Podcasts about marilah

  • 95PODCASTS
  • 2,460EPISODES
  • 9mAVG DURATION
  • 1DAILY NEW EPISODE
  • May 4, 2025LATEST

POPULARITY

20172018201920202021202220232024

Categories



Best podcasts about marilah

Show all podcasts related to marilah

Latest podcast episodes about marilah

HADAPAN TAKHTA KASIH KURNIA
20250504: Tekun Pikul Salibmu. Lukas 9:23.

HADAPAN TAKHTA KASIH KURNIA

Play Episode Listen Later May 4, 2025 79:50


"Tekun Pikul Salibmu. Lukas 9:23, Ibrani 12:2." Kebaktian Hari Ahad, 8.30 am - 10 am, 05 May 2025. BEM Lutong Baru BM. Nota: Pagi ini ada 3 acara diadakan. [1] [13:05 - 28:50]. Perjamuan Kudus. [2] [29:00 - 45:30]. Penyerahan Bayi [Baby Dedication]. [3] [46:15 - 1:14:47.] Khotbah. *** Lukas 9:23, AVB. [23] Yesus berkata kepada semua, “Jika seseorang hendak mengikut-Ku, dia harus menyangkal dirinya, memikul salib setiap hari, dan mengikut-Ku." Lukas 9:23, ITB. [23] Kata-Nya kepada mereka semua: ”Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku." Ibrani 12:1-3, ITB. "[1] Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. [2] Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. [3] Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa."

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat dalam pekan ke-2 Paskah, 2 Mei 2025, Peringatan Santo Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 1, 2025 9:14


Dibawakan oleh Rini Sudarno dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Villa Melati Mas di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 34-42; Mazmur tg 27: 1.4.13-14; Yohanes 6: 1-15.MENJADI ALATNYA TUHAN Renungan kita pada hari ini bertema: Menjadi AlatnyaTuhan. Pengalaman dan hidup beriman dalam semangat Paskah, tidak hanya untukmasa Paskah ini tetapi berguna selama hidup kita di dunia ini. KebangkitanYesus Kristus menjiwai seluruh hidup kita. Dalam periode ini Yesus tidak hadirsecara fisik di tengah-tengah kita, tidak seperti pernah dahulu Ia bersamadengan orang sezaman-Nya. Ia sudah berada di sisi kanan Bapa di surga, dan Iamenyertai kita setiap saat melalui Roh-Nya. Apakah yang mesti kita perbuat untuk membuat iman kitamenjadi mantap dan bertahan dalam semangat Paskah ini? Inspirasi bacaan-bacaanpada hari ini memberikan jawabannya, yaitu supaya kita menjadi alat-alat-nyaTuhan. Pelayanan Yesus Kristus melalui Gereja sebagai lembaga tetap berlangsunghingga saat ini, yang sasaran utamanya ialah kawanan umat manusia yang ada disekeliling kita. Boleh jadi mereka itu adalah saudara dan teman sendiri. Bolehjadi mereka adalah banyak orang yang kurang kita kenal. Boleh jadi mereka ialahorang-orang yang dipercayakan Tuhan kepada kita untuk dididik dan dibina. Menjadi alat-Nya Tuhan merupakan suatu panggilan Kristianiyang mendasar, seperti kata Pemazmur: Inilah aku Tuhan, untuk melakukankehendak-Mu ( Mz. 40). Hidup dengan menghayati panggilan untuk menjadi alatTuhan, ialah membuat Tuhan sungguh hadir secara nyata dan pribadi dengantugas-tugas pelayanan Yesus Kristus yang adalah penyelamat, penyembuh,pengajar, pembawa kebenaran, penghibur, dan pengampun. Panggilan ini tertujukepada setiap dari kita sebagai imam, biarawan, dan awam. Menjalankan panggilanini berarti kita berbuat atas nama Tuhan Yesus Kristus dan membuat Dia bekerjasecara nyata. Contoh nyatanya ialah seperti para rasul yang bertahandalam kebenaran Injil yang diwartakannya, meski mereka dipenjara dan diadiliMahkamah Agama Yahudi. Seorang imam Yahudi terkenal, Gamaliel, juga berbicaraatas nama kebenaran dan sekaligus membela perbuatan-perbuatan para rasul.Mereka adalah instrumen-instrumen ajaran dan pengetahuan iman yang benar.Kemudian pada suatu kesempatan yang lain, para rasul berperan menjadi jembatanbagi pemberian makanan kepada ribuan orang yang kelaparan setelah lelah mendengarkanpengajaran Yesus Kristus. Seorang anak yang menyediakan seporsi kecil roti danikan juga tampil sebagai alat-Nya Tuhan bagi terciptanya mujizat penggandaanroti dan ikan. Mereka adalah instrumen kemurahan Tuhan bagi kebutuhan ragawimanusia. Kita dapat menjadi alat-alat Tuhan dalam kondisi dankemampuan setiap pribadi atau kelompok masing-masing. Semua itu bergantung padakesediaan kita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha murah,perkuatkan kami supaya kami dapat menjadi alat-alat-Mu yang benar dan berguna,terutama bagi sesama kami. Salam Maria... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-2 Paskah, 1 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 30, 2025 8:16


Dibawakan oleh Tarsisius Abraham Abimayu dan Kristinia Numartina dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Villa Melati Mas di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 27-33; Mazmur tg 34: 2.9.17-18.19-20; Yohanes 3: 31-36.SEKOLAH KETAATAN Renungan kita pada hari ini bertema: Sekolah Ketaatan.Salah satu ciri semangat Paskah ialah sekolah ketaatan. Sekolah ini sangatberbeda dari berbagai sekolah yang kita miliki seperti sekolah militer,perawat, polisi, teknik komunikasi, administrasi dan lain sebagainya.Sekolah-sekolah kita ini jelas menghasilkan banyak sekali lulusan, namun apakahmereka semua lulus dalam kebajikan ketaatan, ini menjadi suatu pertanyaan yangbesar. Pada kenyataannya, mereka tidak memberikan pelajaran dan pelatihanspesifik tentang menjadi seseorang yang taat. Kalau demikian, lebih tepat dan baik semua sekolah ituperlu mengambil semangat Paskah demi mendapatkan pelajaran tentang ketaatan.Pelajaran utama di sekolah ini ialah Yesus yang taat secara sempurna kepadaBapa-Nya untuk menunaikan kehendak Bapa, dengan merelakan diri-Nya menjadikorban bagi keselamatan semua umat manusia dari dosa. Ini adalah sumber utamabagi kurikulum pembelajaran ketaatan semua pengikut-Nya dan semua orang lainyang menjalankan kehendak Tuhan. Yesus menegaskan bahwa pembelajaran dasar bagi kita ialahpercaya kepada Dia yang diutus oleh Bapa dan mengikuti jalan yang Ia lalui,yaitu melaksanakan kehendak Bapa. Ini harus menjadi semangat umum bagi setiappengikut Kristus. Setiap bentuk kegiatan, perutusan, tanggung jawab, komitmen,pelayanan, dan pengabdian mesti berhaluan pada sekolah ketaatan ini. Intinyaialah semua itu demi melaksanakan kehendak Allah. Jika kehendak Allah yangdiikuti, maka kebaikan dan kebenaran yang menjadi hasilnya. Salah satu contoh yang ditunjukkan tentang sekolahketaatan ini ialah Petrus dan para rasul lainnya yang hendak dibungkam olehMahkamah Agama Yahudi. Mereka dilarang keras untuk memberitakan Injil dan YesusKristus kepada publik. Tetapi karena pendidikan ketaatan mereka sudah terbentukbegitu kuat, mereka dengan lantang berkata demikian: lebih baik bagi kami taatkepada Allah daripada kepada manusia. Pendidikan ketaatan ini fokus padaprioritas loyalitas dan kesetiaan kepada Allah. Dengan ini berarti godaan atauancaman untuk terlepas atau tidak patuh kepada Allah mesti dilawan.  Mengapa Tuhan menjadi prioritas dalam sekolah ketaatan?Karena pada Dia semua ajaran moral, kebaikan, kebenaran, keindahan, kemuliaan,dan kekudusan berasal. Dia pangkal semua kebijaksanaan dan kepandaian. Makakalau kita memilih untuk taat kepadanya secara konsisten, kita bakal menjadipatuh dan taat dalam segala aspek tatanan atau aturan yang berlaku di mana dankapan pun di dunia ini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa,semoga ketaatan kami kepada-Mu tidak asal-asalan tetapi sungguh benar dan nyataseperti Putra-Mu Tuhan Yesus Kristus yang taat kepada-Mu. Salam Maria penuhrahmat ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu dalam pekan ke-2 Paskah, 30 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 29, 2025 8:19


Dibawakan oleh Laurensius Eka Setiawan dari Paroki Santa Maria Asumpta Gamping di Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 17-26; Mazmur tg 34: 2-3.4-5.6-7.8-9; Yohanes 3: 16-21KEGELAPAN KE TERANG Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kegelapan keTerang. Paskah merupakan pengalaman iman kita yang sangat nyata tentangmenikmati terang dari Yesus Kristus. Kebangkitan yang menjadi tanda kuasa Allahyang maha besar itu menghilangkan kematian, demikian juga tandanya berupaterang menghalau gelap, sehingga simbol utama Paskah bagi kita ialah terang.Paskah telah menetapkan suatu perubahan utama bagi kehidupan kita untukselamanya, yaitu dari gelap ke terang.  Meskipun kita belum menikmati hidup yang abadi, tetapisemangat Paskah yaitu peralihan dari gelap ke terang sudah abadi untuk kita.Sebelum wafat-Nya, Yesus telah berterus terang tentang ketetapan final inikepada Nikodemus. Ia memperkenalkan diri-Nya sebagai terang yang telah datangke dalam dunia. Karena Dia adalah terang, dunia yang berada dalam gelap secararohani mendapatkan terang itu. Ada sebagian orang mendapat terang itu, namunbanyak lain tidak rela menerima dan mengakui terang itu. Nikodemus adalah wakildari banyak orang yang tertarik kepada terang, sehingga mereka punya keinginanuntuk mencari tahu dan mendapatkan-Nya. Pengalaman iman banyak orang membuktikan bahwa merekatidak cukup mencari tahu dan memiliki hasrat untuk memiliki terang itu.Keinginan dan kerinduan saja tidak cukup. Yang sangat diperlukan ialahterwujudnya keinginan itu sehingga orang memilih untuk meninggalkan gelap dankemudian menerima, mengakui dan percaya kepada terang yang tidak lain adalahYesus Krsitus sendiri. Kita semua sebagai umat beriman telah melewatitahap-tahap itu sehingga kita adalah anak-anak terang. Banyak sekali pengalamandi dunia ini yang menjelaskan bagaimana anak-anak terang selalu hidup di dalamsemangat Paskah, yaitu beralih dari gelap ke terang. Cerita dalam Kisah Para Rasul tentang para rasul yangbebas dari kurungan penjara dan kembali memberitakan Injil di dalam bait suciadalah contoh bagi kita, tentang bersikap yang benar dalam semangat Paskah,ketika kita berada dalam ancaman bahaya atau dalam kesulitan. Semangat Paskahini adalah wajib untuk diikuti oleh setiap orang yang dibangkitkan olehKristus. Intinya ialah ketika kita jatuh, berada di dalam suasana gelap,kesulitan yang mendera, dan dihantam oleh bahaya apa pun, kita harus mampu melihatterang dan akhirnya bangkit untuk melangkah dalam semangat iman. Semangat Paskah “dari gelap ke terang” perlu menjiwaiseluruh hidup kita. Jika semangat ini sedang hangat di dalam diri Anda,pertahankan itu. Namun jika semangat itu sedang pudar di dalam dirimu, dapatkankembali dengan memintanya dari Yesus sendiri.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus,semoga kami selalu hidup di dalam terang-Mu yang mulia. Bapa kami yang ada disurga... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Selasa dalam pekan ke-2 Paskah, 29 April 2025, Peringatan Santa Katarina Siena, Perawan dan Pujangga Gereja

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 28, 2025 8:21


Dibawakan oleh Agnes Nabela dari Paroki Serpong dan Fransiska Putri dari Paroki Kota Bumi di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 4: 32-37; Mazmur tg 93: 1ab.1c-2.5; Yohanes 3: 7-15.SAMPAI KE HATI Renungan kita pada hari ini bertema: Sampai Ke Hati.Seorang terpelajar dan pemimpin umat seperti Nikodemus, ketika mencari tahukebenaran kepada Tuhan, berarti ia masih memiliki kekurangan. Jadi orangpandai, bijaksana, terpelajar, dan berkuasa ternyata perlu menjadi lebih baiklagi. Dengan kata lain, seperti Nikodemus, yang memusatkan pencarian kebenarankepada Tuhan, adalah orang-orang yang sedang menuju ke “hati”. Perjalanan dan usaha kita menuju ke “hati” sebenarnyaialah fokus hidup kita, sebuah tujuan yang akan kita capai, dan sesungguhnyatujuan itu ialah Tuhan. Seseorang yang berbuat baik dalam menolong sesamanya,diapresiasi orang lain sebagai pribadi yang berbuat sampai ke hati. Seseorangyang berbuat tidak baik atau jahat kepada sesamanya, juga mendapat penilaiandari orang lain sebagai pribadi yang terlanjur “sampai hati” melakukanperbuatan tersebut. Jadi, yang kita katakan sebagai “sampai ke hati” ialah sesuatuhal atau kenyataan hidup yang sangat inti, pusat dan utama di dalam hidup. Hidup Kristen kita di dunia ini adalah sebuah perjalanandan keyakinan kita dengan jelas mengatakan bahwa tempat tinggal kita di duniaini hanya sementara. Ada sebagian dari kita yang sudah “sampai ke hati”, yaitumereka yang sudah beralih dari dunia ini melalui peristiwa kematian mereka didunia. Sedangkan kita yang masih hidup, menempuh jalan Yesus Kristus untuk padasaatnya yang tepat akan sampai ke hati yang sesungguhnya yaitu Tuhan. Untukmenjamin kepastian ini, Yesus sendiri menjelaskan dengan amat nyata bahwa Iasendiri sebagai Anak Manusia, datang dari surga, tujuan akhir kita. Pertanyaan sederhana di sini ialah: siapakah yang berhakuntuk sampai ke hati? Apakah ini adalah kebebasan masing-masing orang ataukahkita sebagai satu komunitas orang-orang beriman memiliki panggilan yang samauntuk nantinya sampai ke hati atau sampai ke surga? Jawabannya ialah baikpribadi maupun bersama, kita memiliki panggilan untuk ke sana. Nikodemus dansetiap dari kita, begitu disemangati oleh Yesus sendiri atau oleh pengalamanlainnya, tentu begitu bersemangat dan tekun untuk mencapai tujuan akhir hidupkita dengan gemilang. Setiap orang ingin menjadi champion  atau pemenang perjalanan itu, seperti yangdicita-citakan oleh Santo Paulus.  Tetapi sebagai komunitas umat Allah, Gereja, kita jugamemiliki komitmen bersama untuk sampai di surga bersama-sama. Dengan demikian,motto hidup bersama yang disampaikan di dalam Kisah Para Rasul: sehati dansejiwa, sangatlah penting untuk direalisasikan baik secara jasmani maupunrohani saat kita masih hidup di dunia ini. Hidup bersama dengan benar dan baikdi dunia ini sungguh menggambarkan kehidupan bersama yang mulia di surganantinya.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan YesusKristus, berkatilah kami supaya ciri sehati sejiwa menjadi kenyataan dalamhidup kami setiap saat. Kemuliaan kepada Bapa...Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Senin dalam peken ke-2 Paskah, 28 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 27, 2025 7:46


Dibawakan oleh Alexia Christabella Suryadi dan Ignasius Suryadi dari Paroki Villa Melati Mas, Gereja Santo Ambrosius di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 4: 23-31; Mazmur tg 2: 1-3.4-6.7-9; Yohanes 3: 1-8.LAHIR KEMBALI Renungan kita pada hari ini bertema: Lahir Kembali.Percakapan Yesus dengan Nikodemus dalam Injil hari ini menghadirkan sebuahtantangan iman yang kita semua hadapi saat ini. Tantangannya ialah bagaimanaiman kita diperbaharui sehingga kita dapat mengalami yang disebut dengankelahiran kembali. Kita diharapkan melalui pencerahan oleh Yesus Kristus untukmemiliki pengertian yang benar, bahwa kelahiran kembali memang sangat perlu.Tetapi kelahiran kembali ini bukan secara biologis, yaitu kembali ke rahim ibuuntuk kemudian terlahir kedua kalinya. Pembicaraan itu sebenarnya ingin mengubah pemahamanbiologis tentang kelahiran kembali menjadi kelahiran kembali dari air dan Roh.Kelahiran dari air merupakan suatu tindakan penghapusan dosa-dosa dan inimengingkatkan kita akan pembaptisan air Yordan yang dilakukan oleh YohanesPembaptis. Sedangkan kelahiran dari Roh ialah saat pembaptisan dalam Roh Kudussehingga orang yang dibaptis sungguh-sungguh menjadi bagian dari Yesus Kristus.Kelahiran dari air dan Roh inilah yang kemudian menjadi sakramen pembaptisan didalam Gereja yang kita miliki sampai sekarang. Orang-orang yang dibaptis adalah mereka yang penuh denganRoh Kudus. Jauh sebelum pembaptisan kita, para rasul berkumpul dan berdoa dalamnama Tuhan Yesus Kristus, mereka semua penuh dengan Roh Kudus. Hasilnya ialahmereka kemudian memberitakan Injil dengan berani. Kepenuhan Roh Kudus yang kitaterima di dalam pembaptisan, kemudian diperkuat atau di-confirmed di dalamsakramen Krisma. Karena pada prinsipnya, setiap orang yang sudah menerimasakramen ini dianggap memiliki kemampuan untuk memberitakan Injil denganpengetahuannya, perkataannya, perbuatannya, dan hidupnya sendiri. Ia jugaberani mempertahankan imannya itu meski tantangan dan halangan membuatnya ngeridan takut. Yang krusial dari kenyataan kepenuhan Roh Kudus ini ialahtentang pembaharuan iman. Persoalan Nikodemus itu adalah di masa lalu danterkait pengalamannya, namun situasi kita sungguh beda. Tetapi tantangannyasama, yaitu iman yang kita peroleh melalui inisiasi memang perlu selaludibaharui. Doa syahadat yang kita doakan dengan rutin menegaskan pembaharuanpembaptisan kita. Ekaristi yang kita rayakan harian atau mingguan sebagaipembaharuan Komuni Pertama yang telah kita terima dulu. Berkat pengutusan yangselalu kita terima dalam perayaan-perayaan liturgis adalah pembaharuan sakramenKrisma yang sudah kita terima.  Setiap kali melakukan pembaharuan ini, pantas sekali untukdiingat dan disadari bahwa kita sesungguhnya penuh dengan Roh Kudus.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa yang kudus,semoga Roh-Mu memperkuatkan selalu iman kami. Salam Maria...Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu ke-2 Paskah, Minggu Kerahiman Ilahi, 27 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 26, 2025 13:43


Dibawakan oleh Rini, Tirto, Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 12-16; Mazmur tg 118: 2-4.22-24.25-27a; Wahyu 1: 9-11a.12-13.17-19; Yohanes 20: 19-31ENERGI POSITIVE Tema renungan kita pada hari Minggu Paskah ke-2 ini ialah:Energi Positif. Di dalam rumah sering terjadi keributan antara suami dan istri.Entah masalah kecil yang sudah biasa atau yang baru terjadi, suaramasing-masingnya langsung meninggi dan kata-kata kasar meluncur begitukencangnya. Sering benda-benda melayang sampai mengenai tubuh, bahkan kekerasanfisik terjadi dengan tanpa halangan apapun. Singkatnya, yang sering keluar dari masing-masingnya ialahenergi negatif. Jarang sekali terjadi misalnya yang satu negatif dan yanglainnya positif. Yang satu keluar sebagai api sedangkan yang lain sebagai air.Apalagi misalnya mereka masing-masing seperti bunga dan kupu-kupu, hampir tidakpernah terjadi. Suasana kehidupan yang serba negatif dan sulit ini merupakancontoh dari banyak situasi kehidupan di antara kita. Kebebasan berkomunikasidan penggunaan media sosial saat ini, sering memperlihatkan adanya penyebaranenergi-energi negatif yang meresahkan hidup bersama di dalam rumah, masyarakatdan Gereja. Yesus yang bangkit menjalankan perutusan dari Bapa yangbertujuan untuk menghadirkan energi positif, yang menurut kitab suci dankeyakinan kita disebut Roh Kudus. Tuhan Allah tidak tega membiarkan konflik dankekacauan berlanjut terus-menerus yang disebabkan oleh energi-energi negatifantar-pribadi manusia yang saling menyerang, tanpa campur tangan-Nya. Kitaharus dapat mengamini bahwa justru karena keadaan kita yang penuh konflik danmasalah, maka Tuhan campur tangan. Sebaliknya jika keadaan kita aman, nyaman,damai dan bahagia, mustahil Tuhan harus berkorban dan mau menyelamatkan  kita.  Tuhan Yesus berkuasa untuk menutupi semua kesedihan,kerapuhan, dan kedosaan kita dengan energi dari Roh Kudus: “Damai sejahterabagi kamu!”. Ia mengatasi ketakutan dan kebingungan kita dengan energiperutusan: “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutuskamu.” Ia memenuhi pengetahuan dan kebijaksanaan kita dengan energi Roh Kudus:“Terimalah Roh Kudus.”. Ia melengkapi setiap dari kita dengan energi kerahimanilahi supaya dunia ini dibaharui: “Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanyadiampuni, dan yang tidak diampuni maka dosanya tidak diampuni”.  Satu contoh konkret yang menerima energi positif dan muliadari Tuhan ialah rasul Thomas. Contoh lain ialah orang-orang sakit di Yerusalemyang disembuhkan oleh para rasul. Begitu energi Roh Kudus masuk ke dalam dirimereka, hasil yang paling kentara ialah hidup mereka menjadi baru. Hidupnyayang lama ditinggalkan. Energi terbaru ini diungkapkan dengan sangat gamblangoleh Tuhan kepada rasul Yohanes: “Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidupsampai selama-lamanya. Energi baru kita ialah Roh Yesus Kristus yang bangkit. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Yesus, jadikanlahdiri kami pembawa suka cita Paskah sebagai Injil yang hidup kepada sasama kami.Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Sabtu dalam Oktaf Paskah, 26 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 25, 2025 8:10


Dibawakan oleh Dominika Eni Widyastuti dan Ignasius Teguh Eko Prihantanto dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Villa Melati Mas di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 4: 13-21; Mazmur tg 118: 14-15.16ab.18.19-21; Markus 16: 9-15.PERUTUSAN PASKAH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Perutusan Paskah.Setiap kali selesai Misa Kudus yakni setelah berkat dan lagu penutup,suami-istri lansia itu selalu berselisi pendapat. Istri ingin berlama-lama didalam gereja. Ia berlutut dan berdoa pribadi bisa sampai setengah jam. Suamisering tidak sabar. Pertengkaran terjadi begitu mereka bertemu di luar. Suamimenegaskan: kita sudah menerima perutusan, kita harus menjalankannya di luargereja. Waktu berdoanya sudah lewat, sekarang waktunya untuk bertemu sesama danbekerja. Perutusan Paskah merupakan kelanjutan dari  semua rangkaian penampakan Yesus danpengajaran-Nya kepada para rasul dan murid-murid-Nya. Pentingnya perutusan itudisebabkan oleh dua alasan utama. Pertama yaitu, ketika Yesus harus naik kesurga dan mereka mesti sudah dibiasakan dengan penyertaan Tuhan di dalamRoh-Nya. Yang kedua ialah, mereka diharapkan bersedia jiwa dan raga untukmenjalankan perutusan-perutusan dari Tuhan. Banyaknya perutusan itu terbagidalam perutusan masing-masing pribadi para murid, dan perutusan bersama ataukomunitas yang dinamakan Gereja Kristus. Kita sedang menunjuk pada pertumbuhan iman Gereja perdanayang bergerak dari damai Paskah ke perutusan Paskah. Perutusan itu terungkapdalam perintah Yesus: Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepadasegala makhluk. Petrus dan Yohanes selalu tampil sebagai sebuah tim yangmewakili perutusan komunitas. Mereka membawa nama Yesus Krsitus dan jugakomunitas beriman, yaitu Gereja perdana. Di samping itu, setiap rasul dan muridlainnya memilih jalannya sendiri-sendiri sebagai pribadi dalam usaha menunaikantugas perutusan tersebut. Karena mereka sudah disiapkan dengan baik oleh Yesussendiri, keberanian dan ketegasan iman mereka tumbuh menjadi kuat. Merekadengan tegas berpihak kepada Yesus, yaitu kebenaran mutlak yang diyakininya,meski ditantang dengan amat keras oleh para pemuka agama Yahudi. Kesiapan dankematangan imannya membuka pintu kepada kemartiran yang sudah dirintis olehYesus Kristus. Mereka, satu per satu, akan berhadapan dengan segala situasientah mendukung, entah menolak, entah sangat keras melawan mereka. Intinya, merekatidak mundur selangkah pun meski tugas perutusan itu sangat menantang hidupnya. Perutusan Paskah berupa: pergilah ke seluruh dunia,beritakanlah Injil kepada segala makhluk, merupakan perutusan yang diamanatkankepada seluruh Gereja dan setiap anggotanya. Setiap pengikut Kristus saat inimelakukan perutusan itu atas nama Gereja dengan kepalanya Yesus Kristus. Secaraformal, perutusan itu kita terima saat selesai ibadat dan Ekaristi. Pemimpinibadah selalu mengatakan di akhir perayaan: Marilah pergi, kita diutus. Secarainformal dan pribadi, tanggung jawab perutusan ada di pundak setiap pengikutKristus yang diutus.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus,sertailah dan lindungilah kami dalam perutusan kami masing-masing. Kemuliaankepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ....

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat dalam Oktaf Paskah, 25 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 24, 2025 9:11


Dibawakan oleh Rini Sudarno dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Vila Melati Mas di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 4: 1-12; Mazmur tg 118: 1-2.4.22-24.25-27a; Yohanes 21: 1-14DALAM NAMA YESUS KRISTUS Tema renungan kita pada hari ini ialah: Dalam Nama YesusKristus. Setelah mengikuti sekolah bina iman, seorang bocah laki-laki berusiatiga tahun membuat kedua orang tuanya bangga. Ia bisa menghafal kata-kata ini:“Dalam nama Yesus Kristus” dengan sempurna. “Siapa yang ajarkan kamu berkatabegitu”, tanya ibunya. Si bocah langsung menjawab: “Yesus Kristus”. Singkatcerita, pada waktu pelajaran, seseorang berperan sebagai Yesus yang datangmenyalami dan berbicara dengan anak-anak. Pesannya kepada anak-anak, supayamereka selalu menyebut “Dalam nama Yesus Kristus” setiap kali berdoa. Pesan damai Paskah antara lain berisi kalimat penuhkekuatan tersebut. Pernyataan doa “Dalam nama Yesus Kristus” diwujudkan dalamperbuatan kasih yang merupakan hukum Tuhan yang terbesar untuk kita laksanakan.Atas dasar inilah, Petrus dan para rasul berbuat kasih dan kemurahan supayamenghadirkan damai itu di dalam diri orang-orang yang mereka layani. Untukmenghadirkan damai itu, rumusan formula baku yang dipakai ialah: Dalam namaYesus Kristus. Diharapkan supaya dengan rumusan ini, Tuhan Yesus Kristus sangpembawa damai masuk ke dalam diri setiap orang yang menerima karunia-Nya. Pada suatu peristiwa penampakan yang lain, yaitu di pantaiketika Petrus dan para rasul kembali menjalankan pekerjaan rutinnya memancingikan, Yesus yang bangkit nampak kepada mereka dengan sebuah tindakan yangmembawa perdamaian. Ia memberikan sebuah contoh pelayanan dengan menyediakanmereka makanan. Pelayanan pembasuhan kaki pada perjamuan malam terakhir menjadiinspirasi utama. Semangat dan tindakan pelayanan itu yang mesti terus dihayatioleh komunitas beriman yang pertama itu. Yesus ingin menekankan bahwa meskikawanan rasul dan murid-Nya akan kembali ke dalam kehidupan yang normal danrutin, pelayanan harus tetap menjadi semangat utama mereka. Pada hari ini kita belajar sesuatu berkaitan denganpenghayatan iman, yaitu dengan mengikuti suatu anjuran bijaksana, bahwa setiapbentuk perbuatan kasih dan pelayanan kita, hendaknya selalu dalam nama TuhanYesus Kristus. Legitimasi atau pembenaran perbuatan ini adalah Yesus Kristussendiri. Dengan memakai “atas nama Yesus Kristus”, sangat dipercaya kalau namaini berada di atas semua bentuk nama, label, status, dan kepentingan. Dengan“atas nama Yesus Kristus”, semua penguasa di dunia dan bahkan penguasa kegelapanseperti setan dan para pembantunya mengakui Yesus Kristus. Jadi dengan “atasnama Yesus Kristus”, kita mestinya menjadi aman, nyaman, dan lancar dalamberkegiatan dalam hidup kita. Kiranya doa-doa kita selalu berisi: Dalam nama Tuhan YesusKristus.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa di surga,utuslah Roh-Mu untuk memperkuat pegangan hidup kami setiap kali kami menyebut:Dalam nama Yesus Kristus. Salam Maria penuh rahmat ...Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam Oktaf Paskah, 24 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 23, 2025 8:33


Dibawakan oleh Vikti dan Windu dari Paroki Kristus Raja Bajiro Jogyakarta di Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Kisah Para Rasul 3: 11-26; Mazmur tg 8: 2a.5.6-7.8-9; Lukas 24: 35-48DAMAI PASKAH Renungan kita pada hari ini bertema: Damai Paskah.Serangkaian penampakan Tuhan yang bangkit boleh kita katakan sebagai hadiahPaskah. Perjumpaan demi perjumpaan di berbagai kesempatan sungguh meninggalkancerita dan pesannya masing-masing. Kalau kita boleh mengatakan di antara semuapesan itu, satu yang paling sentral dan kuat ialah pesan damai.  Saat kesebelas rasul berkumpul untuk berbagi ceritamasing-masing tentang perjumpaan mereka dengan Kristus yang bangkit, lalumenyusul kedua murid yang baru kembali dari Emaus, satu komunitas pengikutKristus terbentuk. Komunitas itu berisi suasana penuh campur antara cerita,percaya, bingung, bertanya, dan tentu saja kagum. Di dalam konteks persekutuanitu, Yesus sekali lagi tampak di tengah-tengah mereka dengan menyampaikanhadiah: Damai sejahterah bagi kamu! Pesan damai itu menjadi poin utama dalam kotbah Petrus ditengah orang banyak, setelah mujisat penyembuhan seorang lumpuh yang ialakukan. Mujisat itu berbuah pada suasana bercampur antara kagum, heran,curiga, kurang percaya, dan rasa percaya. Maka Petrus menyeruhkan kebenarandari Tuhan yang bangkit sebagai jalan untuk mendamaikan suasana yang bercampuritu. Hasilnya ialah banyak orang meyakini dan percaya kepada Kristus. Pesan damai dari Yesus Kristus yang bangkit kepada pararasul yang tengah bingung, takut, curiga, dan kurang percaya bertujuan untukmembuat mereka menjadi percaya. Damai mampu menghilangkan semua perasaan danpikiran negatif. Damai menghadirkan suasana batin yang tenang, nyaman, danpositif supaya pada akhirnya orang dapat memutuskan sikap yang benar dalambertindak.  Namun terkadang pesan damai itu cenderung dianggap serbateori atau sekedar sebuah keyakinan. Akibatnya kehidupan yang damai tidakdialami dengan nyata. Alasannya ialah karena tidak ada keteladanan dan usahauntuk menciptakannya. Tidak cukup orang hanya berbicara, mengajarkan,meyakinkan, dan menggambarkan cara-caranya. Orang harus dapat menghidupinya,atau paling kurang memberikan contoh konkret tentang menciptakan hidup yangdamai. Satu contoh yang dibuat oleh Yesus yang bangkit ialahberterus terang tentang diri-Nya, terlibat, dan menyatu dengan para rasul danmurid-Nya. Ini sungguh menghilangkan rasa takut dan ragu yang sudah cukupmenghantui mereka. Karena ketika rasa ragu, takut, curiga, kurang percaya masihada, damai tidak hadir di sana. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa maha kuasa,semoga Roh-Mu memenuhi kami dengan damai dari-Mu yang membuat kami selalubersuka cita untuk saling berbagi karunia dalam hidup kami. Bapa kami yang adadi surga ... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu dalam Oktaf Paskah, 23 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 22, 2025 8:13


Dibawakan oleh Kristina Retna dan Yohanes Nugrahanto dari Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Kota Wisata di Keuskupan Bogor, Indonesia. Kisah Para Rasul 3: 1-10; Mazmur tg 105: 1-2.3-4.6-7.8-9; Lukas 24: 13-35MENGENALI TUHAN MELALUI FIRMAN-NYA Renungan kita pada hari ini bertema: Mengenali TuhanMelalui Firman-Nya. Perayaan kebangkitan Tuhan pada hari Minggu Paska merupakansuatu kesempatan paling istimewa untuk mengenali Tuhan kita Yesus Kristussesungguhnya.  Kita tahu bahwa setelahkebangkitan, Yesus akan tetap hadir di tengah-tengah kita namun bukan lagidalam bentuk tubuh dalam dunia ini, tetapi sebagai Roh yang menemani danmenjiwai hidup kita. Roh Tuhan mengungkapkan diri dalam firman Tuhan yangdisampaikan kepada orang-orang yang percaya, baik dalam tulisan maupun lisandan simbol.  Yesus yang bangkit memastikan bahwa firman-Nya tetapmenjadi bukti tak terbantahkan tentang kuasa dan kemurahan Tuhan bagi manusia.Firman Tuhan termanifestasi dalam setiap bentuk alat komunikasi di dalamkehidupan kita. Bahasa dan kata-kata menjadi alat paling fundamental bagi kitadalam menyampaikan pesan dan maknanya kepada orang lain. Di dalam semua agama,dan khususnya di dalam Kristen, firman Tuhan adalah sebuah pribadi yangberkomunikasi dan menyatakan diri supaya diketahui orang lain. Pribadi itu ialahYesus Kristus. Sampai detik ini kita mengenali Tuhan melalui firman-Nya.  Kekuatan firman Tuhan adalah kekuatan Tuhan sendiri.Kekuatan kebangkitan dan kehidupan harus menguasai hidup kita, sehingga yangberlawanan dengan kekuatan ini seperti kejahatan, kebodohan, dan kedosaan tidakmemiliki kesempatan untuk menguasai hidup kita. Bersama dengan orang-orang yangtergabung dalam kalangan Gereja Perdana, kita yang sedang di dalam masa Paskahini kembali lagi memperkuat keyakinan kita bahwa melalui Sabda Tuhan YesusKristus yang bangkit, pembaharuan kualitas iman kita dimungkinkan. Firman Tuhan Yesus yang bangkit datang kepada orang-orangyang bersedih, berduka, dan kehilangan harapan. Bersama dengan kedua murid yangsedang ke Emaus, ada begitu banyak orang saat ini sedang berada dalam kesulitanyang sama. Mereka akan bersuka cita dalam mengenali Tuhan Allah, ketikakesedihan, kedukaan dan putus asa mereka teratasi. Firman Tuhan juga merupakankuasa ilahi yang berbelas kasih kepada mereka yang kurang informasi, yangbodoh, dan yang tidak berpendidikan. Mereka memiliki hak asasi untuk diajarkantentang kebenaran, keutamaan dan kebaikan, karena dengan demikian mereka dapatmengenali Tuhan dengan sesungguhnya.  Firman Tuhan juga berperan dalam memperkuat iman merekayang sedang mengalami krisis, terutama mereka yang kurang bersyukur danmeragukan penyelenggaraan Tuhan atas hidup mereka. Banyak orang goyah imannyaketika penderitaan dan sakit menimpa hidup mereka. Seperti orang lumpuh dansakit yang mendapatkan kesembuhan dari Sabda dan doa kedua rasul Yesus, FirmanTuhan sungguh berperan untuk menyembuhkan dan menyelamatkan kita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan YesusKristus, mampukan kami untuk mengenali-Mu dalam setiap saat hidup kami.Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Selasa dalam Oktaf Paskah, 22 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 21, 2025 8:25


Dibawakan oleh Ari Hartanti dari Gereja Santo Mikhael Pangkalan TNI AU Adi Sucipto Jogyakarta di Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Kisah Para Rasul 2: 36-41; Mazmur tg 33: 4-5.18-19.20.22; Yohanes 20: 11-18PENGAKUAN DAN TINDAKAN IMAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Pengakuan DanTindakan Iman. Ketika kebenaran atau fakta suatu peristiwa diungkapkan secara terang-terangandan tanpa halangan apa pun, tanggapan yang datang biasanya tidak selalu seragamya atau tidak. Pasti ada tanggapan menyambut dan menyetujui, pasti tanggapanlain yang tidak setuju dan menolak. Ada juga tanggapan yang samar-samar atautidak jelas apakah setuju atau tidak setuju. Dengan kata lain, kita tidakmungkin menyenangkan dan memuaskan semua dan serentak orang lain. Seperti ketika Yesus masih hidup tidak diterima semuaorang, kotbah pertama oleh Petrus yang dikelilingi para rasul dan murid itudipercaya bernasib yang sama. Namun teks Kisah Para Rasul pada hari inimenonjolkan bagian orang yang setuju dan menerima ajaran Injil Yesus Kristusyang disampaikan. Bagian kotbah pada hari Pentekosta berbunyi demikian: Allahtelah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus. Lalusecara spesifik respon orang-orang Yahudi yang mendengarkan kotbah itu ialah hatimereka sangat terharu. Selanjutnya mereka bertanya kepada Petrus dan para rasultentang apa yang perlu dilakukan sebagai kelanjutan dari rasa haru mereka. Mereka memahami isi kotbah tersebut dengan pikirannya,lalu mereka terbawa di dalam perasaan harunya, dan selanjutnya ialah kemauannyayang sudah terbuka untuk diisi. Yang bertugas mengisi ialah pembawa kabar sukacita dalam hal ini ialah para rasul. Keterbukaan itu tidak serta-merta segeradiisi dengan pengakuan dan tindakan iman. Keterbukaan hati dan pikiran itumemungkinkan sebuah proses bertumbuhnya iman yang sesungguhnya. Yangselanjutnya diperlukan ialah pertobatan, pembaptisan dalam nama Yesus Kristussebagai pengampunan dosa, dan pencurahan karunia Roh Kudus. Jadi apa yang terjadi dalam konteks kotbah pertama tentangInjil Yesus Kristus itu telah membuahkan sebuah tanggapan mendasar dariorang-orang yang percaya. Di dalam kehidupan Gereja saat ini kita menyebutnyasebagai tiga sakramen inisiasi, yaitu pembaptisan, komuni kudus, dan krisma.Ketiganya merupakan tahap awal dan mendasar kehidupan Kristiani dan menggereja. Firman Tuhan yang didengar dan diterima mengarahkanseseorang pada pembaharuan arah hidup. Lalu ia dipersiapkan untuk menerimapembaptisan yang membuatnya bertemu dan melihat Tuhan secara pribadi. Bahkan iadipanggil namanya seperti Yesus yang bangkit menyebut nama “Maria” dalamperistiwa penampakan. Ini layaknya pengalaman menerima Tuhan secara pribadiseperti Komuni Suci. Selanjutnya penguatan iman yang diterima dan diakui itumelalui pencurahan Roh Kudus di dalam sakramen krisma.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan YesusKristus, semoga kami tidak luput dari mengenali-Mu secara benar dansungguh-sungguh melalui pewartaan firman-Mu setiap hari. Salam Maria penuhrahmat ... Dalam nama Bapa ...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Senin, 21 April 2025 - Kenal Diri, Tahu Diri, Rendah Hati

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Apr 20, 2025 5:28


Kencan Dengan TuhanSenin, 21 April 2025Bacaan: Wahyu 3:17 "Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang."Renungan: Ada sebuah cerita tentang seorang ayah yang berasal dari keluarga kaya. Hari itu ia mengajak salah satu anaknya untuk mengunjungi sebuah desa kecil dengan maksud menunjukkan kepada anaknya bagaimana kehidupan orang miskin. Mereka memilih untuk menginap pada satu keluarga miskin yang tinggal di perkebunan. Keesokan harinya di dalam perjalanan pulang, sang ayah bertanya kepada anaknya, "Apakah kau menikmati perjalanan kita?" "Tentu, Ayah," jawab anaknya. "Apakah engkau sudah memperhatikan betapa berbedanya kehidupan kita dengan kehidupan keluarga tadi?" "Ya, Ayah. Kehidupan kita dan kehidupan mereka sangat jauh berbeda. Di rumah, kita hanya memiliki seekor anjing, sedangkan mereka memiliki lima ekor anjing pemberani. Kita memiliki satu kolam renang berukuran 5x8 meter, tetapi mereka memiliki sungai kecil yang tiada ujungnya. Kita memiliki taman beberapa meter, tetapi mereka memiliki seluruh kaki langit. Di rumah dan taman kita terdapat lampu-lampu impor yang sangat mahal, tetapi mereka memiliki bulan dan bintang." Sang Ayah terdiam sambil menunduk. Anaknya kembali berkata, "Terima kasih Ayah, Ayah telah menunjukkan kepadaku betapa miskinnya kita." Cerita di atas merupakan gambaran bahwa seringkali penilaian kita terhadap diri sendiri bisa salah sama sekali. Kita cenderung menilai segala sesuatu dari sudut pandang diri kita sendiri, berfokus pada kekurangan sesama dan mengesampingkan kekurangan-kekurangan kita. Tetapi bila Allah yang menilai maka la akan menilai sebagaimana keberadaan kita yang sesungguhnya. Dia tidak buta terhadap dosa dan pelanggaran yang kita buat, tetapi Dia juga tidak buta terhadap kebaikan dan ketaatan kita. Buta terhadap keberadaan sendiri membuat kita sulit mengubah diri karena kita menganggap tidak ada yang perlu diubah dan yang harus berubah adalah orang lain. Hal ini sama halnya dengan menganggap diri kita kaya tetapi sesungguhnya kita jauh lebih miskin daripada orang2 yang kita anggap miskin. Marilah kita menyelidiki keberadaan kita dengan jujur, mungkin saja kita akan menemukan banyak kekurangan di sana-sini. Jangan sampai Yesus mengecam kita sebagaimana la mengecam orang2 Farisi yang tidak menyadari keberadaan mereka yang sesungguhnya. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau mengingatkan aku bahwa aku bukanlah manusia sempurna. Aku perlu tuntunan-Mu agar aku tidak menganggap diriku "kaya" padahal aku sangat "miskin" di hadapan-Mu. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Senin dalam Oktaf Paskah, 21 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 20, 2025 8:48


Dibawakan oleh Rini Sudarno dari Gereja Santo Ambrosius Paroki Villa Melati Mas di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 2: 14.22-32; Mazmur tg 16: 1-2a.5.7-8.9-10.11; Matius 28: 8-15DATANG UNTUK BERTEMU YESUS YANG BANGKIT Renungan kita pada hari ini bertema: Datang Untuk BertemuYesus Yang Bangkit. Para rasul dan murid Yesus menjadi saksi mata wafat dankebangkitan Yesus Kristus. Ada utusan surga yang mengabarkan perihal Yesus yangbangkit dan terlebih-lebih karena Yesus sendiri menampakkan diri-Nya kepadamereka. Wujud konkret Yesus yang bangkit tentu saja berbeda daripada ketikadiri-Nya masih hidup. Wujudnya sudah sebagai roh atau menurut istilah KisahPara Rasul sebagai “Yesus yang bangkit”. Kesaksian mereka sangat kuat dan seterusnya sebagai sebuahkebenaran yang sangat hakiki. Ini dibuktikan dengan kepatuhan mereka ataspermintaan Yesus yang bangkit, supaya mereka datang ke Galilea dan bertemudengan Dia. Pertemuan harus terjadi dalam lingkup ruang dan waktu, sehinggakebenaran tersebut dapat dipertanggung jawabkan. Pertemuan yang hanya dalamingatan, imaginasi atau melalui bantuan sarana dan pihak perantara, pastimembuka peluang untuk diragukan.  Maka menurut kisah dalam Injil karangan Matius pada hariini, para wanita yang bertemu dengan Yesus yang bangkit, meminta supaya pararasul segera datang dan bertemu sendiri dengan Yesus. Pertemuan langsung denganYesus itulah yang menjadi sebuah pengalaman iman yang baru dan membentuk hidupbaru bagi para rasul dan murid-murid Tuhan. Hal itu menjadi dasar bagi SantoPetrus, murid pertama dari lingkaran ke-12 rasul, untuk memberikan kotbahnyapertama kali tentang Yesus yang bangkit. Ia dan rekan-rekannya harus bersaksi. Kotbah itu intinya berbunyi begini: Yesus Kristus yangditentukan Allah untuk memenuhi semua janji di masa lalu adalah Mesiassesungguhnya. Ia dihukum mati dengan tuduhan tidak benar dan tidak adil. Iatelah mati dan dikubur, namun kini dibangkitkan Allah. Semua yang berkaitandengan kematian dan kebangkitan-Nya, Petrus dan para rasul lainnya adalahsaksi. Supaya kotbah ini tidak sekedar kata-kata kosong, pembuktian peristiwatersebut dan rekaman pengalaman para saksi mata merupakan faktor yang sangatmenentukan kebenarannya.  Setiap pengikut Kristus dikaruniai kebutuhan dasar untukdatang dan bertemu dengan Yesus yang bangkit. Ia datang ke keberadaan Yesussetiap saat di dalam hidup ini. Hal ini sama dengan seorang suami yang sudahsering tidak datang menghadiri Ekaristi. Padahal ia sehat-sehat dan berdoapribadi saja di rumahnya. Karena sang istri sudah tidak sabar dengan tingkahsuami itu, ia sengaja meminta supaya ada pelayanan Komuni Kudus kepada suaminyadi rumah. Pastor paroki yang datang ke rumah. Maka terjadilah perjumpaansesungguhnya dengan Tuhan Yesus bagi sang suami. Sejak saat itu, ia selalumenyadari dan siap untuk datang dan bertemu sendiri dengan Tuhan melaluiEkaristi harian dan mingguan. Kita mesti melakukan hal yang sama. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa,penuhilah kami dengan kekuatan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Bapa kami yangada di surga ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu Paskah, 20 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 19, 2025 11:32


Dibawakan oleh Hendry, Rini, Tirto dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 10: 34a.37-43; Mazmur tg 118: 1-2.16ab-17.22-23; Kolose 3: 1-4; Yohanes 20: 1-9KITA BERSORAK: ALLELUIA Renungan kita pada hari Minggu, Hari Raya Paskah iniialah: Kita Bersorak: Alleluia. Seorang bocah laki-laki yang masih sekolah diTaman Kanak-Kanak, ikut menyaksikan tablo Jalan Salib di gereja bersamakeluarganya. Ia ditemani kedua orang tuanya dan kakaknya perempuan. Kakek danneneknya juga ikut, sehingga mereka sebagai keluarga yang lengkap menghadiriibadat Jumat Agung pagi itu. Yang sungguh membuat lengkap ialah kakak sulungbocah itu, berusia 17 tahun dan siswa SMA kelas 3, yang berperan sebagai YesusKristus di dalam tablo itu. Bocah itu mulai menangis ketika melihat kakaknya disiksa,dipukul, diinjak, memikul salib kayu hitam dan dipaksa untuk berjalan.Tangisannya semakin keras pada saat Yesus dilucuti seluruh pakaiannya, kemudiandipakukan tubuhnya pada salib besar dan kokoh. Seterusnya, ketika salib ituditegakkan dan tubuh Yesus bergantung padanya, bocah itu menutup wajahnyasambil menangis sejadi-jadinya. Ia membenamkan diri dalam pelukan ibundanya,sambil bapaknya terus-menerus mengusap kepalanya untuk menenangkan dia. Begitu tablo Jalan Salib itu selesai, kakak sulungnya yangmemerankan Yesus bertemu dengan keluarga. Si bocah dipeluk dan digendong sangkakak. Ia sudah bangkit dan gembira, melebih semua rasa gembiranya selama ini,karena ia berjumpa dengan kakaknya dalam keadaan yang normal, segar, dan ceria.Seluruh keluarga juga ikut bergembira. Tangisan dan kesedihan bocah itu cukupmenjadi contoh konkret bagi kita semua yang mengikuti semua proses peristiwaYesus, sejak dari ruang atas tempat perjamuan malam terakhir sampaipemakamannya. Tahap pertama ini adalah penderitaan dan kematian. Tahap kedua yang menyusul ialah kepenuhan kehendak Allah,karena penderitaan dan kematian itu berubah menjadi suka cita dan kehidupan.Suasana dan pengalaman yang menyelimuti seluruh kehidupan lahir-batin kita yangmenjadi buah perubahan ini ialah sorak-sorai di seluruh alam semesta: Alleluia.Kehidupan dan keselamatan untuk memiliki karunia kehidupan abadi menjadi milikkita. Pengalaman Yesus adalah sebuah kenyataan, yang telah dipersiapkan olehTuhan melalui: penciptaan manusia, kejatuhan di dalam dosa, keluarnya bangsaterpilih dari Mesir, pewartaan para nabi, dan sampai puncaknya pada peristiwakedatangan Yesus orang Nazareth. Seluruh pengalaman itu, sepatutnya menjadi model bagiperjalanan hidup setiap pribadi kita dan komunitas orang beriman, maka poladasar yang kita ikuti sangat perlu berbentuk “dari taman Getzemani ke Golgota”kemudian memuncak pada kebangkitan. Dengan kata lain, kita akan mencapaikebahagian dan kemuliaan hanya dengan melalui perjuangan, penderitaan dankematian. Tidak ada kemuliaan tanpa penderitaan. Tidak ada kehidupan tanpakematian. Spiritualitas salib dan kebangkitan ini perlu menjadi pedoman hidupkita semua.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus,terima kasih atas penderitaan dan kebangkitan-Mu yang menyelamatkan kami. SalamMaria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Sabtu Suci, 19 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 18, 2025 9:25


Dibawakan oleh Elen Bangun dan Josef Ardiansyah dari Paroki Katedral Roh Kudus Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kejadian 1: 1 - 2: 2; Mazmur tg 104: 1-2a.5-6.10.12.13-14.24.35c; Roma 6: 3-11; Lukas 24: 1-12TERANG MENGUASAI GELAP Tema renungan kita pada hari Sabtu pekan suci ini ialah:Terang Menguasai Gelap. Kita baru saja melewati Jumat Agung. Suasanakehilangan, perkabungan dan kesedihan masih terasa. Suasana ini membuat kitaseperti ditinggalkan dan merana. Hari ini Gereja mewartakan pada kita bahwa adapengharapan dan pertolongan. Yesus adalah terang bagi kita dan Dialah penolongkita yang setia. Hari ini dari pagi hingga menjelang sore, suasana sunyi dantenang mengiringi kita untuk meninggalkan perasaan dan pikiran tentangkehilangan, untuk menuju kepada terang yang menggembirakan. Satu ilustrasi begini. Kalau kita memasuki sebuah rumahatau ruangan yang gelap, kita pasti tidak bisa melihat apa-apa. Sangatlah sulituntuk menemukan jalan untuk melangkah. Seperti orang buta, kita hanya dapat“merasa” suasana dan keberadaan kita. Kita mesti sangat hati-hati dengan setiaplangkah karena kalau tidak kita terpeleset dan jatuh, khususnya karena kitatidak begitu familiar dengan tempat atau lokasi kita berada. Begitulah suasanakehidupan di dunia yang kita hidupi kalau tanpa Yesus. Di dalam kegelapan adagodaan-godaan yang sangat membahayakan. Kita bisa saja melangkah dan jatuhdalam pencobaan.  Tetapi bagi Tuhan dan kita yang hidup di dalam rahmat-Nyapasti ada terang. Terang itu adalah Yesus, dan Dia ada di dalam nurani kita.Satu terang saja sudah sangat penting dan diri kita sendiri memiliki terangitu. Sementara lingkungan di sekitar gelap, kita pertahankan terang itu. Kitaperlu tetap menjadi kuat dalam iman dan terus bercahaya tanpa harus terbawaoleh kegelapan yang mungkin jauh lebih hebat. Jadi meskipun hanya satu terangdan kecil, orang-orang dan dunia sekitarnya sangat bergantung padanya. Satuterang saja yang bersinar pasti kegelapan tidak menjadi kegepalan yangsempurna.  Yesus berkata, “Akulah terang dunia. Barangsiapa yangmengikuti Aku tidak akan jatuh di dalam kegelapan.” Terang Yesus itu bukansesuatu yang fisik atau lahiriah seperti terang lilin atau api. Terang ituadalah bimbingan rohani dan jalan kepada Bapa. Maka dengan mengikuti terangitu, kita memiliki seorang pembimbing yang membimbing hidup kita dengansebaik-baiknya. Kita akan tahu bagaimana menyembah Bapa kita di surga, kitaakan tahu bagaimana kita berbicara dengan sesama kita dan kita akan tahubagaimana menjadi kuat dalam mempertahankan dan melakukan yang baik dan benar.  Renungkan kita tentang terang Kristus yang menguasai kuasakegelapan ini mengantarkan kita untuk perayaan Malam Paskah yang sebentar lagiakan kita rayakan dengan meriah. Dengan persiapan batin dan semangat melaluirenungan ini, kita sungguh menyongsong Malam Paskah nanti dengan penuh sukacita.  Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Allah yang mahakuasa, lindungilah kami selalu di dalam terang-Mu yang mengagumkan. Kemuliaankepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat Agung, 18 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 17, 2025 6:41


Dibawakan oleh Andre dan Felicia dari Paroki Roh Kudus Surabaya di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Yesaya 52: 13 - 53: 12; Mazmur tg 31: 2.6.12-13.15-16.17.25; Ibrani 4: 14-16; 5: 7-9; Yohanes 18: 1 - 19: 42MENJADI PENOLONG BAGI YANG MENDERITA Renungan kita pada hari Jumat Agung ini bertema: MenjadiPenolong Bagi Yang Menderita. Menurut Injil Yohanes, Bunda Maria berdiri dekatSalib Yesus (Yoh 19:25-27). Tapi sebenarnya ia berada dalam rombongan yangmengikut Yesus dalam perjalanan-Nya ke Kalvari. Ibunda sempat sekali bertemuPutranya sepanjang Via Dolorosa (Jalan Sengsara) itu.  Sang ibu menatap Anaknya itu dalam diam,sedih, namun dengan hati yang punuh rahmat.  Seorang lelaki yang berziarah ke Yerusalem, Simon dariKirene, dipaksa membantu memanggul salib Yesus. Ia menuruti saja meski itubukan permintaan Yesus. Tentu Yesus amat berterima kasih kepadanya. Simonmewakili banyak orang yang ingin memberikan pertolongan yang sangat dibutuhkanYesus, tetapi mereka takut dengan ganasnya para musuh Yesus. Ada di antara kitayang bersikap menolong secara langsung seperti Simon, dan ada niat menolongnyadiwakili orang lain, atau ada juga yang sekedar menonton secara pasif. Veronika adalah sosok wanita yang menolong Yesus meski iatidak diceritakan dalam Injil mana pun. Cerita tentang dia ada di dalam tulisan-tulisan apokrip, yang tidaktermasuk dalam kitab suci resmi Gereja. Misalnya, kisah Pilatus dari abad ke-2mengisahkan bahwa seorang wanita bernama Veronika (Bernice, dalam bahasaYunani) adalah wanita yang sama dengan yang telah disembuhkan oleh Yesus darisakit pendarahan (Mt 9,20-22). Veronika yang membela Yesus di hadapan Pilatusbahwa Yesus tidak bersalah. Dari abad keempat atau kelima tercatat bahwaVeronika memiliki sepotong kain dengan gambar Wajah Yesus.  Ketiga figur yang menolong Yesus dalam via dolorosa itucukup memberikan gambaran bahwa baik laki-laki maupun perempuan pengikutKristus dapat menjadi penolong yang baik. Pertolongan ini digolongkan dalam duajenis. Pertama yaitu pertolongan dalam bentuk tindakan kasih korporal. Tindakanini ialah memikul salib berat yang dipanggul orang yang menderita seperti yangdilakukan oleh Simon dari Kirene. Kita dapat menolong mengangkat semua,sebagian, atau bagian yang kecil beban yang dipikulnya. Kedua yaitu perbuatan rohani yang berupa kehadiran untukmenghibur, memberikan semangat, ikut berbela-rasa, dan memberikan dukunganmoral serta rohani kepada mereka yang sedang menderita. Kata-kata penghiburan,ungkapan simpati, doa-doa, dan ungkapan yang menguatkan jiwa sangat pentinguntuk memperkuat mental dan iman mereka. Keberpihakan dan pembelaan atas orangyang menderita merupakan dukungan moral yang sangat bernilai supaya merekatidak cepat putus asa. Bunda Maria dan Veronika adalah wanita-wanita teladanyang telah melakukan ini kepada Yesus Kristus. Kita dapat melakukan yang samaseperti mereka.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha rahim,kami mohon ampunilah kesalahan-kesalahan kami karena tidak menolong sesama yangsedang susah dan menderita. Salam Maria penuh rahmat ...Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis Putih, 17 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 16, 2025 9:23


Dibawakan oleh Makrina dan Angelia dari Paroki Katedral Roh Kudus Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Keluaran 12: 1-8.11-14; Mazmur tg 116: 12-13.15-16bc.17-18; 1 Korintus 11: 23-26; Yohanes 13: 1-15KAMIS PUTIH YANG BERMAKNA Renungan kita pada hari ini bertema: Kamis Putih YangBermakna. Hari Kamis dalam Pekan Suci dinamakan Kamis Putih karena pertama-tamawarna perlengkapan dan busana liturgi pada perayaan hari ini adalah putih.Warna ini melambangkan suka cita dan kejayaan. Perayaan pada hari ini berpusatpada Yesus Kristus dengan penekanannya pada tindakan-tindakan Yesus yangmenunjukkan kemuliaan, suka cita, kekuasaan dan pesta.  Di dalam perayaan ini ada seremoni Yesus membasuh kakipara rasul-Nya. Tindakan Yesus ini mengajarkan kita untuk saling melayanidengan rendah hati. Ini merupakan suatu suka cita besar. Suasana suka cita dankejayaan cinta kasih di antara kita dapat terungkap melalui saling melayani.Maka Yesus bersabda bahwa kita harus saling mengasihi seperti Ia sendiri telahmengasihi kita. Ia mengajarkan kita hukum terbesar-Nya ialah mencintai sesamakita. Di dalam diri sesama itu Ia sendiri ada.  Perayaan pada malam nanti mengenangkan kita akan Ekaristi,kurban Misa yang agung yang ditetapkan oleh Yesus Kristus. Perkataan danperbuatan cinta kasih jelas merupakan suka cita dan tanda kehadiran kemuliaanTuhan. Perayaan Ekaristi sangat jelas merupakan suka cita penjelmaan firmanTuhan menjadi tubuh-Nya yang kita bagikan bersama sebagai satu jemaat.Bersamaan dengan Ekaristi, Yesus menetapkan Sakramen Imamat. Ini adalah suatusuka cita penting bagi Gereja karena Imamat ini adalah untuk menjalankan Ekaristidalam Gereja. Imamat adalah untuk menjalankan kuasa Tuhan yang memimpin jemaatdan membimbing mereka kepada terang dan kebenaran Tuhan sendiri.  Di dalam perayaan ini juga kita mengenangkan saat-saatkritis Yesus berada di Taman Getsemani, di mana butir-butir keringat darahNyamengalir dan menetes untuk mengantar-Nya kepada kejayaan salib yang sudah didepan mata. Suasana Getsemani menggambarkan cobaan dan kesulitan yang membuathidup ini terasa tidak nyaman dan aman. Tetapi seperti Tuhan sendiri, kitamesti melewatinya dengan berani. Antara Gestemani dan Golgota adalah saat-saat krusial yangdinamakan ambang penderitaan. Biasanya godaan selalu datang dengan maksudmembawa kita lari dari kenyataan pahit, melalui ungkapan Yesus sendiri: YaBapa, biarlah cawan ini berlalu dari pada-Ku. Namun kita mesti mengikuti Gurukita Yesus Kristus untuk dapat mengalahkan godaan itu, dan menyanggupi meminumcawan penderitaan. Ini adalah sebuah suka cita. Di pagi hari ini pada umumnya, Uskup di keuskupannyabersama para imamnya akan merayakan Misa Krisma. Di dalam perayaan ini Uskupmemberkati minyak-minyak suci, yaitu untuk krisma, katekumen, dan orang sakit.Ketiga minyak ini merupakan perlengkapan dalam kuasa imamat yang menjalankanpelayanan sakramen kepada umat Allah. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa… Tuhan Yesus Kristus,kuatkanlah iman kami untuk tetap percaya dan setia pada Ekaristi sebagai saranakeselamatan kami. Bapa kami yang ada di surga …Dalam nama Bapa …

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu dalam Pekan Suci, 16 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 15, 2025 6:43


Dibawakan oleh Florensia dari Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Kesambi Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 50: 4-9a; Mazmur tg 69: 8-10.21bcd-22.31.33-34; Matius 26: 14-25NALURI MEMBUNUH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Naluri Membunuh.“Kita semua manusia mempunyai naluri untuk membunuh. Setiap orang secara alamiharus membela diri, antara lain dengan membunuh pihak lain yang dianggapsebagai penghalang,” demikian pernyataan Anton kepada teman-temannya. Sekompokmahasiswa penghuni asrama itu sedang berbincang-bincang. Mereka manfaatkanwaktu senggang untuk bercerita satu sama lain. Anton memiliki sebuah sikap yang dianggap aneh olehrekan-rekannya. Ia tidak pernah mematikan satu nyamuk pun, meskipun suasana diasrama penuh nyamuk. Ia tidak pernah melempari anjing atau kucing seperti yangdilakukan teman-temannya. Dahan tanaman hias ia belokkan dan bukan potong ataupatahkan. Kepada teman-temannya, ia sangat mengutamakan sikap ramah, sopan,sabar, dan memahami. Tidak pernah ia menampakkan rasa kesal, marah dan kasar. Anton mengingatkan kita semua bahwa naluri membunuh adalahbagian dari sifat kebinatangan kita. Orang atau pihak yang berbeda dianggapsebagai ancaman. Orang atau sahabat yang memiliki kemampuan lebih, menjadisebab rasa sakit hati atau iri hati. Orang yang menciptakan kemajuan ataumenawarkan perubahan dianggap sebagai musuh yang harus dihilangkan. Orang yangberbuat baik dalam melayani karena sebagai pemimpin atau pelayan, dianggapsebagai pihak yang membawa sial maka harus dilawan dan dihabiskan. Itu semua adalah sikap-sikap yang masuk dalam kategorinaluri membunuh. Masih ada begitu banyak perilaku yang tergolong dalam kategoriini. Intinya, manusia secara kodrati adalah binatang yang selalu memilikilingkaran tidak nyaman. Dirinya sendiri, rumahnya, keluarganya, lingkungannya,budaya, agama dan negaranya harus dibentengi sedemikian kuat, supayaterlindungi dari ancaman pihak lain. Ketika manusia itu menjadi tidak aman danmerasa dirinya terancam, ia akan berusaha melawan, dan kalau bisa menghancurkanpihak lain. Kehadiran Yesus Kristus dan perutusan-Nya di dunia menjadisebuah anti klimaks di mata dunia, karena ia dihabisi oleh para musuh-Nya.Mereka menemukan instrumennya dalam diri Yudas Iskariot, yang penuh dengannaluri membunuh-nya. Yudas diidentifikasi telah dirasuki oleh setan. Nalurimembunuh ini diadili oleh Tuhan Yesus sendiri melalui perkataan-Nya berikutini: “Celakalah orang yang olehnya Anak Manusia diserahkan”. Pengadilannyasudah jelas, yaitu kebinasaan hidup baik di dalam dunia ini maupun di akhirat. Kita secara kondrati memiliki naluri membunuh, namun kitajuga diberi tanggung jawab untuk tidak menggunakannya untuk merusak danmembinasakan orang lain. Hanya cinta kasih yang dapat mengontrol naluri ini.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus,terangilah kami selalu untuk menghindari naluri membunuh dalam diri kamisehingga kami dapat hidup di dalam semangat kasih-Mu. Kemuliaan kepada Bapa danPutra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Selasa dalam Pekan Suci, 15 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 14, 2025 8:23


Dibawakan oleh Meita Adhie Moelya dari Paroki Santo Yosep Purwokerto di Keuskupan Purwokerto - Jawa Tengah, Indonesia. Yesaya 49: 1-6; Mazmur tg 71: 1-2.3-4a.5-6ab.15.17; Yohanes 13: 21-33.36-38.DURI DALAM DAGING Renungan kita pada hari ini bertema: Duri Dalam Daging.Pepatah “duri dalam daging” sudah umum dalam pembicaraan kita. Daging harusnyamembangkitkan selera makan, ternyata tidak enak dan memuaskan selera karena adaduri di dalamnya. Seharusnya kita memiliki sebuah keuntungan atau kehidupandalam kegembiraan dan kedamaian, namun ternyata ada benci atau fitnah yangsedang menggelora di dalam hidup bersama di antara saudara dan teman.  Siapakah duri itu sebenarnya? Ia bisa saja dirimu, teman,kenalan atau anggota keluarga. Faktor kejahatan dan kelemahan-kelemahan manusiadapat menjadi pendukung untuk tumbuhnya pribadi-pribadi yang dipandang “duri”atau penyakit di dalam hidup bersama. Setiap pribadi memiliki kelemahankodrati, misalnya sikap malas, marah, rakus dan sombong. Ia terlahir denganmembawa benih-benih kelemahan tersebut. Ketika kelemahan-kelemahan itu tidakdiolah denga baik, si Jahat atau Setan akan dengan leluasa memanfaatkannyapeluang tersebut. Di dalam sebuah komunitas persekutuan di paroki, para anggotanya berusaha dalam komitmen pelayanandan berbuah pada kehidupan yang nyaman, tenang dan damai. Tetapi jika adaseseorang atau dua yang mulai menjadi biang gosip, penyebar fitnah, atauberkelakuan tidak wajar, ia pasti menjadi beban dan perusak komunitasnya. Halini sama dengan semua situasi yang lain. Jika pihak yang menjadi sumberkekacauan itu tidak teridentifikasi untuk sekurang-kurangnya membuka kepadapublik kejahatan atau pola kerjanya, ia akan tetap sebagai “duri dalam daging”yang mengganggu dan merusak sesama yang lain. Kemarin, pribadi Yudas Iskariot dibuka topeng kejahatannyahanya sebagian kecil, tetapi hari ini Yesus Kristus membukanya supaya menjaditransparan, bahwa ia adalah “duri” bagi komunitas yang dipimpin langsung olehYesus. Mata, pikiran, dan hati Yudas sendiri dan rekan-rekan para rasul terbuka.Mereka semua menjadi tahu siapa pengacau dan perusak sebenarnya di dalampersekutuan itu, ketika Yesus berkata: “Apa yang hendak kau perbuat, perbuatlahsegera.” Pelajaran yang kita peroleh dari kejadian di dalam Injiltersebut ialah keberanian dan kepastian dari pihak kita untuk mengidentifikasidan mengambil tindakan atas sumber masalah yang selalu mengacaukan danmengganggu hidup kita. Di dalam diri setiap orang, bisa saja sumber masalah ituadalah satu atau dua kelemahan utama. Misalnya kesombongan atau kemalasan, jikadipastikan bahwa ini adalah “duri” atau “Yudas Iskariot”, kita harusmengatasinya segera. Demikiannya juga di dalam keluarga, komunitas,persekutuan, organisasi dan masyarakat, diharuskan ada keberanian dan kepastiandalam membuka ketersembunyian sumber kejahatan dan orang-orang yang menjadipelakunya. Jika tahap identifikasi dicapai, maka ada jalan terbuka untukmendapatkan solusinya.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan maha kuasa,semoga kami tetap teguh dalam iman kami kepada-Mu, meskipun ada ancaman dariorang yang memusuhi dan hendak mencelakakan kami. Salam Maria penuh rahmat ...Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Senin dalam Pekan Suci, 14 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 13, 2025 10:15


Dibawakan oleh Juan dan Loly dari Paroki Maria Bunda Tak Bercela Orong di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 42: 1-7; Mazmur tg 27: 1.2.3.13-14; Yohanes 12: 1-11KASIH TIADA BERTEPI Renungan kita pada hari ini bertema: Kasih Tiada Bertepi.Apakah yang dimaksud dengan kasih yang tiada bertepi? Ketika Yesus bersantapbersama teman-teman dekat-Nya, Maria yang dikenal sebagai orang dekat denganYesus menurut Injil Yohanes melakukan sesuatu yang hanya dapat dilakukan olehcinta. Ia mengambil harta paling berharga yang ia miliki dan menggunakan ituhanya untuk Yesus Kristus.  Perhatiannya tidak pakai perhitungan. Cintanya tiadabertepi. Tindakannya itu didasari cinta dan terima kasihnya kepada Yesus yangtelah melimpahkan kasih yang juga tiada bertepi kepadanya dan keluarganya.Tuhan berbelas kasih mengampuninya, mengembalikan dia dari kehinaan sebagaipendosa.  Ia melakukan sebuah tindakan kasih yang mestinya tidakboleh dilakukan seorang wanita Yahudi di muka umum. Ia melepaskan rambutpanjangnya terurai. Ia membasahi Yesus dengan air matanya. Menurut aturan adatseorang wanita pada hari perkawinannya harus mengikat dan menutup rambutnya.Sementara itu bagi yang telah menikah, melepaskan rambut terurai di muka umummerupakan tanda sangat tidak sopan.  Tindakan Maria ini tentu saja menjengkelkan semua yang adadi sekelilingnya, kecuali Yesus. Tapi ia tidak peduli dengan reaksi orang-orangitu. Ia hanya ingin menyatakan kasihnya kepada Tuhan. Dalam kerendahannya iamenunduk untuk meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambut panjangnya.Tindakan Maria ini memberikan pesan kepada kita, yaitu bagaimana dan sudahberapa kali kita menunjukkan wujud terima kasih dan cinta terbesar kepadaTuhan? Karena minyak wangi itu seluruh isi rumah penuh dengankeharuman (Yoh 12,3). Keharuman dan keindahan mengisi seluruh rumah baik secarafisik maupun secara rohani. Hanya kasih tiada bertepi yang dapat melakukan ini.Hal ini cukup untuk menggambarkan bahwa seorang manusia seperti Maria dapatberbuat kasih yang sama dengan kasih Tuhan Yesus Kristus. Tidak mustahil bagisiapa pun dari kita melakukan hal seperti yang dilakukan Maria. Yesus Kristus senantiasa memberikan kita contoh untukberbagi kasih yang tidak bertepi. Di dalam pekan suci ini kita mengenangkanperbuatan kasih-Nya. Pada hari ini kita diberi gambaran sosok Yesus hamba Allahyang rela untuk menderita bagaikan buluh yang patah terkulai atau sumbuh yangpudar nyalahnya, tetapi ia sendiri tidak akan patah terkulai dan menjadi pudar.Ia tetap akan menegakkan hukum di bumi ini. Cinta-Nya bertahan selama-lamanyadi bumi ini. Yesus tak akan hilang atau berhenti dengan menderita danwafat-Nya. Ia justeru melewati semua ini dan hidup terus di dalam kita parapengikut-Nya. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan YesusKristus, ajarilah dan kuatkanlah kami untuk selalu dapat bertahan bilakesulitan dan penderitaan  menghadangkami, bahkan mengancam hidup kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu Palma, 13 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 12, 2025 11:00


Dibawakan oleh Hendry, Rini, Tirto dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 50: 4-7; Mazmur tg 22: 8-9.17-18a.19-20.23-24; Filipi 2: 6-11; Lukas 19: 28-40.PENYAMBUTAN Tema renungan kita pada hari Minggu Palma atau MingguSengsara ini ialah Penyambutan. Pada waktu melakukan ibadat pemberkatan rumah,sampai pada bagian pintu depan atau gerbang, seorang Pastor terdengarmengucapkan doa berikut ini: “Semoga dalam kuasa Allah dan melalui manfaatpintu ini, kebaikan dan kebenaran disambut ke dalam rumah sedangkan kesalahandan kejahatan dikeluarkan.” Ucapan doa dan gerakan tanda salib serta siramanair suci atas gerbang itu selalu disaksikan langsung oleh anggota keluarga bersangkutan. Setiap tempat kita berada dan berkegiatan berfungsimenyambut dan melepaskan. Hati, pikiran dan diri kita menyambut informasi ataupengetahuan, tetapi juga mengeluarkan apa saja yang sepatutnya keluar. Rumahdan kota juga melakukan yang sama, menyambut dan melepaskan. Intinya ialahbahwa sistem alam dan pemahaman normal menjelaskan bahwa tindakan penyambutanmengandaikan adanya pengluaran. Supaya ada yang masuk, di dalamnya mesti keluarlebih dahulu agar ada tempat bagi yang masuk. Hidup kita di dalam masa PraPaskah ini diwarnai oleh perbuatanpenyambutan rahmat Tuhan yang mengalir tanpa henti, untuk membuat diri kitalayak berjalan beriringan dengan Tuhan Yesus Kristus. Tetapi tindakan untukpelepasan atau pengluaran segala rintangan yang ada di dalam diri kita jugasangat perlu kita lakukan. Aneka disiplin berupa doa yang semakin tekun,bermatiraga melalui puasa dan pantang, dan amal kasih sangat efektif untukmemperlancar gerakan pelepasan dan penyambutan tersebut.  Gerbang Yerusalem dan perayaan Minggu Palma ini terbukabagi kita untuk menyambut Yesus Mesias, Raja dari segala raja, Sang JuruSelamat dunia. Yang harus dikeluarkan pertama-tama ialah cara paham yang salahtentang Raja Kristus. Ia tidak boleh dianggap sebagai raja atau pimpinan perangyang ada di dunia. Ia harus disambut sebagai raja damai, suka cita, dankeselamatan. Kita juga perlu mengeluarkan pandangan yang bodoh bahwa sebagaiTuhan Ia tidak boleh menderita dan mati secara keji. Sebaliknya kita harus menyambutDia sebagai Tuhan yang berkorban nyawa bagi setiap pribadi kita. Kita harus menyambut Dia sebagai manusia yang tidak pernahmenolak dan berontak balik, ketika martabatnya diinjak-injak dengan berbagaifitnahan keji dan kekerasan fisik. Maka kita perlu mengeluarkan anggapan bahwaYesus Kristus harusnya melarikan diri untuk menghindari bahaya dari paramusuh-Nya. Kita sepatutnya menyambut Dia sebagai Tuhan yang merendahkandiri-Nya, tetapi pada akhirnya akan ditinggikan oleh Bapa di surga. Oleh karenaitu kita perlu mengeluarkan segala bentuk egoisme dan kesombongan yang selalumenjadi hambatan bagi kita untuk sesungguhnya mengikuti jejak Kristus.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Yesus Sang Raja,kuatkanlah iman kami untuk selalu mengakui-Mu sebagai Raja yang sejati,sehingga hidup kami selalu bertujuan untuk melakukan kehendak Bapa. Kemuliaankepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Sabtu dalam pekan ke-5 PraPaskah, 12 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 11, 2025 8:37


Dibawakan oleh Pastor Yeremias Dolu, O. Carm dari Kuasi Paroki Maria Bunda Karmel Tondok Ratte, Kevikepan Toraja di Keuskupan Agung Makasar, Indonesia. Yehezkiel 37: 21-28; Mazmur tg 31: 10.11-12ab.13; Yohanes 11: 45-56KESEPAKATAN Renungan kita pada hari ini bertema: Kesepakatan. Adacerita bahwa langit dan bumi suka ribut. Pertengkaran menjadi makanan merekatiap hari. Hal kecil, soal sepeleh, masalah sederhana saja, mereka langsungribut. Misalnya langit menurunkan terlalu banyak hujan, bumi protes. Sebaliknyabumi mengirim terlalu banyak uapnya ke atas, langit protes. Ada-ada saja merekaberdua selalu mendapatkan alasan untuk bertengkar. Tetapi pada saat dan kebutuhan tertentu, mereka berduasepakat untuk bekerja sama. Bila manusia ternyata merusak lingkungan alamnya,bumi sepakat dengan langit supaya ada hukuman pantas bagi manusia ialah tanahdan lingkungannya menjadi kering. Langit menahan air hujannya. Sebaliknya bilamanusia sangat merawat bumi dan alam lingkungannya, bumi sepakat dengan langitsupaya memberikan kesuburan dan kehangatan bagi kehidupan manusia dan segenapmakhluk di bumi.  Suatu kesepakatan lahir dari kenyataan sisi-sisi ataupihak-pihak yang berbeda. Fungsi utamanya ialah supaya kesepakatan itu dipegangdan dijadikan dasar untuk suatu kerja sama, kolaborasi dan hidup bersama. Darisudut pandang iman kita, perbedaan posisi dan tujuan Tuhan dengan penguasakejahatan amatlah tajam. Kita pahami bahwa antara Tuhan dan Setan tidak bisabekerja sama. Tidak mungkin kita menemukan satu kesepakatan antara kedua belahpihak.  Karena Yesus Kristus dan perutusan-Nya, terciptalah satukesepakatan antara kehendak Tuhan dan keinginan Setan melalui para musuh Yesus,yaitu para ahli Taurat, kaum Farisi dan para imam besar. Allah telah menetapkanbahwa Yesus Kristus akan mati untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anakAllah yang tercerai-berai. Pandangan yang sama juga datang dari imam besarKayafas yang bernubuat bahwa Yesus dari Nasaret akan mati untuk mengumpulkandan mempersatukan anak-anak Israel yang tercerai-berai.  Kesepakatan ini harus terjadi, sehingga terjadilah YudasIskariot yang dirasuki Setan dapat menjalankan tugasnya. Kesepakatan mestidibuat supaya kita semua dapat merayakan peristiwa dari taman Getsemani menujuke Golgota hingga Yesus dimakamkan. Kehendak Bapa di surga mesti terwujud,namun untuk menjalankan kehendak itu, ada kesempatan bagi kejahatan, kekerasan,dan dosa ikut ambil bagiannya. Hal ini tentu saja berlaku bagi kita, olehkarena itu Yesus sudah menetapkan perjanjian, bahwa semua kesulitan dan penganiayaanakan datang menimpah setiap para pengikutnya. Ketika kita menjalankankehendak-Nya, godaan-kesulitan-penderitaan-penganiayaan ikut menyertai. Tuhanmelihat, mengijinkan dan menyetujui itu. Kesepakatan telah terjadi bagi kita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, semoga kami tetap mengikuti model YesusKristus dalam menghadapi segala penderitaan hidup kami. Kemuliaan kepada Bapadan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat dalam pekan ke-5 PraPaskah, 11 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 10, 2025 7:55


Dibawakan oleh Bella dari Paroki Kristus Raja di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Yeremia 20: 10-13; Mazmur tg 18: 2-3a.3bc-4.5-6.7; Yohanes 10: 31-42PERANG ROHANI Tema renungan kita pada hari ini ialah: Perang Rohani.Panglima atau pemimpin perang ini ialah Tuhan di satu pihak dan Setan di pihaklain. Para malaikat dan orang kudus berada di pihak Tuhan yang menjalankantugasnya sebagai para prajurit, sedangkan di pihak sana ada para serdadu setan.Perang ini bukan untuk menghasilkan siapa yang menang dan kalah. Karena kalausoal kuat atau lemah, jelas Tuhan Allah jauh melampaui Setan.  Perang ini selalu ingin merebutkan kekayaan ciptaan Allahpaling utama, yaitu kita manusia. Kita adalah umat-Nya yang terkasih. Setiaporang dipanggil dan ditentukan akan menjadi apa kelak sejak di dalam kandunganibunya. Panggilan ini dilengkapi dengan pelayanan dan perutusan kita di dalamdunia. Tetapi Setan tidak peduli dengan semua keistimewaan itu. Ia justru irihati dengannya. Ia berambisi untuk membawa manusia ke dalam kerajaannya yanggelap. Ketika sudah merebutnya, Setan pasti menggunakan semua keistimewaanmanusia untuk memperkuat dan melestarikan kerajaannya. Nabi Yeremia terkenal dengan kepandaiannya dalammenyampaikan firman Allah. Namun ia sangat dibenci dan dimusuhi para lawannyayang adalah setan atau musuh Tuhan Allah. Perang rohani ini berpusat padakebenaran kebijaksanaan Allah yang nabi pertahankan dan ancaman pembinasaandirinya oleh para musuh yang membenci kebijaksanaan Allah. Perang ini terjadijuga antara Yesus dengan kaum Farisi dan para ahli Taurat. Kebenaran yangdipertahankan ialah Yesus sebagai Putra Allah, utusan Bapa di surga, danbersatu dengan Bapa. Bagi para musuh, ini benar-benar penghojatan Allah. Merekatidak rela kalau Allah yang maha tinggi disamakan dengan Yesus dari Nazarethyang hanya manusia biasa seperti mereka. Perang ini disebut rohani karena penuh dengan pertarunganargumen, pemikiran, keyakinan, dan prinsip iman. Ketika masing-masing pihakbertahan dengan pendiriannya, perpecahan atau pemisahan akan menjadi hasilakhirnya. Penguasa kegelapan yaitu Setan tetap berseberangan dengan penguasakebenaran yaitu Tuhan, dan perpecahan ini berlangsung sampai detik ini. Selamadunia masih ada, perpecahan tetap ada karena Setan tidak pernah berhentibekerja dengan semua strateginya untuk merebut manusia di dunia ini.  Kita masing-masing mengalami berhentinya perang ini ketikakematian datang menjemput. Proses setelah kematian kita ialah sebuah penentuanapakah kita akan menuju ke kerajaan Allah atau sebaliknya ke kerajaan Setan.Setelah kematian kita, tak ada lagi perang rohani. Yang ada ialah perjalanan ketujuan kita yang abadi.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa,semoga kami senantiasa kuat dalam setiap godaan dan tipu muslihat setansehingga kami dapat selalu setia kepada-Mu. Bapa kami yang ada di surga ...Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-5 PraPaskah, 10 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 9, 2025 7:25


Dibawakan oleh Safira dan Ketty dari Paroki Santa Theresia Lengko Ajang di Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kejadian 17: 3-9; Mazmur tg 105: 4-5.6-7.8-9; Yohanes 8: 51-59MELIHAT DAN BERSUKA CITA Renungan kita pada hari ini bertema: Melihat DanBersukacita. Perdebatan dan fitnah tentang identitas Yesus Kristus masihberlanjut. Hari ini penekanannya ialah pada sosok Abraham. Kitab Kejadianmenampilkan Abraham yang diartikan sebagai Bapak bagi sejumlah bangsa besar dibumi ini, mempunyai dua karakteristiknya. Sosok Abraham digambarkan sebagaiseorang pilihan Allah untuk mendiami wilayah yang asing baginya, yang dikuasaibersama segala keturunannya. Ia diberkati untuk memiliki banyak sekali keturunan. Ciri lain pada Abraham ialah perjanjian Allah atasnya yangharus dijamin dengan iman dan ketaatan kepada Allah. Dasar iman ini tidak hanyamembuat dia sebagai bapak iman bagi banyak orang, tetapi juga menunjukkantujuannya dalam persekutuan yang bahagia bersama Tuhan selama-lamanya. Iniadalah gambaran Abraham yang spiritual. Karakteristik yang pertamamenggambarkan sisi kefanaannya sebagai manusia yang mengalami kematian didunia. Sedangkan karakteristik yang kedua menggambarkannya sebagai pilihan Allahyang mengalami hidup abadi atau selama-lamanya. Dua sisi profil Abraham ini dijelaskan secara lengkap olehYesus kepada para lawannya. Ditegaskan-Nya kepada mereka bahwa Abraham yangmerupakan manusia dunia ini setelah genap usianya untuk mati, ia tunduk kepadapanggilan alam ini. Sampai dengan batas pemahaman di sini, para lawan itusanggup untuk mengerti dan percaya akan Abraham yang fana. Demikian juga denganpara nabi, kematian pada dasarnya merupakan bagian dari kefanaan mereka.  Mata mereka sama sekali dikaburkan dan hati mereka sungguhtertutup, sehingga mereka tak bisa menangkap bahwa Yesus Kristus adalahkenyataan janji Allah kepada Abraham dan pernubuatan para nabi. SebenarnyaYesus sedang menjelaskan bahwa karena Abraham punya aspek spiritual, ia sudahmelihat Yesus Kristus, Putera Allah. Abraham melihat dan bersuka cita karenajanji Allah kepadanya terwujud dalam diri Yesus Kristus. Aspek spiritual inilahyang tidak dapat ditangkap oleh kaum Farisi dan para ahli taurat. Yesus sedang mengajarkan kita tentang kekuatan rohani yangmerupakan karunia Roh Allah kepada setiap orang yang mengikuti-Nya. Dengankarunia ini, kita diberi jaminan untuk menikmati hidup ini melalui bagaimanakita melihat kemuliaan Allah yang hadir di dalam diri sendiri, sesama, danlingkungan sekitar. Pengalaman akan kemuliaan Allah itu menjadi dasar bagi kitauntuk bersuka cita dan bersyukur kepada Tuhan. Yang memperkuat suka cita iniialah aspek spiritual dari segala sesuatu di dalam hidup ini, karena di situTuhan sungguh hadir.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha murah,semoga kami selalu peka akan kemuliaan-Mu yang hadir di dalam segala sesuatu,khususnya di dalam hidup kami sebagai pribadi dan bersama. Salam Maria penuhrahmat ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu dalam pekan ke-5 PraPaskah, 9 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 8, 2025 9:26


Dibawakan oleh Gerfi dan Karni dari Paroki Santo Petrus Colol di Keuskupan Ruteng, Indonesia. Daniel 3: 14-20.24-25.28; Mazmur tg: T. Dan 3: 52.53.54.55.56; Yohanes 8: 31-42KEBEBASAN DARI TUHAN Renungan kita pada hari ini bertema: Kebebasan Dari Tuhan.Tuhan Allah yang kita percaya ialah penyelenggara segala sesuatu. Ia merahmatikita dengan segala berkat supaya kita dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya.Dari segala rahmat itu, ada bagian yang menjadi ciri dasar pribadi manusia,yang lazim kita sebut sebagai kodrat manusia. Salah satu ciri dasar itu ialahkebebasan, yang sangat membedakan manusia dari makluk hidup yang lain. Kebebasan manusia mengarahkan kita kepada dua jurusan.Yang pertama ialah kebebasan untuk menjalani kehendak Tuhan. Keistimewaan kitasebagai anak-anak Allah memperkuat kebebasan yang berciri positif ini. Sebagaiputera dan puteri Allah, kita memiliki hak dan kewajiban sebagai orang-orangberiman. Panggilan kita masing-masing yang terkait dengan pelayanan dalamGereja atau profesi-profesi merupakan ungkapan nyata kebebasan ini. Kitamengikuti Kristus yang memanggil kita masing-masing. Untuk mewujudkannya kitaperlu menjadi orang-orang yang memilih dan memutuskan itu secara bebas. Yesus Kristus sebagai Putera Allah yang diutus Bapa kedunia sebagai juru selamat menetapkan kebebasan jenis yang kedua, yaitu darikekuasaan dosa, Setan, dan pengaruh duniawi yang dikontrol oleh orang-orangyang melawan Tuhan. Kalau kebebasan secara positif di atas dapat kita umpamakansebagai penetapan identitas diri setiap pengikut Kritsus, kebebasan negatifyang digerakkan oleh Yesus Kristus ini dapat dipandang seperti senjata yangmelengkapi diri kita. Kuasa-Nya, ajaran, perintah, dan kekuatan salib-Nya yangsuci merupakan perlengkapan-perlengkapan ampuh yang kita gunakan untuk melawankekuatan-kekuan gelap. Kebebasan yang berciri negatif ini lebih kuattantangannya, karena yang kita hadapi ialah segala bentuk dimensi negatif didunia ini. Bersama Yesus Kristus kita mesti dapat mengatasinya. Yesus Kristusmelalukan itu dengan mengambil semua dosa kita dan memakunya di salib bersamadiri-Nya. Kematian-Nya itu menjadi sebuah kemenangan, membawa pengampunan bagikita, dan mendamaikan kita dengan Allah. Kita dapat memanggil Tuhan sebagaiBapa karena Yesus telah mendamaikan kita dengan Bapa dan membebaskan kita dariperbudakan dosa dan Setan. Di dalam kitab Daniel, kebebasan yang kedua inidiperlihatkan oleh ketiga pemuda Yahudi: Sadrakh, Mesakh, dan Abednego yangluput dari tindakan berhala yang hendak ditimpahkankan kepada mereka. Kekuatanpembebasan ini mampu mengubah hati raja Nebukadnezar yang keras untuk mengakuikuasa Allah maha tinggi yang diimani umat pilihan-Nya.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa,melalui pewartaan-Mu pada hari ini, semoga kami menerima dari-Mu rahmat yangmemperkuat kebebasan kami sebagai anak-anak-Mu.Kemuliaan... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Selasa dalam pekan ke-5 Prapaskah, 8 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 7, 2025 8:07


Dibawakan oleh Yelvina Puspita Buresari dan Josef Ardiansyah dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indoensia. Bilangan 21: 4-9; Mazmur tg 102: 2-3.16-18.19-20; Yohanes 8: 21-30TIANG KEMULIAAN Renungan kita pada hari ini bertema: Tiang Kemuliaan.Tiang kayu palang atau lazimnya disebut salib, sebelum menjadi salib Yesusadalah sebuah tanda kehinaan luar biasa. Pribadi manusia yang dihukum di salibialah seorang penjahat yang paling rendah martabatnya. Tetapi ketika mulaidengan Yesus Kristus yang dihukum berat dengan targetnya ialah kematian-Nya disalib, makna salib itu berubah. Bagi para pengikut Kristus, salib adalah tandakemuliaan. Meskipun demikian, mereka yang tidak percaya Kristus tetapmenganggap salib sebagai sebuah penghinaan yang sangat memalukan atau sekedarsimbol kebodohan dan kehampaan.  Salib sebagai sebuah tiang kemuliaan untuk Yesus Kristusmemiliki makna keselamatan.  Pada zamanMusa dan bangsa Israel mengembara di padang gurun, salib belum mereka kenal.Tiang palang itu baru menjadi populer ketika bangsa penjajah Romawimenjadikannya sebagai sarana untuk menghukum para penjahat kerajaan. Tetapisebagai tiang yang tertanam di tanah dan bermakna keselamatan, fungsi itu sudahdikenal oleh Musa dan bangsa terpilih. Menurut kitab Bilangan bab 21, ulartembaga yang ditaruh pada tiang menjadi tujuan pandangan orang-orang yangdipagut ular liar, dan mereka menjadi sembuh. Mereka tidak mati atau binasakarena ular, tetapi selamat dan pulih kembali. Sejak kayu palang ditaruh di pundak Yesus dalam kisahsengsara-Nya dan khususnya saat Ia bergantung hingga wafat di atasnya, maknakeselamatan yang ditampilkan oleh salib disempurnakan menjadi kemuliaan.Keselamatan itu sebagai sebuah pembebasan dari ikatan-ikatan yang menyiksa atauyang membawa derita. Dari keselamatan, seseorang dinaikkan ke tempat yangtinggi yaitu tempat Yesus Kristus bersama Bapa dan Roh Kudus berada. Di atassalib itu tubuh Yesus yang mati bergantung tetapi Roh-Nya bangkit dengan mulia,seperti yang dikatakan-Nya sendiri di dalam Injil tadi: “Apabila kamu telahmeninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia.”  Kita sedang menuju pada peringatan sengsara Yesus Kristusdari taman Getsemani ke bukit Golgota. Hal ini mengingatkan kita akanpengalaman penderitaan kita masing-masing atau orang lain di sekeliling kita.Yesus menderita sangat hebat dengan buktinya Ia bergantung pada salib, yangmengingatkan kita akan hebat dan parahnya penderitaan yang pernah kita alami.Roh dan jiwa kita tidak mesti terbelenggu oleh tubuh yang didera beratnya salibpenderitaan. Tubuh kita memang akhirnya mati dan hancur, tetapi roh dan jiwakita akan bertahan untuk melewati keselamatan dan sampai kepada kemuliaan.Mengikuti Yesus Kristus berarti kita harus melewati penderitaan tubuh kita,karena kita sudah dijanjikan hasil terbaiknya yang akan menyusul, yaitukeselamatan dan kemuliaan di dalam surga. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus yang mulia,semoga kami senantiasa gembira dan suka cita dengan salib yang ada pada kamimasing-masing. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Senin dalam pekan ke-5 PraPaskah, 7 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 6, 2025 8:15


Dibawakan oleh Indah dan John dari Paroki Kateral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. T. Daniel 13: 1-9.15-17.19-30.33-62; Mazmur tg 23: 1-3a.3b-4.5.6; Yohanes 8: 1-11KETIKA BATU DAN KAYU MENOLAK Tema renungan kita pada hari ini ialah: Ketika Batu danKayu Menolak. Yudi adalah seorang remaja nakal dan bandel namun pintar. Keduaorang tuannya sudah kesekian kaliannya dipanggil oleh kepala sekolah dan gurukelas perihal sikap-sikap anaknya itu. Di rumah, Yudi sudah diberikan berbagaimacam hukuman, dari teguran biasa sampai tamparan dan hukuman fisik lainnya. Diantara semua hukuman itu, yang paling Yudi hindari ialah pukulan ayahnya denganmemakai potongan kayu atau lemparan benda yang saat itu pas ada di tangannya. Di sini kecerdikan Yudi berfungsi untuk menyelamatkandirinya dari hukuman ayah. Kayu dan benda yang selalu ayahnya pakai untukmemukulnya, ia sembunyikan. Yudi lakukan itu khususnya pada waktu hendaksengaja berbuat nakal, ia lebih dahulu menyembunyikannya. Hasilnya, pada saatayah nekat akan menghukumnya, potongan kayu sudah tidak ada di tempatnya. Batudan barang-barang lain yang mudah untuk dipakai tidak ditemukan lagi. Sang ayah kemudian mengalah. Ia merasa sepertimenjadi orang yang tidak kuat lagi.  Ia harus berpikir lagi, bahwa pada akhirnya “batu dan kayuatau benda menolak” untuk dipakai dalam menghukum anaknya. Ia harus menemukancara lain, yang pasti menurut ilmu pendidikan lebih efektif, ketika koreksi danperbaikan hendak dilakukan. Hal ini sangat menyingggung secara umum pendekatanrepresif atau kekerasan dalam cara kita menyelesaikan permasalahan di dalamhidup. Ilmu pendidikan, dan khususnya yang diajarkan oleh Santo Yohanes Bosco,dalam mengatasi masalah disiplin, kenakalan, kekacauan, adalah preventif ataupencegahan. Hari ini kita berjumpa dengan Yesus Kristus di tengahorang banyak yang selalu berseberangan paham dan keyakinan, yaitu kaum Farisidan para ahli Taurat. Mereka berhadapan dengan suatu masalah yaitu wanita yangkedapatan berbuat zinah, dan ini dianggap sebagai dosa amat berat. Sikaprepresif oleh hukum Yahudi menuntut supaya pendosa ini dihukum mati melaluimelemparinya dengan batu sampai mati. Yesus datang dengan pendekatan kasih,yaitu penyadaran dalam hal membuka kesadaran dan pengenalan diri. Pendekatan oleh Yesus berisi pengaktifan rasionalitas,kesadaran, refleksi, membukakan mata dan hati sebagai tahap pertama. Kemudianbegitu kesadaran dan pengetahuan diri sudah terbentuk, terutama tahu bahwa dirikita adalah pendosa dan butuh pembaharuan, Tuhan berkenan memberikanpengampunan. Proses itu yang dialami wanita pendosa yang dikisahkan di dalamInjil tadi. Kekuatan cinta kasih yang dibawa oleh Tuhan Yesus mampumenghilangkan penggunaan “batu, kayu atau benda lain” sebagai instrumen untukmenciptakan kebaikan, keadilan, dan damai. Kita harus mengikuti kekuatantersebut.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Yesus, semogadengan semakin dekat pekan suci, kami semakin kuat dalam persiapannya, yaitumembaharui diri dengan mengampuni sesama yang bersalah kepada kami. Salam Mariapenuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Sabtu dalam pekan ke-4 PraPaskah, 5 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 4, 2025 8:31


Dibawakan oleh Andrew Jost and Shendy Jost dari Paroki Hati Kudus Yesus Makasar di Keuskupan Agung Makasar, Indonesia. Yeremia 11: 18-20; Mazmur tg 7: 2-3.9bc-10.11-12; Yohanes 7: 40-53RESIKO DIPERLIHATKAN Renungan kita pada hari ini bertema: Resiko Diperlihatkan.Pasangan yang baru saja menikah itu sedang menonton video tentang perjuanganhidup mati anggota pasukan militer di medan perang. Sang suami yang adalahseorang militer bersama istrinya sangat memahami bahwa resiko itu harusdihadapi, mengingat dalam waktu dekat suami akan berangkat ke medan perang.Resiko itu diperlihatkan supaya dirinya dan istri secara rohani siap untukmenanggung kenyataan di balik resiko itu. Hasilnya, mereka masing-masing kuatdan tulus untuk saling mendukung, dan istri merelakan suami berangkat untukmenunaikan tugas negara. Nabi Yeremia mempunyai panggilan khusus dari Tuhan,demikian juga Yesus Kristus; mereka mengemban misi yang dipercayakan olehAllah. Bersamaan dengan ini, Bapa di surga juga memberitahukan mereka bahwademi terwujudnya perutusan yang dipercayakan itu, mereka akan melewati berbagairintangan, ancaman kekerasan, dan penganiayaan. Dalam aspek ini, kedua tokohkita ini ditampilkan kitab suci seperti domba sembelian yang dibawa ke tempatpembataian dan dikorbankan. Tuhan memberitahu mereka dengan amat jelas, sehinggabaik Yeremia maupun Yesus Kristus sudah siap secara mental dan rohani untukmenghadapinya. Hasil pemberitahuan dari Tuhan ini jelas menguntungkanpihak yang teraniaya, karena Tuhan menjamin penyertaan-Nya dan semuapenyelenggaraan sesuai dengan kehendak-Nya. Tetapi di pihak penganiaya justruterjadi kekacauan karena kemarahan, kebencian, dan kejahatan di dalam dirimereka yang syarat dengan kepentingan sehingga membuat mereka terpecah-belah.Orang-orang Farisi dan para ahli Taurat tidak berada dalam kesepakatan tentangrencana jahat mereka. Hal ini cukup merepresentasikan kenyataan bahwa setiap bentukrencana dan tindakan jahat tidak akan pernah diwarnai keadaan nyaman atautenang, tetapi sebaliknya suasana batin dan jiwa yang kacau. Tuhan senantiasa memberitahu kita tentang apa yang bakalterjadi terkait dengan pilihan komitmen iman dan panggilan pekerjaan ataupelayanan kita. Ia memberitahu kita dalam berbagai cara dan melalui anekaperantaraan. Dia-lah yang memilih dan memanggil kita, lalu mempercayakan kepadakita masing-masing atau bersama, jenis tanggung jawab dan pekerjaan. Itu jugaberarti Dia-lah yang menaruh di dalam kesadaran dan keyakinan kita bukan hanyatujuan yang kita capai, tetapi terlebih-lebih resiko yang bakal kita hadapi.  Tidak mungkin tidak ada resiko atau efek samping darisetiap pekerjaan atau pelayanan kita. Tapi karena kita sudah diterangi olehiman tentang hal ini, kita dibuat untuk melangkah ke depan dengan keyakinanbahwa Tuhan akan menyertai dan membimbing kita. Harapannya ialah pikiran,kata-kata, dan tindakan kita selalu di dalam terang Tuhan. Ini adalah persiapanrohani kita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan yangbijaksana, terangilah selalu langkah hidup kami setiap saat. Salam Maria penuhrahmat ... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat dalam pekan ke-4 PraPaskah, 4 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 3, 2025 11:07


Dibawakan oleh Serly dari Paroki Maria Kusuma Karmel Meruya di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kebijaksanaan 2: 1a.12-22; Mazmur tg 34: 17-18.19-20.21-23; Yohanes 7: 1-2.10.25-30SAATNYA BELUM TIBA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Saatnya BelumTiba. Tidak lama lagi, sekitar satu minggu ke depan, kita akan merayakan pekansuci. Peristiwa sengsara dan wafatnya Yesus Kristus merupakan pengalaman puncakpendertiaan-Nya. Antisipasi perayaan besar ini kita jumpai pada hari-hari  menjelangnya, termasuk pada hari ini. Bentukantisipasi itu ialah aneka kesulitan sebagai perlawanan terhadap Yesus. Ancamanterhadap diri-Nya benar-benar nyata, langsung, dan pasti. Ia berada di ambangpenganiayaan. Jauh sebelum pengalaman nyata Yesus Kristus itu, kitabKebijaksanaan telah menggambarkan penganiayaan ini. Katanya: Mari, kitamencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya sertamenguji kesabaran hatinya. Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati kejiterhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan (Keb 2,19-20). Injil Yohanes yang baru saja kita dengar memperkuat gambaran ambangpenganiayaan itu dengan menyebut: orang-orang Farisi berusaha menangkap Yesustetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba (Yoh7,30). Saat-Nya yang belum tiba bergantung sepenuhnya padapenyelenggaraan Allah. Hari Kamis malam dan Jumat Agung belum tiba. Semua pihakdari kita wajib tunduk pada ketentuan waktu yang belum tiba ini. Semuanya harusmenghormati aspek penting seperti apa berada dalam ambang penganiayaan YesusKristus. Meski gelombang amarah, irihati, benci, dan kekerasan nampaknya takterbendung, mereka wajib menahan dirinya saja. Biarpun gelombang itu amat kuat,Tuhan belum mengijinkan saatnya tiba.  Seperti apa kita memaknai “Saatnya Tuhan belum tiba?”Pertama-tama kita memaknainya dengan mengakui dan menerimanya. Kita menerimakenyataan ini dan mengimaninya sebagai bentuk pemenuhan kehendak Bapa daripihak Yesus, dan sebagai isi iman kita. Di dalam doa “Aku Percaya” kitaungkapkan iman kita dengan menyebutkan: Yang menderita sengsara dalampemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat, dan dimakamkan. Mengamini iniberarti juga kita menyanggupi ajaran dan undangan Tuhan untuk mengikuti Diadalam setiap ambang penganiayaan yang kita hadapi di dalam hidup kita.  Kita memaknai ini juga dengan tak gentar untuk tetapmempertahankan kebenaran dan kebaikan sebagai tanda keberpihakan kita kepadaTuhan. Biasanya godaan bagi mereka yang berada dalam situasi ambang derita danpenganiayaan ialah takut atau menyerah dan tunduk kepada pihak penganiaya. Biarpenganiaya ingin cepat eksekusinya, kita tidak boleh menyerah kepadakehendaknya. Pengikut Kristus yang otentik tidak tunduk seperti ini. Di ambangtersebut kita berani berseru: kerelaan ini adalah demi Tuhan Yesus Kristus.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa di surga,kuatkanlah kami selalu khususnya ketika kami berada di tengah penderitaan danpenganiayaan, supaya kami tetap berpihak kepada-Mu saja. Bapa kami yang ada disurga ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-4 PraPaskah, 3 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 2, 2025 8:22


Dibawakan oleh Ari dan Lani dari Paroki Santo Albertus de Trapani di Keuskupan Malang, Indonesia. Keluaran 32: 7-14; Mazmur tg 106: 19-20.21-22.23; Yohanes 5: 31-47PEKERJAAN MENJELASKAN SIAPA DIRI KITA Renungan kita pada hari ini bertema: Pekerjaan MenjelaskanSiapa Diri Kita. Yesus Kristus kembali lagi memberikan tanggapan tegas atasprotes dan tuduhan para lawan-Nya yaitu kaum Farisi dan ahli Taurat. Perlawanankeras terhadap Yesus nampak semakin bertubi-tubi. Ini adalah antisipasipengalaman puncak penderitaan saat hukuman mati dan wafat di salib pada hariJumat Agung.  Injil hari ini menampilkan penolakan terhadap Yesus bahwaIa sungguh berasal dari Allah. Mereka dengan keras tidak mengakui dan menerimakalau Yesus diutus oleh Bapa di surga. Maka ia menegaskan bahwa bukti kekuasaanAllah sungguh ada di dalam diri-Nya, dalam bentuk pekerjaan-pekerjaan yangdilakukan-Nya. Penyembuhan orang sakit, bangkitnya orang mati, makanan bagiyang lapar dan haus, pengusiran roh-roh jahat, dan penghiburan bagi orang-orangsedih. Semua itu adalah fakta pekerjaan Allah yang tak dapat dibohongi.  Yesus meminta supaya mereka tidak menyempitkan pandangandan pemahamannya. Jika mereka menolak diri-Nya, paling kurang mereka harusobjektif untuk mengakui pekerjaan-pekerjaan-Nya itu. Semua pekerjaan itumemberi kesaksian tersendiri tentang diri-Nya dan tentang Bapa yang berkuasamenyelenggarakan semuanya. Jika paling kurang mereka dapat menerima danmengakui pekerjaan atau hasil pekerjaan, sudah implisit mereka menerima danmengakui siapa yang berada di balik pekerjaan dan buah-buahnya. Ternyata baikpribadi Yesus maupun pekerjaan-pekerjaan-Nya tidak diterima dan diakui, jadidosa mereka memang sungguh besar. Analogi ini mungkin bisa membantu kita merenungkan tentangtema pekerjaan memberikan kesaksian diri seseorang. Misalnya gaya hidupsebagian orang menunjukkan kalau mereka sangat membenci orang-orang sederhanadan pekerja keras seperti para petani, nelayan, atau peternak. Padahal setiaphari para pembenci itu dan keluarganya makan nasi, sayur, ikan, dan daging yangsesungguhnya merupakan buah dari pekerjaan dari pihak yang dibencinya. Jadi iniberarti suatu penyangkalan atas diri mereka sendiri dan atas orang lain yangikut membantu kelangsungan hidup mereka. Pekerjaan apa pun dan hasilnya sungguh mewakili diri kitasesungguhnya. Refleksi diri kita apakah kita itu murah hati atau tidak, kitarendah hati atau tidak, kita beriman atau tidak, tampil sangat nyata melaluipekerjaan kita dan hasilnya. Pekerjaan dan hasilnya berbicara sendiri tentangdiri kita. Setiap orang menghadirkan semua itu untuk dialami dan dinikmatiorang-orang disekelilingnya, tapi syarat dasarnya ialah supaya kita salingmenerima dan mengakui sesama kita melalui pekerjaan dan hasil kerjanya masing-masing.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa yang Mahamurah,terima kasih atas berkat-Mu sehingga kami dapat bekerja sesuai panggilan kamimasing-masing dan hasilnya untuk hidup kami bersama. Kemuliaan kepada Bapa danPutra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu dalam pekan ke-4 PraPaskah, 2 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 1, 2025 7:23


Dibawakan oleh Angelina Tanardi dari Paroki Kristus Raja di Keuskupan Jayapura, Indonesia. Yesaya 49: 8-15; Mazmur tg 145: 8-9.13cd-14.17-18; Yohanes 5: 17-30BERADA BERSAMA BAPA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Berada BersamaBapa. Santa Teresa dari Kalkuta saat masih hidup, membawa seorang dewasasekarat di jalan ke biaranya. Ia merawat semua luka lelaki itu, memberikannyamakan yang bergisi, dan menutup tubuh kecilnya dengan pakaian yang layak.Lelaki itu mengangkat muka dan bertanya: “Mengapa Suster begitu baikterhadapku”? Bunda Teresa menjawab dengan sederhana, “Karena saya hanyamenjalankan perintah dari bos-ku.” Lelaki itu ingin tahu: “Bos-nya Sustersiapa?” Bunda menjawab: “Bos saya ialah Yesus Kristus. Saya tinggal bersama diasetiap saat.” Yesus membela diri-Nya atas tuduhan para musuh kalau iamenghojat Allah karena menyamakan diri dengan Allah. Dengan tegas Ia berkata:Allah adalah Bapa-Nya sendiri. Kalau dalam bahasa Santa Teresa tadi, Allahadalah Bos-nya.  Tuhan Allah menaruhkuasa-Nya pada kita, dan kita juga mengandalkan kuasa-Nya, maka baik Yesusmaupun kita layak menyerukan ungkapan ini: Aku berada bersama Bapa, atau kitaberada bersama Bapa. Kenyataan hidup dan berada bersama Bapa di surga dapatdiungkapkan melalui sebuah penegasan, yaitu cara untuk membela diri ataumempertahankan diri. Dengan begitu kita akan merasa kuat. Misalnya Andamengalami sebuah keadaan sangat terasing, dan dalam kesendirian ada perasaanterganggu oleh kuasa jahat atau perasaan takut yang sangat mengancam kedamaianhatimu. Penegasan bahwa dirimu tinggal bersama Bapa dan mengandalkankekuatan-Nya sangatlah diutamakan, supaya Anda terbebaskan dari pengalamanterasing tersebut. Hidup dan bersama dengan Bapa juga dapat diungkapkanseperti yang dilakukan oleh Bunda Teresa. Kita memakai kuasa dan penyertaanBapa dalam berbuat baik dan melayani sesama. Hal ini sama dengan yangdiwartakan oleh Nabi Yesaya, yang berkata seperti ini: Aku telah membentuk danmemberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia untuk membangun bumikembali. Kita bekerja, melayani, berbuat baik, membangun dunia ini, denganpedoman utama kita, yaitu karena kita berada dan bersama dengan Bapa yang mahakuasa. Dengan karunia itu kerajaan Allah hadir di dunia. Kinikita sebagai satu Gereja memikul tanggung jawab penting untuk membaharui wajahbumi ini dari waktu ke waktu dengan bantuan Roh Kudus. Untuk menghadapiberbagai masalah di dunia ini, nasihatnya ialah supaya kita memanfaatkankekuatan kita berada bersama dengan Bapa kita sendiri. Yang perlu diingatselalu ialah menghindari sikap menjauhkan diri dari persekutuan itu, ataukecenderungan untuk mengandalkan kekuatan sendiri. Karena Tuhan sendiri berkatabahwa berada di luar Dia dan tidak mengandalkan kekuatan-Nya, kita tidak bisamenjadi apa-apa. Kita pasti terancam tidak bisa menjadi apa-apa  dan berbuat apa-apa.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus yang baik,perkuatkanlah selalu persekutuan kami dengan Allah Tritunggal yang suci demimembaharui diri kami dan kehidupan di bumi ini. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam namaBapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Selasa dalam pekan ke-4 PraPaskah, 1 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 31, 2025 9:43


Dibawakan oleh Itak Jen dan Putri dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yehezkiel 47: 1-9.12; Mazmur tg 46: 2-3.5-6.8-9; Yohanes 5: 1-3a.5-16AIR KESELAMATAN Renungan kita pada hari ini bertema: Air Keselamatan.Banyak sekali manfaat air bagi kita manusia dan dunia. Dari semua kemanfaatannyaitu, yang disebutkan dengan istilah “air keselamatan” merupakan suatu ungkapanyang abstrak. Sebutan “air suci”, atau “air bersih”, atau “air mineral”merupakan ungkapan konkret dan langsung kita pahami. Misalnya “air baptis”,wujud air adalah tanda yang dipakai untuk menandakan Yesus yang menggunakan airuntuk membaptis. Jadi istilah “air keselamatan” tetap berwujud sebagai airsecara fisik yang menjadi tanda bagi Tuhan untuk melakukan tindakan keselamatanatas manusia yang ditolong-Nya. Kitab suci menyajikan banyak peristiwakeselamatan atau pembebasan melalui air, misalnya penyeberangan laut merah olehorang Israel ketika melepaskan diri mereka dari perbudakan Mesir. Kedua bacaanpada hari ini juga menggambarkan air sebagai sarana keselamatan. Nabi Yesekiel berkisah tentang pengelihatan akan air yangmengalir di dalam bait suci. Ke mana saja ia mengalir, semua yang terkenaalirannya dan daerah sentuhannya menjadi hidup. Ini menyiratkan bahwa ketikatidak ada atau belum tersentuh air, kehidupan yang ada di sana mengalamikesulitan atau bahkan kematian. Di kolam Betesda, airnya sangat instrumentaluntuk kesembuhan orang-orang sakit. Mereka bergegas mendekat dan disentuh airketika ia mulai goncang, mereka akan sembuh. Dari kedua gambaran peristiwa inikita melihat bahwa air sebagai instrumen adalah sebuah tanda fisik yang nyata.Kuasa Allah untuk menyembuhkan dan menyelamatkan nampaknya tersembunyi. Namun di kolam Betesda, misteri yang tersembunyi itumembuka dirinya. Orang sakit yang sudah menderita selama tiga puluh delapantahun itu disentuh langsung oleh Tuhan yang sebenarnya hadir dan berkuasa dibalik air tersebut. Ia sembuh seketika. Air keselamatan yang ditampilkan olehkedua bacaan hari ini mengajarkan kita betapa pentingnya aspek tanda fisik danmaknanya air bagi kita. Untuk kelangsungan hidup kita di dunia ini, wujud fisikair jelas sangatlah penting. Tak ada air kita bakal mati seperti lahan tandusdan kering. Makna di balik kenyataan fisik ini ialah keseimbangan alam yangteratur sudah disediakan oleh Tuhan untuk kebaikan dan keselamatan umatmanusia.  Air dalam sakramen baptis dan sebagai unsur sakramentaldalam kebiasaan penghayatan iman Gereja, terlihat fisiknya sebagai air bersihdan sehat yang dikhususkan untuk pelayanan rohani di dalam Gereja. Makna dibalik air pilihan ini ialah Tuhan sendiri yang bekerja melaluipelayan-pelayan-Nya untuk menyelamatkan, menyembuhkan, dan menguduskanumat-Nya. Air suci yang kita pakai untuk membuat tanda salib atau memberkatidiri kita dan benda-benda milik kita, adalah sarana suci untuk menandakan saatkeselamatan yang kita alami. Jadi pakailah air suci itu dalam sikap iman yangbenar.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan semoga kamiselalu menyebut nama-Mu dan memakai kekuatan-Mu dengan benar. Kemuliaan kepadaBapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Senin dalam pekan ke-4 PraPaskah, 31 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 30, 2025 9:22


Dibawakan oleh Juan dan Loly dari Paroki Maria Bunda Tak Bercela Orong di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 65: 17-21; Mazmur tg 30: 2.4.5-6.11-12a.13b; Yohanes 4: 43-54JAWABAN Renungan kita pada hari ini bertema: Jawaban. Hasil atauprestasi yang kita capai merupakan jawaban atas kerja dan proses yang kitalakukan. Misalnya kesepakatan merupakan jawaban dari diskusi untuk menyamakanperbedaan persepsi. Konsep merupakan jawaban dari pengaitan bermacam-macamargumen. Sistem adalah hasil dari pengintegrasian elemen-elemen yang berbeda.Metode dihasilkan dari percobaan dan analisa aneka variabel. Seorang bocah kelas 5 SD ingin buktikan kepada orang tuadan keluarganya, bahwa Komuni Pertama yang telah diterimanya sekitar satu bulanlalu adalah kesempatan baginya untuk melayani Gereja sebagai putra Altar. Iaberkata bahwa Komuni Pertama adalah jawaban atas kerinduannya sejak sebagaimurid TKK, betapa ia ingin sekali menerima Yesus Kristus. Dengan melayanai diGereja sebagai Putra Altar adalah jawaban atas kerinduannya untuk berada didekat Pastor dan melihat bagaimana Pastor merayakan Ekaristi. Setelah menerimaKomuni Pertama, ia tidak menunda-nunda lagi untuk mendaftar menjadi PutraAltar. Pembaptisan yang kita terima membukakan pintu bagi setiaporang untuk menemukan jawaban-jawaban pasti tentang perjalanan imannya. Satujawaban yang pasti ialah berpartisipasi di dalam Yesus Kristus dan di dalamGereja-Nya. Dari sini terbentuklah identitas Kristiani yang bertumbuh dalamproses perwujudan panggilan setiap pengikut Kristus. Putra dan putri Allahterpanggil dalam profesi seperti guru, abdi negara, teknisi, pengusaha, petani,atau politisi. Putra dan putri Allah juga terpanggil dalam pelayanan umat Allahsebagai imam, biarawan, biarawati, dan perkawinan suami-istri. Kewajiban sebagai pengikut Kristus yang sangat mendasarialah menjadi tanda kehadiran Kristus, terang, dan kebenaran-Nya di dalamdunia. Istilah yang sering dipakai ialah menjadi saksi-saksi Kristus yang hidupmelalui perkataan dan perbuatan Kristiani yang menggarami dan menerangi duniaini. Martabat putra dan putri Allah dengan panggilan-panggilan yang melekatpada setiap orang, akan menjadi efektif jika ia menjalankan kewajibannya secarabertanggung jawab. Jadi iman merupakan dasar untuk berdiri dan berfungsinyasebuah kehidupan Kristen yang menghayati cinta kasih Kristus dan berpengharapanakan langit dan bumi yang baru, yaitu kerajaan surga, seperti kata nabi Yesayadalam bacaan pertama hari ini. Pejabat istana mendapatkan jawaban dalam iman,setelah mujisat yang terjadi di dalam keluarganya. Iman itu mengantar seluruhkeluarga kepada Tuhan. Mereka menabiskan dirinya menjadi bagian dari YesusKristus yang memiliki hak dan kewajiban sebagai pengikut Kristus. Hal yang samajuga terjadi pada diri kita, iman adalah jawaban dasar kita kepada Tuhan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus,terima kasih atas rahmat panggilan dari-Mu kepada kami dan semoga kami selalumembaharui iman kami kepada-Mu. Salam Maria... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu ke-4 PraPaskah, 30 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 29, 2025 13:29


Dibawakan oleh Rini, Hendry, Tirto dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yosua 5: 9a.10-12; Mazmur tg 34: 2-3.4-5.6-7; 2 Korintus 5: 17-21; Lukas 15: 1-3.11-32KEMBALI Tema renungan kita pada hari minggu ke-4 Pra-Paskah iniialah: Kembali. Kita merenungkan “kembali”nya kita di sini untuk mengingatkankita bahwa hari raya Paskah semakin mendekat. Kita semakin merasakan kemeriahandan kehangatan Pesta Raya kita semua. Jadi “kembali”nya kita bukan untuk suatukemunduran, kegagalan, dan kepada masa lalu dalam kedosaan. Karena satu dan lain faktor, kita sebagai manusiaterlanjur jatuh dan menjadi jauh dari Tuhan. Dalam pemahaman rohani, dosa,keterasingan dan kesesatan telah membuat kita menjadi jauh. Maka panggilanuntuk kembali kepada yang benar, jalan Tuhan, dan naungan kasih-Nya menjadi halyang sangat penting di dalam iman kita. Masa ini adalah kesempatan kitadipanggil untuk kembali. Tuhan adalah pemanggil utama supaya kita kembali dari dosadan keterasingan hidup kita. Ia tidak tega dengan Adam dan Hawa, Daud, Petrus,Saulus, Maria Magdalena dan setiap dari kita yang terbelenggu dengan deritakarena dosa-dosa yang mendera. Ia menantikan kita di gereja, melalui sakramendan firman yang diwartakan, di dalam dovosi-devosi, dan melalui pelayanankasih, supaya kita kembali kepada-Nya. Mendengarkan panggilan-Nya itu, berartimembawa kita untuk diterima, diampuni, dan diakui kembali sebagai putra-putri-Nyaterkasih. Orang-orang yang bertanggung jawab atas kita, jugamemanggil kita. Mereka adalah orang tua, pembina, pendidik, pemimpin, atausaudara kita. Yosua adalah pemimpin dan saudara yang memanggil sesamanya untukdatang kepada janji Tuhan yang terpenuhi. Orang tua memanggil kita untukkembali mengabdi dan melayani mereka dan tanah air, tumpah darah kita. Parapemimpin Gereja dan negara memanggil supaya kita kembali ambil bagian dalam kegiatanmenggereja dan bernegara yang konstruktif dan transformatif. Dan berbagaipanggilan lain yang banyak, ingin supaya kita kembali kepada hidup yang layakdan benar. Giliran berikutnya yang ikut memanggil ialah diri kitasendiri. Panggilan nurani kita sendiri sangatlah penting. Ketika menyadaribahwa diri kita sudah terlanjur ke dalam hal-hal yang tidak penting,superfisial, atau kenikmatan semata, sebaiknya kita mendengarkan panggilannurani kita. Ia pasti mengatakan hal yang sebaliknya, yaitu memanggil kitakepada yang indah, baik dan benar.  Ketiga sumber kekuatan yang memanggil kita: Tuhan,orang-orang yang bertanggung jawab kepada kita, dan nurani kita sendiri adalahkekuatan besar yang menarik kita, sehingga kita tidak bisa mengelak, selainmenuruti untuk kembali pada saat dan di waktu yang sesungguhnya. Hari iniadalah saat yang tepat bagi kita untuk kembali. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Bapa, semogadengan ibadat hari Minggu ini, kami dikuatkan untuk kembali kepada-Mu dengangembira. Kami ingin menjadi putra dan putri-Mu seperti sedia kala. SalamMaria... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Sabtu dalam pekan ke-3 PraPaskah, 29 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 28, 2025 8:44


Dibawakan oleh Peyi dan Karni dari Paroki Santo Petrus Colol di Keuskupan Ruteng, Indonesia. Hosea 6: 1-6; Mazmur tg 51: 3-4.18-19.20-21ab; Lukas 19: 9-14PENDOSA TRANSPARAN Renungan kita pada hari ini bertema: PendosaTransparan. Hanya satu dari semua manusia ciptaan Tuhan tidak berdosa. Dia ituadalah Bunda terberkati, Maria, yang dikandung oleh ibundanya tidak bercela.Maka itu ia disebut Maria Imakulata. Selain dari dia, kita semua adalah pendosaentah besar entah kecil, entah banyak entah sedikit, entah kelihatan entahtidak kelihatan. Ada dua orang bersahabat sejak kecil. Persahabatanmereka tetap terpelihara sampai kini ketika mereka sudah berkeluarga. Padasuatu hari kedua sahabat itu terlibat percakapan yang menyangkut hal-halbersifat pribadi. Mario, satu dari kedua sabahat itu berkata bahwa ia korupsiuang kantor. Besarnya uang, berapa kali ia lakukan korupsi, tempat-tempat uangdisimpan, uang dipakai untuk apa, ia ceritakan semuanya. Ia percaya sahabatnya Mateopasti menjamin kerahasiaannya.  Sahabatnya Mateo menikmati cerita tersebut. Terkadangia meminta klarifikasi hal yang kurang jelas. Ia mengangguk kepala tandasetuju. Ia memahami semua yang diceritakan. Bagi Mario, dengan terbuka kepadasahabatnya, ia sudah merasa ringan atas beban yang dipikulnya. Ada perasaanlega dan terbuka jalan di depannya untuk kemungkinan berubah dari tindakankorupsi di kemudian hari. Di pihak Mateo, ia tidak menampakkan tanda-tandauntuk bercerita tentang dirinya. Padahal sudah menjadi kecurigaan umum bahwa iaselingkuh. Mateo sepertinya tersiksa dan menderita dalam kesendirian dengandosa yang sedang menderanya. Kepada sahabatnya pun ia tidak berani terbuka. Kisah ini paling kurang memberikan kita sedikitpencerahan bahwa ada dua jenis pendosa. Mereka yang disebut pendosa yang tulusatau seperti yang disebutkan di atas, pendosa transparan, ialah orang yangterbuka dengan dosa yang telah diperbuatnya. Ia dapat terbuka di kamarpengakuan, dengan pasangan hidupnya, sabahatnya, atau dengan orang terpercaya.Motivasinya ialah dengan sikap transparan itu, ia dapat melepaskan diri daribelenggu dan siksaan beratnya dosa. Tujuan yang paling penting ialah supaya iamemperoleh bantuan berupa pengertian, dukungan moril dan pengampunan. Sebaliknya mereka yang disebut pendosa tertutup atauterselubung ialah orang yang menutup-nutupi kesalahan atau dosa yang telahdiperbuat. Ada banyak alasan adanya sikap tertutup ini: misalnya malu, takut,atau sombong. Orang Farisi dalam kisah Injil di atas paling kurang dihantuiketiga alasan tersebut. Tuhan sungguh tidak berkenan dengan orang Farisi itu.Seharusnya, dan terlebih-lebih dalam masa Pra Paskah ini, kita menyadari dirikita sebagai para pendosa transparan. Tuhan sudah mengetahui semuanya, dan didalam era komunikasi ini, apa pun bentuk dosanya akan tersingkap pada saatnyayang tepat. Maka marilah kita hilangkan sikap tertutup atas dosa kita.Marilah kita berdoa. Dalam namaBapa ... Ya Bapa, tambahkanlah keberanian dan keterbukaan kami, supaya dapatmengakui kesalahan kami dengan tulus dan iklas, demi mendapatkanpengampunan-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam namaBapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat dalam pekan ke-3 PraPaskah, 28 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 27, 2025 7:28


Dibawakan oleh Melisa Keti dan Robin dari Paroki Santo Yoseph Pekerja Penfui di Keuskupan Agung Kupang, Indonesia. Hosea 14: 2-10; Mazmur tg 81: 6c-8a.8bc-9.10-11ab.14.17; Markus 12: 28b-34BELAS KASIH LEBIH BESAR DARIPADA SEMUA KURBAN DANPERSEMBAHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Belas Kasih LebihBesar daripada Semua Kurban dan Persembahan. Pernyataan ini mengundang kitauntuk merenungkan secara mendalam kebenaran dasar iman kita dan hubungan kitadengan Tuhan. Ajaran ini mengingatkan kita bahwa ritual agama, doa-doa, dankurban merupakan devosi kita yang penting, namun semua itu akan menjadi hampajika tidak disertai dengan bela rasa dan kasih yang sejati kepada sesama. Di dalam Injil Markus pada hari ini, Tuhan Yesus mengajartentang kasih yang tulus kepada Tuhan dan sesama. Seorang ahli Taurat yangmenerima ajaran ini memperjelas dengan berkata: “Mengasihi Allah dengan segenaphati, dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan, serta mengasihisesama manusia seperti diri sendiri jauh lebih utama daripada semua kurbanbakaran dan persembahan.”  Bela rasa atau belas kasih merupakan cinta dalam tindakan.Hal ini terwujud pertama-tama melalui perhatian Tuhan kepada umat manusia.Ketika kita berbuat kasih, kita meneladani Kristus, yang selalu melayani orangkecil, terlupakan, pendosa, dan yang remuk redam hatinya. Hati yang belas kasihseperti memberi makan yang lapar, menghibur yang bersedih, mengampuni orangyang bersalah kepada kita, menggambarkan sebuah hati yang sungguh sesuai dengankehendak Allah. Mengapa bela rasa atau belas kasih itu lebih besarkualitas imannya daripada kurban dan persembahan? Di dalam Perjanjian Lama,kurban-kurban dibuat agar menolong orang beriman menyatakan pertobatan dandevosi kepada yang ilahi. Demikian juga aneka jenis persembahan yang dibuatmenjelaskan bagaimana orang beriman berdevosi dan beribadat.  Namun demikinan, ternyata semua kurban dan persembahan itukemudian menjadi rutinitas belaka ketika tidak berkorelasi dengan sebuah hatiyang sungguh mendambakan keadilan, damai, dan cinta. Sebaliknya belas kasihatau bela rasa, adalah suatu tanggapan aktif dan transformatif yang menunjukkankehadiran Allah di dalam dunia. Ketika kita berbelas kasih atau berbuat kasihkita membangun relasi, menyembuhkan luka-luka, dan memperkuat persekutuan. Beberapa usulan praktis untuk menghayati belas kasih ialahseperti mengampuni sesama, menolong orang yang sedang kekurangan, berbicaradengan lemah-lembut, sabar dan penuh pengertian. Paus Fransiskus menegaskan,bahwa Gereja yang berbela rasa ialah Gereja yang menjadi sebuah “rumah sakitlapangan”, yaitu tempat untuk menyembuhkan semua luka dan derita, sebelumpertolongan dalam bentuk-bentuk lain yang datang kemudian. Di dalam masaPraPaskah ini, perbuatan kasih akan sangat penting sebagai jalan untuk pertobatankita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, ampunilahkami yang berdosa karena tidak cukup kuat untuk berbuat kasih secara konsisten.Kemuliaan kepada Bapa ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-3 PraPaskah, 27 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 26, 2025 8:32


Dibawakan oleh Gerfi dan Trisna dari Paroki Kumba di Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yeremia 7: 23-28; Mazmur tg 95: 1-2.6-7.8-9; Lukas 11: 14-23KEKERASAN HATI DAN KETIDAKTULUSAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kekerasan Hati danKetidaktulusan . Ada seorang anak berusia lima tahun sedang menangis danmelempari rumahnya dari jarak sekitar 20 meter. Ia marah kepada ibunya.Pasalnya, badannya sudah penuh lumpur dan akan dimandikan Mama, tapi ia tidakmau dan berlari keluar. Dalam marah dan menangis itu, si bocah berkata: “Hati Mamakeras seperti batu.” Ia mengulang-ulang kata-kata itu sambil melempari rumahdengan batu yang diambil di sekitar ia berada. Ibunya sesekali keluar untukmenjemputnya, namun bocah laki-laki itu semakin berlari menjauh dan terusmenangis. Ilustrasi ini paling kurang menyinggung dua hal, yaitukekerasan hati dan ketidaktulusan. Anak laki-laki itu menyebut ibunya seorangyang keras hati, paling kurang itu menurut pandangan seorang anak usia limatahun. Menurutnya, mandi untuk membersihkan tubuhnya bukan suatu perbuatan yangbenar dan baik, karena itu ia menentang. Tindakan melawan dan memusuhi apa yangbenar dan baik merupakan suatu ketidaktulusan. Anak kecil itu belum mengerti apa sesungguhnya kekerasanhati dan ketidaktulusan. Namun apa yang telah ia perbuat terhadap ibunya dapatmenjadi suatu bahan berharga untuk kita renungkan. Anak kecil sering berkatadan berbuat sesuatu untuk mengusik hati orang dewasa mengenai sikap danperilaku mereka. Orang yang lebih besar dan dewasa mengetahui bahwa ketikahati manusia menjadi keras, ia akan kehilangan kemampuan untuk merasa kasihan,untuk mengampuni, dan untuk mengakui suatu kebenaran. Kekerasan hati danketidaktulusan sangat berkaitan erat karena kedua sifat negatif ini mempunyaikesamaan intensi yaitu menolak kebenaran, kerendahan hati dan panggilan untukpertobatan. Kedua sifat negatif ini disinggung dalam dua bacaan kitapada hari ini. Allah mengungkapkan kenyataan kepada Musa bahwa bangsa Israeltelah berubah menjadi keras hatinya dan tidak tulus, sehingga tidak menurutilagi perintah dan kehendak-Nya. Orang-orang Farisi, ahli taurat dan kaumtua-tua Yahudi tidak rela mengakui mujizat pengursiraan roh jahat pada seorangyang bisu. Mereka justru menuduh Yesus sebagai seorang pemimpin setan yangmengusir sesama setan. Sebagai sebuah tindakan pertobatan dalam masa puasa ini,kita semua dipanggil untuk menghilangkan kekerasan hati dan ketidaktulusankita. Kita perlu menggantikannya dengan kerendahan hati, ketulusan dalam katadan tindakan, dan tindakan belas kasih kepada sesama. Lakukan saat ini juga,dan jangan menunda.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan,curahkanlah di dalam diri kami hati yang lembut dan tulus. Bapa kami yang adadi surga ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu dalam pekan ke-3 PraPaskah, 26 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 25, 2025 7:40


Dibawakan oleh Evelyn dari Paroki Holy Spirit di Keuskupan Agung Singapura. Ulangan 4: 1.5-9; Mazmur tg 147: 12-13.15-16.19-20; Matius 5: 17-19KETAATAN Tema renungan kita pada hari ini ialah Ketaatan. Di dalamsuatu pelajaran sekolah dasar, Vincent yang adalah seorang murid kelas 5bertanya kepada Bapa Gurunya, “Mengapa kita perlu ketaatan di dalam hidupkita?” Guru yang sudah puluhan tahun menjadi pendidik itu menjawab begini,“Kita perlu taat pada aturan yang berlaku karena hidup kita perlu diatur dandiarahkan untuk menjadi lebih baik dan kita akan mencapai cita-cita kita.” Bapa Guru melanjutkan, bahwa orang yang taat adalah diayang berada di bawah otoritas atau kekuasaan yang lebih tinggi. Seorangpresiden juga harus taat, karena ia berada di bawah kekuasaan peraturan danundang-undang. Sampai di titik ini, Vincent yang belum puas dengan penjelasanitu ingin bertanya lagi. Katanya, “Siapa sesungguhnya yang tidak perluketaatan?” Bapa guru menjawab: “Yang tidak perlu ketaatan ialah yangsudah sempurna. Dan kita semua tahu bahwa yang sempurna ialah Tuhan sendiri.Tuhanlah yang menetapkan semua aturan dan ketetapan, lalu Ia memerintahkanumat-Nya untuk mengikuti semua aturan tersebut. Semua manusia dari segalabangsa dan suku di dunia ini memakai aturan dan ketentuan yang telah ditetapkanoleh Tuhan sejak penciptaan manusia pertama.” Vincent dan teman-temannya di kelas senang denganpenjelasan Bapa Guru yang bagus itu. Mereka semua mengerti. Mereka menyadaribahwa dengan ketaatan pada waktu bersekolah, mereka akan mendapat hasil belajaryang bagus dan akhirnya dapat menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar denganbaik. Percakapan antara guru dan murid di sekolah dasar itu mengingatkan kitaakan dua bacaan kitab suci pada hari ini. Kedua bacaan itu memberi peringatankepada kita di masa PraPaskah ini untuk selalu taat kepada perintah danketetapan Tuhan demi keselamatan kita. Ada dua sudut pandang yang menjelaskan tentang ketaatankita. Dari sudut pandang perintah atau peringatan, kita diperintahkan untuktaat. Tuhan yang berkuasa dan yang menuntut, agar umat-Nya patuh dan menurutiperintah-Nya. Hal ini yang sangat ditegaskan di dalam masa puasa ini. Kitawajib mengikuti dan menjalankannya, terutama ketika kita diperintahkan untuktidak melanggar aturan dan kita diwajibkan untuk mengajarkan itu kepada orangmuda dan anak-anak. Dari sudut pandang kesadaran dan kedewasaan sebagaiorang-orang beriman, kita sendiri yang memilih dan mementingkan kepatuhan padaaturan-aturan yang ada. Kita tidak perlu diperintahkan dan diingatkanberulang-ulang supaya taat. Kita menyadari bahwa ketaatan dan kesetiaan kepadaTuhan adalah suatu pola hidup orang beriman yang sesungguhnya. Hal ini jugasangat ditekankan untuk dilakukan dalam masa puasa ini. Silakan memaknai, Andaberada di posisi yang mana.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah Mahakuasa,kami memohon agar semangat ketaatan kami kepada-Mu berbuah baik dan mantap didalam hidup kami sehari-hari. Salam Maria penuh rahmat... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Selasa dalam pekan ke-3 PraPaskah, 25 Maret 2025, Hari Raya Kabar Suka Cita

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 24, 2025 7:32


Dibawakan oleh Clifford Erikson Kwandang dari Paroki Vincentius a Paulo di Keuskupan Malang, Indonesia. Yesaya 7: 10-14; 8: 10; Mazmur tg 40: 7-8a.8b-9.10.11; Ibrani 10: 4-10; Lukas 1: 26-38KABAR SUKA CITA HARI INI Tema renungan kita pada hari ini, Hari Raya Kabar SukaCita ialah: Kabar Suka Cita Hari Ini. Di dalam tayangan-tayangan video singkatberbasis media sosial yang sedang trendy saat ini, kita selalu diberi jawabanatas pertanyaan: “Apa kata-kata hari ini?” Orang yang ditanyai selalu memberijawaban berupa kata-kata bagus untuk didengar, ungkapan persahabatan,pernyataan yang memotivasi, dan seruan yang menginspirasi.  Kalau misalnya pada saat menonton dan mendengar pernyataanyang memotivasi seperti, “Kuatkanlah keyakinanmu, jangan pernah menyerah,karena kesulitan sehari cukuplah untuk sehari,” Anda sedang tertekan dan kecewakarena suatu masalah tertentu, Anda bisa jadi terhibur dan menjadi tenang. Andaakan kembali memulai harimu dengan menjadi bersemangat dan bersuka cita kembali.Pada zaman kita ini media sosial berbasis audi-visual dandigital sedang berjalan beriringan dengan kreativitas generasi manusia penggunamedia yang semakin meluas dan maju. Pewartaan dan penyebaran kabar baik dapatdilakukan oleh sebanyak mungkin orang dengan kemampuan dan kreativitasnyamasing-masing. Dalam kaitan dengan ini, peristiwa Kabar Suka Cita tentangPerawan Maria dari Nazaret yang diangkat menjadi Bunda Allah dan Yesus JuruSelamat dunia yang terlahir melalui rahim Maria, harus dapat menjadi motivasiutama bagi kita untuk selalu berbagi kabar baik, kabar bahagia, dan kabarmenyelamatkan di antara kita. Pada dasarnya, Tuhan sendiri adalah pemberi dan pembagikabar suka cita tentang misteri-misteri kemuliaan-Nya kepada kita. Hari RayaKabar Suci Cita ini merupakan salah satu jenis pernyataan kemuliaan surgawiitu. Tindakan Tuhan ini yang mesti kita lanjutkan dalam kehidupan kita tiaphari, ketika kita sendiri menyampaikan kabar baik yang kita bawa atau kehadirankita yang menjadi kabar baik bagi orang-orang di sekitar kita. Pertanyaannyaialah: apakah konten kabar baik yang dapat kita bagikan? Kita sebagai orangnya Yesus Kristus yang diutus sebagaisaksi-saksi-Nya di dalam dunia, konten kabar suka cita hari ini yang kita bawatentu saja Tuhan Yesus sendiri. Kata-kata, ungkapan dan pernyataan yang berisikebaikan untuk menghibur dan menguatkan mesti kita akui sebagai inspirasi dariTuhan, dan bukan dari Setan atau sumber kejahatan tertentu. Hantu tidak mungkinmenyebarkan kabar suka cita. Kita sebagai pribadi dan komunitas, hendaknya membawa namaYesus, tindakan dan pengajaran-Nya sebagai kabar suka cita yang kita wartakankepada orang lain. Demikian seperti yang dikatakan oleh kitab suci, kitasungguh menjadi garam dan terang untuk dunia saat ini. Tuhan adalah kabar sukacita, kita adalah pembawanya.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah yangMahabesar, mampukanlah kami menjadi pembawa suka cita yang sejati di dalamdunia saat ini. Bapa kami yang ada di surga... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Senin dalam pekan ke-3 PraPaskah, 24 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 23, 2025 7:40


Dibawakan oleh Angelia dan Kristanti dari Paroki Katedral Roh Kudus Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Raja-Raja 5: 1-15a; Mazmur tg 42: 2.3; 43: 3.4; Lukas 4: 24-30KEHILANGAN PELUANG KESELAMATAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kehilangan PeluangKeselamatan. Peluang untuk keselamatan melalui tindakan-tindakan penitensi danpertobatan selalu ada dalam hidup kita. Pegangan kita yang paling mendasarialah karena Tuhan memilih untuk tinggal bersama kita. Kehadiran danketerlibatan-Nya di dalam hidup kita merupakan peluang utama untuk kitamendapatkan keselamatan. Hal yang menjadi persoalan ialah kita manusia tidakmenyadari kehadiran Tuhan. Kita di dalam keadaan dan kesibukan sehari-haritidak memanfaatkan peluang tersebut. Ada dua contoh tentang kehilangan peluanguntuk keselamatan. Yang pertama ialah seperti yang dikisahkan dalam bacaanpertama, yaitu kitab kedua Raja-Raja. Orang-orang Israel tidak menghiraukanperintah dan kehendak Tuhan melalui nabi Elisa supaya mendapatkan keselamatan.Justru Naaman, seorang asing dan tidak percaya, yang mendapat peluang tersebutdan ia mendapat kesembuhannya. Contoh kedua ialah yang diwartakan oleh Injil Lukas, yaitunabi Elia yang membawa keselamatan kepada seorang janda dan keluarganya diSarfat, bukan kepada para janda Israel dan semua orang beriman di negeri itu.Peluang itu ada ketika Tuhan berfirman dan berbuat melalui nabi-Nya, yaituElia, tetapi orang-orang sebangsanya tidak memberi perhatian dan bahkanmemusuhi dia. Hal itu yang ditegaskan kembali oleh Yesus bahwa seorang nabisesungguhnya tidak diterima di tempat asalnya atau ditolak dan dibenci oleh orang-orangsebangsanya.  Kita sebagai pribadi dan bersama dalam berbagai situasipernah mengalami kehilangan peluang untuk keselamatan. Misalnya di dalam masaPraPaskah ini, ada orang bercerita bahwa praktek puasa dan pantangnya sudahberlobang-lobang. Ia tidak menaati lagi komitmen berpuasa dan berpantang yangsudah ia tetapkan sejak hari Rabu Abu. Padahal praktek puasa dan pantang merupakanpeluang untuk mengalami pembaharuan baik badan maupun jiwa. Tetapi peluang itusudah hilang. Ia menyesalinya dan sudah tidak berguna lagi. Gereja menyediakan semua jenis sarana dan cara supaya kitamanfaatkan demi memperoleh keselamatan. Bila umatnya sudah terlanjur kehilangansatu atau beberapa peluang untuk itu, Gereja tetap setia menyediakan. Gerejatetap menjadi ibu yang memfasilitasi. Setiap tahun saat datangnya masaPraPaskah, peluang-peluang itu terbuka selebar-lebarnya. Harapannya, semuaumatnya dapat memanfaatkannya dengan sungguh-sungguh. Satu hal yang perlu diingat dengan sangat kuat ialah agarsetiap anggota Gereja tidak keras kepala, tidak keras hatinya, dan tidaksombong ketika menganggap remeh setiap peluang yang ada. Ia harus menganggapnyasebagai saat istimewa yang tidak boleh dilewatkan atau dibiarkan berlalu pergitanpa berkesana apa-apa.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus,kuatkanlah iman kami agar kami dapat memanfaatkan sungguh-sungguh saat-saatkehadiran-Mu di tengah-tengah kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam namaBapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Sabtu dalam pekan ke-2 PraPaskah, 22 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 21, 2025 7:13


Dibawakan oleh Shendy Jost and Andrew Jost dari Paroki Hati Yesus Yang Mahakudus di Keuskupan Agung Makasar, Indonesia. Mikah 7: 14-15.18-20; Mazmur tg 103: 1-2.3-4.9-10.11-12; Lukas 15: 1-3.11-32KERAHIMAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kerahiman. Setelahmemberikan homili pada Misa Kudus hari minggu itu tentang kerahiman Tuhan, RomoParoki didatangi beberapa anak muda. Di pastoran itu mereka meminta Romo untukmenerangi lagi tentang kerahiman, karena bagi mereka penjelasan tentangkerahiman itu masih belum jelas. Mereka merasa sulit untuk mengerti tentangkerahiman Tuhan. Begini Romo menjelaskan tentang kerahiman. Kepada orangyang bersalah kepadamu, pengampunanmu jangan hanya sebatas tulis di messangeratau chatting. Jangan juga hanya katakan sekali lalu melupakan orangnya sertamasalahnya. Jangan sekedar berkata bahwa kamu memaafkan, lalu membatasi diriuntuk tidak berkomunikasi seperti semula. Ini bukan kerahiman.  Jika ingin menghayati kerahiman, maka kamu perlu bertemuyang bersangkutan, menyalami dalam kehangatan bahkan dengan memeluknya.Berbicara dari hati ke hati dengan maksud untuk menghapus segala luka dankenangan buruk hubungan yang telah retak. Di sini terjadi saling menerima dalamsegala keadaannya. Kerahiman membutuhkan sentuhan dan keintiman, sepertipelukan ayah atau ibu kepadamu untuk memastikan bahwa kasih mereka masuk keyang paling dalam dirimu, ke tempat yang paling suci yaitu jiwa-mu sendiri. Lanjut sang Romo, jika seorang sahabat menyampaikanmasalah pribadinya yang lumayan serius, kamu tentu ikut merasa prihatin. Lalukamu janjikan untuk mendoakannya. Setelah itu kamu mendoakan dia satu atau duakali. Bahkan mungkin kamu lupa mendoakan lantaran kesibukanmu. Hal itu bukankerahiman. Sikap yang rahim terlalu besar untuk sekedar janji dan kata-kata. Jika ingin menghayati kerahiman, selain janji untukmendoakan, kamu jadikan itu sebagai masalah dalam dirimu juga. Jadisering-sering bertanya atau bahkan bertemu dengannya dan berikan perhatiansemampu-mu. Buatlah apa saja yang membuat sahabat itu merasa bahwa ia tidaksendirian, dan kamu adalah orang yang menyertainya selalu. Kamu adalahmalaikatnya. Kamu adalah jawaban. Inti kerahiman ialah adanya tindakan untuk membaharui danmemulihkan sakit, kelemahan atau kerusakan dengan tindakan kasih. Maka yangpertama ialah membuang semua rintangan atau dosa yang menghalangi pulihnyarelasi yang hendak dibangun. Menurut nubuat nabi Mika, tubir-tubir dosa harusdibuang jauh-jauh. Berikutnya, sentuhan kasih dan pengampunan dengan menyambutserta menjadikan pihak yang menderita itu sebagai milik kita sendiri. Tindakanmemulihkan penderitaan dan membawa kembali seseorang sebagai bagian dari dirikita, keluarga dan komunitas kita merupakan kerahiman yang sesungguhnya. Tuhanselalu berbuat demikian kepada kita masing-masing.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah maha rahim,mampukanlah kami dengan semangat kerahiman terhadap sesama kami. Kemuliaankepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat dalam pekan ke-2 PraPaskah, 21 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 20, 2025 9:00


Dibawakan oleh Sania dan Anastasia dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kejadian 37: 3-4.12-13a.17b-28; Mazmur tg 105: 16-17.18-19.20-21; Matius 21: 33-43.45-46UTUSAN Renungan kita pada hari ini bertema: Utusan. Istilah“utusan” melekat dengan Tuhan Allah yang bekerja menciptakan segala sesuatu.Setelah manusia pertama diciptakan, mereka diutus dan ditempatkan di dalamdunia sekaligus diberikan sejumlah tanggung jawab. Pengutusan terus dilakukankepada figur-figur terpilih antara lain Nuh, Abraham, Yakub, Musa, YohanesPembaptis, dan tentu saja yang terbesar ialah Yesus Kristus, yang dilengkapidengan tugas yang harus mereka lakukan. Para utusan diminta tanggung jawabnyakepada Tuhan. Lawan perutusan ini ialah agenda jahat dan negatif yangmengutus orang-orang pilihannya untuk menjalankan rencana perusakan ataupembinasaan. Jika Tuhan mengutus para malaikat-Nya, Gereja mengutus paramisionarisnya, negara mengutus pada duta besar atau konsulnya, komunitas atauperusahaan mengutus manager atau wakilnya; setiap upaya kejahatan juga mengutuswakil-wakilnya. Seorang bos pengedaran narkotik misalnya, mengutus anak buahnyauntuk memperdagangkan barang-barang narkoba, sangat matang dalam rencana dansistem perdagangan itu. Ia pasti orang hebat dan sangat ditakuti. Pengetahuan umum kita mengatakan bahwa kalau Tuhan itumaha kuasa dalam mengutus para utusannya, penguasa kejahatan juga bersainguntuk mengutus orang-orangnya yang terbaik. Jika ada Malaikat Mikhael yangbertugas untuk berperang melawan Setan, ada juga malaikat Setan terhebat untukmengimbangi Sang Mikhael tentara yang agung itu. Artinya bahwa, tiap kali Setandan utusannya selalu menemukan cela kelemahan yang ada pada para utusan Tuhanuntuk memperdayainya dan akhirnya menguasainya. Bacaan-bacaan kita pada hariini menggambarkan keadaan sempurna para utusan, yaitu mereka adalah pilihanterpercaya pimpinan, penguasa, bapa dan Tuhan Allah.  Yusuf, si anak terkasih bapak Yakub diutus ke tengah parasaudaranya yang memang sangat memusuhi Yusuf karena iri hati mereka. Parautusan tuan kebun anggur juga mengutus anak buahnya, orang-orang kepercayaan,bahkan anak kandung ahli warisnya. Semua utusan itu adalah terbaik danterpercaya, namun kuasa Setan dan kejahatannya juga berupaya mengganggu danmenguasainya. Keadaan ini sebenarnya menggambarkan kehidupan kita yang nyata,yaitu bahwa kita semua bersama dengan guru kita Yesus Kristus adalah utusanBapa di surga, dengan tujuan yang sama yaitu terwujudnya keselamatan. Yesus adalah korban nyata utusan terbaik Bapa untuk Misikeselamatan itu. Kita masing-masing juga adalah utusan-utusan yang terpilih danterpercaya karena kita memilih untuk bersama Kristus. Jadi prinsipnya kitatetap menjalankan perutusan dari Bapa tetapi kita siap untuk segala resiko apayang datang menghadang dan mengancam hidup kita. Setiap keputusan adaresikonya.  Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Yesus,perkuatkanlah kami dengan kuasa-Mu supaya kami dapat menjadi utusan-Mu yangterbaik. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-2 PraPaskah, 20 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 19, 2025 8:17


Dibawakan oleh Juan dan Loly dari Paroki Maria Bunda Tak Bercela Orong di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yeremia 17: 5-10; Mazmur tg 1: 1-2.3.4.6; Lukas 16: 19-31KUTUKAN KENYAMANAN Renungan kita pada hari ini bertema: Kutukan Kenyamanan.Ada sekelompok besar rayap hidup dibalik dinding rumah. Rumah itu tampak indah,kokoh dan warna dindingnya minimalis. Kusen-kusen diberi warna cokelat cerahyang dipadukan dengan daun pintu dan jendela berwarna bening dicat minyak.Kepala kelompok rayap itu memimpin musyawarah dan menyerukan sebuah gerakanbesar bangsa rayap untuk menembus dinding rumah. Sebagian anggotanya bertanyatentang alasan gerakan menembus dinding rumah.  Si pemimpin menjawab bahwa jumlah anggota semakin banyakdan perlu tempat yang lebih luas. Makanan juga perlu ditambah. Dan yang palingpenting ialah bahwa tuan rumah itu terlalu nyaman, terlalu sombong danegoismenya tinggi. Ia harus ditegur, paling kurang dengan membuat rumahnyadimakan oleh rayap, dan ia akhirnya berpikir tentang nasib hidupnya sendiri dankeluarganya. Waktu berlalu hari demi hari dan tanpa disadari oleh tuanrumah, di sekeliling dinding rumah mulai dipenuhi rayap. Kusen-kusen, daunpintu dan jendela, serta perabot lain seperti lemari dan rak kayu mulaiterlihat termakan rayap. Tuan rumah akhirnya menyadari itu bahwa ia diserangrayap. Serangan itu sama dengan pencuri yang membobol rumah tanpa memberitahu lebihdahulu.  Ia tidak pernah berpikir sebelumnya bahwa dibalik hidupyang nyaman dan serba lebih dari cukup ternyata menyembunyikan kutukan bahayayang merusak dan membinasahkan. Seketika itu juga ia melihat bahwa rumahnyayang indah dan megah berubah menjadi rumah yang rapuh, tua, kotor dan akansegera roboh. Ia mengetahui bahwa penyesalan kemudian memang tidak berguna,tetapi juga ingin memperbaiki keadaan rumah tangganya selagi ia masih mampu. Pada hari ini bacaan-bacaan suci memberikan catatan tegasdan peringatan supaya kita selalu waspada dengan setiap bentuk kutukan rasa danhidup yang nyaman. Orang kaya yang hidupnya serba lebih dari cukup padaakhirnya dihantam oleh kutukan pada saat akhir hidupnya. Segala kenyamananhidupnya sungguh menutup rasa peka, peduli, solider dan prihatin dengan keadaandi sekitarnya, termasuk orang miskin yang selalu ada di pintu rumahnya. Alasan untuk segala bentuk kenyamanan hidup ialah karenaorang hanya mengandalkan cita rasa dan keinginan manusiawi di dunia ini. Merekahanya ingin enak dan untuk diri sendiri. Prinsipnya untuk berbagi dengansesama, terutama yang menderita, itu hanya merugikan dan mengurangi dirisendiri. Menurut nabi Yeremia, gaya hidup ini jelas sangat terkutuk. Sebaliknyakalau kita memang mengandalkan Tuhan, hidup kita sebenarnya adalah berbagi danmelayani sesama, terutama yang sangat membutuhkan pertolongan.Marilah kita berdoa. Dalam nama... Ya Allah, bebaskanlah kamidari segala bentuk sikap egois, sehingga kami menjadi murah hati terhadapsesama kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu dalam pekan ke-2 PraPaskah,19 Maret 2025, Hari Raya Santo Yosef, Suami Santa Perawan Maria

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 18, 2025 6:08


Dibawakan oleh Adi Wibowo Bunggulawa dari Paroki Santo Yoseph Pekerja Gotong-Gotong di Keuskupan Agung Makasar, Indonesia. 2 Samuel 7: 4-5a.12-14a.16; Mazmur tg 89: 2-3.4-5.27.29; Matius 1: 16.18-21.24aYOSEF SI LELAKI PEMBERI SOLUSI Renungan kita pada hari ini bertema: Yosef Si LelakiPemberi Solusi. Kisah sejarah keselamatan yang disampaikan oleh kitab sucimemperlihatkan tokoh-tokoh besar yang punya pengaruh besar kepada kita. Tokohsehebat Abraham, seperti yang disampaikan bacaan kedua dari Surat Paulus kepadajemaat di Roma, adalah bapak bagi banyak bangsa atas dasar imannya. Tokohsekuat raja Daud, seperti yang disampaikan bacaan pertama dari kitab keduaSamuel, menduduki takhta pemerintahan yang disediakan Allah untuk diwariskanturun-temurun supaya mewujudkan kehendak Allah akan datangnya Mesias. Tetapi pada masa kejayaan mereka kedatangan Mesias itumasih sebatas janji dan pernubuatan para nabi. Pemahaman orang pada umumnyatentang profil Mesias ialah seorang pejuang, petarung, pembebas, dan penguasaumat manusia. Periode berganti periode dan tokoh berganti tokoh, diskusitentang sosok Mesias sepertinya membenturkan kehendak Tuhan dengan pemahamandan keyakinan manusia yang serba terbatas. Hal ini berlangsung terus sampaiwaktu-nya Tuhan tepat untuk menandakan datangnya Mesias sesungguhnya, yaitu diawalidengan peristiwa kabar suka cita dari surga kepada seorang perawan bersahajayang bernama Maria dari Nazareth.  Mesias itu harus melepaskan semua keistimewaan yangmenurut anggapan umum seluruhnya berciri supernatural. Masalah yang palingsensitif dan dapat menjadi skandal publik ialah perawan itu mengandung PutraAllah yang menjadi manusia, yang harus menjadi Mesias. Siapa yang bisa menjadisolusi, sebagai antisipasi tersebarnya skandal maha besar, sehingga anak ajaibyang lahir nanti dinyatakan punya orang tua biologis? Tanpa memberi ruang bagiorang-orang untuk berpolemik atau mempersoalkannya, Tuhan Allah sudah punyajawaban, yaitu seorang lelaki keturunan Daud yang tinggal di Nazareth. Dia ituadalah Yosef, si tukang kayu, dijadikan suami Maria. Seorang yang sangat bersahaja, tulus, dan suci hatinya,Yosef dijadikan oleh Allah solusi bagi rencana keselamatan tentang datangnyasang Mesias, Yesus Kristus. Dengan demikian, keluarga Nazareth ini lengkapsebagai solusi yang ciri khasnya ialah kesahajaan, ketulusan, kerendahan hati,kerelaan, dan kesucian hati mereka. Perawan Maria menonjol karena samasederhana dan tulus seperti suaminya. Mereka bersatu dengan juru selamat YesusKristus yang menampilkan kebersamaan dan persekutuan sebagai solusi dari Allahbagi persoalan-persoalan yang menimpah pribadi, keluarga, Gereja, danmasyarakat kita. Hidup bersahaja dan yang tulus menjadi solusi atas gayamaterialisme dan kepalsuan. Persekutuan sebagai keluarga dan komunitas berimanmenjadi solusi atas ancaman perpecahan dan disintegrasi.  Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus,jadikanlah hati kami tulus dan suci seperti Santo Yosef supaya kami dapatmelayani Diaku dan sesama kami  denganlebib baik lagi. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ...Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Selasa dalam pekan ke-2 PraPaskah, 18 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 17, 2025 6:50


Dibawakan oleh Margareta Cahaya dan Florensia dari Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Kesambi di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 1: 10.16-20; Mazmur tg 50: 8-9.16bc-17.21.23; Matius 23: 1-12JADILAH KREDIBEL Renungan kita pada hari ini bertema: Jadilah Kredibel.Secara umum kita memahami kalau kredibel itu berarti dapat diparcayai. Inikaitannya dengan manusia atau yang impersonal seperti lembaga, kebijaksanaan,keputusan, pilihan, dan keyakinan. Aspek kredibilitas selalu berkaitan dengankebajikan yang diperlukan jika kita mempertanggung jawabkan dan meyakinkankepada orang lain tentang apa yang kita katakan dan perbuat. Hasil yangdiinginkan ialah supaya kita atau sesuatu itu dapat dipercayai.  Apakah ciri orang kredibel? Tuhan Yesus mengajarkan kitahari ini satu ciri mendasar kebajikan kredibilitas. Ia mengambil contoh pribadiorang-orang Farisi dan para ahli Taurat. Mereka pintar berbicara dan tampakbegitu meyakinkan dengan pikiran dan argumentasi. Tetapi salahnya ialah merekatidak melakukan yang dikatakan. Kredibilitas sangat menuntut supaya adakesesuaian yang dikatakan atau dibicarakan dengan yang diperbuat. Kata danperbuatan sejalan. Teori menuntun ke praktik. Kredibilitas dapat berdiri tegak dan berfungsi kalau keduakakinya berfungsi, perkataan dan tindakan. Mereka yang dikritik Yesus itu hanyaberdiri dengan satu kaki, yaitu perkataan. Kaki perbuatan nol. Jadi merekaorang-orang pincang. Maka nasihat Yesus ialah, dengarkan dan ikuti saja yangmereka katakan, karena isinya ada nasihat dan kebajikan. Tetapi jangan pernahmengikuti perbuatan mereka. Kata dan pikiran atau konsep lebih mudah dibuatkarena tidak terlalu memerlukan pengorbanan. Khususnya ketika tujuannya ialahuntuk menarik hati, mempengaruhi, dan menampilkan diri, kata-kata bisa dibuatsedemikian teratur, indah didengar, dan seolah-olah bertenaga untukmenggerakkan. Namun ini tetap saja masih belum lengkap. Ia masih pincang. Perbuatan atau tindakan yang punya pengaruh moral, berisiiman, dan bernilai kemanusiaan memiliki mutu kredibilitas yang lebih tinggidibandingkan dengan tindakan biasa sepeti berjalan dan makan-minum. Nabi Yesayamenegaskan tentang perbuatan yang bermuatan keadilan dan berbelas rasa. Jikaorang hanya berbicara, berteori, berjanji, dan berdiskusi tentang menciptakankeadilan dan pentingnya berbela rasa, lalu tanpa berbuat adil dan melayanisecara nyata, kredibilitas iman dan moralnya layak dipertanyakan. Merekamungkin merasa nyaman dan enteng saja untuk berbicara dan menjelaskan itu,tetapi mereka sedang merendahkan kualitasnya sebagai manusia di hadapan publikkarena tidak kredibel.  Kalau ajakan renungan ini untuk menjadi kredibel, itumaksudnya supaya orang-orang yang memiliki tanggung jawab atas orang lain yangdiajari, dibina, dan dianimasi, menjadikan kredibilitas sebuah kesakralan yangharus dihidupi.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus,ajarkanlah kami untuk menjadi orang yang benar dalam kata dan perbuatan.Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ...Dalam nama Bapa ...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Selasa, 4 Maret 2025 - Jangan menyerah dengan kegagalan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Mar 3, 2025 5:25


Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 4 Maret 2025Bacaan: "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23) Renungan: Sebelum era permainan digital menjadi sangat canggih, semua dimulai dengan permainan yang sederhana yang diciptakan oleh seorang ilmuwan Amerika Serikat yang bernama William Higinbotham. Video game pertama di dunia yang dibuat secara grafik tersebut benama "Tennis For Two", pada tahun 1958. Permainan ini dapat dimainkan oleh dua orang yang akan melakukan simulasi pertandingan tenis dan ping pong yang ditampilkan pada sebuah siloskop. Hal menarik dari game pertama di dunia ini adalah tujuan awal dibuatnya yang tidak dimaksudkan untuk keperluan komersial. Permainan ini tadinya bukan untuk dijual secara umum. Awalnya dibuat untuk dimainkan para pengunjung Laboratorium Nasional Brookhaven, di mana William bekerja, agar mereka tidak bosan selama berkunjung. Siapa sangka bahwa hal sederhana yang awalnya hanya diciptakan untuk menghilangkan kebosanan, ternyata menjadi cikal bakal banyak video game. Pencapaian dan penemuan besar memang sering diawali dengan hal kecil, juga kegagalan. Kita tidak bisa berharap untuk memperoleh hasil yang besar dan menakjubkan hanya dengan sekali usaha. Tidak ada yang instan, baik di dalam pekerjaan, kuliah, keluarga, dan pelayanan. Segala jenis pencapaian dan kesuksesan yang kita harapkan terjadi melalui berbagai tantangan dan kesulitan. Jangan lelah mencoba. Jangan hanya sekali atau dua kali kegagalan membuat kita lemah iman dan semangat, sehingga tidak mau mencoba lagi. Mintalah kekuatan dari Tuhan, sehingga mampu meneruskan usaha kita yang mengalami kegagalan. Coba lagi dengan melakukan perubahan, dalam arti mempelajari kesalahan kita dan menghindarinya pada usaha selanjutnya. Kerjakan bersama Tuhan dan seperti untuk Tuhan. Ketika kita mengerjakan segala sesuatu untuk kemuliaan Tuhan, maka kita akan mendapatkan kekuatan baru. Kita harus semakin bersemangat mengerjakan hal tersebut dan berikan yang terbaik untuk Dia. Marilah kita terus berkarya dalam bidang kita masing-masing. Mulai dengan hal-hal kecil dan jangan menyerah dengan kegagalan! Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, terima kasih atas keterampilan yang Engkau berikan kepadaku. Bantulah aku untuk mengembangkan ketrampilanku tersebut agar dapat memberkati banyak orang. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 21 Februari 2025 - Bertumbuh seturut kehendakNya

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Feb 20, 2025 4:22


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 21 Februari 2025Bacaan: "Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan." (Efesus 4:23-24)Renungan: Burung feniks (phoenix) adalah burung dari mitologi Yunani yang dikenal juga dalam budaya-budaya dunia dengan nama lain, seperti Burung hong di Tiongkok, burung garuda di India, atau burung simurgh di Persia. Konon, di seluruh dunia hanya ada satu burung feniks, bulunya berwarna merah keemasan, indah sekali. Setelah hidup selama lima ratus tahun, burung ini akan membuat sebuah api unggun besar kemudian menerjunkan diri ke dalamnya dan membakar dirinya sendiri. Setelah itu, dari abunya akan muncul telur burung yang akan menetas, mengeluarkan burung feniks muda. Jika ia tidak melakukan siklus itu, maka ia akan mati dan tidak dapat lahir kembali. Pilihan antara hidup dan mati tidak hanya dialami burung feniks, tetapi juga oleh setiap kita. Setiap hari kita ditantang untuk membuat pilihan baik atau pilihan buruk. Jika kita memilih yang baik untuk rajin bekerja, hidup jujur, berelasi dengan kasih, suka berbagi berkat dan setia pada Tuhan, maka kita akan hidup dan selamat. Sebaliknya, jika kita memilih malas bekerja, suka berbohong, ogah berelasi, dan bersikap egois pada sesama, maka kita pasti binasa. Marilah terus membarui diri dalam Tuhan, maka la akan memberi kita kekuatan baru, sehingga kita bisa memilih yang terbaik dalam hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, tolonglah aku memperbarui diriku setiap hari agar hidupku baik dan benar sesuai dengan kehendak-Mu. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Senin, 10 Februari 2025 - Buka Hati... Mari bantu dan layani sesama

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Feb 9, 2025 4:08


Kencan Dengan Tuhan - Senin, 10 Februari 2025Bacaan:"la maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya, dan seketika itu juga berhentilah pendarahannya."(Lukas 8:44)Renungan: Ada seorang pria mengetuk pintu rumah sahabatnya untuk meminta bantuan, "Pinjamkanlah saya uang lima ratus ribu. Saya punya hutang yang harus dibayar. Bisakah kamu melakukannya untukku?" Sang sahabat meminta istrinya mengambil uang yang mereka miliki, tetapi itu tidak cukup. Mereka harus pergi meminjam uang dari beberapa tetangga sampai mereka berhasil mendapatkan jumlah itu. Ketika pria itu pergi, sang istri mendapati suaminya menangis. "Mengapa kamu sedih? Apakah karena sekarang kita yang berhutang kepada tetangga, dan kau khawatir kita tidak dapat membayar mereka?" "Tidak. Bukan itu! Aku menangis karena dia adalah seseorang yang sangat kukasihi, tapi meski begitu aku tidak tahu bahwa dia sedang butuh pertolongan." Lalu dengan pedih ia menambahkan, "Tak bisa kulupakan wajahnya ketika dia harus mengetuk pintuku untuk meminta pinjaman." Banyak orang yang tidak bisa - sama sekali tidak bisa meminta bantuan. Bukan hal yang gampang buat mereka untuk mengetuk pintu demi meminta pinjaman. Ini bukan hanya tentang uang. Banyak orang tersiksa oleh kesepian, yang lebih buruk daripada kelaparan. Marilah di tahun Yubileum ini kita membuka hati untuk mau menerima setiap pribadi sebagai saudara, terutama mereka yang kesepian dan membutuhkan pertolongan kita. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, berilah aku hati yang dapat memahami kebutuhan dan kesusahan orang-orang di sekitarku, sehingga aku mau membantu mereka dengan penuh kasih. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Sabtu, 1 Februari 2025 - Hidup yang menjadi berkat karena Kasih

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Feb 1, 2025 4:11


Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 1 Februari 2025 Bacaan: Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih." (1 Korintus 13:13) Renungan: Suatu hari Ibu Maria menerima sebuah paket yang tertera namanya. Isinya adalah tas rajutan kesukaannya dan syal bermotif burung cenderawasih. Sungguh indah dan mengharukan hatinya. Bagaimana tidak? Pengirimnya adalah seorang anak yang dulu pernah kos di rumahnya. Memang paket tersebut bukanlah yang pertama kali, tetapi selalu berhasil menyentuh hatinya. "Mereka tak pernah lupa hari ulang tahun saya," katanya. Mengapa mereka begitu perhatia padanya? Menurut kesaksian mereka, Ibu Maria pun sangat mengasihi mereka. la memperlakukan anak-anak kos itu seperti anak sendiri. Hubungan keluarga sering dipahami sebatas ikatan darah. Kenyataannya tidaklah selalu demikian. Ketika Yesus tergantung di kayu salib, la membentuk satu hubungan keluarga yang melampaui ikatan darah. Kata Yesus kepada ibu-Nya, "Ibu, inilah anakmu!" Dan kepada murid yang dikasihi-Nya, "Inilah ibumu!" Sebuah hubungan yang di dalamnya ada ikatan kasih yang saling memberi perhatian, saling merawat, saling menopang. Tak harus sedarah, bukan? Hubungan keluarga seperti inilah yang mempersatukan kita dengan begitu banyak orang. Bahkan kadang, ikatan keluarga jenis ini bisa lebih kuat daripada hubungan sedarah, tapi kekurangan cinta kasih. Marilah kita saling memberi perhatian satu dengan yang lain, sehingga banyak orang tersentuh oleh kehadiran kita dan nama Tuhan semakin dimuliakan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap orang yang hadir dalam kehidupanku. Bantulah aku agar melalui kehadiranku merekapun merasakan kehadiran-Mu sendiri, sehingga melalui hidupku aku dapat memberkati mereka. Amin. (Dod).