Podcasts about injil

  • 235PODCASTS
  • 1,677EPISODES
  • 16mAVG DURATION
  • 5WEEKLY NEW EPISODES
  • May 7, 2025LATEST

POPULARITY

20172018201920202021202220232024

Categories



Best podcasts about injil

Show all podcasts related to injil

Latest podcast episodes about injil

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-3 Paskah, 8 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 7, 2025 8:49


Dibawakan oleh Yenny dari Paroki Santo Paulus di Keuskupan Bandung, Indonesia. Kisah Para Rasul 8: 26-40; Mazmur tg 66: 8-9.16-17.20; Yohanes 6: 44-51.ROTI HIDUP GAYANONA MANIS Tema renungan kita hari ini ialah: Roti Hidup Gaya Nona Manis. Ajarantentang Yesus sebagai Roti Hidup diungkapkan secara istimewa dalam InjilYohanes. Pembahasannya dalam porsi yang banyak dan juga bernilai teologis yangmendalam. Intinya, Yesus Kristus sebagai penjamin keselamatan dan kebaikanhidup kita baik pada saat masih di dunia maupun dalam hidup di akhirat nanti. Ada seorang remaja perempuan usia 14 tahun berwajah manis tinggal dikampung. Ia menjual roti dari gang ke gang. Suaranya kedengaran sangat familiarketika menyebut: “Rotiiii maniiiiss” berulang kali yang ia lakukan itu tiaphari. Ia menjual roti manis tiap hari sebagai satu-satunya usaha ibunya yangsudah janda supaya, bersama dengan dua adiknya, mereka bisa menyambung hidup.  Biasanya jualan itu laris, tidak hanya karena orang-orang suka akan rotimanis untuk sarapan dan makanan ringan, tetapi juga mereka simpati dengan gadisitu yang lazim dipanggil “Nona Manis” meskipun itu bukan nama aslinya. Rotimanis yang dijual remaja berwajah manis itu sejatinya untuk menghidupkankeluarganya.  Di dalam “roti hidup” Yesus Kristus, kemanisannya amat luar biasa. Rotinona manis tadi akan hilang dan habis suatu ketika karena sebagai barang dibumi ini. Tetapi roti hidup dari Yesus Kristus tak akan habis dan kemanisannyamerupakan semua rahmat kekuatannya yang memberikan kehidupan bagi setiapmanusia baik saat ini maupun yang akan datang. Filipus, seorang murid Yesus dan diakon yang tulen telah makan langsungRoti Hidup Yesus Kritsus, yang pada Injil hari ini Yesus berkata: Aku adalahroti hidup yang telah turun dari surga; barang siapa makan roti ini akan hidupselama-lamanya.” Ia hidup dengan roti itu, sampai ketika ia berjumpa dengansida-sida dari Ethiopia, menjelaskan isi kitab suci kepadanya dan membaptisnya. Filipus bergerak dari Yesus Kristus menuju jalan-jalan, pinggiran, danpelosok kehidupan dengan membawa rahmat roti hidup Yesus Kristus. Ia bersamadengan para rasul, murid-murid, pengikuti Kristus lainnya, dan termasuk Andadan saya. Sida-sida Ethiopia itu bergerak dari pinggiran atau pelosok untukmendapatkan roti hidup, yaitu Yesus Kristus sendiri.  Banyak orang lain, mungkin di sekitar Anda sedang bergerak juga menuju kepusat, yaitu Yesus Kristus. Sangatlah indah jika ketika sedang menuju kepadaYesus, mereka menjumpai Yesus Kristus dalam diri Anda dan saya. Mereka takperlu lagi mencari bentuk dan macam roti yang lain, selain Roti Hidup YesusKristus sendiri. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus, jadikanlah kami roti-rotiyang manis dan membawa nikmat, yaitu diri-Mu sendiri yang kami bawa ke manasaja kami pergi, sehingga sesama kami dapat datang kepada-Mu, melalui dirikami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu dalam pekan ke-3 Paskah, 7 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 6, 2025 6:44


Dibawakan oleh Christine dari Paroki Santo Gabriel di Keuskupan Bandung, Indonesia. Kisah Para Rasul 8: 1b-8; Mazmur tg 66: 1-3a.4-5.6-7a; Yohanes 6: 35-40.ORANG KEPERCAYAAN Tema renungan kita pada ini ialah: Orang Kepercayaan. Seorangremaja perempuan nampak murung dan diam pada hari-hari belakangan. Ia hanyaingin menyendiri dan tidak mau berbicara pada siapa-siapa. Di sekolah ia tidakmau bertegur sapa. Di rumah ia menghabiskan waktunya di dalam kamar saja. Iatidak aktif “online” di medsos-nya, karena ia tidak ingin terganggu. Tidak adasatu pun manusia yang dapat menjadi temannya dalam hari-hari tersebut, kecualiTuhan yang kepada-Nya ia tumpahkan segala sesuatu. Di dalam doa-doanya, ia curahkan semua rasa sakit dankekecewaannya kepada Tuhan. Seorang teman yang sangat ia percayai membohonginya.Beberapa teman di sekolah yang ia anggap dapat membantunya, tidak memihakkepadanya. Ibu dan bapaknya di rumah serta saudara-saudarinya tidak dapatmemahaminya. Maka ia merasa bahwa dirinya memang sedang jauh dari mereka semua.Semua orang yang ia percayai, ternyata membuatnya menderita sehingga iaberpikir bahwa kepercayaan itu sangatlah mahal dan tidak boleh dianggap remeh. Bersama dengan remaja itu, kita sangat menghendaki supayaorang-orang kepercayaan tidak boleh menjadi seperti Judas Iskariot yangmengkhianati Yesus Kristus. Jika orang-orang kepercayaan itu sama dengan pararasul dan murid-murid Tuhan, seperti yang dikisahkan dalam Kisah Para Rasulpada hari ini, tentu sangat kita hargai dan inginkan. Mereka adalah orang-orangkepercayaan Yesus Kristus dan Gereja, yang menjelajah seluruh negeri sambilmemberitakan Injil. Setelah rekan mereka Stefanus dibunuh secara keji, semangatmereka sebagai orang-orang kepercayaan menjadi semakin kuat dan sangat berani. Yesus Kristus menyatakan diri-Nya sebagai “RotiKehidupan”, dan para rasul dan murid itu mendengarkan secara langsung. Merekapercaya dengan sungguh-sunggguh. Yesus menegaskan bahwa dengan melihat danpercaya kepada diri-Nya yang diutus oleh Bapa, dan para rasul dan murid itumendengarkan dan memahami itu dengan benar. Itu adalah Sabda yang benar danbaik. Mereka kemudian menjadikan dirinya orang-orang pertama yang percaya.Supaya ketika mereka wartakan itu kepada banyak orang yang lain, kepercayaanmereka itu sebagai bukti yang sah dan benar bagi tumbuhnya kepercayaanorang-orang yang mendengar dan memahaminya.  Untuk menjadi orang-orang kepercayaan, kita memang perlumenjadikan diri kita orang-orang yang benar dan baik. Orang yang benar ialahdia yang kredibel atau dapat dipercayai kata dan perbuatannya. Ia adalah orangyang tulus dan jujur tentang dirinya dan sesamanya. Orang yang baik adalahsecara etika dan moral ia adalah sesama dan teman yang keberadaannya sangatdiperlukan. Apakah Anda termasuk dalam kategori orang-orang kepercayaan ini? Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan YesusKristus, semoga kami menjadi orang-orang kepercayaan-Mu dalam menjalankanperutusan yang Engkau percayakan kepada kami di dunia ini. Kemuliaan kepadaBapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Senin, 5 Mei 2025 - Melepaskan Dosa dan Berpasrah PadaNya

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later May 5, 2025 6:10


Kencan Dengan Tuhan - Senin, 5 Mei 2025Bacaan: "Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Matius 6:24)Renungan:  Suatu kali ada seorang anak laki-laki yang sedang bermain-main dengan sebuah vas bunga yang sangat mahal. Anak ini memasukkan tangannya ke dalam vas itu, tetapi ia tak bisa menariknya keluar. Ayahnya berusaha keras menolongnya, tetapi semua usahanya sia-sia. Keduanya murung karena tidak rela memecahkan vas yang indah itu. Lalu sang ayah menarik nafas dan berkata, "Sekarang anakku, kita coba sekali lagi. Buka tanganmu, dan luruskan jari-jarimu seperti yang Ayah lakukan, lalu tarik." Yang mengejutkan adalah si anak menjawab, "Tidak, Ayah. Saya tidak mungkin meluruskan jari-jari saya seperti itu. Jika saya melakukannya, saya akan menjatuhkan koin saya! Dan saya tidak mau hal itu terjadi."      Seperti anak kecil tersebut, kebanyakan dari kita sering bertindak seperti itu. Kita begitu sibuk memegangi recehan yang tak berharga sehingga kita tidak dapat menerima kebebasan. Terkadang kehidupan dalam dosa dianggap sebagai sesuatu harta yang sebenarnya telah membutakan mata rohani kita. Padahal sebagai orang percaya yang telah hidup di dalam Kristus, kita telah dimerdekakan dari segala bentuk kutuk dosa. Namun yang menjadi kesulitannya adalah kita tidak rela melepaskan sesuatu yang kita anggap berharga dan lebih memilih hidup dalam kesesakan karena ikatan dosa yang memberikan kenikmatan sesaat. Adalah hal yang sulit jika kita harus rela melepaskan prinsip duniawi dan sesuatu yang telah menjadi pegangan atas hal-hal yang kita sukai dan kita anggap berharga dalam kungkungan dosa. Tetapi bukan berarti itu tidak bisa. Yesus berkata bahwa kuasa dalam diri kita yang kita terima dari Tuhan itulah yang memampukan kita untuk melepaskannya sehingga kita bebas dari belenggu dosa. Kemerdekaan sejati akan menjadi milik kita jika kita berani melepaskan genggaman yang tidak berharga di mata Tuhan.      Hal yang sama pernah dialami oleh perempuan Samaria yang mengalami perjumpaan dengan Yesus. Setelah berjumpa dengan Yesus ia melepaskan prinsip hidup dan semua genggaman masa lalunya dan melangkah dengan hidup baru yang Tuhan karuniakan. Yang lebih luar biasa ia menjadi pewarta Injil bagi orang-orang di sekitarnya. Begitulah kehidupan kita bisa menjadi lebih baik jika kita menyerahkan bejana hidup kita ke tangan Tuhan, dengan cara melepaskan genggaman yang kita anggap berharga namun tidak sesuai dengan pandangan Tuhan lalu menjalani kehidupan yang benar dalam ikatan kasih kepada Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, mampukan aku melepaskan segala genggaman dosa dan prinsip hidup lama yang tak berkenan di mata-Mu sehingga aku dapat mengalami kemerdekaan sejati. Amin. (Dod).

GKY Green Ville Podcast
KU - Injil dan Roh Kudus

GKY Green Ville Podcast

Play Episode Listen Later May 4, 2025 38:11


Pdt Riko Tan

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu Paskah ke-3, 4 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 3, 2025 13:23


Dibawakan oleh Tirto, Rini, Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 27b-32.40b-41; Mazmur tg 30: 2.4.5.6.11.12a.13b; Wahyu 5: 11-14; Yohanes 21: 1-14.BERJUMPA DENGAN TUHAN Renungan kita pada hari Minggu Paskah ke-3 ini bertema: Berjumpa DenganTuhan. Masa sesudah hari raya kebangkitan Tuhan atau Paskah disebut masa Paskah.Kita semua sedang berada di dalam masa ini. Semua yang terjadi di dalam masaini, seperti yang dikisahkan di dalam Kisah Para Rasul adalah serangkaianpertemuan Yesus yang bangkit dengan para rasul, murid-murid dan anggota-anggotaGereja Perdana. Kesaksian tentang Yesus yang bangkit datang dari pengungkapanlangsung tentang rangkaian pertemuan tersebut. Sebuah kebenaran membutuhkan fakta-fakta atau realita untuk mendukungnya.Di urutan pertama pembuktian fakta-fakta itu ialah kesaksian mereka yang secaralangsung mengalami melalui semua inderanya sebagai manusia yang memiliki akalbudi dan kepekaan. Kisah Para Rasul di dalam perjanjian baru mengisahkanpembuktian tersebut. Bila kesaksian para rasul dan murid-murid itu sangatdibantah dan berujung pada penganiayaan dari pihak Yahudi dan para pemimpinagama, penyebab utamanya ialah karena Yesus Kristus sendiri ditolak dan tidakbisa dijadikan Tuhan bagi mereka. Kesaksian para rasul adalah sebuah kesaksian kunci. Mereka melihat,mendengar, menyentu, dan berbicara secara langsung dengan Yesus yang bangkit. Pertama-tamamengalami itu sebagai pribadi-pribadi dan seterusnya sebagai satu komunitasjemaat Gereja Perdana. Yang kita dengar dari bacaan Injil hari ini sungguhmenggambarkan bagaimana pertemuan dan pengalaman dengan Yesus yang bangkitmencakup semua aspek jasmani dan rohani kehidupan Gereja. Tuhan menampakkandiri ketika umat-Nya sedang bekerja di tempat kerjanya masing-masing. Di dalampekerjaan itu, manusia diberikan jaminan akan penyertaan kuasa Allah, sehinggaia mampu mengatasi kesulitan dan kegagalan di dalam pekerjaannya. Perjumpaan dengan Tuhan juga terjadi melalui doa-doa dan ungkapan pujianserta syukur. Bagi Gereja kita, doa yang terbesar dan tertinggi tingkatnyaialah Ekaristi. Di dalam perayaan Ekaristi, Tuhan sendiri menyediakan santapandiri-Nya sendiri untuk kita pestakan dan nikmati bersama. Ekaristi jugamerupakan suatu tanda pelayanan, yang berawal di dalam Gereja melalui perayaansakramennya, dan akan menjadi utuh dan nyata ketika kita menghayatinya di luargedung gereja atau rumah ibadat. Oleh karena itu Ekaristi ini menjadi sebuahMisa, karena dengannya kita diutus untuk menjadi saksi-saksi Kristus ditengah-tengah dunia. Setiap dari kita, mulai dengan Bunda Maria dan para rasul sampai saat ini,perjumpaan dengan Tuhan perlu kita jadikan sebagai bukti kesaksian kita tentangTuhan. Biarpun di dalam keadaan yang sulit untuk memberikan kesaksian, bahkanbisa seperti pengalaman Yesus sendiri sebagai anak domba yang siap disembeli,kesaksian itu harus tetap ditunjukkan dan diungkapkan. Marilahkita berdoa. Dalam nama... Ya Tuhan, semoga perayaan pada hari Minggu iniadalah kesempatan istimewa perjumpaan kami sesungguhnya sebagai pribadi danpersekutuan jemaat dengan Dikau. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Sabtu dalam pekan ke-2 Paskah, 3 Mei 2025, Pesta Santo Yakobus dan Filipus, Rasul

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 2, 2025 8:51


Dibawakan oleh Rini Sudarno dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Villa Melati Mas di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. 1 Korintus 15: 1-8; Mazmur tg 19: 2-3.4-5; Yohanes 14: 6-14.SALING MELENGKAPI Tema renungan kita pada hari ini ialah: Saling Melengkapi.Ada sepasang suami istri yang baru saja menikah, membuat pengakuan dirinyamasing-masing. Suami mengakui bahwa kekuatan pribadinya ialah keyakinan yangteguh. Keputusan yang ia ambil akan dipegangnya dan tidak berubah. Namun iapunya kelemahan pokok, yaitu tidak bisa mengontrol marahnya. Sedangkan istri mengakui bahwa dirinya suka bingung.Misalnya dalam memutuskan untuk memasak jenis makanan tertentu bagi keluarga,ia perlu waktu untuk bertanya dan berdiskusi. Ia sulit memutuskan sendiri.Tetapi ia punya kelebihan, yaitu ia sangat setia. Ia menjamin bahwa cintanyakepada suami adalah utuh dan tulus. Keduanya berjanji untuk memahami kekuatandan kelemahan masing-masing. Dan komitmen yang tumbuh dari sini ialah bahwa merekaharus sepakat untuk saling melengkapi. Suatu kehidupan yang harmonis, seimbang dan damai sangatbergantung pada saling melengkapi antara pribadi-pribadi atau unsur-unsur yangberbeda-beda.  Kodrat manusia sebagaimakhluk sosial menentukan kebutuhan dasar ini, antara lain melalui penetapandari Tuhan bahwa manusia pertama pria dan wanita itu pada dasarnya salingmelengkapi. Di dalam Gereja perdana sosok kedua rasul yang pestanya kitarayakan pada hari ini juga memberikan sisi-sisi perbedaan yang sangat jelas. Rasul Yakobus terkenal sebagai pribadi yang kuatpendiriannya dan yakin dalam prinsip hidupnya. Ia terbukti menjadi pemimpinGereja Yerusalem, Gereja awal. Pendiriannya tegas dan mendalam, sehingga iabersama dengan Santo Petrus adalah pilar-pilar Gereja pada awal berdirinya.Sedangkan rasul Filipus seperti yang diwartakan oleh Injil hari ini, adalahseorang pribadi yang meski sudah sekian waktu mengikuti Kristus, tetapi masihbergulat dengan kebingungannya. Ia mungkin terbebani sebagai bagian dari slowlearners, pembelajar yang lamban, atau mungkin secara natural terkondisikansebagai orang yang bingung.  Tuhan Yesus memang memanggil kita masing-masing dengansegala kekurangan kita untuk membentuk Gereja-Nya dan membangun Kerajaan-Nya.Tidak masalah kalau kita berbeda-beda tetapi kita senang, mau, dan bertekatuntuk hidup bersama. Kita tidak membenci bahkan memusuhi perbedaan. Setiapkelemahan dan kekurangan dari tiap-tiap orang akan dilengkapi oleh pribadi yanglain. Tuhan akan berkenan memberkati dan melengkapi semuanya, karena Ia telahbuktikan dengan menggunakan rasul Yakobus dan Filipus untuk membangun Gereja-Nya.Anda dan saya juga tentu bisa, karena itu Tuhan memanggil kita.  Marilah kita berdoa.Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, perkuatkanlah kami dengan segala perbedaandi antara kami, sehingga kami menjadi potensi-potensi yang baik untukmemperkuat persekutan hidup kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam namaBapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat dalam pekan ke-2 Paskah, 2 Mei 2025, Peringatan Santo Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 1, 2025 9:14


Dibawakan oleh Rini Sudarno dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Villa Melati Mas di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 34-42; Mazmur tg 27: 1.4.13-14; Yohanes 6: 1-15.MENJADI ALATNYA TUHAN Renungan kita pada hari ini bertema: Menjadi AlatnyaTuhan. Pengalaman dan hidup beriman dalam semangat Paskah, tidak hanya untukmasa Paskah ini tetapi berguna selama hidup kita di dunia ini. KebangkitanYesus Kristus menjiwai seluruh hidup kita. Dalam periode ini Yesus tidak hadirsecara fisik di tengah-tengah kita, tidak seperti pernah dahulu Ia bersamadengan orang sezaman-Nya. Ia sudah berada di sisi kanan Bapa di surga, dan Iamenyertai kita setiap saat melalui Roh-Nya. Apakah yang mesti kita perbuat untuk membuat iman kitamenjadi mantap dan bertahan dalam semangat Paskah ini? Inspirasi bacaan-bacaanpada hari ini memberikan jawabannya, yaitu supaya kita menjadi alat-alat-nyaTuhan. Pelayanan Yesus Kristus melalui Gereja sebagai lembaga tetap berlangsunghingga saat ini, yang sasaran utamanya ialah kawanan umat manusia yang ada disekeliling kita. Boleh jadi mereka itu adalah saudara dan teman sendiri. Bolehjadi mereka adalah banyak orang yang kurang kita kenal. Boleh jadi mereka ialahorang-orang yang dipercayakan Tuhan kepada kita untuk dididik dan dibina. Menjadi alat-Nya Tuhan merupakan suatu panggilan Kristianiyang mendasar, seperti kata Pemazmur: Inilah aku Tuhan, untuk melakukankehendak-Mu ( Mz. 40). Hidup dengan menghayati panggilan untuk menjadi alatTuhan, ialah membuat Tuhan sungguh hadir secara nyata dan pribadi dengantugas-tugas pelayanan Yesus Kristus yang adalah penyelamat, penyembuh,pengajar, pembawa kebenaran, penghibur, dan pengampun. Panggilan ini tertujukepada setiap dari kita sebagai imam, biarawan, dan awam. Menjalankan panggilanini berarti kita berbuat atas nama Tuhan Yesus Kristus dan membuat Dia bekerjasecara nyata. Contoh nyatanya ialah seperti para rasul yang bertahandalam kebenaran Injil yang diwartakannya, meski mereka dipenjara dan diadiliMahkamah Agama Yahudi. Seorang imam Yahudi terkenal, Gamaliel, juga berbicaraatas nama kebenaran dan sekaligus membela perbuatan-perbuatan para rasul.Mereka adalah instrumen-instrumen ajaran dan pengetahuan iman yang benar.Kemudian pada suatu kesempatan yang lain, para rasul berperan menjadi jembatanbagi pemberian makanan kepada ribuan orang yang kelaparan setelah lelah mendengarkanpengajaran Yesus Kristus. Seorang anak yang menyediakan seporsi kecil roti danikan juga tampil sebagai alat-Nya Tuhan bagi terciptanya mujizat penggandaanroti dan ikan. Mereka adalah instrumen kemurahan Tuhan bagi kebutuhan ragawimanusia. Kita dapat menjadi alat-alat Tuhan dalam kondisi dankemampuan setiap pribadi atau kelompok masing-masing. Semua itu bergantung padakesediaan kita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha murah,perkuatkan kami supaya kami dapat menjadi alat-alat-Mu yang benar dan berguna,terutama bagi sesama kami. Salam Maria... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-2 Paskah, 1 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 30, 2025 8:16


Dibawakan oleh Tarsisius Abraham Abimayu dan Kristinia Numartina dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Villa Melati Mas di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 27-33; Mazmur tg 34: 2.9.17-18.19-20; Yohanes 3: 31-36.SEKOLAH KETAATAN Renungan kita pada hari ini bertema: Sekolah Ketaatan.Salah satu ciri semangat Paskah ialah sekolah ketaatan. Sekolah ini sangatberbeda dari berbagai sekolah yang kita miliki seperti sekolah militer,perawat, polisi, teknik komunikasi, administrasi dan lain sebagainya.Sekolah-sekolah kita ini jelas menghasilkan banyak sekali lulusan, namun apakahmereka semua lulus dalam kebajikan ketaatan, ini menjadi suatu pertanyaan yangbesar. Pada kenyataannya, mereka tidak memberikan pelajaran dan pelatihanspesifik tentang menjadi seseorang yang taat. Kalau demikian, lebih tepat dan baik semua sekolah ituperlu mengambil semangat Paskah demi mendapatkan pelajaran tentang ketaatan.Pelajaran utama di sekolah ini ialah Yesus yang taat secara sempurna kepadaBapa-Nya untuk menunaikan kehendak Bapa, dengan merelakan diri-Nya menjadikorban bagi keselamatan semua umat manusia dari dosa. Ini adalah sumber utamabagi kurikulum pembelajaran ketaatan semua pengikut-Nya dan semua orang lainyang menjalankan kehendak Tuhan. Yesus menegaskan bahwa pembelajaran dasar bagi kita ialahpercaya kepada Dia yang diutus oleh Bapa dan mengikuti jalan yang Ia lalui,yaitu melaksanakan kehendak Bapa. Ini harus menjadi semangat umum bagi setiappengikut Kristus. Setiap bentuk kegiatan, perutusan, tanggung jawab, komitmen,pelayanan, dan pengabdian mesti berhaluan pada sekolah ketaatan ini. Intinyaialah semua itu demi melaksanakan kehendak Allah. Jika kehendak Allah yangdiikuti, maka kebaikan dan kebenaran yang menjadi hasilnya. Salah satu contoh yang ditunjukkan tentang sekolahketaatan ini ialah Petrus dan para rasul lainnya yang hendak dibungkam olehMahkamah Agama Yahudi. Mereka dilarang keras untuk memberitakan Injil dan YesusKristus kepada publik. Tetapi karena pendidikan ketaatan mereka sudah terbentukbegitu kuat, mereka dengan lantang berkata demikian: lebih baik bagi kami taatkepada Allah daripada kepada manusia. Pendidikan ketaatan ini fokus padaprioritas loyalitas dan kesetiaan kepada Allah. Dengan ini berarti godaan atauancaman untuk terlepas atau tidak patuh kepada Allah mesti dilawan.  Mengapa Tuhan menjadi prioritas dalam sekolah ketaatan?Karena pada Dia semua ajaran moral, kebaikan, kebenaran, keindahan, kemuliaan,dan kekudusan berasal. Dia pangkal semua kebijaksanaan dan kepandaian. Makakalau kita memilih untuk taat kepadanya secara konsisten, kita bakal menjadipatuh dan taat dalam segala aspek tatanan atau aturan yang berlaku di mana dankapan pun di dunia ini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa,semoga ketaatan kami kepada-Mu tidak asal-asalan tetapi sungguh benar dan nyataseperti Putra-Mu Tuhan Yesus Kristus yang taat kepada-Mu. Salam Maria penuhrahmat ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu dalam pekan ke-2 Paskah, 30 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 29, 2025 8:19


Dibawakan oleh Laurensius Eka Setiawan dari Paroki Santa Maria Asumpta Gamping di Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 17-26; Mazmur tg 34: 2-3.4-5.6-7.8-9; Yohanes 3: 16-21KEGELAPAN KE TERANG Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kegelapan keTerang. Paskah merupakan pengalaman iman kita yang sangat nyata tentangmenikmati terang dari Yesus Kristus. Kebangkitan yang menjadi tanda kuasa Allahyang maha besar itu menghilangkan kematian, demikian juga tandanya berupaterang menghalau gelap, sehingga simbol utama Paskah bagi kita ialah terang.Paskah telah menetapkan suatu perubahan utama bagi kehidupan kita untukselamanya, yaitu dari gelap ke terang.  Meskipun kita belum menikmati hidup yang abadi, tetapisemangat Paskah yaitu peralihan dari gelap ke terang sudah abadi untuk kita.Sebelum wafat-Nya, Yesus telah berterus terang tentang ketetapan final inikepada Nikodemus. Ia memperkenalkan diri-Nya sebagai terang yang telah datangke dalam dunia. Karena Dia adalah terang, dunia yang berada dalam gelap secararohani mendapatkan terang itu. Ada sebagian orang mendapat terang itu, namunbanyak lain tidak rela menerima dan mengakui terang itu. Nikodemus adalah wakildari banyak orang yang tertarik kepada terang, sehingga mereka punya keinginanuntuk mencari tahu dan mendapatkan-Nya. Pengalaman iman banyak orang membuktikan bahwa merekatidak cukup mencari tahu dan memiliki hasrat untuk memiliki terang itu.Keinginan dan kerinduan saja tidak cukup. Yang sangat diperlukan ialahterwujudnya keinginan itu sehingga orang memilih untuk meninggalkan gelap dankemudian menerima, mengakui dan percaya kepada terang yang tidak lain adalahYesus Krsitus sendiri. Kita semua sebagai umat beriman telah melewatitahap-tahap itu sehingga kita adalah anak-anak terang. Banyak sekali pengalamandi dunia ini yang menjelaskan bagaimana anak-anak terang selalu hidup di dalamsemangat Paskah, yaitu beralih dari gelap ke terang. Cerita dalam Kisah Para Rasul tentang para rasul yangbebas dari kurungan penjara dan kembali memberitakan Injil di dalam bait suciadalah contoh bagi kita, tentang bersikap yang benar dalam semangat Paskah,ketika kita berada dalam ancaman bahaya atau dalam kesulitan. Semangat Paskahini adalah wajib untuk diikuti oleh setiap orang yang dibangkitkan olehKristus. Intinya ialah ketika kita jatuh, berada di dalam suasana gelap,kesulitan yang mendera, dan dihantam oleh bahaya apa pun, kita harus mampu melihatterang dan akhirnya bangkit untuk melangkah dalam semangat iman. Semangat Paskah “dari gelap ke terang” perlu menjiwaiseluruh hidup kita. Jika semangat ini sedang hangat di dalam diri Anda,pertahankan itu. Namun jika semangat itu sedang pudar di dalam dirimu, dapatkankembali dengan memintanya dari Yesus sendiri.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus,semoga kami selalu hidup di dalam terang-Mu yang mulia. Bapa kami yang ada disurga... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Senin dalam peken ke-2 Paskah, 28 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 27, 2025 7:46


Dibawakan oleh Alexia Christabella Suryadi dan Ignasius Suryadi dari Paroki Villa Melati Mas, Gereja Santo Ambrosius di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 4: 23-31; Mazmur tg 2: 1-3.4-6.7-9; Yohanes 3: 1-8.LAHIR KEMBALI Renungan kita pada hari ini bertema: Lahir Kembali.Percakapan Yesus dengan Nikodemus dalam Injil hari ini menghadirkan sebuahtantangan iman yang kita semua hadapi saat ini. Tantangannya ialah bagaimanaiman kita diperbaharui sehingga kita dapat mengalami yang disebut dengankelahiran kembali. Kita diharapkan melalui pencerahan oleh Yesus Kristus untukmemiliki pengertian yang benar, bahwa kelahiran kembali memang sangat perlu.Tetapi kelahiran kembali ini bukan secara biologis, yaitu kembali ke rahim ibuuntuk kemudian terlahir kedua kalinya. Pembicaraan itu sebenarnya ingin mengubah pemahamanbiologis tentang kelahiran kembali menjadi kelahiran kembali dari air dan Roh.Kelahiran dari air merupakan suatu tindakan penghapusan dosa-dosa dan inimengingkatkan kita akan pembaptisan air Yordan yang dilakukan oleh YohanesPembaptis. Sedangkan kelahiran dari Roh ialah saat pembaptisan dalam Roh Kudussehingga orang yang dibaptis sungguh-sungguh menjadi bagian dari Yesus Kristus.Kelahiran dari air dan Roh inilah yang kemudian menjadi sakramen pembaptisan didalam Gereja yang kita miliki sampai sekarang. Orang-orang yang dibaptis adalah mereka yang penuh denganRoh Kudus. Jauh sebelum pembaptisan kita, para rasul berkumpul dan berdoa dalamnama Tuhan Yesus Kristus, mereka semua penuh dengan Roh Kudus. Hasilnya ialahmereka kemudian memberitakan Injil dengan berani. Kepenuhan Roh Kudus yang kitaterima di dalam pembaptisan, kemudian diperkuat atau di-confirmed di dalamsakramen Krisma. Karena pada prinsipnya, setiap orang yang sudah menerimasakramen ini dianggap memiliki kemampuan untuk memberitakan Injil denganpengetahuannya, perkataannya, perbuatannya, dan hidupnya sendiri. Ia jugaberani mempertahankan imannya itu meski tantangan dan halangan membuatnya ngeridan takut. Yang krusial dari kenyataan kepenuhan Roh Kudus ini ialahtentang pembaharuan iman. Persoalan Nikodemus itu adalah di masa lalu danterkait pengalamannya, namun situasi kita sungguh beda. Tetapi tantangannyasama, yaitu iman yang kita peroleh melalui inisiasi memang perlu selaludibaharui. Doa syahadat yang kita doakan dengan rutin menegaskan pembaharuanpembaptisan kita. Ekaristi yang kita rayakan harian atau mingguan sebagaipembaharuan Komuni Pertama yang telah kita terima dulu. Berkat pengutusan yangselalu kita terima dalam perayaan-perayaan liturgis adalah pembaharuan sakramenKrisma yang sudah kita terima.  Setiap kali melakukan pembaharuan ini, pantas sekali untukdiingat dan disadari bahwa kita sesungguhnya penuh dengan Roh Kudus.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa yang kudus,semoga Roh-Mu memperkuatkan selalu iman kami. Salam Maria...Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu ke-2 Paskah, Minggu Kerahiman Ilahi, 27 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 26, 2025 13:43


Dibawakan oleh Rini, Tirto, Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 12-16; Mazmur tg 118: 2-4.22-24.25-27a; Wahyu 1: 9-11a.12-13.17-19; Yohanes 20: 19-31ENERGI POSITIVE Tema renungan kita pada hari Minggu Paskah ke-2 ini ialah:Energi Positif. Di dalam rumah sering terjadi keributan antara suami dan istri.Entah masalah kecil yang sudah biasa atau yang baru terjadi, suaramasing-masingnya langsung meninggi dan kata-kata kasar meluncur begitukencangnya. Sering benda-benda melayang sampai mengenai tubuh, bahkan kekerasanfisik terjadi dengan tanpa halangan apapun. Singkatnya, yang sering keluar dari masing-masingnya ialahenergi negatif. Jarang sekali terjadi misalnya yang satu negatif dan yanglainnya positif. Yang satu keluar sebagai api sedangkan yang lain sebagai air.Apalagi misalnya mereka masing-masing seperti bunga dan kupu-kupu, hampir tidakpernah terjadi. Suasana kehidupan yang serba negatif dan sulit ini merupakancontoh dari banyak situasi kehidupan di antara kita. Kebebasan berkomunikasidan penggunaan media sosial saat ini, sering memperlihatkan adanya penyebaranenergi-energi negatif yang meresahkan hidup bersama di dalam rumah, masyarakatdan Gereja. Yesus yang bangkit menjalankan perutusan dari Bapa yangbertujuan untuk menghadirkan energi positif, yang menurut kitab suci dankeyakinan kita disebut Roh Kudus. Tuhan Allah tidak tega membiarkan konflik dankekacauan berlanjut terus-menerus yang disebabkan oleh energi-energi negatifantar-pribadi manusia yang saling menyerang, tanpa campur tangan-Nya. Kitaharus dapat mengamini bahwa justru karena keadaan kita yang penuh konflik danmasalah, maka Tuhan campur tangan. Sebaliknya jika keadaan kita aman, nyaman,damai dan bahagia, mustahil Tuhan harus berkorban dan mau menyelamatkan  kita.  Tuhan Yesus berkuasa untuk menutupi semua kesedihan,kerapuhan, dan kedosaan kita dengan energi dari Roh Kudus: “Damai sejahterabagi kamu!”. Ia mengatasi ketakutan dan kebingungan kita dengan energiperutusan: “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutuskamu.” Ia memenuhi pengetahuan dan kebijaksanaan kita dengan energi Roh Kudus:“Terimalah Roh Kudus.”. Ia melengkapi setiap dari kita dengan energi kerahimanilahi supaya dunia ini dibaharui: “Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanyadiampuni, dan yang tidak diampuni maka dosanya tidak diampuni”.  Satu contoh konkret yang menerima energi positif dan muliadari Tuhan ialah rasul Thomas. Contoh lain ialah orang-orang sakit di Yerusalemyang disembuhkan oleh para rasul. Begitu energi Roh Kudus masuk ke dalam dirimereka, hasil yang paling kentara ialah hidup mereka menjadi baru. Hidupnyayang lama ditinggalkan. Energi terbaru ini diungkapkan dengan sangat gamblangoleh Tuhan kepada rasul Yohanes: “Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidupsampai selama-lamanya. Energi baru kita ialah Roh Yesus Kristus yang bangkit. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Yesus, jadikanlahdiri kami pembawa suka cita Paskah sebagai Injil yang hidup kepada sasama kami.Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Sabtu dalam Oktaf Paskah, 26 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 25, 2025 8:10


Dibawakan oleh Dominika Eni Widyastuti dan Ignasius Teguh Eko Prihantanto dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Villa Melati Mas di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 4: 13-21; Mazmur tg 118: 14-15.16ab.18.19-21; Markus 16: 9-15.PERUTUSAN PASKAH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Perutusan Paskah.Setiap kali selesai Misa Kudus yakni setelah berkat dan lagu penutup,suami-istri lansia itu selalu berselisi pendapat. Istri ingin berlama-lama didalam gereja. Ia berlutut dan berdoa pribadi bisa sampai setengah jam. Suamisering tidak sabar. Pertengkaran terjadi begitu mereka bertemu di luar. Suamimenegaskan: kita sudah menerima perutusan, kita harus menjalankannya di luargereja. Waktu berdoanya sudah lewat, sekarang waktunya untuk bertemu sesama danbekerja. Perutusan Paskah merupakan kelanjutan dari  semua rangkaian penampakan Yesus danpengajaran-Nya kepada para rasul dan murid-murid-Nya. Pentingnya perutusan itudisebabkan oleh dua alasan utama. Pertama yaitu, ketika Yesus harus naik kesurga dan mereka mesti sudah dibiasakan dengan penyertaan Tuhan di dalamRoh-Nya. Yang kedua ialah, mereka diharapkan bersedia jiwa dan raga untukmenjalankan perutusan-perutusan dari Tuhan. Banyaknya perutusan itu terbagidalam perutusan masing-masing pribadi para murid, dan perutusan bersama ataukomunitas yang dinamakan Gereja Kristus. Kita sedang menunjuk pada pertumbuhan iman Gereja perdanayang bergerak dari damai Paskah ke perutusan Paskah. Perutusan itu terungkapdalam perintah Yesus: Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepadasegala makhluk. Petrus dan Yohanes selalu tampil sebagai sebuah tim yangmewakili perutusan komunitas. Mereka membawa nama Yesus Krsitus dan jugakomunitas beriman, yaitu Gereja perdana. Di samping itu, setiap rasul dan muridlainnya memilih jalannya sendiri-sendiri sebagai pribadi dalam usaha menunaikantugas perutusan tersebut. Karena mereka sudah disiapkan dengan baik oleh Yesussendiri, keberanian dan ketegasan iman mereka tumbuh menjadi kuat. Merekadengan tegas berpihak kepada Yesus, yaitu kebenaran mutlak yang diyakininya,meski ditantang dengan amat keras oleh para pemuka agama Yahudi. Kesiapan dankematangan imannya membuka pintu kepada kemartiran yang sudah dirintis olehYesus Kristus. Mereka, satu per satu, akan berhadapan dengan segala situasientah mendukung, entah menolak, entah sangat keras melawan mereka. Intinya, merekatidak mundur selangkah pun meski tugas perutusan itu sangat menantang hidupnya. Perutusan Paskah berupa: pergilah ke seluruh dunia,beritakanlah Injil kepada segala makhluk, merupakan perutusan yang diamanatkankepada seluruh Gereja dan setiap anggotanya. Setiap pengikut Kristus saat inimelakukan perutusan itu atas nama Gereja dengan kepalanya Yesus Kristus. Secaraformal, perutusan itu kita terima saat selesai ibadat dan Ekaristi. Pemimpinibadah selalu mengatakan di akhir perayaan: Marilah pergi, kita diutus. Secarainformal dan pribadi, tanggung jawab perutusan ada di pundak setiap pengikutKristus yang diutus.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus,sertailah dan lindungilah kami dalam perutusan kami masing-masing. Kemuliaankepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ....

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Senin dalam Oktaf Paskah, 21 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 20, 2025 8:48


Dibawakan oleh Rini Sudarno dari Gereja Santo Ambrosius Paroki Villa Melati Mas di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 2: 14.22-32; Mazmur tg 16: 1-2a.5.7-8.9-10.11; Matius 28: 8-15DATANG UNTUK BERTEMU YESUS YANG BANGKIT Renungan kita pada hari ini bertema: Datang Untuk BertemuYesus Yang Bangkit. Para rasul dan murid Yesus menjadi saksi mata wafat dankebangkitan Yesus Kristus. Ada utusan surga yang mengabarkan perihal Yesus yangbangkit dan terlebih-lebih karena Yesus sendiri menampakkan diri-Nya kepadamereka. Wujud konkret Yesus yang bangkit tentu saja berbeda daripada ketikadiri-Nya masih hidup. Wujudnya sudah sebagai roh atau menurut istilah KisahPara Rasul sebagai “Yesus yang bangkit”. Kesaksian mereka sangat kuat dan seterusnya sebagai sebuahkebenaran yang sangat hakiki. Ini dibuktikan dengan kepatuhan mereka ataspermintaan Yesus yang bangkit, supaya mereka datang ke Galilea dan bertemudengan Dia. Pertemuan harus terjadi dalam lingkup ruang dan waktu, sehinggakebenaran tersebut dapat dipertanggung jawabkan. Pertemuan yang hanya dalamingatan, imaginasi atau melalui bantuan sarana dan pihak perantara, pastimembuka peluang untuk diragukan.  Maka menurut kisah dalam Injil karangan Matius pada hariini, para wanita yang bertemu dengan Yesus yang bangkit, meminta supaya pararasul segera datang dan bertemu sendiri dengan Yesus. Pertemuan langsung denganYesus itulah yang menjadi sebuah pengalaman iman yang baru dan membentuk hidupbaru bagi para rasul dan murid-murid Tuhan. Hal itu menjadi dasar bagi SantoPetrus, murid pertama dari lingkaran ke-12 rasul, untuk memberikan kotbahnyapertama kali tentang Yesus yang bangkit. Ia dan rekan-rekannya harus bersaksi. Kotbah itu intinya berbunyi begini: Yesus Kristus yangditentukan Allah untuk memenuhi semua janji di masa lalu adalah Mesiassesungguhnya. Ia dihukum mati dengan tuduhan tidak benar dan tidak adil. Iatelah mati dan dikubur, namun kini dibangkitkan Allah. Semua yang berkaitandengan kematian dan kebangkitan-Nya, Petrus dan para rasul lainnya adalahsaksi. Supaya kotbah ini tidak sekedar kata-kata kosong, pembuktian peristiwatersebut dan rekaman pengalaman para saksi mata merupakan faktor yang sangatmenentukan kebenarannya.  Setiap pengikut Kristus dikaruniai kebutuhan dasar untukdatang dan bertemu dengan Yesus yang bangkit. Ia datang ke keberadaan Yesussetiap saat di dalam hidup ini. Hal ini sama dengan seorang suami yang sudahsering tidak datang menghadiri Ekaristi. Padahal ia sehat-sehat dan berdoapribadi saja di rumahnya. Karena sang istri sudah tidak sabar dengan tingkahsuami itu, ia sengaja meminta supaya ada pelayanan Komuni Kudus kepada suaminyadi rumah. Pastor paroki yang datang ke rumah. Maka terjadilah perjumpaansesungguhnya dengan Tuhan Yesus bagi sang suami. Sejak saat itu, ia selalumenyadari dan siap untuk datang dan bertemu sendiri dengan Tuhan melaluiEkaristi harian dan mingguan. Kita mesti melakukan hal yang sama. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa,penuhilah kami dengan kekuatan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Bapa kami yangada di surga ... Dalam nama Bapa ...

Lifehouse Jakarta
Menyelesaikan Dengan Baik

Lifehouse Jakarta

Play Episode Listen Later Apr 18, 2025 4:17


Pdm. Handoyo Salim (TB) Kisah Para Rasul 20 : 24Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun asal saja aku dapat mencapai garis akhir  dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat Agung, 18 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 17, 2025 6:41


Dibawakan oleh Andre dan Felicia dari Paroki Roh Kudus Surabaya di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Yesaya 52: 13 - 53: 12; Mazmur tg 31: 2.6.12-13.15-16.17.25; Ibrani 4: 14-16; 5: 7-9; Yohanes 18: 1 - 19: 42MENJADI PENOLONG BAGI YANG MENDERITA Renungan kita pada hari Jumat Agung ini bertema: MenjadiPenolong Bagi Yang Menderita. Menurut Injil Yohanes, Bunda Maria berdiri dekatSalib Yesus (Yoh 19:25-27). Tapi sebenarnya ia berada dalam rombongan yangmengikut Yesus dalam perjalanan-Nya ke Kalvari. Ibunda sempat sekali bertemuPutranya sepanjang Via Dolorosa (Jalan Sengsara) itu.  Sang ibu menatap Anaknya itu dalam diam,sedih, namun dengan hati yang punuh rahmat.  Seorang lelaki yang berziarah ke Yerusalem, Simon dariKirene, dipaksa membantu memanggul salib Yesus. Ia menuruti saja meski itubukan permintaan Yesus. Tentu Yesus amat berterima kasih kepadanya. Simonmewakili banyak orang yang ingin memberikan pertolongan yang sangat dibutuhkanYesus, tetapi mereka takut dengan ganasnya para musuh Yesus. Ada di antara kitayang bersikap menolong secara langsung seperti Simon, dan ada niat menolongnyadiwakili orang lain, atau ada juga yang sekedar menonton secara pasif. Veronika adalah sosok wanita yang menolong Yesus meski iatidak diceritakan dalam Injil mana pun. Cerita tentang dia ada di dalam tulisan-tulisan apokrip, yang tidaktermasuk dalam kitab suci resmi Gereja. Misalnya, kisah Pilatus dari abad ke-2mengisahkan bahwa seorang wanita bernama Veronika (Bernice, dalam bahasaYunani) adalah wanita yang sama dengan yang telah disembuhkan oleh Yesus darisakit pendarahan (Mt 9,20-22). Veronika yang membela Yesus di hadapan Pilatusbahwa Yesus tidak bersalah. Dari abad keempat atau kelima tercatat bahwaVeronika memiliki sepotong kain dengan gambar Wajah Yesus.  Ketiga figur yang menolong Yesus dalam via dolorosa itucukup memberikan gambaran bahwa baik laki-laki maupun perempuan pengikutKristus dapat menjadi penolong yang baik. Pertolongan ini digolongkan dalam duajenis. Pertama yaitu pertolongan dalam bentuk tindakan kasih korporal. Tindakanini ialah memikul salib berat yang dipanggul orang yang menderita seperti yangdilakukan oleh Simon dari Kirene. Kita dapat menolong mengangkat semua,sebagian, atau bagian yang kecil beban yang dipikulnya. Kedua yaitu perbuatan rohani yang berupa kehadiran untukmenghibur, memberikan semangat, ikut berbela-rasa, dan memberikan dukunganmoral serta rohani kepada mereka yang sedang menderita. Kata-kata penghiburan,ungkapan simpati, doa-doa, dan ungkapan yang menguatkan jiwa sangat pentinguntuk memperkuat mental dan iman mereka. Keberpihakan dan pembelaan atas orangyang menderita merupakan dukungan moral yang sangat bernilai supaya merekatidak cepat putus asa. Bunda Maria dan Veronika adalah wanita-wanita teladanyang telah melakukan ini kepada Yesus Kristus. Kita dapat melakukan yang samaseperti mereka.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha rahim,kami mohon ampunilah kesalahan-kesalahan kami karena tidak menolong sesama yangsedang susah dan menderita. Salam Maria penuh rahmat ...Dalam nama Bapa...

Digital Ministry GKP Bandung
Sapaan Lansia GKP Bandung Ep 15. - 10 April 2025 "Derita Yang Berpadanan Dengan Injil"

Digital Ministry GKP Bandung

Play Episode Listen Later Apr 9, 2025 7:02


Sapaan Lansia GKP Jemaat Bandung,Kamis, 10 April 2025Tema : "Derita Yang Berpadanan Dengan Injil"Bacaan Alkitab : Filipi 1:27Pelayan Firman : Ibu KustianaEpisode 15 - Season 05@GKP Bandung April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Selasa dalam pekan ke-5 Prapaskah, 8 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 7, 2025 8:07


Dibawakan oleh Yelvina Puspita Buresari dan Josef Ardiansyah dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indoensia. Bilangan 21: 4-9; Mazmur tg 102: 2-3.16-18.19-20; Yohanes 8: 21-30TIANG KEMULIAAN Renungan kita pada hari ini bertema: Tiang Kemuliaan.Tiang kayu palang atau lazimnya disebut salib, sebelum menjadi salib Yesusadalah sebuah tanda kehinaan luar biasa. Pribadi manusia yang dihukum di salibialah seorang penjahat yang paling rendah martabatnya. Tetapi ketika mulaidengan Yesus Kristus yang dihukum berat dengan targetnya ialah kematian-Nya disalib, makna salib itu berubah. Bagi para pengikut Kristus, salib adalah tandakemuliaan. Meskipun demikian, mereka yang tidak percaya Kristus tetapmenganggap salib sebagai sebuah penghinaan yang sangat memalukan atau sekedarsimbol kebodohan dan kehampaan.  Salib sebagai sebuah tiang kemuliaan untuk Yesus Kristusmemiliki makna keselamatan.  Pada zamanMusa dan bangsa Israel mengembara di padang gurun, salib belum mereka kenal.Tiang palang itu baru menjadi populer ketika bangsa penjajah Romawimenjadikannya sebagai sarana untuk menghukum para penjahat kerajaan. Tetapisebagai tiang yang tertanam di tanah dan bermakna keselamatan, fungsi itu sudahdikenal oleh Musa dan bangsa terpilih. Menurut kitab Bilangan bab 21, ulartembaga yang ditaruh pada tiang menjadi tujuan pandangan orang-orang yangdipagut ular liar, dan mereka menjadi sembuh. Mereka tidak mati atau binasakarena ular, tetapi selamat dan pulih kembali. Sejak kayu palang ditaruh di pundak Yesus dalam kisahsengsara-Nya dan khususnya saat Ia bergantung hingga wafat di atasnya, maknakeselamatan yang ditampilkan oleh salib disempurnakan menjadi kemuliaan.Keselamatan itu sebagai sebuah pembebasan dari ikatan-ikatan yang menyiksa atauyang membawa derita. Dari keselamatan, seseorang dinaikkan ke tempat yangtinggi yaitu tempat Yesus Kristus bersama Bapa dan Roh Kudus berada. Di atassalib itu tubuh Yesus yang mati bergantung tetapi Roh-Nya bangkit dengan mulia,seperti yang dikatakan-Nya sendiri di dalam Injil tadi: “Apabila kamu telahmeninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia.”  Kita sedang menuju pada peringatan sengsara Yesus Kristusdari taman Getsemani ke bukit Golgota. Hal ini mengingatkan kita akanpengalaman penderitaan kita masing-masing atau orang lain di sekeliling kita.Yesus menderita sangat hebat dengan buktinya Ia bergantung pada salib, yangmengingatkan kita akan hebat dan parahnya penderitaan yang pernah kita alami.Roh dan jiwa kita tidak mesti terbelenggu oleh tubuh yang didera beratnya salibpenderitaan. Tubuh kita memang akhirnya mati dan hancur, tetapi roh dan jiwakita akan bertahan untuk melewati keselamatan dan sampai kepada kemuliaan.Mengikuti Yesus Kristus berarti kita harus melewati penderitaan tubuh kita,karena kita sudah dijanjikan hasil terbaiknya yang akan menyusul, yaitukeselamatan dan kemuliaan di dalam surga. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus yang mulia,semoga kami senantiasa gembira dan suka cita dengan salib yang ada pada kamimasing-masing. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

Daily Fresh Juice
Fresh Juice 7 April 2025 – Yoh. 8:1-11 : Sebagai Siapakah Saya Dalam Kisah Injil Ini?

Daily Fresh Juice

Play Episode Listen Later Apr 6, 2025 16:20


Pembawa Renungan : RD. Revi Tanod Manado Yoh. 8:1-11

Lifehouse Jakarta
Berlatih, Bertekun dan Berjaga

Lifehouse Jakarta

Play Episode Listen Later Apr 6, 2025 4:25


Pdm. Handoyo Salim (TB) 1 Korintus 9: 27 "Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak". 

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-4 PraPaskah, 3 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 2, 2025 8:22


Dibawakan oleh Ari dan Lani dari Paroki Santo Albertus de Trapani di Keuskupan Malang, Indonesia. Keluaran 32: 7-14; Mazmur tg 106: 19-20.21-22.23; Yohanes 5: 31-47PEKERJAAN MENJELASKAN SIAPA DIRI KITA Renungan kita pada hari ini bertema: Pekerjaan MenjelaskanSiapa Diri Kita. Yesus Kristus kembali lagi memberikan tanggapan tegas atasprotes dan tuduhan para lawan-Nya yaitu kaum Farisi dan ahli Taurat. Perlawanankeras terhadap Yesus nampak semakin bertubi-tubi. Ini adalah antisipasipengalaman puncak penderitaan saat hukuman mati dan wafat di salib pada hariJumat Agung.  Injil hari ini menampilkan penolakan terhadap Yesus bahwaIa sungguh berasal dari Allah. Mereka dengan keras tidak mengakui dan menerimakalau Yesus diutus oleh Bapa di surga. Maka ia menegaskan bahwa bukti kekuasaanAllah sungguh ada di dalam diri-Nya, dalam bentuk pekerjaan-pekerjaan yangdilakukan-Nya. Penyembuhan orang sakit, bangkitnya orang mati, makanan bagiyang lapar dan haus, pengusiran roh-roh jahat, dan penghiburan bagi orang-orangsedih. Semua itu adalah fakta pekerjaan Allah yang tak dapat dibohongi.  Yesus meminta supaya mereka tidak menyempitkan pandangandan pemahamannya. Jika mereka menolak diri-Nya, paling kurang mereka harusobjektif untuk mengakui pekerjaan-pekerjaan-Nya itu. Semua pekerjaan itumemberi kesaksian tersendiri tentang diri-Nya dan tentang Bapa yang berkuasamenyelenggarakan semuanya. Jika paling kurang mereka dapat menerima danmengakui pekerjaan atau hasil pekerjaan, sudah implisit mereka menerima danmengakui siapa yang berada di balik pekerjaan dan buah-buahnya. Ternyata baikpribadi Yesus maupun pekerjaan-pekerjaan-Nya tidak diterima dan diakui, jadidosa mereka memang sungguh besar. Analogi ini mungkin bisa membantu kita merenungkan tentangtema pekerjaan memberikan kesaksian diri seseorang. Misalnya gaya hidupsebagian orang menunjukkan kalau mereka sangat membenci orang-orang sederhanadan pekerja keras seperti para petani, nelayan, atau peternak. Padahal setiaphari para pembenci itu dan keluarganya makan nasi, sayur, ikan, dan daging yangsesungguhnya merupakan buah dari pekerjaan dari pihak yang dibencinya. Jadi iniberarti suatu penyangkalan atas diri mereka sendiri dan atas orang lain yangikut membantu kelangsungan hidup mereka. Pekerjaan apa pun dan hasilnya sungguh mewakili diri kitasesungguhnya. Refleksi diri kita apakah kita itu murah hati atau tidak, kitarendah hati atau tidak, kita beriman atau tidak, tampil sangat nyata melaluipekerjaan kita dan hasilnya. Pekerjaan dan hasilnya berbicara sendiri tentangdiri kita. Setiap orang menghadirkan semua itu untuk dialami dan dinikmatiorang-orang disekelilingnya, tapi syarat dasarnya ialah supaya kita salingmenerima dan mengakui sesama kita melalui pekerjaan dan hasil kerjanya masing-masing.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa yang Mahamurah,terima kasih atas berkat-Mu sehingga kami dapat bekerja sesuai panggilan kamimasing-masing dan hasilnya untuk hidup kami bersama. Kemuliaan kepada Bapa danPutra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

Lifehouse Jakarta
Bukti Injil

Lifehouse Jakarta

Play Episode Listen Later Apr 1, 2025 3:48


Pdt. Wigand Sugandi (TB) Efesus 4 : 1 "Sebab itu aku, sebagai seorang tahanan karena Tuhan, menasihati kamu supaya kamu hidup sesuai dengan panggilanmu".

Lifehouse Jakarta
Kesenangan Diri vs Injil

Lifehouse Jakarta

Play Episode Listen Later Mar 28, 2025 4:44


Pdm. Handoyo Salim (TB) Roma 15 :1 "Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri". 

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Sabtu dalam pekan ke-3 PraPaskah, 29 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 28, 2025 8:44


Dibawakan oleh Peyi dan Karni dari Paroki Santo Petrus Colol di Keuskupan Ruteng, Indonesia. Hosea 6: 1-6; Mazmur tg 51: 3-4.18-19.20-21ab; Lukas 19: 9-14PENDOSA TRANSPARAN Renungan kita pada hari ini bertema: PendosaTransparan. Hanya satu dari semua manusia ciptaan Tuhan tidak berdosa. Dia ituadalah Bunda terberkati, Maria, yang dikandung oleh ibundanya tidak bercela.Maka itu ia disebut Maria Imakulata. Selain dari dia, kita semua adalah pendosaentah besar entah kecil, entah banyak entah sedikit, entah kelihatan entahtidak kelihatan. Ada dua orang bersahabat sejak kecil. Persahabatanmereka tetap terpelihara sampai kini ketika mereka sudah berkeluarga. Padasuatu hari kedua sahabat itu terlibat percakapan yang menyangkut hal-halbersifat pribadi. Mario, satu dari kedua sabahat itu berkata bahwa ia korupsiuang kantor. Besarnya uang, berapa kali ia lakukan korupsi, tempat-tempat uangdisimpan, uang dipakai untuk apa, ia ceritakan semuanya. Ia percaya sahabatnya Mateopasti menjamin kerahasiaannya.  Sahabatnya Mateo menikmati cerita tersebut. Terkadangia meminta klarifikasi hal yang kurang jelas. Ia mengangguk kepala tandasetuju. Ia memahami semua yang diceritakan. Bagi Mario, dengan terbuka kepadasahabatnya, ia sudah merasa ringan atas beban yang dipikulnya. Ada perasaanlega dan terbuka jalan di depannya untuk kemungkinan berubah dari tindakankorupsi di kemudian hari. Di pihak Mateo, ia tidak menampakkan tanda-tandauntuk bercerita tentang dirinya. Padahal sudah menjadi kecurigaan umum bahwa iaselingkuh. Mateo sepertinya tersiksa dan menderita dalam kesendirian dengandosa yang sedang menderanya. Kepada sahabatnya pun ia tidak berani terbuka. Kisah ini paling kurang memberikan kita sedikitpencerahan bahwa ada dua jenis pendosa. Mereka yang disebut pendosa yang tulusatau seperti yang disebutkan di atas, pendosa transparan, ialah orang yangterbuka dengan dosa yang telah diperbuatnya. Ia dapat terbuka di kamarpengakuan, dengan pasangan hidupnya, sabahatnya, atau dengan orang terpercaya.Motivasinya ialah dengan sikap transparan itu, ia dapat melepaskan diri daribelenggu dan siksaan beratnya dosa. Tujuan yang paling penting ialah supaya iamemperoleh bantuan berupa pengertian, dukungan moril dan pengampunan. Sebaliknya mereka yang disebut pendosa tertutup atauterselubung ialah orang yang menutup-nutupi kesalahan atau dosa yang telahdiperbuat. Ada banyak alasan adanya sikap tertutup ini: misalnya malu, takut,atau sombong. Orang Farisi dalam kisah Injil di atas paling kurang dihantuiketiga alasan tersebut. Tuhan sungguh tidak berkenan dengan orang Farisi itu.Seharusnya, dan terlebih-lebih dalam masa Pra Paskah ini, kita menyadari dirikita sebagai para pendosa transparan. Tuhan sudah mengetahui semuanya, dan didalam era komunikasi ini, apa pun bentuk dosanya akan tersingkap pada saatnyayang tepat. Maka marilah kita hilangkan sikap tertutup atas dosa kita.Marilah kita berdoa. Dalam namaBapa ... Ya Bapa, tambahkanlah keberanian dan keterbukaan kami, supaya dapatmengakui kesalahan kami dengan tulus dan iklas, demi mendapatkanpengampunan-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam namaBapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat dalam pekan ke-1 PraPaskah, 14 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 13, 2025 7:39


Dibawakan oleh John dan Putri dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yehezkiel 18: 21-28; Mazmur tg 130: 1-2.3-4ab.4c-6.7-8; Matius 5: 20-26DAMAI Renungan kita pada hari ini bertema: Damai. Seorang lelakimenyetir mobilnya di sepanjang jalan utama dengan perasaan lega dan lepas. Meninggalkanjalan itu, ia memasuki jalan tol dengan perasaan yang sama. Ia nampak tenangdan menikmati begitu nyaman menyetir mobilnya, ketika suasana kota Jakarta hariitu jauh sekali dari keramaian dan kepadatan kendaraan seperti biasanya.Jakarta sedang liburan berhubungan dengan hari raya salah satu agama. Lelaki itu mengungkapkan bahwa dalam urusan menyetir padahari itu, ia sangat damai. Tidak ada kepadatan, keramaian, bunyi mesin danklakson tanpa henti, membawa suasana tenang dan aman.  Kurangnya asap kendaraan mengurangi juga rasasesak dalam pernafasan sehingga ada kepuasan batin. Tidak nampak kelelahan danperih di wajah para pengemudi yang tentu menghadirkan rasa suka kepada parapenumpang. Semua itu membawa damai dalam hati. Rasa damai di dalam hati dan di dalam diri kita terciptaberkat kelengkapan faktor-faktor pendukungnya. Salah satu faktor itu ialahseperti yang dikisahkan dalam certia tadi. Dengan tidak ada suasana yang kacau,ribut, gangguan, ramai atau padat, kita menjadi tenang dan terciptalah rasadamai. Seseorang dapat mencari jalan dengan menghindari suasana itu, danditempat yang sepi untuk menikmati keadaan jauh dari segala macam keramaian, iamengalami kedamaian. Di dalam keadaan tenang dan sepi, ada kedamaian. Ada faktor lain yang merupakan suatu cara penciptaan rasadamai, yaitu dengan menghadirkan keadilan. Jika setiap orang dikondisikan hidupdi dalam jalur perjalanannya masing-masing, dengan hak dan kewajibannyaterjamin secara benar, terjadilah keadilan. Setiap orang menjalankan hidupdengan benar, dan ikut menciptakan kehidupan bersama yang harmonis, di situterciptalah kedamaian. Dengan cara seperti ini, Injil kita pada hari inimenyadarkan kita tentang pentingnya keadilan itu yang harus dibuat dan diciptakannyata, supaya kedamaian benar-benar merupakan perwujudan kasih Tuhan sendiri. Dengan contoh tentang sikap berdamai dahulu dengan lawanatau musuh sebelum datang ke hadirat Tuhan untuk berdoa dan bersyukur, Yesus disini sangat menekankan tentang bersikap adil. Nampaknya pihak musuh atau lawanditinggalkan atau tidak dipedulikan, sedangkan kita langsung saja berbicaradengan Tuhan. Ini sungguh tidak adil. Maka keadilan menuntut supaya masalahdengan lawan diselesaikan demi sebuah solusi yang dapat diterima semua pihak,dan setelah itu baru menjadi sebuah doa dan ungkapan syukur. Nabi Yehezkiel meminta suatu pertobatan yang tulus, dankita hendaknya menjadikan cara menciptakan perdamaian melalui terciptanyakeadilan sebagai ungkapan tobat kita di dalam masa Pra Paskah ini.Marilah kita berdoa. Dalam nama... Ya Tuhan, semoga Roh-Mumemenuhi kami dengan karunia keadilan dan perdamaian sejati. Kemuliaan kepadaBapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renngan Sabda Tuhan pada hari Sabtu sesudah Rabu Abu, 8 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 7, 2025 6:00


Dibawakan oleh Ade dan Joma dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 58: 9b-14; Mazmur tg 86: 1-2.3-4.5-6; Lukas 5: 27-32TUHAN MEMANGGIL ORANG BERDOSA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Tuhan MemanggilOrang Berdosa. Seorang ketua Stasi di sebuah Paroki pelosok bercerita tentangpengalamannya menghadapi umatnya. Ketika ia bertemu seseorang yang menurutpandangannya tidak ada masalah di antara mereka, atau yang tidak punya konfliktertentu, si ketua Stasi itu merasa sangat nyaman untuk bertemu muka danberbicara. Ia merasa tanpa beban sehingga ia tenang dalam berbicara. Ia denganleluasa memakai segala kemampuan komunikasinya sehingga lawan bicaranya betahdan nyaman. Berbeda sekali keadaannya ketika ia harus berhadapandengan orang yang sedang dirundung masalah, sakit, konflik batin, putus asa, cek-coksuami-istri, dan yang sedang bergumul dengan dosa. Sering ia kehilangan arahdan fokus untuk berbicara mulai dari mana atau harus memberikan solusi sepertiapa. Si Bapak tiga anak itu selalu dihantui rasa kurang percaya bahwa padangandan nasihatnya berpotensi tidak menjadi solusi bagi orang yang sedangbermasalah. Maka ia sering memilih menghindar kalau yang dihadapi adalahmasalah-masalah rumit dan serius. Ia sengaja membiarkan saja atau sekedarmenunda-nunda. Persoalan rasa tidak nyaman, takut, ragu atau beratmenghadapi persoalan pada diri saudara atau sesama merupakan masalah yang umum.Kita semua memiliki kelemahan ini, yaitu perasaan tidak mampu, kurangpersiapan, tidak berdaya, atau tidak punya pengalaman. Ini sangat berbeda dengankuasa Tuhan. Ia maha kuasa dan maha rahim. Ia campur tangan dan bereskan segalapersoalan, masalah dan sakit pada manusia dan dunia seluruhnya. Salah satutindakan-Nya ialah seperti dikisahkan dalam bacaan Injil yang baru saja kitadengar.  Ia bukan Tuhan yang bermasalah, tetapi Tuhan yangmenghadapi masalah manusia dan dunia ini dan Ia membereskan. Terhadap pendosakelas kakap atau berat sekalipun, Tuhan tidak mundur atau takut. Kepada Levi sipemungut cukai dan setiap pendosa lain, tindakan Tuhan yang nyata ialahmemanggilnya. Selanjutnya, setelah mereka mendengar dan menyerahkan dirikepada-Nya, Tuhan rela masuk ke dalam rumahnya, ke dalam dirinya dan hidupbersamanya. Ia berkuasa untuk mengubah diri kita menjadi baru kembali. Iabahkan memilih dan mengangkat kita untuk menjadi putra-putri terkasih-Nya. Iamenjadikan kita murid-murid Putra-Nya Yesus Kristus. Di dalam masa PraPaskah ini, salah satu tugas kitamasing-masing dan bersama ialah mengenali dan menyesali dosa-dosa kita. NabiYesaya di dalam kitabnya meminta supaya kita sadar selalu atasperbuatan-perbuatan kita. Jika kita bersalah, harus kita akui. Jika kita benardan baik, harus kita akui juga. Pada saat Tuhan memanggil atau menjumpai kita,kita tidak bisa berkompromi atau berargumen lagi. Kita hanya bisa menerimapanggilan itu, mengikutinya, dan menyanggupi apa yang hendak ia inginkan darikita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah yang rahim,kami ini orang berdosa maka terimalah pengakuan dan penyesalan kami. Baharuilahkami. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam namaBapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis sesudah Rabu Abu, 6 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 5, 2025 7:21


Dibawakan oleh Justin Tasman dan Ronald Gunawan dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Ulangan 30: 15-20; Mazmur tg 1: 1-2.3.4.6; Lukas 9: 22-25KEHILANGAN NYAWA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kehilangan Nyawa.Di sejumlah katakombe di dalam kota Roma dan sejumlah kota lain, ditemukanribuan bahkan jutaan makam kuno. Di situ dikuburkan orang-orang Kristen yangdibunuh oleh kekuasaan kerajaan Romawi yang tidak mengenal Allah. Mereka yangterbunuh, hanya sejumlah kecil yang dikenal namanya dan ditetapkan sebagaisanto dan santa martir. Sebagian besar tidak dikenal. Mereka semua mengalamiapa yang dikatakan di dalam kitab suci, yaitu kehilangan nyawa demi Injil dankarena iman mereka kepada Tuhan Yesus Kristus. Kita dapat menyebut beberapa di antaranya, yaitu SantaPerpetua dan Santa Felisitas, Santa Agata, Santo Kalistus, Santo Aleksander danSanto Vitalis, mereka adalah para martir di kota Roma, sekitar abad ke-1 dan 2Gereja Kristen. Kehilangan nyawa yang demikian ialah tentang pengorbanan dirikarena mengikuti jejak Kristus. Ini tentu saja tidak berkaitan dengankehilangan nyawa dalam banyak bentuk lainnya yang bukan berdasarkan alasanmengikuti jalan Yesus Kristus. Kehilangan nyawa karena Yesus Kristus merupakansuatu cara mencapai kesempurnaan dengan masuk ke dalam persyaratan yangditetapkan oleh Yesus Kristus bagi setiap pengikut-Nya. Dalam arti yang tegas, seseorang mengalami kematian tubuhjasmaninya, karena ia mempertahankan imannya kepada Kritsus dan kebenaran yangmenjiwai seluruh hidupnya. Yesus menjadi contoh bagi jenis kematian ini, yaitukarena Ia sendiri dihukum mati dan wafat di salib. Cara ini kemudian diikutioleh sejumlah besar pengikut Kristus hingga pada saat ini. Baru-baru ini adakabar tentang seorang imam misionaris di Afrika Barat, yang berjuangmempertahankan gereja dan umat di parokinya dari serangkan kaum pemberontak. Iarela mati demi Gereja, dan ia pantas digelari martir. Model kehilangan nyawaseperti ini terdapat di seluruh dunia. Dalam arti yang lebih luas dan spiritual, kehilangan nyawaadalah sebuah penyerahan diri sesungguhnya kepada Tuhan melalui kesalehan,matiraga, pelayanan, dan persekutuan hidup bakti. Yesus mengatakan hal inibukan saja kepada para murid yang mengikuti Dia, tetapi kepada kita semua.Perkawinan antara pria dan wanita menuntut supaya setiap orang kehilangan dirisendiri, dan harus menyatu dengan pasangannya. Di dalam hidup membiara danimamat, seseorang harus meninggalkan segala kesukaan diri sendiri, supaya menyatudengan semangat hidup biara dan sebagai imam. Hal ini adalah cara hidup dasardalam menjawab panggilan Tuhan kepada setiap pribadi kita. Bagaimanapun, jawaban yang tulus dan penuh tanggung jawabatas panggilan itu adalah sama dengan memilih berkat dan kehidupan, bukanmemilih kutuk, seperti yang ditekankan oleh Kitab Ulangan dalam bacaan pertamahari ini.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Allah kami,semoga kami rela dan bahagia dalam segala pengorbanan diri, demi keselamatankami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Senin dalam pekan ke-8 masa biasa, 3 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 2, 2025 7:28


Dibawakan oleh Yudith Embulaba dan Laurens Embulaba dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Sirakh 17: 24-29; Mazmur tg 32: 1-2.5.6.7; Markus 10: 17-27LONCENG PRAPASKAH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Lonceng PraPaskah.Dengan telah melewati hari Minggu biasa yang ke-8 kemarin, dalam minggu iniyaitu hari Rabu, Gereja kita merayakan hari Rabu Abu. Dari sini, mulailah kitamemasuki masa Prapsakah. Di dalam tahun liturgi, kita mengakhiri masa biasayang berjalan selama 8 minggu dari masa Natal, dan kita akan memberikan fokusperjalanan iman kita kepada misteri-misteri Paskah Yesus Kristus. Masa Pra-Paskah membawa kita untuk sampai kepada peristiwainti yaitu Pekan Suci. Kita menjadikan masa Pra Paskah sebagai saat-saatpersiapan, yang ditandai dengan bentuk-bentuk disiplin Kristiani  berupa puasa dan pantang, sertatindakan-tindakan pertobatan. Berkaitan dengan disiplin dan tindakan ini, padahari Rabu Abu, bagian dari liturgi ini ialah penerimaaan abu bagi setiappengikut Kristus. Pelayan yang menandakan abu pada kepala kita menyerukankata-kata ini: Bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Seruan pertobatan secara prinsipil datang dari YesusKristus. Ia mengungkapkan perintah Allah yang sudah disampaikan sejak dahulu dizaman para nabi, yaitu manusia harus bertobat dari dosa-dosanya supaya menjadiselamat. Pada hari ini firman Tuhan yang diwartakan sesuai dengan tata liturgiGereja mengungkapkan seruan tersebut. Jika dianalogikan dengan lonceng gereja,kapel, atau biara yang berguna untuk menyampaikan perhatian kita atas sebuahkegiatan yang akan segera berlangsung, firman Tuhan pada hari ini dapat kitapandang sebagai sebuah saat lonceng PraPaskah berbunyi. Kitab Putera Sirakh memusatkan perhatian kita kepadaseruan dan perintah yang berbunyi: Bertobatlah kepada Tuhan dan hentikanlahdosa-dosamu. Lonceng itu berbunyi dengan isinya berupa perintah tersebut, makasetiap dari kita diingatkan bahwa Rabu Abu sudah di depan mata dan masa PraPaskah akan segera kita lalui. Seorang pencuri yang sudah dikenal umum dilingkungannya, juga mendengar bunyi lonceng ini. Apakah yang menjadi reaksinyayang sesungguhnya? Ia mendengar itu, bisa sebagai orang yang mau bertobat, atauorang yang merasa berat untuk bertobat karena mencuri adalah kesukaannya. Biasanya, manusia tidak begitu mudah dan cepatberubah.  Kalau si pencuri itu meskipunimannya mendorong dan harapannya besar untuk berubah, ia membutuhkan sebuahproses transisi yang sulit. Kebiasaan dan kesukaan yang besar harus dihentikan,pasti membutuhkan penyangkalan diri yang sangat berat. Hal itu sama dengansulitnya seorang yang diminta Yesus untuk menjual segala harta miliknya,kemudian mengikuti Yesus Kristus dengan tidak membawa apa-apa untuk kelangsunganhidupnya. Intinya, kita memang dituntut untuk mengubah diri kita sebagaipendosa, meski hal itu berat untuk dilakukan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, ampunilahdosa-dosa kami dan bebaskanlah kami dari segala kejahatan dalam hidup ini yangancaman bagi keselamatan kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam namaBapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu Biasa ke-8, 2 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 1, 2025 9:57


Dibawakan oleh Rini, Hendry, Tirto dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Sirakh 27: 4-7; Mazmur tg 92: 2-3.13-14.15-16; 1 Korintus 15: 54-58; Lukas 6: 39-45KARUNIA UNTUK BERBICARA Tema renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-8 ini ialah:Karunia Untuk Berbicara. Kemampuan berbicara adalah hekekatnya Tuhan Allah.Tindakan-Nya dalam menciptakan adalah melalui berbicara. Kemudian dalamberkomunikasi dengan manusia, Tuhan Allah berbicara. Singkatnya, Iamengungkapkan diri-Nya kepada manusia melalui firman-Nya dan supaya didengardan dipahami, Ia berbicara. Dalam gambar dan rupa Allah, kita diberikan kemampuanuntuk berbicara. Ini adalah salah satu karunia dasar yang mencirikan manusiayang pada prinsipnya berbeda dari makluk hidup lainnya. Manusia berbicaradengan menggunakan bahasa yang ia tahu dan pakai dalam hidup sosialnya.  Pada hari ini bacaan-bacaan suci mengajak kita untukmerenungkan tentang kemampuan kita berbicara yang dikehendaki Tuhan. Tuhan mausupaya kita berbicara seperti diri-Nya dalam menciptakan, mengasihi,menyampaikan kebenaran, dan mengucapkan syukur. Ini adalah perbuatan-perbuatanberbicara yang dapat kita kategorikan dalam suasana damai dan tenang. Selain itu, di dalam suasana krisis, konflik, dan sakit,kemampuan kita berbicara juga harus sama dengan yang Tuhan perbuat. Ia adalahpengasih, pengampun, penyembuh, dan penyelamat. Kita hendaknya mengungkapkanmaaf, mengakui kesalahan, menghibur yang menderita, mengajak dialog, mengoreksidengan baik, memberikan solusi, dan berdiam atau hening. Tidak berbicara namundiungkapkan dalam gerak dan simbol, juga sangatlah penting. Karena begitu pentingnya kita berbicara, yaitumenyampaikan kehendak dan perintah Tuhan baik dalam suasana damai maupunkrisis, kita perlu memperhatikan batasan-batasannya yang disampaikanbacaan-bacaan pada hari ini. Kitab Putera Sirakh mengingatkan kita untukmenghindari dosa yang keluar dari mulut pada waktu berbicara, karena hal itulangsung dari hati dan pikiran. Sebaiknya sebelum berbicara, mantapkanlah duluisi hati dan pikiran. Sebab jika faktor itu diabaikan, akibatnya selalu buruk.Menyesal kemudian tidak berguna. Komunikasi kita dengan sesama berawal dari hati danpikiran. Komunikasi itu adalah buah-buah yang mengungkapkan siapa sebenarnyadiri kita. Ini adalah pesan Injil Lukas kepada kita, yang intinya ialah supayakita tidak menjadi munafik: antara hati/pikiran dan perkataan tidak sejalan.Yang berbahaya ialah pembicaraan manis dan menarik, tetapi pikiran dan hatisedang marah. Pada waktunya nanti, perang akan meledak. Maka firman Tuhanmelalui santo Paulus ingin menyadarkan kita untuk tidak diperbudak oleh budayakematian ini. Kita harus teguh dalam pekerjaan Tuhan untuk mewartakan yangbenar dan baik. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus, bantulahkami untuk selalu berbicara tentang suka cita Injil, yaitu kebenaran dankebaikan. Semoga kami selalu berbicara di dalam nama-Mu yang kudus. Kemuliaankepada Bapa ... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu dalam pekan ke-7 masa biasa, 26 Februari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Feb 25, 2025 6:49


Dibawakan oleh Adrianus A. Guntur dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Sirakh 4: 11-19; Mazmur tg 119: 165.168.171.172.174.175; Markus 9: 38-40MELAWAN IRI HATI DAN CEMBURU Renungan kita pada hari ini bertema: Melawan Iri Hati danCemburu. Orang sering menaruh dua kelemahan manusiawi ini sebagai sifat-sifatyang mirip bahkan sama. Namun sebenarnya keduanya jelas berbeda. Seorang yang iri hati dapat terlihat ketikadirinya sakit hati dan marah karena sesamanya jauh lebih pintar dan punyabanyak relasi, sedangkan dirinya tidak pintar dan selalu mendapat julukan dunguoleh orang-orang di sekitarnya. Jadi iri hati adalah sifat yang timbul karenaada kekurangan pada diri sendiri. Orang yang dikuasai sikap iri hati selalutidak aman, terusik atau terganggu karena kebaikan, keberhasilan ataukeunggulan orang lain.  Sedangkan seorang pencemburu mengalami suasana kekacauanhati yang berbeda. Misalnya Leah, seorang gadis remaja yang pintar, sopan danbaik hati. Segala yang positif pada dirinya itu membuat dirinya percaya diri.Kedua orang tuanya begitu sayang dan sangat mendukungnya. Ia mendapatkan segalaperhatian dari orang tuanya. Tetapi pada saat yang sama ia juga merasa kurangnyaman dan kuatir, jangan-jangan perhatian dan kasih sayang orang tuanya ituterbagi-bagi juga kepada sepupunya yang tinggal bersama mereka. Oleh karena ituLeah menjadi cemburu kepada sepupunya itu.  Jadi perbedaan antara iri hati dan cemburu ialah ini: kitacemburu terhadap apa yang ada pada orang lain, sedangkan kita iri hati terhadapapa yang ada pada diri kita. Keduanya kalau tidak diatur atau diarahkan denganbaik akan berbuah menjadi marah, benci dan tidak suka. Itu semua adalah dosa.Maka Tuhan Yesus berkata bahwa kita tidak boleh iri hati karena semua kemurahanberasal dari Bapa. Setiap orang dikarunia segala sesuatu cukup untuk ia dapathidup, bertumbuh, berkembang dan selamat. Yang penting kita masing-masing tetapberterima kasih kepada Bapa dan berusaha mewujudkan kehendak Tuhan yang adapada kita. Injil pada hari ini memberikan contoh konkret bagaimanaYesus berhadapan dengan sikap negatif para rasul karena sifat irihati dancemburunya. Mereka melihat orang lain yang bukan bagian dari kelompoknyaberbuat baik dan melayani orang lain. Tuhan membela dan mendukung pihak yanglain itu, jelas membuat mereka cemburu. Mereka menyadari bahwa orang laintersebut ternyata berbuat mirip atau bahkan lebih baik, sehingga sifat irihatinya mucul dengan begitu kuat. Mereka bahkan nekat untuk mencegah pihak laintersebut. Bagaimana untuk melawan iri hati dan cemburu itu, kitabPutera Sirakh mengajarkan kita untuk bersikap bijaksana. Menurutnya, hidupbijaksana akan dicintai oleh Tuhan. Hidup penuh syukur adalah kebijaksanaan.Hidup menurut karunia masing-masing adalah kebijaksanaan. Hidup yang benar itubijaksana.Marilah kita berdoa. Dalam nama ... Ya Tuhan, penuhilah kamidengan rasa bersyukur dan komitmen akan kebenaran-Mu, supaya kami dapat melawansifat iri hati dan cemburu di dalam diri kami. Salam Maria...Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Senin dalam pekan ke-7 masa biasa, 24 Februari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Feb 23, 2025 9:09


Dibawakan oleh Yuliana Manjung dan Johanes Bambang dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Sirakh 1: 1-10; Mazmur tg 93: 1ab.1ac-2.5; Markus 9: 14-29PENGUSIRAN ROH JAHAT Tema renungan kita pada hari ini ialah: Pengusiran RohJahat. Ada seorang datang dari kampung atau stasi untuk menemui Pastor Paroki.Jarak stasi ke pastoran sekitar 20 kilometer. Orang itu berjalan kaki selamatiga jam lamanya. Ia akhirnya dapat bertemu Pastor Paroki dan berkesempatanberbicara untuk menyampaikan beberapa hal tentang kehidupan rohani dirinyasendiri dan keluarganya.  Di dalam pembicaraan itu, ia mendapatkan pencerahan bahwasarana yang dipakai oleh orang Kristen untuk mengusir setan ialah doa. Ketikaia bertanya tentang doa apa yang harus dipakai untuk mengusir setan, jawabanyang ia peroleh ialah Doa Tuhan Yesus. Kitab suci menerangkan bahwa “Bapa kami”merupakan doa Yesus sendiri yang Ia telah ajarkan kepada kita.  Selain itu, kitab suci juga menggambarkan bahwa doa TuhanYesus terlihat dari sikap berdoa-Nya, yaitu  memandang ke atas, menyebut nama “Bapa”,mengucap berkat, mengucap syukur dan mendoakan orang-orang yang kepada-Nya Bapadi surga percayakan untuk dilayani. Di dalam bacaan Injil pada hari ini,tindakan Yesus untuk mengusir setan ialah dengan menegur, memberi perintah danmengusir roh jahat. Tindakan seperti ini juga menjadi sebuah doa yang terungkapdalam suatu sikap yang tegas, menuntut dan melawan dengan keras. Jadi doa pengusir roh jahat sesungguhnya ialah doa dantindakan Yesus sendiri. Bisa jadi para rasul yang tidak mampu mengusir rohjahat yang menyebabkan seorang itu buta dan tuli, tidak memakai doa dan sikapYesus yang tegas kepada roh jahat. Mereka mungkin mengalah atau menyerah karenatampaknya perbuatan roh jahat jauh lebih hebat dan menakutkan. Atau bisa sajamereka memilih memakai kekuatan mereka sendiri yang pada akhirnya mereka tidakmampu mengusir roh jahat itu. Asumsi tentang ketidakmampuan para rasul itu bisa jadimenggambarkan keadaan kita pada umumnya ketika terjadi kerasukan roh jahat diantara kita, misalnya pada seorang saudara atau saudari kita. Banyak kejadiankerasukan menunjukkan bahwa anggota keluarga dan teman-teman yang berada disekitar orang kerasukan kesulitan bahkan tidak mampu meladeni perilaku setan.Mereka kemudian meminta Pastor untuk melakukan pengusiran setan. Memang benar, seorang Pastor mempunyai otoritas untukmengusir setan. Namun jika pada kesempatan seorang Pastor tidak dapat hadir danmembuat pengusiran setan atau roh jahat, seorang atau beberapa orang Kristendapat melakukannya. Syarat utamanya ialah mereka harus berdoa dan bertindakdalam nama Tuhan Yesus Kristus. Mereka diharuskan memakai tindakan-tindakantegas seperti yang dilakukan oleh Yesus Kristus terhadap roh jahat.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus,mampukanlah kami dengan kuasa-Mu agar kami dapat mengusir roh-roh jahat yangmengancam hidup kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...

AWR Indonesian - Sabbath School Lesson
“PERTENTANGAN KOSMIS”

AWR Indonesian - Sabbath School Lesson

Play Episode Listen Later Feb 22, 2025 4:14


Tema pertentangan kosmis, di mana kerajaan Allah dilawan oleh lblis dan para malaikatnya, bukan sesuatu yang bisa kita abaikan. Injil saja penuh dengan referensi tentang Iblis dan setan-setan yang menentang Allah.

AWR in Indonesian -Pelajaran Sekolah Sabat
“PERTENTANGAN KOSMIS”

AWR in Indonesian -Pelajaran Sekolah Sabat

Play Episode Listen Later Feb 22, 2025 4:14


Tema pertentangan kosmis, di mana kerajaan Allah dilawan oleh lblis dan para malaikatnya, bukan sesuatu yang bisa kita abaikan. Injil saja penuh dengan referensi tentang Iblis dan setan-setan yang menentang Allah.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu Biasa ke-7, 23 Februari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Feb 22, 2025 12:26


Dibawakan oleh Hendry, Rini, Tirto dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 1 Samuel 26: 2.7-9.12-13.22-23; Mazmur tg 103: 1-2.3-4.8.10.12-13; 1 Korintus 15: 45-49; Lukas 6: 27-38CINTA GANTI BENCI Tema renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-7 ini ialah: Cinta GantiBenci. Kita sudah biasa tahu atau sering diberitahu, berdasarkan kitab suci, tentanghukum “mata ganti mata”. Hukum ini mirip dengan karma atau yang juga dinamakantabur tuai. Hukum rimba juga bisa dikategorikan dalam pemahaman ini, karena disini sangat mengandalkan yang kuat mengalahkan yang lemah. Jadi upaya mainkuasa, kekuatan, nafsu jahat dan mematikan pihak lain, menghadirkan wajahkebencian sebagai representasi sifat manusia yang destruktif. Sikap benci terungkap dalam suatu tendesi umum yaitu menghancurkan,melumpuhkan dan meniadakan pihak lawan atau musuh. Pihak-pihak yang bermusuhantidak mungkin menyimpan rasa cinta, hormat, dan dukungan terhadap lawannya.Yang ada ialah kumpulan benci, marah, dan penghinaan kepada lawannya. Tujuanperjuangannya ialah menghabiskan musuh tersebut, karena dianggap sebagaipenghalang dan kompetitor bagi pencapaian tujuan dan keinginannya. Makamenghancurkan lawan adalah tugas yang dipentingkan. Naluri tidak suka dan tidak senang kepada pihak lain adalah bagian darikodrat manusia. Apa yang kodrati ini jika tidak dikelola dan ditaruh di dalamkeutamaan penguasaan diri, ia akan berkembang menjadi sebuah sifat benci.Setiap orang, hal atau suasana yang berbeda dan berlawanan dengan diriseseorang yang bersifat demikian, pasti dianggap sebagai musuh yang harusdimatikan dan dikalahkan. Kitab suci memberikan kita banyak contoh tentangkebencian terhadap pihak lain, dan upaya membinasakan mereka. Salah satunya ialah kisah tentang raja Saul yang membenci Daud dan inginsekali menghabiskannya. Kisah seperti ini dapat kita temukan sepanjang waktukehidupan ini, termasuk saat ini di tengah kehidupan kita. Santo Paulusmenasihatkan kita, supaya kedagingan kita harus dikuasai kerohanian. Janganselalu membiarkan nafsu kedagingan dan jasmani itu teramat kuat berkuasa, yangberakibat pada perlakukan terhadap sesama atau saudara hanya sebagai objek danmusuh. Jika Roh Kudus yang menguasai diri kita maka sesama dan saudara akandihargai dengan sesungguhnya.  Penghargaan harus berpatokan pada rumusan cinta menggantikan benci. Jikarumusannya ialah benci menggantikan cinta atau benci berbalas benci, tujuankita untuk sampai kepada Tuhan segala cinta tidak akan tercapai. Kita tidakmungkin menjadi sempurna seperti Bapa yang sempurna adanya. Kita tentu hanyamenemukan kehancuran dan kebinasahan. Maka Tuhan Yesus melalui Injil pada hariini mengajarkan kita satu sisi kekuatan dari cinta-Nya, yaitu mengasihi danmendoakan para musuh atau orang-orang yang melawan kita. Kitab pertama Samueljuga memberikan kita contoh bagaimana Daud berbaik hati kepada Saul.  Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah, penuhilah kami dengan cinta-Musupaya kami mampu mengampuni seperti diri-Mu. Kemuliaan... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-6 masa biasa, 20 Februari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Feb 19, 2025 7:13


Dibawakan oleh Laurens Emulaba dan Yudith Emulaba dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kejadian 9: 1-13; Mazmur tg 102: 16-18.19-21.29.22-23; Markus 8: 27-33PERJANJIAN YANG MULIA  Renungan kita pada hari ini bertema: Perjanjian YangMulia. Setiap ada kesempatan atau pengalaman yang menimbulkan kekacauan dalam batindan keraguan akan panggilannya, Bruder Yosef selalu teringat akan perjanjianmulia, yaitu kaul-kaul kebiaraannya. Suster Yosefa juga, ketika bentrok ataukonflik dengan sesamanya di dalam biara yang membuatnya merasa tidak nyamandengan panggilannya, ia kembali dikuatkan saat berpikir tentang kaul-kaul suciyang sudah diucapkannya dengan sikap yang mulia. Sama berkualitasnya dengan kaul-kaul kebiaraan, ialahjanji perkawinan suami dan istri. Mereka tentu saja pernah mengalami goncangandan krisis di dalam kehidupan, dan membuat mereka sepertinya merasa beratsekali untuk mempertahankannya. Tetapi mereka juga diingatkan kembali untukberpikir tentang janji suci perkawinan yang amat mulia, yang pernah merekaucapkan kepada satu sama lain. Sebuah perjanjian mulia memiliki kekuatan untukmengikat dengan sedemikian kuatnya, seperti mengikatkan langit dan bumi. Selain kaul-kaul kebiaraan dan perkawinan, ada juga janjipermandian dan janji imamat, serta berbagai sumpah yang berkekuatan hukum didunia dan di akhirat, semua itu memiliki dimensi keagungan dan kemuliaan.Ikatan yang kuat dan berisi tanggung jawab yang besar, membuat perjanjian itubermuatan resiko yang besar pula, khususnya ketika terjadi kelalaian ataukegagalan dalam mewujudkannya. Seseorang atau pihak yang membuat janji atauyang menjalankannya, menaruh nasib hidupnya dalam perwujudan janji itu.  Hubungan kita dengan Tuhan pada prinsipnya ditandai denganjanji-janji. Prinsipnya ialah Tuhan Allah menetapkan janji untuk diwujudkandalam hidup dan pekerjaan-pekerjaan kita. Demikan juga kita membuat janjisupaya menandakan cinta dan ketaatan kita kepada Tuhan. Hal ini seperti sebuahjanji yang mempertemukan langit dan bumi. Dari atas Tuhan menetapkan janji, dandari bawah kita mengimani janji tersebut dan ingin selalu berpegang padanya.Semua janji yang berkaitan dengan kehidupan kita sebagai pengikut Kristus,adalah ungkapan perjanjian dari atas dan dari bawah: Tuhan menetapkan dan kitamengikuti serta mewujudkannya. Ketika Tuhan berjanji melalui Nuh bahwa umat manusia“beranakcucu, bertambahbanyaklah, dan penuhilah bumi”, perwujudannya ialah adapada kita. Ketika Tuhan Yesus dan para murid menemukan satu kesepakatanperjanjian tentang identitas Yesus sebagai “Mesias”, perwujudan pengakuan Yesussebagai Mesias dari Allah, sebagai isi Injil untuk diwartakan ke seluruhpenjuru bumi, adalah ada pada pihak kita. Sampai sekarang, tuntutan pewartaanini tetap menjadi isi kegiatan pastoral, katekisasi, penginjilan dan pelayanankita. Marilah kita berdoa. Dalam nama... Ya Yesus, bantulah kamiselalu untuk berpegang dan menunaikan janji-janji suci kami. Kemuliaan kepadaBapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

GKY Green Ville Podcast
KU - Injil Vs Budaya

GKY Green Ville Podcast

Play Episode Listen Later Feb 16, 2025 43:51


Pdt Erick Sudharma

Renungan Anak GKY Mabes
Dipimpin Oleh Tuhan (15 Februari)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Feb 14, 2025 4:57


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah   DIPIMPIN OLEH TUHAN   Mari kita membaca Firman Tuhan dari   Yohanes 5: 19 Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.    Wonder Kids, hal terbaik mengenai Tuhan Yesus adalah ini: Hati-Nya dipimpin oleh TUHAN. Itu artinya bahwa pikiran Tuhan  selalu tertuju kepada Allah dan bagaimana melayaninya dengan cara yang terbaik. Ini menunjukkan kepada kita betapa dekatnya relasi Allah Baoa dengan Tuhan Yesus. Yohanes 14: 11 mencatat perkataan Tuhan Yesus seperti ini, “Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri”.   Tuhan Yesus menerima instruksi dari Allah. Lukas 4: 16 mencatat kebiasaan Tuhan Yesus datang ke rumah ibadat. Selain itu Tuhan Yesus juga menghafal Firman Tuhan seperti dibuktikan di dalam Lukas 4:4. Di dalam Lukas 5: 16 tercatat bahwa “Tuhan Yesus mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa”. Tuhan Yesus menyediakan waktu untuk berdoa kepada Allah sehingga Ia dapat mendengar Allah berbicara kepada-Nya dan memimpin-Nya. Suatu ketika Tuhan Yesus selesai berdoa dan memilih murid-murid-Nya seperti yang tertulis di Lukas 6: 12-13. Setelah berdoa, Tuhan Yesus memberitahu murid-murid-Nya bahwa tiba waktunya pindah ke kota yang lain seperti yang tertulis di Markus 1: 38 seperti ini “Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang."   Yesus mengijinkan diri-Nya dipimpin oleh Allah.   MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN   Wonder Kids, mari kita mencoba bermain “trust walk” dimana matamu ditutup dan minta seorang teman menuntunmu menyeberangi ruangan. Kamu harus percaya kepada tuntunan temanmu meskipun kamu tidak bisa melihatnya. Dengan cara yang sama, kamu juga perlu percaya kepada TUHAN untuk memimpinmu, meskipun kamu tidak bisa melihat-Nya.   Mari kita berdoa. Bapa, ajari aku untuk mengikuti teladan-Mu, agar aku dapat melakukan apa yang baik dan benar, dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.   Wonder Kids,  SEPERTI TUHAN YESUS HANYA MELAKUKAN APA YANG DILIHAT-NYA DILAKUKAN OLEH BAPA, KAMU JUGA DIAJARKAN UNTUK MENGIKUTI PETUNJUK TUHAN DI DALAM HIDUPMU. Tuhan Yesus memberkati.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu dalam pekan biasa ke-5 masa biasa, 12 Februari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Feb 11, 2025 6:49


Dibawakan oleh Victor dan Ade dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kejadian 2: 4b-9.15-17; Mazmur tg 104: 1-2a.27-28.29bc-30; Markus 7: 14-23BERSYUKUR ATAS FIRDAUS Renungan kita pada hari ini bertema: Bersyukur AtasFirdaus. Orang Eropa sangat bersyukur atas keindahan alam tanah airnya, namunketika mereka berkesempatan mengunjungi belahan dunia lain, mereka lebihbersyukur lagi karena dunia ini sangat indah untuk dinikmati. Orang Asia begitubangga dengan kekayaan alam dan dunia tropisnya. Namun ketika mengalami Eropaatau Amerika, mereka tambah kagum dan bersyukur bahwa dunia ini amat indah. Orang Amerika sangat memuji budaya dan tanah airnyasebagai surga di dunia, namun ketika datang ke Eropa, Asia atau Afrika, merekamenjadi diperkaya oleh kenyataan dunia ini yang begitu indah dan harusdisyukuri. Demikian juga orang Afrika yang sangat yakin dengan keindahan aslitanah airnya penuh dengan hasil bumi. Namun mereka akan bertambah senang danbersyukur ketika mereka sampai ke Eropa, Amerika, dan Asia untuk ikut mengalamikeindahan dunia ini. Kesimpulannya, kita berterima kasih dan kagum dengan Tuhanyang mengadakan dan menyerahkan semua itu kepada kita. Rasa kagum, bangga, berterima kasih dan bersyukur pertamakali dibuat oleh manusia yang pertama Adam dan Hawa. Setelah mereka diciptakansesuai gambar dan rupa Allah sebagai pria dan wanita, Tuhan menempatkan merekake taman Firdaus yang begitu lengkap dan indah. Sebenarnya kita semua mengikutisebuah proses utama yang sama. Saya dilahirkan sebagai orang dari ras danbudaya yang khas, ditempatkan di dalam sebuah lingkungan yang sesuai denganfaktor-faktor keturunan saya. Tuhan membuat kita masing-masing gambar danrupa-Nya dari sudut ciptaan yang khas tentang diri dan tempat kita berasal. Maka saya menerima, bangga, dan bersyukur ataspenciptaanku dan penempatanku di tempat saya berasal. Anda, dia, dan merekajuga demikian: masing-masing dikarunia pribadi yang khas dan dibuat melekatdengan keindahan dan keutuhan dalam lingkungan tempat tinggal yang sesuaidengan pribadi masing-masing orang. Kejahatan dan dosa timbul ketika seseorangtidak betah dengan lingkungan atau “firdaus” tempat ia berada. Ketika relasiantara seorang dengan yang lainnya di dalam “firdaus” itu bukan lagi sebagai sesamamanusia yang bermartabat tetapi musuh yang mengancam dan merugikan, di situterjadi bencana kemanusiaan. Firdaus berubah menjadi taman dosa. Hubungan antara pribadi dan pribadi dengan lingkungannya,menurut teks Injil pada hari ini, menjadi rusak karena niat jahat dan keinginannegatif yang keluar dari hati manusia. Datangnya kejahatan adalah dari dalamdiri manusia. Kita perlu memperkuat rasa syukur dan bangga karena kitadikaruniai rahmat untuk hidup bersama dengan sesama kita di dalam firdaustempat kita berada, maka kejahatan-kejahatan dapat dihindari dari kehidupankita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah kami,semoga Roh-Mu selalu menjiwai hidup kami setiap saat dan di tempat ini. Bapakami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...

GKY Green Ville Podcast
KU - Kesatuan Dalam Injil

GKY Green Ville Podcast

Play Episode Listen Later Feb 9, 2025 48:14


GI Andrey Thunggal

GKY Green Ville Podcast
KU - Kebebasan Dalam Injil

GKY Green Ville Podcast

Play Episode Listen Later Feb 2, 2025 40:42


Lifehouse Jakarta
Awas! Ada Injil Palsu

Lifehouse Jakarta

Play Episode Listen Later Jan 31, 2025 5:26


Handoyo Salim - Galatia 1:6 (TB) Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,

Daily Fresh Juice
Fresh Juice 13 Januari 2025 – Mrk. 1:14-20 : Bertobatlah dan percayalah kepada Injil

Daily Fresh Juice

Play Episode Listen Later Jan 12, 2025 7:01


Pembawa Renungan : RP. Stevanus Ardy Watuseke, MSC Manado Mrk. 1:14-20

kepada injil percayalah bertobatlah fresh juice
GKY Green Ville Podcast
KU - Tiada Injil Selain Injil

GKY Green Ville Podcast

Play Episode Listen Later Jan 12, 2025 35:12


GI Ridwan Tangkilisan

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Minggu, 12 Januari 2025 - Menjadi Rekan Kerja Tuhan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jan 11, 2025 4:02


Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 12 Januari 2025 Bacaan: "Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah." (1 Korintus 3:9) Renungan: Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Peribahasa ini sering digunakan untuk menggambarkan prinsip gotong royong yang menjadi jiwa bangsa kita. Prinsip itulah yang sering kita lihat dan laksanakan saat kerja bakti atau menolong korban bencana alam dan sebagainya. Gotong royong pada dasarnya tidak pernah mengenal tampilnya aktor tunggal atau one man show. la menuntut kerja sama dari banyak pihak. Demikian pula prinsip ini berlaku bagi usaha penyelamatan umat manusia. Tuhan tidak bekerja sendiri, meski Dia lebih dari sanggup untuk melakukannya. Dia membutuhkan kita orang-orang percaya untuk menjadi kawan sekerja-Nya. Setiap orang yang menjadi rekan kerja Allah pasti terpanggil untuk menyukseskan program Allah nan mulia tersebut. Kesuksesan program itu bergantung atas kemauan kita dalam menjalankan peran tersebut. Hal ini, tentu saja, menuntut kedewasaan rohani yang mampu mengatasi iri hati dan perselisihan. Kristus memang sanggup dan sudah menyelamatkan dunia ini seorang diri, tetapi la berkenan melibatkan semua orang yang beriman kepada-Nya untuk menjadi rekan sekerja-Nya mewartakan Injil sukacita ini pada dunia. Apakah selama ini kita sudah menjadi rekan kerja Tuhan yang baik untuk mewartakan kasih-Nya? Kalau belum, inilah saat kita memulai, sehingga hidup kita menghasilkan buah melimpah. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah memilih aku menjadi rekan kerja-Mu dalam mewartakan kabar sukacita-Mu di dunia ini. Mampukan aku untuk melakukan tugas ini agar semakin banyak orang mengenal kasih dan menerima keselamatan-Mu. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 3 Januari 2025 - Belas Kasih Tuhan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jan 2, 2025 3:50


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 3 Januari 2025 Bacaan: "...maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka..." (Markus 6:34) Renungan: Belas kasihan adalah emosi manusia yang muncul karena penderitaan orang lain. Perasaan tersebut lebih kuat daripada empati dan umumnya memunculkan dorongan untuk mengurangi penderitaan orang lain. Dengan demikian, maka belas kasihan merupakan perasaan yang kuat dan mewujud melalui tindakan. Hati Yesus tergerak oleh belas kasihan. la bertindak atau mengambil keputusan bukan hanya berdasarkan pertimbangan hukum belaka, tetapi karena belas kasih. Hal itu dapat dilihat dari penggunaan kata "belas kasih" yang muncul sebanyak enam belas kali dalam keempat kitab Injil. Kata itu muncul, baik untuk menunjuk pada perasaan Yesus maupun dalam perumpamaan-perumpamaan yang diceritakan Yesus. Belas kasihan dalam diri-Nya, menjadi dasar bagi Yesus untuk mengambil tindakan nyata bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongan-Nya. Belas kasihan membuat Yesus mengesampingkan ego- Nya. Kebutuhan-Nya untuk menyendiri dan beristirahat dikesampingkan, demi menjawab kebutuhan orang banyak. Belas kasihan yang ditampilkan oleh Yesus merupakan teladan yang baik bagi kita. Saat ini, kita hidup di tengah zaman yang sangat mengandalkan pikiran dan akal sehat. Walau demikian, kita tetap perlu mengasah kepekaan perasaan kita untuk mewujudnyatakan kasih bagi sesama. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan belaskasih-Mu, sehingga hatiku selalu tergerak dan bertindak bila melihat ada orang yang membutuhkan pertolonganku. Amin. (Dod).

AWR Indonesian - Daily Devotional
"JURUSELAMAT PRIBADI"

AWR Indonesian - Daily Devotional

Play Episode Listen Later Dec 22, 2024 6:01


Semua orang yang menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi harus menunjukkan kebenaran Injil serta kuasa penyelamatannya atas kehidupan.

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Selasa, 17 Desember 2024 - Kasih dan Pengampunan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Dec 16, 2024 5:42


Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 17 Desember 2024 Bacaan: "Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu." (Matius 5:23-24) Renungan: Apabila kita mengamati tingkah laku anak kecil, kita pasti pernah melihat mereka bertengkar karena memperebutkan sesuatu. Pihak yang menang biasanya bersukacita dan tertawa mendapatkan apa yang ia inginkan dan yang kalah seringkali hanya bisa menangis meratapi kegagalannya. Setelah yang kalah mereda tangisnya, pihak yang menang seringkali iba dan memberikan secara penuh apa yang ia miliki kepada yang kalah, tanpa perasaan kecewa, dendam dan justru mereka semakin rukun. Meskipun sering bertengkar, anak-anak kecil tidak pernah menaruh dendam satu sama lain. Mereka mudah memaafkan satu sama lain. Apa yang dialami anak- anak berbeda dengan orang dewasa. Orang dewasa, sedikit saja bersinggungan, mudah menimbulkan konflik dan balas dendam. Dalam bacaan Injil pada hari ini Yesus mengingatkan kita untuk belajar dari sikap anak-anak kecil. la menghendaki supaya kita hidup dalam damai. Yesus katakan: apabila kita sedang mempersembahkan sesuatu dan teringat akan kesalahan yang pernah dilakukan, yang melukai hati sesama, maka tinggalkan persembahan tersebut, dan segeralah berdamai dengan sesama kita. Artinya, Yesus ingin menanamkan benih persaudaraan ditengah manusia, supaya manusia pertama-tama hidup dalam cinta kasih. Apabila manusia mampu hidup dalam semangat cinta kasih maka segala wujud persembahan tentu akan semakin bermakna. Yesus lebih mementingkan kedamaian dan keiklasan hati dari pada berbagai persembahan. Dalam hidup sehari-hari, kata 'damai' memang mudah diucapkan tetapi seringkali sangat sulit untuk dipraktikkan. Kita terus menerus berdoa kepada Allah tetapi hati kita tetap penuh dengan iri hati, kebencian, kelicikan, balas dendam dan sebagainya. Yesus menghendaki supaya manusia memiliki hati yang damai dan hidup dalam persaudaraan yang penuh cinta kasih. Mari kita belajar mengikis dan menyingkirkan segala dendam dan rasa iri hati dalam diri kita, sehingga segala doa yang kita panjatkan tidak akan terhalang. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, hati kami seringkali dipenuhi dengan perasaan iri hati kepada sesama. Kami mohon, tanamkanlah dalam hati kami benih-benih cinta kasih sehingga segala sikap dan perbuatan kami, dapat kami persembahkan secara murni kehadapan-Mu. Amin. (Dod).

Daily Fresh Juice
Fresh Juice 3 Desember 2024 – Mrk 16:15-20 : Tugas Memberitakan Injil

Daily Fresh Juice

Play Episode Listen Later Dec 2, 2024 13:06


Pembawa Renungan : Johan Ng Denpasar Bali Mrk 16:15-20.

Akbar's Chamber - Experts Talk Islam
A Medieval Muslim on the Jewish and Christian Scriptures

Akbar's Chamber - Experts Talk Islam

Play Episode Listen Later Dec 1, 2024 64:04


How would a medieval Sufi Muslim view the Jewish and Christian scriptures? In this episode, we explore this question through the teachings of Abd al-Karim al-Jili. Born on the Malabar coast of India in 1365, Jili studied throughout the Middle East before settling in the town of Zabid in Yemen. It was there that he wrote his most famous work, al-Insan al-Kamil fi Ma‘rifat al-Awakhir wa-al-Awa'il (The Perfect Human in the Knowledge of the Last and First Things).  In that book, Jili drew on the terminology of the Quran and the Sufi teachings of Ibn Arabi to summarize his vision of the relationship between God and humanity. Consequently, he was centrally concerned with scriptural revelation: how God reveals Himself to humankind through the holy books. This led Jili to write a mystical comparison of the Quran with the Hebrew Bible and New Testament (known in Arabic as the Tawrah and the Injil). Nile Green talks to Fitzroy Morrissey, the author of Sufism and the Scriptures: Metaphysics and Sacred History in the Thought of ‘Abd al-Karim al-Jili (I.B. Tauris, 2021).

Daily Fresh Juice
Fresh Juice 28 November 2024 – Luk 21:20-28 : Tak Cukup Hanya Dengan Copy-Paste Ayat-Ayat Injil

Daily Fresh Juice

Play Episode Listen Later Nov 27, 2024 8:11


Pembawa Renungan : Sandy Kusuma Tangerang Luk 21:20-28.

Daily Fresh Juice
Fresh Juice 28 September 2024 – Luk 9:43b-45 : Dengarkan dan Camkanlah, Jangan Bersikap Paradoksal Terhadap Injil

Daily Fresh Juice

Play Episode Listen Later Sep 27, 2024 10:20


Pembawa Renungan : Sandy Kusuma Tangerang Luk 9:43b-45.