POPULARITY
Sabda Tuhan ingatkan kita bahwa benci dan dendam di hati bekukan cinta, tapi ampuni sepenuh hati cairkan dan alirkan cinta.
Sabda Tuhan mengingatkan dan menguatkan bahwa di balik segala hal buruk yang sudah terjadi atas PERMISI Tuhan, selalu ada MISI Tuhan yang akan terjadi sesudahnya.
Sabda Tuhan mengingatkan dan menguatkan kita agar jangan tunggu sehat, kuat dan dapat berkat, baru kita bersyukur, karena bersyukur lah yang buat kita sehat, kuat dan jadi berkat.
Sabda Tuhan mengajarkan kita persepsi hidup yang benar dalam melihat segala hal, bahwa tidak ada yang kebetulan bagi orang percaya, karena Tuhan pegang KENDALI, selalu PEDULI, memandang dengan JELI dan mendengar TANPA TULI.
Sabda Tuhan ajarkan untuk berhemat dan tidak cepat-cepat bicara, karena bila segala mau serba cepat, cepat-cepat bicara dianggap kemajuan dan yang lebih lambat dianggap ketinggalan, padahal YANG LEBIH CEPAT BELUM TENTU LEBIH BAIK.
Sabda Tuhan mengingatkan bahwa hati dan pikiran yang diliputi kedagingan, sulit luput dari kusutnya kemelut, tapi yang diliputi Roh, tak mudah tersulut dan tersudut, karena damai Allah membuatnya makin sujud dan penurut.
Sabda Tuhan mengingatkan bahwa kehidupan bagaikan kolam air dalam yang bukan hanya untuk berendam diri, merenung dan terbenam dalam nikmatnya, tapi untuk direnangi oleh kekuatan tenteram bersama hikmatNya.
"Orang yang menyangka dirinya berdiri teguh, hendaklah berhati-hati; jangan sampai ia jatuh." (1 Korintus 10:12 - BIMK)
Sabda Tuhan mengajak untuk memiliki polapikir keimanan tentang waktu hidup, yaitu bila kita anggap waktu hanya sebagai urutan, ia akan berlalu begitu saja sesuai pergantiannya, tapi bila kita anggap sebagai momen yang tak bisa terulang lagi, ia akan bermakna dan tak tergantikan, sehingga digunakan dengan bijak dan berbudi.
Sabda Tuhan mengingatkan makna kesementaraan berkaitan dengan status kita sebagai Pengembara Iman yaitu sebagai pengembara di belantara dunia yang serba sementara, bila kita sungguh tumbuh makin percaya Tuhan, di ujung yang sementara disediakanNya Negeri Sorgawi penuh setia yang tiada bertara.
Sabda Tuhan dari nasihat Paulus kepada Timotius mengingatkan kita untuk MEREDAKAN KEPANIKAN, yaitu SAAT BERPALING DARI TUHAN yang membuat kita KUAT, penuh KASIH dan mampu MENAHAN DIRI, SAAT ITULAH KEPANIKAN MEMALING KETENANGAN kita, dan bila itu terjadi, segeralah BERBALIK PADA TUHAN DAN CELIKKAN PANDANGAN PADANYA.
Sabda Tuhan dari renungan penghiburan Tuhan dalam Yehezkiel 14:21-23, ingin menegaskan bahwa tindakan tegas penghukuman Tuhan atas Yerusalem BUKAN TANPA MAKSUD, karena apapun yang diperbuatNya, baik itu menegur atau menghibur, menghukum atau menyelamatkan, selalu ada alasanNya, entah sebagai pembalasan atas perbuatan umatNya atau pembatasan demi kebaikan orang percaya yang dikasihiNya.
Sabda Tuhan tentang penghiburan Tuhan kali ini dari kata-kata bijak di Amsal tentang berkat hikmat bagi orang percaya yang menjadi rahasia agar dapat mengalami penghiburan sejati dari Tuhan, yaitu memahami bahwa di balik banyak hal tak terduga yang terjadi tiba-tiba belakangan ini, bisa jadi merupakan tanda Tuhan tiba mendatangi orang percaya agar kerap terjaga untuk berjaga-jaga bersamaNya dalam masa susah dan berat ini.
Yesaya 26:3 (BIMK) TUHAN, Engkau memberi damai dan sejahtera kepada orang yang teguh hatinya, sebab ia percaya kepada-Mu. Keadaan hati manusia akan menentukan apa yang ia rasakan dan apa yang akan dia lakukan. Jika hati kita terasa berat, maka kecenderungan sikap kita adalah mengeluh atau berdiam diri. Jika hati kita terasa gamang, maka kecenderungan hati kita untuk mengambil keputusan, akan penuh dengan pertimbangan atau malah penuh keragu-raguan. Itulah mengapa, kondisi hati menjadi salah satu hal yang penting karena mempunyai dampak yang besar terhadap hidup seseorang. Teks Yesaya 26:3 (BIMK) adalah salah satu bagian dari pujian Nabi Yesaya terhadap pembebasan yang Tuhan berikan kepada umat Israel. Pembebasan yang membuatnya mampu dengan jernih mengingat betapa bangsa Israel telah mengalami masa-masa sulit di masa pembuangan. Sehingga di ayat 1-3 lahirlah sebuah pujian dalam kepercayaan mereka pada Tuhan yang memberikan mereka kebebasan. Di ayat yang 3, bangsa Israel, melalui pujian nabi Yesaya, mengingat bagaimana mereka telah memelihara keteguhan hati mereka di kondisi sulit untuk selalu percaya pada Tuhan yang memberikan mereka kepercayaan bahwa IA akan membebaskan mereka. Oleh karena itu, menjalani hari-hari yang sulit mereka dapat meneguhkan hati mereka. Keteguhan hati yang kokoh karena percaya pada Tuhan. Sehingga, sungguh, dikesesakan sekalipun, yang mereka rasakan bukan sebuah kehancuran melainkan damai sejahtera yang dikaruniakan Tuhan. Memiliki keteguhan hati pada Tuhan, Sumber Kehidupan, akan menolong kita untuk mampu menjalani hari ini, meski dengan banyak tantangan dan misteri, kita dapat menjalaninya dengan damai sejahtera. Keteguhan hati adalah keberanian untuk mempercayakan diri pada Tuhan meski hidup masih ditengah badai. Doa pagi: Anugerahkanlah keteguhan hati pada kami ya Tuhan, agar hidup kami mengalami kasihMU yang nyata dan yang tak pernah bisa tenggelam bahkan di tengah badai. Amin. Pdt. Keshia HS.
Mazmur 141:5a (BIMK) jika seorang baik menegur aku, dan dengan tulus menghajar aku, itu seperti minyak yang paling baik bagiku. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/podcastakukristen/message
Allah Pusat Penyembahan Yang Agung Dan Kudus (Wahyu 4 : 1 - 11, BIMK)
Harapan vs Realita (Buah Manis atau Buah Asam?) Yesaya 5:1-7 Pernahkah kita berhadapan dengan situasi harapan dan realita tidak sesuai? Atau terlebih lagi ketika kita sudah melakukan usaha untuk mewujudkan harapan, tetapi ternyata gagal? Apa yang kita rasakan? sedih? marah? kecewa? Ternyata keadaan spt itu tdk dialami dan dirasakan oleh kita saja, tetapi Allah sang pemilik kebun anggur, menurut bacaan kita, juga mengalami situasi serupa. Semua usaha telah dilakukannya utk memastikan bahwa kebun anggurnya akan berhasil, bukan hanya tumbuh dgn subur, tetapi menghasilkan buah yang baik. Tetapi ternyata buah yg dihasilkan asam. Mengapa pemilik kebun anggur sangat kecewa dgn buah yg asam? Karena tdk sesuai dengan tunas baik yang ditanam. Segala hal sdh dilakukan utk membuat kebun anggurnya bertumbuh tanpa ada penghalang, karena yakin tunas yg ditanam baik dan akan menghasilkan buah anggur yang baik. Tapi kenyataan bergeser. Buah tidak sesuai dengan tunasnya. Inilah yang membuat pemilik kebun anggur sedih, kecewa, marah. Dan tahukah kita buah asam apa yang dibenci oleh Allah sbg pemilik kebun anggur? kelaliman lawan dari keadilan, dan keonaran lawan dari kebenaran (kelaliman dalam terjemahan KJV adalah "oppresion" atau "penindasan", dan keonaran dalam terjemahan BIMK "jeritan minta keadilan"). Kita termasuk dalam kebun anggurNya. Tunas baik telah ditanam ketika Ia menciptakan kita. Bahkan dalam konteks kita saat ini, nyawaNya pun telah Ia berikan utk menjaga kebun anggurNya sehingga menghasilkan buah yang baik. Lalu apakah kita tetap konsisten bertumbuh dari tunas yg baik itu? apakah hidup kita menghasilkan buah baik yaitu bersikap adil dan bukan buah yg asam yaitu menindas? apakah kehadiran kita mewartakan kebenaran ataukah justru mendatangkan jeritan minta keadilan? Apakah sesama kita mengecap manisnya kebaikan Tuhan melalui hdp kita ataukah justru mengecap asam dan mempertanyakan "baikkah Tuhan?" Mari kita amati "buah" kita sepanjang hari ini dan bahkan sepanjang hidup kita. Doa : Ya Allah Sang Pokok Anggur, kami mau tumbuh dariMu, kami mau hidup dari tunasMu, kami mau menghasilkan buah yang baik seperti yang Engkau teladankan. Tolonglah kami Ya Allah, mampukanlah kami menghasilkan keadilan dan kebenaran, bukan penindasan dan tangisan. Mampukanlah kami menjadi anggur yang baik yang dirasakan oleh orang2 di sekeliling kami sehingga mereka memuji Engkau Sang Pokok Anggur. Demi Kristus kami berdoa. Amin Irmanda Y. S.
Sabda Tuhan melalui instruksi Tuhan kepada para pengikutNya setelah kebangkitan mengajarkan bahwa Penegasan tentang Tuhan yang Bangkit selalu diikuti dengan Penugasan PenyiaranNya pada dunia yang terjangkit sakit 'pembiaran', padahal kita dipanggil BUKAN UNTUK BIARKAN dunia dalam derita dan sesat, tapi UNTUK SIARKAN berita pada dunia agar selamat dan bersemangat.
Sabda Tuhan mengajarkan melalui panggilan terhadap umatNya untuk kembali ke arah yang benar, yang bukan hanya sekadar berbuat benar dan tak lagi berbuat jahat pada sesama, tapi kembali dan berjalan bersama Sang Maha Benar dan jadikan Dia Arah Hidup Utama.
Sabda Tuhan menyapa untuk mengingatkan bahwa berkat-berkat yang dapat dilihat, dipegang dan dihitung akan mudah habis; namun berkat-berkat yang tak terlihat, tak terpegang dan tak terhitung tak mudah habis. TUHAN sendiri adalah Berkat Hidup Utama yang tak habis-habisnya tercurah bagi kita yang percaya.
Amsal 8:5 (BIMK) kamu yang belum berpengalaman, belajarlah mempunyai pikiran yang tajam, kamu yang bebal, belajarlah menjadi insaf. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/podcastakukristen/message
Amsal 22:2 (BIMK) orang kaya dan orang miskin mempunyai satu hal yang sama: Tuhanlah yang menciptakan mereka semua. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/podcastakukristen/message
Amsal 19:27 (BIMK) anakku, jika engkau tak mau belajar lagi, engkau akan lupa apa yang sudah kau pelajari. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/podcastakukristen/message
Amsal 18:13 (BIMK) menjawab sebelum mendengar adalah perbuatan bodoh dan tercel --- Send in a voice message: https://anchor.fm/podcastakukristen/message
Hidup dan Mati sebagai Martir. Kematian Yang Berharga (Kisah Para Rasul 7 : 54 - 8 : 3, BIMK)
Hidup dan Mati sebagai Martir. Apologetika Sebagai Kesaksian (Kisah Para Rasul 7 : 2 - 5 ; 9 - 10 ; 35 - 39 ; 51 - 53, BIMK)
Hidup dan Mati sebagai Martir. Hidupmu adalah Kesaksianmu (Kisah Para Rasul 6 : 8 - 15, BIMK)
Manajemen Pelayanan Gereja (Kisah Para Rasul 6 : 1 - 7, BIMK)
Memberi dengan Tulus (Lukas 21 : 1 - 4, BIMK)
Tetap Berbuat Benar (Lukas 10 : 38 - 42, BIMK)
Tanggungjawab Pengikut Kristus (Lukas 19 : 11 - 27 , BIMK)
Pelayanan yang Holistik (Kisah Para Rasul 6 : 1 - 6, BIMK)
Cinta akan-MU Menguatkan Aku (Kisah Para Rasul 5 : 26 - 42, BIMK)
Rancangan Berita Injil dan Anugerah Allah (Kisah Para Rasul 5 : 17 - 25, BIMK)
Hidup sebagai Jemaat Allah, Pengajaran dan Mukjizat (Kisah Para Rasul 5 : 12 - 16, BIMK)
Hidup sebagai Jemaat Allah - Lalang diantara Gandum (Kisah Para Rasul 5 : 1 - 11, BIMK)
Hidup sebagai Jemaat Allah, Kesatuan Hati & Jiwa (Kisah Para Rasul 4 : 32 - 37, BIMK)
Melayani dengan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 4 : 23 - 31, BIMK)
Berani karena Allah (Kisah Para Rasul 4 : 13 - 22, BIMK)
Dalam Nama Yesus (Kisah Para Rasul 4 : 1 - 22, BIMK)
Melepas Rantai Kekecewaan Kekecewaan adalah respon emosi seseorang yang timbul karena harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan Belajar dari kisah sdr2 Yusuf yang kecewa terhadap sikap dan perilaku ayah mereka Kejadian 37:3-4 ; 23-30 Mengapa harus melepas rantai kekecewaan? 1. Kekecewaan bisa menular 2. Kekecewaan bisa membelenggu : artinya kita tidak bisa bebas menikmati emosi2 positif spt : sukacita, damai sejahtera, dan kasih 3. Kekecewaan itu bisa berkembang menjadi sakit hati / kebencian dan akhirnya akan melahirkan perbuatan jahat Efesus 4:31 ( TSI ) Buanglah semua rasa sakit hati, dendam, dan kemarahan dari hidupmu. Jangan bertengkar dan saling menghina. Berhentilah melakukan segala macam kejahatan. Bagaimana melepas rantai kekecewaan? Belajar dari Yusuf Kejadian 50:19-21 (BIMK) 1. Melihat kekecewaan sebagai bagian dari masa lalu yang sudah terjadi dan harus dilepaskan : " Kalian telah bermupakat untuk berbuat jahat kepada saya, tetapi Allah mengubah kejahatan itu menjadi kebaikan, supaya dengan yang terjadi dahulu itu... " 2. Melihat kekecewaan dari sudut pandang Ilahi :" Kalian telah bermupakat untuk berbuat jahat kepada saya, tetapi Allah mengubah kejahatan itu menjadi kebaikan, Perlakuan buruk dari orang lain bisa menjadi persiapan untuk menerima yang baik dari Allah ( promosi dari Allah ) Belajar melihat dari sudut pandang ilahi artinya melihat yang baik dari Allah dalam peristiwa yang buruk dalam kehidupan kita. 3. Membagikan pengalaman kekecewaan kepada orang lain yang bisa menolong kita Kejadian 40:14-15 (BIMK) 4. Belajar mengembangkan sikap empati : menempatkan posisi kita diposisi orang lain Apa akibatnya bila bersedia melepas rantai kekecewaan? 1. Emosi menjadi positif 2. Perilaku menjadi baik 3. Relasi menjadi baik 4. Menjadi berkat bagi orang lain
Bawalah kepada Yesus (Kisah Para Rasul 3 : 11 - 26, BIMK)
Menjawab Kebutuhan (Kisah Para Rasul 3 : 1 - 10, BIMK)
Hidup sebagai Jemaat Allah (Kisah Para Rasul 2 : 41 - 47, BIMK)
Keagungan Kristus dan Keselamatan Daripada-Nya (Kisah Para Rasul 2 : 29 - 40, BIMK)
Bersaksi dengan Berani (Kisah Para Rasul 2 : 14 - 28, BIMK)
Penolong dan Penghibur yang Dijanjikan (Kisah Para Rasul 1 : 1 - 13, BIMK)
Diubah oleh Kebenaran (Ayub 23 : 4 - 17, BIMK)
Segala Sesuatu di Awali oleh Tuhan (Yesaya 26 : 2 - 13, BIMK)
Pertumbuhan Iman Membawa Perubahan (2 Korintus 12 : 1 - 10, BIMK)