Podcasts about pembicaraan

  • 82PODCASTS
  • 116EPISODES
  • 34mAVG DURATION
  • 1MONTHLY NEW EPISODE
  • May 12, 2025LATEST

POPULARITY

20172018201920202021202220232024


Best podcasts about pembicaraan

Latest podcast episodes about pembicaraan

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Selasa dalam pekan ke-4 Paskah, 13 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 12, 2025 7:51


Dibawakan oleh Fanny Hartono dari Paroki Gembala Yang Baik di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Kisah Para Rasul 11: 19-26; Mazmur tg 87: 1-3.4-5.6-7; Yohanes 10: 22-30.DOMBA-DOMBA TERSEBAR, TETAPI TETAP SATU GEMBALA         Renungan kita pada hari ini bertema: Domba-Domba Tersebar,Tetapi Tetap Satu Gembala. Ketika para gembala suka dengan bau semua dombanya,di situ terdapat kenyataan bahwa persekutuan umat Allah itu tersebar dimana-mana, dan semua itu harus menjadikan Kristus sebagai pusat hidup mereka.  Yesus Kristus menjadi identitas mereka semua dan Ia tetapsebagai satu gembala utama. Identitas itu mulai definitif dengan dipakai namaKristen pertama kali beberapa tahun setelah Kristus bangkit, atau lebih tepatsetelah pertobatan Santo Paulus. Tokoh dan murid Tuhan terpandang yang bernamaBarnabas bersama Paulus dan Gereja di Antiokhia pertama kali memakai identitasini. Perlahan tapi meyakinkan, nama Kristen ini menyebar dari satu tempat ketempat lain hingga mencapai ke pelosok dunia. Di seluruh dunia terdapat semuapengikut Kristus yang berbeda-beda. Menurut Santo Ignasius dari Antiokhia, yang pernah sebagaiUskup di kota itu, di mana terdapat satu persekutuan umat Kristen, entah disuatu kampung entah di suatu kota, dan mereka dipimpin oleh seorang Uskup ataugembala agung, persekutuan Kristen itu dinamakan Katolik. Keberadaan umatKatolik tampak di setiap pelosok bumi dan ketika setiap orang Katolik bertemu,entah di mana dan dalam konteks apa saja di muka bumi ini, selalu ada rasabersatu, bersama dan terkoneksi satu sama lain. Mereka dapat menyambung hatimereka yang seiman. Misalnya, seorang Romo bercerita bahwa ketika sedangtransit pesawat di Timur Tengah, ia sempat berkenalan dengan seorang dari Rusiayang beragama Katolik. Pembicaraan mereka berkembang menjadi sebuah pertemanan.Pria dari Rusia tersebut kemudian dengan rendah hati meminta pengakuan dosa danberkat dari Romo. Ketika melihat seorang atlet membuat tanda salib saat beradadi lapangan, para penonton di seluruh dunia segera membuat sebuah rasake-Katolikan dengan pemain tersebut. Ini merupakan beberapa contoh untukmemahami bahwa kata “Katolik” itu sangat universal dan mempersatukan. Tersebarnya para pengikut Kristus di mana saja di duniaini, tidak mengurangi semangat persekutuan itu, tetapi justru menguatkankoneksi satu sama lain, karena Yesus Kristus sendiri sangat menjamin untukmenjaga persekutuan ini. Ada dua pernyataan Yesus hari ini yang sangat kuatmaknanya, yaitu “Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku”. Ini adalahsebuah pengakuan kepemilikan Yesus atas para pengikut-Nya. Kedua ialah “Takseorang pun yang dapat mengambil mereka dari tangan-Ku”. Yesus Kristus sangat menjamin,tersebarnya para pengikut di seluruh muka bumi dan Dia tetaplah satu gembalasejak saat itu. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus,kami para pengikut-Mu ingin tetap setia dan taat kepada-Mu, karena inilahkenyataan kami menjadi bersatu dan menjadi kuat. Tetaplah tinggal dan berada bersamakami, Tuhan Yesus. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam namaBapa ...

VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
VOA This Morning "Ekonomi AS Bergejolak Hadapi Ketidakpastian Tarif; Kebijakan Dagang AS Bayangi Pergerakan IHSG dan Rupiah" - Maret 13, 2025

VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later Mar 12, 2025 16:40


Pembicaraan seputar tarif, ditambah ketakutan akan inflasi, membuat pasar saham AS jatuh pada Senin dan Selasa. Sementara itu, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah diperkirakan masih akan dipengaruhi oleh sentimen eksternal, terutama arah kebijakan perdagangan AS.

Abang Adek
Ep 55 - Bahas soal pengungsi di Indonesia

Abang Adek

Play Episode Listen Later Dec 12, 2024 70:27


Pembicaraan kali ini membahas soal pengungsi yang ada di Indonesia. Mas Agus sebagai narasumber cerita soal pekerjaannya di organisasi yang mengurusi isu-isu terkait pengungsi di Indonesia.

Sepik Sepik Santuy
S10E1: Pembicaraan TOLOL

Sepik Sepik Santuy

Play Episode Listen Later Oct 19, 2024 25:04


Akhirnyaa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Selasa pekan ke-25 masa biasa, 24 September 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Sep 23, 2024 7:56


Dibawakan oleh Suster Agatha OSF dari Komunitas Suster-Suster OSF Poncol Semarang dan Suster Chriscentine OSF dari Komunitas Suster-Suster OSF Boro Yogyakarta di Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Amsal 21: 1-6.10-13; Mazmur tg 119: 1.27.30.34.35.44; Lukas 8: 19-21 HIDUP YANG PENUH SESAK   Renungan kita pada hari ini bertema: Hidup Yang Penuh Sesak. Ada seorang remaja sedang mengobrol dengan teman-temannya dalam group Whatsapp. Pembicaraan mereka berkembang menjadi begitu ramai dan ia merasa tidak hanya arah pembicaraan mereka yang sudah kabur, tetapi juga kenyataan bahwa masing-masing dari mereka tidak saling memberi kesempatan bahkan tidak saling mengerti. Maka ia memutuskan untuk keluar dari group. Ia menulis ini pada saat hendak keluar: "Hidup kita sudah penuh sesak"!   Pandangan remaja itu bahwa hidup kita ini penuh sesak memang benar adanya. Hidup ini penuh dengan kerumunan orang dalam konteks apa pun, termasuk dalam interaksi dan komunikasi melalui media. Hidup kita juga penuh dengan pendapat, opini, spekulasi, bahkan kebohongan dan fitnah. Bagi kitab Amsal, dunia ini penuh dengan pengaruh jahat yang dapat membawa kita ke dalam dosa, dan pada saat yang sama kekuatan kebenaran dan kebaikan juga menuntut kita untuk menolak pengaruh jahat tersebut. Yesus sendiri juga berada di tengah orang banyak. Lalu Ibu dan saudara-saudara-Nya berusaha menemukan Dia, tetapi tidak bisa sehingga mereka menunggu di luar saja.   Ada seorang teman bercerita bagaimana ia mengalami begitu banyak hal yang dipikirkan sampai ia merasa sesak. Ia bukan sekedar bingung dan menjadi orang bodoh, tetapi sangat jelas ia merasa berada di luar dirinya sendiri. Ia tak merasa berada di dalam dirinya untuk mengontrol dan mengatur keadaan sedemikian supaya rapi dan terorganisir. Ia merasa gagal dan menyerah dengan keadaan itu.   Keadaan kita yang penuh sesak bisa menjadi hambatan, bisa juga sebagai kesempatan bertemu dengan Tuhan. Ada situasi di mana kesibukan kerja dan pemenuhan kebutuhan hidup amat dipentingkan. Jadwal yang begitu padat dengan segala urusan membuat kita lelah sepanjang hari. Konsentrasi seperti itu mengakibatkan kita tak menemukan kesempatan untuk berjumpa Tuhan.   Ada situasi lain di mana sebagian orang terpesona mengagumi sesamanya menikmati kedekatan dan suka cita bersama Tuhan. Mereka melihat orang lain ramai-ramai datang berjumpa dengan Tuhan melalui aneka kegiatan rohani. Mereka suka berada di luar dan menjadi penonton saja. Ada ketakutan atau minder kalau ingin masuk menjadi bagian dalam kerumunan di sedang mengalami kehadiran Tuhan dan mendapat berkat dari-Nya.   Kiranya hidup yang penuh sesak ini dimaknai secara tepat, yaitu membuat diri kita termasuk dalam orang-orang yang berkerumun dan berkumpul untuk menikmati kehadiran Tuhan dalam hidup kita di dunia ini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus, jadikanlah kami selalu sehati dengan-Mu untuk dapat menerima sabda yang Engkau wartakan dan semoga kami menghidupi sabda itu secara benar dalam setiap saat hidup kami. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa...

Renungan Anak GKY Mabes
Jangan Mendominasi Pembicaraan (13 Juli)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Jul 12, 2024 3:43


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga Besar. Judul renungan hari ini adalah   JANGAN MENDOMINASI PEMBICARAAN   Firman Tuhan dalam PENGKHOTBAH 5: 1 berkata demikian -Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah! Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik dari pada mempersembahkan korban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, karena mereka tidak tahu, bahwa mereka berbuat jahat.   Wonder Kids, apakah kamu mengenal seseorang suka berbicara terus dan tidak mau berhenti atau dipotong? Orang yang tidak mengijinkan orang lain untuk berbicara? Sulit rasanya berteman dengan orang seperti itu bukan? Itu karena kamu nggak punya kesempatan untuk mengemukakan pendapatmu. Tapi…apakah kamu juga melakukan hal yang sama kepada TUHAN? Ketika kamu berdoa, apakah kamu juga berbicara terus tanpa henti dan tidak mengijinkan Tuhan untuk berbicara? Apakah TUHAN mendapat kesempatan untuk memberitahumu apa yang Ia pikirkan?   Penting memang menceritakan semuanya kepada TUHAN, tapi sama pentingnya untuk duduk diam dan mengijinkan TUHAN memberitahumu apa yang TUHAN pikirkan. Mungkin kamu tidak akan mendengarkan suara keras dari surga – TUHAN biasanya tidak bicara dengan cara seperti itu. Tapi  TUHAN mungkin mengingatkanmu akan suatu ayat Firman Tuhan yang perlu kamu praktekkan di dalam hidupmu. TUHAN ingin menunjukkan dosa yang perlu kamu akui, atau mengingatkanmu akan seseorang yang perlu kamu tolong.   Dengan kata lain, TUHAN akan memimpinmu. Ini tertulis di dalam AMSAL 3: 6 seperti ini -Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Tapi sebelumnya kamu perlu mendengarkan TUHAN.   Mari kita berdoa,   TUHAN, aku mau duduk diam dan mendengarkan suara-Mu. Berbicaralah kepadaku. Aku mendengarkan-Mu, di dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa, Amin.   Wonder Kids, HARI INI, BICARALAH KEPADA TUHAN, KEMUDIAN DENGARKANLAH TUHAN. Tuhan Yesus memberkati  

SBS Indonesian - SBS Bahasa Indonesia
Talks on global pandemic deal still bogged down - Pembicaraan mengenai perjanjian penanganan pandemi global masih macet

SBS Indonesian - SBS Bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later Jun 8, 2024 5:24


In the wake of the COVID-19 pandemic, the international community agreed that a new system is needed to strengthen prevention, preparedness and response. But the World Health Organization (WHO) meeting in Geneva this week is still at loggerheads over an important new pandemic treaty. - Setelah pandemi COVID-19, komunitas internasional sepakat bahwa diperlukan sistem baru untuk memperkuat pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons. Namun pertemuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa minggu ini masih berselisih mengenai perjanjian pandemi baru yang penting.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan Ketiga Pra Paskah, 9 Maret 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 8, 2024 7:56


Dibawakan oleh Fifiastuti dan Estu Maharani dari Sekolah Saint Peter Jakarta di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Hosea 6: 1-6; Mazmur tg 51: 3-4.18-19.20-21ab; Lukas 18: 9-14 TUHAN BERKENAN YANG RENDAH HATI   Renungan kita pada hari ini bertema: Tuhan Berkenan Yang Rendah Hati. Sikap rendah hati ialah sebuah pegangan kebenaran tentang pandangan terhadap diri sendiri yang tidak lengkap atau tidak sempurna, sehingga sangat memerlukan pihak lain untuk melengkapi. Sesama kita selalu berperan melengkapinya. Bagi orang beriman, pihak lain yang menjadi sumber semua pertolongan ialah Tuhan.    Tuhan sangat mengetahui anak-anak-Nya yang rendah hati dan sombong atau angkuh. Mereka yang rendah hati Ia lengkapi dengan berkat karunia untuk menutupi dan melengkapi yang kurang pada mereka. Mereka yang tinggi hati atau sombong atau angkuh jelas tidak memerlukan lagi sesuatu untuk melengkapi dirinya. Mereka sudah penuh dan memadai, sehingga yang diperlukan hanya pujian, hormat, ketenaran, kemasyhuran, dan nama baik yang mentereng.    Penampilan dan penghayatan kerendahan hati yang berlawanan dengan kesombongan dapat dilihat dalam berbagai sisi kehidupan. Pembicaraan yang menggunakan bahasa dan pilihan kata-kata sudah cukup menandakan siapa yang rendah hati dan siapa yang sombong. Bahasa tubuh yang kita pakai, berpakaian, makanan atau minuman yang kita konsumsi, dan pergaulan di antara sesama, merupakan contoh-contoh yang sangat nyata memperlihatkan seseorang itu tulus bersikap rendah hati atau sebaliknya orang sombong.   Bacaan liturgi kita pada hari ini menggambarkan aspek doa atau ungkapan iman kita. Di dalam berdoa dan berada di hadirat Tuhan seseorang dapat dipandang bersikap rendah hati atau sebaliknya sombong. Injil Lukas menampilkan profil kerendahan hati itu pada si pemungut cukai yang merasa punya hubungan dengan Tuhan. Tetapi hubungan itu sungguh telah rusak oleh dosa-dosanya sehingga isi doanya ialah merasa bersalah, menyesali, mengakui dosanya, dan memohon ampun. Di dalam kerendahan hatinya, ia tahu Tuhan yang maha kuasa berkenan mendengar, menerima, dan mengampuninya.   Sebaliknya, profil kesombongan itu ada pada seorang Farisi yang sadar kalau ia punya hubungan dengan Tuhan, namun hubungan itu seperti orang-orang sebaya. Mereka seperti satu tingkat, yaitu sama-sama baik, indah, dan sempurna. Seperti orang sebaya, orang Farisi itu ungkapkan semua kualitasnya dengan niat supaya dipuji dan dihormati oleh Tuhan yang dianggapnya setingkat dengannya. Yesus mengatakan bahwa sikap sombong seperti ini jelas tidak berkenan kepada Tuhan dan tidak mendapatkan belas kasih-Nya.   Kunci untuk menjadi rendah hati ialah seperti yang dikatakan oleh nubuat nabi Hosea: doa dan persembahan kita harus berupa cinta yang tulus kepada Tuhan, dan bukan cinta diri yang berlebihan.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa… Ya Allah, buatlah kami selalu rendah hati di dalam kata dan perbuatan kami setiap hari. Salam Maria... Dalam nama Bapa...   --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Minggu Biasa Kedua, 14 Januari 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 14, 2024 11:12


Dibawakan oleh Rini, Tirto dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. 1 Samuel 3: 3b-10.10; Mazmur tg 40: 2.4ab.7-8a; 1 Korintus 6: 13c-15a.17-20; Yohanes 1: 35-42 AKU DATANG MELAKUKAN KEHENDAK-MU   Pada hari Minggu Biasa kedua masa biasa ini renungan kita bertema: Aku Datang Melakukan Kehendak-Mu. Teknologi merupakan perpanjangan atau perluasan perbuatan manusia, demikian kata sejumlah ahli komunikasi. Kita tak bisa melihat dan bertemu Paus Fransiskus tetapi televisi memperluas kemampuan mata, telinga, dan pikiran kita tentang Paus. Orang-orang di kampung dapat mengatasi rindunya dengan anggota keluarga di perantauan lewat panggilan video.   Pernah ada orang dengan semangat meminta pengakuan dosa karena katanya sudah sekian lama tidak melakukannya. Kami sedang berbicara melalui telpon jarak jauh. Di akhir perbincangan sekitar 20-an menit itu ia meminta pengakuan dosa. Saya jelas menolaknya dan memintanya untuk datang bertemu langsung seorang imam di tempat pengakuan dosa. Saya tak menjelaskan dia tentang teknologi sebagai perpanjangan kebutuhannya melakukan pengakuan dosa itu.   Hari ini firman Tuhan kepada kita tentang kesanggupan kita untuk melakukan kehendak Tuhan. Untuk mewujudkan itu kita hendaknya datang, bertemu dan mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan. Pembicaraan dan komunikasi terjadi antara yang berbicara dan mendengar dengan seluruh gerak tubuh yang menyertai. Mereka yang terlibat dalam pertemuan ini saling menyatakan komitmen, bahwa suatu kerja sama sepatutnya dijalankan atas nama sebuah kehendak dan kepentingan yang lebih besar, yaitu kehendak Tuhan.    Perjumpaan, kedekatan, dan kebersamaan begini menciptakan relasi pribadi yang mengandalkan kehadiran secara nyata dan tanggung jawab untuk melaksanakan kehendak Tuhan. Panggilan Samuel menampilkan sebuah kehadiran nyata. Demikian juga partisipasi kita dalam satu tubuh Kristus dan kualitas iman yang benar dan suci sungguh menegaskan keterlibatan yang nyata. Kita dapat menyaksikan sampai detik ini bagaimana pertemuan online dan komunitas online, group-group elektronik dan media sosial tertentu dapat menjadi kriteria pokok untuk terjalin suatu persekutuan antar pribadi yang berdasarkan cinta, persaudaraan, pembinaan, panggilan hidup, dan pertumbuhan iman.    Yang terbukti nyata ialah persekutuan yang sudah stabil seperti cinta pria-wanita, perkawinan, keluarga, sekolah, Gereja, pendidikan iman dan seterusnya. Di situlah sangat terasa sebuah komitmen panggilan yang berbunyi: aku datang untuk melakukan kehendak Tuhan. Meskipun teknologi informasi penting untuk komunikasi dan membangun relasi, itu bukan tujuannya yang terakhir. Ia berperan sebagai alat yang membantu kita menjalankan kehendak Tuhan. Dan kehendak Tuhan itu ialah menjadi serupa dengan Yesus Kristus di dalam dunia.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus, penuhilah kami dengan Roh-Mu supaya kami bersemangat selalu untuk datang dan melihat diri-Mu secara nyata dan pasti, bahwa Engkau adalah Tuhan dan Guru kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Selasa pekan ke-22 masa biasa, 5 September 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Sep 4, 2023 8:06


Dibawakan oleh Adrianus Adeodatus Guntur, dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. 1 Tesalonika 5: 1-6.9-11; Mazmur tg 27: 1.4.13-14; Lukas 4: 31-37 SALING MENASIHATI DAN MEMBINA   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Saling Menasihati dan Membina. Karena gempa bumi beberapa waktu lalu, gedung gereja untuk umat paroki yang berjumlah lima ribuan orang itu rusak sekitar 50 persennya. Akibatnya, gereja itu tidak digunakan untuk sementara. Untuk perbaikannya diputuskan bersama bahwa setiap keluarga di paroki sebagai penyumbang dana dan bahan bangunan.    Pembicaraan antara pastor paroki dan umatnya perihal perbaikan itu pada akhirnya mengerucut pada dua tujuan yang akan dicapai bersama. Pertama ialah perbaikan fisik gereja secepat dan sebaik mungkin supaya umat tidak terlalu lama bertahan di tempat ibadat yang darurat. Tujuan kedua yang juga sama pentingnya yaitu pembangunan jemaat, khususnya persaudaraan dan kerja sama di antara mereka dirajut kembali setelah terjadi sejumlah friksi lantaran perbedaan pandangan dan salah paham di antara mereka.   Semakin perbaikan gereja itu menunjukkan kemajuan, semakin pula disadari bahwa pembangunan jemaat itu harus diberi lebih banyak konsentrasi. Kehidupan jemaat yang positif, sehat dan penuh persaudaraan tentu menjadi kondisi dasar untuk suksesnya pembangunan fisik gereja. Tentang persoalan friksi di antara umat, Pastor Paroki bersama umatnya mengusahakan adanya saling menasihati dan membina di antara mereka. Hal ini merupakan kebajikan yang dikembangkan juga oleh jemaat di Tesalonika seperti yang dikatakan dalam bacaan pertama.   Gereja lokal seperti paroki berorientasi kepada pemberdayaan jemaatnya dengan salah satu cirinya ialah kemandirian umat. Orientasi pastor sentris atau imam sebagai pusat sudah berubah menjadi umat sentris. Umat paroki yang mandiri dianggap mampu mengatasi persoalan-persoalan di antara mereka, dan salah satu cara penting untuk melakukan ini ialah dengan saling menasihati dan membina. Kata Santo Paulus, Allah menetapkan kita bukan untuk mengalami kemurkaan, melainkan untuk memperoleh keselamatan oleh Tuhan kita, Yesus Kristus.   Kemandirian sebagai satu jemaat, sangat perlu menghindari sifat menunggu untuk dilayani, atau mengharapkan datangnya bantuan. Mirip dengan mental pastor sentris ialah semangat santa klaus, di mana hadiah dan pemberian itu sangat dinantikan. Bisa jadi orang-orang berdoa dan berharap supaya mujizat-mujizat datang silih berganti. Jika hal ini yang dikejar dan didambakan, bisa jadi usaha untuk saling menasihati dan membina hanyalah omong kosong. Sesungguhnya sebagai orang beriman, bukan mujizat-mujizat yang kita kejar, tetapi karya-karya iman seseorang atau komunitas beriman yang dapat menghadirkan mujizat-mujizat.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ke dalam kuasa-Mu yang Allah, kami menaruh semua keinginan dan semangat kami, sehingga di dalam berkat-Mu kami dapat memperoleh suatu gaya hidup baru yaitu memperkuat persaudaraan dan kerja sama di antara kami umat-Mu. Bapa kami ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Laporan VOA - Voice of America | Bahasa Indonesia
Kacamata Realitas Tertambah Bantu Tunarungu Mengetahui Pembicaraan di Sekitarnya - Mei 22, 2023

Laporan VOA - Voice of America | Bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later May 21, 2023 2:06


Sebuah kacamata baru dengan teknologi realitas tertambah bisa membantu tunarungu mengetahui pembicaraan yang berlangsung di sekitarnya. Orang dengan gangguan pendengaran bisa melihat kata-kata yang diucapkan tertulis di layar kacamata secara waktu nyata.

Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, MA
Al - Adab Al - Mufrad #6: Melembutkan Pembicaraan Kepada Kedua Orang Tua - Ust Dr. Firanda Andirja

Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, MA

Play Episode Listen Later Apr 27, 2023 59:04


Serial Kajian Syarah Kitab Al-Adab Al-Mufrad

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan ke-2 masa Paskah, 17 April 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 16, 2023 7:56


Dibawakan oleh Agus Triyanto dan Sisilia Dwi Martanti dari Gereja Santo Yohanes Bosco, Paroki Danau Sunter, Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 4: 23-31; Mazmur tg 2: 1-3.4-6.7-9; Yohanes 3: 1-8 PENUH DENGAN ROH KUDUS   Renungan kita pada hari ini bertema: Penuh Dengan Roh Kudus. Percakapan Yesus dengan Nikodemus dalam Injil hari ini menghadirkan sebuah tantangan iman yang kita semua hadapi saat ini. Tantangannya ialah bagaimana iman kita diperbaharui sehingga kita dapat mengalami yang disebut dengan kelahiran kembali. Kita diharapkan melalui pencerahan oleh Yesus Kristus untuk memiliki pengertian yang benar, bahwa kelahiran kembali memang sangat perlu. Tetapi kelahiran kembali ini bukan secara biologis, yaitu kembali ke rahim ibu untuk kemudian terlahir kedua kalinya.   Pembicaraan itu sebenarnya ingin mengubah pemahaman biologis tentang kelahiran kembali menjadi kelahiran kembali dari air dan Roh. Kelahiran dari air merupakan suatu tindakan penghapusan dosa-dosa dan ini mengingatkan kita akan pembaptisan air Yordan yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis. Sedangkan kelahiran dari Roh ialah saat pembaptisan dalam Roh Kudus sehingga orang yang dibaptis sungguh-sungguh menjadi bagian dari Yesus Kristus. Kelahiran dari air dan Roh inilah yang kemudian menjadi sakramen pembaptisan di dalam Gereja yang kita miliki sampai sekarang.   Orang-orang yang dibaptis adalah mereka yang penuh dengan Roh Kudus. Jauh sebelum pembaptisan kita, para rasul berkumpul dan berdoa dalam nama Tuhan Yesus Kristus, mereka semua penuh dengan Roh Kudus. Hasilnya ialah mereka kemudian memberitakan Injil dengan berani. Kepenuhan Roh Kudus yang kita terima di dalam pembaptisan, kemudian diperkuat di dalam sakramen Penguatan atau Krisma. Karena pada prinsipnya, setiap orang yang sudah menerima sakramen ini dianggap memiliki kemampuan untuk memberitakan Injil dengan pengetahuannya, perkataannya, perbuatannya, dan hidupnya sendiri. Ia juga berani mempertahankan imannya itu meski tantangan dan halangan membuatnya ngeri dan takut.   Yang krusial dari kenyataan kepenuhan Roh Kudus ini ialah tentang pembaharuan iman. Persoalan Nikodemus itu adalah di masa lalu dan terkait pengalamannya, namun situasi kita sungguh beda. Tetapi tantangannya sama, yaitu iman yang kita dapatkan melalui inisiasi memang perlu selalu dibaharui. Doa syahadat yang kita doakan dengan rutin menegaskan pembaharuan pembaptisan kita. Ekaristi yang kita rayakan harian atau mingguan sebagai pembaharuan Komuni Pertama yang telah kita terima dulu. Berkat pengutusan yang selalu kita terima dalam perayaan-perayaan liturgis adalah pembaharuan sakramen Krisma yang sudah kita terima.    Setiap kali melakukan pembaharuan ini, pantas sekali untuk diingat dan disadari bahwa kita sesungguhnya penuh dengan Roh Kudus.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa yang kudus, semoga Roh-Mu menguatkan selalu iman kami supaya kami hidup selalu dituntun dan diterangi oleh iman itu. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa...   --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Radio Muhajir Project
Kajian Wanita 120. "PEMBICARAAN PARA PENDOSA DI HARI KIAMAT"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Mar 25, 2023 49:11


Bismillah, 120. PEMBICARAAN PARA PENDOSA DI HARI KIAMAT Kajian Wanita Kitab Al-Wabilush Shayyib Pasal: Penjelasan Tingkatan Ubudiyyah yang Paling Sempurna Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, يَوْمَ يُنفَخُ فِى ٱلصُّورِ ۚ وَنَحْشُرُ ٱلْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ زُرْقًا (yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru muram; يَتَخَٰفَتُونَ بَيْنَهُمْ إِن لَّبِثْتُمْ إِلَّا عَشْرًا Mereka berbisik-bisik di antara mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sepuluh (hari)" نَّحْنُ أَعْلَمُ بِمَا يَقُولُونَ إِذْ يَقُولُ أَمْثَلُهُمْ طَرِيقَةً إِن لَّبِثْتُمْ إِلَّا يَوْمًا Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan, ketika berkata orang yang paling lurus jalannya di antara mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia), melainkan hanyalah sehari saja". (QS. Thaha: 102-104) === Ikuti Kajian Serial Wabilush Shayyib via channel YouTube https://www.youtube.com/c/MuhammadNuzulDzikri/ insyaa Allah bersama:

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-3 Pra Paskah, 18 Maret 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 17, 2023 6:52


Dibawakan oleh Angelina Tanardi dari Gereja Kristus Raja, Paroki Katedral, Keuskupan Jayapura, Indonesia. Hosea 6: 1-6; Mazmur tg 51: 3-4.18-19.20-21a; Lukas 18: 9-14 TUHAN BERKENAN YANG RENDAH HATI Renungan kita pada hari ini bertema: Tuhan Berkenan Yang Rendah Hati. Sikap rendah hati ialah sebuah pegangan kebenaran tentang pandangan terhadap diri sendiri yang tidak lengkap atau sempurna, sehingga sangat memerlukan pihak lain untuk melengkapi. Sesama kita selalu berperan melengkapinya. Bagi orang beriman, pihak lain yang menjadi sumber semua pertolongan ialah Tuhan. Tuhan tahu betul anak-anak-Nya yang rendah hati dan sombong atau angkuh. Mereka yang rendah hati Ia lengkapi dengan berkat karunia untuk menutupi dan melengkapi yang kurang pada mereka. Mereka yang tinggi hati dan sombong atau angkuh jelas tidak memerlukan lagi sesuatu untuk melengkapi dirinya. Mereka sudah penuh dan memadai, sehingga yang diperlukan hanya pujian, hormat, ketenaran, kemasyhuran, dan nama baik yang mentereng. Penampilan dan penghayatan kerendahan hati yang berlawanan dengan kesombongan dapat dilihat dalam berbagai sisi kehidupan. Pembicaraan yang menggunakan bahasa dan pilihan kata-kata sudah cukup menandakan siapa yang rendah hati dan siapa yang sombong. Bahasa tubuh yang kita pakai, berpakaian, makanan atau minuman yang kita konsumsi, dan pergaulan di antara sesama merupakan contoh-contoh yang sangat nyata memperlihatkan seseorang itu tulus bersikap rendah hati atau sebaliknya tampak sombong. Bacaan liturgi kita pada hari ini menggambarkan aspek doa atau ungkapan iman kita. Di dalam berdoa dan berada di hadirat Tuhan seseorang dapat dipandang bersikap rendah hati atau sebaliknya sombong. Injil Lukas menampilkan profil kerendahan hati itu pada si pemungut cukai yang merasa punya hubungan dengan Tuhan. Tetapi hubungan itu sungguh telah rusak oleh dosa-dosanya sehingga isi doanya ialah merasa bersalah, menyesali, mengakui dosanya, dan memohon ampun. Di dalam kerendahan hatinya, ia tahu Tuhan yang maha kuasa berkenan mendengar, menerima, dan mengampuninya. Sebaliknya, profil kesombongan itu ada pada seorang Farisi yang tahu kalau ia punya hubungan dengan Tuhan, namun hubungan itu seperti orang-orang sebaya. Mereka seperti satu tingkat, yaitu sama-sama baik, indah, dan sempurna. Seperti orang sebaya, orang Farisi itu ungkapkan semua kualitasnya dengan niat supaya dipuji dan dihormati oleh Tuhan yang dianggapnya setingkat dengannya. Yesus mengatakan bahwa sikap sombong seperti ini jelas tidak berkenan kepada Tuhan dan tidak mendapatkan belas kasih-Nya. Kunci untuk menjadi rendah hati ialah seperti yang dikatakan oleh nubuat nabi Hosea: doa dan persembahan kita harus berupa cinta yang tulus kepada Tuhan, dan bukan cinta diri yang berlebihan. Marilah kita berdoa. Ya Allah maha kuasa, buatlah kami selalu rendah hati di dalam kata dan perbuatan kami tiap hari. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Nuhdaku
Nasoihul Ibad #8 Fadilah Menjaga Pembicaraan, Toma', Menyakiti Mak.12 Bab.4⁴ H.23

Nuhdaku

Play Episode Listen Later Feb 27, 2023 45:01


Tasawuf Dasar dari Hadits & Atsar

Kefas Indonesia
SELURUH PEMBICARAAN ALLAH

Kefas Indonesia

Play Episode Listen Later Jan 4, 2023 3:05


Ibrani 1:2 “maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.”

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Minggu Biasa ke-31, 30 Oktober 2022

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 29, 2022 10:30


Dibawakan oleh Hendry, Rini, Tirto dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kebijaksanaan 11: 22 - 12: 2; Mazmur tg 145: 1-2.8-9.10-11.13cd-14; 2Tesalonika 1: 11 - 2: 2; Lukas 19: 1-10 TUHAN, JANGAN MEMPERHITUNGKAN DOSA KAMI Tema renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-31 ini ialah: Tuhan, Jangan Memperhitungkan Dosa Kami. Di dalam "Doa Damai" sebelum penyambutan Komuni dalam perayaan Ekaristi, kalimat ini diucapkan oleh imam. Ungkapan ini merupakan perintah Yesus Kristus kepada kita untuk hidup damai, yang berbunyi, "Tuhan Yesus Kristus, jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu..." Doa ini memohon sebuah tindakan yang sesungguhnya hanya Tuhan yang dapat melakukan dengan sempurna. Permohonannya ialah supaya Tuhan membebaskan kita dari dosa-dosa dan mengampuni kita. Yang dilakukan Tuhan ini tentu tidak sama dengan yang dilakukan manusia. Tuhan dengan segala kuasa dan kerahiman-Nya, tidak memperhatikan dosa-dosa kita karena Ia menggunakan kasih-Nya yang begitu besar. Dengan kasih itu, dosa-dosa dalam jumlah dan kualitasnya betapa pun hebatnya, akan hancur dan lebur. Tindakan Tuhan itu selalu kita namakan sebagai pengampunan, penebusan dan penyelamatan. Sedangkan kita sebagai manusia mempunyai kecenderungan untuk menikmati dan melekat dengan dosa-dosa. Kita sengaja atau tidak sering berulang-ulang berdosa. Seseorang dapat berulang kali jatuh dalam dosa yang sama. Atau seorang lain sudah berdosa, dan karena tidak kuat mengatasinya, ia menyerah dan terus-menerus dalam dosa itu. Dosa atau kesalahan seseorang menjadi materi yang sangat menarik untuk digosipkan atau diributkan oleh sesamanya. Pembicaraan atau diskusi tentang dosa sesama tampaknya tidak menemukan ujungnya. Itu adalah contoh-contoh manusia selalu menghitung-hitung dosanya. Padahal ia dituntut mengikuti caranya Tuhan untuk menghentikan dan menghilangkan dosa yang berpotensi menyebar dan menjadi banyak. Caranya Tuhan tidak menghitung dosa-dosa ialah dengan perbuatan kasih, yang pada hari ini Ia tanamkan di dalam diri kita. Dengan kasih-Nya, Ia menyempurnakan kehendak kita untuk berbuat baik dan segala pekerjaan iman kita. Karena melalui kehendak yang sempurna, kita memiliki kekuatan untuk berhenti berdosa. Dengan kasih-Nya yang besar, Tuhan menyayangi kita semua sebagai milik-Nya, meskipun kita orang-orang berdosa. Jika orang-orang berdosa tidak disayangi, sebaiknya mereka tidak usah dipelihara dan dibiarkan hidup. Tuhan menegur dan membuka kesadaran mereka tentang dosa-dosa yang diperbuat, supaya pada saatnya mereka dapat kembali percaya kepada Tuhan. Dengan kasih-Nya juga, Tuhan datang untuk mengunjungi rumah kita, keluarga kita, dan diri kita masing-masing. Ia tidak perhitungkan dosa-dosa yang kita perbuat, yang bisa saja menjadi tembok penghambat, tetapi ia datang untuk membebaskan kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga dengan perayaan hari minggu ini kami disucikan dan dipenuhi rahmat-Mu. Ampunilah dosa-dosa kami, ya Tuhan. Bapa kami... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

DIALOG KARYA
“DIALOG KARYA” Podcast Bincang Alumni #2 : Be The Next Level Student

DIALOG KARYA

Play Episode Listen Later Oct 27, 2022 32:53


[Podcast Bincang Alumni #2 : Be The Next Level Student] Podcast kedua Bincang Alumni kali ini mengundang salah satu alumni Fakultas Hukum Unair yang merupakan mahasiswa berprestrasi, Shofy Suma, S.H., Pembicaraan santai ini akan membahas dan menjawab mengenai dunia perkuliahan baik secara akademis maupun non akademis, benefit yang akan didapat dari keaktifan saat kuliah, dan berbagai tips-tips yang berguna bagi para mahasiswa. Ingin tau obrolan lengkapnya? Yuk, simak dan temukan jawabannya pada podcast kita kali ini! Kementerian Hubungan Luar Universitas Airlangga

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Rabu pekan ke-26 masa biasa, 28 September 2022

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Sep 27, 2022 7:10


Dibawakan oleh Yuliana Manjung dan Monica Miselia dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Ayub 9: 1-12.14-16; Mazmur tg 88: 10bc-11.12-13.14-15; Lukas 9: 57-62 TEMPAT TERHORMAT Renungan kita pada hari ini bertema: Tempat Terhormat. Ada seorang Pastor Paroki yang sangat disayangi umatnya. Ia mendapat tempat di hati setiap umat Paroki. Setiap kali ia lewat, berdiri atau duduk, semua mata dan pandangan tertuju padanya. Umatnya ingin sekali mendengar dan mengetahui apa saja yang ditunjukkan dan dikatakan oleh gembala mereka. Pastor ini sungguh-sungguh menjadi pusat perhatian semua umat Paroki. Tempat di mana sang Pastor berada otomatis dianggap sebagai tempat yang spesial dan terhormat. Pada suatu ketika Pastor berkunjung ke sebuah kampung di mana dua lingkungan umat basis berada di kampung tersebut. Semua umat berkumpul dan menyiapkan diri untuk menyambut sang Pastor. Posisi tempat duduk sudah disiapkan dengan rapi dan bagus. Kursi untuk Pastor berada di tengah-tengah dan di depannya ada meja kecil. Pada saat Pastor tiba, ada beberapa orang muda menyambutnya dan menanyakan beberapa hal, lalu Pastor menjawabnya dengan antusias. Pembicaraan menjadi seru. Lalu semua orang di situ segera mengerti bahwa posisi tempat duduk dan meja yang sudah disiapkan, dipindahkan saja ke tempat di mana Pastor sedang berbicara dan berinteraksi dengan orang-orang muda tadi. Tempat terhormat kini ada di Pastor itu. Dalam bulan September ini kita memiliki kesempatan lebih banyak untuk mendalami kitab suci dan kita mengalami pribadi Yesus Kristus sendiri bertambah mendalam. Pada hari ini kita kembali mengenal diri Tuhan Yesus Kristus, yang mengajarkan kita tentang tempat terhormat di dalam Kerajaan-Nya. Tempat terhormat itu disediakan bagi orang-orang yang berhak dan layak menempatinya. Siapakah orang-orang yang berhak dan layak untuk menempati tempat terhormat tersebut? Ketika Anda menjadi tamu yang diundang oleh seseorang, Anda akan dipersilakan untuk duduk di tempat spesial, misalnya persis di samping tuan rumah yang mengundang. Seperti inilah Tuhan menyiapkan tempat yang persis bersama Dia, di dalam kerajaan surga, bagi orang-orang yang menjadi pilihan-Nya. Berada di dalam Dia dan bersama Dia menjadi tempat terhormat. Ada banyak kriteria untuk dapat memenuhi kelayakan dan hak penuh untuk duduk bersama Yesus. Salah satu syarat penting ialah yang ditunjukkan Yesus pada hari ini. Ia memanggil orang-orang yang dengan rela dan bebas ingin mengikuti Dia supaya mereka tidak membatasi dirinya dengan syarat apa pun. Untuk mendapatkan tempat bersama dan di dalam Dia, seseorang cukup saja menetapkan pilihan hatinya dengan sepenuh hati. Nasihat dari nabi Ayub tentang ini ialah begini: meskipun kita dianugerahi tempat terhormat di dalam Allah, kita tetap harus taat menjalankan kehendak-Nya, dan bukan mengikuti kehendak kita sendiri. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga firman-Mu ini menjadikan kami semakin rendah hati dan tulus. Salam Maria ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

Kajian Islam Ilmiah
Jangan Pernah Menjawab Pembicaraan Orang Yang Safih (Jahil)

Kajian Islam Ilmiah

Play Episode Listen Later Sep 4, 2022 4:56


Brand & Branding Bersama Pak Bi
IG LIVE bersama Coach Yuszak dengan Tema "Bagaimana Brand Melipat Gandakan Kekayaan Perusahaan"

Brand & Branding Bersama Pak Bi

Play Episode Listen Later Aug 1, 2022 77:14


Pembicaraan yang sangat seru bersama Pak Bi dengan Coach Yuszak mengenai Bagaimana Brand Melipat Gandakan Kekayaan Perusahaan, dengan moderator Mbak Febbyotty.

SiKutuBuku
Stop Oversharing di Media Sosial!

SiKutuBuku

Play Episode Listen Later Jul 8, 2022 10:07


Saya membahas kenapa suka banyak hal heboh di media sosial? Misalnya, kasus belakangan ini soal video Youtube yang berisi sekelompok wanita membahas pengalaman mereka menjalani FWB namun dikaitkan dengan edukasi seks. Atau pernyataan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat Rapat Kerja Nasional partainya soal tukang bakso yang dianggap tidak pantas. Mungkin hal ini ada kaitannya dengan fenomena oversharing, di mana kita membagikan informasi pribadi berlebihan kepada orang lain. Di sisi lain, mungkin saja kita masih sulit membedakan antara dunia nyata dan dunia maya. Pembicaraan yang sifatnya cukup konsumsi internal, sekarang dengan adanya media sosial, malah didorong untuk dikonsumsi ke publik. Tentu saja, hal ini bisa berbahaya, karena ketika sebuah konten disebar, maka semua orang dengan berbagai latar belakang dan pandangan hidup yang berbeda bisa membuka konten tersebut dan punya persepsinya masing-masing.

BEGINU
Tolak Tiga Periode untuk Stabilitas Politik

BEGINU

Play Episode Listen Later May 23, 2022 29:46


Savic Ali memegang peran penting di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sebagai ketua. Kiprahnya ini meluas kepada divisi teknologi dan informatika NU dengan membuat NU Online. Pembicaraan juga meluas kepada prinsip NU terhadap politik negeri. Savic juga mengutarakan pendapatnya atas isu kepemimpinan tiga periode dan pemunduran pemilu imbas pandemi Covid-19. Dengarkan kisah Savic Ali berikut ini! MEDIO by KG Media https://linktr.ee/Siniar Medio Saran & Kolaborasi: podcast@kgmedia.id

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Selasa pekan ke-4 Paskah, 10 Mei 2022

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 10, 2022 7:04


Dibawakan oleh Rini Sudarno dan Emilia Susana Ani Pamungkasih dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Villa Melati Mas, Keuskupan Agung Jakarta. Kisah Para Rasul 11: 19-26; Mazmur tg 87: 1-3.4-5.6-7; Yohanes 10: 22-30. DOMBA-DOMBA TERSEBAR, TETAPI TETAP SATU GEMBALA Renungan kita pada hari ini bertema: Domba-Domba Tersebar, Tetapi Tetap Satu Gembala. Ketika para gembala suka dengan bau semua dombanya, di situ terdapat kenyataan bahwa persekutuan umat Allah itu tersebar di mana-mana, dan semua itu harus menjadikan Kristus sebagai pusat hidup mereka. Yesus Kristus menjadi identitas mereka semua dan Ia tetap sebagai satu gembala utama. Identitas itu mulai definitif dengan dipakai nama Kristen pertama kali beberapa tahun setelah Kristus bangkit, atau lebih tepat setelah pertobatan Santo Paulus. Tokoh dan murid Tuhan terpandang yang bernama Barnabas bersama Paulus dan Gereja di Antiokhia pertama kali memakai identitas ini. Perlahan tapi meyakinkan, nama Kristen ini menyebar dari satu tempat ke tempat lain hingga mencapai ke pelosok dunia. Di seluruh dunia terdapat semua pengikut Kristus yang berbeda-beda. Menurut Santo Ignasius dari Antiokhia, yang pernah sebagai Uskup di kota itu, di mana terdapat satu persekutuan umat Kristen, entah di suatu tempat entah di suatu kota, dan mereka dipimpin oleh seorang Uskup atau gembala agung, persekutuan Kristen itu dinamakan Katolik. Keberadaan umat Katolik tampak di setiap pelosok bumi dan ketika setiap orang Katolik bertemu, entah di mana dan dalam konteks apa saja di muka bumi ini, selalu ada rasa bersatu, bersama dan terkoneksi satu sama lain. Mereka dapat menyambung hati mereka yang seiman. Misalnya, seorang Romo bercerita bahwa ketika sedang transit pesawat di Timur Tengah, ia sempat berkenalan dengan seorang dari Rusia yang beragama Katolik. Pembicaraan mereka berkembang menjadi sebuah pertemanan. Pria dari Rusia tersebut kemudian dengan rendah hati meminta pengakuan dosa dan berkat dari Romo. Ketika melihat seorang atlet membuat tanda salib saat berada di lapangan, para penonton di seluruh dunia segera membuat sebuah rasa ke-Katolikan dengan pemain tersebut. Ini merupakan beberapa contoh untuk memahami bahwa kata “Katolik” itu sangat universal dan mempersatukan. Tersebarnya para pengikut Kristus di mana saja di dunia ini, tidak mengurangi semangat persekutuan itu, tetapi justru menguatkan koneksi satu sama lain, karena Yesus Kristus sendiri sangat menjamin untuk menjaga persekutuan ini. Ada dua pernyataan Yesus hari ini yang sangat kuat maknanya, yaitu “Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku”. Ini adalah sebuah pengakuan kepemilikan Yesus atas para pengikut-Nya. Kedua ialah “Tak seorang pun yang dapat mengambil mereka dari tangan-Ku”. Yesus Kristus sangat menjamin, tersebarnya para pengikut di seluruh muka bumi dan Dia tetaplah satu gembala sejak saat itu. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus, kami para pengikut-Mu ingin tetap setia dan taat kepada-Mu, karena inilah kenyataan kami menjadi bersatu dan menjadi kuat. Tetaplah tinggal dan berada bersama kami, Tuhan Yesus. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 8 April 2022 - MendengarkanNya sepenuh hati

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Apr 7, 2022 6:54


"Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-saudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam. Di ruang atas, di mana kami berkumpul, dinyalakan banyak lampu. Seorang muda bernama Eutikhus duduk di jendela. Karena Paulus amat lama berbicara, orang muda itu tidak dapat menahan kantuknya. Akhirnya ia tertidur lelap dan jatuh dari tingkat ketiga ke bawah. Ketika ia diangkat orang, ia sudah mati. Tetapi Paulus turun ke bawah. Ia merebahkan diri ke atas orang muda itu, mendekapnya, dan berkata: "Jangan ribut, sebab ia masih hidup." (Kisah Para Rasul 20:7-10) Renungan: Sebagai persiapan menghadapi banjir musiman yang bakal tiba, gubernur di suatu propinsi bertanya kepada seorang Pastur tentang kemungkinan berapa banyak orang yang bisa tidur di gerejanya nanti jika gerejanya dipakai sebagai tempat pengungsian. Pasti pun menjawab, "Kalau di ibadah pada hari Minggu, biasanya sih yang tidur antara 30 sampai 50 orang, Pak." Memang ini hanyalah sebuah humor tetapi tidak sedikit orang yang menjadikan gereja sebagai tempat tidur yang nyaman. Demikian juga dengan Eutikhus yang tertidur pada saat mendengarkan khotbah Paulus. Usahanya untuk mendengarkan Paulus sampai larut malam jelas melampaui daya tahan Eutikhus yang sudah sangat lelah. Lukas penulis Kisah Para Rasul mencatat, ".... orang muda itu tidak dapat menahan kantuknya. Akhirnya ia tertidur lelap...." Ada beberapa hal yang dapat membuat Eutikhus ini tertidur. Pertama, saat itu sudah terlalu malam. Tetapi mengapa hanya dia saja yang mengantuk dan tertidur sedangkan yang lain tidak? Kedua, Paulus amat lama berbicara. Ada orang-orang yang bahkan menyalahkan Paulus. Tetapi jika kita perhatikan ini ini tidak benar karena setelah peristiwa Eutikhus, Paulus bahkan masih meneruskan kotbahnya sampai pagi dan orang-orang yang lain masih tetap mendengarkan. Ketiga, ia lelah bekerja sepanjang hari sehingga fisiknya tidak kuat untuk begadang semalam suntuk. Keempat, karena penerangan dalam ruangan itu memakai banyak lampu yang membuat udara dalam ruangan itu berasap dan pengap, ia lalu duduk di dekat jendela mencari angin segar. Tetapi justru ia mendapatkan angin yang sepoi-sepoi, sehingga membuatnya mengantuk dan tertidur. Karena itu perhatikanlah pada waktu mencari tempat duduk di dalam gereja, jauhilah sorotan angin AC dan orang yang selalu mengajak bicara pada waktu ibadah. Kelima, mungkin karena ia kurang rindu pada firman Tuhan! Pernahkah kita melihat orang yang tertidur bukan karena terlalu lama Pastur berkotbah, tetapi begitu Pastur naik ke mimbar ia sudah tertidur? Kejadian ini disebut sebagai "anchoring" atau "terjangkar". Pikiran orang tersebut sudah terjangkar atau terpaku kepada kondisi jika Pastur naik ke mimbar maka saat itulah jam tidur kita dimulai. Mengapa bisa terjadi hal seperti ini? Ini terjadi karena kebiasaan. Mulanya bisa saja disebabkan karena khotbah yang membosankan dan fisik yang capek, sehingga membuatnya tertidur. Tetapi jika hal ini terjadi berulang-ulang, maka tertidur di gereja ini akan menjadi kebiasaan. Begitu melihat Pastur naik ke mimbar, rasa kantuk mulai terasa. Begitu Pastur mulai berkhotbah, ia segera tertidur. Hal ini sama seperti "ingat beras ingat cosmos" hanya saja disini "ingat Pastur ingat tidur". Harus ada kemauan yang kuat untuk memprogram ulang kebiasaan tidak baik ini. Paksakan diri kita untuk mendengarkan firman Tuhan, jika kita berhasil memaksakan kebiasaan baik ini, maka kita tidak akan pernah tertidur lagi di gereja. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tolonglah aku agar dapat berkonsentrasi penuh saat beribadah kepada-Mu, khususnya saat mendengarkan firman-Mu. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-3 Prapaskah, 26 Maret 2022

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 26, 2022 7:00


Bacaan dibawakan oleh Veronica Shania Wuisang dan renungan dibawakan oleh Theresia Inggrid dari Sekolah Saint Peter di Paroki Kelapa Gading, Keuskupan Agung Jakarta. Hosea 6: 1-6; Mazmur tg 51: 3-4.18-19.20-21ab; Lukas 18: 9-14 TUHAN BERKENAN YANG RENDAH HATI Renungan kita pada hari ini bertema: Tuhan Berkenan Yang Rendah Hati. Sikap rendah hati ialah sebuah pegangan kebenaran tentang pandangan terhadap diri sendiri yang tidak lengkap atau sempurna, sehingga sangat memerlukan pihak lain untuk melengkapi. Sesama kita selalu berperan melengkapinya. Bagi orang beriman, pihak lain yang menjadi sumber semua pertolongan ialah Tuhan. Tuhan tahu betul anak-anak-Nya yang rendah hati dan sombong atau angkuh. Mereka yang rendah hati Ia lengkapi dengan berkat karunia untuk menutupi dan melengkapi yang kurang pada mereka. Mereka yang tinggi hati dan sombong atau angkuh jelas tidak memerlukan lagi sesuatu untuk melengkapi dirinya. Mereka sudah penuh dan memadai, sehingga yang diperlukan hanya pujian, hormat, ketenaran, kemasyhuran, dan nama baik yang mentereng. Penampilan dan penghayatan kerendahan hati yang berlawanan dengan kesombongan dapat dilihat dalam berbagai sisi kehidupan. Pembicaraan yang menggunakan bahasa dan pilihan kata-kata sudah cukup menandakan siapa yang rendah hati dan siapa yang sombong. Bahasa tubuh yang kita pakai, berpakaian, makanan atau minuman yang kita konsumsi, dan pergaulan di antara sesama merupakan contoh-contoh yang sangat nyata memperlihatkan seseorang itu tulus bersikap rendah hati atau sebaliknya tampak sombong. Bacaan liturgi kita pada hari ini menggambarkan aspek doa atau ungkapan iman kita. Di dalam berdoa dan berada di hadirat Tuhan seseorang dapat dipandang bersikap rendah hati atau sebaliknya sombong. Injil Lukas menampilkan profil kerendahan hati itu pada si pemungut cukai yang merasa punya hubungan dengan Tuhan. Tetapi hubungan itu sungguh telah rusak oleh dosa-dosanya sehingga isi doanya ialah merasa bersalah, menyesali, mengakui dosanya, dan memohon ampun. Di dalam kerendahan hatinya, ia tahu Tuhan yang maha kuasa berkenan mendengar, menerima, dan mengampuninya. Sebaliknya, profil kesombongan itu ada pada seorang Farisi yang tahu kalau ia punya hubungan dengan Tuhan, namun hubungan itu seperti orang-orang sebaya. Mereka seperti satu tingkat, yaitu sama-sama baik, indah, dan sempurna. Seperti orang sebaya, orang Farisi itu ungkapkan semua kualitasnya dengan niat supaya dipuji dan dihormati oleh Tuhan yang dianggapnya setingkat dengannya. Yesus mengatakan bahwa sikap sombong seperti ini jelas tidak berkenan kepada Tuhan dan tidak mendapatkan belas kasih-Nya. Kunci untuk menjadi rendah hati ialah seperti yang dikatakan oleh nubuat nabi Hosea: doa dan persembahan kita harus berupa cinta yang tulus kepada Tuhan, dan bukan cinta diri yang berlebihan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa … Ya Allah maha kuasa, buatlah kami selalu rendah hati di dalam kata dan perbuatan kami. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

Jadi Dewasa 101
8 Hal yang Dihindari dalam Menjaga Perasaan Cinta Diri

Jadi Dewasa 101

Play Episode Listen Later Mar 21, 2022 51:45


Pembicaraan asik dari Salsa dan Stella Kusumawardhani (Economic Research Lead at Tenggara Strategics), tentang hal apa yang dapat dihindarin untuk menjaga perasaan cinta diri kita. Selamat mendengarkan!

CERIA
#RUANGCERITA Zodiak? Percaya nggak percaya!

CERIA

Play Episode Listen Later Dec 1, 2021 39:57


Pembicaraan mengenai Zodiak sudah sangat lumrah bahkan ada yang menjadikannya kriteria untuk mendapatkan pasangan, memilih circle pertemanan dan berbagai hal lainnya. --- Support this podcast: https://anchor.fm/podcastnewceria/support

Kefas Indonesia
PEMBICARAAN TUHAN ADALAH MELALUI HATI NURANI

Kefas Indonesia

Play Episode Listen Later Oct 22, 2021 2:32


1 Timotius 1:19 ”Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka,”

Rame Rame Diskusi
Special Report GP999 Eps 8 : Adidaya China & Dilema Poligami

Rame Rame Diskusi

Play Episode Listen Later Sep 30, 2021 94:24


Tenang kawan kawan, walau judulnya seperti di atas, kami masih ngomongin GP999 kok. Pembicaraan kami kali ini berkisar pada hasil eliminasi tahap 2, creation mission, dan juga ekspektasi kita untuk kedepannya. Penasaran bagaimana pembicaraan kami bisa sampai ke topik yang ada di judul ? Langsung dengerin aja. Mari kita ribet rame rame !!!!!! Kalian bisa temui RRD di Twitter | Instagram | YouTube | Discord Support kita via Trakteer RRD Podcast: Rame Rame Diskusi | Rasa Rasanya Digangguin Business Inquiries: republikrakyatdelusi@gmail.com

AAT (Anak Anak Tongkrongan)
Pembicaraan random 3

AAT (Anak Anak Tongkrongan)

Play Episode Listen Later Sep 11, 2021 59:59


Dengerin aja lah

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Selasa pekan biasa ke-22, 31 Agustus 2021

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Aug 30, 2021 7:38


Bacaan dibawakan oleh Esther Kotan dan renungan dibawakan oleh Suster Mery Grace, CB dari Gereja Santa Maria Banu, Paroki Lewoleba-Lembata, Keuskupan Larantuka di NTT. 1 Tesalonika 5: 1-6.9-11; Mazmur tg 27: 1.4.13-14; Lukas 4: 31-37 SALING MENASIHATI DAN MEMBINA Tema renungan kita pada hari ini bertema: Saling Menasihati dan Membina. Gempa bumi yang terjadi beberapa waktu lalu telah merusak sekitar 50 persen gedung gereja Paroki yang memiliki jumlah umat lima ribuan orang. Akibatnya, gereja itu terpaksa tidak digunakan untuk sementara. Untuk perbaikannya diputuskan bersama bahwa setiap keluarga di paroki sebagai penyumbang dana dan bahan bangunan. Pembicaraan antara pastor paroki dan umatnya perihal perbaikan itu pada akhirnya mengerucut pada dua tujuan yang akan dicapai bersama. Pertama ialah perbaikan fisik gereja secepat dan sebaik mungkin supaya umat tidak terlalu lama bertahan di tempat ibadat yang darurat. Tujuan kedua yang sama pentingnya yaitu pembangunan jemaat, khususnya persaudaraan dan kerja sama di antara mereka dirajut kembali setelah terjadi sejumlah friksi lantaran perbedaan pandangan dan salah paham di antara mereka, terutama menyangkut swadaya umat atau tidak untuk perbaikan Gereja. Semakin perbaikan gereja itu menunjukkan kemajuan, semakin pula disadari bahwa pembangunan jemaat itu harus diberi lebih banyak perhatiannya. Kehidupan jemaat yang positif, sehat dan penuh persaudaraan tentu menjadi kondisi dasar untuk suksesnya pembangunan fisik gereja. Tentang persoalan friksi di antara umat, Pastor Paroki bersama umatnya mengusahakan adanya saling menasihati dan membina di antara mereka. Hal ini merupakan kebaikan yang dikembangkan juga oleh jemaat di Tesalonika seperti yang dikatakan dalam bacaan pertama. Gereja lokal seperti paroki berorientasi kepada pemberdayaan jemaatnya dengan salah satu cirinya ialah kemandirian umat. Kebiasaan pastor sentris atau imam sebagai pusat sudah berubah menjadi umat sentris. Umat paroki yang mandiri dianggap mampu mengatasi persoalan-persoalan di antara mereka, dan salah satu cara penting untuk melakukan ini ialah dengan saling menasihati dan membina. Kata Santo Paulus, Allah menetapkan kita bukan untuk mengalami kemurkaan, melainkan untuk memperoleh keselamatan oleh Tuhan kita, Yesus Kristus. Kemandirian sebagai satu jemaat, sangat perlu menghindari sifat menunggu untuk dilayani, atau mengharapkan datangnya bantuan. Mirip dengan mental pastor sentris ialah semangat “santa klaus”, di mana hadiah dan pemberian itu sangat dinantikan. Bisa jadi orang-orang berdoa dan berharap supaya mujisat-mujisat datang silih berganti. Jika hal ini yang dikejar dan didambakan, bisa jadi usaha untuk saling menasihati dan membina hanya sebagai omong kosong. Sesungguhnya sebagai orang beriman, bukan mujisat-mujisat yang kita kejar, tetapi karya-karya iman seseorang atau komunitas beriman yang dapat menghadirkan mujisat-mujisat. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ke dalam kuasa-Mu yang Allah, kami menaruh semua keinginan dan semangat kami, sehingga di dalam berkat-Mu kami dapat memperoleh suatu gaya hidup baru yaitu memperkuat persaudaraan dan kerja sama di antara kami umat-Mu. Salam Maria penuh rahmat... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

Narasipostmedia
Hukum, Jangan Tebang Pilih!

Narasipostmedia

Play Episode Listen Later Jul 25, 2021 7:16


Hukum, Jangan Tebang Pilih! Oleh. Ana Nazahah (Kontributor Tetap Narasi.post.com) Voice Over Talent : Yeni M NarasiPost.Com-Masyarakat Indonesia kini ramai dengan berita penangkapan Nia Ramadhani (NR) dan suaminya Ardi Bakrie (AB), yang dikenal sebagai publik figur di tanah air. Pembicaraan warganet terfokus pada bagaimana negara akan memberikan sanksi. Apakah NR dan AB akan disanksi tegas atau malah hanya sebatas direhabilitasi? Kendati Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Hengki Haryadi, mengatakan sekalipun NR dan AB menjalani rehabilitasi, proses hukum tetap berjalan. Namun, rakyat tetap merasa harus mengawal kebijakan hukum di negeri ini agar tidak seperti pisau dapur yang tumpul ke atas, sementara tajam ke bawah. Kekhawatiran rakyat bukan tanpa alasan, mengingat hukum tebang pilih yang sering terjadi di negeri ini. Sebut saja, seperti kasus Wisma Atlet, Hambalang, Century, dan kasus mafia pajak, serta banyak lagi. Kasus-kasus ini telah mempertontonkan ketidakadilan dan tebang pilih dalam penegakan hukum. Dan hanya mampu menyeret kalangan teri. Rakyat tentunya berharap agar negara mampu adil dalam penegakan hukum di negeri ini. Sekalipun yang bersalah memiliki privilage atau kedudukan sosial yang lebih tinggi. Tetap saja, hukum seharusnya dihargai dan tidak mudah dibeli. Jika hukum tak diindahkan, apalagi oleh petinggi negeri. Pun penegak hukum yang kehilangan kepercayaan umat, akibat mempermainkan hukum, maka jangan salahkan umat jika mencurigai dan bersikap apatis terhadap kebijakan yang diterapkan di negeri ini. Jika hukum tidak lagi menyelesaikan masalah, dan malah menimbulkan masalah baru berupa ketidak-adilan, bukankah kita wajib curiga. Bisa saja yang bermasalah bukan hanya penegak hukumnya, namun juga sistem hukum itu sendiri? Naskah Selengkapnya : https://narasipost.com/2021/07/19/hukum-jangan-tebang-pilih/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on : instagram : http://instagram.com/narasipost Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter : Http://twitter.com/narasipost

Nuhdaku
Muhawaroh 2 #21 Pelajaran 21 ; Pembicaraan melalui Telphon

Nuhdaku

Play Episode Listen Later Jul 18, 2021 11:58


Belajar bahasa arab di Pst Nuhda oleh H. Syarif

A-Fair on Air
ACTUARIAL SCIENCE 102.5: Berprestasi di Aktuaria? Gimana Caranya?

A-Fair on Air

Play Episode Listen Later Jul 16, 2021 43:45


Halo sobat A-Fair! Setelah di podcast sebelumnya kita udah membahas seputar suka duka kuliah di Aktuaria, kali ini kita kedatangan salah satu mahasiswa Aktuaria yang sukses dalam meraih prestasi, yaitu Agus. Pembicaraan kali ini juga bakal dipandu sama Gaby yang tentunya gak kalah keren, nih! Penasaran pembahasan di antara 2 orang keren ini? Yuk, langsung check it out!

Nuhdaku
Muhawaroh 1 #12 Pel.14 Pembicaraan di telephon

Nuhdaku

Play Episode Listen Later Jun 12, 2021 11:00


Bhs Arab

SiKutuBuku
Seni Memulai Pembicaraan | The Fine Art of Small Talk

SiKutuBuku

Play Episode Listen Later May 16, 2021 8:36


Saya membahas buku The Fine Art of Small Talk karya Debra Fine. Buku ini membahas bagaimana cara menjadi ahli dalam memulai, melanjutkan, dan mengakhiri percakapan dengan siapa pun, tidak peduli apakah kamu orang yang pemalu atau bukan. Meskipun sebagian orang menganggap obrolan ringan sebagai percakapan yang tidak berguna, namun hal ini ternyata perlu untuk membangun hubungan, mengembangkan persahabatan, romansa, dan koneksi bisnis. --- Support this podcast: https://anchor.fm/si-kutu-buku/support

Celoteh Senna
Main Catur

Celoteh Senna

Play Episode Listen Later Apr 30, 2021 23:29


Pembicaraan tentang cara main catur, film tentang pecatur, dan juga tentang sekolah online.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan ke-2 Paskah, 12 April 2021

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 12, 2021 9:12


Bacaan dan renungan Sabda Tuhan dibawakan oleh Veronika Genua, dari Gereja St. Martinus, Paroki Roworeke, Keuskupan Agung Ende di Flores. Kisah Para Rasul 4: 23-31; Mazmur tg 2: 1-3.4-6.7-9; Yohanes 3: 1-8. PENUH DENGAN ROH KUDUS Renungan kita pada hari ini bertema: Penuh Dengan Roh Kudus. Percakapan Yesus dengan Nikodemus dalam Injil hari ini menghadirkan sebuah tantangan iman yang kita semua hadapi saat ini. Tantangannya ialah bagaimana iman kita diperbaharui sehingga kita dapat mengalami yang disebut dengan kelahiran kembali. Kita diharapkan melalui pencerahan oleh Yesus Kristus untuk memiliki pengertian yang benar, kalau kelahiran kembali memang sangat perlu. Tetapi kelahiran kembali ini bukan secara biologis, yaitu kembali ke rahim ibu untuk kemudian terlahir untuk kedua kalinya. Pembicaraan itu sebenarnya ingin mengubah pemahaman biologis tentang kelahiran kembali menjadi kelahiran kembali dari air dan Roh. Kelahiran dari air merupakan suatu tindakan penghapusan dosa-dosa dan ini mengingatkan kita akan pembaptisan air Yordan yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis. Sedangkan kelahiran dari Roh ialah saat pembaptisan dalam Roh Kudus sehingga orang yang dibaptis sungguh-sungguh menjadi bagian dari Yesus Kristus. Kelahiran dari air dan Roh inilah yang kemudian menjadi sakramen pembaptisan di dalam Gereja yang kita miliki sampai sekarang. Orang-orang yang dibaptis adalah mereka yang penuh dengan Roh Kudus. Jauh sebelum pembaptisan kita, para rasul berkumpul dan berdoa dalam nama Tuhan Yesus Kristus, mereka semua penuh dengan Roh Kudus. Hasilnya ialah mereka kemudian memberitakan Injil dengan berani. Kepenuhan Roh Kudus yang kita terima di dalam pembaptisan, kemudian diperkuat atau di-confirm di dalam sakramen Krisma. Karena pada prinsipnya, setiap orang yang sudah menerima sakramen ini dianggap memiliki kemampuan untuk memberitakan Injil dengan pengetahuannya, perkataannya, perbuatannya, dan hidupnya sendiri. Ia juga berani mempertahankan imannya itu meski tantangan dan halangan membuatnya ngeri dan takut. Yang krusial dari kenyataan kepenuhan Roh Kudus ini ialah tentang pembaharuan iman. Persoalan Nikodemus itu adalah di masa lalu dan terkait pengalamannya, namun situasi kita sudah berbeda. Tetapi tantangannya sama, yaitu iman yang kita peroleh melalui inisiasi memang perlu selalu dibaharui. Doa syahadat yang kita doakan dengan rutin menegaskan pembaharuan pembaptisan kita. Ekaristi yang kita rayakan harian atau mingguan sebagai pembaharuan Komuni Pertama yang telah kita terima dulu. Berkat pengutusan yang selalu kita terima dalam perayaan-perayaan liturgis adalah pembaharuan sakramen Krisma yang sudah kita terima. Setiap kali melakukan pembaharuan ini, pantas sekali untuk diingat dan disadari bahwa kita sesungguhnya penuh dengan Roh Kudus. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa yang kudus, semoga Roh-Mu memperkuatkan selalu iman kami. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

AAT (Anak Anak Tongkrongan)
Pembicaraan Random 2

AAT (Anak Anak Tongkrongan)

Play Episode Listen Later Mar 19, 2021 47:40


Pokoknya lucu dah

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ketiga Pra Paskah, 13 Maret 2021

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 12, 2021 8:36


Bacaan dibawakan oleh Yuliana dan renungan dibawakan oleh Eduardus Bala (pasutri dari Gereja Santo Arnoldus Jansen, Paroki Tanjung Isuy, Keuskupan Agung Samarinda). Hosea 6: 1-6; Mazmur tg 51: 3-4.18-19.20-21ab; Lukas 18: 9-14. TUHAN BERKENAN YANG RENDAH HATI Renungan kita pada hari ini bertema: Tuhan Berkenan Yang Rendah Hati. Sikap rendah hati ialah sebuah pegangan kebenaran tentang pandangan terhadap diri sendiri yang tidak lengkap atau sempurna, sehingga sangat memerlukan pihak lain untuk melengkapi. Sesama kita selalu berperan melengkapinya. Bagi orang beriman, pihak lain yang menjadi sumber semua pertolongan ialah Tuhan. Tuhan sangat mengetahui anak-anak-Nya yang rendah hati dan sombong atau angkuh. Mereka yang rendah hati Ia lengkapi dengan berkat karunia untuk menutupi dan melengkapi yang kurang pada mereka. Mereka yang tinggi hati atau sombong atau angkuh jelas tidak memerlukan lagi sesuatu untuk melengkapi dirinya. Mereka sudah penuh dan memadai, sehingga yang diperlukan hanya pujian, hormat, ketenaran, kemasyhuran, dan nama baik yang mentereng. Penampilan dan penghayatan kerendahan hati yang berlawanan dengan kesombongan dapat dilihat dalam berbagai sisi kehidupan. Pembicaraan yang menggunakan bahasa dan pilihan kata-kata sudah cukup menandakan siapa yang rendah hati dan siapa yang sombong. Bahasa tubuh yang kita pakai, berpakaian, makanan atau minuman yang kita konsumsi, dan pergaulan di antara sesama, merupakan contoh-contoh yang sangat nyata memperlihatkan seseorang itu tulus bersikap rendah hati atau sebaliknya orang sombong. Bacaan liturgi kita pada hari ini menggambarkan aspek doa atau ungkapan iman kita. Di dalam berdoa dan berada di hadirat Tuhan seseorang dapat dipandang bersikap rendah hati atau sebaliknya sombong. Injil Lukas menampilkan profil kerendahan hati itu pada si pemungut cukai yang merasa punya hubungan dengan Tuhan. Tetapi hubungan itu sungguh telah rusak oleh dosa-dosanya sehingga isi doanya ialah merasa bersalah, menyesali, mengakui dosanya, dan memohon ampun. Di dalam kerendahan hatinya, ia tahu Tuhan yang maha kuasa berkenan mendengar, menerima, dan mengampuninya. Sebaliknya, profil kesombongan itu ada pada seorang Farisi yang sadar kalau ia punya hubungan dengan Tuhan, namun hubungan itu seperti orang-orang sebaya. Mereka seperti satu tingkat, yaitu sama-sama baik, indah, dan sempurna. Seperti orang sebaya, orang Farisi itu ungkapkan semua kualitasnya dengan niat supaya dipuji dan dihormati oleh Tuhan yang dianggapnya setingkat dengannya. Yesus mengatakan bahwa sikap sombong seperti ini jelas tidak berkenan kepada Tuhan dan tidak mendapatkan belas kasih-Nya. Kunci untuk menjadi rendah hati ialah seperti yang dikatakan oleh nubuat nabi Hosea: doa dan persembahan kita harus berupa cinta yang tulus kepada Tuhan, dan bukan cinta diri yang berlebihan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa… Ya Allah, buatlah kami selalu rendah hati di dalam kata dan perbuatan kami setiap hari. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

Questioning Fantasy
20-Mencari Jodoh Ideal

Questioning Fantasy

Play Episode Listen Later Mar 8, 2021 120:48


Pembicaraan pencarian Jodoh Ideal Dengan Mas Adam, Salah satu Pejuang Cinta terhebat di jamannya

AAT (Anak Anak Tongkrongan)
pembicaraan ramdom 1

AAT (Anak Anak Tongkrongan)

Play Episode Listen Later Mar 7, 2021 53:44


dengerin aja njing

Dimabuy Podcast
S02E08 - Educate Yourself, AGAIN! (Ask Erik Anything)

Dimabuy Podcast

Play Episode Listen Later Jan 28, 2021 50:47


Pembicaraan perihal LGBTQ silam sangat panas hingga kami pun memutuskan untuk mengundang Mas Erik lagi. Dimula dari sebuah fakta terkait meme yang sempat populer dulu "Why are you gay?" Mas Erik menjelaskan terkait ofensif tidaknya kata tersebut serta dampaknya terhadap awareness terkait LGBTQ. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan yang selalu berputar di kepala seperti ,"Gimana sih proses transformasi secara seksual?" atau "Kalau pipis masuk toilet cowok apa cewek?" kami juga bahas lho. Tak hanya pertanyaan konyol, pertanyaan serius juga kami diskusikan dalam episode ini. Jadi, dengarkan sampai habis ya, Sobat Sobers! --- Send in a voice message: https://anchor.fm/dimabuy-podcast/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Minggu Biasa ke-2, 17 Januari 2021

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 16, 2021 11:12


Bacaan pertama dibawakan oleh Bruder Julio, SDB, bacaan kedua dibawakan oleh Bruder Joni, SDB (keduanya dari Komunitas Pembinaan SDB di Jakarta), bacaan Injil dan renungan dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB (KomSos SDB Indonesia di Jakarta). 1 Samuel 3: 3b-10.19; Mazmur Tg 40: 2.4ab.7-8a.8b-9.10; 1 Korintus 6: 13c-15a.17-20; Yohanes 1: 35-42. AKU DATANG MELAKUKAN KEHENDAK-MU Pada hari Minggu Biasa kedua masa biasa ini renungan kita bertema: Aku Datang Melakukan Kehendak-Mu. Teknologi merupakan perpanjangan atau perluasan perbuatan manusia, demikian kata sejumlah ahli komunikasi. Kita tak bisa melihat dan bertemu Paus Fransiskus tetapi televisi memperluas kemampuan mata, telinga, dan pikiran kita tentang Paus. Orang-orang di kampung dapat mengatasi rindunya dengan anggota keluarga di perantauan lewat panggilan video. Pernah ada orang dengan semangat meminta pengakuan dosa karena katanya sudah sekian lama tidak melakukannya. Kami sedang berbicara melalui telpon jarak jauh. Di akhir perbincangan sekitar 20-an menit itu ia meminta pengakuan dosa. Saya jelas menolaknya dan memintanya untuk datang bertemu langsung seorang imam di tempat pengakuan dosa. Saya tak menjelaskan dia tentang teknologi sebagai perpanjangan kebutuhannya melakukan pengakuan dosa itu. Hari ini firman Tuhan kepada kita tentang kesanggupan kita untuk melakukan kehendak Tuhan. Untuk mewujudkan itu kita hendaknya datang, bertemu dan mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan. Pembicaraan dan komunikasi terjadi antara yang berbicara dan mendengar dengan seluruh gerak tubuh yang menyertai. Mereka yang terlibat dalam pertemuan ini saling menyatakan komitmen, bahwa suatu kerja sama sepatutnya dijalankan atas nama sebuah kehendak dan kepentingan yang lebih besar, yaitu kehendak Tuhan. Perjumpaan, kedekatan, dan kebersamaan begini menciptakan relasi pribadi yang mengandalkan kehadiran secara nyata dan tanggung jawab untuk melaksanakan kehendak Tuhan. Panggilan Samuel menampilkan sebuah kehadiran nyata. Demikian juga partisipasi kita dalam satu tubuh Kristus dan kualitas iman yang benar dan suci sungguh menegaskan keterlibatan yang nyata. Kita dapat menyaksikan sampai detik ini bagaimana pertemuan online dan komunitas online, group-group elektronik dan media sosial tertentu dapat menjadi kriteria pokok untuk terjalin suatu persekutuan antar pribadi yang berdasarkan cinta, persaudaraan, pembinaan, panggilan hidup, dan pertumbuhan iman. Yang terbukti nyata ialah persekutuan yang sudah stabil seperti cinta pria-wanita, perkawinan, keluarga, sekolah, Gereja, pendidikan iman dan seterusnya. Di situlah sangat terasa sebuah komitmen panggilan yang berbunyi: aku datang untuk melakukan kehendak Tuhan. Meskipun teknologi informasi penting untuk komunikasi dan membangun relasi, itu bukan tujuannya yang terakhir. Ia berperan sebagai alat yang membantu kita menjalankan kehendak Tuhan. Dan kehendak Tuhan itu ialah menjadi serupa dengan Yesus Kristus di dalam dunia . Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus, penuhilah kami dengan Roh-Mu supaya kami bersemangat selalu untuk datang dan melihat diri-Mu secara nyata dan pasti, bahwa Engkau adalah Tuhan dan Guru kami. Bapa kami... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

D'POD NGOPI
Perbedaan Property syariah dan property konvensional.

D'POD NGOPI

Play Episode Listen Later Jan 13, 2021 44:22


Pembicaraan seru bersama Narasumber saya hari ini mba Yuni dari Griyahalal.com salah satu pelaku bisnis industri property syariah yang sudah 7 tahun berdiri.

Black Talks
Keseruan di Balik Scene Balap Vespa 2 tak vs 4 tak | BlackTalks - S1 • E14

Black Talks

Play Episode Listen Later Dec 17, 2020 51:17


BlackTalks sudah bergulir hingga episode 14 saat ini dan kali ini tamu pembicaraan datang dari bengkel Vespa legendaries Tepepa Performance dan Seventeen Garage. Namun bukan sembarang bengkel Vespa, dua bengkel ini memiliki divisi khusus bidang balap yang saat ini cukup digemari. Pembicaraan akan berputar dari keingintahuan mengenai dunia balap Vespa 2 tak dan 4 tak. Mulai dari sistem kejuaraannya, modi&kasi mesin yang dilakukan, suku cadang hingga legalitasnya di Indonesia. Seper( biasa sang pemimpin, Boy Prabowo akan mengupas semuanya bagi Blackpals semua, terutama penggemar skuter ikonik ini. https://youtu.be/MP4BnRwSk1M Facebook https://www.facebook.com/blackxperience/ Twitter https://twitter.com/blackxperience/ Instagram https://www.instagram.com/blackxperience/

Black Talks
E-bike Indonesia, Gowes Ngebut Tanpa Regulasi | BlackTalks - S1 • E9

Black Talks

Play Episode Listen Later Nov 29, 2020 59:10


Demam sepeda di Indonesia masih mengambang walau kini mulai menurun. Walaupun begitu hobi yang satu ini tak berhenti pergerakannya ke arah lain, salah satunya adalah e-bike atau sepeda listrik. Nah, Blacktalks kali ini membahas mengenai perkembangan e-bike di Indonesia dan regulasi yang ternyata masih goyang. Boy sang host tak sendirian, narasumber kali ini hadir Divo Gimbal dari komunitas sepeda listrik Wild Rabbits dan Hendro Sutono dari KOSMIK, Komunitas Sepeda dan Motor Listrik Indonesia. Pembicaraan ini dipandang dari sisi pengguna, pengamat, dan juga dari sisi industri yang juga tidak bisa lepas serta tentunya sangat menarik untuk disimak. https://youtu.be/rwybGIVnBxk Facebook https://www.facebook.com/blackxperience/ Twitter https://twitter.com/blackxperience/ Instagram https://www.instagram.com/blackxperience/

ONIX Podcast
SERSANNGOPI BANTUAN PEMERINTAH UNTUK GURU HONORER (25.11.2020)

ONIX Podcast

Play Episode Listen Later Nov 25, 2020 37:15


Pembicaraan reguler saban Rabu pagi di #SERSANNGOPI guna membahas bantuan pemerintah untuk guru honorer. Menarik untuk disimak untuk memaknai serta menghargai jasa para guru, khususnya di Kota Balikpapan. Selamat hari jadi PGRI ke 75 tahun, 25 Nopember 2020.