Ini cerita-cerita gua. Cuma pengen bagiin berkat aja.
Are you in the lowest part of your faith? Why? Then, it's a perfect time to gain your faith back. Why? How?
Turn up your volume because it was 00.30 AM. Kenapa gampang aja block nomor tidak dikenal atau menyebalkan sementara sepertinya tidak demikian dengan dosa ya?
It's about me when everything focus on me but actually, it's not about me. It's all about God. Here are some steps when you experience "it's about me": 1. Identify the 'me' 2. Bring it to God and take a move 3. Enjoy Him and keep praying 4. Trust His heart 5. Share!!
A short discussion about unresolved grief and loss from the book 'Boundaries' -- Dr. Henry Cloud & Dr. John Townsend
MURNIKANKU Syair dan lagu: Gito T. W. Bait (Verse): Tuhan kudatang tertunduk malu Engkau lihat kedalaman hatiku: Inilah aku hamba-Mu, namun tujuan hidupku hanya melayani diri sendiri. Sesungguhnya ‘ku hamba dunia, terpikat oleh kesenangan fana; akan harta dan kuasa, kebanggan hati. B'ri belas kasih-Mu, oh Tuhan. Refrain: Murnikanku, tekad di hatiku agar ‘ku tersadar menderita dengan-Mu. Murnikanku, arahkan mata hatiku agar ‘ku setia pada-Mu.
Apa yang membuat seseorang berkanjang dalam dosa dan buakn kasih karunia?
Pernah bertanya, kenapa saya sudah terima Kristus tapi kok hidup belum berkemenangan? Mungkinkah ada allah masa lalu yang belum kita hancurkan?
Sekelibat pemikiran liar yang datang setelah membaca surel tentang pertemuan doa sebuah kampus besar.
It is a pre-reading of Lies Women Believe, a book from Nancy Demoss Wolgemuth. It mostly talked about how Eve dealt with her sins and prveious moments after the fall and how we as current Eve act as Godly women in our daily life. Enjoy listening and pondering with God, women of God.
Free trial selalu diberikan untuk memberikan gambaran garis besar sesuatu. Itu juga terjadi dengan dosa. Waspadalah!!
Biarlah Tuhan saja yang menjadi Surya hidup kita. Biar hal lain tak perlu.
Karya: Dorothy Ryani Hillary Susah memang, hidup di dunia drama Diam, dikira tak ikut irama Vokal, dikira jumawa Sengaja cari muka dengan berderma Katanya semua harus bertata krama Kalau tidak nanti kena karma Selalu kerjakan semua bersama Tapi dari belakang menjelma berwujud kepala lima Aku tahu hidup perlu koma Tapi tak berarti titik, kala harus menggema Yang kukejar bukan hidup lama Tapi hidup yang berema Inilah yang utama Jika raga masih berima Namun, jika boleh mengharapnya sukma Ingin lekas berpaling ke Sang Rama Agar dunia ini kembali kepada darma Pontianak, 17 Oktober 2021
Kita pasti pernah mencintai seseorang dan kita tahu kita tidak bisa sama dia. Atau, kita mungkin sudah memberhalakan orang yang kita cintai. Dna, sering kali hal tersebut menimbulkan luka. Taoi, semakin kita menahan, luak tersebut akan semakin dalam. Jadi, akan lebih baik jika diputus. Demikian juga dengan dosa favorit kita. Semakin kita menahan, semakin kita sakit olehnya. Tapi, kita juga merasa nyaman. Nah, biar tidak semakin menyiksa, lebih baik bawa ke Tuhan dan putuskan sekrang.
Kadang kita mikir, Tuhan sayang ga ya sama kita? Kalau iya, apa buktinya? Biarlah lagu ini boleh mengingatkan kita kalau Tuhan punya caraNya untuk mengasihi kita.
Lagu aransemen dari Mawar de Jongh -- Lebih dari Egoku. Lagu ini bercerita tentang seberapapun besar dosa kita, sehina apapun kita memandang diri kita, Tuhan lebih sayang kita dari dosa-dosa kita. Semangat bergumul bersama Tuhan. Sebarkan kasih-Nya biar semakin banyak yang kenal Dia dan kasih-Nya.
May this can be our reflection as God's worker: Before You I kneel, my Master and Maker, To offer the work of my hands. For this is the day You've given Your servant; I will rejoice and be glad For the strength I have to live and breathe, For each skill Your grace has given me, For the needs and opportunities That will glorify Your great name. Before You I kneel and ask for Your goodness To cover the work of my hands. For patience and peace to shape all my labor, Your grace for thorns in my path. Flow within me like a living stream, Wear away the stones of pride and greed 'Til Your ways are dwelling deep in me And a harvest of life is grown. Before You we kneel, our Master and Maker; Establish the work of our hands. And order our steps to seek first Your kingdom In every small and great task. May we live the gospel of Your grace, Serve Your purpose in our fleeting days, Then our lives will bring eternal praise And all glory to Your great name.
Dalam segala cuaca dan keadaan, taruhlah haraoan dan iman keprcayaan kita hanya kepada Tuhan. Ia adalah Allah dari segalanya
Lagu yang selalu mengingatkan saya untuk kembali lagi kepada hati yang hanya menyembah-Nya, Raja segala raja dan Tuhan atas segala Tuhan ketika motivasi pelayanan saya sudah mulai kabur. Biarlah dpat menjadi pengingat untuk pendengar juga. Maafkan suara yang jauh dari sempurna ini.
Di episode kali ini, saya bersama dengan 2 orang narasumber yang keren, masing-masing perwakilan lulusan S1 dan S2. Mereka adalah alumni SKI yang berkesempatan mendapatkan anugerah belajar dengan program beasiswa di universitas ternama untuk menjadi guru dari SKI. Mau tahu lebih lengkapnya? Kuy, dengerin ya. Ps: suara gawaimu perlu dinaikkan sedikit ya.
Apa definisi teman buat kalian? Teman seperti apa yang kalian punya dan harapkan? Semoga menginspirasi. Bagikan kisah kalian juga ya.
Hari buruh? Hu, ga ngaruh! Itu hanya memperkeruh karena jadi mengeluh. Hari buruh sudah luruh karena aku bukanlah lagi buruh. Apakah benar? Yuk, dengarkan dan dapatkan jawabannya.
Apa sih yang menginspirasi kita dalam berkata-kata? Kata-kata kita bisa saja berbentuk kata, syair, dan gambar. Tuangkan kata-kata kita kepada orang yang layak menerima kata-kata kita. Jangan kotakkan kata-kata kita dalam kota-kota kita.
Slogan "habis gelap terbitlah terang" dari buku yang diterbitkan R. A. Kartini pada waktu itu rasanya cukup relevan dengan situasi pandemi saat ini. Kit tahu bahwa masih banyak orang-orang yang melihat kegelapan dunia. Marilah, lewat momen Hari Kartini ini, kita belajar menjadi Kartini-Kartini Kristus yang membawa orang-orang, bukan hanya perempuan-perempuan, untuk melihat terang yang sesunghuhnya. Bahwa selalu ada harapan di dalam Kristus, setelah gelap ini berlalu. Khususnya gelap dosa.
Ini sebenarnya sebagian dari isi podcast #10. Tidak ada satu gereja atau komunitas yang sempurna. Tapi, lewat kita yang sama-sama tidak sempurna ini, Kristus mau kita menyaksikan Dia. Biarlah di dalam kesusahan kita bertumbuh di dalam kesempurnaan, kita boleh mengalami sukacita sempurna di dalam Kristus.
Momen Jumat Agung dan Paskah yang pastinya langka. Momen di mana 2 hari raya tersebut diiringi oleh pandemi Covid-19 yang pastinya meresahkan semua orang. Momen di mana membuat banyak orang akhirnya kembali kepada firman Tuhan. Momen di mana Tuhan menunjukkan bahwa kuasa, kasih karunia dan karya-Nya tidak terbatas ruang dan waktu, orang, maupun tanggalan kalender. Momen di mana kasih dan penghukuman-Nya nyata. Berbagai macam respons bisa muncul, namun apa yang menjadi responsmu, responsku dan respons kita?
Buat yang udah lelah, jenuh, merasa tidak enak badan dengan keadaan seperti ini, kamu ga sendiri. Gua juga. Kita. Semua. Mari kita cari tahu gimana cara mengatasinya ya
Buat kalian pendengar yang adalah tim medis dan pemerintah, terima kasih sebanyak-banyaknya untuk kerja keras dan hati yang melayani sepenuh hati selama wabah Covid-19 ini. Buat kalian yang pengusaha, tetap semangat ya. Kalau Tuhan tutup jalan A, pasti Tuhan buka jalan B, C dst. Buat kita yang disuruh tinggal di rumah aja, ini saatnya untuk kita sama-sama taat. Kita gandengan tangan dalam doa menuju Indonesia baru yang Tuhan pulihkan. Semangat semuaaa
Seringkali kita berpikir bahwa doa itu harus sesuatu yang besar. Sesuatu yang sudah tidak bisa kita lakukan dengan kekuatan kita, baru kita sampaikan kepada Tuhan. Padahal sejatinya, doa adalah komunikasi kita dengan Tuhan. Layaknya kita dengan teman kita, ada saja hal-hal yang mungkin tidak terlalu pentinh, tapi tetap kita bahas kan? Begitu pula dengan komunikasi kepada Tuhan. Ia ingin menjadi Allah yang berelasi dengan kita, bukan hanya sekedar pahlawan super penolong segala kesusahan. Mari, di saat seperti ini, dalam setiap ketakutan, kehawatiran, atau kebahagiaan kita yang sekecil apapun, naikkanlah itu dalam doa dan permohonan yang tak putus-putusnya kepada Tuhan.
Masih nyambung sama yang kemarin. Sempat mikir aja, kalau Tuhan masih kasih hidup sampai sekarang, gua harus gimana. Semoga kita semua bisa setia sampai akhir ya. Maafkan suara yang anchor ini
Kalau sampai hari ini kita masih hidup, pernahkah kepikir untuk apa? Kenapa ya Tuhan izinkan kita masih hidup sampai detik ini? Padahal di dalam kedaulatan-Nya Tuhan bisa kok mengizinkan kita semua juga tertular Covid-19 dan buat dunia baru. Nah, berarti, ada sesuatu yang Tuhan mau kita lakukan untuk menunjukkan kasih dan kuasa Tuhan di masa-masa sekarang ini. Jadi, tindakan nyata apa yang bisa kamu lakukan sebagai upaya kasih kamu walau harus dirumahaja? Semoga Tuhan boleh dipermuliakan ya.
Pacaran beda agama itu boleh atau ga sih sebenarnya? Kalau boleh kenapa? Kalau ga boleh kenapa? Trus, aku harus gimana?
Udah hari ke berapa nih kamu dirumahaja? Ada ga sih target yang kamu tentukan buat hari ini? Target jangka panjang dan jangka pendek itu penting loh buat kita semua yang walaupun cuma dirumahaja. Nah, buat yang belum punya, dengerin yuk. Biar kita bisa tetapin target buat dirumahaja
Gimana nih, kalau lagi patah hati di saat physical/social distancing? Kan ga boleh nongkrong bareng, padahal butuh teman cerita dan curhat. Butuh dipeyuk. Cupcup... Dengarin aja, siapa tahu kamu dapat solusinya. Kalau semisal, tiba-tiba kamu jadi punya solusi, loh itu baik, donk. Bagi-bagi ya...
Daripada panik dan parno, yuk bersyukur. Ini hal yang bisa gua syukurin.
Ngikutin perkembangan Covid-19 bikin panik dan parno, khususnya gua pribadi. Kalian gimana?