"Menyulam Asa Menghapus Stigma" Mauludin Wamoi. Anak muda Papua yang kini sedang berada di luar papua. Sembari jalan-jalan dan tengah mengkampanyekan papua untuk saudara-saudaranya yang non papua. Saya juga nyambi kulia di berbagai kampus dan juga kedai-kedai kopi. Untuk tetap bisa bertahan hidup di rantau saya kerja serabutan di berbagai lembaga lembaga yang bisa menghasilkan cuan.
Penaklukan, itu seru sih. Pasalnya apa yang menjadi inti dari apa yang pingin di capai akhirnya tercapai jua.
Cerita apa pun itu akan menjadi masalah lalu, jadi pilih lah cara yang tepat untuk membentuk suatu cerita di masa depan yang keren untuk di perdengarkan.
Obrolan ngelantur itu ngak perlu di masukin ke hati, cukup mendengarkan lalu simpulkan saja seperlunya. Bila mana ada manfaatnya teruskan, jika sebaliknya maka tinggalkan. Sesimpel itu harusnya kita besikap di rana publik.
Tadinya ngak kepikiran "ngonten" begitu uda setengah obrolan dan kopi yang di aku seduh uda lumayan bisa ngawanin ampe pagi. Ya uda kenapa ngak sekalian ngonten aja ya kan. Part berikut akan jauh lebih kece, obrolan tongkrongan emang selalu melompat ngak jelas tapi di sanalah keseruannya. Selamat mendengar. Kawan beta bisa follow admin di ig @mauludin_wamoi
Jauhkan dari kuping budak-budak anak mama, voice ini mengandung kekerasan. Wkwkwkwk
Obrolan ini mengandung bahasa-bahasa yang tidak cocok di dengan oleh yang bukan anak tongkrongan. Jauhkan dari jangkawan kuping-kuping si kucing garong.
Tongkrongan yang tiba-tiba terjadi itu selalu menghadirkan sesuatu yang tidak bisa di tebak, kopi dua ronde.
Berita ini bisa di baca pada link berikut dan sangat si sarankan untuk mencari informasi tambahan agar bisa menemukan kebenaran yang menurut kawan beta baik untuk di percaya. https://jubi.co.id/korban-tragedi-biak-berdarah-jangan-larang-kami-tabur-bunga/
Tulisan aslinya dapat di baca pada laman berikut. https://suarapapua.com/2020/07/01/1-juli-1971-kilas-balik-batalyon-papua-dan-tpn-opm/#disqus_thread
Berita yang terkait dengan isu seputran papua juga bisa di baca pada porta ini.https://jubi.co.id/papua-sonny-wanimbo-ini-pembunuhan-karakter/amp/
Berita ini bisa di baca di portal berikut https://jubi.co.id/menteri-mahfud-permasalahan-di-papua-tak-bisa-selesai-dengan-senjata-dan-perang/amp/
Cerita ini bermula dari jaman yang sengkarut politik, dua orang polisi memperkosa seorang gila yang di ketahui oleh dua anak kecil dengan cara mengintip dari balik papan rumah orang gila yang di perkosa itu.
Mitta gadis hibrida antar persilangan Melayu dan Sunda itu terbang jauh-jauh dari Mama Kota hanya untuk menemui Yosep, pria timur yang berhasil memimak hatinya. Cerpen ini bisa di di link : nirmeke.com/2020/12/05/cerpen-membawa-cinta-ke-papua/
Cerita ini berkisah pasal seorang anak yang terpaksa berhenti dari kerjaanya untuk merawat ibunya yang hari-harinya terbaring lemah di rumah saja.
Bersikah pasal seorang lelaki yang jatuh cinta pada Laura, bahkan ia mulai jatuh cinta terhadap gadis itu mulai dari pandangan pertama. (Untik selengkapanya dari cerita ini kawan beta bisa membeli bukunya di toko buku terdekar atau pun bisa juga beli online).
Berkisah pasal seorang pencinta puisi asal negara Kanguru yang mengakui puisi sebagai agamanya. Dan juga keheranan dia terhadap beberapa pertanyaan orang indonesia yang sifarnya personal dan pertanyaan itu bisa di pastikan kalau tidakndi tanyakan di negara lain.
Seseorang di sebut humanis bila ia membela martabat manusia yang di semua kubu telah dilecehkan sebagai alat-alat ideologis belaka.
Lahir hidup lalu mati, kiranya begitu siklus manusia dan kemanusiaannya. Bergerak dan beraktifitas adalah upayanya untuk menunjukan eksistensi kedirianya sebagai animal rasio.
Upaya pelenyapan Tuhan dari rana kemanusiaan adalah satu usaha sia-sia sebab manusia senantiasa membutuhkan sesuatu yang besar dari luar dirinya.
Dalam bab ini kita akan menanyakan apa sumbansinya para ateisme (Pembunuh Tuhan) bagi peradaban suatu bangsa. Yang di mana di tandai dengan jaman Auflärung (Renaisans).
Teks yang saya bunyikan ini datang dari buku dengan judul "Humansisme dan Sesudahnya" Karya F. Budi Hardiman. Buku ini terbit pada juni 2012 oleh penerbit KPG.
Tulisan ini telah mengalami berbagai macam perubahn dan kawan beta bisa membacanya di https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2836116686666725&id=100008052633610
Tadinya silaturahim biasa, jumpa kangen gitu lah. Eh jadi deh ngaur ngidulnya. Biasa obrolan warung kopi itu biasnya yang menarik di belakang panggung.
Tulisan ini mungkin saja lahir dari keresahan, maka kiranya perlu untuk di perdengarkan. Tulisan yang aslinya ada pada lama berikut : https://journalbeta2.wordpress.com/2021/01/08/tanah-mama/
Teks ini berasal dari buku dengan judul "Semar Gugat di Temanggung" buku ini berupa essai. Penulis: Muhammad Sobary. Terbitan KPG ( Juni 2014)
Kalau ada yang bisa di bagi dari apa yang kita dapatkan, lantas kita yang membagikannya tidak merugi kenapa tidak. Terimakasi Mimbe Ulin, telah berbagi dengan kawan beta.
Teks ini merupakan prolog pada buku karangan Kristin Samah "Duka dari Nduga". Kawan beta bisa mendapatkan buku ini di toko-toko buku terdekat. Buku yang berkisah tentang kerja-kerja kemanusiaan di pelosok negeri cendrarasi yang di rampas hak-hak kemanusiaanya.
Perbincangan ini telah memperoleh ijin publis dan yang perlu di garis bawahi adalah isi konten ini berupa OPINI. Maka silah berspekulasilah dengan sewajarnya. Terimkasi, salam sehat.
Teks ini di ilhami oleh keramah tamahan orang-orang di perkampungan negeri melayu. Teks utuh yang bisa di baca dan juga di tambah dengan dokumentasi berupa foto, kawan beta dapat meliatnya di : https://journalbeta2.wordpress.com/2020/11/20/belajar-pada-mereka/
Voic ini lahir dari tulisan pada beranda facebook milik admin yang di pos pada tanggal 31 Oktober 2020. Tulisan itu di ilhami oleh kasus tertembaknya Pdt Yeremia di daerah Papua, kronologi pada kejadian itu berfariatif. Ada keterlibatan "oknum aparat" katanya, Waullahuallam.
Teks ini dapat di baca pada link https://www.facebook.com/103533661428529/posts/141584424290119/
Kawan beta bisa membaca berita pada link. https://suarapapua.com/2020/09/07/tni-sosialisasi-otsus-dan-minta-masyarakat-dukung-otsus-jilid-ii/#disqus_thread
Ada nilai baru yang akan terus tumbuh bersama masa kanak-kanak orang muda Papua.
Saat kita memasrahkan diri pada Tuhan dalam segala urusan kita. Maka jangan ada keraguan di sana, namun bagaimana jika ada orang lain yang memanfaatkan Tuhan demi nafsu bejatnya semata? Mungkin itu yang menjadi cerminan Tuhan pada masa kini.
Kawan beta. Kali ini kita coba meraba topik kita ini dari beliau (Aniel Najam Putra, SH.MH.) yang merupakan tenaga pendidik sekaligus Advocat muda yang hari-harinya di habiskan untuk melihat secara langsung dan juga memberikan edukasi bagi mahasiswanya tentang bagaimana melihat problem dalam bernegara dan tentunya perbedaan yang menyatukan negara.
Ketika mendefinisikan suatu identitas diri itu kiranya sangatlah mudah, tetapi jika kita mau mengukur sudah sejauh mana nilai pada definisi itu terejawantah dalam laku budaya kita. Nah di situlah letak keruwetanta.
Teks ini berasal dari blog pribadi pengelola podcast yang di post sekitar 2015 silam. Semoga terhibur dan mendapatkan sedikit informasi tentang papua.
Teks ini sebenarnya lebih kepada berbicara tentang pentingnya menciptakan manusia-manusia unggul, sebeb itu lah perempuan harus menjadi yang unggul.
Estetika Allag yang tampak dari saling maaf memaafkan oleh sesama mahluk maupun oleh Allah itu sendiri.
Jika komunitas ini di pelihara negara maka saya yakin dan percaya akan ada konflik horizontal di papua dalam waktu dekat ini.
Teks ini lahir dari kelas filsafar dan berupaya memaknai apa yang di dapatkan dari kelas yang berlangsung selama 1 jam itu.
Heterogenitas masyarakat di kota ini telah mengajarkan kami bagaimana caranya menjadi manusia yang punya hak dan martabat sebagai manusia.
Isu yang bertahun-tahun di bicarakan tapi tidak pernah terselesaikan, cara bagaimana untuk hal ini bisa terselesaikan? Memandang manusia sebagai entitas manusia tanpa membedakan dari segi apa pun itu. Berlandaskan pada kita suci semisal Al-Quran. Surah ke 49 ayat ke 13 (al-hujurat).
Tulisan ini di muat pada berbagai laman group facebook yan kiranya bisa di jumpai dan bica lebih lengkap tentang tulisan ini, kenapa harus di bunyika? Sebab, tidak semua dari kita punya wakru untuk membaca.
Lagu yang kurang lebih mampu mewakili perasaan orang papua
Joanne Kathleen Rowling atau lebih dikenal sebagai J.K. Rowling (lahir di Yate, Gloucestershire Utara, Inggris, 31 Juli 1965; umur 54 tahun). Sebagai seorang ibu tunggal yang tinggal di Edinburgh, Skotlandia, Rowling menjadi sorotan kesusasteraan internasional pada tahun 1999 saat tiga seri pertama novel remaja Harry Potter mengambil alih tiga tempat teratas dalam daftar New York Times best-seller setelah memperoleh kemenangan yang sama di Britania Raya. Kekayaan Rowling semakin bertambah saat seri ke-4, Harry Potter dan Piala Api diterbitkan pada bulan Juli tahun 2000. Seri ini menjadi buku paling laris penjualannya dalam sejarah.
Alfi, tadinya pingin tinggal di kampung saja kalau sudah siap kulianya. Tapi belakangan jadi kepikiran buat ah tinggal di kota dan berproses saja di kota. Toh ilmu yang kita dapat juga menuntut kita buat kerja di kota saja.
Kepanikan bisa membawa kematian yang lebih besar lagi, kebijakan harus di pertegas dengan sedikit mengurangi bahasa yang ambigu di masyarakat akar rumput. Kembali ke pangan lokap menjadi jalan yang di tempu, atur stategi yang merakyat dan saling membahu. Yok back to local economic.
Sebuah karyan penulisan yang awalnya lahir dari keisengan si Mark di blog. Dengan jumbalah pembaca yang banyak, akhirnya karya ini di putuskan untuk di terbitka pada tahun 2018 dan telah mengalami 9 kali penerbitan. Ini buku yang laris, sahabat literasi bisa memperolehnya di toko buku.
Boleh di coba kok untuk satu semester ya mumpung kelas online ya kan. Sembari berdoa semoga kita semua bisa bersua lagi di ruang-ruang kelas.