POPULARITY
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 1 Juni 2025Bacaan: "Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang." (Amsal 14:30) Renungan: Sebuah rumah yang nyaman pastilah menjadi idaman setiap orang. Salah satu kriteria rumah yang nyaman untuk ditinggali adalah rumah yang segar dan sejuk. Tidak ada orang yang ingin memiliki rumah yang panas dan pengap. Oleh karena itu, untuk menghindari udara panas dan pengap dalam sebuah rumah, sangatlah diperlukan peran dari tanaman. Rumah yang segar dan sejuk memerlukan ruang terbuka hijau. Ruangan khusus tanaman ini dapat dibuat di bagian halaman belakang. Ruang terbuka hijau atau taman kecil ini bukan hanya berperan dalam menghijaukan rumah. melainkan juga berguna dalam membantu pergerakan udara di dalam rumah. Taman yang rimbun oleh tanaman dan pepohonan bisa menciptakan iklim mikronya sendiri. Bila udara di dalam mengalir ke luar, maka tekanan udara di dalam turun dan akan membuat udara baru dari luar masuk untuk menggantikannya. Proses ini berlangsung terus-menerus sehingga udara di dalam rumah selalu berganti. Selain itu, tanaman menyerap karbondioksida dan mengeluarkan oksigen, membuat rumah semakin segar dan sejuk. Hati kita sama seperti sebuah rumah. Jika kita tidak pernah memberikan hati kita sesuatu yang "segar dan sejuk", melainkan terus diisi dengan "udara kotor", seperti pikiran negatif, iri hati, kebencian, dan juga hawa nafsu, maka hati kita akan terasa "panas dan pengap". Berilah kesejukan bagi hati kita dengan cara membiarkan "udara segar", seperti sukacita, ketenangan, keceriaan, dan pikiran positif masuk ke dalamnya. Kemudian, buatlah "taman kecil" dengan cara menanam puji-pujian dan penyembahan kepada Tuhan setiap waktu. Tuhanlah sumber segala hal yang baik, dan la mampu untuk menjaga hati kita tetap segar. Teruslah ingat Tuhan dan biarkan hati kita dipenuhi oleh udara yang sejuk dan menyehatkan. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, aku mau untuk selalu memuji-Mu setiap waktu dan membiarkan hatiku dipenuhi oleh kesegaran dari hadirat-Mu. Tetaplah tinggal dalamku. Amin. (Dod)
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 10 Mei 2025Bacaan: "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran." (Amsal 17:17) Renungan: Hubungan persahabatan adalah hubungan yang paling indah di antara hubungan antar manusia yang ada, di luar hubungan keluarga. Hubungan ini menjadi indah, sebab bukan darah yang mempersatukan, yang membuatnya dekat dan mengerti satu sama lain, melainkan Tuhanlah yang meleburkannya menjadi satu. Sahabat adalah kado istimewa bagi kita. Inilah yang membuat sahabat menjadi seorang yang sangat berharga dan berarti. Beberapa waktu silam, sekelompok wanita merelakan rambut mereka untuk dicukur sampai habis. Tindakan tersebut bukan untuk mencari sensasi, tetapi untuk memberikan dukungan kepada salah seorang sahabat mereka yang menderita kanker payudara. Saat salah seorang di antara mereka mengusulkan ide untuk mencukur rambut, tidak ada seorang pun yang menolak. Justru mereka senang bisa melakukan sesuatu yang dapat membuat sahabat mereka bahagia, sekalipun harus kehilangan "mahkota" yang membanggakan itu. Hal ini hanya dapat dilakukan oleh sahabat sejati. Sahabat sejati tidak akan memikirkan untung dan rugi ketika melakukan sesuatu untuk sahabatnya. Persahabatan sejati adalah persahabatan yang tulus tanpa imbalan. Memperoleh sahabat seperti ini, bagai mencari sebuah jarum di dalam tumpukan jerami. Berhubung saat ini banyak orang telah disibukkan dengan segudang aktivitas, mungkin hanya akan ada segelintir orang yang beruntung memiliki sahabat sejati, yaitu orang yang selalu ada setiap saat, baik suka maupun duka; yang mengerti tanpa harus lebih dahulu diungkapkan, yang rela memberi tanpa menimbang untung dan rugi. Baik tua ataupun muda, semua manusia membutuhkan seorang sahabat selain keluarga, sebagai tempat yang tepat untuknya bernaung, melepaskan kasih sayang, serta meluapkan kesedihan dan amarahnya. Namun, sayangnya tidak semua orang bersedia menjadikan dirinya sahabat sejati bagi orang lain. Orang-orang yang demikian, adalah orang-orang yang belum teruji kesetiaan dan pengorbanannya. Keakuan pun masih menjadi bagian dari dirinya. Sampai kapan pun, kita tidak akan pernah dapat memiliki sahabat sejati, jika kita tidak terlebih dahulu menjadi seorang sahabat bagi orang lain. Memang tidaklah mudah membangun hubungan persahabatan. Selain dibutuhkan proses yang panjang, pengorbanan yang besar pun dibutuhkan untuk menjadikan hubungan tersebut utuh dan semakin murni. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku karena selama ini telah bersikap egois kepada sahabatku. Ubahlah aku menjadi sahabat yang baik dan sejati bagi sahabatku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 15 April 2025Bacaan: "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." (Kolose 3:13) Renungan: Ada seorang wanita yang setiap kali mendengar nama Betty selalu merasa mual. Nama itu mengingatkannya pada seorang wanita yang menjadi sumber kesengsaraan yang ia derita selama bertahun-tahun. Wanita itu telah berhasil merebut suaminya dua tahun yang lalu. Ada rasa benci, geram dan dendam dalam hati ketika mendengar nama Betty. Ia mendatangi para psikiater untuk berkonsultasi agar dapat melupakan nama itu. Ia mengikuti seminar-seminar mengenai hancurnya rumah tangga dan penyebabnya. Ia membaca buku-buku tentang bagaimana cara melupakan masalah. Ia berbicara dengan para wanita yang telah bercerai. Ia berolahraga, mendaki gunung, tidur dan makan banyak, untuk dapat melupakan masalah itu. Ia juga pernah mengemudikan mobil berpuluh-puluh kilometer jauhnya tanpa tujuan. Semua usaha kerasnya sia-sia, siang dan malam ia selalu teringat kepada suaminya dan wanita itu. Suatu hari, ia diajak oleh temannya untuk mengikuti sebuah seminar. Sebenarnya ia tidak terlalu tertarik dengan seminar itu, karena topiknya tentang memberi pengampunan. Pembicara seminar itu menerangkan panjang lebar tentang betapa ruginya orang yang menyimpan kebencian. Mereka yang menyimpan kebencian tidak akan pernah merasakan damai sejahtera dan sukacita. Pembicara itu menyuruh para peserta untuk mendiskusikan tindakan memberi pengampunan, yang dilakukan oleh beberapa orang tokoh di Alkitab. Di akhir seminar, pembicara itu mengajak setiap peserta untuk memejamkan mata, membayangkan wajah orang yang dibenci dan segera melepaskan pengampunan kepada orang tersebut. Pikiran wanita itu langsung tertuju kepada Betty, dalam hati ia menolak, "Ya Tuhan, bagaimana mungkin saya akan mengampuni wanita itu. la telah merebut suami saya. Tidak, saya tidak dapat mengampuninya." Ia mengeraskan hati, namun wajah Betty terus terbayang-bayang di pelupuk matanya. Tiba-tiba Roh Kudus berbicara dalam hatinya, "Bersediakah engkau melepaskan pengampunan bagi dia yang sangat kau benci? Bersediakah engkau menerima keadaanmu sekarang?" Tubuhnya terasa panas dingin, jantungnya berdebar keras, serasa mau meledak. Akhirnya ia berbisik pelan, "Baiklah Tuhan, saya mau mengampuninya, hanya tolong mampukan saya untuk mengampuni dan melupakannya." Baru saja kata-kata itu meluncur dari bibirnya, tiba-tiba sesuatu yang luar biasa terjadi dalam dirinya. Pikirannya menjadi terang, hati terasa tenang dan damai sejahtera yang telah lama hilang kini telah kembali. Ia menyadari bahwa kebencian telah membuatnya terpisah dari Tuhan dan ia hidup dalam kerisauan selama bertahun-tahun. Hari itu ia memperoleh pelajaran yang sangat berharga: ternyata kebencian mencuri sukacita dan damai sejahtera. Sebab itu jangan biarkan kebencian singgah di hati, berilah pengampunan dan serahkan segala persoalan kepada Tuhan, maka Tuhanlah yang akan mengatasi persoalan itu. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, terima kasih atas rahmat pengampunan yang Kauberikan padaku. Melalui rahmat pengampunan itu, memampukan aku untuk mengampuni orang yang bersalah kepadaku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 31 Maret 2025Bacaan: "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23) Renungan: Pernahkah kita bekerja keras dalam mengerjakan sesuatu namun orang-orang di sekitar kita tidak menghargai hasil usaha kita? Padahal, pekerjaan itu telah menyita banyak waktu, tenaga, dan pikiran kita. Ketika hasil usaha kita tidak dihargai, apa yang harus kita lakukan? Bagaimanakah reaksi kita? Kebanyakan orang akan sangat kecewa dan marah. Sebagian lagi akan menangis dan merasa hancur hati karena tidak ada yang peduli pada kerja keras yang telah ditunjukkannya. Dan, sebagian lagi akan menyalahkan diri sendiri dan menganggap bahwa dirinya tidak layak, tidak berkualitas, serta tidak berharga karena gagal dalam melakukan sesuatu. Itu adalah reaksi-reaksi negatif yang seharusnya tidak boleh kita tunjukkan, bahkan untuk kita pikirkan sekalipun. Kita harus memiliki mental dan iman yang kuat. Bagaimana kita bereaksi, itu harus tetap berdasarkan firman Tuhan. Lalu, bagaimana seharusnya kita menanggapi hal tersebut?Pertama, kita harus tetap teguh dan bersukacita serta menyadari pentingnya melakukan pekerjaan kita dengan ketulusan hati dan rasa takut akan Tuhan. Ketika kita melakukan segala sesuatu dengan tulus dan takut akan Tuhan, maka hasil pekerjaan kita akan menjadi lebih baik. Dan kalaupun tidak ada seorang pun yang menghargainya, kita tetap dapat bersukacita karena kita tahu bahwa Tuhan akan menghargai dan memberkati kita. Hal ini membuat kita tidak mudah putus asa.Kedua, melakukan segala pekerjaan dan usaha kita seperti kita melakukannya untuk Tuhan, bukan semata-mata untuk manusia maupun untuk memuaskan diri sendiri. Jangan melakukan suatu hal dengan alasan supaya banyak orang mengenal kita dan mengakui talenta kita, serta membanjiri kita dengan pujian. Itu adalah motivasi yang salah. Firman Tuhan dengan jelas berkata bahwa apa pun yang kita perbuat, kita harus perbuat dengan segenap hati kita seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Firman Tuhan juga mengatakan bahwa dari Tuhanlah kita akan menerima bagian yang ditentukan bagi kita sebagai upah. Hal itu akan membuat kita menyenangi pekerjaan kita. Oleh sebab itu, mari kita melakukan segala pekerjaan kita untuk kemuliaan nama Tuhan. Ingat. Entah hal yang kita kerjakan itu adalah sebuah tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita, atau mungkin hal tersebut hanya merupakan pekerjaan sukarela, di mana kita memang yang menyediakan diri untuk membantu orang lain, maka tetap kita harus melakukannya seperti untuk Tuhan, bukan untuk kepentingan diri sendiri. Jika dasar pemikiran kita seperti itu, meskipun kemudian hari orang tidak suka dan tidak menghargai pekerjaan kita, kita dapat tetap bersukacita karena kita tahu bahwa Tuhan melihat dan menghargai kerja keras kita! Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, berikanlah aku kemampuan untuk melakukan segala hal demi kemuliaan-Mu dan bukan untuk kepentingan diriku sendiri. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Evelyn dari Paroki Holy Spirit di Keuskupan Agung Singapura. Ulangan 4: 1.5-9; Mazmur tg 147: 12-13.15-16.19-20; Matius 5: 17-19KETAATAN Tema renungan kita pada hari ini ialah Ketaatan. Di dalamsuatu pelajaran sekolah dasar, Vincent yang adalah seorang murid kelas 5bertanya kepada Bapa Gurunya, “Mengapa kita perlu ketaatan di dalam hidupkita?” Guru yang sudah puluhan tahun menjadi pendidik itu menjawab begini,“Kita perlu taat pada aturan yang berlaku karena hidup kita perlu diatur dandiarahkan untuk menjadi lebih baik dan kita akan mencapai cita-cita kita.” Bapa Guru melanjutkan, bahwa orang yang taat adalah diayang berada di bawah otoritas atau kekuasaan yang lebih tinggi. Seorangpresiden juga harus taat, karena ia berada di bawah kekuasaan peraturan danundang-undang. Sampai di titik ini, Vincent yang belum puas dengan penjelasanitu ingin bertanya lagi. Katanya, “Siapa sesungguhnya yang tidak perluketaatan?” Bapa guru menjawab: “Yang tidak perlu ketaatan ialah yangsudah sempurna. Dan kita semua tahu bahwa yang sempurna ialah Tuhan sendiri.Tuhanlah yang menetapkan semua aturan dan ketetapan, lalu Ia memerintahkanumat-Nya untuk mengikuti semua aturan tersebut. Semua manusia dari segalabangsa dan suku di dunia ini memakai aturan dan ketentuan yang telah ditetapkanoleh Tuhan sejak penciptaan manusia pertama.” Vincent dan teman-temannya di kelas senang denganpenjelasan Bapa Guru yang bagus itu. Mereka semua mengerti. Mereka menyadaribahwa dengan ketaatan pada waktu bersekolah, mereka akan mendapat hasil belajaryang bagus dan akhirnya dapat menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar denganbaik. Percakapan antara guru dan murid di sekolah dasar itu mengingatkan kitaakan dua bacaan kitab suci pada hari ini. Kedua bacaan itu memberi peringatankepada kita di masa PraPaskah ini untuk selalu taat kepada perintah danketetapan Tuhan demi keselamatan kita. Ada dua sudut pandang yang menjelaskan tentang ketaatankita. Dari sudut pandang perintah atau peringatan, kita diperintahkan untuktaat. Tuhan yang berkuasa dan yang menuntut, agar umat-Nya patuh dan menurutiperintah-Nya. Hal ini yang sangat ditegaskan di dalam masa puasa ini. Kitawajib mengikuti dan menjalankannya, terutama ketika kita diperintahkan untuktidak melanggar aturan dan kita diwajibkan untuk mengajarkan itu kepada orangmuda dan anak-anak. Dari sudut pandang kesadaran dan kedewasaan sebagaiorang-orang beriman, kita sendiri yang memilih dan mementingkan kepatuhan padaaturan-aturan yang ada. Kita tidak perlu diperintahkan dan diingatkanberulang-ulang supaya taat. Kita menyadari bahwa ketaatan dan kesetiaan kepadaTuhan adalah suatu pola hidup orang beriman yang sesungguhnya. Hal ini jugasangat ditekankan untuk dilakukan dalam masa puasa ini. Silakan memaknai, Andaberada di posisi yang mana.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah Mahakuasa,kami memohon agar semangat ketaatan kami kepada-Mu berbuah baik dan mantap didalam hidup kami sehari-hari. Salam Maria penuh rahmat... Dalam nama Bapa...
Dalam hidup, kita sering menghadapi tantangan yang mengguncang iman. Namun, Tuhan adalah sumber pengharapan sejati. Saat dunia mengecewakan, hanya Dia yang setia menopang kita. Mari kita belajar untuk tetap berharap kepada Tuhan dalam setiap musim kehidupan.
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 31 Januari 2025 Bacaan: Kata Yesus kepadanya, "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" (Yohanes 20:15) Renungan: Tidak mudah kita menerima kehilangan orang yang kita cintai, terlebih jika orang yang kita cintai tersebut adalah anak tunggal kita sendiri. Hal ini dialami oleh sepasang suami istri yang sudah tua ketika anak tunggalnya meninggal. "Tuhan, mengapa Engkau tidak mengambil saya saja? Jangan anak saya," begitu ratap sang ibu. Sedang sang ayah berjuang mengendalikan perasaannya. Berkali-kali ia mengusap air mata sambil merangkul istrinya. Tepat di hari ketiga, suasana duka masih terasa saat ibadat arwah dilangsungkan. Meski demikian, suami istri tersebut terlihat lebih kuat dan tenang. Ketika itu, sang suami bersaksi, "Rasa kehilangan masih kami jalani, tetapi iman membuat kami tidak tersesat. Tuhanlah Sang Pemilik Sejati. Cinta-Nya pada anak kami tak bisa tertandingi, begitu pula pada kami." Kita kembali mengenang peristiwa di pagi Paskah pertama, ketika Maria Magdalena pergi ke kubur Yesus. la begitu dikuasai oleh dukacita sehingga tidak dapat melihat dengan jelas bahwa Yesus sendiri yang berdiri di hadapannya. Kadang rasa kehilangan memang dapat mengaburkan pandangan kita dan melemahkan iman kita. Namun suara Yesus menyadarkannya kembali, dan ia dipulihkan dari kesedihannya. Rasa sedih dan kehilangan yang kita rasakan, jangan sampai membuat kita gagal menyadari bahwa Tuhanlah yang sudah menemukan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau sudah lebih dahulu menemukan aku sehingga aku sungguh percaya pada-Mu. Jangan biarkan permasalahan dunia membuat aku tidak mampu melihat dan menyadari kehadiran-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan, Selasa, 10 Desember 2024 Bacaan: "Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya." (Matius 21:32) Renungan: Suatu ketika ada seorang ibu yang berkata kepada temannya, "Dia itu kan perempuan nakal." Ibu-ibu yang lain menimpali, "lya tuh, harusnya nggak tinggal di komplek sini, bikin malu aja!" Ungkapan-ungkapan yang senada dengan ini, seringkali diucapkan oleh orang-orang yang merasa diri tidak "seberdosa" orang lain. Kita memang patut bersyukur kalau kita tidak hidup sebagai pelacur, pemabuk, pencuri, pezinah, penjudi, dll. Ketika mendengar istilah-istilah di atas, biasanya yang tergambar di benak kita adalah barisan orang-orang berdosa yang sedang antri menuju Neraka. Namun kita tidak boleh menjadi besar kepala karena dikenal sebagai orang baik-baik, tidak ada cerita buruk yang orang ketahui tentang kita. Tapi ada satu kebenaran penting yang perlu kita pahami bahwa dengan tidak menjadi pendosa seperti contoh-contoh di atas, itu tidaklah cukup. Para ahli Taurat dan orang- orang Farisi merasa diri paling rohani dan paling benar daripada orang lain. Perumpamaan tentang orang Farisi dan pemungut cukai di dalam Lukas 18:9-14 menjelaskan bagaimana cara orang Farisi menilai diri. "Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini, aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku." Orang Farisi ini mewakili orang-orang yang merasa lebih layak dari yang lain. Tetapi di balik sikap munafik seperti ini Tuhan menunjukkan suatu dosa lain yang berakar pada kesombongan dan merasa diri paling suci. Dosa kesombongan yang tersembunyi jauh di dalam hati dan tidak dilihat orang, namun Tuhan tahu dan melihatnya. Berhati-hatilah dengan "sikap Farisi" yang satu ini, karena sikap yang membuat kita merasa benar dengan kehidupan rohani kita saat ini sesungguhnya sudah mengandung dosa kesombongan yang akhirnya akan menyeret kita ke dalam kebinasaan. Jangan sampai orang yang kita anggap pendosa, akhirnya mendahului kita masuk ke dalam Kerajaan Allah. karena akhirnya mereka benar-benar menyadari keberdosaan mereka kemudian berbalik kepada Allah. Marilah dengan rendah hati kita mempersilahkan Tuhan menyelidiki hati dan seluruh kehidupan kita, dan membiarkan Dia menyempurnakan kita. Jangan pernah beranggapan bahwa kita jauh lebih baik dan lebih benar dari orang lain, karena hanya Tuhanlah yang sanggup menilai kita dengan cara penilaian yang benar. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, di dalam keterbatasanku menilai diri sendiri, aku sering beranggapan bahwa secara rohani aku lebih dari yang lain. Ampuni aku ya Tuhan karena aku terlalu sombong secara rohani. Amin. (Dod).
Sapaan Lansia GKP Jemaat Bandung Kamis, 28 November 2024 Tema : "Tuhanlah Sumber Kekuatanmu" Bahan Alkitab : 2 Raj 6:1-7 Pelayan Firman : Pdt. Gumilar Kristianto, M.Si. @GKP Bandung November 2024
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah KARENA PEMBERIAN TUHAN Mari kita membaca Firman Tuhan dari: YAKOBUS 1: 17- Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. Wonder Kids, hari ini mengucap syukurlan kepada TUHAN atas apa yang kamu miliki. Kamu mungkin tidak memiliki semua yang kamu inginkan, dan mungkin kamu mengira apa yang kamu miliki tidak mencukupi. Tapi mengucap sykurlah kepada TUHAN. Kenapa? Karena TUHAN itu baik. Tanpa kebaikan TUHAN maka kamu tidak bisa memiliki apapun. Oleh sebab itu penting untuk mengakui bahwa TUHANlah yang memberikan kepadamu semua hal baik yang kamu miliki. Tapi kamu juga perlu ingat apa yang tertulis di AMSAL 11: 28 seperti ini - Siapa mempercayakan diri kepada kekayaannya akan jatuh; tetapi orang benar akan tumbuh seperti daun muda. Artinya, seberapa banyak hartamu tidak ada artinya. Yang penting adalah bagaimana kamu memanfaatkan apa yang kamu miliki. Apakah kamu egois, atau apakah kamu bersedia berbagi? Apakah kamu merasa berjasa atas apa yang kamu miliki ataukah kamu mengucap syukur kepada TUHAN? Firman Tuhan di dalam MAZMUR 34: 10 menyatakan hal ini: Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik. Wonder Kids, percayalah kepada TUHAN untuk memberikan kepadamu apa yang kamu perlukan, kemudian pujilah TUHAN! Mari kita berdoa. TUHAN, terima kasih atas semua yang Engkau sediakan bagiku. Aku tahu bahwa Engkau menyediakan semua yang aku perlukan. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, HARI INI, MENGUCAP SYUKURLAN KEPADA TUHAN ATAS SEMUA YANG IA SEDIAKAN BAGIMU. Tuhan Yesus memberkati.
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah MUSTAHIL YANG BERHASIL Mari kita membaca Firman Tuhan dari: HAKIM-HAKIM 7: 14- Lalu temannya menjawab: "Ini tidak lain dari pedang Gideon bin Yoas, orang Israel itu; Allah telah menyerahkan orang Midian dan seluruh perkemahan ini ke dalam tangannya." Wonder Kids, Gideon tahu tentang rasa takut dan perasaan putus asa. TUHAN memanggilnya dan pasukan kecilnya untuk mengalahkan musuh dari Midian yang berjumlah banyak dengan tentara yang kuat. MUSTAHIL! Tidak ada cara untuk menang. Kemudian TUHAN menyampaikan berita kepada Gideon: pasukannya yang kecil akan diperkecil lagi. Kenapa? Supaya ketika Gideon dan pasukannya menang, semua orang akan tahu bahwa TUHANlah yang berperang bagi mereka. Wonder Kids, pernahkah kamu mengalami suatu kejadian yang terlihat mustahil, tapi tiba-tiba menjadi lebih sulit lagi? Ketika itu terjadi, satu-satunya pilihanmu adalah percaya kepada TUHAN untuk menolongmu mengatasinya. Faktanya adalah semakin mustahil tantanganmu, semakin besar kuasa yang akan TUHAN berikan kepadamu, dan semakin besar kemuliaan yang akan diterima oleh TUHAN ketika semuanya berhasil ditangani. Jika kondisimu terlihat mustahil, percayalah kepada TUHAN. Kuasa-Nya akan membuat yang mustahil menjadi berhasil. Mari kita berdoa, TUHAN, Engkau berkuasa sehingga Engkau dapat membuat semua yang mustahil menjadi berhasil. Terima kasih atas kekuatan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, HARI INI, IJINKAN TUHAN MENGUBAH YANG MUSTAHIL MENJADI BERHASIL. Tuhan Yesus memberkati.
Handoyo Salim - Amsal 19:21 (TB) Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Suster Wilhelmina OSA dari Komunitas Suster-Suster OSA (Ordo Santo Agustinus) St. Vinsensius di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Efesus 6: 10-20; Mazmur tg 144: 1.2.9-10; Lukas 13: 31-35 MENGGUNAKAN KEKUATAN TUHAN Renungan kita pada hari ini bertema: Menggunakan Kekuatan Tuhan. Seorang pemuda bercerita kepada teman-temannya di gereja, bagaimana dirinya mempertahankan imannya di tempat ia bekerja. Ia seorang yang taat dan sungguh-sungguh beriman, namun teman-temannya yang tidak seiman tidak menampilkan diri sebagai orang-orang beriman. Banyak yang suka menghujat Allah. Ada yang berperilaku tidak pantas seperti menyebarkan fitnah, bertindak kasar dalam kata-kata dan tindakan, curang dan tidak adil. Pemuda ini berprinsip bahwa Tuhan yang ia imani dan yang menyertai dia setiap saat, memberinya rasa aman, kuat, dan percaya diri. Ia tidak takut apa pun, meski di sekelilingnya penuh dengan gaya hidup yang berlawanan dengan Tuhan. Baginya, tidak ada ketakutan berada dan bersama dengan Tuhan. Sesama karyawan di kantor yang berlaku kasar, berkata bohong, menyebarkan gosip atau penghinaan, dan yang berbuat curang, adalah rekan-rekan yang ia temui setiap hari. Ia tidak merasa asing bahkan terancam oleh mereka. Tidak sedikit pun kesempatan baginya untuk terpengaruh oleh mereka. Ia menggunakan kekuatan Tuhan, sehingga ia mampu mempertahankan imannya dan mampu juga berelasi dengan mereka secara normal. Pengalaman seperti ini dialami juga oleh banyak orang di sekitar kita. Ini semua adalah pengalaman di dalam dunia nyata. Di dalam dunia tidak nyata yang di luar jangkauan indra kita, sering menjadi gangguan tersendiri. Dunia hantu dan gaib sering menakuti kita. Banyak di antara kita yang atas nama Tuhan yang menyertai, sama sekali tidak takut dengan setan, hantu, dan kekuatan gaib. Mereka sungguh percaya bahwa Tuhan Allah lebih kuat daripada semua kekuatan itu. Hanya dengan nama Tuhan yang maha kudus, mereka terlindungi, dikuatkan dan diselamatkan. Selain itu, ada juga ancaman-ancaman yang mematikan, seperti kekerasan fisik, perang, penyakit, dan bencana alam. Bagi orang-orang yang mengutamakan kekuatan Tuhan dalam penyelenggaraan seluruh hidupnya, mereka sama sekali tidak gentar dan goyah hidupnya. Tuhanlah yang menentukan nasib hidup mereka. Jadi warta gembira bagi kita hari ini adalah seperti yang disampaikan oleh kedua bacaan hari ini. Santo Paulus di dalam suratnya kepada jemaat di Efesus menegaskan bahwa kita bertahan dan dapat melawan musuh di dunia ini, cukup dengan mengenakan senjata Tuhan Allah yang kita kenakan sebagai pakaian kita. Tidak ada satu pun kekuatan lain selain Tuhan yang dapat memisahkan dan menghancurkan kita. Demikian juga Injil, yang mengungkapkan bagaimana Yesus melangkah dengan pasti ke Yerusalem, tempat tujuan-Nya yang sudah ditentukan Tuhan bagi-Nya. Ancaman dari Herodes tidak pernah membuatnya takut satu titik pun atau mundur satu langkah pun. Marilah kita berdoa. Dalam nama... Ya Tuhan, ajarilah kami menjadi orang-orang yang tidak takut kepada siapa pun selain Dikau. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Khotbah MDC Surabaya satelit Graha Pemulihan : Tiga hal yang dapat dipelajari dari Pengkhotbah 3 untuk diterapkan dalam keseharian, Pertama. Kehidupan yang dibatasi waktu bukan hanya sebuah fakta, tetapi proses bagi kita untuk terus bertumbuh menyerupai Kristus, serta dimampukan untuk memaknai apa arti kehidupan. Kedua. Kehidupan yang kita jalani tidak akan pernah menjadi indah, jika kita tidak mengerti dan mengenal Pribadi Tuhan dengan benar. Ketiga. Kita bukanlah raja dan ratu dari waktu kehidupan, tetapi Tuhanlah satu-satunya Raja, yang menentukan waktu atas hidup kita. “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.” (Pengkhotbah 3:11). —Ps. Ray Kaunang, Puisi Waktu Kehidupan.
Handoyo Salim - Amsal 16:2 (TB) Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga Besar. Judul renungan hari ini adalah BERDOALAH DENGAN BERANI YOHANES 17: 20-21 berbunyi demikian - Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Wonder Kids, Yesus adalah Anak Allah, meskipun demikian Firman Tuhan mencatat bahwa Yesus juga berdoa kepada Bapa-Nya. TUHAN juga ingin kamu melakukan hal yang sama, menyerahkan semua kekuatiran, ketakutan, masalah, harapan dan permohonan kepada-Nya. Lakukan dengan berani! Firman Tuhan mengajarkan untuk tidak malu-malu ketika meminta apa yang kamu inginkan, seperti yang tertulis di IBRANI 4: 16 seperti ini - Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. Jadi, berdoalah dengan berani. Ketika kamu memutuskan untuk ikut Yesus, kamu terhubung dengan TUHAN yang memiliki semua jawaban, semua berkat, dan semua yang kamu perlukan. Apapun yang terjadi, tetaplah fokus kepada TUHAN karena TUHANlah yang dapat menyelamatkan, membebaskan dan memulihkanmu. TUHAN akan memeliharamu dengan cara yang tidak dapat engkau bayangkan. Berdoalah, bicaralah dengan Bapa di surga yang mengetahui semuanya, mengendalikan semuanya, maha kuasa, dan penuh kasih. TUHAN akan menolongmu. Mari kita berdoa, Tuhan Yesus, terima kasih karena telah menjadikan kamu satu dengan-Mu dan memberikan kepada ku berkat yang luar biasa sehingga aku boleh bicara kepada-Mu, didalam nama Tuhan Yesus aku berdoa Amin. Wonder Kids, HARI INI, BERDOALAH DENGAN BERANI. Tuhan Yesus memberkati
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Edeltrudis Baben dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yeremia 1: 1.4-10; Mazmur tg 71: 1-4a.5-6ab.15ab.17; Matius 13: 1-9 TUHAN MEMILIH DARI AWAL Renungan kita pada hari ini bertema: Tuhan Memilih dari Awal. Salah satu perwujudan kehendak Allah pada kita manusia ialah pilihan dan perutusan setiap orang yang dikehendaki-Nya. Karya Tuhan begitu melimpah dan meluas, sebesar kuasa dan kasih-Nya. Oleh karena itu Tuhan mempercayakan pelaksanaan karya itu kepada manusia yang dikasihi-Nya. Manusia sebagai gambar dan rupa Allah, sangat pantas untuk mendapatkan kepercayaan itu. Dari konteks inilah kita menyadari dan mengerti tentang pemilihan dan pemanggilan orang-orang beriman. Abraham dan Musa mengalami amat spesial panggilan mereka masing-masing. Di dalam bacaan kita hari ini, panggilan nabi Yeremia sungguh menegaskan bahwa rencana panggilan Tuhan itu sudah dimulai sejak awal kehidupan seorang manusia. Tuhan adalah awal dan akhir. Maka ketika suatu tindakan-Nya yang dimulai dari awal, itu berarti Ia menaruh jati diri-Nya kepada penetapan awal itu. Ia memilih dan merencanakan kehidupan atau tugas seseorang dari awal, berarti Ia menaruh di dalam orang tersebut diri-Nya sendiri. Apakah kita sungguh tahu dan menyadari bahwa Tuhan memilih dan memanggil kita sejak awal hidup kita? Apakah kita sungguh mengetahui bahwa Tuhan telah menaruh diri-Nya ke dalam diri kita masing-masing sejak kita dalam kandungan ibu kita masing-masing? Jawabannya tergantung pada kematangan rohani masing-masing orang. Ketika belum ada kematangan itu, seseorang bisa saja menganggap bahwa kelahirannya ke dunia dan pekerjaan yang sedang dilakukannya saat ini merupakan semata-mata kebetulan, bahkan kecelakaan. Agar kita selalu membawa hal ini di dalam kesadaran dan keyakinan, kita sepatutnya membuat ini sebagai doa yang terus-menerus kita ucapkan. Tiap hari kita dapat mempersembahkan doa syukur atas panggilan yang amat mendasar ini. Doa syukur sama pentingnya dengan doa-doa permohonan yang sering kita ucapkan. Sebagaimana kita sering memohon kepada Tuhan, kita juga mesti sering mengungkapkan syukur. Dengan ungkapn syukur, kita menunjukkan kematangan kita dalam beriman. Kita juga dapat menyadari dan menghargai panggilan dan pemilihan kita oleh Tuhan melalui refleksi atas suatu peristiwa kehidupan yang sangat mempengaruhi hidup kita masing-masing. Misalnya pengalaman luput dari kecelakaan maut, rekfleksi ini membantu supaya kita mengetahui bahwa hidup ini sungguh berarti. Pengalaman tersebut membuka kesadaran kita bahwa kita masih dapat diberi kesempatan untuk melewati kecelakaan dan kiranya masih diberi waktu untuk hidup dan melakukan karya-karya Tuhan di dalam dunia. Dengan adanya refleksi atas panggilan dasar kita, memperbaiki dan memberi orientasi kembali hidup kita sungguh menjadi kebutuhan. Melalui refleksi kita menyadari kekurangan dan dosa. Kita mengakui diri sebagai orang yang tidak sempurna. Dengan demikian kita mengakui bahwa hanya Tuhanlah yang sempurna. Kita tunduk kepada-Nya selalu. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus, mengikuti dan menaati-Mu adalah pilihan mendasar hidup kami. Kuatkanlah kami selalu dalam komitmen panggilan kami ini. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga Besar. Judul renungan hari ini adalah TITIK TERENDAH MAZMUR 40: 2 berkata demikian - Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku, Wonder Kids, pernahkah kamu mendengar istilah “titik terendah”? Itu artinya keadaan paling buruk sehingga tidak ada lagi yang bisa lebih buruk dari itu. Kadang TUHAN mengijinkanmu mengalami titik terendah di dalam hidupmu. Kenapa seperti itu? Karena kamu kadang bersikeras bertindak sesuai caramu sendiri. Oleh sebab itu TUHAN ijinkan kamu mengalami kondisi yang paling buruk agar kamu kembali kepada TUHAN. Tapi Wonder Kids, jangan menyerah. TUHAN tidak akan meninggalkanmu di titik terendah. Sebaliknya, Ia akan menggunakan waktu itu untuk mendidikmu dan kemudian Ia akan menangkatmu. Itulah yang dialami bangsa Yehuda. Saat itu mereka pikir mereka kaya karena memiliki tanah, warisan dan sejarah yang hebat. Tapi ketika mereka ditangkap dan dibuang ke Babel, mereka kehilangan segalanya dan mencapai titik terendah. Saat itulah bangsa ini menyadari bahwa TUHAN lebih penting dari semuanya, dan bahwa TUHANlah yang membuat mereka berhasil. Ketika belajar tentang hal ini (setelah sekian lama), TUHAN menyelamatkan mereka dan mengembalikan mereka ke tanah air mereka. Ketika kamu berada di titik terendah dalam hidupmu, ingatlah bahwa TUHANlah yang paling penting. Percayalah kepada TUHAN yang akan menolongmu. Mari kita berdoa, TUHAN, tolong aku untuk senantiasa percaya bahwa Engkaulah yang paling penting di dalam hidupku, di dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa Amin. Wonder Kids MENGUCAP SYUKURLAH KEPADA TUHAN ATAS SEMUA YANG TELAH IA KERJAKAN.
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 20 Mei 2024 Bacaan: Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:22-23) Renungan: Di zaman sekarang ini mungkin Tuhan akan jarang menemukan orang-orang yang mau melakukan sesuatu dengan hati yang murni kepada-Nya. Hampir semua orang melakukan sesuatu demi mendapatkan imbalan, nama baik, pujian dari manusia, dan keuntungan diri sendiri lainnya. Sementara hanya ada segelintir orang yang bersusah payah tetap setia dan rendah hati melayani Tuhan meski tak terlihat. Orang-orang yang demikian adalah orang yang mengerti apa yang mereka kerjakan, yakni mereka bekerja bukan untuk sesuatu yang fana melainkan untuk sesuatu yang kekal, yang tidak dapat binasa. Mereka pun sadar bahwa mereka bekerja bukan untuk mendapatkan sesuatu melainkan karena mereka mengasihi Tuhan. Lantas, kita ini termasuk kategori yang mana? Pada umumnya manusia memang akan kecewa bila tidak mendapatkan penghargaan dari orang lain atas apa yang sudah dilakukannya. Tetapi bagi anak Tuhan, penilaian Tuhanlah yang terpenting, sebab Tuhan melihat semua yang kita lakukan. Hukum tabur tuai pun masih berlaku hingga saat ini, sehingga bagi orang-orang yang sungguh-sungguh melakukan segala sesuatunya dengan cara terbaik dan tulus hati, Tuhan akan memberkatinya. Tuhan tidak menganggap remeh, apalagi berpura-pura tidak melihat apa yang sudah kita kerjakan. Oleh karenanya, tetaplah setia dan tulus hati melakukan apa yang telah Tuhan percayakan kepada kita. Kerjakanlah sebaik-baiknya apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita saat ini. Berikanlah pelayanan terbaik kita kepada Tuhan dan sesama. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku mohon ampun karena selama ini memiliki motivasi yang tidak baik dalam bekerja dan pelayanan. Biarlah firman-Mu mengingatkanku selalu agar aku memurnikan motivasiku dalam bekerja dan pelayanan. Amin. (Dod).
Melepaskan diri dari ikatan-ikatan dunia artinya kita memiliki kesenangan dan kebahagiaan hanya Tuhan saja, Tuhanlah satu-satunya harta kekayaan kita. Mengapa Tuhan berkata di Lukas 16:11, “Jika kamu tidak setia dalam hal mamon yang tidak jujur, kamu tidak akan memiliki harta yang sesungguhnya?” Artinya, kalau kita masih terikat dengan kekayaan dunia, maka kita tidak dapat mengerti... Continue reading →
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga Besar. Judul renungan hari ini adalah TUHAN BEKERJA MELALUI DIRIMU Dari 2 KORINTUS 4: 7 – Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Wonder Kids, tahukah kamu bahwa TUHAN bekerja melaluimu? Ya, kamu! Tidak peduli berapapun usiamu, ketika kamu memutuskan untuk mengasihi dan ikut TUHAN, maka TUHAN akan memakaimu untuk melakukan pekerjaan-Nya. TUHAN telah memberkatimu dengan talenta yang luar biasa – hal-hal yang telah Ia ciptakan untuk kamu kerjakan. Ketika kamu percaya kepada-Nya, TUHAN memakaimu dan talentamu untuk mencapai tujuan-Nya. Semakin kamu percaya kepada-Nya, maka TUHAN akan bekerja melaluimu. Yang menjadi masalah adalah kekuatiran. Ketika kamu mengingat semua kesalahanmu dan hal-hal yang kurang baik, kamu akan berpikir, “bagaimana mungkin TUHAN bisa memakai orang seperti saya? Tapi kamu sedang memikirkan tentang hal yang salah: yaitu tentang dirimu sendiri. Sebaliknya, pikirkan tentang TUHAN dan kuasa-Nya yang luar biasa. TUHANlah satu-satunya yang akan memampukanmu melakukan panggilan-Nya, seperti yang tercatat di 2 KORINTUS 3: 5 seperti ini – “Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah”. Jadi, percayalah dan taat kepada TUHAN, dan lihatlah hal-hal luar biasa yang TUHAN kerjakan melalui dirimu. Mari kita berdoa, TUHAN, Engkau menciptakanku untuk melakukan hal yang baik bagi kerajaan-Mu. Terima kasih karena telah bekerja melalui diriku, di dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa Amin. Wonder kids, CARILAH BAGAIMANA CARA TUHAN BEKERJA MELALUI DIRIMU. Tuhan Yesus memberkati
1 Samuel 15 : 24-31, TB2
KETIKA SEMUANYA SALAH Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga Besar. Judul renungan hari ini adalah Dari Amsal 16:9 Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya - Wonder Kids,, pernahkah kamu mengalami hari yang buruk ketika tidak ada yang beres? Misalnya kamu harus berangkat ke sekolah, melakukan tugas sekolah, bermain dengan temanmu, tetapi sejak bangun tidur, semuanya berantakan tidak sesuai dengan apa yang kamu rencanakan? Jangan merasa hari itu adalah hukuman dari TUHAN. Lihatlah sebagai kesempatan untuk belajar percaya kepada TUHAN. Ijinkan hari-hari yang buruk mengingatkanmu bahwa hidupmu ada di tangan TUHAN dan kamu dapat percaya bahwa TUHAN akan memeliharamu, seperti yang tertulis di Amsal 3: 5-6. Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Apapun rencanamu hari ini, TUHAN punya rencana-Nya sendiri. Kadang rencana TUHAN sama dengan rencanamu, tapi kadang berbeda. Ketika itu terjadi, jangan melawan TUHAN dan memaksakan rencanamu. Mengapa? Karena rencana Tuhan pasti jauh lebih baik daripada rencana setiap kita. Dia adalah Tuhan Allah yang Mahatahu. Ia tahu yang terbaik untukmu. Sebaliknya, ijinkan TUHAN menuntun langkahmu, selangkah demi selangkah menjalani hari itu. Kelihatannya beresiko dan sedikit menakutkan, tapi percayalah kepada TUHAN untuk mendatangkan kebaikan bahkan dari hari terburukmu. Mari kita berdoa. TUHAN, aku tidak ingin melawan rencana-Mu bagi hidupku. Tolong aku untuk ikut TUHAN bahkan di hari-hari terburukku, didalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin Wonder Kids, PERCAYALAH KEPADA RENCANA TUHAN UNTUK HARI INI DAN HARI-HARI BERIKUTNYA. Tuhan Yesus memberkati
Sapaan Lansia GKP Jemaat Bandung Kamis, 1 Feb 2024 Tema : "Tuhanlah Topanganku" Bahan Alkitab : Mazmur 71:5-9 Pelayan Firman : Bpk. Benny Bessie @GKP Bandung Februari 2024
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 13 Januari 2024 Bacaan: "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23) Renungan: Seberapa besar pekerjaan yang kita lakukan berpengaruh terhadap diri kita? Jika kita melihat dari sisi negatif, ada banyak yang bisa kita keluhkan dari pekerjaan kita. Terlalu berat, lelah, penuh tekanan, sulit, dan berbagai hal lainnya yang dapat membuat kita tidak bisa memandang pekerjaan kita sebagai suatu hal yang baik. Katakanlah rata-rata manusia menghabiskan 100.000 jam di tempat kerja selama hidup mereka. Artinya, kurang lebih mereka bekerja selama 40 tahun. Jadi lebih dari sepertiga masa hidup kita dihabiskan untuk bekerja. Pertanyaannya, selama masa bekerja yang lama itu, apakah kita merasa nyaman dengan pekerjaan kita? Apakah kita merupakan seseorang yang sangat menikmati pekerjaan dan selalu mengerjakan semua tugas dengan sukacita, atau apakah kita menganggap pekerjaan sebagai beban yang sangat membosankan dan melelahkan? Jikalau kita bisa memilih untuk menghadapi masalah dengan kepala dingin dan hati yang tenang, mengapa harus selalu menghadapinya dengan kepala panas dan hati yang penuh kekecewaan? Kol 3:23 mengingatkan kita untuk selalu mengerjakan segala hal seperti untuk Tuhan. Karena itu, bekerjalah semaksimal mungkin seperti kita sedang melayani Tuhan. Milikilah pola pikir bahwa Tuhanlah yang sudah menempatkan kita di tempat kita bekerja saat ini. Ketika kita melihat pekerjaan kita sebagai tempat di mana Tuhan memanggil kita, kita dapat memanfaatkan dengan baik setiap kesempatan yang kita miliki. Carilah kesempatan untuk melayani orang-orang di sekitar kita. Membantu mereka, menjadi pendengar yang baik bagi rekan kerja yang sedang mengalami masalah, dan bahkan berdoa bagi mereka. Mari, jadikanlah pekerjaan kita sebagai kesempatan untuk membentuk, memoles, dan mengasah kita untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, bantulah aku untuk selalu bersyukur atas pekerjaan yang kumiliki. Aku mau melakukan segalanya seperti untuk-Mu, dan jadi berkat bagi orang lain. Amin. (Dod).
Pembawa Renungan : RP. John Laba, SDB Tangerang Mat. 15:29-37.
Dengarkan Firman Tuhan yang dapat mengubah hidup saudara, dan pastinya selalu baru setiap pagi.
*Pujian Berkuasa Atas Pergumulan Hidup* 2 Tawarikh 20:21, 32 Kolose 3:16-17 Peristiwa raja Yosafat mengalami serangan dari bani Amon dan bani Moab ada beberapa hal yang dia lakukan sehingga mendapat kemenangan. Bukan tentang bagaimana Raja Yosafat memakai strategi untuk menang dalam perang melainkan ia mengandalkan Tuhan. Yang patut kita contoh dari peristiwa Yosafat dalam menghadapi himpitan masalah: 1. Mencari Allah dan berpuasa (2 Tawarikh 20:3) 2. Setelah mengandalkan Tuhan maka Tuhanlah yang berperan (2 Tawarikh 20:15) 3. Sujud dan menyembah Tuhan (2 Tawarikh 20:18) 4. Memuji Tuhan (2 Tawarikh 20:19) Raja Yosafat mengikuti ayahnya yaitu Raja Asa yaitu hidupnya tidak menyimpang dan melakukan yang benar di mata Tuhan. Nafas hidup orang Kristen adalah berdoa, maka kita patut berdoa, bersyukur dalam segala hal dan melakukan segala sesuatu dalam nama Tuhan Yesus.
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 11 Oktober 2023 Bacaan: Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu." (1 Samuel 17:45) Renungan: Suatu kali orang Filistin bersiap berperang melawan orang Israel. Orang Israel pun sudah bersiap melawannya. Orang Filistin berdiri di bukit sebelah sini dan orang Israel berdiri di bukit sebelah sana, dan lembah ada di antara mereka. Dalam kondisi demikian, tampillah Goliat, seorang pendekar dari tentara orang Filistin, dia dari Gat. Tinggi Goliat enam hasta sejengkal. Menurut situs Wikipedia, enam hasta sejengkal, kira-kira 2,9 meter. Goliat berseru kepada orang Israel, "Pula kata orang Filistin itu: Aku menantang hari ini barisan Israel; berikanlah kepadaku seorang, supaya kami berperang seorang lawan seorang." Ketika orang Israel termasuk Raja Saul mendengar tantangan Goliat, menjadi cemas dan sangat ketakutan. Akhir dari kisah ini tercatat bagaimana Daud tampil mewakili orang Israel untuk menjawab tantangan Goliat. Daud menang dalam duel satu lawan satu ini. Melihat kemenangan Daud ini, ada dua hal yang dapat kita pelajari dan renungkan, yaitu: pertama, keberanian. Daud berani melawan Goliat. Hal ini berbeda dengan seluruh prajurit Israel, termasuk Raja Saul sendiri yang semuanya diliputi oleh ketakutan. Yang kedua adalah sikap yang mendasari keberanian ini, yakni percaya kepada Tuhan. Daud berkata, "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu." Iman Daud kepada Tuhanlah yang mendorong tindakan Daud berani melawan Goliat. Hari ini, mari kita menjadi berani menghadapi semua masalah kita, jangan lari dari masalah. Tegakkan kepala kita dan hadapi semua. Tindakan ini kita dasarkan kepada iman bahwa Tuhan yang kita sembah menyertai dan memberikan kemenangan kepada kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku ingin meneladani Daud yang berani menghadapi tantangan yang menghadang karena imannya yang besar kepada-Mu. Mampukanlah aku ya Tuhan untuk melakukannya. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan Minggu, 8 Oktober 2023 Bacaan: Ulangan 6:17-18 "Haruslah kamu berpegang pada perintah, peringatan dan ketetapan TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; haruslah engkau melakukan apa yang benar dan baik di mata TUHAN, supaya baik keadaanmu dan engkau memasuki dan menduduki negeri yang baik, yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu." Renungan: Beberapa tahun lalu ada seorang ibu membuang bayinya di gerobak sampah di Kawasan Cipayung, Depok. Setelah ibu itu bisa melakukan proses persalinan sendiri tanpa bantuan orang lain di rumahnya, ia lantas membekap mulut dan hidung bayi itu hingga tewas. Mayat bayi itu ditaruh dalam kantong plastik dan disimpan di mesin cuci. Beberapa jam kemudian ia membuangnya ke gerobak sampah tak jauh dari rumahnya. Alasan pelaku tega membunuh anaknya karena ia takut diceraikan suaminya. Jadi suaminya ini meminta agar tidak lagi punya anak karena sudah kesulitan ekonomi untuk mengurus empat anak mereka. Mengapa kebiadaban seperti ini terus berlangsung? Tentu ada banyak alasan mengapa mereka berani melakukan perbuatan kejam seperti ini. Di antaranya karena himpitan ekonomi. Ada juga karena depresi, frustrasi, atau karena stress. Tetapi apa pun alasannya, tetaplah tidak dibenarkan secara hukum maupun Alkitab. Situasi dan kondisi dapat mengubah pribadi dan karakter seseorang, seperti halnya hilangnya kasih seorang ibu terhadap anaknya. Namun sebagai pengikut Yesus, apa pun situasinya, janganlah sampai kehilangan kasih terhadap anak-anak kita. Berikanlah perhatian, kasih sayang, dan pendidikan yang layak kepada anak-anak kita. Terutama, ajarlah mereka agar hidup takut akan Tuhan. Kesulitan ekonomi dan berbagai penderitaan, bukanlah alasan untuk kita mengabaikan anak-anak kita, sebab Tuhanlah yang akan memberkati kita apabila kita selalu berharap kepadaNya. Anak adalah pemberian Tuhan, karena itu sayangilah mereka dan berjuanglah untuk mendidik mereka dengan kasih sayang. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku hikmat dan kemampuan agar dapat merawat, menyayangi dan mendidik anak-anakku dengan benar. Amin. (Dod).
Dengarkan Firman Tuhan yang dapat mengubah hidup saudara, dan pastinya selalu baru setiap pagi.
Mazmur 23 Mazmur 23:1 “TUHANlah gembalaku, takkan kekurangan aku.”
*Dwilogi Kemanusiaan* Roma 6:15-23 Dwilogi bersumber dari lingkungan sastra yang menjelaskan kumpulan buku yang ceritanya saling berkesinambungan yang terdiri dari dua seri. Demikianlah selalu ada cerita kemanusiaan mulai dari penciptaan hingga akhir zaman. Terdapat 2 penegasan yang Tuhan bukakan kepada Rasul Paulus: 1. Hukum Taurat 2. Anugerah / Kasih Karunia Perbuatan Tuhan yang terpenting dalam sejarah manusia dan harus diketahui oleh semua manusia meliputi 2 seri, meliputi: 1. Peristiwa hukum Taurat terjadi 1500 SM (atau 3500 tahun yang lalu) yang diberikan Tuhan melalui Musa untuk bangsa Israel. Itu berarti sifat Tuhan menuntut supaya bangsa Israel melakukannya dan jika tidak maka mereka dihukum. Pada faktanya bangsa Israel tidak mampu melakukannya secara sempurna dan itulah menjadi gambaran bahwa seluruh umat di bumi berdosa. 2. Peristiwa Tuhan Yesus hadir di bumi 2000 tahun lalu. Itu berarti hukum Taurat tidak lagi mendominasi dengan segala tuntutan yang tidak bisa dilakukan oleh bangsa Israel tetapi kasih Tuhanlah yang mendominasi untuk dinyatakan bukan kepada satu bangsa melainkan kepada semua bangsa melalui Yesus Kristus. Jadi, seri pertama manusia hidup dalam keberdosaan. Seri kedua manusia hidup dalam kasih Tuhan dan iman kepada Yesus Kristus. Saat ini kita berada pada seri kedua yaitu hidup dalam anugerah Tuhan Yesus. Semua orang yang telah percaya dan menerima Yesus Kristus sudah tidak lagi diperbudak oleh dosa melainkan dimerdekakan karena anugerah Tuhan Yesus. Jadi, kita tidak perlu mengandalkan hukum Taurat karena hukum Taurat sebatas di bumi, tetapi kita perlu mengandalkan kasih Tuhan Yesus karena bersifat kekal dan kita yang beriman kepada-Nya beroleh kehidupan kekal. Tuhan Yesus secara fisik tidak lagi di bumi ini namun Roh Kudus senantiasa hadir bagi kita dan nama Yesus Kristus tetap berkuasa. Oleh sebab itu, ketika kita berdoa maka kita perlu menyebut nama Tuhan Yesus Kristus agar hidup kita diberkati dan persekutuan kita dengan Allah dalam nama Tuhan Yesus tetap berjalan dan sempurna.
Amsal 2 Amsal 2:6 “TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.”
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 22 Juni 2023 Bacaan: "Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu." (Yakobus 4:10) Renungan: Suatu kali seorang hamba Tuhan berbincang-bincang dengan Prof. S.F.B. Morse, penemu telegraf. Hamba Tuhan itu bertanya, "Prof, ketika anda sedang melakukan eksperimen di laboratorium, pernahkan anda merasa kebingungan dan tidak tahu apa yang akan anda kerjakan? Lalu apa yang anda lakukan saat itu?" Prof. Morse menjawab, "Oh, sering sekali. Di saat-saat seperti itu maka saya akan berdoa meminta petunjuk Tuhan untuk apa yang akan saya lakukan. Itulah sebabnya ketika saya mendapat kesempatan untuk menerima suatu tanda kehormatan maka saya merasa tidak layak. Saya memang menemukan peralatan listrik itu, tetapi Tuhanlah yang mempunyai konsep awalnya. Tuhanlah yang memampukan saya untuk menemukan dan merangkai peralatan elektrik yang berguna itu. Oleh karena itu saya berjanji pada diri saya sendiri untuk mengembalikan segala kemuliaan kepada Tuhan." Seberapa sering kita mengharapkan pujian atas prestasi atau kerja keras yang telah kita lakukan dan tidak mengembalikan segala pujian itu kepada Tuhan? Seberapa sering kita menepuk dada dan berkata, "Ini adalah hasil kerja kerasku dan aku layak untuk mendapat penghargaan ini!" Keinginan untuk menerima pujian dan penghormatan dari manusia seringkali membuat kita jatuh ke dalam dosa kesombongan dan seringkali kita mencuri kemuliaan Tuhan yang seharusnya kita kembalikan kepada Tuhan melalui ucapan syukur. Karena itu berhati-hatilah saat menerima pujian, karena itu bisa menjadi celah untuk mencuri kemuliaan Tuhan. Jika kita berhasil dalam pekerjaan kita, itu hanya berkat kasih karunia Tuhan. Karena itu ujilah hati kita, selidikilah setiap motivasi yang terselip di dalam setiap pekerjaan dan pelayanan kita dan kembalikan segala kemuliaan kepada Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku bersyukur karena Engkau memampukan aku untuk melakukan semua tugas dan pekerjaanku. Sering aku menerima pujian atas keberhasilanku melakukan suatu tugas, namun sebenarnya aku tidak layak menerima semua pujian itu, maka kukembalikan setiap pujian yang kuterima dari sesamaku kepada-Mu. Engkaulah yang layak untuk dipuji. Lepaskanlah semua kesombonganku, agar tidak menjadi celah bagi diriku untuk mencuri kemuliaan nama-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 11 Mei 2023 Bacaan: "Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami." (Matius 6:12) Renungan: Suatu ketika seorang anak mendapat hadiah natal berupa sebuah sepeda. Ia selalu mengendarai sepeda tersebut setiap hari. Suatu hari ia melihat seorang pria menaruh sepedanya ke dalam mobil. Ia berteriak, tetapi si pria tersebut segera melarikan mobilnya dengan cepat. Si anak ternyata punya iman yang kuat, dia mengampuni pencuri tersebut dan ia ingin agar si pencuri tersebut tahu bahwa ia telah mengampuninya. Jadi keesokan harinya ia meminta ibunya untuk membuat sebuah poster besar. Poster tersebut ditopang dengan kayu dan diletakkan pada pekarangan depan dengan tulisan: "Kepada orang yang mengambil sepedaku: Kau sungguh menyakiti perasaanku, ketika kau mengambil sepedaku. Tetapi, aku seorang Kristen dan karena Tuhan Yesus mengampuni aku, maka AKU MENGAMPUNI ENGKAU." Keesokan harinya saat ayah si anak tersebut mau berangkat kerja, di depan pekarangannya terlihat sepeda anaknya telah dikembalikan dan dilengkapi dengan pegangan yang baru serta di depannya ada sebuah keranjang baru juga. Saat ini ada banyak orang yang hatinya sedang terluka dan kecewa, juga banyak orang yang saat ini tanpa sadar sedang dan telah melukai orang lain. Dampak negatif dari orang yang hatinya terluka adalah bicaranya menjadi kasar, rajin membicarakan kejelekan orang lain, mudah tersinggung, kehilangan sukacita, tidak gairah makan, menyendiri, memakai narkoba, minuman keras, seks bebas, mabuk, judi bahkan menjadi depresi dan bunuh diri. Jika luka hati dibiarkan menguasai diri kita maka dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti, kanker hati, paru-paru, jantung, migrain, mag, asma dan sebagainya. Saat seperti itu yang paling dibutuhkan adalah Tuhan. Tuhanlah yang mampu mengobati hati yang terluka. Supaya Tuhan dapat bekerja memperbaiki hati yang luka, hanya ada satu hal yang dapat kita lakukan yaitu mengampuni. Saat kita mulai berdoa dan melepaskan pengampunan, saat itulah Tuhan mulai memperbaiki hati kita yang terluka. Yesus sudah mau mati untuk menebus dan mengampuni kita. Karena itu Yesus juga mengajak kita untuk berbuat yang sama pada orang lain. Dunia mengganggap hina orang yang mau mengampuni seorang yang telah menyakiti hati kita, tetapi di mata Tuhan kita adalah pribadi yang mulia karena mau melakukan perintah-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, saat ini sukacita-Mu terhilang dalam hatiku. Ada banyak luka yang menjamur di hatiku. Ada banyak kusta yang menjangkiti di hatiku. Ada banyak kuman yang menggerogoti hatiku. Ada banyak orang yang tidak nyaman lagi bila dekat dengan aku, karena perubahan sikap akibat luka di hatiku. Tidak ada orang yang dapat memulihkan keadaanku saat ini. Kini aku datang pada-Mu. Engkaulah Sang montir yang agung, yang dapat memperbaiki kerusakan di hatiku. Kuserahkan hati ku yang rusak ini pada-Mu Yesus, untuk Engkau perbaiki kembali. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 11 Maret 2023 Bacaan: "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." (Kolose 3:13) Renungan: Suatu kali ada seseorang yang bercerita. "Setiap kali mendengar nama Gita saya merasa mual. Nama itu mengingatkan saya pada wanita yang menjadi sumber kesengsaraan yang saya derita selama bertahun-tahun. Wanita itu telah berhasil merebut suami saya dua tahun yang lalu. Ada rasa benci, geram dan dendam dalam hati ketika mendengar nama Gita. Saya mendatangi para psikiater untuk berkonsultasi agar dapat melupakan nama itu. Saya mengikuti seminar-seminar mengenai hancurnya rumah tangga dan penyebabnya. Saya membaca buku-buku tentang bagaimana cara melupakan masalah. Saya berbicara dengan para wanita yang telah bercerai. Saya berolahraga, mendaki gunung, tidur dan makan banyak, untuk dapat melupakan masalah itu. Saya juga pernah mengemudikan mobil berpuluh-puluh kilometer jauhnya tanpa tujuan. Semua usaha keras saya sia-sia, siang dan malam saya selalu teringat kepada suami saya dan wanita itu. Suatu hari, saya diajak oleh teman untuk mengikuti sebuah seminar. Sebenarnya saya tidak terlalu tertarik dengan seminar itu, karena topiknya tentang memberi pengampunan. Pembicara seminar itu menerangkan panjang lebar tentang betapa ruginya orang yang menyimpan kebencian. Mereka yang menyimpan kebencian tidak akan pernah merasakan damai sejahtera dan sukacita. Pembicara itu menyuruh kami untuk mendiskusikan tindakan memberi pengampunan, yang dilakukan oleh beberapa orang tokoh di Alkitab. Di akhir seminar, pembicara itu mengajak setiap peserta untuk memejamkan mata, membayangkan wajah orang yang dibenci dan segera melepaskan pengampunan kepada orang tersebut. Pikiran saya langsung tertuju kepada Gita, dalam hati saya menolak, "Ya Tuhan, bagaimana mungkin saya akan mengampuni wanita itu. Ia telah merebut suami saya. Tidak, saya tidak dapat mengampuninya." Saya mengeraskan hati, namun wajah Gita terus terbayang-bayang di pelupuk mata saya. Tiba-tiba Roh Kudus berbicara dalam hati saya, "Bersediakah engkau melepaskan pengampunan bagi dia yang sangat kau benci? Bersediakah engkau menerima keadaanmu sekarang?" Tubuh saya terasa panas dingin, jantung saya berdebar keras, serasa mau meledak. Akhirnya saya berbisik pelan, "Baiklah Tuhan, saya mau mengampuninya, hanya tolong mampukan saya untuk mengampuni dan melupakannya." Baru saja kata-kata itu meluncur dari bibir saya, tiba2 sesuatu yang luar biasa terjadi dalam diri saya. Pikiran saya menjadi terang, hati terasa tenang dan damai sejahtera yang telah lama hilang kini telah kembali. Saya menyadari bahwa kebencian telah membuat saya terpisah dari Tuhan dan saya hidup dalam kerisauan selama bertahun-tahun. Hari itu saya memperoleh pelajaran yang sangat berharga: ternyata kebencian mencuri sukacita dan damai sejahtera." Oleh sebab itu, jangan biarkan kebencian singgah di hati, berilah pengampunan dan serahkan segala persoalan kepada Tuhan, maka Tuhanlah yang akan mengatasi persoalan itu. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terimakasih. Pengampunan yang Kauberikan telah memampukan aku untuk mengampuni orang yang bersalah kepadaku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 3 Maret 2023 Bacaan: "Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya." (Efesus 5:33) Renungan: Suatu ketika ada seorang suami yang menuliskan curahan hatinya sebagai bentuk penyesalan atas sikap egoisnya selama ini terhadap istrinya. Ia menuliskan: "Seringkali tanpa aku sadari aku telah berbuat sangat egois. Sebagai seorang suami, lebih sering aku memaksakan kehendakku sendiri. Aku memunyai seorang isteri yang baik. Memang pada saat yang lalu ia suka membantah apa yang aku katakan, tetapi setahun terakhir ini dia lebih suka mengalah dan diam, apalagi pada saat aku marah. Dalam hal kebutuhannya pun dia lebih sering diam dan tidak mengatakannya kepadaku. Hingga pada suatu saat, hatiku terasa hancur karena dengan mata kepalaku yang baru "terbuka lebar", aku melihat isteriku memakai sepatu satu-satunya yang ia punyai yang sudah dalam keadaan rusak. Hatiku semakin terasa seperti disayat sembilu, karena dia memakai sepatu yang seperti itu di depan guru-guru Bina Iman yang sedang rapat. Aku tidak bisa berkata dan berbuat apa-apa saat itu. Aku hanya bisa menangis dan berkata dalam hati, "Ternyata aku orang yang egois, sehingga tidak sempat memperhatikan kebutuhan isteriku." Setelah kejadian itu, aku langsung mengambil keputusan untuk membelikan dia sepasang sepatu. Peristiwa itu tidak akan pernah hilang dari ingatanku. Mulai dari saat itu cintaku kepada isteriku semakin bertambah dalam. Aku sangat sadar bahwa dialah wanita terbaik, yang Tuhan berikan dalam hidupku. Aku mulai mencoba melihat apa yang tidak dimiliki oleh isteriku. Ternyata memang benar dan baru aku sadari sepenuhnya, pakaian yang dia pakai selama ini semua telah "berusia tua" tetapi dia berusaha merapikan dan terus merapikan supaya terlihat baru setiap saat. Dahulu aku tidak merasa apa-apa saat isteriku menawarkan supaya aku membeli pakaian atau sepatu. Sekarang, jika dia berkata seperti itu lagi, aku merasakan hal itu bagaikan palu besar yang sedang memukul kepalaku supaya tidak membeku. Sekarang aku mengerti, itulah wujud kasih dan pengorbanannya bagiku. Ia mengasihiku karena itu ia mendahulukanku. Aku yakin Tuhanlah yang telah menyadarkanku. Tuhan menyingkapkan perkara yang harus aku perhatikan, yaitu lebih dalam lagi mencintai dan memperhatikan isteriku, pendamping hidupku. Tuhan sebenarnya sudah memberikan firman-Nya bahwa cinta yang aku miliki sebenarnya lebih berharga dari apa pun juga, tetapi aku biarkan semua hal itu menjadi biasa-biasa saja. Melalui peristiwa ini, cintaku semakin dalam kepada istriku! Mungkin kita seorang suami atau isteri yang selama ini berlaku terlalu egois. Kita tidak pernah memperhatikan kebutuhan pasangan hidup kita. Kita lebih senang jika kebutuhan dan keinginan kita sendiri yang terpenuhi. Inilah saat yang tepat bagi kita untuk menyadarinya. Mari kita memperhatikan kehidupan dan kebutuhan pasangan kita, karena dialah yang terbaik yang Tuhan berikan kepada kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk pasangan hidup yang Engkau berikan kepadaku. Ajarilah aku untuk tidak bersikap egois serta memerhatikan kehidupan dan kebutuhannya. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 28 Februari 2023 Bacaan: "Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang; sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau. Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang." (Mazmur 37:1-2, 6) Renungan: Ada sebuah kisah nyata tentang seorang pejabat pemerintah yang kaya dan terpandang di kampungnya. Ia dapat melakukan apa saja yang diinginkannya karena ia memiliki banyak uang. Orang-orang selalu menghormatinya ke manapun ia pergi sehingga ia gampang menguasai masyarakat di kampungnya. Di kampung yang sama ada sebuah keluarga sederhana yang sehari-harinya berjualan kerupuk. Suatu hari keluarga itu menjemur kerupuk di sepanjang tepi jalan di depan rumah mereka. Sebenarnya pejabat itu bisa mengingatkan keluarga tersebut untuk tidak menjemur kerupuknya di pinggir jalan karena dapat mengganggu pemandangan di kota itu. Tetapi tanpa memberikan peringatan terlebih dahulu, pejabat tersebut menggilas kerupuk-kerupuk itu dengan mobil mewahnya sehingga keluarga sederhana yang ternyata adalah keluarga Kristen itu hanya dapat memandangi kejadian itu dengan linangan air mata Mereka tidak dapat mengajukan protes apalagi marah karena mereka adalah orang-orang kecil yang tidak mungkin didengarkan suaranya. Mereka hanya bisa mengadu dan mengeluh kepada Tuhan. Orang lain tidak mendengarnya, tetapi Tuhan mendengarkannya. Tidak lama berselang, pejabat itu meninggal secara mengenaskan karena mobil yang dikendarainya menabrak sebuah pohon besar. Kita tidak bersyukur atas apa yang telah menimpanya. Pejabat tersebut telah menuai apa yang ditaburnya. Di dunia ini tidak semua orang dapat mengerti dan memahami keberadaan kita. Kita tidak selalu mendapat dukungan dan pembelaan dari orang-orang yang kita harapkan dapat mendukung dan membela kita. Kita bahkan tidak selalu mendapat pertolongan dari saudara2 kita sendiri. Kita jangan terlalu banyak berharap bahwa kebenaran kita akan ditegakkan karena hukum di dunia ini selalu diplintir dan diselewengkan. Pemazmur mengatakan bahwa Tuhanlah yang akan memunculkan kebenaran kita. Ketika semua orang berpihak pada orang-orang kuat, Tuhan berpihak kepada orang-orang lemah yang haknya dirampas. Jika saat ini kita merasa bahwa harga diri dan hak kita diinjak-injak, janganlah mencari pembelaan dari manusia. Bawalah perkara kita kepada Tuhan dan biarkan la yang bertindak untuk kita. Biarlah la yang membela kita dengan menunjukkan keadilan-Nya. Dan bagi kita yang merasa punya hak dan wewenang untuk melakukan apa saja terhadap sesama, ingatlah mata Tuhan selalu tertuju kepada apa saja yang terjadi di dunia ini. Taburlah perbuatan yang baik, jangan merampas hak orang lemah, jangan perdayai orang-orang bodoh, jangan memutarbalikkan fakta karena jika seseorang mengadu kepada Tuhan, maka Tuhan sendiri yang akan turun tangan dan bertindak terhadap kita! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, lihatlah segala kebenaran yang diselewengkan di dunia ini. Orang-orang lemah tidak dapat membela diri dan mempertahankan haknya tetapi aku tahu bahwa Engkau ada di pihak mereka, bertindaklah ya Tuhan. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 27 Februari 2023 Bacaan: Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." (Mazmur 91:1-2) Renungan: Suatu hari ada seorang anak kecil yang pergi berjalan-jalan bersama ayah tercintanya. Mereka berjalan bersama, sementara gadis kecil itu tampak dengan nikmat mengunyah permen di mulutnya. Sang ayah menggandeng tangan gadis kecilnya. Si gadis sungguh merasa aman di tangan ayahnya. Tetapi begitu ada jalanan yang berair atau ramai, ayah ini tahu bahwa tidaklah aman bagi gadis kecilnya untuk dibiarkan berjalan sendirian. Maka seketika itu juga diangkat dan digendongnya anak gadisnya ini. Ini adalah gambaran dari perlindungan Allah bagi kita. Dia Bapa yang tahu kapan kita perlu digandeng dan kapan kita perlu diangkat dan digendongnya. Ada hak yang harus kita serahkan dengan penuh kesadaran bila kita mau mengakui dan menjadikan Allah sebagai tempat perlindungan kita sehingga kita bisa duduk dalam lindungan-Nya, bermalam dalam naungan-Nya dan berkata, "Tuhanlah perlindungan yang kupercayai." Sikap hati yang mau tunduk kepada-Nya, percaya kepada-Nya harus dijalankan secara sadar, rela hati dan penuh penyerahan diri. Kita lihat dalam sejarah hidup Daud, bagaimana Allah melindungi nyawanya, hidupnya bahkan takhta kerajaannya karena hati Daud memang mengagumi, memercayai dan menaruh seluruh kehidupannya ke dalam tangan Allah sebagai perlindungannya. Bila saat ini kita merasa bingung, tidak ada pegangan dan perlindungan, datanglah kepada Allah Bapa kita, yang mau menjadi pelindung kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, bagi jiwaku Engkau adalah tempat perlindungan yang paling aman. Karena itu peganglah tanganku terus setiap hari. Buatlah aku selalu berlindung dalam naungan kasih-Mu, sebab Aku percaya kepada-Mu. Amin. (Dod).
5/12/2022 - GRACEWORDS by Pdt. Caleb Hover Bintoro. A Collaboration between GBI ROCK GRIYA JOGJA & GBI ROCK PLUIT
Mazmur 54:6 Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku.
Banyak orang ingin menikmati janji-janji Tuhan yang adil, tetapi hanya sedikit yang mau berlaku adil. Tetapi orang benar akan senang melakukan yang adil dan benar, karena keselamatan dari Tuhanlah yang mereka nantikan.Ev. Sri Umiyati P. dalam kotbah seri Mazmur 119 pada Ibadah Epiphaneia, 2 Oktober 2022.
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 20 Oktober 2022 "Setiap harikah orang membajak, mencangkul dan menyisir tanahnya untuk menabur? Bukankah setelah meratakan tanahnya, ia menyerakkan jintan hitam dan menebarkan jintan putih, menaruh gandum jawawut dan jelai kehitam-hitaman dan sekoi di pinggirnya? Mengenai adat kebiasaan ia telah diajari, diberi petunjuk oleh Allahnya. Dan ini pun datangnya dari TUHAN semesta alam; Ia ajaib dalam keputusan dan agung dalam kebijaksanaan." (Yesaya 28:24-26, 29) Renungan: Adalah mudah bagi kita untuk mengatakan bahwa kita adalah milik Allah, telah dibeli dan dibayar lunas oleh darah Yesus. Tetapi bila pertanyaannya dipertajam, "Apakah pikiran kita juga Tuhan yang punya? Apakah kreativitas yang ada dalam diri kita adalah Tuhan yang punya? Apakah bakat yang kita miliki adalah Tuhan yang punya? Apakah kepandaian yang kita miliki adalah Tuhan yang punya? Apakah kekuatan kita juga punya Tuhan?" Mungkin kita akan merasa tertegun sejenak sebelum memberikan jawaban, dengan merenungkannya lebih dalam. Rasanya lebih sering kita mengakui pikiran itu adalah asli pikiran kita, kreativitas itu memang adalah bawaanku dari kecil, kepandaian itu memang milikku karena aku sudah belajar dan berlatih dengan sebaik-baiknya. Dari kecil memang aku sudah terlihat sebagai anak yang pandai, aku selalu masuk ranking 5 besar. Kekuatan yang aku miliki juga punya aku karena memang aku makan secara teratur dan selalu menjaga kesehatanku, wajar kalau aku sehat. Bacaan hari ini memberikan suatu pengertian yang baru. Ada hal yang kita tidak pahami. Ternyata tanpa sepengetahuan kita, Allah bekerja di dalam diri kita dengan begitu indahnya, dengan hikmat-Nya yang tidak dapat kita selami. Apa yang kita kira adalah kepandaian kita sendiri ternyata sebenarnya Allah ya yang telah memberikan petunjuk kepada kita untuk melakukannya. Ayat terakhir dalam bacaan di atas meneguhkan hal ini, "Dan ini pun datangnya dari Tuhan semesta alam; Ia ajaib dalam keputusan dan agung dalam kebijaksanaan." Jadi jika kita mempunyai suatu pemikiran yang luar biasa, janganlah kita lalu menepuk dada sendiri dan berkata dengan sombongnya, "Lihatlah, betapa hebatnya pemikiranku." Kita harus mengucap syukur karena Tuhan telah berkenan memberikan petunjuk dan membukakan pikiran kita sedemikian rupa. Jika kita mempunyai kreativitas yang tinggi, bersyukurlah dan jangan menjadi orang yang sombong dan memandang rendah orang lain. Jika kita mampu mendapatkan order yang besar dan mengalahkan rekan-rekan kita yang lain, janganlah kita merasa itu semua berhasil karena memang aku pandai berbicara dan membujuk orang. Yakobus mengajarkan kepada kita untuk tidak sombong tetapi sebaliknya mengakui bahwa dengan kehendak Tuhanlah semuanya ini bisa terjadi. "Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah." (Yakobus 4:15 -16). Firman Tuhan menghendaki agar kita tidak lupa diri namun selalu mengingat kepada-Nya dan terus bersandar kepada-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena di dalam hikmat dan keputusan-Mu yang agung, Engkau selalu memberikan petunjuk kepadaku. Amin. (Dod).
Yesus mengajarkan bahwa kita dapat menerima pengampunan dari Allah hanya apabila kita mengampuni orang-orang lain, kasih Tuhanlah yang menarik kita kepada-Nya.
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 17 Agustus 2022 "Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang." (Amsal 14:30) Renungan: Sebuah rumah yang nyaman pastilah menjadi idaman setiap orang. Salah satu kriteria rumah yang nyaman untuk ditinggali adalah rumah yang sejuk dan segar. Tidak ada orang yang ingin memiliki rumah yang panas dan pengap. Oleh karena itu untuk menghindari udara panas dan pengap dalam sebuah rumah sangatlah diperlukan peran dari tanaman. Rumah yang segar dan sejuk memerlukan ruang terbuka hijau. Ruangan khusus tanaman ini dapat dibuat di halaman belakang rumah atau halaman depan. Ruang terbuka hijau atau taman kecil ini bukan hanya berperan dalam menghijaukan rumah, melainkan juga berguna dalam membantu pergerakan udara dalam rumah. Taman yang rimbun oleh tanaman dan pepohonan bisa menciptakan iklim mikronya sendiri. Bila udara di dalam mengalir keluar maka tekanan udara di dalam turun dan akan membuat udara baru dari luar masuk untuk menggantikannya. Proses ini berlangsung terus-menerus sehingga udara di dalam rumah selalu berganti. Selain itu tanaman menyerap karbondioksida dan mengeluarkan oksigen yang membuat rumah semakin segar dan sejuk. Hati kita sama seperti sebuah rumah. Jika kita tidak pernah memberikan hati kita sesuatu yang segar dan sejuk, melainkan terus diisi dengan udara kotor, seperti pikiran negatif, iri hati, kebencian dan juga hawa nafsu, maka hati kita akan terasa panas dan pengap. Berilah kesejukan bagi hati kita dengan cara membiarkan udara segar, seperti sukacita, ketenangan, keceriaan dan pikiran positif masuk ke dalamnya. Kemudian buatlah taman kecil dengan cara menanam puji-pujian dan penyembahan kepada Tuhan setiap waktu. Tuhanlah sumber segala yang baik dan yang mampu untuk menjaga hati kita tetap segar. Teruslah ingat Tuhan dan biarkan hati kita dipenuhi oleh udara yang sejuk dan menyehatkan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku mau selalu memujimu setiap waktu dan membiarkan hatiku dipenuhi oleh kesegaran dari hadirat-Mu. Tetaplah tinggal di dalam hatiku, Tuhan. Amin. (Dod).
"Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita." (Roma 5:3-5) Renungan: Tidak sedikit orang yang kecewa kepada Tuhan karena berbagai alasan. Alasan-alasan tersebut seperti penyakit yang tidak kunjung sembuh kesulitan ekonomi, tekanan dari orang-orang tertentu, kehilangan orang-orang yang dikasihi, pelayan yang yang tidak maju-maju dan lain-lain. Di dalam Alkitab kita menemukan bahwa Yeremia dan Yunus pun pernah kecewa kepada Tuhan. Orang menjadi kecewa kepada Tuhan karena kenyataan yang ada di depan mata ternyata tidak seperti yang mereka harapkan. Semua orang mengharapkan yang baik tetapi kita tidak dapat mengelak dari situasi-situasi buruk yang tidak kita harapkan. Situasi yang buruk itu bisa disebabkan karena kelalaian kita sendiri, karena ulah orang lain, atau karena faktor alam seperti bencana alam. Aneh memang, karena kita seringkali beranggapan bahwa Tuhanlah yang bertanggungjawab sepenuhnya atas apa yang menimpa kita. Itu sebabnya kita kecewa kepada Tuhan. Jika saat ini kita sedang kecewa kepada Tuhan dan tinggal dalam keputusasaan, simaklah apa yang menimpa kehidupan seorang dari seorang pria ini. Namanya Peng Shulin. Pada tahun 1995 ia mengalami kecelakaan truk yang menyebabkan kedua kaki dan sebagian badannya terpotong. Kemungkinan untuk bertahan hidup sangatlah kecil. Untuk menyelamatkan nyawanya, sebuah tim yang melibatkan lebih dari 20 orang dokter dikerahkan. Kulit diambil dari bagian kepala untuk kemudian dicangkokkan ke bagian tubuh yang kehilangan kulit. Badannya hanya tertinggal sepanjang 78 cm dengan kedua kaki putus. Selama beberapa tahun Ia hanya terbaring di tempat tidur. Dokter-dokter di China hanya memiliki sedikit sekali harapan untuk membuat dia bisa hidup kembali secara normal. Peng Shulin tidak berputus asa dengan keberadaannya. Ia mulai melatih lengannya agar bisa melakukan sendiri kegiatan seperti mencuci muka dan menyikat giginya. Ketika para dokter di China mengetahui perkembangan Peng Shulin, mereka mencari cara agar ia bisa berjalan kembali. Mereka membuat wadah seperti mangkuk yang bisa menampung tubuhnya dengan sepasang kaki buatan ditempelkan di bawah wadah tersebut. Ia begitu bersemangat dengan peralatan yang dirancang khusus untuknya itu, dan sekarang ia mulai bisa berjalan dengan alat ini. Hal ini membuat para dokter yang menanganinya berdecak kagum. Peng Shulin mengajar kita untuk tidak terus-menerus berada dalam keputusasaan ataupun kekecewaan. Tidak penting berapa kali kita jatuh, yang penting beberapa kali kita bangkit. Jangan izinkan kondisi yang tidak baik merusak damai sejahtera di hati, apalagi merusak hubungan kita dengan Tuhan. Rasul Paulus berkata, "Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? (Roma 8:35). Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, jangan biarkan aku hidup dalam kekecewaan. Bangkitkanlah semangatku agar aku bisa mengatasi persoalan hidupku ini dan keluar menjadi seorang pemenang. Amin. (Dod).
"Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapa pun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat." (Roma 13:8) Renungan: Ada seorang ibu muda ketika hendak menyelesaikan kuliah, kelas terakhir yang harus ia ikuti adalah kelas sosiologi. Dosen memberikan tugas yang menarik kepada para mahasiswanya dengan tema "tersenyum", di mana setiap mahasiswa harus keluar dan tersenyum kepada minimal 3 orang. Ini bukan merupakan tugas yang sulit baginya karena ia adalah orang yang suka tersenyum dan senang menyapa orang-orang yang ia temui. Pagi itu ia bersama suami dan anaknya pergi ke restoran McDonald's. Mereka sedang berdiri dalam antrean ketika ia melihat orang-orang yang ikut antre mulai gelisah dan menutup hidung mereka. Ia melihat mereka pergi meninggalkan antrean satu per satu, suami dan anaknya pun meninggalkan ia sendirian. Ketika ia sedang mencari tahu apa penyebab kegelisahan orang-orang tersebut, ada bau yang menusuk hidungnya yang memaksanya untuk menoleh ke belakang dan ia melihat ada dua orang pengemis ikut antre persis di belakangnya. Yang satu tersenyum kepadanya sambil menghitung uang koinnya. Seperti ada sebuah dorongan yang kuat dalam dirinya untuk merangkul kedua pengemis itu serta memberikan perhatian kepada mereka. Orang-orang yang melihat gelagat ibu tersebut mungkin merasa heran. Tetapi ia tidak peduli dengan penilaian mereka. "Mau pesan apa, Pak? tanya kasir kepada salah seorang dari pengemis itu. "Teh hangat saja," kata salah seorang pengemis tersebut. Setelah kedua pengemis tersebut memilih tempat di bagian pojok, ibu itu mendekati kasir dan memesan 2 paket makanan. Ia menaruhnya di nampan dan berjalan ke meja kedua pengemis tersebut lalu meletakkan makanan itu di meja mereka. "Ini untuk kalian, makanlah," katanya. Salah satu dari pengemis itu memandang ibu muda tersebut dengan air mata berlinang sambil berkata, "Terima kasih." Ibu muda itu meletakkan tangannya di atas tangan pengemis itu dan berkata, "Bukan aku yang melakukannya tetapi Tuhanlah yang melakukannya untuk kalian berdua melalui aku, agar kalian mempunyai harapan." Ibu muda itu pun menangis terharu ketika kembali ke meja di mana suami dan anaknya duduk. Ia tahu bahwa apa yang baru saja ia lakukan telah menyentuh hati suami, anaknya dan juga semua pengunjung lainnya. Ia kembali ke kampus dengan pengalamannya di restoran McDonald's dan menyerahkan tulisan pengalaman itu kepada dosennya. "Bolehkah aku membacakannya untuk orang lain?" tanya dosennya. Ia mengangguk memberi persetujuan. Dan setiap orang yang hadir saat itu tersentuh hatinya. Ia lulus dengan satu pelajaran yang sangat berharga tentang penerimaan tanpa syarat terhadap sesama, siapa dan bagaimanapun dia. Betapa banyak situasi dan kesempatan yang dapat kita gunakan untuk tersenyum, memperkaya dan memberi harapan kepada sesama. Jika saja kita semua mau belajar melakukannya, banyak orang yang akan merasakan kasih Yesus serta percaya kepada-Nya. Selamat Paskah. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampuni ketidakpedulianku dan sikap masa bodohku yang selama ini mungkin sudah mengecewakan banyak orang. Berilah aku kepekaan untuk mulai peduli, terutama kepada mereka yang menderita. Amin. (Dod).
"Karena itu kami senantiasa berdoa juga untuk kamu, supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu, sehingga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus." (2 Tesalonika 1:11-12) Renungan: Di era tahun 80-an kita mengenal seorang pelukis dan guru gambar yang bernama Pak Tino Sidin. Pak Tino Sidin selalu tampil khas, berkemeja batik dan bertopi hitam dengan kuncir di atasnya. Ia terkenal dalam acara "Gemar Menggambar" di TVRI yang sangat disukai anak-anak di Indonesia saat itu. Banyak orang tua juga senang karena acara itu sangat mendidik anak-anak. Pelukis yang lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara, 25 November 1925 dan meninggal di Jakarta, 29 Desember 1995 itu, selalu mengajarkan kepada anak-anak bahwa menggambar itu mudah. Menggambar hanya merupakan perpaduan antara garis-garis lurus dengan garis-garis lengkung. Kadang-kadang di acara tersebut ada satu atau dua anak yang datang ke studio dan diberi kesempatan untuk menggambar. Ada anak yang menggambar hanya sebagian kecil dari yang diperintahkan beliau, ada yang menggambar sesuatu yang kelihatannya sudah selesai tetapi masih kurang di sana-sini. Menariknya Pak Tino tidak pernah menunjukkan rasa tidak senang, tetapi selalu menyelesaikan gambar anak-anak tersebut dan hasil akhirnya sangat bagus. Di samping itu, Pak Tino tidak pernah menganggap gambar anak-anak itu jelek. Bahkan pada akhir setiap acara, beliau selalu menunjukkan gambar-gambar yang dikirim oleh anak-anak dan memberikan komentar khas yang sangat singkat namun memberikan motivasi yang besar, "Bagus!" Apa yang dilakukan Pak Tino terhadap anak-anak itu bisa menjadi gambaran tindakan Tuhan terhadap kita sebagai anak-anak-Nya yang harus melakukan berbagai macam pekerjaan. Pekerjaan-pekerjaan tersebut berkaitan dengan pertumbuhan pribadi untuk mencapai kedewasaan iman, pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan aktivitas sehari-hari dan pekerjaan yang berkaitan dengan perluasan Kerajaan Allah. Yang perlu kita yakini adalah Tuhan sangat menghargai setiap hal yang kita lakukan untuk menunaikan tugas-tugas tersebut. Sekalipun kita tidak bisa melakukan dengan baik atau tidak bisa menyelesaikannya, asal kita melakukannya dengan tulus dan dengan motivasi yang benar maka Tuhan akan menerimanya. Tuhan akan berkata kepada kita, "Bagus!" Dan bagian yang tidak bisa kita selesaikan, Tuhanlah yang akan menyelesaikannya sehingga pada akhirnya pekerjaan kita menjadi sempurna. Untuk itu jangan putus asa apabila kita mengalami kegagalan di dalam menjalani kehidupanan sehari-hari dan kehidupan beriman kita. Teruslah berjuang dan jangan jemu-jemu berbuat baik kepada semua orang. Jangan pernah berhenti untuk bersaksi kepada mereka tentang kemuliaan Tuhan. Paulus mengingatkan, "Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1 Kor 15:58).Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku akan terus mengerjakan apa yang menjadi tugas panggilanku, karena aku tahu kalau itu tidak sempurna, Engkau yang akan menyempurnakannya. Amin. (Dod).
"Allah, Dialah yang menjadi tempat pengungsianku yang kuat dan membuat jalanku rata; yang membuat kakiku seperti kaki rusa dan membuat aku berdiri di bukit; yang mengajar tanganku berperang, sehingga lenganku dapat melengkungkan busur tembaga." (2 Samuel 22:33-35) Renungan: Jessen kecil mengeluh ketika disuruh membawa tas sekolahnya. "Ma, berat nih," katanya sambil meletakkan kembali tasnya. "Kamu belum terbiasa. Sini Mama bantu," kata mamanya. Jessen pun tersenyum lebar sambil memberikan tas tersebut pada mamanya. "Bukan begitu maksudnya. Kamu bawa tas itu dengan punggungmu, lalu Mama menopang di bawahnya," kata Mama. Sekalipun sambil cemberut, Jessen tetap membawa tasnya sampai di sekolah. Ini terjadi sampai 6 hari. Tetapi dia tidak menyadari bahwa mamanya mulai melepaskan tangannya dari tas itu. Di hari Senin berikutnya, Jessen tidak berkata apa-apa dan dia dengan semangat pergi ke sekolah sambil membawa tas punggungnya itu. Seakan-akan dia lupa bahwa selama seminggu dia mengeluh karena merasa berat membawa tas sekolahnya. Mamanya sengaja hendak membawakan tasnya, tetapi Jessen berkata, "Biar saya yang bawa, Ma." Ketika pulang sekolah mereka singgah di Alfamart untuk belanja makanan kering. Jessen berkata kepada Mamanya, "Masukkan di tas saya saja Ma, nanti saya yang bawa." Jika diperhatikan, ada suatu perubahan dalam diri Jessen, yaitu dari yang tidak kuat membawa tas menjadi kuat membawa tas yang bebannya bertambah. Ini terjadi karena Jessen menjadi terbiasa membawa tasnya dan dia tidak mengeluh lagi. Menariknya, dia malah bisa menolong mamanya. Jessen kecil itu seringkali menggambarkan kita. Ketika masalah datang menerpa kita, kita langsung mengeluh dan berusaha mencari alasan untuk menghindar dari masalah itu. Lalu kita berdoa, "Tuhan, berat sekali masalah ini. Singkirkanlah dari hidupku." Itulah yang dilakukan bangsa Israel sesaat setelah mereka menyeberangi Laut Teberau, "Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa kata mereka: "Apakah yang akan kami minum?" (Keluaran 15:24). Bangsa Israel tidak sadar bahwa Tuhan baru saja mengeringkan Laut Teberau sehingga mereka bisa menyebranginya di tanah yang kering. Namun demikian, Tuhanpun menolong mereka. Hal ini terjadi berkali-kali selama perjalanan mereka di padang gurun. Sayangnya kebanyakan dari bangsa Israel tidak menjadi terlatih karena mereka terus mengeluh. Berbeda dengan Yosua dan Kaleb, di mana akhirnya merekalah yang kuat sampai akhir dan turut menerima tanah pusaka di Kanaan. Sama halnya dengan Daud, dia sering mengalami penderitaan, tetapi ucapan syukur dan pujiannya jauh lebih kuat daripada keluhannya. Yang menarik adalah pengakuan Daud bahwa Tuhanlah yang mengajar tangannya berperang sehingga lengannya dapat melengkungkan busur tembaga. Oleh sebab itu, sebagaimana kita tahu, Daud masih tetap berada di puncak ketika ajal menjemputnya. Suatu sukses yang luar biasa. Untuk mencapai kematangan rohani dan mental, kita perlu latihan. Mari kita relakan hati untuk menerima penderitaan dan tidak mengeluh. Jika kita mau dilatih, sesungguhnya kita sedang dipersiapkan untuk turut menanggung beban sesama, suatu kepercayaan besar dari Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, sekarang aku tahu bahwa penderitaan yang aku alami sesungguhnya mempersiapkan diriku untuk Engkau pakai menolong orang lain. Amin. (Dod).