Bincang pendidikan karakter dari kacamata metode Charlotte Mason
Selain kurikulum dan bahan pelajaran, yang tak kalah krusial dalam proses pelaksanaan pendidikan adalah peran guru. Dalam metode CM, peran guru juga sama pentingnya, namun ada paradigma dasar yang membedakannya dengan pandangan umum tentang peran guru. Paradigma ini mampu berdampak pada kegiatan harian seorang guru, dan barangkali bisa menjadi solusi atas keengganan anak muda sekarang untuk menjadi guru. Pendidikan selalu mampu menjadi sebuah cahaya baru di tengah kegelapan, asalkan pelaku-pelakunya mau bergerak dan bukan hanya menjadi pengritik sistem yang ada. Seperti kisah seorang guru di sekolah konvensional yang satu ini, juga seorang kepala sekolah non formal yang mengusahakan perubahan sebesar yang ia bisa demi memanusiakan guru. Simak usaha-usaha apa yang sudah mereka lakukan, dan temukan bagaimana peran guru dalam metode CM.
Setelah pada episode lalu kami membahas soal latar belakang dan konsep dasar dari pendidikan yang tidak menyekat spiritualitas dan intelektualitas, kali ini obrolan mengalir seputar bagaimana mempraktikkannya. Mulai dari mengambil contoh kasus yang jamak terjadi sampai teknik praktis apa yang bisa diterapkan. Tentu saja tak lekang dari latar belakang filosofis yang selalu mengiringi. Selamat menyimak!
Pendidikan yang mengasah intelektualitas kerapkali dipisahkan dari hal-hal yang spiritualis, dan begitu juga sebaliknya. Para intelektualis sering menganggap bahwa hal-hal yang spiritual tidak masuk akal. Sementara di sisi lain, ada dogma-dogma yang membatasi orang belajar pengetahuan tertentu agar keyakinannya tidak terganggu. Dalam prinsip pamungkasnya, Charlotte Mason berusaha menolak pembatasan ini. Menurutnya, pembelajaran yang mengasah intelektualitas tak bisa dipisahkan dari pengasahan spiritualitas. Keduanya sejalan. Mengapa Charlotte Mason mengangkat hal ini sebagai bagian dari prinsip pendidikannya? Apa latar belakangnya dan bagaimana dampak dari pendidikan model ini?
Banyak yang sudah paham apa itu living books. Buku apa saja yang termasuk di dalamnya juga sudah banyak yang merekomendasikan. Namun, bagaimana sebenarnya cara menggunakan living books yang sesuai dengan filosofi metode Charlotte Mason? Adakah perbedaannya antara menggunakannya untuk anak usia dini, usia sekolah dasar, dan usia remaja? Simak perbedaannya dalam dua segmen di episode ini.
Pelajaran sejarah di sekolah kerap membosankan, membuat banyak siswa membencinya. Padahal menurut CM, sejarah merupakan mata pelajaran terpenting kedua setelah Ketuhanan. Mengapa penting, dan bagaimana belajar sejarah dalam metode CM? Silakan simak episode kali ini.
Cita-cita yang besar dari metode pendidikan Charlotte Mason: membentuk pribadi yang magnanimous, menunjukkan bahwa fokus metode ini memang bukan sekadar individualisme semata. Pada zamannya, Charlotte Mason menginisiasi pergerakan bertajuk: Liberal Education for All. Apa sebenarnya makna liberal di sini? Bukankah metode CM selalu menekankan pada benar atau tidak benar serta ketaatan, namun kenapa pergerakannya bertajuk liberal? Adakah persamaan kata liberal di sini dengan slogan merdeka belajar yang belakangan ramai digemborkan? Silakan simak obrolan penting kali ini..
Di tengah banjir informasi, termasuk tentang metode Charlotte Mason, bagaimana cara memilah-milihnya agar tidak kewalahan dan kebingungan? Simak pengalaman para praktisi CM dalam mempelajari metode ini.
Charlotte Mason Indonesia semula hanya berupa komunitas daring di media sosial. Seiring waktu, terbentuk secara organik komunitas-komunitas praktisi dan peminat metode CM di berbagai kota. Dan kini, sejumlah komunitas bergabung, menyelaraskan langkah menjadi organisasi CMid. Mengapa komunitas-komunitas CM merasa perlu berorganisasi? Apa visi dan kerja bersama yang hendak diwujudkan? Apa manfaat bergabung dalam organisasi Charlotte Mason Indonesia (CMid)? Seperti apa aktivitas komunitas CMid di kota-kota? Mari simak perbincangan di episode "emas" ke-50 ini.
Dalam pendidikan Charlotte Mason, tujuan akhir dari proses pendidikan adalah menciptakan pribadi yang luhur - magnanimous. Namun, seperti apa sebenarnya pribadi yang magnanimous itu? Bagaimana caranya mengasah diri dan anak-anak agar mampu berjalan menuju cita-cita tersebut?
Banyak yang bilang metode Charlotte Mason identik dengan orangtua yang serius dan pemikir, apa benar begitu? Apakah metode ini tak akan cocok untuk mereka yang santai? Padahal konon katanya, metode ini menghargai keunikan setiap individu. Artinya, orangtua yang serius ataupun santai seharusnya bisa saja menggunakan metode ini. Lantas, bagaimana mereka yang memang pembawaannya santai menggunakan metode ini?
Sebagai metode yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan, metode Charlotte Mason menjadikan pendidikan agama sebagai salah satu subjek harian. Mengapa demikian? Bagaimana cara mempelajari subjek ini dalam metode CM?
Adakah di antara kita yang masih mengingat pelajaran zaman sekolah dulu? Kenapa ya kebanyakan dari kita melupakan pelajaran tersebut sesaat setelah ujian? Apa sebabnya? Dalam metode Charlotte Mason, pendidikan dipandang sebagai sains menjalin relasi. Artinya: agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi berkarakter luhur, mereka perlu punya relasi yang erat dengan pengetahuan. Seperti apa relasi yang erat dengan pengetahuan itu? Lantas, apa syaratnya agar relasi tersebut terbentuk? Apa yang orangtua atau guru harus lakukan? Simak episode tentang "education is a science of relations" ini.
Mengapa kita perlu pelajar bahasa daerah? Simak obrolan kami bersama pegiat budaya dan bahasa Jawa, Tjahjono Rahardjo.
Mempelajari bahasa asing menjadi salah satu kewajiban harian dalam kurikulum Charlotte Mason. Mengapa belajar bahasa asing menjadi penting? Bahasa apa saja yang biasa dipelajari? Bagaimana cara mempelajarinya? Mari simak perbicangan tentang mempelajari bahasa asing dalam metode CM ini bersama dua orang praktisi CM yang berprofesi sebagai penerjemah dan guru bahasa.
Dalam metode CM, teknik resitasi sering digunakan untuk pelajaran seperti puisi atau Kitab Suci. Apa sebenarnya manfaat resitasi dan bagaimana mempraktikkannya dalam keseharian akademis CM?
Setelah pembahasan tentang matematika yang erat kaitannya dengan latihan penalaran, kali ini kita membahas tentang bagaimana nalar ternyata tidak bisa sepenuhnya diandalkan. Apa sebenarnya nalar itu? Bagaimana cara kerjanya? Bagaimana menggembleng nalar anak agar bisa tetap digunakan sesuai tempatnya?
Supaya berhasil mempelajari subjek apa saja, Charlotte Mason menganjurkan kita memahami kodrat dari subjek itu. Dan hal ini juga berlaku untuk mata pelajaran matematika. Untuk itu, kami ngobrol panjang lebar bersama Ahmad Muchlis, pakar matematika dari Institut Teknologi Bandung (ITB), yang berpengalaman menggembleng dan mendampingi siswa-siswa Indonesia ke kancah Olimpiade Matematika internasional. Apa intisari dari matematika? Benarkah kemampuan matematika ditentukan oleh bakat? Mengapa banyak orang yang merasa matematika itu sulit? Karakter macam apa yang terbentuk jika kita mendalami matematika? Anak bakal rugikah kalau tidak paham matematika? Apa yang terpenting dilatihkan ke anak dalam pelajaran matematika? Dan masih banyak poin bahasan lain soal esensi dan proses belajar matematika kami jelajahi bersama di podcast kali ini. Perbincangan asyik yang rasanya bisa memantik kita berefleksi dan lebih mengapresiasi matematika!
Matematika seringkali menjadi mata pelajaran yang menakutkan bagi anak-anak sekolahan. Trauma akan matematika ini juga kerap dibawa hingga dewasa, sehingga banyak orangtua yang menyerah dalam soal menemani anak belajar matematika. Apa sebabnya? Bagaimana mengatasinya? Serta bagaimana metode CM memandang matematika? Pendekatan seperti apa yang dianjurkan?
Orang sering menyebut anak yang ngotot mendapatkan keinginannya sebagai anak yang “berkehendak kuat”. Namun, tepatkah sebutan itu? Atau justru terbalik: didikte oleh hasrat adalah tanda kehendak anak masih lemah? Di episode ini anda bisa mendengar obrolan soal “way of the will”, satu prinsip pendidikan yang Charlotte Mason sebut sebagai kunci menuju pertumbuhan moral dan intelektual. Simak tips para praktisi CM soal melatih anak mengenali impuls dan mengendalikannya.
Setelah berbincang-bincang soal sastra dan menulis dari kacamata Charlotte Mason, kali ini kami mengundang pakar terkait kedua hal tersebut untuk menambah wawasan dari kacamata yang lain. Simak paparan Bandung Mawardi, seorang esais, penulis dan juga kolektor buku mengenai apa itu sastra, bagaimana peranannya dalam pendidikan, peredaran buku-buku bermutu di Indonesia serta bagaimana membiasakan anak-anak belajar menulis.
Bagaimana jika ingin memulai pendidikan akademis dalam metode CM namun anak sudah tidak kecil lagi?
Puisi merupakan rangkaian kata yang mengandung keindahan, namun tak sedikit orang yang tak habis pikir mengapa berpuisi itu penting. Lantas, sebenarnya mengapa mengajarkan anak-anak berpuisi itu penting? Bagaimana praktik belajar berpuisi dalam metode Charlotte Mason?
Metode Charlotte Mason sangat terkait dengan pelajaran sastra, apa sebabnya? Dan bagaimana anak-anak mempelajarinya?
Barangkali salah satu hal yang pernah dirasakan oleh semua orangtua adalah menghadapi anak yang tengah emosional, entah itu marah, kesal, sedih, kecewa, atau semacamnya. Seringkali respon otomatis kita tidak efektif dan malah memperburuk suasana. Mengapa bisa demikian? Lantas, bagaimana cara yang efektif agar bisa membantu anak menghadapi gejolak emosinya? Simak pembahasan yang ditinjau dari sisi filosofis dan psikologis ini, serta bagaimana keduanya terkait dengan prinsip-prinsip dalam metode Charlotte Mason.
Setelah membahas tentang bagaimana proses belajar menulis secara mekanik pada episode lalu, kali ini para praktisi CM membahas tentang bagaimana proses menulis kreatif dilakukan dalam metode Charlotte Mason.
Menulis memang saah satu kemampuan dasar yang perlu kita miliki, namun di tengah zaman yang serba gawai ini masihkah belajar menulis dengan tangan diperlukan? Apa alasannya? Bagaimana tahap demi tahap belajar menulis dalam metode CM itu dilakukan?
Tahun baru identik dengan membuat resolusi, tapi mengapa banyak orang cepat melupakan resolusi mereka? Apa sebenarnya hakikat resolusi? Apa yang harus dilakukan agar resolusi menjadi satu kesatuan dengan visi hidup?
Setelah membahas tentang persiapan mengajari anak membaca di episode sebelumnya, kali ini kami membahas tentang bagaimana tahapan belajar membaca dalam metode Charlotte Mason. Menariknya, belajar membaca menurut Charlotte Mason tidak hanya berhenti di saat usia dasar tapi berlanjut terus hingga jenjang studi menengah atas.
Membaca memang kemampuan akademis dasar yang sangat penting. Lantas bagaimana caranya agar proses mengajari anak membaca lebih efektif? Apa saja yang perlu dipersiapkan?
Kegiatan yang banyak macamnya seringkali membuat orangtua homeschoolers kelimpungan. Jadwal bisa menjadi salah satu alat yang memudahkan pelaksanaan pendidikan sehari-hari. Bagaimana cara menyusun jadwal yang tepat? Apa prinsip-prinsip yang harus dipegang?
Selama ini metode Charlotte Mason lebih sering dibicarakan oleh para ibu, namun bukan berarti metode ini hanya bisa dipelajari oleh kaum perempuan. Apa kata para ayah tentang metode CM? Bagaimana cerita mereka tentang menjadi praktisi CM?
Bagaimana agar ibu terus bertumbuh sebagai pribadi utuh? Di tengah kesibukan rutinitas sehari-hari sebagai istri dan ibu, banyak perempuan yang kelelahan fisik dan mental. Lambat laun mereka berhenti bertumbuh sebagai pribadi utuh. Charlotte Mason mengingatkan agar ibu-ibu tetap punya waktu untuk merawat jiwa mereka. Mother Culture, istilahnya. Seperti apa ide dan praktiknya? Apa bedanya dengan “me time”?
Banyak dari episode-episode sebelumnya bicara soal konsep yang filosofis dan prinsipil dari metode CM. Lantas bagaimana sebenarnya keseharian para praktisi CM dalam mengejawantahkan hal hal yang tinggi tersebut dalam keseharian? Apa saja kendalanya? Bagaimana mengatasinya? Simak yuk edisi curhat kali ini..
Charlotte Mason dikenal sebagai salah satu metode homeschooling, padahal metode ini sebenarnya tidak hanya membahas tentang teknis pelajaran dan sangat bisa diterapkan untuk anak yang bersekolah formal. Lantas bagaimana penerapannya? Apa tantangannya? Simak obrolan dengan 2 orangtua CMers yang anak-anaknya sekolah formal.
Setelah fondasi kebiasaan baik dan kecintaan pada pengetahuan dimapankan, pada usia 6-7 tahun anak akan sudah siap memasuki fase belajar terstruktur. Bagaimana memulainya? Dalam episode kali ini, para praktisi metode CM berbagi cerita soal pengalaman mereka memulai pendidikan akademis anak berdasar prinsip-prinsip yang digariskan Charlotte Mason.
Kemampuan fokus merupakan kemampuan yang sangat dibutuhkan untuk bertahan hidup di era ini. Begitu kata Yuval Noah Harari. Akan tetapi kenyataan yang ada, kenapa fokus anak-anak sekarang (dan kita!) malah semakin melemah? Apa sebabnya dan bagaimana melatihnya?
Metode Charlotte Mason selalu melandaskan segala praktiknya pada hukum alam dan kodrat manusia. Lantas, bagaimana metode CM memandang pendidikan untuk anak usia dini? Serta bagaimana praktik pembelajaran anak usia dini dalam metode CM?
Penting bagi kita para pendidik untuk menyajikan ide-ide bergizi dari buku-buku bermutu bagi akal budi anak-anak. Namun sayangnya buku-buku bermutu, atau yang dalam metode Charlotte Mason dikenal dengan nama Living Books, kebanyakan berasal dari negara lain. Bahasa dan konteks tentu menjadi sedikit kendala. Lantas bagaimana menyikapi kendala ini? Seperti apa mencari buku terjemahan yang berkualitas? Adakah buku-buku lokal yang living? Simak obrolan kami bersama Dodit Sulaksono, pakar buku lawas, dan Meggy Soedjatmiko, penerjemah dan editor buku-buku fiksi. Keduanya tergabung dalam Tim Kurikulum Charlotte Mason Indonesia.
Setelah menentukan visi pendidikan keluarga, langkah berikutnya adalah menentukan kendaraan apa yang paling pas untuk menuju visi tersebut. Bagaimana metode CM merumuskan kurikulumnya? Apa landasannya? Dan bagaimana bentuk kurikulumnya?
Instrumen pendidikan karakter yang ketiga dalam metode Charlotte Mason ini didefinisikan dengan sederhana; hidup. Apa maknanya? Apa yang sebenarnya dibutuhkan untuk tetap hidup, bertumbuh dam berkembang? Simak obrolan kami ya!
Disiplin sering kali diidentikkan dengan hukuman. Banyak pendidik berdalih bahwa memberi hukuman akan membentuk karakter anak, benarkah demikian? Charlotte Mason percaya bahwa disiplin merupakan salah satu alat efektif dalam pendidikan karakter, namun disiplin seperti apa? Bagaimana agar disiplin menjadi alat yang efektif?
Atmosfer merupakan salah satu instrumen pendidikan karakter dalam metode Charlotte Mason. Bagaimana kerja atmosfer ini dalam membentuk karakter anak? Bagaimana agar kita mampu menjadi atmosfer inspiratif bagi anak-anak?
Siapa yang tidak ingin memiliki anak dengan karakter luhur? Namun, karakter luhur sebaiknya jangan sekedar cita-cita di atas kertas, tekhnik yang dipakai juga harus selaras. Jangan sampai kita terjebak dengan cara-cara yang tidak efektif dalam mewujudkan karakter luhur. Lantas, apa saja instrumen untuk mewujudkan karakter luhur tersebut menurut metode Charlotte Mason?
Anak terlahir sebagai pribadi utuh, demikian butir pertama dalam filosofi Charlotte Mason. Kalimat tersebut memang pendek, tetapi sudahkah kita menghargai mereka sebagai sesosok pribadi? Kerap kali kita tidak sadar bahwa cara-cara mendidik yang kita lakukan ternyata melemahkan kepribadian mereka. Lantas, bagaimana cara yang menghargai pribadi mereka?
Anak berperilaku sulit seringkali membuat orangtua terpancing emosinya. Padahal anak bukan malaikat yang senantiasa manis. Lantas, bagaimana menghadapi anak berperilaku sulit tanpa marah-marah?
"There's no education but self education" begitu amaran Charlotte Mason dalam bukunya. Metode Charlotte Mason percaya bahwa pendidikan harus datang dari dalam, padahal metode ini memiliki pembelajaran terstruktur. Lantas, apa yang dimaksud pendidikan mandiri dalam metode CM? Apa bedanya dengan self-directed learning? Bagaimana narasi bisa dikaitkan dengan pendidikan mandiri? Dalam episode ini kami sekaligus menghadirkan 2 contoh praktik narasi; sendiri dan berkelompok. Selamat menyimak!
Belajar di era pandemi Covid-19 ini memang menjadi tantangan tersendiri. Situasi tidak biasa menjadikan banyak pihak kebingungan menjalankan proses belajar. Bagaimana kita pandangan metode Charlotte Mason terhadap situasi semacam ini? Serta prinsip-prinsip apa yang harus diperhatikan? Adakah teknis dalam metode CM yang bisa diaplikasikan? Selamat menyimak!
Setelah pekan sebelumnya membahas Principle Centered Parenting yang berpusat pada prinsip kebenaran, bukan pada anak, kali ini giliran anak-anak yang bicara. Bagaimana mereka menjalani keseharian yang penuh dengan kewajiban? Kapan mereka sempat melakukan kesenangannya? Tertekankah mereka? Simak yuk obrolan dengan anak-anak pengguna metode Charlotte Mason ini!
Charlotte Mason tidak menyetujui model pengasuhan berbasis Children Centered, maupun Parent Centered. Metode ini percaya bahwa pusatnya seharusnya ada pada prinsip kebenaran, baik anak maupun orangtua taat kepada prinsip kebenaran. Mengapa begitu? Bagaimana praktiknya?
"Asal anak bahagia, apapun bolehlah!" begitu kalimat yang sering terdengar. Kebahagiaan anak sepertinya menjadi landasan sekaligus tujuan dari banyak pola pendidikan masa kini. Akan tetapi, sampai mana batasan 'asal anak bahagia' ini? Apa sebabnya banyak orangtua memiliki paham semacam ini? Adakah efeknya untuk masa depan? Yuk kita bahas!
Alam. Tanaman, hewan, batuan, benda-benda langit. Hidup kita selalu dikelilingi oleh semuanya itu. Namun, seberapa akrabkah kita dengan mereka? Adakah pengaruh banyak main ke alam dengan pertumbuhan karakter anak? Mengapa CM mendorong orangtua dan guru untuk rutin mengajak anak berkegiatan di luar ruangan, nature walk dan nature study. Apa beda studi alam ala CM dengan pelajaran IPA yang umum dikerjakan di sekolah selama ini?