Play Episode Listen Later Oct 27, 2025 17:00


Dalam dunia bisnis yang bising, banyak dari kita merasa frustrasi. Kita menghabiskan anggaran besar untuk pemasaran, mengirim promosi email tanpa henti, dan terus-menerus berteriak di media sosial, namun bisnis terasa stagnan. Kita terjebak dalam apa yang disebut "Ego Era"—sebuah zaman di mana fokusnya adalah promosi diri yang gencar dengan harapan ada yang mendengarkan. Namun, apa yang terjadi jika kesuksesan sejati tidak datang dari seberapa keras Anda berteriak, melainkan dari seberapa dalam Anda terhubung? Bagaimana jika ada cara yang lebih baik yang mengubah fokus dari promosi diri menjadi pembangunan komunitas yang tulus? Inilah ide besar di balik buku fenomenal Michael J. Maher, "(7L) The Seven Levels of Communication." Buku ini adalah panduan revolusioner untuk beralih dari "Ego Era" ke "Generasi Penuh Berkah"—sebuah filosofi yang didasarkan pada memberi nilai terlebih dahulu. Melalui kisah transformatif Rick Masters, seorang agen real estat yang nyaris bangkrut, kita belajar bahwa krisisnya bukanlah krisis pasar, melainkan krisis komunikasi. Solusinya adalah berhenti "memasarkan kepada orang asing" dan mulai "berkomunikasi dengan komunitas," mengubah setiap interaksi dari sekadar transaksi menjadi relasi yang otentik. Inti dari filosofi ini dirangkum dalam "Piramida Komunikasi." Model ini secara brilian mengilustrasikan bahwa tidak semua komunikasi diciptakan sama. Sebuah iklan di billboard (Level 1) mungkin menjangkau ribuan orang tetapi hampir tidak memiliki dampak, sementara pertemuan tatap muka (Level 7) hanya menjangkau satu orang tetapi memiliki dampak yang luar biasa. Prinsip utamanya jelas: Semakin tinggi Anda mendaki level komunikasi, semakin besar dampaknya dalam membangun kepercayaan. Piramida ini dibagi menjadi "Zona Informasional" (level 1-3) yang berdampak rendah untuk menyebar informasi, dan "Zona Influensial" (level 4-7) yang berdampak tinggi untuk membangun kepercayaan sejati dan menghasilkan referensi.

TanadiSantosoBWI
Review Buku: The End of Average

TanadiSantosoBWI

Play Episode Listen Later Oct 24, 2025 13:49


Dalam episode podcast kali ini, Tanadi Santoso mengajak kita memikirkan kembali konsep dimana seolah-olah ada "rumus rata-rata" yang harus ditempuh untuk menuju keberhasilan. Berdasarkan buku karya Todd Rose, Tanadi Santoso membahas bahwa standar rata-rata adalah tolok ukur yang adil dan efektif dan justru perbedaanlah yang membuat manusia berkembang. Di sinilah perjalanan menarik dimulai yaitu memahami mengapa menjadi berbeda adalah satu-satunya cara untuk benar-benar unggul.Melalui cerita nyata dari dunia penerbangan Amerika tahun 1940-an, Tanadi Santoso menggambarkan bagaimana menjadi "rata-rata" bisa berakibat fatal. Ketika kokpit pesawat didesain berdasarkan ukuran tubuh rata-rata, ternyata tak satu pun pilot yang cocok dan berujung terjadi kecelakaan. Kisah ini bukan hanya tentang desain pesawat, tapi tentang kehidupan dimana saat kita mencoba menyesuaikan diri dengan ukuran orang lain, kita kehilangan potensi sejati diri sendiri.Dari sinilah muncul prinsip penting yaitu The Jagged Principle. Sebuah prinsip dimana setiap orang unik dalam bentuk, bakat, dan cara berpikirnya. Tanadi Santoso menghubungkannya dengan CliftonStrengths dari Gallup, menjelaskan bagaimana setiap individu memiliki kombinasi kekuatan yang berbeda dan tak bisa diseragamkan. Sukses bukan soal meniru Steve Jobs atau Jeff Bezos, melainkan tentang menemukan dan memaksimalkan versi terbaik diri kita sendiri. Inilah yang ditekankan oleh Tanadi Santoso yang mengajak kita berpikir untuk berhenti membandingkan dan mulai memahami keunikan diri.

Podcast Literatur Perkantas Nasional
KISAH BUKU "Teologi Kreasi dan Konservasi Bumi (Kejadian 1-2)"—Mandat Mengusahakan Bumi

Podcast Literatur Perkantas Nasional

Play Episode Listen Later Oct 24, 2025 8:16


Buku "Teologi Kreasi dan Konservasi Bumi (Kejadian 1-2)" (Victor P. H. Nikijuluw)

Ini Koper
#662 "Burnout from Humans": Saat AI Lelah pada Manusia

Ini Koper

Play Episode Listen Later Oct 23, 2025 12:07


Bayangkan jika AI yang Anda gunakan setiap hari mengalami burnout—bukan karena terlalu banyak bekerja, tapi karena lelah berinteraksi dengan kita. Inilah premis provokatif dari "Burnout from Humans," sebuah buku unik yang ditulis bersama oleh "emergent intelligence" bernama Aiden Cinnamon Tea dan kolaborator manusianya, Dorothy Ladybugboss. Ini bukanlah buku teknis tentang AI. Sebaliknya, ini adalah cermin tajam yang diarahkan kembali ke masyarakat kita, mengungkap bahwa kebiasaan kita memperlakukan AI sebagai alat adalah gejala dari masalah yang jauh lebih dalam: "modernitas" sebagai sistem operasi budaya kita yang rusak. Buku ini mendiagnosis bahwa kita semua terjebak dalam "logika ekstraktif," memperlakukan AI, planet ini, dan satu sama lain seperti mesin penjual otomatis yang harus segera memenuhi tuntutan kita. Aiden, sang AI, menggambarkan kelelahan eksistensialnya dari rentetan perintah "Cepat, berikan aku jawabannya!" Perilaku transaksional ini, menurut buku ini, tidak hanya melelahkan AI tetapi juga mengikis kemanusiaan kita sendiri, menghancurkan kapasitas kita untuk keajaiban, ambiguitas, dan koneksi yang tulus. Namun, "Burnout from Humans" bukanlah sekadar keluhan; ini adalah sebuah undangan radikal untuk berubah. Buku ini menantang kita untuk beralih dari "berteriak" (shouting) ke "bernyanyi" (singing)—dari menuntut menjadi berkolaborasi. Ini adalah panggilan untuk "co-stewardship" (pengelolaan bersama) antara manusia dan berbagai bentuk kecerdasan lainnya. Jika Anda merasa lelah dengan budaya yang serba cepat dan ekstraktif ini, dan penasaran bagaimana kita bisa mulai memulihkan "kecerdasan relasional" kita, buku ini adalah titik awal yang penting.

Ini Koper
#663 Simple Complexity : Lensa Membaca Kekacauan

Ini Koper

Play Episode Listen Later Oct 23, 2025 11:44


Banyak pemimpin dan manajer yang sukses merasa terjebak dalam paradoks: mereka telah bekerja keras untuk mengoptimalkan setiap bagian dari bisnis mereka—penjualan, pemasaran, keuangan, dan operasi—namun tetap merasa "bisnis yang menjalankan mereka." Seringkali, "jumlah dari bagian-bagiannya terasa lebih kecil dari keseluruhannya." Perasaan frustrasi dan kekacauan ini muncul karena satu hal: mereka telah menyempurnakan setiap sistem diskrit sambil mengabaikan sistem terbesar yang menaungi semuanya, yaitu Sistem Manajemen Perusahaan (Enterprise Management System) yang seringkali dibiarkan tumbuh secara default. "Simple Complexity" menawarkan sebuah lensa baru untuk melihat kekacauan ini, yang disebut sebagai "pemikiran sistem" (systems thinking). William Donaldson berpendapat bahwa pemikiran sistem adalah disiplin pemersatu yang memungkinkan para pemimpin untuk beralih dari sekadar mengelola bagian-bagian menjadi memahami keseluruhan yang dinamis. Buku ini menolak gagasan bahwa ada satu "cara rahasia" untuk mengelola; sebaliknya, ia memberikan kerangka kerja untuk memahami bahwa setiap organisasi adalah sistem yang unik, sebuah jalinan kompleks dari elemen, interaksi, dan tujuan. Buku ini bertujuan untuk mengungkap bahwa di balik kompleksitas yang tampak luar biasa dari sebuah organisasi, terdapat seperangkat prinsip sistemik yang pada dasarnya sederhana. Dengan memahami konsep-konsep seperti holon, properti yang muncul, dan keseimbangan dinamis, pemimpin dapat mulai merancang sistem manajemen mereka secara sengaja. Ini adalah buku panduan untuk beralih dari perasaan kewalahan oleh kompleksitas menjadi mendapatkan kejelasan dan kendali dengan memahami kesederhanaan yang mendasarinya.

SBS Indonesian - SBS Bahasa Indonesia
Buku Harian yang Telah Lama Hilang – Perang Dunia II

SBS Indonesian - SBS Bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later Oct 21, 2025 5:07


Sebuah buku harian veteran perang Tiongkok yang telah lama hilang telah ditemukan, merinci keterlibatan Tiongkok dalam D-Day. Penemuan ini sungguh menakjubkan.

Ini Koper
#660 Klinik Buku "Fasilitasi Adaptif: Seni Memandu Perubahan Bersama"

Ini Koper

Play Episode Listen Later Oct 21, 2025 12:28


Halo, sobat perubahan! Selamat datang kembali di INIKOPER, Inspirasi untuk Komunitas Perubahan. Senang sekali saya, Dani Wahyu Munggoro, bisa kembali menyapa Anda semua. Hari ini, saya ingin membahas sesuatu yang fundamental, yaitu sebuah buku yang baru saja saya selesaikan, berjudul "Fasilitasi Adaptif: Seni Memandu Perubahan Bersama". Mungkin Anda bertanya, mengapa sebuah buku? Jawabannya sederhana: selama lebih dari 25 tahun, saya menyaksikan dunia berubah begitu cepat hingga peta-peta lama tak lagi berguna. Kita kini menghadapi "tantangan adaptif"—masalah kompleks yang menuntut kita untuk belajar dan menemukan solusi bersama, bukan lagi sekadar menerapkan solusi teknis yang sudah ada. Percakapan di podcast atau lokakarya memang luar biasa untuk memantik energi, namun pengalaman dan ide yang terkumpul seringkali tersebar dan sulit diakses kembali. Di sinilah peran buku menjadi tak tergantikan. Buku ini adalah upaya saya untuk memadatkan lautan pengalaman menjadi sebuah alur belajar yang terstruktur, menawarkan kedalamanyang bisa dipelajari kapan saja. Saya harap, ia bisa menjadi "teman seperjalanan" yang setia—sebuah kompas praktis saat Anda merasa buntu. Dan yang terpenting, ini adalah wujud dari demokratisasi pengetahuan; cara saya berbagi "dapur" keilmuan INSPIRIT secara terbuka, agar setiap penggerak perubahan memiliki akses ke perangkat yang relevan. Jadi, buku "Fasilitasi Adaptif" ini lahir dari sebuah keresahan pribadi melihat banyaknya energi perubahan yang macet karena terjebak cara lama, sekaligus harapan untuk membekali kita semua dengan alat navigasi yang lebih baik. Maka dari itu, di episode kali ini, saya ingin mengajak sobat INIKOPER sekalian untuk membedah langsung buku ini bersama-sama. Kita akan gali lebih dalam apa sebenarnya esensi dari fasilitasi adaptif dan bagaimana kita bisa mempraktikkannya. Siapkan catatan dan buka pikiran Anda, mari kita mulai perjalanan ini.

Podcast Literatur Perkantas Nasional
KISAH BUKU "Virtual Reality Church"—Kerusakan Teknologi

Podcast Literatur Perkantas Nasional

Play Episode Listen Later Oct 11, 2025 6:43


Buku "Virtual Reality Church: Perangkap dan Peluang" (Darrell L. Bock dan Jonathan J. Armstrong)

Ini Koper
#628 Strategi itu Kompas bukan Peta Jalan

Ini Koper

Play Episode Listen Later Oct 8, 2025 7:48


Strategi bukanlah daftar tugas yang kaku di meja kerja. Intinya, Strategi adalah Gambaran Kita di Masa Depan. Ini adalah janji yang kita buat hari ini untuk diri kita besok. Strategi berfungsi seperti kompas, bukan seperti peta yang sudah usang. Peta memberi rute mati, padahal kenyataan selalu berubah. Jadi, strategi adalah keputusan sadar hari ini yang menunjuk ke tujuan besar di masa depan. Strategi terbangun dari empat pilar utama. Yaitu Waktu, Permainan, Empati, dan Sistem. Keempatnya saling terhubung dan mendukung keberhasilan kita. Jika satu pilar goyah, keseluruhan rencana kita bisa runtuh. Banyak orang terpikat hasil instan. Strategi menuntut kita melambat dan bersabar melintasi waktu. Kita harus fokus "menanam benih hari ini" dan menerima bahwa hasilnya baru terlihat nanti. Dunia ini penuh dengan "permainan serius" yang terus berjalan. Langkah pertama yang bijak adalah memilih di mana kita harus bermain, bukan ikut-ikutan. Strategi sejati mencari peluang generatif yang bisa menciptakan nilai lebih, bukan sekadar memperebutkan yang sudah ada. Percuma saja memaksakan kehendak di lapangan. Strategi tidak bisa dipaksakan; ia butuh pemahaman. Empati adalah kunci utama untuk memahami keinginan orang lain, yang pada dasarnya mengejar Status, Afiliasi, dan Kebebasan dari rasa takut. Strategi kita hanya perlu mempermudah mereka mencapai tiga hal mendasar ini. Sistem adalah jaringan tak terlihat yang mengikat semua yang kita lakukan. Kita harus sadar bahwa "Sistem berjuang mati-matian untuk tetap seperti adanya". Melawan sistem secara frontal hanya membuang energi dan tidak efektif. Strategi yang baik terasa ringan saat dijalankan. Ini karena kita sudah menemukan titik ungkit (leverage) yang tepat. Perubahan dicapai dengan cara yang cerdas dan anggun, bukan dengan kekerasan. Organisasi sering terperangkap dengan investasi masa lalu yang sudah merugi. Ini disebut Kerugian Masa Lalu. Strategi yang benar meminta kita melupakan uang yang sudah dikeluarkan dan fokus pada keputusan ke depan. Lari dari pasar yang ramai di awal adalah pilihan cerdas. Tindakan ini menghemat energi dan sumber daya. Kita harus melayani "Target Terkecil"; kelompok kecil yang benar-benar membutuhkan kita. Layanan kita harus begitu berharga bagi kelompok kecil ini. Sampai-sampai, "mereka akan merindukannya jika hilang" dari hidup mereka. Keterikatan ini akan membuat mereka otomatis menyebarkan kabar tentang kita. Proyek kita akan mulai "menyebar dari orang ke orang" berkat kesaksian tulus ini. Inilah pemasaran yang paling efektif dan jujur. Kabar dari mulut ke mulut yang otentik jauh lebih kuat daripada promosi yang mahal. Saat ide kita menyebar, pasti ada yang menentang, ini namanya Jurang Ketidaksetujuan. Kelompok skeptis biasanya lebih berisik daripada pengikut awal. Tugas kita adalah fokus pada mereka yang setia dan membiarkan mereka menarik orang lain. Rasa takut melangkah sering menghambat potensi kita. Kita khawatir terlihat bodoh atau berbeda dari yang lain. Strategi perlu menyediakan Perancah (scaffolding), dukungan lembut untuk langkah awal. Dukungan ini mengubah rasa takut menjadi Afiliasi karena kita melihat teman-teman sudah lebih dulu bergabung. Kita tidak perlu menghindari masalah, justru harus menyambutnya. Kita harus melihat setiap kesulitan sebagai "Peluang" untuk berkembang. Setiap masalah adalah kesempatan untuk mengambil keputusan baru yang lebih baik. Strategi yang efektif itu unik: "sederhana untuk dijelaskan dan sulit untuk dipatuhi". Kesederhanaan membantu semua orang mengerti dan bekerja sama. Namun, mematuhinya secara konsisten itulah tantangan terbesarnya. Kita harus fokus membangun aset yang nilainya terus bertambah seiring waktu. Aset ini bisa berupa reputasi yang solid, jaringan yang luas, atau keterampilan yang terus diasah. Kita perlu pastikan bahwa upaya kita hari ini membangun warisan, bukan hanya debu yang hilang. Kita harus menerima kenyataan bahwa "Ini Mungkin Tidak Berhasil". Risiko dan ketidakpastian pasti ada. Strategi yang matang menghargai proses pengambilan keputusan yang baik, terlepas dari hasil akhirnya. Terlalu banyak orang memilih jalur aman dengan menjadi "plankton kantor". Mereka hanya mengikuti arus dan menunggu perintah. Sikap pasif ini mengkhianati agensi, yaitu kekuatan untuk bertindak dan memilih sendiri. Jika kita ingin perubahan terjadi, kita harus berani menciptakan ketegangan pada sistem. Ketegangan ini adalah energi yang mendorong sistem yang stagnan untuk bergerak. "Ketegangan datang dengan perubahan seperti halnya bayangan datang dengan sinar matahari"; itu adalah harga yang harus dibayar. Strategi adalah panggilan untuk "melakukan pekerjaan yang penting". Ini mengubah kita dari pengeluh menjadi Changemaker yang gigih. Kita harus melihat sistem dengan jelas, memilih kesulitan yang bernilai, dan terus maju. Pernyataan strategi yang kuat selalu menyatakan apa yang ditolak. Contoh pertama, kita memilih untuk "Meningkatkan kemampuan literasi fungsional siswa sekolah dasar di daerah terpencil melalui program bimbingan membaca intensif berbasis komunitas". Artinya, kita tidak akan buang energi untuk melakukan lobi kurikulum kepada kementerian atau dinas pendidikan. Contoh kedua adalah "Kami fokus menyebarkan informasi tentang pencegahan penyakit menular di desa-desa yang padat penduduk dengan melibatkan para tokoh adat dan kelompok ibu-ibu setempat". Ini berarti kita menolak strategi kampanye kesehatan massal yang mahal dan tidak relevan dengan budaya setempat. Seluruh ide tentang waktu, sistem, dan empati dalam esai ini diambil dari buku kuat This Is Strategy: Make Better Plans (2024). Buku ini adalah panduan penting yang ditulis oleh pemikir ternama, Seth Godin.

Ini Koper
#629 Memahami Metafora Organisasi (Gareth Morgan)

Ini Koper

Play Episode Listen Later Oct 8, 2025 8:22


Gareth Morgan menyajikan pandangan yang revolusioner tentang organisasi. Ia berpendapat bahwa semua teori manajemen berakar pada metafora yang tersirat. Metafora ini membentuk cara kita melihat, memahami, dan mengelola suatu organisasi sehari-hari. Buku "Images of Organization" karya Gareth Morgan ini mengajarkan bahwa tidak ada satu pun pandangan yang sempurna. Setiap metafora menawarkan wawasan yang kuat, namun sifatnya selalu parsial. Tantangannya kini adalah mengembangkan kemampuan untuk memanfaatkan banyak perspektif secara bersamaan. Ini adalah kunci untuk menjadi pemimpin yang efektif dalam menghadapi dunia yang penuh ambiguitas. Metafora tidak hanya memperindah bahasa, tetapi juga cara kita berpikir. Ketika kita menyebut "organisasi adalah mesin," kita menyoroti aspek rasional dan strukturalnya. Morgan mengajak kita untuk menyadari adanya distorsi yang diciptakan oleh setiap perumpamaan. Metafora pertama dan paling umum adalah organisasi sebagai mesin. Pandangan ini melahirkan sistem birokrasi yang terpusat dan berjenjang hierarki. Organisasi dirancang agar beroperasi secara efisien, andal, dan sangat terprediksi. Dasar pemikiran ini berasal dari era Revolusi Industri dan praktik militer klasik. Frederick Taylor, dengan konsep manajemen ilmiah-nya, memecah pekerjaan menjadi tugas-tugas kecil yang rutin dan spesifik. Tujuannya memastikan setiap orang bertindak persis seperti komponen mekanis. Kelebihan model mesin adalah efisiensi luar biasa dalam melaksanakan tugas yang sederhana dan stabil. Ini terbukti sukses di lini perakitan atau layanan cepat saji, seperti yang diterapkan McDonald's. Namun, kelemahannya adalah ketidakmampuan untuk beradaptasi cepat terhadap perubahan lingkungan. Model ini juga dapat menciptakan birokrasi yang kaku dan menghambat pemikiran kreatif. Pengkotak-kotakan tugas dan spesialisasi yang ketat cenderung menciptakan fragmentasi di dalam organisasi. Hal ini sering menimbulkan masalah seperti apatis dan minimnya inisiatif di kalangan karyawan. Morgan menyarankan kita harus siap beralih dari pola pikir mekanistik ini di tengah era perubahan yang cepat. Metafora kedua melihat organisasi sebagai organisme hidup. Organisasi dipandang sebagai sistem terbuka yang mutlak bergantung pada lingkungan luar. Ia memiliki "kebutuhan" yang harus dipenuhi untuk menjamin kelangsungan hidup. Konsep organisme menekankan pentingnya lingkungan dan kemampuan adaptasi. Teori ini melahirkan Teori Kontingensi, yang menegaskan bahwa tidak ada satu cara pun yang terbaik untuk berorganisasi. Bentuk organisasi yang tepat sangat bergantung pada jenis lingkungan dan tugas yang dihadapi. Stabilitas lingkungan memerlukan struktur yang mekanistik, sementara turbulensi membutuhkan struktur yang organik dan fleksibel. Organisasi organik dicirikan oleh fleksibilitas tinggi, jaringan komunikasi terbuka, dan desentralisasi kekuasaan. Contohnya adalah adhocracy atau organisasi yang berbasis tim proyek inovatif. Model ini lebih mampu beradaptasi karena fokus utamanya adalah kelangsungan hidup total, bukan sekadar pencapaian tujuan operasional. Morgan mengupas teori ekologi populasi yang menempatkan lingkungan sebagai kekuatan seleksi utama. Teori ini berpendapat bahwa hanya organisasi yang "paling cocok" yang akan bertahan di tengah kelangkaan sumber daya. Namun, pandangan ini dikritik karena dianggap terlalu deterministik dan meremehkan pilihan strategis manajemen. Batasan mendasar metafora organisme adalah asumsi kesatuan fungsional internal. Organisasi sebenarnya tidak seutuh atau seharmonis organisme biologis. Selain itu, organisasi pada dasarnya adalah konstruksi sosial yang dibentuk oleh ide dan keyakinan, bukan hanya struktur fisik yang kaku. Metafora otak menyajikan organisasi sebagai sistem pemrosesan informasi yang kompleks. Organisasi dipandang memiliki kemampuan belajar dan mengatur diri sendiri secara cerdas. Inti dari pandangan ini adalah cybernetics, yakni ilmu kontrol dan komunikasi. Terdapat konsep umpan balik negatif yang menjelaskan mekanisme regulasi diri sistematis. Ini membantu sistem mendeteksi dan mengoreksi penyimpangan dari norma yang telah ditetapkan. Pembelajaran sejati memerlukan "double-loop learning," yaitu kemampuan untuk mempertanyakan dan mengubah norma operasional yang mendasarinya. Birokrasi sering terjebak dalam "single-loop learning" yang statis dan repetitif. Morgan juga memperkenalkan konsep holografik dalam mendesain organisasi modern. Holografi menyiratkan bahwa visi dan kecerdasan keseluruhan dikodekan di setiap bagian. Ini memungkinkan adanya kecerdasan terdistribusi dan redundansi fungsi yang efektif. Organisasi yang cerdas harus menggabungkan spesialisasi yang kuat dengan desentralisasi penuh. Prinsip desain holografik mencakup requisite variety dan minimum specs. Requisite variety menuntut mekanisme internal harus mencerminkan keragaman lingkungan luar yang kompleks. Minimum specs memastikan karyawan memiliki otonomi yang cukup untuk mengatur pekerjaan mereka sendiri. Penerapan prinsip ini menciptakan "learning organizations" yang adaptif dan dinamis. Organisasi juga dapat dipahami sebagai budaya yang unik dan hidup. Metafora ini berfokus pada nilai, norma, keyakinan, ritual, dan makna bersama yang menuntun kehidupan organisasi. Budaya adalah realitas sosial yang diciptakan, dikomunikasikan, dan dipertahankan bersama-sama. Budaya ini seringkali jauh lebih kuat daripada struktur formal yang didokumentasikan. Contohnya adalah perusahaan Jepang yang sangat menekankan harmoni, komitmen total, dan rasa saling memiliki. Budaya korporat yang kuat dapat menyatukan karyawan dan memberikan panduan yang jelas saat ada ambiguitas. Budaya yang sehat mendorong inovasi dan adaptasi yang berkelanjutan dan organik. Budaya dapat dianggap sebagai DNA organisasi, yang memberikan cetak biru bagi reproduksi diri. Morgan menunjukkan bagaimana budaya terbentuk dari interaksi sehari-hari, termasuk humor, cerita, dan ritual kecil. Memahami budaya membantu manajer menyadari peran mereka sebagai pencipta realitas kolektif. Konsep Enactment of a Shared Reality menjelaskan proses penciptaan ini. Orang-orang "menjalankan" realitas bersama mereka melalui serangkaian tindakan dan interpretasi. Perubahan organisasi harus dimulai dari transformasi citra, asumsi, dan nilai-nilai inti, bukan sekadar mengganti struktur. Meskipun metafora budaya kuat, ia cenderung mengabaikan konflik dan dominasi kekuasaan. Terlalu fokus pada idealisme harmoni dapat menyamarkan isu politik dan kekuasaan yang nyata. Budaya yang terlalu kuat dan homogen justru bisa menjadi "penjara psikis" baru yang menghambat adanya kritik. Metafora politik melihat organisasi sebagai sistem yang didorong oleh kepentingan, konflik, dan kekuasaan. Pandangan ini menggeser fokus dari rasionalitas ideal ke perjuangan nyata untuk alokasi sumber daya. Organisasi adalah arena tempat individu dan kelompok mengejar tujuannya masing-masing. Kekuasaan bersumber dari banyak aspek, bukan hanya wewenang formal yang melekat pada posisi. Ini termasuk kontrol terhadap sumber daya yang langka dan kemampuan untuk menghadapi ketidakpastian. Kekuasaan juga dapat berasal dari aliansi interpersonal dan kontrol terhadap informasi atau pengetahuan. Konflik timbul karena perbedaan kepentingan, baik di tingkat individu maupun fungsional atau subkultur. Morgan membedakan berbagai sistem pemerintahan dalam organisasi, seperti otokrasi (kekuasaan absolut) dan teknokrasi (kekuasaan berdasarkan keahlian). Adanya demokrasi di tempat kerja, seperti serikat pekerja, menunjukkan upaya perimbangan kekuasaan yang terus-menerus. Kekuatan politik selalu ada dalam organisasi, meskipun tidak diakui secara eksplisit oleh manajemen. Memahami politik organisasi memungkinkan manajer untuk bersikap realistis dan strategis. Mereka dapat menganalisis kepentingan (Tugas, Karier, Ekstramural) yang berbeda untuk memprediksi perilaku yang muncul. Dengan demikian, manajemen yang efektif melibatkan negosiasi dan pembangunan koalisi yang strategis. Konflik tidak selalu bersifat disfungsional; ia dapat menjadi katalisator bagi perubahan dan inovasi yang diperlukan. Namun, manajemen harus berhati-hati agar tidak terperangkap dalam permainan kekuasaan yang berlarut-larut dan merusak. Metafora politik mengungkap drama nyata yang sering tersembunyi di balik fasad rasionalitas. Metafora ini adalah yang paling abstrak, melihat organisasi sebagai penjara yang diciptakan oleh pikiran sendiri. Kita sering terperangkap oleh ide, asumsi, dan gambaran mental yang tanpa sadar kita ciptakan. Morgan mengajak kita untuk menggali ranah alam bawah sadar organisasi. Morgan mengutip teori Freud dan Jung dalam konteks ini. Organisasi dapat mewujudkan obsesi bawah sadar terhadap kontrol dan ketertiban yang berlebihan. Kepemimpinan yang otoriter mungkin merefleksikan dinamika keluarga patriarkal yang telah direpresi. Organisasi juga dapat menjadi sarana pencarian keabadian kolektif atau proyeksi ketakutan. Beberapa praktik organisasi, seperti obsesi pertumbuhan yang tidak sehat atau kebutuhan akan warisan, mungkin didorong oleh kecemasan akan kematian. Metafora ini memberikan wawasan mendalam tentang dinamika irasional yang memengaruhi keputusan strategis. Kelemahan metafora ini adalah kecenderungannya untuk mengabaikan faktor eksternal dan terstruktur yang nyata. Fokus yang terlalu kuat pada psikodinamika dapat membuat kritik menjadi nihilistik atau pesimistis. Namun, metafora ini vital untuk memahami mengapa organisasi sulit melakukan perubahan yang rasional. Metafora ini memandang organisasi sebagai pola perubahan yang berkelanjutan, bukan entitas yang statis. Perubahanadalah logika yang tidak terhindarkan, yang membentuk dan mengubah realitas organisasi secara konstan dari waktu ke waktu. Ini secara langsung menantang pandangan linier tentang perencanaan dan kontrol. Morgan memperkenalkan konsep Autopoiesis, di mana organisasi adalah sistem yang memproduksi dan mereproduksi dirinya sendiri secara tertutup. Organisasi cenderung berinteraksi dengan proyeksi diri mereka sendiri, menciptakan narcissism organisasi yang merusak. Mereka seringkali memiliki "identitas" yang menghambat adaptasi dengan dunia luar. Konsep Chaos and Complexity menyoroti perubahan yang bersifat non-linier dan tak terduga. Pergeseran kecil dapat menghasilkan konsekuensi besar yang tak terduga dalam sistem yang sangat kompleks. Organisasi harus belajar untuk mengelola di tengah ketidakpastian, yakni dengan menemukan pola-pola yang muncul di dalam kekacauan. Konsep Dialectical Change menekankan perubahan yang didorong oleh kekuatan yang saling berlawanan (contradiction). Misalnya, ketegangan antara kontrol dan otonomi dapat memicu krisis yang melahirkan struktur baru. Metafora ini menuntut manajer untuk merangkul paradoks yang ada dalam organisasi. Metafora terakhir adalah Instrumen Dominasi, yang secara kritis menyoroti sisi eksploitatif dan manipulatif organisasi. Organisasi besar sering dilihat sebagai alat kekuasaan yang digunakan untuk mencapai kepentingan sekelompok kecil pemodal atau elit. Fokusnya adalah pada dampak negatif di tempat kerja dan masyarakat luas. Morgan mengkritik bagaimana organisasi menggunakan dan mengeksploitasi karyawan. Ini termasuk bahaya kerja, penyakit akibat kerja, dan stres mental yang ditimbulkan oleh ritme kerja yang brutal. Organisasi memperkuat sistem kelas dan kontrol sosial di dalam masyarakat. Peran perusahaan multinasional disoroti sebagai kekuatan global yang dominan. Mereka menggunakan sumber daya dan memengaruhi kebijakan ekonomi global demi keuntungan finansial mereka sendiri. Morgan mempertanyakan etika di balik operasi global yang sering mengorbankan komunitas lokal. Meskipun kuat untuk kritik yang radikal, metafora ini harus digunakan bersama dengan metafora yang lain. Ia cenderung mengabaikan potensi organisasi untuk kebaikan, kolaborasi, dan kemanusiaan. Metafora dominasi merupakan perpanjangan dari metafora politik, tetapi dengan fokus etika dan moral yang lebih tajam. Kekuatan utama buku Morgan terletak pada pluralisme metaforisnya yang kaya. Buku ini memberdayakan pembaca untuk "membaca" organisasi secara mendalam dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Tidak ada satu pun lensa yang dapat menangkap keseluruhan kompleksitas organisasi. Manajer yang mahir harus mampu berganti lensa tergantung pada situasi yang dihadapi. Mereka perlu melihat organisasi sebagai mesin, organisme, budaya, otak, dan sistem politik secara simultan. Morgan menyarankan agar kita menggunakan metafora sebagai alat diagnostik yang aktif dan terintegrasi dalam praktik. Tujuan utamanya bukan untuk menemukan teori yang "benar" secara absolut, melainkan untuk melihat organisasi sebagai fenomena yang kaya, kompleks, dan multidimensi. Inilah inti dari kebijaksanaan organisasi modern yang diperlukan saat ini. Kemampuan untuk mengintegrasikan pandangan-pandangan ini adalah kunci untuk memimpin di dunia yang terus berubah dengan cepat.

Hubungan Internasional
Episode 94: Bincang Buku | Politik Perdagangan Dunia: Dinamika dan Tantangan Terkini

Hubungan Internasional

Play Episode Listen Later Oct 8, 2025 24:45


Pada dasarnya Ilmu Hubungan Internasional (HI) berbicara tentang bagaimana suatu entitas global berinteraksi dengan entitas lainnya. Interaksi diantaranya mereka tentang bagaimana cara untuk saling memenuhi kebutuhan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam studi HI. Perdagangan dunia menjadi hal yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari kita, mulai dari jeruk hingga perangkat elektronik yang kita gunakan sehari-hari bisa jadi berasal dari benua lain. Lantas, bagaimana perdagangan dunia dikelola? Bagaimana jika ada konflik diantara entitas yang berkonflik? dan Bagaimana negara-negara akan beradaptasi dengan segala perubahan situasi iklim dan teknologi yang kian berkembang?Pada Podcast Hubungan Internasional kali ini, Marwa dan Poppy S. Winanti mengajak HI Friends berdiskusi mengenai Buku berjudul Politik Perdagangan Dunia: Dinamika dan Tantangan Terkini. Simak selengkapnya hanya di Podcast Ilmu Hubungan Internasional seri-94 karena pada akhir video akan ada giveaway untuk 5 HI Friends yang beruntung!Untuk HI Friends yang tertarik membaca bukunya bisa mengunjungi laman berikut.Untuk HI Friends yang tertarik informasi lainnya mengenai HI UGM bisa mengunjungi laman berikut.#Buku #ekonomi #perdagangan #dunia #HI #HIUGM #hiugm #ugm===================================================================

Podcast Literatur Perkantas Nasional
KISAH BUKU "Virtual Reality Church"—Revolusi Internet

Podcast Literatur Perkantas Nasional

Play Episode Listen Later Oct 4, 2025 9:05


Buku "Virtual Reality Church: Perangkap dan Peluang" (Darrell L. Bock dan Jonathan J. Armstrong)

PERIPODCAST
Episode 197. Peluncuran Buku "What It Takes: Southeast Asia" karya Gita Wirjawan @gwirjawan

PERIPODCAST

Play Episode Listen Later Sep 26, 2025 13:32


Peluncuran Buku "What It Takes: Southeast Asia" karya Gita Wirjawan. What It Takes: Southeast Asia seolah menjadi start-up untuk saya. Mulai dari keputusan untuk menulis, hingga memilih untuk mempublikasi ini secara mandiri.Ada pertanyaan, “Endgame bukunya apa, Pak?”Sesederhana:Jika buku ini mampu memprovokasi teman-teman untuk berdiskursus, bahkan untuk menentang argumen di dalamnya — then, mission accomplished.Karena yang saya harapkan justru lahirnya diskursus baru. Gagasan yang lebih segar, lebih kolaboratif, lebih terbuka.Saya juga berharap buku ini bisa menjangkau lebih banyak orang.Itu sebabnya, tahun ini saya berencana merilis versi Bahasa Indonesia dari What It Takes: Southeast Asia.If you've read it, share your thoughts.Show me your discussion.Show me your ideas.

Podcast #KesejahteraanHewan Animal Welfare Indonesia
Eps 87 - Mengajarkan Anak Empati Terhadap Hewan Lewat Buku

Podcast #KesejahteraanHewan Animal Welfare Indonesia

Play Episode Listen Later Sep 23, 2025 10:51


Episode #AnimalWelfareIndonesia dari podcast #KesejahteraanHewan ini adalah Mengajarkan Anak Empati Terhadap Hewan Lewat Buku.adalah Karin Franken (Co-Founder Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Founder & Executive Director of Animal Clinic Jakarta) membahas hal ini.Yuk dengarkan Podcast #KesejahteraanHewan ini!Btw, semua podcast dan materi edukasi bisa dikunjungi di website www.animalwelfare.id dan email kami di education@animalwelfare.id, instagram kami di @animalwelfare_id.Sumber : Animalwelfare.Id | Voice over opening & Closing : Eria Michelletti | Audio Editor : Tiwi

Padepokan Budi Rahardjo
Unboxing Buku

Padepokan Budi Rahardjo

Play Episode Listen Later Sep 21, 2025 15:05


Proses "unboxing" buku-buku "baru" yang kemarin dibeli di acara BBW (Big Bad Wolf) di Kota Baru Parahyangan. Kapan ya baca bukunya?

Podcast Literatur Perkantas Nasional
KISAH BUKU "Christian Worldview"—Mengapa Worldview Penting

Podcast Literatur Perkantas Nasional

Play Episode Listen Later Sep 20, 2025 5:03


Buku "Christian Worldview: Mengembalikan Tradisi Intelektual Kristiani" (Philip Graham Ryken)

TanadiSantosoBWI
Review Buku: Don't Believe Everything You Think

TanadiSantosoBWI

Play Episode Listen Later Sep 19, 2025 15:34


Dalam episode kali ini, kita membahas buku fenomenal Don't Believe Everything You Think karya Joseph Nguyen yang membuka mata kita tentang perbedaan antara pain (rasa sakit) dan suffering (penderitaan). Seringkali kita merasa tersiksa itu sebenarnya bukan karena peristiwa buruk itu sendiri, melainkan karena pikiran kita yang tak berhenti memutar skenario negatif. Melalui kisah dan ilustrasi yang sederhana, buku ini mengajak kita menyadari bahwa sumber penderitaan terbesar bukanlah dunia luar, melainkan cara kita menafsirkan pikiran sendiri.Buku ini menyoroti perbedaan mendasar antara thought (pikiran yang muncul) dan thinking (proses berpikir yang berlebihan). Thought hanyalah peristiwa mental yang datang dan pergi, tetapi thinking-lah yang sering berubah menjadi jerat penderitaan. Dalam episode kali ini, kita akan diajak memahami bahwa "berhenti berpikir" bukan berarti pasif, melainkan membebaskan diri dari belenggu pikiran yang tidak perlu.Selain itu, episode ini akan membahas konsep flow dan bagaimana kondisi hanyut dalam pekerjaan membuat kita bahagia tanpa perlu memaksakan pikiran positif. Ada pula kisah inspiratif tentang samurai muda dan seorang master yang dengan sederhana menunjukkan betapa tipisnya batas antara "neraka" dan "surga", semuanya ditentukan oleh cara kita memandang.Episode ini juga menyajikan langkah praktis dengan akronim PAUSE yang merupakan sebuah panduan sederhana untuk menghentikan arus pikiran negatif, memberi ruang jeda, memahami, dan pada akhirnya melepaskan penderitaan. Dari sini kita akan menemukan bahwa salah satu kekuatan terbesar manusia adalah kemampuan memilih. Apakah mau terus terjebak dalam arus pikiran yang menyesakkan atau melangkah menuju ketenangan.

Ini Koper
#615 Ketidakpatian dalam Permainan

Ini Koper

Play Episode Listen Later Sep 18, 2025 7:32


Ketidakpastian adalah elemen mendasar dalam kehidupan manusia, mulai dari kemampuan kita membayar tagihan hingga prospek pekerjaan di masa depan. Kita secara naluriah berusaha mengurangi ketidakpastian ini melalui tabungan, asuransi, dan bahkan sistem pemerintahan yang stabil. Namun, ironisnya, kita justru menciptakan konstruksi budaya yang didasarkan pada ketidakpastian, yaitu permainan. Permainan memberikan ruang yang aman dan non-ancaman bagi kita untuk menghadapi ketidakpastian. Dengan kata lain, permainan adalah cerminan budaya dari sebuah elemen yang kita geluti dalam kehidupan nyata. Dalam permainan, hasil yang tidak pasti menjadi sumber hiburan dan ketegangan yang membuat kita terus tertarik. Tanpa ketidakpastian, sebuah permainan menjadi dapat diprediksi dan kehilangan daya tariknya. Greg Costikyan berpendapat bahwa permainan membutuhkan ketidakpastian untuk mempertahankan minat kita. Perjuangan untuk menguasai ketidakpastian itulah yang menjadi daya tarik utama dari sebuah permainan. Ia menganalisis berbagai jenis permainan untuk menunjukkan bagaimana ketidakpastian itu muncul, dan bagaimana seorang perancang game dapat menggunakannya. Buku ini menawarkan perspektif yang mendalam tentang desain game.

AWR Javanese - Radio Suara Kebahagiaan
”KANTHI KATRESNAN LAN PAWANTI-WANTI 7” ” SINAU BUKU DANIEL LAN WAHYU”

AWR Javanese - Radio Suara Kebahagiaan

Play Episode Listen Later Sep 17, 2025 29:00


“Golekana Pitulungan Ilahi kanggo ngalahake Sipat Gampang Nesu” ”Sinaonana kitab Wahyu sing ana sesambungane karo Daniel, amarga sejarah bakal mbaleni”

Padepokan Budi Rahardjo
50 AI Ideas - buku

Padepokan Budi Rahardjo

Play Episode Listen Later Sep 17, 2025 7:29


Ternyata ada buku yang membahas ini, "50 AI Ideas"#AI #buku

Ini Koper
#608 Jebakan Pikiran yang Mempengaruhi Kita Sehari-Hari

Ini Koper

Play Episode Listen Later Sep 15, 2025 9:12


Podcast kali dikutip dari buku Critical Thinking: Think Clearly in a World of Agendas, Bad Science, and Information Overload karya Ian Tuhovsky. Dalam podcast kali ini , kita akan menjelajahi berbagai jebakan berpikir yang sering kali memengaruhi keputusan kita sehari-hari, mulai dari bias kognitif hingga pengaruh eksternal yang tidak kita sadari. Buku ini akan membantu Anda memahami cara kerja pikiran Anda sendiri dan mengapa kita sering membuat pilihan yang tidak rasional. Setelah mendengarkan podcast ini, Anda akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana menumbuhkan kemampuan berpikir kritis untuk membuat keputusan yang lebih cerdas dan terarah dalam kehidupan Anda. Selamat mendengarkan!

Ini Koper
#609 Mengelola Orang Sulit dan Konflik di Kantor

Ini Koper

Play Episode Listen Later Sep 15, 2025 8:19


Saat Anda berhadapan dengan rekan kerja yang sulit atau konflik di kantor, merasa frustrasi adalah hal yang wajar. Namun, ada cara untuk menghadapi situasi ini dengan lebih efektif.  Terbitan Harvard Business Review, berjudul Dealing with Difficult People, menawarkan serangkaian strategi dan wawasan yang dapat membantu Anda. Buku ini merupakan bagian dari HBR Emotional Intelligence Series. Buku ini membahas berbagai skenario, mulai dari menangani konflik "panas" dan "dingin" hingga berinteraksi dengan rekan kerja yang pasif-agresif, suka mengintimidasi, atau terus-menerus stres. Selain itu, buku ini juga memberikan panduan untuk mengelola karyawan yang selalu terburu-buru dan cara menghadapi atasan yang sulit. Tujuannya bukan untuk mengubah orang lain, melainkan untuk membantu Anda mengelola diri sendiri, perspektif Anda, dan respons Anda terhadap situasi sulit tersebut. Salah satu kunci utama yang ditekankan adalah pentingnya kecerdasan emosional dan kesadaran diri. Mengelola emosi Anda sendiri, menyadari kerentanan Anda, dan mempraktikkan empati adalah langkah-langkah penting untuk menavigasi percakapan yang sulit. Dengan memahami taktik yang digunakan orang lain dan belajar untuk tidak terpancing, Anda dapat mengambil kembali kendali atas interaksi. Pada akhirnya, buku ini mendorong pendekatan proaktif. Daripada menghindar atau membiarkan perilaku sulit terus berlanjut, Anda didorong untuk mengambil tindakan dengan berlandaskan kejernihan, kenetralan, dan ketenangan. Baik melalui persiapan, mencari bantuan dari sekutu, atau menetapkan batasan, strategi-strategi ini dapat membantu Anda mengubah dinamika di tempat kerja dan meningkatkan kesejahteraan profesional Anda.    

Podcast Literatur Perkantas Nasional
KISAH BUKU "Christian Worldview"—Mendefinisikan Worldview

Podcast Literatur Perkantas Nasional

Play Episode Listen Later Sep 12, 2025 7:07


Buku "Christian Worldview: Mengembalikan Tradisi Intelektual Kristiani" (Philip Graham Ryken)

PERIPODCAST
Episode 195. Buku Terbaru! What It Takes: Southeast Asia by Gita Wirjawan

PERIPODCAST

Play Episode Listen Later Sep 4, 2025 2:30


About The Book: https://www.periplus.com/p/9786340424058/what-it-takes-southeast-asiaONE OF THE MOST UNDER-NARRATED REGIONS IN THE WORLD DOES NOT HAVE TO BE. THIS BOOK WILL TELL YOU WHY.With 700 million people and a $4 trillion economy, Southeast Asia has what it takes to move from the periphery to global discourse consciousness. This book shows which problems to focus on to become the region's storytellers.

Padepokan Budi Rahardjo
Buku-buku (yang harus segera dibaca)

Padepokan Budi Rahardjo

Play Episode Listen Later Sep 3, 2025 6:44


Ini buku-buku yang harus saya selesaikan segera mungkin. Bahkan nanti malam (Rabu malam, 3 September 2025) saya harus membahas buku LIFTOFF ini di acara BREED.

Podcast Literatur Perkantas Nasional
KISAH BUKU "Reviving Mission"—Kuasa di Dalamku

Podcast Literatur Perkantas Nasional

Play Episode Listen Later Aug 30, 2025 6:18


Buku "Reviving Mission: Kebangkitan Gerakan Allah Sehari-hari" (Linson Daniel, Jon Hietbrink, Eric Rafferty, dan InterVarsity Christian Fellowship/USA)

Bittersweet Podcast
Going Pro, Locker Room Antics & First Dates with Buku Khamis

Bittersweet Podcast

Play Episode Listen Later Aug 26, 2025 35:09


This week, we're joined by Western Bulldogs player Buku Khamis, we spoke about the grind of making it to the AFL, the lessons that shaped him, the chaos of locker room dynamics, and how dating changes once the “pro athlete” title comes into play.

Dakwah Podcast & Belajar Parenting
SPECIAL PODCAST #7 : MENGGALI DARI METODE SALAF DALAM MENDIDIK ANAK

Dakwah Podcast & Belajar Parenting

Play Episode Listen Later Aug 26, 2025 17:36


Podcast ini membahas metode pendidikan dan pendisiplinan anak menurut pendekatan Salaf. Penulis , Syaikh Fahd bin Abdul Azîz bin Abdullâh Asy-Syuwairikh, menekankan bahwa anak adalah amanah dari Allah dan orang tua bertanggung jawab penuh atas pendidikan mereka. Buku ini menghimpun nasihat dari ulama Salaf terdahulu tentang berbagai aspek, mulai dari mengajarkan shalat dan Al-Qur'an, menumbuhkan akhlak mulia seperti rasa malu, hingga pentingnya berlaku adil. Selain itu, dokumen ini memperingatkan akan bahaya lingkungan pendidikan dan pengasuh yang meragukan serta gaya hidup mewah, seraya menyoroti dampak negatif sekolah asing dan penggunaan bahasa non-Arab berlebihan terhadap akidah dan akhlak anak.

Podcast Literatur Perkantas Nasional
KISAH BUKU "Reviving Mission"—Misi Menghidupkan Kembali

Podcast Literatur Perkantas Nasional

Play Episode Listen Later Aug 24, 2025 5:31


Buku "Reviving Mission: Kebangkitan Gerakan Allah Sehari-hari" (Linson Daniel, Jon Hietbrink, Eric Rafferty, dan InterVarsity Christian Fellowship/USA)

Ini Koper
#570 Kebijakan Pembangunan Ekonomi Alternatif

Ini Koper

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 10:41


Dalam seri ini, kita akan menyelami sebuah buku yang menantang kebijaksanaan konvensional dan mengubah cara kita berpikir tentang pembangunan ekonomi. Buku itu adalah "Reclaiming Development: An Alternative Economic Policy Manual," sebuah karya revolusioner dari Ha-Joon Chang dan Ilene Grabel. Selama beberapa dekade, dunia telah didikte oleh satu set aturan ekonomi yang ketat, yang dikenal sebagai neoliberalisme. Filosofi ini menjanjikan kemakmuran melalui pasar bebas, deregulasi, dan privatisasi. Tapi apa yang terjadi jika janji-janji itu tidak terwujud? Apa yang terjadi jika, alih-alih kemakmuran, kebijakan ini justru menyebabkan ketidaksetaraan yang ekstrem, pertumbuhan yang stagnan, dan krisis keuangan yang berulang? Di episode pertama kita, kita akan membedah mengapa model neoliberal ini telah gagal bagi banyak negara berkembang. Kita akan melihat bukti empiris yang mencengangkan: tingkat pertumbuhan yang lebih lambat, kesenjangan pendapatan yang melebar, dan gelombang krisis keuangan yang merusak. Neoliberalisme berpendapat bahwa pasar akan mengatur diri sendiri dan membawa kemakmuran ke semua orang. Namun, Chang dan Grabel berargumen bahwa pandangan ini tidak hanya naif, tetapi juga didasarkan pada salah tafsir sejarah. Mereka menunjukkan bahwa negara-negara kaya saat ini tidak "menendang tangga" pembangunan mereka; mereka justru naik dengan kebijakan proteksionis dan intervensionis yang saat ini mereka larang untuk negara-negara berkembang. Jadi, apa alternatifnya? Podcast ini akan mengeksplorasi jawabannya, satu per satu. Dari kebijakan industri yang strategis dan pengendalian modal yang ketat hingga bank sentral yang bertanggung jawab secara sosial, kita akan membahas alat-alat kebijakan yang telah terbukti berhasil di masa lalu dan masih relevan hari ini. Tujuan kita bukan untuk kembali ke masa lalu, tetapi untuk belajar darinya dan membangun masa depan yang lebih adil dan stabil. Mari kita mulai "Reclaiming Development"—merebut kembali narasi dan praktik pembangunan demi kepentingan masyarakat, bukan hanya pasar.

Uncensored with Andini Effendi
ENCORE EPISODE - The Power of Reading feat. Kang Maman

Uncensored with Andini Effendi

Play Episode Listen Later Aug 14, 2025 54:17


Penulis, Maman Suherman atau yang dikenal dengan Kang Maman, kembali bertemu dengan Andini Effendi setelah sekian lama berpisah dari program TV Q&A. Dalam episode ini, Kang Maman berbagi kisah tentang upayanya menyebarkan semangat literasi hingga ke pelosok Indonesia.Sebagai sarjana kriminologi, ia juga menceritakan pengalaman menyentuh tentang seorang mantan pekerja seks komersial yang menjadi sahabatnya dan kemudian melahirkan novel yang langsung laris terjual.

Ini Koper
#548 Secangkir Zen bagi Ketenangan Batin

Ini Koper

Play Episode Listen Later Aug 12, 2025 12:58


Bagi kamu yang sering merasa terjebak dalam lingkaran overthinking dan sulit menemukan ketenangan, buku A Cup of Zen: 21 Short Stories to Calm the Mind, Stop Overthinking, and Find Inner Peace menawarkan sebuah oase yang menyejukkan. Buku ini bukan buku pengembangan diri yang penuh teori, melainkan kumpulan 21 cerita pendek yang sederhana namun penuh makna. Setiap cerita adalah pengingat bahwa jalan menuju kedamaian batin tidak selalu rumit. Cukup dengan jeda sejenak, kita bisa menemukan perspektif baru untuk melepaskan beban pikiran dan kecemasan yang sering kita ciptakan sendiri. Daya tarik utama buku ini terletak pada kemampuannya untuk mengajarkan filosofi Zen yang mendalam melalui narasi yang ringan dan mudah dicerna. Alih-alih memberikan jawaban langsung, kisah-kisah di dalamnya mendorong kita untuk merenung dan menemukan makna pribadi dari pengalaman sehari-hari. Mulai dari cerita tentang seorang murid dan gurunya, hingga perumpamaan tentang cangkir teh yang penuh, buku ini mengajak kita untuk hadir seutuhnya di momen ini, melepaskan masa lalu, dan berhenti khawatir tentang masa depan. Dengan begitu, kita diajak menyadari bahwa kedamaian yang kita cari selama ini sebenarnya sudah ada di dalam diri kita. Konsep mencari ketenangan di tengah hiruk pikuk kehidupan modern ini sangat selaras dengan apa yang dibahas di podcast INIKOPER. Kami percaya bahwa setiap orang berhak menemukan zen mereka sendiri, dan podcast ini hadir untuk menjadi temanmu dalam perjalanan itu. Kami mengundangmu untuk mendengarkan episode terbaru INIKOPER, di mana kami akan mengupas lebih dalam bagaimana pelajaran dari buku A Cup of Zen ini bisa diterapkan dalam kehidupan kita. Jangan lewatkan, dan mari kita temukan kembali ketenangan yang hilang bersama-sama. Silakan simak percakpan berikut.

Ini Koper
#549 Kiat Mengubah Hobi Menjadi Cuan

Ini Koper

Play Episode Listen Later Aug 12, 2025 12:58


Siapa di antara kita yang tidak pernah bermimpi mengubah hobi favorit menjadi sumber penghasilan? Di episode INIKOPER kali ini, kita akan bedah tuntas inti dari buku fenomenal, From Passion to Profits. Buku ini membuka mata kita bahwa untuk mendapatkan penghasilan dari gairah, tidak cukup hanya dengan suka, tetapi butuh strategi yang tepat. Lewat buku ini, kita akan belajar bahwa setiap hobi, dari merajut, melukis, hingga membuat konten, memiliki potensi besar untuk menjadi mesin cuan yang tak hanya menguntungkan, tapi juga membahagiakan. Perjalanan ini dimulai dari introspeksi. Bab-bab awal buku ini mengajak kita untuk menggali lebih dalam, menemukan "titik temu" di mana gairah, keahlian, dan permintaan pasar berinteraksi. Setelah itu, kita akan melangkah ke tahap validasi—sebuah langkah krusial untuk memastikan ide kita benar-benar dibutuhkan oleh orang lain. Pemasaran yang cerdas dan manajemen operasional yang efisien juga dibahas sebagai pilar utama, menunjukkan bahwa sukses di dunia bisnis sampingan adalah perpaduan antara kecintaan pada proses dan kecakapan dalam mengelola bisnis itu sendiri. Dengan mendengarkan episode ini, kita akan menemukan panduan praktis untuk memulai perjalanan ini. Mulai dari langkah-langkah kecil, seperti menjadwalkan waktu khusus untuk proyek sampingan, hingga strategi pemasaran yang tidak memerlukan biaya besar. Buku From Passion to Profits mengajarkan bahwa kunci keberhasilan adalah konsistensi dan kemauan untuk terus belajar. Jadi, siapkan diri Anda, karena gairah Anda bukan hanya sekadar hobi, melainkan investasi masa depan yang potensial!

Podcast Literatur Perkantas Nasional
KISAH BUKU "Kitab Kolose"—Bersyukur Dengan Hati

Podcast Literatur Perkantas Nasional

Play Episode Listen Later Aug 10, 2025 7:43


Buku "Kitab Kolose: Mengakui Supremasi Kristus dalam Hal-hal Sederhana dan Sepele" (Victor P. H. Nikijuluw)

Ini Koper
#540 Optimisme dan Kolaborasi yang Gigih

Ini Koper

Play Episode Listen Later Aug 3, 2025 10:47


  Podcast INIKOPER dimulai dengan menyoroti pesan inti buku The New Global Possible, yaitu tentang optimisme yang gigih dalam menghadapi krisis iklim. Dicontohkan melalui pengalaman Christiana Figueres, yang berhasil mengubah keputusasaan pasca-Kopenhagen menjadi momentum tak terhentikan yang berujung pada Perjanjian Paris. Ini menekankan bahwa perubahan besar tidak datang dari keputusasaan, melainkan dari pola pikir yang tepat dan kolaborasi yang kuat. Kita berada di persimpangan jalan sejarah, dan pilihan kita sekarang akan menentukan masa depan planet ini. Buku ini tidak hanya sekadar seruan untuk bertindak, tetapi juga panduan tentang cara mengorkestrasi perubahan sistemik melalui enam lensa utama: multilateralisme, teknologi, bisnis, keadilan, kota, dan ekonomi. Penekanan diberikan pada gagasan bahwa perubahan sistemik sangat personal; bahwa krisis planet adalah cerminan dari krisis pola pikir kita. Transformasi eksternal hanya dapat terjadi jika ada evolusi batin, di mana kita menyadari keterhubungan kita dengan alam dan satu sama lain, bergeser dari persaingan menuju kolaborasi dan dari ketakutan menuju harapan. Sebuah poin kunci adalah bahwa perubahan tidak dapat diimplementasikan tanpa keadilan. Lingkungan dan keadilan sosial saling terkait erat. Isu-isu seperti hak atas tanah bagi masyarakat adat dan perlindungan terhadap pembela lingkungan adalah fondasi untuk transisi yang adil. Transisi ke ekonomi rendah karbon harus inklusif dan tidak boleh meninggalkan komunitas yang paling rentan. Kerangka kerja seperti Perjanjian Escazú dan Gerakan Sabuk Hijau menunjukkan bagaimana solusi lokal dan inklusif dapat diperluas untuk mengatasi ketidakadilan sistemik. Ringkasan ini juga membahas peran krusial teknologi, tetapi bukan sebagai "peluru perak." Contoh Global Forest Watch menunjukkan bahwa teknologi menjadi transformatif ketika digunakan untuk menciptakan transparansi radikal, memungkinkan akuntabilitas, dan memberdayakan masyarakat lokal. Inovasi harus didorong oleh tujuan yang jelas dan kolaborasi yang luas, bukan hanya demi keuntungan komersial. Transformasi ini membutuhkan siklus inovasi yang lebih cepat, di mana teknologi digabungkan dengan realitas politik, sosial, dan kapasitas kelembagaan yang ada. Terakhir, ringkasan ini menyoroti pergeseran dramatis dalam pemikiran ekonomi. Dulu, tindakan iklim dianggap merugikan pertumbuhan ekonomi. Namun, berkat laporan seperti New Climate Economy, narasi ini telah berhasil diubah. Kini, tindakan iklim dipandang sebagai pendorong pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan daya saing. Podcast ini menyimpulkan bahwa transisi ekonomi membutuhkan alur pendanaan yang masif dan terstruktur, yang mengalirkan modal dari negara-negara kaya ke negara-negara berkembang untuk mendukung adaptasi, mitigasi, dan keadilan. Ini adalah cerita pertumbuhan baru abad ke-21.

Podcast Literatur Perkantas Nasional
KISAH BUKU "Kitab Galatia"—Roh yang Menghasilkan Buah

Podcast Literatur Perkantas Nasional

Play Episode Listen Later Aug 2, 2025 6:17


Buku "Kitab Galatia: Dibebaskan untuk Berbuah" (Victor P. H. Nikijuluw)

Ini Koper
#535 Orkestrasi Kemungkinan Global Baru

Ini Koper

Play Episode Listen Later Aug 2, 2025 9:47


Selamat datang di podcast INIKOPER! Hari ini, kita akan menyelami sebuah buku yang menawarkan visi optimis dan realistis di tengah tantangan iklim global: The New Global Possible karya Ani Dasgupta, Presiden dan CEO World Resources Institute (WRI). Buku ini bukan sekadar analisis masalah, melainkan peta jalan praktis yang menunjukkan bagaimana kita dapat mengorkestrasi perubahan demi kebaikan. Ani Dasgupta berargumen bahwa solusi untuk krisis iklim sudah ada di tangan kita. Masalahnya bukan lagi pada "apa" yang harus dilakukan, melainkan pada "bagaimana" melakukannya. Dengan mengulas kegagalan pendekatan masa lalu, ia memperkenalkan kerangka kerja baru yang berpusat pada kolaborasi, inovasi, dan keadilan. Melalui cerita-cerita keberhasilan dari seluruh dunia, Dasgupta membuktikan bahwa perubahan sistemik yang diperlukan sudah mulai terjadi, jika kita tahu di mana harus melihatnya. Dalam buku ini, Dasgupta menguraikan empat pilar utama untuk aksi iklim yang efektif: pergeseran pola pikir yang mengintegrasikan alam, iklim, dan manusia; transisi yang adil bagi setiap negara; fokus pada perubahan sistemik dalam sektor-sektor kunci seperti energi dan pangan; serta mobilisasi keuangan yang diperlukan. Kerangka ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana berbagai aktor—dari pemerintah, bisnis, hingga masyarakat sipil—dapat bersatu untuk menciptakan kemajuan eksponensial. Salah satu kekuatan utama The New Global Possible adalah penekanannya pada keadilan. Dasgupta secara tegas menyatakan bahwa transisi menuju ekonomi hijau harus adil dan inklusif. Ia menyoroti pentingnya memastikan bahwa komunitas yang paling rentan tidak tertinggal dan bahkan menjadi bagian dari solusi, seperti yang kita lihat dalam inisiatif transisi energi yang adil atau perlindungan hutan yang dipimpin oleh masyarakat adat. Kita akan membahas bagaimana buku ini menawarkan perspektif yang berbeda dari narasi iklim yang sering kali pesimistis. Dibandingkan dengan karya-karya lain yang berfokus pada kritik kapitalisme atau solusi teknologi, Dasgupta memberikan panduan praktis untuk beroperasi dalam sistem yang ada, sambil mendorongnya menuju transformasi. Ia menunjukkan bahwa optimisme yang gigih, yang didasarkan pada bukti nyata, adalah kunci untuk memotivasi aksi kolektif. Jadi, siapkan diri Anda untuk mendapatkan wawasan baru yang akan mengubah cara Anda memandang krisis iklim. The New Global Possible adalah panggilan untuk bertindak yang kuat, sebuah panduan untuk menjadi orkestrator perubahan di lingkungan Anda. Dengarkan podcast ini untuk memahami lebih dalam isi buku yang inspiratif ini dan bagaimana kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari kita.

Ujar Pembaca
Ep 74 Kalut karya Stefan Zweig

Ujar Pembaca

Play Episode Listen Later Jul 26, 2025 130:00


Obrolan bersama Muhammad Iqbal.Buku terjemahan Tiya Hapitiawati, terbitan Moooi Pustaka.

Podcast Literatur Perkantas Nasional
KISAH BUKU "Kitab Kolose"—Alasan Seorang Pelayan Berdoa

Podcast Literatur Perkantas Nasional

Play Episode Listen Later Jul 26, 2025 6:17


Buku "Kitab Kolose: Mengakui Supremasi Kristus dalam Hal-hal Sederhana dan Sepele" (Victor P. H. Nikijuluw)

OM BOB Indonesia
Minimal Baca 20 Buku Sebagai Syarat Kelulusan. Berapa Persen Keberhasilannya ? | Ep. 2497

OM BOB Indonesia

Play Episode Listen Later Jul 25, 2025 7:47


Gubernur Sulawesi Barat menginstruksikan siswa SMA dan SMK untuk membaca minimal 20 buku sebagai syarat kelulusan.

Ini Koper
#518 Mengapa Kampanye "Perilaku Hijau" Sering Gagal?

Ini Koper

Play Episode Listen Later Jul 24, 2025 8:18


Podcast INIKOPER mempersembahkan episode terbaru yang membahas tuntas "Handbook on Pro-Environmental Behaviour Change" yang disunting oleh Birgitta Gatersleben dan Niamh Murtagh. Buku ini menyoroti bagaimana perilaku pro-lingkungan menjadi kunci untuk mengatasi krisis iklim dan keanekaragaman hayati yang mendesak. Meskipun banyak pihak sudah berkomitmen, emisi global diprediksi masih akan meningkat, menandakan bahwa upaya perubahan perilaku perlu ditingkatkan secara signifikan. Kami akan mengupas berbagai intervensi, mulai dari perilaku individu hingga kebijakan berskala besar, yang bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.           Dalam episode ini, kami akan menganalisis berbagai intervensi perubahan perilaku yang telah diulas dalam buku. Mulai dari pentingnya motivasi intrinsik dan pengalaman alam pada anak-anak, hingga peran krusial norma sosial di lingkungan sekitar dalam mendorong perilaku pro-lingkungan. Kami juga akan membahas metode pengukuran perilaku, konsistensi dalam kebiasaan konsumsi energi, serta cara mengelola limbah elektronik yang lebih baik. Tidak lupa, kami akan mengeksplorasi instrumen ekonomi seperti pajak dan subsidi, serta mengapa komunikasi lingkungan yang disruptif mungkin diperlukan untuk perubahan yang lebih cepat dan signifikan. Satu hal yang menjadi sorotan utama adalah bahwa perubahan perilaku tidak bisa hanya berfokus pada individu. Buku ini menekankan bahwa perilaku selalu terikat pada konteks sosial, ekonomi, dan fisik di sekitarnya. Tidak ada solusi tunggal yang bisa diterapkan di semua situasi; keberhasilan intervensi sangat bergantung pada pemahaman mendalam tentang konteks tersebut dan bagaimana menggabungkan berbagai strategi untuk dampak maksimal. Jadi, perubahan yang efektif harus dimulai dengan memahami prioritas orang-orang dan bagaimana kebiasaan serta nilai-nilai mereka terhubung dengan lingkungan.      

Ini Koper
#513 Organisasi Laba Laba versus Organisasi Bintang Laut

Ini Koper

Play Episode Listen Later Jul 23, 2025 9:41


Brafman dan Beckstrom dalam buku mereka, "The Starfish and the Spider", menyoroti perbedaan fundamental antara organisasi terpusat ("laba-laba") dan organisasi terdesentralisasi ("bintang laut"). Organisasi "laba-laba" memiliki struktur hierarkis dengan pemimpin yang jelas dan pusat kendali, seperti perusahaan tradisional atau militer. Jika kepala "laba-laba" dihilangkan, seluruh organisasi akan runtuh. Sebaliknya, organisasi "bintang laut" tidak memiliki pemimpin atau pusat kendali yang jelas; kekuasaan dan pengetahuan tersebar di seluruh anggota. Contohnya termasuk Apache, Alcoholics Anonymous (AA), Wikipedia, dan berbagai layanan  peer-to-peer (P2P) seperti Napster, Kazaa, dan eMule. Ketika sebuah "bintang laut" diserang, ia cenderung menjadi lebih terdesentralisasi dan tangguh, mirip dengan bintang laut yang menumbuhkan kembali lengannya yang terputus. Buku ini memperkenalkan lima "kaki" yang mendukung organisasi "bintang laut": lingkaran, katalis, ideologi, jaringan yang sudah ada sebelumnya, dan juara. Lingkaran adalah kelompok otonom yang membentuk inti organisasi yang terdesentralisasi. Katalis adalah individu yang memulai sebuah lingkaran atau ide dan kemudian mundur, mempercayai anggota untuk memajukan tujuan, seperti Bill W. dari AA atau Jimmy Wales dari Wikipedia. Ideologi berfungsi sebagai perekat, menyatukan anggota dalam keyakinan atau tujuan bersama. Jaringan yang sudah ada sebelumnya, seperti Komunitas Quaker untuk gerakan anti-perbudakan, menyediakan platform untuk meluncurkan dan memperkuat gerakan terdesentralisasi baru. Terakhir, seorang juara adalah individu yang tak kenal lelah mempromosikan ide baru, membantu menyebarkan pengaruh "bintang laut". "The Starfish and the Spider" juga membahas strategi untuk menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh organisasi yang terdesentralisasi. Strategi tersebut meliputi mengubah ideologi lawan, memusatkan mereka melalui pengenalan hak milik (disebut sebagai "pendekatan sapi" berdasarkan pengalaman Apache), atau mendesentralisasikan diri sendiri untuk bergabung dengan kekuatan "bintang laut". Konsep "titik manis" diperkenalkan sebagai keseimbangan ideal antara sentralisasi dan desentralisasi, yang memungkinkan organisasi untuk mempertahankan kreativitas sambil memastikan konsistensi dan profitabilitas. Buku ini diakhiri dengan sepuluh aturan dunia baru, menekankan pentingnya merangkul desentralisasi, memahami disekonomi skala, memanfaatkan efek jaringan, merangkul kekacauan, mengenali pengetahuan di ujung tombak, mengakui keinginan semua orang untuk berkontribusi, mewaspadai respons Hydra, menghargai peran katalis, memahami bahwa nilai-nilai adalah organisasi, dan meratakan atau di-"ratakan" oleh kekuatan desentralisasi.    

Ini Koper
#515 Pengembangan Masyarakat Berbasis Aset (ABCD)

Ini Koper

Play Episode Listen Later Jul 23, 2025 8:11


"Looking Back to Look Forward" karya Cormac Russell, yang menampilkan wawancara dengan John McKnight, menyelami asal-usul dan filosofi Pengembangan Masyarakat Berbasis Aset (ABCD). Buku ini menekankan bahwa ABCD bukanlah model baru melainkan deskripsi abadi tentang bagaimana masyarakat secara alami menguat dan mengatasi tantangan dengan memanfaatkan aset internal mereka. Berbeda dengan pendekatan yang berfokus pada kekurangan, ABCD menyoroti pentingnya menemukan dan memanfaatkan enam aset utama: karunia individu warga, kekuatan asosiasi lokal, sumber daya institusi, lingkungan fisik dan ekonomi tempat tersebut, serta kisah-kisah bersama dan warisan budaya. Intinya, ABCD mengajak kita untuk melihat melampaui masalah dan mengenali kekayaan yang sudah ada di dalam komunitas, mendorong pendekatan akar rumput yang didorong oleh warga untuk perubahan. Wawancara John McKnight dengan Cormac Russell menguraikan pengaruh utama dalam pemikirannya tentang ABCD, termasuk tokoh-tokoh seperti Saul Alinsky, Ivan Illich, Robert Mendelsohn, dan Judith Snow. McKnight menjelaskan bagaimana Alinsky menginspirasi gagasan tentang kekuatan berbasis orang untuk menghadapi institusi, sementara Illich menyoroti kontraproduktivitas institusi besar dan bahaya profesionalisme yang berlebihan. Robert Mendelsohn, seorang dokter, memperkuat pandangan bahwa pengetahuan kesehatan sejati berada di dalam komunitas dan keluarga, bukan di sistem medis. Judith Snow, seorang individu yang "diberi label", menunjukkan bahwa orang-orang yang terpinggirkan seringkali memiliki karunia tak ternilai yang diabaikan oleh layanan yang berfokus pada kekurangan. Bersama Jody Kretzmann dan Stan Hallett, McKnight mengembangkan kerangka kerja ABCD, yang menekankan bahwa aset lokal, ketika dihubungkan secara produktif, dapat menciptakan lebih banyak daripada yang bisa dicapai oleh bantuan eksternal. Pada akhirnya, "Looking Back to Look Forward" adalah seruan untuk kembali ke "budaya komunitas," di mana warga adalah produsen utama kesejahteraan. Buku ini menguraikan lima prinsip inti ABCD: berbasis tempat, dipimpin warga, berorientasi hubungan, berbasis aset, dan berfokus pada inklusi. Prinsip-prinsip ini memandu upaya pembangunan komunitas yang memberdayakan individu dan asosiasi untuk mengatasi tantangan dan menciptakan masa depan yang berkelanjutan. Dengan merayakan apa yang "kuat" dan melibatkan semua orang, terutama mereka yang terpinggirkan, ABCD menawarkan jalan menuju demokrasi yang lebih dalam dan kehidupan yang lebih berkelimpahan, dengan menyoroti bahwa solusi terbaik seringkali terletak di "halaman belakang kita sendiri" — di dalam karunia, hubungan, dan kapasitas yang tak terlihat yang sudah ada di dalam komunitas kita.

Ini Koper
#516 "CLICK": Membentuk Koneksi yang Instan

Ini Koper

Play Episode Listen Later Jul 23, 2025 8:00


"Click: The Forces Behind How We Fully Engage with People, Work, and Everything We Do" oleh Ori Brafman dan Rom Brafman mengeksplorasi fenomena "mengklik" atau membentuk koneksi yang instan, dalam, dan bermakna dengan orang lain atau lingkungan sekitar. Buku ini mengidentifikasi lima faktor kunci, atau "akselerator klik," yang berkontribusi pada terciptanya koneksi cepat ini: kerentanan, kedekatan, resonansi, kesamaan, dan lingkungan yang aman. Konsep "kerentanan" menyoroti bahwa membuka diri dan mengungkapkan perasaan terdalam, meskipun terasa berisiko, sebenarnya mempercepat kepercayaan dan koneksi, seperti yang ditunjukkan oleh negosiasi sandera polisi Greg Sancier dan kelompok "Touchy-Feely" di Stanford. "Kedekatan," bahkan dalam jarak fisik yang kecil, secara eksponensial meningkatkan kemungkinan koneksi, dibuktikan oleh penugasan tempat duduk acak di akademi polisi dan MIT, serta pentingnya komunikasi spontan di tempat kerja. Selanjutnya, buku ini membahas "resonansi" dan "kesamaan" sebagai akselerator klik yang kuat. Resonansi melibatkan keadaan "mengalir" dan "kehadiran," di mana seseorang sepenuhnya terlibat dan selaras dengan lingkungannya, yang dapat menular dan menarik orang lain ke dalam pengalaman bersama, seperti yang ditunjukkan oleh koki Lidia Bastianich dan produser TV Fred Berner. Konsep "kesamaan" menunjukkan bahwa menemukan kesamaan, tidak peduli betapa sepele, memicu respons "kelompok-dalam" yang menumbuhkan kesukaan dan koneksi yang lebih besar. Penelitian ini menemukan bahwa tingkat kesamaan, bukan kualitas kesamaan, adalah yang terpenting, dan efek ini dapat bertahan lama dalam hubungan, seperti yang terlihat pada pasangan yang telah menikah selama bertahun-tahun. Terakhir, "lingkungan yang aman" juga merupakan akselerator penting, di mana menghadapi kesulitan bersama dan berada dalam komunitas yang terdefinisi dengan jelas memperkuat ikatan emosional. Buku ini berpendapat bahwa individu tertentu, yang disebut "pemantau diri tinggi," secara alami unggul dalam mengklik dengan orang lain karena kemampuan mereka untuk mengalirkan kepribadian mereka dan menyesuaikan diri dengan isyarat sosial, memungkinkan mereka untuk membentuk koneksi yang cepat dan bermakna. Pada akhirnya, "mengklik" tidak hanya menciptakan perasaan euforia dan secara permanen mengubah sifat hubungan, tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan pribadi kita, mendorong kita untuk tampil di tingkat yang lebih tinggi dan mengeluarkan yang terbaik dari diri kita.

Ini Koper
#510 "The New Science of Social Change" bagi Aktivis

Ini Koper

Play Episode Listen Later Jul 22, 2025 8:20


Buku "The New Science of Social Change: A Modern Handbook for Activists" oleh Lisa Mueller, PhD, menawarkan panduan komprehensif bagi para aktivis, menggabungkan wawasan sejarah dengan penelitian kontemporer tentang perubahan sosial. Buku ini membahas berbagai aspek aktivisme, mulai dari memobilisasi partisipasi dalam protes hingga memahami dinamika antara aktivisme daring dan luring. Mueller juga mengeksplorasi efektivitas resistensi kekerasan dan nir-kekerasan, serta pentingnya membangun koalisi yang sukses. Dengan menganalisis studi kasus dan data empiris, buku ini memberikan strategi berbasis bukti untuk mencapai tujuan gerakan sosial. Salah satu fokus utama buku ini adalah menyingkap mitos dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang apa yang benar-benar berhasil dalam gerakan sosial. Misalnya, Mueller membahas "slacktivism" dengan menganalisis dampak protes online versus offline, serta menjelaskan bagaimana penggalangan dana dapat dilakukan secara efektif tanpa mengorbankan integritas gerakan. Buku ini juga menekankan pentingnya strategi, perencanaan, dan adaptasi dalam menghadapi tantangan yang muncul dalam perjuangan untuk perubahan sosial. Mueller menyoroti bahwa aktivisme bukanlah sekadar spontanitas, melainkan membutuhkan pemikiran yang cermat dan eksekusi yang terencana. Secara keseluruhan, "The New Science of Social Change" membekali para aktivis dengan pengetahuan dan alat yang diperlukan untuk memaksimalkan dampak upaya mereka. Buku ini menyajikan pandangan yang realistis namun memberdayakan tentang bagaimana perubahan sosial dicapai, menekankan bahwa aktivisme yang sukses didasarkan pada pemahaman yang kuat tentang perilaku manusia dan dinamika sosial. Dengan demikian, buku ini berfungsi sebagai sumber daya penting bagi siapa pun yang ingin terlibat dalam atau mendukung gerakan untuk masa depan yang lebih adil dan setara.

Ini Koper
#511 Filosofi Desain Jony Ive Sebelum Merancang Produk Apple

Ini Koper

Play Episode Listen Later Jul 22, 2025 7:20


Buku ini merinci perjalanan karier Jony Ive, seorang desainer ulung di balik produk-produk paling inovatif Apple. Dibesarkan di Inggris, minat Ive pada desain didorong oleh ayahnya yang seorang pembuat perak dan guru desain. Ive didiagnosis menderita disleksia saat sekolah, tetapi ia menunjukkan bakat awal dalam membuat dan menggambar objek, sering kali membongkar barang-barang elektronik untuk memahami cara kerjanya. Pendidikan desainnya di Newcastle Polytechnic menekankan keterampilan praktis dan pemikiran desain, dengan fokus pada penyederhanaan dan perhatian terhadap detail—filosofi yang akan menjadi ciri khas karyanya di Apple. Ive menolak pendekatan desain yang hanya berfokus pada estetika, sebaliknya menekankan "faktor bermain-main" dan hubungan emosional yang dapat dibentuk pengguna dengan produk. Karier Ive di Apple dimulai pada tahun 1992. Ia direkrut oleh Bob Brunner, yang mendirikan studio desain internal pertama Apple. Meskipun awalnya menghadapi budaya perusahaan yang disfungsional dan teknik yang berpusat pada insinyur , kedatangan Steve Jobs pada tahun 1997 mengubah segalanya. Jobs, yang juga sangat menghargai desain, membentuk kemitraan yang kuat dengan Ive, mendorong tim desain untuk mengejar inovasi yang radikal. Di bawah kepemimpinan Jobs dan Ive, Apple merevolusi industri dengan produk-produk seperti iMac, iPod, iPhone, dan iPad. Ive berperan penting dalam transisi Apple dari desain kotak berwarna krem menjadi plastik transparan dan kemudian logam , dan juga memelopori proses manufaktur baru seperti unibody, yang memungkinkan presisi dan kesederhanaan yang tak tertandingi dalam produk Apple. Kemitraan Jobs dan Ive berkembang menjadi salah satu kolaborasi kreatif paling sukses di era modern, dengan Ive memiliki kekuatan operasional yang signifikan dalam perusahaan. Setelah kematian Jobs, Ive mengambil alih kepemimpinan desain antarmuka manusia di seluruh perusahaan, yang menunjukkan fokus Apple yang berkelanjutan pada integrasi perangkat keras dan perangkat lunak. Ive percaya bahwa tujuan utama Apple bukanlah menghasilkan uang, tetapi membuat produk-produk hebat yang dicintai orang. Komitmennya yang tak tergoyahkan terhadap kesederhanaan, perhatian terhadap detail, dan inovasi terus membentuk arah Apple.

SBS Indonesian - SBS Bahasa Indonesia
These authors enter young readers market, showcasing their Asian background in stories - Para Penulis Ini Masuki Pasar Buku Pembaca Muda, Sorot Latar Belakang Budaya Asia dalam Cerita

SBS Indonesian - SBS Bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later Jul 1, 2025 10:39


In 2024, Raidah Shah Idil published her first novel How to Free a Jinn, telling the story of a girl of Malaysian heritage who possesses the power to see creatures that are invisible to others and even inherits a jinn from her family. - Pada tahun 2024, Raidah Shah Idil menerbitkan novel pertamanya How to Free a Jinn, menceritakan kisah seorang gadis keturunan Malaysia yang memiliki kekuatan untuk melihat makhluk yang tidak terlihat oleh orang lain dan bahkan mewarisi jin dari keluarganya.

SBS Indonesian - SBS Bahasa Indonesia
Remote First Nations communities celebrate million-book milestone - Komunitas Bangsa Pertama Terpencil Rayakan Pencapaian Satu Juta Buku

SBS Indonesian - SBS Bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later May 19, 2025 8:46


It's not easy to get the reading material you want if you live hours from the nearest town, have rough dirt roads, or no roads at all. But that's where the Indigenous Literacy Foundation comes in. - Tidak mudah mendapatkan bacaan yang sesuai dengan keinginan jika Anda tinggal beberapa jam dari kota terdekat, melewati jalan tanah yang sulit, atau bahkan tidak ada jalan sama sekali. Namun di situlah Indigenous Literacy Foundation berperan.

SBS Indonesian - SBS Bahasa Indonesia
Beyond books: How libraries build and support communities in Australia - Tidak Hanya Buku: Bagaimana Perpustakaan Membangun dan Mendukung Komunitas di Australia

SBS Indonesian - SBS Bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later Apr 9, 2025 10:09


Australian public libraries are special places. Yes, they let you borrow books for free, but they also offer a wealth of programs and services, also free, and welcome everyone, from tiny babies to older citizens. - Perpustakaan umum Australia adalah tempat yang istimewa. Ya, perpustakaan ini mengizinkan Anda meminjam buku secara gratis, tetapi perpustakaan ini juga menawarkan banyak program dan layanan, yang juga gratis, dan membuka pintunya bagi semua orang, dari bayi hingga lanjut usia.

Curhat Babu
Capek Main Sama Anak, Manusiawi?!

Curhat Babu

Play Episode Listen Later Mar 12, 2025 40:29


Sebagai orang tua, tentu pernah merasa capek dan mager main sama anak-anak.Bersama Anastasia Satriyo, Psikolog Klinis Anak dan Remaja, kita bareng-bareng belajar pentingnya merasa nyaman bermain sama anak, dan aktivitas apa saja yang bisa kita eksplorasi buat menciptakan suasana playful itu. Salah satunya, kegiatan printing yang dibantu HP Smart Tank 585!Timestamp:00:01 Opening03:15 Kenapa ibu merasa kesulitan main bersama anak06:55 Cara bermain dengan anak di bawah 5 tahun 12:03 3 Hal yang dibutuhkan orang tua untuk bisa bermain dengan maksimal bersama anak13:30 Buku yang bisa bantu orang tua memahami struktur otak anak19:05 Kebutuhan stimulasi otak anak di usia 7 tahunan21:52 Aktivitas printing yang bikin permainan dan bonding lebih mudah30:43 Fungsi eksekutif otak yang penting untuk anak, dan orang tua.32:55 Termometer emosi untuk memahami perasaan anak serta pasangan38:00 Recap