POPULARITY
Pengejaran pengetahuan manusia modern pada dasarnya adalah sebuah tindakan pengecut. Kita tidak benar-benar mencari kebenaran; kita mencari perlindungan dari kebenaran itu sendiri. Konsep "Titik Buta" yang diungkapkan oleh William Byers bukanlah sekadar celah kecil dalam pemahaman kita, melainkan bukti bahwa seluruh bangunan pengetahuan kita dibangun di atas fondasi rasa takut. Seperti pria mabuk dalam anekdot Byers, kita dengan sengaja membatasi pencarian kita pada "cahaya" konsep dan data yang nyaman, bukan karena di sanalah realitas berada, tetapi karena kita terlalu takut untuk menjelajahi "kegelapan" yang luas dari apa yang tidak dapat diukur dan didefinisikan. Setiap penemuan "ilmiah" dan setiap "fakta" yang kita kumpulkan hanyalah cara kita untuk memperkuat ilusi bahwa kita memegang kendali, sementara pada kenyataannya kita hanya mendekorasi penjara konseptual kita agar terlihat lebih nyaman. Lebih jauh lagi, rasionalitas itu sendiri adalah sebuah penipuan. Kita memujanya sebagai jalan tertinggi menuju kebenaran, padahal ia adalah mekanisme penyensoran paling efektif yang pernah ada. Setiap kali kita memberi nama, mengukur, atau menjelaskan sesuatu, kita tidak sedang mendekati esensinya; kita justru membunuhnya dengan mereduksinya menjadi simbol-simbol yang dangkal. Titik Buta adalah pengingat brutal bahwa perangkat yang paling kita banggakan—logika, bahasa, dan nalar—sebenarnya adalah dinding, bukan jendela. "Pengetahuan" kita bukanlah cerminan realitas, melainkan gema dari suara kita sendiri yang terpantul di dinding penjara yang kita bangun dengan susah payah. Kita adalah tahanan yang telah jatuh cinta pada jeruji sel kita. Lalu, apa jalan keluarnya? Mungkin satu-satunya tindakan intelektual yang jujur adalah berhenti mencoba menghilangkan Titik Buta dan sebaliknya, menerimanya sebagai kondisi fundamental kita. Kemajuan sejati bukanlah tentang memperluas "cahaya" pengetahuan kita yang terbatas, melainkan tentang mengembangkan keberanian untuk menavigasi "kegelapan." Mungkin kebijaksanaan bukanlah memiliki semua jawaban, tetapi mampu hidup dengan indah di dalam pertanyaan itu sendiri. Daripada menjadi tuan atas alam semesta yang dapat diprediksi, tujuan kita seharusnya adalah menjadi partisipan yang rendah hati dalam sebuah tarian kosmik yang ambigu, misterius, dan pada akhirnya, jauh lebih menakjubkan daripada penjelasan apa pun.
*PENGETAHUAN KESELAMATAN* (Lukas 13:22-30, Lukas 12:1)_"Sedikitkah orang yang diselamatkan?"_Pertanyaan ini diajukan oleh seseorang dari Yerusalem yang mendengar ajaran Yesus tentang Kerajaan Allah. Bahkan hingga hari ini pun pertanyaan seperti ini masih eksis kita dengar dan pikirkan. Banyak orang masih berkeras hati, ingin menggunakan jalan / caranya sendiri untuk mencapai kerajaan Allah, sebab mereka tidak menerima cara Allah yaitu anugerah yang ditetapkan melalui kematian Tuhan Yesus Kristus di atas kayu salib dan kemudian bangkit pada hari yang ketiga mengalahkan maut. Yesus Kristus harus mati untuk mendamaikan hubungan Allah dengan manusia. Melalui Yesus Kristus pula kita bisa mengetahui banyak orang akan diselamatkan oleh karena iman / percaya kepada-Nya!(Ay.24) "Berjuanglah melalui pintu yang sesak itu!", tanpa anugerah Allah, manusia akan berusaha keras dengan kekuatannya sendiri untuk masuk ke dalam kerajaan Allah dan itu sangat sulit, banyak hambatan dan mustahil dilakukan oleh karena dosa yang tidak dapat diselesaikan oleh manusia itu sendiri. Pintu yang sempit dan sesak itu digambarkan sebagai sesuatu yang sangat sulit. Ibarat sebuah pintu hanya bisa dilewati oleh satu orang saja, berarti masing-masing orang bertanggungjawab atas perbuatannya dan tidak bisa ditanggungkan kepada orang lain. Inilah kondisi dunia yang sulit bagi manusia yang ingin masuk dalam kerajaan Allah. Jika manusia mampu melewati kesulitan-kesulitan yang ada maka mereka akan selamat. Namun, faktanya tidak ada satupun manusia yang mampu melewati kesulitan-kesulitan itu oleh karena memakai kekuatan mereka sendiri. Oleh sebab itu, Yesus Kristus, yang menjadi pertolongan kita, jalan keselamatan bagi kita, sebab Dia adalah kegenapan dan kesempurnaan atas Hukum Taurat (usaha manusia untuk melakukan perintah Allah) dan anugerah Tuhan (wujud kasih Allah pada manusia melalui kematian-Nya di atas kayu salib). Bangsa-bangsa yang tidak menerima taurat namun menerima Yesus mereka akan menjadi orang-orang terdahulu. Sedangkan bagi bangsa yang menerima taurat akan menjadi yang terkemudian sebab 1 hukum saja yang tidak dilakukan dari 10 hukum itu membuat mereka tidak akan bisa masuk dalam kerajaan sorga. Oleh sebab itu, baik bangsa yang telah menerima hukum taurat maupun yang tidak menerima hukum taurat, semuanya membutuhkan Yesus untuk dapat masuk dalam kerajaan Allah. Yesus telah berjuang dan telah membela umat-Nya dari kesulitan. Bukan sedikit lagi yang dapat diselamatkan / masuk sorga, tetapi memang tidak ada manusia yang dapat masuk sorga. Barangsiapa percaya kepada-Nya akan hidup bersama-sama dengan Dia dan ia dianggap benar dan telah melakukan hukum Allah melalui iman dan berbuat seperti apa yang Yesus ajarkan. Ketika kita percaya kepada Yesus, kita memberikan diri kita untuk dibela oleh Yesus untuk menghadapi dan melewati pintu yang sesak itu!Kenali unsur-unsur "BERJUANG" dalam anugerah Tuhan untuk dapat masuk dalam Kerajaan Sorga:1. Menanti-nantikan Allah, mengikuti tuntutan Allah dan janji-Nya dalam hidup kita;2. Melawan materialisme, melawan pencobaan, tipu daya setan, kekhawatiran, ajaran sesat dan kesusahan yang datang di tengah-tengah hidup kita;Jangan tinggalkan iman saudara. Tetaplah tinggal dan hidup di dalam iman kepada Yesus Kristus sebab itulah yang menyelamatkan kita! Amin. Tuhan Yesus dimuliakan dan diagungkan untuk selama-lamanya.
BAB 2 - Pengetahuan dan Ketidaktahuan
Dhammasākacchā oleh Bhante Dhammadhīro usai dana makan di Vihara Buddharatana Medan
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Olivia Ivania dan Meri Kaona dari Komunitas Kongregasi Bunda Hati Tersuci Maria di Keuskupan Maumere, Indonesia. Imamat 23: 1.4-11.15-16.27.34b-37; Mazmur tg 81: 3-4.5-6ab.10-11ab; Matius 13: 54-58.PERAYAAN IMAN Renungan kita pada hari ini bertemakan: Perayaan Iman. Seseorang dikatakanberiman dengan baik kalau dalam dirinya terpenuhi tiga unsur ini: pengetahuan,perayaan dan pratek atau penghayatan iman. Pengetahuan berisi doktrin, ajaranatau dogma-dogma. Perayaan berwujud pada ibadat, sakramen, doa dandevosi-devosi. Penghayatan terungkap dalam kesaksian, dedikasi dan pengabdianiman itu dalam kehidupan nyata. Khususnya tentang perayaan iman, institusi atau penetapan waktu, tata cara,tempat dan partisipasi merupakan unsur-unsur dasarnya. Penetapan dimaksudkanuntuk dirayakan bersama dan dalam persekutuan umat. Insitusi perayaan-perayaan iman dalam perjanjian lama dimulai oleh Musaseperti yang dikisahkan dalam bacaan pertama hari ini. Ada sejumlah institusiperayaan yang ditetapkan Musa dalam hukum taurat, misalnya perayaan Paskah ataukemenangan Tuhan jatuh pada hari ke-14 dalam bulan pertama. Hari ke-15 bulanyang sama adalah perayaan roti tak beragi, dan seterunya. Warisan Musa inikemudian diteruskan oleh Gereja di Perjanjian Baru dan terus berlangsung hinggasaat ini. Hukum Tuhan menetapkan ini sebagai perintah ketiga, yaitu kuduskanlah hariTuhan. Gereja memberikan ketetapannya tidak hanya berupa hari Minggu wajib,tetapi juga sejumlah hari raya dan pesta. Karena sebagai perintah Tuhan, makasifatnya ialah kewajiban. Tanpa menjalankannya berarti bersalah melawan Tuhan.Selain itu ada praktek devosi yang ada dilaksanakan di dalam Gereja kita, meskibukan kewajiban, tetapi sangat berguna untuk menyemangati iman kita. Misalnyadoa rosario dan lagu-lagu rohani ya sangat menguatkan iman kita. Salah satu perayaan iman yang merupakan kewajiban kita pengikut Kristusialah perayaan Sabda Tuhan. Perayaan dibuat ketika Sabda Tuhan itu dibacakan,didengarkan, direnungkan dan dibagikan. Ibadat sabda di lingkungan, kapel ataugereja entah ada ekaristi atau tanpa ekaristi merupakan aneka kesempatan untukmerayakan Sabda itu. Sinagoga ialah tempat Sabda Tuhan dirayakan menurut tatacara Yahudi. Namun ketika Yesus hendak melakukan perayaan Sabda itu di tempatasalnya, orang-orang dari kalangan-Nya justru menolak dan tidak mau Sabda itudirayakan. Akibat menolak perayaan iman ini, tidak ada berkat Tuhan danperbuatan besar Allah turun ke atas mereka. Perayaan iman itu bertujuan selain memuji dan memuliakan Tuhan, ialahmembuka diri kita untuk mendapatkan berkat-berkat dari Tuhan. Marilah kita bersemangat selalu merayakan imankita. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur danberterima kasih kepada-Mu atas adanya kesempatan tiap hari bagi kami untukmerayakan Sabda-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalamnama Bapa ...
Khotbah Ibadah Raya | Minggu, 27 Juli 2025 *PENGETAHUAN IMAN* (1 Tesalonika 4:13-18; ) Pengetahuan iman tidak bisa diteropong oleh teknologi atau kepandaian manusia. Pengetahuan ini tidaklah sama dengan pengetahuan di dunia / alamiah yang bisa disentuh atau raba. Salah satunya yaitu pengetahuan iman yang tersembunyi di balik kejadian orang mati. Kematian adalah hal yang paling ditakuti oleh seluruh manusia namun hal bertolak belakang dengan iman Kristen yang sejati. Hal kematian dibukakan maknanya / diberitakan pengetahuannya oleh Rasul Paulus melalui suratnya kepada jemaat di Tesalonika yang saat itu berdukacita karena ada di antara mereka yang meninggal. Kematian orang-orang percaya di dalam Yesus akan mengalami : • Kebangkitan oleh karena Kristus telah bangkit dan barang siapa mati di dalam Yesus Kristus ia akan dibangkitkan pada Hari Tuhan; • Pengangkatan hidup-hidup bagi barang siapa yang masih hidup dan bertahan dalam iman dan pengharapannya di dalam Yesus Kristus pada Hari Tuhan; 2 Poin penting pengetahuan iman ini hanya bisa dipahami oleh mereka yang sudah dewasa rohaninya! Mereka yang sudah tidak lagi diusik dengan lingkungan dosa sepele seperti iri hati, sombong, benci, dll., namun memiliki suatu sikap hidup rendah hati dan berani memikul salib (SIAP MENDERITA DEMI YESUS KRISTUS), tidak takut pada segala kondisi zaman dan krisis dunia, tidak mengandalkan pemerintah, kepintaran manusia ataupun kekuasaan yang ada di dunia untuk mem-backup perjuangan iman kita di hadapan Tuhan. Peristiwa kematian Yesus Kristus menjadi dasar pengetahuan kepada kita dan IA telah membuka tabir yang selama ini tertutup dan ditakuti oleh seluruh manusia melalui kebangkitan-Nya. Melalui diri-Nya kita beroleh pengharapan bahwa ada kehidupan / kebangkitan dari maut untuk masuk dalam acara pesta kawin Anak Domba! (Ay.14b) “...maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.” Bila umat Tuhan tidak mengetahui pengetahuan iman ini, maka jemaat Tuhan akan berdukacita dalam waktu yang berlarut-larut. Bila saudara hanya hidup mementingkan diri sendiri, foya-foya, jauh dari pengetahuan tentang kekekalan, tidak mau menderita oleh karena Kristus, maka saudara akan terbawa arus dunia ini dan lenyap! Oleh sebab itu, sangatlah penting bagi seluruh umat Tuhan untuk mengerti pengetahuan iman ini sehingga tidak diombang-ambingkan dengan rupa-rupa hikmat dari dunia. Bagaimana dengan pengetahuan iman tentang mereka yang diangkat hidup-hidup? Sama halnya dengan pengetahuan iman seseorang yang mampu memberi dari kekurangannya, peristiwa tersebut khusus dan hanya bisa terjadi atas hidup orang-orang yang memiliki iman yang berkualitas!
Buku "Decolonize Conservation: Global Voices for Indigenous Self-determination, Land, and a World in Common," yang diedit oleh Ashley Dawson, Fiore Longo, dan Survival International, menyajikan kritik mendalam terhadap model konservasi arus utama. Para penulis dan kontributor dalam buku ini berpendapat bahwa konservasi, dalam bentuknya yang dominan saat ini, seringkali berfungsi sebagai alat perampasan tanah, kekerasan, dan ketidakadilan terhadap masyarakat adat dan lingkungan, alih-alih menjadi solusi yang efektif untuk krisis ekologi global. Mereka menyoroti bagaimana konsep "konservasi benteng" berakar kuat dalam sejarah kolonial, memisahkan manusia dari alam dan menciptakan kawasan lindung yang dimiliterisasi di atas tanah adat. Buku ini secara meyakinkan menunjukkan bahwa praktik konservasi benteng ini terus berlanjut, didukung oleh organisasi konservasi besar dan donor internasional, yang menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia yang parah terhadap masyarakat adat. Selain itu, buku ini membongkar "solusi palsu" terhadap krisis iklim, seperti "Solusi Berbasis Alam" dan finansialisasi alam, yang dianggap sebagai pengalih perhatian dari akar penyebab kerusakan lingkungan yang sebenarnya: eksploitasi sumber daya yang didorong oleh keuntungan dan konsumsi berlebihan di negara-negara Global North. Solusi-solusi palsu ini seringkali melibatkan perampasan tanah masyarakat adat dan lokal, serta memungkinkan industri pencemar untuk terus beroperasi tanpa perubahan mendasar. Sebagai alternatif, "Decolonize Conservation" mengadvokasi pendekatan konservasi yang berpusat pada masyarakat adat dan hak-hak mereka, menekankan bahwa pengakuan hak-hak adat adalah prasyarat mutlak untuk konservasi keanekaragaman hayati dan aksi iklim yang efektif. Pengetahuan tradisional dan praktik pengelolaan lahan masyarakat adat, yang telah terbukti berkelanjutan selama berabad-abad, menawarkan model yang jauh lebih efektif dan adil. Buku ini menyerukan transformasi fundamental dalam tata kelola lingkungan global, menuju "demokrasi ekologis radikal" di mana masyarakat adat dan komunitas lokal menjadi pemegang kekuasaan dan keputusan, membangun masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan bagi semua.
Kolaborasi, kini ia berdenyut di jantung inovasi sosial. Bukan sekadar tindakan, ia adalah pola pikir yang menghidupi. Inilah kunci, membuka simpul masalah sosial yang rumit. Ia bermula dari niat, meresap dalam setiap rancangan yang digagas. Kemudian mengalir dalam perencanaan matang, hingga pelaksanaan penuh kesungguhan. Akhirnya, ia menangkap pembelajaran, untuk terus tumbuh dan menyempurna. Desain kolaboratif, atau partisipatif, adalah arena tempat pikiran berhimpun. Mereka bekerja bahu-membahu, mewujudkan gagasan jadi nyata. Ini simfoni keahlian, melahirkan harmoni solusi sosial. Pendekatan ini tak terbantahkan, dalam kelahiran produk sosial. Tim bergerak serempak, dalam irama yang sama. Efisiensi melonjak, solusi pun mekar seperti bunga di musim semi. Kolaborasi juga meruntuhkan sekat organisasi yang kaku. Inklusi tumbuh subur, tak terduga sebelumnya. Pemecahan masalah jadi cepat, menyeluruh seperti air yang mengalir. Dari sanalah lahir sebuah cara, yang disebut Design Thinking. Ia menuntun langkah, berpusat pada manusia seutuhnya. Setiap simpul masalah, dicari hingga ke akar. Lima tahap utama membimbing langkah: Empati, Definisi, Ideasi, Prototipe, Uji. Bukan garis lurus, melainkan putaran dinamis tak berujung. Tujuannya tunggal: solusi yang relevan, hidup dan berkelanjutan. Design Thinking bekerja, sebab ia memandang manusia seutuhnya. Akar masalah digali dalam, bukan sekadar gejala di permukaan. Solusi yang lahir, menyentuh jiwa, memenuhi kebutuhan hakiki. Ia mendorong kreativitas, tanpa batas yang menghalangi. Tim berani bereksperimen, tak gentar pada kegagalan. Sebab setiap kegagalan, adalah anak tangga menuju pemahaman yang lebih dalam. Risiko dan pemborosan sumber daya, ia pangkas habis. Prototipe cepat menguji ide, sebelum modal besar tertanam. Ini menjamin efisiensi, dan dampak yang lebih pasti. Co-design adalah jantung, dari inovasi sosial yang sejati. Ia melibatkan komunitas perubahan, dari awal hingga akhir hayatnya. Solusi yang lahir, adalah milik mereka, bukan sekadar pemberian. Ini memastikan relevansi, dan keberlanjutan sebuah solusi. Komunitas merasa memiliki, aktif menjaga dan mengembangkan. Dampaknya mengakar kuat, bertahan melampaui zaman. Co-design membangun kapasitas lokal, tak ternilai harganya. Pengetahuan dan keterampilan berpindah, memberdayakan setiap insan. Ini adalah investasi kemandirian, bukan belenggu ketergantungan. Tanpa co-design, inovasi sosial seringkali layu. Solusi yang dipaksakan, takkan pernah berakar dalam hati. Ia akan mati, seperti bunga tanpa akar yang kuat. Grameen Bank, di tanah Bangladesh, adalah gemilang inovasi sosial. Ia ulurkan kredit mikro, bagi kaum papa tanpa jaminan. Ini memberdayakan jutaan jiwa, mengubah takdir mereka. Modelnya sederhana, namun dampaknya melampaui batas. Perempuan menjadi tulang punggung, membangun ekonomi keluarga. Ini bukti nyata, bahwa kepercayaan mampu mengubah dunia. Keberlanjutannya terbukti, telah bertahan puluhan tahun. Ia menjadi inspirasi, bagi gerakan serupa di seluruh bumi. Grameen adalah mercusuar, bagi harapan kaum tak berpunya. M-Pesa, di tanah Kenya, merevolusi layanan keuangan. Ia mengubah telepon genggam, menjadi dompet yang bergerak. Ini membuka akses, bagi jutaan jiwa yang tak punya bank. Transfer uang menjadi mudah, aman, dan cepat. Pedagang kecil pun terbantu, roda ekonomi lokal berputar. M-Pesa adalah jembatan, menuju inklusi finansial yang merata. Dampaknya berkelanjutan, mengubah lanskap ekonomi Afrika. Ia menjadi model, bagi inovasi finansial di negara berkembang. M-Pesa adalah kisah sukses, dari benua yang berdenyut kehidupan. Barefoot College, di tanah India, melatih perempuan pedesaan. Mereka menjadi insinyur surya, tanpa gelar formal yang membelenggu. Ini memberdayakan komunitas, dengan cahaya yang berkelanjutan. Modelnya unik, berakar pada kearifan lokal. Pengetahuan praktis diajarkan, relevan dengan kebutuhan nyata. Mereka membangun masa depan, dengan tangan mereka sendiri. Dampaknya meluas, hingga ke desa-desa terpencil di Afrika. Perempuan-perempuan ini, membawa terang ke pelosok bumi. Barefoot College adalah mercusuar, bagi pendidikan yang transformatif. Spedagi Movement, di Temanggung, Jawa Tengah, adalah gerakan sosial yang menginspirasi. Berawal dari sepeda bambu, ia merambah dari desa menuju dunia. Tujuannya membangun kemandirian, melalui ekonomi kreatif. Gerakan ini menciptakan ekosistem desa yang mandiri. Pasar Papringan adalah salah satu wujudnya, menghidupkan kembali tradisi lama. Ini bukti nyata, desa punya kekuatan yang besar. Dampaknya berkelanjutan, memberdayakan masyarakat lokal. Spedagi adalah contoh nyata, inovasi sosial dari akar rumput. Ia menumbuhkan harapan, di tengah tantangan zaman yang bergejolak. Pasar Papringan, sebuah pasar tradisional di Temanggung, adalah inovasi sosial yang unik. Ia beroperasi dua kali sebulan, di bawah rimbun pohon bambu. Transaksi menggunakan koin bambu, menghidupkan kembali budaya lama. Pasar ini bukan sekadar tempat jual beli. Ia adalah ruang interaksi, tempat komunitas bertemu dan berkreasi. Produk lokal diangkat, roda ekonomi desa berputar. Dampaknya signifikan, menggerakkan ekonomi pedesaan. Pasar Papringan menjadi ikon, ekonomi berbasis komunitas. Ini adalah bukti, tradisi bisa berpadu dengan inovasi yang baru. Koperasi Permukiman, inisiatif di berbagai kota, adalah upaya kolektif. Mereka menyediakan perumahan layak, bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Ini solusi konkret, atas masalah permukiman yang mendera. Modelnya berbasis gotong royong, anggota saling membantu. Tanah dibeli bersama, rumah dibangun secara swadaya. Ini menciptakan rasa memiliki, dan kebersamaan yang kuat. Dampaknya berkelanjutan, memberikan akses perumahan yang adil. Koperasi Permukiman adalah inovasi, yang menjawab kebutuhan dasar manusia. Ia membangun komunitas, di atas fondasi kebersamaan. Desain kolaboratif adalah pendekatan holistik, dalam pengembangan produk sosial. Pemangku kepentingan terlibat aktif, dari perancang hingga pengguna akhir. Ini memastikan produk sosial relevan, efektif, dan memenuhi kebutuhan. Teknologi menjadi fasilitator utama, mengatasi hambatan geografis. Platform digital seperti Milanote, Miro, Trello, mudahkan interaksi. Mereka adalah jembatan, kolaborasi tanpa batas ruang dan waktu. Desain kolaboratif integral dari Design Thinking. Ia memperkuat empati, mendorong solusi berbasis komunitas. Contoh-contoh di atas, adalah saksi bisu keberhasilan ini. Kolaborasi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan mutlak. Ia adalah mesin pendorong perubahan, merangkul kompleksitas zaman. Masa depan yang lebih baik, terukir dari tangan-tangan yang bersatu padu.
Banyak orang ingin sukses menurut standar dunia, tapi kita lupa bahwa ada yang lebih penting, yaitu menyenangkan Tuhan dan nama kita tertulis di kitab kehidupan.Jika ingin memiliki masa depan yang baik, berkenan, dan sempurna maka kita perlu memiliki hal ini:1. Pengetahuan yang benar tentang Anak Allah2. Kedewasaan penuh3. Tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus
Daniel berkata kepadanya, "Tetapi tuanku, Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri, walaupun tuanku mengetahui semuanya ini." Belsyazar memiliki kemampuan pengetahuan yang cukup untuk mengetahui kebenaran; masalahnya, sebaliknya, adalah hatinya.
Daniel berkata kepadanya, "Tetapi tuanku, Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri, walaupun tuanku mengetahui semuanya ini." Belsyazar memiliki kemampuan pengetahuan yang cukup untuk mengetahui kebenaran; masalahnya, sebaliknya, adalah hatinya.
Ketua Dewan Pengawas Indonesia Business Council Arsjad Rasjid menekankan pentingnya transfer pengetahuan dan teknologi dalam kerja sama antara Indonesia dan China. Menurutnya, investor asal China tidak hanya diharapkan membawa modal, tetapi juga berkontribusi dalam pengembangan kapasitas SDM Indonesia."Yang diinginkan bukan hanya uangnya, tapi lebih ke transfer of knowledge dan teknologi," tegas Arsjad di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Ia juga menyoroti perlunya memperkuat hubungan people-to-people kedua negara agar kerja sama memberikan dampak jangka panjang bagi pembangunan nasional.
Indigenous knowledge is about the understandings, skills and philosophies created by indigenous peoples from their long-term interactions with their natural surroundings. - Pengetahuan masyarakat adat adalah tentang pemahaman, keterampilan, dan filosofi yang diciptakan oleh masyarakat adat dari interaksi jangka panjang mereka dengan alam sekitar.
"Sudah berapa banyak ilmu yang Anda kumpulkan tapi tak pernah dijadikan tindakan?". Dalam episode podcast kali ini, Tanadi Santoso membahas tentang bagaimana mengubah pengetahuan menjadi aksi nyata. Ini bukan sekadar tentang belajar, tapi bagaimana memastikan apa yang Anda tahu benar-benar menghasilkan dampak. Tanadi Santoso akan membagikan kerangka 4A: Audit, Align, Activate, Accountability. Kerangka kerja 4A inilah yang bisa membantu Anda menjembatani jarak antara pengetahuan dan tindakan.Dalam episode podcast ini juga, Tanadi Santoso mengajak kita merenung, apakah ilmu yang sudah dipelajari benar-benar sudah diterapkan. Perubahan tidak akan terjadi hanya dengan belajar. Action is key! Kita akan diajak untuk menggali lebih dalam tentang bagaimana menetapkan prioritas, menentukan langkah-langkah konkret, hingga siapa yang bertanggung jawab agar ide-ide kita tidak hanya sekadar wacana.
Pengetahuan dan penurutan hukum Tuhan itu sangat perlu dalam kehidupan di dalam rumah tangga, karena itu akan menuntut pola hidupAnda yang lebih baik. //Hanya melalui Kristus kita dapat rukun dengan Allah, dan dengan kesucian.
Pengetahuan dan penurutan hukum Tuhan itu sangat perlu dalam kehidupan di dalam rumah tangga, karena itu akan menuntut pola hidupAnda yang lebih baik. //Hanya melalui Kristus kita dapat rukun dengan Allah, dan dengan kesucian.
Pengelolaan sampah masih menjadi persoalan yang belum tuntas di Indonesia. Pengetahuan untuk memilah sampah dari rumah juga masih sangat minim. Akibatnya, sampah menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).Berdasarkan data Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), total timbulan sampah di 2024 mencapai hampir 33 juta ton per tahun. Dari total timbulan sampah, sebanyak 40% sampah tidak dikelola yang sebagian besar berasal dari rumah tangga.Di sisi lain, masa libur lebaran dapat menambah jumlah sampah. Selain kumpul keluarga, momen lebaran sering menjadi momen bagi masyarakat untuk membeli baju baru, kebutuhan baru, hingga membeli bingkisan makanan untuk silaturahmi. Akibatnya, barang-barang lama yang tidak terpakai jadi terbuang.Padahal sampah yang tidak terpakai masih bisa kita kelola. Cara lainnya, kita bisa memanfaatkan platform donasi sampah untuk menyebarkan Berkah di Bulan Ramadan. Kemana kita bisa mendonasikan barang yang sudah tidak terpakai? Dan bagaimana cara mengelolanya?Kita akan bincangkan hal ini bersama Aisyah Winna Putri, Founder Komunitas Bersi Bersi Lemari dan Fajar Ar Mansyur, CEO Donasi Sampahmu.id.*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Dunia melihat hikmat dalam pengertian yang sempit hanya karena berusaha melihat hikmat dalam cara yang pragmatis. Namun, Kitab Pengkhotbah mengajarkan bahwa hikmat juga adalah kemampuan untuk menjalani hidup dengan benar.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Sania dan Anastasia dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kejadian 37: 3-4.12-13a.17b-28; Mazmur tg 105: 16-17.18-19.20-21; Matius 21: 33-43.45-46UTUSAN Renungan kita pada hari ini bertema: Utusan. Istilah“utusan” melekat dengan Tuhan Allah yang bekerja menciptakan segala sesuatu.Setelah manusia pertama diciptakan, mereka diutus dan ditempatkan di dalamdunia sekaligus diberikan sejumlah tanggung jawab. Pengutusan terus dilakukankepada figur-figur terpilih antara lain Nuh, Abraham, Yakub, Musa, YohanesPembaptis, dan tentu saja yang terbesar ialah Yesus Kristus, yang dilengkapidengan tugas yang harus mereka lakukan. Para utusan diminta tanggung jawabnyakepada Tuhan. Lawan perutusan ini ialah agenda jahat dan negatif yangmengutus orang-orang pilihannya untuk menjalankan rencana perusakan ataupembinasaan. Jika Tuhan mengutus para malaikat-Nya, Gereja mengutus paramisionarisnya, negara mengutus pada duta besar atau konsulnya, komunitas atauperusahaan mengutus manager atau wakilnya; setiap upaya kejahatan juga mengutuswakil-wakilnya. Seorang bos pengedaran narkotik misalnya, mengutus anak buahnyauntuk memperdagangkan barang-barang narkoba, sangat matang dalam rencana dansistem perdagangan itu. Ia pasti orang hebat dan sangat ditakuti. Pengetahuan umum kita mengatakan bahwa kalau Tuhan itumaha kuasa dalam mengutus para utusannya, penguasa kejahatan juga bersainguntuk mengutus orang-orangnya yang terbaik. Jika ada Malaikat Mikhael yangbertugas untuk berperang melawan Setan, ada juga malaikat Setan terhebat untukmengimbangi Sang Mikhael tentara yang agung itu. Artinya bahwa, tiap kali Setandan utusannya selalu menemukan cela kelemahan yang ada pada para utusan Tuhanuntuk memperdayainya dan akhirnya menguasainya. Bacaan-bacaan kita pada hariini menggambarkan keadaan sempurna para utusan, yaitu mereka adalah pilihanterpercaya pimpinan, penguasa, bapa dan Tuhan Allah. Yusuf, si anak terkasih bapak Yakub diutus ke tengah parasaudaranya yang memang sangat memusuhi Yusuf karena iri hati mereka. Parautusan tuan kebun anggur juga mengutus anak buahnya, orang-orang kepercayaan,bahkan anak kandung ahli warisnya. Semua utusan itu adalah terbaik danterpercaya, namun kuasa Setan dan kejahatannya juga berupaya mengganggu danmenguasainya. Keadaan ini sebenarnya menggambarkan kehidupan kita yang nyata,yaitu bahwa kita semua bersama dengan guru kita Yesus Kristus adalah utusanBapa di surga, dengan tujuan yang sama yaitu terwujudnya keselamatan. Yesus adalah korban nyata utusan terbaik Bapa untuk Misikeselamatan itu. Kita masing-masing juga adalah utusan-utusan yang terpilih danterpercaya karena kita memilih untuk bersama Kristus. Jadi prinsipnya kitatetap menjalankan perutusan dari Bapa tetapi kita siap untuk segala resiko apayang datang menghadang dan mengancam hidup kita. Setiap keputusan adaresikonya. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Yesus,perkuatkanlah kami dengan kuasa-Mu supaya kami dapat menjadi utusan-Mu yangterbaik. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Boni Febrianda, a Sydney-based professional photographer, combines his love of the sport of cycling with photographic adventure. - Boni Febrianda, fotografer profesional yang berbasis di Sydney, menggabungkan kecintaannya pada olahraga bersepeda dengan petualangan fotografi.
You're probably familiar with the four seasons—Summer, Autumn, Winter, and Spring—but did you know that First Nations people have long recognised many more? Depending on the location, some Indigenous groups observe up to six distinct seasons each year. - Anda mungkin akrab dengan empat musim — Musim Panas, Musim Gugur, Musim Dingin, dan Musim Semi — tetapi tahukah Anda bahwa orang-orang First Nations telah lama mengenali lebih banyak lagi? Tergantung pada lokasinya, beberapa kelompok warga Pribumi mengamati hingga enam musim yang berbeda setiap tahun.
Pembawa Renungan : Sandy Kusuma Tangerang Luk 11:47-54;
Sekitar 870 ribu imigran dinaturalisasi menjadi warga negara AS selama tahun fiskal 2023, dan semuanya harus menjalani ujian kewarganegaraan. Bila ujian yang sama diberikan pada warga negara AS kelahiran AS, maka sebagian besar takkan lulus. Perkembangan ini mencemaskan pengajar dan politisi.
Riset memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Salah satu aspek krusial dalam riset adalah akumulasi ilmu, yang umumnya dilakukan melalui penelusuran literatur yang komprehensif. Proses ini harus dilakukan secara objektif dan sistematis untuk memastikan validitas dan reliabilitas hasil yang diperoleh. Dalam melakukan penelusuran literatur, peneliti harus bersikap netral dan tidak bias terhadap temuan-temuan sebelumnya. Tujuan utama dari riset adalah untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang sudah ada, bukan hanya sekadar mengulang apa yang telah diketahui. Namun, penting untuk dicatat bahwa dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern, replikasi studi juga memiliki nilai yang signifikan. Saat ini, banyak peneliti yang melakukan riset dengan tujuan untuk mengonfirmasi atau memverifikasi hasil-hasil penelitian sebelumnya. Pendekatan ini sangat berharga dalam membangun fondasi ilmu pengetahuan yang kokoh dan dapat diandalkan. Untuk mendukung upaya replikasi ini, sangatlah penting bagi peneliti untuk menjabarkan metode penelitian mereka secara rinci dan jelas. Dengan demikian, peneliti lain dapat dengan mudah mengulang studi tersebut, baik untuk tujuan verifikasi maupun untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut berdasarkan temuan yang ada. Secara keseluruhan, riset yang baik harus mampu menyeimbangkan antara eksplorasi pengetahuan baru dan verifikasi pengetahuan yang sudah ada. Dengan pendekatan yang cermat dan sistematis dalam akumulasi ilmu, kita dapat terus mendorong kemajuan dalam berbagai bidang keilmuan dan memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat.
Astronomical knowledge of celestial objects influences and informs the life and law of First Nations people. - Pengetahuan astronomi tentang benda-benda langit mempengaruhi dan menginformasikan kehidupan dan hukum orang-orang Bangsa Pertama.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Naydeline dan Nancy Phanasta dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 1 Korintus 8: 1b-7.11-13; Mazmur tg 139: 1-3.13-14ab.23-24; Lukas 6: 27-38 KASIH MENYEMPURNAKAN PENGETAHUAN Renungan kita pada hari ini bertema: Kasih Menyempurnakan Pengetahuan. Ada seorang pemuda baru saja lulus pendidikan Ilmu peternakan di Universitas ternama. Ia belum mendapatkan pekerjaan, lalu ia mengisi waktu untuk membantu ayah dan ibunya yang bermata-pencaharian sebagai peternak sapi dan kerbau di kampung. Tiga hari pertama ia menemani orang tuanya beternak, tetapi setelah itu ia duduk saja di tempat rindang dan memandang dari kejauhan orang tuanya menggembala. “Saya mengerti tentang peternakan, namun saya tidak sanggup bekerja mengikuti kawanan sapi dan kerbau ke mana saja mereka merumput”, jawab pemuda itu ketika ditanya oleh seseorang yang lewat di situ. Kemudian ketika kedua orang tuanya ditanya oleh orang yang sama, apakah perbuatan anaknya yang baru lulus kuliah itu cukup dianggap wajar atau tidak, jawabannya ialah: “Kalau hewan piaraan digembalakan hanya dengan pengetahuan dari bangku sekolah, hewan-hewan pasti cepat hilang dan mati.” Menggembalakan ternak dengan mengikuti dan menemani ke mana saja mereka merumput, atau di lapangan rumput yang ditentukan oleh penggembala, adalah suatu tugas yang mulia. Yesus Kristus menjelaskan panjang lebar di dalam Injil tentang Gembala Yang Baik, yang keunggulannya ialah cinta kasih. Kemampuan cinta kasih terletak pada sikap-sikap yang konkret dan praktis seperti keterlibatan, campur tangan, menemani, mendampingi, mengajar, dan membaharui. Dengan demikian, pengetahuan yang sudah dimiliki, menjadi sempurna karena diwujudkan di dalam praktek hidup yang nyata. Iman menuntut perbuatan, demikian kata kita suci. Pengetahuan iman sangatlah penting, bahkan pengetahuan ini sudah kita dapatkan sejak usia dini. Namun semakin kita menjadi besar dan dewasa iman kita harus terungkap dalam perbuatan, sehingga menyempurnakan pengetahuan yang sudah kita miliki. Karena pengetahuan itu umumnya baru sebatas teori atau refleksi, maka melalui perbuatan cinta kasih itu, pengetahuan dapat diungkapkan menjadi perbuatan. Bahkan Santo Paulus dengan keras mengingatkan bahwa kalau manusia hanya mengandalkan pengetahuan, ia gampang jatuh di dalam kesombongan. Cinta kasih sangat diperlukan supaya kecenderugan kesombongan itu dapat dikontrol dan dihilangkan. Kalimat kunci dari Yesus Kristus tentang cinta kasih untuk menyempurnakan pengetahuan ialah: “Hendaklah kalian murah hati sebagaimana Bapamu murah hati adanya”. Kemurahan hati itu akan membuat orang-orang terdidik, berpengetahuan, berintelek, dan berkompeten, dapat menjadi penggerak roda kehidupan kita untuk dapat berputar menuju kemajuan yang beradab. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Allah, jadikanlah kami selalu orang-orang yang bermurah hati seperti Engkau. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Hendry dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yehezkiel 37: 1-14; Mazmur tg 107: 2-3.4-5.6-7.8-9; Matius 22: 34-40 KEWAJIBAN MELAKSANAKAN CINTA KASIH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kewajiban Melaksanakan Cinta Kasih. Kita sering mendengar atau mengucapkan sendiri bahwa cinta kasih mempunyai kekuatan untuk menuntut dan menguasai. Hal ini dapat kita temukan di dalam kitab suci seperti yang diucapkan oleh Santo Paulus, “Kasih Kristuslah yang mendorong kita” atau “Caritas Christi urget nos” (bandingkan 2 Korintus 5: 14). Ketika Tuhan Yesus hendak meminta Petrus untuk bertolak lebih ke dalam untuk menebarkan jala di situ supaya dapat menangkap ikan yang mereka inginkan, Petrus langsung menanggapi Dia bahwa atas perintah Tuhan, ia dengan sepenuh hati dan percaya untuk bertolak dengan perahunya lebih ke dalam. Kasih Tuhan memang mengharuskan dia untuk melakukan tugas tersebut. Ini dapat kita baca di dalam Injil Lukas (bab 5, ayat 4). Cinta kasih sesungguhnya mempunyai kekuasaan yang sangat dahsyat. Hati manusia sekeras apa pun dapat dilembutkan oleh kasih Tuhan itu. Seorang pendosa yang luar biasa jahat seperti Saulus, ditobatkan oleh Yesus sampai akhirnya ia berganti nama menjadi Santo Paulus. Kita sebagai pengikut Kristus harus dapat menerima ini sebagai suatu prinsip iman yang tidak bisa kita remehkan. Cinta kasih sebagai hukum Kristen utama dan terbesar sesungguhnya memang mempunyai kekuatan seperti ini. Ia mampu menguasai segala-galanya, sama dengan Tuhan mahakuasa yang mengontrol dan mengatur segalanya. Pada hari ini dapat kita renungkan kekuasaan kasih ini yang memampukan kita untuk dua tindakan fundamental manusia yaitu mengetahui dan melaksanakan apa yang diwajibkan oleh cinta kasih. Pengetahuan merupakan buah dari pengalaman-pengalaman manusia yang terbentuk melalui sistem kerja sama antara akal budi dan indera kita. Kita sepatutnya mengetahui lebih dahulu sesuatu atau seseorang, sebelum kita menyatakan bahwa kita suka atau kita mencintai. Cinta kasih itu bukan buta atau tuli dan tidak mengetahui apa-apa. Persoalan yang sering membuat banyak dari kita memberikan pandangan agak pesimistik dan cenderung tidak bebas dalam mengasihi ialah ketika cinta itu hanya sebatas pengetahuan, dan tidak sampai dilaksanakan. Misalnya, ketika sepasang suami istri mengetahui dan menyadari bahwa merawat dan mendidik anak-anaknya menurut keadaan masing-masing pribadi, sungguh merupakan hal yang sangat mendasar. Tetapi karena suami-istri itu sangat sibuk dengan karir mereka masing-masing, mereka lebih menitipkan anak-anaknya kepada para pengasuh dan pembantu. Pada akhirnya kasih dari orang tua itu hanya sebatas mengetahui atau menyadari begitu pentingnya cinta kasih bagi hidup anak-anak mereka. Tetapi mereka tidak dapat memelihara, mendidik dan membesarkan anak-anak mereka. Jadi jika kita melawan cinta kasih dengan tidak melakukan kewajiban untuk mencintai secara nyata, kita harus siap menerima teguran dan hukuman dari Tuhan, sumber kasih itu. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, kuatkanlah semangat dan tekat kami untuk mencinta seperti Engkau sendiri yang selalu mencintai kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...
Bagaimana kita mengembangkan pengetahuan untuk organisasi? Salah satu metafora bagi organisasi, organisasi sebagai sebuah otak. Sebagai otak atau pengeloah informasi, organisasi bisa menangkap, mengolah dan menyebarkan pengetahuan. Ini pengalaman saya mengembangkan pengetahuan bagi organisasi beberapa tahun lalu.
Ia mencari pertolongan bukan dari pemikiran penulis manusia, melainkan dari Sumber hikmat dan pengetahuan; dan di bawah bimbingan malaikat yang kudus ia beroleh pengertian yang jelas tentang kebenaran.
Ia mencari pertolongan bukan dari pemikiran penulis manusia, melainkan dari Sumber hikmat dan pengetahuan; dan di bawah bimbingan malaikat yang kudus ia beroleh pengertian yang jelas tentang kebenaran.
Traditional owners of one of the most remote communities in Australia's north are using traditional knowledge of bush medicine to boost their local economy. Partnering up with Menzies School of Health, researchers and other industry groups - they hope to one day mass produce traditional bush medicine. - Pemilik tradisional dari salah satu komunitas paling terpencil di Australia Utara menggunakan pengetahuan tradisional mengenai pengobatan semak untuk meningkatkan perekonomian lokal mereka. Bermitra dengan Menzies School of Health, peneliti dan kelompok industri lainnya - mereka berharap suatu hari nanti dapat memproduksi obat tradisional semak secara massal.
Season 24: PRODUCTIVITY APPS Aplikasi apa yang paling membantu untuk produktif? Apa website rekomendasi yang memudahkan untuk fokus dan gak terdistraksi? Software mana yang paling bagus untuk menemukan jadwal? Kamu akan menemukan banyak apps rekomendasri di season ini! Gak lagi bingung milih, tinggal pakai rekomendasi dari aku saja!
Leonard Triyono berbincang dengan Lidiah Treda Iwo dari Jayapura dan Titien Megaputri Komar asal Kupang tentang bagaimana mereka menerapkan ilmu dari pendidikan AS dalam pekerjaan mereka, serta tantangan dan peluang dalam mengadvokasikan perubahan di lembaga dan komunitas masing-masing.
Kalau udah lelah, jangankan bergerak, mikir pun sulit. Wajar, kita ini manusia yang terbatas. Itu sebabnya kita perlu istirahat, untuk memulihkan tenaga, pikiran, perasaan dan memperbarui kekuatan. Jangan dipaksa. Tidak akan maksimal. Pengetahuan dan kemampuan kita juga terbatas. Kita pun bisa meminta bantuan yang lain. Bisa saja, orang lain dapat memberi sudut pandang yang baru, yang selama ini tak terpikirkan. Orang lain juga bisa memberi informasi bahkan kekuatannya, talentanya yang berbeda dengan yang kita miliki. Itu sebabnya tak ada gunanya bermegah diri. Lalu memandang rendah yang lainnya. Kita ini saling membutuhkan dan masing-masing kita mempunyai kekuatan dan kelemahan yang berbeda. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/sherly-grezia/message
Bams Conoras, or better known as President Tidore, is a hip hop singer from Tidore Island, North Maluku Province. - Bams Conoras, atau yang lebih dikenal dengan Presiden Tidore merupakan penyanyi aliran hip hop yang berasal dari Pulau Tidore, Provinsi Maluku Utara.
Season 22: EXPRESS SKILL MASTERY Season ini akan memberikan kamu banyak TEKNIK, METODE, dan JURUS belajar cepat yang terbukti bikin kamu MUDAH belajar & kuasai skill apapun. Kamu juga bisa mendapatkan Free Course "Express Learning Mode" di bit.ly/aksesELM
Tiap orang punya POV, sudut pandangnya masing-masing. Apa yang kita lihat, belum tentu orang lain lihat. Dan sebaliknya, apa yang orang lain tahu, belum tentu kita mengetahuinya. Pengetahuan kita tidak sempurna. Orang lain bisa melengkapinya. Tak perlu sombong, tak semuanya kita tahu. Tak semuanya kita jago. Kita butuh orang lain. Demikian pula sebaliknya, orang lain juga membutuhkan kita. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/sherly-grezia/message
Terinspirasi dari buku "Kita Bukan Bebek", podcast ini membahas tentang dampak pandemi Covid-19 pada dunia pendidikan Memotret dari gaya hidup pemuda Indonesia masa kini. Pandemi Covid-19 telah mengubah cara belajar dan berteman. Sekolah ditutup, digantikan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ), sehingga mempengaruhi gaya belajar dan pertemanan. Mari mendengarkan para Jang Oetama untuk mengetahui langkah konkrit merubah gaya hidupmu menjadi lebih sesuai dengan dirimu sebagai manusia yang sesungguhnya.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Maria Eclesia Patria dan Leni Priska dari Sekolah Saint Peter Jakarta di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Yeremia 11: 18-20; Mazmur tg 7: 2-3.9bc-10.11-12; Yohanes 7: 40-53 TUHAN MEMBERITAHU Renungan kita pada hari ini bertema: Tuhan Memberitahu. Di dalam bacaan pertama hari ini, nabi Yeremia menyebut satu sikap yang penting ketika ancaman penganiayaan itu menghadang kita. Katanya bahwa Tuhan sudah memberitahu kepada orang percaya, kalau penderitaan dan penganiayaan itu akan tiba. Pengetahuan yang mendahului realisasi kejadian yang sudah diketahui sangat membantu pembentukan sikap kita. Sikap menghindari, lari ketakutan, menyerah sebelum berjuang, menghadapi dengan keras, dan rela bertahan demi kebenaran, merupakan sikap-sikap yang umumnya kita lakukan. Yeremia mempunyai panggilan khusus dari Tuhan, demikian juga Yesus Kristus, untuk mengemban misi yang dipercayakan Bapa kepada-Nya. Bersamaan dengan ini, Bapa di surga juga memberitahukan mereka bahwa demi terwujudnya perutusan yang dipercayakan itu, mereka akan melewati berbagai rintangan, ancaman kekerasan, dan penganiayaan. Dalam aspek ini, kedua tokoh kita ini ditampilkan kitab suci seperti domba sembelihan yang dibawa ke tempat pembantaian dan dikorbankan. Tuhan memberitahu mereka dengan amat jelas, sehingga baik Yeremia maupun Yesus Kristus sudah siap secara mental dan rohani untuk menghadapinya. Hasil pemberitahuan dari Tuhan ini jelas menguntungkan pihak yang teraniaya, karena Tuhan menjamin penyertaan-Nya dan semua penyelenggaraan sesuai dengan kehendak-Nya. Tetapi di pihak penganiaya justru terjadi kekacauan karena kemarahan, kebencian, dan kejahatan di dalam diri mereka yang syarat dengan kepentingan sehingga membuat mereka terpecah-belah. Orang-orang Farisi dan para ahli Taurat tidak berada dalam kesepakatan tentang rencana jahat mereka. Hal ini cukup merepresentasikan kenyataan bahwa setiap bentuk rencana dan tindakan jahat tidak akan pernah diwarnai keadaan nyaman atau tenang, tetapi sebaliknya suasana batin dan jiwa yang kacau. Tuhan senantiasa memberitahu kita tentang apa yang bakal terjadi terkait dengan pilihan komitmen iman dan panggilan pekerjaan atau pelayanan kita. Ia memberitahu kita dalam berbagai cara dan melalui aneka perantaraan. Dia-lah yang memilih dan memanggil kita, lalu mempercayakan kepada kita masing-masing atau bersama jenis tanggung jawab dan pekerjaan. Itu juga berarti Dia-lah yang menaruh di dalam kesadaran dan keyakinan kita bukan hanya tujuan yang kita capai, tetapi terlebih-lebih risiko yang bakal kita hadapi. Tidak mungkin tidak ada risiko atau efek samping dari setiap pekerjaan atau pelayanan kita. Tapi karena kita sudah diterangi oleh iman tentang hal ini, kita dibuat untuk melangkah ke depan dengan keyakinan bahwa Tuhan akan menyertai dan membimbing kita. Harapannya ialah pikiran, kata-kata, dan tindakan kita selalu di dalam terang Tuhan. Dan biarlah Tuhan yang bekerja untuk menyempurnakan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan yang bijaksana, terangilah selalu langkah hidup kami setiap saat. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Ratusan pekerja BRI yang berasal dari kabupaten/kota se-Sumatera Barat (Sumbar) mengikuti turnamen BRIlian Service Excellent Competition atau BSEC tingkat Regional Office (RO) BRI Padang tahun 2023, bertempat di salah satu hotel di Jalan A Yani Padang, Sabtu 21 Oktober 2023 pagi. Bersama ratusan peserta dari perwakilan atau Branch Office kabupaten/kota se-Sumbar, hadir CEO BRI RO Padang, Mohammad Harsono beserta unsur pimpinan lainnya, kemudian para pimpinan Branch Office BRI kabupaten/kota se-Sumbar.
fun factnya tahu fetish tidak termasuk, mboh maneh lek tahu fetish ngarep poltek. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/podcast-antono/message Powered by Firstory Hosting
Pembawa Renungan : RP. Ignas Sibar, MI Brisbane - Australia Mat. 16:13-20.
Pengetahuan tentang yang jahat-tentang dosa dan akibat-akibatnya, tentang pekerjaan yang melelahkan , tentang perawatan yang menggelisahkan, tentang kekecewaan dan dukacita, tentang sakit dan kematian.
Epistemologi Sebagai Teori Pengetahuan Berjabat Tangan Dengan Filsafat by Maifors Media
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 9 Februari 2023 Bacaan: "Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami." (Bilangan 13:33) Renungan: Ketika kita melihat harimau, hampir semua orang sama-sama ngeri. Taring, kuku dan tubuhnya yang besar membuat kita takut. Itulah kesan. Tapi, kesan tidak selalu sama. Melihat gadis berkulit putih, mata bulat, hidung mancung, dan tubuh langsing, ada yang menganggap dia amat cantik, tapi ada juga yang mungkin menganggap dia biasa saja. Kriteria kecantikannya beda Mungkin ia lebih suka yang tubuhnya agak berisi, kulit agak gelap, mata agak sipit, dsb. Ketika Musa mengirim 12 orang untuk meninjau tanah Kanaan, yang dilihat mereka sama. Betul tanahnya subur. Betul juga ada orang-orang Enak yang bertubuh tinggi besar seperti raksasa. Kesan mereka tentu sama. Negeri itu subur, tapi penduduknya besar dan kuat. Bedanya adalah responsnya. Sepuluh orang berpendapat keberadaan orang-orang raksasa itu artinya Israel game over, tak ada peluang untuk bisa menang lawan mereka. Akibatnya, mereka bahkan mau menolak Musa mengangkat pemimpin baru dan kembali ke Mesir sebagai budak yang ditindas Tapi, dua orang: Yosua dan Kaleb responsnya beda karena sungguh, mengenal Allah. Mereka sadar Allah menyertai perjalanan mereka. Ada manna tiap hari yang turun dari langit, ada tiang awan dan tiang api sebagai tanda penjagaan, perlindungan, dan kepemimpinan Allah. Kenapa cemas jika ada Allah yang menyertai? Kaleb dan Yosua percaya kalau Tuhan sudah berjanji akan memberi tanah Kanaan, pasti la akan berikan. Apapun kesulitan yang kita hadapi, yang penting sebenarnya respons atau tindakan dan sikap kita selanjutnya dibentuk dari pengetahuan dan pengalaman kita. Berhadapan dengan harimau, respons pawang harimau tak akan sama dengan orang awam yang baru sekali melihat harimau, Saat menghadapi kesulitan, respons orang percaya juga seharusnya beda dengan orang dunia. Kita tahu kita punya Allah yang hidup dan berkuasa, kita percaya la akan memberi kekuatan dan jalan keluar bagi masalah kita. Dan kita percaya asal kita taat pada-Nya, maka semua akan baik adanya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tambahkanlah imanku, agar aku semakin percaya pada-Mu bahwa Kaulah Allah yang setia dan senantiasa memberi kekuatan bagi siapa saja yang datang pada-Mu. (Dod).
More than 2,000 Australians lost their lives every single year because of skin cancer. Queensland is the most affected state. - Lebih dari 2.000 orang Australia kehilangan nyawa setiap tahun karena kanker kulit. Queensland adalah negara bagian yang paling terpengaruh.
Kuliah Ihya' Tematik disajikan lebih leluasa karena tidak harus membaca teks kata demi kata. Dalam ngaji tematik ini juga dibuka forum tanya-jawab. Untuk mengirim pertanyaan silakan kirim via WhatsApp: https://wa.me/6281906378622 Kuliah Ihya' Tematik (KIT) akan live streaming setiap Ahad pagi pukul 06.00 WIB selama 45-60 menit via Facebook dan (jika ada) YouTube.
Kuliah Ihya' Tematik disajikan lebih leluasa karena tidak harus membaca teks kata demi kata. Dalam ngaji tematik ini juga dibuka forum tanya-jawab. Untuk mengirim pertanyaan silakan kirim via WhatsApp: https://wa.me/6281906378622 Kuliah Ihya' Tematik (KIT) akan live streaming setiap Ahad pagi pukul 06.00 WIB selama 45-60 menit via Facebook dan (jika ada) YouTube. Live streaming: https://www.facebook.com/ulil67/videos/336809654927558/
Kuliah Ihya' Tematik disajikan lebih leluasa karena tidak harus membaca teks kata demi kata. Dalam ngaji tematik ini juga dibuka forum tanya-jawab. Untuk mengirim pertanyaan silakan kirim via WhatsApp: https://wa.me/6281906378622 Kuliah Ihya' Tematik (KIT) akan live streaming setiap Ahad pagi pukul 06.00 WIB selama 45-60 menit via Facebook dan (jika ada) YouTube. Live streaming: https://www.facebook.com/ulil67/videos/2056044551231759/
Kuliah Ihya' Tematik disajikan lebih leluasa karena tidak harus membaca teks kata demi kata. Dalam ngaji tematik ini juga dibuka forum tanya-jawab. Untuk mengirim pertanyaan silakan kirim via WhatsApp: https://wa.me/6281906378622 Kuliah Ihya' Tematik (KIT) akan live streaming setiap Ahad pagi pukul 06.00 WIB selama 45-60 menit via Facebook dan (jika ada) YouTube.