Audio Sekolah Sabat Harian, produksi AWR Indonesia / Radio Advent Suara Pengharapan, berdasarkan pelajaran Sekolah Sabat yang dipublikasikan oleh pusat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia.
Tulah Mesir yang terakhir menimpa anak sulung. Ini adalah penghakiman Ilahi atas semua dewa Mesir dan semua keluarga yang menyembah dewa-dewa palsu, Semua dewa-dewi ini tidak berdaya dibandingkan dengan Tuhan yang hidup.
Satu keluarga harus menceritakan kepada keluarga lain tentang Allah, perbuatanNya yang ajaib, ajaran-Nya, untuk mewariskan pengetahuan Alkitab kepada generasi berikutnya. Menceritakan sama pentingnya bagi si pembicara dan juga bagi para pendengarnya.
Seluruh Injil dikaitkan dengan perayaan Paskah karena Injil menunjuk pada kebebasan dari perbudakan dan pergi ke Tanah Perjanjian, juga pengorbanan Yesus Kristus untuk dosa-dosa kita dan jasa-Nya diterapkan pada semua orang yang ditutupi oleh darah-Nya.
Tuhan memberi tahu bagaimana cara merayakan Paskah. Fokusnya adalah menyembah Tuhan yang akan menebus mereka. Kehancuran "melewati" rumah-rumah orang Israel yang tiang-tiang pintunya ditandai dengan darah anak domba, tanda kehidupan dan keselamatan.
Tuhan memberi peringatan tegas sebelum melaksanakan penghakiman atas Mesir, waktu tiga hari dalam kegelapan, untuk memikirkan yang terjadi dan maknanya. Kesempatan terakhir untuk melakukan hal yang benar.
Firaun dan para pejabatnya akan bertanggung jawab atas nasib banyak orang, baik untuk hidup atau mati. Sikapnya terhadap Allah Israel yang hidup tidak hanya akan menentukan masa depannya, tetapi juga masa depan bangsanya.
Umat Allah diizinkan mengalami penindasan kejam orang Mesir agar jangan tertipu oleh pengaruh penyembahan berhala yang keji. Allah telah memberikan kepada Firaun bukti paling nyata tentang kuasa Ilahi, tetapi raja itu dengan hati keras menolak.
Tak satu pun dewa-dewi Mesir dapat menghentikan penghakiman Tuhan. Para berhala itu tidak ada apa-apanya! Firaun tetap menolak tunduk pada Firman Tuhan: Biarkan bangsa itu pergi. Kecongkakan mendahului kehancuran, tinggi hati mendahului kejatuhan.
Dewi lalat & dewa bentuk kepala lalat, dewa sapi jantan & dewi bentuk kepala sapi, dewi sihir, dewi wabah, dewa penyembuhan, semua penyihir & dukun Mesir, tidak mampu dan tidak berdaya melawan Pencipta langit dan bumi.
Tulah pertama ditujukan kepada Hapi, dewa Sungai Nil. Tulah kedua kepada dewa katak, Heqet. Tulah ke-tiga ditujukan kepada dewa Geb, dewa bumi Mesir. Sepuluh tulah di Mesir tidak ditujukan kepada rakyat Mesir, tetapi kepada dewa-dewi mereka.
Dari lima tulah pertama, Firaun sendiri yang mengeraskan hatinya, dia yang memulai mengeraskan hatinya sendiri. Sejak tulah keenam, Alkitab menyatakan bahwa Allah jadinya menyerahkan Firaun kepada dorongan jahat hatinya sendiri.
Saat tongkat Harun jadi ular & memakan semua ular lainnya, keunggulan Allah yang hidup dinyatakan atas sihir Mesir. Ular, lambang keperkasaan Firaun, ditaklukkan & dicengkeram oleh Harun & Musa. Bukan dewa ular, tapi Allah yang memiliki kuasa & otoritas.
Firaun tidak mau melepaskan umat Allah. Alkitab tidak pernah secara eksplisit menjelaskan mengapa Firaun begitu tidak mau, meskipun ada ancaman militer yang ditakuti oleh orang Mesir yang dapat ditimbulkan oleh orang Ibrani .
Saat menyambut panggilan Tuhan, dan segala sesuatu tidak berjalan baik, atau tidak dimulai dengan baik, Tuhan campur tangan, saat kita berdoa memohon pertolongan-Nya, atau saat kita tidak menduganya. Percaya pada kebaikan Tuhan saat hal buruk terjadi.
Tuhan dalam belas kasihan-Nya memberikan Harun membantu Musa. Musa berbicara kepada Harun, yang kemudian berbicara di depan umum kepada Firaun; dengan demikian, Musa akan berperan sebagai Allah di hadapan raja Mesir, dan Harun akan menjadi nabinya.
Tuhan telah meyakinkan umat-Nya bahwa Tuhan menyertai dan memberi umat-Nya damai sejahtera, penghiburan. Tuhan menguatkan umat-Nya untuk melewati tantangan hidup
Tanggapan Tuhan sangat berkuasa. Tuhan akan bertindak, dan dengan sangat tegas. "Sekarang kamu akan melihat apa yang akan Kulakukan terhadap Firaun"
Musa menghadap raja Mesir membawa tuntutan Tuhan, dan keadaan menjadi semakin buruk bagi bangsa Israel. Penderitaan mereka bertambah, dituduh malas; diperlakukan lebih kasar; pekerjaan harian jadi lebih berat, lebih sulit dari sebelumnya.
Inilah Ateisme. Firaun secara terbuka menentang & menghujat kekuasaan surga, dengan sombong menjawab, "Siapakah Tuhan yang harus kudengarkan firman-Nya membiarkan orang Israel pergi. Tidak kenal aku Tuhan & tidak juga aku membiarkan orang Israel pergi".
Panggilan dramatis di semak yang terbakar merupakan pengalaman yang paling transformatif dalam hidup Musa. Tanggapan Musa positif dan menurut kepada Allah yang menugaskannya memimpin bangsa Ibrani keluar dari Mesir dan menuju Tanah Perjanjian.
Zipora melaksanakan upacara sunat kepada anak bungsunya, saat melihat suaminya dalam ancaman dibunuh, dan malaikatpun kemudian mengizinkan Musa melanjutkan perjalanannya.
Tuhan bereaksi terhadap semua alasan keberatan Musa dan memberikan solusi yang ampuh. Terhadap semua keberatan dan alasan ini, Tuhan memberikan banyak janji yang menggembirakan.
Nama Tuhan, Yahwe, adalah Tuhan yang menunjukkan kuasa moral-Nya dengan kasih dan perhatian. "Setiap orang yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan" Yoel 2: 32
Jangan bingung dengan sebutan "malaikat TUHAN" sebagai penggambaran Yesus Kristus. Istilah malaikat berarti "utusan" (bahasa Ibrani mal39;akh). Tergantung konteksnya malaikat ini dapat ditafsirkan sebagai manusia atau Ilahi.
Musa melihat semak yang terbakar tidak dilalap oleh api, sebuah mukjizat. Tuhan menyuruh Musa melepas kasutnya, tanda penghormatan mendalam. Kehadiran Tuhan membuat tempat itu kudus. Musa perlu 80 tahun sebelum Tuhan menilainya siap melakukan tugasnya.
Panggilan Tuhan kepada kita sering kali akan mengubah arah hidup kita. Namun, jika kita mengikuti panggilan tersebut, maka kita akan menemukan bahwa jalan Tuhan selalu merupakan jalan yang terbaik bagi kita.
Kabar baiknya dari semua ini adalah, terlepas dari rencana Iblis, Allah mengalahkan rencana itu, dan Allah menggunakan orang-orang yang setia untuk menggagalkan musuh. Kesulitan hidup dapat diatasi dengan kasih karunia Allah
Ada berbagai peristiwa yang dengan cepat terjadi dan mengubah seluruh arah kehidupan Musa. kisah ini mengajarkan kepada kita bagaimana Allah dapat mengambil alih situasi apa pun dan menggunakannya untuk tujuan yang ditetapkan Allah.
Meskipun di bawah ancaman hukuman mati saat dilahirkan Kel. 2:2 menyebut Musa dilahirkan sebagai seorang anak yang “tob” artinya "baik". Menurut rencana Allah, anak ini akan menjadi orang dewasa yang akan memimpin bangsa Ibrani keluar dari perbudakan
Para bidan Ibrani ini tidak hanya mengetahui apa yang benar, tetapi mereka juga memilih untuk melakukan apa yang benar.
Meskipun umat Tuhan, bangsa Ibrani, diperbudak di negeri asing Tuhan tidak melupakan mereka. Seburuk apa pun keadaan yang terjadi, Allah selalu ada, dan kita dapat memercayai Allah dalam situasi seburuk apa pun yang kita hadapi.
Dengan Tuhan membebaskan umat-Nya dari perbudakan, dengan membelah Laut Merah, dan dengan mengalahkan tentara terkuat pada masa itu, kemenangan spektakuler Tuhan atas kekuatan-kekuatan jahat dinyatakan.
Kitab Keluaran harus dipelajari, karena menunjukkan yang telah Yesus lakukan bagi kita, tentang penebusan, pembebasan, dan keselamatan akhir yang semuanya adalah milik kita, dengan iman, di dalam Kristus Yesus, dan yang telah Yesus sediakan bagi kita.
Masing-masing Kerajaan mempunyai waktu ujiannya; masing-masing tidak lulus, kemuliaannya lenyap, kuasanya punah, karena menolak prinsip-prinsip Allah mendatangkan kebinasaan. Namun rencana Ilahi yang mencakup semuanya tetap bekerja sepanjang zaman.
Tuhan menyebut Koresh "Yang diurapi-Nya". Ia membebaskan umat Tuhan, serangannya melawan Babel gambaran kedatangan Kristus kedua kali. Koresh mengatur Bait Suci duniawi dibangun lagi; Yesus meresmikan pelayanan -Nya di Bait Suci surgawi.
Koresh mengeringkan sungai Efrat, lalu mengerahkan pasukannya ke bawah tembok. Begitu berada di dalam tembok kota, Koresh menemukan tembok pertahanan yang mengikuti sungai melewati kota tidak dijaga, dan kota itu runtuh dalam satu malam.
Daniel berkata kepadanya, "Tetapi tuanku, Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri, walaupun tuanku mengetahui semuanya ini." Belsyazar memiliki kemampuan pengetahuan yang cukup untuk mengetahui kebenaran; masalahnya, sebaliknya, adalah hatinya.
Ya, seluruh kota bertobat, dan malapetaka yang dinubuatkan dapat dihindari, setidaknya untuk sementara waktu. Nasib mereka telah terhindar, Allah Israel telah ditinggikan dan dihormati di kalangan dunia kafir, dan hukum-Nya ditaati.
Yunus tiga hari di dalam perut ikan besar karena dosa-dosanya sendiri; Yesus tiga hari di dalam kubur karena dosa-dosa kita. Itulah yang diperlukan untuk menyelamatkan yang terhilang.
Seperti dalam perumpamaan Yesus, kita harus mencari pokok-pokok dan prinsip-prinsip utama, dan menemukan elemen-elemen yang relevan untuk hari-hari terakhir.
Sepanjang masa, Allah bekerja melalui para malaikat suci untuk menolong & melepaskan umat-Nya. Para malaikat tampak dalam bentuk manusia kepada umat Allah, hadir di perbaktian orang benar, datang ke pertemuan orang fasik, mencatat perbuatan manusia.
Kuasa binatang, mengubah perintah hari Sabat Alkitab menjadi hari Minggu, yang tidak ada dasar dalam Alkitab. Sabat vs Minggu adalah masalah penyembahan, baik menyembah Sang Pencipta atau binatang. Baik Yohanes 5 & Wahyu 13, ujiannya adalah Sabat.