POPULARITY
Bayangkan sebuah pendekatan untuk perubahan yang tidak dimulai dengan pertanyaan "Apa masalahnya?", melainkan "Apa yang terbaik dari diri kita?". Inilah inti dari Inkuiri Apresiatif (AI), sebuah filosofi dan metodologi transformatif yang mengalihkan fokus dari memperbaiki kelemahan menjadi memperkuat apa yang sudah berhasil. Alih-alih memandang organisasi atau individu sebagai mesin yang rusak, AI melihatnya sebagai taman yang subur, penuh dengan potensi yang menunggu untuk ditemukan dan dipupuk. Dengan mencari dan mengapresiasi "inti positif"—kekuatan, nilai, dan keberhasilan masa lalu—AI membangun fondasi energi dan harapan yang kuat, menciptakan landasan yang subur untuk pertumbuhan yang otentik dan berkelanjutan, baik dalam skala organisasi, komunitas, maupun pengembangan diri pribadi. Inti dari praktik Inkuiri Apresiatif adalah Siklus 4-D yang dinamis: Discovery (Penemuan), Dream (Mimpi), Design(Rancangan), dan Destiny (Takdir). Perjalanan ini dimulai dengan Discovery, di mana kita secara kolektif menggali dan berbagi cerita tentang momen-momen puncak keberhasilan. Berbekal apresiasi ini, kita melangkah ke fase Dream untuk membayangkan masa depan yang paling ideal dan berani, tanpa terikat oleh batasan masa lalu. Dari visi yang menginspirasi ini, fase Design lahir, di mana kita secara kolaboratif merancang struktur dan proses konkret untuk mewujudkan impian tersebut. Akhirnya, fase Destiny adalah tentang implementasi, di mana setiap individu diberdayakan untuk mengambil tindakan dan menghidupkan visi bersama, memulai siklus perubahan positif yang berkelanjutan. Kekuatan transformatif dari Inkuiri Apresiatif tidak terletak pada pemikiran positif yang naif, melainkan pada kemampuannya untuk secara fundamental mengubah narasi. AI memahami bahwa pertanyaan yang kita ajukan membentuk realitas yang kita alami. Dengan secara sadar mengajukan pertanyaan positif dan berfokus pada kekuatan, kita mulai menulis ulang cerita kolektif kita—beralih dari kisah tentang kekurangan dan masalah menjadi narasi tentang potensi, kemungkinan, dan aspirasi. Narasi generatif inilah yang menjadi mesin perubahan, membangkitkan harapan, menginspirasi tindakan, dan pada akhirnya memberdayakan kita untuk secara sadar membangun masa depan yang kita inginkan, berdasarkan versi terbaik dari diri kita.
Pemerintah sedang menulis ulang sejarah Indonesia yang akan dijadikan kado spesial bagi 80 tahun kemerdekaan pada 17 Agustus 2025.Proyek ini dikerjakan oleh lebih dari 100 penulis dan akan menghasilkan 10 jilid buku sejarah resmi versi pemerintah sejak zaman prasejarah hingga era 2024.Tidak hanya menambahka, namun juga ada beberapa revisi narasi sejarah. Sejumlah kalangan menolak, khawatir sejarah ditulis karena kepentingan politik kekuasaan.Narasi sejarah mana saja yang akan direvisi? Dan bagaimana dengan sejumlah peristiwa sejarah yang kontroversial?
READING THE BIBLE WITH THE DEAD/RBWD - Eps #03 [John Calvin]: Penderitaan Dalam Narasi PenciptaanPdt. Jimmy Pardede, Denni Girsang, dan Samuel C. PantouSetiap manusia, termasuk anak-anak Tuhan, tidak imun terhadap penderitaan. Bukankah kesalehan Ayub bahkan dipuji oleh Allah sendiri? Tetapi ia justru mengalami penderitaan yang luar biasa dahsyat! Adakah kita dapat mengenal karakter dan bijaksana Tuhan melalui penderitaan Ayub? Ketika Ayub mencari keadilan Tuhan, mengapa Tuhan justru menjawab pergumulannya dengan perspektif penciptaan?Saksikan juga dan nikmati diskusinya di:https://grii.to/rbwd-3
Sebelum masuk ke pembahasan Playoffs, dunia digemparkan dengan satu kejadian aneh tapi nyata yang terjadi beberapa waktu lalu. 1,8%! Ya, hanya butuh 1,8% chance di draft lottery untuk Dallas Mavericks mendapatkan first overall pick. Di sisi lain, Conference Finals menyediakan suguhan seru di kedua wilayah. Siapa yang akan melaju? Simak ulasannya di #BisikBasket episode 174!
Nello stato del Karnataka, in India, in una città in rovina abbandonata da cinque secoli, c'è una statua di Narasiṃha, l'uomo leone, impressionante manifestazione del dio Viṣṇu. È seduto a gambe incrociate, adorno di una corona. Il suo sorriso è terrificante, i suoi occhi sporgenti e senza pupilla ci fissano. Ma se un praticante di yoga osservasse la statua, sarebbe un'altra cosa a colpirlo maggiormente: le ginocchia dell'uomo leone sono tenute strette da una cinghia da yoga.Molti degli attrezzi che si usano nello yoga posturale moderno, i cosiddetti props, hanno origini molto recenti, ma il caso della cinghia da yoga è sicuramente unico. Un tempo simbolo stesso della pratica dello yoga, quando questa consisteva principalmente nello stare seduti immobili molto a lungo, la cinghia ha attraversato una rinascita che è coincisa con la rivoluzione contemporanea dello yoga. Ma anche se i suoi usi sono diversi, ora, in questo semplice strumento è conservata una tradizione davvero secolare, un lungo cammino durante il quale la cinghia ha sempre fatto da supporto alla disciplina dei praticanti.Potete ascoltare questo episodio, come sempre, su Spotify, su Apple Podcast, su Substack, su YouTube o sulla vostra piattaforma audio preferita.Buona pratica, e buon ascolto,Francesco & AliceI miti dello yoga è un podcast che cerca di svelare, raccontando una storia, cosa si nasconde dietro gli āsana fatti sul tappetino. Esce un sabato sì e uno no.I testi e le voci sono di Francesco Losapio.La postproduzione audio è di Matteo Scandolin.Se il podcast ti è piaciuto, puoi seguire Francesco e Alice su Instagram, leggere il loro libro “Lo yoga degli dei” e incontrarli da JivAli Yoga. This is a public episode. If you would like to discuss this with other subscribers or get access to bonus episodes, visit imitidelloyoga.substack.com
Dalam versi ini, saya menghadirkan buku QUR'AN:Narasi, Kode, dan Kekuasaan dalam format audiobook bahasa Indonesia—agar kamu bisa mendengarkannya sambil berkendara, duduk santai, atau sekadar menikmati secangkir teh tanpa harus membuka halaman demi halaman. Versi audio book ini akan saya baca sebagai teks dari naskah aslinya berbahasa Inggris saya terjemahkan dan saya ubah formatnya menjadi audio book ini.
PENJELASAN AWAL – VERSI AUDIOBOOK
Beberapa tips untuk menyusun narasi yang bisa kamu gunakan ketika menulis konten branding klien atau personal branding, salah satunya dengan menunjukkan transformasi untuk target audiens. Follow IG @kata_reffiIkuti telegram channel gratis s.id/telegram_channel
Narasiṁha Caturdaśī Class Śrī Māyāpur, India © JPS Archives
Narasiṁha Caturdaśī Class Śrī Māyāpur, India © JPS Archives
20250302 Address to International Parikramā Party in Narasiṁhapallī Narasiṁhapallī © JPS Archives
Media Partner - Pameran Photo Story “Adaptif” merupakan pameran penting dalam menceritakan dan menyuarakan kebutuhan alat bantu adaptif untuk teman-teman penyandang disabilitas. Disini kita berbincang dengan Candra Dewi selaku perwakilan Bumi Setara, Dinda Mahadewi dan Komang Handayani selaku partisipan pameran, serta Savitri Sastrawan selaku kurator pameran. Kita berbincang tentang proses workshop yang merupakan kolaborasi Bumi Setara, Gugus Tugas Alat Bantu Adaptif dan Everyday Bali, dengan fasilitator fotojurnalis Anggara Mahendra dan ko-fasilitator Kristina Komala, dalam mengangkat tentang kebutuhan yang seharusnya tidak dinomor duakan lagi dan dikenali oleh semua pihak masyarakat yang dilaksanakan di Annika Linden Centre. Diharapkan dengan pameran ini suara-suara yang diceritakan, termasuk dari photo story Dinda dan Komang, dapat tersampaikan lebih jauh lagi. Penasaran apa saja yang dipamerkan? Yuk, didengerin! Ayo berkunjung ke Annika Linden Centre, ADAPTIF masih buka sampai 9 Februari 2025! Hadiri juga acara Penutupan Pameran 9/2/2025 pk. 17.00!
Dengan semakin pintarnya AI, muncul pertanyaan penting: Siapa yang sebenarnya mengendalikan narasi? Kecerdasan buatan atau para profesional PR? Temukan jawabannya di podcast ini bersama Aqsath Rasyid Naradhipa (CEO NoLimit)
Ribuan mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat serentak turun ke jalan di berbagai kota untuk menolak revisi UU Pilkada yang mau dipaksakan oleh DPR. Ketika DPR hanya butuh beberapa jam saja untuk membahas revisi UU itu untuk dikemudian mau disahkan di sidang paripurna, maka mahasiswa dan kelompok pro-demokrasi lainnya juga hanya butuh satu-dua jam untuk menyatukan barisan dan melakukan 'perlawanan' di seantero negeri. Dari ribuan massa yang mengepung gedung DPR, terselip satu perempuan yang ikut beraksi. Dia lah Bivitri Susanti, akademisi yang lebih sering muncul sebagai seorang pakar hukum tata negara. Usai ikut turun ke jalan yang berhasil menggagalkan pengesahan revisi UU Pilkada, Bivitri hadir di podcast SI PALING KONTROVERSI. Perempuan yang biasa dipanggil Bibip ini, mengulas tuntas turbulensi politik apa yang sedang terjadi di Indonesia. "Narasi tentang Kaesang yang paling kuat menggerakan aksi 22 Agustus 2024 yang menolak pengesahan revisi UU Pilkada oleh DPR," kata salah satu tokoh film dokumenter 'Dirty Vote' yang membeberkan dugaan kecurangan di Pilpres 2024 ini. Banyak hal lain yang diungkap Bivtri di podcast ini, seputar kondisi bangsa yang 'sedang tidak baik-baik saja'. Mari kita simak saja selengkapnya, agar semakin paham apa yang sedang terjadi.
Indonesia dikenal sebagai bangsa yang heterogen dan plural. Ini terbukti dari banyaknya suku, ras, bahasa, agama dan keyakinan, serta budaya yang dimiliki masyarakat Indonesia. Hasil sensus 2010 mencatat ada 1340 suku di Indonesia. Data Kemendikbud menunjukkan ada 187 aliran kepercayaan di Indonesia. Selain itu, data Badan Bahasa Kemendikbud tahun 2023 menyebut bahwa Indonesia memiliki 718 bahasa daerah. Keberagaman tersebut seharusnya bisa menjadi modal bagi praktik toleransi untuk masyarakat dunia. Sayangnya, heterogenitas masih menjadi tantangan di Indonesia. Menurut data BPS tahun 2020, ada 481 kematian yang disebabkan oleh konflik. Meski data ini mencatatkan penurunan dari tahun sebelumnya, potensi konflik tetap membayangi. #NALARTalks episode kali ini mendiskusikan bagaimana keberagaman seharusnya dikelola oleh negara bersama Sosiolog UGM Muhammad Najib Azca. Menurut Najib, mendukung praktik toleransi dan keberagaman membutuhkan kemauan politik yang kuat. Najib yang juga menjabat sebagai Wakil Sekjen PBNU ini turut mengkritisi praktik politik yang kerap menggunakan isu SARA untuk kepentingan segelintir kelompok. #NALAR #NalarInstitute #agama #keagamaan #keberagaman #heterogenitas #heterogen
Celtics sudah berhasil mendapatkan gelar ke-18. Finals MVP pun jatuh kepada Jaylen Brown, sempat menuai pro dan kontra. Bisa dianggap sebagai untouchable champs? NBA Draft pun sudah terlalui, tercium bau-bau nepotisme, tapi gimana ya kita bahasnya? Trade sudah mulai terjadi, sembari beberapa negara bersiap untuk Olimpiade 2024 di Paris. Penasaran? Simak di #BisikBasket Episode 162!
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Meskipun sepakat untuk tetap membuka saluran komunikasi, pejabat pertahanan AS & Tiongkok tawarkan visi berbeda mengenai Asia dalam Shangri-La Dialogue, Singapura. Sementara itu, Prabowo Subianto, menhan sekaligus presiden terpilih, tolak "narasi tunggal" dalam penyelesaian krisis Israel-Palestina.
Hak angket di DPR adalah cara konstitusional untuk membongkar penyimpangan Undang-Undang selama proses Pemilu berlangsung narasi untuk menolak hak angket seharusnya tidak perlu dibesar-besarkan. Apalagi pengajuan hak angket doi DPR justru bisa menjawab kecurigaan semua pihak terkait kecurangan di Pemilu 2024.
Bismillah, SEBAB BERPENGARUHNYA SEBUAH NARASI (1 menitan)Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri hafizhahullahVideo pendek dari kajian Serial Tadzkiratus Saami' Wal Mutakallim Fii Adabil 'Alim Wal Muta'alim:141 “Nasihat Utsman Bin Affan Tentang Dunia”https://www.youtube.com/live/NARNRkuAvMM?si=vBmKwVK_r587lOrw
Tahun 1740, Jakarta atau yang saat itu bernama Batavia berada dalam kegelapan saat terjadi peristiwa Geger Pecinan. Peristiwa ini merupakan tragedi berdarah yang merenggut lebih dari 10.000 jiwa etnis Tionghoa. Secara tidak langsung, Peristiwa Geger Pacian di Batavia yang terjadi pada 9 sampai 22 Oktober 1740 itu memantik pemberontakan masyarakat Jawa bersama etnis Tionghoa melawan VOC di berbagai wilayah pada tahun-tahun berikutnya. Rangkaian peristiwa ini diawali dari kesewenang-wenangan VOC kepada etnis Tionghoa saat kelompok dagang Belanda itu mulai mengalami kerugian. Eksistensi dan gelombang kedatangan penduduk Tionghoa dianggap sebagai beban. Dan, pembatasan aktivitas, pemerasan, hingga perampasan aset dilakukan VOC, utamanya di era Gubernur Jenderal Adriaan Valckenier. Narasi minor dan isu yang bertendensi mengadudomba saat itu juga turut memperparah dan awalnya membuat beberapa etnis Nusantara di Batavia ikut menaruh prasangka kepada etnis Tionghoa. Perilaku sewenang-wenang VOC kemudian memantik reaksi keras dari etnis Tionghoa. Sayangnya, reaksi tersebut ditanggapi VOC dengan melakukan pembantaian 10 ribu orang Tionghoa di Batavia. Lalu, seperti apa tabir sesunguhnya peristiwa Geger Pecinan ini?
Jimmy Manan berbincang dengan dua peneliti media sosial, Ismail Fahmi dari Drone Emprit dan Merlyna Lim dari Universitas Carleton Kanada, untuk mengulas maraknya disinformasi di dunia maya yang berpotensi memperburuk polarisasi politik di Indonesia.
© JPS Archives
Narasi diversitas gender dalam organisasi kini lebih awam di telinga, namun apa potongan yang hilang sehingga translasinya belum nyata di pandangan mata? Ira Noviarti, Ketua B20 Women in Business Council (WiBAC) dan Presiden Direktur Unilever Indonesia, membahas makna sesungguhnya dari kesetaraan, bagaimana pemangku kebijakan dapat lebih mengambil peran, hingga apa yang harus kita persiapkan untuk menyambut komposisi penduduk perempuan di masa depan? Sebuah kolaborasi bersama Unilever Indonesia. #Endgame #GitaWirjawan #IraNoviarti ---------------------- Pre-Order merchandise resmi Endgame: https://wa.me/628119182045 Wujudkan mimpi menjadi pemimpin visioner berikutnya. Hubungi SGPP Indonesia di: admissions.sgpp.ac.id admissions@sgpp.ac.id https://wa.me/628111522504 Playlist episode "Endgame" lainnya: https://endgame.id/season2 https://endgame.id/season1 https://endgame.id/thetake Kunjungi dan subscribe: @SGPP Indonesia @Visinema Pictures
Pernah nggak sih membayangkan kalau Indonesia dan Malaysia sampai berperang gara-gara perebutan wilayah? Pastinya bakal mencekam kondisi yang akan terjadi. Narasi yang serupa pernah terjadi di era Soekarno ketika politik konfrontasi Malaysia digalang oleh sang presiden, sekalipun kemudian mereda setelah Soekarno lengser. Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang mencuri perhatian lewat pernyataannya soal wilayah Singapura dan Kepulauan Riau. Kala itu, Mahathir tengah berbicara di forum Kongres Survival Melayu dan menyebut seharusnya Malaysia mengklaim kembali wilayah Singapura dan Kepulauan Riau yang dulunya merupakan bagian dari Tanah Melayu. Tapi, fenomena yang serupa sebenarnya bukan hanya terjadi dalam konteks Indonesia dan Malaysia saja. Perang antara Rusia dan Ukraina, lalu ada Tiongkok melakukan hal yang serupa terhadap wilayah yang ada di kawasan Laut China Selatan. Nyatanya, fenomena-fenomena ini muncul akibat adanya perubahan cara pandang negara terkait politik internasional yang mulai terjadi pasca pandemi Covid-19 mendera dan perang berkecamuk di Ukraina. Seperti apa kisahnya? Inilah Risalah Mahathir dan Kekalahan Kaum Globalis!
Covid-19 memang telah menjadi permasalahan pelik yang dihadapi masyarakat global kurang lebih 2 tahun terakhir. Selain karena efeknya terhadap kehidupan sehari-hari. Mulai dari pola kerja, sosialisasi, dan lain-lain. Covid-19 memang melahirkan banyak perdebatan di sektor kesehatan global. Salah satunya adalah terkait The Big Pharma! Narasi dan istilah big pharma itu sendiri memang berkembang menjadi teori konspirasi yang menuduh perusahaan-perusahaan ini mengambil untung dari masalah kesehatan masyarakat. Tapi satu hal yang pasti, mereka kini telah sangat powerful dan mempengaruhi kebijakan negara dan masyarakat global. Bahkan, banyak masalah kesehatan yang tak akan selesai tanpa research and development dari perusahaan-perusahaan ini. Inilah Warna Industri The Big Pharma!
If one sincerely tries his best to spread Kṛṣṇa consciousness by preaching the glories of the Lord and His supremacy, even if he is imperfectly educated, he becomes the dearmost servant of the Supreme Personality of Godhead. This is bhakti. As one performs this service for humanity, without discrimination between friends and enemies, the Lord becomes satisfied, and the mission of one's life is fulfilled.
Narasi Sridhar, CEO of MC Consult LLC, shares some of the highlights from his 40-year career in corrosion. He discusses how creativity and openness to possibilities in your career can lead you to unexpected places, such as working on a project for NASA to detect past life on Mars with Raman spectroscopy. Other topics in this episode of the CORROSION journal Interview Series include the importance of mentors and the need for risk management.