POPULARITY
Categories
Mengubah rapat dari sesi yang membosankan menjadi ajang kolaborasi produktif adalah sebuah seni, dan kuncinya terletak pada fasilitasi yang efektif. Buku 10 Steps to Successful Facilitation mengungkap bahwa menjadi fasilitator andal lebih dari sekadar memimpin diskusi. Ini dimulai dari fondasi yang kuat: memahami peran Anda sebagai pemandu proses yang netral, bukan ahli konten. Langkah ini dilanjutkan dengan perencanaan yang cermat, mulai dari mendefinisikan tujuan yang jelas dan terukur, memahami audiens Anda, hingga menyusun agenda yang logis dan mempersiapkan logistik yang mendukung interaksi. Dengan persiapan matang, Anda tidak hanya memimpin rapat, tetapi merancang sebuah pengalaman yang terarah menuju kesuksesan. Saat sesi berlangsung, seorang fasilitator menunjukkan keahliannya dalam menavigasi dinamika kelompok. Ini mencakup penerapan berbagai teknik kreatif untuk memancing ide, seperti brainwriting atau mind mapping, dan menggunakan metode terstruktur untuk membantu kelompok membuat keputusan yang objektif. Tantangan terbesar seringkali datang dari manajemen konflik dan menjaga agar diskusi tetap di jalurnya. Fasilitator yang terampil mampu mengubah potensi perdebatan menjadi dialog yang membangun dan memastikan setiap suara didengar. Di era modern, keahlian ini juga harus beradaptasi dengan platform virtual, menuntut kemampuan ekstra untuk menjaga keterlibatan dan komunikasi yang jernih meski tanpa tatap muka langsung. Sebuah fasilitasi yang sukses tidak berakhir begitu saja saat waktu habis. Penutupan rapat adalah momen krusial untuk mengkristalkan hasil diskusi. Ini melibatkan perangkuman pencapaian, penetapan langkah-langkah tindak lanjut yang jelas—lengkap dengan penanggung jawab dan tenggat waktu—serta memastikan semua peserta merasa kontribusi mereka dihargai. Langkah terakhir, yang sering terlewatkan, adalah evaluasi. Dengan meminta umpan balik dan merefleksikan apa yang berjalan baik serta apa yang perlu diperbaiki, seorang fasilitator menunjukkan komitmen pada pertumbuhan dan keunggulan, memastikan setiap sesi berikutnya akan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Buku "Tinggal dalam Anugerah-Mu: Merengkuh Anugerah Tuhan yang Mengubahkan" (Yohan Candawasa)
Bagaimana fisika dan kimia dapat menjelaskan fenomena kehidupan yang begitu kompleks? Inilah pertanyaan fundamental yang diajukan oleh fisikawan peraih Nobel, Erwin Schrödinger, dalam bukunya yang revolusioner, "What is Life?". Ia menantang gagasan bahwa kehidupan memerlukan "kekuatan vital" khusus, dan sebaliknya berpendapat bahwa kehidupan dapat dipahami melalui prinsip-prinsip fisika. Schrödinger membedakan cara organisme hidup mempertahankan keteraturan (ia menyebutnya "keteraturan dari keteraturan") dengan kecenderungan benda mati menuju kekacauan atau entropi. Untuk menjelaskan stabilitas informasi genetik dari generasi ke generasi, Schrödinger mengusulkan sebuah konsep visioner: gen sebagai "kristal aperiodik". Struktur molekuler yang kompleks ini, menurutnya, mampu menyimpan "kode-skrip" kehidupan dan mewariskannya dengan sangat akurat. Lebih jauh lagi, ia memperkenalkan ide bahwa kehidupan melawan kecenderungan alami menuju kehancuran dengan "memakan entropi negatif". Artinya, kita makan bukan hanya untuk energi, tetapi untuk menyerap keteraturan dari lingkungan dan menggunakannya untuk membangun dan memelihara struktur kompleks tubuh kita. Gagasan-gagasan ini memiliki implikasi mendalam bagi kehidupan kita sehari-hari. Konsep "kode-skrip" menjadi dasar pemahaman modern kita tentang DNA, genetika, dan penyakit keturunan. Sementara itu, ide "memakan entropi negatif" memberi kita perspektif baru tentang pentingnya nutrisi untuk menjaga keteraturan biologis kita. Buku ini tidak hanya mengubah arah biologi molekuler, tetapi juga mengajak kita merenungkan pertanyaan filosofis tentang kesadaran dan kehendak bebas dalam kerangka alam semesta yang diatur oleh hukum fisika.
*Jangan Lewatkan PROMO MID YEAR SALE: 10-16 Juni 2025 di Periplus.com!Katalog bisa didapatkan melalui blog.periplus.comCredit: dipidiffofficial |
Podcast INIKOPER mengupas cepat buku "Restoring Sanity: Practices to Awaken Generosity, Creativity, and Kindness in Ourselves and Our Organizations" karya Margaret J. Wheatley. Salah satu penulis favorit kami. Buku ini berargumen bahwa kepemimpinan di era modern menjadi luar biasa sulit akibat "badai sempurna" dari berbagai krisis global, keserakahan, dan ketakutan yang meluas. Alih-alih mencoba mengubah dunia secara keseluruhan—sebuah tugas yang mustahil—Wheatley mengusulkan pendekatan yang lebih realistis dan berdampak: para pemimpin harus fokus menciptakan "Islands of Sanity" (Pulau-Pulau Kewarasan). Pulau-pulau ini adalah lingkungan—baik dalam tim, departemen, atau organisasi—di mana kewarasan dipulihkan dengan cara membangkitkan kembali sifat-sifat dasar manusia yang paling mulia: kedermawanan (generosity), kreativitas (creativity), dan kebaikan hati (kindness). Hal ini dicapai melalui "kepemimpinan yang waras" (sane leadership) dan serangkaian praktik konkret yang dirancang untuk membangkitkan jiwa manusia (human spirit) yang tertidur. Selama menyimak episode keren ini.
Buku Addicted to Anxiety https://www.periplus.com/p/9780241701454 Credit: @dipidiffofficial |
Buku How to Calm Your Mind https://www.periplus.com/p/9781035001996 Credit: @dipidiffofficial |
Buku The Tenant https://www.periplus.com/p/9781464227318 Credit: @dipidiffofficial |
Ikuti komunitas Ngobrol Buku di sini: https://www.instagram.com/ngobrol.buku/
Ini sedikit komentar saya soal buku "AI 2041". Yang menarik perhatian saya adalah jika pada masa itu semuanya sudah ada (tidak lagi jarang / scarcity) maka yang utama adalah MAKNA (meaningful).#AI #book #buku
Buku "Tinggal dalam Anugerah-Mu: Merengkuh Anugerah Tuhan yang Mengubahkan" (Yohan Candawasa)
#Periplus #DiskusiBuku Full Video: https://www.youtube.com/@periplus.bookstore/search?query=the%20chinese%20from%20the%20indonesiaDiskusi Buku The Chinese from Indonesia: The History of a Minority karya Patricia Tjiook-Liem. 29 April 2025, Periplus Plaza Indonesia.Dalam buku ini, kita akan menyelami peran penting yang dimainkan oleh orang Tionghoa Indonesia dalam membentuk Indonesia, mulai dari era kolonial Belanda hingga perjuangan mereka dalam meraih pengakuan dan identitas di masa modern. Sebuah perjalanan yang mengungkap tantangan yang mereka hadapi dalam mempertahankan warisan budaya dan hak-hak mereka.
Buku "Go and Do: Pergilah, dan Perbuatlah Demikian!" (Don Everts)
Credit video: https://www.instagram.com/periplus.bookstore/reel/DEew58Py_PM/Puty Puar membuat sebuah buku bergambar untuk membantu para pembacanya menemukan diri mereka sendiri secara lebih utuh. Buku ini bukanlah “obat generik” atau “lensa sapujagad”. Ditulis dari perspektif seorang perempuan yang hidup dalam dinamika dunia sosial, Self-Improved Me lebih tepat dipahami sebuah peranti untuk memahami diri sendiri. Tentu saja, “proses” adalah sebuah kata yang diandaikan ketika membaca buku ini. Alih-alih sebagai sebuah menu makanan berat, ini adalah sajian kudapan yang ringan untuk disantap. Di dalam buku ini, kita akan menemukan ilustrasi sang penulis yang sangat membantu untuk memahami dan menjalani proses penemuan diri. Ada sekian banyak templat untuk latihan mandiri dan saran praktis untuk menyusun prioritas, mengukur kemajuan, dan membuat keputusan-keputusan yang lebih baik, berdasarkan refleksi dan evaluasi atas diri kita sendiri.
It's not easy to get the reading material you want if you live hours from the nearest town, have rough dirt roads, or no roads at all. But that's where the Indigenous Literacy Foundation comes in. - Tidak mudah mendapatkan bacaan yang sesuai dengan keinginan jika Anda tinggal beberapa jam dari kota terdekat, melewati jalan tanah yang sulit, atau bahkan tidak ada jalan sama sekali. Namun di situlah Indigenous Literacy Foundation berperan.
Buku "Kaya Roh: Hidup oleh Roh, Berada dalam Kristus" (H. Ten Brinke, J.W. Maris, dkk.)
Ini baru teaser tentang buku yang sedang saya baca. Judulnya LIFTOFF. Terima kasih untuk mas Helmi yang memberikan buku ini ke saya. Keren bukunya.You are what you read#books #buku
Buku "Merawat Simfoni Kerja" (Endang Hoyaranda)
Buku "A Good Return: Prinsip-prinsip Alkitabiah untuk Pekerjaan, Kekayaan, dan Hikmat (John C. Lennox)
Ini adalah salah satu pedoman hidup saya; tidak perlu menjadi sempurna. Lengkap dengan segala kesalahannya. Itulah sebabnya saya sering menujukkan ketidakmampuan saya. I want to be a person.Buku yang saya maksud dalam video ini adalah "How to Build a Person: A Prolegomenon" by John L. Pollock.
Buku "The Ordinary Hero: Kehidupan Berdasarkan Salib dan Kebangkitan" (Tim Chester)
Buku "Siapakah Allah Itu?: Momen-momen Kunci Penyataan Allah dalam Alkitab" (Richard Bauckham)
“Don Quixote” karya Miguel de Cervantes bukan sekadar kisah seorang ksatria tua yang berkhayal menegakkan keadilan. Di balik kisah lucu dan tragisnya, buku ini menyimpan kritik tajam terhadap kekuasaan, ilusi, dan realitas sosial pada zamannya.Dalam video ini, kita akan membedah bagaimana Don Quixote menggambarkan sosok idealis yang terjebak dalam dunia imajinasinya sendiri—dan bagaimana karakter ini mencerminkan realitas politik di Indonesia saat ini. Apakah kita juga sedang menyaksikan para “Don Quixote” modern yang bertarung melawan “kincir angin” buatan mereka sendiri?Simak ulasan lengkapnya, dari kisah klasik Spanyol hingga refleksi politik tanah air!#DonQuixote #MiguelDeCervantes #SastraDunia #UlasanBuku #Maripadabaca
Australian public libraries are special places. Yes, they let you borrow books for free, but they also offer a wealth of programs and services, also free, and welcome everyone, from tiny babies to older citizens. - Perpustakaan umum Australia adalah tempat yang istimewa. Ya, perpustakaan ini mengizinkan Anda meminjam buku secara gratis, tetapi perpustakaan ini juga menawarkan banyak program dan layanan, yang juga gratis, dan membuka pintunya bagi semua orang, dari bayi hingga lanjut usia.
Buku adalah jendela dunia. Begitu kata pepatah. Artinya buku menjadi tempat kita belajar berbagai macam pengetahuan. Membaca buku dapat meningkatkan wawasan kita. Namun, kebiasaan dan kemampuan anak membaca buku di Indonesia masih cukup rendah.Padahal, membaca buku anak merupakan salah satu upaya meningkatkan perkembangan otak. Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 menunjukkan persentase anak yang belajar atau membaca buku anak bersama orang tua/wali masih sangat kecil, yaitu 11%.Di sisi lain, perkembangan teknologi membuat anak lebih memilih belajar lewat video. Terutama video edukasi menarik perhatian dan memberikan pengalaman baru pada anak. Namun, tak sedikit konten edukasi yang ada di dunia maya tak terjamin kualitasnya. Belum lagi menyebabkan adiksi pada anak.Apakah membaca buku anak dapat mengurangi gejala adiksi konten internet? Apa saja manfaat membaca buku sejak dini dan tantangan membaca buku di era digital? Bagaimana peran orang tua dalam meningkatkan literasi membaca pada anak?Kita akan bincangkan hal ini bersama Prof. Dr. Endang Widyorini, Psikolog dan Nindia Nurmayasari, Penulis buku anak dan Founder Klub Literasi Anak.*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Dalam versi ini, saya menghadirkan buku QUR'AN:Narasi, Kode, dan Kekuasaan dalam format audiobook bahasa Indonesia—agar kamu bisa mendengarkannya sambil berkendara, duduk santai, atau sekadar menikmati secangkir teh tanpa harus membuka halaman demi halaman. Versi audio book ini akan saya baca sebagai teks dari naskah aslinya berbahasa Inggris saya terjemahkan dan saya ubah formatnya menjadi audio book ini.
PENJELASAN AWAL – VERSI AUDIOBOOK
Buku "Seri Kristen Abad XXI (Dunia): Misi Harus Diwujudkan" (John Stott & Tim Chester)
"Seri Kristen Abad XXI (Gereja): Persekutuan yang Unik" (John Stott & Tim Chester)*
Sebuah Puisi: Cinta (Bagian Ke-empat)Ditulis & Disuarakan oleh Ardi Kamal KarimaPuisi ini menggambarkan cinta yang terjalin dengan tekanan ekonomi dan ketidakpastian hidup. Receh yang "bergemerisik" dan "tabungan menguap dalam logam bisu" menjadi simbol keterbatasan materi yang menghantui hubungan. Pertanyaan seperti "Seberapa jauh rindu bisa ditimbang?" mengungkap kebingungan antara mengukur rasa dengan realitas pragmatis, di mana cinta harus berhadapan dengan kebutuhan hidup—seperti cicilan, biaya pernikahan, atau tuntutan keluarga. Bahkan harapan akan "selamanya" digambarkan seperti mie instan yang mengembang di air mendidih, metafora akan janji yang rapuh dan tak kunjung matang di tengah kesulitan finansial.Hubungan dalam puisi ini diwarnai oleh kesenjangan komunikasi dan keterasingan. Sang gadis yang "sibuk mengunyah kata-katanya tanpa menoleh" mencerminkan jarak emosional, sementara "Bahasa Ibu" yang hanya terdengar dalam gemerisik receh menandakan hilangnya identitas kultural di bawah desakan ekonomi. Gambaran "nasi bungkus setengah keras" versus "kamu" yang mungkin hidup lebih mapan, menegaskan perbedaan kelas sosial. Bioskop dan "ciuman berisik" dalam gelap hanyalah pelarian sementara dari kenyataan, sementara dialog yang "rontok di saku bolong" menjadi simbol janji-janji yang tak tersampaikan atau gagal diwujudkan.Puisi ini juga menyoroti tekanan sosial, terutama dari keluarga, untuk segera menikah dan "membebaskan" sang gadis melalui ikatan formal. Namun, sang aku lirik terbelenggu oleh "cicilan cinta yang menggunung", metafora tanggung jawab yang tak tertanggungkan. Buku usang yang "berderai seperti biji mangga tua" dan "damba yang dijual ke pasar loak" melambangkan impian yang terkikis, diulang-ulang tanpa hasil. Meski demikian, ia terus memungut harapan yang "tercecer" untuk dijadikan puisi atau kenangan—sebuah upaya menyulap keputusasaan menjadi seni, meski ia sadar ini hanya ilusi sementara sebelum kembali jatuh ke jalanan kehidupan yang keras.#ardikamal #literasi #penulis #dialog #jurnal #luka #perspektive #monolog #menjadimanusia #filsafat #sastra #ardikamal #puisi #poem #poet #penyair #penyairindonesia #syaircinta #cinta #patahhati #manusia #cinta #monologue
Indonesia dan 1984: Fiksi Distopia atau Realita Politik?George Orwell menulis 1984 sebagai peringatan, tapi seberapa relevan novel ini dengan kondisi politik Indonesia saat ini? Apakah pengawasan massal, manipulasi informasi, dan kontrol pemerintah seperti yang digambarkan dalam buku ini sudah menjadi kenyataan? Simak ulasannya di video ini dan tentukan sendiri!#1984 #GeorgeOrwell #Maripadabaca
Buku "Seri Kristen Abad XXI (Alkitab): Hanya Satu Kitab" (John Stott & Tim Chester)
Sebagai orang tua, tentu pernah merasa capek dan mager main sama anak-anak.Bersama Anastasia Satriyo, Psikolog Klinis Anak dan Remaja, kita bareng-bareng belajar pentingnya merasa nyaman bermain sama anak, dan aktivitas apa saja yang bisa kita eksplorasi buat menciptakan suasana playful itu. Salah satunya, kegiatan printing yang dibantu HP Smart Tank 585!Timestamp:00:01 Opening03:15 Kenapa ibu merasa kesulitan main bersama anak06:55 Cara bermain dengan anak di bawah 5 tahun 12:03 3 Hal yang dibutuhkan orang tua untuk bisa bermain dengan maksimal bersama anak13:30 Buku yang bisa bantu orang tua memahami struktur otak anak19:05 Kebutuhan stimulasi otak anak di usia 7 tahunan21:52 Aktivitas printing yang bikin permainan dan bonding lebih mudah30:43 Fungsi eksekutif otak yang penting untuk anak, dan orang tua.32:55 Termometer emosi untuk memahami perasaan anak serta pasangan38:00 Recap
Sebagai penulis 27 buku solo, inilah alasan saya masih menulis buku. Tujuannya besar untuk jangka panjang. Gabung di telegram channel s.id/telegram_channel
Buku menarik yang membuat kita berpikir saat ingin berhenti
Buku "Gumulan Hidup Pascakuliah: Navigasi Transisi, Relasi, dan Iman" (Erica Young Reitz)
(01:23) In de 19e eeuw zijn honderden historische en culturele kunstvoorwerpen uit het West-Afrikaanse koninkrijk Dahomey geroofd door Franse koloniale troepen. In november 2021 stonden 26 van die schatten op het punt om Parijs te verlaten en terug te keren naar hun land van herkomst, de huidige Republiek Benin. Daarover gaat de nieuwe documentaire Dahomey. Hoogleraar rechtsfilosofie Wouter Veraart is te gast. (15:08) Het Spoor Terug: Kereta Buku – de Boekentrein van Bas. Halverwege de vorige eeuw vatte Klaas Jan Bas het plan om een ‘boekentrein' op Java te laten rijden en zo de leeshonger in de jonge Republiek Indonesië te stillen. Marten Minkema maakte in samenwerking met Wilbert van der Heijden een portret van deze Nederlandse uitgever aan de hand van zijn memoires. Meer info: https://www.vpro.nl/programmas/ovt/luister/afleveringen/2024/15-12-2024.html# (https://www.vpro.nl/programmas/ovt/luister/afleveringen/2024/15-12-2024.html)
In Het Spoor Terug het verhaal van Klaas Jan Bas, drijvende kracht achter de Kereta Buku, de Javaanse boekentrein die begin jaren vijftig het eiland rondreed om boeken tot in de kleinste dorpen te brengen. Bas had kind noch kraai toen hij in 1935 de boot nam naar Batavia, om daar in een boekwinkel te werken voor bijna uitsluitend koloniale, witte clientèle. Dat vond hij niks, de idealistische Bas had veel meer met de Indonesiërs en hun verlangen naar onafhankelijkheid. Hij probeerde te helpen door zoveel mogelijk les- en studieboeken over Java te verspreiden. Eerst met een auto, later met een boekentrein die in een jaar tijd over het hele eiland reed en overal stopte. Of er veel werd verkocht van de boeken in het Engels, Indonesisch en Nederlands is de vraag, want het analfabetisme was groot. Door het Nederlandse koloniale onderwijssysteem kon tachtig procent van de bevolking in 1950 niet lezen of schrijven. Maar de glimmende Kereta Buku met moderne boekhandel aan boord was een symbool van vooruitgang in de jonge Indonesische republiek. De boekentrein van Bas reed drie jaar en is sindsdien vergeten. Maar door het opduiken van een oud fotoalbum en onderzoek van boekhistoricus Eline Kortekaas herleeft deze geschiedenis. Waarvan ook verslag in de Spoor-documentaire Kereta Buku – de Boekentrein van Bas van Marten Minkema in samenwerking met Wilbert van der Heijden. Met medewerking van Mat Wijn en Gerard Walhof. Eindredactie: Laura Stek en Katinka Baehr. Eindmix: Alfred Koster.
Kamu pernah nggak sih merasa stuck karena kebiasaan buruk yang terus-terusan terulang? Kali ini, saya bakal bahas rahasia dari buku Making Habits, Breaking Habits karya Jeremy Dean. Buku ini membongkar cara kebiasaan terbentuk dan bagaimana kita bisa mengubahnya jadi lebih positif. Mulai dari melatih kontrol diri, mengenali kebiasaan buruk, hingga membentuk kebiasaan baik yang bisa jadi kunci produktivitas kamu. Nggak perlu langsung berubah besar-besaran, cukup mulai dengan langkah kecil yang konsisten. Yuk, pelajari cara mengubah kebiasaan buruk dan temukan rahasia kebiasaan positif untuk hidup yang lebih produktif. Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting
How many items in your house have you used just once or twice? - Berapa banyak barang di rumah Anda yang hanya jarang digunakan?
Kali ini Patty mengobrol dengan penulis Dee Lestari mengenai buku kumpulan cerita Tanpa Rencana. Buku ini berisi 18 cerita pendek yang ditulis Dee menggunakan prinsip tanpa rencana. Sebagai seorang penulis yang dikenal sangat terstruktur dan sistematis, Dee melepas teknis yang selama ini ia pakai dan mencoba untuk berpasrah pada arus inspirasi yang datang serta kepercayaan diri untuk mengolah apa pun yang ia temukan dalam perjalanan menjadi sebuah cerita. Di Podcast Main Mata, Dee bercerita kepada Patty tentang pembelajaran yang ia dapat dari segala ketidakpastian yang terjadi dalam menulis Tanpa Rencana. Selamat menonton! Tentang Dee Lestari: Dewi Lestari, yang dikenal dengan nama pena Dee Lestari, lahir pada tanggal 20 Januari 1976 di Kota Bandung, Jawa Barat, dari pasangan Yohan Simangunsong dan Tiurlan Siagian. Ia adalah anak keempat dari lima bersaudara. Tiga saudara perempuannya juga aktif di bidang seni. Kakak perempuannya, Key Mangunsong, adalah seorang sutradara dan penulis skenario. Kakak perempuan keduanya, Imelda Rosalin adalah seorang pianis dan penyanyi jazz. Adik perempuannya, Arina Ephipania, adalah seorang penyanyi dan merupakan vokalis band Mocca. Penulis garis depan di dunia perbukuan Indonesia, khususnya fiksi. Dee mengawali karier terlebih dahulu di industri musik sebagai penyanyi dan pencipta lagu. Dee telah menerbitkan sejumlah buku yang semuanya menjadi best-seller nasional. - Beli buku Tanpa Rencana: https://s.shopee.co.id/3AqjVDePmd
Di episode kali ini, tim VOA bertemu dengan keluarga 'Neverland Family' di New York. Dita dan anak-anaknya menceritakan tentang kondisi Pinot. Juga, Pinot merilis buku perdananya yang berisi kisah hidup dan karya-karyanya.
Pernah nggak kamu merasa hidup ini penuh pertanyaan besar, kayak "Apa sih makna hidup?" Nah, kali ini saya bahas buku Lives of the Stoics karya Ryan Holiday dan Stephen Hansel. Buku ini ngajak kita mengenal stoikisme, sebuah filosofi kuno yang relevan banget buat gaya hidup modern. Dengan pola pikir stoikisme, kita diajak fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, seperti pikiran dan respons, dibanding stres sama hal-hal di luar kendali. Filsafat stoik ini ternyata udah dipraktikkan oleh tokoh-tokoh besar dunia, lho! Mulai dari Marcus Aurelius sampai Theodore Roosevelt. Kalau kamu sering overthinking atau kewalahan sama masalah hidup, mungkin prinsip stoikisme bisa jadi jawabannya. Yuk, belajar gimana manfaat stoikisme bikin hidup lebih tenang dan bermakna. Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting
The Ultimates kayaknya pantas disebut jadi salah satu komik terbaik tahun ini dan pastinya jadi crown jewel-nya Ultimate Universe. Writing yang smart tapi seru, artwork eyegasmic, dan permainan genre yang bervariasi bikin ini jadi the must-read book this year. Pengen tau lebih lanjut? Langsung aja dengerin episodenya!
Di video ini Patty kembali mengobrol dengan penulis Henry Manampiring mengenai buku Belajar Marketing, Belajar Hidup. Buku ini membahas cara menerapkan ilmu marketing yang biasanya dipakai oleh perusahaan untuk diri sendiri, supaya kita dapat meraih hal-hal yang kita inginkan, mulai dari pasangan idaman, karier impian, sampai misi dalam hidup. Henry Manampiring adalah seorang mantan praktisi periklanan yang kini menjadi penulis penuh waktu. Ia telah menulis berbagai buku, di antaranya Filosofi Teras (diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas), The Alpha Girl's Guide (diterbitkan oleh Gagasmedia), Hitam 2045 (diterbitkan oleh Bukune), The Compass (diterbitkan oleh Gagasmedia), dan Belajar Marketing, Belajar Hidup (diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas).
Kali ini saya akan bahas strategi cerdas membangun kekayaan dari buku legendaris The Richest Man in Babylon karya George S. Clarson. Buku ini penuh tips praktis dan prinsip keuangan yang relevan untuk zaman sekarang! Membangun kekayaan bukan cuma soal kerja keras, tapi juga bagaimana kita bisa menerapkan strategi yang efektif, seperti membuat uang bekerja untuk kita dan investasi yang cerdas. Bukan investasi asal ikut-ikutan, tapi fokus ke hal yang kamu kuasai dan yang memberi hasil stabil. Kekayaan bukan soal kumpul uang saja, tapi juga bagaimana kamu bisa berbagi dan memberi makna lebih dari sekadar materi. Yuk, pelajari rahasia menuju kekayaan dari buku ini dan mulai terapkan cara efektif membangun kekayaan yang akan bantu kamu untuk sukses jangka panjang! Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting
It's the season 8 premiere and the guys kick things off discussing Jaguar Write continuous slander toward Diddy and Jay-Z. What's the best sports movie (14:26) DDG has internet beef with everyone (19:59). Aaliyah theories (24:14). Why do men get money and then date women who would not talk to them when broke (27:39)? Hollywood Nicky's feeling on food influencers (29:01) Safaree Samuels attends Nicki Minaj's concert and gets escorted out (30:30). Tesla created a do it all robot (34:52). More Diddy news, this time he's being falsely accused (43:43). R.Kelly daughter Buku accusing him of SA (48:07) the guys give takes on the Aaron Hernandez doc on FX (54:46). Prayers to Florida and everyone affected by Hurricane Milton (59:42). Is Angel Reese overly sexualized (1:05:31)? Who won the rap battle on House Party? Kid or Play (1:08:13) and much more so tune in.....
Bass artist Jaenga had a clear philosophy from day one, music should not be limited by industry standards or genre boundaries. Erupting onto the scene in 2015, Jaenga distinguished himself in the festival circuit early, with his signature purple school bus and electrifying bass sounds. Jaenga and the “renegade bus” are renowned for hosting some of the biggest names in the electronic scene, attracting top talent such as Griz, Space Jesus, Eprom, Slushii, and Buku with its collaborative environment and creative energy. Joining the lineup of Electric Forest, and Camp Bisco, he has defined his live shows by immersing audiences in the world of Jaenga. A bass purist with retro sensibilities, Jaenga integrates live guitar, drums, or even just a pair of CDJs into his experiential performances. His new EP, Toulambi Tribe, released in the fall of 2018 on Zeds Dead's Deadbeats label, featured the signature bass-heavy sounds and ambient soundscapes that have become synonymous with Jaenga. Taking inspiration from the ideologies of the Toulambi tribe, human technological syncretism, and his own nomadic spirit has enabled Jaenga to created a timely piece that accurately reflects and questions the current zeitgeist. Along with his EP, Deadbeats released a Jaenga remix of the Zeds Dead's track “Kill Em” in October 2018 alongside featuring his single "Gold Rings" on an original Deadbeats compilation.
Pernah nggak sih kamu merasa salah menilai orang asing saat pertama kali ketemu? Nah, kali ini saya bakal bahas buku Talking to Strangers karya Malcolm Gladwell yang mengupas masalah ini. Kita sering berinteraksi dengan orang asing setiap hari, tapi sering juga salah paham atau cepat menghakimi. Gimana sih cara komunikasi yang tepat? Ada beberapa tips ngobrol dengan orang asing yang bakal saya bahas di sini. Buku ini ngajarin kita untuk lebih hati-hati dalam menilai orang asing, supaya nggak salah persepsi lagi. Yuk, simak informasi ini buat dapetin tips komunikasi dengan orang asing dan cara berbicara yang lebih efektif! Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting
Hai, kali ini saya mau bahas buku "The Subtle Art of not Giving a F" karya Mark Manson. Buku ini ngajarin kita cara bahagia dengan berhenti peduli hal-hal yang nggak penting dan fokus sama yang benar-benar berharga. Kadang, kita terlalu sibuk mengejar kebahagiaan, tapi malah lupa kalau kebahagiaan itu nggak perlu dikejar. Mark Manson ngajak kita buat stop penuhi ekspektasi orang lain dan berhenti merasa hidup harus sesuai standar masyarakat. Kamu nggak perlu terus-terusan mikirin apa kata orang, yang penting kamu fokus pada hal yang buat hidup kamu lebih bermakna. Yuk, simak informasi ini dan temukan cara bahagia yang sebenarnya! Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting