Sebuah diary podcast antara saya dengan anak saya bernama Senna, saat ini berumur 4 tahun. Membicarakan isu terkini hingga banyak hal random, khas anak-anak. Obrolan simpang siur ini adalah proses elaborasi alam pikirannya. Rekaman langsung tanpa editing, one take record. Spontan! (uhuyy!) Ngobrol dengan anak-anak adalah yang menyenangkan. Setiap kata yang keluar adalah pengalaman baru. Saya pun, sering terpana pada tiap episodenya oleh tiap kata dan kalimat yang diucapkannya.
Pengalaman PCR test atau swab test buat anak-anak memang hal yang tidak nyaman. Tapi namanya hidup, ada yang rasanya nyaman dan tidak. Senna belajar yang gak nyaman.
Senna sedikit terperangah saat diceritain ada orang yang main game setiap hari.
Bernyanyi lagu Cicak - Cicak di Dinding dengan versi beraneka ragam.
Mulai dari bikin kota pake lego sampai cerita tentang burung kakak tua.
Senna bercerita tentang tugas polisi untuk menangkap pencuri. Kasus pertamanya kali ini adalah pencurian pulpen dalam mimpi.
Sudah setahun lebih Senna #dirumahaja. Februari 2020, terakhir kali Senna nginep di hotel dapet mobil pemadam kebakaran.
Pembicaraan tentang cara main catur, film tentang pecatur, dan juga tentang sekolah online.
Senna punya pohon yang banyak ulatnya. Dia memberi nama Endro. [190121]
Main tebak-tebakan untuk mengasah pemahaman anak tentang pengetahuannya.
Senna paling suka dengan Planet Pluto. Katanya dingin. Kalo disana gak perlu pake AC lagi.
Dengan bantuan truk yang mengangkut bahan-bahan bangunan, Senna membangun rumah untuk dihuni 10 orang.
Senna mau jadi astronot, naik mobil roket ke bulan.
Setiap kali punya mainan baru, Senna minta diwawancara. Mainan barunya, mobil-mobilan yang dikasih nama Cars.
Senna cerita tentang pengalamannya saat menjadi telor dan selama berada di dalam perut ibunya. Senna gak suka kalau ibunya makan yang pedes-pedes.
Besok Senna mulai sekolah. 21 Oktober 2020, hari pertama sekolah. Mainannya mau dibawa.
Senna protes, katanya video yang dia tonton di internet salah sebut planet. Harusnya Bumi tapi sebutnya Mars dan sebaliknya.
Akhirnya wawancara lagi, kali ini Senna bercerita tentang papan tulis barunya. Kemudian pembicaraan beralih ke fenomena gempa bumi. Apa sih gempa bumi menurut Senna?
Senna marah sama satpam supermarket karena gak boleh masuk.
Gimana coba ni, dari ngobrolin sepeda baru tiba-tiba topiknya berubah ke obrolan cowok dan cewek. Siapa yang lebih kuat dan pintar?
Senna suka makan mie kriuk karena katanya wangi. Kalo gak wangi, dia gak suka.
Kali ini Senna bercerita tentang peta Indonesia kemudian dilanjutkan dengan moda transportasi. Menurut Senna, mobil adalah moda transportasi yang bisa macet dibanding pesawat dan perahu. Kenapa ya? Simak penjelasan Senna dalam episode ini.
Senna senang melihat gambar-gambar dari buku. Dia suka bercerita tentang gambar yang dia lihat dari buku. Tetapi ketika disuruh ngeja, dia mengabaikannya. Sampai akhirnya seekor dugong mengajarinya baca.
Senna belajar mengambil remote TV yang ada di atas lemari. Padahal sudah pake bangku tapi belum bisa keambil. Gimana ya caranya Senna ngambil remote TV dari atas lemari?
Jadi memang podcast ini tidak pernah menggunakan script. Mengalir saja dari topik ke topik sampai kemudian saya menemukan topik yang paling menarik saat ngobrol. Seperti episode kali ini. Topik yang menarik justru ada di akhir, tentang situasi jika Senna hilang di mall. Apa yang dia lakukan ya?
Dalam suasana PSBB yang sudah agak longgar ini, akhirnya kantor saya menerapkan sehari masuk dan sehari WFH. Kebetulan hari ini saya masuk dan Senna saya kasih tugas untuk belajar. Berikut ini adalah laporan Senna tentang kegiatannya selama saya tinggal ke kantor.
Tentang mandi dan mencuci dengan sabun agar bakterinya hilang. Apakah ikan itu mandi?
Mainan Senna udah banyak dan memenuhi lemarinya. Dia ingin mainan baru dan saya mengajaknya negosiasi untuk memilih. Boleh beli mainan baru tapi lemari mainannya harus dikosongin. Caranya bisa dengan donasi ke temen yang belum punya mainan.
Senna punya saran buat temen-temen agar tidak nangis saat periksa gigi.
Ketika Senna ditanya tentang gaming. Main game itu apa saja? Apa game kesukaannya? Game itu gak mesti dari gadget.
Episode ini, Senna bercerita tentang salah satu buku favoritnya. The Curious Boy's - Book of Adventure. Topik membuat roket adalah salah satu yang disukainya. Selain itu juga banyak how-to dan tips untuk membuat sesuatu,
Topik hari ini adalah tentang hewan. Dan dalam episode ini dibagian akhir, saya coba mengajak Senna untuk mengingat kembali apa yang dia bicarakan.
Senna baru buat teropong, katanya itu adalah teropong pemadam. Dipakai untuk menyelamatkan orang yang tenggelam di laut. Lalu apa hubungannya teropong pemadam dengan buntut cicak? Saya juga blom tau sih....
Gara-gara maen kipas angin, Senna jadi sakit perut melilit dan kepala pusing. Setelah berhasil pup, dia menceritakan pengalamannya berikut ini...
Senna cerita tentang pengalamannya diomelin ibu dan pado. Kenapa dia diomelin dan apa yg harus dilakukan biar gak diomelin. Tapi sebenarnya, bagaimana perasaan Senna kalo diomelin?
Pelangi itu ada langit yang tinggi, helikopter dan roket gak bisa lewat. Hanya pesawat yang bisa. Lagu pelangi, merah kuning hijau salah. Seharusnya hijau, kuning, orange. Eh salah juga deng katanya...
Makanan yang masuk ke mulut dikunyah. Biar makanannya gak tumpah-tumpah maka kita punya pipi.
Rumah ini adalah kereta dengan lima gerbong, satu kamar mandi, dan lokomotifnya ada di kamar Senna. Karena dia adalah masinisnya. Kereta ini dipake untuk ke mall, karena di luar banyak virus. Karena sangat kecil virus gak bisa dilihat. Butuh mikroskop untuk melihatnya. Sang Masinis mengakhiri wawancara ini karena mau melihat bentuk mikroskop.
Senna bercerita tentang mainannya yang bangun ketika orang di rumah pada tidur.
Jadi menurut Senna, perlak itu harusnya ditaro si bawah kasur. Nah, pertanyaannya adalah kalo ngompol kasurnya basah dong... Coba deh cen dipikirin lagi, jadi enaknya taro di bawah kasur apa di atas kasur?
Kalo #dirumahaja maunya ngoprek-ngoprek karena mau jadi orang yang suka benerin. Kadang kalo lagi ngobrol sama Senna dan dia mengungkapkan satu kata yang tidak jelas, maka dia akan ngambek. Hahahaha...
Senna nyeritain laptop kebanggaannya yang bisa membantunya belajar huruf, angka, lagu, jam, dan "mukul tikus". Setiap selesai satu tugas di laptop dapet pujian "Good Job". Laptop ini adalah pemberian sepupunya yang sudah tidak dipakai lagi karena dia sudah bisa membaca.
Apa sih virus corona itu? Apa yang mesti dilakukan? Bagaimana membantu kawan-kawan yang membutuhkan? Senna mencoba mengelaborasinya.
Sebelum Corona menyerang, setiap hari sepulang kantor, saya selalu menjemput Senna di daycare. Seperti biasa hari itu sekitar pukul 7 malam kami pulang dari daycare dan obrolan ngalor-ngidul dimulai. Obrolan dimulai tentang lagu Sesuatu di Jogja lalu mengalir ke konsep dokumentasi menggunakan kamera foto. Senna bercerita, bahwa mendokumentasikan kucing itu berbahaya, karena kucing galak suka gigit tangan. Begitu juga dengan lebah, kalau diganggu akan memanggil teman-temannya. Pembicaraan melompat sampai kepada cerita tentang main polisi-polisian dengan kawan-kawannya. Tetapi sirinenya tidak nyala, harus pakai mulut. Wiuwiuwiuwiu… Diiringi oleh musik dari Adhitia Sofyan dan Payung Teduh, “Siapa drummernya Payung Teduh, Padoo? “Gak tau cen…”
Masih dalam suasana #dirumahaja, tanggal 3 April 2020. Kali ini topiknya adalah nyamuk. Menurut Senna, nyamuk itu dibedakan oleh ukuran tubuhnya. Ada nyamuk besar dan nyamuk kecil.
Wawancara ini dibuat pada tanggal 24 Maret 2020. Perbincangan tentang kondisi WFH, edukasi tentang virus Corona, dan segala kegiatan selama #diamdirumah dengan seorang anak berusia 4 tahun.