Audio Sekolah Sabat Harian, produksi AWR Indonesia / Radio Advent Suara Pengharapan, berdasarkan pelajaran Sekolah Sabat yang dipublikasikan oleh pusat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia.
Panggilan untuk menjadi kuat dan berani di sini tidak hanya berkaitan dengan semangat tempur atau strategi perang. Keberanian dan kekuatan diperlukan untuk tetap setia kepada Taurat dan petunjuk khususnya, yang mendasari perjanjian Israel dengan Yahwe.
Pada saat itu, Tanah Perjanjian adalah sebuah janji. Namun, Allah menyebutnya sebagai warisan bagi ahli waris janji-janji Allah.
Kitab Yosua memiliki empat bagian utama: Seberangi, Rebut, Bagi-bagi, Layani dengan setia patuhi hukum.
Yosua akan menyelesaikan pekerjaan yang semula diberikan kepada Musa. Yosua benar-benar menjadi Musa yang baru.
Kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, kemanapun engkau pergi. Tuhan membuka babak baru kehidupan bangsa Israel, dan Tuhan dapat melakukan hal sama dalam kehidupan kita.
Kemah Suci memang merupakan tempat pertemuan, tempat Allah dan manusia berkumpul bersama, menyatakan kebenaran agung terkait kematian dan pelayanan Kristus.
Allah dalam Perjanjian Lama, tinggal bersama Israel di Kemah Suci, di Sinai, di padang gurun, saat perjalanan ke Tanah Perjanjian. Kristus, mengambil tubuh kita ke dalam diri-Nya, menyatakan Ia berdiam bersama kita. Sungguh pengorbanan yang tak terduga!
Kehadiran Allah memenuhi Kemah Suci dan terlihat sebagai awan, kemuliaan Shekinah. Penyertaan Allah menuntun, Allah di dalam awan pada siang hari, dan Allah di dalam awan api pada malam hari.
Kemah Suci adalah tempat untuk menyembah Allah, memuji Dia, dan mengucap syukur. Penyembahan adalah tentang menjaga hubungan seseorang dengan Allah, yang mengundang orang-orang percaya ke dalam persekutuan itu.
Bahan berharga sangat banyak dibutuhkan untuk membangun Kemah Suci. Umat Allah memberi dengan murah hati, dari lubuk hati terdalam, sukarela, sukacita. Allah melalui Roh Kudus, memperlengkapi & memberdayakan umat-Nya membangun Kemah Suci secara akurat.
Sabat dan pekabarannya, baik dulu, maupun sekarang, selalu tentang Allah, yaitu siapa Allah dan karya Allah yang luar biasa. Sabat dan Bait Suci menunjuk ke arah yang sama: Kehadiran Allah dalam hidup kita.
Kemah Suci menunjukkan kedekatan Tuhan dengan manusia dan mengungkapkan kebenaran terbesar kepada mereka, yaitu bagaimana Tuhan menyelamatkan mereka yang datang kepada-Nya dengan iman.
Yesus berkata kepada para pengikut-Nya, "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga" Hanya orang-orang yang bersinar yang dapat menjadi agen perubahan.
Hanya ketika Musa memahami kebaikan dan kemurahan Allah, dan Musa benar-benar membuka diri kepada Allah karena keindahan karakter Allah, disitulah Musa diubahkan, dan wajahnya bersinar.
Keindahan karakter Allah terdapat dalam penyataan diri Allah yang menakjubkan. Ini adalah penjelasan yang paling penting tentang siapa Allah itu, karena karakter Allah harus dipahami dengan benar. Ini adalah benang emas yang ditenun di seluruh Alkitab
"Tunjukkanlah kemuliaan-Mu kepadaku," Musa memohon pada Tuhan. Dalam belas kasihan-Nya, Tuhan menjawab permohonan Musa, dan memperlihatkan kemuliaan-Nya dengan menunjukkan "kebaikan-Nya". Jadi kemuliaan Tuhan adalah kebaikan-Nya, yaitu karakter-Nya.
Doa khusus Musa:"beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau" Semakin Musa mengenal Tuhan, semakin ia tidak mengenal-Nya, dan dengan sepenuh hati ingin mengenal-Nya lebih baik lagi. Tuhan dengan rela mengabulkan keinginan Musa.
Tuhan meminta Musa untuk membangun Kemah Pertemuan yang letaknya di luar perkemahan Israel. Kemah Suci, dibangun dan terletak di tengah-tengah perkemahan. Dan Tuhan berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya.
Dalam setiap tahap perkembangan untuk bertumbuh dalam kasih karunia dan pengenalan akan Allah, kita dapat menjadi sempurna jika kita mengizinkan Allah membentuk kita menjadi pribadi yang Allah panggil, di dalam Kristus
Kita tidak boleh fokus pada diri sendiri, memuaskan keinginan pribadi, karena ini membawa kepada penyembahan berhala. Sebaliknya, perhatian harus tertuju kepada Allah dan kuasa-Nya. Allah memberi kekuatan, menuntun pada kehidupan yang baru dan menang.
Karena doa syafaat Musa bagi orang-orang berdosa dan kesediaannya untuk mengorbankan nyawanya sendiri bagi mereka, Musa benar-benar mencerminkan apa yang akan Kristus lakukan bagi kita semua.
Karena doa syafaat Musa bagi orang-orang berdosa dan kesediaannya untuk mengorbankan nyawanya sendiri bagi mereka, Musa benar-benar mencerminkan apa yang akan Kristus lakukan bagi kita semua.
Tuhan dengan tepat mengatakan bahwa mereka telah “rusak lakunya” yaitu "merusak diri mereka sendiri". Penyembahan berhala sangat berbahaya karena mengubah kepribadian kita, cara berpikir kita, kasih sayang kita, dan kehidupan sosial kita.
Tuhan dengan tepat mengatakan bahwa mereka telah “rusak lakunya” yaitu "merusak diri mereka sendiri". Penyembahan berhala sangat berbahaya karena mengubah kepribadian kita, cara berpikir kita, kasih sayang kita, dan kehidupan sosial kita.
Harun tidak mampu & gagal melakukan apa yang benar. Alih-alih memercayai Tuhan, Harun malah melemah di hadapan mayoritas, merasa takut akan keselamatan dirinya, gantinya berdiri teguh untuk kehormatan nama Tuhan, ia menyerah kepada tuntutan orang banyak.
Apa pun alasan dari kemurtadan yang mengerikan ini, ada pelajaran yang dapat kita ambil, tidak hanya tentang keberdosaan manusia tetapi juga tentang kasih Allah yang penuh kemurahan kepada manusia, terlepas dari keberdosaan mereka.
Pembenaran, pengudusan, dan penghakiman semuanya diajarkan di Bait Suci. Setiap korban binatang menunjuk pada kematian Yesus, pengampunan dosa, dan pada akhirnya penghapusan dosa. Terdapat juga hukum Allah, standar kebenaran.
Allah memberikan Roh kepada Bezalel, Aholiab dan banyak pengrajin lainnya. Diperlengkapi dengan keterampilan, pemahaman, dan pengetahuan baru tentang keahlian yang dibutuhkan, diberdayakan bekerja secara artistik pada Kemah Suci.
"Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka" (Kel. 25: 8). Allah ingin menunjukkan kepada umat secara nyata bahwa Dia memang menyertai umat-Nya, dan menyatakan kehadiran-Nya.
Musa kembali mendaki Sinai, ditemani 73 pemimpin Israel, dan mereka melihat Allah (teofani). Tragisnya, beberapa pemimpin kemudian jatuh dalam dosa & kehilangan nyawa. Walau memiliki pengalaman mendalam dengan Tuhan, mereka tidak diubahkan atau bertobat!
Ketika Tuhan memberkati kita, kita menjadi saluran berkat bagi orang lain. Fokusnya harus pada Tuhan, bukan diri kita. Melalui hubungan kita dengan-Nya, Tuhan memampukan kita mengikuti ajaran-Nya, penurutan kepada Firman-Nya.
Ketika Tuhan memberkati kita, kita menjadi saluran berkat bagi orang lain. Fokusnya harus pada Tuhan, bukan diri kita. Melalui hubungan kita dengan-Nya, Tuhan memampukan kita mengikuti ajaran-Nya, penurutan kepada Firman-Nya.
Juruselamat yang mulia akan mengirimkan pertolongan saat kita memerlukannya. Jalan menuju surga dikuduskan oleh jejak-jejak kaki-Nya. Setiap duri yang melukai kaki kita telah melukai kaki-Nya. Setiap salib kita, telah ditanggung-Nya.
Bukanlah tugas kita untuk membalas kejahatan. Berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.
Saat Khotbah di atas bukit, Yesus mengarahkan kembali kepada maksud & makna asli, memperbaiki penafsiran yang salah, berbicara menentang penafsiran para rabi saat itu, yang selama berabad-abad telah menyimpang dari tujuan awal hukum-hukum ini.
Malaikat Tuhan ini adalah Kristus, yang menuntun Israel, menaklukkan wilayah-wilayah, dan melindungi mereka. Kristus adalah Tiang Awan yang menuntun mereka di siang hari dan Tiang Api di malam hari.
Prinsip-prinsip hukum itu perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga Tuhan memberi mereka hukum tambahan, yang disebut "Hukum Perjanjian."
Hukum Allah menyatakan diri Allah, yaitu kebaikan, kasih, nilai-nilai, kebenaran, dan pengendalian Allah terhadap kejahatan. Sebagaimana hukum itu kudus dan adil, demikian pula Allah. Hukum membantu melindungi kita dari bahaya dan bencana.
Ketika kita menuruti hukum-hukum Allah karena kasih dan rasa syukur kepada-Nya karena keselamatan yang telah Dia anugerahkan secara cuma-cuma kepada kita, kita dapat mengalami kepenuhan hubungan yang menyelamatkan dengan Allah.
"Sepuluh perintah...adalah sepuluh janji." Hukum Taurat harus dipahami sebagai janji-janji dari Tuhan yang akan menuntun kita ke jalan yang benar sehingga Tuhan dapat melakukan hal-hal yang luar biasa bagi kita. Tetapi kita harus menurutinya.