POPULARITY
Categories
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Kristina Retna dan Yohanes Nugrahanto dari Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Kota Wisata di Keuskupan Bogor, Indonesia. Kisah Para Rasul 3: 1-10; Mazmur tg 105: 1-2.3-4.6-7.8-9; Lukas 24: 13-35MENGENALI TUHAN MELALUI FIRMAN-NYA Renungan kita pada hari ini bertema: Mengenali TuhanMelalui Firman-Nya. Perayaan kebangkitan Tuhan pada hari Minggu Paska merupakansuatu kesempatan paling istimewa untuk mengenali Tuhan kita Yesus Kristussesungguhnya. Kita tahu bahwa setelahkebangkitan, Yesus akan tetap hadir di tengah-tengah kita namun bukan lagidalam bentuk tubuh dalam dunia ini, tetapi sebagai Roh yang menemani danmenjiwai hidup kita. Roh Tuhan mengungkapkan diri dalam firman Tuhan yangdisampaikan kepada orang-orang yang percaya, baik dalam tulisan maupun lisandan simbol. Yesus yang bangkit memastikan bahwa firman-Nya tetapmenjadi bukti tak terbantahkan tentang kuasa dan kemurahan Tuhan bagi manusia.Firman Tuhan termanifestasi dalam setiap bentuk alat komunikasi di dalamkehidupan kita. Bahasa dan kata-kata menjadi alat paling fundamental bagi kitadalam menyampaikan pesan dan maknanya kepada orang lain. Di dalam semua agama,dan khususnya di dalam Kristen, firman Tuhan adalah sebuah pribadi yangberkomunikasi dan menyatakan diri supaya diketahui orang lain. Pribadi itu ialahYesus Kristus. Sampai detik ini kita mengenali Tuhan melalui firman-Nya. Kekuatan firman Tuhan adalah kekuatan Tuhan sendiri.Kekuatan kebangkitan dan kehidupan harus menguasai hidup kita, sehingga yangberlawanan dengan kekuatan ini seperti kejahatan, kebodohan, dan kedosaan tidakmemiliki kesempatan untuk menguasai hidup kita. Bersama dengan orang-orang yangtergabung dalam kalangan Gereja Perdana, kita yang sedang di dalam masa Paskahini kembali lagi memperkuat keyakinan kita bahwa melalui Sabda Tuhan YesusKristus yang bangkit, pembaharuan kualitas iman kita dimungkinkan. Firman Tuhan Yesus yang bangkit datang kepada orang-orangyang bersedih, berduka, dan kehilangan harapan. Bersama dengan kedua murid yangsedang ke Emaus, ada begitu banyak orang saat ini sedang berada dalam kesulitanyang sama. Mereka akan bersuka cita dalam mengenali Tuhan Allah, ketikakesedihan, kedukaan dan putus asa mereka teratasi. Firman Tuhan juga merupakankuasa ilahi yang berbelas kasih kepada mereka yang kurang informasi, yangbodoh, dan yang tidak berpendidikan. Mereka memiliki hak asasi untuk diajarkantentang kebenaran, keutamaan dan kebaikan, karena dengan demikian mereka dapatmengenali Tuhan dengan sesungguhnya. Firman Tuhan juga berperan dalam memperkuat iman merekayang sedang mengalami krisis, terutama mereka yang kurang bersyukur danmeragukan penyelenggaraan Tuhan atas hidup mereka. Banyak orang goyah imannyaketika penderitaan dan sakit menimpa hidup mereka. Seperti orang lumpuh dansakit yang mendapatkan kesembuhan dari Sabda dan doa kedua rasul Yesus, FirmanTuhan sungguh berperan untuk menyembuhkan dan menyelamatkan kita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan YesusKristus, mampukan kami untuk mengenali-Mu dalam setiap saat hidup kami.Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Kajian Sahabat Langit CommunityTerbuka untuk umum IKHWAN & AKHWATTema: SUMBER KEKUATAN TANPA BATAS (Tadabbur QS As Sajadah)Narasumber: Ustadz Suhendi AlKhatabSenin, 14 April 2025 / 15 Syawwal 1446HPukul 08:00 - 11:00 WIBdi Masjid As-Sofia, Kota Bogorمَنْ سَلَكَ طَرِيْقًايَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا,سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ . رَوَاهُ مُسْلِم Siapa saja yang menempuh satu jalan (cara) untuk mendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim) LIVE Streaming:--- Youtube LIVE Event https://youtube.com/live/GhU360cd8r0?feature=share-- Youtube: https://youtube.com/@DiMediaTV -- Instagram: @DiMediaTV Live Delay & Podcasts:-- Instagram: @MasjidAsSofia-- Podcast: Spotify, Apple Podcasts & Google Podcasts, 'DiMedia Radio'Masjid As-Sofia, Jl. RE. Martadinata 46-48, Kel. Ciwaringin, Kota Bogor, Phone: 0811 1226 242, IG @MasjidAsSofiaBSI 7158 607 195 a.n. Masjid As Sofia (Infaq Kajian & Majelis Ilmu)BRI 0387-01-111222-30-1 a.n. Masjid As Sofia (Operasional Masjid)BSI 7265 516 078 a.n. Masjid As Sofia (Operasional Masjid)Mari beramal jariyah bagi tersebarnya ilmu, dakwah & perjuangan dijalan Allah melalui donasi biaya operasional dan wakaf peralatan LIVE Streaming, via QRIS atau transfer ke Rekening BSI 7149 665 026 an. DiMediaTV. "Di era informasi sekarang ini penting memanfaatkan media untuk dakwah dan menghadapi opini negatif. Kita manfaatkan semua sarana dan prasana untuk menyiarkan Islam dengan baik, dan lakukan klarifikasi atau membantah jika ada fitnah terhadap Islam." (KH Didin Hafidhuddin).Jadikan Dakwah Sebagai Poros dari Aktifitas kita sehari-hari sebagaimana Rasulallah SAW, oleh sebab itu jadikan video ini sebagai amal jariyah dakwah Anda juga dengan cara "Like, Comment, Save, Subscribe & Share"#DiMedia #masjidassofia #dimediatv #dimediaradio #masjidassofiabogor #shbt_langit #SahabatLangit #sahabatlangit #kajianbogor #kajianislami #kajianislam #kajian #masjidbogor #infokajianbogor #tadabburquran #tadabbur #tadabburalquran #suhendialkhatab #ustadzsuhendi #ustadzsuhendialkhatab #pesantrenkeluarga
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Indah dan John dari Paroki Kateral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. T. Daniel 13: 1-9.15-17.19-30.33-62; Mazmur tg 23: 1-3a.3b-4.5.6; Yohanes 8: 1-11KETIKA BATU DAN KAYU MENOLAK Tema renungan kita pada hari ini ialah: Ketika Batu danKayu Menolak. Yudi adalah seorang remaja nakal dan bandel namun pintar. Keduaorang tuannya sudah kesekian kaliannya dipanggil oleh kepala sekolah dan gurukelas perihal sikap-sikap anaknya itu. Di rumah, Yudi sudah diberikan berbagaimacam hukuman, dari teguran biasa sampai tamparan dan hukuman fisik lainnya. Diantara semua hukuman itu, yang paling Yudi hindari ialah pukulan ayahnya denganmemakai potongan kayu atau lemparan benda yang saat itu pas ada di tangannya. Di sini kecerdikan Yudi berfungsi untuk menyelamatkandirinya dari hukuman ayah. Kayu dan benda yang selalu ayahnya pakai untukmemukulnya, ia sembunyikan. Yudi lakukan itu khususnya pada waktu hendaksengaja berbuat nakal, ia lebih dahulu menyembunyikannya. Hasilnya, pada saatayah nekat akan menghukumnya, potongan kayu sudah tidak ada di tempatnya. Batudan barang-barang lain yang mudah untuk dipakai tidak ditemukan lagi. Sang ayah kemudian mengalah. Ia merasa sepertimenjadi orang yang tidak kuat lagi. Ia harus berpikir lagi, bahwa pada akhirnya “batu dan kayuatau benda menolak” untuk dipakai dalam menghukum anaknya. Ia harus menemukancara lain, yang pasti menurut ilmu pendidikan lebih efektif, ketika koreksi danperbaikan hendak dilakukan. Hal ini sangat menyingggung secara umum pendekatanrepresif atau kekerasan dalam cara kita menyelesaikan permasalahan di dalamhidup. Ilmu pendidikan, dan khususnya yang diajarkan oleh Santo Yohanes Bosco,dalam mengatasi masalah disiplin, kenakalan, kekacauan, adalah preventif ataupencegahan. Hari ini kita berjumpa dengan Yesus Kristus di tengahorang banyak yang selalu berseberangan paham dan keyakinan, yaitu kaum Farisidan para ahli Taurat. Mereka berhadapan dengan suatu masalah yaitu wanita yangkedapatan berbuat zinah, dan ini dianggap sebagai dosa amat berat. Sikaprepresif oleh hukum Yahudi menuntut supaya pendosa ini dihukum mati melaluimelemparinya dengan batu sampai mati. Yesus datang dengan pendekatan kasih,yaitu penyadaran dalam hal membuka kesadaran dan pengenalan diri. Pendekatan oleh Yesus berisi pengaktifan rasionalitas,kesadaran, refleksi, membukakan mata dan hati sebagai tahap pertama. Kemudianbegitu kesadaran dan pengetahuan diri sudah terbentuk, terutama tahu bahwa dirikita adalah pendosa dan butuh pembaharuan, Tuhan berkenan memberikanpengampunan. Proses itu yang dialami wanita pendosa yang dikisahkan di dalamInjil tadi. Kekuatan cinta kasih yang dibawa oleh Tuhan Yesus mampumenghilangkan penggunaan “batu, kayu atau benda lain” sebagai instrumen untukmenciptakan kebaikan, keadilan, dan damai. Kita harus mengikuti kekuatantersebut.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Yesus, semogadengan semakin dekat pekan suci, kami semakin kuat dalam persiapannya, yaitumembaharui diri dengan mengampuni sesama yang bersalah kepada kami. Salam Mariapenuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Pembawa Renungan : RP. John Laba, SDB Tangerang Yoh. 5:17-30
Setelah hasilnya dapat dilihat, tidak diragukan bahwa Tuhan mendengarkan doa umat-Nya dan mengabulkan permintaan mereka, dan penyembuhanpun terjadi meskipun orang yang didoakan tidak mengetahuinya.
Setelah hasilnya dapat dilihat, tidak diragukan bahwa Tuhan mendengarkan doa umat-Nya dan mengabulkan permintaan mereka, dan penyembuhanpun terjadi meskipun orang yang didoakan tidak mengetahuinya.
Ahli jantung George Sheehan, memuji agama sebagai kekuatan yang hampir tiada bandingnya untuk menghilangkan stres dengan memberikan rasa ketenangan dan ketentraman batin.
Ahli jantung George Sheehan, memuji agama sebagai kekuatan yang hampir tiada bandingnya untuk menghilangkan stres dengan memberikan rasa ketenangan dan ketentraman batin.
Kajian Ustadz Muhammad Iqbal. Sumber: Yufid TV
Presiden RI Prabowo Subianto Akui Korupsi di Indonesia Mengkhawatirkan, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk membasmi praktik korupsi yang merugikan negara. Hal ini disampaikan secara virtual dalam World Government Summit 2025 di Dubai pada Kamis waktu setempat. Presiden memastikan akan mengerahkan seluruh kekuatan negara untuk memberantas korupsi di Indonesia.
Ustadz Nizar Saad Jabal, Lc., M.Pd. - Kekuatan Iman
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 9 Februari 2025Bacaan:"Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati."(Mazmur 112:1-2)Renungan: Ada seorang ibu yang sudah cukup tua awalnya merasa kesal setiap kali anak laki-laki satu-satunya, mengajaknya pindah ke rumahnya dan tinggal bersama keluarganya. Ibu tersebut merasa lebih nyaman tinggal sendirian di rumahnya sendiri. Tetapi akhir-akhir ini, ia sering sakit-sakitan. Sudah dua kali ia jatuh di jalan ketika pergi membeli makanan dan bahkan ia pernah nyasar ketika hendak pulang ke rumah. Sore itu, anak laki-lakinya mengunjunginya lagi dan berbicara serius dengannya tentang apa yang terbaik untuk ibunya. Ibu tersebut memandang putra satu-satunya itu dengan rasa haru. Dia teringat, dahulu ia yang sering mengajak putranya itu untuk duduk dan membicarakan tentang apa yang terbaik untuk anaknya. Namun, sekarang anaknya yang mengajaknya untuk duduk dan membicarakan tentang apa yang terbaik untuk ibunya. Berkat yang terbesar bagi orangtua adalah ketika melihat anak cucunya menjadi orang yang kuat. Kekuatan seseorang, dalam pandangan Alkitab, adalah takut akan Tuhan. Ciri utama orang yang takut akan Tuhan adalah memiliki kasih, bijaksana, dan bertanggung jawab. Sayangnya, sering kali hal-hal begini tidak kita perhatikan, karena kita hanya terpukau pada orang-orang yang memiliki kekayaan, gelar, atau jabatan. Untuk itu marilah kita minta hikmat Tuhan agar kita pun diberi hati yang takut akan Tuhan, sehingga hati kita senantiasa dipenuhi oleh kasih-Nya dan pada akhirnya hidup kita dapat menjadi berkat bagi sesama kita. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, penuhilah kami para orang tua dengan hikmat-Mu, sehingga kami dapat mengajar dan mendidik anak-anak kami di dalam takut akan Engkau, sehingga mereka menjadi orang yang kuat di dalam iman, penuh kasih, dan hidup secara bertanggung jawab. Amin. (Dod).
Jessica Wahyu - Daniel 6:9 (TB) (6-10) Sebab itu raja Darius membuat surat perintah dengan larangan itu.
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 40: 1-5.9-11; Mazmur tg 104: 1b-2.3-4.24-25.27-28.29-30; Titus 2: 11-14; 3: 4-7; Lukas 3: 15-16.21-22 PEMBAPTISAN: ASKING, RECEIVING, DAN SHARING Renungan kita pada hari ini bertema: Pembaptisan: Asking, Receiving, dan Sharing. Dengan merayakan pesta pembaptisan Tuhan Yesus Kristus, kita mengakhiri masa Natal. Kita akan masuk ke dalam masa biasa. Seorang remaja pernah bertanya dalam pesan whatsapp: “Yesus adalah Tuhan, apa perlu ia dibaptis”? Jawaban mendasar ialah karena sebagai manusia dan menyatu dengan kita, Ia ikut datang ke Yohanes Pembaptis, untuk keperluan pembaptisan. Refleksi teologi para Bapak Gereja, seperti Santo Gregorius Nasianzen, mengatakan bahwa Yesus bukan pendosa seperti manusia yang mendapatkan pembaptisan Yohanes untuk penghapusan dosa. Tetapi dengan ikut dalam pembaptisan, sinyal yang ingin diberikan ialah supaya kita manusia mati bersama Dia dalam dosa, kemudian ikut bangkit bersama Dia karena menang melawan dosa. Dari pemahaman ini kita dapat masuk lebih dalam tentang makna pembaptisan itu bagi kita para pengikut-Nya. Pada dasarnya, pembaptisan Yesus berada dalam pola yang teratur, yang juga kita ikuti. Pola itu ialah asking – receiving – sharing. Pembaptisan merupakan satu kebutuhan asking, permintaan. Karena diterangi oleh firman Allah, misalnya oleh pewartaan Yohanes Pembaptis, kita terpanggil dan membutuhkan pembaptisan. Kita perlu mengikuti proses legal, test, pembelajaran, dan ritual formal. Pembaptisan memberikan kita makna bahwa untuk masuk ke dalam sebuah institusi apa pun atau medan permainan, kita mesti taat proses dan legalitasnya. Tanpa ada asas ini, akan terjadi kesembarangan dan kekacauan. Pembaptisan merupakan suatu berkat bukan disia-siakan tetapi untuk receiving. Kita tidak kuat untuk menolaknya karena ia adalah panggilan dan pilihan Tuhan, seperti yang dikatakan dalam bacaan pertama dan kedua. Kekuatan yang memanggil adalah Roh Kudus, Roh Allah sendiri, sehingga roh apa pun tidak bisa menghalanginya. Dengan menerimanya, seluruh diri kita diubah menjadi pribadi yang baru, yaitu menjadi milik Yesus Kristus sebagai imam, nabi dan raja. Kita menerima martabat sebagai anak-anak Allah setara dengan Yesus Kristus, meski kita adalah pendosa. Pembaptisan berbuah pada hidup untuk sharing. Tanpa ada aspek ini, hidup kita tidak berguna dan hanya sebagai tugu batu atau pohon yang mengering. Menurut Kisah Para Rasul, dengan urapan Roh Kudus dan kuasa Allah maha tinggi, Yesus berjalan keliling sambil berbuat baik. Kita wajib melakukan yang sama. Janji-janji baptis harus kita praktikkan, yaitu menjadi saksi-saksi Tuhan Yesus Kristus di dalam dunia. Demikianlah, Pembaptisan adalah sakramen yang membuat kita berguna dalam seluruh aspek kehidupan, baik hidup sebagai pribadi yang beriman, maupun sebagai bagian dari hidup bersama dalam kasih persaudaraan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ...Ya Bapa yang baik, semoga kami setia dalam janji-janji baptis kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Segala Kekuatan Hanya dengan Pertolongan Allah adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Kitab Al-Fawaid. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abdullah Taslim, M.A. pada Kamis, 24 Jumadil Akhir 1446 H / 26 Desember 2024 M. Kajian Islam Tentang Segala Kekuatan Hanya dengan Pertolongan Allah Kita sampai pada penjelasan Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah Ta’ala dalam pembahasan ini. Beliau […] Tulisan Segala Kekuatan Hanya dengan Pertolongan Allah ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Pdt Kong Sung IL
Saya mendapat dorongan baru untuk percaya sebagai Sumber kekuatan yang tidak pernah gagal.
Saya mendapat dorongan baru untuk percaya sebagai Sumber kekuatan yang tidak pernah gagal.
Mari kita dengarkan bersama, kawan-kawan, testimoni Mas Ipul yang sudah pernah mendirikan sekolah bagi orang-orang yang punya kekuatan khusus. Mas Ipul sendiri punya kekuatan yang sangat unik. Dia bisa menyuruh ikan lele pergi ke warung buat beli rokok: "Le, le, tukokno bapak rokok, le!" Sungguh amazing.
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 8 Desember 2024 Bacaan: "Namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku." (Lukas 18:5) Renungan: Stalaktit dan stalakmit di dalam gua terbentuk dari tetesan air di pegunungan kapur yang berlangsung ratusan bahkan ribuan tahun. Batu karang kokoh di pinggir pantai dapat pecah oleh deburan ombak yang terus- menerus selama berpuluh-puluh tahun. Alam mengajar kita untuk tekun, setia, dan pantang menyerah saat menghadapi tantangan hidup. Semua hal yang baik dan indah di alam ini adalah proses dari perkembangan alam yang tiada henti. Begitu pun dalam hal berdoa, Yesus menegaskan agar setiap orang percaya berdoa dengan tidak jemu-jemu. Apa yang diceritakan Yesus, yakni seorang hakim yang lalim yang pada akhirnya mengabulkan permohonan janda itu memberi gambaran soal ketekunan ini. Hakim yang lalim itu mengakui bahwa kegigihan janda itu sangat menyusahkannya dan karena alasan itulah permintaan itu dikabulkannya. Yesus meminta setiap pengikut-Nya memperhatikan benar perkataan hakim yang lalim itu. Allah kita penuh belas kasihan! Tidak seperti hakim yang lalim itu, Allah tidak merasa terganggu saat mendengarkan doa kita. Seperti janda itu, mungkin kita tidak mendapatkan jawabannya saat itu juga, ada jeda waktu yang cukup panjang, namun ia tidak berhenti memohon. Itulah iman! Ia yakin bahwa Allah tidak terus membiarkan umat-Nya yang siang malam memohon kepada-Nya. Apakah kita mulai menyerah dalam berdoa? Kiranya kegigihan janda ini membangkitkan kembali semangat kita untuk berdoa dan bergantung kepada Allah, Raja yang penuh dengan belas kasihan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tambahkanlah imanku, sehingga dalam keadaan apapun juga aku tetap setia pada-Mu dan selalu percaya akan pertolongan-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 21 November 2024 Bacaan: "Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah." (1 Yohanes 4:7) Renungan: Ada seorang anak laki-laki yang menemukan kura-kura. Ketika ia mulai memeriksa binatang tersebut, kura-kura itu menarik kepalanya masuk. Hal ini membuat sang anak merasa tidak senang, jadi ia mulai mencongkel dan mencoba memaksa kura-kura itu untuk keluar dari cangkangnya. Sang paman melihat hal tersebut dan berkata, "Bukan begitu caranya. Kamu bisa membunuhnya, tetapi tetap tidak bisa memaksanya keluar." Sang paman kemudian membawa kura-kura itu ke rumah dan meletakkannya di atas perapian. Beberapa menit kemudian, kura-kura itu mulai merasa kepanasan, mengeluarkan kepalanya, kemudian kakinya, dan mulai merangkak. "Kura-kura seperti itu," kata sang paman. "Begitu juga dengan manusia. Kamu tidak dapat membuat mereka melakukan apa pun. Tetapi jika kamu menghangatkan mereka dengan beberapa kebaikan yang tulus, maka kemungkinan besar mereka akan melakukan apa yang kamu inginkan untuk mereka lakukan." Sifat dasar dari kasih adalah memberi. Ketika kita memberi diri kita dengan tulus untuk kebaikan bagi orang lain, maka kebaikan yang kita buat bisa memengaruhi orang-orang yang menerima kasih kita. Kasih selalu mampu menaklukkan setiap orang, karena Tuhan adalah kasih. Kebaikan yang terus menerus akan menghasilkan banyak hal. Sama seperti sinar matahari membuat salju mencair, demikian juga kebaikan akan menyebabkan kesalahpahaman, ketidakpercayaan dan permusuhan akan mencair. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan kasih-Mu, sehingga melalui kehadiranku, aku dapat mencairkan setiap hati yang beku karena memendam kepahitan. Amin. (Dod).
Dengarkan Firman Tuhan yang dapat mengubah hidup saudara, dan pastinya selalu baru setiap pagi
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 10 November 2024 Bacaan: "Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran." (1 Yohanes 3:18) Renungan: Cinta adalah sebutan lain dari kasih. Kasih memiliki kekuatan besar yang mendorong kita bertindak untuk merawat dan melindungi orang yang kita cintai, meskipun itu membutuhkan pengorbanan. Kekuatan kasih seperti itu nyata dalam perjalanan hidup mantan Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagen dengan isterinya Nancy. Nancy tahu bagaimana terus belajar mengasihi orang yang telah dinikahinya, meskipun dia berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Reagen dan Nancy menikah tahun 1950, tepatnya dua tahun setelah berpacaran. Tali pernikahan mereka berlanjut meskipun diwarnai oleh hal-hal tidak menyenangkan, seperti yang dialami oleh pasangan suami isteri pada umumnya. Saat Reagen menjabat sebagai Presiden Amerika selama dua periode, Nancy setia mendampinginya. Setelah pensiun, Reagen menderita alzheimer dan penyakit itu membuat ia lupa segala-galanya, bahkan pada isterinya. Pada masa-masa sulit dan butuh kesabaran yang ekstra itu, Nancy merawat suaminya dengan kasihnya yang besar. Sepuluh tahun Reagen menderita alzheimer dan Nancy terus merawatnya. Nancy hanya sekali meninggalkannya, yaitu pada waktu Reagen berada di ruang operasi. Di dalam kondisi yang memprihatinkan itu Reagen pernah melontarkan kalimat yang mengejutkan Nancy. "Anda siapa, kok siang malam terus-menerus menemani saya?" Kekuatan kasih membuat Nancy mampu menjawab, "Aku isterimu sayang! Itu sebabnya aku terus menemanimu." Adalah keuntungan jika kita mendapat kesempatan untuk mewujudkan kasih kita, karena dengan demikian kasih kita akan semakin melimpah. Banyak orang yang rugi, tidak melihat kekuatan kasih karena ia menahan diri untuk berbuat kebaikan yang sebenarnya bisa ia wujudkan, dan itu menyebabkan kasihnya memudar. Ketika kita mendapat kesempatan untuk menabur kasih, itu artinya kita mendapat kesempatan untuk berkenan di hadapan Allah. Kekuatan kasih menjadi nyata ketika kita mewujudkannya di dalam perbuatan. Nyatakanlah kasih kita dengan sikap yang bersedia untuk melayani, menolong, berkorban, dan mengasihi mereka yang memerlukan perhatian dan pertolongan kita! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku ingin menabur kasih pada sesamaku di dalam menjalani hari-hariku hidupku, sehingga orang melihat Engkau ada di dalam diriku. Amin. (Dod).
Dalam podcast NoTapis kali ini, dua orang belia berkongsi kisah-kisah kuat tentang ketahanan menghadapi cabaran peribadi.Cik Aisha Shamsuddin, 24 tahun menceritakan perjalanan beliau dengan masalah kesihatan mental, termasuk kemurungan dan kecemasan, sambil menjaga ibunya yang sedang berjuang melawan barah buah dada. Sementara itu, Encik Mohammad Shakir Mohd, 26 tahun mengimbas pengalaman beliau mengalami strok semasa tahun kedua, yang membawa kepada pembedahan kecemasan dan pemulihan. Walaupun menghadapi halangan ini, beliau tetap berusaha untuk mengejar pengkhususan dalam Kejuruteraan Bahan dan Sains Nanoteknologi. Bersama-sama, mereka menekankan pentingnya mencari sokongan, memecahkan stigma tentang kesihatan mental, dan membina komuniti yang memahami serta berdaya tahan.See omnystudio.com/listener for privacy information.
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
Season 28 : CERITA SOBAT PEMBELAJAR
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 4 November 2024 Bacaan: "Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana. Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku." (1 Raja-raja 19:3-4) Renungan: Di gunung Karmel, Elia menantang Raja Ahab beserta 400 orang Nabi Baal untuk membuktikan kehebatan Tuhan. Elia memanjatkan doa yang super beriman, "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah... dan bahwa aku ini hambaMu... Jawablah aku, ya TUHAN, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah." Lalu, turunlah api menyambar habis korban bakaran Elia dan ia membunuh ke 400 Nabi Baal tersebut. Namun keesokan harinya, ia lari ketakutan ketika mendengar ancaman Izebel, dan berkata, "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku." Elia berdiri teguh di puncak gunung Karmel mendeklarasikan fokus dan kekuatan imannya kepada Tuhan dan meyakini 100% akan jawaban doanya. Namun imannya jatuh seketika di titik nol hanya karena ancaman seorang perempuan. la menjadi putus asa dan ingin mati rasanya. Demikian pula Abraham, ia melakukan hal yang sama ketika ia berbohong tentang Sara di hadapan Firaun karena berusaha menyelamatkan nyawanya. Daud yang menuliskan pujian yang indah tentang kesetiaan Tuhan yang besar dalam hidupnya, namun juga yang menyerukan, "Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (Mzm 22:2). Musa yang menjadi pemimpin besar yang membawa bangsa Israel keluar dari Mesir dengan perbuatan tangan Tuhan yang besar, namun ia pun berseru-seru kepada Tuhan ketika berada di Masa dan Meriba, "Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu?" Nabi Elia, Raja Daud, dan Musa adalah pahlawan-pahlawan iman yang dipakai oleh Tuhan untuk mendemonstrasikan kuasa-Nya, akan tetapi hal ini tidaklah menjadikan mereka manusia super rohani tanpa kegagalan. Dengan demikian, kita tidak perlu berkecil hati ketika perjalanan iman kita bagai grafik yang menurun secara drastis. Saat-saat kegelisahan, kekhawatiran, dan ketakutan tidak mampu kita halau, apakah yang harus kita lakukan selanjutnya? Nyatakan kepada Tuhan segala kelemahan iman kita dan tetaplah berdiri di gunung Tuhan. Dengan kata lain, iman kita boleh limbung namun tidaklah mati. Demikianlah Tuhan berkata setelah Elia menyampaikan ketakutannya, "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu." Kita tidak berdiam diri ketika kondisi iman kita tercekik, namun kita harus bangkit dan meraih kekuatan Tuhan untuk menjalani hari-hari yang penuh tantangan dan menyadari la selalu setia di dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati. DOA: Tuhan Yesus, aku mohon kekuatan untuk bisa bangkit ketika imanku runtuh, sehingga aku sanggup menapaki jalan kehidupanku sampai akhir. Amin. (Dod).
Season 27: METAMORFOSIS DIRI Evolusi Diri Jadi Lebih Hebat Revolusi Hidup Jadi Lebih Baik Karir Meningkat Hidup Meningkat
Episode podcast ini membahas bagaimana kecerdasan emosional (Emotional Intelligence) dapat menjadi kunci untuk mengubah krisis menjadi kekuatan, terutama di lingkungan kepemimpinan dan organisasi. Di tengah tekanan krisis yang tidak hanya berdampak secara finansial, tetapi juga emosional, kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi, baik diri sendiri maupun orang lain, sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan harmonis. Kecerdasan emosional menjadi semakin penting dalam membangun hubungan yang efektif di tempat kerja maupun dalam dunia pendidikan. Meskipun kecerdasan intelektual (IQ) tetap berperan, kecerdasan emosional sering kali menjadi penentu utama kesuksesan dalam kepemimpinan. Pemimpin yang mampu mengelola emosinya dengan baik akan lebih mampu membimbing timnya menghadapi tantangan, mengatasi konflik, dan menciptakan iklim kerja yang saling mendukung. Episode ini juga menggarisbawahi pentingnya memahami latar belakang dan perspektif yang berbeda dalam tim untuk membantu pemimpin menavigasi perbedaan pendapat dan potensi konflik. Selain itu, episode ini juga akan mengupas lima komponen utama kecerdasan emosional, yaitu persepsi diri, ekspresi diri, hubungan antar pribadi, pengambilan keputusan, dan manajemen stres.
Dengarkan Firman Tuhan yang dapat mengubah hidup saudara, dan pastinya selalu baru setiap pagi
Sabda Tuhan mengajarkan bahwa bercakap-cakap yang erat dan bersahabat dengan Sang Maha Kasih dan sesama, membuat jiwa cakap dan giat berbuat menjiwa ragakan kasih.
Dengarkan Firman Tuhan yang dapat mengubah hidup saudara, dan pastinya selalu baru setiap pagi
Pernah Gagal? Ini Cara Mengubah Kegagalan Menjadi Kunci Kesuksesan! Tunggu terus inspirasi dari Paulus Wiratno hanya di MAKING LIFE BETTER #makinglifebetter #pauluswiratno
Dengarkan Firman Tuhan yang dapat mengubah hidup saudara, dan pastinya selalu baru setiap pagi
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 3 Juli 2024 Bacaan: "Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran." (1 Yohanes 3:18) Renungan: Kahlil Gibran berkata, "Cinta bukanlah sekedar kele mahlembutan atau kemurahan hati, atau apa saja dari kebaikan-kebaikan yang diberikan atau tidak diberikan. Cinta adalah membagi, memahami, memberikan kebebasan, menjawab panggilan dan cinta adalah kehidupan." Cinta adalah sebutan lain dari kasih. Kasih memiliki kekuatan besar yang mendorong kita bertindak untuk merawat dan melindungi orang yang kita cintai, meskipun itu membutuhkan pengorbanan. Kekuatan kasih seperti itu nyata dalam perjalanan hidup mantan Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagen dengan isterinya Nancy. Nancy tahu bagaimana terus belajar mengasihi orang yang telah dinikahinya, meskipun dia berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Reagen dan Nancy menikah tahun 1950, tepatnya dua tahun setelah berpacaran. Tali pernikahan mereka berlanjut meskipun diwarnai oleh hal-hal tidak menyenangkan, seperti yang dialami oleh pasangan suami isteri pada umumnya. 54 tahun lamanya pasangan suami isteri ini diikat oleh tali kasih yang kuat dan hanya maut yang mampu memisahkan mereka. Saat Reagen menjabat sebagai Presiden Amerika selama dua periode, Nancy setia mendampinginya. Setelah pensiun, Reagen menderita alzheimer dan penyakit itu membuat ia lupa segala-galanya, bahkan pada isterinya. Pada masa-masa sulit dan butuh kesabaran yang ekstra itu, Nancy merawat suaminya dengan kasihnya yang besar. Sepuluh tahun Reagen menderita alzheimer dan Nancy terus merawatnya. Nancy hanya sekali meninggalkannya, yaitu pada waktu Reagen berada di ruang operasi. Di dalam kondisi yang memprihatinkan itu Reagen pernah melontarkan kalimat yang mengejutkan Nancy, "Anda siapa, kok siang malam terus-menerus menemani saya?" Kekuatan kasih membuat Nancy mampu menjawab, "Aku isterimu sayang! Itu sebabnya aku terus menemanimu." Adalah keuntungan jika kita mendapat kesempatan untuk merealisasikan kasih kita, karena dengan demikian kasih kita akan semakin melimpah. Banyak orang yang rugi, tidak melihat kekuatan kasih karena ia menahan diri untuk berbuat kebaikan yang sebenarnya bisa ia wujudkan, dan itu menyebabkan kasihnya memudar. Ketika kita mendapat kesempatan untuk menabur kasih, itu artinya kita mendapat kesempatan untuk berkenan di hadapan Allah. Marilah kita nyatakanlah kasih kita dengan sikap yang bersedia untuk melayani, menolong, berkorban, dan menyayangi mereka yang membutuhkan perhatian dan pertolongan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku ingin menabur kasih di dalam kehidupanku, sehingga banyak orang merasakan kehadiran-Mu melalui perbuatan kasihku. Amin. (Dod).
Adalah kesempatan kita memikiki Juruselamat yang hidup dan yang berdiam, Ia adalah Sumber Kuasa Rohani yang ditanamkan dalam diri kita, dan pengaruh-Nya akan mengalir dalam kata-kata dan perbuatan.
Ibadah Raya Lifehouse Community bersama Ps. Ferry Felaini Setiap Minggu, Pk. 10:00 WIB Wang Plaza, Lt. 2
Pembawa Renungan : RD. Ronnie Luni Sabah Malaysia Yoh 17:11b-19.
An artist's works are usually the artist's embodiment or realization of politics, ideas, desires, stance or criticism that are deemed necessary to be communicated to masses or people. - Karya seorang seniman biasanya merupakan perwujudan atau realisasi dari politik, gagasan, keinginan, sikap ataupun kritiknya yang dianggap perlu untuk dikomunikasikan ke publik atau orang banyak.
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 25 April 2024 Bacaan: "Anak yang bijak mendatangkan sukacita kepada ayahnya, tetapi anak yang bebal adalah kedukaan bagi ibunya." (Amsal 10:1) Renungan: Ada seorang anak bernama Fery yang tumbuh menjadi anak yang baik dan penurut. Namun, sejak remaja, ia berubah menjadi anak pemberontak. Meski begitu, kasih sayang ibu tak pernah pudar. Ibunya sangat menyayanginya dan dalam setiap doanya, nama Fery tak pernah terlupakan. Tidak masalah jika anak menutup telinga saat berbicara dengannya, ibu akan tetap menasihatinya. Dengan berlinang air mata, dia memohon kepada Tuhan untuk melindungi putranya dari pergaulan buruk. Saat Fery sedang tidur, dia berlutut di samping tempat tidurnya dan berdoa untuknya. Fery tahu semua yang telah dilakukan ibunya untuknya. Jauh di lubuk hatinya, dia sangat mencintai ibunya. Namun, ia merasa kini telah menjadi seorang pemuda. Dia tidak mau mendengarkan nasihat ibunya lagi. "Aku lelah mendengarkan ibu berbicara setiap hari, telingaku sakit mendengarkannya, Bu. Aku sudah dewasa dan aku tahu apa yang aku lakukan." Suatu ketika, saat pulang sekolah, ia diajak oleh teman-temannya ke tempat pelacuran. "Tidak ada salahnya aku mencoba," pikirnya. Fery pergi bersama mereka. Tinggal beberapa meter lagi mereka akan masuk ke dalam rumah itu. Tiba-tiba ia teringat kepada ibunya. Nasihat-nasihat sang ibu terngiang dengan sangat jelas di telinga Fery. Bayangan ibunya yang sedang berlutut, dan berdoa sambil menangis terlintas dalam benaknya. "Bagaimana perasaan Ibu bila mengetahui aku datang ke tempat seperti ini? la pasti akan sangat sedih." Langkah-langkah kaki Fery semakin terasa berat. Ia memandang rumah itu. Rasa jijik menyelimuti dirinya. "Tidak, aku harus pulang!" la berbalik dan segera berlari meninggalkan tempat itu dan tidak pernah kembali lagi. Ketika melihat kisah di atas, sepertinya nasihat sang ibu sama sekali tidak kena pada sasaran. Namun pada akhirnya, ketika si anak diperhadapkan dengan godaan dunia, ia kembali teringat akan nasihat ibunya. Di sini Roh Kudus berperan dalam mengingatkan semua nasihat-nasihat yang diberikan kepada anak. Mendidik anak sangat penting tetapi kita jangan lupa ada bagian yang sangat penting, yaitu selalu mendoakan mereka. Amsal berkata supaya para orang tua menasihati anak-anak mereka untuk takut akan Tuhan. Mendidik anak ke jalan yang benar itu sangat penting. Amsal 22:6 mengatakan, “Ajarilah orang muda menurut jalan yang benar baginya, supaya pada masa tuanya ia tidak menyimpang dari jalan itu.” Anak adalah anugerah yang Tuhan berikan untuk dijaga. Pendidikan berupa nasihat yang baik akan membimbing dan mengarahkan mereka ke jalan yang benar. Seperti yang dilakukan ibu Fery, dia telah melakukan apa yang dia bisa sebagai orang tua. Nasihat dengan firman Tuhan dan berdoa. Marilah kita tanamkan ajaran yang baik dan benar pada anak-anak kita, agar mereka hidup sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, jagalah anak-anakku di mana pun mereka berada saat ini. Ingatkanlah mereka jika mereka melangkah di luar jalan-Mu. Engkau yang berkuasa menjaga mereka, maka aku serahkan mereka ke dalam tangan-Mu. Amin. (Dod).
Handoyo Salim - 2 Korintus 12:9 (TB) Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
Dia yang melewati kematian untuk menghancurkan dia yang memiliki kekuatan maut adalah Sumber dari segala kekuatan.
Kali ini, kita akan mengeksplorasi "Kekuatan Kata-kata" dan dampaknya yang luar biasa dalam kehidupan. Temukan bagaimana kata-kata yang diucapkan dengan tepat memiliki kemampuan untuk mengubah pikiran, membangun kehidupan yang lebih baik, atau bahkan menghancurkan kebahagiaan seseorang. Dengan fokus pada kekuatan kata-kata positif, kita akan mempelajari bagaimana komunikasi efektif dan pemilihan kata yang bijak dapat membentuk nasib kita. Dapatkan tips komunikasi yang baik untuk memaksimalkan pengaruh positif kata-kata dalam interaksi sehari-hari. Jika kamu ingin memahami lebih dalam tentang bagaimana kata-kata dapat mengubah nasib dan menginspirasi perubahan positif dalam hidup, jangan lewatkan informasi ini! Saksikan sekarang dan mulailah memanfaatkan kekuatan kata-kata untuk mencapai tujuan dan kebahagiaan. Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 29 Januari 2024 Bacaan: "Ketika masa tujuh hari itu sudah hampir berakhir, orang-orang Yahudi yang datang dari Asia, melihat Paulus di dalam Bait Allah, lalu mereka menghasut rakyat dan menangkap dia..." (Kis 21:27) Renungan: Ketidaksukaan seseorang kepada sesamanya sering diwujudkan dalam bentuk ujaran kebencian dan hasutan. Hal itu dapat kita lihat contohnya dalam kolom komentar yang terdapat di akun- akun media sosial. Memang, ujaran kebencian bukanlah hal baru atau hanya terjadi di zaman sekarang ini saja, melainkan sudah ada sejak zaman penulisan Alkitab. Contohnya adalah ujaran kebencian orang-orang Yahudi yang datang dari Asia kepada Paulus. Ujaran kebencian kepada Paulus itu, didasari oleh ketidaksukaan orang-orang Yahudi kepada Paulus yang dianggap telah menentang Taurat. Segala bentuk fitnah dilontarkan kepada Paulus. Berbagai hasutan diteriakkan agar semakin banyak orang yang membenci Paulus. Ujaran kebencian dan hasutan yang menyerang identitas, dan dilakukan dengan tujuan untuk menjatuhkan adalah bentuk kekerasan verbal. Namun, pada akhirnya, kekerasan verbal ini dapat memicu kekerasan fisik. Itulah yang terjadi pada Paulus, ia mengalami kekerasan verbal sekaligus kekerasan fisik sehingga ia harus digotong oleh prajurit Romawi. Sebagai pengikut Kristus, kita perlu mengendalikan ucapan kita. Segala ucapan yang keluar dari mulut kita, hendaknya bukan didasari oleh kebencian, melainkan kasih. Efesus 4:29 mengingatkan kita, "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, kendalikanlah mulutku, agar apa yang kukatakan bukan menjatuhkan seseorang tetapi untuk memberikan kekuatan, semangat dan kebenaran-Mu. Amin. (Dod).
Rubin Ong - Ulangan 8:18 (TB) Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.
Mark.12:30 PENDAHULUAN -.Alkitab sebagai firman Allah memuat juga novel percintaan. DENGAN SEGENAP JIWA-Jiwa adalah sesuatu yang tidak kelihatan dalam diri seseorang, tetapi jiwa orang dapat kita kenali dalam perilaku dan tutur kata. DENGAN SEGENAP KEKUATAN- Ini penekanan yang kita dapatkan di Markus 12:30 saja. PENUTUP-Para mistikus Kristen dalam Sejarah Gereja
Twitter @ssSOLIIpodcast: http://twitter.com/ssSOLIIpodcast Tiktok @solii1313 http://www.tiktok.com/@podcastsukasukasolii Telegram Channel SUKA-SUKA SOLII: https://t.me/ssSOLIIpodcast Saweria: http://saweria.co/solii1313 --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/solii1313/message