POPULARITY
Daily Devotion || Berani Berbeda Dari Dunia || Ps. Steven Liem
Lucifer mulai memikirkan kemuliaannya sendiri, bukan kemuliaan Penciptanya. Lucifer dikatakan pernah berada di Eden; ras manusia juga pernah ada di Eden, tetapi berbeda dengan nasib iblis, umat manusia dipulihkan ke Firdaus melalui Kristus.
Lucifer mulai memikirkan kemuliaannya sendiri, bukan kemuliaan Penciptanya. Lucifer dikatakan pernah berada di Eden; ras manusia juga pernah ada di Eden, tetapi berbeda dengan nasib iblis, umat manusia dipulihkan ke Firdaus melalui Kristus.
sebagai seorang manusia, tentu kita tidak punya kendali untuk menghalangi manusia yang berniat melukai, kan? Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clq3jxgvi009f0101hogq8981/comments Powered by Firstory Hosting
Eid al-Fitr is usually celebrated with special traditions for Muslim community. This year, some Muslims in Australia feel something is different in celebrating this holy day of victory. - Idul Fitri biasanya dirayakan dengan tradisi khusus masing-masing umat muslim. Untuk tahun ini, beberapa muslim di Australia merasakan ada yang berbeda dalam perayaan hari kemenangan suci ini.
Hukum dan kasih karunia tidak bertentangan satu sama lain. Keduanya menjalankan fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan kasih dan keadilan Allah. Kita menuruti hukum karena sudah diselamatkan, dan sudah dikasihi, sehingga rindu mengasihi Allah dan sesama.
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah PENULIS KISAHMU Mari kita membaca Firman Tuhan dariYohanes 16: 33Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." Wonder Kids, Allah tidak menyimpan rahasia darimu. Iamemberitahu kita bahwa hidup kita akan menghadapi masalah. Sama seperti Dorothy yang berhadapan dengan hutan yang gelap, jalan yang bercabang, dan penyihir jahat di tengah perjalanannya menuju negeri Oz di dalam Kisah Dari Negeri Oz, kita juga menghadapi kesulitan di dalamperjalananmu ke surga. Kamu juga bisa sakit. Kamu bisa patah hati. Orang-orang yang kamu kasihi suatu saat nanti akan meninggal dunia, dan ada perang yang harus dihadapi. Kamu tidak seharusnya dikejutkan dengan hal-hal ini, karena iblis tinggal di dunia ini. Namun hanya karena iblis menyelinap masuk seperti penyihirjahat dan tertawa dengan suaranya yang jahat, kamu tidak perlu panik. Di dalam Yohanes 19: 30, Yesus berkata, “Sudah Selesai”. Pertempuran sudah selesai. Tetap waspada akan tipuan iblis,tapi jangan kuatir. Tuhan Yesus sudah menang. Iblis mungkin masih mencoba memainkan tipuannya yang jahat, tapi hanya sebentar saja, kemudian kisah iblis akan berakhir. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, bayangkan kamu sedang berjalan menuju surga. Siapa yang akan kamu temui di sepanjang jalan? Ada berapa banyak orang yang bisa kamu bawa? Bagaimana iblis akan mencoba mengelabuimu? Berbeda dengan Dorothy, kamu memiliki seorang Penolong yang berjalan bersamamu, yaitu TUHAN! Mari kita berdoaTUHAN, terima kasih karena Engkau berjanji bahwa aku dapat menemukan kedamaian di dalam Engkau, meskipun aku sedang menghadapi berbagai tantangan. Ajari aku untuk selalu kuat dan berani di tengah tantangan yang aku hadapi. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, MESKIPUN KAMU MENGHADAPI KESULITAN, PERCAYALAH BAHWA TUHAN YESUS TELAH MENGALAHKAN IBLIS DAN IA AKAN MEMBERIMU DAMAI SEJAHTERA. Tuhan Yesus memberkati
Hukum dan kasih karunia tidak bertentangan satu sama lain. Keduanya menjalankan fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan kasih dan keadilan Allah. Kita menuruti hukum karena sudah diselamatkan, dan sudah dikasihi, sehingga rindu mengasihi Allah dan sesama.
Kehidupan sering kali tidak berjalan sesuai harapan, tetapi Tuhan tetap berdaulat. Renungan ini mengingatkan bahwa meskipun jalan kita berbeda dari rencana, Tuhan tetap menyertai. Dia bekerja melalui segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi-Nya.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Hari ke-12! Powered by Firstory Hosting
Universitas Indonesia menjatuhkan sanksi pembinaan kepada mahasiswa S-3, Bahlil Lahadalia, atas dugaan pelanggaran akademik dan etik dalam disertasinya. Berbeda dengan rekomendasi Dewan Guru Besar UI yang menyarankan pembatalan, UI hanya meminta Bahlil melakukan revisi. Sementara itu, sanksi untuk promotor dan co-promotor masih belum diungkap secara rinci.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Ade dan Joma dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 58: 9b-14; Mazmur tg 86: 1-2.3-4.5-6; Lukas 5: 27-32TUHAN MEMANGGIL ORANG BERDOSA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Tuhan MemanggilOrang Berdosa. Seorang ketua Stasi di sebuah Paroki pelosok bercerita tentangpengalamannya menghadapi umatnya. Ketika ia bertemu seseorang yang menurutpandangannya tidak ada masalah di antara mereka, atau yang tidak punya konfliktertentu, si ketua Stasi itu merasa sangat nyaman untuk bertemu muka danberbicara. Ia merasa tanpa beban sehingga ia tenang dalam berbicara. Ia denganleluasa memakai segala kemampuan komunikasinya sehingga lawan bicaranya betahdan nyaman. Berbeda sekali keadaannya ketika ia harus berhadapandengan orang yang sedang dirundung masalah, sakit, konflik batin, putus asa, cek-coksuami-istri, dan yang sedang bergumul dengan dosa. Sering ia kehilangan arahdan fokus untuk berbicara mulai dari mana atau harus memberikan solusi sepertiapa. Si Bapak tiga anak itu selalu dihantui rasa kurang percaya bahwa padangandan nasihatnya berpotensi tidak menjadi solusi bagi orang yang sedangbermasalah. Maka ia sering memilih menghindar kalau yang dihadapi adalahmasalah-masalah rumit dan serius. Ia sengaja membiarkan saja atau sekedarmenunda-nunda. Persoalan rasa tidak nyaman, takut, ragu atau beratmenghadapi persoalan pada diri saudara atau sesama merupakan masalah yang umum.Kita semua memiliki kelemahan ini, yaitu perasaan tidak mampu, kurangpersiapan, tidak berdaya, atau tidak punya pengalaman. Ini sangat berbeda dengankuasa Tuhan. Ia maha kuasa dan maha rahim. Ia campur tangan dan bereskan segalapersoalan, masalah dan sakit pada manusia dan dunia seluruhnya. Salah satutindakan-Nya ialah seperti dikisahkan dalam bacaan Injil yang baru saja kitadengar. Ia bukan Tuhan yang bermasalah, tetapi Tuhan yangmenghadapi masalah manusia dan dunia ini dan Ia membereskan. Terhadap pendosakelas kakap atau berat sekalipun, Tuhan tidak mundur atau takut. Kepada Levi sipemungut cukai dan setiap pendosa lain, tindakan Tuhan yang nyata ialahmemanggilnya. Selanjutnya, setelah mereka mendengar dan menyerahkan dirikepada-Nya, Tuhan rela masuk ke dalam rumahnya, ke dalam dirinya dan hidupbersamanya. Ia berkuasa untuk mengubah diri kita menjadi baru kembali. Iabahkan memilih dan mengangkat kita untuk menjadi putra-putri terkasih-Nya. Iamenjadikan kita murid-murid Putra-Nya Yesus Kristus. Di dalam masa PraPaskah ini, salah satu tugas kitamasing-masing dan bersama ialah mengenali dan menyesali dosa-dosa kita. NabiYesaya di dalam kitabnya meminta supaya kita sadar selalu atasperbuatan-perbuatan kita. Jika kita bersalah, harus kita akui. Jika kita benardan baik, harus kita akui juga. Pada saat Tuhan memanggil atau menjumpai kita,kita tidak bisa berkompromi atau berargumen lagi. Kita hanya bisa menerimapanggilan itu, mengikutinya, dan menyanggupi apa yang hendak ia inginkan darikita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah yang rahim,kami ini orang berdosa maka terimalah pengakuan dan penyesalan kami. Baharuilahkami. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam namaBapa ...
Kajian Akidah Awam Live di Tiktok Annajah Center Sidogiri, Setiap Ahad Pukul 20.00 Wib.
Season 31 : The Power of Community
jalanin aja bray
Sapaan Lansia GKP Jemaat Bandung Kamis, 30 Januari 2025 Tema : "Tubuh Kristus: berbeda tetapi satu" Bahan Alkitab : 1 Korintus 12:12-31 Pelayan Firman : Sdri Ave Theresia Siagian @GKP Bandung Januari 2025
Kali ini topiknya agak sedikit lucu, "wajah kita itu sama gak ya"? Berbeda. Ternyata bias kita akan mengatakan wajah dari bangsa (ras) tertentu akan sama. Ini karena kita tidak terbiasa melihat wajah-wajah tersebut. Kalau kita berada di dalamnya, maka dengan mudah kita membedakan wajah-wajah tersebut. Dapatkah sistem AI membedakannya? Tentu saja dapat. Hanya ini masih bergantung kepada dataset yang kita gunakan. Tools yang saya pakai dari sini: https://www.aiease.ai/app/apply-ai-filters Riset Kecerdasan Buatan (RKB): https://www.riset.ai
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Presiden terpilih AS Donald Trump berjanji akan menggunakan pendekatan berbeda di sektor energi supaya dapat menurunkan biaya hidup warga. Mungkinkah hal ini tercapai mengingat ketergantungan global pada pasokan BBM? Sementara di Indonesia, Presiden Prabowo membantah akan memaafkan para koruptor.
Pernahkah ada satu momen krusial di masa lalu saat harus memilih antara dua pilihan hidup dan seandainya memilih pilihan yang berbeda dengan saat ini, kepikiran gak kayak gimana teman kongkow sekarang?
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 9 Desember 2024 Bacaan: "Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya." (Mazmur 20:7) Renungan: Kesuksesan menjadi salah satu tujuan hidup setiap manusia. Adalah pandangan yang umum bila kesuksesan seseorang diukur berdasarkan banyaknya uang dan aset kekayaan yang dimiliki, tingkat popularitas, pendidikan yang tinggi, ataupun karier yang mapan. Namun benarkah semua itu adalah kesuksesan yang sesungguhnya? Menarik bila kita melihat kisah tentang Raja Saul di dalam 1 Samuel 15. Dengan mengalahkan orang Amalek, Saul tentu dianggap sebagai raja yang sukses oleh rakyatnya. Namun sayang, tidak demikian Tuhan memandangnya. Mungkin rakyat bersorak-sorai atas kemenangan yang diraih oleh Saul, tetapi Tuhan justru menyampaikan kekecewaan hati-Nya kepada Saul. Melalui Samuel, Tuhan mengatakan bahwa la menyesal telah menjadikan Saul seorang raja. Itu terjadi karena Saul tidak melaksanakan perintah Tuhan secara utuh, di mana Tuhan memerintahkannya untuk menumpas habis seluruh orang Amalek beserta segala kepunyaan mereka, sementara yang Saul lakukan justru membiarkan Agag, raja orang Amalek, tetap hidup, beserta pula dengan kambing domba dan lembu terbaik. Sebuah kemenangan yang dianggap sebagai prestasi nyatanya adalah sebuah kegagalan di mata Tuhan. Jika seseorang sukses menurut pandangan manusia, tetapi tidak sukses di hadapan Tuhan, maka kesuksesan itu semu. Terbukti setelah itu Tuhan tidak lagi menganggap Saul sebagai raja, hati rakyatnya pun menjauh darinya. Berbeda jika Tuhan yang memandangnya sebagai kesuksesan. Bahkan bila ribuan orang memprediksikan kegagalan, Tuhan akan mengubah prediksi tersebut menjadi prestasi yang membanggakan dan gilang gemilang, seperti yang dilakukan Tuhan terhadap Daud. Di saat banyak orang merasa yakin Daud akan gagal mengalahkan raksasa orang Filistin, Tuhan justru memberikan kesuksesan kepada Daud. Jadi kesuksesan yang sejati bukanlah terletak pada penilaian manusia, melainkan pada perkenanan Tuhan. Tidak peduli sehebat apa kita di mata dunia, bila kita gagal di mata Tuhan, maka sia-sialah semuanya itu. Mungkin saat ini di pemandangan orang, kita adalah pebisnis yang sukses, seorang pemimpin yang cakap dan mapan, seorang karyawan yang rajin, seorang mahasiswa yang berprestasi, bahkan di dalam pekerjaan Tuhan, dengan pelayanan yang kita lakukan, orang lain menganggap kualitas hidup rohani kita baik. Namun di balik semua predikat itu, apakah cara yang kita lakukan untuk memperolehnya sudah berkenan di hadapan Tuhan? Mari selidiki hati kita. Karena kesuksesan seperti apa yang kita capai, hanya hati kitalah yang mengetahuinya. Bila kesuksesan yang kita raih saat ini tidak berkenan di hadapan Tuhan, maka mintalah pengampunan-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku mohon ampun, karena untuk memperoleh kesuksesan saat ini, aku pernah menggunakan cara-cara yang salah dan tidak berkenan di hadapan-Mu. Amin. (Dod).
Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan sempat menyebutkan bahwa pemberlakuan PPN 12% pada Januari 2025 akan ditunda. Meski demikian Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebutkan belum ada pembahasan terkait penundaan penerapan PPN 12%. Luhut mengungkapkan bahwa pemerintah mau menyiapkan bantalan berupa subsidi terlebih dahulu, sebelum menaikkan tarif PPN menjadi 12% sesuai amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). Meski demikian, hal berbeda disampaikan oleh Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Menko Perekonomian, Airlangga menyebutkan bahwa belum ada pembahasan lebih lanjut soal implementasi pengenaan PPN 12%.
Handoyo Salim - 1 Korintus 1:10 (TB) Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.
"Kita semua punya preferensi karakteristik tertentu, kan? Tapi, gimana dengan aspek lain dari kepribadian diri kita yang mungkin belum terlalu kita eksplorasi? Misalnya, orang ekstrovert tidak harus selalu terbuka di semua situasi. Kita perlu menempatkan diri agar bisa berinteraksi dengan baik. Nah, audio ini bakal bahas kenapa penting untuk melatih sisi-sisi kepribadian kita yang berbeda. Jadi, tekan tombol play dan setelah dengar, ayo, share pendapat Anda dan mari kita berdiskusi di kolom komentar"
Dalam episode podcast ini, kita akan membahas topik yang begitu relevan untuk pengembangan diri dan hubungan interpersonal, yaitu Gallup CliftonStrengths. Melalui diskusi ini, kita akan diajak untuk mengenal pentingnya menghargai perbedaan individu, memperkuat interaksi, dan membangun hubungan yang lebih harmonis dengan orang-orang di sekitar Anda. Kita juga akan membahas CliftonStrengths Assessment, sebuah alat yang dirancang untuk mengidentifikasi talent Anda dan mengubahnya menjadi strength yang nyata. Dengan waktu hanya sekitar 40 menit, Anda akan mendapatkan wawasan mendalam tentang top talent Anda di antara 34 tema yang ada. Tidak hanya itu, episode ini juga berbagi pengalaman pribadi dari pelatihan lima hari yang mengubah perspektif hidupnya melalui pendekatan CliftonStrengths. Apa yang membuat CliftonStrengths berbeda? Berbeda dengan alat asesmen lainnya, CliftonStrengths menawarkan pendekatan yang sangat detail, membantu Anda memahami kekuatan spesifik sekaligus area pengembangan Anda. Banyak perusahaan di Indonesia yang telah memanfaatkan pendekatan ini untuk meningkatkan produktivitas dan keterlibatan karyawan. Melalui kisah-kisah inspiratif, seperti cerita Sarah yang berhasil mencapai kesuksesan dengan memanfaatkan strength-nya, episode ini akan memberikan inspirasi baru terhadap potensi besar yang ada dalam diri setiap individu.
Unlike other boarding schools, Pondok Pesantren Waria Al Fatah located in Yogyakarta has its own 'special thing', - Berbeda dengan pesantren lainnya, Pondok Pesantren Waria Al Fatah yang berlokasi di Yogyakarta ini memiliki ‘hal spesial' tersendiri,
Pada episode podcast kali ini, kami menghadirkan Jennifer Calista, seorang ratu kecantikan berusia 26 tahun dan Miss Esthetic Indonesia 2023, yang akan membahas bagaimana keseimbangan antara kecantikan dan kecerdasan dapat menciptakan kehidupan yang penuh makna. Jennifer menekankan pentingnya keaslian dan cinta terhadap diri sendiri sebagai kunci utama untuk mencapai kebahagiaan dan percaya diri. Dari perjalanan hidupnya, ia berbagi pengalaman luar biasa yang tidak hanya memperkuat harga dirinya, tetapi juga memberi inspirasi bagi generasi muda untuk tidak takut menunjukkan jati diri mereka yang sebenarnya. Jennifer, yang memiliki latar belakang akademis di bidang Ilmu dan Teknologi Pangan, mengungkapkan bagaimana dunia kontes kecantikan sering kali dikaitkan dengan stereotip negatif yang memisahkan kecantikan dan kecerdasan. Dengan semangat mematahkan stereotip tersebut, ia memutuskan untuk berkompetisi di berbagai ajang kecantikan, dimulai dari Putri Indonesia Jawa Timur hingga akhirnya memenangkan gelar di Putri Nusantara setelah dorongan dari teman-teman pasca pandemi. Perjalanan ini adalah bukti bahwa kecantikan dan kecerdasan dapat berjalan beriringan, dan Jennifer ingin menyampaikan pesan ini kepada para pendengar, khususnya generasi muda. Namun, di balik gemerlapnya dunia pageant, Jennifer juga mengungkap sisi lain yang jarang diketahui banyak orang, tantangan fisik dan mental yang harus dihadapi. Ia membagikan kisah tentang disiplin ketat yang ia jalani, mulai dari kelas public speaking, latihan koreografi hingga larut malam, hingga sesi yoga di pagi hari. Semua ini dilakukan sembari menjaga penampilan yang selalu siap di depan kamera dan penggemar. Melalui ceritanya, Jennifer menunjukkan betapa pentingnya memiliki mental yang kuat, disiplin, serta ketekunan dalam mengejar impian. Di tengah perjalanan karirnya, Jennifer tak pernah melupakan nilai keaslian dan kesederhanaan. Baginya, menjadi otentik adalah dengan menerima keunikan diri sendiri, dan kecantikan sejati datang dari dalam. Ia juga berbagi pentingnya merawat diri sebagai bentuk cinta terhadap diri sendiri, dengan menekankan bahwa rutinitas perawatan kulit adalah bagian dari proses tersebut. Berbeda dengan tren operasi plastik yang sering dianggap sebagai standar kecantikan, Jennifer menunjukkan bahwa kecantikan sejati justru terletak pada bagaimana kita menghargai dan merawat diri.
Dalam episode podcast ini, kami membahas salah satu aspek terpenting untuk kesuksesan bisnis modern, yaitu kekuatan mindset dan pembelajaran berkelanjutan. Berbeda dengan hasil yang langsung terlihat, mengubah mindset adalah proses bertahap yang dapat mengubah arah karier dan bisnis Anda secara signifikan. Narasumber kami, Ronald Suryaputra, menjelaskan bagaimana mindset yang tepat dan komitmen untuk terus belajar dapat mendorong pertumbuhan pribadi sekaligus kesuksesan organisasi. Salah satu kesalahpahaman yang umum di kalangan pemimpin adalah ketakutan bahwa karyawan yang lebih pintar akan meninggalkan organisasi setelah dilatih. Ronald Suryaputra menekankan bahwa ketakutan ini justru menunjukkan masalah yang lebih dalam dalam organisasi tersebut. Sebaliknya, risiko sebenarnya adalah ketika Anda tidak berinvestasi pada karyawan Anda. Dalam perubahan bisnis yang cepat seperti sekarang, kebutuhan akan sumber daya manusia berkualitas semakin penting, menjadikan pendidikan dan pelatihan sebagai kebutuhan mutlak, bukan hanya pilihan. Pendidikan memainkan peran penting dalam proses ini, tetapi tidak hanya terbatas pada gelar dan kualifikasi formal. Konsep "Merdeka Belajar" mendorong pendekatan pendidikan yang lebih holistik, dimana individu bisa mempelajari beragam keterampilan yang relevan dengan karier masa depan mereka. Namun, pendidikan formal hanyalah awal. Pelatihan berkelanjutan di tempat kerja juga sangat penting, terutama karena banyak perusahaan menemukan bahwa bahkan karyawan yang sudah berpendidikan tinggi masih memerlukan pengembangan lebih lanjut untuk mencapai potensi penuh mereka. Di episode ini, kami membahas bagaimana organisasi dapat mengevaluasi efektivitas program pelatihan dan mengukur dampaknya pada kinerja karyawan, memastikan bahwa investasi dalam pembelajaran benar-benar membuahkan hasil.
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 14 Oktober 2024 Bacaan: "Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini." (Ulangan 8:17-18) Renungan: Bangga pada diri sendiri sebenarnya bukanlah suatu masalah, tetapi kebanggaan diri yang berlebihan dapat membuat kita menjadi sombong. Hal inilah yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Apa yang kita miliki saat ini secara kasat mata, memang dapat dikatakan karena hasil usaha dan kerja keras kita. Tetapi, kita harus menyadari bahwa tanpa Tuhan, kita tidak dapat memperoleh apa pun. Tanpa seizin-Nya, tidak ada sesuatu pun yang dapat kita lakukan. Bangsa Israel, jika dilihat dari jumlah mereka, masih terbilang sedikit jika dibandingkan bangsa lain. Bahkan secara militer, mereka bukanlah orang-orang yang dipersiapkan untuk berperang. Mereka hanya pekerja rodi yang tiap hari melakukan pekerjaan kasar dan berat selama menjadi budak di Mesir. Berbeda dengan musuh-musuh mereka yang adalah orang- orang yang sudah terlatih dalam berperang. Bangsa Israel diperhadapkan dengan para prajurit perang. Namun, kelemahan dan kekurangan mereka dalam berperang bukan masalah, sebab Tuhan yang memberi mereka kemenangan. Kalau ada yang bisa dibanggakan saat ini, pasti itu adalah kasih dan kuasa Tuhan. Karena kebesaran kasih dan kekuasaan-Nya, kita telah sampai pada saat ini, dapat menikmati berkat-berkat-Nya. Tidak ada hal yang patut kita banggakan saat ini, karena semuanya berasal dari Tuhan. Ia membenci orang-orang yang sombong dan akan merendahkan mereka serta membuat mereka bertekuk lutut di hadapan-Nya. Tuhan memperingatkan kita agar jangan berlebihan dalam membanggakan diri, karena kesombongan akan menghancurkan diri sendiri. Kebanggaan diri yang berlebihan membawa malapetaka bagi diri kita sendiri. Karena itu, kita harus senantiasa merendahkan diri dan bersandar kepada Tuhan, tunduk di bawah kekuasaan-Nya dan mengakui Dia di dalam setiap langkah hidup kita. Ketika kita membanggakan diri, kita telah membuat diri kita menjadi Tuhan atas diri sendiri. Kita telah mendewakan diri kita. Hal inilah yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tidak ada yang dapat kubanggakan di luar Engkau. Semua yang kumiliki, asalnya dari pada-Mu. Oleh karena itu ajarilah aku untuk selalu bersyukur pada-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 12 Oktober 2024 Bacaan: "Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN." (Maleakhi 3:3) Renungan: Emas murni hanya akan didapatkan bila proses pemurniannya dilakukan dengan tahap yang benar dan sampai selesai. Emas yang tidak menyelesaikan proses pemurniannya, tidak mungkin menjadi emas murni. la akan menjadi rusak dan tidak mampu bertahan, sehingga lama-kelamaan ia bisa berkarat dan tidak akan menjadi benda yang berharga. Proses pemurnian emas itu "menyakitkan", namun akan menghasilkan sesuatu yang sangat indah dan berharga. Demikian juga dengan murid-murid Tuhan Yesus, telah melewati proses hidup saat mereka mendampingi Tuhan Yesus selama pelayanan-Nya di dunia. Itulah sebabnya mereka tidak takut ketika badai hidup dan penderitaan datang menimpa secara bertubi-tubi. Bahkan mereka justru tetap bersinar, cahaya mereka sama sekali tidak redup sedikit pun. Lumpur derita tidak dapat membuat cahaya iman mereka pudar, semangat pelayanan mereka tetap sama seperti saat mereka tidak menghadapi tekanan. Emas yang murni, tidak peduli ke mana ia dimasukkan, ia tetaplah emas. Berbeda dengan barang imitasi atau aluminium, akan berkarat jika terendam di dalam lumpur. Demikian juga dengan kita pengikut Yesus. Jika kita benar-benar telah melewati proses yang akan membentuk diri kita menjadi "emas murni" di hadapan Tuhan, maka sekalipun kita dicelupkan ke dalam lumpur penderitaan, cobaan, dan semua masalah hidup, kita tidak akan berubah. Kita akan tetap menjadi "emas murni". Ke mana pun kita dibawa, tidak akan mengubah jati diri kita sebagai anak-anak terang. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, bentuklah aku menjadi emas murni yang selalu bertahan di manapun aku berada dan tidak pernah takut lumpur kehidupan ini. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Marcelina Bay dan Luciana Oktavia dari Paroki Santo Yosef di Keuskupan Denpasar-Bali, Indonesia. Galatia 2: 1-2.7-14; Mazmur tg 117: 1.2; Lukas 11: 1-4 ATAS KEHENDAK ALLAH Renungan kita pada hari ini bertema: Atas Kehendak Allah. Kita dapat melihat bahwa karena kehendak Allah, rasul Paulus yang sekitar belasan tahun menjadi pewarta Injil di berbagai daerah di luar lingkup Yerusalem, datang menghadap para pemuka jemaat di Yerusalem. Di sana ia memberi pertanggungan jawab atas semua kegiatan misioner yang dilakukannya bersama para pembantunya. Tuhan berkehendak supaya Gereja perdana tumbuh solid dengan terlebih dahulu tumbuh soliditas dan persatuan di antara para pemuka dan pemimpinnya. Kita tahu bahwa setiap bentuk pekerjaan baik kecil maupun besar untuk bisa sampai kepada Tuhan, selalu melalui salurannya yaitu doa. Kita berdoa untuk menyatakan berbagai macam maksud dan kepentingan supaya Tuhan Allah berkenan mendengar dan mengabulkan. Berbeda tiap-tiap orang berbeda pula motivasi dan kepentingannya dalam berdoa. Ada doa dengan intensi untuk persekutuan di dalam Gereja kita supaya tetap terpelihara dengan baik. Ada doa untuk menyukuri sebuah kesuksesan dan masih banyak yang lain. Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk berdoa meminta terjadilah apa yang sesuai kehendak Allah. Karena atas penentuan Allah itu, kehendak-Nya terlaksana sehingga yang utama ialah Tuhan yang punya penentuan dan bukan keinginan kita manusia. Kita hanya dapat meminta, mengharapkan dan memohon di dalam doa-doa. Tetapi hasil akhirnya biarlah Tuhan yang menentukan dan kita menerima dengan iman-ketaatan kita. Gampang bagi Tuhan untuk menyatakan kehendak-Nya, tetapi sulit bagi manusia untuk mengerti dan menerima. Tak ada mustahil bagi Tuhan untuk terlaksana kehendak-Nya. Sulit bagi kita manusia karena sering kita belum siap menerima kenyataan yang dikehendaki Allah, bahkan kita nekat kecewa dan marah kepada Tuhan. Rupanya para rasul menemui kesulitan ini juga sehingga mereka minta Yesus untuk memberikan solusinya. Lalu diajarkanlah mereka doa-Nya sendiri, yaitu doa Bapa Kami. Di dalam doa ini Yesus berdoa bersama kita, maka kita tidak perlu kecewa atau marah. Kita minta terjadilah kehendak Bapa, bahwa yang ada dan terjadi pada kita adalah atas penentuan Allah. Kita memohon terjadi kehendak Allah atas kemuliaan nama-Nya melalui setiap pujian dalam hati dan kata-kata kita, atas kedatangan kerajaan di dunia supaya menguasai hidup kita, atas tersedianya makanan dan minuman bagi raga kita, atas kemampuan rahmat pengampunan supaya menghadirkan suka cita dan damai dalam setiap pikiran dan hati manusia, atas terbebasnya kita dari segala pencobaan si jahat, dan atas kesetiaan kita sebagai anak-anak yang dikasihi Bapa. Kita sangat beruntung dapat berdoa bersama Tuhan Yesus. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, bantulah kami mengerti dan menerima setiap kehendak Bapa yang terjadi pada kami. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu ... Dalam nama Bapa...
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 14 September 2024 Bacaan: "Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?" (Bilangan 23:19) Renungan: Ketika manusia membuat janji, janji tersebut memang tidak sempurna. Pernahkah kita mengalami kekecewaan karena ada seseorang yang melanggar janjinya, padahal kita sudah sangat percaya dan menantikan hal tersebut dari orang yang berjanji itu? Sangat mungkin kita semua sudah mengalaminya bahkan sejak kita masih kecil. Orang tua kita menjanjikan hal yang tidak dapat mereka berikan. Atau, hal yang sebenarnya bisa mereka lakukan, namun karena merasa malas, sibuk, dan berbagai alasan lainnya, lalu mereka tidak menepati janji mereka. Dan, mungkin kita sendiri pernah melakukannya, berjanji akan memberikan atau melakukan sesuatu bagi seseorang, namun kita tidak menepati janji kita tersebut. Apa pun alasannya, janji yang dilanggar akan menimbulkan kekecewaan. Karena itu penting bagi kita untuk berpikir matang-matang sebelum membuat janji. Kita tidak boleh menghancurkan harapan seseorang dan mengecewakan hatinya dengan mengingkari janji kita. Bicara soal janji, kita harus bersyukur karena kita memiliki Tuhan yang setia akan janji- janji-Nya. Janji-janji Tuhan adalah ya dan amin. Mzm 12:7 menulis dan menggambarkan seberapa dahsyatnya janji Tuhan bagi kita, "Janji Tuhan adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah." Artinya, janji Tuhan sangat teruji dan tidaklah palsu. Berbeda dengan manusia, yang ketika membuat sebuah janji, sering kali tidak dipikirkan matang-matang, sehingga dengan mudah melanggarnya. Oleh sebab itu, mari kita mohon kepada Tuhan supaya memberikan kepada kita ingatan yang tajam akan janji-janji kita dan rasa takut untuk melanggarnya. Ingat, jika kita tidak setia kepada janji kita, maka orang lain akan kehilangan respek kepada kita. Sebaliknya, jika kita setia kepada janji kita, maka kita akan semakin dipercaya oleh orang lain. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mampukan aku meneladani Engkau yang setia pada janji-janji-Mu, agar aku tidak menjadi batu sandungan bagi sesamaku. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Yeremias Jemaras dan Veronika Ertha Rahayuni dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Bilangan 21: 4-9; Mazmur tg 78: 1-2.34-35.36-37.38; Yohanes 3: 13-17 PEMBAHARUAN OLEH SALIB KRISTUS Tema renungan kita pada hari ini ialah: Pembaharuan Oleh Salib Kristus. Pada hari ini seluruh Gereja merayakan pesta Salib Suci. Pesta ini mulai dirayakan di Roma sekitar akhir abad ke-7, yang tujuannya untuk mengenang penemuan sebagian salib Yesus yang disimpan di Yerusalem yang ada di tangan orang-orang Persia. Emperor Heraklius menemukan bagian salib itu dan membawanya ke Yerusalem pada tanggal 3 Mei 629. Apakah artinya pembaharuan oleh salib Kristus? Tuhan Yesus datang untuk menyatukan bumi dan surga lalu menaikkan mereka yang ada di bumi kepada kemuliaan di surga. Dia menjelaskan ini kepada Nikodemus, salah seorang rabi orang Yahudi, bahwa Ia adalah “Putra Manusia” diutus Bapa di surga untuk memulihkan hubungan manusia dengan Tuhan yang telah rusak. Putra Manusia ialah Mesias dalam perjanjian lama yang datang dari surga untuk membangun sebuah kerajaan di bumi. Dia adalah Yesus Kristus, sang Juru Selamat dunia dan yang sedang berbicara dengan Nikodemus. Berbeda dengan padangan Yahudi, Yesus justru berbicara tentang Putra Manusia harus ditinggikan. Apa maksudnya? Ia kaitkan dengan Musa yang menaikkan ular tembaga di padang gurun supaya menyembuhkan mereka yang digigit ular berbisa. Umat Israel dihukum Karena melawan Tuhan. Musa menaikkan ular tembaga pada sebuah tiang yang menunjuk pada tiang salib, yang dari sana orang-orang mesti kembali menaruh imannya hanya kepada Tuhan. Kaitan ini hendak menekankan yang ingin ditunjuk oleh Yesus kepada kita, bahwa melalui hukuman mati dengan bergantung di salib di golgota, Ia sungguh menyelamatkan kita. Tapi yang dibuat oleh Yesus jauh lebih kuat hasilnya, karena yang dilakukan oleh Musa hanya mendatangkan hasil sementara, yaitu kesembuhan orang-orang dari gigitan ular. Yang dibuat oleh Yesus ialah kematian-Nya di salib sungguh menghasilkan kemenangan sejati atas dosa, setan dan kematian. Dengan wafat-Nya di salib, Yesus menghapus utang dosa kita, membebaskan kita dari kesalahan dan hukuman. Kita mendapatkan hidup baru, kehidupan yang berkelimpahan di dalam Roh Kudus sampai selamanya. Pembaharuan itu berarti dengan wafat di salib Yesus menunjukkan dan mengajarkan suatu tindakan kasih, yaitu pemberian diri-Nya secara total. Ia lakukan itu sebagai persembahan kasih-Nya kepada Bapa dan untuk penebusan dan keselamatan kita dari dosa. Pembaharuan ini juga menjelaskan tentang kebangkitan badan yang mulia untuk menikmati hidup abadi dan duduk di sisi kanan Bapa untuk memerintah sampai selama-lamanya. Kini Ia di surga untuk mengatur dan membimbing hidup kita selanjutnya di sini di dunia ini. Kita hidup saat ini dan di sini sungguh diberkati oleh kemenangan salib Kristus. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, semoga hidup kami sebagai pribadi dan jemaat senantiasa diterangi dan dikuatkan oleh misteri salib suci-Mu yang merupakan kemenangan yang mulia bagi kami. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Innocentius Peni dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 1 Korintus 6: 1-11; Mazmur tg 149: 1-6a.9b; Lukas 6: 12-19 MEREKA BER-DUABELAS Tema renungan kita pada hari ini ialah: Mereka Ber-Duabelas. “Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya dan memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul.” Ini adalah bunyi teks Injil hari ini. Yesus memilih mereka ber-duabelas yang telah lolos seleksi dengan kriteria yang diuji selama beberapa waktu mereka hidup bersama. Berbeda dari seleksi jabatan publik yang butuh profesionalisme dan spesialisasi, pemilihan ke-duabelas rasul itu hanya berdasarkan standar Yesus sendiri. Kriterianya yang utama yaitu pilihan kepada orang-orang yang sangat sederhana. Indikasi sangat sederhana ialah seperti pekerjaan sebagai nelayan, pekerja kasar, pemungut cukai, pekerja manual, pelayan masyarakat. Mereka bukan orang-orang terdidik dan tak punya pengaruh secara sosial. Yesus memilih dan menjadikan mereka partner terdekat-Nya dalam bekerja bukan karena siapa mereka, tetapi untuk menjadi apa dan siapa kelak menurut bimbingan dan kuasa-Nya. Ini benar-benar sebuah kriteria sangat subjektif, tetapi sekaligus sangat memenuhi semua aspek kepatutan dan kebenaran. Tak ada satu pun manusia memprotes dan menghalangi pemilihan ini. Penafsiran angka 12 mempunyai makna yang penting. Mereka representasi keduabelas suku Israel. Mereka adalah umat Israel yang menjadi tujuan pertama Yesus diutus. Dalam arti yang sebenarnya, kita semua pengikut Kritsus adalah umat pilihan itu. Oleh karena itu ke-12 rasul itu adalah kita semua anggota Gereja, ditandai dengan pembaptisan oleh Roh Kudus dalam nama Yesus Kristus. Kita juga mengalami hidup dan bekerja bersama Yesus, lalu dipilih dan diberi tanggung jawab untuk membentuk satu persekutuan umat beriman, atau lazimnya Gereja. Maka kita hidup sebagai saudara dan saudari dalam Kristus. Menjadi orang-orang milik Kristus, kata Santo Paulus dalam bacaan pertama hari ini, kita hendaknya tetap hidup bersatu dengan Dia, hidup kita berakar di dalam Dia, dan dibangun atas Dia. Kita hendaknya bisa mencegah komunitas persekutuan kita dari ajaran-ajaran lain yang kosong dan palsu yang bersumber dari roh-roh dunia ini. Kita terpanggil secara pribadi tentu bagus, dan jauh lebih meyakinkan kalau diperkuat dengan panggilan sebagai para rasul yang membangun persekutuan jemaat, yang salah satu fungsi utamanya ialah menangkal segala ajaran palsu dari dunia ini. Benar bahwa kita terpanggil untuk pergi ke gereja bersama, berdoa bersama, kerja bersama, tetapi jauh lebih bagus dan kuat ialah kita terpanggil untuk suatu persekutuan Tritunggal Suci, menjadi satu seperti Yesus dengan Bapa adalah satu. Ini adalah pegangan kita satu-satunya dalam memaknai bahwa kita adalah ber-duabelas yang bersekutu dalam Tuhan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Bapa mahakuasa, kami mohon supaya Engkau membuka jalan selebar-lebarnya bagi kami untuk menghidupi janji permandian dan semangat persaudaraan kami di dalam Gereja kepada kepenuhannya. Kemuliaan kepada Bapa ... Dalam nama Bapa ...
Berbeda dengan KPU, KPK menegaskan pentingnya transparansi kepemilikan aset.
Kali ini, kita akan membahas seni berbeda pendapat dan bagaimana menghadapi perbedaan pendapat tanpa konflik. Ketidaksetujuan bukanlah hal buruk; justru, ini bisa membuka jalan untuk keputusan kreatif dan solusi yang lebih baik. Temukan tips agar tidak setuju tanpa ribut, termasuk cara profesional menghadapi beda pendapat. Dengan memahami perbedaan pendapat, kita bisa mengubah situasi yang berpotensi menjadi konflik menjadi kesempatan untuk belajar dan berkembang. Mari belajar bagaimana berbeda pendapat dengan baik dan menjadikan perbedaan sebagai kekuatan, bukan hambatan. Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting
Hello Listeners! Di episode kali Wulan ngobrol-ngobrol dengan grup musik yang lebih dari 20 tahun berkarya di industri musik Indonesia dan tahun 2024 ini merilis single kolaborasi untuk pemanasan sebelum kembali mengeluarkan karya Original. Episode kali ini kita ditemani Episode kali ini kita ditemani Ten2Five. Ten2Five adalah group musik dari Jakarta yang mulai berkarier secara profesional setelah menjadi pemenang band di radio Mustang Jakarta tahun 2003 dan memulai debut sebagai band profesional tahun 2004 setelah direkrut oleh Explosive record dan merilis album yang diberi titel “I Will Fly” pada tanggal 16 April 2004. Nama Ten2Five sendiri diambil karena saat itu mereka sepakat, tiap Sabtu jam 10 pagi sampai jam 5 sore adalah jadwal latihan ngeband. Setelah sempat vakum beberapa saat, Ten2Five kembali lagi berkarya dengan menggandeng beberapa personel baru dan mengobati kerinduan fansnya dengan menggelar mini konser dan merilis album Live At The Cinema pada tahun 2019 yang sekaligus menjadi momen memperkenalkan personel baru mereka. Pada tahun 2024 ini Ten2Five menyapa para penggemar dengan membawakan lagu single terbaru mereka. Berbeda dari sebelumnya, kali ini, mereka memilih lagu "Kau" yang sempat dipopulerkan T-Five sebagai lagu yang dirilis pada Juni 2024. Dengan sentuhan musik khas Ten2Five, lagu “Kau” disajikan dengan nuansa baru yang fresh namun tetap membawa nostalgia lagu aslinya. Single “Kau” merupakan pemanasan Ten2Five sebelum kembali menghadirkan karya original mereka, lagu ciptaan Yerry dan Rizal ini dirilis serentak berbarengan dengan rilisnya lagu “You” oleh T-Five. Untuk Cerita lebih lengkapnya yuk dengarkan obrolan Langsung di Channel Podcast Bingkai Suara Season 5 di Spotify, Apple Podcast, Youtube atau kunjungi website kita di www.bingkaikarya.com
Berbeda dengan pandangan umum mengenai Mesias sebagai raja yang membebaskan Israel, Yesus datang untuk membebaskan manusia dari belenggu dosa, bukan untuk memerintah melainkan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai satu tebusan bagi banyak orang.
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 24 Juli 2024 Bacaan: "Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu." (Amsal 27:19) Renungan: Ada banyak orang berusaha mengetahui karakter seseorang bahkan karakternya sendiri. Mulai dari yang agak ilmiah seperti tes psikologi hingga ke yang berbau mitos (bentuk wajah ini karakternya sabar, tanggal lahir ini punya sifat pendendam, dll). Padahal, sebenarnya melihat karakter asli seseorang itu bukan hal yang sulit. Caranya cukup dengan melihat bagaimana respons sikapnya saat berada dalam tekanan masalah. Sebagai pemimpin, Saul dan Daud pernah menghadapi situasi sulit. Tapi, respons mereka sangat berbeda. Ketika Goliat menantang pasukan Saul, Saul justru membuat sayembara dan bukan memohon pertolongan kepada Tuhan. Tampak bahwa Saul lebih mengandalkan manusia. Kenekadan Saul membakar korban akibat tak sabar menunggu Samuel juga karena ia takut rakyatnya meninggalkannya. Sekali lagi, ia lebih bersandar pada manusia. Sepeninggal Samuel, Saul sempat memakai pemanggil arwah agar bisa bicara dengan arwah Samuel. Apakah Samuel yang menolong dia? Tidak! Samuel hanya perantara Allah. Tapi toh Saul tetap tidak mencari Allah. Berbeda dengan Daud. Saat menghadapi tekanan karena keluarganya dan keluarga pasukannya ditawan musuh, Daud memilih mencari Allah. Dalam masa-masa pelarian dan menghadapi berbagai masalah, kita juga bisa melihat mazmur-mazmurnya yang bukan hanya memohon pertolongan Allah tapi percaya pada-Nya. Bagaimana karakter kita ketika masalah datang? Apakah kita tetap beriman pada-Nya? Apakah kita tetap setia berjalan dalam kebenaran? Ataukah masalah justru membuat kita kecewa dan kemudian memilih menempuh cara-cara dunia? Filsuf Romawi, Marcus Aurellius berkata, "Hal-hal buruk hanya bisa menghancurkanmu ketika hal-hal tersebut sudah menghancurkan karaktermu." Biarlah iman kita selalu lebih besar dari masalah kita, karena kita sendiri punya Tuhan yang jauh lebih hebat dari segala masalah yang kita hadapi. Andalkan Dia saat masalah datang. Berjalanlah dengan kekuatan dari-Nya dan bukan dengan kekuatan sendiri. Ikuti kehendak-Nya dan bukan keinginan sendiri. Biarlah masalah justru membuat kita tekun, tahan uji, dan berpengharapan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tambahkanlah imanku, agar saat aku mengalami masa-masa sulit, aku tetap mengandalkan Engkau sebagai-satunya sumber keselamatanku. Amin. (Dod).
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Kandidat presiden AS petahana, Joe Biden, dan mantan Presiden Donald Trump menawarkan kebijakan imigrasi berbeda jika kelak memimpin AS. Di Indonesia, gen-Z yang menganggur dan perempuan kini menjadi sasaran baru pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Isu Ukraina diperkirakan menjadi pertanyaan utama soal kebijakan luar negeri kedua kandidat capres AS, Donald Trump dan Joe Biden, pada debat pilpres pertama hari Kamis. Sementara itu, Presiden Terpilih Prabowo Subianto sepakat bahwa program unggulan Makan Bergizi Gratis akan dilakukan bertahap.
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 26 Mei 2024 Bacaan: "Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya. " (Mazmur 20:7) Renungan: Di dalam 1 Samuel 15 dikisahkan Saul dapat mengalahkan orang Amalek. Saul tentu dianggap sebagai raja yang sukses oleh rakvatnya. Namun sayang, tidak demikian Tuhan memandangnya. Mungkin rakyat bersorak-sorai atas kemenangan yang diraih oleh Saul, tetapi Tuhan justru menyampaikan kekecewaan hati-Nya kepada Saul. Melalui Samuel, Tuhan mengatakan bahwa la menyesal telah menjadikan Saul seorang raja. Itu terjadi karena Saul tidak melaksanakan perintah Tuhan dengan benar. Tuhan memerintahkannya untuk menumpas habis seluruh orang Amalek beserta segala kepunyaan mereka, sementara yang Saul lakukan justru membiarkan Agag, raja orang Amalek, tetap hidup, beserta dengan kambing domba dan lembu terbaik. Sebuah kemenangan yang dianggap sebagai prestasi nyatanya adalah sebuah kegagalan di mataTuhan. Jika seseorang sukses menurut pandangan manusia, tetapi tidak sukses di hadapanTuhan, maka kesuksesan itu semu. Terbukti setelah itu Tuhan tidak lagi menganggap Saul sebagai raja, hati rakyatnya pun menjauh darinya. Berbeda jika Tuhan yang memandangnya sebagai kesuksesan. Bahkan bila ribuan orang menentukan kegagalan, Tuhan dapat mengubahnya menjadi prestasi yang membanggakan, seperti yang dilakukan Tuhan terhadap Daud. Di saat banyak orang merasa yakin Daud akan gagal mengalahkan raksasa orang Filistin, Tuhan justru memberikan kesuksesan kepada Daud. Jadi kesuksesan yang sejati bukanlah terletak pada penilaian manusia, melainkan pada perkenanan Tuhan. Tidak peduli sehebat apa kita di mata dunia, bila kita gagal di mata Tuhan, maka sia-sialah semuanya itu. Mungkin saat ini di pemandangan orang, kita adalah pebisnis yang sukses, seorang pemimpin yang cakap dan mapan, seorang karyawan yang rajin, seorang mahasiswa yang berprestasi, bahkan di dalam pekerjaan Tuhan, dengan pelayanan yang kita lakukan, orang lain menganggap kualitas hidup rohani kita baik. Namun di balik semua predikat itu, apakah cara yang kita lakukan untuk memperolehnya sudah berkenan di hadapan Tuhan? Mari selidiki hati kita. Karena kesuksesan seperti apa yang kita capai, hanya hati kitalah yang mengetahuinya. Bila kesuksesan yang kita raih saat ini tidak berkenan di hadapan Tuhan, maka mintalah pengampunan-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku mohon ampun karena untuk memperoleh kesuksesan saat ini, aku pernah menggunakan cara-cara yang salah. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 18 April 2024 Bacaan: "Ketika Saul melihat tentara Filistin itu, maka takutlah ia dan hatinya sangat gemetar." (1 Samuel 28:5) Renungan: Suatu ketika saya membeli beberapa pohon mawar untuk ditaruh di kebun sekolah. Saat pertama kali melihatnya saya begitu tertarik karena warna bunganya yang menarik, ada yang merah, kuning dan ungu. Namun ketika melihat ada banyak duri pada pohon mawar tersebut saya sempat mengurungkan niat untuk membelinya, karena saya berpikir kalau-kalau ada murid kelas kecil yang dekat-dekat pohon mawar dan memegang bunganya dan kemudian tertusuk durinya. Tetapi akhirnya saya beli juga pohon mawar tersebut karena keindahan bunganya. Keindahan bunga mawar itu tidak berarti kita saya lebih memerhatikan duri-durinya yang tajam . Alkitab mencatat dua tokoh bersejarah yang memiliki cara pandang yang berbeda terhadap suatu situasi. Ketika Saul diperhadapkan dengan bangsa Filistin yang terkenal kuat, ia langsung ketakutan. Keberaniannya hilang seketika, saat melihat bala tentara musuh yang begitu banyak. Kekuatannya langsung dilemahkan oleh apa yang terlihat di depan matanya. Berbeda dengan Daud ketika ia melihat Goliat, sang prajurit kebanggaan bangsa Filistin, datang untuk menantang dan menghina bangsa Israel. Daud tidak berlari ketakutan seperti tentara lainnya, tetapi ia marah melihat tentara umat pilihan Tuhan dihina. Keberaniannya tidak menciut ketika melihat Goliat yang berbadan besar. Bahkan, ketika Saul mengatakan bahwa Goliat adalah seorang prajurit perang sejak masih muda, hal itu tidak menyurutkan keberanian Daud. Sekalipun tidak ada seorang pun yang benar-benar percaya ia dapat melawan Goliat, namun ia tetap percaya dan maju sebab ia datang dengan nama Tuhan. Ia memandang musuhnya dari sisi yang berbeda, ia melihatnya dari kaca mata iman bahwa Goliat dapat dikalahkan. Daud berani bukan karena ia merasa diri kuat. Jika dilihat dari perawakannya, Daud adalah seorang yang bertubuh kecil. Berbeda dengan Saul yang dikatakan bahwa perawakannya paling tinggi di antara seluruh kaumnya. Hal ini menunjukkan bahwa Daud tidak mengandalkan kekuatan fisiknya semata, namun ia mengandalkan Tuhan yang akan menjadi Pembelanya. Ketika kita menemui mawar berduri di dalam perjalanan hidup, ada dua kemungkinan yang akan kita lakukan dan itu tergantung pada cara kita melihat. Apakah kita fokus pada keindahannya atau pada durinya. Di sinilah letak perbedaan orang yang optimis dan pesimis. Sama-sama mendapatkan mawar, namun si pesimis selalu memandang duri dan si optimis akan selalu fokus pada bunga yang indah. Jika kita menjadi orang yang pesimis, maka sepanjang hidup kita tidak akan menjadi seseorang yang berarti dan akan seterusnya menjadi pesimis yang tidak pernah maju. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan hikmat-Mu sehingga aku selalu berpikir positif atas setiap peristiwa yang terjadi dalam hidupku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 16 April 2024 Bacaan: "Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut." (Amsal 14:27) Renungan: Di sekolah tempat saya bekerja ada banyak tanaman yang sayat tanam di sekitar gua Maria. Suatu ketika saya melihat beberapa pohon yang bagus, daun-daunnya habis bahkan ada yang tinggal batangnya saja. Setelah saya perhatikan ternyata ada banyak ulat yang menggerogoti dedaunan tersebut. Kecewa dan kesal pastinya jika mendapati tanaman kesayangan telah habis dedaunannya dan hanya tinggal ranting-rantingnya saja. Usaha memelihara tanaman tersebut terasa sia-sia karena ulah sang ulat. Namun, jika melihat akibat yang dihasilkan, maka dapat dikatakan bahwa ulat adalah binatang 'pekerja keras'. Sangat mengesankan, seperti dikejar deadline ulat dapat menggundulkan tanaman dalam waktu yang relatif singkat. Ulat seakan tidak memiliki waktu luang dan tidak ingin membuang waktu sedikit pun. Waktu yang tersedia adalah waktu yang sangat berharga bagi ulat untuk menggemukkan badan sebagai persiapan menuju sebuah keadaan di mana diperlukan energi yang besar, yaitu masa kepompong. Masa kepompong adalah masa kritis bagi ulat, di mana ulat akan hidup terkurung tanpa makanan dan minuman. Ulat hanyalah binatang, yang secara naluri mempersiapkan dirinya menghadapi masa krisis. Berbeda jauh dengan manusia yang diciptakan dengan memiliki akal budi, yang memungkinkan manusia untuk berpikir. Dengan berpikir, manusia memiliki pola pandang yang jauh ke depan dan mampu membuat perencanaan yang lebih baik. Namun, sering kali kita terlena dengan situasi aman, sehingga membuat kita tidak siap untuk menghadapi situasi sulit. Kitab Pengkhotbah mengatakan bahwa segala sesuatu ada waktunya. Kehidupan kita tidak pernah luput dari masa-masa yang menyenangkan, yang kemudian akan digantikan dengan masa-masa sulit, sebab ini adalah sebuah kepastian. Untuk itu, kitab Amsal mengatakan agar kita bijaksana melihat ke depan dan membuat rencana-rencana. Sebab ada beberapa orang memulai kehidupannya dengan baik, tetapi berakhir buruk karena tidak berencana untuk menghadapi situasi sulit. Sebagai pengikut Yesus, sudah seharusnya kita hidup dengan bijaksana sehingga kita bisa membuat perencanaan untuk masa depan kita dan strategi untuk mengantisipasi masa-masa sulit yang pastinya akan kita lewati. Kebijaksanaan itu sendiri hanya dapat kita peroleh ketika hidup kita dekat dengan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berikanlah aku hikmat-Mu, agar apapun yang aku kerjakan menjadi berhasil dan berguna bagi banyak orang. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 8 Maret 2024 Bacaan: "Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini." (Ulangan 8:17-18) Renungan: Di masanya bangsa Israel dikenal sebagai bangsa yang kuat oleh bangsa-bangsa lain, karena mereka telah berhasil menaklukkan kerajaan-kerajaan terkuat pada masa itu. Jadi, tidak menutup kemungkinan timbul rasa sombong yang berlebihan dalam hati mereka. Hal itu bisa membuat mereka menjadi sombong dan lupa bahwa Allahlah yang menjadikan mereka kuat. Tuntunan Tuhan terlihat jelas dalam perjalanan mereka. Ketika Tuhan menarik diri dari mereka dan tidak menyertai mereka pada hari pertempuran, maka mereka menderita kekalahan besar. Namun sebaliknya, jika Tuhan menyertai mereka, maka mereka mendapat kemenangan besar, meski mereka tidak turun tangan untuk berperang. Itu sebabnya Tuhan mengingatkan mereka untuk tidak sombong secara berlebihan. Bangga pada diri sendiri sebenarnya bukanlah suatu masalah, tetapi kebanggaan diri yang berlebihan dapat membuat kita menjadi sombong. Hal inilah yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Apa yang kita miliki saat ini secara kasat mata, memang dapat dikatakan karena hasil usaha dan kerja keras kita. Tetapi, kita harus menyadari bahwa tanpa Tuhan, kita tidak dapat memperoleh apa pun. Tanpa seizin-Nya, tidak ada sesuatu pun yang dapat kita lakukan. Bangsa Israel, jika dilihat dari jumlah mereka, masih terbilang sedikit jika dibandingkan bangsa lain. Bahkan secara militer, mereka bukanlah orang-orang yang dipersiapkan untuk berperang. Mereka hanya pekerja rodi yang tiap hari melakukan pekerjaan kasar dan berat selama menjadi budak di Mesir. Berbeda dengan musuh-musuh mereka yang adalah orang- orang yang sudah terlatih dalam berperang. Bangsa Israel diperhadapkan dengan para prajurit perang. Namun, kelemahan dan kekurangan mereka dalam berperang bukan masalah, sebab Tuhan memberi mereka kemenangan. Kalau ada yang bisa dibanggakan saat ini, pasti itu adalah kasih dan kuasa Tuhan. Karena kebesaran kasih dan kuasa-Nyalah, kita telah sampai pada saat ini, dapat menikmati berkat-berkat-Nya. Tidak ada hal yang patut kita banggakan saat ini, karena semuanya berasal dari Tuhan. Dia membenci orang-orang yang sombong dan akan merendahkan mereka serta membuat mereka bertekuk lutut di hadapan-Nya. Tuhan memperingatkan kita agar jangan berlebihan dalam membanggakan diri, karena kesombongan akan menghancurkan diri sendiri. Kebanggaan diri yang berlebihan akan membawa malapetaka bagi diri kita sendiri. Karena itu, kita harus senantiasa merendahkan diri dan bersandar kepada Tuhan, tunduk di bawah kekuasaan-Nya dan mengakui Dia di dalam setiap langkah hidup kita. Ketika kita membanggakan diri, kita telah membuat diri kita menjadi Tuhan atas diri sendiri. Kita telah mendewakan diri kita. Hal inilah yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tidak ada yang dapat kubanggakan di luar Engkau. Semua yang kumiliki, asalnya dari padaMu dan aku bersyukur atas kemurahan-Mu padaku. Amin. (Dod).
Berbekal peraturan yang terbit dari Presiden Jokowi, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia punya wewenang untuk mencabut dan mengaktifkan kembali izin tambang yang dianggap tidak produktif. Investigasi Tempo mengungkap dugaan permintaan uang dan saham untuk setiap izin tambang nikel yang hidup kembali. Berbeda dengan suap biasa, praktik tersebut mengarah ke state capture corruption–korupsi yang “dilegalisasi” lewat peraturan. - - - Kunjungi s.id/tempo199 untuk promo berlangganan Tempo Digital Rp 199 ribu setahun. Unduh aplikasi Tempo untuk membaca berbagai liputan mendalam Tempo. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/apakatatempo/message
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 9 Februari 2024 Bacaan: "Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (Lukas 18:14) Renungan: Dalam perumpamaan tentang orang Farisi dan pemungut cukai yang berdoa di bait Allah, dapat kita ketahui bahwa di situ ada dua karakter yang begitu jauh berseberangan satu sama lain. Yang pertama adalah orang Farisi. Orang Farisi adalah orang yang dianggap pandai, suci, dan begitu terpandang di masyarakat. Mereka mengetahui seluruh hukum Taurat dan memiliki kehidupan beragama yang saleh. Berbeda dengan pemungut cukai. Ia adalah orang yang memungut pajak bagi orang Israel. Mereka dianggap sebagai "antek" bangsa Romawi yang menjajah mereka. Mereka selalu memungut pajak yang jauh lebih tinggi dari yang seharusnya. Pemungut cukai begitu dibenci dan dipandang sebagai sampah masyarakat. Namun keadaan yang tampak luar itu ternyata tidak menjamin karakter mereka yang sesungguhnya. Ketika mereka sedang berdoa di Bait Allah, orang Farisi merasa benar di hadapan Allah dan memandang rendah pemungut cukai itu dengan mengatakan bahwa dia bukanlah orang jahat, bukan perampok, bukan pezinah, rajin berpuasa dua kali seminggu, memberikan perpuluhan dan dia juga merasa bahwa dia bukanlah orang seperti pemungut cukai itu. Berbeda dengan pemungut cukai. Ia duduk dibelakang dan mengatakan, "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini." Kebanyakan orang cenderung bersikap seperti orang Farisi tersebut. Hanya karena mereka rajin beribadah dan melakukan kewajiban-kewajiban agama dan sekadar tidak berbuat jahat, mereka merasa bahwa mereka sudah hidup dengan benar dan dibenarkan di hadapan Tuhan. Padahal kenyataannya belum tentu demikian. Mereka memandang rendah orang lain yang mungkin tidak seperti dirinya. Mereka menjadi sombong karena merasa lebih baik. Padahal tanpa mereka sadari, cepat atau lambat, sikap sombong itulah yang membuat mereka jatuh ke jurang yang dalam. Allah ingin kita selalu menjadi orang yang rendah hati di hadapan-Nya. Jangan merasa diri benar hanya karena kita telah melakukan kewajiban-kewajiban "agamawi" di hadapan Tuhan karena Tuhan tidak menghendaki kita seperti itu. Tuhan ingin kita lebih dari orang-orang Farisi agar kita boleh masuk dalam Kerjaan-Nya. Tuhan ingin kita merendahkan diri kita di hadapan-Nya, sebab Dia sendirilah yang akan mengangkat kita ke tempat yang tinggi. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku karena aku sering menganggap diriku lebih baik dari orang lain dan merendahkan mereka. Lepaskan aku dari dosa kesombongan ini ya Tuhan, dan gantilah dengan rahmat kerendahan hati-Mu sendiri. Amin. (Dod).
Berbeda dengan di Indonesia, ikatan dalam satu kepercayaan bukanlah syarat menikah di Amerika. Ariono Arifin mengajak Anda mengikuti kisah sejumlah diaspora Indonesia yang menikah di negeri Paman Sam, di mana agama atau keyakinan mereka tidak dipersoalkan.
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 1 November 2023 Bacaan: "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:1-3) Renungan: Ada seseorang yang memiliki pengalaman menarik bersama tanaman di pekarangan tempat tinggalnya. Sudah 3 bulan lebih ia tidak menengok kebun mini yang ada di pekarangan rumahnya tersebut. Itu terjadi karena kesibukan sekaligus rasa malas yang ada di dalam dirinya. Namun suatu saat hatinya pun tergerak menengok ke luar jendela untuk melihat keadaan tanaman tersebut. Kasihan! Itulah satu kata yang tepat menggambarkan keadaan tanaman tersebut saat itu. Tampak di matanya, hampir semua tanaman itu bukan lagi layu, tetapi kering dan telah menguning. Tanah-tanah di dalam pot-pot pun tidak lagi gembur, melainkan kering berkotak-kotak. Sambil menghela napas, ia bergumam di dalam hati, "Sepertinya tidak ada harapan." Saat itu, kebetulan ia memiliki waktu luang. Ia pun mengambil perkakas untuk membersihkan sekaligus membenahi pekarangan itu menjadi lebih baik. Satu per satu dari tanaman itu mulai diperiksa kondisinya. Ternyata keadaannya cukup melegakan, karena tidak semua dari tanaman itu mati, lebih banyak di antaranya dalam kondisi hampir mati. Ia pun membongkar tanaman itu satu per satu keluar dari dalam potnya. Ia mulai membersihkan tanaman itu dari daun-daun dan ranting-ranting kering, serta rumput liar. Tanahnya pun ia keluarkan dari dalam pot dan kembali menggemburkannya. Baru kemudian ia menanam kembali tanaman yang hampir mati tadi, yang masih ada harapan untuk hidup ke dalam pot. Beberapa hari ia terus menyirami tanaman tersebut dengan rutin. Tanpa terasa, tanaman tersebut mulai mengeluarkan pucuk-pucuknya yang segar. Hari terus berganti, bunga-bunga pun mulai bermekaran dari tanaman yang hampir mati tadi. Melihat pemandangan itu, ia menjadi terharu sekaligus bergembira karenanya. Kita tahu bahwa kondisi hampir mati adalah masih lebih baik daripada mati. Karena mati berarti tidak ada lagi harapan dan segala upaya untuk menghidupkan kembali pun hanyalah sia-sia. Berbeda dengan hampir mati. Setidaknya meski kecil kemungkinan untuk hidup, tetapi setidaknya hampir mati masih memberikan sedikit harapan. Bagaimana dengan kerohanian kita saat ini? Apakah telah mati, atau hampir mati? Bila kita masih menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, tetapi kita jarang ke gereja, tidak pernah baca Alkitab, jarang berdoa, masih jatuh bangun terus di dalam dosa, kita ini berada dalam keadaan "hampir mati". Berbeda halnya bila kita sudah tidak lagi menganggap-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat, kondisi kita sudah mati. Jika "hampir mati" adalah keadaan kita saat ini, hal ini setidaknya cukup melegakan. Setidaknya jika hati kita digemburkan kembali, roh dan jiwa kita dibersihkan dan disegarkan lagi oleh doa dan firman-Nya, kita bisa kembali hidup. Untuk itu segera mintalah Tuhan untuk membenahinya, menyiraminya, dan merawatnya kembali, sehingga kita kembali hidup, menjadi indah, dan siap memberkati banyak orang. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, imanku telah lama mengering. Saat ini aku ingin disegarkan kembali oleh-Mu. Bantulah aku agar aku mampu menghidupkan kembali imanku dengan mulai bergaul akrab kembali dengan-Mu. Amin. (Dod).
Bukan berarti perayaanmu akan terus pilu.. #NoiceFriendsWithBarokah