Audio Sekolah Sabat Harian, produksi AWR Indonesia / Radio Advent Suara Pengharapan, berdasarkan pelajaran Sekolah Sabat yang dipublikasikan oleh pusat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia.
Musa menghadap raja Mesir membawa tuntutan Tuhan, dan keadaan menjadi semakin buruk bagi bangsa Israel. Penderitaan mereka bertambah, dituduh malas; diperlakukan lebih kasar; pekerjaan harian jadi lebih berat, lebih sulit dari sebelumnya.
Inilah Ateisme. Firaun secara terbuka menentang & menghujat kekuasaan surga, dengan sombong menjawab, "Siapakah Tuhan yang harus kudengarkan firman-Nya membiarkan orang Israel pergi. Tidak kenal aku Tuhan & tidak juga aku membiarkan orang Israel pergi".
Panggilan dramatis di semak yang terbakar merupakan pengalaman yang paling transformatif dalam hidup Musa. Tanggapan Musa positif dan menurut kepada Allah yang menugaskannya memimpin bangsa Ibrani keluar dari Mesir dan menuju Tanah Perjanjian.
Zipora melaksanakan upacara sunat kepada anak bungsunya, saat melihat suaminya dalam ancaman dibunuh, dan malaikatpun kemudian mengizinkan Musa melanjutkan perjalanannya.
Tuhan bereaksi terhadap semua alasan keberatan Musa dan memberikan solusi yang ampuh. Terhadap semua keberatan dan alasan ini, Tuhan memberikan banyak janji yang menggembirakan.
Nama Tuhan, Yahwe, adalah Tuhan yang menunjukkan kuasa moral-Nya dengan kasih dan perhatian. "Setiap orang yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan" Yoel 2: 32
Jangan bingung dengan sebutan "malaikat TUHAN" sebagai penggambaran Yesus Kristus. Istilah malaikat berarti "utusan" (bahasa Ibrani mal39;akh). Tergantung konteksnya malaikat ini dapat ditafsirkan sebagai manusia atau Ilahi.
Musa melihat semak yang terbakar tidak dilalap oleh api, sebuah mukjizat. Tuhan menyuruh Musa melepas kasutnya, tanda penghormatan mendalam. Kehadiran Tuhan membuat tempat itu kudus. Musa perlu 80 tahun sebelum Tuhan menilainya siap melakukan tugasnya.
Panggilan Tuhan kepada kita sering kali akan mengubah arah hidup kita. Namun, jika kita mengikuti panggilan tersebut, maka kita akan menemukan bahwa jalan Tuhan selalu merupakan jalan yang terbaik bagi kita.
Kabar baiknya dari semua ini adalah, terlepas dari rencana Iblis, Allah mengalahkan rencana itu, dan Allah menggunakan orang-orang yang setia untuk menggagalkan musuh. Kesulitan hidup dapat diatasi dengan kasih karunia Allah
Ada berbagai peristiwa yang dengan cepat terjadi dan mengubah seluruh arah kehidupan Musa. kisah ini mengajarkan kepada kita bagaimana Allah dapat mengambil alih situasi apa pun dan menggunakannya untuk tujuan yang ditetapkan Allah.
Meskipun di bawah ancaman hukuman mati saat dilahirkan Kel. 2:2 menyebut Musa dilahirkan sebagai seorang anak yang “tob” artinya "baik". Menurut rencana Allah, anak ini akan menjadi orang dewasa yang akan memimpin bangsa Ibrani keluar dari perbudakan
Para bidan Ibrani ini tidak hanya mengetahui apa yang benar, tetapi mereka juga memilih untuk melakukan apa yang benar.
Meskipun umat Tuhan, bangsa Ibrani, diperbudak di negeri asing Tuhan tidak melupakan mereka. Seburuk apa pun keadaan yang terjadi, Allah selalu ada, dan kita dapat memercayai Allah dalam situasi seburuk apa pun yang kita hadapi.
Dengan Tuhan membebaskan umat-Nya dari perbudakan, dengan membelah Laut Merah, dan dengan mengalahkan tentara terkuat pada masa itu, kemenangan spektakuler Tuhan atas kekuatan-kekuatan jahat dinyatakan.
Kitab Keluaran harus dipelajari, karena menunjukkan yang telah Yesus lakukan bagi kita, tentang penebusan, pembebasan, dan keselamatan akhir yang semuanya adalah milik kita, dengan iman, di dalam Kristus Yesus, dan yang telah Yesus sediakan bagi kita.
Masing-masing Kerajaan mempunyai waktu ujiannya; masing-masing tidak lulus, kemuliaannya lenyap, kuasanya punah, karena menolak prinsip-prinsip Allah mendatangkan kebinasaan. Namun rencana Ilahi yang mencakup semuanya tetap bekerja sepanjang zaman.
Tuhan menyebut Koresh "Yang diurapi-Nya". Ia membebaskan umat Tuhan, serangannya melawan Babel gambaran kedatangan Kristus kedua kali. Koresh mengatur Bait Suci duniawi dibangun lagi; Yesus meresmikan pelayanan -Nya di Bait Suci surgawi.
Koresh mengeringkan sungai Efrat, lalu mengerahkan pasukannya ke bawah tembok. Begitu berada di dalam tembok kota, Koresh menemukan tembok pertahanan yang mengikuti sungai melewati kota tidak dijaga, dan kota itu runtuh dalam satu malam.
Daniel berkata kepadanya, "Tetapi tuanku, Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri, walaupun tuanku mengetahui semuanya ini." Belsyazar memiliki kemampuan pengetahuan yang cukup untuk mengetahui kebenaran; masalahnya, sebaliknya, adalah hatinya.
Ya, seluruh kota bertobat, dan malapetaka yang dinubuatkan dapat dihindari, setidaknya untuk sementara waktu. Nasib mereka telah terhindar, Allah Israel telah ditinggikan dan dihormati di kalangan dunia kafir, dan hukum-Nya ditaati.
Yunus tiga hari di dalam perut ikan besar karena dosa-dosanya sendiri; Yesus tiga hari di dalam kubur karena dosa-dosa kita. Itulah yang diperlukan untuk menyelamatkan yang terhilang.
Seperti dalam perumpamaan Yesus, kita harus mencari pokok-pokok dan prinsip-prinsip utama, dan menemukan elemen-elemen yang relevan untuk hari-hari terakhir.
Sepanjang masa, Allah bekerja melalui para malaikat suci untuk menolong & melepaskan umat-Nya. Para malaikat tampak dalam bentuk manusia kepada umat Allah, hadir di perbaktian orang benar, datang ke pertemuan orang fasik, mencatat perbuatan manusia.
Kuasa binatang, mengubah perintah hari Sabat Alkitab menjadi hari Minggu, yang tidak ada dasar dalam Alkitab. Sabat vs Minggu adalah masalah penyembahan, baik menyembah Sang Pencipta atau binatang. Baik Yohanes 5 & Wahyu 13, ujiannya adalah Sabat.
Kekafiran melihat, jika Injil menang, maka kuil-kuil dan mezbah-mezbahnya akan dimusnahkan. Oleh sebab itu ia memerintahkan pasukan-pasukannya untuk membinasakan Kekristenan. Api penganiayaan telah dinyalakan.
Perintah menyembah patung di Daniel 3 sama prinsipnya dengan peristiwa akhir zaman di Wahyu. Keduanya adalah perintah, dengan hukuman mati, untuk "menyembah patung". Tuhan saja yang harus disembah. Diluar itu adalah penyembahan berhala!
Dalam Daniel 3: 17, 18, perkataan Hananya, Misael, Azarya, yang tidak mau menyembah patung, mengajarkan kepada kita tentang iman. Mereka tahu bahwa mungkin hidup mereka tidak akan lolos dari hal ini.
Daniel 2 membuktikan bahwa Tuhan tidak hanya mengetahui masa depan, tetapi pada akhirnya Tuhan yang bertanggung jawab. Nubuatan melalui sejarah dalam urutan kerajaan yang tak terputus, dimulai pada zaman kuno, ke zaman kita, berakhir di masa depan.
Para Pendahulu telah menunjukan keberanian yang luar biasa dan memberikan kunci untuk menemukan ketenangan pikiran dalam situasi yang paling sulit.
Sekarang, sebagaimana" pada zaman Ester dan Mordekhai, Tuhan akan mempertahankan kebenaran-Nya dan umat-Nya.
Ester tidak sendirian menghadapi penganiayaan yang dilancarkan Haman kepada rakyatnya. Ester dapat bantuan dari raja & rakyatnya dibebaskan. Kita juga tidak sendirian saat memasuki akhir sejarah bumi, Sang Raja di pihak kita & umat Tuhan akan dibebaskan.
Kita dapat menemukan beberapa persamaan Lucifer dengan Haman, seorang antagonis jahat terhadap umat pilihan Tuhan, yang menolak untuk tunduk pada supremasi Tuhan.
Boas ke pintu gerbang Betlehem, tua-tua berkumpul, dan akhirnya kasut, simbol kepemilikan, ditukar untuk menebus Rut. Ini menggambarkan Kristus yang membayar harga penebusan untuk kita.
Kabar baik bahwa Naomi menemukan ada kerabat yang bisa jadi penebus mereka. Boas bukan hanya seorang petani yang baik hati; dia adalah seorang sanak saudara. Boas melambangkan Kristus, Pencipta kita, yang memilih untuk menjadi sanak saudara kita.
Terjadi kelaparan yang melanda Betlehem, satu kota yang namanya berarti "rumah roti."
Dua wanita penting yang kisahnya telah menyentuh hati banyak generasi: Rut dan Ester.
Yesus membela perkara kita, berjuang dahsyat di Kalvari, menaklukkan si pendakwa. Penurutan sempurna kepada hukum Allah memberi Yesus segala kuasa di surga dan di bumi. Ia memohon dari Bapa-Nya rahmat & pendamaian bagi manusia yang bersalah.
Penghakiman pemeriksaan, fokus utama dalam penghakiman, putusan yang diberikan pada akhir proses tersebut, dan rencana keselamatan. Tuhan membawa kita ke hadirat-Nya, membuka kitab-kitab, mengizinkan orang-orang kudus melihat segalanya.
Sebelum Tuhan menjatuhkan penghakiman akhir atas mereka yang terhilang, Tuhan memberi kita 1000 tahun untuk memahami apa yang akan terjadi pada siapa dan mengapa. Ini menyatakan karakter Tuhan, dan tentang betapa terbukanya Tuhan.
Peringatan yang diberikan kepada umat akhir zaman melalui kisah Sodom dan Gomora sangat jelas. Pada akhirnya, orang fasik juga akan dihancurkan oleh api, seperti yang digambarkan dengan sangat jelas dalam Wahyu 20.
Nuh "mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya".