Dari isu sehari-hari sampai politik, TeaPod adalah podcast mingguan dimana kami (dan tamu-tamu kami) 'menuangkan' pikiran kami. So sit back, relax, and be ready to sip some thoughts!
Kasus Covid-19 di Indonesia meningkat drastis dalam beberapa minggu ini. Karena itu, PPKM Darurat diberlakukan oleh pemerintah di sejumlah daerah guna menekan angka bertambahnya kasus covid-19. Di Perspektif kali ini, @fernaldy.s akan membagikan pendapatnya mengenai drastisnya penginkatan angka kasus covid-19 di Indonesia serta membahas "panic buying" susu Bear Brand yang sedang viral di dunia maya. Ia juga akan membahas fenomena kembalinya Jerinx yang baru keluar dari penjara.
Hasil dari Tes Wawasan Kebangsaan yang mengancam posisi 75 anggota KPK menuai banyak kontroversi dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Di perspektif kali ini, selain menyapa kembali para pendengar setia TeaPod Podcast, @fernaldys akan membahas dan membagikan pendapatnya tentang polemik yang sedang terjadi di lembaga anti rasuah tersebut.
Di Perspektif kali ini, @fernaldy.s membagikan kesulitan dan keresahannya dalam membagi waktu untuk melakukan semua hal yang diinginkannya.
"Indonesia tidak akan Besar karena obor di Jakarta, tapi Indonesia akan bercahaya karena lilin-lilin di Desa" - Bung Hatta. Disparitas informasi di kota dan di desa seringkali menghambat potensi para penduduk desa untuk berkontribusi untuk bangsa. Desamind melihat masalah ini dan berjuang untuk menjadi jembatan antara masyarakat desa dan akses informasi yang luas guna menumbuhkan potensi yang tertanam di dalam diri mereka. Di Perspektif kali ini, @hardikadh, founder & executive director dari @desamind_id berbagi tentang apa itu desamind, perjuangannya, serta alasannya membangun organisasi non-profit ini.
Pengesahan Omnibus Law baru-baru ini menimbulkan banyak persepsi, narasi, dan pemahaman yang berbeda. Perbedaan ini menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat sehingga memicu aksi demonstrasi yang besar di berbagai daerah. Di Perspektif kali ini, @fernaldy.s akan membahas bagaimana kombinasi miskomunikasi, peran media, dan literasi masyarakat yang masih kurang baik dapat memanaskan atau membesarkan sebuah isu yang sedang beredar di tengah-tengah kita.
Dialog Najwa Shihab dengan bangku kosong di segmen acara Mata Najwa ramai diperbincangkan di media sosial. Ada yang menganggap hal ini sebagai sarkasme jurnalisme yang keren tetapi ada juga yang tidak suka dengan adanya segmen seperti itu. Di Perspektif kali ini, @fernaldy.s membagikan pendapatnya tentang fenomena unik ini dan mencoba membahas signifikansi dari pendapat/sikap seorang pemimpin di tengah krisis.
Di Perspektif kali ini, @fernaldy.s berbagi caranya untuk melihat kebijakan pemerintah dengan lebih objektif. Ia juga membahas tentang pelaksanaan PSBB di Jakarta yang sudah berjalan selama 2 minggu serta sikap/respon masyarakat dan pemerintah terhadap pengetatan peraturan tersebut.
Tak terasa, TeaPod Podcast sudah berbagi perspektif setiap minggu selama 1 tahun! Di Perspektif kali ini, @fernaldy.s berbagi tentang perjalanan TeaPod Podcast dan apa yang Ia pelajari dari 55 episode sebelumnya. Terima kasih atas dukungan kalian para pendengar setia TeaPod Podcast! Dukungan kalian sangat berarti dan semoga perspektif-perspektif selanjutnya dapat memberikan manfaat yang lebih banyak untuk kalian semua. Cheers!
Di Perspektif kali ini, @fernaldy.s membahas tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total yang akan diterapkan lagi di Jakarta pada hari Senin, 14 September mendatang. Ia membahas sedikit tentang peran pertumbuhan teknologi dalam pelaksanaan PSBB serta bercerita tentang pengalamannya terbang kembali ke Jakarta dari Hong Kong di saat pandemi sedang berlangsung.
Di Perspektif kali ini, @fernaldy.s akan membahas pendapat dan kebingungannya atas beberapa berita yang sedang hangat berdedar di masyarkat. Mulai dari permasalahan kata "anjay", gugatan RCTI atas UU Penyiaran terhadap Over The Top (OTT), sampai deklarasi Giring Nidji dari PSI yang tiba-tiba ingin menjadi calon presiden di tahun 2024. Ia juga akan sedikit membahas tentang beberapa pernyataan aneh dari KPAI dan KPI mengenai isu tersebut.
Akhir-akhir ini, ketika menghabiskan waktu di rumah saja, Korean Drama menjadi pilihan populer bagi banyak orang untuk mengisi waktu luang mereka. Di Perspektif kali ini, @elvinaboedi berbagi pandangannya tentang fenomena meledaknya popularitas Korean Drama di kancah masyarakat, kenapa Ia menikmatinya, serta apa yang membedakan Korean Drama dari series-series lain dari luar negeri. Ia juga membagikan beberapa judul andalannya untuk dinikmati oleh calon penonton baru maupun penggemar setia Korean Drama.
Sebelum kita merdeka, suara kita seringkali dibungkam sehingga kita tidak bisa menjadi mandiri dalam berpikir dan belajar dari pendapat satu sama lain. Namun, setelah 75 tahun kita merdeka dan bebas berpendapat, apakah kita sudah menyikapi perbedaan pendapat tersebut dengan baik? Atau jangan-jangan seringkali kita malah membungkam suara saudara kita sendiri yang tidak sama dengan kita? Di Perspektif kali ini, @fernaldy.s akan membahas fenomena dimana kita masih sering "menjajah" suara dan pemikiran mereka yang berbeda dengan kita, apa yang penting untuk kita pahami agar bisa merdeka dalam bersuara, dan bagaimana agar kita bisa menyikapi perbedaan tersebut dengan lebih baik dan mandiri sehingga kita bisa berkarya untuk memajukan bangsa Indonesia. Di samping itu, @septi_syahrini, @stephendaun, dan @marcello_stanley juga akan berbagi pandangan dan menjawab beberapa pertanyaan seputar hal tersebut. #CeritaKemerdekaan #LombaPodcastKominfo
Di Perspektif kali ini, tim @teahmanisindo (@fernaldy.s, @sellanatassya, @audreywoops) melihat kembali perjalanan mereka, apa yang mereka pelajari, dan apa yang akan mereka lakukan ke depannya.
Kenapa sih masih banyak orang yang tidak percaya atau sadar atas bahayanya virus COVID-19? Apa ya kira-kira yang ada di pikiran mereka? Lantas, bagaimana caranya agar kita bisa untuk setidaknya berdiskusi dengan lebih santai dengan orang-orang yang memiliki pandangan berbeda ini? Di Perspektif kali ini, @fernaldy.s dan @timooyabraham akan bertukar pikiran, berdiskusi, serta berusaha mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas. Kami juga membahas persepsi/kejadian aneh seputar COVID-19, akun-akun yang melawan arus, serta beberapa teori konspirasi yang terus gencar beredar di masyarakat. Semoga obrolan santai ini bisa menghibur dan bermanfaat juga!
Sudah kurang lebih 6 bulan, COVID-19 masih menjadi topik hangat yang update setiap hari. Apalagi, sekarang di Hong Kong sedang menghadapi gelombang ke-tiga dari virus ini. Persepsi masyarakat yang sudah lelah memberi kesan seakan-akan pandemi sudah berlalu dan hidup sudah bisa kembali seperti normal lagi. Namun, kelengahan inilah yang menyebabkan virus ini kembali dengan mudah menjangkau orang banyak. Di Perspektif kali ini, @fernaldy.s berbagi pandangannya mengenai situasi pandemi sekarang di Hong Kong dan juga banyaknya persepsi aneh sebagian orang terhadap covid.
@fernaldy.s berbagi pendapatnya mengenai beberapa poin dari pidato Presiden Jokowi yang sempat menjadi topik hangat di kalangan masyarakat. Ia juga akan membahas tentang problematisnya penggunaan serapan anggaran sebagai tolak ukur dari kinerja lembaga pemerintahan. -f
Tidak bisa dipungkiri, pandemi Covid-19 berdampak pada semua industri. Larangan untuk keluar dan anjuran untuk di rumah saja akhirnya membawa tantangan baru untuk para pengusaha restoran. Di Perspektif kali ini, Monica Susanto, pemilik dari restoran HALO Café (@halocafe.bdg) dan Lulu's Bar (@lulus.bar) di Bandung berbagi tentang dampak dari pandemi ini terhadap restorannya, peraturan-peraturan baru dari pemerintah yang harus Ia taati, serta protokol/standar kebersihan baru yang Ia terapkan untuk benar-benar menjaga higenitas rumah makannya.
Di Perspektif kali ini, Hadrian Panaroma @hadpanaroma, seorang lulusan Cinema and Television Arts, bercerita tentang pengalamannya kuliah di bidang perfilman, beragam proses yang Ia hadapi, serta motif dan harapannya masuk ke dunia perfilman.
Butuh apa sih biar film Indonesia bisa menang Oscar? Maraknya sequel dan adaptasi itu tandanya era of collaboration atau matinya original script writing? Di Perspektif kali ini, Hadrian Panaroma, seorang lulusan Cinema and Television Arts, berbagi pandangannya tentang perkembangan kreativitas dalam penulisan film, kemajuan industri film di Indonesia, serta beberapa isu lainnya seputar dunia layar lebar.
Di Perspektif kali ini, @fernaldy_sugianto akan merangkum dan berbagi keresahannya tentang beberapa berita yang sedang ramai baru-baru ini mulai dari hebohnya kasus Novel Baswedan, Bintang Emon, dan orang yang diciduk karena status facebooknya.
Gerakan BLM memicu banyaknya diskusi soal rasisme di berbagai penjuru dunia, termasuk di Indoesia. Banyak warga net yang mendesak para influencer, salah satunya Anya Geraldine untuk menggunakan pengaruhnya untuk meningkatkan kesadaran atas isu ini. Namun, apakah ketika seseorang memiliki followers yang banyak berarti Ia memiliki "kewajiban"/tanggung jawab untuk bersuara? Di Perspektif kali ini, @sellanatassya ikut berbagi pendapatnya mengenai dilema tersebut serta melihat lebih lagi peran seorang influencer di dalam media sosial.
Dengan terus berkembangnya media sosial, informasi bergerak dan meyebar dengan sangat cepat. Tanpa kita sadari, seringkali kita terhempas dengan arus informasi yang yang sangat deras. Dengan banyaknya berita politik, demonstrasi, dan isu rasisme yang baru-baru ini beredar, ada saatnya dimana energi kita terkuras karenanya. Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk belajar mengelola arus informasi yang masuk ke pikiran kita sehingga kita bisa tetap produktif. Lantas, apakah itu berarti menghindari membaca banyaknya berita atau mencari tahu tentang isu-isu global yang sedang ramai di media sosial? Di Perspektif kali ini, @fernaldy_sugianto akan bercerita tentang pengalamannya belajar dari kegagalannya mengelola informasi yang masuk ke dalam pikirannya serta berbagi tips untuk menjadi lebih baik dalam memilah dan membatasi arus informasi di sekitar kita.
Mulai dari demonstrasi yang berujung ricuh sampai perdebatan soal tagar #AllLivesMatter, kematian George Floyd membawa dampak yang sangat besar. Di Perspektif kali ini, @fernaldy_sugianto berbagi pendapatnya soal perdebatan yang sedang ramai serta memberikan usulan solusi atau tindakkan apa yang bisa kita lakukan untuk mulai mencoba meminimalisir rasisme yang kerap terjadi.
Sebagai dampak dari pandemi COVID-19, teori konspirasi sempat kembali menjadi topik yang hangat di masyarakat. Idendik dengan persepsi yang negatif, apakah benar bahwa teori konspirasi hanya membawa dampak yang buruk? Atau jangan-jangan, dengan pemahaman yang baik, bisakah hal tersebut malah meningkatkan pemahaman kita terhadap berbagai hal? Di Perspektif kali ini, Hardika Dwi Hermawan, seorang dosen, penggiat pendidkan, dan penulis berbagi pandangannya tentang peran teori konspirasi dalam dunia pendidikan. Kami juga membahas perspektif lain dari teori konspirasi, mengapa orang mudah percaya dengan hal tersebut, serta dampak dari masifnya penyebaran teori konspirasi. Tak hanya itu, Hardika juga membagikan beberapa tips untuk lebih cermat dalam mencerna informasi yang kita terima dari berbagai sumber.
Beberapa minggu lalu, banyak orang, termasuk public figure dan content creator ternama dari Indonesia, mengecam konten prank dari seorang youtuber dimana Ia membagikan paket sembako yang ternyata berisi sampah dan batu bata. Walaupun tidak persis sama, konten-konten "sampah" atau orang-orang yang sekedar ingin mencari sensasi lewat kontroversi sering sekali kita temukan di media sosial. Lantas, bagaimana seharusnya kita menanggapi hal tersebut? Di Perspektif kali ini, @fernaldy_sugianto membahas pemikirannya tentang motif dibalik konten-konten serupa dan membagikan tipsnya dalam menanggapi hal tersebut yang semoga bisa mengurangi kadar konten negatif di media sosial.
Kata "new normal" mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita semua. Akan tetapi, apa makna dari "normal" itu sendiri bagi kalian? Di perspektif kali ini, @fernaldy_sugianto membagikan usahanya untuk belajar berdamai dengan situasi "new normal" dengan pola pikir yang penuh dengan kecemasan pada awalnya. Ia juga membagiakan sedikit pendapatnya tentang perkembangan pandemi ini serta memberikan tanggapan tentang asumsi dimana kita semua diharuskan menjadi sangat produktif ketika beraktivias di rumah.
Di Perspektif kali ini, @stephendaun, founder dan pianis dari wedding band/entertainment @daunmusical berbagi tentang asal mula dan pengalamannya meniti karir di dunia musik. Ia juga berbagi pandangannya tentang musik, cerita pengalamannya tampil di banyak acara pernikahan, serta beberapa saran untuk orang-orang yang ingin berkarir di dunia musik.
Pandemi Covid-19 yang masih mewabah membuat kegiatan belajar-mengajar pun akhirnya harus dilakukan di rumah seperti hal lainnya. Sistem pendidikan yang diharuskan berubah secara drastis ini sepertinya membawa banyak tantangan untuk guru-guru maupun murid-murid. Namun di tengah kesulitan ini, banyak juga kesempatan yang terbuka untuk terus hertumbuh dan berinovasi. Di perspektif kali ini, @hedylims, seorang guru inovatif yang sudah mengajar selama 23 tahun berbagi pengalamannya mengajar dari rumah selama satu bulan ini. Ia membahas dan berbagi tentang aplikasi apa saja yang bisa berguna untuk membuat remote learning ini menjadi lebih interaktif dan bermanfaat. Tak hanya itu, kami juga akan membahas dampak dari wabah Corona ini kepada pendidkan secara keseluruhan dan faktor apa saja yang seharusnya difokuskan oleh guru-guru ketika menjalankan remote learning ini.
Pandemi Covid-19 yang masih mewabah membuat kegiatan belajar-mengajar pun akhirnya harus dilakukan di rumah seperti hal lainnya. Sistem pendidikan yang diharuskan berubah secara drastis ini sepertinya membawa banyak tantangan untuk guru-guru maupun murid-murid. Namun di tengah kesulitan ini, banyak juga kesempatan yang terbuka untuk terus hertumbuh dan berinovasi. Di perspektif kali ini, @hedylims, seorang guru inovatif yang sudah mengajar selama 23 tahun berbagi pengalamannya mengajar dari rumah selama satu bulan ini. Ia membahas dan berbagi tentang aplikasi apa saja yang bisa berguna untuk membuat remote learning ini menjadi lebih interaktif dan bermanfaat. Tak hanya itu, kami juga akan membahas dampak dari wabah Corona ini kepada pendidkan secara keseluruhan dan faktor apa saja yang seharusnya difokuskan oleh guru-guru ketika menjalankan remote learning ini.
Kemenangan besar film "Parasite" yang berasal dari Korea Selatan di ajang Oscars membuat saya berpikir kapan ya kira-kira film Indonesia bisa berprestasi seperti itu. Namun, di saat para sineas di Indonesia berlomba untuk melahirkan karya yang terbaik, masih banyak orang yang suka berpikir "ih, ngapain nonton film Indo? Film luar pasti lebih bagus lagi". Di Perspektif kali ini, @fernaldy_sugianto akan membahas sedikit tentang kekagumannya dengan industri kreatif di Korea Selatan yang bisa mendunia dengan kearifan lokal dan harapannya untuk film Indonesia di masa mendatang. Setelah bahasan singkat tersebut, Fernaldy juga akan memberikan rekomendasi dan review dari Top 5 film Indonesia favoritnya. Semoga saja rekomendasi film-film ini bisa memberikan perspektif yang berbeda bagi kalian yang jarang menonton film Indonesia atau paling sedikit menjadi hiburan yang seru untuk kalian.
Liburan adalah waktu yang sangat dinanti-nantikan oleh banyak orang. Pada umumnya, waktu liburan digunakan untuk jalan-jalan, bersosialisasi dengan teman atau keluarga, ataupun sekedar bersantai-santai di rumah. Selain hal-hal yang bersifat rekreatif, waktu liburan juga bisa digunakan untuk beres-beres rumah. Bagi banyak orang, kegiatan ini merupakan kegiatan membosankan yang butuh banyak usaha. Tapi, mungkin berberes bisa menjadi lebih menyenangkan, menghasilkan uang, dan meningkatkan kualitas hidup kita. Di perspektif kali ini, @budilim15 akan membahas cara membuat beres-beres menjadi lebih menyenangkan, cara menghasilkan uang dari berberes, dan manfaat lainnya yang mungkin bisa menginspirasi kalian untuk mulai beres-beres. Selain itu, Budiman juga akan membahas tentang pentingnya minimalise secara digital yang akan membuat hidup kalian lebih damai dan lebih produktif.
Setelah banyaknya perhatian kita (serta episode podcast kami) tertuju kepada Corona Virus, mungkin sudah saatnya melakukan sebuah transisi, melihat ke depan, dan membahas hal yang lain. Di Perspektif kali ini, dalam format monolog, @fernaldy_sugianto akan membahas soal sikap beberapa negara dalam menanggulangi wabah Covid-19, pentingnya kepemimpinan di waktu krisis, serta melihat kedepan tentang bagaimana wabah ini akan berakhir dan mengira-ngira perbedaan apa yang akan menjadi dampak dari wabah ini.
Work From Home atau biasa lebih dikenal dengan istilah Remote Working tiba-tiba menjadi sering diserukan ketika dunia dilanda virus Corona. Secara tidak langsung, setiap perusahaan "diuji" kesiapannya untuk menerapkan sistem bekerja fleksibel tersebut. Banyak yang mendapatkan pengalaman baru yang menyenangkan dari bekerja di rumah namun tidak sedikit juga yang merasa bahwa remote working mengurangi produktivitas mereka. Di Perspektif kali ini, kami dan @sellanatassya berbagi tentang pengalaman kami yang "terpaksa" work from home di Hong Kong. Kami juga akan membahas kelebihan dan kekurangan remote working serta bersama-sama memikirkan cara agar bisa tetap produktif walaupun bekerja tanpa pengawasan dari rumah.
Tak hanya kesehatan fisik, fenomena wabah virus Corona juga menyerang kesehatan mental orang banyak. Berita-berita yang mencekam seputar virus tersebut membuat panik masyarkat, termasuk saya sendiri. Sedikit berbeda, di Perspektif kali ini @fernaldy_sugianto akan berbicara sendiri (bermonolog) mengenai hal-hal yang membuatnya stress di saat Corona mewabah di dunia. Mulai dari beberapa pandangan yang aneh, hoax yang bertebaran, motif politik, sampai perilaku orang-orang yang membingungkan dalam menanggapi virus ini.
Seiring dengan banyaknya kejadian besar yang mengawali tahun 2020 seperti virus Corona yang sedang ramai, banjir Jakarta di awal tahun, dan lain sebagainya, pemerintah kerap menjadi pusat perhatian media. Namun, banyak dari pernyataan pemerintah tersebut menjadi pusat perhatian bukan untuk alasan yang baik. Ada yang terkesan aneh, tidak faktual, ataupun membingungkan. Apakah tokoh-tokoh tersebut hanya salah bicara? Benar-benar kurang kompeten? Atau jangan-jangan media juga punya andil dalam keanehan-keanehan yang kita jumpai ini? Di Perspektif kali ini, @sellanatassya ikut berbincang tentang beberapa pernyataan-pernyataan aneh pemerintah yang diliput media. Mulai dari Wakil Wali Kota Depok yang masih menyelenggarakan Car Free Day di saat pentingnya Social Distancing, pernyataan Komisioner KPAI tentang potensi kehamilan dari berenang bersama, sampai himbauan Pak Menteri PMK untuk orang yang kaya agar mau menikah dengan orang yang miskin. Selain itu, kami juga akan membahas peranan penting media di dalam fenomena ini.
Sebagai dampak dari himbauan untuk tidak sering-sering keluar akibat resiko bahaya penyebaran Virus Corona, kebanyakan orang memilih untuk makan di rumah mereka masing-masing. Selain membeli makanan dari luar untuk dibawa pulang (take-out/bungkus), opsi untuk masak sendiri pun menjadi lebih umum. Namun, bukankah memasak setiap hari terkadang sangat merepotkan? Belum lagi cucian alat masak yang seringkali menumpuk. Karena hal tersebut, Meal Prep menjadi jalan keluar yang banyak dipilih orang-orang. Di Perspektif kali ini, @budiman_lukito berbagi pengalamannya melakukan Meal Prep, yang kurang lebih berarti memasak beberapa porsi makanan dalam sekali masak. Kami akan membahas apa kelebihan dan kekurangan dari Meal Prep dan tips/langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk memulainya.
[Direkam Tanggal 1 Maret 2020, ada tambahan update mengenai penyebarannya di Indonesia di akhir episode] Corona Virus atau lebih spesifik disebut penyakit COVID-19 menjadi pusat perhatian seluruh warga dunia. Begitu banyaknya kasus yang menyebar di berbagai negara membuat cemas semua orang, tak terkecuali kami yang tinggal di Hong Kong. Di Perspektif kali ini, kami akan berbagi dan membahas beberapa informasi penting terkait COVID-19, dampaknya terhadap dunia global, serta melihat lebih dalam situasi kehidupan di Hong Kong dan di Indonesia terkait penanganan virus ini. Tak lupa, kami juga akan berbagi beberapa tips penting untuk mencegah penularan dan penyebaran COVID-19 yang kami pelajari dan terapkan setiap harinya.
Dengan banyaknya wacana inovasi dalam pendidikan, apakah pendidikan jama sekarang benar-benar berbeda dari jaman dahulu? Apa yang berbeda? Skill-skill apa saja yang harus diajarkan kepada murid-murid masa kini? Di perspektif kali ini, kami mengundang @marcellostanley, seorang guru degan title Google Certified Innovator untuk berbagi pengalaman dan pandangannya soal dunia pendidikan dan konsep life-long learning. Di samping itu, kami juga akan membahas fenomena dipilihnya Nadiem Makarim (eks CEO Gojek) sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia serta pergantian Ujian Nasional yang menuai kontroversi dari berbagai kalangan.
Dengan banyaknya wacana inovasi dalam pendidikan, apakah pendidikan jama sekarang benar-benar berbeda dari jaman dahulu? Apa yang berbeda? Skill-skill apa saja yang harus diajarkan kepada murid-murid masa kini? Di perspektif kali ini, kami mengundang @marcellostanley, seorang guru degan title Google Certified Innovator untuk berbagi pengalaman dan pandangannya soal dunia pendidikan dan konsep life-long learning. Di samping itu, kami juga akan membahas fenomena dipilihnya Nadiem Makarim (eks CEO Gojek) sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia serta pergantian Ujian Nasional yang menuai kontroversi dari berbagai kalangan.
Tanpa kita sadari, mungkin kita pernah menjadi seorang perfeksionis. Mulai dari ngecekin jawaban PR berkali - kali, merhatiin semua detail di slide, atau banyak hal lain yang serupa. Perilaku seorang perfeksionis terkadang bisa dianggap sebagai sebuah kelebihan tetapi tak jarang juga sikap tersebut membuat pikiran kiga tak karuan. Perspektif kali ini membahas pengalaman kami sebagai seorang (self-proclaimed) perfeksionis. Kami jg membahas sisi positif dan negatif dari sikap perfeksionis dan berdiskusi bagaimana caranya untuk mengimbangi kebiasaan ini agar bisa menjadi lebih produktif.
Di Perspektif kali ini, @septi_syahrini kembali menjadi tamu kami untuk berdiskusi tentang hal-hal seputar LGBT seperti stigma yang ada di masyarakat terhadap kaum LGBT, perbedaan pandangan di Indonesia dan di luar negeri, serta beberapa kasus hangat seperti kasus Reynard Sinaga yang memeperkosa lebih dari seratus orang laki-laki di Manchester.
Tak seperti kebanyakan orang saat pergantian tahun, @hansryant sempat pergi berkemah sendiri di Sunset Peak. Bertujuan untuk membuat resolusi di tahun 2020 ini, Hans (dan kami) akhirnya belajar beberapa hal lain dari perjalanannya. Perspektif kali ini akan mengulik cerita unik tersebut dan membahas apa yang bisa kita dipelajari dari pengalaman perjalanannya.
Menjelang hari Imlek, kami mengundang @hansryant untuk bercerita dan berdiskusi tentang perayaan hari Imlek itu sendiri. Selain berbagi tentang tradisi keluarga kami, kami juga berdiskusi tentang penting atau tidaknya meneruskan tradisi ini kepada generasi yang akan datang.
Pada tahun 2019 silam, kita semua banyak dikejutkan dengan fenomena bunuh diri dari beberapa artis KPop papan atas seperti Sulli dan Goo Hara. Diduga mengidap depresi, kejadian tersebut menyoroti kurangnya perhatian masyarakat terhadap kesehatan mental. Namun, ketika kesadaran akan kesehatan mental meningkat, tak jarang pula momentum ini dieksploitasi oleh sebagian orang untuk meraih perhatian dan popularitas dari publik. Apa dampaknya dari semua fenomena ini? Di Perspektif kali ini, kami bersama @elvinaboedi berdiskusi tentang hal-hal seputar kesehatan mental seperti berbagai tekanan dalam yang mengganggu kesehatan mental dan indikasi dari menurunnya kesehatan mental kita. Selain itu, kami juga berdiskusi tentang beberapa cara untuk menangani hal tersebut dan membantu orang-orang terdekat kita yang membutuhkan.
Saat jalan-jalan di mall, pasti kita akan berjumpa dengan diskon-diskon di berbagai toko. Banyak dari kita yang merasa "berhemat" ketika berbelanja dan memanfaatkan diskon tersebut. Namun, apa benar kita jadi berhemat? Atau jangan-jangan label "hemat" ini malah membuat kita lebih boros? Di Perspektif kali ini, kami berdiskusi tentang fenomena konsumerisme yang sepertinya semakin bertumbuh, respon kami pada banyaknya diskon yang beredar, serta bagaimana caranya agar kita bisa menjadi "smart shopper".
"New year, new me" Tak bisa dipungkiri, kalimat tersebut sangat sering sekali kita dengar, lihat (di caption post orang lain), ataupun gunakan sendiri menjelang pergantian tahun. Lantas, apakah benar kita bisa menjadi individu yang berbeda/lebih baik hanya karena sebuah pergantian tahun? Apa bedanya hari esok dengan tanggal 1 Januari? Berapa lama semangat tahun baru itu akan bertahan? Perspektif kali ini berdiskusi tentang penting tidaknya sebuah resolusi, tips mencapai resolusi, dan sikap yang baik dalam menghadapi gagalnya sebuah resolusi. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pendengar setia TeaPod untuk dukungannya yang melampaui harapan kami (yang tidak tinggi-tinggi amat). Semua saran dan feedback kalian selalu menjadi acuan (dan bahan bakar) kami untuk menyajikan Perspektif yang beragam setiap minggunya. Anyways, selamat menjalani tahun baru 2020!
"Kita hidup di era musisi cover-coveran lebih mapan dibanding pencipta lagunya", begitu tulisan thumbnail dari salah satu video Anji di kanal YouTubenya (dunia Manji). Bukan hanya di industri musik, ternyata fenomena serupa juga melanda industri perfilman dengan banyaknya film adaptasi, remake, serta sekuel-sekuel yang menguasai layar lebar di seluruh dunia. Terinspirasi dari pernyataan dan fenomena tersebut, Perspektif kali ini mengundang seorang teman kita, Sena Salim, untuk berdiskusi. Kami berdiskusi tentang apa dampaknya kepada para seniman-seniman baru, pantaskah hal itu dilakukan, serta bagaimana masa depan industri kreatif kita?
Perspektif kali ini mengulik cerita kehidupan Septi tentang pengalamannya sebagai Buruh Migran Indonesia (BMI) di Hong Kong, mahasiswa hukum, serta kegiatannya sebagai kader/anggota aktif dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Aksi demonstrasi di Hong Kong telah memasuki bulan ke-6. Meningkatnya tinggat partisipasi dalam district council election beberapa minggu lalu yang diakhiri dengan kemenangan mengejutkan partai pro-demokrasi tampaknya telah merubah lanskap politik di Hong Kong. Di Perspektif kali ini, TeaPod berdiskusi dengan Septi. Septi merupakan seorang Buruh Mingran Indonesia (BMI) di Hong Kong dan mahasiswa ilmu hukum yang aktif mengikuti perkembangan politik, terutama aksi demonstrasi di Hong Kong. Kami berdiskusi tentang dampak dari aksi demonstrasi terhadap BMI di Hong Kong, arti dari kemenangan partai pro-demokrasi, dan juga beberapa kasus/insiden yang terjadi di tengah-tengah demonstrasi.
Banyak polemik terjadi ketika peraturan sensor dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) diberlakukan. Beberapa acara televisi, termasuk kartun anak-anak pun menjadi korbannya. Seringkali, sensor yang dilakukan oleh pihak televisi dinilai tidak membantu ataupun absurd. Perspektif kali ini akan membahas beberapa kasus sensor yang marak menjadi pembicaan publik dan warga net di Indonesia serta berdiskusi tentang relevansi dari sensor itu sendiri.
Belum lama ini, Facebook sempat diminta untuk mulai menyisir unggahan berbau politik terutama yang mengandung misinformasi atau hoax. Namun, sebagai pendiri Facebook, Mark Zuckerberg menuturkan bahwa perusahaannya akan menjunjung tinggi azas kebebasan berpendapat atau yang seringkali kita kenal sebagai "free speech" sehingga tidak akan memenuhi permintaan itu. Perspektif kali ini akan membahas tentang fenomena Facebook tersebut dan juga akan membahas lebih lanjut tentang arti dari kebebasan berpendapat. Apakah setiap negara demokrasi seperti di Indonesia sudah menjunjung tinggi azas kebebasan pendapat? Apakah hak kebebasan berpendapat juga memiliki batasan-batasan tertentu? Bagaimana cara kita merespon dan mengakomodir perbedaan pendapat yang ada di dalam masyarakat?