POPULARITY
Mari simak faktor-faktor yang membentuk identitas diri remaja, dari pengaruh teman sebaya hingga lingkungan keluarga, audio ini akan mengupas segala hal yang berperan dalam pencarian jati diri remaja kita. Kalau boleh, please berikan satu nasihat bijak untuk remaja dalam mengembangkan identitas diri mereka. Sampaikan di kolom comment dan mari kita support remaja kita"
Ustadz Abu Ihsan Al-Maidany, M.A. - Metode Menyampaikan Kritik kepada Remaja
Problematika Remaja merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 1 Dzulqa’dah 1446 H / 29 April 2025 M. Kajian Tentang Problematika Remaja Kita sampai pada pembahasan tentang problematika remaja, yaitu persoalan-persoalan yang sering muncul di kalangan anak-anak muda, khususnya remaja masa […] Tulisan Problematika Remaja ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Berilah Kabar Gembira, Jangan Membuat Remaja Menjauh merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 23 Syawwal 1446 H / 22 April 2025 M. Kajian Tentang Berilah Kabar Gembira, Jangan Membuat Remaja Menjauh Teladan terbaik dalam mendidik adalah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa […] Tulisan Berilah Kabar Gembira, Jangan Membuat Remaja Menjauh ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 23 April 2025Bacaan: "Kasihanilah aku, ya TUHAN, sebab aku merasa sesak; karena sakit hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku." (Mazmur 31:10)Renungan: Sekitar tahun 60-an ada kisah nyata yang sangat mengerikan yang disebabkan oleh rasa sakit hati. Di New York ada seorang remaja yang melakukan pembunuhan dengan sadis terhadap seorang tua. Saat itu orang tua tersebut sedang duduk santai di sebuah bangku di taman sambil membaca koran. Tiba-tiba seorang remaja berumur 16 tahun mendekatinya, mencabut sebilah pisau pemotong daging yang besar dan menikamkan pada orang tua tersebut sebanyak 130 kali. Ketika polisi menarik remaja itu dari mayat orang tua tersebut, dia masih menikamnya. Polisi menangkapnya dan berusaha mencari tahu apa penyebabnya sehingga remaja ini nekad berbuat jahat seperti itu. Pada saat polisi melakukan interogasi, remaja ini diam sesaat. Akhirnya polisi bertanya kepadanya, "Lihat, siapa orang ini?" Jawabnya, "Aku tak tahu." Polisi bertanya kembali, "Nah, apa yang ia telah perbuat padamu?" "Tidak ada." "Jadi apa maksudmu mendatangi orang yang benar-benar tak kau kenal, yang tak melakukan atau mengatakan apa-apa kepadamu dan kau membunuhnya?" "Huh", dengan masih tak mengerti polisi bertanya lagi, "Mengapa kau lakukan ini?" Remaja itu menjawab, "Kalian betul-betul ingin tahu? Aku mempunyai seorang kakak laki-laki yang benar-benar pandai, seorang atlit besar, tampan dan berbakat, ya pokoknya dia segala-galanya bagi keluarga, sedang aku tidak. Ibuku selalu berkata, 'Mengapa kau tidak menjadi orang yang terkenal seperti kakakmu?' Kakakku selalu menunjukkan diri sebagai orang yang dibanggakan oleh ibuku dan semakin meremehkanku. Aku tahu aku tak memiliki kepandaian atau bakat yang membuatku terkenal. Lalu aku membayangkan, jika aku tak terkenal dengan cara seperti kakakku, aku akan terkenal dengan cara lain. Maka aku memikirkan kemungkinan terburuk yang dapat kulakukan, sebab itu aku keluar dan melakukannya, dan hal seperti inilah yang bisa aku lakukan untuk menjadi terkenal. Setidak-tidaknya ibuku akan mengingatku sekarang." Itulah kisah sakit hati seorang remaja yang karena tidak bisa mengatasi rasa sakit hatinya akhirnya nekad berbuat sesuatu yang mencelakakan orang lain. Mungkin kita pernah atau sedang merasa sakit hati terhadap orang lain, ingatlah, itu akan menghancurkan hidup kita dan bisa mencelakakan orang lain. Pemazmur juga pernah menghadapi hal itu, tetapi ia datang kepada Tuhan untuk mengatasinya. Ada dua hal yang ditulis pemazmur untuk mengatasi rasa sakit hati, yaitu pertama, memohon belas kasih Tuhan. "Kasihanilah aku, ya TUHAN, sebab aku merasa sesak; karena sakit hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku." (Mzm 31:10). Kedua, meyakini bahwa Tuhan akan menolong, "Tetapi aku, kepadaMu aku percaya, ya TUHAN, aku berkata: "Engkaulah Allahku!" (Mzm 31:15). Datanglah kepada Tuhan yang akan mengatasi sakit hati kita! Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, berikanlah aku hati yang lapang untuk menerima kenyataan pahit yang Kau izinkan terjadi menimpaku. Berikanlah juga kemampuan untuk mengalahkan rasa sakit hatiku terhadap orang yang menyakitiku. Amin. (Dod).
Novel yang punya pesan tentang bagaimana seharusnya pernikahan dipersiapkan secara matang
Membangun Jati Diri Remaja dengan Mengarahkan, Bukan Menyeragamkan merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 16 Syawwal 1446 H / 15 April 2025 M. Kajian Tentang Membangun Jati Diri Remaja dengan Mengarahkan, Bukan Menyeragamkan Salah satu langkah penting dalam membangun jati […] Tulisan Membangun Jati Diri Remaja dengan Mengarahkan, Bukan Menyeragamkan ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
"Ada beberapa tahapan perkembangan identitas diri dari masa anak hingga remaja. Bagaimana proses ini membentuk mereka menjadi individu yang berkarakter unik? Yuk, dengarkan audio ini untuk memahami perjalanan menarik tersebut! Abis dengar audionya, apa yang ingin Moms & Dads sampaikan kepada diri remaja yang sedang mengalami perjalanan pencarian identitas? Berikan kata-kata semangat dan dukungan di kolom komentar
Mendidik Remaja untuk Tangguh dalam Ikhtiar merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 9 Syawwal 1446 H / 8 April 2025 M. Kajian Tentang Mendidik Remaja untuk Tangguh dalam Ikhtiar Kita masih berbicara tentang membangun jati diri remaja. Ada beberapa langkah […] Tulisan Mendidik Remaja untuk Tangguh dalam Ikhtiar ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Tidak Asal Mengkritik Anak merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 25 Ramadhan 1446 H / 25 Maret 2025 M. Kajian Tentang Tidak Asal Mengkritik Anak Setelah membahas poin membangun jati diri remaja, selanjutnya kita akan membahas pentingnya tidak asal mengkritik […] Tulisan Tidak Asal Mengkritik Anak ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Melatih Anak Agar Percaya Diri merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 18 Ramadhan 1446 H / 18 Maret 2025 M. Kajian Tentang Melatih Anak Agar Percaya Diri Kita akan melanjutkan pembahasan yang diangkat dari buku Ada Apa dengan Remaja. Kita […] Tulisan Melatih Anak Agar Percaya Diri ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 5 April 2025Bacaan: "Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu." (Yeremia 31:3)Renungan: Saat ini persaingan sangat ketat di segala bidang kehidupan, baik dalam dunia pendidikan, pekerjaan, bisnis, politik, dlsb. Hal ini jika tidak dimaknai dengan benar akan menimbulkan efek yang negatif bahkan yang sangat fatal dalam hidup kita. Salah satu contohnya adalah kisah berikut ini. Seorang pelajar perempuan berusia 15 tahun di Malaysia ditemukan gantung diri hanya karena ia mendapat ranking 2 di kelasnya! Dan yang lebih menyedihkan lagi adalah bahwa nilai remaja tersebut semuanya adalah A, hanya saja dia bukan ranking I tetapi ranking 2. Tentu bagi kita ranking 2 bukanlah suatu hal yang buruk, itu sudah prestasi yang sangat bagus. Orang yang berhasil masuk 10 besar saja biasanya sudah dianggap cerdas. Namun rupanya bagi remaja tersebut, hal itu adalah sebuah aib yang tak dapat diobati, sehingga ia lebih memilih bunuh diri. Hal ini tidak terlepas dari cara mendidik yang tidak benar dari orang tua remaja tersebut. Remaja itu memang berasal dari sebuah keluarga terpandang di Malaysia. Ayahnya adalah seorang pengacara yang cerdas dan punya karier yang cemerlang. la ingin agar anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang terbaik dan menjadi ranking 1 di kelasnya. Dan memang anak-anaknya dikenal sangat pintar. Itulah sebabnya keluarga tersebut sangat disegani oleh masyarakat sekitarnya. Namun, tanpa disadari, sebenarnya ayah tersebut sudah menyiksa anak-anaknya, bukan saja secara fisik tetapi juga secara batin. Secara fisik, sebab sejak belia, anak-anak sudah dipaksa untuk belajar dengan keras dan jarang diberi waktu bermain serta dilarang untuk bergaul dengan anak-anak seusianya. Sehari-hari anak-anak tersebut hanya disibukkan dengan membaca buku dan belajar. Secara batin, karena sang ayah selalu mengaitkan kasih sayangnya dengan prestasi anak-anaknya. Konon remaja yang bunuh diri itu pernah bertanya kepada ayahnya, apa yang akan dilakukan ayahnya jika ia tak bisa menjadi juara 1 di kelasnya. Sang ayah menjawab bahwa jika anak gadis itu tidak mendapat ranking 1, maka ia tak lagi mengakuinya sebagai anak! Dari sini dapat kita lihat bahwa ayah tersebut tidak memperlakukan anaknya dengan kasih sayang yang sepatutnya. la hanya menyayangi anaknya jika menjadi ranking 1, yang sebenarnya bukan demi kebaikan anak tersebut, tetapi demi harga diri sang ayah di hadapan banyak orang! Sebagai orang tua, janganlah kita lebih mengutamakan prestasi anak-anak kita daripada kasih sayang kita kepada mereka. Apa pun keadaan mereka, kita tetap harus mengasihi mereka. Sudah seharusnya kasih sayang kita tidak berubah hanya karena prestasi mereka tidak seperti yang kita harapkan. Sebaliknya, kasihilah mereka secara tulus dan tanpa syarat. Sebab, Tuhan juga telah mengasihi kita secara tulus dan tanpa syarat, bahkan rela mati bagi kita, ketika kita masih berdosa! Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ajarilah aku mengasihi anak-anakku secara tulus bagaimanapun keadaan mereka. Amin. (Dod).
Membangun Jati Diri Remaja merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 11 Ramadhan 1446 H / 11 Maret 2025 M. Kajian Tentang Membangun Jati Diri Remaja Kita sampai pada poin penting, yaitu membangun jati diri remaja. Ini merupakan aspek yang sangat […] Tulisan Membangun Jati Diri Remaja ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Sebagai orang tua, tentu pernah merasa capek dan mager main sama anak-anak.Bersama Anastasia Satriyo, Psikolog Klinis Anak dan Remaja, kita bareng-bareng belajar pentingnya merasa nyaman bermain sama anak, dan aktivitas apa saja yang bisa kita eksplorasi buat menciptakan suasana playful itu. Salah satunya, kegiatan printing yang dibantu HP Smart Tank 585!Timestamp:00:01 Opening03:15 Kenapa ibu merasa kesulitan main bersama anak06:55 Cara bermain dengan anak di bawah 5 tahun 12:03 3 Hal yang dibutuhkan orang tua untuk bisa bermain dengan maksimal bersama anak13:30 Buku yang bisa bantu orang tua memahami struktur otak anak19:05 Kebutuhan stimulasi otak anak di usia 7 tahunan21:52 Aktivitas printing yang bikin permainan dan bonding lebih mudah30:43 Fungsi eksekutif otak yang penting untuk anak, dan orang tua.32:55 Termometer emosi untuk memahami perasaan anak serta pasangan38:00 Recap
Memahami Proses Belajar Disiplin pada Remaja merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 4 Ramadhan 1446 H / 4 Maret 2025 M. Kajian Tentang Memahami Proses Belajar Disiplin pada Remaja Kita masih membahas poin tentang lingkungan yang memupuk kedisiplinan. Menanamkan kedisplinan […] Tulisan Memahami Proses Belajar Disiplin pada Remaja ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
"Remaja zaman now sangat cerdas mengenal lingkungan sosialnya, namun pertanyaan muncul: Bisakah remaja mengembangkan identitas dirinya sendiri? Audio ini mengulas peran pribadi dalam pencarian jati diri, hambatan yang mungkin dihadapi, dan apakah dukungan dari lingkungan berperan penting. Ayo kita dengar bersama! Karena topik ini penting untuk kita semua sebagai orang tua. Challenge accepted! Berikan satu saran positif untuk membantu remaja yang mengalami kesulitan mengenal identitas diri. Tulis di kolom komentar pendapat/saran Anda agar menginspirasi parents lain. Thanks Moms & Dads"
✨ Mengajarkan pertemanan pada anak dan remaja autistik butuh pendekatan khusus. Mulai dari contoh cara merespon hingga melatih kecerdasan dinamis mereka dalam aktivitas sehari-hari. Dengan latihan yang tepat, mereka bisa belajar menyesuaikan diri sesuai situasi, bukan hanya sekadar hapalan.
Dua Polisi di Semarang ditangkap karena diduga memeras remaja sebesar 2,5 juta rupiah dan juga sempat mengancam akan menembak warga.
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 22 Februari 2025Bacaan: "Yerobeam adalah seorang tangkas; ketika Salomo melihat, bahwa orang muda itu seorang yang rajin bekerja, maka ditempatkannyalah dia mengawasi semua pekerja wajib dari keturunan Yusuf." (1 Raja-raja 11:28)Renungan: Pada 24 Juni 1987 di pesisir kota Rosario, Argentina, lahirlah seorang bayi mungil dari keluarga miskin dan mengidap kelainan hormon. Sejak kecil, dia gemar bermain sepak bola dan bermimpi menjadi pemain terbaik dunia. Dia terus berlatih dengan keras untuk menggapai mimpinya. Namun sayang kelainan hormon yang diidapnya menjadi kendala dan menjadi penyebab pertumbuhan badannya tidak normal. Dalam sepakbola faktor fisik dan kesehatan menjadi syarat utama. Tak satupun klub sepakbola di negaranya mau menerimanya. Karena apabila menerimanya, klub itu harus mengeluarkan biaya yang besar untuk penyembuhannya. Hampir saja mimpinya terkubur bersama penyakitnya, namun dia tidak pernah putus asa. Dia terus berlatih dengan keras mengasah kepiawaiannya menggocek dan menendang. Tuhan tidak pernah menutup mata bagi mereka yang mau sungguh-sungguh berusaha dan bekerja keras. Akhirnya keajaiban datang juga. Sebuah klub raksasa dari Eropa mau menerimanya dan menanggung seluruh biaya pengobatannya yang sangat mahal. Remaja yang dilahirkan dari keluarga miskin dan mempunyai kelainan hormon sejak lahir, akhirnya menjadi pemain yang luar biasa. Dia berhasil mengantar klub kesayangannya berkali-kali menjadi juara Liga Spanyol, bahkan menjadi juara Liga Champions Eropa, dan dia sendiri menjadi pemain terbaik dunia sebanyak lima kali. Dia adalah Lionel Messi. Di dalam Alkitab ada kisah tentang Yerobeam. Terlepas dari pada akhirnya dia berbuat dosa dan menyebabkan Israel berdosa, tetapi dia adalah seorang yang tangkas dan rajin sehingga Salomo tertarik kepadanya. "Yerobeam adalah seorang tangkas, ketika Salomo melihat, bahwa orang muda itu seorang yang rajin bekerja, maka ditempatkannyalah dia mengawasi semua pekerja wajib dari keturunan Yusuf." Salomo yang melihat kelebihan dari Yerobeam akhirnya menempatkannya sebagai pengawas, dan bukan sebagai pekerja biasa. Seandainya Yerobeam adalah seorang pemalas, tentu saja dia tidak akan dapat mencuri perhatian Salomo. Mulai hari ini, mari kita menjadi orang-orang yang rajin dan pantang menyerah dalam hal berusaha. Jangan biarkan penghalang apa pun bentuknya menyurutkan gerak langkah kita. Jangan biarkan halangan-halangan membuat kita berhenti melesat. Jangan hanya duduk diam menunggu keajaiban bekerja. Tetapi kita justru harus mengaktifkan keajaiban dengan mempersiapkan diri. Hanya orang yang siaplah yang bisa memperoleh peluang. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, aku mau terus maju, pantang menyerah dalam berusaha. Berkatilah semua usaha kerasku agar aku mendapatkan hasil yang terbaik untuk kemuliaan nama-Mu. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Fransiskus Asisi Datang dan Maria Goreti Jaimun dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kejadian 11: 1-9; Mazmur tg 33: 10-11.12-13.14-15; Markus 8: 34 - 9: 1KEHILANGAN DIRI Renungan kita pada hari ini bertema: Kehilangan Diri.Seorang remaja perempuan baru saja merayakan ulang tahun yang ke-17. Ia sangatbahagia atas dukungan keluarga dan semua temannya, karena baginya ulang tahunke-17 adalah puncak kehidupannya sebagai seorang remaja. Ada banyak harapan dannasihat disampaikan kepadanya. Yang pasti semua itu menghibur dan menguatkandia. Ia mendapat kesempatan untuk memberikan sambutan pada haribahagianya itu. Dalam sambutan itu, sebagai prinsip hidupnya ke depan, iamengutip kata-kata dari Santo Yakobus di dalam perjanjian baru yang berbunyi:iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati. Ia sendiri sebenarnya tidak begitupaham dengan kutipan kitab suci tersebut. Beberapa hari sebelum perayaan ulang tahunnya, ia menemaniibunya belanja di pasar. Ini adalah kali yang kedua ia temani ibunya belanja,setelah kali pertamanya pada waktu ia masih di bangku SD. Ia baru menyadarisaat itu, ketika ibu tidak normal dalam mengangkat barang-barang belanjaan. Tangan kanannya agak lumpuh karena kecelakaan sepeda motordi waktu lalu saat sedang berjalan ke pasar. Ia sangat kasihan kepada ibunyayang selama ini bekerja bagi keluarganya tetapi hanya dengan tangan kirinyayang normal. Berangkat dari kesadaran itu, ia tidak lagi membiarkan ibunyamengangkat barang-barang berat, yang bisa menyebabkan kehilangan keseimbangan.Ia harus selalu membantu ibunya, untuk meringankan beban kerja ibu. Remaja itu mengerti bahwa ibunya telah mengalamikehilangan diri, atau melakukan pengorbanan diri yang besar, demi kebaikan dansuka cita di dalam keluarga. Ia juga semakin mengerti, bahwaperbuatan-perbuatan seperti melayani, berkorban demi kebaikan orang lain, bahwarela kehilangan diri sendiri, demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar adalahsuatu kesaksian iman yang sesungguhnya. Maka ia sangat suka dengan kutipankitab suci tersebut. Kehilangan diri atau kehilangan nyawa merupakan tindakanutama Tuhan Yesus Kristus, mulai dari lahir sampai wafat-Nya di salib. Intinyaialah sebuah pengorbanan diri bukan untuk keuntungan diri sendiri, tetapi untukkebaikan orang lain dan kepentingan yang lebih besar. Tindakan kasih inilahyang menjadi syarat utama untuk menjadi pengikut Kristus dan untuk mencapaikeselamatan. Suatu pengalaman kehilangan diri atau kehilangan nyawaharus dengan perbuatan nyata, dan tidak bisa hanya dengan teori atau kata-kata.Oleh karena itu percakapan, pengajaran atau kotbah tentang kehilangan nyawabelum dapat menyelamatkan diri kita, karena belum menjadi kenyataan.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga kamiselalu menunjukkan pengorbanan diri kami di dalam kenyataan. Bapa kami yang adadi surga ... Dalam nama Bapa ...
Pentingnya Memahami Karakter Setiap Anak merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 12 Sya’ban 1446 H / 11 Februari 2025 M. Kajian Tentang Pentingnya Memahami Karakter Setiap Anak Kita masih membahas tentang lingkungan positif yang harus dirancang dan dibangun oleh pendidik, […] Tulisan Pentingnya Memahami Karakter Setiap Anak ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Remaja Bernegara adalah program inisiasi dari Partai NasDem yang bertujuan memberikan pengalaman edukatif mengenai demokrasi kepada remaja Indonesia. Program ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman generasi muda tentang sistem pemerintahan, politik, dan peran aktif dalam membangun bangsa.
Remaja Bernegara adalah program inisiasi dari Partai NasDem yang bertujuan memberikan pengalaman edukatif mengenai demokrasi kepada remaja Indonesia. Program ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman generasi muda tentang sistem pemerintahan, politik, dan peran aktif dalam membangun bangsa.
Remaja Bernegara adalah program inisiasi dari Partai NasDem yang bertujuan memberikan pengalaman edukatif mengenai demokrasi kepada remaja Indonesia. Program ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman generasi muda tentang sistem pemerintahan, politik, dan peran aktif dalam membangun bangsa.
"Di tengah lika-liku masa transisi menuju kedewasaan, remaja kita sering menghadapi tantangan dalam mengenal identitas diri. Apa sebabnya ya? Mari kita bahas di audio ini, beberapa faktor yang menjadi penyebab kesulitan remaja memahami jati dirinya. Jangan lupa berikan pendapat Anda di kolom komentar dan mendiskusikan solusi yang mungkin membantu parents yang lain"
Menanamkan Harapan dan Optimisme pada Remaja merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 21 Rajab 1446 H / 21 Januari 2025 M. Kajian Tentang Menanamkan Harapan dan Optimisme pada Remaja Seorang mukmin harus memiliki asa atau harapan, berharap baik kepada Allah […] Tulisan Menanamkan Harapan dan Optimisme pada Remaja ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Membangun Ramaja yang Berkarakter Kristus
Lingkungan Penuh Harapan Positif merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 14 Rajab 1446 H / 14 Januari 2025 M. Kajian Tentang Lingkungan Penuh Harapan Positif Pembahasan kali ini diangkat dari buku Ada Apa dengan Remaja. Kita akan melanjutkan pokok-pokok bahasannya, […] Tulisan Lingkungan Penuh Harapan Positif ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Dari awal career sampai sekarang, Che Puan Juliana Evans masih lagi memilih untuk berada dalam industri kita. Jom dengar apa yang Che Puan nak kongsi tentang kerjaya, kehidupan, dan apa yang sebenarnya penting bagi seorang seniman dalam industri hiburan ni. #jomsembang
"Bukan cuma remaja, orang dewasa pun bisa mengalami krisis atau kesulitan mengembangkan identitas diri. Di audio ini, kita akan kupas bersama apa saja konsekuensinya. Sudahkah Anda pernah merasakan dampak-dampak tersebut? Yuk, sharing time! Bagikan pengalamanmu atau pendapat tentang dampak kesulitan mengembangkan identitas diri remaja. Komentar di bawah dan mari kita saling support as parents!
Metode Menyampaikan Kritik kepada Remaja merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 22 Jumadil Akhir 1446 H / 24 Desember 2024 M. Kajian Tentang Bijak dalam Memberikan Kritik kepada Remaja Kajian ini melanjutkan pembahasan dari buku Ada Apa dengan Remaja. Kita […] Tulisan Metode Menyampaikan Kritik kepada Remaja ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Bijak dalam Memberikan Kritik kepada Remaja merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 15 Jumadil Akhir 1446 H / 17 Desember 2024 M. Kajian Tentang Bijak dalam Memberikan Kritik kepada Remaja Kita sampai pada pembahasan tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang positif […] Tulisan Bijak dalam Memberikan Kritik kepada Remaja ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Melatih Mental Anak Untuk Menghadapi Kegagalan merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 8 Jumadil Akhir 1446 H / 10 Desember 2024 M. Kajian Tentang Melatih Mental Anak Untuk Menghadapi Kegagalan Kita masih berbicara tentang lingkungan yang mendidik tanggung jawab. Ada […] Tulisan Melatih Mental Anak Untuk Menghadapi Kegagalan ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 28 November 2024 Bacaan: "Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu." (1 Korintus 13:11) Renungan: Kita yang pernah remaja tahu, masa remaja itu masa serba tanggung. Tak bisa dibilang anak kecil tapi juga belum cocok disebut dewasa. Namun, rata-rata remaja lebih suka dianggap dewasa ketimbang dianggap anak kecil. Itu sebabnya mereka suka bergaya seperti orang dewasa dan meniru yang orang dewasa lakukan. Remaja juga suka berkata, "Aku kan sudah besar.. aku bukan anak kecil lagi", dsb. Namun, kita yang dewasa, apalagi jika kita orang tua dari seorang remaja tentu masih bisa melihat sifat kekanak-kanakan di diri mereka. Itu sebabnya, kita tidak sepenuhnya memperlakukan mereka sebagaimana orang dewasa. Kedewasaan yang dimaksud di sini tentu saja adalah soal sikap, bukan sekadar usia atau perawakan fisik. Nah, dalam hal sikap dewasa, yang bisa menilai adalah orang lain, bukan diri sendiri. Usia sudah 40 tahun tapi amat egois, tak mau kalah, emosional, tak bisa mengakui kelebihan orang lain, kita pun menyebut dia tidak dewasa. Sebaliknya, usia 20 tahun tapi tetap tenang terkendali di situasi genting, mengutamakan kepentingan orang banyak, sabar, dan juga sportif, kita menyebut dia dewasa. Dalam hal kedewasaan rohani, firman Tuhan juga berpatokan pada karakter, bukan usia atau lama seseorang mengikuti Tuhan. Jemaat Ibrani ditegur karena meski dari usia mereka pantas mengajar, tapi mereka masih duniawi. Pasalnya, mereka masih berdebat soal ajaran dasar seperti baptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang mati, dll (lbr. 6:2). Jemaat Ibrani mungkin tak sadar itu. Mungkin bagi mereka, itu debat rohani untuk orang dengan kerohanian tinggi. Tapi, bagi Tuhan, hal itu menunjukkan sikap egois dan mau menang sendiri. Itu sikap kekanak-kanakan! Orang yang dewasa akan sadar sendiri jika bersikap kekanak-kanakan, sehingga ia akan malu dan berhenti melakukannya. Bagaimana dengan kita? Saat melakukan kesalahan, apakah kita justru masih berusaha membela diri, bahkan tersinggung karena ditegur? Apakah kita menunggu diingatkan dulu baru sadar? Mari jadi dewasa! Selalu koreksi sikap dan hidup kita, apakah itu sudah sesuai dengan firman-Nya? Itulah tanda kedewasaan! Sebelum kita dipakai-Nya lebih lagi, kita harus bertumbuh lebih dulu. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau sudah mengingatkan aku untuk menjadi pribadi dewasa, baik dewasa secara sikap maupun dewasa rohani. Bantulah aku agar aku bisa menjadi dewasa sesuai dengan kehendak-Mu. Amin. (Dod).
Menanamkan Konsep Tawakal dan Usaha kepada Remaja merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 24 Jumadil Awal 1446 H / 26 November 2024 M. Kajian Tentang Menanamkan Konsep Tawakal dan Usaha kepada Remaja Salah satu poin penting dalam membentuk lingkungan positif […] Tulisan Menanamkan Konsep Tawakal dan Usaha kepada Remaja ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Pentingnya Diagnosa dalam Pendidikan Remaja merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 10 Jumadil Awal 1446 H / 12 November 2024 M. Kajian Tentang Pentingnya Diagnosa dalam Pendidikan Remaja Pada kajian terakhir, kita membahas tentang lingkungan positif yang dibangun melalui komunikasi […] Tulisan Pentingnya Diagnosa dalam Pendidikan Remaja ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Memberikan Ruang Ekspresi bagi Remaja merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 3 Jumadil Awal 1446 H / 5 November 2024 M. Kajian Tentang Memberikan Ruang Ekspresi bagi Remaja Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan manusia kelebihan dibandingkan makhluk lain, salah […] Tulisan Memberikan Ruang Ekspresi bagi Remaja ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Lingkungan dengan Dasar Komunikasi Hangat merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 26 Rabiul Akhir 1446 H / 29 Oktober 2024 M. Kajian Tentang Lingkungan dengan Dasar Komunikasi Hangat Pembahasan kali ini adalah tentang pentingnya membangun lingkungan yang didasari komunikasi yang […] Tulisan Lingkungan dengan Dasar Komunikasi Hangat ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Anak Akan Mencintai Orang Tua yang Mudah Memaafkan Kesalahannya merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 19 Rabiul Akhir 1446 H / 22 Oktober 2024 M. Kajian Tentang Anak Akan Mencintai Orang Tua yang Mudah Memaafkan Kesalahannya Anak akan mencintai orang […] Tulisan Anak Akan Mencintai Orang Tua yang Mudah Memaafkan Kesalahannya ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Mengekspresikan Kebahagiaan Saat Bersama Anak merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 12 Rabiul Akhir 1446 H / 15 Oktober 2024 M. Kajian Tentang Mengekspresikan Kebahagiaan Saat Bersama Anak Kajian ini masih membahas tentang pentingnya lingkungan yang dibangun atas dasar cinta […] Tulisan Mengekspresikan Kebahagiaan Saat Bersama Anak ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Menciptakan Lingkungan yang Dibangun atas Dasar Cinta dan Kasih Sayang merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 5 Rabiul Akhir 1446 H / 8 Oktober 2024 M. Kajian Tentang Menciptakan Lingkungan yang Dibangun atas Dasar Cinta dan Kasih Sayang Pada kesempatan […] Tulisan Menciptakan Lingkungan yang Dibangun atas Dasar Cinta dan Kasih Sayang ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Sinergi Lingkungan Positif di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 20 Rabiul Awal 1446 H / 24 September 2024 M. Kajian Tentang Sinergi Lingkungan Positif di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat Kita akan melanjutkan pembahasan tentang menciptakan […] Tulisan Sinergi Lingkungan Positif di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Menciptakan Lingkungan Positif bagi Remaja merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 13 Rabiul Awal 1446 H / 17 September 2024 M. Kajian Tentang Menciptakan Lingkungan Positif bagi Remaja Salah satu tugas orang tua adalah mencarikan atau memilihkan lingkungan yang baik […] Tulisan Menciptakan Lingkungan Positif bagi Remaja ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Terlalu Banyak Mengkritik Anak merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 6 Rabiul Awal 1446 H / 10 September 2024 M. Kajian Tentang Terlalu Banyak Mengkritik Anak Pada kajian kali ini, kita sampai pada pembahasan poin terakhir mengenai “jangan merusak kepribadian […] Tulisan Terlalu Banyak Mengkritik Anak ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Menghukum dan Mengekang Anak merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 29 Safar 1446 H / 3 September 2024 M. Kajian Tentang Menghukum dan Mengekang Anak Kita masih berbicara tentang perkara-perkara yang bisa merusak kepribadian anak, terutama remaja. Poin terakhir yang […] Tulisan Menghukum dan Mengekang Anak ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Terlalu Berlebihan dalam Memberikan Nasihat kepada Anak merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 15 Safar 1446 H / 20 Agustus 2024 M. Kajian Tentang Terlalu Berlebihan dalam Memberikan Nasihat kepada Anak Kita masih membahas tentang hal-hal yang bisa merusak kepribadian […] Tulisan Terlalu Berlebihan dalam Memberikan Nasihat kepada Anak ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Suka Mengutuk Akan Merusak Kepribadian Anak merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 8 Safar 1446 H / 13 Agustus 2024 M. Kajian Tentang Suka Mengutuk Akan Merusak Kepribadian Anak Salah satu sikap dan kebiasaan orang tua yang dapat merusak kepribadian […] Tulisan Suka Mengutuk Akan Merusak Kepribadian Anak ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Major regulatory changes in 2024 have brought about restricted access to vaping products in Australia. The crackdown on what is dubbed a “major public health issue” could lead to an increased number of teens seeking support to overcome the nicotine addiction, experts think. Learn about the health risks and ways to help young people in their quitting journey. - Perubahan besar peraturan pada tahun 2024 telah membuat akses terbatas ke produk vaping di Australia. Menurut para pakar, tindakan keras terhadap apa yang dijuluki “masalah kesehatan masyarakat utama” dapat menyebabkan peningkatan jumlah remaja yang mencari dukungan untuk mengatasi kecanduan nikotin. Pelajari tentang risiko kesehatan dan cara-cara untuk membantu kaum muda dalam perjalanan mereka untuk berhenti.
Punya anak itu tantangannya selalu ada aja, dan di setiap tahapan pasti tantangannya berbeda. Termasuk saat anak menuju remaja. Bukan berarti ketika mereka remaja pengawasan kita jadi berkurang, tapi tetap harus didampingi… Apalagi di era digital seperti sekarang, banyak infromasi yang bisa diakses dengan mudah. Dan, salah satu yang harus diwaspadai adalah celah pelecehan seksual karena pemahaman batasan interaksi masih jadi hal yang perlu dipelajari. Terus sebagai orang tua, kita harus gimana dong? Tonton obrolan PakArio dan Bumin Nucha bareng Psikolog Pritta Tyas sampai tuntas ya! Timestamp: 04:49 Tantangan menghadapi anak pre-teen yang mulai belajar merahasiakan sesuatu dari orang tua. 07:30 Harga diri anak pre-teen ditentukan oleh lingkungan sekitarnya, tapi apresiasi orang tua tetap dibutuhkan. 11:21 Cara mengajak anak menghargai diri sendiri agar punya self esteem yang baik. 26:11 Memberi contoh batasan dan hal buruk yang harus diperhatikan anak agar terhindar dari pelecehan. 29:30 Yang harus dilakukan orang tua agar anak tidak menutup diri. 37:40 Berusaha peka pada respon emosi anak pre-teen karena orang tua harus jadi pihak yang mendekatkan diri. 39:00 Summary
Sikap Tidak Peduli dan Membiarkan Anak merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 4 Dzulhijjah 1445 H / 11 Juni 2024 M. Kajian Tentang Sikap Tidak Peduli dan Membiarkan Anak Kita sampai pada poin sikap tidak peduli dan membiarkan. Pembiaran ini […] Tulisan Sikap Tidak Peduli dan Membiarkan Anak ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.