Audio Sekolah Sabat Harian, produksi AWR Indonesia / Radio Advent Suara Pengharapan, berdasarkan pelajaran Sekolah Sabat yang dipublikasikan oleh pusat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia.
Peringatan yang diberikan kepada umat akhir zaman melalui kisah Sodom dan Gomora sangat jelas. Pada akhirnya, orang fasik juga akan dihancurkan oleh api, seperti yang digambarkan dengan sangat jelas dalam Wahyu 20.
Nuh "mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya".
Mereka yang terhilang menyebut Yesus sebagai "Anak Domba". Mereka tahu dan sadar bahwa "hari besar murka-Nya telah tiba”. Mereka terjebak dalam posisi putus asa: "Siapakah yang dapat bertahan?"
Tuhan mengarahkan berbagai peristiwa dengan cara yang cocok & sempurna dengan yang telah dinubuatkan Kristus & para nabi akan terjadi di akhir zaman. Kristus sebagai pusatnya, karena Ia harus menjadi landasan sekaligus tujuan akhir dari semua nubuatan.
Kristus menyuruh kita membawa Injil ke dunia. Ia membimbing & memberdayakan, tidak meninggalkan kita sendirian. Pekerjaan diarahkan dari Bait Suci surgawi. Kita diminta mengikuti tuntunan-Nya, tidak perlu menciptakan cara & metode baru.
Seruan kepada Tuhan untuk "menyinari kita dengan wajah-Nya, supaya jalan-Mu dikenal di bumi". Tuhan bermaksud agar kita memantulkan terang-Nya ke seluruh dunia. Tuhan ingin "jalan-Nya diketahui di bumi, keselamatan-Nya di antara segala bangsa"
Salah satu hal yang dikoreksi Tuhan dalam penghakiman adalah penyalahgunaan kekuasaan yang telah terjadi di dunia kita yang telah jatuh. Manusia yang jatuh tidak lagi hidup untuk orang lain, atau untuk kemuliaan Tuhan, tetapi untuk diri sendiri.
Kristus turun keatas Bukit Zaitun, tempat Ia naik ke surga. Kaki Kristus akan berjejak di Bukit Zaitun yang terbelah dua, menjadi lembah sangat besar. Yerusalem Baru dengan kemuliaan memesona turun dari surga, ketempat yang telah disucikan & dipersiapkan
Kita dapat bertahan dalam iman, terlepas dari kondisi planet kita, karena kita dapat mengetahui bahwa Tuhan tidak kehilangan kendali, dan bahwa Tuhan akan menepati janji-Nya. Segala sesuatunya akan berjalan baik bagi kita jika kita tetap setia.
Mazmur 46 dipenuhi dengan harapan dan janji bahwa, di tengah kehancuran, pencobaan, penderitaan dan peperangan yang kita hadapi, kita perlu bertahan, tetap dalam iman, berpegang teguh pada wahyu Tuhan, terutama di dalam Yesus di kayu salib.
Nubuatan membahas masalah-masalah kunci terkait dosa, penderitaan, penghakiman, pertempuran baik dan jahat, keadilan, ketidakadilan, penganiayaan, dan banyak lagi. Mazmur juga membahasnya secara mendalam, mengeksplorasi hampir setiap emosi manusia.
Mazmur Daud mencakup segala macam pengalaman, mulai dari dalamnya kesalahan yang disadari dan hukuman yang dijatuhkan oleh diri sendiri sampai kepada iman yang paling agung, dan hubungan yang amat luhur dengan Allah.
Setelah dia diampuni dan dibersihkan dari dosanya, Daud berjanji untuk mengajarkan jalan-Tuhan kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada Tuhan.
Dalam Mazmur 5, karya Daud, ia menarik perbedaan yang tajam antara mereka yang terhilang dan mereka yang telah ditebus.
Ia berfirman pula: 39;Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka
Setelah Anak Domba Allah ditetapkan di Gunung Sion, di Bait Suci, kita juga dapat hadir di sana, karena kebenaran dari Anak Domba yang sempurna, yang diperhitungkan kepada kita melalui iman.
Unsur-unsur dalam Mazmur dapat mendorong kita memahami apa yang telah Kristus lakukan untuk kita. Ada tema-tema perdamaian, keamanan, pujian, dan penghakiman.
Lucifer mulai memikirkan kemuliaannya sendiri, bukan kemuliaan Penciptanya. Lucifer dikatakan pernah berada di Eden; ras manusia juga pernah ada di Eden, tetapi berbeda dengan nasib iblis, umat manusia dipulihkan ke Firdaus melalui Kristus.
Bendera Yehuda adalah sosok singa, bendera Ruben mirip manusia atau kepala manusia, bendera Efraim sosok lembu, bendera Dan sosok Rajawali; keempat makhluk hidup yang bersatu dalam bentuk kerub dijelaskan oleh Yehezkiel.
Mahluk hidup ini disebut "kerub", dan dari penglihatan Yesaya tentang serafim, ditemukan bara api. Mereka memilki wajah makhluk hidup yang sama yang disebutkan dalam penglihatan Yohanes.
Alkitab menunjukkan bahwa Tuhan "menempatkan" kerub di sebelah timur Eden. Kerub dikaitkan dengan kehadiran Tuhan, khususnya takhta Tuhan. Dua kerub juga merupakan simbol pengharapan, janji, bahwa suatu hari nanti manusia akan dikembalikan ke Firdaus.
Setelah Yesaya mengetahui bahwa dosanya telah dibersihkan, baru dia berkata, "Ini aku, utuslah aku". Renungkan apakah diri kita, yang dosa-dosa kita telah dibersihkan oleh darah Yesus, dapat menanggapi seperti Yesaya, "Ini aku, utuslah aku".
Karakter kasih Tuhan, karakter penyangkalan diri dan pengorbanan diri Tuhan, bersinar lebih terang dari sebelumnya dalam rancangan asli Tuhan bagi umat manusia. melalui salib, karakter kasih Tuhan telah ditunjukkan dengan cara yang luar biasa.
Betapa buruknya dosa, betapa jatuhnya manusia. Hanya kematian Yesus, Tuhan sendiri, yang dapat menyelesaikan masalah dosa. Kristus rela turun kedalam penderitaan, demi menyelamatkan umat dari kebinasaan. "Singa dari suku Yehuda, telah menang"
Ketika kita secara langsung dihadapkan pada kelayakan Tuhan, kita akhirnya memahami situasi manusia, bahwa kita sepenuhnya tidak layak, dan kita membutuhkan Kristus sebagai Penebus kita.
Di Bait Suci ke-2, Yesus, penjelmaan Tuhan, menampakkan diri secara Pribadi, dalam daging & darah. Anak Allah melangkah keluar dari balik tabir, menjadi Anak Manusia sehingga kita dapat melihat wajah-Nya, mendengar suara-Nya, menyaksikan pekerjaan-Nya.
Yesus disalibkan pada hari Paskah, ini menunjukkan bahwa Yesus adalah “penggenapan” dari korban Anak Domba yang tidak bercela, kebenaran dan kemuliaan Tuhan.
Hewan korban memiliki peran penting, namun begitu korban sebenarnya dilakukan, maka hewan korban tidak lagi diperlukan. Peristiwa ini digenapi saat tabir antara Bilik yang Kudus dan Bilik yang Mahakudus di Bait Suci duniawi terbelah pada kematian Yesus.
Melalui darah yang tertumpah Habel memandang kepada korban yang akan datang, yaitu Kristus yang mati di atas salib Golgota; dan sambil berharap kepada penebusan yang diadakan di sana, Habel mempunyai bukti bahwa ia benar dan persembahannya diterima.
Yesus muncul tampak seperti anak domba yang disembelih, merupakan kunci penting untuk memahami seluruh episode nubuatan. Itu mengungkapkan Yesus sebagai Allah dengan kasih tak terbatas yang membuat pengorbanan tertinggi.
Semua pencapaian duniawi, seberapapun besarnya, seberapapun hebatnya, seberapapun menakjubkan dan mulianya, termasuk hal duniawi yang agung dan mulia, apa pun yang telah dan sedang anda capai, akan berubah menjadi abu, dan akhirnya dikalahkan selamanya.
Malaikat itu berseru nyaring, memegang buku kecil, kitab Daniel, terbuka pertama kali setelah banyak generasi. Malaikat itu satu kakinya di laut, kaki lain di bumi. Pekabaran ini untuk semua bangsa, yang tinggal di bumi & yang tinggal di laut kekafiran.
Bumi adalah tempat yang stabil, didirikan di atas pemerintahan Tuhan; Laut mewakili kekacauan bangsa-bangsa yang tidak stabil yang dibangun atas kesombongan manusia.
Penglihatan Daniel 7 sama seperti patung Nebukadnezar dari sudut pandang berbeda. Serangkaian bangsa muncul dari laut, akibat angin yang menggerakkan air. Mereka ada dalam perselisihan yang menyebabkan pergeseran kekuasaan terus-menerus antara mereka.
Daniel 2 memberikan gambaran panorama sejarah dunia hingga akhir zaman serta kebenaran penting yang dapat kita pelajari dari nubuatan yang menakjubkan ini.
Perintah peling pertama, yaitu perintah untuk tidak makan dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Tuhan benar ketika Tuhan memperingatkan umat-Nya tentang apa yang akan terjadi bila umat berpaling dari Tuhan dan memilih raja duniawi sebagai gantinya.
Kita semua berada dalam bahaya "mengesampingkan kesederhanaan kerendahan hati Kristus dan para rasul-NYA" demi kemegahan, kuasa, penghargaan, dan godaan dunia. Jika kita berpikir kita tidak berada dalam bahaya, kita sedang membodohi diri sendiri.
Tujuan akhir untuk mendirikan bangsa Israel adalah sama dengan tujuan Tuhan dalam mendirikan gereja, yaitu Tuhan rindu menggunakan umat-Nya untuk menarik orang-orang berdosa kepada Kristus.
Banyak bab tergelap dalam Sejarah Kristen adalah akibat dari gereja kompromi dengan dunia. Gereja bertahap mengadopsi banyak cara & metode kekafiran, sampai banyak umat percaya yang setia menjadi martir, dianggap ancaman terhadap institusi gereja-negara.