Podcast Public Frenemy

Edisi insya Allah rajin lagi

Lanjutan dari part sebelumnya, check it out!

Kali ini kita bakalan serius ngebahas Permendikbud Ristek yang lagi viral di sosial media. Semua kelihatannya antara terfokus antara kaum progresif yang mengatakan bahwa ini adalah peraturan yang sempurna atau kelompok konservatif yang menganggap ini melegalkan zina. Pandanganku sebagai sentris gimana sih? Check it out!

Jangan-jangan panu Pak Edi tetangga saya juga konstruksi sosial buat memarginalisasikan kaum panuan ya.

Ada imposter di antara orang-orang yang percaya rasisme....

Tua iya, dewasa enggak.

Victim blaming, consent, "konten"? Cekidot

Portofolio anda memang jadi bagus, tapi orang dengan gangguan mental tetap begitu aja.

Kembali lagi dengan format lama, masa iya sih pubg dan pripayer mau diblokir di Indonesia? My take? Cekidot!

Ternyata kehidupan kita hanya lima tahap kesedihan yang diulang-ulang -@geribarupuber liked by mbak-mbak twitter anti konservatif

Bridging terngaco abad ini.

Paradigma kebebasan berpendapat dirasa sangat kontra dewasa ini, kita dipaksa berpendapat sesuai apa yang orang lain rasakan, sungguh ironi terhadap kata kebebasan itu sendiri. Bagaimana pendaoat saya soal ini? Simak friends! Support me at: https://saweria.co/publicfrenemypodcast

Trying something new, new background music, new writing technique and new enemy (possibly)

Episode dimana (berusaha) ngomong Bahasa Indonesia penuh. oh ya, boyband korea juga.

A thread has become viral on Twitter lately regarding sexual assault which committed by one of Indonesian's top podcaster, here's my hot take.

Meong meong, meong meong meong

A discussion about gaming, why people play game and how the reality have so much influence on us turning back from it.

Di episode kali ini kita bakal ngomongin kereta api, indomie rasa rendang dan orangtua, mungkin?

Egalitarianisme moment.

Disclaimer terbanyak di episode ini sih.

Kesempurnaan hanya milik Allah SWT.

Selamat (?) Hari Kelahiran Pancasila

Hubungan antara narasi, diskriminasi dan preferensi ternyata sangat erat. Seberapa mutlak sih preferensi kita? Simak friends~~~

waduh

HAH??? PECEL LELE 37 RIBU???

Pembunuhan karakter yang beragam atau simplifikasi yang bermaksud mulia? Di episode kali ini kita bakal ngulik generalisasi dan dampaknya. Maaf banyak gangguan friends, anyway enjoy~~~

Episode ini didedikasikan untuk mas-mas/mbak-mbak pembajak buku Yang Mulia Tere Liye (dan seniman lainnya)

Bahaya bener ini episode.

Hello friends! Di episode ini kita akan membahas salah satu topik yang menjadi trending di twitter belakangan ini. Vibesnya bakalan beda dikit karena pengen main aman. Enjoy~~~

Judul Alternatif : Perihal Konten, Subjektivitas dan Eksperimen Umpan Klik Hiya friends, di episode ini kita akan ngebahas konten unik dan perilaku konsumen media kreatif. Di episode ini akan ada eksperimen umpan klik yang aku gatau berhasil atau tidak. Subjektivitas? Keragaman konten? Hubungan Resources dengan Pilihan Pengguna? Simak friends ~~~~

Di episode ini kita akan membahas keteraturan yang dihadapkan dengan egoisme, masalah teknologi dan sumber dayanya serta kegoblokan user yang memakai teknologi padahal gapunya skill berteknologi, nyebarin sesuatu tanpa tahu akar permasalahannya.

Perubahan adalah hal yang terjadi setiap saat, tapi kenapa perubahan begitu dibenci dan disukai di saat yang bersamaan? Roko Basilisk? Bakso dan ayam geprek? Feminisme dan maskulinisme? Simak friends~~~`~

Di episode kali ini kita berfokus kepada kasus yang sensitif, terkait #notallmen yang ditolak rame-rame oleh feminis dan rombongannya. Akan tetapi benarkah #notallmen adalah gerakan dismisif atau responsif? Simak friends~~~~~~

Belakangan ini berita di media dan twitter bertebaran dengan isu ras, hal ini adalah hal yang serius. Tapi apakah framing ini selamanya jujur dan ada tanpa dipaksakan ada? Simak~~