Comune in Lazio, Italy
POPULARITY
Allah telah memberikan perkara nubuatan ini kepada kita, dan berkat-Nya akan menyertai orang yang dengan tekun dan setia mempelajari nubuatan-nubuatan Kitab Suci.
Sabda Tuhan ingatkan kita bahwa orang yang selalu beri diri DIPAGARI JANJI SETIA TUHAN, tidak mudah ingkari janji dan berkhianat, karena pada Tuhan hatinya melekat erat.
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
Daily Devotion || Allah Setia Dengan Janji-Nya || Ps. Steven Liem
Daily Devotion || Setia Memercayai Janji Allah || Ps. Steven Liem
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 16 Maret 2025Bacaan: "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman." (2 Timotius 4:7) Renungan: Tidak sedikit orang yang bercerita dengan bangga mengenai kesetiaan mereka kepada Tuhan di masa yang lalu. Bagaimana mereka berjuang mempertahankan keyakinan mereka kepada Tuhan ketika semua keluarga menentang, bagaimana mereka telah berjerih lelah di dalam melayani Tuhan, mengambil bagian untuk menyokong pekerjaan Tuhan dan menolong sesama. Namun semua itu tinggallah cerita "kejayaan" masa lalu karena sekarang mereka tidak lagi setia kepada Tuhan. Orang-orang seperti ini telah menjadi mantan orang-orang yang setia dan mantan pelayan Tuhan. Ingatlah bahwa kita tidak hidup di masa yang lalu, kita hidup di masa sekarang. Yang penting adalah keadaan kita sekarang ini, apakah kita masih tetap setia kepada Tuhan dan tetap berada dalam panggilan-Nya? Sungguh tragis kalau kita mendengar bahwa ada orang Kristen yang selalu berada di bar, di meja judi dan di tempat-tempat maksiat ketika ajal menjemput. Ada yang sangat penting yang tidak boleh dilupakan oleh setiap orang percaya, yaitu di manakah kita dan apa yang sedang kita lakukan ketika Tuhan memanggil kita pulang? Kita tidak akan pernah tahu kapan Tuhan akan berkata, "Tugasmu di dunia ini sudah selesai, dan sekarang Aku memanggilmu pulang." Sebab itu, siap sedialah senantiasa agar ketika la memanggil kita, kita bisa datang kepada-Nya dengan tidak usah malu. Paulus juga telah mengakhiri pertandingan yang baik, ia telah mencapai garis akhir dan telah memelihara iman. Paulus tidak takut berhadapan muka dengan Tuhan yang akan mengadili setiap orang sesuai perbuatannya. Sebagai upah bagi kesetiaannya, telah tersedia baginya mahkota kehidupan yang tidak hanya disediakan baginya saja, tetapi juga bagi semua orang yang setia kepada-Nya dan merindukan kedatangan-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk setia pada-Mu seumur hidupku, sebagaimana Engkau selalu setia dan selalu ada untukku. Amin. (Dod).
Send us a textKeberhasilan suatu bisnis tidak hanya diukur dari produk atau layanan yang ditawarkan, tetapi juga dari kemampuan mengelola hubungan dengan pelanggan dan prospeknya. Saat berbicara tentang pertumbuhan bisnis yang prediktif dan berkelanjutan, database pelanggan menjadi aset paling berharga yang sering terabaikan.Pernahkah Anda berpikir mengapa beberapa bisnis dapat bertumbuh pesat sementara yang lain stagnan? Jawabannya terletak pada pengelolaan data. Tanpa informasi tentang siapa pelanggan Anda dan pola perilaku mereka, strategi pertumbuhan bisnis hanyalah tebakan belaka. "The second sales is the easiest sales" - menjual kepada pelanggan yang sudah ada selalu lebih mudah daripada mendapatkan pelanggan baru. Mengenali kebenaran ini adalah langkah pertama menuju ekspansi bisnis yang terstruktur.Penelitian menunjukkan implementasi CRM (Customer Relationship Management) dapat meningkatkan penjualan hingga 29% dan produktivitas tim hingga 34%. Platform seperti InfiniLeads memungkinkan Anda mengelola seluruh perjalanan pelanggan—dari prospek hingga pembelian berulang—dalam satu sistem terintegrasi. Menemukan pola pembelian pelanggan adalah "goldmine" yang memungkinkan Anda menduplikasi kesuksesan untuk scaling bisnis. Dengan segmentasi yang tepat, personalisasi komunikasi, dan otomatisasi workflow, Anda menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih kuat tanpa menambah beban operasional.Digitalisasi pengelolaan pelanggan bukan lagi pilihan melainkan keharusan di era modern. Seperti menanam pohon jati, waktu terbaik untuk memulai adalah 20 tahun lalu, namun waktu terbaik kedua adalah sekarang. Jangan biarkan bisnis Anda tertinggal karena masih mengandalkan kartu nama atau spreadsheet untuk data berharga ini. Mulailah perjalanan transformasi digital Anda dengan mencoba InfiniLeads gratis selama 14 hari dan rasakan bagaimana CRM yang tepat dapat menjadi katalisator pertumbuhan bisnis Anda.Coba Gratis InfiniLeads https://infinileads.id/
Handoyo Salim - Mazmur 136:1 (TB) Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Lukas 9:23-24
1 Tesalonika 1:9-10, 2 Korintus 4:16-18
Steve and Nick's special guest for this episode is Sujata Setia. Sujata is a multi award winning photographer and artist. As well as her family and materity photography, Sujata also has her personal projects that combine both photography and art. Her personal work includes "Changing the Conversation", a startling body of work of images of people with challenges including burns survivors and rare conditions. Her latest project, "A Thousand Cuts", is an extraordinary project where Sujata, using a combination of photography and art, has produced powerful images of domestic abuse survivors from South Asia. The title of the project is a metaphor from the ancient form of torture known as Linchi. Sujata has received numerous awards for A Thousand Cuts, including winning the creative category for the Sony World Photography Awards in 2024. Sujata's family and materity photography, under the brand of But Natural Photography has a gorgeous warm and high class style and has led to her building a successful business in Kent, Essex, London and surrounding areas. This show is one of two podcasts Steve and Nick will release as part of the build up to International Women's Day on March 8th 2025. But Natural Photography : https://butnaturalphotography.com/Sujata's personal website : https://sujatasetia.com/Instagram: https://www.instagram.com/butnaturalphotography; https://www.instagram.com/sujatasetia/Nick Church and Steve Vaughan are professional wedding photographers based in the UK. They both use Sony Alpha cameras and lenses. Nick's website : https://www.nickchurchphotography.co.uk/Nick's Instagram : https://www.instagram.com/nickchurchphotography/Steve's website : https://www.samandstevephotography.com/Steve's Wedding Instagram : https://www.instagram.com/samandstevephotography/Steve's personal Instagram: https://www.instagram.com/stevevaughanphotographyAny technical information given by the presenters is based on their understanding and opinion at the time of recording
Episode #PUTCAST kali ini kembali kedatangan tamu spesial, yaitu aktivis kawakan Afnan Malay. Beliau adalah seorang tokoh pergerakan mahasiswa yang menciptakan Sumpah Mahasiswa dan baru saja menerbitkan buku puisi. Perbincangan ini membahas bagaimana wajah perpolitikan Indonesia setelah Jokowi tak lagi menjabat sebagai presiden. Apakah Jokowi masih cawe-cawe dalam pemerintahan Prabowo? Ataukah #Prabowo mulai menjauh dan mengambil langkahnya sendiri? Simak obrolan ini sampai selesai.
Jimmy Hariyanto - Matius 24:45-51 (TB) "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 11 Februari 2025Bacaan:"Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah."(Galatia 6:9)Renungan: Ada seorang bernama Yacouba Sawadogo yang lahir di Burkina Faso, Afrika, tahun 1946. Sebagai petani kecil, ia berhasil menghijaukan 20 hektar lahan tandus di desanya. Tandusnya lahan di desanya disebabkan oleh kelebihan manusia dan sistem pertanian kasar yang menyebabkan erosi tanah. Banyak peneliti menyerah mengatasi masalah lahan itu. Yacouba prihatin. la lalu mencoba teknik menanam tradisional Afrika. Dengan alat seperti sekop dan kapak, la membuat lubang-lubang untuk diisi pupuk dan bibit. la ditertawakan karena teknik itu dianggap kuno. Namun, dalam 20 tahun terbukti bahwa lahan tandus itu berubah menjadi lahan hijau yang subur dan lebat. Perjuangan Yacouba didorong oleh hasrat ingin memajukan desanya. Hasrat dan perjuangan seperti inilah yang dimaksudkan Paulus dalam Galatia 6:9, "Janganlah kita jemu-jemu mencoba dan berusaha melakukan pekerjaan baik." Ketika situasi memburuk dan kenyataan begitu getir, pada saat itulah komitmen kita dibutuhkan untuk tekun berbuat baik. Pekerjaan baik pasti akan membuahkan hasil yang baik. Setidaknya, itulah yang dibuktikan oleh Yacouba. la menuai hasil yang sangat baik, bahkan menjadi berkat bagi seluruh masyarakat Burkina Faso. Percayalah, setiap pekerjaan baik kita juga akan menjadi berkat bagi sesama. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, tolonglah aku agar dapat membangun komitmen yang teguh untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan baik, sehingga melalui kehadiranku dan pekerjaan-pekerjaan baikku, banyak orang diberkati. Amin. (Dod).
Menteri Agraria dan Tata Ruang, Nusron Wahid, mengunjungi Cluster Setia Mekar di Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat pagi. Cluster tersebut menjadi sorotan setelah Pengadilan Negeri Cikarang Kelas-2 mengeksekusi pengosongan lahan pada 30 Januari 2025, meskipun pemilik rumah dan ruko di lokasi tersebut sudah memiliki sertifikat hak milik.
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 4 Februari 2025 Bacaan: "... dan berserulah orang di hadapan Yusuf: "Hormat!" Demikianlah Yusuf dilantik oleh Firaun menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir." (Kejadian 41:43) Renungan: Kupu-kupu sebelum menjadi hewan yang cantik, harus melalui beberapa tahap perubahan diri. Bermula dari telur, lalu menjadi ulat. Ulat kecil menjadi ulat dewasa. Ulat dewasa menjadi kepompong. Kepompong kemudian menjadi kupu-kupu yang cantik dan indah. Sungguh sebuah proses yang panjang dan melelahkan. Padahal, sebagian kupu-kupu hanya hidup sekitar satu minggu, jenis lain ada yang hidup hingga hampir setahun. Banyak orang menyukai kupu-kupu karena cantik dan menawan. Tetapi, sebaliknya, jika melihat ulat orang akan merasa jijik, sekalipun keduanya adalah makhluk yang sama. Banyak orang berdoa agar bisa berhasil, hidup enak dan nyaman. Namun, tidak banyak yang mencintai prosesnya. Akhirnya, hidup berhasil itu hanyalah sebatas keinginan, bukan kenyataan. Yusuf adalah sosok yang mau diproses oleh Allah. Itu sebabnya, hidupnya senantiasa berkenan di hadapan Allah. la bersedia menjalani proses yang menyakitkan: dijual oleh keluarga sendiri, difitnah istri majikan, hingga mendekam di penjara. Namun, Tuhan tak meninggalkan orang percaya seperti Yusuf. Hidup Yusuf bahkan terus dibentuk, hingga akhirnya ia dipercaya menjadi penguasa di tanah Mesir. Proses yang baik pasti berbuah manis. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, bantulah aku untuk bertumbuh dalam setiap proses kehidupan ini, seperti yang Engkau kehendaki, agar hidupku dapat memberkati sesamaku. Amin. (Dod).
Allah sepenuhnya kudus, setia, benar, dan pengasih. Hanya Allah yang selalu melakukan yang penuh kasih, benar, dan adil. Allah tidak pernah melakukan kesalahan apa pun. Allah Mahakuasa, menggunakan kuasa-Nya hanya dengan cara yang adil dan penuh kasih.
Allah sepenuhnya kudus, setia, benar, dan pengasih. Hanya Allah yang selalu melakukan yang penuh kasih, benar, dan adil. Allah tidak pernah melakukan kesalahan apa pun. Allah Mahakuasa, menggunakan kuasa-Nya hanya dengan cara yang adil dan penuh kasih.
$5k to $7,000,000 Portfolio! Massive growth against the odds! In this captivating episode, property investor Sud Setia joins us to discuss an extraordinary journey of transformation and resilience, from earning a mere $5,000 a year to amassing a remarkable $7 million property portfolio. Sud's story is a testament to grit, determination, and the relentless pursuit of opportunity. Discover how his upbringing in a close-knit family in Delhi shaped his values, the pivotal moments that ignited his passion for finance, and the lessons learned through both triumphs and setbacks. With insights on navigating the property market, overcoming personal challenges, and the power of a supportive partnership, this episode is packed with inspiration for anyone looking to take charge of their financial future. Click on this episode today so you do not miss Sud's amazing story.
Kencan Dengan Tuhan Sabtu, 25 Januari 2025 Bacaan: "Aku menaikkan tanganku kepada perintah-perintah-Mu yang kucintai, dan aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu." (Mazmur 119:48) Renungan: Apakah kita ingat tokoh Alkitab yang bernama Zakaria dan Elisabet? Dalam Injil Lukas 1:5-6 tertulis, "adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat." Zakaria dan Elisabet sangat mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh. Meski saat itu mereka sudah berusia lanjut dan belum dikaruniai keturunan, mereka tetap setia memelihara hidup di jalan Tuhan dengan hidup benar dan menaati hukum Tuhan. Bukan hal yang mudah untuk selalu hidup beriman dengan benar, setia dan tidak bercela. Perlu usaha yang kuat, ketabahan, ketekunan, keteguhan hati, tekad yang bulat dan tulus untuk dapat mengasihi Tuhan. Tidak jarang orang mudah menyerah dan tidak tahan uji untuk bertahan dalam iman. Sedikit persoalan atau godaan, sudah membuat iman menjadi goyah dan gugur. Seberapa besarkah tekad kita untuk mengikatkan diri kepada Tuhan dan taat pada perintah-perintah-Nya? Maukah kita juga selalu berjuang menjadi orang-orang kesayangan Tuhan dengan berpegang erat kepada-Nya? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan Roh Kudus-Mu agar aku dipenuhi hikmat-Nya untuk setia pada jalan-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 17 Januari 2025 Bacaan: "Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan." (Wahyu 2:10) Renungan: Ada seorang nenek memiliki seekor anjing yang diberi nama Dori. Dori dipelihara oleh sang nenek sejak usianya masih beberapa minggu. Dori sangat setia kepadanya. Jika ia melihat ada orang asing yang tidak ia kenal berusaha mendekati sang nenek, ia akan menggonggong marah. Jika ada orang mencurigakan, Dori tidak segan-segan menggigitnya. Semua itu ia lakukan untuk melindungi nenek. Ketika nenek pulang ke rumah setelah bepergian, Dori sangat bahagia dan membawakan "hadiah" berupa barang apa pun yang pertama kali dia lihat dengan cara menggigitnya dan memberikannya kepada nenek. Terkadang ia membawakan sandal atau sikat toilet untuk nenek. Ke mana pun nenek pergi, Dori akan selalu mengikuti dan tidak pernah berdiam diri. Dori sangat bahagia hanya dengan hidup mengabdikan diri kepada sang nenek. Semua itu begitu indah bagi Dori sampai ketika nenek mengalami sakit komplikasi yang parah. Sering kali nenek harus menginap begitu lama di rumah sakit. Ketika pulang dari rumah sakit, nenek hanya bisa terbaring lemah. Dalam kesedihan, Dori tetap membawakan "hadiah" bagi nenek yang baru pulang dari rumah sakit. Ekornya dikibaskan dengan kuat, berharap nenek mengambil barang di mulut Dori seperti biasa, namun nenek tidak bisa lagi. Kini ia hanya berbaring di sisi tempat tidur nenek dan jarang keluar dari kamar nenek. Dori tidak seaktif dahulu lagi, terlihat sekali kesedihan yang ia alami. Akhirnya nenek meninggal di rumah sakit. Dori tidak pernah lagi melihat nenek pulang ke rumah. Dori sudah berusia 14 tahun ketika nenek meninggal. Matanya sudah menjadi rabun dan tubuhnya juga semakin lemah. Setiap hari ia habiskan dengan berbaring di bawah kolong ranjang nenek, menunggunya dengan setia. Akhirnya dua bulan setelah nenek meninggal, Dori pun menghembuskan napas terakhirnya. Kesetiaan adalah nilai hidup yang sangat berharga yang Tuhan ajarkan kepada kita. Tuhan sangat setia kepada kita, selalu ada untuk kita dan menepati janji-Nya. Karena itu, marilah kita juga belajar hidup setia kepada Tuhan dengan keyakinan dan iman penuh, bahkan sampai kita mati. Ingatlah janji yang Tuhan berikan kepada kita yang setia, yaitu mahkota kehidupan! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku mau belajar untuk selalu setia kepada-Mu. Tidak peduli tantangan atau masalah apa pun yang kualami dalam hidupku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 10 Januari 2025 Bacaan: "Sebab Ia tidak memandang hina ataupun merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, dan Ia tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya." (Mazmur 22:25) Renungan: Ada pepatah yang mengatakan, "Jangan menggerutu karena bunga mawar memiliki duri, sebaliknya bersyukurlah karena duri memberikan bunga mawar." Sepanjang tahun-tahun penderitaan Hana karena kemandulannya, ia tidak pernah menyalahkan siapa-siapa. Kita tidak melihat reaksi negatifnya kepada Penina, ketika Penina madunya itu terus-menerus menghinanya. la juga tidak menyalahkan suaminya yang mengambil Penina sebagai isteri kedua dan yang sekaligus selalu menyakiti hatinya. Bahkan ketika Imam Eli mengiranya mabuk padahal ia sedang berdoa, Hana tidak menunjukkan reaksi negatif, seperti marah. Sebaliknya ia menjelaskan dengan baik mengenai suasana hatinya dan memilih untuk menyerahkan semua kepedihan hatinya kepada Allah. Tidak selamanya Allah membiarkan orang yang mengasihiNya menderita. Pada waktunya, la akan menolong dan membebaskannya. Allah melihat penderitaan Hana dan hatinya yang terus tertuju kepada-Nya. Allah memperhitungkan pengorbanan Hana yang mau menyerahkan anaknya Samuel yang masih kecil ke rumah Allah. Dan untuk semua itu, Allah sudah menyediakan sesuatu bagi Hana. Allah memulihkan keadaannya dari wanita yang mandul menjadi wanita "subur" yang bisa melahirkan beberapa anak. Hana yang tadinya dihina karena tidak bisa melahirkan anak, kini menjadi seorang ibu yang berbahagia karena mempunyai anak-anak kandungnya sendiri. Hana bahkan tidak hanya melahirkan seorang anak, tetapi Allah memberinya lebih dari satu. Sesudah Samuel, Hana masih melahirkan tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi. Allah memberikan kepada Hana kemuliaan serta kebahagiaan ganti penghinaan dan kesusahannya selama bertahun-tahun. Selanjutnya, kita tidak pernah mendengar bagaimana kelanjutan cerita tentang keturunan Penina di dalam Alkitab, tetapi Alkitab banyak bercerita tentang Samuel, salah seorang hakim Israel yang lahir dari seorang wanita yang setia kepada Allah. Semua menjadi indah dan sangat membahagiakan ketika Allah memulihkan keberadaan kita. Seperti sebuah ungkapan yang mengatakan, "Di ujung lorong yang gelap, ada cahaya terang yang hanya bisa dicapai jika kita terus berjalan." Kalau saat ini kita sedang berada dalam masa-masa yang sulit, tetaplah setia kepada Allah dan berharap terus kepada- Nya. Tidak ada kesetiaan yang berakhir dengan kekecewaan. Sebab itu, setialah dan tetap arahkan mata iman kepada Allah sekalipun dalam pergumulan yang hebat. Suatu saat Allah akan memulihkan keberadaan kita dan menggantikan dukacita menjadi kebahagiaan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, kuatkan hatiku agar bisa bertahan dalam menghadapi setiap kesulitan hidup. Aku percaya pemulihan dari-Mu pasti akan terjadi dalam hidupku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 2 Januari 2025 Bacaan: "Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang." (Matius 12:20) Renungan: Jika kita menyalakan sebuah lilin dan nyala api yang dihasilkan terlalu besar, apakah yang akan kita lakukan? Tentu kita akan memotong sumbunya yang terlalu panjang, sehingga bisa menghasilkan nyala apa yang kecil dan tidak ada asap hitam. Atau apa yang kita lakukan jika kita sedang membersihkan dengan kemoceng bulu dan menemukan ada beberapa bulu yang terkulai? Pastinya kita akan mematahkan bulu-bulu tersebut agar kemoceng tersebut terlihat lebih bagus Kita cenderung untuk menyingkirkan barang yang mulai rusak dan segera membeli yang baru. Dalam dunia kerja dengan persaingan yang ketat, orang-orang yang dinilai tidak produktif sedikit saja, akan segera disingkirkan dan diganti dengan yang baru. Bayangkan, jika Tuhan bekerja dengan cara demikian, maka kita sebagai orang-orang berdosa adalah orang-orang yang paling celaka, karena akan segera disingkirkan oleh-Nya. Tuhan tidak bekerja dengan cara demikian. Yesus, yang mengutip perkataan Nabi Yesaya mengatakan bahwa Tuhan tidak akan mematahkan buluh yang terkulai dan memadamkan sumbu yang pudar. Dalam hal ini Tuhan tidak akan meninggalkan mereka yang sedang dalam keadaan sulit, bahkan Tuhan akan menyelamatkan mereka dan mengembalikan mereka ke Tanah Perjanjian. Hal ini dikutip oleh Yesus untuk menyatakan identitas diri-Nya sebagai penggenapan akhir dan final dari nubuatan Nabi Yesaya, la tidak hanya menyelamatkan bangsa Israel, melainkan la akan menjadi Juruselamat bagi seluruh umat manusia. Sama dengan keadaan bangsa Israel ketika dalam pembuangan, kita pun yang mengalami kegagalan hidup tidak akan ditinggalkan oleh Tuhan, la akan tetap menyertai kita bahkan menolong kita. Walaupun status kita telah ditebus sebagai anak-anak Tuhan atau pewaris Kerajaan Sorga, kita masih hidup dalam dosa dan memiliki kelemahan. Kita masih terus dirongrong oleh dosa dan penderitaan. Di dalam penderitaan dan kesesakan, ada kalanya kita mengalami kegagalan, putus asa dan tidak ada harapan. Namun, melalui firman Tuhan hari ini, kita diingatkan jika Tuhan tidak akan mematahkan buluh yang terkulai dan memadamkan sumbu yang pudar nyalanya. Ia akan menyertai kita bahkan menyelamatkan kita. Yang kita perlu lakukan adalah terus memandang Tuhan dan berserah kepada-Nya, sehingga kita menjadi kuat. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau setia menyertai dan menolong aku ketika aku mengalami penderitaan dan kesesakan. Ajarilah aku agar aku pun tetap setia pada-Mu dalam setiap musim hidupku. Amin. (Dod).
Pembawa Renungan: Albertus Gregory Tan - Jakarta Pengantar Renungan: Kristina Karunianti - Sekadau Sound Editing: Aris Kurniawan - Jakarta Cover Editing: Anastasia Sonia - Jakarta Luk. 1:26-38.
Ku Tetap Setia Selamanya - Ibu Eva - 10 November 2024 - GBI Sariwangi Bengkulu
Rumah tangga yang gembira menjadi terang kepada tetangga, karena melakukan doa pagi dan petang. // Roh pengorbanan yang benar adalah roh merendahkan diri bagi orang yang akan bertahan hingga kesudahan.
Rumah tangga yang gembira menjadi terang kepada tetangga, karena melakukan doa pagi dan petang. // Roh pengorbanan yang benar adalah roh merendahkan diri bagi orang yang akan bertahan hingga kesudahan.
Wigand Sugandi - Rut 1:17 (TB) di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"
Pembawa Renungan : RP. Petrus Santoso, SCJ Hongkong Luk 18:1-8.
Pembawa Renungan : F.X Warindrayana, S.T.B Yogyakarta Luk 17:26-37.
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 8 November 2024 Bacaan: "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN." (Yesaya 55:8) Renungan: Maria, Marta, dan Lazarus adalah tiga bersaudara yang cukup dekat dengan Yesus. Ketika Lazarus sakit, kedua saudarinya mengirim pesan kepada Yesus. Saat itu, Yesus terkesan sengaja berlama-lama untuk datang. bahkan hingga akhirnya Lazarus meninggal dunia pun, Yesus tidak kunjung datang. Tetapi sebelumnya Yesus sudah meyakinkan mereka bahwa penyakit yang diderita Lazarus tidak akan membawanya kepada kematian, namun oleh karena penyakit itulah nama Tuhan akan dipermuliakan. Ketika Lazarus sudah dikubur empat hari lamanya, barulah Yesus datang. Saat mengetahui kedatangan Yesus, Marta dan Maria berkata kepadaNya, "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati." Namun, hal ini dilakukan-Nya bukan tanpa alasan. Yesus menginginkan banyak orang menjadi percaya. Jika Yesus datang pada saat Lazarus sakit, maka hanya akan ada sedikit orang yang menjadi percaya, tetapi Dia membuat segala sesuatu tepat pada waktunya dan akhirnya banyak orang menjadi percaya. Alkitab mencatat, "Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepadaNya." Terkadang kita bersikap seperti Marta dan Maria. Ketika permasalahan menghimpit, kita meminta Tuhan untuk menolong kita dengan segera. Bahkan seiring berjalannya waktu, kita merasa bahwa Tuhan terlalu lama merespon atau tidak merespon doa-doa kita. Bukankah Tuhan bekerja dengan cara yang ajaib, cara yang tidak akan pernah terselami oleh pemikiran manusia? Dan, bukankah waktu Tuhan itu tepat dan indah? Mungkin saat ini kita mengalami masalah yang sangat menguras air mata kita, menguras habis tenaga, waktu, bahkan pikiran kita. Mungkin saat ini kita merasa Tuhan terlalu lama merespon doa-doa kita, bahkan merasa Tuhan tidak meresponnya. Atau, mungkin saat ini kita merasa hanya ada sedikit harapan yang tersisa untuk percaya bahwa mujizat akan terjadi. Ingatlah, waktu kita bukanlah waktu Tuhan. Tuhan meminta kita untuk sedikit lebih lama menunggu, agar kemuliaan-Nya dapat dinyatakan dalam hidup kita, bahkan dalam kehidupan orang banyak. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil dan tidak pernah ada kata terlambat. Tuhan Yesus menberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku kesabaran dan kesetiaan di dalam menanti pertolongan-Mu, sehingga kemuliaan-Mu bisa dinyatakan. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 29 Oktober 2024 Bacaan: "Tetaplah berdoa." (1 Tesalonika 5:17) Renungan: Suatu kali seseorang bertanya kepada Ibu Ani yang sudah tua mengenai arti dari "berdoa tanpa henti." Ibu Ani menjawab, "Artinya adalah berdoa tanpa henti. Ketika saya membasuh wajah saya pada pagi hari, saya berdoa kepada Tuhan agar Ia membasuh banyak orang berdosa hari itu dengan darah Kristus. Ketika saya mengenakan pakaian saya, saya berdoa agar Tuhan mengenakan pakaian Kristus dan kerendahan hati pada diri saya. Ketika saya mengambil sisir, saya berpikir mengenai seorang wanita yang menyapu rumahnya untuk mencari uang peraknya yang hilang, dan saya berdoa agar Tuhan menyapu dunia dan menyelamatkan orang-orang yang terhilang. Ketika saya menggosok parutan dan parutan itu mulai menjadi cemerlang, saya berdoa agar Tuhan membuat jiwa saya menjadi lebih cerah." Dan begitulah Ani menyebutkan hal-hal yang memberikan kesempatan kepada dia untuk berdoa kepada Tuhan. Doa bukan hanya dapat dilakukan pada saat kita pergi ke gereja, pada saat bersaat teduh, atau ketika kita sedang menghadiri kelompok persekutuan doa saja. Doa adalah nafas hidup kita. Biarlah doa menjadi bagian dari seluruh aktivitas yang kita lakukan setiap hari.Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan Roh doa-Mu, sehingga di manapun aku berada dan apapun yang akan aku lakukan, mulutku senantiasa melantunkan pujian dan doa untuk kemuliaan nama-Mu dan memberkati orang-orang di sekitarku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 26 Oktober 2024 Bacaan: "...Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan." (2 Tawarikh 26:16) Renungan: Uzia menjadi raja ketika berumur 16 tahun. Usia yang masih sangat muda. Tetapi, ia berhasil menjalankan tugasnya sebagai pemimpin bangsa Israel sehingga namanya terkenal. Ayat 5 menjelaskan rahasia keberhasilannya, "la mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil." Raja Uzia tidak hanya berhasil di dalam mengalahkan bangsa-bangsa lain, tetapi ia juga adalah seorang bapak pembangunan karena ia mendirikan kota-kota, menara-menara dan sumur-sumur. Ia juga seorang bapak peternakan karena banyak ternaknya. Ia juga seorang bapak pertanian karena ia memang suka bertani. Raja Uzia juga seorang ahli strategi perang dan memiliki tentara yang banyak. la juga seorang pencipta alat-alat perang. Pada ayat 15, firman Tuhan mengatakan bahwa Tuhan menolong raja Uzia secara ajaib sehingga ia menjadi kuat dan namanya termasyhur. Tetapi, ayat berikutnya sungguh mengagetkan karena setelah posisinya menjadi kuat, raja Uzia berubah menjadi orang yang sombong. Ternyata raja yang suka mencari dan mengandalkan Tuhan sejak masa kecilnya, setelah berada di puncak kariernya berubah setia kepada Tuhan. Ia menjadi sombong dan merasa layak untuk memasuki bait Tuhan serta membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan yang seharusnya hanya boleh dilakukan oleh imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan oleh Tuhan. Renungan hari ini mengingatkan kita, bahwa sering kali titik puncak menjadi titik balik kehidupan. Ketika seseorang telah mencapai posisi yang tinggi, hidupnya diberkati secara berkelimpahan, semua serba ada, ketika itu juga ia justru akan merosot turun. Tadinya, ketika ia berada dalam keadaan yang pas-pasan atau kekurangan, posisinya masih di bawah. ia begitu rajin mencari Tuhan, rajin melayani, mau mengorbankan apa saja bagi Tuhan, tetapi setelah hidupnya senang dan mapan, ia meninggalkan Tuhan. Ia tidak pernah lagi melayani, bahkan sudah jarang berbakti ke gereja. Tadinya ia berkata, "Lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain," sekarang ia berkata, "Lebih baik berada di toko daripada di gereja, hari Minggu toko paling ramai." Tadinya ia berkata, "Berbahagialah orang yang tidak berdiri di jalan orang berdosa," tetapi sekarang ia berkata, "Enak juga di sini, di bawah gemerlap lampu-lampu disco, musik hingar bingar dan berada di tengah-tengah pecandu dan pengedar narkoba." Tuhan memang menginginkan semua kita diberkati, menjadi kepala dan bukan ekor, tetap naik dan tidak turun, tetapi pertanyaannya adalah, apakah kita sanggup mempertahankan iman dan kesetiaan kita kepada-Nya ketika kita telah mendapatkan semua hal itu nanti? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk setia pada-Mu bukan hanya saat Engkau memberkatiku saja, tetapi juga di saat hidupku berjalan tidak seperti yang aku kehendaki. Amin. (Dod).
Pembawa Renungan : RP. Agus Malo, CSSR Sumba - NTT Luk 12:8-12.
Kendall was on the TV, JT is trying to make up to Jessica Biel and Paul Mescal has a very unique way of ditching his dates. Jatin Setia joins the show to talk Twin Cities Film Fest! Plus, Mall Talk! Learn more about your ad choices. Visit podcastchoices.com/adchoices
Curious about what it takes to transition from corporate life to owning multiple successful child care centers? In Episode 124 of the Child Care Genius Podcast, Brian and Carol Duprey have a lively conversation with Raman Mahal and Kanika Setia, a dynamic couple from the Seattle area who are thriving in the child care industry. When the Dupreys first met them in person, they were instantly impressed by their passion and dedication. Raman and Kanika share their inspiring journey from corporate and tech backgrounds to owning multiple child care centers. Kanika's transition from a corporate job to managing her own child care center came after struggling with leaving her children in the care of others. With Raman's encouragement and problem-solving mindset, they embarked on this new path, growing their centers with a focus on providing exceptional care, including freshly prepared meals and a curriculum that nurtures children's emotional and developmental needs. They also discuss the challenges they've faced, from finding the right real estate in the competitive Seattle market to hiring and retaining quality staff post-COVID. They highlight how attending Child Care Genius conferences and having a coach just a call away has been invaluable in navigating obstacles and refining their business strategies. Looking ahead, Raman and Kanika are planning to expand further, with a vision of opening more centers in the next few years. Their story is a testament to the power of perseverance and the impact of supportive coaching. Tune in to hear their full story and gain insights into their journey and future goals. Mentioned in this episode: Join the Child Care Genius LIVE Conference waitlist: https://childcaregenius.com/ccglive/ Need help with your child care marketing? Reach out! At Child Care Genius Marketing we offer website development, hosting, and security, Google Ads creation and management, done for you social media content and ads management. If you'd rather do it yourself, we also have the Genius Box, which is a monthly subscription chock full of social media & blog content, as well as a new monthly lead magnet every month! Learn more at Child Care Genius Marketing. https://childcaregenius.com/marketing-solutions/ Schedule a no obligation call to learn more about how we can partner together to ignite your marketing efforts. If you need help in your child care business, consider joining our coaching programs at Child Care Genius University. Learn More Here. https://childcaregenius.com/university Connect with us: Child Care Genius Website Like us on Facebook Join our Owners Only Private Mastermind Group on Facebook Join our Child Care Mindset Facebook Group Follow Us on Instagram Connect with us on LinkedIn Subscribe to our YouTube Channel Buy our Books Check out our Free Resources
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 14 September 2024 Bacaan: "Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?" (Bilangan 23:19) Renungan: Ketika manusia membuat janji, janji tersebut memang tidak sempurna. Pernahkah kita mengalami kekecewaan karena ada seseorang yang melanggar janjinya, padahal kita sudah sangat percaya dan menantikan hal tersebut dari orang yang berjanji itu? Sangat mungkin kita semua sudah mengalaminya bahkan sejak kita masih kecil. Orang tua kita menjanjikan hal yang tidak dapat mereka berikan. Atau, hal yang sebenarnya bisa mereka lakukan, namun karena merasa malas, sibuk, dan berbagai alasan lainnya, lalu mereka tidak menepati janji mereka. Dan, mungkin kita sendiri pernah melakukannya, berjanji akan memberikan atau melakukan sesuatu bagi seseorang, namun kita tidak menepati janji kita tersebut. Apa pun alasannya, janji yang dilanggar akan menimbulkan kekecewaan. Karena itu penting bagi kita untuk berpikir matang-matang sebelum membuat janji. Kita tidak boleh menghancurkan harapan seseorang dan mengecewakan hatinya dengan mengingkari janji kita. Bicara soal janji, kita harus bersyukur karena kita memiliki Tuhan yang setia akan janji- janji-Nya. Janji-janji Tuhan adalah ya dan amin. Mzm 12:7 menulis dan menggambarkan seberapa dahsyatnya janji Tuhan bagi kita, "Janji Tuhan adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah." Artinya, janji Tuhan sangat teruji dan tidaklah palsu. Berbeda dengan manusia, yang ketika membuat sebuah janji, sering kali tidak dipikirkan matang-matang, sehingga dengan mudah melanggarnya. Oleh sebab itu, mari kita mohon kepada Tuhan supaya memberikan kepada kita ingatan yang tajam akan janji-janji kita dan rasa takut untuk melanggarnya. Ingat, jika kita tidak setia kepada janji kita, maka orang lain akan kehilangan respek kepada kita. Sebaliknya, jika kita setia kepada janji kita, maka kita akan semakin dipercaya oleh orang lain. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mampukan aku meneladani Engkau yang setia pada janji-janji-Mu, agar aku tidak menjadi batu sandungan bagi sesamaku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 10 September 2024 Bacaan: "Sebab itu janganlah kamu khawatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." (Matius 6:34) Renungan: Suatu ketika ada seorang pembuat jam bertanya kepada jam tangan yang dibuatnya, "Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?" Jam pun kaget dan berkata, “Hah? Mana sanggup saya!" Pembuat Jam bertanya lagi, "Bagaimana kalau 86.400 kali dalam sehari?" Jam pun menjawab dengan penuh keraguan, "86.400 kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?" Pembuat jam pun bertanya lagi, "Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?" Jam pun menjawab lagi dengan ragu-ragu, "Dalam satu jam harus berdetak 3600 kali? Banyak sekali itu." Kemudian pembuat jam dengan sabar menanyakan jam itu lagi, "Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?" "Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!" kata jam dengan penuh semangat. Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 31,104,000 kali, jika dihitung 1 tahun ada 360 hari. Bukankah dalam menjalani kehidupan ini, situasi kita hampir sama seperti jam tadi. Mungkin di hadapan kita, ada begitu banyak tugas yang harus kita selesaikan selama setahun ini. Mungkin ada begitu banyak pekerjaan yang harus kita kerjakan selama satu bulan ini. Atau mungkin ada begitu banyak tantangan yang harus kita atasi selama satu minggu ini. Ada kalanya kita menjadi ragu dan seolah tak berdaya untuk menyelesaikan segala tugas yang ada di hadapan kita, yang begitu banyak dan terasa amat berat. Mari belajar dari kisah jam tadi, untuk tidak melihat banyaknya tugas yang harus kita selesaikan. Mulailah mengerjakannya satu demi satu, tanpa memikirkan tugas hari esok, pekerjaan lusa, tugas minggu depan, atau bahkan pekerjaan bulan depan. Kerjakan saja tugas hari ini dengan penuh semangat, karena tugas hari esok mempunyai waktunya sendiri untuk kita selesaikan. Jika seorang ibu rumah tangga membayangkan berapa ribu piring yang harus ia bersihkan selama setahun atau berapa ratus polong baju yang harus ia cuci selama satu tahun, maka ia bisa saja pingsan sebelum mampu melakukannya. Namun bila sang ibu rumah tangga hanya fokus pada 2 atau 3 piring yang harus ia bersihkan setiap selesai makan, atau beberapa potong baju yang harus ia cuci setiap hari, maka ia akan dapat mengerjakannya dengan mudah. Jadi, jangan memikirkan yang nun jauh di sana, tapi kerjakan saja apa yang tampak di hadapan kita satu demi satu, maka dengan sendirinya semua pekerjaan kita akan dapat terselesaikan dengan baik dan tidak terasa berat. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku kemauan untuk mengerjakan dengan setia setiap tugas yang dipercayakan padaku. Jangan biarkan kemalasan menguasaiku sehingga aku menunda-nunda pekerjaan tersebut, sehingga menghalangi berkat-Mu turun atas hidupku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 31 Agustus 2024 Bacaan: Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." (Yohanes 13:21) Renungan: Di dalam sebuah lukisan yang berjudul Last Supper karya Leonardo Da Vinci, digambarkan suasana perjamuan terakhir Yesus dan para murid-Nya sebelum disalibkan. Ketika Yesus mengatakan, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, salah seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." Tentu saja para murid betanya-tanya, siapa yang akan mengkhianatinya. Petrus kemudian menyuruh Yohanes untuk menanyakan kepada Yesus siapa orangnya, namun secara tidak langsung Yesus menyatakan bahwa pengkhianat itu adalah Yudas. Namun para murid sama sekali tidak mengerti. Dengan percaya diri, Simon mengatakan bahwa dia akan setia mengikuti Yesus kemana Yesus akan pergi. Namun Yesus mengatakan bahwa Petrus akan menyangkal Yesus tiga kali sebelum ayam jantan berkokok. Sampai di sini, kita bisa mengetahui bahwa yang mengkhianati Yesus bukan hanya Yudas, namun juga Petrus. Namun di bagian berikutnya, kita dapat mengetahui bahwa bukan hanya Yudas dan Petrus yang mengkhianati Yesus, tetapi murid-murid yang lain juga karena mereka meninggalkan Yesus seorang diri waktu para serdadu menangkap Dia. Sebenarnya bukan hanya para murid saja yang mengkhianati Yesus. Sebagai pengikut-Ny, kita pun sering mengkhianati Yesus. Kita memuji dan memuliakan Yesus dalam ibadah-ibadah di gereja, tetapi kita pun jatuh bangun di dalam dosa dan tidak setia menjalankan perintah-Nya. Yesus pernah mengatakan, "Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu." Yesus bukan hanya menjadikan kita sekadar seorang pengikut-Nya saja, namun Dia telah mengangkat kita menjadi sahabat-sahabat-Nya. Karena itu alangkah kejamnya kita, jika kita mengkhianati Dia hanya karena kita tergiur oleh kenikmatan dosa yang jelas-jelas menghancurkan kita dan menghancurkan hubungan kita dengan-Nya. Oleh karena itu, marilah kita segera bertobat dan memperbaiki kehidupan kita. Kita belajar menjadi pribadi yang setia dan taat pada Firman dan kehendak Tuhan. Tuhan menantikan kita dengan sabar. Dia ingin kita kembali ke pelukan-Nya. Dia ingin mencurahkan kembali berkat-Nya ke dalam hidup kita. Apapun keadaan kita saat ini, Tuhan siap mengampuni dan memulihkan hidup kita, asalkan kita mau kembali kepada-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku karena aku sering mengkhianati-Mu dengan dosa-dosa yang selama ini aku perbuat. Aku mengaku bahwa aku mengasihi-Mu, tapi aku pun sering melanggar perintah-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 20 Agustus 2024 Bacaan: "Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya." (Efesus 5:33) Renungan: Kiwi adalah burung kecil endemik Selandia Baru. Burung kiwi memiliki indera penciuman yang sangat tajam. Burung yang sangat menggemaskan ini juga memiliki bulu yang tebal serta daya ingat yang sangat baik. Uniknya, burung yang tidak memiliki sayap dan tidak bisa terbang ini hanya berpasangan satu kali seumur hidup. Selama musim kawin, pejantan dan betina akan secara aktif memanggil satu sama lain di malam hari, dan bertemu di sarang yang dibuat bersama setiap tiga hari sekali. Pasangan burung kiwi dapat menjalin hubungan selama 20 tahun, hingga salah satunya mati. Sebuah hubungan yang sangat setia! Tidak semua pasangan suami-istri dapat menjalani pernikahan yang setia sampai kematian. Rata-rata pasangan ketika ditanya alasan perceraiannya akan menjawab bahwa sudah tidak ada lagi kecocokan di antara mereka. Namun hal ini seharusnya tidak dijadikan sebuah alasan. Justru kita harus semakin mempelajari dan memahami pasangan kita. Usia pernikahan akan selalu berjalan, dan hubungan yang dijalani pasti akan selalu bertambah. Artinya, pasangan suami istri harusnya sudah semakin terbiasa dan memaklumi perbedaan satu sama lain. Kemudian, pasangan-pasangan yang bercerai biasanya tidak memiliki perasaan kasih yang kuat seperti dahulu. Kasıh mereka semakin terkikis hilang, dikarenakan pertengkaran yang mungkin sering terjadi. Kasih tersebut hilang oleh karena perkataan kasar yang saling menyakiti. Suami seharusnya menyayangi dan selalu memahami perasaan istrinya yang jauh lebih sensitif. Istri harus menghormati suaminya, dan mendukung mereka dalam segala upaya, ambisi, dan pekerjaan mereka. Saling membantu, dan saling mendoakan. Bangun kepercayaan satu sama lain, dan jangan pernah selingkuh dari pasangan. Bangunlah pernikahan kita berdasarkan firman Tuhan, kepercayaan, rasa hormat dan cinta. Dan jangan pernah ragu untuk meminta maaf ketika kita melakukan kesalahan, dan berterima kasih ketika pasangan kita melakukan sesuatu yang baik. Biasakan untuk saling memuji dan menguatkan. Jangan sampai kita dikalahkan oleh hangatnya hubungan pasangan Kiwi! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku jika selama ini aku berlaku kasar dan menyakiti pasanganku. Ingatkanlah aku akan janji perkawinanku di hadapan-Mu untuk setia dengan pasanganku dalam keadaan apapun. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 11 Juli 2024 Bacaan: "Kemudian berkatalah Boas kepada para tua-tua dan kepada semua orang di situ: "Kamulah pada hari ini menjadi saksi, bahwa segala milik Elimelekh dan segala milik Kilyon dan Mahlon, aku beli dari tangan Naomi; juga Rut, perempuan Moab itu, isteri Mahlon, aku peroleh menjadi isteriku untuk menegakkan nama orang yang telah mati itu di atas milik pusakanya. Demikianlah nama orang itu tidak akan lenyap dari antara saudara-saudaranya dan dari antara warga kota. Kamulah pada hari ini menjadi saksi." (Rut 4:9-10) Renungan: Kisah yang dituliskan di dalam kitab Rut menceritakan tentang kesetiaan sebuah keluarga di dalam penderitaan yang mana hal ini sangat kontras dengan kemerosotan moral Israel yang tidak setia kepada Allah sepanjang masa pemerintahan hakim-hakim saat itu. Naomi ditinggal mati oleh suaminya, kemudian menyusul lagi dua orang anaknya. Kini tiga orang janda tinggal bersama, Naomi dan kedua menantunya Orpa dan Rut. Orpa memutuskan untuk pulang kepada keluarga dan bangsanya tetapi Rut mengikuti Naomi kembali ke Betlehem. Rut tidak lari dari kemelut yang terjadi di dalam keluarganya melainkan menjalani dengan setia setiap keadaan yang Tuhan izinkan terjadi di dalam hidupnya. Kisah dalam kitab Rut menjelaskan kepada kita bagaimana iman dan kesetiaan di dalam perjuangan dan penderitaan, akan memampukan Tuhan mengubah dan membalikkan suatu penderitaan menjadi kemenangan dan kegembiraan. Kesetiaan yang ditabur Ruth akhirnya membuahkan hasil. Boas yang kaya dan masih memiliki hubungan keluarga dengan Elimelekh siap menebus tanah Elimelekh yang ingin dijual Naomi, sekaligus menyunting Ruth menjadi istrinya. Masalah berakhir dan kegembiraan datang. Apalagi saat Ruth melahirkan seorang putra bernama Obed yang menjadi sumber kebahagiaan bagi Naomi. Adalah bijaksana untuk menantikan Tuhan dan membiarkan Dia bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Kita belajar bahwa penderitaan yang diizinkan Tuhan terjadi di dalam hidup kita, dimaksudkan untuk membawa kita lebih dekat kepada-Nya. Mungkin melalui penderitaan, Tuhan sedang membentuk sikap penundukkan diri, pengabdian sepenuh hati, meningkatkan kesabaran dan mengerjakan sikap yang semakin peka terhadap kebutuhan orang lain. Mungkin saat ini kita sedang mengalami kemelut hidup seperti yang pernah dialami Rut dan Naomi yang ditinggal mati oleh suaminya. Kita sedang menjalani masa-masa yang sukar, masa-masa di mana kita belum "memanen" hasil apa-apa dari apa yang kita tanam. Kalau kita tetap setia, tekun dan tetap berharap kepada Tuhan, akan tiba saatnya di mana Tuhan memulihkan semuanya dan kita akan menuai hasil dari kesetiaan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk mensyukuri setiap penderitaan yang Engkau ijinkan terjadi dalam hidupku. Ajari aku untuk menjalani semua itu dengan setia dan tekun, hingga aku melihat keajaiban yang Engkau lakukan dalam hidupku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 1 Juni 2024 Bacaan: "Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN: Masakan engkau yang mendirikan rumah bagi-Ku untuk Kudiami? " (2 Samuel 7:5) Renungan: Ketika Daud sudah diangkat menjadi raja. Daud tinggal di sebuah istana yang menurut zaman itu bisa dikatakan megah. Sebagai raja, keberadaan Daud sudah sangat aman dan nyaman, tidak ada lagi yang berani mengejar-ngejar dia. Daud menyadari bahwa semua itu adalah berkat Tuhan, Pribadi yang selalu dia andalkan. Pada saat yang sama, Tabut Perjanjian yang merupakan lambang kehadiran Tuhan tidak terawat dan tidak terjaga dengan baik. Oleh sebab itu, Daud mempunyai niat baik untuk memperlakukan Tabut Perjanjian itu dengan baik, yang sekaligus menjadi sikap dirinya kepada Tuhan. 2 Samuel7:2 menjelaskan tentang perkataan Daud kepada Nabi Natan, "Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda." Tempat tinggal Daud dibuat dari kayu aras atau yang sering disebut dengan pohon kedar. Pohon ini termasuk pohon yang tinggi dan besar, serta kuat. Biasanya kayunya digunakan sebagai bahan bangunan. Pohon aras menggambarkan sebuah kemegahan. Menarik untuk diperhatikan, yaitu bahwa rumah Daud atau istana Daud terbuat dari kayu-kayu pohon aras, yang artinya adalah istana yang megah dan kuat. Tetapi di sisi lain, Tabut Tuhan ada di bawah tenda, yaitu tempat berteduh yang terbuat dari kain tenun, yang bahan dasarnya adalah bulu kambing. Tentu saja dibandingkan dengan tempat tinggal Daud, kemah adalah tempat yang tidak nyaman, yang sangat sederhana, dan tentu tidak kuat atau tidak aman. Itulah sebabnya Daud berniat untuk membangun Rumah Tuhan. Namun, kita tahu akhirnya bahwa Daud bukan orang yang diizinkan Tuhan untuk membangun Rumah Tuhan. Tetapi, yang jelas Daud telah menunjukkan niat baik hatinya. Hal yang sama bisa terjadi dalam kehidupan kita. Sesungguhnya kita punya niat baik untuk membantu orang, tetapi orang itu berkata, "Ngapain kamu bantu saya, saya nggak perlu bantuanmu." Kita juga punya niat baik untuk membantu pelayanan, tetapi ada orang bahkan pengurus yang tidak simpati dengan kita, sehingga niat baik kita itu diabaikan. Bahkan, mungkin kita punya niat baik yang sudah kita sampaikan kepada Tuhan, tetapi Tuhan tak kunjung memberikan kesempatan untuk kita mewujudkan niat baik kita. Hal itu bisa saja menimbulkan kekecewaan dan sakit hati kita, tetapi sebagai orang percaya, kita harus bisa bersikap dewasa. Berpikirlah, "Suatu saat pasti niat baik saya akan diterima." Dan, kita tetap menunjukkan kesetiaan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk menjaga hati agar tidak kecewa dan marah ketika niat baikku belum terwujud. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 20 Mei 2024 Bacaan: Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:22-23) Renungan: Di zaman sekarang ini mungkin Tuhan akan jarang menemukan orang-orang yang mau melakukan sesuatu dengan hati yang murni kepada-Nya. Hampir semua orang melakukan sesuatu demi mendapatkan imbalan, nama baik, pujian dari manusia, dan keuntungan diri sendiri lainnya. Sementara hanya ada segelintir orang yang bersusah payah tetap setia dan rendah hati melayani Tuhan meski tak terlihat. Orang-orang yang demikian adalah orang yang mengerti apa yang mereka kerjakan, yakni mereka bekerja bukan untuk sesuatu yang fana melainkan untuk sesuatu yang kekal, yang tidak dapat binasa. Mereka pun sadar bahwa mereka bekerja bukan untuk mendapatkan sesuatu melainkan karena mereka mengasihi Tuhan. Lantas, kita ini termasuk kategori yang mana? Pada umumnya manusia memang akan kecewa bila tidak mendapatkan penghargaan dari orang lain atas apa yang sudah dilakukannya. Tetapi bagi anak Tuhan, penilaian Tuhanlah yang terpenting, sebab Tuhan melihat semua yang kita lakukan. Hukum tabur tuai pun masih berlaku hingga saat ini, sehingga bagi orang-orang yang sungguh-sungguh melakukan segala sesuatunya dengan cara terbaik dan tulus hati, Tuhan akan memberkatinya. Tuhan tidak menganggap remeh, apalagi berpura-pura tidak melihat apa yang sudah kita kerjakan. Oleh karenanya, tetaplah setia dan tulus hati melakukan apa yang telah Tuhan percayakan kepada kita. Kerjakanlah sebaik-baiknya apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita saat ini. Berikanlah pelayanan terbaik kita kepada Tuhan dan sesama. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku mohon ampun karena selama ini memiliki motivasi yang tidak baik dalam bekerja dan pelayanan. Biarlah firman-Mu mengingatkanku selalu agar aku memurnikan motivasiku dalam bekerja dan pelayanan. Amin. (Dod).
Pembawa Renungan: RP. Pionius Hendi, OFMCap Pontianak Yoh. 14:7-14.
[deskripsi episode ini sepenuhnya di-generate oleh Chat-GPT 3.5] Hai, SOBER! Di episode kali ini, kita akan masuk ke dalam lautan pertanyaan yang sering terlintas di benak kita: "Sesusah apa sih, ya, setia sama pasangan?" Mulai dari kisah lucu, kebingungan, sampai cerita seru para host kita, ngebahas semua yang ada di pikiran kita! Apa yang membuat setia itu sesulit menjaga jenga dari runtuh? Kenapa ada yang bilang setia kayak ngelewatin jalur sepeda yang berliku? Ada juga cerita unik para pendengar kita yang ngadepin ujian setia dengan caranya masing-masing. Grab your snacks, find a comfy spot, and let's spill the tea on loyalty with a dash of humor and a sprinkle of real talk. It's gonna be one rollercoaster of emotions, folks! Jangan lupa untuk share ceritamu dan ikutan diskusi di media sosial dengan hashtag #SoBercerita. Stay tuned and stay fabulous, lovebirds! #PodcastBercanda