POPULARITY
Categories
Mari bersaat teduh untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.
Mari bersaat teduh untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.
Mari bersaat teduh untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.
Hari Bapa.Kebaktian Hari Ahad.8.30am, 15 June 2025.BEM Lutong Baru BM.20250615 : "Kasih Bapa. Lukas 15:11-32."****Yeremia 31:3b, ITB."Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu."Mazmur 103:13, ITB."Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia."
*IMAN YANG MURNI*(Yak.1:12-14, Yak.3:17)Mengingat khotbah Minggu lalu tentang prosesitas iman dimana iman diproses melalui tahap lepas tahap, maka hari ini akan dijelaskan bahwa prosesitas iman itu *harus melewati ujian iman*. Percaya kepada Yesus Kristus itu benar dan mulia, tapi tidak selesai sampai di situ. Kita juga harus memahami bahwa ujian iman itu ada. Percaya kepada Yesus Kristus tidak hanya sekedar ucapan bibir semata, tetapi sungguh-sungguh membawa kita mengenal kehendak dan mengerti akan pribadi-Nya. Percaya kepada Yesus dipandang mulia seperti benda mulia (emas), tetapi harus melalui proses penyucian untuk menghasilkan emas yang murni. _Bagaimana mengetahui iman kita mencapai titik kemuliaan / kemurnian tersebut?_ HARUS DIUJI. Ujian iman itu hadir dalam setiap individu. Siapapun dia akan masuk ke dalam wilayah ujian, rasul, jemaat biasa, siapapun yg percaya kepada Yesus akan masuk ke dalam dapur ujian yang akan memurnikan imannya._Mengapa setiap orang percaya harus diuji imannya? Menerima Roh Kudus, terlihat dalam pelayanan, memiliki berbagai karunia, dan sebagainya pun tidak cukup!_ Kita yang hidup di duni ini mendapat identitas manusia berdosa. Manusia sudah dilumuri oleh dosa. *Ketika Yesus mengeluarkan manusia dari dosa, manusia ini harus dibersihkan / dimurnikan lagi dan itu dilakukan dalam gereja. Dari gereja manusia dipersiapkan untuk menyambut kedatangan Tuhan dan bersiap hidup dalam kerajaan Allah. Di dalam gereja diajarkan pengetahuan kerajaan Allah, pengampunan dosa, pengudusan, dst. Jika gereja disebut dapur, maka cobaan-cobaan hidup disebut sebagai api.* Oleh sebab itu, perlu mindset dalam diri bahwa setiap kali kita datang ke gereja, kita mau dan siap untuk dimurnikan, dikuduskan, dosa itu semakin dikeluarkan dalam hati, pikiran atau keinginan. *Inilah visi iman Kristen yaitu tercapainya iman yang murni. Yesus Kristus menyelamatkan manusia, mengeluarkan manusia dari dosa dan maut. Kemudian pekerjaan itu dilanjutkan oleh *Roh Kudus* yang hadir di zaman ini untuk *menguduskan kita, Ia melakukan proses penyucian kita, mengajarkan kita, menghibur, dan menyertai* kita. Bapa melihat kemurnian gereja-Nya sebelum kedatangan-Nya. *Allah menghendaki kita untuk hidup dalam kesucian, kekudusan, kemurnian, bukannya malah kembali kepada manusia lama dengan segala keberdosaan*. Selalu ada evaluasi dalam diri untuk mengikuti pimpinan Roh Kudus dan melepas segala keinginan diri, keinginan daging, keinginan mata, maupun keangkuhan hidup (kencondongan hati pada hal-halduniawi). Keinginan diri sendiri inilah yang mendatangkan pencobaan. *Setiap orang akan menghadapi / melawan diri sendiri yg ingin mencintai dunia ini itu dihabiskan, dimatikan, ditundukkan, dan digantikan dengan diri yang mau mengikuti kehendak Kristus dan mengalami penyucian. Ketika kita BERANI MELEPAS KEHENDAK / KEINGINAN KITA DAN MENGGANTINYA DENGAN TUNDUK KEPADA KRISTUS DAN KEHENDAK-NYA, DAN MENJADIKAN DIA TUHAN DAN RAJA ATAS HIDUP KITA, maka kita sudah mengambil bagian dalam kehendak Allah yaitu penyucian dan pengudusan diri.* Memang sakit, berat dan sulit, tetapi itu tidaklah sebanding dengan kemuliaan yang akan Tuhan berikan. Jangan mau disesatkan dengan ajaran-ajaran yg mengatakan bahwa proses penyucian itu dilakukan di alam kubur / kematian. Tetapi proses penyucian itu dilakukan dalam alam kehidupan di dunia ini. *IMAN YANG MURNI* dalam setiap orang percaya ini akan menghasilkan hikmat yang dari atas yaitu*pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan, buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.* Sedangkan bagi mereka yang tidak mau disucikan (dilepas, dikikis) akan menghasilkan nafsu manusia dari setan-setan.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 6: 1-10; Mazmur tg 98: 1.2-3ab.3cd-4; Matius 5: 38-43.PELAYANANTERMAHAL Tema renungan kita pada hari ini ialah: PelayananTermahal. Ada seorang remaja perempuan berusia 13 tahun bernama Laura. Iadikaruniai Tuhan semangat hidup Kristen dengan kebajikan-kebajikan yang sangatmulia. Ia baru kelas 1 SMP tetapi semangat hidupnya itu menjadikan dirinyamenjadi teladan bagi seluruh sekolah. Beberapa contoh kebajikan itu ialah bahwa ia tidakpernah terlambat masuk sekolah. Ia menuruti semua perintah para gurunya. Iatidak pernah mengeluh akan kesulitan atau ketidak-nyamanan yang terjadisekolah. Ia menolong siapa saja entah diminta entah tidak diminta bantuannya.Ia selalu mendoakan teman-teman atau para guru yang membutuhkan dukungan doa. Dalam acara penutupan tahun ajaran sekolah, Lauradidaulat menjadi siswa teladan sekolah. Selain mendapatkan hadiah penghargaandari sekolah, Laura juga mendapatkan penghargaan dari kantor dinas pendidikandi kotanya. Laura sendiri hanya mengucapkan terima kasih kepada setiap pujianyang diberikan kepadanya. Senyumnya juga senantiasa menjadi balasan atas salamdan sapaan orang-orang di sekelilingnya. Justru yang memberikan kesaksian tentang Lauraialah para guru dan teman-temannya. Guru kelasnya memberi kesaksian bahwa Lauradianugerahi semua kebajikan Kristen dan karakter pribadinya yang baik. Tetapiyang sangat penting dan membuatnya unik ialah Laura tidak pernah marah, kecewa,tersinggung dan mengeluh terhadap orang yang bersikap kasar atau jelekterhadapnya. Ia tetap tenang, tersenyum dan ramah dengan mereka yangmemusuhinya. Seorang teman kelasnya memberikan kesaksianbegini: “Laura membalas mereka yang menjahatinya dengan kasih. Ia tidak pernahberpikir dan bersikap negatif terhadap siapa pun yang menyakiti atau tanpasengaja bersalah kepadanya. Itu yang membuat kami semua kagum terhadapnya.”Kedua kesaksian itu sesungguhnya merefleksikan cinta kasih yang Tuhan Yesusajarkan kepada kita pada hari ini. Firman Tuhan pada hari ini inginmengingatkan kepada kita tentang pelayanan termahal yang tidak hanya oleh Yesustetapi juga oleh setiap pengikut-Nya. Laura memberikan contoh bahwa melayani yang sangatmahal tidak diukur dengan materi yang dipakai atau konteks kita berada.Pelayanan termahal menunjuk pada orang yang memperlakukan para musuh danlawannya. Mereka tidak harus dilawan, didiamkan, dan dihindari. Kita perlumelayani mereka dengan perbuatan kasih. Setiap perbuatan kasih, seperti sabardan tetap memenuhi kebutuhan orang yang marah kepada kita, selain memberikankita kekuatan, tetapi juga memenangkan hati orang-orang yang berhati sekerasbatu.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus, ajarkanlah kami selalu untuk berhatilembut terhadap para musuh kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Mari bersaat teduh untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.
Mari bersaat teduh untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Tirto, Rini, Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Amsal 8: 22-31; Mazmur tg 8: 4-5.6-7.8-9; Roma 5: 1-5; Yohanes 16: 12-15.ALLAH YANGTRITUNGGAL Tema renungan kita hari ini Minggu, Hari RayaTritunggal Maha Kudus, ialah: Allah Yang Tritunggal. Ada suatu diskusi terjadi diantara umat setelah ibadat Rosario lingkungan. Fokus diskusi adalah maknaTritunggal Suci. Setiap orang punya penjelasan dan argumen yang mendasarinya.Hingga seluruh acara selesai, mereka semua tidak menemukan makna Tritunggalyang sesungguhnya. Seorang ibu berusia 80 tahun yang selama diskusi hanya diamdan menyimak, pada akhirnya berkata: “Kita bertanya terus saja tentang artinyaTritunggal maha kudus, jawabannya tak mesti didapat sekarang, atau mungkin takperlu tahu juga. Yang penting kita bisa sebut namanya dan percaya.” Kesulitan umum orang beriman ialah tak sepenuhnyamengetahui dan mengerti bagaimana atauseperti apa Tritunggal itu. Sebutan untuk satu Allah tiga pribadi itu ada dalamhafalan kita. Kita menyebut nama-Nya di dalam doa-doa dan ibadat. Kita rayakanpesta dan hari raya-Nya. Kita beriman kepada-Nya sejak dicap nama-Nya dalampembaptisan dan dimeteraikan oleh-Nya di dalam Krisma. Tetapi pengetahuan kitaterbatas tentang Dia. Kita sempat dengar dan belajar di sana sini, tetap sajakita tak puas. Bagaimana atau seperti apa keadaan, kerja sama,kehidupan satu Allah tiga pribadi secara persis tak ada yang tahu. Tak adakitab suci dan tradisi tersendiri tentang mereka. Kita hanya tahu persis Siapamasing-masingnya. Itu karena Tuhan Yesus sendiri yang mengatakan danmengajarkan di dalam Injil. Dia mengatakan itu sebagai misteri besar iman kita,yaitu persekutan tritunggal yang tak dapat terpisahkan. Tugasnya Yesus ialahmenyatakan kemuliaan Allah itu kepada kita: Allah Bapa, Allah Putra, Allah RohKudus, dan untuk mempersatukan kita semua dengan Tuhan di dalam satupersekutuan kasih. Persekutan kasih di dunia ialah Gereja. Tujuan terakhir yang akan dicapai oleh kitaorang-orang beriman ialah memasuki persekutuan sempurna di dalam kemuliaanabadi Tritunggal suci. Perutusan Yesus dan Roh Kudus sama, karena Yesus katakankepada para murid dan kita semua bahwa Roh Kuduslah yang akan mengajarkan kitadalam semua kebenaran. Yang dimaksudkan ialah kebenaran tentang Allah, misteriagung Tritunggal suci. Kalau kita saat ini belum mendapatkan jawaban lengkap,hanya sebagian-sebagian, bahkan mungkin tak perlu, tidak apa-apa. Nanti pada saatnyaakan kita peroleh. Yang penting kita tak boleh hilang iman dan kesetiaan kitakepada Tritunggal suci yang kita cintai.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tritunggal suci, semoga Allah Bapamelindungi dan memenuhi kami dengan segala kemurahan, semoga Allah Putramempersatukan dan menyelamatkan kami sebagai satu kawanan umat kesayangan-Mu,dan semoga Allah Roh Kudus terus mengajarkan dan menerangi kami dalam segalakebenaran tentang kebesaran kemuliaan-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra danRoh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Pdm. Handoyo Salim (TB) 2 Yohanes 1:4Aku sangat bersukacita, bahwa aku mendapati, bahwa separuh dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa.
Mari bersaat teduh untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Hendry dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 5: 14-21; Mazmur tg 103: 1-2.3-4.8-9.11-12; Matius 5: 33-37SUMPAH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Sumpah. Adaseorang pejabat pemerintahan di daerah baru selesai diambil sumpah untukmenjalankan tugas pelayanan publik pertama kali dalam hidupnya. Istrinyamendampingi. Dalam sesi foto bersama keluarga, tampak keluarga pejabat itusangat indah dan dipuji banyak orang. Semua orang berharap kepada pejabattersebut agar ia berkomitmen kepada sumpah jabatan yang sudah diungkapkannyadihadapan publik. Ketika mereka berada di rumah, sang istrimemberikan nasihat kepadanya begini: “Engkau adalah pejabat yang terpilihsecara luas karena orang-orang sungguh percaya kepadamu. Sumpah tadi, engkaunyatakan dengan bumi yang engkau pijak, langit yang engkau junjung, dan publikyang mengelilingimu, menjadi saksi-saksinya. Semua saksi itu tahu bahwa engkauadalah seorang pejabat. Maka buktikanlah dirimu sungguh-sungguh bahwa engkauadalah pejabat di daerah ini. Saya dan anak-anak mendoakan dan mendukungmu.” Sumpah, seperti harapan dan doa istri tadi, padadasarnya dilakukan oleh mereka yang memiliki tanggung jawab, misi dankepercayaan untuk mewujudkan sumpah itu selama wewenang atau jabatan masihmelekat pada mereka. Setelah jabatan atau status khusus tidak melekat lagipadanya, sumpah juga tidak berlaku lagi. Hal ini berarti sumpah adalah sebuahpernyataan komitmen yang serius dan berat. Ikatan dan tuntutan sebuah sumpahjauh lebih besar daripada sebuah janji seperti ingin bawa oleh-oleh kepadaseorang teman. Karena alasan ini, umumnya sumpah-sumpah yangdilakukan oleh siapa pun di dunia ini selalu atas nama kuasa yangsuper-natural. Karena ketika saksi-saksi sebuah sumpah adalah segala sesuatuyang mengelilingi orang yang mengambil sumpah, itu berarti yang ditujukan ialahbukan orang per orangan, tetapi segenap alam raya dan kehidupan. Bagi kitaorang-orang beriman, sumpah seperti ini adalah ditujukan kepada Tuhan. MakaTuhan Yesus mengingatkan kita pada hari ini, jika seorang beriman mengambilsumpah, buatlah itu tanpa dengan kepalsuan, kepura-puraan, kebohongan, dandalam rencana untuk diingkari. Sumpah yang diambil oleh seseorang hendaknya dalamkebenaran dan ketulusan, karena yang menyaksikan itu ialah Tuhan sendiri, yangdirepresentasi oleh seluruh alam semesta: langit, bumi, udara, manusia danbudayanya. Semua itu adalah milik Tuhan. Oleh karena itu prinsip sebuah sumpahyang diajarkan oleh Tuhan Yesus dan kita pengikut-Nya berkewajiban menaatinya,ialah “jika ya katakanlah ya, dan jika tidak katakanlah tidak”. Santo Paulus dengan spesifik mengatakan bahwasebuah sumpah yang berisi ya atau tidak dengan benar dan jujur, dasarnya ialahcinta kasih Yesus Kristus yang mendasari semua perkataan dan tindakan kita.Kita harus memakainya. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah, semoga Roh-Mu selalu menguatkan kamidalam mewujudkan kehendak-Mu atas kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam namaBapa ...
Mari bersaat teduh untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Y. Sandra Isrudianti dan Dony Hari Nugroho dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 4: 7-15; Mazmur tg 116: 10-11.15-16.17-18; Matius 5: 27-32.BAHASA-BAHASA ROH Tema renungan kita pada hari ini ialah:Bahasa-Bahasa Roh. Basilika Santo Antonius terletak di jantung kota Padua(Italia Utara). Di dalam, halaman, dan lingkungan sekitarnya selalu ramaidengan pengunjung sepanjang musim. Para turis sangat dibantu untuk sampai kesitu dengan transportasi dan petunjuk jalan yang lengkap. Saat ini denganinternet yang menyediakan wifi yang diakses dengan lancar dan bebas, pengunjungakan merasa nyaman berada di kota itu. Seorang pengunjung dari Indonesia bahkan inginmemperpanjang tinggalnya di kota Santo Antonius ini. Setiap hari ia kunjungipertama basilika Santo Antonius baru kemudian mengunjungi tempat-tempat wisatalainnya. Berjalan kaki dari taman kota yang luas menuju ke basilika sangatmenyukakan dia, antara lain karena dengan akses wifi itu membuat dia bersiaranlangsung dengan keluarganya. Berada di kota Santo pengikut Santo FransiskusAsisi ini, membuatnya memilih untuk berlama-lama untuk menikmati segala kemudahankota ini. Antonius Padua tidak hanya sebagai seorang yangsuci. Ia juga terkenal sebagai seorang pandai, pengajar iman yang handal, danguru yang bijaksana. Salah satu kotbahnya yang terkenal ialah tentangbahasa-bahasa Roh Kudus yang memudahkan setiap pengikut Kristus untukberkomunikasi dan berelasi dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya. Iaberkata bahwa seseorang yang dipenuhi Roh Kudus mampu berbicara dalam anekabahasa yang berbeda-beda. Beraneka bahasa yang berbeda-beda ini ialah anekacara untuk memberikan kesaksian atas Yesus Kristus. Yesus sendiri berkata didalam Injil Yohanes bahwa Roh Kudus bertugas untuk memberikan kesaksian tentang diri-Nya dan Bapa di surga. Bahasa-bahasa Roh itu antara lain kerendahan hati,kemiskinan-kesahajaan, kesabaran, ketaatan, ketekunan, kemurahan hati dankebajikan-kebajikan Kristen lainnya. Kita berbicara dalam bahasa yangberbeda-beda ketika kita memakainya di dalam diri kita dan kita praktikankebajikan-kebajikan itu dalam diri sesama kita. Itu berarti tindakan-tindakanberbicara jauh lebih kuat daripada kata-kata. Hendaknya kata-katamu mengajarkandan tindakan-tindakanmu yang berbicara. Sebab orang-orang yang penuh dengankata-kata tetapi kosong dalam tindakan-tindakan akan dihukum oleh Tuhan sepertipohon ara yang yang tidak berbuah. Yesus menegaskan bahwa kemarahan adalah dosa yangmembunuh. Ini sangat melawan bahasa Roh yang diajarkan Santo Antonius yangmerupakan turunan dari cinta kasih Kristus. Santo Paulus mengatakan bahwaterang Tuhan bercahaya dalam hati kita, supaya kita dapat mewartakankemuliaan-Nya kepada seluruh dunia. Terang Tuhan itu adalah bahasa karunia Rohdi dalam diri kita. Marilahkita berdoa. Ya Yesus yang baik, semoga kami semakin mampu menggunakanbahasa-bahasa Roh Kudus-Mu. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...
Engineer Muhammad Ali Mirza
Pdt. Ellya Makarawung (TB) Yohanes 14: 15-17"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. 14:16 Aku akan minta kepada Bapa , dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, 14:17 yaitu Roh Kebenaran Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu .
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rini dan Tirto dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 3: 15 - 4: 1.3-6; Mazmur tg 85: 9ab-10.11-12.13-14; Matius 5: 20-26.SINGKIRKAN PEMBATAS Tema renungan kita pada hari ini ialah: SingkirkanPembatas. Dalam suatu perayaan Misa dengan gereja yang dipenuhi oleh umat, saatkonsekrasi terjadi keributan sedikit di bagian belakang. Seorang bocahlaki-laki menangis. Pasalnya ibunya tidak bisa menduduki dia di pundaknya,seperti biasa yang dilakukan oleh bapaknya. Pada hari itu bapaknya berhalangandatang karena ada pekerjaan di luar kota. Bocah ini kadang duduk manis di bangku, atau asyik denganmainannya, atau mewarnai gambar-gambar. Pada waktu akan konsekrasi, iadinaikkan ke pundak bapaknya dan dengan senangnya menatap Tuhan Yesus di altaryang diangkat oleh imam. Sayang sekali, kali ini ia tidak bisa menatap karenaibunya tidak sanggup menaruh dia di pundak. Banyak orang yang berdiri membatasidia untuk melihat Tuhan. Ia menangis dan berontak. Pembatas dalam bentuk apa pun mesti disingkirkan supayakita bisa mempunyai kebebasan untuk melihat dan mengalami kehadiran Tuhan. Santo Paulus menggambarkan tentang selubungyang menutup hati orang-orang Israel ketika mereka membaca kitab Musa.Alasannya karena mereka telah menjauh dari Tuhan. Jika mereka berbalik kepadaTuhan, selubung itu akan tersingkir dari mereka. Pembatas pada prinsipnya diciptakan oleh kita sendiri.Malas dan bosan sering menjadi tembok semen tebal yang menghalangi kita kontakdengan Tuhan. Orang malas dan bosan kelihatan tertidur atau berbuat sesuatulain di sebelah tembok, padahal di sebelah yang lain ada Tuhan yangmemperhatikan dia. Mereka ini tinggal diajak dan dibujuk atau diberi pengertiansupaya bersemangat kembali. Marah, benci, dendam dan hati yang keras atau brutalmerupakan tembok besi baja yang tak bisa ditembus. Sampai-sampai Yesus menyuruhkembali dari hadapan Tuhan untuk hilangkan amarah, minta maaf, damai dahuludengan orang yang terlibat dalam marah atau benci, supaya saat kembali lagisudah tak ada penghalang atau pembatas. Orang-orang seperti ini, tidak cukupdiajak atau dibujuk. Mereka harus diberi ketegasan langsung ke pokok masalahseperti Yesus, bahwa seperti ini sangat tidak layak untuk menatap dan berjumpadengan Tuhan. Pihak luar sama sekali bukan penghalang atau pembatas bagikita untuk menatap Tuhan dan berjumpa dengan-Nya. Misalnya Anda dilarang untuk berdoa atau menghadiri Misa, namun hati, pikiran dan kehendakmu tetap sajaberkontak dengan Tuhan tanpa diketahui oleh si penghalang itu. Jadi seruanuntuk menyingkirkan pembatas, terutama adalah untuk diri kita sendiri. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus,Engkau menyambut setiap orang tanpa batas apa pun. Jadikanlah hati kami sepertihati-Mu supaya kami tetap dekat dengan Dikau dan menerima sesama kami sepertiyang Engkau kehendaki dari kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Mari bersaat teduh untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rikardus Sersandi Jehadi dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 11: 21b-26; 13: 1-3; Mazmur tg 98: 2-3ab.3c-4.5-6; Matius 10: 7-13.KARUNIA PRIBADI YANG KREDIBEL Tema renungan kita pada hari ini ialah: Karunia Pribadi Yang Kredibel. Adaempat anak di dalam keluarga. Yang sulung seorang laki-laki berumur 14 tahundan ia diharapkan orang tuanya untuk menjaga ketiga adiknya yang masih kecil.Harapan itu terwujud dengan peran anak sulung yang menjadi kakak dan penjagayang baik dan bertanggung jawab. Setiap kali orang tua bepergiaan dan menginapdi luar, mereka percaya bahwa si sulung dan adik-adiknya akan baik-baik-baikdan aman-aman saja. Anak sulung itu adalah anak yang dipercaya. Ia dianggap sebagai pendukung,penjaga, dan pemberi rasa aman dan nyaman. Satu kata yang dapat mewakili semuaini adalah pribadi yang kredibel. Seorang pribadi yang kredibel atau yang dapatdipercayai untuk menjalankan suatu kepercayaan, merupakan tanda kematangansebagai manusia. Ketika Tuhan Yesus meninggalkan para rasul dan murid untuknaik ke surga, Ia tahu bahwa mereka semua sudah siap dengan kredibilitasnya.Mereka harus mengambil alih tugas-tugas Yesus Kristus untuk menjadi tanda danpembawa kabar suka cita kepada seluruh dunia. Salah satu di antara mereka ialah Santo Barnabas, seorang rasul yangsepadan dalam masa pelayanan dan tugas misioner Gereja Perdana dengan SantoPaulus. Kredibilitas merupakan suatu karunia keutamaan yang dapat dimiliki olehsetiap orang, melalui suatu proses menjadi matang atau dewasa. Namun yangterjadi atas Santo Barnabas adalah seuatu yang unik. Keunikannya itu ialahseperti ini. Catatan sejarah yang berhubungan dengan Kisah Para Rasulmengisahkan bahwa nama aslinya ialah Yosef. Nama Yosef ini adalah suatu namayang poluler bagi orang-orang Yahuni. Kita mengingat nama bapa angkat Yesus,Santo Yosef. Yosef diperayai oleh Gereja Perdana di Yerusalem untuk bersama Paulusmengurusi Gereja yang sedang bertumbuh pesat di Antiokia. Mengapa seorang muridYesus, Yosef, yang dipilih? Karena ia seorang yang kredibel. Sebagai partnerrasul ulung Paulus, ia harus seorang yang juga ulung, supaya Gereja dapatdipelihara dan dijaga sesuai dengan yang diinginkan oleh Tuhan Yesus Kristusdan Gereja seluruhnya. Atas dasar itu, maka namanya “Yosef” diganti dengan“Barnabas”. Nama baru ini memang berarti “putra yang kredibel” atau seorangyang dipercaya atau pribadi yang meyakinkan. Di kota Antiokia itu, untuk pertama kalinya persekutuan para pengikutKristus yang terorganisir dengan sangat baik oleh Barnabas sebagai pemimpinjemaat dan Paulus sebagai rasulnya, disebut Kristen. Nama “Kristen” yang kitapakai sampai saat ini tentu saja perlu dikaitkan dengan kredibilitas parapengikut Kristus. Kita perlu terus berusaha untuk menjadi para pengikut Kristusyang kredibel, dengan dukungan doa-doa dan berkat rasul Barnabas.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus Kristus, semoga denganberkat-Mu kami menjadi murid-murid-Mu yang kredibel. Kemuliaan kepada Bapa danPutra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Mari bersaat teduh untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.
Mari bersaat teduh untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Denny Surijanto dan Mandalina Salawah dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 1: 18-22; Mazmur tg 119: 129.130.131.132.133.135; Matius 5: 13-16.CAHAYA BAGI KEGELAPAN Renungan kita pada hari inibertema: Cahaya Bagi Kegelapan. Ada sepasang suami dan istri yang sudah limatahun menikah itu, baru seminggu ini bagai mengalami hidup baru. Mereka menyambut gembira kelahiran pertama hasilperkawinan mereka selama lima tahun. Dalam penantian itu tampaknya lebih banyaksusahnya daripada senang. Pertengkaran selalu terjadi lantaran salingmenyalahkan pada pihak mana yang menjadi penyebab kesusahan itu. Puncaknya ialah setahun sebelumsang istri hamil, ketika mereka terancam cerai. Suami yang lebih dahulumenuntut cerai, yang kemudian istri menyusul menyetujui cerai. Perkawinan dan kehidupankeluarga muda ini benar-benar sedang dalam kegelapan dunia ini. Meskipun adamatahari di siang hari, bulan dan bintang di malam hari, namun hidup merekadari saat ke saat seperti tidak menemui satu cahaya yang dapat memberikan jalankeluar dari masalah. Tuhan tidak tega dengan umat-Nyayang sedang menderita. Ia menentukan jodoh mereka. Ia menyelenggarakanperkawinan mereka. Mengapa Ia sampai mengizinkan kesusahan itu berakhir dengankehancuran perkawinan dan keluarga? Kepastian pertolongan itu terungkap jelangpertengahan tahun ke-5 perkawinan mereka. Istri terbukti hamil, setelah tanpasengaja melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter. Berita dan suasana bahagia segeramengisi seluruh rumah tangga mereka. Suami bersujud di hadapan istri, merekabermaafan, berpelukan, menangis haru tanda gembira. Sembilan bulan kehamilanberlalu dan kelahiran secara normal bayi laki-laki yang diberi nama Salvatore(penyelamat) itu, sungguh menjadi cahaya untuk menghalau kegelapan yang sempatbeberapa lama menutup kehidupan suami-istri dan keluarga yang sedang merekabangun. Bayi itu diberi nama Salvatoredemi menegaskan peran Tuhan Yesus sebagai penyelamat manusia dan terang bagidunia. Santo Yohanes mengatakan dalam Injilnya bahwa Yesus adalah Sang Terang,dan kita pengikut-Nya diundang untuk selalu tinggal di dalam terang itu. Iamemberikan terang-Nya kepada kita melalui semua berkat karunia yang dicurahkankepada kita. Pada hari ini Injil Matius mengajarkan dan meminta supaya kitapara pengikut Kristus menjadi terang dunia. Jangan biarkan terang yang sudahdiberikan Tuhan itu tidak terpakai atau tidak dibagikan ke sesama. Surat kedua Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus dalam bacaan pertama menekankan tentang komitmen kita untukhidup dalam terang ilahi, yaitu kita hendaknya selalu menjawab “ya” ataspanggilan Tuhan kepada kita masing-masing sebagai pengikut Kristus dan anggotaGereja. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa…Ya Yesus yang baik,jadikanlah kami cahaya-Mu bagi dunia di sekitar kami yang sangat membutuhkanpertolongan. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Mari bersaat teduh untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 2: 1-11; Mazmur tg 104: 1ab.24ac.29c-30.31.34; Roma 8: 8-17; Yohanes 14: 15-16.23b-26.HEMBUSANILAHI Tema renungan kita pada hari Minggu, Hari RayaPentekosta ini ialah: Hembusan Ilahi. Orang-orang di dunia Arab sangatmementingkan hembusan nafas yang keluar dari seseorang yang berbicara. Iaberbicara sedemikian dekat supaya lawan bicaranya dapat menikmati bau yangkeluar dari dirinya, sebagai tanda penyambutan dan kebaikan yang disampaikankepada sesamanya itu. Seorang asing pasti merasa aneh dengan kultur sepertiini, namun ia mesti dapat menerima dan memahaminya. Kultur lain yang juga sangat menghargai bau padadiri orang-orang yang sedang berdekatan ialah orang-orang India. Seseorangperlu memberikan kesan, bahwa kehadiran dirinya ditandai dengan bau yang iakirim kepada orang-orang di sekitarnya. Banyak budaya lain juga berciri yangsama. Tetapi ada nafas atau hembusan angin yangmengatasi semua jenis bau pada semua manusia dunia ini, ialah nafas cinta. Baunafas tembakau atau daging bakar, buah durian atau siri pinang tak masalah,yang penting nafas cinta dari kita masing-masing yang kita kirim kepada oranglain di sekitar kita. Kita dapat bertemu siapa saja yang berbeda semua jenislatar belakang, dan jika nafas kita adalah nafas cinta, maka setiap orang yanglain menjadi sesama kita. Roh Kudus dari Allah dihembuskan keluar, makabaunya pasti bau dari Allah dan bau itu pasti cinta kasih Allah sendiri. Cintamemberikan kehidupan, gerakan, semangat baru, pembaharuan, persekutuan,perdamaian dan persahabatan. Pada waktu penciptaan pertama, manusia yangdibentuk dari tanah liat, Allah hembuskan Roh-Nya pada bentukan itu, terjadilahkehidupan yang tak pernah ada sebelumnya. Umat Gereja perdana masih diliputikebingungan, takut dan tidak saling mengerti, tapi hembusan Roh Tuhanmemberikan mereka semangat baru dan kemampuan untuk berbicara yang dimengertioleh banyak orang lain. Setiap pengikut Kristus unik dan perbedaan padamasing-masingnya merupakan karunia Allah yang istimewa yang menjelaskan cirikhas dan identitasnya. Nafas dan bau cinta atau benci, rajin atau malas, beraniatau takut, pandai atau kurang pandai bisa berbeda dari satu orang ke orangyang lain. Tetapi nafas cinta kasih Allah hanya satu, yang dihembuskan RohKudus, supaya mempersatukan dan menjiwai semua. Hembusan kebencian manusia diatasi oleh hembusancinta kasih Allah. Hembusan bau kemalasan dan hilangnya semangat manusia,diatasi oleh hembusan kasih ilahi yang mencurahkan semangat baru. Danseterusnya. Jadi hembusan ilahi adalah Roh Kudus yang berhembus untukmenyebarkan cinta kasih Allah kepada kita semua. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah yang maha baik, kami bersyukur atashari Minggu Pentekosta ini yang mendewasakan kami sebagai putra dan putri-Mu,pengikut Kristus. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam namaBapa...
Mari bersaat teduh untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.
Pdm. Handoyo Salim (TB) Matius 28: 19"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus".
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Ratna Dewi dan Raymond dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 28: 16-20.30-31; Mazmur tg 11: 4.5.7; Yohanes 21: 20-25.CAMPUR TANGANYANG DIPERLUKAN Renungan kita pada hari ini bertema: Campur TanganYang Diperlukan. Dengan pernyataan ini kita ingin mengungkapkan suatu campurtangan yang tepat dan benar. Kita juga dapat mengingatkan bahwa jangan memaksaikut campur jika memang tak perlu. Jika Anda merasa berkewajiban untuk campurtangan, lakukan saja. Roh Kudus yang menggerakkan kita pada saat yang tepatakan mengijinkan kita campur tangan untuk suatu urusan orang lain atau bersama,namun pada momen yang lain akan mencegah kita untuk berbuat demikian. Banyak orang sering berbagi pengalamannya,terutama tentang kehidupan pribadi dan perjalanan imannya, dengan dibantumeditasi harian melalui media La Porta ini. Semuanya memberikan apresiasi dan terima kasih karena siraman rohani iniberperan ikut campur tangan dalam hidup pribadi mereka. Seorang pendengar setiapernah menulis pesan wa begini: “Pastor, saya merasa hidup saya setiap haridiusik oleh siraman firman Tuhan. Saya merasa ditegur, selain itu juga saya dihibur,diberikan ketenangan, dan diarahkan jalan yang bijaksana”. Ini merupakan satu contoh mencampuri urusan ataucampur tangan pada momen yang tepat dan benar. Untuk rasul Petrus, rasanya iaditegur oleh Yesus karena ia mencampuri urusan murid lain yang dikasihi Tuhandan urusan Yesus sendiri. Menurut Yesus, Petrus harusnya mengurusi saja dulukepentingannya, sebelum sibuk dengan kepentingan orang lain. Dengan kata lain,momennya tidak tepat untuk campur tangan. Ini juga terjadi dengan kepentingankekuasaan Romawi dan agama Yahudi yang saling campur atau tarik-menarik dalampenderitaan yang dialami oleh Paulus saat berada di Roma. Campur tangan atas kepentingan sesama padadasarnya memang tak bisa dihindari. Itu bagian dari memberikan perhatian. Namunsupaya dapat menjadi suatu perbuatan yang sangat positif dan sebagai suatupelayanan, mestinya kita bisa menghindari dua ekstrem yang membuat campurtangan itu menjadi tindakan yang salah dan berakibat buruk bagi kita sendiridan orang lain. Ekstrem pertama ialah campur tangan yang tidakperlu, atau tepatnya yang berlebihan dan salah tempat dan waktunya. Seorangyang sedang gelisah dan sedih, kita justru melibatkan dia dalam diskusi sesuatuhal yang membuat dia bertambah kacau pikiran dan hatinya. Kedua ialah tidakberbuat apa atau sama sekali tidak campur tangan. Seorang teman menyesal sekalitak bisa bantu rekannya, padahal sebenarnya ia bisa berikan pertolongannya,akibatnya rekan itu menderita kecelakaan lebih parah. Jadi, dengan menghindari dua ekstrem initinggal satu pilihan saja, yaitu tindakan campur tangan yang diperlukan, padawaktu dan tempat yang benar, sesuai dengan kebutuhan atau kepentingannya. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Dengarkanlah doa kami yang memohon supayasaling memperhatikan antar pribadi dan komunitas atau masyarakat sungguhbertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup kami lebih baik dalam relasi dankerja sama di antara kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...
Mari bersaat teduh untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 5 Juni 2025Bacaan: "Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya." (Amsal 2:7) Renungan: Harry bekerja sebagai pembuat sepatu di toko milik Mackay, seorang pria yang takut akan Tuhan. Tugas Harry adalah dengan keras memukul-mukul lembaran kulit sapi yang sudah dipotong sesuai kebutuhan dan merendamnya dalam air. la terus memukul kulit itu di atas lempengan besi sampai kulit itu keras dan mengering. Di samping toko tempat Harry bekerja ada juga toko pembuat sepatu milik pria yang tidak percaya pada Tuhan, la suka bercerita tentang hal-hal tidak bagus kepada anak-anak di sekitar tempat itu. Harry sering mengintip pria itu ketika sedang bekerja. Harry heran karena pria itu membuat sepatu dengan cara yang lebih instan, di mana ia tidak memukul-mukul kulit sapi, tetapi langsung memakukan kulit pada sol. Suatu kali Harry memberanikan diri bertanya mengapa pria itu berbuat demikian. "Saya perhatikan Anda memasang kulit yang masih basah pada sol sepatu, apakah sama bagusnya dengan kulit yang sudah dipukul-pukul?" Dengan mata yang licik dia menjawab, "Nak, yang pasti sepatu-sepatu itu akan lebih cepat kembali ke tempat ini." Akhirnya Harry menceritakan apa yang pernah didengarnya kepada Mackay. la menjelaskan bahwa prosedur kerjanya selama ini hanyalah upaya membuang-buang waktu saja. la minta izin untuk memakai cara kerja tetangganya. Mendengar itu Mackay berhenti bekerja dan membuka Alkitab kesayangannya. Ia membacakan Kolose 3:17, "Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita." Kemudian ia memandang Harry dan berkata, "Harry, aku tidak membuat sepatu hanya karena uang, aku melakukan ini untuk kemuliaan Tuhan. Aku berharap kelak akan melihat setiap sepatu yang kubuat atau kuperbaiki dalam satu tumpukan besar pada waktu Yesus duduk di kursi penghakiman. Pada waktu itu aku tidak mau mendengar Dia berkata, "Dan ini suatu pekerjaan yang buruk! Aku mau mendengar, Baik sekali hambaku yang baik dansetia!" Teladan Mackay telah terpancang di hati Harry sampai ia berhasil meraih sukses. Jika Tuhan telah mempercayakan pekerjaan, keluarga atau pelayanan yang baik kepada kita, peliharalah kepercayaan itu dengan baik. Sebab hanya orang yang bisa menjaganya yang akan terus semakin dipercayakan perkara-perkara yang lebih besar. Jangan rusak kepercayaan yang sudah kita raih dengan berlaku curang seperti yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Sebaliknya, perbesar kepercayaan itu dengan berlaku jujur dan bekerja keras. Hidup dan bekerjalah dengan cara yang benar karena kebenaran merupakan pagar yang kokoh. Pemazmur berkata bahwa orang yang hidup benar sama dengan pohon yang ditanam di tepi aliran air. Tuhan akan membuat apa yang dikerjakannya berhasil. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, berilah aku hati yang bijak agar mampu memperbesar kapasitas kepercayaan-Mu di hidupku. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Jessika Suasa dan Vitalis Jelanu dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 25: 13-21; Mazmur tg 103: 1-2.11-12.19-20ab; Yohanes 21: 15-19.PEMBENARAN KITADARI TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Pembenaran Kita Dari Tuhan.Pembenaran kita dari Tuhan bermakna suatu tindakan Tuhan yang membenarkan danmemperkuatkan martabat kita sebagai putra dan putri-Nya, yang berartimemisahkan kita dari kuasa jahat dan duniawi yang ingin menjauhkan kitadaripada-Nya. Contoh paling nyata ialah pengadilan Paulus di hadapan penguasa duniawiatas dasar iman dan keyakinan yang ia anut dan ajarkan. Yesus Kristus mengalamiyang sama ketika Ia dihadapkan ke Pilatus. Di situ terlihat pembenaran dariTuhan sangat nyata, terungkap baik melalui perkataan maupun tindakan sehinggadi satu pihak berdiri tegak kebenaran dari Allah berhadapan dengan kebenarandari dunia ini. Klimaksnya jelas, kebenaran dari Tuhan harus melepaskan diridari dunia ini untuk kembali kepada pemiliknya, yaitu Tuhan sendiri. Hal inidilakukan melalui sebuah kematian di dunia ini, supaya mendapatkan kehidupan diakhirat. Pengadilan Paulus terkait evangelisasi yang dilakukan Gereja Perdana,sementara ada juga pengadilan yang dialami Petrus saat ia di”adili” secarakhusus oleh Yesus sendiri. Istilah “diadili” oleh Yesus dimaksudkan untukmenempatkan seseorang pantas dan benar di hadapan Tuhan. Petrus diinterogasisoal ketulusan, iman dan komitmennya untuk mengikuti Kristus. Petrus terkenaldengan bicara tanpa banyak pikir, maka sering keliru dan salah sasaran. Denganpengadilan itu Petrus dapat sampai kepada komitmennya bersamaan denganpengangkatannya untuk menjadi pemimpin Gereja. Pembenaran melalui pengadilan, entah oleh instrumen penegakan hukum negaraentah oleh Tuhan sendiri, harus patuh pada salah satu syaratnya yangfundamental ialah objektivitas. Nurani banyak orang, masyarakat dan pendapatumum yang membentuk objektivitas itu. Sedangkan jika pembenaran itu hanyadatang dari satu atau dua orang, yang jelas melawan nurani banyak orang, itupasti melawan kebenaran. Oleh karena itu suara dan kehendak Tuhan didapatkan melalui pendapatbersama dalam Gereja yang difasilitasi oleh para pemimpinnya. Di situpembenaran atas sikap hidup dan penghayatan iman kita diberlakukan. Jadi kalauAnda mendapatkan absolusi dalam pengakuan dosa yang diberikan oleh Gerejamelalui seorang bapak pengakuan, itu merupakan pembenaran bagi diri Anda. Tuhanmembenarkan kita di dunia ini melalui instrumen-instrumen yang sah, dan satuyang paling utama ialah Gereja. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha baik, tambahkanlah keberanian dankekuatan kami untuk dapat menghadapi aneka macam kesulitan dan pengaruh jahat,sehingga kami boleh menikmati suatu pembenaran dari-Mu dan berusahamenghayatinya melalui tutur kata dan perbuatan di sepanjang hidup kami.Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...
Mari bersaat teduh untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Hendry dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 20: 28-38; Mazmur tg 68: 29-30.33-35a.35b-36c; Yohanes 17: 11b-19.BERBAGI ROHKUDUS Renungan kita pada hari ini bertema: Berbagi Roh Kudus. Maksud ungkapanberbagi Roh Kudus di sini ialah bahwa setelah menerima pencurahan dan dinaungiRoh Kudus, seseorang itu mendapat perutusan untuk berbagi karunia Roh Kudus itukepada orang lain. Ia membagikannya sejalan dengan perutusan yang ada padanya. Misalnyasebagai orang tua, ia membawa Roh Kudus itu ke dalam keluarga di mana ayah danibu menghadirkan relasi perkawinan mereka yang baik, sehingga berpengaruhpositif bagi segenap keluarga. Masing-masing saling menyapa secara baik danpositif sehingga suka cita tumbuh di dalam keluarga. Ada begitu banyak contohbagaimana kita masing-masing dapat berbagi Roh Kudus. Kita mendapat contoh dari kedua bacaan pada hari ini. Yesus menguatkan pararasul dan murid-murid, bahwa hidup mereka tanpa kehadiran-Nya secara fisikadalah dalam bimbingan Roh Kudus. Mereka pasti mengalami banyak tantangan dankesulitan, terutama ancaman para musuh Tuhan. Tetapi Roh Kudus yang penuh dalamYesus, dibagikan semuanya kepada mereka. Demikian juga Paulus yang akanmeninggalkan jemaat Efesus yang telah ia bina selama tiga tahun. Ia menjaminbahwa Roh Kudus sepenuhnya menguatkan dan membimbing mereka. Mengapa kita harus berbagi Roh Kudus? Ada beberapa alasan mendasar. Pertamakarena Tuhan Allah sendiri sudah berbagi dari diri-Nya sendiri. Dia yang sucidan murni di dalam surga, mau berbagi hidup-Nya dengan manusia sehingga PutraAllah menjadi Yesus Kristus, kemudian Yesus sendiri mengutus Roh-Nya bagi kita.Allah sudah berbagi, maka kita harus juga berbagi. Kedua, Roh Kudus bergerak dan berkegiatan. Ia menggerakkan setiap pribadidalam Gereja Perdana lalu menginisiatifkan kegiatan-kegiatan mereka sehinggamereka tidak tinggal diam atau bersembunyi. Masing-masing dari mereka bergerakdan keluar di setiap penjuru dunia untuk bersaksi tentang Yesus Kristus. Kita perlujuga berbuat demikian, terutama berbagi kepada orang lain. Ketiga, Gereja itu inklusif dan menaati perintah Yesus untuk menjadikanseluruh bangsa murid-murid-Nya. Maka tak ada cara lain yang paling pas kecualimenggerakan setiap pengikut Kristus untuk berbagi semangat Roh Kudus, yaitumenyampaikan segala kebaikan, suka cita dan kebenaran kepada seluruh dunia.Berbagi kepada sesama di dalam persekutuan Yesus Kristus merupakan hukum yangtak dilalaikan dan kepada sesama manusia yang lain, sudah merupakan tanggungsetiap manusia sebagai anggota Gereja yang kudus. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, di dalam saat-saat penantiandatangnya Roh Kudus, kami menaruh iman kami kepada-Mu dengan sepenuh hati,supaya melalui kepenuhan Roh Kudus kami membagikannya kepada orang-orang disekitar kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Nancy Phanasta dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 22: 30; 23: 6-11; Mazmur tg 16: 1-2a.5.7-8.9-10.11; Yohanes 17: 20-26SEMOGA MEREKAMENJADI SATU Tema renungan kita pada hari ini ialah: SemogaMereka Menjadi Satu. Kalimat ini datangdari Yesus sendiri, yaitu ketika Ia berdoa bagi para rasul, murid-murid dankita semua pengikut-Nya pada waktu perjamuan malam terkahir. Isi doa sepertiini kemudian untuk seterusnya menginsprasi doa-doa kita untuk intensipersekutuan dan persatuan. Persekutan ini adalah hakekat mendasar sifatAllah, yaitu Tritunggal. Lalu Yesus mendokan supaya semua pengikut-Nya akhirnyasampai pada tujuan persekutan ini. Namun ada satu pertanyaan sederhana ini:mengapa Yesus tidak ungkapkan: Mereka harus bersatu, tapi sebaliknya Iakatakan: semoga mereka bersatu? Alasan paling kentara ialah bahwa Tuhan memberikankebebasan pada setiap manusia untuk memilih persatuan atau perpecahan dantercerai-berai. Ini sama dengan kebebasan memilih untuk menaati Dia atausebaliknya melawan. Di dunia ini arena bermain dan berjuang akan menentukanapakah setiap orang benar-benar mengikuti Tuhan atau sebaliknya memilih jalanlain. Setiap manusia dikaruniai kebebasan dan kepandaian untuk memilih jalankepada keselamatan. Alasan lain yang mungkin kurang kita sadari ialahbahwa persiapan merupakan unsur yang selalu penting dalam ziarah iman kita didunia. Doa Yesus semoga kita bersatu di dunia merupakan dorongan supaya kita menyiapkansuatu persekutan yang kuat dan bermartabat sebagai putra dan putri Allah.Persiapan ini bagaikan meningkatkan selera supaya kita merindukan persatuanabadi di surga. Jangan pernah abaikan, permainkan atau remehkan apa pun jenispersekutuan anak-anak Allah di dunia dan cukup saja berpikir bahwa nanti sajabersatu di surga. Tuhan tidak mengijinkan cara seperti ini. Alasan berikutnya sebagai yang paling tinggi danterakhir ialah bahwa Allah itu esa dan tempat Ia berdiam ialah satu sajaselamanya, di surga. Untuk sampai ke sana kita harus melewati perjalanan danproses panjang. Tidak ada permainan sulap atau transportasi kilat untuk bisasampai di sana. Kalau seandainya tak ada proses maka cukup satu saja mujisatuntuk membawa semua orang bersatu di surga. Tetapi ada prosesnya, maka kitamemakai “semoga kita bersatu”. Dalam segala usaha untuk itu, kita manusia menaruhharapan semoga dapat mencapainya. Tuhan tidak ingin menghilangkan unsurpengharapan pada manusia dengan memakai kata harus. Harapan sangatlah pentingbagi kita manusia. Semua doa kita jelas memakai kata “semoga” atau “kiranya”dan “akan” atau “nantinya”, karena itu sebagai tanda nyata pengharapan kita. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, persatuan di dalam Engkaumerupakan harapan kami yang sangat utama, semoga Roh Kudus yang diutus Putra-MuYesus Kristus mempersatukan kami di dunia ini dalam segala bentuk dan situasikami sebagai persiapan kami untuk menikmati persatuan abadi di surga. SalamMaria penuh rahmat ...Dalam nama Bapa ...
Mari bersaat teduh untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.
"Maka kata Yesus sekali lagi: 'Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.' Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: 'Terimalah Roh Kudus.'"
Mari bersaat teduh untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.
"Maka kata Yesus sekali lagi: 'Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.' Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: 'Terimalah Roh Kudus.'"
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 2 Juni 2025Bacaan: "Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia." (2 Petrus 1:3-4) Renungan: Suatu ketika di sebuah acara pertemuan ada seorang pria berdiri untuk memberikan sebuah kesaksian. "Aku pernah tinggal di Pennsylvania sebagai seorang gelandangan selama beberapa tahun. Pekerjaanku hanyalah mengemis di jalanan agar dapat bertahan hidup. Suatu hari, aku menyentuh bahu seorang laki-laki sambil berkata, 'Tuan, tolong beri aku sedikit uang.' Segera laki-laki itu membalikkan wajahnya ke arahku dan betapa kagetnya aku karena wajah itu sangat kukenal: ternyata ia adalah ayahku. 'Ayah, apakah engkau tidak mengenalku?' kataku. Segera kedua tangannya memelukku dan sambil menangis ia berkata, 'Aku sudah menemukanmu, dan kau perlu tahu bahwa semua yang aku miliki adalah milikmu.'" Seperti inilah Bapa di Sorga mencari anak-anak-Nya yang terhilang. la mencari dengan penuh kerinduan bukan agar sekadar kita kembali kepada-Nya, melainkan la mencari kita agar kita kembali kepada-Nya dan menerima kekayaan yang disediakan-Nya melalui Kristus Yesus. "Supaya pada masa yang akan datang la menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karuniaNya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. "(Ef 2:7). Kekayaan kasih karuniaNya yang dimaksudkan bukan hanya karyaNya yang mendatangkan keselamatan bagi jiwa kita, tetapi juga untuk menerima berkat-berkat yang sudah la janjikan. Dan kelak, kita akan menerima kemuliaan yang akan dianugerahkan kepada kita bersama dengan Kristus. Jika kita tahu bahwa Allah menyediakan semua yang baik bagi kita, mengapa kita masih tinggal dalam kehidupan yang terpisah jauh dari Allah? Sudah cukup banyak waktu yang kita pakai untuk melakukan yang sia-sia, sekarang saatnya untuk kembali kepada Allah. Kesenangan dunia ini hanya sementara, tetapi apa yang Allah sediakan kekal adanya. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, terimalah aku yang berdosa ini. Sudah cukup lama aku hidup terpisah jauh dari-Mu, aku rindu menikmati kelimpahan kasih-Mu. Amin. (Dod).
Mari bersaat teduh untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rini dan Tirto dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 20: 17-27; Mazmur tg 68: 10-11.20-21; Yohanes 17: 1-11a.MEMELUKKEMULIAAN TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Memeluk Kemuliaan Tuhan. Yesussudah menjelaskan sedemikian banyak tentang Roh Kudus yang mengajarkan segalasesuatu tentang Dia kepada kita, termasuk tentang salib dan penderitaan. Jikakita sebagai pengikut-Nya mencintai dan menyanggupi salib yang diberikan Tuhankepada kita, kita pasti sangat disayangi dan diberkati Roh Kudus. Buktinya, Paulus merasa bahwa penderitaan dan salib sudah menjadisantapannya tiap hari. Roh Kudus menguatkan dan menghibur dia untuk menerimanyadengan senang hati, dan ia nikmati itu sampai akhir. Untuk bertahan sampaiakhir dengan salib ini, Yesus jadikan itu sebagai tantangan terbesar bagi parapengikut-Nya. Ada orang yang siap untuk itu seperti Paulus, tapi jauh lebihbanyak yang belum atau bahkan tidak siap. Maka Ia mendoakan mereka supaya tidakusah kuatir tentang semua jenis penderitaan dan salib. Berbahagialah kita yangdidoakan oleh Tuhan Yesus Kristus! Doa dan janji-Nya akan Roh Kudus yang menolong kita memikul salib,bertujuan supaya kita senantiasa menyukai salib itu, memeluknya, lalumemikulnya. Sebelum memikul salib, kita harus memeluk dahulu. Itu artinya kitamau, suka dan menyanggupinya. Kalau memeluk sesuatu atau seseorang, itu berartikita sayang, juga kita berhati-hati menjaganya supaya tidak jatuh. Kitaberusaha supaya salib itu tidak jatuh dari kita bahkan bisa berpindah ke pihaklain. Ini berarti kita memeluk kemuliaan Tuhan. Salib merupakan kemenangan dankemuliaan bagi kita, yang dicapai dengan penaklukan atas kesalahan dan dosa.Memeluk kemuliaan Tuhan berarti apa? Pertama, karena Yesus sendiri menyatakankemuliaan itu kepada kita, khususnya saat Ia mendoakan kita. Kedua, Yesusmempersembahkan kelimpahan hidup tanpa batas dan ini menggambarkan sebuahkemuliaan Tuhan. Kemuliaan Tuhan itu menunjuk pada berlimpah-limpah kemurahandan kebaikan-Nya. Ketiga, dengan memeluk kemuliaan Tuhan melalui salib-Nya itu, kitadipastikan mengenal Tuhan secara pribadi. Pada prinsipnya, jika kita dapatmengenal seseorang akan situasinya yang paling memprihatinkan, di situ kitamengenalnya secara mendalam dan pribadi. Dengan salib Tuhan, kita dapatmengenal orang-orang yang menderita di sekitar kita secara pribadi. Keempat,kemuliaan Tuhan kita alami juga melalui persekutuan kasih yang bertahan sampaiakhir, persisnya ketika kasih itu diungkapkan dalam melayani orang-orang yangmenderita. Salib menandakan Yesus Kristus bersatu dengan nasib manusia yangberdosa dan menderita. Marilah kita menyiapkan hari raya Pentekosta denganmemeluk kemuliaan Tuhan. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan yang mahabaik, bantulah kami untukselalu mengutamakan kemuliaan-Mu di dalam semua usaha dan tugas kami. Semogakami setia memikil salib kami. Salam Maria...Dalam nama Bapa...
Mari bersaat teduh untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Dony Hari Nugroho dan Y. Sandra Isrudianti dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 19: 1-8; Mazmur tg 68: 2-3.4-5ac.6-7b; Yohanes 16: 29-33.ROH KUDUSMENOLONG KITA MEMANGGUL SALIB Tema renungan kita pada hari ini ialah: Roh Kudus Menolong Kita MemanggulSalib. Di dalam pelajaran agama, seorang murid bertanya kepada gurunya: “Injilitu disebut kabar gembira, tapi kenapa kami diajarkan tentang salib danpenderitaan? Di mana gembiranya?” Ibu guru yang sudah berpengalaman itu menjawab dengan memakai analogi ibuyang sedang hamil. Persis ibu anak yang bertanya itu sedang hamil adiknya yangkedua. “Kalian di rumah sedang gembira menantikan kelahiran adikmu kan? Ituadalah kabar gembira. Tapi ibumu yang menanggung semua beban berat, dia banyaksusahnya setiap hari, dan terlebih lagi nanti pas melahirkan betapa dia merasasakit. Semua itu adalah salib dan penderitaan. Tapi setelah melahirkan, kaliansemua dalam keluarga akan menjadi lebih gembira daripada sekarang.” Murid itu terdiam dan setuju. Ia sama dengan banyak dari kita yang seringmenganggap salib sebagai beban yang tidak akan hilang dari diri kita. Seringkita protes kepada Tuhan, mengapa beban dan derita amat berat dan menyiksa.Jika para martir yang sudah mati demi Gereja kita saat ini dapat bersaksikepada kita, mereka tentu mengulang lagi yang diwartakan Injil pada hari ini:Tidak usah kuatir dan kuatkanlah hatimu, karena kami adalah bukti-bukti Yesustelah mengalahkan dunia. Yesus kalahkan dunia dengan Salib yang Ia pikul dan padanya Ia bergantung.Roh Kudus membantu kita untuk memandang salib sebagai kekuatan dan cara kitamengalahkan dunia. Salib itu suatu kemenangan dan kemuliaan. Oleh karena itukita memang tidak bisa begitu saja menganggapnya sekedar penderitaan yangsia-sia, suatu kebodohan dan skandal. Yesus telah memanggul salib dan itu untukmenaklukkan dunia. Jadi kita tak usah kuatir atau malu dengan salib. Yesus memberikan kita karunia terbaik, ialah Roh-Nya sendiri dan ituberarti kita dibaptis dalam Roh Kudus. Kita semua sudah menerimanya melaluisakramen baptis, atau sama dengan yang diterima oleh Apollos dan teman-temannyadalam kisah penginjilan Gereja Perdana. Ada penumpangan tangan saat Roh Kudusmemenuhi diri kita pada saat Krisma. Hari Raya Pentekosta nanti merupakanperingatan pembaharuan diri kita di dalam Roh Kudus. Roh Kudus itulah yang memperkuatkan kita dengan iman, keberanian, ketekunandan kesetiaan supaya kita mampu menjalani hidup kita selanjutnya meski akanberhadapan dengan banyak rintangan dan kesulitan. Dalam memikul salibmasing-masing, Roh Kudus hadir bersama kita. Setelah melewati kesulitan danpenderitaan itu, Roh Kudus juga tetap bersama kita dalam segala suka cita. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Allah Bapa yang maha kuasa, semoga kami tetapdalam kerinduan dan semangat untuk menyambut Roh Kudus dan tetap menjadi bagiandari jalan keselamatan. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalamnama Bapa ...
Mari bersaat teduh untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 7: 55-60; Mazmur tg 97: 1.2b.6.7c.9; Wahyu 22: 12-14.16-17.20; Yohanes 17: 20-26.BERSATU ADALAH SEMPURNA Tema renungan kita pada hari Minggu Paskah ke-7 ini ialah: Bersatu AdalahSempurna. Kita semua tahu bahwa sempurna adalah milik Tuhan. Ia dan seluruhkuasa-Nya adalah sempurna. Tuhan adalah satu-satunya penyelenggara kehidupan,itu berarti Ia sempurna dan total dalam berkata dan bertindak. Karena itu kitamenyebut Dia “Maha”, yang berarti tidak ada tandingannya. Sikap kita manusia terhadap Tuhan yang satu dan sempurna itu, umumnya adadua jenis. Pertama yaitu mengikut Dia yang berarti kita memberikan diri untukhidup di dalam kehendak dan perintah-perintah-Nya. Dalam seluruh kisahkeselamatan, riwayat hubungan umat Allah dengan Tuhan sangat banyak diwarnaioleh krisis pemberian diri dengan benar dan tulus kepada Tuhan. Musa, Daud,Petrus dan Paulus merupakan beberapa contoh yang konkret. Mereka merefleksikandinamika hidup orang-orang beriman yang nyata. Kedua, terhadap Tuhan yang satu dan sempurna, ada sikap manusia yangmenolak, baik secara terang-terangan maupun secara diam-diam tidak membuka diriuntuk menerima panggilan-Nya. Sejarah keselamatan juga membuktikan bahwa paramusuh Tuhan seperti kisah air bah pada zaman Nuh di perjanjian lama dan kaumFarisi di perjanjian baru, tidak mendapatkan berkat-berkat dari Tuhan. Sebuahperjalanan hidup yang tidak mengenal Tuhan dan menolak-Nya, sangat jelasmengarahkan hidup itu ke penghujungnya berupa kematian. Pada hari Minggu ini firman Tuhan amat menyentuh diri kita semua yangpercaya kepada Kristus, bahwa persatuan dan hidup kita di dalam Tuhan adalahsyarat dasar untuk keselamatan kita. Ini adalah panggilan dasar kita yangdimulai dengan pembaptisan kita masing-masing, agar sejak saat itu sampai akhirhayat kita, kita berada di dalam persatuan itu. Keutamaan dan nilai persatuanadalah mulia dan kudus karena berasal dari Tuhan sendiri. Hal ini perlu menjadi pengingat bagi kita baik individu maupun umat Allah atau anggota masyarakat, bahwa sebuahpersatuan orang-orang yang hidup bersama dalam persekutuan tidak selamanyaberakhir tetap dalam sebuah persatuan. Akhir dari sebuah proses dan perjalananternyata berwujud pada perpecahan, perpisahan, konflik, dan bahkanpembinasahan. Kalau panggilan hidup membiara dan perkawinan ternyata berakhir dengan pemisahan atau perpecahan,berarti kehidupan itu tidak mencapai kesempurnaan. Kalau perjalanan seseorangsebagai pengikut Kristus akhirnya berujung pada kegagalan masuk surga, berartiperjalanan iman itu jauh dari cahaya kesempurnaan. Oleh karena itu, kabargembira hari ini menjadi penting bagi kita, yaitu tetaplah bersatu di dalamTuhan. Itu adalah kesempurnaan. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah, berkatilah kami supaya kami tidaktergoda untuk keluar dari persekutuan hidup di dalam kerajaan-Mu. Bapa kami...Dalam nama Bapa...
Success isn't grades, money, or status. It's fulfillment, joy, and kindness that come together to allow you to live your best life. - Colleen Esposito Welcome back to part 2 of my interview with my daughter, Colleen Esposito, co-author of Nelson's Garden and our follow-up children's book, Nelson's Garden & the Free Little Flower Stand. It's been a joy to ask my daughter the same kinds of questions I ask every woman who is a guest on the show and to hear her wise, thoughtful, and sometimes sassy answers. After all, Colleen is the “Queen of Sass”, a nickname given to her decades ago by her Godmother, who recognized her chutzpah early on. Colleen is the kind of person who figures out how to make the best of any situation, evidenced by her determination to become the family cook at 10 when she made her first Thanksgiving meal. In this interview, we extend our gratitude to the village that raised Colleen and her brother, Christopher, as well as her grandfather, fondly known as “Bapa,” who stepped in to take care of them every day after school. In this interview, Colleen shares what happened to her at 20 when she fell asleep at the wheel and almost died. “I had a moment of being unsure if I was dead or alive, or in this weird in-between place where I could see myself, I could see the car, but I was away from it, watching it all.” From stories about what it was like to sleep on the newsroom floor when I started my career in major market radio, to finding true love and becoming the mother of two precious daughters herself, this interview is a tribute to the enduring power of the mother-daughter connection. #daughter #family #childrensbookauthor #gardening
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 30 Mei 2025Bacaan: "Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus." (Galatia 3:26) Renungan: Brian seorang anak laki-laki yang baru berumur 3,5 tahun, asyik menonton tv bersama ayahnya sambil menikmati makanan kecil. Brian memperhatikan betapa lahapnya sang ayah makan biskuit coklat. Sambil menggigit biskuit itu, sang ayah berkata, "Ayah sangat suka biskuit coklat ini, apalagi bila diminum dengan segelas susu. Wah sedap sekali!" Di dalam hati Brian berpikir, "Jika aku membuatkan segelas susu untuk ayah, ia pasti akan senang. Brian pun ke dapur. Tangannya membuka pintu lemari, tapi badannya terlalu pendek untuk bisa mencapai kotak susu yang diletakkan di rak atas. Dengan tenaga anak-anaknya ia menarik kursi mendekati lemari. Lantai pun penuh goresan bekas kaki kursi yang diseret dengan paksa. Dengan sedikit berjinjit, akhirnya tangannya menggapai kotak susu yang ada di rak lemari. Sekarang giliran mengambil gelas. Bunyi gelas-gelas yang beradu keras terdengar ketika ia mengambil sebuah gelas yang cukup besar. Sebuah gelas jatuh dan pecah, tapi Brian tidak peduli. Yang ada dalam pikirannya, "Aku mau membuat segelas susu untuk ayah." Brian merasa mungkin lebih leluasa membuat susu di lantai daripada di meja, maka ia pun meletakkan gelas di lantai, berikut kotak susu dan sedikit air dalam cangkir plastik. Sementara itu, ayahnya secara diam-diam memperhatikan semua yang Brian lakukan. la melihat goresan-goresan di lantai bekas kursi yang ditarik, pintu lemari yang masih terbuka lebar, pеcahan gelas yang berserakan di sana-sini, lantai yang basah dan susu yang tumpah di mana-mana. Akhirnya, Brian mengangkat gelas besar berisi penuh dengan susu sambil berteriak memanggil-manggil ayahnya. "Ayah, aku membawakan segelas susu untuk Ayah!" Lantai serta karpet yang diinjak kakinya meninggalkan bekas susu. Gelas yang diisi susu terlalu penuh itu menetes ke lantai, karpet bahkan sofa. Karena tidak menemukan sang ayah, Brian kembali ke dapur, berdiri di sana sambil memandang sekelilingnya. Matanya melihat dapur yang berantakan. Ia memandang tubuhnya, bajunya dan kakinya, semuanya basah karena tumpahan susu. Dengan mata yang penuh rasa bersalah ia memandang kepada ayahnya yang tiba-tiba berdiri di depannya. "Ayah pasti akan menghukumku," pikirnya. Tetapi ayahnya hanya tersenyum. Ayahnya tidak melihat ia sebagai seorang anak nakal yang telah membuat segalanya kotor dan berantakan, tetapi ia melihat seorang anak yang begitu dikasihinya dan anaknya itu sedang berusaha menyenangkan hati ayahnya. Tak peduli apa yang sudah Brian lakukan, sang ayah memeluknya seraya berkata, "Engkau adalah anakku." Bapa di Sorga mengasihi kita seperti ayah Brian yang mengasihi anaknya sepenuh hati. Meskipun di dalam usaha kita untuk mengasihi dan menyenangkan hati-Nya masih terdapat banyak kekurangan karena keterbatasan kita, namun Bapa di Sorga tidak langsung memvonis kita. la tetap menyebut kita "anakNya", dan menolong kita untuk menjadi lebih baik lagi. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, aku sungguh bersyukur karena Engkau mengasihiku sekalipun dalam keterbatasanku aku sering berbuat salah. Ampuni aku Yesus. Amin. (Dod).
Pdt. Wigand Sugandi (TB) Matius 28 : 19-2028:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 25 Mei 2025Bacaan: "Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah." (Maleakhi 4:6) Renungan: Ada seorang pria yang selalu berlaku kejam kepada isteri dan anak-anaknya. Ia berpikir bahwa dengan demikian maka isteri dan anak-anaknya akan menjadi hormat dan tunduk kepadanya. Isterinya hidup dalam kesengsaraan dan anak-anaknya selalu dihinggapi oleh rasa takut, apalagi kalau ia sedang berada di rumah, semuanya itu terjadi karena sifatnya yang diktator. Jika anak-anaknya melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan hatinya, maka ia tidak segan-segan memukul anak-anaknya, bahkan mengancam mereka dengan menggunakan celurit, sehingga anak-anaknya dicekam oleh rasa takut dan benci kepadanya. Suatu hari pria ini diajak oleh temannya untuk mengikuti retret "Pria Sejati". Ternyata pengajaran yang diterimanya hari itu telah mengubahkan pola pandangnya, sehingga ia menangis saat pelajaran berlangsung. Ia menyadari bahwa selama ini ia telah berlaku tidak adil kepada isteri dan anak-anaknya dan belum maksimal dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai seorang kepala rumah tangga. Saat itu ia mengambil keputusan untuk memperbaiki hubungan yang rusak di dalam keluarganya, ia ingin mengadakan pemberesan dengan isteri dan anak-anaknya. Ketika pulang ia mengumpulkan isteri dan anak-anaknya. la minta maaf kepada isterinya, kemudian dipeluknya anak-anaknya satu persatu sambil berkata, "Ampuni Papa Nak karena Papa sudah menyakiti hatimu." Hari itu terjadi pemulihan di dalam keluarga tersebut. Sekarang isteri dan anak-anaknya tidak hidup di dalam ketakutan lagi, sebaliknya mereka menghormati dan mengasihinya. Adalah hal yang wajar jika kepala rumah tangga mendapat hormat dari isteri dan anak-anaknya, tetapi rasa hormat itu tidak harus diperoleh dari sikap yang diktator. Sebaliknya dengan sikap yang lemah lembut dan mengasihi, maka seorang kepala rumah tangga akan mendapat hormat dan cinta yang besar dari isteri dan anak-anaknya. Ingatlah bahwa bukan zamannya lagi seorang suami atau bapa menjadi pemimpin yang diktator di dalam keluarga. Untuk memperbaiki hubungan yang rusak di dalam keluarga maka dibutuhkan keberanian serta kerendahan hati untuk mengakui kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan oleh suami, isteri, atau anak-anak. Dengan demikian akan terbangun suatu hubungan yang indah di tengah-tengah keluarga. Firman Tuhan mengajarkan agar suami mengasihi isteri dan tidak melukai perasaan anak-anak yang Tuhan percayakan kepadanya. Karena itu, semua bapa-bapa pengikut Yesus harus mempunyai kerinduan untuk membaharui hati dan sikap di dalam keluarga, sehingga dapat menjadi teladan. Maleakhi 4:6 berkata, "Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah." Alangkah indahnya jika hati para bapa dipulihkan sehingga anak-anaknya juga berbalik mengasihi bapa mereka. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, hatiku melimpah dengan ucapan syukur karena Engkau mengajarkanku untuk menjadi seorang pria yang berhati Bapa dalam keluargaku. Amin. (Dod).
READING THE BIBLE WITH THE DEAD/RBWD - Eps #02: Kierkegaard: Knight of faith Pdt. Jimmy Pardede, Denni Girsang, dan Samuel C. Pantou Mungkin hampir tidak ada orang kristen yang tidak pernah mendengar kisah ketaatan Abraham ketika ia diperintahkan oleh Allah untuk mempersembahkan Ishak sebagai korban bagi Allah. Tetapi apakah kita pernah mencoba menyelami dilema dan pergumulan iman Abraham, his fear and trembling, ketika ia menerima dan menjalankan perintah tersebut? Mengapa Allah yang menjanjikan keturunan Abraham akan menjadi bangsa yang besar, dengan Ishak adalah pewaris janji tersebut, ternyata sekarang justru meminta agar Ishak dikorbankan? Adakah Allah mungkin berkontradiksi pada Diri-Nya Sendiri? Bagaimanakah perjalanan iman "Bapa seluruh orang beriman" ini melalui seluruh ujian yang menjadikannya "knight of faith"? Apakah iman menuntut suatu komitmen? Saksikan lengkapnya di: https://grii.to/rbwd-2