Podcasts about bangsa israel

  • 32PODCASTS
  • 101EPISODES
  • 15mAVG DURATION
  • 1MONTHLY NEW EPISODE
  • Aug 2, 2025LATEST

POPULARITY

20172018201920202021202220232024


Best podcasts about bangsa israel

Latest podcast episodes about bangsa israel

AWR in Indonesian -Pelajaran Sekolah Sabat

Keluarnya bangsa Israel dari Tanah Gosyen, sungguh menakjubkan, luar biasa. Tanda-tanda, keajaiban, karya penebusan Tuhan yang ajaib berada pada puncaknya. Namun, semua itu belum sebanding dengan apa yang telah Kristus lakukan bagi kita di kayu salib.

AWR Indonesian - Sabbath School Lesson
“MELEWATI LAUT MERAH”

AWR Indonesian - Sabbath School Lesson

Play Episode Listen Later Aug 2, 2025 5:01


Keluarnya bangsa Israel dari Tanah Gosyen, sungguh menakjubkan, luar biasa. Tanda-tanda, keajaiban, karya penebusan Tuhan yang ajaib berada pada puncaknya. Namun, semua itu belum sebanding dengan apa yang telah Kristus lakukan bagi kita di kayu salib.

Keluarga Epiphaneia
Melihat Tuhan dan Mengasihi Dia

Keluarga Epiphaneia

Play Episode Listen Later Jun 25, 2025 34:45


Tidak semua yang melihat dan mengalami Tuhan mau untuk hidup sesuai kehendak-Nya. Bileam mengenal TUHAN, Allah yang sama yang menyatakan diri-Nya kepada Bangsa Israel di kaki Gunung Sinai. Namun apakah dia menjadi penyembah Tuhan dalam setiap jalan hidupnya? Tuhan dan jalan-jalan-Nya hanya diketahui Bileam, tapi tak diindahkannya kehendak-Nya. Apakah kita lebih baik dari Bileam?Ibu Ev. Sri Umiyati P. dalam Ibadah Epiphaneia, 22 Juni 2025.Kirim pesan

Keluarga Epiphaneia
Kejamkah Cara Israel Masuk ke Tanah Perjanjian?

Keluarga Epiphaneia

Play Episode Listen Later May 14, 2025 41:12


TUHAN sudah menjanjikan Tanah Kanaan kepada keturunan Abraham, bahkan sebelum keturunan itu diberikan TUHAN kepadanya. Nyatanya, tanah yang dijanjikan itu bukanlah tanah kosong tak berpenghuni. Tanah itu didiami beberapa bangsa dengan kehidupan dan kebiasaannya masing-masing. Mengapa Tuhan menjanjikan tanah itu bahkan menyuruh Bangsa Israel menghabisi penduduknya? Dimanakah TUHAN yang Maha Pengasih itu? Tidak adilkah TUHAN yang menyatakan diri-Nya kepada Abraham, bahkan kepada jutaan manusia di Padang Gurun Sinai? Atau, adakah yang kita lewatkan dari apa yang telah dinyatakan TUHAN melalui hukum-hukum-Nya?Ev. Sri Umiyati P. dalam Ibadah Epiphaneia, 11 Mei 2025.Kirim pesan

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Kamis, 3 April 2025 - Tuhan selalu ada untuk Kita

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Apr 2, 2025 6:35


Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 3 April 2025Bacaan: "Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya." (Mazmur 18:7)Renungan: Ada banyak kisah dalam Alkitab yang menceritakan tentang umat Tuhan yang berseru kepada Tuhan ketika mereka berada dalam berbagai tekanan. Umat Israel yang menjerit atas perbudakan Firaun, Daud yang mengalami tekanan Raja Saul, Yusuf yang terbuang, Ayub yang mengalami derita yang memilukan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Namun kesesakan yang besar itu pada akhirnya berubah menjadi kemenangan bagi kemuliaan nama Tuhan. Bangsa Israel dibawa keluar dari Mesir dengan kehebatan kuasa Tuhan. Daud diangkat menjadi raja Israel menggantikan Saul, Yusup menjadi pemimpin besar, dan Ayub mendapatkan dua kali lipat yang terhilang di dalam hidupnya. Ketika kita membaca kisah kehidupan mereka ini, kita hanya membutuhkan beberapa menit untuk sampai pada "Happy Ending Story". Namun kenyataan yang ada, mereka mengalami sebuah periode yang cukup melelahkan iman mereka. Doa-doa yang sepertinya tidak menembus belahan Sorga. Bahkan, Daud menuliskan, "Lesu aku karena berseru-seru, kerongkonganku kering, mataku nyeri karena mengharapkan Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang." Secara jasmani kekuatan mereka telah rontok pada saat Tuhan "berdiam diri". Namun pada akhirnya mereka menyelesaikan pergumulan mereka dalam kemenangan yang besar. Bagaimana dengan kita? Betapapun beratnya pergumulan kehidupan kita saat ini, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Tuhan ada di saat kita berada di padang gurun yang tandus. Tuhan ada ketika di belakang kita ada pasukan musuh dan di depan kita terbentang laut yang luas. Apa yang kita lihat ketika sepertinya Tuhan berdiam diri, sesungguhnya la sedang bekerja dengan "route" yang berbeda, untuk menjadikan kita orang percaya yang tahan uji. Semakin besar pergumulan yang ada, semakin kita membutuhkan kekuatan lutut kita. Semakin kita tertekan, semakin kuat kita menjerit di hadapan-Nya. Semakin tinggi gunung persoalan di hadapan kita, semakin kita menyuburkan biji sesawi iman kita untuk mencampakkannya ke laut. Dengan kata lain, kita tidak terhentikan karena firman Tuhan berkata, "Janganlah kamu berhenti, kejarlah musuhmu dan hantamlah barisan belakangnya; janganlah biarkan mereka masuk ke dalam kota-kota mereka, sebab TUHAN, Allahmu, menyerahkan mereka kepadamu!" (Yos 10:19). Jangan ragu, percayalah kepada Tuhan, dan berjuanglah bersama-Nya, pasti kita menang. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, terima kasih atas penyertaan-Mu yang selalu ada bersamaku saat aku menghadapi persoalan yang berusaha merontokkan imanku. Amin. (Dod).

Keluarga Epiphaneia
Jangan Lupa Firman Tuhan

Keluarga Epiphaneia

Play Episode Listen Later Feb 12, 2025 33:33


Setelah menolak tanah yang baik yang dijanjikan Tuhan pada mereka, Bangsa Israel menangis karena hukuman Tuhan datang. Mereka bergerak maju ingin merebut tanah itu, ingin melakukan firman Tuhan yang kemarin mereka hinakan. Namun apakah Tuhan masih berkenan? Mereka pikir mereka melakukan perkataan Tuhan, namun perkataan yang mana? Apakah firman itu masih jadi bagian mereka? Bagaimanakah seharusnya pertobatan dilakukan?Ev. Sri Umiyati P. dalam Ibadah Epiphaneia, 9 Februari 2025.Kirim pesan

Tota Scriptura Podcast
REFORMING HEART #242: Berkata-kata Dalam Perumpamaan

Tota Scriptura Podcast

Play Episode Listen Later Jan 26, 2025 12:55


Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id| Episode 242 (Mat 13:10-17): Di dalam bacaan hari ini Tuhan Yesus menjelaskan apa yang telah dinyatakan melalui nabi Yesaya. Bangsa Israel akan menjadi buta dan tuli terhadap pemberitaan tentang Kerajaan Allah. Mereka akan mengeraskan hatinya sehingga tidak melihat ketika kedatangan Sang Mesias tiba. Mengapa? 

C3 Reach Pemulihan Kupang
Seri 2 - Pemulihan Bagi Hati Yang Berserah | Ps. Charles Bessie

C3 Reach Pemulihan Kupang

Play Episode Listen Later Jan 9, 2025 40:00


Mendengar janji Allah dan menerimanya ialah hal yang mudah. Tetapi untuk melakukan dan menjalani janji dan perintah Allah ialah hal yang berbeda dan itu sulit. Semua kita bisa berkata, kita mendengar Allah berbicara, memberi janji, tetapi untuk melakukannya proses meraih janji tersebut, tidak semua dari kita bisa mencapainya. Lalu adakah contoh orang-orang yang sulit meraih janji Allah? Bangsa Israel, berdoa 450 tahun, namun yang masuk tanah perjanjian hanya 2 orang dan generasi yang lahir dipadang gurun tersebut. Jadi untuk menjalani proses meraih janji tersebut, tak semudah hanya mendengar akan janji. Semua kita menerima dan punya janji besar yang Allah taruh dihidup kita, lalu apa yang menjadi penghalang sehingga banyak dari kita tidak dapat mencapainya? Apa yang kita perlu, untuk dapat menjalani dan mencapai janji besar yang sudah Allah sediakan bagi setiap kita? Mari simak, Seri 2 - Pemulihan Bagi Hati Yang Berserah | Ps. Charles Bessie. Gembala Gereja C3 Reach Pemulihan Kupang. Selamat mendengarkan, silahkan dibagikan. Tuhan Yesus memberkati.

C3 Reach Pemulihan Kupang
Seri 2 - Pemulihan Bagi Hati Yang Berserah | Ps. Charles Bessie

C3 Reach Pemulihan Kupang

Play Episode Listen Later Jan 9, 2025 40:00


Mendengar janji Allah dan menerimanya ialah hal yang mudah. Tetapi untuk melakukan dan menjalani janji dan perintah Allah ialah hal yang berbeda dan itu sulit. Semua kita bisa berkata, kita mendengar Allah berbicara, memberi janji, tetapi untuk melakukannya proses meraih janji tersebut, tidak semua dari kita bisa mencapainya. Lalu adakah contoh orang-orang yang sulit meraih janji Allah? Bangsa Israel, berdoa 450 tahun, namun yang masuk tanah perjanjian hanya 2 orang dan generasi yang lahir dipadang gurun tersebut. Jadi untuk menjalani proses meraih janji tersebut, tak semudah hanya mendengar akan janji. Semua kita menerima dan punya janji besar yang Allah taruh dihidup kita, lalu apa yang menjadi penghalang sehingga banyak dari kita tidak dapat mencapainya? Apa yang kita perlu, untuk dapat menjalani dan mencapai janji besar yang sudah Allah sediakan bagi setiap kita? Mari simak, Seri 2 - Pemulihan Bagi Hati Yang Berserah | Ps. Charles Bessie. Gembala Gereja C3 Reach Pemulihan Kupang. Selamat mendengarkan, silahkan dibagikan. Tuhan Yesus memberkati.

Keluarga Epiphaneia
Advent IV: Pandang Tuhan dalam Perjalanan

Keluarga Epiphaneia

Play Episode Listen Later Dec 26, 2024 38:45


Tiang awan dan tiang api yang menjadi simbol penyertaan Tuhan bagi Bangsa Israel selama berjalan di padang gurun seringkali tidak dipedulikan mereka, dan mereka pun bersungut karena Tuhan mereka lupakan dan firman-Nya tidak mereka ingat. Namun bagaimana dengan kita sekarang yang sudah memiliki firman-Nya yang tertulis, bahkan Roh Kudus-Nya yang menuntun kita? Apakah kita pun juga tidak mempedulikan tuntunan-Nya?Ibu Ev. Sri Umiyati P. dalam Ibadah Epiphaneia, 22 Desember 2024.Kirim pesan

Renungan Anak GKY Mabes
Rencana Yang Lebih Baik (23 Desember)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Dec 22, 2024 2:31


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah    RENCANA YANG LEBIH BAIK   Mari kita membaca Firman Tuhan dari:   GALATIA 4: 4 - Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.   Wonder Kids, apa yang kamu tunggu untuk hari Natal ini? Apakah permen Natal, pesta, atau hadiah? Ada begitu banyak hal baik yang bisa dinantikan dan diharapkan di hari Natal ini, tapi yang terbaik telah datang, yaitu Juruselamatmu. Yesus tidak datang ketika dunia mengharapkan kedatangan-Nya. Orang Israel mengira Juruselamat mereka akan datang untuk berperang membebaskan mereka dari penjajah. Tapi Yesus bukan seperti itu.   Mereka juga mengira bahwa Juruselamat akan datang sebagai raja yang berkuasa untuk memerintah kerajaan Israel di dunia. Sebaliknya, Yesus datang sebagai bayi yang tidak berdaya di palungan. Bangsa Israel memiliki rencana bagi Juruselamat mereka, tapi TUHAN punya rencana yang lebih baik. TUHAN tidak mengirimkan Anak-Nya untuk menyelamatkan suatu bangsa, tapi Ia mengirimkan Yesus untuk menyelamatkan jiwa.   Wonder Kids, ingatlah bahwa kamu boleh punya rencana, tapi percayalah kepada TUHAN dan ikutlah TUHAN karena TUHAN punya rencana yang lebih baik.   Mari kita berdoa.   TUHAN, aku mau percaya kepada rencana-Mu, karena rencana dan jalan-Mu lebih baik dari rencanaku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.   Wonder Kids, HARI INI, PERCAYALAH AKAN RENCANA TUHAN. Tuhan Yesus memberkati.

AWR Indonesian - Sabbath School Lesson
“LIHATLAH MANUSIA ITU!”

AWR Indonesian - Sabbath School Lesson

Play Episode Listen Later Dec 16, 2024 6:14


Pilatus menyerukan kepada orang banyak "Lihatlah manusia itu!" saat menghadapkan Mesias dengan pakaian raja kepada bangsa Israel, ingin membebaskan Yesus, tapi para pemimpin rohani, yang seharusnya mengakui Yesus, justru menuntut agar Yesus disalibkan!

AWR in Indonesian -Pelajaran Sekolah Sabat
“LIHATLAH MANUSIA ITU!”

AWR in Indonesian -Pelajaran Sekolah Sabat

Play Episode Listen Later Dec 16, 2024 6:14


Pilatus menyerukan kepada orang banyak "Lihatlah manusia itu!" saat menghadapkan Mesias dengan pakaian raja kepada bangsa Israel, ingin membebaskan Yesus, tapi para pemimpin rohani, yang seharusnya mengakui Yesus, justru menuntut agar Yesus disalibkan!

Keluarga Epiphaneia
Advent II: Berjalan Menyambut Tuhan

Keluarga Epiphaneia

Play Episode Listen Later Dec 11, 2024 30:23


Dari Perjanjian Lama kita belajar bagaimana TUHAN memanggil Bangsa Israel dalam persekutuan dengan Dia, namun tidak semua orang Israel bergerak untuk menyambut panggilan TUHAN. Namun mereka yang rindu melihat Tuhan tidak akan diam, namun berusaha sekuat tenaga merespon panggilan-Nya. Dalam masa Adven ini, adakah kita merenungkan bagaimana kita menyambut Tuhan?Ev. Sri Umiyati P. dalam Ibadah Epiphaneia, 8 Desember 2024Kirim pesan

Lifehouse Jakarta
Bersorak-sorailah, Hai Bangsa Israel

Lifehouse Jakarta

Play Episode Listen Later Nov 15, 2024 4:46


Handoyo Salim - Mazmur 33:1 (TB) Bersorak-sorailah, hai orang-orang benar, dalam TUHAN! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang-orang jujur.

Keluarga Epiphaneia
Pekerjaan dalam Panggilan Tuhan

Keluarga Epiphaneia

Play Episode Listen Later Oct 30, 2024 37:03


Keluhan Bangsa Israel selama di padang gurun sering kita bahas. Namun bagaimana dengan ketaatan mereka? Pernahkah saudara merenungkan kehidupan mereka setiap hari dengan TUHAN yang hadir di tengah-tengah mereka? Teladan apa yang dapat kita ambil dari pengaturan Tuhan atas Bangsa Israel di padang gurun?Ev. Sri Umiyati P. dalam Ibadah Epiphaneia, 27 Oktober 2024.Kirim pesan

AWR in Indonesian -Pelajaran Sekolah Sabat
"MENDENGARKAN ATAU TIDAK MENDENGARKAN FIRMAN“

AWR in Indonesian -Pelajaran Sekolah Sabat

Play Episode Listen Later Oct 15, 2024 5:37


Yohanes mengatakan bahwa semua orang yang menerima Yesus sebagai Juruselamat akan menjadi anak-anak Allah. Yang menyedihkan adalah bahwa Mesias datang kepada umat-Nya sendiri, yaitu bangsa Israel, dan banyak yang tidak menerima-Nya sebagai Mesias.

AWR Indonesian - Sabbath School Lesson
"MENDENGARKAN ATAU TIDAK MENDENGARKAN FIRMAN“

AWR Indonesian - Sabbath School Lesson

Play Episode Listen Later Oct 15, 2024 5:37


Yohanes mengatakan bahwa semua orang yang menerima Yesus sebagai Juruselamat akan menjadi anak-anak Allah. Yang menyedihkan adalah bahwa Mesias datang kepada umat-Nya sendiri, yaitu bangsa Israel, dan banyak yang tidak menerima-Nya sebagai Mesias.

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Senin, 14 Oktober 2024 - Merendahkan diri dan selalu bersandar kepadaNya

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Oct 13, 2024 5:25


Kencan Dengan Tuhan - Senin, 14 Oktober 2024 Bacaan: "Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini." (Ulangan 8:17-18) Renungan: Bangga pada diri sendiri sebenarnya bukanlah suatu masalah, tetapi kebanggaan diri yang berlebihan dapat membuat kita menjadi sombong. Hal inilah yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Apa yang kita miliki saat ini secara kasat mata, memang dapat dikatakan karena hasil usaha dan kerja keras kita. Tetapi, kita harus menyadari bahwa tanpa Tuhan, kita tidak dapat memperoleh apa pun. Tanpa seizin-Nya, tidak ada sesuatu pun yang dapat kita lakukan. Bangsa Israel, jika dilihat dari jumlah mereka, masih terbilang sedikit jika dibandingkan bangsa lain. Bahkan secara militer, mereka bukanlah orang-orang yang dipersiapkan untuk berperang. Mereka hanya pekerja rodi yang tiap hari melakukan pekerjaan kasar dan berat selama menjadi budak di Mesir. Berbeda dengan musuh-musuh mereka yang adalah orang- orang yang sudah terlatih dalam berperang. Bangsa Israel diperhadapkan dengan para prajurit perang. Namun, kelemahan dan kekurangan mereka dalam berperang bukan masalah, sebab Tuhan yang memberi mereka kemenangan. Kalau ada yang bisa dibanggakan saat ini, pasti itu adalah kasih dan kuasa Tuhan. Karena kebesaran kasih dan kekuasaan-Nya, kita telah sampai pada saat ini, dapat menikmati berkat-berkat-Nya. Tidak ada hal yang patut kita banggakan saat ini, karena semuanya berasal dari Tuhan. Ia membenci orang-orang yang sombong dan akan merendahkan mereka serta membuat mereka bertekuk lutut di hadapan-Nya. Tuhan memperingatkan kita agar jangan berlebihan dalam membanggakan diri, karena kesombongan akan menghancurkan diri sendiri. Kebanggaan diri yang berlebihan membawa malapetaka bagi diri kita sendiri. Karena itu, kita harus senantiasa merendahkan diri dan bersandar kepada Tuhan, tunduk di bawah kekuasaan-Nya dan mengakui Dia di dalam setiap langkah hidup kita. Ketika kita membanggakan diri, kita telah membuat diri kita menjadi Tuhan atas diri sendiri. Kita telah mendewakan diri kita. Hal inilah yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tidak ada yang dapat kubanggakan di luar Engkau. Semua yang kumiliki, asalnya dari pada-Mu. Oleh karena itu ajarilah aku untuk selalu bersyukur pada-Mu. Amin. (Dod).

Keluarga Epiphaneia
Penyataan Allah dalam Bait-Nya

Keluarga Epiphaneia

Play Episode Listen Later Sep 25, 2024 22:45


TUHAN yang Mahabesar, yang menciptakan langit, bumi, dan seluruh isinya berkenan menyatakan diri-Nya sehingga manusia dapat mengenal-Nya. Dia menyatakan keberadaan-Nya yang mulia dan kudus, dan demikian menetapkan bagaimana manusia harus datang kepada-Nya sehingga mereka tidak mati. Bagaimana dari penyataan-Nya kepada Bangsa Israel di padang gurun kita dapat melihat kekudusan dan kemuliaan-Nya sehingga kita dapat datang dan hidup di hadirat-Nya?Ev. Sri Umiyati P. dalam Ibadah Epiphaneia, 22 September 2024.Kirim pesan

Keluarga Epiphaneia
Upah Melayani Tuhan

Keluarga Epiphaneia

Play Episode Listen Later Sep 11, 2024 39:22


Kehidupan peribadatan Bangsa Israel di padang gurun mengajarkan kita banyak respon dan sikap manusia terhadap penyataan Tuhan. Upah pun Tuhan berikan kepada setiap orang sesuai dengan respon mereka kepada Tuhan. Tuhan menyatakan kemuliaan dan kekudusan-Nya baik kepada yang taat total, maupun kepada yang teledor; yang membedakan adalah yang taat dapat melihat kemuliaan Tuhan sebagai berkat, namun hukuman bagi yang teledor. Bagaimana dengan saudara? Sudahkah saudara memilih untuk taat?Ev. Sri Umiyati P. dalam Ibadah Epiphaneia, 8 September 2024.Kirim pesan

Keluarga Epiphaneia
Disucikan untuk Melihat Kemuliaan Tuhan

Keluarga Epiphaneia

Play Episode Listen Later Sep 4, 2024 35:01


TUHAN membebaskan Bangsa Israel dari perbudakan Mesir untuk menjadikan mereka milik-Nya. Milik TUHAN yang taat dikuduskan-Nya dengan firman-Nya sehingga mereka dapat melihat kemuliaan Tuhan. Hal ini tidak berubah setelah Tuhan Yesus datang sebagai manusia, karena Dia sendiri mengatakan bahwa mereka yang suci hatinyalah yang dapat melihat Allah. Apakah kita sudah memberikan hati dan seluruh kehidupan kita disucikan oleh-Nya?Ibu Ev. Sri Umiyati P. dalam Ibadah Epiphaneia, 1 September 2024.Kirim pesan

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Selasa, 3 September 2024 - Jangan Menyerah, Serahkan dan Andalkan Dia

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Sep 2, 2024 5:50


Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 3 September 2024 Bacaan: "Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja: demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya." (Yosua 6:3-4) Renungan: Kita tentu tidak asing lagi dengan kisah tentang penyerangan Bangsa Israel terhadap tembok Yerikho yang terkenal kuat. Bangsa Israel tidak menghancurkan tembok Yerikho itu dengan dinamit atau bom nuklir. Bukan juga dengan tank atau tembakan dari meriam dan senjata mutakhir lainnya. Namun, Tembok Yerikho itu roboh dan hancur dengan sendirinya dengan kuasa doa. Waktu itu, Tuhan memerintahkan Bangsa Israel untuk mengelilingi Tembok Yerikho sekali sehari selama enam hari berturut-turut. Dan pada hari ketujuh, mereka diperintahkan untuk mengelilingi Tembok Yerikho selama tujuh kali sambil meniup sangkakala dan bersorak-sorak dengan suara nyaring. Mereka pun melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan, dan akhirnya, tembok Yerikho yang begitu kuat itu runtuh dengan sendirinya sehingga mereka bisa memanjat dengan mudah dan dalam waktu singkat mereka bisa menguasai Yerikho. Kehidupan kita juga sering kali berjalan seperti itu. Berbagai masalah mungkin saja sewaktu-waktu datang dan serasa tidak beroleh jalan keluar. Jalan hidup kita serasa terhalang oleh tembok yang demikian kuatnya sehingga kita merasa mustahil untuk melaluinya. Di saat-saat seperti itu, kita bisa belajar dari kisah Tembok Yerikho, di mana mereka mengelilingi tembok itu dengan tekun sambil berdoa dan memuji Tuhan. Demikian pula dengan hidup yang kita jalani. Kita bisa menghancurkan tembok-tembok masalah itu, jika kita tekun berdoa dan berseru kepada-Nya. Bukan hanya menghancurkan tembok saja, bahkan gunung pun bisa kita pindahkan ke laut. Iman dan ketekunan kita dalam berdoalah yang mampu membuat segala yang mustahil jadi nyata. Percayalah bahwa Tuhan tidak pernah terlambat menolong hamba-Nya yang berseru-seru kepada-Nya. Dia akan memberikan yang terbaik bagi kita, yang mungkin belum pernah kita duga sebelumnya. Jangan menyerah, serahkan dan andalkanlah Tuhan senantiasa, sebab hanya dengan bersama-Nya, semua masalah selalu ada jalan keluarnya, dan kita akan selalu keluar sebagai pemenang! Bahkan lebih dari pemenang! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, Engkaulah andalanku. Aku serahkan setiap pergumulan hidupku pada-Mu, bantulah aku untuk menyelesaikannya dengan cara-Mu sendiri. Amin. (Dod).

Keluarga Epiphaneia
Kekudusan Tuhan dalam Kemuliaan-Nya

Keluarga Epiphaneia

Play Episode Listen Later Aug 21, 2024 39:19


TUHAN, Allah orang Israel telah menyatakan kemuliaan-Nya berulang kali di dalam awan. Bukan hanya dalam Perjanjian Baru saat Tuhan Yesus dibaptis Yohanes, namun juga dalam Perjanjian Lama ketika Bangsa Israel berkemah di Padang Gurun Sinai. Adakah arti dari penyataan Tuhan tersebut?Ev. Sri Umiyati P. dalam Ibadah Epiphaneia, 18 Agustus 2024.Kirim pesan

Keluarga Epiphaneia
Diperlengkapi untuk Mempersembahkan

Keluarga Epiphaneia

Play Episode Listen Later Jun 25, 2024 39:27


Tuhan tidak pernah meminta persembahan dari apa yang tidak pernah diberikan-Nya. Namun, apakah kita yang telah menerima dari Tuhan mau mempersembahkan pemberian-Nya itu bagi-Nya? Bagaimana kita belajar dari Bangsa Israel di padang gurun, yang selama ini banyak di antara kita yang ikut menyebut mereka bangsa yang tegar tengkuk?Ev. Sri Umiyati P. dalam Ibadah Epiphaneia, 23 Juni 2024.Kirim pesan

AWR Indonesian - Daily Devotional
"HARAPAN DARI BANGSA ISRAEL"

AWR Indonesian - Daily Devotional

Play Episode Listen Later Jun 13, 2024 5:46


Ketika Kristus, Harapan dari bangsa Israel, tergantung di kayu salib dan bangkit sama seperti yang Ia katakan kepada Nikodemus bahwa Ia akan bangkit, harapan para murid Yesus sirna bersama kematian-Nya.

AWR in Indonesian - Renungan Harian
"HARAPAN DARI BANGSA ISRAEL"

AWR in Indonesian - Renungan Harian

Play Episode Listen Later Jun 13, 2024 5:46


Ketika Kristus, Harapan dari bangsa Israel, tergantung di kayu salib dan bangkit sama seperti yang Ia katakan kepada Nikodemus bahwa Ia akan bangkit, harapan para murid Yesus sirna bersama kematian-Nya.

Renungan Anak GKY Mabes
Damai Yang Sejati (13 Juni)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Jun 12, 2024 3:28


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga Besar. Judul renungan hari ini adalah   DAMAI YANG SEJATI   HAKIM-HAKIM 6: 24 berkata demikian - Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi TUHAN dan menamainya: TUHAN itu keselamatan. Mezbah itu masih ada sampai sekarang di Ofra, kota orang Abiezer.   Wonder Kids, jika kita berusaha untuk dapat diterima oleh dunia ini, maka kita tidak akan pernah memiliki damai sejahtera. Untuk mendapatkan damai sejahtera yang sejati, tanpa rasa kuatir, takut dan stress, kita perlu menyenangkan hati TUHAN, bukan dunia.   Gideon adalah salah satu tokoh Alkitab yang hidup di jaman ketika orang hidup berdasarkan pandangannya sendiri seperti yang tercatat di Hakim-Hakim 21: 25 seperti ini “Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri”. Ini artinya setiap orang hidup sesuai keinginan mereka sendiri, dan cara hidup ini tidak membawa damai, sebaliknya menimbulkan peperangan. Bangsa Israel berulangkali diserang.   Gideon berasal dari suku yang paling kecil dan lemah di Israel. Oleh sebab itu ketika TUHAN memintanya membela Israel dari musuh mereka, Gideon tidak yakin dia sanggup melakukannya. Tidakkah lebih mudah mencoba berdamai dengan musuh? Tapi TUHAN berkata “Aku menyertai engkau” sebagaimana ini tercatat di Hakim-Hakim 6: 16 seperti ini “Berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis."   Ketika Gideon taat kepada TUHAN, maka TUHAN memimpinnya menuju kemenangan, dan damai sejahtera. TUHAN juga akan melakukan yang sama bagimu. Oleh sebab itu meskipun sulit, taatilah TUHAN, karena Ia akan memberikan damai sejahtera kepadamu.   Mari kita berdoa, TUHAN, berkati aku dengan damai sejahtera-Mu selagi aku mengikut-Mu dan bukan ikut dunia, di dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.   Wonder Kids, HARI INI, IKUTLAH TUHAN, BUKAN DUNIA  

Keluarga Epiphaneia
Penyataan Janji Tuhan dalam Kemuliaan-Nya

Keluarga Epiphaneia

Play Episode Listen Later Jun 12, 2024 42:34


Tuhan menyatakan diri-Nya setia; Dia setia kepada janji-Nya, Dia setia kepada keberadaan-Nya yang mulia. Jika kita percaya bahwa Dia setia dan muia, bagaimanakah seharusnya kita hidup di hadapan-Nya? Mari kita renungkan bersama penyataan Tuhan kepada Musa dan Bangsa Israel dalam Keluaran 33 dan hidup di dalam kekudusan yang telah dianugerahkan-Nya.Ev. Sri Umiyati P. dalam Ibadah Epiphaneia, 9 Juni 2024.Kirim pesan

Keluarga Epiphaneia
Tidak Berjalan Sendiri

Keluarga Epiphaneia

Play Episode Listen Later May 7, 2024 36:08


Apa yang kita lakukan jika kita berjalan dengan Tuhan? Berjalan dengan aman, percaya teguh, berhati-hati, atau sesuka sendiri karena sering lupa bahwa Tuhan ada? Bangsa Israel berjalan dalam tuntunan TUHAN keluar dari tanah perbudakan. Apa yang dilakukan bangsa itu dalam perjalanan bahkan sembari mereka menanti tuntunan Tuhan pada langkah berikutnya?Ev. Sri Umiyati P. dalam Ibadah Epiphaneia, 5 Mei 2024.Kirim pesan

Keluarga Epiphaneia
Menyanyikan Kemuliaan Tuhan

Keluarga Epiphaneia

Play Episode Listen Later Apr 24, 2024 43:53


Banyak orang Kristen mengingat Bangsa Israel yang suka bersungut-sungut dan tegar tengkuk. Apakah berarti Tuhan salah memilih keturunan Abraham ini sebagai bangsa pilihan-Nya? Ingatkah saudara bahwa bangsa yang sama itu memiliki iman yang cukup untuk mereka melewati tanah dasar Laut Merah di tengah-tengah tembok air yang sangat tinggi, juga bagaiamana mereka menyanyikan perbuatan Tuhan yang mereka saksikan? Apakah kita juga senang bersaksi tentang kemuliaan Tuhan?Ibu Ev. Sri Umiyati P. dalam Ibadah Epiphaneia, 21 April 2024.

Keluarga Epiphaneia
Menikmati Keselamatan dari Tuhan

Keluarga Epiphaneia

Play Episode Listen Later Apr 18, 2024 35:07


Sering terjadi setelah kita menerima keselamatan yang Tuhan Yesus berikan, kita justru dihadapkan dengan berbagai tantangan dan kesulitan. Apakah itu berarti Tuhan tidak berkuasa? Tidakkah itu yang terjadi setelah Tuhan membebaskan Bangsa Israel keluar dari Tanah Mesir? Mengapa Tuhan mengijinkan masalah terjadi?Ibu Ev. Sri Umiyati P. dalam Ibadah Epiphaneia, 14 April 2024.

New Life Community
Kekudusan - Andre Setiawan

New Life Community

Play Episode Listen Later Mar 24, 2024 45:27


Bangsa Israel dipanggil sebagai bangsa yang kudus, meskipun kita melihat bahwa mereka berulang kali bersikap bebal, meninggalkan, dan menentang Tuhan. Mereka jauh dari apa yang mungkin kita kenal sebagai bangsa yang tidak bercela. Tetapi ketika kita memahami bahwa kekudusan adalah kita dipisahkan untuk dipakai Tuhan, kita akan mengalami transformasi internal dan eksternal.

Renungan Anak GKY Mabes
Berdiam Diri (22 Maret)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Mar 21, 2024 3:18


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga Besar. Judul renungan hari ini adalah   BERDIAM DIRI   Dari Mazmur 46:11 "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!"   Wonder Kids, kata “berdiam diri”, mungkin membuatmu memikirkan tentang duduk diam tanpa bergerak. Tapi bersama TUHAN, kata ini memiliki arti yang lebih mendalam.   Berdiam diri artinya berhenti memikirkan masalahmu, berhenti kuatir tentang masalahmu. Berdiam diri dan ketahuilah bahwa TUHAN lebih besar dari semua masalah, kekuatiran atau ketakutanmu. Ingatlah akan semua janji TUHAN kepada anak-anak-Nya, kepada Musa, Abraham, Maria dan Petrus?   TUHAN mengingat setiap janjinya dan Ia akan menepati janji-Nya kepadamu. Ketika bangsa Israel terperangkap di antara Laut Merah dan tentara Mesir, situasi mereka terlihat tanpa harapan, tapi mereka mendapat perintah yang jelas seperti yang tercatat di KELUARAN 14: 14, seperti ini  “TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."   Apa yang TUHAN lakukan? Hal yang mustahil. TUHAN membelah laut merah dan menyelamatkan bangsa Israel-Nya. Bangsa Israel bisa berjalan dengan bebas menyeberangi laut merah. Bangsa Israel bisa bebas dari kejaran tentara Mesir. TUHAN mau menyelamatkanmu dari semua hal yang membuatmu kuatir, tapi kamu harus terlebih dahulu berhenti mengandalkan diri sendiri. Berdiam dirilah dan ketahuilah bahwa TUHAN sedang bekerja di dalam hidupmu.   Mari kita berdoa, TUHAN, aku tahu bahwa Engkau adalah Allah bagi semua dan hanya Engkaulah yang aku perlukan. Aku mengasihimu, di dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.   Wonder kids, yuk kita membaca  AMSAL 3: 5-6 DAN BERDIAM DIRILAH BERSAMA TUHAN. Tuhan Yesus memberkati

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 8 Maret 2024 - Bertekuk lutut di hadapanNya

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Mar 7, 2024 6:20


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 8 Maret 2024 Bacaan: "Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini." (Ulangan 8:17-18) Renungan: Di masanya bangsa Israel dikenal sebagai bangsa yang kuat oleh bangsa-bangsa lain, karena mereka telah berhasil menaklukkan kerajaan-kerajaan terkuat pada masa itu. Jadi, tidak menutup kemungkinan timbul rasa sombong yang berlebihan dalam hati mereka. Hal itu bisa membuat mereka menjadi sombong dan lupa bahwa Allahlah yang menjadikan mereka kuat. Tuntunan Tuhan terlihat jelas dalam perjalanan mereka. Ketika Tuhan menarik diri dari mereka dan tidak menyertai mereka pada hari pertempuran, maka mereka menderita kekalahan besar. Namun sebaliknya, jika Tuhan menyertai mereka, maka mereka mendapat kemenangan besar, meski mereka tidak turun tangan untuk berperang. Itu sebabnya Tuhan mengingatkan mereka untuk tidak sombong secara berlebihan. Bangga pada diri sendiri sebenarnya bukanlah suatu masalah, tetapi kebanggaan diri yang berlebihan dapat membuat kita menjadi sombong. Hal inilah yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Apa yang kita miliki saat ini secara kasat mata, memang dapat dikatakan karena hasil usaha dan kerja keras kita. Tetapi, kita harus menyadari bahwa tanpa Tuhan, kita tidak dapat memperoleh apa pun. Tanpa seizin-Nya, tidak ada sesuatu pun yang dapat kita lakukan. Bangsa Israel, jika dilihat dari jumlah mereka, masih terbilang sedikit jika dibandingkan bangsa lain. Bahkan secara militer, mereka bukanlah orang-orang yang dipersiapkan untuk berperang. Mereka hanya pekerja rodi yang tiap hari melakukan pekerjaan kasar dan berat selama menjadi budak di Mesir. Berbeda dengan musuh-musuh mereka yang adalah orang- orang yang sudah terlatih dalam berperang. Bangsa Israel diperhadapkan dengan para prajurit perang. Namun, kelemahan dan kekurangan mereka dalam berperang bukan masalah, sebab Tuhan memberi mereka kemenangan. Kalau ada yang bisa dibanggakan saat ini, pasti itu adalah kasih dan kuasa Tuhan. Karena kebesaran kasih dan kuasa-Nyalah, kita telah sampai pada saat ini, dapat menikmati berkat-berkat-Nya. Tidak ada hal yang patut kita banggakan saat ini, karena semuanya berasal dari Tuhan. Dia membenci orang-orang yang sombong dan akan merendahkan mereka serta membuat mereka bertekuk lutut di hadapan-Nya. Tuhan memperingatkan kita agar jangan berlebihan dalam membanggakan diri, karena kesombongan akan menghancurkan diri sendiri. Kebanggaan diri yang berlebihan akan membawa malapetaka bagi diri kita sendiri. Karena itu, kita harus senantiasa merendahkan diri dan bersandar kepada Tuhan, tunduk di bawah kekuasaan-Nya dan mengakui Dia di dalam setiap langkah hidup kita. Ketika kita membanggakan diri, kita telah membuat diri kita menjadi Tuhan atas diri sendiri. Kita telah mendewakan diri kita. Hal inilah yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tidak ada yang dapat kubanggakan di luar Engkau. Semua yang kumiliki, asalnya dari padaMu dan aku bersyukur atas kemurahan-Mu padaku. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Sabtu, 10 Februari 2024 - Tekun Berdoa dan Memuji DIA

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Feb 9, 2024 5:02


Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 10 Februari 2024 Bacaan: "Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya." (Yosua 6:3-4) Renungan: Di dalam Kitab Suci ada kisah tentang penyerangan Bangsa Israel terhadap tembok Yerikho yang terkenal kuat. Bangsa Israel tidak menghancurkan tembok Yerikho itu dengan dinamit atau bom nuklir. Namun, Tembok Yerikho itu roboh dan hancur dengan sendirinya oleh kuasa doa dan pujian. Tuhan saat itu memerintahkan Bangsa Israel untuk mengelilingi Tembok Yerikho sekali sehari selama enam hari berturut-turut. Dan pada hari ketujuh, mereka diperintahkan untuk mengelilingi Tembok Yerikho selama tujuh kali sambil meniup sangkakala dan bersorak-sorak dengan suara nyaring. Mereka pun melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan, dan akhirnya, tembok Yerikho yang begitu kuat itu runtuh dengan sendirinya sehingga mereka bisa memanjat dengan mudah dan dalam waktu singkat mereka bisa menguasai Yerikho. Kehidupan kita juga sering kali berjalan seperti itu. Berbagai masalah mungkin saja datang sewaktu-waktu tanpa ada jalan keluar. Jalan hidup kita serasa terhalang oleh tembok yang demikian kuatnya, sehingga kita merasa mustahil untuk melaluinya. Di saat-saat seperti itu, kita bisa belajar dari kisah Tembok Yerikho, mereka mengelilingi tembok itu dengan tekun sambil berdoa dan memuji Tuhan. Demikian pula dengan hidup yang kita jalani. Kita bisa menghancurkan tembok-tembok masalah itu, jika kita tekun berdoa dan berseru kepada-Nya. Bukan hanya menghancurkan tembok saja, bahkan gunung pun bisa kita pindahkan ke laut. Iman dan ketekunan kita dalam berdoalah yang mampu membuat segala yang mustahil jadi nyata. Percayalah bahwa Tuhan tidak pernah terlambat menolong anak-anak-Nya yang berseru-seru kepada-Nya. Dia akan memberikan yang terbaik bagi kita, yang mungkin belum pernah kita duga sebelumnya. Jangan menyerah, serahkan dan andalkanlah Tuhan senantiasa, sebab hanya dengan bersama-Nya, semua masalah akan selesai, dan kita akan selalu keluar sebagai pemenang! Bahkan lebih dari pemenang! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap penyertaan-Mu dalam hidupku. Aku merasa tenang bila aku ada dekat-Mu, karena aku tahu, selalu ada jalan keluar dari setiap permasalahan dibalik hati yang selalu berdoa. Amin. (Dod).

AWR Javanese - Radio Suara Kebahagiaan
“CAMPURAN PANGANAN” - ”PANDONGA SING DIILHAMI"

AWR Javanese - Radio Suara Kebahagiaan

Play Episode Listen Later Jan 31, 2024 29:00


“Luwih becik menawa kita mangan mung loro utawa telung werna panganan saben mangan, katimbang ngisi weteng kanthi maneka warna jinis panganan” - ”Kitab Jabur minangka kumpulan pandunga kang kawedar lan pepujen saka Bangsa Israel“

AWR Javanese - Radio Suara Kebahagiaan
“ILMU KESEHATAN ING KALANGAN BANGSA ISRAEL- KABUNGAHAN (BAGIAN 2)” - “GUSTI ALLAH TANSAH NUNGGIL KALAYAN KITA TANPA KENDHAT”

AWR Javanese - Radio Suara Kebahagiaan

Play Episode Listen Later Oct 19, 2023 28:59


“sakjerone diri Yusuf lan Dhaniel, Musa lan Elisa, kita duwe tuladha agung kang dumadi saka panguripan kanthi rancangan sing bener” - “Sang Kristus paring perintah Kanti janji Aku tansah Nunggal Karo kowe nganti tumeka ing wekasaning jaman"

AWR Javanese - Radio Suara Kebahagiaan
“ILMU KESEHATAN ING KALANGAN BANGSA ISRAEL - KABUNGAHAN (BAGIAN 1)” - "ALLAH KANG NYAWIJI MARANG KITA.”

AWR Javanese - Radio Suara Kebahagiaan

Play Episode Listen Later Oct 18, 2023 29:00


“Rasa matur nuwun, kabungahan, panggawean apik, percaya marang tresna asih lan pangrumate Allah iki tameng kesehatan sing paling gedhe” - “Gusti Yesus kang nggenepi pameca Prajanjian Lawas lan laras karo rancangane Allah kang nunggil Karo kita“

AWR Javanese - Radio Suara Kebahagiaan
“ILMU KESEHATAN ING KALANGAN BANGSA ISRAEL- KARESIKAN LAN PANGANAN” - “GUSTI KANG KERSA MANUNGGAL KARO KITA.”

AWR Javanese - Radio Suara Kebahagiaan

Play Episode Listen Later Oct 17, 2023 29:00


“Pentinge karesikan diri wis diwulangake sakjerone cara sing paling ngyakinake” - “Gusti Allah tansah ajeg numindhaki pakaryane miturut sipat misionaris kangge nyengkuyung tujuan utamane"

AWR Javanese - Radio Suara Kebahagiaan
“ILMU KESEHATAN ING KALANGAN BANGSA ISRAEL- PANYEGAHAN LELARA” - “MISI ALLAH KANGGO KITA”

AWR Javanese - Radio Suara Kebahagiaan

Play Episode Listen Later Oct 16, 2023 29:00


“Sakjerone pengajaran sing diparingake Gusti kanggo bangsa Israel, pangrumatan kesehatan entuk kawigaten utama” - “Wiwit ing wiwitane lan tujuan saka misi Iki mung ana ing Gusti Allah piyambak“

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Sabtu, 12 Agustus 2023 - Berharap hanya padaNya

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Aug 11, 2023 4:02


Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 12 Agustus 2023 Bacaan: ".... Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.." (Yesaya 30:15) Renungan: Ada saat-saat di mana kita menaruh harapan pada kekuatan dan kemampuan manusia. Kita berharap bahwa dengan uang banyak yang kita miliki, kita bisa melakukan apa saja dan bisa menyelesaikan segala sesuatu. Namun ketika apa yang kita harapkan tidak menjadi kenyataan, saat itu kekuatan kita hilang dan kita menjadi kecewa. Bangsa Israel pun pernah melakukan hal yang sama. Mereka mengandalkan Mesir untuk melindungi dan membela mereka, tetapi melalui nabi Yesaya Tuhan berbicara bahwa mereka akan kecewa dan dipermalukan. Yesaya 30:15 menuliskan, "....dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Ayat ini menjelaskan bahwa kekuatan tidak didapatkan melalui kehebatan manusia, uang dan kekuasaan, tetapi kekuatan itu datang ketika kita mengandalkan Tuhan dan menaruh harapan hanya pada Dia. Sebesar apapun masalah yang sedang kita hadapi saat ini, pandanglah Tuhan dan percayakan masalah yang kita hadapi pada-Nya, maka kita akan mendapatkan kekuatan di luar jangkauan pikiran kita. Orang yang menaruh harapannya kepada Tuhan tidak akan dikecewakan oleh Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku tahu Engkau lebih besar dari setiap permasalahan yang kuhadapi saat ini. Beri aku ketenangan dan kuasailah pikiranku sehingga pikiranku hanya tertuju pada-Mu sebagai satu-satunya sumber kekuatan dan andalanku. Jangan biarkan kekuatan dunia menguasaiku sehingga aku terlepas dari genggaman-Mu. Yesus, izinkan aku menikmati ketenangan-Mu dalam permasalahan hidupku saat ini. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Rabu pekan ke-18 masa biasa, 9 Agustus 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Aug 8, 2023 6:54


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak Boleng di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Bilangan 13: 1-2a.25 - 14: 1.26-29.34-35; Mazmur tg 106: 6-7a.13-14.21-22.23; Matius 15: 21-28 SILAKAN BERTERIAK SAJA KEPADA TUHAN   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Silakan Berteriak Saja Kepada Tuhan. Seseorang pernah bercerita tentang rutinitasnya datang ke gereja pada pagi hari sekitar jam sembilan dan sepuluh. Suasana gereja selalu sepi pengunjung pada saat-saat ini. Ia rutin datang ke gereja ketika ada masalah pribadi atau keluarga yang sangat membebani hidupnya. Dari pintu masuk, ia berteriak: Tuhaaaaaaan, aku datang. Toloooooong aku....                             Ia berlutut menghadap tebernakel, menatapnya dan mulai berdoa. Ia menangis sambil berdoa. Sesekali ia berteriak: Tuhannnn, dengarkan aku, tolonglah aku.... Pastor paroki mendengar ada teriakan seseorang dari dalam gereja, tapi Ia hanya mengawasi dari jauh. Ketika keluar, orang tersebut bertemu Pastor di pintu depan. Mereka berbicara. Ia utarakan maksud kunjungan ke gereja secara rutin, dan minta ijin supaya bisa berteriak kepada Tuhan. Pastor mengiyakan bahwa pada jam-jam itu saat di dalam gereja sepi: silakan berteriak saja kepada Tuhan.   Tuhan selalu menjadi tujuan pengaduan dan teriakan kita, baik itu berupa seruan-seruan dalam hati maupun dengan suara normal atau lantang. Dapat dibayangkan saja, sekian banyak manusia di dunia ini dengan masalahnya masing-masing, berteriak minta tolong, bagaimana Tuhan bisa mendengar semuanya dan mengabulkan satu persatu? Jawabannya hanya Tuhan yang tahu.    Tetapi kenyataan bahwa kita selalu mengadu, memanggil dan meneriaki nama-Nya, atau menangis dan memohon dengan sangat kepada-Nya, merupakan bentuk ketergantungan kita yang tak terhindarkan. Bangsa Israel menangis dan berteriak sepanjang waktu pengembaraan di padang gurun. Hari ini kita diberi tahu bacaan pertama bahwa ketika tahu bahwa orang-orang penghuni tanah Kanaan yang menjadi tujuan mereka berpenampilan menakutkan, Israel sebagai bangsa menangisi nasibnya dan berteriak minta tolong kepada Tuhan.   Hari ini juga kita diberitahu dalam Injil, bahwa melalui teriakan minta tolong perempuan yang bukan beriman Yahudi itu mendapatkan pertolongan Yesus Kristus: imannya kepada Yesus membantu menyembuhkan anaknya dari cengkeraman roh jahat. Sungguh, berteriak minta tolong kepada Tuhan itu penting dan mendesak. Sama urgennya dengan mengadu dan meminta tolong kepada sesama akan suatu kebutuhan yang mendesak. Musibah bencana alam, kebakaran, kecelakaan, sakit, kelaparan merupakan contoh kebutuhan urgen di sekitar kita, di samping banyak masalah lain sejenis. Sebagai anak-anak Tuhan, hendaknya kita tidak menahan diri dan pasif baik untuk meminta pertolongan maupun membuka diri untuk memberikan pertolongan. Jangan simpan rapat-rapat teriakanmu minta tolong dan biarkan teriakan sesama hanya angin lalu.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Allah maha murah, penuhilah hati dan pikiran kami dengan rahmat kemurahan hati sehingga kami dapat mengindahkan semua bentuk teriakan dan permintaan untuk setiap pertolongan. Kuatkanlah kami selalu dengan berkat-Mu untuk kemurahan hati ini. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan ke-18 masa biasa, 7 Agustus 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Aug 6, 2023 9:13


Dibawakan oleh Tarsisius Tarsan dan Ni Made Sumirati dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Bilangan 11: 4b-15; Mazmur tg 81: 12-13.14-15.16-17; Matius 14: 13-21 TUHAN TAK TEGA KALAU KITA LAPAR          Tema renungan kita pada hari ini ialah: Tuhan Tak Tega Kalau Kita Lapar. Tidak tega atau tidak sampai hatinya Tuhan Allah di sini merupakan bagian dari kehendak-Nya, yaitu mengaruniakan kebaikan dan mendatangkan keselamatan. Perhatian-Nya kepada orang-orang yang kekurangan dan kecil merupakan inti dari kemurahan hati dan belas kasih-Nya. Mereka yang berkekurangan seperti yang diwartakan dalam bacaan-bacaan hari ini ialah mereka yang kelaparan. Mereka lapar akan makanan jasmani supaya perut mereka dikenyangkan.   Umat Allah yang mengembara di padang gurun sering mengalami kelaparan karena di sana memang tak ada banyak makanan. Karena itu Tuhan menyediakan mereka manna dan daging, meski itu tidak cukup memuaskan mereka. Mereka tetap saja mengeluh dan protes karena hidup sebagai pengembara memang penuh penderitaan.   Yesus Kristus jatuh kasihan pada banyak sekali orang yang mengikuti dan mendengarkan Dia. Ketika mereka perlu makan karena keadaan mereka sudah lelah dan kelaparan, mereka sendiri tak bisa memiliki makanan. Tidak teganya Yesus tidak dirasakan juga oleh para rasul, meski mereka kurang yakin kalau Tuhan bisa menyediakan itu. Akhirnya terjadilah majizatnya: Yesus memperbanyak lima roti dan dua ikan untuk memberikan makan ribuan orang.    Melampaui kelaparan jasmani itu, perut lapar dan kerongkongan kering, Tuhan Yesus merasa tega lebih dahulu atas apa yang sangat dibutuhkan yaitu keselamatan jiwa mereka. Bangsa Israel menuju ke tanah terjanji untuk menemukan hidup bahagia di dalam perlindungan dan kasih Tuhan. Bagi ribuan orang tersebut Yesus tahu betul kekeringan jiwa mereka, sehingga mereka sangat membutuhkan gembala yang akan menyemangati, menuntun dan menyediakan jalan keselamatan kepada mereka.   Penggembalaan di dalam Gereja sangatlah penting dan tak boleh disepelekan bahkan dilupakan. Ini tidak hanya dalam arti sempit yaitu adanya para pemimpin entah tertahbis dan kaum berjuba. Dalam arti luas, penggembalaan itu menyangkut pendampingan, animasi, perlindungan, advokasi, asistensi dan pemberdayaan yang ditujukan kepada segenap umat, supaya kehidupan mereka yang konkret menjadi maju dan bermartabat.    Jadi Yesus tak tega dengan kelaparan kita memang pada akhirnya membuat kehidupan jasmani dan rohani umat-Nya terjamin, paling kurang hidup mereka di dunia ini layak dan baik. Dengan jaminan seperti ini, jelas kita akan memandang hidup kita di masa depan di akhirat nanti tentu penuh optimisme. Pada hari ini, berikan intensi doa bagi tugas penggembalaan di dalam Gereja kita.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Di dalam kasih dan kemurahan-Mu, ya Bapa, kami ingin menaruh segala keperluan kami, khususnya pada hari ini, supaya kami dapat menerima berkat-berkat-Mu dalam sepanjang hari ini. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

AWR Indonesian - Daily Devotional
"MELAYANI BUKAN SEBAGAI BANGSA ISRAEL YANG GAGAL"

AWR Indonesian - Daily Devotional

Play Episode Listen Later Jul 9, 2023 4:48


Allah memilih Israel untuk menyatakan tabiat-Nya kepada manusia, Ia mengingini mereka untuk menjadi mata air kehidupan kepada dunia, kepada mereka telah dipercayakan ramalan surga, kenyataan kehendak Allah ....

Tota Scriptura Podcast
REFORMING HEART #151: Memulai Pembangunan

Tota Scriptura Podcast

Play Episode Listen Later Apr 30, 2023 16:00


Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 151 (Ezra 3: 1-13 ): Setelah tujuh bulan orang Israel kembali ke daerah mereka, mereka berkumpul di Yerusalem untuk membuat mezbah tempat mempersembahkan korban kepada Tuhan. Ini mereka lakukan karena mengingat bahwa kesalahan nenek moyang mereka dahulu adalah karena mendirikan mezbah di tempat-tempat yang mereka senangi, dan bukan di tempat yang telah ditentukan Tuhan, yakni di Yerusalem. Bangsa Israel yang pulang dari pembuangan tidak ingin mengulangi kesalahan nenek moyang mereka...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Sabtu, 7 Januari 2023 - Hancurkan Tembok dengan Doa

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jan 7, 2023 4:58


Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 7 Januari 2023 Bacaan: "Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya." (Mazmur 34:17) Renungan: Kita tentu tidak asing dengan kisah bangsa Israel yang menghancurkan tembok kota Yerikho yang terkenal kuat. Bangsa Israel tidak menghancurkan tembok Yerikho itu dengan dinamit atau bom nuklir. Bukan juga dengan tank atau tembakan dari meriam dan senjata mutakhir lainnya. Namun tembok Yerikho itu roboh dan hancur dengan sendirinya melalui kuasa doa. Waktu itu Tuhan memerintahkan bangsa Israel untuk mengelilingi tembok Yerikho sekali sehari selama 6 hari berturut-turut. Pada hari ketujuh mereka diperintahkan untuk mengelilingi tembok Yerikho selama 7 kali sambil meniup sangkakala dan bersorak-sorak dengan suara nyaring. Mereka pun melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan dan akhirnya tembok Yerikho yang begitu kuat itu runtuh dengan sendirinya, sehingga mereka bisa memanjat dengan mudah dan dalam waktu singkat mereka bisa menguasai kota Yerikho. Kehidupan kita juga seringkali berjalan seperti itu. Berbagai masalah mungkin saja sewaktu-waktu datang dan terasa tidak ada jalan keluar. Jalan hidup kita terasa terhalang oleh tembok yang demikian kuatnya, sehingga kita merasa mustahil untuk melaluinya. Disaat-saat seperti itu kita bisa belajar dari kisah tembok Yerikho, di mana mereka mengelilingi tembok itu dengan tekun sambil berdoa dan memuji Tuhan. Demikian pula dengan hidup yang kita jalani. Kita bisa menghancurkan tembok-tembok masalah itu jika kita tekun berdoa dan berseru kepada Tuhan. Bukan hanya menghancurkan tembok saja bahkan gunung pun bisa kita pindahkan ke laut. Iman dan ketekunan kita dalam berdoalah yang mampu membuat segala yang mustahil menjadi nyata. Percayalah bahwa Tuhan tidak pernah terlambat menolong hamba-Nya yang berseru-seru kepada-Nya. Dia akan memberikan yang terbaik bagi kita yang mungkin belum pernah kita duga sebelumnya. Jangan pernah menyerah, serahkan dan andalkan Tuhan senantiasa, sebab hanya bersama-Nya kita akan keluar sebagai pemenang, bahkan lebih Dari pemenang. Tuhan Yesus memberkati.. Doa: Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan roh doa-Mu, agar hari-hari hidupku senantiasa dekat pada-Mu, sehingga aku dapat menjadi pribadi yang penuh penyerahan diri pada-Mu untuk setiap masalah yang aku hadapi. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Kamis, 24 November 2022 - Berkat Kebaikan Tuhan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Nov 23, 2022 5:10


Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 24 November 2022 "Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini." (Ulangan 8:17-18) Renungan: Bangga pada diri sendiri sebenarnya bukanlah suatu masalah, tetapi kebanggaan diri yang berlebihan dapat membuat kita menjadi sombong. Hal inilah yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Apa yang kita miliki saat ini secara kasat mata, memang dapat dikatakan karena hasil usaha dan kerja keras kita. Tetapi kita harus menyadari bahwa tanpa Tuhan, kita tidak akan dapat memperoleh apapun. Tanpa seizin-Nya tidak ada sesuatupun yang dapat kita lakukan. Bangsa Israel, jika dilihat dari jumlah mereka, masih terbilang sedikit jika dibandingkan bangsa lain. Bahkan secara militer, mereka bukanlah orang-orang yang dipersiapkan untuk berperang. Mereka hanya bekerja rodi yang setiap hari melakukan pekerjaan kasar dan berat selama menjadi budak di Mesir. Berbeda dengan musuh-musuh mereka yang adalah orang-orang yang sudah terlatih dalam berperang. Bangsa Israel diperhadapkan dengan para prajurit perang. Namun kelemahan dan kekurangan mereka dalam berperang bukanlah masalah, sebab Tuhan yang akan memberi mereka kemenangan. Jika ada yang hendak dibanggakan saat ini, maka sudah pasti itu adalah kasih dan kuasa Tuhan. Karena kebenaran kasih dan kuasa-Nya lah, kita sampai pada saat ini, dapat menikmati berkat-berkat-Nya. Tidak ada yang patut kita banggakan saat ini, sebab semuanya dari Tuhan. Ia membenci orang-orang yang sombong dan akan merendahkan mereka dan membuat mereka bertekuk lutut di hadapan-Nya. Tuhan memperingatkan kita agar jangan berlebihan dalam membanggakan diri, karena kesombongan akan menghancurkan diri sendiri. Kebanggaan diri yang berlebihan akan membawa malapetaka bagi diri kita sendiri. Karena itu, kita harus senantiasa merendahkan diri dan bersandar kepada Tuhan, tunduk di bawah kekuasaan-Nya dan mengakui Dia di dalam setiap langkah hidup kita. Ketika kita membanggakan diri, kita telah membuat diri kita menjadi Tuhan atas diri sendiri. Kita telah mendewakan diri kita. Hal inilah yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tidak ada yang dapat kubanggakan di luar Engkau. Semua yang kumiliki asalnya daripada-Mu dan aku bersyukur kepada-Mu. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Selasa, 18 Oktober 2022 - Tetap Setia dan Menolak Lupa

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Oct 17, 2022 5:09


Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 18 Oktober 2022 "Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah." (Hosea 14-9) Renungan: Seandainya zaman dahulu ada istilah "melawan lupa" atau "menolak lupa," maka bangsa Israel adalah yang paling cocok mengenakannya. Ketika menghadapi persoalan, bangsa Israel seringkali melupakan berkat Tuhan yang luar biasa yang sudah mereka terima sebelumnya. Misalnya ketika mereka terlambat menerima berkat air, mereka melupakan akan kemurahan Tuhan yang telah mereka rasakan saat mereka keluar dari Mesir. Ketika mereka menerima makanan yang menurut mereka membosankan, mereka melupakan bahwa makanan itu merupakan berkat Tuhan yang membuat mereka hidup. Hosea 14:9 menjelaskan tentang pernyataan Tuhan untuk melawan lupa atau menolak lupa dari bangsa Israel. Dikatakan, "Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah." Pohon sanobar itu sejenis dengan pohon cemara atau pohon pinus. Pertanyaannya adalah mengapa Tuhan menggambarkan dirinya sebagai pohon sanobar yang menghijau? Pohon jenis ini adalah pohon yang tetap menampakkan daun hijaunya di sepanjang musim, termasuk pada musim dingin, bahkan musim dingin yang bersalju. Ketika Tuhan menggambarkan diri-Nya seperti pohon sanobar yang menghijau, pemahamannya adalah bahwa Dia bisa diandalkan oleh bangsa Israel kapanpun dan dalam keadaan apapun. Tuhan siap mencurahkan berkat kepada umat-Nya kapanpun juga. Ketika bangsa Israel merasa berada dalam keadaan kekeringan, baik kekeringan dalam arti yang sesungguhnya, yaitu tanah yang kering, maupun kekeringan dalam arti penderitaan yang lain, maka Tuhan sanggup memberkati mereka. Berbeda dengan berhala-berhala yang tidak bisa berbuat apa-apa. Bangsa Israel memang harus selalu diingatkan bahwa bukan berhala yang memberkati mereka tetapi Tuhan. Adalah baik kalau kita terus memerhatikan berkat yang Tuhan berikan, baik kemarin, hari ini, bahkan janji berkatnya untuk esok hari supaya kita bisa melawan lupa atau menolak lupa. Berkat Tuhan yang sudah Dia berikan memang tidak bisa kita hitung semuanya, namun paling tidak kita bisa mengingat beberapa di antaranya. Oleh sebab itu, jangan meninggalkan Tuhan ketika kita dalam keadaan menderita, sebab itu hanya ujian iman kita saja. Setialah kepada Tuhan dan yakinlah bahwa dia bisa diandalkan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, Engkaulah sumber pertolongan dan berkat yang tidak pernah kering. Aku mau setia dan berharap hanya kepada-Mu. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Senin, 21 Maret 2022 - Ketika Tuhan Mempersiapkanmu

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Mar 20, 2022 6:59


"Allah, Dialah yang menjadi tempat pengungsianku yang kuat dan membuat jalanku rata; yang membuat kakiku seperti kaki rusa dan membuat aku berdiri di bukit; yang mengajar tanganku berperang, sehingga lenganku dapat melengkungkan busur tembaga." (2 Samuel 22:33-35) Renungan: Jessen kecil mengeluh ketika disuruh membawa tas sekolahnya. "Ma, berat nih," katanya sambil meletakkan kembali tasnya. "Kamu belum terbiasa. Sini Mama bantu," kata mamanya. Jessen pun tersenyum lebar sambil memberikan tas tersebut pada mamanya. "Bukan begitu maksudnya. Kamu bawa tas itu dengan punggungmu, lalu Mama menopang di bawahnya," kata Mama. Sekalipun sambil cemberut, Jessen tetap membawa tasnya sampai di sekolah. Ini terjadi sampai 6 hari. Tetapi dia tidak menyadari bahwa mamanya mulai melepaskan tangannya dari tas itu. Di hari Senin berikutnya, Jessen tidak berkata apa-apa dan dia dengan semangat pergi ke sekolah sambil membawa tas punggungnya itu. Seakan-akan dia lupa bahwa selama seminggu dia mengeluh karena merasa berat membawa tas sekolahnya. Mamanya sengaja hendak membawakan tasnya, tetapi Jessen berkata, "Biar saya yang bawa, Ma." Ketika pulang sekolah mereka singgah di Alfamart untuk belanja makanan kering. Jessen berkata kepada Mamanya, "Masukkan di tas saya saja Ma, nanti saya yang bawa." Jika diperhatikan, ada suatu perubahan dalam diri Jessen, yaitu dari yang tidak kuat membawa tas menjadi kuat membawa tas yang bebannya bertambah. Ini terjadi karena Jessen menjadi terbiasa membawa tasnya dan dia tidak mengeluh lagi. Menariknya, dia malah bisa menolong mamanya. Jessen kecil itu seringkali menggambarkan kita. Ketika masalah datang menerpa kita, kita langsung mengeluh dan berusaha mencari alasan untuk menghindar dari masalah itu. Lalu kita berdoa, "Tuhan, berat sekali masalah ini. Singkirkanlah dari hidupku." Itulah yang dilakukan bangsa Israel sesaat setelah mereka menyeberangi Laut Teberau, "Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa kata mereka: "Apakah yang akan kami minum?" (Keluaran 15:24). Bangsa Israel tidak sadar bahwa Tuhan baru saja mengeringkan Laut Teberau sehingga mereka bisa menyebranginya di tanah yang kering. Namun demikian, Tuhanpun menolong mereka. Hal ini terjadi berkali-kali selama perjalanan mereka di padang gurun. Sayangnya kebanyakan dari bangsa Israel tidak menjadi terlatih karena mereka terus mengeluh. Berbeda dengan Yosua dan Kaleb, di mana akhirnya merekalah yang kuat sampai akhir dan turut menerima tanah pusaka di Kanaan. Sama halnya dengan Daud, dia sering mengalami penderitaan, tetapi ucapan syukur dan pujiannya jauh lebih kuat daripada keluhannya. Yang menarik adalah pengakuan Daud bahwa Tuhanlah yang mengajar tangannya berperang sehingga lengannya dapat melengkungkan busur tembaga. Oleh sebab itu, sebagaimana kita tahu, Daud masih tetap berada di puncak ketika ajal menjemputnya. Suatu sukses yang luar biasa. Untuk mencapai kematangan rohani dan mental, kita perlu latihan. Mari kita relakan hati untuk menerima penderitaan dan tidak mengeluh. Jika kita mau dilatih, sesungguhnya kita sedang dipersiapkan untuk turut menanggung beban sesama, suatu kepercayaan besar dari Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, sekarang aku tahu bahwa penderitaan yang aku alami sesungguhnya mempersiapkan diriku untuk Engkau pakai menolong orang lain. Amin. (Dod).