POPULARITY
Categories
Kristus membungkuk untuk mencuci kaki murid-murid-Nya, dan oleh kuasa-Nya, Ia telah dibangkitkan dari antara orang mati.
Debesu Valstības sludināšana un aicinājums atgriezties. Kristus ir Gaisma, kas mūs apspīd. Svinam, kad spējam Viņa Gaismu ielaist sevī un atstarot citiem. Reizēm mūs skar sastingums un paralīze, tad ļoti ir vajadzīgi draugi, kas palīdz. Arī Rožukronī, ja lūdzamies to kopā ar citiem, mēs nesam viens otru pie Jēzus un piedzīvojam Viņa dziedinošo un piedodošo spēku.
Ljudje smo nagnjeni k temu, da hitro sodimo druge: po videzu, vedenju, hoji, obleki, govorjenju, delu … In kolikokrat se zelo motimo! Zunanji blišč ali eno samo dejanje, pa naj bo dobro ali slabo, namreč še ne pokažeta vse resnice o človeški osebi, ki je skrita globoko v njeni notranjosti. V Lukovem evangeliju nam Kristus to situacijo predstavi s priliko, v kateri sem jaz, ki sodim drugega, predstavljen z brunom v očesu, z veliko oviro torej. Moje oko ni čisto, ni svobodno, brez prave luči je, zato drugega napačno sodim. Kristus nas zato povabi, naj se zazremo v modrost narave: »Ni dobrega drevesa, ki bi rodilo slab sad, in spet ne slabega drevesa, ki bi rodilo dober sad. Vsako drevo namreč spoznamo po njegovem sadu« (Lk 6, 43-44). Že v Prvi Mojzesovi knjigi, v pripovedi o stvarjenju, spoznamo dve pomenljivi drevesi: drevo življenja in drevo spoznanja, katerega sad prinaša smrt. To sta pravzaprav dve temeljni izbiri, ki ju ima človek: ali sprejme odnos z Bogom, ga upošteva in ljubi in je tako deležen njegovega življenja, ki je pravzaprav edino življenje, ki ne mine. Ali pa v ta odnos ne vstopi, marveč se zadovolji s spoznanjem, postavi temelj svojega življenja na človeški razum in logiko. Zato tudi med sadovi Duha zaman iščemo posameznikove sposobnosti in uspehe, ampak so ti vezani na odnose, na občestvo z Bogom in z drugimi ljudmi. Apostol Pavel jih v pismu Galačanom našteva: ljubezen, veselje, mir, potrpežljivost, blágost, dobrotljivost, zvestoba, krotkost, samoobvladanje. To niso muhe enodnevnice, ampak življenjske drže, ki zorijo počasi in se kot sad zdravega drevesa najresničneje razodenejo predvsem takrat, ko se na obzorju življenja pojavijo preizkušnje. Taki sadovi razodevajo, da je v človeku navzoče Božje življenje, da so korenine njegovega srca v Bogu in ne v močeh in stvareh tega sveta. Torej ne gre samo za človekovo dobro voljo, ampak za njegovo sodelovanje z Bogom, ki more v njem zasaditi in obroditi dobre sadove. Takim ljudem pravi sv. Avguštin: Ljubi in delaj, kar hočeš! Če je tvoja resnica ljubezen, namreč ne moreš delati slabega. Najdragocenejše drevo, ki rojeva sad življenja, pa je križ. Njegov sad je Kristus, zreli sad Božje in človeške ljubezni, do konca darovan za odrešenje človeka. V njem je izvir vsakršne duhovne rodovitnosti. V cerkvi sv. Klemena v Rimu je v apsidi Cerkev predstavljena kot bujna trta, ki poganja iz križa, vsak poganjek pa prinaša svoj sad, ki zori v kristjanih. Trajni sadovi torej izvirajo iz sodelovanja med Bogom in človekom. Ni dovolj, da se človek trudi biti dober, biti mora naseljen s tisto Dobroto, ki dobro ne le želi, ampak ga more tudi uresničiti, kot pravi veliki ruski filozof in teolog Vladimir Solovjov.
I Efeserbrevet kap. 2 opmuntrer Paulus de kristne i Efesos til at leve efter den nye virkelighed, som følger med at være i Kristus og leve i troen på ham. Der var nemlig spændinger imellem de jøde-kristne og de hedninge-kristne (altså ikke-jøderne), fordi man havde meget forskellige baggrunde for at tro på Kristus, og hvem kender ikke til følelsen af, at der kan opstå en usynlig mur? Men Jesus ønsker altså at rive denne mur ned. Og hvordan hænger det sammen med Luthers tale om at Guds rige ALLEREDE er kommet, men ENDNU IKKE er kommet helt, når Paulus i vers 1 skriver: "Også jer har han gjort levende, jer der var døde i jeres overtrædelser og synder". Lyt, og læs allerhelst selv med, og stil dine egne spørgsmål til teksten, når Daniel og Bjarke tager bibelsnakken til Efeserbrevet kap. 2.
Khotbah MDC Surabaya satelit Graha Pemulihan:Biarlah Roh Kudus yang terus mengoreksi hati dan hidup kita. Teruslah membangkitkan daya juang dan iman, supaya kita dapat menata hidup menjadi lebih baik lagi, dan menghasilkan kehidupan yang bermakna dan penuh nilai. Ubahlah karakter kita di setiap harinya untuk mau diproses menjadi semakin serupa dengan Kristus. Maka hidup kita akan diberi hikmat dan dituntun oleh-Nya untuk dapat menjadi lebih baik lagi, dari sebelumnya. We do the possible and let God do the impossible. Ada bagian yang memang menjadi tugas kita dan harus diperjuangkan, tidak cukup hanya dengan memiliki iman saja. Karena itu teruslah berjuang untuk memberikan yang terbaik, agar nama Tuhan nantinya semakin dipermuliakan melalui hidup kita. Amin!—Pdt. Andreas Rahardjo, Life Reminder.
Lucifer mulai memikirkan kemuliaannya sendiri, bukan kemuliaan Penciptanya. Lucifer dikatakan pernah berada di Eden; ras manusia juga pernah ada di Eden, tetapi berbeda dengan nasib iblis, umat manusia dipulihkan ke Firdaus melalui Kristus.
Karena Kristus sudah bangkit, maka semua kita memiliki hidup yang berpengharapan & didalam hidup yang berpengharapan tentu ada air mata, persoalan dan pergumulan, tetapi kita tidak sendiri sebab Allah berjanji menyertai dan menjaga kita. Namun dalam seri ini akan ada 3 tindakan yang Rasul Petrus mau untuk kita lakukan. Benar Allah tidak meninggalkan kita, tetapi ada tugas yang juga harus kita lakukan dalam menghidupi kuasa kebangkitan Kristus. Apa 3 hal tersebut? Mari temukan jawabannya, dalam Seri 4 - Menghidupi Kuasa Kebangkitan Kristus, Ps. Charles Bessie | Gembala Senior Gereja C3 Reach Pemulihan Kupang. Selamat mendengarkan, silahkan dibagikan. Tuhan Yesus memberkati.
Kebebasan dalam Kristus bukan untuk hidup semaunya, tapi untuk melayani dengan kasih, merespons kejahatan dengan kebaikan, dan mencerminkan karakter Allah. Simak obrolannya yang asik bersama narasumber kita yang luar biasa bersama Ibu Wendy Gunarso hanya di OASIS (Obrolan Asik Seputar Injil Surgawi).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Monica Viona dari Paroki Roh Kudus di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Kisah Para Rasul 13: 26-33; Mazmur tg 2: 6-7.8-9.10-11; Yohanes 14: 1-6.GEMBALA MEMBUATKITA NYAMAN DAN BETAH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Gembala Membuat Kita Nyaman danBetah. Rasa nyaman kita sebagai manusia selalu terkait dengan hubungan antarpribadi satu dengan yang lain. Sedangkan rasa betah kita lebih terkait dengansuasana di sekeliling dan hal atau barang yang kita pakai. Misalnya Anda merasanyaman dengan teman-teman di dekatmu, dan pada saat yang sama Anda juga betah dengansuasana kerja sama dan lingkungannya yang tenang. Tuhan Yesus sebagai gembala yang baik memberikan kita rasa nyaman dan betahdalam konteks seperti itu. Yesus membuat kita nyaman bersama Dia dan sesamaorang beriman. Yesus membuat kita betah berada di dalam rumah-Nya, yaituGereja, juga dengan semua pengajaran dan perintah-Nya. Ungkapan yang sangat pasuntuk ini ialah yang dikatakan Yesus pada hari ini: jangan gelisah hatimu,percayalah kepada Allah, percayalah kepada-Ku. Bersama Bapa-Ku dan Aku, semuapasti menjadi betah dan nyaman. Tetapi tak semua orang sepakat tentang menjadi nyaman dan betah dalamKristus. Selalu ada orang yang tak langsung paham. Bisa juga ada interpretasiyang berbeda. Misalnya rasul Thomas bertanya, tunjukkan dong persisnya sepertiapa? Lalu Yesus dengan sangat meyakinkan berkata: Aku adalah jalan, kebenarandan kehidupan. Penegasan ini sudah cukup pas untuk mengatasi keraguan itu. Yesus memberikan kuasa kepada para pelayan Gereja untuk menciptakan rasanyaman dan betah ini bagi setiap Umat Allah. Seperti Petrus, Santo Paulus jugaberdiri pada level otoritas pengajaran yang sama, berkotbah tentang semuakebenaran dalam Yesus Kristus. Ini sungguh memberikan rasa nyaman dan betahbagi semua pendengarnya, terutama kaum non-Yahudi yang kafir yang sangat kritisdan skeptis. Mereka bisa menerima pengajaran Paulus dan akhirnya memilih untukmenjadi pengikut Kristus. Lalu pertanyaannya ialah, siapakah yang paling bertanggug jawab dengan rasanyaman dan betah ini? Yang jelas bukan Tuhan dan para pemimpin Gereja yangbertanggung jawab. Mereka memberikan perhatian dan kasih sayang hanya karenacinta. Menjadi nyaman dan betah bukan pertama-tama urusan mereka. Jadi rasanyaman dan betah itu harus pertama-tama diciptakan oleh kita masing-masing. Hal ini sama dengan kenyataan bahwa kita yang mengalami apakah menolak ataumenerima bapa dan ibu kita sendiri. Mereka adalah karunia Tuhan bagi kitamasing-masing. Tapi hal tentang rasa nyaman dengan bapa dan ibu sendiri, ituadalah tanggung jawab kita sendiri. Anda dan saya harus menciptakannya. Rasabetah dan nyaman dengan Tuhan dan Gereja harus kita ciptakan dan pertahankan. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan maha kuasa, semoga kami selalumemiliki rasa nyaman dan betah karena Engkau senantiasa berada di tengah-tengahkami melalui Yesus Kristus, Tuhan kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalamnama Bapa ...
Lucifer mulai memikirkan kemuliaannya sendiri, bukan kemuliaan Penciptanya. Lucifer dikatakan pernah berada di Eden; ras manusia juga pernah ada di Eden, tetapi berbeda dengan nasib iblis, umat manusia dipulihkan ke Firdaus melalui Kristus.
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah PENDAKIAN BERSAMA TUHAN! Mari kita membaca Firman Tuhan dari2 KORINTUS 12: 9Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Wonder Kids, pernahkah kamu melihat orang mendaki gunung? Mendaki gunung itu sulit! Ada beberapa gunung yang terlalu tinggi dan berbahaya jika didaki sendirian. Kita perlu perlengkapan khusus dan pemandu yangberpengalaman. Nah, hidup kita juga seperti mendaki gunung. Ada gunung-gunung yang tidak bisa kita daki sendiri, misalnya:
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Risa dari Paroki Santo Agustinus di Keuskupan Agung Pontianak, Indonesia. Kisah Para Rasul 1: 15-17.20-26; Mazmur tg 113: 1-2.3-4.5-6.7-8; Yohanes 15: 9-17.MATIAS MELENGKAPI Tema renungan kita pada hari ini ialah: MatiasMelengkapi. Dikatakan dalam Kisah Para Rasul, bacaan pertama hari ini, Matiasadalah rasul terpilih yang melengkapi 11 rasul yang sudah ada, yang minus YudahIskariot. Menurut Santo Petrus, Yudas si pengkhianat adalah pemimpinorang-orang yang menangkap Yesus. Dengan panggilan melengkapi itu, jumlah parapemimpin Gereja perdana itu lengkap atau genap menjadi 12. Tugas untuk melengkapi adalah bukan sekedarpelengkap atau hanya ban serep dan cadangan. Ia punya kualitas sebagai penentu.Petrus berkata bahwa kualitas itu ialah sudah dikenal bersama ke-12 rasul dansebagai saksi dalam seluruh kejadian Yesus dari pembaptisan Yohanes sampaiYesus naik ke surga. Peran melengkapi di sini sangatlah penting. Ia sebagaikartu as. Ia menjadi penentu untuk sebuah struktur persekutuan yang tidaklengkap. Jika tanpa dia, struktur itu pincang, cacat, dan tidak bergunasebagaimana mestinya. Perannya sama penting dengan rasul lain, yaitu, menjadisaksi bersama para rasul lainnya tentang kebangkitan Kristus, dan melengkapibilangan sebelas yang sudah ada. Sebuahperbandingan konkret yaitu menaru sejajar antara ke-12 rasul dengan Paus danpara Uskup Gereja. Kesamaan tugas mereka ialah menjadi tanda persekutuan atauComunio dalam Gereja. Paus itu adalah Petrus dan para Uskup yang memimpinkeuskupan adalah para rasul. Para pemimpin harus menjadi yang pertama sebagaiteladan persekutuan. Tuhan menghendaki dan menetapkan kepenuhan dan kelengkapansebagai syarat mutlak bagi persektuan kita. Kalau masih ada lobang ataukekurangan berarti tidak utuh, tidak lengkap, tidak genap, dan tidak memenuhikehendak-Nya. Tuhan Yesushendak berbagi kekayaan karunia ilahi kepada para rasul dan semua orang yangdikasihi-Nya, supaya mereka semua memperoleh sukacita yang penuh. Yesusmeninggalkan para rasul dan Gereja untuk naik ke surga, suka cita yang penuhitu adalah rasa nyaman, yakin dan begitu berani untuk hidup di tengah duniasambil tidak mengalami Yesus secara fisik di dunia. Syaratnya ialah supayatinggal di dalam kasih-Nya. Sabda “jangan takut”, berarti hidup di dalam kasih danbersama Dia. Roh Kudus akandiutus dari Surga untuk membuat hidup itu penuh dengan suka cita dan kasih.Cinta dan suka cita pasti mengalahkan ketakutan, kekuatiran, kegelisahan danprasangka buruk. Mereka dikuatkan, seperti menerima Sakramen Krisma! Demikianjuga kalau Yesus menjadikan tiap-tiap dari kita sahabat-Nya, itu sungguhmembuat suka cita penuh dan lengkap. Kita pantas berterima kasih kepada SantoMatias yang menginspirasikan kita dengan perannya itu.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhanmaha pengasih, semoga kami berperan aktif untuk melengkapi apa yang kurang atauhilang di dalam hidup kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Saya percaaya bahwa dengan memandang Kristus dan kasih-Nya kepada saya, saya dapat berjalan dalam kebaruan hidup awal yang baru dan segar.
Saya percaaya bahwa dengan memandang Kristus dan kasih-Nya kepada saya, saya dapat berjalan dalam kebaruan hidup awal yang baru dan segar.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Fanny Hartono dari Paroki Gembala Yang Baik di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Kisah Para Rasul 11: 19-26; Mazmur tg 87: 1-3.4-5.6-7; Yohanes 10: 22-30.DOMBA-DOMBA TERSEBAR, TETAPI TETAP SATU GEMBALA Renungan kita pada hari ini bertema: Domba-Domba Tersebar,Tetapi Tetap Satu Gembala. Ketika para gembala suka dengan bau semua dombanya,di situ terdapat kenyataan bahwa persekutuan umat Allah itu tersebar dimana-mana, dan semua itu harus menjadikan Kristus sebagai pusat hidup mereka. Yesus Kristus menjadi identitas mereka semua dan Ia tetapsebagai satu gembala utama. Identitas itu mulai definitif dengan dipakai namaKristen pertama kali beberapa tahun setelah Kristus bangkit, atau lebih tepatsetelah pertobatan Santo Paulus. Tokoh dan murid Tuhan terpandang yang bernamaBarnabas bersama Paulus dan Gereja di Antiokhia pertama kali memakai identitasini. Perlahan tapi meyakinkan, nama Kristen ini menyebar dari satu tempat ketempat lain hingga mencapai ke pelosok dunia. Di seluruh dunia terdapat semuapengikut Kristus yang berbeda-beda. Menurut Santo Ignasius dari Antiokhia, yang pernah sebagaiUskup di kota itu, di mana terdapat satu persekutuan umat Kristen, entah disuatu kampung entah di suatu kota, dan mereka dipimpin oleh seorang Uskup ataugembala agung, persekutuan Kristen itu dinamakan Katolik. Keberadaan umatKatolik tampak di setiap pelosok bumi dan ketika setiap orang Katolik bertemu,entah di mana dan dalam konteks apa saja di muka bumi ini, selalu ada rasabersatu, bersama dan terkoneksi satu sama lain. Mereka dapat menyambung hatimereka yang seiman. Misalnya, seorang Romo bercerita bahwa ketika sedangtransit pesawat di Timur Tengah, ia sempat berkenalan dengan seorang dari Rusiayang beragama Katolik. Pembicaraan mereka berkembang menjadi sebuah pertemanan.Pria dari Rusia tersebut kemudian dengan rendah hati meminta pengakuan dosa danberkat dari Romo. Ketika melihat seorang atlet membuat tanda salib saat beradadi lapangan, para penonton di seluruh dunia segera membuat sebuah rasake-Katolikan dengan pemain tersebut. Ini merupakan beberapa contoh untukmemahami bahwa kata “Katolik” itu sangat universal dan mempersatukan. Tersebarnya para pengikut Kristus di mana saja di duniaini, tidak mengurangi semangat persekutuan itu, tetapi justru menguatkankoneksi satu sama lain, karena Yesus Kristus sendiri sangat menjamin untukmenjaga persekutuan ini. Ada dua pernyataan Yesus hari ini yang sangat kuatmaknanya, yaitu “Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku”. Ini adalahsebuah pengakuan kepemilikan Yesus atas para pengikut-Nya. Kedua ialah “Takseorang pun yang dapat mengambil mereka dari tangan-Ku”. Yesus Kristus sangat menjamin,tersebarnya para pengikut di seluruh muka bumi dan Dia tetaplah satu gembalasejak saat itu. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus,kami para pengikut-Mu ingin tetap setia dan taat kepada-Mu, karena inilahkenyataan kami menjadi bersatu dan menjadi kuat. Tetaplah tinggal dan berada bersamakami, Tuhan Yesus. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam namaBapa ...
“Wong tuwa kudu dikebaki dening welas asihe Kristus, supaya dheweke bisa makarya kanggo keslametan jiwa-jiwa sing dipapanke ana ing sakngisore pengaruhe” “Conto pandonga sing diparingake dening Sang Kristus beda banget karo pandonga wong kafir”
Jesus siger: “En kort tid, så ser I mig ikke længere, og atter en kort tid, så skal I se mig.” Sorg og smerte har en udløbsdato – men fællesskabet med den opstandne Kristus har evigheden for sig. Lyt med til en prædiken om håb, trængsel og opstandelsens lys.
Maria, Jesu mor, är i tro och lydnad vår största förebild. Hennes sätt att ta emot, följa och bära vidare Kristus till världen ger oss både uppmuntran och utmaning.
Maria, Jesu mor, är i tro och lydnad vår största förebild. Hennes sätt att ta emot, följa och bära vidare Kristus till världen ger oss både uppmuntran och utmaning.
Druhý díl ze seriálu Ježíšových zázraků z Janova evangelia. Jan o těchto zázracích napsal, že je zaznamenal proto, abychom uvěřili, že Ježíš je Kristus, Syn Boží a abychom měli život v jeho jménu. A s tímto předporozuměním budeme dnes poslouchat kázání od Františka B.Tentokrát je řeč o zázraku proměnění vody ve víno, známý taky jako svatba v Káni Galilejské. Jan 2, 1 - 111 Třetího dne byla svatba v Káně Galilejské. Byla tam Ježíšova matka; na svatbu byl pozván také Ježíš a jeho učedníci. Když se nedostávalo vína, řekla Ježíšovi jeho matka: „Už nemají víno.“ Ježíš jí řekl: „Co to ode mne žádáš! Ještě nepřišla má hodina.“ Matka řekla služebníkům: „Udělejte, cokoli vám nařídí.“ Bylo tam šest kamenných nádob, určených k židovskému očišťování, každá na dvě až tři vědra. Ježíš řekl služebníkům: „Naplňte ty nádoby vodou!“ I naplnili je až po okraj. Pak jim přikázal: „Teď z nich naberte a doneste správci hostiny!“ Učinili tak. Jakmile správce hostiny ochutnal vodu proměněnou ve víno - nevěděl, odkud je, ale služebníci, kteří vodu nabírali, to věděli - zavolal si ženicha a řekl mu: „Každý člověk podává nejprve dobré víno, a teprve když už se hosté napijí, víno horší. Ty jsi však uchoval dobré víno až pro tuto chvíli.“Tak učinil Ježíš v Káně Galilejské počátek svých znamení a zjevil svou slávu. A jeho učedníci v něho uvěřili.Zjevení 19,6–9 A uslyšel jsem hlas velikého zástupu, jako hukot mnohých vod a jako hřmění silných hromů: „Halleluja! Ujal se království Pán, náš Bůh, Všemohoucí. Radujme se a jásejme, vzdejme mu čest, neboť přišla svatba Beránkova a jeho nevěsta se připravila. Bylo jí dáno, aby se oblékla do skvoucího čistého kmentu“ – ten kment jsou spravedlivé činy svatých. Anděl mi řekl: „Napiš: Blaze těm, kdo jsou pozváni na svatební hostinu Beránkovu.“ Mt 15, 1 - 2Tehdy přišli k Ježíšovi farizeové a zákoníci z Jeruzaléma a řekli:„Proč tvoji učedníci přestupují tradici předků? Vždyť si neumývají ruce, když jedí chléb!Jan 2, 11Tak učinil Ježíš v Káně Galilejské počátek svých znamení a zjevil svou slávu. A jeho učedníci v něho uvěřili.Izaiáš 26: 6 Hospodin zástupů připraví na této hoře všem národům hostinu tučnou, hostinu s vyzrálým vínem, jídla tučná s morkem, víno vyzrálé a přečištěné.7 Na této hoře odstraní závoj, který zahaluje všechny národy, přikrývku, která přikrývá všechny pronárody.8 Panovník Hospodin provždy odstraní smrt a setře slzu z každé tváře, sejme potupu svého lidu z celé země; tak promluvil Hospodin.9 V onen den se bude říkat: „Hle, to je náš Bůh. V něho jsme skládali naději a on nás spasil. Je to Hospodin, v něhož jsme skládali naději, budeme jásat a radovat se, že nás spasil.“
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Shendy Jost dari Paroki Santo Albertus Agung di Keuskupan Agung Makassar, Indonesia. Kisah Para Rasul 11: 1-18; Mazmur tg 42: 2-3; 43: 3.4; Yohanes 10: 1-10.GEMBALA YANG BAIK BERBAU DOMBANYA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Gembala Yang Baik Berbau Dombanya.Paus Fransiskus pernah mengujar satu himbauan sekaligus ajaran kepada seluruhGereja, dan secara khusus ditujukan kepada para Uskup dan imam, bahwa merekaharus berbau seperti domba-dombanya. Ajarannya itu sampai kini selalu menjadikutipan berbagai pihak di dalam Gereja Katolik. Paus sedang mengajarkan tentangiman yang terlibat dan menyatu dengan hidup yang nyata. Maksudnya ialah supaya tugas kepemimpinan dan pelayanan itu tidak meluluhmenempatkan orang di dalam kantor, rumah, di belakang meja, di forum diskusi,rapat dan perencanaan. Seperti Yesus Kristus sang Gembala sejati, siapa punkita yang mengikuti Dia, mesti dapat meneladani-Nya. Hal ini diungkapkan olehempat orang anak, dua perempuan dan dua laki-laki kakak-beradik. Mereka sangatmengagumi dan mengidolakan kedua orang tuanya. Masing-masing bersaksi bahwabapak dan ibunya mengasihi setiapanaknya secara pribadi dan memperlakukan masing-masingnya sesuai keadaan dankarakternya. Masing-masingnya mengatakan bahwa nanti memilih jodoh, profilwanita atau pria pasangannya kurang lebih mengikuti pribadi bapak dan ibunyasendiri. Ciri gembala yang berbau dombanya adalah seperti yang dilakukan oleh bapakdan ibu tadi. Orang atau pihak yangdilayani diberikan rasa betah, dikasihi, dan dimajukan. Pertama-tama karena mereka berbuat sepertiYesus, yang tidak memilih-milih orang untuk dilayani. Perlakuan setiap orangsecara pribadi dan perhatian kepada semua yang memerlukan kasih, merupakan carakonkret seorang gembala mengalami bau dombanya. Kondisi dan pengalaman konkretsetiap dan semua orang yang diperhatikan atau dilayani, dirasakan dan dimilikijuga si pelayan atau pekerja. Nilai spesial untuk gembala yang baik yang berbau dombanya, ialah bahwaTuhan tak jijik dan menyerah dengan bau domba-domba yang diperhatikan. Diamalah suka dengan bau domba-domba itu. Bau mereka yang berbeda-beda itu sangatdisukai dan nantinya diubah dalam keharuman kasih dan kerahimanNya. Domba-dombabukan hanya di dalam kandang, tetapi juga di luar kandang, semuanyadigembalakan oleh Yesus. Demikian juga santo Petrus yang berhasil membawa orangorang yang di luar batas teritori Yahudi, untuk menjadi anggota Gereja Perdana. Gembala yang berbau dombanya belum semuanya terealisasi saat ini. Kita hendaknyatetap berdoa dan berharap supaya para gembala khusus, yaitu yang tertahbis dangembala umum umat beriman, menjadikan ini sebagai tantangan dalam membawabanyak domba lainnya ke dalam Gereja. Semua bau mereka mesti menarik kita semuamembawa mereka kepada Kristus.Marilah kita berdoa... Dalam nama Bapa...Tuhan Yesus Kristus,perkuatkanlah kami dengan semangat-Mu supaya kami dapat menjadi domba-dombayang baik dan dapat membawa domba-dombalain untuk datang kepada-Mu dan menikmati suka cita di dalam Dikau. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Arne Lund taler om troen, korset og blodet.Fra menigheten Norge for Kristus 11.05.2025.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Tirto, Hendry, Rini dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 13: 14.43-52; Mazmur tg 100: 2.3.5; Wahyu 7: 9.14b-17; Yohanes 10: 27-30.GEMBALA DAN DOMBA YANG BAIK Tema renungan kita pada hari Minggu Paskah ke-4 ini ialah: Gembala danDomba Yang Baik. Hari ini, menurut tradisi Gereja adalah hari Minggu Gembalayang Baik. Gereja merayakanan ini dengan kegiatan Minggu panggilan. Kita semuapaham bahwa para gembala dan pelayanan Gereja dan Masyarakat merupakan buahdari sebuah proses pembinaan orang-orang terpilih dan terpanggil. Mereka adalahpria dan wanita yang ingin menjawab panggilan Tuhan secara khusus yang disebutpanggilan imamat dan hidup membiara. Kata gembala dari bahasa Latin pastor, dan bahasa Inggris shepherd, menunjukpada diri Yesus Kristus, Gembala agung dan utama. Yesus mengatakan sendiritentang ini dalam Injil Yohanes pada hari ini. Ia lalu jadikan kita semuadomba-domba gembalaan-Nya. Bagi kita di dalam Gereja Katolik, misi YesusKristus sebagia gembala menjadi sebuah tugas partisipatif, yang berarti bahwamereka yang terpilih itu mengambil bagian dalam misi Yesus sendiri. Itulahmengapa kita memiliki Gereja dan ada perutusan yang diberikan Yesus dan Gereja. Partisipasi ini berwujud pada beberapa tingkat. Paus yang menggantikanposisi rasul Petrus, para Uskup yang menggantikan para rasul dapat kita katakanmereka adalah para gembala lingkaran pertama yang melanjutkan penggembalaanYesus Kristus. Sampai saat ini mereka menduduki tahta kepemimpinan GerejaUniversal dan Gereja Lokal. Jabatan yang menyusul ialah para imam yangberpartisipasi dalam tugas imamat Uskupnya. Ada imam diosesan yang bekerja dikeuskupan masing-masing dan imam tarekat yang bekerja melalui perutusan tarekatmasing-masing. Tingkat yang lebih luas ialah para biarawan dan biarawati, yang jugamemiliki perutusan dalam membesarkan Gereja, merawatnya dan sebagai saksi hidupKerajaan Allah. Dan yang lebih luas lagi ialah setiap orang pengikut Kristusyang memiliki tanggung jawab untuk berada bersama, menemani dan menjaga sesamadi sekitarnya. Setiap orang dibaptis untuk menjadi gembala bagi sesamanya yanglain. Ia harus berpartisipasi pada penggembalaan Kristus. Menurut inspirasi bacaan liturgi hari ini, perhatian gembala kepadadomba-dombanya dapat diringkaskan menjadi tiga. Pertama, gembala mengenaldomba-dombanya. Mengenal, mengetahui dan memahami merupakan bentuk-bentuk kasihsayang dan perhatian. Kedua, perhatiangembala yang lebih tinggi derajat dan kualitasnya ialah kalau ia berkorban demikebaikan dan keselamatan orang-orang yang disayanginya. Ketiga, gembala peduliakan kenyamanan dan keselamatan jiwa mereka yang ia perhatikan. Jadi, kitasebagai pengikut Kristus yang terpanggil dan terbentuk dalam seluruh perjalananiman di dunia ini adalah gembala. Kristus sendiri yang akan memampukan kitauntuk menjadi gembala.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah dan Tuhan kami, jadikanlah kamidomba-domba yang benar dan baik di dalam Gereja-Mu. Bapa kami yang ada di surga... Dalam nama Bapa ...
Stefan Salmonsson underviser om seirende tro.6.time i dette emnet fra tirsdagsbibelskolen i menigheten Norge for Kristus 08.04.2025.
Stefan Salmonsson underviser om seirende tro.5.time i dette emnet fra tirsdagsbibelskolen i menigheten Norge for Kristus 08.04.2025.
Arne Lund taler om de forskjellige avdelingene.Fra menigheten Norge for Kristus 06.10.2024.
Habemus papam - imamo papeža! Krmilo Petrove barke je prevzel ameriški kardinal Robert Francis Prevost, nadel si je ime Leon XIV. Papež pri maši v Sikstinski kapeli: Tudi številni krščeni Jezusa vidijo zgolj kot karizmatičnega voditelja ali nadčloveka. Zato moramo nujno ponavljati Ti si Kristus, Sin živega Boga.« Bog, ne človeška matematika: Slovenci na Trgu svetega Petra doživeli zgodovino.Slovenski škofje z veseljem pozdravljajo novega papeža; Škof Saje: To je resnično človek za naš čas.Svetovni voditelji ob čestitkah novoizvoljenemu papežu omenili njegovo usmerjenost k miru in povezovanju.Voditelji drugih cerkva in verskih skupnosti čestitali papežu Leonu v želji po dobrem sodelovanju.Na predčasnem referendumskem glasovanju nizka udeležba, tudi danes pozivi na volišča.Papež Leon XIV.: Šport je sredstvo povezovanja in krepitev skupnosti.Vreme: Popoldne bo precej oblačno, tu in tam je možna kakšna ploha. Jutri se bo delno razjasnilo.Odmevi redovnikov: Novi papež je misijonar, človek miru in vere.Evropski škofje ob Dnevu Evrope pozvali k enotnosti pri soočanju s svetovnimi izzivi.Društvo Združeni ob lipi sprave ogorčeno nad predsedničinim odlikovanjem zveze borcev.Šport: Začenja se 108. kolesarska dirka po Italiji. Glavni favorit: Primož Roglič.
Betapa buruknya dosa, betapa jatuhnya manusia. Hanya kematian Yesus, Tuhan sendiri, yang dapat menyelesaikan masalah dosa. Kristus rela turun kedalam penderitaan, demi menyelamatkan umat dari kebinasaan. "Singa dari suku Yehuda, telah menang"
Betapa buruknya dosa, betapa jatuhnya manusia. Hanya kematian Yesus, Tuhan sendiri, yang dapat menyelesaikan masalah dosa. Kristus rela turun kedalam penderitaan, demi menyelamatkan umat dari kebinasaan. "Singa dari suku Yehuda, telah menang"
Ketika kita secara langsung dihadapkan pada kelayakan Tuhan, kita akhirnya memahami situasi manusia, bahwa kita sepenuhnya tidak layak, dan kita membutuhkan Kristus sebagai Penebus kita.
Kita bisa dibatasi oleh akal, tetapi Allah tidak bisa dibatasi oleh apapun. Allah sanggup menjawab lebih dari apa yang kita doakan dan kita minta. Tetapi masalahnya banyak timbul pertanyaan bagi kita, bahwa seperti apa hidup berpengharapan? Sebab kita tidak bisa menghindar dari yang namanya berharap untuk percaya bahwa Allah sanggup menjawab segala yang menjadi doa kita. Seri ini menolong kita belajar dari Petrus yang akan mengajarkan kita seperti apa hidup berpengharapan, dengan menyadari baik-baik siapa status kita sebenarnya. Untuk itu mari temukan jawabannya, jikalau saat ini ada dari kita yang hidup tidak berpengharapan. Mari mendengarkan, Khotbah pilihan Ps. Charles Bessie, Gembala Gereja C3 Reach Pemulihan Kupang. Selamat mendengarkan, silahkan dibagikan. Tuhan Yesus memberkati.
Ketika kita secara langsung dihadapkan pada kelayakan Tuhan, kita akhirnya memahami situasi manusia, bahwa kita sepenuhnya tidak layak, dan kita membutuhkan Kristus sebagai Penebus kita.
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 5 Mei 2025Bacaan: "Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Matius 6:24)Renungan: Suatu kali ada seorang anak laki-laki yang sedang bermain-main dengan sebuah vas bunga yang sangat mahal. Anak ini memasukkan tangannya ke dalam vas itu, tetapi ia tak bisa menariknya keluar. Ayahnya berusaha keras menolongnya, tetapi semua usahanya sia-sia. Keduanya murung karena tidak rela memecahkan vas yang indah itu. Lalu sang ayah menarik nafas dan berkata, "Sekarang anakku, kita coba sekali lagi. Buka tanganmu, dan luruskan jari-jarimu seperti yang Ayah lakukan, lalu tarik." Yang mengejutkan adalah si anak menjawab, "Tidak, Ayah. Saya tidak mungkin meluruskan jari-jari saya seperti itu. Jika saya melakukannya, saya akan menjatuhkan koin saya! Dan saya tidak mau hal itu terjadi." Seperti anak kecil tersebut, kebanyakan dari kita sering bertindak seperti itu. Kita begitu sibuk memegangi recehan yang tak berharga sehingga kita tidak dapat menerima kebebasan. Terkadang kehidupan dalam dosa dianggap sebagai sesuatu harta yang sebenarnya telah membutakan mata rohani kita. Padahal sebagai orang percaya yang telah hidup di dalam Kristus, kita telah dimerdekakan dari segala bentuk kutuk dosa. Namun yang menjadi kesulitannya adalah kita tidak rela melepaskan sesuatu yang kita anggap berharga dan lebih memilih hidup dalam kesesakan karena ikatan dosa yang memberikan kenikmatan sesaat. Adalah hal yang sulit jika kita harus rela melepaskan prinsip duniawi dan sesuatu yang telah menjadi pegangan atas hal-hal yang kita sukai dan kita anggap berharga dalam kungkungan dosa. Tetapi bukan berarti itu tidak bisa. Yesus berkata bahwa kuasa dalam diri kita yang kita terima dari Tuhan itulah yang memampukan kita untuk melepaskannya sehingga kita bebas dari belenggu dosa. Kemerdekaan sejati akan menjadi milik kita jika kita berani melepaskan genggaman yang tidak berharga di mata Tuhan. Hal yang sama pernah dialami oleh perempuan Samaria yang mengalami perjumpaan dengan Yesus. Setelah berjumpa dengan Yesus ia melepaskan prinsip hidup dan semua genggaman masa lalunya dan melangkah dengan hidup baru yang Tuhan karuniakan. Yang lebih luar biasa ia menjadi pewarta Injil bagi orang-orang di sekitarnya. Begitulah kehidupan kita bisa menjadi lebih baik jika kita menyerahkan bejana hidup kita ke tangan Tuhan, dengan cara melepaskan genggaman yang kita anggap berharga namun tidak sesuai dengan pandangan Tuhan lalu menjalani kehidupan yang benar dalam ikatan kasih kepada Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, mampukan aku melepaskan segala genggaman dosa dan prinsip hidup lama yang tak berkenan di mata-Mu sehingga aku dapat mengalami kemerdekaan sejati. Amin. (Dod).
Bagian dari pembahasan tema Paskah
Damai di Tengah Gelombang Perubahan: Berakar dalam Iman kepada Kristus yang Berdaulat MARKUS 4:35-41 1.Badai Kehidupan dan Resonansi Kisah di Danau Galilea 2.Menelisik Makna: Perspektif Teologis Rudolf Bultmann dan Karl Barth 3.Mengaplikasikan Iman di Tengah Gelombang Perubahan Global 3.1.Mengenali Kehadiran Tuhan yang Abadi di Tengah Kekacauan 3.2.Membangun Benteng Iman yang Kokoh Melalui Disiplin Rohani 3.3.Bersandar ... Read more
Den romerske kejsaren Konstantin den stores (272–337 e.Kr.) omvändelse till kristendomen är en central händelse i Västerlandets historia. Kristendomen gick från att vara en förföljd minoritet till att bli den dominerande religionen i Romarriket.Konstantins relation till den traditionella romerska religionen var dock pragmatisk. Han tillät fortsatt kult av solguden Sol Invictus och tolererade inledningsvis andra religioner. Trots sitt starka stöd för kyrkan lät han inte döpa sig förrän på sin dödsbädd år 337. Denna balansgång mellan det gamla och det nya var sannolikt avgörande för hans politiska framgång.I detta avsnitt av podden Historia Nu samtalar programledaren Urban Lindstedt med antikvetaren och författaren Allan Klynne, som är aktuell med boken Konstantin den store – Roms förste kristne kejsare.I början av 300-talet e.Kr. befann sig det romerska imperiet i djup kris. Tetrarkin – ett fyrkejsarsystem skapat för att stabilisera styret – hade kollapsat, och inbördeskrig rasade mellan rivaliserande tronpretendenter. I detta kaos steg Konstantin fram, son till kejsaren Constantius Chlorus. Efter faderns död år 306 utropades han av sina trupper till kejsare i väst.År 312 ställdes Konstantin mot sin främsta konkurrent om makten, Maxentius, i slaget vid Milviska bron. Enligt flera källor såg han inför striden ett kors på himlen, tillsammans med orden "I detta tecken skall du segra", eller drömde om en ängel som visade honom symbolen Chi-Rho – de första bokstäverna i det grekiska ordet för Kristus. Han lät måla symbolen på soldaternas sköldar och vann en avgörande seger. Maxentius drunknade i Tibern, och Konstantin tågade in i Rom som härskare över väst.Året därpå, 313, utfärdade Konstantin tillsammans med kejsar Licinius det så kallade Milanoediktet, som garanterade religionsfrihet i hela riket och avslutade de systematiska förföljelserna av kristna. Även om han själv ännu inte var döpt började han aktivt gynna kyrkan: han donerade mark, gav ekonomiskt stöd och påbörjade bygget av kyrkor som Lateranbasilikan och den första Peterskyrkan.Vid denna tid var kristendomen ännu en minoritetsreligion, men snabbt växande. Dess fokus på själens frälsning, individens värde och evigt liv tilltalade många i ett samhälle präglat av oro och kris. Dess välorganiserade församlingar bidrog till en stark infrastruktur, som snart blev ett viktigt verktyg även för staten.Trots kristendomens pacifistiska ursprung valde Konstantin att knyta den till sin militära och politiska makt. Genom att uppträda som Guds utvalde kejsare – en förening av andlig och världslig auktoritet – skapade han ett nytt sätt att härska.Musik: Saturnalia av bzur, Storyblock Audio.Bild: Konstantins staty i Kapitolinska museerna. Del av statyn av Konstantin den store, bevarad i Kapitolinska museerna i Rom. Skulpturen, ursprungligen uppförd i början av 300-talet e.Kr., föreställer kejsaren i idealiserad stil och symboliserar hans makt och gudomliga auktoritet som både romersk härskare och kristendomens beskyddare. Wikipedia. Public Domain.Lyssna också på Pyrrhos – på fel sida i historien i kampen om världsherraväldet.Klippare: Emanuel Lehtonen Vill du stödja podden och samtidigt höra ännu mer av Historia Nu? Gå med i vårt gille genom att klicka här: https://plus.acast.com/s/historianu-med-urban-lindstedt. Hosted on Acast. See acast.com/privacy for more information.
Pdt. Wigand Sugandi (TB) 1 Korintus 6 : 12 "Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun."
Pembahasan "Turun ke dalam kerajaan maut" di Perjanjian Lama banyak dibahasa secara negatif karena tidak mencerminkan apa yang Tuhan mau kerjakan di atas Bumi. Untuk itu, kita perlu memahami terlebih dulu apa yang sebenarnya Perjanjian Lama katakan tentang kematian, lalu mengapa kematian Kristus seperti menjadi puncak dari seluruh peristiwa yang dicatat dalam Perjanjian Lama maupun di dalam kehidupan Kristus.
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 22 April 2025Bacaan: "Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa." (2 Korintus 2:15) Renungan: Di sebuah kota kecil di lereng sebuah bukit, ada orang kaya yang mempunyai rumah dengan pekarangan yang ditanami dengan berbagai jenis bunga. Suatu hari di kediaman orang kaya ini akan diadakan pesta yang akan dihadiri oleh orang-orang terhormat. Orang kaya ini menyuruh tukang kebunnya untuk mengambil beberapa tangkai bunga sebagai penghias ruang tamu. Saat akan memotong setangkai bunga mawar, tukang kebun ini mendengar suara. "Jangan! Jangan potong aku." Dengan terkejut dia bertanya, "Siapa kamu?" "Akulah bunga mawar yang kamu pegang ini. Jangan potong aku. Jangan pisahkan aku dari teman-temanku," jelas bunga mawar. "Bukankah fungsimu untuk memberikan.keindahan dan keharuman di ruang pesta?" desak tukang kebun. "Tidak, aku tidak mau sendirian, aku ingin selalu berkumpul bersama teman-temanku," alasan bunga mawar.Akhirnya tukang kebun mengalah dan berpindah ke bunga yang lain. Tukang kebun ini bermaksud memotong bunga dahlia, tetapi bunga itu juga berteriak, "Jangan potong aku!" "Mengapa? Kamu kan indah dan harum baumu, pasti tuan dan tamu-tamunya akan senang," kata tukang kebun. "Tidak, aku tidak mau, aku harus memperhatikan keadaan lebih dahulu," jawab bunga dahlia. Dengan bunga dahlia ini pun tukang kebun mengalah. Kemudian dia kembali berjalan mengitari bunga-bunga yang ada untuk melihat bunga mana yang siap untuk menghiasi ruang pesta. Tukang kebun berhenti di mana anggrek ditanam. Dia pun bermaksud memotong dan mengambil bunga anggrek itu. Lagi-lagi terdengar suara, "Jangan saya yang dipotong, saya tidak mempunyai batang yang cukup kuat untuk dijadikan hiasan di ruang pesta itu. Itu bukan kemampuan saya." Tukang kebun menjelaskan, "Memang kamu tidak memiliki batang yang cukup untuk dijadikan hiasan di ruang pesta itu, tetapi aku akan menopang kamu dengan kayu yang akan kuhias juga." "Tidak, aku tidak mau, potong yang lain saja yang sesuai kemampuannya," bunga anggrek menolak. Dengan terheran-heran tukang kebun ini meninggalkan bunga anggrek tersebut. la kemudian mendatangi bunga melati, tetapi sekali ini pun bunga melati menolak, "Aku tidak mau, aku sibuk mengatur tunas2 baruku ini." Tukang kebun tersebut sangat heran dan berkata, "Bukankah mereka bunga yang harusnya dipakai untuk memberi keindahan dan bau harum di mana tuannya mengharapkannya?" Tukang kebun ini meninggalkan taman dengan sedih, tetapi dia masih mendengar seluruh bunga yang ada di taman itu bernyanyi, "Ya Abba, Bapa... pakailah aku sesuai rencanaMu..." Janganlah kita menjadi seperti bunga-bunga itu, yang banyak alasan saat tuannya menginginkan pelayanannya. Relakan hidup kita dipakai Tuhan untuk mengharumkan nama-Nya dan membawa keindahan bagi dunia ini. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, pakailah aku untuk menyebarkan keharuman nama-Mu dan keindahan suasana Surga di mana saja Engkau mengutus aku. Amin. (Dod).
Pdm. Handoyo Salim (TB) 2 Korintus 5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang
Daun jintan memiliki banyak kegunaan, diantaranya adalah dapat mengobati gangguan pencernaan. // Alkitab tidak mengajarkan bahwa orang berdosa harus bertobat sebelum dia dapat menghargai undangan Kristus.
Pdt. Wigand Sugandi (TB) 1 Korintus 15:20"Tetapi yang benar ialah bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari mereka yang telah meninggal."
Kencan Dengan Tuhan - Minggu 20 April 2025Bacaan: "Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan." (Galatia 5:1) Renungan: Di suatu siang, seseorang bertanya, "Musa, mengapa kami disuruh mengoleskan darah kambing domba di ambang pintu dan kedua tiangnya? Mengapa kami tidak boleh keluar rumah di malam ini?" Musa menjawab, "Каmu turuti sajalah dan perhatikan kejadian dahsyat malam nanti." Benar, malam itu terdengar tangisan di negeri itu karena semua anak sulung mati, kecuali anak sulung Musa dan teman-temannya. Paginya Musa berkata, "Mari, kita pergi." "Ke mana?" tanya seseorang. "Ke tempat yang dijanjikan Tuhan," jawab Musa. Mereka pun pergi dalam sebuah perjalanan panjang. Tiba di suatu tempat, tiba-tiba seseorang berteriak, "Musa, pemimpin negeri yang kita tinggalkan sedang mengejar kita. Dia membawa banyak tentara, sedang di depan kita ada laut!" "Tenang saja, Tuhan akan membelah laut ini dan kita bisa berjalan melewatinya," jawab Musa. Terjadilah seperti yang dikatakan Musa. Musa dan teman-temannya berjalan melalui tempat kering, sementara pengejarnya ditenggelamkan oleh air laut yang tiba-tiba saja mengalir kembali menutupi tempat tersebut. Musa dan teman-temannya pun bersukacita Mereka melanjutkan perjalanan panjangnya dan setelah melewati berbagai tantangan, mereka sampai ke tempat yang dijanjikan Tuhan. Mereka hidup dan beranak-cucu di tempat itu. Bertahun-tahun kemudian, terjadi peristiwa yang sangat memilukan. Seorang yang dituduh dengan tuduhan palsu dihukum mati dengan cara disalib. "Sebenarnya Dia itu siapa. kok disalib? Dan katanya Dia sudah bangkit dari kematian?" tanya seseorang. Seseorang berjubah putih menjawab, "Dia orang sesat. Dia menyamakan diri dengan Allah. Bahkan selalu memojokkan hamba-hamba Allah. Dia layak disalib. Saya tidak percaya kalau Dia bangkit." Tetapi ada yang menyanggah, "Tidak! Dia adalah orang yang dijanjikan Allah Dialah Yesus, Sang Mesias. Semua kejadian yang berhubungan dengan Dia sama dengan yang ditulis di Kitab Suci kita. Dia mati karena mau membebaskan kita dari belenggu dosa Dan benar bahwa Dia sudah bangkit, untuk membuktikan dan menjamin kemenangan-Nya atas dosa. Setelah bertahun-tahun, kelompok ini bertambah banyak dan tersebar ke seluruh penjuru bumi. Di suatu tempat, seseorang dari kelompok ini berkata, "Apa yang kita harapkan lagi. bukankah kita sudah bebas dari belenggu dosa?" Yang lain menjawab, "Benar, kita sudah bebas dari belenggu dosa. Tetapi, kita harus memberitahukan kepada mereka yang masih terbelenggu dalam dosa bahwa Yesus sanggup membebaskan mereka juga. Yesus yang telah mati dan bangkit itu berkuasa menyucikan mereka dari dosa. Beritahukan kepada mereka bahwa Yesus yang sudah bangkit dari kematian adalah Tuhan yang berkuasa mengampuni dosa dan membebaskan mereka dari segala keterikatan." Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, mampukan aku memaknai Paskah dengan benar, sehingga aku bisa terus berharap akan kemenangan dari berbagai belenggu yang mengikatku. Amin. (Dod).
„Naše časy mi pripomínajú obdobie pred zánikom Rímskej ríše, keď sa blázni stávali cisármi“, hovorí Daniel Pastirčák, kazateľ Cirkvi bratskej. Prichádza s diagnózou dnešnej doby. „Pre mňa ako kresťana je bolestivé, no musím to priznať, že sa prizeráme tomu, ako sa v Rusku či Amerike a ďalších krajinách zneužíva kresťanstvo“, tvrdí. Ide to podľa neho proti paradigme „ukrižovaného Boha“. „On je vždy na strane obetného baránka proti zlovôli a manipuláciám mocných“, vysvetľuje.„Boh nie je na strane Putina a jeho zbraní posväcovaných patriarchom Kirillom. Nie je ani v Biblii, ktorou máva Donald Trump. Boh je ukrižovaný na Ukrajine.“ Daniel Pastirčák, kazateľ cirkvi bratskej, bratislavské námestie Slobody, marec 2025. „Právo je zatlačené do úzadia a spravodlivosť stojí bokom. Pravda sa potkýna na ulici a statočnosť nemôže vstúpiť. A ten, kto sa vyhýba zlu, stáva sa korisťou.“ Ten istý Daniel Pastirčák, rovnako marec tohto roku, festival Konvergencie. Citujúc biblického Izaiáša spred tisícročí – ako úvod k odpovedi na nastolený problém toho, čo sa to tu dnes deje. Znechutený z „utajeného rande, kde premiér Fico flirtuje s Putinom a s drzosťou krčmového povaľača uráža prezidenta napadnutej krajiny“. V Donaldovi Trumpovi vidí „prefíkaného obchodníka s mierom“, vďaka ktorému sa „zvrátenosť znormalizovala a globalizovala“. A v Zelenskom ako prezidentovi napadnutej krajiny poníženého v priamom prenose. Sme na začiatku sviatkov s iným Poníženým – „Poníženým až na smrť“. A to v spoločnosti, ktorá síce vychádza z jeho a teda kresťanských koreňov, no žije si už svojim životom.Aj preto sa na túto dobu pozrieme s autorom týchto jasných slov, v čase keď jasné slová nie sú samozrejmosťou. Aspoň na poschodiach, kde je úrad a moc. „Naše časy mi pripomínajú obdobie pred zánikom Rímskej ríše, keď sa blázni stávali cisármi“, hovorí Daniel Pastirčák, kazateľ Cirkvi bratskej. Prichádza s diagnózou dnešnej doby. „Pre mňa ako kresťana je bolestivé, no musím to priznať, že sa prizeráme tomu, ako sa v Rusku či Amerike a ďalších krajinách zneužíva kresťanstvo“, tvrdí. Ide to podľa neho proti paradigme „ukrižovaného Boha“. „On je vždy na strane obetného baránka proti zlovôli a manipuláciám mocných“, vysvetľuje.Koalície Antikrista: Putin, Trump, Orbán, náš birmovaný komunistaKazateľ Pastirčák hovorí o „špeciálnom type zla“, ktorý sa v novozákonných spisoch označuje Antikristom. „Antikrist je to, keď sa v mene Krista deje niečo, čo v úplnej podstate protirečí tomu, čo Kristus bol, kým je, čo priniesol“, vysvetľuje. „To je typ zla, ktorý nemôže vzniknúť bez Krista. Môže vzniknúť iba ako zneužitie Krista“. „Dnes vidíme, že Rusko je jeden tip antikristovstva, Trump je iný tip. Oni si aj preto tak rozumejú. A v Orbánovi môžeme vidieť ďalší. Vzniká tu celá koalícia ľudí, ktorí zneužívajú Krista a kresťanstvo“, rozpráva Daniel Pastirčák. Pri otázke, či tam nepatrí aj premiér Fico, ktorý podľa neho „flirtuje s Putinom“, reaguje výrazom „jasné“. „Trump je rovnako komický. Keď sa človek pozrie na to, ako žije, kým je, tak je to podobný kresťan ako ten náš birmovaný komunista“, hovorí v narážke na Roberta Fica. „Myslím si, že takto zneužívať kresťanstvo môžu iba ľudia, ktorí nestoja za ničím. Sila týchto novodobých populistických diktátorov spočíva v ich prázdnote“, hovorí. „Okrem vôle po moci nemajú nič“, dodáva. „Dokážu sa postaviť za čokoľvek, čo im práve vyhovuje, aby získali moc“. Cirkev by mala biť na poplachHovorí, že v takejto situácii by mala biť na poplach cirkev: „Mala by na to poukazovať. Veď kto iný by mal brániť zneužívané evanjelium ako cirkev a jej...
Vidím tu kaolície Antikrista. Putin, Trump, Orbán a náš birmovaný komunista evanjelium zneužívajú, tvrdí kazateľ Pastirčák (podcast)„Naše časy mi pripomínajú obdobie pred zánikom Rímskej ríše, keď sa blázni stávali cisármi“, hovorí Daniel Pastirčák, kazateľ Cirkvi bratskej. Prichádza s diagnózou dnešnej doby. „Pre mňa ako kresťana je bolestivé, no musím to priznať, že sa prizeráme tomu, ako sa v Rusku či Amerike a ďalších krajinách zneužíva kresťanstvo“, tvrdí. Ide to podľa neho proti paradigme „ukrižovaného Boha“. „On je vždy na strane obetného baránka proti zlovôli a manipuláciám mocných“, vysvetľuje.„Boh nie je na strane Putina a jeho zbraní posväcovaných patriarchom Kirillom. Nie je ani v Biblii, ktorou máva Donald Trump. Boh je ukrižovaný na Ukrajine.“ Daniel Pastirčák, kazateľ cirkvi bratskej, bratislavské námestie Slobody, marec 2025. „Právo je zatlačené do úzadia a spravodlivosť stojí bokom. Pravda sa potkýna na ulici a statočnosť nemôže vstúpiť. A ten, kto sa vyhýba zlu, stáva sa korisťou.“ Ten istý Daniel Pastirčák, rovnako marec tohto roku, festival Konvergencie. Citujúc biblického Izaiáša spred tisícročí – ako úvod k odpovedi na nastolený problém toho, čo sa to tu dnes deje. Znechutený z „utajeného rande, kde premiér Fico flirtuje s Putinom a s drzosťou krčmového povaľača uráža prezidenta napadnutej krajiny“. V Donaldovi Trumpovi vidí „prefíkaného obchodníka s mierom“, vďaka ktorému sa „zvrátenosť znormalizovala a globalizovala“. A v Zelenskom ako prezidentovi napadnutej krajiny poníženého v priamom prenose. Sme na začiatku sviatkov s iným Poníženým – „Poníženým až na smrť“. A to v spoločnosti, ktorá síce vychádza z jeho a teda kresťanských koreňov, no žije si už svojim životom.Aj preto sa na túto dobu pozrieme s autorom týchto jasných slov, v čase keď jasné slová nie sú samozrejmosťou. Aspoň na poschodiach, kde je úrad a moc. „Naše časy mi pripomínajú obdobie pred zánikom Rímskej ríše, keď sa blázni stávali cisármi“, hovorí Daniel Pastirčák, kazateľ Cirkvi bratskej. Prichádza s diagnózou dnešnej doby. „Pre mňa ako kresťana je bolestivé, no musím to priznať, že sa prizeráme tomu, ako sa v Rusku či Amerike a ďalších krajinách zneužíva kresťanstvo“, tvrdí. Ide to podľa neho proti paradigme „ukrižovaného Boha“. „On je vždy na strane obetného baránka proti zlovôli a manipuláciám mocných“, vysvetľuje.Koalície Antikrista: Putin, Trump, Orbán, náš birmovaný komunistaKazateľ Pastirčák hovorí o „špeciálnom type zla“, ktorý sa v novozákonných spisoch označuje Antikristom. „Antikrist je to, keď sa v mene Krista deje niečo, čo v úplnej podstate protirečí tomu, čo Kristus bol, kým je, čo priniesol“, vysvetľuje. „To je typ zla, ktorý nemôže vzniknúť bez Krista. Môže vzniknúť iba ako zneužitie Krista“. „Dnes vidíme, že Rusko je jeden tip antikristovstva, Trump je iný tip. Oni si aj preto tak rozumejú. A v Orbánovi môžeme vidieť ďalší. Vzniká tu celá koalícia ľudí, ktorí zneužívajú Krista a kresťanstvo“, rozpráva Daniel Pastirčák. Pri otázke, či tam nepatrí aj premiér Fico, ktorý podľa neho „flirtuje s Putinom“, reaguje výrazom „jasné“. „Trump je rovnako komický. Keď sa človek pozrie na to, ako žije, kým je, tak je to podobný kresťan ako ten náš birmovaný komunista“, hovorí v narážke na Roberta Fica. „Myslím si, že takto zneužívať kresťanstvo môžu iba ľudia, ktorí nestoja za ničím. Sila týchto novodobých populistických diktátorov spočíva v ich prázdnote“, hovorí. „Okrem vôle po moci nemajú nič“, dodáva. „Dokážu sa postaviť za čokoľvek, čo im práve vyhovuje, aby získali moc“. Cirkev by mala biť na poplachHovorí, že v takejto situácii by...
Det går att tränga in i människornas tankevärld före skriftspråket. Arkeologiska fynd som verktyg och statyetter, gravar och hällristningar ger pusselbitar till hur människorna tänkte för 15 000 år sedan i det som skulle bli Sverige. Utgångspunkten är människans eviga strävan efter att förstå sin omvärld. När långt senare de första runskrifterna ristades under 200-talet efter Kristus går det att uttyda mer komplexa tankar och världar, men runorna på rökstenen är fortfarande mycket gåtfulla. I detta avsnitt samtalar programledaren Urban Lindstedt med David Dunér, professor i idé- och lärdomshistoria vid Lunds universitet som är aktuell med boken Svensk idéhistoria – Forntid, medeltid, renässans. Detta är första delen av två som utgår från boken Svensk idéhistoria. Samspelet mellan tänkandet och omvärlden har drivit fram nya idéer – från att odla marken till att uttrycka tankar i hällristningar och runor. Senare kom introduktionen av skriftkultur och kristendom som gjorde allt mer abstrakta tankar möjliga. Boktryckarkonsten och reformationens ökade möjligheterna till tankeutbyte och snabbade på utvecklingen. Lyssna också på Ölands fornborgar – kultplatser och försvarsanläggningar.Bild: Lurblåsare från hällar i Bohuslän. Bohusläns museum, fotograf okänd, Digitaltmuseum.Ljud: Fairytale Female Vocal av Psystein, Storyblocks Audio Vill du stödja podden och samtidigt höra ännu mer av Historia Nu? Gå med i vårt gille genom att klicka här: https://plus.acast.com/s/historianu-med-urban-lindstedt. Hosted on Acast. See acast.com/privacy for more information.
Pengetahuan dan penurutan hukum Tuhan itu sangat perlu dalam kehidupan di dalam rumah tangga, karena itu akan menuntut pola hidupAnda yang lebih baik. //Hanya melalui Kristus kita dapat rukun dengan Allah, dan dengan kesucian.
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 253 (Matius 15:21-28): Siapakah yang boleh berbagian di dalam kerajaan Allah? Orang Israelkah? Paulus mengatakan bahwa orang-orang yang percaya kepada Kristus, merekalah pewaris dari kerajaan Allah (Gal. 3:7). Orang-orang yang beriman kepada Allah, itulah orang-orang yang akan diselamatkan. Merekalah keturunan Abraham yang sejati.
Pembawa Renungan : RP Siprianus Smakur Tukan, SSCC Paroki Santo Stefanus Dirung Lingkin Tanah Siang Selatan Palangka Raya Hari Minggu Palma Luk. 22:14- 23:56
Til frihet har Kristus frigjort oss, sier Paulus, men likevel havner vi lett inn i et selvrettferdighetsprosjekt, der vi prøver å fortjene nåden.Mange strever med fordømmelse selv om de jevnlig bekjenner synd. Hvordan bli fri fra den vage følelsen av skyld? Og hva betyr det å skue inn i frihetens fullkomne lov? Skriftsteder Gal 5:1 Men til frihet har Kristus frigjort oss. Stå derfor fast, så dere ikke igjen legges under trelldommens åk.Gal 2:20 Jeg er korsfestet med Kristus, jeg lever ikke lenger selv, men Kristus lever i meg.Det liv jeg lever i kjødet, det lever jeg i troen på Guds sønn, han som elsket meg og gav seg selv for megMatteus 5:25 Skynd deg å komme overens med motparten din mens du ennå er sammen med ham på veien. Ellers vil motparten din overgi deg til dommeren, og dommeren til vakten, og du blir kastet i fengsel.Jakob 5, 16 Bekjenn da syndene for hverandre og be for hverandre, så dere kan bli helbredet.Matteus 6: 7-13: Bønnen «Vår Far»