POPULARITY
Categories
Lebih dari Penakluk – Menemukan Kepastian di Tengah Kehilangan melalui Kasih Kristus yang Tak Terpisahkan Roma 8:31-39 Kasih yang Tidak Berakhir di Kuburan Kasih Kristus Itu Nyata dan Hidup Kasih itu transenden—itu juga imanen—dan kasih itu sekarang hadir secara relasional dalam hidup kita melalui Roh Kudus. Kasih yang Membuat Kita Menjadi Penakluk Keyakinan yang Tidak ... Read more
Pembawa Renungan : Aji W. Suteja Surabaya Yoh. 16:5-11
Ibu. Monika Kusnandar (TB) Galatia 5:16-175:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. 5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Evhy Losari dari Paroki Santo Yosef Pekerja Gotong-Gotong di Keuskupan Agung Makassar, Indonesia. Kisah Para Rasul 13: 13-25; Mazmur tg 89: 2-3.21-22.25.27; Yohanes 13: 16-20.GEMBALA YANGBAIK MENCERAHKAN PENGERTIAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Gembala yang Baik MencerahkanPengertian. Sang Gembala Yesus Kristus menerangi dunia dan hati kita denganfirman-Nya. Jika firman itu hanya sampai pada telinga manusia, pekerjaanevangelisasi itu masih sangat mentah. Dari mendengar, kita perlu melanjutkanprosesnya sampai kepada pengertian. Tuhan terus membantu untuk membuat kitamengerti Dia, yaitu firman-Nya yang disampaikan itu dapat kita pahami. Sejak pembaptisan kita dicurahkan Roh Kudus dan malalui Penguatan kitadiurapi kepenuhan-Nya. Salah satu karunia yang diberikan kepada kita ialahpengertian. Di dalam Injil pada hari ini Tuhan Yesus gembala yang baikmengajarkan kita bahwa dengan mengerti pengajaran-Nya kita menjadi orang-orangyang terberkati. Dia sangat berkenan kepada orang-orang yang tidak hanyamendengarkan, tetapi juga mengerti. Sebab melalui pengertian itulah sikap orangterbentuk dan dari sana ia mulai bersikap dan bertindak. Tidak berarti bahwa tak ada pengertian pada setiap manusia, kelompok orangatau sebuah kultur. Yang sering menjadi soal ialah bahwa pengertian manusiaterbatas dan cenderung berbeda-beda pemahaman akan sesuatu hal. Apalagi dalamsoal ajaran iman tertentu, bahaya kurang pengertian dan penafsiran yangberbeda-beda sering berakibat pada konfllik dan bentrok di antara kita. Hal ini sungguh menjadi pengalaman Santo Paulus. Ia telah alami bagaimanaYesus membuat pemikiran dan pengertiannya menjadi baru. Kini giliran dia untukmencerahkan pikiran dan pengertian orang-orang yang belum tahu apa-apa tentangYesus Kristus. Sering urusan menjelaskan orang-orang dari tidak tahu untukmendapatkan suatu pengertian dasar akan suatu ajaran baru menjadi tugas yanglebih muda. Sedangkan akan sulit sekali melakukan yang sama kepada orang-orangyang sudah punya pemikiran dan pengertian tersendiri. Bagi kita, pengertian tentang Tuhan Yesus Kristus dan segala hal mengenaiiman kita memang sudah ada dengan ukuran berbeda-beda dari seorang ke oranglain. Tetapi urusan mencerahkan atau menyegarkan pengertian itu merupakan suatuhal yang lain. Lalu bagaimana caranya? Mungkin usulan ini sangatlah sederhana,tapi siapa tahu bisa sangat berguna. Anak sekolah harus membaca satu bukupelajaran sepuluh kali untuk bisa hadapi ujian, daripada membaca sepuluh bukusatu kali saja. Maka hal yang sama, kita mesti bertemu dan belajar pada Yesusberulang dan banyak kali. Tidak efektif kalau hanya sesekali atau jarang. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha baik, terima kasih berlimpah atasPutra-Mu Yesus Kristus yang menjadi gembala yang baik bagi kami. Ia mencerahkandan menyegarkan pengertian kami untuk semakin mengetahui diri-Nya dan Dikausebagai Tuhan yang mengutus Dia. Semoga kami selalu bersemangat menguatkanpengenalan dan pemahaman tentang Dikau. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan RohKudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Risa dari Paroki Santo Agustinus di Keuskupan Agung Pontianak, Indonesia. Kisah Para Rasul 1: 15-17.20-26; Mazmur tg 113: 1-2.3-4.5-6.7-8; Yohanes 15: 9-17.MATIAS MELENGKAPI Tema renungan kita pada hari ini ialah: MatiasMelengkapi. Dikatakan dalam Kisah Para Rasul, bacaan pertama hari ini, Matiasadalah rasul terpilih yang melengkapi 11 rasul yang sudah ada, yang minus YudahIskariot. Menurut Santo Petrus, Yudas si pengkhianat adalah pemimpinorang-orang yang menangkap Yesus. Dengan panggilan melengkapi itu, jumlah parapemimpin Gereja perdana itu lengkap atau genap menjadi 12. Tugas untuk melengkapi adalah bukan sekedarpelengkap atau hanya ban serep dan cadangan. Ia punya kualitas sebagai penentu.Petrus berkata bahwa kualitas itu ialah sudah dikenal bersama ke-12 rasul dansebagai saksi dalam seluruh kejadian Yesus dari pembaptisan Yohanes sampaiYesus naik ke surga. Peran melengkapi di sini sangatlah penting. Ia sebagaikartu as. Ia menjadi penentu untuk sebuah struktur persekutuan yang tidaklengkap. Jika tanpa dia, struktur itu pincang, cacat, dan tidak bergunasebagaimana mestinya. Perannya sama penting dengan rasul lain, yaitu, menjadisaksi bersama para rasul lainnya tentang kebangkitan Kristus, dan melengkapibilangan sebelas yang sudah ada. Sebuahperbandingan konkret yaitu menaru sejajar antara ke-12 rasul dengan Paus danpara Uskup Gereja. Kesamaan tugas mereka ialah menjadi tanda persekutuan atauComunio dalam Gereja. Paus itu adalah Petrus dan para Uskup yang memimpinkeuskupan adalah para rasul. Para pemimpin harus menjadi yang pertama sebagaiteladan persekutuan. Tuhan menghendaki dan menetapkan kepenuhan dan kelengkapansebagai syarat mutlak bagi persektuan kita. Kalau masih ada lobang ataukekurangan berarti tidak utuh, tidak lengkap, tidak genap, dan tidak memenuhikehendak-Nya. Tuhan Yesushendak berbagi kekayaan karunia ilahi kepada para rasul dan semua orang yangdikasihi-Nya, supaya mereka semua memperoleh sukacita yang penuh. Yesusmeninggalkan para rasul dan Gereja untuk naik ke surga, suka cita yang penuhitu adalah rasa nyaman, yakin dan begitu berani untuk hidup di tengah duniasambil tidak mengalami Yesus secara fisik di dunia. Syaratnya ialah supayatinggal di dalam kasih-Nya. Sabda “jangan takut”, berarti hidup di dalam kasih danbersama Dia. Roh Kudus akandiutus dari Surga untuk membuat hidup itu penuh dengan suka cita dan kasih.Cinta dan suka cita pasti mengalahkan ketakutan, kekuatiran, kegelisahan danprasangka buruk. Mereka dikuatkan, seperti menerima Sakramen Krisma! Demikianjuga kalau Yesus menjadikan tiap-tiap dari kita sahabat-Nya, itu sungguhmembuat suka cita penuh dan lengkap. Kita pantas berterima kasih kepada SantoMatias yang menginspirasikan kita dengan perannya itu.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhanmaha pengasih, semoga kami berperan aktif untuk melengkapi apa yang kurang atauhilang di dalam hidup kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Fanny Hartono dari Paroki Gembala Yang Baik di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Kisah Para Rasul 11: 19-26; Mazmur tg 87: 1-3.4-5.6-7; Yohanes 10: 22-30.DOMBA-DOMBA TERSEBAR, TETAPI TETAP SATU GEMBALA Renungan kita pada hari ini bertema: Domba-Domba Tersebar,Tetapi Tetap Satu Gembala. Ketika para gembala suka dengan bau semua dombanya,di situ terdapat kenyataan bahwa persekutuan umat Allah itu tersebar dimana-mana, dan semua itu harus menjadikan Kristus sebagai pusat hidup mereka. Yesus Kristus menjadi identitas mereka semua dan Ia tetapsebagai satu gembala utama. Identitas itu mulai definitif dengan dipakai namaKristen pertama kali beberapa tahun setelah Kristus bangkit, atau lebih tepatsetelah pertobatan Santo Paulus. Tokoh dan murid Tuhan terpandang yang bernamaBarnabas bersama Paulus dan Gereja di Antiokhia pertama kali memakai identitasini. Perlahan tapi meyakinkan, nama Kristen ini menyebar dari satu tempat ketempat lain hingga mencapai ke pelosok dunia. Di seluruh dunia terdapat semuapengikut Kristus yang berbeda-beda. Menurut Santo Ignasius dari Antiokhia, yang pernah sebagaiUskup di kota itu, di mana terdapat satu persekutuan umat Kristen, entah disuatu kampung entah di suatu kota, dan mereka dipimpin oleh seorang Uskup ataugembala agung, persekutuan Kristen itu dinamakan Katolik. Keberadaan umatKatolik tampak di setiap pelosok bumi dan ketika setiap orang Katolik bertemu,entah di mana dan dalam konteks apa saja di muka bumi ini, selalu ada rasabersatu, bersama dan terkoneksi satu sama lain. Mereka dapat menyambung hatimereka yang seiman. Misalnya, seorang Romo bercerita bahwa ketika sedangtransit pesawat di Timur Tengah, ia sempat berkenalan dengan seorang dari Rusiayang beragama Katolik. Pembicaraan mereka berkembang menjadi sebuah pertemanan.Pria dari Rusia tersebut kemudian dengan rendah hati meminta pengakuan dosa danberkat dari Romo. Ketika melihat seorang atlet membuat tanda salib saat beradadi lapangan, para penonton di seluruh dunia segera membuat sebuah rasake-Katolikan dengan pemain tersebut. Ini merupakan beberapa contoh untukmemahami bahwa kata “Katolik” itu sangat universal dan mempersatukan. Tersebarnya para pengikut Kristus di mana saja di duniaini, tidak mengurangi semangat persekutuan itu, tetapi justru menguatkankoneksi satu sama lain, karena Yesus Kristus sendiri sangat menjamin untukmenjaga persekutuan ini. Ada dua pernyataan Yesus hari ini yang sangat kuatmaknanya, yaitu “Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku”. Ini adalahsebuah pengakuan kepemilikan Yesus atas para pengikut-Nya. Kedua ialah “Takseorang pun yang dapat mengambil mereka dari tangan-Ku”. Yesus Kristus sangat menjamin,tersebarnya para pengikut di seluruh muka bumi dan Dia tetaplah satu gembalasejak saat itu. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus,kami para pengikut-Mu ingin tetap setia dan taat kepada-Mu, karena inilahkenyataan kami menjadi bersatu dan menjadi kuat. Tetaplah tinggal dan berada bersamakami, Tuhan Yesus. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam namaBapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Serly dari Paroki Maria Kusumah Karmel di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 9: 1-20; Mazmur tg 117: 1.2; Yohanes 6: 52-59MAKANAN DAN MINUMAN ROHANI Renungan kita pada hari ini bertema: Makanan dan Minuman Rohani. KetikaTuhan Yesus Kristus menjelaskan bahwa diri-Nya adalah tubuh dan darah yangmesti dikonsumsi oleh mereka yang percaya kepada-Nya, satu pertanyaan yangsegera muncul ialah: dari semua yang mendengar itu, siapa saja yang pertamamemahami lalu makan daging dan minum darah Yesus Kristus? Pertanyaan ini sungguh terkait dengan perasaan para pendengar-Nya waktuitu. Orang-orang Yahudi merasa geli dan malu. Para murid terbagi menjadi yangmenerima dan menolak ajaran ini. Isi ajaran ini sungguh berat untuk dipahami,apalagi sampai pada tindakan untuk memakan dan meminum diri Yesus. Bagaimanamungkin ada ajaran suci untuk menjadi kanibal, pemakan manusia? Namun ajaran ini sebenarnya berdimensi rohani. Yesus ingin jadikan diri-Nyamakanan dan minuman rohani supaya menghasilkan pertumbuhan rohani parapengikut-Nya dan akhirnya tiba pada suatu pencapaian rohani, yaitu persektuandengan Allah. Makanan dan minuman rohani itu ialah firman dari Bapa, ajaranYesus Kristus, dan tindakan pengorbanan diri-Nya. Kita mengkonsumsi berartikita mengerti, percaya, meniru, dan menjalaninya. Di dalam liturgi hari ini, seorang sosok manusia yang mengambil jalan untukmengkonsumsi makanan dan minuman rohani ini ialah Saulus. Meski ia adalah orangYahudi tulen dengan tugasnya ialah membinasakan Gereja yang sudah mulaiberkembang, Allah telah memilih dia menjadi alat pilihan bagi-Nya. Namunsebelum menjadi alat Tuhan sesungguhnya, ia ditegur oleh Tuhan, lalu ia sadarakan perilaku jahatnya, dan pintu terbuka baginya untuk berubah. Kemudian ituia harus memakan tubuh dan darah Kristus, yaitu sabda dan teladan Yesussendiri. Roh Tuhan memasuki dirinya sehingga ia dibaptis dan ditahbiskanmenjadi pribadi yang sama sekali baru. Hasilnya ialah ia berubah namanyamenjadi Paulus dan selanjutnya menjadi seorang rasul yang sangat karismatik. Makanan dan minuman rohani itu kemudian menjadi santapan banyak orang lainselanjutnya dan sampai menyebar ke seluruh dunia. Menjadi pengikut Kristus saatini baik mengambil bagian dalam Gereja sebagai persekutuan bersama umat Allahmaupun sebagai kesaksian hidup pribadi setiap orang, kita perlu terus-menerusmengakui bahwa tubuh dan darah Kristus itu yang memelihara dan mempertahankankita. Bayangkan saja, ketika Anda sudah beberapa waktu lamanya tidak berjumpadengan firman Tuhan dan merayakan perjamuan ekaristi, perasaan kehilangan dankekosongan itu sangatlah kuat dan menyiksa. Itu adalah tanda bahwa iman kitasangat bergantung pada roti hidup Yesus Kristus. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan maha kuasa, kami bersyukur atasdiri-Mu sebagai roti hidup untuk kelangsungan hidup rohani kami. Semoga Roh-Musenantiasa menguduskan kami. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ...Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Christine dari Paroki Santo Gabriel di Keuskupan Bandung, Indonesia. Kisah Para Rasul 8: 1b-8; Mazmur tg 66: 1-3a.4-5.6-7a; Yohanes 6: 35-40.ORANG KEPERCAYAAN Tema renungan kita pada ini ialah: Orang Kepercayaan. Seorangremaja perempuan nampak murung dan diam pada hari-hari belakangan. Ia hanyaingin menyendiri dan tidak mau berbicara pada siapa-siapa. Di sekolah ia tidakmau bertegur sapa. Di rumah ia menghabiskan waktunya di dalam kamar saja. Iatidak aktif “online” di medsos-nya, karena ia tidak ingin terganggu. Tidak adasatu pun manusia yang dapat menjadi temannya dalam hari-hari tersebut, kecualiTuhan yang kepada-Nya ia tumpahkan segala sesuatu. Di dalam doa-doanya, ia curahkan semua rasa sakit dankekecewaannya kepada Tuhan. Seorang teman yang sangat ia percayai membohonginya.Beberapa teman di sekolah yang ia anggap dapat membantunya, tidak memihakkepadanya. Ibu dan bapaknya di rumah serta saudara-saudarinya tidak dapatmemahaminya. Maka ia merasa bahwa dirinya memang sedang jauh dari mereka semua.Semua orang yang ia percayai, ternyata membuatnya menderita sehingga iaberpikir bahwa kepercayaan itu sangatlah mahal dan tidak boleh dianggap remeh. Bersama dengan remaja itu, kita sangat menghendaki supayaorang-orang kepercayaan tidak boleh menjadi seperti Judas Iskariot yangmengkhianati Yesus Kristus. Jika orang-orang kepercayaan itu sama dengan pararasul dan murid-murid Tuhan, seperti yang dikisahkan dalam Kisah Para Rasulpada hari ini, tentu sangat kita hargai dan inginkan. Mereka adalah orang-orangkepercayaan Yesus Kristus dan Gereja, yang menjelajah seluruh negeri sambilmemberitakan Injil. Setelah rekan mereka Stefanus dibunuh secara keji, semangatmereka sebagai orang-orang kepercayaan menjadi semakin kuat dan sangat berani. Yesus Kristus menyatakan diri-Nya sebagai “RotiKehidupan”, dan para rasul dan murid itu mendengarkan secara langsung. Merekapercaya dengan sungguh-sunggguh. Yesus menegaskan bahwa dengan melihat danpercaya kepada diri-Nya yang diutus oleh Bapa, dan para rasul dan murid itumendengarkan dan memahami itu dengan benar. Itu adalah Sabda yang benar danbaik. Mereka kemudian menjadikan dirinya orang-orang pertama yang percaya.Supaya ketika mereka wartakan itu kepada banyak orang yang lain, kepercayaanmereka itu sebagai bukti yang sah dan benar bagi tumbuhnya kepercayaanorang-orang yang mendengar dan memahaminya. Untuk menjadi orang-orang kepercayaan, kita memang perlumenjadikan diri kita orang-orang yang benar dan baik. Orang yang benar ialahdia yang kredibel atau dapat dipercayai kata dan perbuatannya. Ia adalah orangyang tulus dan jujur tentang dirinya dan sesamanya. Orang yang baik adalahsecara etika dan moral ia adalah sesama dan teman yang keberadaannya sangatdiperlukan. Apakah Anda termasuk dalam kategori orang-orang kepercayaan ini? Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan YesusKristus, semoga kami menjadi orang-orang kepercayaan-Mu dalam menjalankanperutusan yang Engkau percayakan kepada kami di dunia ini. Kemuliaan kepadaBapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 6 Mei 2025Bacaan: "Sebab itu TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintah-Ku dan hukum-Ku?" (Keluaran 16: 28)Renungan: Suatu ketika Aldo kepergok mencuri dan dipukuli orang. Hal itu sudah terjadi dua kali, namun itu tidak membuatnya bertobat. Yang ketiga, dia dipukuli orang sampai hampir meninggal dunia karena tertangkap basah ketika mencopet tas seorang ibu. Ternyata, itu juga tidak membuatnya bertobat. Semua nasihat orang tuanya yang dia dengar sejak kecil dia abaikan. Dia berbuat apa saja seperti yang dia inginkan, walaupun sering kali menyusahkan orang lain. Ibunya sangat menderita dibuatnya. Hanya ada satu kalimat yang keluar dari mulutnya kalau bertemu anaknya, "Sampai kapan?" Bandelnya anak itu, bisa menjadi gambaran bandelnya bangsa Israel. Bangsa pilihan Tuhan ini telah mengabaikan firman Tuhan. Firman Tuhan masuk telinga kanan, keluar telinga kiri. Dalam hal "manna" saja mereka sudah mengabaikan firman Tuhan dua kali. Menarik untuk diperhatikan bahwa jarak antara penyampaian firman Tuhan melalui Musa dengan pengabaian firman Tuhan oleh bangsa Israel tidaklah lama. Sangat mungkin kurang dari 24 jam. "Hari ini" disampaikan supaya tidak meninggalkan manna sampai pagi, esok paginya masih ada yang menyimpan manna (Kel 16:19-20). "Hari ini" disampaikan supaya hari besok, hari ketujuh, jangan memungut manna, esok harinya tetap ada yang ingin memungutnya (Kel 16:26-27). Maka, tidak mengherankan kalau Tuhan "bertanya", "Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintahku dan hukumKu?" Tuhan menjadi kesal karena bangsa Israel berkeinginan untuk selalu memberontak. Ini masalah hati yang tidak taat kepada perintah Tuhan. Sebagaimana bangsa Israel, kita juga umat pilihan, tetapi umat pilihan dalam Perjanjian Baru. Sayangnya, kita juga sering kali mengabaikan firman Tuhan. Tuhan memerintahkan supaya kita tidak menipu, tetapi kita menipu. Kita berkata kepada anak kita, "Kalau ada yang mencari Ibu, bilang saja tidak ada." Padahal kita ada di rumah. Sebagai seorang pelajar atau mahasiswa, kita menyontek, yang sama artinya dengan mencuri milik orang lain. Kita berkata, "Ah cuma tiga nomor saja kan tidak apa-apa. "Padahal, dosa tidak mengenal kecil atau besar. Dosa tetap dosa! Kita berusaha mendapatkan SIM atau surat berharga lainnya dengan cara salah. Kita beralasan bahwa pihak yang mengeluarkan surat itulah yang tidak jujur. Sangat mungkin Tuhan bertanya kepada kita, "Sampai kapan?" Mari kita berusaha untuk tidak hidup dalam kesalahan. Memang bukan hal yang mudah, tetapi dengan pertolongan Roh Kudus kita sanggup menaati perintah Tuhan. Jangan sampai berkat Tuhan tidak turun atas kita, gara-gara Tuhan selalu bertanya, "Berapa lama lagi kamu tidak menuruti perintahku?" Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, aku ingin memerhatikan dan melakukan firman-Mu. Bimbing dan berilah kekuatan kepadaku sehingga aku dapat melakukannya. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Yessika Berlina dari Paroki Santa Maria Tak Bercela di Keuskupan Surabaya, Indonesia.Kisah Para Rasul 7: 51 - 8: 1a; Mazmur tg 31: 3cd-4.6ab.7b.8a.17.21ab; Yohanes 6: 30-35TERIMALAH AKU YA TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Terimalah Aku Ya Tuhan. Ada seorang biarawati diminta untukmemberikan kata sambutan dalam acara kaul kekalnya. Ia mengawali dan mengakhirisambutan singkatnya dengan kata-kata berikut ini: Terimalah Aku Ya Tuhan. Isisambutannya adalah ucapan terima kasih dan permohonan untuk didukung selaludalam doa. Semua orang dibuat agak heran karena sambutan itu berlangsung sekitardua menit. Ketika orang-orang bertanya tentang makna ungkapan: Terimalah Aku Ya Tuhan,biarawati itu menjawab bahwa seluruh hidupnya ia persembahkan kepada Tuhan danGereja. Sejak saat kaul kekal itu, ia berjanji untuk mempersembahkan dirinyasebagai pribadi yang utuh. Dengan begitu berarti semua hal berkaitan denganpekerjaan, pelayanan, sakit, derita, tantangan dan berbagai hal lain sudahtermasuk di dalam persembahan doanya itu. Penjelasan si biarawati itu merefleksikan bacaan-bacaan kita pada hari ini.Santo Stefanus sebagai martir pertama dalam Gereja, menaruh dirinya sebagaipribadi yang utuh, sebagai persembahan istimewa kepada Allah. Ia sebagaiseorang murid Yesus yang pandai, berbakat, pekerja keras, dan pembela iman.Namun ia tidak menaruh dirinya dengan menonjolkan posisi, pekerjaan, capaiankeberhasilan, dan ketenarannya. Ia persembahkan seluruh dirinya dengan utuh,menjelang ajalnya itu, dan semua yang lain sudah termasuk di dalamnya. Yesus menjawab nafsu orang orang-orang Yahudi yang mengejar pekerjaan daningin memastikan tentang pekerjaan-Nya, dengan memberikan tentang identitasdiri-Nya: “Aku adalah roti” yang dicari-cari oleh mereka dan semua orang yangmengharapkan keselamatan. Tak usah repot-repot soal yang lain-lain, tapi cukupkenali Dia, percaya kepada-Nya dan tinggal bersama Dia. Di sini Tuhan inginmengajarkan kita bahwa pandangan dan perlakuan kita terhadap satu sama lain didunia ini harus secara utuh, yaitu sebagai pribadi yang dikasihi Allah. Semua yang melekat pada diri setiap orang seperti nama baik, pekerjaan,relasi, posisi, prestasi, kesuksesan dan lain-lain sebagai aspek positif; dankegagalan, sakit, kehilangan, kekosongan, kesepian, putus asa dan lain-lainsebagai aspek negatif, akhirnya akan berakhir di dunia ini pada saat kita mati.Yang kita bawa selanjutnya untuk berjumpa dengan Tuhan ialah pribadi kitadengan iman yang kita miliki. Semua itu melekat pada diri kita supaya kitadapat menjalankan tugas-tugas sesuaipanggilan kita masing-masing. Maka pesan gembira bagi kita pada hari ini ialah: supaya kita memandangindah dan berharga diri kita dan sesama sebagai pribadi yang utuh, karuniaTuhan.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Allah maha baik, bantulah kami untuk selalu beradadi dalam jalan Putera-Mu Yesus Kristus, Tuhan dan juruselamat kami. Amin.Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Tirto, Rini, Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 27b-32.40b-41; Mazmur tg 30: 2.4.5.6.11.12a.13b; Wahyu 5: 11-14; Yohanes 21: 1-14.BERJUMPA DENGAN TUHAN Renungan kita pada hari Minggu Paskah ke-3 ini bertema: Berjumpa DenganTuhan. Masa sesudah hari raya kebangkitan Tuhan atau Paskah disebut masa Paskah.Kita semua sedang berada di dalam masa ini. Semua yang terjadi di dalam masaini, seperti yang dikisahkan di dalam Kisah Para Rasul adalah serangkaianpertemuan Yesus yang bangkit dengan para rasul, murid-murid dan anggota-anggotaGereja Perdana. Kesaksian tentang Yesus yang bangkit datang dari pengungkapanlangsung tentang rangkaian pertemuan tersebut. Sebuah kebenaran membutuhkan fakta-fakta atau realita untuk mendukungnya.Di urutan pertama pembuktian fakta-fakta itu ialah kesaksian mereka yang secaralangsung mengalami melalui semua inderanya sebagai manusia yang memiliki akalbudi dan kepekaan. Kisah Para Rasul di dalam perjanjian baru mengisahkanpembuktian tersebut. Bila kesaksian para rasul dan murid-murid itu sangatdibantah dan berujung pada penganiayaan dari pihak Yahudi dan para pemimpinagama, penyebab utamanya ialah karena Yesus Kristus sendiri ditolak dan tidakbisa dijadikan Tuhan bagi mereka. Kesaksian para rasul adalah sebuah kesaksian kunci. Mereka melihat,mendengar, menyentu, dan berbicara secara langsung dengan Yesus yang bangkit. Pertama-tamamengalami itu sebagai pribadi-pribadi dan seterusnya sebagai satu komunitasjemaat Gereja Perdana. Yang kita dengar dari bacaan Injil hari ini sungguhmenggambarkan bagaimana pertemuan dan pengalaman dengan Yesus yang bangkitmencakup semua aspek jasmani dan rohani kehidupan Gereja. Tuhan menampakkandiri ketika umat-Nya sedang bekerja di tempat kerjanya masing-masing. Di dalampekerjaan itu, manusia diberikan jaminan akan penyertaan kuasa Allah, sehinggaia mampu mengatasi kesulitan dan kegagalan di dalam pekerjaannya. Perjumpaan dengan Tuhan juga terjadi melalui doa-doa dan ungkapan pujianserta syukur. Bagi Gereja kita, doa yang terbesar dan tertinggi tingkatnyaialah Ekaristi. Di dalam perayaan Ekaristi, Tuhan sendiri menyediakan santapandiri-Nya sendiri untuk kita pestakan dan nikmati bersama. Ekaristi jugamerupakan suatu tanda pelayanan, yang berawal di dalam Gereja melalui perayaansakramennya, dan akan menjadi utuh dan nyata ketika kita menghayatinya di luargedung gereja atau rumah ibadat. Oleh karena itu Ekaristi ini menjadi sebuahMisa, karena dengannya kita diutus untuk menjadi saksi-saksi Kristus ditengah-tengah dunia. Setiap dari kita, mulai dengan Bunda Maria dan para rasul sampai saat ini,perjumpaan dengan Tuhan perlu kita jadikan sebagai bukti kesaksian kita tentangTuhan. Biarpun di dalam keadaan yang sulit untuk memberikan kesaksian, bahkanbisa seperti pengalaman Yesus sendiri sebagai anak domba yang siap disembeli,kesaksian itu harus tetap ditunjukkan dan diungkapkan. Marilahkita berdoa. Dalam nama... Ya Tuhan, semoga perayaan pada hari Minggu iniadalah kesempatan istimewa perjumpaan kami sesungguhnya sebagai pribadi danpersekutuan jemaat dengan Dikau. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus... Dalam nama Bapa...
Perjanjian Lama telah usang karena digantikan oleh Perjanjian Baru melalui pengorbanan Yesus Kristus. Dalam Perjanjian Baru, kita hidup bukan berdasarkan hukum, tapi oleh kasih karunia dan dipimpin oleh Roh Kudus. Hidup dalam Perjanjian Baru berarti mengalami pengampunan, pembaruan hati, dan hubungan yang dekat dengan Allah. Simak obrolannya yang asik bersama Bpk. Sugi Lasiman hanya di OASIS (Obrolan Asik Seputar Injil Surgawi)
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Alexia Christabella Suryadi dan Ignasius Suryadi dari Paroki Villa Melati Mas, Gereja Santo Ambrosius di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 4: 23-31; Mazmur tg 2: 1-3.4-6.7-9; Yohanes 3: 1-8.LAHIR KEMBALI Renungan kita pada hari ini bertema: Lahir Kembali.Percakapan Yesus dengan Nikodemus dalam Injil hari ini menghadirkan sebuahtantangan iman yang kita semua hadapi saat ini. Tantangannya ialah bagaimanaiman kita diperbaharui sehingga kita dapat mengalami yang disebut dengankelahiran kembali. Kita diharapkan melalui pencerahan oleh Yesus Kristus untukmemiliki pengertian yang benar, bahwa kelahiran kembali memang sangat perlu.Tetapi kelahiran kembali ini bukan secara biologis, yaitu kembali ke rahim ibuuntuk kemudian terlahir kedua kalinya. Pembicaraan itu sebenarnya ingin mengubah pemahamanbiologis tentang kelahiran kembali menjadi kelahiran kembali dari air dan Roh.Kelahiran dari air merupakan suatu tindakan penghapusan dosa-dosa dan inimengingkatkan kita akan pembaptisan air Yordan yang dilakukan oleh YohanesPembaptis. Sedangkan kelahiran dari Roh ialah saat pembaptisan dalam Roh Kudussehingga orang yang dibaptis sungguh-sungguh menjadi bagian dari Yesus Kristus.Kelahiran dari air dan Roh inilah yang kemudian menjadi sakramen pembaptisan didalam Gereja yang kita miliki sampai sekarang. Orang-orang yang dibaptis adalah mereka yang penuh denganRoh Kudus. Jauh sebelum pembaptisan kita, para rasul berkumpul dan berdoa dalamnama Tuhan Yesus Kristus, mereka semua penuh dengan Roh Kudus. Hasilnya ialahmereka kemudian memberitakan Injil dengan berani. Kepenuhan Roh Kudus yang kitaterima di dalam pembaptisan, kemudian diperkuat atau di-confirmed di dalamsakramen Krisma. Karena pada prinsipnya, setiap orang yang sudah menerimasakramen ini dianggap memiliki kemampuan untuk memberitakan Injil denganpengetahuannya, perkataannya, perbuatannya, dan hidupnya sendiri. Ia jugaberani mempertahankan imannya itu meski tantangan dan halangan membuatnya ngeridan takut. Yang krusial dari kenyataan kepenuhan Roh Kudus ini ialahtentang pembaharuan iman. Persoalan Nikodemus itu adalah di masa lalu danterkait pengalamannya, namun situasi kita sungguh beda. Tetapi tantangannyasama, yaitu iman yang kita peroleh melalui inisiasi memang perlu selaludibaharui. Doa syahadat yang kita doakan dengan rutin menegaskan pembaharuanpembaptisan kita. Ekaristi yang kita rayakan harian atau mingguan sebagaipembaharuan Komuni Pertama yang telah kita terima dulu. Berkat pengutusan yangselalu kita terima dalam perayaan-perayaan liturgis adalah pembaharuan sakramenKrisma yang sudah kita terima. Setiap kali melakukan pembaharuan ini, pantas sekali untukdiingat dan disadari bahwa kita sesungguhnya penuh dengan Roh Kudus.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa yang kudus,semoga Roh-Mu memperkuatkan selalu iman kami. Salam Maria...Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rini, Tirto, Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 12-16; Mazmur tg 118: 2-4.22-24.25-27a; Wahyu 1: 9-11a.12-13.17-19; Yohanes 20: 19-31ENERGI POSITIVE Tema renungan kita pada hari Minggu Paskah ke-2 ini ialah:Energi Positif. Di dalam rumah sering terjadi keributan antara suami dan istri.Entah masalah kecil yang sudah biasa atau yang baru terjadi, suaramasing-masingnya langsung meninggi dan kata-kata kasar meluncur begitukencangnya. Sering benda-benda melayang sampai mengenai tubuh, bahkan kekerasanfisik terjadi dengan tanpa halangan apapun. Singkatnya, yang sering keluar dari masing-masingnya ialahenergi negatif. Jarang sekali terjadi misalnya yang satu negatif dan yanglainnya positif. Yang satu keluar sebagai api sedangkan yang lain sebagai air.Apalagi misalnya mereka masing-masing seperti bunga dan kupu-kupu, hampir tidakpernah terjadi. Suasana kehidupan yang serba negatif dan sulit ini merupakancontoh dari banyak situasi kehidupan di antara kita. Kebebasan berkomunikasidan penggunaan media sosial saat ini, sering memperlihatkan adanya penyebaranenergi-energi negatif yang meresahkan hidup bersama di dalam rumah, masyarakatdan Gereja. Yesus yang bangkit menjalankan perutusan dari Bapa yangbertujuan untuk menghadirkan energi positif, yang menurut kitab suci dankeyakinan kita disebut Roh Kudus. Tuhan Allah tidak tega membiarkan konflik dankekacauan berlanjut terus-menerus yang disebabkan oleh energi-energi negatifantar-pribadi manusia yang saling menyerang, tanpa campur tangan-Nya. Kitaharus dapat mengamini bahwa justru karena keadaan kita yang penuh konflik danmasalah, maka Tuhan campur tangan. Sebaliknya jika keadaan kita aman, nyaman,damai dan bahagia, mustahil Tuhan harus berkorban dan mau menyelamatkan kita. Tuhan Yesus berkuasa untuk menutupi semua kesedihan,kerapuhan, dan kedosaan kita dengan energi dari Roh Kudus: “Damai sejahterabagi kamu!”. Ia mengatasi ketakutan dan kebingungan kita dengan energiperutusan: “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutuskamu.” Ia memenuhi pengetahuan dan kebijaksanaan kita dengan energi Roh Kudus:“Terimalah Roh Kudus.”. Ia melengkapi setiap dari kita dengan energi kerahimanilahi supaya dunia ini dibaharui: “Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanyadiampuni, dan yang tidak diampuni maka dosanya tidak diampuni”. Satu contoh konkret yang menerima energi positif dan muliadari Tuhan ialah rasul Thomas. Contoh lain ialah orang-orang sakit di Yerusalemyang disembuhkan oleh para rasul. Begitu energi Roh Kudus masuk ke dalam dirimereka, hasil yang paling kentara ialah hidup mereka menjadi baru. Hidupnyayang lama ditinggalkan. Energi terbaru ini diungkapkan dengan sangat gamblangoleh Tuhan kepada rasul Yohanes: “Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidupsampai selama-lamanya. Energi baru kita ialah Roh Yesus Kristus yang bangkit. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Yesus, jadikanlahdiri kami pembawa suka cita Paskah sebagai Injil yang hidup kepada sasama kami.Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Dominika Eni Widyastuti dan Ignasius Teguh Eko Prihantanto dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Villa Melati Mas di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 4: 13-21; Mazmur tg 118: 14-15.16ab.18.19-21; Markus 16: 9-15.PERUTUSAN PASKAH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Perutusan Paskah.Setiap kali selesai Misa Kudus yakni setelah berkat dan lagu penutup,suami-istri lansia itu selalu berselisi pendapat. Istri ingin berlama-lama didalam gereja. Ia berlutut dan berdoa pribadi bisa sampai setengah jam. Suamisering tidak sabar. Pertengkaran terjadi begitu mereka bertemu di luar. Suamimenegaskan: kita sudah menerima perutusan, kita harus menjalankannya di luargereja. Waktu berdoanya sudah lewat, sekarang waktunya untuk bertemu sesama danbekerja. Perutusan Paskah merupakan kelanjutan dari semua rangkaian penampakan Yesus danpengajaran-Nya kepada para rasul dan murid-murid-Nya. Pentingnya perutusan itudisebabkan oleh dua alasan utama. Pertama yaitu, ketika Yesus harus naik kesurga dan mereka mesti sudah dibiasakan dengan penyertaan Tuhan di dalamRoh-Nya. Yang kedua ialah, mereka diharapkan bersedia jiwa dan raga untukmenjalankan perutusan-perutusan dari Tuhan. Banyaknya perutusan itu terbagidalam perutusan masing-masing pribadi para murid, dan perutusan bersama ataukomunitas yang dinamakan Gereja Kristus. Kita sedang menunjuk pada pertumbuhan iman Gereja perdanayang bergerak dari damai Paskah ke perutusan Paskah. Perutusan itu terungkapdalam perintah Yesus: Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepadasegala makhluk. Petrus dan Yohanes selalu tampil sebagai sebuah tim yangmewakili perutusan komunitas. Mereka membawa nama Yesus Krsitus dan jugakomunitas beriman, yaitu Gereja perdana. Di samping itu, setiap rasul dan muridlainnya memilih jalannya sendiri-sendiri sebagai pribadi dalam usaha menunaikantugas perutusan tersebut. Karena mereka sudah disiapkan dengan baik oleh Yesussendiri, keberanian dan ketegasan iman mereka tumbuh menjadi kuat. Merekadengan tegas berpihak kepada Yesus, yaitu kebenaran mutlak yang diyakininya,meski ditantang dengan amat keras oleh para pemuka agama Yahudi. Kesiapan dankematangan imannya membuka pintu kepada kemartiran yang sudah dirintis olehYesus Kristus. Mereka, satu per satu, akan berhadapan dengan segala situasientah mendukung, entah menolak, entah sangat keras melawan mereka. Intinya, merekatidak mundur selangkah pun meski tugas perutusan itu sangat menantang hidupnya. Perutusan Paskah berupa: pergilah ke seluruh dunia,beritakanlah Injil kepada segala makhluk, merupakan perutusan yang diamanatkankepada seluruh Gereja dan setiap anggotanya. Setiap pengikut Kristus saat inimelakukan perutusan itu atas nama Gereja dengan kepalanya Yesus Kristus. Secaraformal, perutusan itu kita terima saat selesai ibadat dan Ekaristi. Pemimpinibadah selalu mengatakan di akhir perayaan: Marilah pergi, kita diutus. Secarainformal dan pribadi, tanggung jawab perutusan ada di pundak setiap pengikutKristus yang diutus.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus,sertailah dan lindungilah kami dalam perutusan kami masing-masing. Kemuliaankepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ....
GEREJA KRISTUS PENEBUS - PS. DR. TIMOTHY ROY M.A. Ph.D - AMAZING GRACE PROGRAM
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Kristina Retna dan Yohanes Nugrahanto dari Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Kota Wisata di Keuskupan Bogor, Indonesia. Kisah Para Rasul 3: 1-10; Mazmur tg 105: 1-2.3-4.6-7.8-9; Lukas 24: 13-35MENGENALI TUHAN MELALUI FIRMAN-NYA Renungan kita pada hari ini bertema: Mengenali TuhanMelalui Firman-Nya. Perayaan kebangkitan Tuhan pada hari Minggu Paska merupakansuatu kesempatan paling istimewa untuk mengenali Tuhan kita Yesus Kristussesungguhnya. Kita tahu bahwa setelahkebangkitan, Yesus akan tetap hadir di tengah-tengah kita namun bukan lagidalam bentuk tubuh dalam dunia ini, tetapi sebagai Roh yang menemani danmenjiwai hidup kita. Roh Tuhan mengungkapkan diri dalam firman Tuhan yangdisampaikan kepada orang-orang yang percaya, baik dalam tulisan maupun lisandan simbol. Yesus yang bangkit memastikan bahwa firman-Nya tetapmenjadi bukti tak terbantahkan tentang kuasa dan kemurahan Tuhan bagi manusia.Firman Tuhan termanifestasi dalam setiap bentuk alat komunikasi di dalamkehidupan kita. Bahasa dan kata-kata menjadi alat paling fundamental bagi kitadalam menyampaikan pesan dan maknanya kepada orang lain. Di dalam semua agama,dan khususnya di dalam Kristen, firman Tuhan adalah sebuah pribadi yangberkomunikasi dan menyatakan diri supaya diketahui orang lain. Pribadi itu ialahYesus Kristus. Sampai detik ini kita mengenali Tuhan melalui firman-Nya. Kekuatan firman Tuhan adalah kekuatan Tuhan sendiri.Kekuatan kebangkitan dan kehidupan harus menguasai hidup kita, sehingga yangberlawanan dengan kekuatan ini seperti kejahatan, kebodohan, dan kedosaan tidakmemiliki kesempatan untuk menguasai hidup kita. Bersama dengan orang-orang yangtergabung dalam kalangan Gereja Perdana, kita yang sedang di dalam masa Paskahini kembali lagi memperkuat keyakinan kita bahwa melalui Sabda Tuhan YesusKristus yang bangkit, pembaharuan kualitas iman kita dimungkinkan. Firman Tuhan Yesus yang bangkit datang kepada orang-orangyang bersedih, berduka, dan kehilangan harapan. Bersama dengan kedua murid yangsedang ke Emaus, ada begitu banyak orang saat ini sedang berada dalam kesulitanyang sama. Mereka akan bersuka cita dalam mengenali Tuhan Allah, ketikakesedihan, kedukaan dan putus asa mereka teratasi. Firman Tuhan juga merupakankuasa ilahi yang berbelas kasih kepada mereka yang kurang informasi, yangbodoh, dan yang tidak berpendidikan. Mereka memiliki hak asasi untuk diajarkantentang kebenaran, keutamaan dan kebaikan, karena dengan demikian mereka dapatmengenali Tuhan dengan sesungguhnya. Firman Tuhan juga berperan dalam memperkuat iman merekayang sedang mengalami krisis, terutama mereka yang kurang bersyukur danmeragukan penyelenggaraan Tuhan atas hidup mereka. Banyak orang goyah imannyaketika penderitaan dan sakit menimpa hidup mereka. Seperti orang lumpuh dansakit yang mendapatkan kesembuhan dari Sabda dan doa kedua rasul Yesus, FirmanTuhan sungguh berperan untuk menyembuhkan dan menyelamatkan kita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan YesusKristus, mampukan kami untuk mengenali-Mu dalam setiap saat hidup kami.Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Ari Hartanti dari Gereja Santo Mikhael Pangkalan TNI AU Adi Sucipto Jogyakarta di Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Kisah Para Rasul 2: 36-41; Mazmur tg 33: 4-5.18-19.20.22; Yohanes 20: 11-18PENGAKUAN DAN TINDAKAN IMAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Pengakuan DanTindakan Iman. Ketika kebenaran atau fakta suatu peristiwa diungkapkan secara terang-terangandan tanpa halangan apa pun, tanggapan yang datang biasanya tidak selalu seragamya atau tidak. Pasti ada tanggapan menyambut dan menyetujui, pasti tanggapanlain yang tidak setuju dan menolak. Ada juga tanggapan yang samar-samar atautidak jelas apakah setuju atau tidak setuju. Dengan kata lain, kita tidakmungkin menyenangkan dan memuaskan semua dan serentak orang lain. Seperti ketika Yesus masih hidup tidak diterima semuaorang, kotbah pertama oleh Petrus yang dikelilingi para rasul dan murid itudipercaya bernasib yang sama. Namun teks Kisah Para Rasul pada hari inimenonjolkan bagian orang yang setuju dan menerima ajaran Injil Yesus Kristusyang disampaikan. Bagian kotbah pada hari Pentekosta berbunyi demikian: Allahtelah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus. Lalusecara spesifik respon orang-orang Yahudi yang mendengarkan kotbah itu ialah hatimereka sangat terharu. Selanjutnya mereka bertanya kepada Petrus dan para rasultentang apa yang perlu dilakukan sebagai kelanjutan dari rasa haru mereka. Mereka memahami isi kotbah tersebut dengan pikirannya,lalu mereka terbawa di dalam perasaan harunya, dan selanjutnya ialah kemauannyayang sudah terbuka untuk diisi. Yang bertugas mengisi ialah pembawa kabar sukacita dalam hal ini ialah para rasul. Keterbukaan itu tidak serta-merta segeradiisi dengan pengakuan dan tindakan iman. Keterbukaan hati dan pikiran itumemungkinkan sebuah proses bertumbuhnya iman yang sesungguhnya. Yangselanjutnya diperlukan ialah pertobatan, pembaptisan dalam nama Yesus Kristussebagai pengampunan dosa, dan pencurahan karunia Roh Kudus. Jadi apa yang terjadi dalam konteks kotbah pertama tentangInjil Yesus Kristus itu telah membuahkan sebuah tanggapan mendasar dariorang-orang yang percaya. Di dalam kehidupan Gereja saat ini kita menyebutnyasebagai tiga sakramen inisiasi, yaitu pembaptisan, komuni kudus, dan krisma.Ketiganya merupakan tahap awal dan mendasar kehidupan Kristiani dan menggereja. Firman Tuhan yang didengar dan diterima mengarahkanseseorang pada pembaharuan arah hidup. Lalu ia dipersiapkan untuk menerimapembaptisan yang membuatnya bertemu dan melihat Tuhan secara pribadi. Bahkan iadipanggil namanya seperti Yesus yang bangkit menyebut nama “Maria” dalamperistiwa penampakan. Ini layaknya pengalaman menerima Tuhan secara pribadiseperti Komuni Suci. Selanjutnya penguatan iman yang diterima dan diakui itumelalui pencurahan Roh Kudus di dalam sakramen krisma.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan YesusKristus, semoga kami tidak luput dari mengenali-Mu secara benar dansungguh-sungguh melalui pewartaan firman-Mu setiap hari. Salam Maria penuhrahmat ... Dalam nama Bapa ...
Ada banyak sekali informasi dalam Alkitab, namun informasi ini tidak akan memiliki kekuatan untuk mengubah hidup kita kecuali kita bekerja sama dengan Roh Kudus.
Ada banyak sekali informasi dalam Alkitab, namun informasi ini tidak akan memiliki kekuatan untuk mengubah hidup kita kecuali kita bekerja sama dengan Roh Kudus.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Elen Bangun dan Josef Ardiansyah dari Paroki Katedral Roh Kudus Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kejadian 1: 1 - 2: 2; Mazmur tg 104: 1-2a.5-6.10.12.13-14.24.35c; Roma 6: 3-11; Lukas 24: 1-12TERANG MENGUASAI GELAP Tema renungan kita pada hari Sabtu pekan suci ini ialah:Terang Menguasai Gelap. Kita baru saja melewati Jumat Agung. Suasanakehilangan, perkabungan dan kesedihan masih terasa. Suasana ini membuat kitaseperti ditinggalkan dan merana. Hari ini Gereja mewartakan pada kita bahwa adapengharapan dan pertolongan. Yesus adalah terang bagi kita dan Dialah penolongkita yang setia. Hari ini dari pagi hingga menjelang sore, suasana sunyi dantenang mengiringi kita untuk meninggalkan perasaan dan pikiran tentangkehilangan, untuk menuju kepada terang yang menggembirakan. Satu ilustrasi begini. Kalau kita memasuki sebuah rumahatau ruangan yang gelap, kita pasti tidak bisa melihat apa-apa. Sangatlah sulituntuk menemukan jalan untuk melangkah. Seperti orang buta, kita hanya dapat“merasa” suasana dan keberadaan kita. Kita mesti sangat hati-hati dengan setiaplangkah karena kalau tidak kita terpeleset dan jatuh, khususnya karena kitatidak begitu familiar dengan tempat atau lokasi kita berada. Begitulah suasanakehidupan di dunia yang kita hidupi kalau tanpa Yesus. Di dalam kegelapan adagodaan-godaan yang sangat membahayakan. Kita bisa saja melangkah dan jatuhdalam pencobaan. Tetapi bagi Tuhan dan kita yang hidup di dalam rahmat-Nyapasti ada terang. Terang itu adalah Yesus, dan Dia ada di dalam nurani kita.Satu terang saja sudah sangat penting dan diri kita sendiri memiliki terangitu. Sementara lingkungan di sekitar gelap, kita pertahankan terang itu. Kitaperlu tetap menjadi kuat dalam iman dan terus bercahaya tanpa harus terbawaoleh kegelapan yang mungkin jauh lebih hebat. Jadi meskipun hanya satu terangdan kecil, orang-orang dan dunia sekitarnya sangat bergantung padanya. Satuterang saja yang bersinar pasti kegelapan tidak menjadi kegepalan yangsempurna. Yesus berkata, “Akulah terang dunia. Barangsiapa yangmengikuti Aku tidak akan jatuh di dalam kegelapan.” Terang Yesus itu bukansesuatu yang fisik atau lahiriah seperti terang lilin atau api. Terang ituadalah bimbingan rohani dan jalan kepada Bapa. Maka dengan mengikuti terangitu, kita memiliki seorang pembimbing yang membimbing hidup kita dengansebaik-baiknya. Kita akan tahu bagaimana menyembah Bapa kita di surga, kitaakan tahu bagaimana kita berbicara dengan sesama kita dan kita akan tahubagaimana menjadi kuat dalam mempertahankan dan melakukan yang baik dan benar. Renungkan kita tentang terang Kristus yang menguasai kuasakegelapan ini mengantarkan kita untuk perayaan Malam Paskah yang sebentar lagiakan kita rayakan dengan meriah. Dengan persiapan batin dan semangat melaluirenungan ini, kita sungguh menyongsong Malam Paskah nanti dengan penuh sukacita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Allah yang mahakuasa, lindungilah kami selalu di dalam terang-Mu yang mengagumkan. Kemuliaankepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...
Bpk. Jimmy Hariyanto (TB) Kisah Para Rasul 7 : 55-607:55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. 7:56 Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." 7:57 Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. 7:58 Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. 7:59 Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku. " 7:60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka! " Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Florensia dari Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Kesambi Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 50: 4-9a; Mazmur tg 69: 8-10.21bcd-22.31.33-34; Matius 26: 14-25NALURI MEMBUNUH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Naluri Membunuh.“Kita semua manusia mempunyai naluri untuk membunuh. Setiap orang secara alamiharus membela diri, antara lain dengan membunuh pihak lain yang dianggapsebagai penghalang,” demikian pernyataan Anton kepada teman-temannya. Sekompokmahasiswa penghuni asrama itu sedang berbincang-bincang. Mereka manfaatkanwaktu senggang untuk bercerita satu sama lain. Anton memiliki sebuah sikap yang dianggap aneh olehrekan-rekannya. Ia tidak pernah mematikan satu nyamuk pun, meskipun suasana diasrama penuh nyamuk. Ia tidak pernah melempari anjing atau kucing seperti yangdilakukan teman-temannya. Dahan tanaman hias ia belokkan dan bukan potong ataupatahkan. Kepada teman-temannya, ia sangat mengutamakan sikap ramah, sopan,sabar, dan memahami. Tidak pernah ia menampakkan rasa kesal, marah dan kasar. Anton mengingatkan kita semua bahwa naluri membunuh adalahbagian dari sifat kebinatangan kita. Orang atau pihak yang berbeda dianggapsebagai ancaman. Orang atau sahabat yang memiliki kemampuan lebih, menjadisebab rasa sakit hati atau iri hati. Orang yang menciptakan kemajuan ataumenawarkan perubahan dianggap sebagai musuh yang harus dihilangkan. Orang yangberbuat baik dalam melayani karena sebagai pemimpin atau pelayan, dianggapsebagai pihak yang membawa sial maka harus dilawan dan dihabiskan. Itu semua adalah sikap-sikap yang masuk dalam kategorinaluri membunuh. Masih ada begitu banyak perilaku yang tergolong dalam kategoriini. Intinya, manusia secara kodrati adalah binatang yang selalu memilikilingkaran tidak nyaman. Dirinya sendiri, rumahnya, keluarganya, lingkungannya,budaya, agama dan negaranya harus dibentengi sedemikian kuat, supayaterlindungi dari ancaman pihak lain. Ketika manusia itu menjadi tidak aman danmerasa dirinya terancam, ia akan berusaha melawan, dan kalau bisa menghancurkanpihak lain. Kehadiran Yesus Kristus dan perutusan-Nya di dunia menjadisebuah anti klimaks di mata dunia, karena ia dihabisi oleh para musuh-Nya.Mereka menemukan instrumennya dalam diri Yudas Iskariot, yang penuh dengannaluri membunuh-nya. Yudas diidentifikasi telah dirasuki oleh setan. Nalurimembunuh ini diadili oleh Tuhan Yesus sendiri melalui perkataan-Nya berikutini: “Celakalah orang yang olehnya Anak Manusia diserahkan”. Pengadilannyasudah jelas, yaitu kebinasaan hidup baik di dalam dunia ini maupun di akhirat. Kita secara kondrati memiliki naluri membunuh, namun kitajuga diberi tanggung jawab untuk tidak menggunakannya untuk merusak danmembinasakan orang lain. Hanya cinta kasih yang dapat mengontrol naluri ini.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus,terangilah kami selalu untuk menghindari naluri membunuh dalam diri kamisehingga kami dapat hidup di dalam semangat kasih-Mu. Kemuliaan kepada Bapa danPutra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 15 April 2025Bacaan: "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." (Kolose 3:13) Renungan: Ada seorang wanita yang setiap kali mendengar nama Betty selalu merasa mual. Nama itu mengingatkannya pada seorang wanita yang menjadi sumber kesengsaraan yang ia derita selama bertahun-tahun. Wanita itu telah berhasil merebut suaminya dua tahun yang lalu. Ada rasa benci, geram dan dendam dalam hati ketika mendengar nama Betty. Ia mendatangi para psikiater untuk berkonsultasi agar dapat melupakan nama itu. Ia mengikuti seminar-seminar mengenai hancurnya rumah tangga dan penyebabnya. Ia membaca buku-buku tentang bagaimana cara melupakan masalah. Ia berbicara dengan para wanita yang telah bercerai. Ia berolahraga, mendaki gunung, tidur dan makan banyak, untuk dapat melupakan masalah itu. Ia juga pernah mengemudikan mobil berpuluh-puluh kilometer jauhnya tanpa tujuan. Semua usaha kerasnya sia-sia, siang dan malam ia selalu teringat kepada suaminya dan wanita itu. Suatu hari, ia diajak oleh temannya untuk mengikuti sebuah seminar. Sebenarnya ia tidak terlalu tertarik dengan seminar itu, karena topiknya tentang memberi pengampunan. Pembicara seminar itu menerangkan panjang lebar tentang betapa ruginya orang yang menyimpan kebencian. Mereka yang menyimpan kebencian tidak akan pernah merasakan damai sejahtera dan sukacita. Pembicara itu menyuruh para peserta untuk mendiskusikan tindakan memberi pengampunan, yang dilakukan oleh beberapa orang tokoh di Alkitab. Di akhir seminar, pembicara itu mengajak setiap peserta untuk memejamkan mata, membayangkan wajah orang yang dibenci dan segera melepaskan pengampunan kepada orang tersebut. Pikiran wanita itu langsung tertuju kepada Betty, dalam hati ia menolak, "Ya Tuhan, bagaimana mungkin saya akan mengampuni wanita itu. la telah merebut suami saya. Tidak, saya tidak dapat mengampuninya." Ia mengeraskan hati, namun wajah Betty terus terbayang-bayang di pelupuk matanya. Tiba-tiba Roh Kudus berbicara dalam hatinya, "Bersediakah engkau melepaskan pengampunan bagi dia yang sangat kau benci? Bersediakah engkau menerima keadaanmu sekarang?" Tubuhnya terasa panas dingin, jantungnya berdebar keras, serasa mau meledak. Akhirnya ia berbisik pelan, "Baiklah Tuhan, saya mau mengampuninya, hanya tolong mampukan saya untuk mengampuni dan melupakannya." Baru saja kata-kata itu meluncur dari bibirnya, tiba-tiba sesuatu yang luar biasa terjadi dalam dirinya. Pikirannya menjadi terang, hati terasa tenang dan damai sejahtera yang telah lama hilang kini telah kembali. Ia menyadari bahwa kebencian telah membuatnya terpisah dari Tuhan dan ia hidup dalam kerisauan selama bertahun-tahun. Hari itu ia memperoleh pelajaran yang sangat berharga: ternyata kebencian mencuri sukacita dan damai sejahtera. Sebab itu jangan biarkan kebencian singgah di hati, berilah pengampunan dan serahkan segala persoalan kepada Tuhan, maka Tuhanlah yang akan mengatasi persoalan itu. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, terima kasih atas rahmat pengampunan yang Kauberikan padaku. Melalui rahmat pengampunan itu, memampukan aku untuk mengampuni orang yang bersalah kepadaku. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Hendry, Rini, Tirto dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 50: 4-7; Mazmur tg 22: 8-9.17-18a.19-20.23-24; Filipi 2: 6-11; Lukas 19: 28-40.PENYAMBUTAN Tema renungan kita pada hari Minggu Palma atau MingguSengsara ini ialah Penyambutan. Pada waktu melakukan ibadat pemberkatan rumah,sampai pada bagian pintu depan atau gerbang, seorang Pastor terdengarmengucapkan doa berikut ini: “Semoga dalam kuasa Allah dan melalui manfaatpintu ini, kebaikan dan kebenaran disambut ke dalam rumah sedangkan kesalahandan kejahatan dikeluarkan.” Ucapan doa dan gerakan tanda salib serta siramanair suci atas gerbang itu selalu disaksikan langsung oleh anggota keluarga bersangkutan. Setiap tempat kita berada dan berkegiatan berfungsimenyambut dan melepaskan. Hati, pikiran dan diri kita menyambut informasi ataupengetahuan, tetapi juga mengeluarkan apa saja yang sepatutnya keluar. Rumahdan kota juga melakukan yang sama, menyambut dan melepaskan. Intinya ialahbahwa sistem alam dan pemahaman normal menjelaskan bahwa tindakan penyambutanmengandaikan adanya pengluaran. Supaya ada yang masuk, di dalamnya mesti keluarlebih dahulu agar ada tempat bagi yang masuk. Hidup kita di dalam masa PraPaskah ini diwarnai oleh perbuatanpenyambutan rahmat Tuhan yang mengalir tanpa henti, untuk membuat diri kitalayak berjalan beriringan dengan Tuhan Yesus Kristus. Tetapi tindakan untukpelepasan atau pengluaran segala rintangan yang ada di dalam diri kita jugasangat perlu kita lakukan. Aneka disiplin berupa doa yang semakin tekun,bermatiraga melalui puasa dan pantang, dan amal kasih sangat efektif untukmemperlancar gerakan pelepasan dan penyambutan tersebut. Gerbang Yerusalem dan perayaan Minggu Palma ini terbukabagi kita untuk menyambut Yesus Mesias, Raja dari segala raja, Sang JuruSelamat dunia. Yang harus dikeluarkan pertama-tama ialah cara paham yang salahtentang Raja Kristus. Ia tidak boleh dianggap sebagai raja atau pimpinan perangyang ada di dunia. Ia harus disambut sebagai raja damai, suka cita, dankeselamatan. Kita juga perlu mengeluarkan pandangan yang bodoh bahwa sebagaiTuhan Ia tidak boleh menderita dan mati secara keji. Sebaliknya kita harus menyambutDia sebagai Tuhan yang berkorban nyawa bagi setiap pribadi kita. Kita harus menyambut Dia sebagai manusia yang tidak pernahmenolak dan berontak balik, ketika martabatnya diinjak-injak dengan berbagaifitnahan keji dan kekerasan fisik. Maka kita perlu mengeluarkan anggapan bahwaYesus Kristus harusnya melarikan diri untuk menghindari bahaya dari paramusuh-Nya. Kita sepatutnya menyambut Dia sebagai Tuhan yang merendahkandiri-Nya, tetapi pada akhirnya akan ditinggikan oleh Bapa di surga. Oleh karenaitu kita perlu mengeluarkan segala bentuk egoisme dan kesombongan yang selalumenjadi hambatan bagi kita untuk sesungguhnya mengikuti jejak Kristus.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Yesus Sang Raja,kuatkanlah iman kami untuk selalu mengakui-Mu sebagai Raja yang sejati,sehingga hidup kami selalu bertujuan untuk melakukan kehendak Bapa. Kemuliaankepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Yeremias Dolu, O. Carm dari Kuasi Paroki Maria Bunda Karmel Tondok Ratte, Kevikepan Toraja di Keuskupan Agung Makasar, Indonesia. Yehezkiel 37: 21-28; Mazmur tg 31: 10.11-12ab.13; Yohanes 11: 45-56KESEPAKATAN Renungan kita pada hari ini bertema: Kesepakatan. Adacerita bahwa langit dan bumi suka ribut. Pertengkaran menjadi makanan merekatiap hari. Hal kecil, soal sepeleh, masalah sederhana saja, mereka langsungribut. Misalnya langit menurunkan terlalu banyak hujan, bumi protes. Sebaliknyabumi mengirim terlalu banyak uapnya ke atas, langit protes. Ada-ada saja merekaberdua selalu mendapatkan alasan untuk bertengkar. Tetapi pada saat dan kebutuhan tertentu, mereka berduasepakat untuk bekerja sama. Bila manusia ternyata merusak lingkungan alamnya,bumi sepakat dengan langit supaya ada hukuman pantas bagi manusia ialah tanahdan lingkungannya menjadi kering. Langit menahan air hujannya. Sebaliknya bilamanusia sangat merawat bumi dan alam lingkungannya, bumi sepakat dengan langitsupaya memberikan kesuburan dan kehangatan bagi kehidupan manusia dan segenapmakhluk di bumi. Suatu kesepakatan lahir dari kenyataan sisi-sisi ataupihak-pihak yang berbeda. Fungsi utamanya ialah supaya kesepakatan itu dipegangdan dijadikan dasar untuk suatu kerja sama, kolaborasi dan hidup bersama. Darisudut pandang iman kita, perbedaan posisi dan tujuan Tuhan dengan penguasakejahatan amatlah tajam. Kita pahami bahwa antara Tuhan dan Setan tidak bisabekerja sama. Tidak mungkin kita menemukan satu kesepakatan antara kedua belahpihak. Karena Yesus Kristus dan perutusan-Nya, terciptalah satukesepakatan antara kehendak Tuhan dan keinginan Setan melalui para musuh Yesus,yaitu para ahli Taurat, kaum Farisi dan para imam besar. Allah telah menetapkanbahwa Yesus Kristus akan mati untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anakAllah yang tercerai-berai. Pandangan yang sama juga datang dari imam besarKayafas yang bernubuat bahwa Yesus dari Nasaret akan mati untuk mengumpulkandan mempersatukan anak-anak Israel yang tercerai-berai. Kesepakatan ini harus terjadi, sehingga terjadilah YudasIskariot yang dirasuki Setan dapat menjalankan tugasnya. Kesepakatan mestidibuat supaya kita semua dapat merayakan peristiwa dari taman Getsemani menujuke Golgota hingga Yesus dimakamkan. Kehendak Bapa di surga mesti terwujud,namun untuk menjalankan kehendak itu, ada kesempatan bagi kejahatan, kekerasan,dan dosa ikut ambil bagiannya. Hal ini tentu saja berlaku bagi kita, olehkarena itu Yesus sudah menetapkan perjanjian, bahwa semua kesulitan dan penganiayaanakan datang menimpah setiap para pengikutnya. Ketika kita menjalankankehendak-Nya, godaan-kesulitan-penderitaan-penganiayaan ikut menyertai. Tuhanmelihat, mengijinkan dan menyetujui itu. Kesepakatan telah terjadi bagi kita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, semoga kami tetap mengikuti model YesusKristus dalam menghadapi segala penderitaan hidup kami. Kemuliaan kepada Bapadan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Yelvina Puspita Buresari dan Josef Ardiansyah dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indoensia. Bilangan 21: 4-9; Mazmur tg 102: 2-3.16-18.19-20; Yohanes 8: 21-30TIANG KEMULIAAN Renungan kita pada hari ini bertema: Tiang Kemuliaan.Tiang kayu palang atau lazimnya disebut salib, sebelum menjadi salib Yesusadalah sebuah tanda kehinaan luar biasa. Pribadi manusia yang dihukum di salibialah seorang penjahat yang paling rendah martabatnya. Tetapi ketika mulaidengan Yesus Kristus yang dihukum berat dengan targetnya ialah kematian-Nya disalib, makna salib itu berubah. Bagi para pengikut Kristus, salib adalah tandakemuliaan. Meskipun demikian, mereka yang tidak percaya Kristus tetapmenganggap salib sebagai sebuah penghinaan yang sangat memalukan atau sekedarsimbol kebodohan dan kehampaan. Salib sebagai sebuah tiang kemuliaan untuk Yesus Kristusmemiliki makna keselamatan. Pada zamanMusa dan bangsa Israel mengembara di padang gurun, salib belum mereka kenal.Tiang palang itu baru menjadi populer ketika bangsa penjajah Romawimenjadikannya sebagai sarana untuk menghukum para penjahat kerajaan. Tetapisebagai tiang yang tertanam di tanah dan bermakna keselamatan, fungsi itu sudahdikenal oleh Musa dan bangsa terpilih. Menurut kitab Bilangan bab 21, ulartembaga yang ditaruh pada tiang menjadi tujuan pandangan orang-orang yangdipagut ular liar, dan mereka menjadi sembuh. Mereka tidak mati atau binasakarena ular, tetapi selamat dan pulih kembali. Sejak kayu palang ditaruh di pundak Yesus dalam kisahsengsara-Nya dan khususnya saat Ia bergantung hingga wafat di atasnya, maknakeselamatan yang ditampilkan oleh salib disempurnakan menjadi kemuliaan.Keselamatan itu sebagai sebuah pembebasan dari ikatan-ikatan yang menyiksa atauyang membawa derita. Dari keselamatan, seseorang dinaikkan ke tempat yangtinggi yaitu tempat Yesus Kristus bersama Bapa dan Roh Kudus berada. Di atassalib itu tubuh Yesus yang mati bergantung tetapi Roh-Nya bangkit dengan mulia,seperti yang dikatakan-Nya sendiri di dalam Injil tadi: “Apabila kamu telahmeninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia.” Kita sedang menuju pada peringatan sengsara Yesus Kristusdari taman Getsemani ke bukit Golgota. Hal ini mengingatkan kita akanpengalaman penderitaan kita masing-masing atau orang lain di sekeliling kita.Yesus menderita sangat hebat dengan buktinya Ia bergantung pada salib, yangmengingatkan kita akan hebat dan parahnya penderitaan yang pernah kita alami.Roh dan jiwa kita tidak mesti terbelenggu oleh tubuh yang didera beratnya salibpenderitaan. Tubuh kita memang akhirnya mati dan hancur, tetapi roh dan jiwakita akan bertahan untuk melewati keselamatan dan sampai kepada kemuliaan.Mengikuti Yesus Kristus berarti kita harus melewati penderitaan tubuh kita,karena kita sudah dijanjikan hasil terbaiknya yang akan menyusul, yaitukeselamatan dan kemuliaan di dalam surga. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus yang mulia,semoga kami senantiasa gembira dan suka cita dengan salib yang ada pada kamimasing-masing. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Ari dan Lani dari Paroki Santo Albertus de Trapani di Keuskupan Malang, Indonesia. Keluaran 32: 7-14; Mazmur tg 106: 19-20.21-22.23; Yohanes 5: 31-47PEKERJAAN MENJELASKAN SIAPA DIRI KITA Renungan kita pada hari ini bertema: Pekerjaan MenjelaskanSiapa Diri Kita. Yesus Kristus kembali lagi memberikan tanggapan tegas atasprotes dan tuduhan para lawan-Nya yaitu kaum Farisi dan ahli Taurat. Perlawanankeras terhadap Yesus nampak semakin bertubi-tubi. Ini adalah antisipasipengalaman puncak penderitaan saat hukuman mati dan wafat di salib pada hariJumat Agung. Injil hari ini menampilkan penolakan terhadap Yesus bahwaIa sungguh berasal dari Allah. Mereka dengan keras tidak mengakui dan menerimakalau Yesus diutus oleh Bapa di surga. Maka ia menegaskan bahwa bukti kekuasaanAllah sungguh ada di dalam diri-Nya, dalam bentuk pekerjaan-pekerjaan yangdilakukan-Nya. Penyembuhan orang sakit, bangkitnya orang mati, makanan bagiyang lapar dan haus, pengusiran roh-roh jahat, dan penghiburan bagi orang-orangsedih. Semua itu adalah fakta pekerjaan Allah yang tak dapat dibohongi. Yesus meminta supaya mereka tidak menyempitkan pandangandan pemahamannya. Jika mereka menolak diri-Nya, paling kurang mereka harusobjektif untuk mengakui pekerjaan-pekerjaan-Nya itu. Semua pekerjaan itumemberi kesaksian tersendiri tentang diri-Nya dan tentang Bapa yang berkuasamenyelenggarakan semuanya. Jika paling kurang mereka dapat menerima danmengakui pekerjaan atau hasil pekerjaan, sudah implisit mereka menerima danmengakui siapa yang berada di balik pekerjaan dan buah-buahnya. Ternyata baikpribadi Yesus maupun pekerjaan-pekerjaan-Nya tidak diterima dan diakui, jadidosa mereka memang sungguh besar. Analogi ini mungkin bisa membantu kita merenungkan tentangtema pekerjaan memberikan kesaksian diri seseorang. Misalnya gaya hidupsebagian orang menunjukkan kalau mereka sangat membenci orang-orang sederhanadan pekerja keras seperti para petani, nelayan, atau peternak. Padahal setiaphari para pembenci itu dan keluarganya makan nasi, sayur, ikan, dan daging yangsesungguhnya merupakan buah dari pekerjaan dari pihak yang dibencinya. Jadi iniberarti suatu penyangkalan atas diri mereka sendiri dan atas orang lain yangikut membantu kelangsungan hidup mereka. Pekerjaan apa pun dan hasilnya sungguh mewakili diri kitasesungguhnya. Refleksi diri kita apakah kita itu murah hati atau tidak, kitarendah hati atau tidak, kita beriman atau tidak, tampil sangat nyata melaluipekerjaan kita dan hasilnya. Pekerjaan dan hasilnya berbicara sendiri tentangdiri kita. Setiap orang menghadirkan semua itu untuk dialami dan dinikmatiorang-orang disekelilingnya, tapi syarat dasarnya ialah supaya kita salingmenerima dan mengakui sesama kita melalui pekerjaan dan hasil kerjanya masing-masing.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa yang Mahamurah,terima kasih atas berkat-Mu sehingga kami dapat bekerja sesuai panggilan kamimasing-masing dan hasilnya untuk hidup kami bersama. Kemuliaan kepada Bapa danPutra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Angelina Tanardi dari Paroki Kristus Raja di Keuskupan Jayapura, Indonesia. Yesaya 49: 8-15; Mazmur tg 145: 8-9.13cd-14.17-18; Yohanes 5: 17-30BERADA BERSAMA BAPA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Berada BersamaBapa. Santa Teresa dari Kalkuta saat masih hidup, membawa seorang dewasasekarat di jalan ke biaranya. Ia merawat semua luka lelaki itu, memberikannyamakan yang bergisi, dan menutup tubuh kecilnya dengan pakaian yang layak.Lelaki itu mengangkat muka dan bertanya: “Mengapa Suster begitu baikterhadapku”? Bunda Teresa menjawab dengan sederhana, “Karena saya hanyamenjalankan perintah dari bos-ku.” Lelaki itu ingin tahu: “Bos-nya Sustersiapa?” Bunda menjawab: “Bos saya ialah Yesus Kristus. Saya tinggal bersama diasetiap saat.” Yesus membela diri-Nya atas tuduhan para musuh kalau iamenghojat Allah karena menyamakan diri dengan Allah. Dengan tegas Ia berkata:Allah adalah Bapa-Nya sendiri. Kalau dalam bahasa Santa Teresa tadi, Allahadalah Bos-nya. Tuhan Allah menaruhkuasa-Nya pada kita, dan kita juga mengandalkan kuasa-Nya, maka baik Yesusmaupun kita layak menyerukan ungkapan ini: Aku berada bersama Bapa, atau kitaberada bersama Bapa. Kenyataan hidup dan berada bersama Bapa di surga dapatdiungkapkan melalui sebuah penegasan, yaitu cara untuk membela diri ataumempertahankan diri. Dengan begitu kita akan merasa kuat. Misalnya Andamengalami sebuah keadaan sangat terasing, dan dalam kesendirian ada perasaanterganggu oleh kuasa jahat atau perasaan takut yang sangat mengancam kedamaianhatimu. Penegasan bahwa dirimu tinggal bersama Bapa dan mengandalkankekuatan-Nya sangatlah diutamakan, supaya Anda terbebaskan dari pengalamanterasing tersebut. Hidup dan bersama dengan Bapa juga dapat diungkapkanseperti yang dilakukan oleh Bunda Teresa. Kita memakai kuasa dan penyertaanBapa dalam berbuat baik dan melayani sesama. Hal ini sama dengan yangdiwartakan oleh Nabi Yesaya, yang berkata seperti ini: Aku telah membentuk danmemberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia untuk membangun bumikembali. Kita bekerja, melayani, berbuat baik, membangun dunia ini, denganpedoman utama kita, yaitu karena kita berada dan bersama dengan Bapa yang mahakuasa. Dengan karunia itu kerajaan Allah hadir di dunia. Kinikita sebagai satu Gereja memikul tanggung jawab penting untuk membaharui wajahbumi ini dari waktu ke waktu dengan bantuan Roh Kudus. Untuk menghadapiberbagai masalah di dunia ini, nasihatnya ialah supaya kita memanfaatkankekuatan kita berada bersama dengan Bapa kita sendiri. Yang perlu diingatselalu ialah menghindari sikap menjauhkan diri dari persekutuan itu, ataukecenderungan untuk mengandalkan kekuatan sendiri. Karena Tuhan sendiri berkatabahwa berada di luar Dia dan tidak mengandalkan kekuatan-Nya, kita tidak bisamenjadi apa-apa. Kita pasti terancam tidak bisa menjadi apa-apa dan berbuat apa-apa.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus yang baik,perkuatkanlah selalu persekutuan kami dengan Allah Tritunggal yang suci demimembaharui diri kami dan kehidupan di bumi ini. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam namaBapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Itak Jen dan Putri dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yehezkiel 47: 1-9.12; Mazmur tg 46: 2-3.5-6.8-9; Yohanes 5: 1-3a.5-16AIR KESELAMATAN Renungan kita pada hari ini bertema: Air Keselamatan.Banyak sekali manfaat air bagi kita manusia dan dunia. Dari semua kemanfaatannyaitu, yang disebutkan dengan istilah “air keselamatan” merupakan suatu ungkapanyang abstrak. Sebutan “air suci”, atau “air bersih”, atau “air mineral”merupakan ungkapan konkret dan langsung kita pahami. Misalnya “air baptis”,wujud air adalah tanda yang dipakai untuk menandakan Yesus yang menggunakan airuntuk membaptis. Jadi istilah “air keselamatan” tetap berwujud sebagai airsecara fisik yang menjadi tanda bagi Tuhan untuk melakukan tindakan keselamatanatas manusia yang ditolong-Nya. Kitab suci menyajikan banyak peristiwakeselamatan atau pembebasan melalui air, misalnya penyeberangan laut merah olehorang Israel ketika melepaskan diri mereka dari perbudakan Mesir. Kedua bacaanpada hari ini juga menggambarkan air sebagai sarana keselamatan. Nabi Yesekiel berkisah tentang pengelihatan akan air yangmengalir di dalam bait suci. Ke mana saja ia mengalir, semua yang terkenaalirannya dan daerah sentuhannya menjadi hidup. Ini menyiratkan bahwa ketikatidak ada atau belum tersentuh air, kehidupan yang ada di sana mengalamikesulitan atau bahkan kematian. Di kolam Betesda, airnya sangat instrumentaluntuk kesembuhan orang-orang sakit. Mereka bergegas mendekat dan disentuh airketika ia mulai goncang, mereka akan sembuh. Dari kedua gambaran peristiwa inikita melihat bahwa air sebagai instrumen adalah sebuah tanda fisik yang nyata.Kuasa Allah untuk menyembuhkan dan menyelamatkan nampaknya tersembunyi. Namun di kolam Betesda, misteri yang tersembunyi itumembuka dirinya. Orang sakit yang sudah menderita selama tiga puluh delapantahun itu disentuh langsung oleh Tuhan yang sebenarnya hadir dan berkuasa dibalik air tersebut. Ia sembuh seketika. Air keselamatan yang ditampilkan olehkedua bacaan hari ini mengajarkan kita betapa pentingnya aspek tanda fisik danmaknanya air bagi kita. Untuk kelangsungan hidup kita di dunia ini, wujud fisikair jelas sangatlah penting. Tak ada air kita bakal mati seperti lahan tandusdan kering. Makna di balik kenyataan fisik ini ialah keseimbangan alam yangteratur sudah disediakan oleh Tuhan untuk kebaikan dan keselamatan umatmanusia. Air dalam sakramen baptis dan sebagai unsur sakramentaldalam kebiasaan penghayatan iman Gereja, terlihat fisiknya sebagai air bersihdan sehat yang dikhususkan untuk pelayanan rohani di dalam Gereja. Makna dibalik air pilihan ini ialah Tuhan sendiri yang bekerja melaluipelayan-pelayan-Nya untuk menyelamatkan, menyembuhkan, dan menguduskanumat-Nya. Air suci yang kita pakai untuk membuat tanda salib atau memberkatidiri kita dan benda-benda milik kita, adalah sarana suci untuk menandakan saatkeselamatan yang kita alami. Jadi pakailah air suci itu dalam sikap iman yangbenar.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan semoga kamiselalu menyebut nama-Mu dan memakai kekuatan-Mu dengan benar. Kemuliaan kepadaBapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Peyi dan Karni dari Paroki Santo Petrus Colol di Keuskupan Ruteng, Indonesia. Hosea 6: 1-6; Mazmur tg 51: 3-4.18-19.20-21ab; Lukas 19: 9-14PENDOSA TRANSPARAN Renungan kita pada hari ini bertema: PendosaTransparan. Hanya satu dari semua manusia ciptaan Tuhan tidak berdosa. Dia ituadalah Bunda terberkati, Maria, yang dikandung oleh ibundanya tidak bercela.Maka itu ia disebut Maria Imakulata. Selain dari dia, kita semua adalah pendosaentah besar entah kecil, entah banyak entah sedikit, entah kelihatan entahtidak kelihatan. Ada dua orang bersahabat sejak kecil. Persahabatanmereka tetap terpelihara sampai kini ketika mereka sudah berkeluarga. Padasuatu hari kedua sahabat itu terlibat percakapan yang menyangkut hal-halbersifat pribadi. Mario, satu dari kedua sabahat itu berkata bahwa ia korupsiuang kantor. Besarnya uang, berapa kali ia lakukan korupsi, tempat-tempat uangdisimpan, uang dipakai untuk apa, ia ceritakan semuanya. Ia percaya sahabatnya Mateopasti menjamin kerahasiaannya. Sahabatnya Mateo menikmati cerita tersebut. Terkadangia meminta klarifikasi hal yang kurang jelas. Ia mengangguk kepala tandasetuju. Ia memahami semua yang diceritakan. Bagi Mario, dengan terbuka kepadasahabatnya, ia sudah merasa ringan atas beban yang dipikulnya. Ada perasaanlega dan terbuka jalan di depannya untuk kemungkinan berubah dari tindakankorupsi di kemudian hari. Di pihak Mateo, ia tidak menampakkan tanda-tandauntuk bercerita tentang dirinya. Padahal sudah menjadi kecurigaan umum bahwa iaselingkuh. Mateo sepertinya tersiksa dan menderita dalam kesendirian dengandosa yang sedang menderanya. Kepada sahabatnya pun ia tidak berani terbuka. Kisah ini paling kurang memberikan kita sedikitpencerahan bahwa ada dua jenis pendosa. Mereka yang disebut pendosa yang tulusatau seperti yang disebutkan di atas, pendosa transparan, ialah orang yangterbuka dengan dosa yang telah diperbuatnya. Ia dapat terbuka di kamarpengakuan, dengan pasangan hidupnya, sabahatnya, atau dengan orang terpercaya.Motivasinya ialah dengan sikap transparan itu, ia dapat melepaskan diri daribelenggu dan siksaan beratnya dosa. Tujuan yang paling penting ialah supaya iamemperoleh bantuan berupa pengertian, dukungan moril dan pengampunan. Sebaliknya mereka yang disebut pendosa tertutup atauterselubung ialah orang yang menutup-nutupi kesalahan atau dosa yang telahdiperbuat. Ada banyak alasan adanya sikap tertutup ini: misalnya malu, takut,atau sombong. Orang Farisi dalam kisah Injil di atas paling kurang dihantuiketiga alasan tersebut. Tuhan sungguh tidak berkenan dengan orang Farisi itu.Seharusnya, dan terlebih-lebih dalam masa Pra Paskah ini, kita menyadari dirikita sebagai para pendosa transparan. Tuhan sudah mengetahui semuanya, dan didalam era komunikasi ini, apa pun bentuk dosanya akan tersingkap pada saatnyayang tepat. Maka marilah kita hilangkan sikap tertutup atas dosa kita.Marilah kita berdoa. Dalam namaBapa ... Ya Bapa, tambahkanlah keberanian dan keterbukaan kami, supaya dapatmengakui kesalahan kami dengan tulus dan iklas, demi mendapatkanpengampunan-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam namaBapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Keluaran 3: 1-8a.13-15; Mazmur tg 103: 1-2.3-4.6-7.8.11; 1 Korintus 10: 1-6.10-12; Lukas 13: 1-9SAAT UNTUK BERBALIK KEPADA TUHAN Tema renungan kita pada hari Minggu ke-3 PraPaskah iniialah: Saat Untuk Berbalik Kepada Tuhan. Waktu merupakan salah satu tanda yangmemperingatkan kita tentang kesempatan bertemu dengan Tuhan. Hari Minggu,misalnya, adalah waktu spesial bagi umat beriman untuk berkumpul dan beribadah.Masa PraPaskah merupakan kesempatan setiap tahun bagi seluruh umat Allah agarsecara intensif dan penuh menjalin relasi dengan Tuhan melaluitindakan-tindakan penitensi. Waktu kita untuk bertemu dengan Tuhan dapat terjadi setiapsaat dan sangat personal. Tuhan berdiam di dalam diri kita masing-masing dansetiap orang cukup mengaktifkan saja kesadaran, ketenangan batin, fokus pikirandan rasa yang intim untuk dapat mengalami saat-saat bersama dengan Dia. Kitatidak perlu mengarahkan atau menuntunTuhan untuk datang dan bertemu dengan kita di suatu tempat dan pada saattertentu. Justru kita-lah yang menyediakan waktu dan membuka ruang untukbertemu Dia dan mengalami saat istimewa dengan-Nya. Apakah saat bertemu dengan Tuhan itu merupakan kesempatanberbalik kepada Dia? Apakah kesempatan tersebut merupakan saat seseorangbertobat dari dosa dan kejahatan? Kita semua pada waktu bertemu dengan Tuhanentah dalam kesempatan bersama umat beriman yang lain entah secara personal,adalah orang-orang berdosa. Namun tidak semua orang menjadikan kesempatan itusebagai saat berbalik kepada Tuhan. Masih banyak di antara kita yang belumbertobat dan sungguh mengalami hidup baru ketika mereka bertemu dengan Tuhandalam doa dan ibadat. Misalnya, seseorang sedang mengikuti ibadat hari Minggu digereja. Ia tidak konsentrasi dengan setiap bagian ibadat dari pembukaan sampaipenutupan. Pikirannya kacau atau sedang berlari ke mana-mana. Ia memangberjumpa dengan Tuhan saat berada di dalam gereja itu, namun ia sungguh tidakmengalami jamahan Tuhan melalui Sabda yang masuk ke dalam relung hati dankesadarannya. Ia sangat terbebani oleh masalah-masalah yang terjadi dalampribadi dan keluarganya. Ia tidak menyambut Komuni di dalam perayaan Ekaristihari Minggu itu. Siapa saja dari antara kita bisa saja belum bertobat danberbalik ke jalan yang benar pada saat berjumpa dengan Tuhan. Ia seperti pohonara yang tidak berbuah, yang diperintahkan untuk ditebang. Ia seperti bangsaIsrael yang diperingatkan oleh Musa supaya ingat akan Tuhan dan kembali kepada-Nya.Ia seperti umat Kristen yang diperingatkan oleh Santo Paulus untuk tidak jatuhke dalam dosa seperti umat Israel pada zaman dulu ketika mereka suka melawankehendak Allah. Jadi, saat kita untuk berbalik kepada Tuhan ialah padawaktu peringatan atau perintah Tuhan kepada kita untuk bertobat. Jika pada saatini peringatan itu diberikan dan sampai di telinga dan hati kita, saat itulahkesempatan untuk bertobat. Menunda atau menolaknya, maka saat atau peluanguntuk berubah akan hilang. Marialah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah Mahakuasa,kuatkanlah selalu iman kami akan setiap peringatan dan panggilan untuk berbalikkepada jalan, kebenaran, dan hidup, yaitu Putra-Mu Yesus Kristus dan Tuhankami. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Shendy Jost and Andrew Jost dari Paroki Hati Yesus Yang Mahakudus di Keuskupan Agung Makasar, Indonesia. Mikah 7: 14-15.18-20; Mazmur tg 103: 1-2.3-4.9-10.11-12; Lukas 15: 1-3.11-32KERAHIMAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kerahiman. Setelahmemberikan homili pada Misa Kudus hari minggu itu tentang kerahiman Tuhan, RomoParoki didatangi beberapa anak muda. Di pastoran itu mereka meminta Romo untukmenerangi lagi tentang kerahiman, karena bagi mereka penjelasan tentangkerahiman itu masih belum jelas. Mereka merasa sulit untuk mengerti tentangkerahiman Tuhan. Begini Romo menjelaskan tentang kerahiman. Kepada orangyang bersalah kepadamu, pengampunanmu jangan hanya sebatas tulis di messangeratau chatting. Jangan juga hanya katakan sekali lalu melupakan orangnya sertamasalahnya. Jangan sekedar berkata bahwa kamu memaafkan, lalu membatasi diriuntuk tidak berkomunikasi seperti semula. Ini bukan kerahiman. Jika ingin menghayati kerahiman, maka kamu perlu bertemuyang bersangkutan, menyalami dalam kehangatan bahkan dengan memeluknya.Berbicara dari hati ke hati dengan maksud untuk menghapus segala luka dankenangan buruk hubungan yang telah retak. Di sini terjadi saling menerima dalamsegala keadaannya. Kerahiman membutuhkan sentuhan dan keintiman, sepertipelukan ayah atau ibu kepadamu untuk memastikan bahwa kasih mereka masuk keyang paling dalam dirimu, ke tempat yang paling suci yaitu jiwa-mu sendiri. Lanjut sang Romo, jika seorang sahabat menyampaikanmasalah pribadinya yang lumayan serius, kamu tentu ikut merasa prihatin. Lalukamu janjikan untuk mendoakannya. Setelah itu kamu mendoakan dia satu atau duakali. Bahkan mungkin kamu lupa mendoakan lantaran kesibukanmu. Hal itu bukankerahiman. Sikap yang rahim terlalu besar untuk sekedar janji dan kata-kata. Jika ingin menghayati kerahiman, selain janji untukmendoakan, kamu jadikan itu sebagai masalah dalam dirimu juga. Jadisering-sering bertanya atau bahkan bertemu dengannya dan berikan perhatiansemampu-mu. Buatlah apa saja yang membuat sahabat itu merasa bahwa ia tidaksendirian, dan kamu adalah orang yang menyertainya selalu. Kamu adalahmalaikatnya. Kamu adalah jawaban. Inti kerahiman ialah adanya tindakan untuk membaharui danmemulihkan sakit, kelemahan atau kerusakan dengan tindakan kasih. Maka yangpertama ialah membuang semua rintangan atau dosa yang menghalangi pulihnyarelasi yang hendak dibangun. Menurut nubuat nabi Mika, tubir-tubir dosa harusdibuang jauh-jauh. Berikutnya, sentuhan kasih dan pengampunan dengan menyambutserta menjadikan pihak yang menderita itu sebagai milik kita sendiri. Tindakanmemulihkan penderitaan dan membawa kembali seseorang sebagai bagian dari dirikita, keluarga dan komunitas kita merupakan kerahiman yang sesungguhnya. Tuhanselalu berbuat demikian kepada kita masing-masing.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah maha rahim,mampukanlah kami dengan semangat kerahiman terhadap sesama kami. Kemuliaankepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk bersikap bijak dalam setiap aspek kehidupan. Kebijaksanaan sejati berasal dari Tuhan, bukan dari dunia. Dengan bimbingan Roh Kudus dan firman Tuhan, kita dapat mengambil keputusan yang benar dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Adi Wibowo Bunggulawa dari Paroki Santo Yoseph Pekerja Gotong-Gotong di Keuskupan Agung Makasar, Indonesia. 2 Samuel 7: 4-5a.12-14a.16; Mazmur tg 89: 2-3.4-5.27.29; Matius 1: 16.18-21.24aYOSEF SI LELAKI PEMBERI SOLUSI Renungan kita pada hari ini bertema: Yosef Si LelakiPemberi Solusi. Kisah sejarah keselamatan yang disampaikan oleh kitab sucimemperlihatkan tokoh-tokoh besar yang punya pengaruh besar kepada kita. Tokohsehebat Abraham, seperti yang disampaikan bacaan kedua dari Surat Paulus kepadajemaat di Roma, adalah bapak bagi banyak bangsa atas dasar imannya. Tokohsekuat raja Daud, seperti yang disampaikan bacaan pertama dari kitab keduaSamuel, menduduki takhta pemerintahan yang disediakan Allah untuk diwariskanturun-temurun supaya mewujudkan kehendak Allah akan datangnya Mesias. Tetapi pada masa kejayaan mereka kedatangan Mesias itumasih sebatas janji dan pernubuatan para nabi. Pemahaman orang pada umumnyatentang profil Mesias ialah seorang pejuang, petarung, pembebas, dan penguasaumat manusia. Periode berganti periode dan tokoh berganti tokoh, diskusitentang sosok Mesias sepertinya membenturkan kehendak Tuhan dengan pemahamandan keyakinan manusia yang serba terbatas. Hal ini berlangsung terus sampaiwaktu-nya Tuhan tepat untuk menandakan datangnya Mesias sesungguhnya, yaitu diawalidengan peristiwa kabar suka cita dari surga kepada seorang perawan bersahajayang bernama Maria dari Nazareth. Mesias itu harus melepaskan semua keistimewaan yangmenurut anggapan umum seluruhnya berciri supernatural. Masalah yang palingsensitif dan dapat menjadi skandal publik ialah perawan itu mengandung PutraAllah yang menjadi manusia, yang harus menjadi Mesias. Siapa yang bisa menjadisolusi, sebagai antisipasi tersebarnya skandal maha besar, sehingga anak ajaibyang lahir nanti dinyatakan punya orang tua biologis? Tanpa memberi ruang bagiorang-orang untuk berpolemik atau mempersoalkannya, Tuhan Allah sudah punyajawaban, yaitu seorang lelaki keturunan Daud yang tinggal di Nazareth. Dia ituadalah Yosef, si tukang kayu, dijadikan suami Maria. Seorang yang sangat bersahaja, tulus, dan suci hatinya,Yosef dijadikan oleh Allah solusi bagi rencana keselamatan tentang datangnyasang Mesias, Yesus Kristus. Dengan demikian, keluarga Nazareth ini lengkapsebagai solusi yang ciri khasnya ialah kesahajaan, ketulusan, kerendahan hati,kerelaan, dan kesucian hati mereka. Perawan Maria menonjol karena samasederhana dan tulus seperti suaminya. Mereka bersatu dengan juru selamat YesusKristus yang menampilkan kebersamaan dan persekutuan sebagai solusi dari Allahbagi persoalan-persoalan yang menimpah pribadi, keluarga, Gereja, danmasyarakat kita. Hidup bersahaja dan yang tulus menjadi solusi atas gayamaterialisme dan kepalsuan. Persekutuan sebagai keluarga dan komunitas berimanmenjadi solusi atas ancaman perpecahan dan disintegrasi. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus,jadikanlah hati kami tulus dan suci seperti Santo Yosef supaya kami dapatmelayani Diaku dan sesama kami denganlebib baik lagi. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ...Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Margareta Cahaya dan Florensia dari Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Kesambi di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 1: 10.16-20; Mazmur tg 50: 8-9.16bc-17.21.23; Matius 23: 1-12JADILAH KREDIBEL Renungan kita pada hari ini bertema: Jadilah Kredibel.Secara umum kita memahami kalau kredibel itu berarti dapat diparcayai. Inikaitannya dengan manusia atau yang impersonal seperti lembaga, kebijaksanaan,keputusan, pilihan, dan keyakinan. Aspek kredibilitas selalu berkaitan dengankebajikan yang diperlukan jika kita mempertanggung jawabkan dan meyakinkankepada orang lain tentang apa yang kita katakan dan perbuat. Hasil yangdiinginkan ialah supaya kita atau sesuatu itu dapat dipercayai. Apakah ciri orang kredibel? Tuhan Yesus mengajarkan kitahari ini satu ciri mendasar kebajikan kredibilitas. Ia mengambil contoh pribadiorang-orang Farisi dan para ahli Taurat. Mereka pintar berbicara dan tampakbegitu meyakinkan dengan pikiran dan argumentasi. Tetapi salahnya ialah merekatidak melakukan yang dikatakan. Kredibilitas sangat menuntut supaya adakesesuaian yang dikatakan atau dibicarakan dengan yang diperbuat. Kata danperbuatan sejalan. Teori menuntun ke praktik. Kredibilitas dapat berdiri tegak dan berfungsi kalau keduakakinya berfungsi, perkataan dan tindakan. Mereka yang dikritik Yesus itu hanyaberdiri dengan satu kaki, yaitu perkataan. Kaki perbuatan nol. Jadi merekaorang-orang pincang. Maka nasihat Yesus ialah, dengarkan dan ikuti saja yangmereka katakan, karena isinya ada nasihat dan kebajikan. Tetapi jangan pernahmengikuti perbuatan mereka. Kata dan pikiran atau konsep lebih mudah dibuatkarena tidak terlalu memerlukan pengorbanan. Khususnya ketika tujuannya ialahuntuk menarik hati, mempengaruhi, dan menampilkan diri, kata-kata bisa dibuatsedemikian teratur, indah didengar, dan seolah-olah bertenaga untukmenggerakkan. Namun ini tetap saja masih belum lengkap. Ia masih pincang. Perbuatan atau tindakan yang punya pengaruh moral, berisiiman, dan bernilai kemanusiaan memiliki mutu kredibilitas yang lebih tinggidibandingkan dengan tindakan biasa sepeti berjalan dan makan-minum. Nabi Yesayamenegaskan tentang perbuatan yang bermuatan keadilan dan berbelas rasa. Jikaorang hanya berbicara, berteori, berjanji, dan berdiskusi tentang menciptakankeadilan dan pentingnya berbela rasa, lalu tanpa berbuat adil dan melayanisecara nyata, kredibilitas iman dan moralnya layak dipertanyakan. Merekamungkin merasa nyaman dan enteng saja untuk berbicara dan menjelaskan itu,tetapi mereka sedang merendahkan kualitasnya sebagai manusia di hadapan publikkarena tidak kredibel. Kalau ajakan renungan ini untuk menjadi kredibel, itumaksudnya supaya orang-orang yang memiliki tanggung jawab atas orang lain yangdiajari, dibina, dan dianimasi, menjadikan kredibilitas sebuah kesakralan yangharus dihidupi.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus,ajarkanlah kami untuk menjadi orang yang benar dalam kata dan perbuatan.Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ...Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Keiko dan Lani dari Paroki Santo Albertus di Trapani di Keuskupan Malang, Indonesia. Daniel 9: 4b-10; Mazmur tg 79: 8.9.11.13; Lukas 6: 36-38PENGAKUAN DOSA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Pengakuan Dosa.Andreas adalah seorang guru teladan. Selama 30-an tahun sebagai pendidik disekolah dasar, teladan hidupnya sangat berkesan kepada anak didiknya. Ia tidakpernah mendapatkan pengakuan publik dan penghargaan dari lembaga mana pun.Sekolahnya sendiri pun tidak pernah mencatat atau mewartakan tentang kisahpribadi dan kehidupannya yang nyata. Tetapi pengakuan dan penghargaan itu tercatat di dalamsanubari anak-anak didiknya. Banyak alumni mengenang sang guru sampai sekiantahun lamanya. Teladan hidupnya yang murah hati, setia kepada tugas-tugasnyadan kejujuran dalam segala tingkah lakunya dikenang seumur hidup oleh paramantan muridnya. Setiap angkatan yang tamat dari sekolah membawa nama “Andreas”untuk tetap terukir dalam hati dan ingatan mereka. Salah satu mantan muridnya adalah seorang pejabatpemerintah di tempat pendidik veteran tersebut berdomisili, yang menghabiskanmasa pensiunnya dalam kesahajaan bersama isteri dan keluarga besarnya. Pejabatitu bersaksi, bahwa salah satu wujud teladan sang guru yang sangat dikenangnyaialah ketulusannya dalam mengakui kesalahan. Adalah tugas guru untuk menegur, mengoreksi bahkanmenghukum murid yang bersalah. Misalnya murid terlambat masuk kelas, ia pastiditegur. Seorang murid yang bandel dan nakal, ia pasti mendapat sanksi yangsetimpal. Dan pada setiap saat sang guru melakukan kesalahan atau kelalaiantertentu, ia juga dengan tulus mengakuinya. Ia sering berkata: “Maafkan ya,Bapak bersalah.” Sering juga ia mengakui di hadapan para murid: “Maafkan Bapakya, karena terlambat.” Pengakuan dosa sang guru membuat para murid akhirnyasangat menghormatinya. Mereka semakin percaya dan mencintainya. Mereka mengakuibahwa sang guru itu pandai, kebapaan, tulus dan rendah hati. Dan yangterpenting ialah bahwa dengan pengakuan dosa itu, bapak guru diampuni olehmurid-muridnya. Tanda pengampunannya diwujudkan dengan tidak pernah mengingatatau mengungkit-ungkit kesalahannya. Mereka justru lebih mengenang danmensyukuri kebaikan dan ketulusan bapak gurunya. Hari ini nabi Daniel dalam kitabnya menasihatkan kitatentang pentingnya mengakui dosa-dosa kita dengan tulus dan rendah hati.Sebagai pasangan dari pengakuai dosa itu tentu saja pengampunan. Dan Tuhan yangmempunyai kekuasaan untuk mengampuni. Tetapi kuasa ini juga dicurahkan kepadakita, sehingga Yesus mengajarkan bahwa kita harus juga mengampuni orang lain,supaya kita juga diampuni. Sangat penting kita lakukan dalam masa PrPaskah ini.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus,ampunilah kesalahan kami dan jadikanlah kami pengampun seperti Engaku sendiri.Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 14 Maret 2025Bacaan: "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." (Efesus 4:29) Renungan: Firman Tuhan mengingatkan, "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." (Ef 4:29). Perkataan kotor yang tertulis dalam ayat ini mencakup arti yang luas, yaitu: perkataan yang jahat, buruk dan merusak. Surat Yakobus mengatakan bahwa lidah merupakan anggota tubuh yang sulit dikendalikan. Kita dapat melihat kebenaran hal ini di dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang sulit mengendalikan lidah di dalam berkata-kata, sehingga kata-kata sia-sia dan tidak membangun meluncur begitu saja. Apalagi jika seseorang sudah dikuasai emosi, jarang sekali bisa berpikır panjang sebelum berkata-kata. Kata-kata kotor dan sia-sia yang dimaksudkan antara lain:1. Fitnah dan gosip. Fitnah adalah perkataan bohong atau tidak didasari kebenaran, yang sengaja disebarkan dengan maksud menjelekkan dan merusak nama baik seseorang. Sedangkan gosip adalah pergunjingan, cerita atau obrolan negatif tentang seseorang. Memfitnah dan bergosip adalah kebiasaan yang tidak baik, karena kita menuduh serta menghakimi seseorang dengan demikian kita melanggar perintah untuk mengasihi sesama. Orang yang difitnah dan digosipkan dapat terluka hatinya. Jika sudah begitu, bukankah kita sudah menjadi batu sandungan melalui perkataan kita?2. Cemooh dan hinaan. Ada orang yang berpikir bahwa mencemooh dan menghina seseorang itu merupakan sesuatu yang wajar. Alasannya adalah, "Saya kan cuma bercanda." Kita tidak tahu isi hati seseorang, juga situasi yang sedang ia hadapi. Cemooh dan hinaan yang sekalipun dilakukan dalam rangka bercanda, bisa membuat seseorang tersinggung atau bahkan marah. Bercandalah sewajarnya, jangan sampai kata-kata kita menjurus pada penghinaan terhadap seseorang.3. Makian. Makian merupakan kata-kata kasar dan jahat yang diucapkan seseorang karena sedang dibakar emosi atau marah. Bagaimanapun sulitnya menjaga lidah, kita harus berusaha mengendalikan perkataan kita. Hendaklah kata-kata yang keluar dari mulut kita adalah kata-kata yang membangun dan memberkati sesama. Minta agar Roh Kudus memampukan kita untuk mengucapkan kata-kata yang baik dari perbendaharaan hati kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, seringkali aku melakukan pelanggaran dalam perkataan-perkataan yang kuucapkan. Berjagalah di pintu mulutku ya Tuhan agar perkataanku penuh kuasa untuk memberkati banyak orang. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh John dan Putri dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yehezkiel 18: 21-28; Mazmur tg 130: 1-2.3-4ab.4c-6.7-8; Matius 5: 20-26DAMAI Renungan kita pada hari ini bertema: Damai. Seorang lelakimenyetir mobilnya di sepanjang jalan utama dengan perasaan lega dan lepas. Meninggalkanjalan itu, ia memasuki jalan tol dengan perasaan yang sama. Ia nampak tenangdan menikmati begitu nyaman menyetir mobilnya, ketika suasana kota Jakarta hariitu jauh sekali dari keramaian dan kepadatan kendaraan seperti biasanya.Jakarta sedang liburan berhubungan dengan hari raya salah satu agama. Lelaki itu mengungkapkan bahwa dalam urusan menyetir padahari itu, ia sangat damai. Tidak ada kepadatan, keramaian, bunyi mesin danklakson tanpa henti, membawa suasana tenang dan aman. Kurangnya asap kendaraan mengurangi juga rasasesak dalam pernafasan sehingga ada kepuasan batin. Tidak nampak kelelahan danperih di wajah para pengemudi yang tentu menghadirkan rasa suka kepada parapenumpang. Semua itu membawa damai dalam hati. Rasa damai di dalam hati dan di dalam diri kita terciptaberkat kelengkapan faktor-faktor pendukungnya. Salah satu faktor itu ialahseperti yang dikisahkan dalam certia tadi. Dengan tidak ada suasana yang kacau,ribut, gangguan, ramai atau padat, kita menjadi tenang dan terciptalah rasadamai. Seseorang dapat mencari jalan dengan menghindari suasana itu, danditempat yang sepi untuk menikmati keadaan jauh dari segala macam keramaian, iamengalami kedamaian. Di dalam keadaan tenang dan sepi, ada kedamaian. Ada faktor lain yang merupakan suatu cara penciptaan rasadamai, yaitu dengan menghadirkan keadilan. Jika setiap orang dikondisikan hidupdi dalam jalur perjalanannya masing-masing, dengan hak dan kewajibannyaterjamin secara benar, terjadilah keadilan. Setiap orang menjalankan hidupdengan benar, dan ikut menciptakan kehidupan bersama yang harmonis, di situterciptalah kedamaian. Dengan cara seperti ini, Injil kita pada hari inimenyadarkan kita tentang pentingnya keadilan itu yang harus dibuat dan diciptakannyata, supaya kedamaian benar-benar merupakan perwujudan kasih Tuhan sendiri. Dengan contoh tentang sikap berdamai dahulu dengan lawanatau musuh sebelum datang ke hadirat Tuhan untuk berdoa dan bersyukur, Yesus disini sangat menekankan tentang bersikap adil. Nampaknya pihak musuh atau lawanditinggalkan atau tidak dipedulikan, sedangkan kita langsung saja berbicaradengan Tuhan. Ini sungguh tidak adil. Maka keadilan menuntut supaya masalahdengan lawan diselesaikan demi sebuah solusi yang dapat diterima semua pihak,dan setelah itu baru menjadi sebuah doa dan ungkapan syukur. Nabi Yehezkiel meminta suatu pertobatan yang tulus, dankita hendaknya menjadikan cara menciptakan perdamaian melalui terciptanyakeadilan sebagai ungkapan tobat kita di dalam masa Pra Paskah ini.Marilah kita berdoa. Dalam nama... Ya Tuhan, semoga Roh-Mumemenuhi kami dengan karunia keadilan dan perdamaian sejati. Kemuliaan kepadaBapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Josef Ardiansyah dan Angelia dari Paroki Katedral Roh Kudus Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 55: 10-11; Mazmur tg 34: 4-5.6-7.16-17.18-19; Matius 6: 7-15SABDA HIDUP Tema renungan kita pada hari ini ialah: Sabda Hidup. Kitamenyebutkan “Sabda Hidup” pertama-tama sebagai lawan dari “Sabda Mati.” Adabanyak sabda atau perkataan yang mati, artinya tidak digunakan oleh manusia didalam komunikasi. Ada bahasa yang tidak dipakai lagi, lalu dapat dianggap sudahmati. Sejumlah ungkapan kasar atau makian yang dulu ketika masih kecil danremaja sering kita pakai, namun kini tidak kita pakai lagi. Mereka sudah mati. Kitab suci yang dibeli, namun tidak pernah dibuka, dibaca,dan disimpan saja di rak buku, hingga yang empunya lupa bahwa ia memiliki kitabsuci, dapat dianggap sudah mati. Perpustakaan yang tidak pernah di masuki,dipakai, dan buku-bukunya tak pernah digunakan, ia dianggap sebagai ruang matidemikian juga buku-buku kehilangan manfaatnya. Nasihat, masukan, dan ajaranyang kita terima tetapi langsung keluar dan menguap pergi, atau hanyadisepelehkan dan tidak pernah direnungkan lalu dihayati, semua itu dianggapmati. Jadi ada begitu banyak kejadian dan pengalaman kita yangmenggambarkan, betapa sabda atau perkataan yang mestinya dapat digunakan untukmembantu kita hidup dan bekerja, ternyata dibiarkan mati. Alasan sabda itudibuat mati dapat bermacam-macam karena dilihat dari berbagai sudut pandang.Tetapi kita dapat sepakati bahwa alasan yang paling kuat terletak padaketidak-mampuan kita untuk mengolah dan membuatnya bermanfaat. Tuhan membutuhkan kita manusia supaya Sabda-Nya menjadihidup. Ia lakukan itu mulai dengan Abraham yang dilanjutkan ke Musa dan paranabi. Putera-Nya sendiri juga memerlukan sosok seorang manusia, yaitu YesusKristus dari Nasaret. Melalui pribadi manusia itulah, Sabda dibuat hidup,berkembang dan berbuah. Oleh karena itu kitab nabi Yesaya menjelaskan bahwaFirman Tuhan itu menjalankan kehendak Allah, yaitu seperti hujan dan saljumengairi bumi, membuatnya subur, membuat tanaman tumbuh, menghasilkan buah, dandari sana dibuatkan roti untuk dimakan oleh manusia. Sabda Tuhan ditaruh di dalam diri manusia. Kitamasing-masing menjumpai Tuhan melalui sabda yang kita baca, dengar, danbagikan. Misalnya dari keadaan ketika kita belum tahu berdoa, orang tua danorang dewasa mengajarkan kita berdoa membuat tanda salib dan gerak tubuh yangmenunjukkan sikap-sikap berdoa. Kita diajarkan mengucapkan doa “Bapa Kami” danterus menerus kita hafalkan, demikian juga banyak rumusan doa yang lain.Kata-kata doa tersebut jika tidak kita ucapkan, batinkan, dan hayati, merekahanyalah hampa dan mati. Tetapi setiap suasana doa, batin yang damai dan terbukakepada berkat Tuhan, dan rumusan doa yang menyatu dengan diri kita tiap saatkita berada, merupakan sabda yang hidup, dan seterusnya membuat kita hidup.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, semogakami tetap menjadi tanah subur bagi Sabda-Mu yang tumbuh dan berbuah. Kemuliaankepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah KEINGINAN ALLAH Mari kita membaca Firman Tuhan dari MATIUS 6: 10datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Wonder Kids, mendoakan “jadilah kehendak-Mu” berarti mencari apa yang Allah inginkan dari hidupmu. Kata “kehendak” berarti “keinginan yang kuat”. Jadi apakeinginan Allah yang kuat untuk hidupmu? Apa kehendak Allah? Apa harapan terbesar dari hati Allah? Tidak ada yang dirahasiakan. Keinginan terbesar Allah ialah menyelamatkanmu. Allah tidak menyembunyikan apa yang akan Ia kerjakan. Sebenarnya, Allah telah melakukan banyak hal untuk menunjukkan kehendak-Nya. Ia mengutus Anak-Nya untuk memimpin kita. Ia memberikan Firman-Nya untuk mengajar kita. Ia mengirim Roh Kudus untuk membimbing kita. Allah juga menempatkan bintang-bintang di surga untuk membuktikan kepada kita bahwa Allah itu nyataadanya. Wonder Kids, Allah bukanlah Allah yang ragu-ragu ataubingung. Setiap kali Ia melihat ada orang yang mencarinya dengan tulus, setiap kali Ia mengetahui ada hati manusia yang dipenuhi pertanyaan, Allah ada disana, dan Ia melakukan apapun yang diperlukan untuk menolong orang itu untuk melihat kehendak-Nya Wonder Kids, ketika kamu mencari Allah, maka Ia akanmengijinkanmu menemukan-Nya. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, Kehendak Allah dapat diringkas dalam duaperintah seperti yang tertulis di dalam Lukas 10: 27 yang berbunyi sebagai berikut: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dandengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Lakukan kedua perintah ini, maka kamu telah melakukankehendak Allah. Mari kita berdoa TUHAN, biarkan kehendak-Mu terjadi di dalam hidupku, seperti di surga. Ajar aku untuk melakukan yang terbaik dan mengikuti rencana-Mu setiap hari, agar aku bisa menjadi terang dan membawa kebaikan di sekitarku. Dalamnama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, BIARLAH KEHENDAK TUHAN TERJADI DI DALAM HIDUPMU, SEPERTI DI SURGA. Tuhan Yesus memberkati
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah ROH KUDUS Mari kita membaca Firman Tuhan dari ROMA 8: 14supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yangtidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. Wonder Kids, kamu mendengar orang banyak bercerita tentang Allah dan tentang Tuhan Yesus. Tapi tidak banyak orang yang membicarakan tentang Roh Kudus. Adakalanya istilah “roh” dapat membingungkan, dan bahkan menakutkan. Yang menyebabkan kita menjadi takut adalah karena tidak ada yang mengajarkan kita tentang Roh Kudus. Kita merasa takut karena tidak memahami Roh Kudus. Sederhananya seperti ini. Tidak ada yang menakutkan tentang Roh Kudus. Roh Kudus adalah anugerah dari Allah, merupakan kehadiran Allah yang tinggal di dalam kita, dan Ia melanjutkan pekerjaan Tuhan Yesus di dalam hidup kita. Roh Kudus bekerja dengan tiga cara: Pertama Roh Kudus menolong hati kita dengan menganugerahkan Roh Kudus kepada kita seperti yang tercatat di Galatia 5: 22-24. Kedua sebagaimana tercatat di Roma 8: 26, Roh Kudus membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Ketiga, sebagaimana yang tertulis di Roma 5: 5, Roh Kudusmencurahkan kasih Allah di dalam hati kita. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, coba tiup balon dan ikat ujungnya. Apakah kamu bisa melihat udara di dalamnya? Tentu tidak bukan? Tapi kamu bisa melihat bagaimana udara memenuhi balon. Roh Kudus juga seperti itu. Kamu tidak bisa melihat-Nya, tetapi Roh Kudus memenuhimu dengan kehadiran Allah. Mari kita berdoa Bapa, terima kasih karena Engkau menjadikan aku anak-Mu. Ajar aku untuk hidup dipimpin oleh Roh Kudus dan selalu merasakan kasih-Mu dalam hidupku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, KETIKA KITA DIPIMPIN OLEH ROH KUDUS, KITA MENJADI ANAK-ANAK ALLAH YANG PENUH KASIH. Tuhan Yesus memberkati
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Ade dan Joma dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 58: 9b-14; Mazmur tg 86: 1-2.3-4.5-6; Lukas 5: 27-32TUHAN MEMANGGIL ORANG BERDOSA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Tuhan MemanggilOrang Berdosa. Seorang ketua Stasi di sebuah Paroki pelosok bercerita tentangpengalamannya menghadapi umatnya. Ketika ia bertemu seseorang yang menurutpandangannya tidak ada masalah di antara mereka, atau yang tidak punya konfliktertentu, si ketua Stasi itu merasa sangat nyaman untuk bertemu muka danberbicara. Ia merasa tanpa beban sehingga ia tenang dalam berbicara. Ia denganleluasa memakai segala kemampuan komunikasinya sehingga lawan bicaranya betahdan nyaman. Berbeda sekali keadaannya ketika ia harus berhadapandengan orang yang sedang dirundung masalah, sakit, konflik batin, putus asa, cek-coksuami-istri, dan yang sedang bergumul dengan dosa. Sering ia kehilangan arahdan fokus untuk berbicara mulai dari mana atau harus memberikan solusi sepertiapa. Si Bapak tiga anak itu selalu dihantui rasa kurang percaya bahwa padangandan nasihatnya berpotensi tidak menjadi solusi bagi orang yang sedangbermasalah. Maka ia sering memilih menghindar kalau yang dihadapi adalahmasalah-masalah rumit dan serius. Ia sengaja membiarkan saja atau sekedarmenunda-nunda. Persoalan rasa tidak nyaman, takut, ragu atau beratmenghadapi persoalan pada diri saudara atau sesama merupakan masalah yang umum.Kita semua memiliki kelemahan ini, yaitu perasaan tidak mampu, kurangpersiapan, tidak berdaya, atau tidak punya pengalaman. Ini sangat berbeda dengankuasa Tuhan. Ia maha kuasa dan maha rahim. Ia campur tangan dan bereskan segalapersoalan, masalah dan sakit pada manusia dan dunia seluruhnya. Salah satutindakan-Nya ialah seperti dikisahkan dalam bacaan Injil yang baru saja kitadengar. Ia bukan Tuhan yang bermasalah, tetapi Tuhan yangmenghadapi masalah manusia dan dunia ini dan Ia membereskan. Terhadap pendosakelas kakap atau berat sekalipun, Tuhan tidak mundur atau takut. Kepada Levi sipemungut cukai dan setiap pendosa lain, tindakan Tuhan yang nyata ialahmemanggilnya. Selanjutnya, setelah mereka mendengar dan menyerahkan dirikepada-Nya, Tuhan rela masuk ke dalam rumahnya, ke dalam dirinya dan hidupbersamanya. Ia berkuasa untuk mengubah diri kita menjadi baru kembali. Iabahkan memilih dan mengangkat kita untuk menjadi putra-putri terkasih-Nya. Iamenjadikan kita murid-murid Putra-Nya Yesus Kristus. Di dalam masa PraPaskah ini, salah satu tugas kitamasing-masing dan bersama ialah mengenali dan menyesali dosa-dosa kita. NabiYesaya di dalam kitabnya meminta supaya kita sadar selalu atasperbuatan-perbuatan kita. Jika kita bersalah, harus kita akui. Jika kita benardan baik, harus kita akui juga. Pada saat Tuhan memanggil atau menjumpai kita,kita tidak bisa berkompromi atau berargumen lagi. Kita hanya bisa menerimapanggilan itu, mengikutinya, dan menyanggupi apa yang hendak ia inginkan darikita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah yang rahim,kami ini orang berdosa maka terimalah pengakuan dan penyesalan kami. Baharuilahkami. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam namaBapa ...
Handoyo Salim - 1 Korintus 6:19-20 (TB) Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
Roh Kudus sebagai pengganti kehadiran Yesus secara pribadi, dan Roh inilah yang selalu berbisik dalam hati kita yang menuntun kita untuk selalu berjalan di jalan yang benar dan yang Tuhan inginkan.
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 20 Desember 2024 Bacaan: "Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus." (Lukas 1:41 ) Renungan: Di dalam Injil Lukas di atas dikisahkan bahwa Maria harus mengadakan perjalanan jauh, naik turun gunung untuk mengunjungi saudarinya Elizabeth. Tujuan perjalanan Maria untuk berbagi rahmat dengan saudarinya itu. Dalam diri Maria ada suatu kabar sukacita yang hendak diwartakan yakni bahwa ia akan segera mengandung seorang anak Allah yang berasal dari Roh Kudus dan Maria menerima warta itu dari malaikat Gabriel. Elizabeth pun dikabarkan telah mengandung pada masa tuanya dan inilah bulan keenam baginya. Warta inilah yang hendak disampaikan Maria. Kuasa Roh Kuduslah yang membuat Maria bisa menempuh perjalanan jauh. Ketika Maria bertemu dengan Elizabeth dan memberi salam kepadanya maka Elizabeth pun penuh dengan Roh Kudus dan berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah Engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku. Sebab sesungguhnya ketika salammu itu sampai di telingaku anak yang dalam kandunganku pun melonjak kegirangan". Peristiwa pertemuan antara dua saudara ini adalah suatu peristiwa yang terjadi sudah sekian kalinya. tetapi pertemuan ini adalah suatu pertemuan yang luar biasa. Pertemuan ini menjadi luar biasa karena Tuhan sendirilah yang datang mengunjungi Elizabeth. Kita dipanggil menjadi murid Tuhan. Itu berarti bahwa kita dipanggil untuk membawa Yesus kepada sesama kita dan membawa sesama kita untuk berjumpa dengan Yesus. Karena itu seorang murid Tuhan akan berusaha membuat orang tertarik untuk dekat dengan Tuhan. Lewat cara hidupnya yang baik, lewat tutur-katanya yang lembut, lewat perhatian dan kasihnya, orang lain akan merasakan betapa indahnya seorang yang hidup dalam Tuhan. Karena itu marilah kita menghindari hal-hal yang membuat orang lain kecewa dan malah berbalik dari Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ubahlah hidupku menjadi baru menurut rencana-Mu, sehingga kehadiranku dapat menjadi berkat bagi sesamaku dan untuk memuliakan nama-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 7 Desember 2024 Bacaan: Karena kedurhakaan makin bertambah, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin." (Matius 24:12) Renungan: Di tempat saya bekerja setiap ada teman yang berulang tahun, kami selalu merayakan dengan sederhana. Ketika waktu sudah menunjukkan jam 14.00 kami berkumpul di ruang guru menyanyikan satu lagu rohani. Seorang teman memainkan gitarnya dan setelah selesai bernyanyi seorang teman lain berdoa khusus bagi yang berulang tahun. Setelah selesai kami bersama-sama menyanyikan lagu ulang tahun dengan kue ulang tahun yang selalu disediakan oleh orang baik dan setumpuk makanan kecil dll hasil urunan teman-teman lain. Tindakan yang sederhana, tetapi dilakukan dengan sepenuh hati ini sangat menyentuh hati teman-teman kami yang berulang tahun termasuk saya yang juga pernah merasakan kebahagiaan tersebut saat berulang tahun. Tindakan sederhana seperti merayakan ulang tahun rekan kerja mungkin terlihat sepele dan tidak begitu berarti. Namun, di tengah kondisi zaman yang semakin berpusat pada diri sendiri dan diwarnai banyak kejahatan, tindakan kasih sederhana bisa sangat berarti. Alkitab mengingatkan bahwa kasih kita bisa jadi menjadi dingin. Ada kebekuan dalam hati yang menahan banyak orang untuk melakukan kebaikan, memberi perhatian, atau berbagi sukacita dengan orang lain yang sedang bersukacita. Gejala semacam ini cukup jelas dan mudah terlihat dalam kehidupan sehari-hati. Kebekuan dalam hati dapat kembali menjadi hangat ketika kasih Tuhan mengalir dalam hati. Ketika kasih itu dialirkan lagi kepada sesama, lewat kuasa Roh Kudus yang turut bekerja di dalamnya, niscaya dapat melembutkan hati orang-orang yang menerima kasih yang kita berikan. Nah, jika saat ini kita merasa kondisi hati kita cenderung membeku, mintalah agar kasih Tuhan memenuhi hati kita, sebelum kita alirkan untuk mencairkan hati-hati yang beku di sekitar kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih atas setiap orang-orang yang baik yang telah Kau kirimkan padaku. Melalui mereka aku melihat bahwa hidup ini begitu indah karena ada orang-orang baik yang selalu memberikan perhatian, semangat dan cinta tanpa pamrih. Jadikanlah aku juga seperti mereka Tuhan, sehingga menambah jumlah orang-orang baik-Mu di dunia ini. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 26 November 2024 Bacaan: "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. (Yohanes 15:5) Renungan: Kalau kita perhatikan, pohon-pohon yang ada di sekitar kita ternyata memiliki berbagai macam bentuk dan jenis. Pada umumnya, pohon memiliki beberapa bagian-bagian tertentu yang memiliki kekuatan dan fungsi yang berbeda-beda. Bagian yang tidak kelihatan dari pohon adalah akar yang biasanya terbenam di dalam tanah. Sedangkan bagian yang terlihat adalah batang, ranting, bunga dan buah. Kalau kita perhatikan, ranting akan melekat pada batang pohon. Pada ranting-ranting tersebut kita akan melihat bunga dan buah yang banyak. Meskipun ranting-ranting itu lemah jika dibanding dengan batang pohon yang terlihat jauh lebih kuat, tetapi ranting mampu menahan berat buah yang dihasilkannya. Yesus berkata bahwa Dialah pokok anggur dan kita adalah ranting-ranting-Nya. Pada sebuah pohon, ranting adalah tempat gantungan untuk buah dan juga tempat di mana buah dihasilkan. Pokok anggur bertugas memasok kehidupan pada ranting-ranting dan ranting mempunyai tugas untuk menghasilkan buah dan sebagai tempat gantungan bagi buah yang dihasilkan. Pokok anggur itu kuat, sedangkan ranting itu lemah. Tetapi meskipun lemah, ranting tetaplah tempat buah dihasilkan. Untuk dapat menghasilkan buah, ranting harus melekat pada pokok anggur. Ketika ranting terpisah dari pokok anggur, ranting tidak dapat berbuat apa-apa, apalagi untuk menghasilkan buah. Sebagai ranting, yang perlu kita perhatikan adalah di mana kita melekat? Kita harus melekat pada tempat yang benar. Saat kita melekat pada tempat yang kuat dan memberi kehidupan, kita akan mampu menghasilkan banyak buah. Saat kita melekat pada dunia, kita akan menghasilkan buah dari kedagingan kita. Ketika kita melekat pada Tuhan, kita akan menghasilkan buah-buah yang dari pada Tuhan, yaitu buah Roh Kudus. Tetapi sebaliknya, saat kita terpisah dari Tuhan, kita akan mati dan tidak bisa menghasilkan apa-apa. Saatnya untuk mengoreksi diri, di manakah selama ini kita melekat? Apakah pada pokok anggur yang benar, yaitu Tuhan ataukah kita melekat di tempat yang salah? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampuni aku karena selama ini aku terlalu terikat dengan hal-hal duniawi. Bantulah aku agar hatiku dapat melekat erat hanya pada-Mu saja. Yesus yang baik, tolonglah aku anak-Mu. Amin. (Dod).
Bapa ingin anak-anakNya menjadi orang Kristen yang "powerful". Roh Kudus memberi kuasa dan karunia-karunia Roh Kudus kepada orang percaya (1 Korintus 12:7). 1 Korintus 4 : 20 Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa. Kuasa : demonstrasi / manifestasi kuasa Allah yang bekerja dalam hidup orang percaya. Dalam kehidupan, kita perlu mengalami dan menyatakan kuasa Tuhan yang mengubahkan kehidupan manusia dengan cara : 1. Kehidupan yang berubah 2. Cara hidup yang berbeda 3. Tanda2 dan mukjizat