POPULARITY
Categories
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Sr. Maria Stavana dan Sr. Maria Visensia dari Komunitas Novisiat OSF di Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Kejadian 19: 15-29; Mazmur tg 26: 2-3.9-10.11-12; Matius 8: 23-27.BADAI Tema renungan kita pada hari ini ialah: Badai. Pribadi yang sedang dalampergulatan batin, keluarga yang sedang goyah permasalahan ekonomi, Gereja yangdihantam oleh perselisihan antara umat yang berkubu-kubu, dan negara yangdihancurkan oleh korupsi secara masif, semua ini adalah contoh-contoh badaiyang menghantam kehidupan manusia. Semua orang terkena dampak kerusakan baikfisik maupun mental, sama seperti bencana alam yang mengancam kehidupan sebuahlingkungan tertentu. Aneka macam badai yang mengancam kehidupan manusia dan lingkungannyamerupakan kekuatan alam yang bukan memberikan kenyamanan, tetapi memberontakdan menghancurkan kehidupan. Pada saat alam itu sedang tenang dan indah, kitatentu amat terpesona untuk menikmatinya. Alam sungguh menyajikan semacamsantapan jiwa, sehingga jiwa menjadi damai dan menggembirakan. Tetapi ketikaalam itu memberontak, misalnya terjadi angin ribut, banjir, atau gempa bumi,manusia sebaliknya jatuh ke dalam derita. Di dalam kitab suci kita dapat menemukan begitu banyak fenomena alam. Didalam hidup kita, khususnya di tanah air Indonesia, bencana alam sudah menjadimalapetaka yang tidak asing bagi segenap penduduk nusantara. Sering orangmengartikan setiap bencana sebagai bentuk hukuman yang diberikan alam kepadamanusia. Hukuman itu sebagai konsekwensi atas ulah manusia yang merusak dantidak memelihara alam. Pemahaman ini lebih dipertajam lagi, bahwa Tuhan mengijinkan terjadinyabencana atau badai menimpah kehidupan manusia, supaya manusia menjadi sadarakan kedosaannya dan kembali kepada Tuhan. Pertanyaannya ialah: apakah denganmengijinkan itu, Tuhan berada di tempat yang jauh dan menonton manusiamenderita? Apakah dengan mengijinkan itu, manusia dibiarkan saja tersiksasambil Tuhan tidak bertindak apa pun untuk melindungi ciptaan yang Ia sangatkasihi? Tentu jawabannya tidak. Tuhan tetap berada di dalam hati setiap manusia. Iaberada di dalam rumah-rumah keluarga, di tempat-tempat manusia bekerja, dan didalam segala urusan dunia ini. Ia tinggal di sana dan sering dalam keadaandiam. Kita mungkin terlalu sibuk dengan segala urusan sehingga keberadaan Tuhansepertinya tidak kita ingat dan sadari. Ia seperti sedang tertidur lelap ditengah segala kesibukan kita. Namun badai itu, meskipun sebesar apa pun, tidakmungkin menghilangkan kehidupan ini, sebab Tuhan ada bersama kita. Mestinya kita selalu mengingat, menyadari dan memanggil Dia ketika badaiitu datang lalu mengancam kita. Dengan bersama Dia, biarpun badai itu sungguhnyata dan sangat menyakitkan, kita tentu mampu menghadapinya. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk dapat bertahandalam aneka bentuk badai kehidupan. Bapa kami yang ada di surga... Dalam namaBapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Sr. Maria Sisliani OSF dan Sr Renata OSF dari Komunitas Novisiat OSF di Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Kejadian 18: 16-33; Mazmur tg 103: 1-2.3-4.8-9.10-11; Matius 8: 18-22.DIA YANG MENGAJAK Tema renungan kita pada hari ini ialah: Dia Yang Mengajak. Ketika dirimudiajak ke suatu tempat yang sangat indah panorama dan pesona alamnya, tenturasa senangmu tinggi dan memuaskan. Ketika orang mengajakmu untuk makan makananfavoritmu, tentu rasa suka langsung memenuhi dirimu. Ketika dirimu diundanguntuk mengambil bagian dalam sebuah acara penting sekali dari seseorang yangsangat dihormati, dirimu tentu merasa sangat terhormat. Seorang teman bercerita bahwa setiap menjelang waktu untuk menghadiri MisaKudus atau suatu doa tertentu, ia selalu mengalami undangan rohani dari Tuhan.Ia merasakan dorongan hati dan pikiran yang mengarahkan dirinya supayakesempatan berdoa harus dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh. Atas ajakantersebut, ia menyiapkan diri sebaik mungkin dan mengajak anggota keluarga atausahabatnya untuk ikut menyempatkan diri dalam berdoa. Ajakan dari seorang saudara atau teman merupakan satu bentuk perhatiansupaya kita ikut ambil bagian di dalam kehidupannya. Orang yang mengajak dirimuberarti ia ingin supaya dirimu melihat dan mengalami apa yang ia hidupi danmiliki. Ketika ia memiliki mobil yang bagus, lalu dirimu diajak ikutmenumpangnya, betapa pengalaman itu menjadi sangat spesial. Ketika dirimudiundang untuk datang ke rumahnya yang baru dan indah, tentu rasanya sangatspesial dan menyenangkan. Tuhan selalu mengajak kita. Ajakannya tidak main-main dan sangatfundamental bagi hidup kita. Ia mengajak kita bukan saja untuk suatu tujuan didunia ini, tetapi sangat utama ialah untuk suatu pencapaian hidup yang mulia disurga. Pada hari ini, firman Tuhan menyatakan babwa Tuhan Yesus mengundang kita kepada suatu hubungan yang terbesardengan diri-Nya, yaitu hubungan pribadi. Di dalam hubungan ini, ada kasih,persahabatan, kepercayaan dan komitmen kepada Dia, yang menjadikan pengalamankita begitu mendalam dan bermakna. Untuk menandakan bahwa hubungan itu benar-benar kuat dan terus-menerusdibaharui ialah kalau kita selalu memberikan jawaban “Ya” kepada-Nya. Mungkinkita sering mengalami sendiri bagaimana kita menyanggupi dan mengaminiajakan-Nya menyangkut hal-hal positif dan yang menguntungkan. Itu sebenarnyaselalu kita jalankan dengan ungkapan syukur dan suka cita kita. Namun dapat menjadi tantangan tersendiri jika kita harus menjawab “Ya” atasajakan Tuhan kepada kita berkaitan dengan sebuah kesulitan, rintangan,penderitaan atau ancaman musuh. Sering kodrat kita yang manusiawi cenderungmeminta kita untuk menghindarinya. Kita didorong untuk menjawab “tidak”. Tetapijustru di sini iman dan panggilan kita diuji. Tuhan ingin supaya kita mestimenjawab juga “Ya” atas ajakan-ajakan semacam ini.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus, semoga kami kuat dan semakinmencintai panggilan-panggilan kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam namaBapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Hendry, Rini, Tirto dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 12: 1-11; Mazmur tg 34: 2-3.4-5.6-7.8-9; 2 Timotius 4: 6-8.17-18; Matius 16: 13-19.MEREKA BERDUA ISTIMEWA Renungan kita pada hari ini bertema: Mereka Berdua Istimewa. Buktikesaksian iman rasul Petrus dan Paulus kepada Kristus yang ada di tangan kitaialah kitab suci perjanjian baru. Masing-masingnya memiliki cerita yang sangatunik dan menggugah hati kita. Mereka mewariskan tulisan-tulisannya yang kitakenal dalam surat-surat mereka. Ini adalah fakta narasi, kata, dan kisah. Bukti lain mengenai mereka dapat kita sebut sebagai fakta panggung, lokasi,atau tempat yang dulu mereka dijumpai. Kini Gereja mengabadikanpanggung-panggung mereka sebagai tempat suci dan sarana devosi umat beriman.Saat ini, sejujurnya panggung yang memberikan kesaksian kepada publik duniatentang kedua rasul ini ialah kota Roma di Italia. Mereka sebenarnyaorang-orang Yahudi di Palestina. Tetapi saat ini hampir tidak ditemukanbekas-bekas peninggalan baik Santo Petrus maupun Paulus di tanah Palestina. Ketika orang-orang berziarah ke Yerusalem dan daerah Danau Galilea dansekitarnya, bukti panggung tentang kedua rasul ini sangat terbatas. Hanya kotaYesus di Kapernaum yang bisa memberikan beberapa fakta kuat, misalnya adapuing-puing rumah mertua Petrus. Tetapi ketika orang mengunjungi kota Roma diItalia mereka akan mendapatkan banyak fakta panggung tentang kedua rasul ulungini. Di antara banyak fakta tersebut, yang paling disukai pengunjung ialahmakam mereka. Masing-masing makam itu kini berdiri di atasnya Basilika SantoPetrus dan Basilika Santo Paulus. Kisah Para Rasul mengisahkan sedikit drama perjalanan mereka ke Roma untukmenghadapi tuntutan hukum yang ditangani oleh kekuasaan Romawi. Catatan sejarahGereja Kristen memberikan rincian lain tentang proses terjadinya hukuman beratatas Petrus dan Paulus di Roma. Waktu dan sejarah yang kemudian membuktikanbahwa panggung kota Roma telah membuat mereka memberikan kesaksian tertinggiakan Yesus Kristus yaitu melalui kemartiran mereka. Darah mereka yangditumpahkan itu berbuah dengan menumbuhkan iman Kristen yang kian mendunia.Saat ini, Roma dan khususnya Vatikan adalah panggung sentral Gereja Katolik,antara lain karena rasul Petrus dan Paulus yang merintisnya. Di Yerusalem dan tanah Yudea terbukti panggung awal panggilan Petrus danPaulus, di Roma mereka berdua mempertontonkan bahwa pilihan kepada Yesus memangharus radikal, di dalam kitab suci mereka tetap mengajarkan kebenaran tentangYesus Kristus, dan di surga mereka berdua adalah orang-orang kebanggaan kita,orang kudus yang terpuji. Pada hari raya Petrus dan Paulus ini hendaknya kitabersyukur atas Gereja kita yang universal dan apostolik. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Allah, semoga berkat-berkat-Mumenjadikan kami berbakti penuh kepada Gereja-Mu seperti rasul Petrus danPaulus. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Suster Antona OSF dan Suster Ivon OSF dari Komunitas Keluarga Kudus Tanjung Priok di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Yesaya 61: 9-11; Mazmur tg 1 Sam 2: 1.4-5.6-7.8abcd; Lukas 2: 41-51.HATI YANG CEMAS Tema renungan kita pada hari ini ialah: Hati yang Cemas. Adaseorang bocah perempuan kelas 5 SD bernama Maria, bermain tebak-tebakan denganibunya. Ia berkata: "Ma, jawab tebakan ini ya. Apa perbedaan antara hatiPapa dan hati Mama?" Ibunya mencoba berpikir sebentar. Kemudian iamenjawab: "Hati Papa adalah hati seorang laki-laki. Hati Mama adalah hatiseorang wanita." Jawab Maria: "Bukan. Bukan jawabannya." Ibunyamenyambung: "Lalu jawabannya apa?" "Jawabannya ialah," kataMaria, "Hati Mama suka cemas, sedangkan hati Papa suka cuek." Anakini tentu saja berkata sesuai pengalamannya sendiri. Hubungan hati antara ibu dan anak adalah suatu hubunganterkuat antara dua manusia, melebihi semua jenis hubungan lain yang pernah adadi dunia. Oleh karena itu kalau seorang ibu merasa cemas terhadap orang-orangkesayangannya, pasti kecemasan ini merupakan suatu ungkapan hati yang sangatmendalam. Kecemasan seorang ibu itu tidak sekedar rasa susah, gelisah atautidak nyaman. Lebih dari itu, ibu sangat sakit, kehilangan dan lumpuh sebabsebagian hatinya terlepas atau hilang. Kisah di dalam Injil Lukas tentang Yesus remaja yangmenghilang dari pengawasan kedua orang tuanya membuat kita mengerti bahwa hatiyang cemas itu keluar dari mulut Bunda Maria. Seperti semua ibu yang lain,Bunda Maria menunjukkan betapa sakitnya dia ketika sebagian hatinya, atausetengah bagian hidupnya, yaitu Putranya sendiri menghilang. Kecemasan seorangibu bagaikan semua bencana besar, sehingga langit pun bisa terbuka dan surgajuga memberi tanggapannya. Yesus harus menjawab kecemasan ibunda agar ia tenang,bahwa Dia sungguh berada di rumah Bapa-Nya. Hari ini kita merayakan Hati Bunda Maria yang amat suciyang membantu kita untuk mengerti bahwa kesucian hatinya mempunyai peran yangsama dengan hati Tuhan Yesus Kristus. Kedua hati tersebut memberikan kitasolusi atau jawaban atas permasalahan-permasalahan kita di dunia ini. HatiBunda Maria yang cemas membuat matanya selalu terbuka untuk melihat danmenunjukkan setiap masalah atau kesulitan yang masing-masing kita hadapi.Hatinya yang cemas menggerakkan dia untuk berjalan sejauh ujung bumi dan mencapaisegala bangsa supaya membawa anak-anak manusia untuk percaya kepada Tuhan. Jika kita sendiri atau orang-orang yang kita kenal dansayangi pada saat ini sudah terlanjur menjauh dari jalan Tuhan Yesus Kristus;jika sedang terjadi hubungan di antara teman atau saudara belum membaik; jikamasih ada marah, benci, dendam dan iri terhadap sesama kita, marilah kitamenyadari bahwa Bunda Maria sangat cemas dengan semua ini. Ia sedang bekerjauntuk memperbaiki semua ini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa di surga,semoga Roh-Mu selalu menyertai dan Bunda Maria membimbing kami untuk memperkuatkomitmen kami berjalan di jalan Tuhan Yesus Kristus. Kemuliaan kepada Bapa danPutra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Suster Chriscentiana OSF dan Suster Eliana OSF dari Komunitas Santo Fransiskus Asisi Tanjung Selor di Keuskupan Tanjung Selor - Kalimantan Utara, Indonesia. Yehezkiel 34: 11-16; Mazmur tg 23: 1-3a.3b-4.5-6; Roma 5: 5b-11; Lukas 15: 3-7.HATI YANG BERLARI Tema renungan kita pada hari ini ialah: Hati Yang Berlari. Di dalamrenungan ini kita ingin memaknai hati kudus Tuhan Yesus Kristus sebagaiungkapan belas kasih Allah yang maha rahim. Kasih Allah yang maha rahimterungkap dalam tindakan-Nya yang keluar dari diri-Nya, tempat-Nya, dan tahtakemuliaan-Nya untuk menemukan anak-anak kesayangan-Nya. Kerahiman Allah ditunjukkan sejak manusia jatuh ke dalam dosa dan hidupdalam hukuman dosa. Tuhan hendak menyelamatkan manusia ciptaan-Nya supaya tidakbinasa selamanya. Di dalam proses penebusan yang berlangsung sekian lama,akhirnya datang Mesias, Yesus Kristus, utusan Allah sendiri. Inkarnasimerupakan peristiwa Tuhan yang sudah keluar dari kediaman yang abadi, menjadimanusia dan tinggal bersama umat beriman di dalam dunia. Yesus Kristusmenjalankan tugas-Nya dengan tujuan utama ialah menebus dan menyelamatkan duniadan seluruh isinya dari belenggu dosa dan maut. Di dalam semua tindakan-Nya di dunia, seperti yang dikisahkan di dalamInjil, Tuhan Yesus memiliki preferensi untuk menyelamatkan manusia yang sangatmembutuhkan keselamatan. Di sini kita dapat memahami makna hati Yesus Kristusyang sebenarnya. Hatinya senantiasa bergerak ke segala arah supaya menemui,menjangkau, dan menyentuh jiwa-jiwa yang sakit, terbelenggu, putus asa,tersiksa dan tersesat. Di dalam bacaan-bacaan kita hari ini, kita menemuipribadi Tuhan yang digambarkan dengan hati yang berlari. Mengapa? Karena kita domba-domba cenderung berlari dan menjauhi rumah, keluarga,komunitas, Gereja dan Tuhan sendiri. Sering orang berlari karena menyadari diritelah tidak layak lantaran kesalahan-kesalahan yang diperbuatnya, lalu merekamerasa diri malu atau tidak layak. Ada yang lain menjauh dan terus pergi karenatidak diterima oleh sesamanya di dalam keluarga, komunitas dan Gereja. Yanglain lagi berlari pergi dan semakin jauh karena merasa tidak punya tempat diantara banyak kalangan yang lebih dominan golongan dan kulturnya. Masih adabanyak motivasi lain mengapa anggota-anggota umat Tuhan pergi dan menjauh darikomunitas orang-orang beriman. Hati Tuhan Yesus penuh dengan kasih dan kerahiman itu pergi, berlari danmengejar mereka semua. Ada yang berhasil didapatkan oleh Tuhan dan merekadibawa pulang ke rumah-nya Tuhan, yaitu di dalam Gereja kita. Banyak di antarakita mengalami itu ketika kita menyesali kesalahan dan dosa, kemudian menerimasakramen tobat. Kembali ke dalam rumah adalah pengalaman terindah bagi orangyang ditarik oleh hati Yesus yang maha kudus. Tetapi ada orang yang saat inisedang diikuti oleh hati Tuhan Yesus. Sadarlah bahwa pada saat yang tepat Tuhanakan mendapati dan membawa mereka pulang. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan mahakuasa, semoga hati kudus Yesussenantiasa mempersatukan kami semua yang saat ini saling menjauh dan terpisahsatu sama lain sebagai umat-Mu yang kudus. Bapa kami yang ada di surga ...Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Suster Brigitta OSF dan Suster Dorothy OSF dari Komunitas Santo Fransiskus Asisi di Keuskupan Manokwari Sorong, Indonesia. Kejadian 16: 1-12.15-16; Mazmur tg 106: 1-2.3-4a.4b-5; Matius 7: 21-29.MENGAJARKAN DENGAN PERBUATAN Renungan kita pada hari ini bertema: Mengajarkan Dengan Perbuatan. Bapakiman yang terkenal di dalam kitab suci, Abraham, dimintai oleh Allah buktikekuatan imannya. Lalu Abraham menunjukkan itu dengan tindakan mengorbankanputra-nya sendiri Ishak. Kisah lain dalam perjanjian lama yang jugamenggambarkan kekuatan iman ialah perjuangan nabi Elia melawan ratusan baal.Elia tunjukkan itu dalam suatu drama perayaan iman, yaitu mempersembahkankorban bakaran. Di dalam perjanjian baru, permulaan Injil Lukas menggambarkan sikap PerawanMaria, yang dalam semua kisahnya sungguh menunjukkan bahwa ia berbuat danbertindak sesuai yang dikehendaki Tuhan. Rasul Petrus yang terperangkap dalamkebingungan dan kesesatannya berpikir dan berkata, ditegur dengan keras olehYesus karena imannya yang rapuh. Pada akhirnya setelah Yesus naik ke surga, iameninggalkan semua kesesatan itu dan membaktikan segenap hidupnya hanya untukYesus Kristus dan pertumbuhan Gereja. Kita memberikan gambaran-gambaran tersebut untuk menggarisbawahi firmanyang disampaikan oleh Yesus pada hari ini, yaitu bangunan rohani – pribadisetiap pengikut Kristus – haruslah kuat dan kokoh berdiri di atas sebuahfondasi yang juga kuat dan kokoh. Seorang pengikut Kristus yang diinginkan olehYesus Kristus sendiri, seperti yang disampaikan secara besar-besaran dalamseluruh kitab suci, ialah orang yang mendengar firman Tuhan, memahaminya, danakhirnya dapat melaksanakannya di dalam perbuatan yang nyata. Sesungguhnya bangunan diri kita dapat menjadi kuat dan bertahan selamanyakarena dapat berbuah, yaitu dalam tindakan-tindakan dan perbuatan. Di dalamkonteks kehidupan yang nyata, seseorang yang sudah penuh dengan pengalamankerja, akan sangat dibutuhkan di perusahaan dan dunia kerja, jika dibandingkandengan mereka yang baru saja tamat kuliah. Seseorang yang sudah berpengalamanbanyak di dalam mengurusi pemerintahan, akan menjadi guru yang diandalkan untukmengajarkan mereka yang masih baru dalam urusan pemerintahan. Jadi prinsip yang sudah umum diikuti, ialah seperti kinerja lebihmenentukan seseorang itu dipercayai daripada makalah yang berisi uraian konsepdan analisanya. Pengajaran yang diberikan kepada anak-anak, murid-murid ataupara pemula, ialah contoh atau praktek melakukannya di dalam sebuah proses,daripada ceramah dan uraian teoritis yang penuh dengan kata dan tulisan. Olehkarena itu Yesus di dalam Firman-Nya hari ini menegaskan bahwa hidup kita akansangat berguna, berhasil dan bertahan sampai selama-lamanya, karena kita dapatmelaksanakan Sabda-Nya dan menjalankan perintah-perintah-Nya.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah mahakuasa, berkatilah hidup danpekerjaan kami, khususnya pada hari ini, supaya melalui kata dan tidakan, kamimenghadirkan Dikau di dalam dunia ini. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan RohKudus... Dalam nama Bapa...
Sabda Tuhan mengingatkan bahwa kala Tuhan terasa bungkam, Dia sedang merekam gumul dan gumam jiwa kita, sehingga walau jiwa tertekan dan terancam, genggam-Nya menenteram.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Suster Elfina OSF dan Suster Yosi OSF dari Komunitas Santa Elisabeth di Keuskupan Agung Dili, Timor Leste. Kejadian 15: 1-12.17-18; Mazmur tg 105: 1-2.3-4.6-7.8-9; Matius 7: 15-20.BUAH SEBAGAI BUKTI Tema renungan kita pada hari ini ialah: Buah Sebagai Bukti. Di meja makansebuah komunitas para pastor, selain hidangan makan siang yang normal sepertibiasanya, ada juga beberapa jenis buah yang ikut tersajikan. Buah-buah itudipetik dari kebun oleh salah seorang karyawan. Salah seorang imam yang sudahtua nampak begitu ceria karena ia akan menikmati buah-buah kesukaannya itu. Iasudah lebih dari 10 tahun tidak terlibat dalam pekerjaan kesukaannya, yaituberkebun, karena usianya sudah lanjut dan kesehatannya menurun. Kata pastor lansia itu: “Pisang kepok ini bibitnya didatangkan dariBandung, salah satu yang terbaik, dan ditaman sekitar 8 tahun yang lalu. Nanasini bibitnya dari Lampung, seorang frater membawa ke sini saat kembali darilibur. Mangga ini saya sendiri yang membawa bibitnya dari Bangkok.” Beliaubegitu semangat bercerita tentang ketekunannya menanam tanaman buah-buahtersebut dan banyak tanaman yang lain. Ia juga tekun memeliharanya. Dan padawaktunya pohon-pohon itu memberikan buahnya untuk dinikmati banyak orang. Dari ilustrasi tentang pohon-pohon yang kemudian menghasilkan buah-buahnyayang terbaik, kita dapat menarik garis lurus untuk memahami seperti apapertumbuhan mental dan rohani kita sebagai manusia. Bayangkan saja, dalam aspeksebuah proses persiapan perayaan besar di organisasi yang melibatkan dirimu.Konsep dan visi-misi kegiatan itu adalah pokok segala urusan. Pokok itukemudian diturunkan kepada perencanaan dengan memperhitungkan segala elemenpendukung, sinergitas setiap elemen, dan kemampuan implementasinya. Dari prosesyang baik, terbuka, dan terukur, kita percaya bahwa hasilnya nanti akan sesuaiharapan atau bahkan melebihi yang diharapkan. Pertumbuhan mental dan rohani setiap dari kita sangat mengutamakan prosessupaya dapat mencapai hasil yang kita harapan. Marilah kita bayangkan begini.Keluarga atau komunitas adalah pohon utama dalam kehidupan kita di dunia.Setiap bentuk pendidikan dan pembinaan yang terjadi melalui langkah demilangkah, tahun demi tahun, dan dari pengalaman kesalahan atau kegagalan menjadikebenaran dan kesuksesan, proses ini adalah baik dan meyakinkan. Proses initentu saja ingin sampai pada pencapaian hasil, yaitu anak-anak dan generasibaru yang diharapkan keluarga, komunitas, Gereja dan bangsa. Tuhan Yesus memberikan kita kabar gembira pada hari, dengan berseru begini:kepalsuan yang ada di dalam hidup ini digerakkan oleh nabi-nabi palsu, yangtujuannya ialah meniadakan proses, atau merusak proses. Akibatnya ialahhasilnya juga berwujud kepalsuan dan membawa orang kepada kebinasahan. Abrahammenjadi contoh bagi kita, karena ia bersumber pada Allah saja, dan bukan padasumber palsu yang lain. Bagi kita, proses dan jalan itu ialah Kristus. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, kuduskanlah kami selalu di dalamRoh-Mu supaya kami semakin bertumbuh di dalam kesetiaan dan dalam pengudusandiri untuk menjadi cahaya bagi dunia ini. Salam Maria penuh rahmat ... Dalamnama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Suster Francietha OSF dan Suster Romana OSF dari Komunitas Santa Elisabeth Semarang di Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Yesaya 49: 1-6; Mazmur tg 139: 1-3.13-14ab.14c-15; Lukas 1: 57-66.80.HANYA KARENAYESUS Tema renungankita pada hari ini ialah: Hanya Karena Yesus. Rencana untuk menyambutkedatangan Yesus Kristus ke dunia dimulai sejak jatuhnya manusia pertama kedalam dosa, dan khususnya pada hari ini diwartakan secara lantang dalam kitabYesaya, bahwa ada nabi yang kelahirannya dirancang secara istimewa oleh Allahdan mendapat tugas khusus mempersiapkan kedatangan Yesus Almasih. Ini bisaterjadi hanya karena Yesus. Santo Lukas didalam Kisah Para Rasul dan Injil Lukas yang telah kita dengar, menungkapkanbahwa nabi yang dimaksud ialah Yohanes Pembaptis. Kelahirannya menjadi sangatspesial seperti yang dikisahkan dalam Injil. Demikian juga ketika kita rayakankelahiran Bunda Maria pada 8 September, atau ulang tahun kelahiran setiap darikita, perayaannya menjadi spesial bagi masing-masing orang. Semuanya karenadikaitkan dengan Yesus Kristus. Kalau bukan Dia sebagai alasan, tak ada maknaperayaan ulang tahun kelahiran yang diisi dengan nuansa bersyukur, perayaanrohani dan harapan-harapan. Yohanes Pembaptissangat istemewa bagi Yesus, atau sebaliknya Yesus sangat istimewa bagi Yohanes.Mereka bukan sekedar berhubungan saudara, tetapi adanya rencana Tuhan bagikeselamatan umat manusia. Awal hubungan antara keduanya ini ialah kabar darimalaikat Gabriel kepada Zakaria, ayah Yohanes, tentang kelahiran putranya yangsungguh ajaib. Pemberian nama “Yohanes” menjadi soal dalam keluarga ketika padasaat itu Zakaria menjadi bisu. Elisabeth dengan imannya yang kuatmempertahankan nama Yohanes, yang berarti “Tuhan itu murah hati” atau “Allahsungguh berkenan”. Keajaiban terjadi karena maksudnya ialah untuk menyiapkankedatangan Yesus Kristus. Hidup YohanesPembaptis penuh dengan semangat yang membawa orang lain kepada Kristus dankedatangan Kerajaan Allah. Ia sudah penuh dengan Roh Kudus sejak dalamkandungan bundanya, dan selama menjalankan misinya Roh Kudus itulah yangmembuat semuanya terjadi sesuai rencana ilahi, hingga Yesus sungguh berada didunia. Kata-katanya yang terkenal dan kita ulangi dalam setiap kali hendakmenerima Komuni Kudus, “Inilah Anak Domba Allah” (Yoh 1, 29 dan 36). Ia membawaorang lain untuk mengenal Yesus Kristus, demikian juga mendekatkan YesusKristus kepada manusia yang ingin mengenal-Nya. Sekarangtantangan ada pada kita, yaitu membawa orang lain mengenal Kristus dan membawaYesus Kristus menjadi dekat pada hidup orang lain. Kita dapat melakukan inijika hidup kita dipenuhi rahmat ilahi. Marilah kita berdoa.Dalam nama Bapa... Tuhan, kami bersyukur karena Engkau memberikan kemurahan-Mu,dengan menghadirkan Yohanes Pembaptis sebagai contoh bagi kami bagaimana setiakepada Yesus Kristus, Putera-Mu. Semoga teladan Yohanes Pembaptis tetap menjaditerang dalam hidup kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Suster Ernesta OSF dan Suster Lorenza OSF dari Komunitas Santa Elisabeth Semarang di Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Kejadian 12: 1-9; Mazmur tg 33: 12-13.18-19.20.22; Matius 7: 1-5.SIAPA YANG MENGHAKIMI DENGANBENAR? Tema renungan kita pada hari iniialah: Siapa yang Menghakimi dengan Benar? Ferdinand adalah seorang remajakelas 2 SMA yang ceria dan satu minggu lalu ia terpilih menjadi ketua orangmuda katolik di parokinya. Tetapi setelah satu minggu ia mengundurkan diri.Alasan ia begitu cepat berhenti sebagai ketua ialah karena banyak temannyamemberikan komentar dan masukan yang membangun. Tetapi lebih banyak lagi yangmengritik dan berpandangan negatif dan memfitnah dia. Penghakiman dan penilaian secaranegatif atau istilah Inggrisnya judgmental ada di mana-mana dan dilakukan olehsiapa saja. Menurut Tuhan Yesus Kristus, ini tidak boleh dilakukan, dan tidakmenjadi gaya hidup para pengikut-Nya. Ini merupakan dosa karena menjadikanseseorang sebagai penguasa kebenaran dan kebaikan. Penegasan Yesus kepada kita padahari ini bermaksud untuk menghentikan kita dari kebiasaan menghakimi sehinggamemvonis orang lain berdosa. Sebaliknya, kita diajarkan untuk mengutamakan sisiyang terbaik dan terhormat dari orang lain, karena melalui itu pendidikankemanusiaan terjadi, cinta kasih bertumbuh baik, dan solidaritas bersamasebagai umat Tuhan terjaga. Penghakiman, kritik dan penilaianmemang tetap diperlukan bagi setiap orang, kelompok dan komunitas, tetapi dalamcara kelemah-lembutan dan kasih. Ini merupakan tugas yang suci. Orang tuamengoreksi bahkan menghakimi anaknya tentang pergaulan antar lawan jenis yangsudah mengawatirkan. Atau biarawan-biarawati muda dihakimi dalam soalkedisiplinan hidup harian yang sudah terasa kering dan hilang mutunya. Inimerupakan penilaian yang suci. Maka nasihat terbaik Yesus bagikita ialah barang siapa yang menilai, mengkritik dan menghakimi sesamanyasecara baik dan di dalam kasih, ia akan dinilai secara baik juga oleh Tuhan.Kemudian, siapa yang dapat menghakimi dengan benar? Tuhan-lah yang memberikannyakarena Dialah sumber kasih dan kebaikan. Kita sebagai umat-Nya ikut memberikanpenilaian dan penghakiman yang benar dan baik karena kita memang dipakai olehTuhan. Caranya ialah berangkat dari dirikita untuk menilai diri sendiri, apakah kita bersih atau terbebaskan darikesalahan dan dosa. Jika kita berbuat dosa yang sama dengan orang yang kitaberikan penghakiman, sementara kita sendiri belum bertobat sedikit pun, itusama dengan dusta atau munafik. Hasilnya bisa nihil, karena orang akanmengatakan berikan dulu buktinya pada dirimu kalau memang Anda bersih atausudah berubah. Kata dan perbuatan harus sejalan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan YesusKristus, buatlah kami tulus dan benar dalam memberikan penilaian, kritik danmasukan terhadap sesama kami, dan pakailah kami untuk menyampaikan kebenaranitu melalui kata dan perbuatan kami. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan RohKudus ... Dalam nama Bapa...
Sabda Tuhan ingatkan bahwa hal tak terduga bisa saja terjadi, tapi cinta maha luas Nya yang tak terduga, melebihi segalanya, bukalah mata seluas-luasnya sambil hati mawas kepadaNya.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rini, Hendry, Tirto dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kejadian 14: 18-20; Mazmur tg 110: 1.2.3.4; 1 Korintus 11: 23-26; Lukas 9: 11b-17.PERINTAH UNTUK MENGENANG Renungan kita pada hari Minggu, Hari Raya Tubuhdan Darah Kristus ini ialah: Perintah untuk Mengenang. Ketika seseorang memintasupaya Anda mengingat pesan dan nasihatnya, hal itu mengandung makna yangpenting. Ia ingin supaya nilai atau kebijaksanaan dari pesan atau nasihatnyaitu diingat dan dihidupi. Anda yang menerima nasihat dan pesan mempunyaitanggung jawab moral dan rohani untuk menjalankan pesan atau nasihat tersebut.Hal itu tentu akan membuatmu bahagia. Ada seorang mahasiswa baru saja wisuda diuniversitas ternama dengan prestasi yang sangat mengagumkan. Ia bercerita bahwaselain usaha keras dalam studi, kesetiaan dan kepatuhannya kepada pesan dannasihat orang tua telah menjadi faktor penentu bagi kesuksesan studinya. Iaselalu mengenang dan mengingat kata-kata bapa dan ibunya, terutama tentangfokus pada tugas belajar dan tidak menyia-nyiakan waktu. Ia menuruti nasihatorang tuanya untuk selalu berdoa dan berusaha keras dalam studi. Perintah untuk mengenang diri-Nya merupakanperintah Tuhan Yesus kepada para murid, rasul dan umat-Nya, pada saat Iamengadakan perjamuan malam terakhir. Tuhan Yesus menetapkan Ekaristi, yangdilambangkan dengan roti dan anggur untuk menandakan persembahan tubuh dandarah-Nya demi keselamatan orang-orang yang ditebus-Nya. Tindakan persembahandiri ini merupakan ungkapan cinta yang amat besar, sehingga tanda roti dananggur merupakan tanda yang amat spesial. Tubuh dan darah Kristus yangdiperlambangkan itu merupakan kehadiran Tuhan Yesus sendiri yang berbicaradengan umat-Nya dan menjadikan diri-Nya sebagai santapan rohani bagi seluruhumat beriman yang mengambil bagian dalam perayaan Ekaristi. Tindakan persembahan diri Yesus Kristus inimerupakan sebuah tindakan Allah yang sempurna dalam rencana keselamatan umatmanusia dari dosa dan kematian. Maka Yesus sendiri menghendaki supaya kitasenantiasa mengingat dan mengenang Dia. Kenangan kita akan Dia dilakukan didalam Gereja sebagai salah satu dari tujuh sakramen, yaitu Sakramen Ekaristi.Bagi setiap anggota Gereja, mengimani Sakramen-Sakramen merupakan kewajibanyang tidak boleh dilanggar atau disia-siakan. Perintah untuk mengenang TuhanYesus dalam Ekaristi yang sengaja dilanggar atau dilecehkan akan menjadi suatudosa yang serius. Pengenangan akan Tubuh dan Darah Kristus di dalamEkaristi pada umumnya dilakukan di dalam Gereja melalui bentuk-bentuk ungkapaniman yang dirayakan baik oleh para klerus maupun umat awam pada umumnya.Perayaan yang paling besar dan utama ialah Misa Kudus harian, hari Minggu,Pesta dan Hari Raya. Ada perayaan penerimaan Komuni Suci yang dilakukan dalamibadat sabda tanpa imam dan Komuni Suci yang dilayani kepada orang sakit,lanjut usia dan yang dalam bahaya maut. Hosti ekaristi kudus juga dirayakanmelalui devosi penyembahan Sakramen Mahakudus. Semua ini merupakankegiatan-kegiatan pengenangan kita akan Tuhan Yesus Kristus.Marilahkita berdoa ... Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus Kristus, penuhilah kamidengan kuasa-Mu agar kami dapat menjadi seperti roti Ekaristi yang reladipecah-pecah untuk mempersembahkan diri kami setulus-tulusnya kepada sesamakami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Kristine dari Paroki Santo Gabriel di Keuskupan Bandung, Indonesia. 2 Korintus 12: 1-10; Mazmur tg 34: 8-9.10-11.12-13; Matius 6: 24-34.KEKUATIRAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kekuatiran. Setiap orang pernahmerasa kuatir dan akan merasakannya besok atau lusa. Seorang yang suci sepertiSanta Teresa dari Kalkuta mengungkapkan bahwa selama hidupnya, ia banyak kalimerasa kuatir, apakah semua yang ia lakukan berkenan kepada Tuhan atausebaliknya. Banyak orang kudus seperti itu, dan tentu saja kita orang-orangbiasa, mengalami kekuatiran sebagai bagian dari hidup kita di dunia ini. Seorang yang sedang kuatir biasanya merasa tidak nyaman dan takut terhadapkejadian yang akan menimpa dirinya. Rasa kuatir itu berkaitan dengan masa depanatau yang akan datang, dan bukan hariini atau kemarin. Besok atau masa depan membuka pintu bagi kita untukmemikirkan dan menaruh harapan untuk menjadi apa yang kita inginkan. Tetapikarena pada prinsipnya besok dan masa depan itu belum jelas dan pasti, kitakemudian dihantui kekuatiran. Sepasang tunangan sedang menyiapkan diri mereka untuk perayaan SakramenPernikahan yang tinggal satu minggu lagi. Waktu semakin berkurang dari harike-6 menuju hari H, semakin juga membuat mereka kuatir. Banyak hal yangdikuatirkan, seperti kalau cuaca kurang baik atau tidak banyak orang yangmenghadiri, salah satu atau keduanya berhalangan karena sakit, kekacauan yangdisebabkan oleh pihak-pihak luar dan lain sebagainya. Ada banyak sekali contoh lain yang menggambarkan betapa kita sering kuatirtentang kejadian dan pengalaman buruk yang akan menimpa kita. Yang menjadipertanyaan ialah: apakah strateginya untuk menghadapi kekuatiran-kekuatiranitu? Ada satu jawabannya. Sikap realistis harus menjadi hal mendasar untuk kitamiliki. Hidup ini ada senang dan sedih, ada jatuh dan bangun. Jika kita pahamiini seperti roda yang berputar dan kita jalani saja sebagai orang-orangberiman, kekuatiran tidak akan menjadi masalah yang memberatkan danmenghalangi. Hal yang lebih spesifik dari menerima realitas hidup tersebut, ialahbersikap secara positif terhadap kelemahan atau kekurangan yang ada. Istilahyang dipakai oleh Santo Paulus di dalam surat keduanya kepada umat di Korintusialah “bermegah atas kelemahanku”. Di dalam diri kita ada kelemahan yang pastiberbanding lurus dengan kekurangan atau kesulitan di luar diri kita. Misalnyaudara yang begitu panas, disambut dengan kondisi kulitmu yang gampangmengelupas, dan ini menghasilkan di dalam dirimu tantangan untuk dihadapi. Justru di dalam keadaan seperti ini kita memandang diri kita kurangberdaya, menanggung beban, atau dalam bahasa rohaninya ialah memanggul salib.Di dalam kerendahan hati kita terima dengan tenang dan sabar, lalu biarkanTuhan dengan kasih dan kuasanya mengangkat kita. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, mampukanlah kami tetap bertahan danpercaya kepada-Mu, meskipun kami selalu kuatir di dalam hidup kami. Kemuliaankepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Fanny Hartono dari Paroki Gembala Yang Baik di Keuskupan Surabaya, Indonesia. 2 Korintus 11: 18.21b-30; Mazmur tg 34: 2-3.4-5.6-7; Matius 6: 19-23.HARTA ABADI Renungan kita pada hari ini bertema: Harta Abadi.Di sebuah tikungan jalan ibukota metropolitan untuk menuju ke pusatperbelanjaan modern dan besar, persis di sudutnya, terlihat seorang tuna wisma,yang setiap hari diberi makan oleh orang-orang yang lewat di situ. Ia nampaknyaduduk saja dan berbaring di atas tumpukkan barang-barangnya. Kemungkinan iacacat sehingga tidak bisa berdiri dan berjalan. Setiap kali mengemis kepada orang-orang yanglewat, kata-kata yang selalu meluncur dari mulutnya ialah: “Demi kesejahteraanjiwa dan ragaku.” Tentu saja ungkapan ini kalau diresapi sejenak, kita setujukalau ungkapan ini bermakna religius yang dalam. Mungkin ia pernah diajak olehorang-orang untuk berbicara, tetapi apa yang keluar dari mulutnya itu merupakansebuah ajakan bagi semua orang untuk berbicara kepada sesama dan kepada dirisendiri. Banyak orang membanjiri mall dengan membawa semuauang mereka untuk belanja. Mereka masuk-keluar mall dengan penampilan sebagaiorang-orang beradab dan berbudaya untuk menjelaskan identitas mereka sebagaiorang-orang abad ini. Mereka ingin menikmati suka cita dunia ini di dalambangunan besar ber-ac tersebut. Orang yang sedang bernasib malang secara nyatamenunjukkan keadaan miskinnya dengan meminta-minta, tetapi ia sekaligusmempersembahkan sebuah ajaran maha penting kepada semua orang tentang jati dirisebagai pribadi manusia bermartabat dan ciptaan Tuhan. Hal ini berkaitan dengan tujuan Tuhan mengirimkita ke dunia, memelihara kita dan membawa kita ke tempat-Nya setelah hidup didunia ini selesai. Kesejahteraan jiwa dan raga merupakan sebuah prinsip hidupdi dunia ini yang diungkapkan secara rohani berupa keselamatan kita sebagaianak-anak Allah yang maha kuasa. Tuhan Yesus meminta perhatian kita melaluipewartaan Injil pada hari ini tentang pemilikan harta di dunia ini dan jugaharta bagi kita setelah dari dunia ini. Orang yang hidup di sudut jalan tadimenjawabi ajaran Tuhan itu dengan mewartakan kepada dunia bahwa hartasesungguhnya bagi manusia ialah jiwa dan raganya yang layak dan dibenarkan olehTuhan. Orang-orang dunia ini yang berjuang mencari nafkahdi mana pun dan dalam kondisi apa pun, mereka yang bekerja dengan kekuatan ototdan dengan pikiran, mereka yang memiliki harta banyak, sedang, dan sedikit,mereka yang sakit atau sehat; semuanya diingatkan dengan ajakan yang sama,yaitu: perhatikanlah kebaikan dan kesejahteraan jiwa dan raga. Untuk menjaminbahwa kita selalu menjadikan harta abadi ini tetap di dalam perhatian kita,Santo Paulus memberikan satu usulan, yaitu kita hendaknya saling menyadarkandan memelihara satu sama lain di dalam Kristus, supaya semuanya selamat.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah, berkatilah kami supaya kami tetapmemiliki-Mu sebagai harta kami yang abadi. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra danRoh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Sabda Tuhan ingatkan untuk tidak perlu disangkali atau disesali dengan dangkal, bila hidup dijejal sebal, karena sebal bisa jadi bekal oleh kuasa Sang Kekal agar kelak jiwa jadi andal.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Priscillia Nini Wijaya dari Paroki Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga di Keuskupan Agung Makassar, Indonesia. 2 Korintus 11: 1-11; Mazmur tg 111: 1-2.3-4.7-8; Matius 6: 7-15.BERSYUKUR ADALAHMEMOHON Renungan kita pada hari ini bertema: Bersyukur Adalah Memohon. Ada seorang muridSD bernama Ivan sedang berdoa di dalam kamar dengan suara yang didengar jelas.Bapa dan ibunya mendengar putra mereka berdoa dan mendekat ke pintu untuk lebihjelas mendengarnya. Sekitar 2 menit Ivan berdoa dengan posisi dukuk di atastempat tidurnya, mata tertutup, dan kedua tangannya terkatup di dada. Saat ia keluar dari kamarnya, sang ibu bertanya: “Ivan, Mama dan Bapakmendengarmu berdoa, tetapi tidak meminta atau memohon apa-apa kepada Tuhan.Kamu hanya mengucapkan terima kasih dan senang memuji Tuhan. Mengapa tidak sukameminta kepada Tuhan?” Ivan langsung menjawab: “Aku tidak ingin meminta Ma.Karena aku sudah mempunyai semuanya di Mama dan Papa, nanti tinggal minta.Tuhan itu baik sekali Ma.” Apa yang dilakukan oleh anak Ivan ialah sebuah cara berdoa yang menjadikanungkapan syukur dan pujian sebagai isi doa, yang di dalamnya sudah adapermohonan permintaan sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan kita. Tuhan tahusegala sesuatu, termasuk kebutuhan kita yang paling tersembunyi dan terkecildalam hidup kita. Yang kita perlu lakukan ialah menaruh diri di hadapan-Nya danmenyampaikan rasa syukur, terima kasih dan pujian kita. Seorang teman bercerita bahwa ketika lewat di salah satu gang di kompleksperumahannya, ia bertemu pemilik tokoh roti dan mereka saling menyapa singkat.Ia memuji produksi roti dan iklan-iklan yang disebarkan sangat menarik. Iaberterima kasih kepada pemilik tokoh, karena dengan kehadiran tokoh dikompleks, kebutuhan belanja roti menjadi muda karena cukup dijangkau denganjalan kaki. Pada sore harinya, ia dikirimi tokoh roti itu satu kotak berisiroti-roti kesukaannya, tanpa ia harus membelinya. Cerita ini cukup melukiskan bagaimana melalui sapaan, rasa syukur,apresiasi, dan pujian, pemberian atau karunia itu datang. Ini sebenarnya perlumenjadi sikap dan perilaku doa kita kepada Tuhan. Tugas kita pada dasarnyaialah mengucapkan syukur, berterima kasih, patuh akan perintah-perintah-Nya,memuji dan menyembah Dia. Sedangkan soal tentang kebutuan-kebutuhan kita yangbervariasi itu, nantinya menjadi tugasnya Tuhan untuk mengurusi, karena Tuhansudah mengetahui keadaan kita sebenarnya. Kita diajarkan oleh Yesus doa “Bapa Kami”, doa Yesus sendiri, untukmengenalkan kita akan Tuhan sebagai Bapa yang murah hati. Doa Yesus ini membuatkita yakin tentang penyelenggaraan-Nya kepada kita masing-masing sesuaikehendak-Nya dan mengena pada keadaan kita yang nyata. Setiap kali kitamengucapkan “Jadilah kehendak-Mu” hendaknya kita membuka diri semuanya danbiarkan kuasa-Nya bekerja pada kita sesuai yang Ia kehendaki. Marilahkita berdoa... Dalam nama Bapa ... Ya Bapa, terima kasih atas doa Yesussehingga kami dapat mengenal-Mu sesungguhnya. Bapa kami yang ada di surga ...Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 9: 6-11; Mazmur tg 112: 1-2.3-4.9; Matius 6: 1-6.16-18.TUHAN MENGINTIP Tema renungan kita pada hari ini ialah: Tuhan Mengintip. Ada dua anak, kakak-beradikyang masih sebagai murid-murid SD kompak untuk mencuri buah di kebun milikorang lain. Kakak memanjat pohon dan mengambil beberapa buahnya. Sedangkan adikberdiri agak jauh dari pohon itu untuk mengawasi kalau tuan kebun atau oranglain sedang lewat dan memergoki mereka. Mereka berdua percaya bahwa tidak ada satu pun orang melihat perbuatanpencurian buah itu. Mereka berlari secepatnya ke rumah, masing-masing membawabuah yang tersembunyi dalam bajunya. Begitu sampai di depan rumah, ibu merekasudah menunggu di pintu dengan memegang sepotong kayu untuk menghukum mereka.Wajah mereka tiba-tiba pucat, karena dosa mencuri sudah diketahui ibu. Anaksulung beranikan diri bertanya: “Kok Mama bisa tahu kami memetik buah-buah ini,padahal kebun itu jauh di sana?” Si ibu memarahi dulu kedua putranya itu karena mencuri adalah dosa.Kemudian dengan lembut ia menasihati mereka: “Tuhan Yesus mengintip ketika kamumencuri, lalu Ia segera memberitahu Mama, sehingga Mama cepat tahu bahwaanak-anak Mama sedang berbuat dosa.” Ternyata ada orang yang melihat aksi keduaanak itu dan lebih dahulu menyampaikannya kepada ibu mereka. Mulai saat itu,anak-anak sangat paham bahwa setiap tindakan mereka entah baik atau buruk danjahat, Tuhan meski tidak kelihatan, tetapi mengintip dan melihat semuanya. Makamereka menjadi takut untuk berbuat dosa lagi. Kakak-beradik itu membawapelajaran berharga itu seterusnya di dalam hidup mereka. Tuhan tidak hanya mengintip kita saat kita berbuat dosa bahkan sebelumnya,yaitu memikirkan dan merencanakannya. Sama pentingnya ialah ketika kitaberpikir, merencanakan dan melakukan perbuatan-perbuatan baik. Tuhan hadir danbekerja di mana saja, sehingga setiap waktu dan tempat kita berada atauberbuat, tidak pernah ada satu kesempatan pun Ia absen berada di situ. Hal inipenting sekali untuk mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak tidur, atau berada diluar jangkauan. Akibatnya, kita sebenarnya sudah diadili secara otomatis,apakah diri kita ini orang baik atau jahat, orang yang beriman atau tidak. Ada tiga kewajiban agama sangat mendasar untuk menggambarkan danmenghasilkan pribadi seseorang beriman dengan benar dan baik atau tidak. Tigakewajiban itu ialah berbuat kasih atau amal, berdoa, dan berpuasa. Tuhan Yesusmenekankan bahwa kewajiban ini hendaknya kita lakukan dengan sesungguhnya,karena Tuhan tetap mengintip kita. Ia tersembunyi, tetapi Ia melihat setiapdetil kewajiban iman kita. Pengadilan itu tidak mesti menunggu di kamarpengakuan, tetapi terjadi setiap waktu dan dalam detak jantung kita. Tuhansudah menentukan apakah kita orang baik dan beriman atau tidak melaluikewajiban-kewajiban beragama kita. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, berkatilah kami hari ini supaya kamimelakukan kewajiban iman kami dengan benar. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra danRoh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Sabda Tuhan ingatkan bahwa yang lekat pada Sang Penyelamat, tidak bebas dari segala penghambat, tapi ia tangkas dan giat melewati, karena bersamaNya dia kuat.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 8: 1-9; Mazmur tg 146: 2.5-6.7.8-9a; Matius 5: 43-48.MUSUH KITA Renungan kita pada hari ini bertema: Musuh Kita.Pertama kali saya difitnah dengan cara penyebaran cerita bohong tentang dirisaya, tetapi dilakukan di belakang saya. Saya tersinggung dan marah. Sayaberusah mencari tahu siapa sebenarnya yang melakukan fitnahan itu, tetapi tidakberhasil. Kali kedua, saya dituduh melakukan korupsi dengancara surat kaleng yang ditaruh di balik pintu ruang kerja saya. Sekali lagi iniadalah kebohongan, karena saya jelas tidak pernah korupsi. Saya hidup hanyadengan gaji dan usaha sendiri yang dijalankan oleh keluarga. Tuduhan itu sangatmemalukan dan membuat saya sangat marah. Saya berusaha mencari tahu otakpenuduhan itu, tetapi hasilnya nihil. Kali ketiga, handphone saya berdering sepanjanghari. Nomornya berbeda-beda muncul di layar ponsel, tetapi tidak ada nama. Sayamencoba untuk menjawab sekali, dengan harapan untuk memastikan apa yangdiinginkan oleh penelpon. Tetapi tidak ada satu suara pun yang menjawab ataupaling kurang menulis pesan sesuatu setelah menelpon. Saya harus memutuskanuntuk mengganti nomor ponsel saya. Begitulah cerita seseorang beberapa hari lalutentang hidupnya yang sangat terganggu. Ia bercurah perasaannya kepadateman-temannya. Kita sering mendapat gangguan serupa atau dalam versi yangberbeda-beda. Jelas bahwa tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang bebasdari gangguan. Pengganggu itu dapat kita kategorikan sebagai pengganggu biasadan normal, seperti teman yang datang ke rumah saat kita sedang fokus bekerja,atau anak yang bertanya macam-macam kepada orang tuanya. Tuhan Yesus pada hari ini menyinggung kategoripengganggu luar biasa atau yang punya maksud untuk menyakiti dan membinasakankita. Mereka disebut para musuh. Mereka berada di mana-mana, yang dapat kitajumpai tiap hari baik yang kita kenal maupun yang tidak. Mereka yang tidak kitakenal dan di persembunyiannya, memiliki rencana untuk menyerang danmencelakakan kita. Dengan adanya media sosial yang sangat bervariasipenggunaannya, musuh tak dikenal itu dengan mudah berbuat jahat sesuka hatinya. Terhadap keberadaan musuh-musuh seperti ini,apakah firman Tuhan hari ini tentang “Kasihanilah musuh-musuhmu” masih relevan?Mungkin ada orang tidak percaya kalau ini tidak relevan, namun Tuhan Yesus akanmenjawab sendiri dan mengatakan itu kepada kita, bahwa firman-Nya tentangmengasihi musuh tetap relevan sepanjang masa. Firman itu berkata bahwa,mengasihi musuh siapa pun dia, yaitu dengan mendoakan dia. Itu berarti kitamenaruh si musuh itu dihadapan dua pengadil, yaitu diri kita dan Tuhan sebagaipengadil utama. Jadi kita bersama dengan Tuhan berhadapan dengan para musuhkita.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Yesus Tuhan kami, semoga dengan kasih-Mukami dapat mengubah musuh menjadi sahabat. Bapa kami yang ada di surga ...Dalam nama Bapa ...
Sabda Tuhan ajarkan bahwa jiwa makin indah dewasa cemerlang, bila tetap setia indahkan Tuhan tanpa bantah, walau hidup susah parah terjadi berulang.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 6: 1-10; Mazmur tg 98: 1.2-3ab.3cd-4; Matius 5: 38-43.PELAYANANTERMAHAL Tema renungan kita pada hari ini ialah: PelayananTermahal. Ada seorang remaja perempuan berusia 13 tahun bernama Laura. Iadikaruniai Tuhan semangat hidup Kristen dengan kebajikan-kebajikan yang sangatmulia. Ia baru kelas 1 SMP tetapi semangat hidupnya itu menjadikan dirinyamenjadi teladan bagi seluruh sekolah. Beberapa contoh kebajikan itu ialah bahwa ia tidakpernah terlambat masuk sekolah. Ia menuruti semua perintah para gurunya. Iatidak pernah mengeluh akan kesulitan atau ketidak-nyamanan yang terjadisekolah. Ia menolong siapa saja entah diminta entah tidak diminta bantuannya.Ia selalu mendoakan teman-teman atau para guru yang membutuhkan dukungan doa. Dalam acara penutupan tahun ajaran sekolah, Lauradidaulat menjadi siswa teladan sekolah. Selain mendapatkan hadiah penghargaandari sekolah, Laura juga mendapatkan penghargaan dari kantor dinas pendidikandi kotanya. Laura sendiri hanya mengucapkan terima kasih kepada setiap pujianyang diberikan kepadanya. Senyumnya juga senantiasa menjadi balasan atas salamdan sapaan orang-orang di sekelilingnya. Justru yang memberikan kesaksian tentang Lauraialah para guru dan teman-temannya. Guru kelasnya memberi kesaksian bahwa Lauradianugerahi semua kebajikan Kristen dan karakter pribadinya yang baik. Tetapiyang sangat penting dan membuatnya unik ialah Laura tidak pernah marah, kecewa,tersinggung dan mengeluh terhadap orang yang bersikap kasar atau jelekterhadapnya. Ia tetap tenang, tersenyum dan ramah dengan mereka yangmemusuhinya. Seorang teman kelasnya memberikan kesaksianbegini: “Laura membalas mereka yang menjahatinya dengan kasih. Ia tidak pernahberpikir dan bersikap negatif terhadap siapa pun yang menyakiti atau tanpasengaja bersalah kepadanya. Itu yang membuat kami semua kagum terhadapnya.”Kedua kesaksian itu sesungguhnya merefleksikan cinta kasih yang Tuhan Yesusajarkan kepada kita pada hari ini. Firman Tuhan pada hari ini inginmengingatkan kepada kita tentang pelayanan termahal yang tidak hanya oleh Yesustetapi juga oleh setiap pengikut-Nya. Laura memberikan contoh bahwa melayani yang sangatmahal tidak diukur dengan materi yang dipakai atau konteks kita berada.Pelayanan termahal menunjuk pada orang yang memperlakukan para musuh danlawannya. Mereka tidak harus dilawan, didiamkan, dan dihindari. Kita perlumelayani mereka dengan perbuatan kasih. Setiap perbuatan kasih, seperti sabardan tetap memenuhi kebutuhan orang yang marah kepada kita, selain memberikankita kekuatan, tetapi juga memenangkan hati orang-orang yang berhati sekerasbatu.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus, ajarkanlah kami selalu untuk berhatilembut terhadap para musuh kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Tirto, Rini, Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Amsal 8: 22-31; Mazmur tg 8: 4-5.6-7.8-9; Roma 5: 1-5; Yohanes 16: 12-15.ALLAH YANGTRITUNGGAL Tema renungan kita hari ini Minggu, Hari RayaTritunggal Maha Kudus, ialah: Allah Yang Tritunggal. Ada suatu diskusi terjadi diantara umat setelah ibadat Rosario lingkungan. Fokus diskusi adalah maknaTritunggal Suci. Setiap orang punya penjelasan dan argumen yang mendasarinya.Hingga seluruh acara selesai, mereka semua tidak menemukan makna Tritunggalyang sesungguhnya. Seorang ibu berusia 80 tahun yang selama diskusi hanya diamdan menyimak, pada akhirnya berkata: “Kita bertanya terus saja tentang artinyaTritunggal maha kudus, jawabannya tak mesti didapat sekarang, atau mungkin takperlu tahu juga. Yang penting kita bisa sebut namanya dan percaya.” Kesulitan umum orang beriman ialah tak sepenuhnyamengetahui dan mengerti bagaimana atauseperti apa Tritunggal itu. Sebutan untuk satu Allah tiga pribadi itu ada dalamhafalan kita. Kita menyebut nama-Nya di dalam doa-doa dan ibadat. Kita rayakanpesta dan hari raya-Nya. Kita beriman kepada-Nya sejak dicap nama-Nya dalampembaptisan dan dimeteraikan oleh-Nya di dalam Krisma. Tetapi pengetahuan kitaterbatas tentang Dia. Kita sempat dengar dan belajar di sana sini, tetap sajakita tak puas. Bagaimana atau seperti apa keadaan, kerja sama,kehidupan satu Allah tiga pribadi secara persis tak ada yang tahu. Tak adakitab suci dan tradisi tersendiri tentang mereka. Kita hanya tahu persis Siapamasing-masingnya. Itu karena Tuhan Yesus sendiri yang mengatakan danmengajarkan di dalam Injil. Dia mengatakan itu sebagai misteri besar iman kita,yaitu persekutan tritunggal yang tak dapat terpisahkan. Tugasnya Yesus ialahmenyatakan kemuliaan Allah itu kepada kita: Allah Bapa, Allah Putra, Allah RohKudus, dan untuk mempersatukan kita semua dengan Tuhan di dalam satupersekutuan kasih. Persekutan kasih di dunia ialah Gereja. Tujuan terakhir yang akan dicapai oleh kitaorang-orang beriman ialah memasuki persekutuan sempurna di dalam kemuliaanabadi Tritunggal suci. Perutusan Yesus dan Roh Kudus sama, karena Yesus katakankepada para murid dan kita semua bahwa Roh Kuduslah yang akan mengajarkan kitadalam semua kebenaran. Yang dimaksudkan ialah kebenaran tentang Allah, misteriagung Tritunggal suci. Kalau kita saat ini belum mendapatkan jawaban lengkap,hanya sebagian-sebagian, bahkan mungkin tak perlu, tidak apa-apa. Nanti pada saatnyaakan kita peroleh. Yang penting kita tak boleh hilang iman dan kesetiaan kitakepada Tritunggal suci yang kita cintai.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tritunggal suci, semoga Allah Bapamelindungi dan memenuhi kami dengan segala kemurahan, semoga Allah Putramempersatukan dan menyelamatkan kami sebagai satu kawanan umat kesayangan-Mu,dan semoga Allah Roh Kudus terus mengajarkan dan menerangi kami dalam segalakebenaran tentang kebesaran kemuliaan-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra danRoh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Hendry dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 5: 14-21; Mazmur tg 103: 1-2.3-4.8-9.11-12; Matius 5: 33-37SUMPAH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Sumpah. Adaseorang pejabat pemerintahan di daerah baru selesai diambil sumpah untukmenjalankan tugas pelayanan publik pertama kali dalam hidupnya. Istrinyamendampingi. Dalam sesi foto bersama keluarga, tampak keluarga pejabat itusangat indah dan dipuji banyak orang. Semua orang berharap kepada pejabattersebut agar ia berkomitmen kepada sumpah jabatan yang sudah diungkapkannyadihadapan publik. Ketika mereka berada di rumah, sang istrimemberikan nasihat kepadanya begini: “Engkau adalah pejabat yang terpilihsecara luas karena orang-orang sungguh percaya kepadamu. Sumpah tadi, engkaunyatakan dengan bumi yang engkau pijak, langit yang engkau junjung, dan publikyang mengelilingimu, menjadi saksi-saksinya. Semua saksi itu tahu bahwa engkauadalah seorang pejabat. Maka buktikanlah dirimu sungguh-sungguh bahwa engkauadalah pejabat di daerah ini. Saya dan anak-anak mendoakan dan mendukungmu.” Sumpah, seperti harapan dan doa istri tadi, padadasarnya dilakukan oleh mereka yang memiliki tanggung jawab, misi dankepercayaan untuk mewujudkan sumpah itu selama wewenang atau jabatan masihmelekat pada mereka. Setelah jabatan atau status khusus tidak melekat lagipadanya, sumpah juga tidak berlaku lagi. Hal ini berarti sumpah adalah sebuahpernyataan komitmen yang serius dan berat. Ikatan dan tuntutan sebuah sumpahjauh lebih besar daripada sebuah janji seperti ingin bawa oleh-oleh kepadaseorang teman. Karena alasan ini, umumnya sumpah-sumpah yangdilakukan oleh siapa pun di dunia ini selalu atas nama kuasa yangsuper-natural. Karena ketika saksi-saksi sebuah sumpah adalah segala sesuatuyang mengelilingi orang yang mengambil sumpah, itu berarti yang ditujukan ialahbukan orang per orangan, tetapi segenap alam raya dan kehidupan. Bagi kitaorang-orang beriman, sumpah seperti ini adalah ditujukan kepada Tuhan. MakaTuhan Yesus mengingatkan kita pada hari ini, jika seorang beriman mengambilsumpah, buatlah itu tanpa dengan kepalsuan, kepura-puraan, kebohongan, dandalam rencana untuk diingkari. Sumpah yang diambil oleh seseorang hendaknya dalamkebenaran dan ketulusan, karena yang menyaksikan itu ialah Tuhan sendiri, yangdirepresentasi oleh seluruh alam semesta: langit, bumi, udara, manusia danbudayanya. Semua itu adalah milik Tuhan. Oleh karena itu prinsip sebuah sumpahyang diajarkan oleh Tuhan Yesus dan kita pengikut-Nya berkewajiban menaatinya,ialah “jika ya katakanlah ya, dan jika tidak katakanlah tidak”. Santo Paulus dengan spesifik mengatakan bahwasebuah sumpah yang berisi ya atau tidak dengan benar dan jujur, dasarnya ialahcinta kasih Yesus Kristus yang mendasari semua perkataan dan tindakan kita.Kita harus memakainya. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah, semoga Roh-Mu selalu menguatkan kamidalam mewujudkan kehendak-Mu atas kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam namaBapa ...
Sabda Tuhan ajarkan bahwa makin limpah ruah syukur dilantunkan pada Tuhan, harusnya makin sembah merendah bersungkur untuk makin dituntun Tuhan.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rini dan Tirto dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 3: 15 - 4: 1.3-6; Mazmur tg 85: 9ab-10.11-12.13-14; Matius 5: 20-26.SINGKIRKAN PEMBATAS Tema renungan kita pada hari ini ialah: SingkirkanPembatas. Dalam suatu perayaan Misa dengan gereja yang dipenuhi oleh umat, saatkonsekrasi terjadi keributan sedikit di bagian belakang. Seorang bocahlaki-laki menangis. Pasalnya ibunya tidak bisa menduduki dia di pundaknya,seperti biasa yang dilakukan oleh bapaknya. Pada hari itu bapaknya berhalangandatang karena ada pekerjaan di luar kota. Bocah ini kadang duduk manis di bangku, atau asyik denganmainannya, atau mewarnai gambar-gambar. Pada waktu akan konsekrasi, iadinaikkan ke pundak bapaknya dan dengan senangnya menatap Tuhan Yesus di altaryang diangkat oleh imam. Sayang sekali, kali ini ia tidak bisa menatap karenaibunya tidak sanggup menaruh dia di pundak. Banyak orang yang berdiri membatasidia untuk melihat Tuhan. Ia menangis dan berontak. Pembatas dalam bentuk apa pun mesti disingkirkan supayakita bisa mempunyai kebebasan untuk melihat dan mengalami kehadiran Tuhan. Santo Paulus menggambarkan tentang selubungyang menutup hati orang-orang Israel ketika mereka membaca kitab Musa.Alasannya karena mereka telah menjauh dari Tuhan. Jika mereka berbalik kepadaTuhan, selubung itu akan tersingkir dari mereka. Pembatas pada prinsipnya diciptakan oleh kita sendiri.Malas dan bosan sering menjadi tembok semen tebal yang menghalangi kita kontakdengan Tuhan. Orang malas dan bosan kelihatan tertidur atau berbuat sesuatulain di sebelah tembok, padahal di sebelah yang lain ada Tuhan yangmemperhatikan dia. Mereka ini tinggal diajak dan dibujuk atau diberi pengertiansupaya bersemangat kembali. Marah, benci, dendam dan hati yang keras atau brutalmerupakan tembok besi baja yang tak bisa ditembus. Sampai-sampai Yesus menyuruhkembali dari hadapan Tuhan untuk hilangkan amarah, minta maaf, damai dahuludengan orang yang terlibat dalam marah atau benci, supaya saat kembali lagisudah tak ada penghalang atau pembatas. Orang-orang seperti ini, tidak cukupdiajak atau dibujuk. Mereka harus diberi ketegasan langsung ke pokok masalahseperti Yesus, bahwa seperti ini sangat tidak layak untuk menatap dan berjumpadengan Tuhan. Pihak luar sama sekali bukan penghalang atau pembatas bagikita untuk menatap Tuhan dan berjumpa dengan-Nya. Misalnya Anda dilarang untuk berdoa atau menghadiri Misa, namun hati, pikiran dan kehendakmu tetap sajaberkontak dengan Tuhan tanpa diketahui oleh si penghalang itu. Jadi seruanuntuk menyingkirkan pembatas, terutama adalah untuk diri kita sendiri. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus,Engkau menyambut setiap orang tanpa batas apa pun. Jadikanlah hati kami sepertihati-Mu supaya kami tetap dekat dengan Dikau dan menerima sesama kami sepertiyang Engkau kehendaki dari kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rikardus Sersandi Jehadi dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 11: 21b-26; 13: 1-3; Mazmur tg 98: 2-3ab.3c-4.5-6; Matius 10: 7-13.KARUNIA PRIBADI YANG KREDIBEL Tema renungan kita pada hari ini ialah: Karunia Pribadi Yang Kredibel. Adaempat anak di dalam keluarga. Yang sulung seorang laki-laki berumur 14 tahundan ia diharapkan orang tuanya untuk menjaga ketiga adiknya yang masih kecil.Harapan itu terwujud dengan peran anak sulung yang menjadi kakak dan penjagayang baik dan bertanggung jawab. Setiap kali orang tua bepergiaan dan menginapdi luar, mereka percaya bahwa si sulung dan adik-adiknya akan baik-baik-baikdan aman-aman saja. Anak sulung itu adalah anak yang dipercaya. Ia dianggap sebagai pendukung,penjaga, dan pemberi rasa aman dan nyaman. Satu kata yang dapat mewakili semuaini adalah pribadi yang kredibel. Seorang pribadi yang kredibel atau yang dapatdipercayai untuk menjalankan suatu kepercayaan, merupakan tanda kematangansebagai manusia. Ketika Tuhan Yesus meninggalkan para rasul dan murid untuknaik ke surga, Ia tahu bahwa mereka semua sudah siap dengan kredibilitasnya.Mereka harus mengambil alih tugas-tugas Yesus Kristus untuk menjadi tanda danpembawa kabar suka cita kepada seluruh dunia. Salah satu di antara mereka ialah Santo Barnabas, seorang rasul yangsepadan dalam masa pelayanan dan tugas misioner Gereja Perdana dengan SantoPaulus. Kredibilitas merupakan suatu karunia keutamaan yang dapat dimiliki olehsetiap orang, melalui suatu proses menjadi matang atau dewasa. Namun yangterjadi atas Santo Barnabas adalah seuatu yang unik. Keunikannya itu ialahseperti ini. Catatan sejarah yang berhubungan dengan Kisah Para Rasulmengisahkan bahwa nama aslinya ialah Yosef. Nama Yosef ini adalah suatu namayang poluler bagi orang-orang Yahuni. Kita mengingat nama bapa angkat Yesus,Santo Yosef. Yosef diperayai oleh Gereja Perdana di Yerusalem untuk bersama Paulusmengurusi Gereja yang sedang bertumbuh pesat di Antiokia. Mengapa seorang muridYesus, Yosef, yang dipilih? Karena ia seorang yang kredibel. Sebagai partnerrasul ulung Paulus, ia harus seorang yang juga ulung, supaya Gereja dapatdipelihara dan dijaga sesuai dengan yang diinginkan oleh Tuhan Yesus Kristusdan Gereja seluruhnya. Atas dasar itu, maka namanya “Yosef” diganti dengan“Barnabas”. Nama baru ini memang berarti “putra yang kredibel” atau seorangyang dipercaya atau pribadi yang meyakinkan. Di kota Antiokia itu, untuk pertama kalinya persekutuan para pengikutKristus yang terorganisir dengan sangat baik oleh Barnabas sebagai pemimpinjemaat dan Paulus sebagai rasulnya, disebut Kristen. Nama “Kristen” yang kitapakai sampai saat ini tentu saja perlu dikaitkan dengan kredibilitas parapengikut Kristus. Kita perlu terus berusaha untuk menjadi para pengikut Kristusyang kredibel, dengan dukungan doa-doa dan berkat rasul Barnabas.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus Kristus, semoga denganberkat-Mu kami menjadi murid-murid-Mu yang kredibel. Kemuliaan kepada Bapa danPutra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Sabda Tuhan ingatkan bahwa Sang Penghibur Benar tidak membuat kita lari dari realita adanya susah dan dukacita, tapi berani hadapi dan jalani bersama Tuhan.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Denny Surijanto dan Mandalina Salawah dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 1: 18-22; Mazmur tg 119: 129.130.131.132.133.135; Matius 5: 13-16.CAHAYA BAGI KEGELAPAN Renungan kita pada hari inibertema: Cahaya Bagi Kegelapan. Ada sepasang suami dan istri yang sudah limatahun menikah itu, baru seminggu ini bagai mengalami hidup baru. Mereka menyambut gembira kelahiran pertama hasilperkawinan mereka selama lima tahun. Dalam penantian itu tampaknya lebih banyaksusahnya daripada senang. Pertengkaran selalu terjadi lantaran salingmenyalahkan pada pihak mana yang menjadi penyebab kesusahan itu. Puncaknya ialah setahun sebelumsang istri hamil, ketika mereka terancam cerai. Suami yang lebih dahulumenuntut cerai, yang kemudian istri menyusul menyetujui cerai. Perkawinan dan kehidupankeluarga muda ini benar-benar sedang dalam kegelapan dunia ini. Meskipun adamatahari di siang hari, bulan dan bintang di malam hari, namun hidup merekadari saat ke saat seperti tidak menemui satu cahaya yang dapat memberikan jalankeluar dari masalah. Tuhan tidak tega dengan umat-Nyayang sedang menderita. Ia menentukan jodoh mereka. Ia menyelenggarakanperkawinan mereka. Mengapa Ia sampai mengizinkan kesusahan itu berakhir dengankehancuran perkawinan dan keluarga? Kepastian pertolongan itu terungkap jelangpertengahan tahun ke-5 perkawinan mereka. Istri terbukti hamil, setelah tanpasengaja melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter. Berita dan suasana bahagia segeramengisi seluruh rumah tangga mereka. Suami bersujud di hadapan istri, merekabermaafan, berpelukan, menangis haru tanda gembira. Sembilan bulan kehamilanberlalu dan kelahiran secara normal bayi laki-laki yang diberi nama Salvatore(penyelamat) itu, sungguh menjadi cahaya untuk menghalau kegelapan yang sempatbeberapa lama menutup kehidupan suami-istri dan keluarga yang sedang merekabangun. Bayi itu diberi nama Salvatoredemi menegaskan peran Tuhan Yesus sebagai penyelamat manusia dan terang bagidunia. Santo Yohanes mengatakan dalam Injilnya bahwa Yesus adalah Sang Terang,dan kita pengikut-Nya diundang untuk selalu tinggal di dalam terang itu. Iamemberikan terang-Nya kepada kita melalui semua berkat karunia yang dicurahkankepada kita. Pada hari ini Injil Matius mengajarkan dan meminta supaya kitapara pengikut Kristus menjadi terang dunia. Jangan biarkan terang yang sudahdiberikan Tuhan itu tidak terpakai atau tidak dibagikan ke sesama. Surat kedua Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus dalam bacaan pertama menekankan tentang komitmen kita untukhidup dalam terang ilahi, yaitu kita hendaknya selalu menjawab “ya” ataspanggilan Tuhan kepada kita masing-masing sebagai pengikut Kristus dan anggotaGereja. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa…Ya Yesus yang baik,jadikanlah kami cahaya-Mu bagi dunia di sekitar kami yang sangat membutuhkanpertolongan. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Julia Ayuningtyas dan Johanes Bambang dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kejadian 3: 9-15.20; Mazmur tg 87: 1-2.3.5.6-7; Yohanes 19: 25-34KARUNIA SEORANG IBU Tema renungan kita pada hari ini ialah: KaruniaSeorang Ibu. Secara prinsip kita percaya akan Tuhan yang satu, namun dalammewujudkan kehendak-Nya dan mengungkapkan diri-Nya, Ia menghadirkan suatukehidupan bersama dengan pihak lain. Salah satu ungkapan kehendak ilahi yanghakiki ialah kehidupan berpasangan antara laki-laki dan perempuan. Di dalam kuasa ilahi yang mengungkapkan kehidupanberpasangan itu, kita kemudian mengenal adanya ibu atau mama sebagai karuniabagi kehidupan kita. Seorang ibu berdiri dan berada di atas dua fondasi yangkokoh, yaitu sebagai wanita dan pribadi yang mengikatkan diri di dalamperkawinan. Kodrat manusia sebagai wanita dan yang kawin dengan laki-lakiadalah aspek alamiah yang mendasari suatu bangunan mulia dan bermartabatsebagai ibu. Tuhan menciptakan yang kodrati itu, dan Iamenilainya sebagai ciptaan yang baik, karena mengikuti gambar dan rupa-Nyasendiri, seperti yang dikatakan oleh kitab Kejadian. Tetapi ciptaan tidakberhenti di situ. Kemuliaan-Nya terungkapkan dengan lebih sempurna ketikaciptaan tersebut menjadi ibu, yang tujuannya ialah supaya ibu ikut menyaksikankemuliaan Tuhan di dunia. Keibuan yang menampilkan kuasa dan kasih Tuhan samaartinya dengan yang diungkapkan oleh kebapaan. Dengan kata lain, seorang ibusecara mendasar adalah wajah dan tindakan Tuhan Allah di dalam dunia, bagisiapa saja yang mengambil bagian di dalam hidup dan karya sang ibu. Kita berbahagia di hari peringatan Bunda Mariasebagai Bunda Gereja ini, yang merupakan perayaan untuk menghormati danmemuliakan peran ke-Ibuan untuk seluruh Gereja. Pada prinsipnya Gereja disebutibu dengan alasan paling kentara, ialah karena Bunda Maria dipercayakan olehPutra-nya sendiri, Yesus Kristus yang adalah kepala Gereja, sebagai bundaGereja. Yesus nyatakan itu secara langsung dan pribadi ketika Ia bergantung diatas salib dan sesaat lagi akan wafat. Ia berkata kepada seorang murid yangdikasihi-Nya: “Inilah ibu-mu”! Gereja sebagai ibu memiliki tanggung jawab mahapenting untuk melindungi dan mengarahkan setiap anggotanya ke jalankeselamatan. Maria tentu bekerja sama dengan Yesus Kristus, sang Kepala Gereja,untuk membuat Gereja dan seluruh anggotanya hidup dalam iman, kasih danpengharapan yang kuat. Sebagai ibu, Maria menjiwai seluruh Gereja sepanjangjalan tersebut. Meskipun ancaman setan dan musuh-musuh tak pernah berhentiuntuk mencelakakan dan menghancurkan Gereja, ibu Gereja memiliki kekutaan untukbertahan dan melawannya. Perlawanan itu tidak pernah berhenti selama dunia inimasih berputar, seperti yang diwartakan oleh bacaan pertama hari ini. Marilahkita berdoa. Dalam nama ... Ya Allah maha kuasa, semoga Bunda Maria selalubersama dengan kami di dalam segala kesulitan kami, khususnya dalam saat-saatkesulitan dan acaman musuh yang mematikan. Salam Maria penuh rahmat ... Dalamnama Bapa ...
Sabda Tuhan ingatkan kita bahwa yang dipimpin keinginan daging mudah merajuk, tapi yang dituntun Roh selalu mau rujuk dan hatinya jadi sejuk.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 2: 1-11; Mazmur tg 104: 1ab.24ac.29c-30.31.34; Roma 8: 8-17; Yohanes 14: 15-16.23b-26.HEMBUSANILAHI Tema renungan kita pada hari Minggu, Hari RayaPentekosta ini ialah: Hembusan Ilahi. Orang-orang di dunia Arab sangatmementingkan hembusan nafas yang keluar dari seseorang yang berbicara. Iaberbicara sedemikian dekat supaya lawan bicaranya dapat menikmati bau yangkeluar dari dirinya, sebagai tanda penyambutan dan kebaikan yang disampaikankepada sesamanya itu. Seorang asing pasti merasa aneh dengan kultur sepertiini, namun ia mesti dapat menerima dan memahaminya. Kultur lain yang juga sangat menghargai bau padadiri orang-orang yang sedang berdekatan ialah orang-orang India. Seseorangperlu memberikan kesan, bahwa kehadiran dirinya ditandai dengan bau yang iakirim kepada orang-orang di sekitarnya. Banyak budaya lain juga berciri yangsama. Tetapi ada nafas atau hembusan angin yangmengatasi semua jenis bau pada semua manusia dunia ini, ialah nafas cinta. Baunafas tembakau atau daging bakar, buah durian atau siri pinang tak masalah,yang penting nafas cinta dari kita masing-masing yang kita kirim kepada oranglain di sekitar kita. Kita dapat bertemu siapa saja yang berbeda semua jenislatar belakang, dan jika nafas kita adalah nafas cinta, maka setiap orang yanglain menjadi sesama kita. Roh Kudus dari Allah dihembuskan keluar, makabaunya pasti bau dari Allah dan bau itu pasti cinta kasih Allah sendiri. Cintamemberikan kehidupan, gerakan, semangat baru, pembaharuan, persekutuan,perdamaian dan persahabatan. Pada waktu penciptaan pertama, manusia yangdibentuk dari tanah liat, Allah hembuskan Roh-Nya pada bentukan itu, terjadilahkehidupan yang tak pernah ada sebelumnya. Umat Gereja perdana masih diliputikebingungan, takut dan tidak saling mengerti, tapi hembusan Roh Tuhanmemberikan mereka semangat baru dan kemampuan untuk berbicara yang dimengertioleh banyak orang lain. Setiap pengikut Kristus unik dan perbedaan padamasing-masingnya merupakan karunia Allah yang istimewa yang menjelaskan cirikhas dan identitasnya. Nafas dan bau cinta atau benci, rajin atau malas, beraniatau takut, pandai atau kurang pandai bisa berbeda dari satu orang ke orangyang lain. Tetapi nafas cinta kasih Allah hanya satu, yang dihembuskan RohKudus, supaya mempersatukan dan menjiwai semua. Hembusan kebencian manusia diatasi oleh hembusancinta kasih Allah. Hembusan bau kemalasan dan hilangnya semangat manusia,diatasi oleh hembusan kasih ilahi yang mencurahkan semangat baru. Danseterusnya. Jadi hembusan ilahi adalah Roh Kudus yang berhembus untukmenyebarkan cinta kasih Allah kepada kita semua. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah yang maha baik, kami bersyukur atashari Minggu Pentekosta ini yang mendewasakan kami sebagai putra dan putri-Mu,pengikut Kristus. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam namaBapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Ratna Dewi dan Raymond dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 28: 16-20.30-31; Mazmur tg 11: 4.5.7; Yohanes 21: 20-25.CAMPUR TANGANYANG DIPERLUKAN Renungan kita pada hari ini bertema: Campur TanganYang Diperlukan. Dengan pernyataan ini kita ingin mengungkapkan suatu campurtangan yang tepat dan benar. Kita juga dapat mengingatkan bahwa jangan memaksaikut campur jika memang tak perlu. Jika Anda merasa berkewajiban untuk campurtangan, lakukan saja. Roh Kudus yang menggerakkan kita pada saat yang tepatakan mengijinkan kita campur tangan untuk suatu urusan orang lain atau bersama,namun pada momen yang lain akan mencegah kita untuk berbuat demikian. Banyak orang sering berbagi pengalamannya,terutama tentang kehidupan pribadi dan perjalanan imannya, dengan dibantumeditasi harian melalui media La Porta ini. Semuanya memberikan apresiasi dan terima kasih karena siraman rohani iniberperan ikut campur tangan dalam hidup pribadi mereka. Seorang pendengar setiapernah menulis pesan wa begini: “Pastor, saya merasa hidup saya setiap haridiusik oleh siraman firman Tuhan. Saya merasa ditegur, selain itu juga saya dihibur,diberikan ketenangan, dan diarahkan jalan yang bijaksana”. Ini merupakan satu contoh mencampuri urusan ataucampur tangan pada momen yang tepat dan benar. Untuk rasul Petrus, rasanya iaditegur oleh Yesus karena ia mencampuri urusan murid lain yang dikasihi Tuhandan urusan Yesus sendiri. Menurut Yesus, Petrus harusnya mengurusi saja dulukepentingannya, sebelum sibuk dengan kepentingan orang lain. Dengan kata lain,momennya tidak tepat untuk campur tangan. Ini juga terjadi dengan kepentingankekuasaan Romawi dan agama Yahudi yang saling campur atau tarik-menarik dalampenderitaan yang dialami oleh Paulus saat berada di Roma. Campur tangan atas kepentingan sesama padadasarnya memang tak bisa dihindari. Itu bagian dari memberikan perhatian. Namunsupaya dapat menjadi suatu perbuatan yang sangat positif dan sebagai suatupelayanan, mestinya kita bisa menghindari dua ekstrem yang membuat campurtangan itu menjadi tindakan yang salah dan berakibat buruk bagi kita sendiridan orang lain. Ekstrem pertama ialah campur tangan yang tidakperlu, atau tepatnya yang berlebihan dan salah tempat dan waktunya. Seorangyang sedang gelisah dan sedih, kita justru melibatkan dia dalam diskusi sesuatuhal yang membuat dia bertambah kacau pikiran dan hatinya. Kedua ialah tidakberbuat apa atau sama sekali tidak campur tangan. Seorang teman menyesal sekalitak bisa bantu rekannya, padahal sebenarnya ia bisa berikan pertolongannya,akibatnya rekan itu menderita kecelakaan lebih parah. Jadi, dengan menghindari dua ekstrem initinggal satu pilihan saja, yaitu tindakan campur tangan yang diperlukan, padawaktu dan tempat yang benar, sesuai dengan kebutuhan atau kepentingannya. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Dengarkanlah doa kami yang memohon supayasaling memperhatikan antar pribadi dan komunitas atau masyarakat sungguhbertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup kami lebih baik dalam relasi dankerja sama di antara kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Jessika Suasa dan Vitalis Jelanu dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 25: 13-21; Mazmur tg 103: 1-2.11-12.19-20ab; Yohanes 21: 15-19.PEMBENARAN KITADARI TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Pembenaran Kita Dari Tuhan.Pembenaran kita dari Tuhan bermakna suatu tindakan Tuhan yang membenarkan danmemperkuatkan martabat kita sebagai putra dan putri-Nya, yang berartimemisahkan kita dari kuasa jahat dan duniawi yang ingin menjauhkan kitadaripada-Nya. Contoh paling nyata ialah pengadilan Paulus di hadapan penguasa duniawiatas dasar iman dan keyakinan yang ia anut dan ajarkan. Yesus Kristus mengalamiyang sama ketika Ia dihadapkan ke Pilatus. Di situ terlihat pembenaran dariTuhan sangat nyata, terungkap baik melalui perkataan maupun tindakan sehinggadi satu pihak berdiri tegak kebenaran dari Allah berhadapan dengan kebenarandari dunia ini. Klimaksnya jelas, kebenaran dari Tuhan harus melepaskan diridari dunia ini untuk kembali kepada pemiliknya, yaitu Tuhan sendiri. Hal inidilakukan melalui sebuah kematian di dunia ini, supaya mendapatkan kehidupan diakhirat. Pengadilan Paulus terkait evangelisasi yang dilakukan Gereja Perdana,sementara ada juga pengadilan yang dialami Petrus saat ia di”adili” secarakhusus oleh Yesus sendiri. Istilah “diadili” oleh Yesus dimaksudkan untukmenempatkan seseorang pantas dan benar di hadapan Tuhan. Petrus diinterogasisoal ketulusan, iman dan komitmennya untuk mengikuti Kristus. Petrus terkenaldengan bicara tanpa banyak pikir, maka sering keliru dan salah sasaran. Denganpengadilan itu Petrus dapat sampai kepada komitmennya bersamaan denganpengangkatannya untuk menjadi pemimpin Gereja. Pembenaran melalui pengadilan, entah oleh instrumen penegakan hukum negaraentah oleh Tuhan sendiri, harus patuh pada salah satu syaratnya yangfundamental ialah objektivitas. Nurani banyak orang, masyarakat dan pendapatumum yang membentuk objektivitas itu. Sedangkan jika pembenaran itu hanyadatang dari satu atau dua orang, yang jelas melawan nurani banyak orang, itupasti melawan kebenaran. Oleh karena itu suara dan kehendak Tuhan didapatkan melalui pendapatbersama dalam Gereja yang difasilitasi oleh para pemimpinnya. Di situpembenaran atas sikap hidup dan penghayatan iman kita diberlakukan. Jadi kalauAnda mendapatkan absolusi dalam pengakuan dosa yang diberikan oleh Gerejamelalui seorang bapak pengakuan, itu merupakan pembenaran bagi diri Anda. Tuhanmembenarkan kita di dunia ini melalui instrumen-instrumen yang sah, dan satuyang paling utama ialah Gereja. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha baik, tambahkanlah keberanian dankekuatan kami untuk dapat menghadapi aneka macam kesulitan dan pengaruh jahat,sehingga kami boleh menikmati suatu pembenaran dari-Mu dan berusahamenghayatinya melalui tutur kata dan perbuatan di sepanjang hidup kami.Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...
Sabda Tuhan ingatkan bahwa Tuhan tak mau kita terhilang hanyut dalam kehilangan apapun atau siapapun juga, karena Ia bukan saja mencari yang hilang, tapi juga temani yang kehilangan.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Nancy Phanasta dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 22: 30; 23: 6-11; Mazmur tg 16: 1-2a.5.7-8.9-10.11; Yohanes 17: 20-26SEMOGA MEREKAMENJADI SATU Tema renungan kita pada hari ini ialah: SemogaMereka Menjadi Satu. Kalimat ini datangdari Yesus sendiri, yaitu ketika Ia berdoa bagi para rasul, murid-murid dankita semua pengikut-Nya pada waktu perjamuan malam terkahir. Isi doa sepertiini kemudian untuk seterusnya menginsprasi doa-doa kita untuk intensipersekutuan dan persatuan. Persekutan ini adalah hakekat mendasar sifatAllah, yaitu Tritunggal. Lalu Yesus mendokan supaya semua pengikut-Nya akhirnyasampai pada tujuan persekutan ini. Namun ada satu pertanyaan sederhana ini:mengapa Yesus tidak ungkapkan: Mereka harus bersatu, tapi sebaliknya Iakatakan: semoga mereka bersatu? Alasan paling kentara ialah bahwa Tuhan memberikankebebasan pada setiap manusia untuk memilih persatuan atau perpecahan dantercerai-berai. Ini sama dengan kebebasan memilih untuk menaati Dia atausebaliknya melawan. Di dunia ini arena bermain dan berjuang akan menentukanapakah setiap orang benar-benar mengikuti Tuhan atau sebaliknya memilih jalanlain. Setiap manusia dikaruniai kebebasan dan kepandaian untuk memilih jalankepada keselamatan. Alasan lain yang mungkin kurang kita sadari ialahbahwa persiapan merupakan unsur yang selalu penting dalam ziarah iman kita didunia. Doa Yesus semoga kita bersatu di dunia merupakan dorongan supaya kita menyiapkansuatu persekutan yang kuat dan bermartabat sebagai putra dan putri Allah.Persiapan ini bagaikan meningkatkan selera supaya kita merindukan persatuanabadi di surga. Jangan pernah abaikan, permainkan atau remehkan apa pun jenispersekutuan anak-anak Allah di dunia dan cukup saja berpikir bahwa nanti sajabersatu di surga. Tuhan tidak mengijinkan cara seperti ini. Alasan berikutnya sebagai yang paling tinggi danterakhir ialah bahwa Allah itu esa dan tempat Ia berdiam ialah satu sajaselamanya, di surga. Untuk sampai ke sana kita harus melewati perjalanan danproses panjang. Tidak ada permainan sulap atau transportasi kilat untuk bisasampai di sana. Kalau seandainya tak ada proses maka cukup satu saja mujisatuntuk membawa semua orang bersatu di surga. Tetapi ada prosesnya, maka kitamemakai “semoga kita bersatu”. Dalam segala usaha untuk itu, kita manusia menaruhharapan semoga dapat mencapainya. Tuhan tidak ingin menghilangkan unsurpengharapan pada manusia dengan memakai kata harus. Harapan sangatlah pentingbagi kita manusia. Semua doa kita jelas memakai kata “semoga” atau “kiranya”dan “akan” atau “nantinya”, karena itu sebagai tanda nyata pengharapan kita. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, persatuan di dalam Engkaumerupakan harapan kami yang sangat utama, semoga Roh Kudus yang diutus Putra-MuYesus Kristus mempersatukan kami di dunia ini dalam segala bentuk dan situasikami sebagai persiapan kami untuk menikmati persatuan abadi di surga. SalamMaria penuh rahmat ...Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Hendry dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 20: 28-38; Mazmur tg 68: 29-30.33-35a.35b-36c; Yohanes 17: 11b-19.BERBAGI ROHKUDUS Renungan kita pada hari ini bertema: Berbagi Roh Kudus. Maksud ungkapanberbagi Roh Kudus di sini ialah bahwa setelah menerima pencurahan dan dinaungiRoh Kudus, seseorang itu mendapat perutusan untuk berbagi karunia Roh Kudus itukepada orang lain. Ia membagikannya sejalan dengan perutusan yang ada padanya. Misalnyasebagai orang tua, ia membawa Roh Kudus itu ke dalam keluarga di mana ayah danibu menghadirkan relasi perkawinan mereka yang baik, sehingga berpengaruhpositif bagi segenap keluarga. Masing-masing saling menyapa secara baik danpositif sehingga suka cita tumbuh di dalam keluarga. Ada begitu banyak contohbagaimana kita masing-masing dapat berbagi Roh Kudus. Kita mendapat contoh dari kedua bacaan pada hari ini. Yesus menguatkan pararasul dan murid-murid, bahwa hidup mereka tanpa kehadiran-Nya secara fisikadalah dalam bimbingan Roh Kudus. Mereka pasti mengalami banyak tantangan dankesulitan, terutama ancaman para musuh Tuhan. Tetapi Roh Kudus yang penuh dalamYesus, dibagikan semuanya kepada mereka. Demikian juga Paulus yang akanmeninggalkan jemaat Efesus yang telah ia bina selama tiga tahun. Ia menjaminbahwa Roh Kudus sepenuhnya menguatkan dan membimbing mereka. Mengapa kita harus berbagi Roh Kudus? Ada beberapa alasan mendasar. Pertamakarena Tuhan Allah sendiri sudah berbagi dari diri-Nya sendiri. Dia yang sucidan murni di dalam surga, mau berbagi hidup-Nya dengan manusia sehingga PutraAllah menjadi Yesus Kristus, kemudian Yesus sendiri mengutus Roh-Nya bagi kita.Allah sudah berbagi, maka kita harus juga berbagi. Kedua, Roh Kudus bergerak dan berkegiatan. Ia menggerakkan setiap pribadidalam Gereja Perdana lalu menginisiatifkan kegiatan-kegiatan mereka sehinggamereka tidak tinggal diam atau bersembunyi. Masing-masing dari mereka bergerakdan keluar di setiap penjuru dunia untuk bersaksi tentang Yesus Kristus. Kita perlujuga berbuat demikian, terutama berbagi kepada orang lain. Ketiga, Gereja itu inklusif dan menaati perintah Yesus untuk menjadikanseluruh bangsa murid-murid-Nya. Maka tak ada cara lain yang paling pas kecualimenggerakan setiap pengikut Kristus untuk berbagi semangat Roh Kudus, yaitumenyampaikan segala kebaikan, suka cita dan kebenaran kepada seluruh dunia.Berbagi kepada sesama di dalam persekutuan Yesus Kristus merupakan hukum yangtak dilalaikan dan kepada sesama manusia yang lain, sudah merupakan tanggungsetiap manusia sebagai anggota Gereja yang kudus. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, di dalam saat-saat penantiandatangnya Roh Kudus, kami menaruh iman kami kepada-Mu dengan sepenuh hati,supaya melalui kepenuhan Roh Kudus kami membagikannya kepada orang-orang disekitar kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...
Sabda Tuhan ingatkan bahwa keinginan dalam diri bagai jerat perangkap yang berbisa dan menjerat, tangkap dan tanggapi keinginan Tuhan agar terbebas dari jerat keinginan diri.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rini dan Tirto dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 20: 17-27; Mazmur tg 68: 10-11.20-21; Yohanes 17: 1-11a.MEMELUKKEMULIAAN TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Memeluk Kemuliaan Tuhan. Yesussudah menjelaskan sedemikian banyak tentang Roh Kudus yang mengajarkan segalasesuatu tentang Dia kepada kita, termasuk tentang salib dan penderitaan. Jikakita sebagai pengikut-Nya mencintai dan menyanggupi salib yang diberikan Tuhankepada kita, kita pasti sangat disayangi dan diberkati Roh Kudus. Buktinya, Paulus merasa bahwa penderitaan dan salib sudah menjadisantapannya tiap hari. Roh Kudus menguatkan dan menghibur dia untuk menerimanyadengan senang hati, dan ia nikmati itu sampai akhir. Untuk bertahan sampaiakhir dengan salib ini, Yesus jadikan itu sebagai tantangan terbesar bagi parapengikut-Nya. Ada orang yang siap untuk itu seperti Paulus, tapi jauh lebihbanyak yang belum atau bahkan tidak siap. Maka Ia mendoakan mereka supaya tidakusah kuatir tentang semua jenis penderitaan dan salib. Berbahagialah kita yangdidoakan oleh Tuhan Yesus Kristus! Doa dan janji-Nya akan Roh Kudus yang menolong kita memikul salib,bertujuan supaya kita senantiasa menyukai salib itu, memeluknya, lalumemikulnya. Sebelum memikul salib, kita harus memeluk dahulu. Itu artinya kitamau, suka dan menyanggupinya. Kalau memeluk sesuatu atau seseorang, itu berartikita sayang, juga kita berhati-hati menjaganya supaya tidak jatuh. Kitaberusaha supaya salib itu tidak jatuh dari kita bahkan bisa berpindah ke pihaklain. Ini berarti kita memeluk kemuliaan Tuhan. Salib merupakan kemenangan dankemuliaan bagi kita, yang dicapai dengan penaklukan atas kesalahan dan dosa.Memeluk kemuliaan Tuhan berarti apa? Pertama, karena Yesus sendiri menyatakankemuliaan itu kepada kita, khususnya saat Ia mendoakan kita. Kedua, Yesusmempersembahkan kelimpahan hidup tanpa batas dan ini menggambarkan sebuahkemuliaan Tuhan. Kemuliaan Tuhan itu menunjuk pada berlimpah-limpah kemurahandan kebaikan-Nya. Ketiga, dengan memeluk kemuliaan Tuhan melalui salib-Nya itu, kitadipastikan mengenal Tuhan secara pribadi. Pada prinsipnya, jika kita dapatmengenal seseorang akan situasinya yang paling memprihatinkan, di situ kitamengenalnya secara mendalam dan pribadi. Dengan salib Tuhan, kita dapatmengenal orang-orang yang menderita di sekitar kita secara pribadi. Keempat,kemuliaan Tuhan kita alami juga melalui persekutuan kasih yang bertahan sampaiakhir, persisnya ketika kasih itu diungkapkan dalam melayani orang-orang yangmenderita. Salib menandakan Yesus Kristus bersatu dengan nasib manusia yangberdosa dan menderita. Marilah kita menyiapkan hari raya Pentekosta denganmemeluk kemuliaan Tuhan. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan yang mahabaik, bantulah kami untukselalu mengutamakan kemuliaan-Mu di dalam semua usaha dan tugas kami. Semogakami setia memikil salib kami. Salam Maria...Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Dony Hari Nugroho dan Y. Sandra Isrudianti dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 19: 1-8; Mazmur tg 68: 2-3.4-5ac.6-7b; Yohanes 16: 29-33.ROH KUDUSMENOLONG KITA MEMANGGUL SALIB Tema renungan kita pada hari ini ialah: Roh Kudus Menolong Kita MemanggulSalib. Di dalam pelajaran agama, seorang murid bertanya kepada gurunya: “Injilitu disebut kabar gembira, tapi kenapa kami diajarkan tentang salib danpenderitaan? Di mana gembiranya?” Ibu guru yang sudah berpengalaman itu menjawab dengan memakai analogi ibuyang sedang hamil. Persis ibu anak yang bertanya itu sedang hamil adiknya yangkedua. “Kalian di rumah sedang gembira menantikan kelahiran adikmu kan? Ituadalah kabar gembira. Tapi ibumu yang menanggung semua beban berat, dia banyaksusahnya setiap hari, dan terlebih lagi nanti pas melahirkan betapa dia merasasakit. Semua itu adalah salib dan penderitaan. Tapi setelah melahirkan, kaliansemua dalam keluarga akan menjadi lebih gembira daripada sekarang.” Murid itu terdiam dan setuju. Ia sama dengan banyak dari kita yang seringmenganggap salib sebagai beban yang tidak akan hilang dari diri kita. Seringkita protes kepada Tuhan, mengapa beban dan derita amat berat dan menyiksa.Jika para martir yang sudah mati demi Gereja kita saat ini dapat bersaksikepada kita, mereka tentu mengulang lagi yang diwartakan Injil pada hari ini:Tidak usah kuatir dan kuatkanlah hatimu, karena kami adalah bukti-bukti Yesustelah mengalahkan dunia. Yesus kalahkan dunia dengan Salib yang Ia pikul dan padanya Ia bergantung.Roh Kudus membantu kita untuk memandang salib sebagai kekuatan dan cara kitamengalahkan dunia. Salib itu suatu kemenangan dan kemuliaan. Oleh karena itukita memang tidak bisa begitu saja menganggapnya sekedar penderitaan yangsia-sia, suatu kebodohan dan skandal. Yesus telah memanggul salib dan itu untukmenaklukkan dunia. Jadi kita tak usah kuatir atau malu dengan salib. Yesus memberikan kita karunia terbaik, ialah Roh-Nya sendiri dan ituberarti kita dibaptis dalam Roh Kudus. Kita semua sudah menerimanya melaluisakramen baptis, atau sama dengan yang diterima oleh Apollos dan teman-temannyadalam kisah penginjilan Gereja Perdana. Ada penumpangan tangan saat Roh Kudusmemenuhi diri kita pada saat Krisma. Hari Raya Pentekosta nanti merupakanperingatan pembaharuan diri kita di dalam Roh Kudus. Roh Kudus itulah yang memperkuatkan kita dengan iman, keberanian, ketekunandan kesetiaan supaya kita mampu menjalani hidup kita selanjutnya meski akanberhadapan dengan banyak rintangan dan kesulitan. Dalam memikul salibmasing-masing, Roh Kudus hadir bersama kita. Setelah melewati kesulitan danpenderitaan itu, Roh Kudus juga tetap bersama kita dalam segala suka cita. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Allah Bapa yang maha kuasa, semoga kami tetapdalam kerinduan dan semangat untuk menyambut Roh Kudus dan tetap menjadi bagiandari jalan keselamatan. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalamnama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 7: 55-60; Mazmur tg 97: 1.2b.6.7c.9; Wahyu 22: 12-14.16-17.20; Yohanes 17: 20-26.BERSATU ADALAH SEMPURNA Tema renungan kita pada hari Minggu Paskah ke-7 ini ialah: Bersatu AdalahSempurna. Kita semua tahu bahwa sempurna adalah milik Tuhan. Ia dan seluruhkuasa-Nya adalah sempurna. Tuhan adalah satu-satunya penyelenggara kehidupan,itu berarti Ia sempurna dan total dalam berkata dan bertindak. Karena itu kitamenyebut Dia “Maha”, yang berarti tidak ada tandingannya. Sikap kita manusia terhadap Tuhan yang satu dan sempurna itu, umumnya adadua jenis. Pertama yaitu mengikut Dia yang berarti kita memberikan diri untukhidup di dalam kehendak dan perintah-perintah-Nya. Dalam seluruh kisahkeselamatan, riwayat hubungan umat Allah dengan Tuhan sangat banyak diwarnaioleh krisis pemberian diri dengan benar dan tulus kepada Tuhan. Musa, Daud,Petrus dan Paulus merupakan beberapa contoh yang konkret. Mereka merefleksikandinamika hidup orang-orang beriman yang nyata. Kedua, terhadap Tuhan yang satu dan sempurna, ada sikap manusia yangmenolak, baik secara terang-terangan maupun secara diam-diam tidak membuka diriuntuk menerima panggilan-Nya. Sejarah keselamatan juga membuktikan bahwa paramusuh Tuhan seperti kisah air bah pada zaman Nuh di perjanjian lama dan kaumFarisi di perjanjian baru, tidak mendapatkan berkat-berkat dari Tuhan. Sebuahperjalanan hidup yang tidak mengenal Tuhan dan menolak-Nya, sangat jelasmengarahkan hidup itu ke penghujungnya berupa kematian. Pada hari Minggu ini firman Tuhan amat menyentuh diri kita semua yangpercaya kepada Kristus, bahwa persatuan dan hidup kita di dalam Tuhan adalahsyarat dasar untuk keselamatan kita. Ini adalah panggilan dasar kita yangdimulai dengan pembaptisan kita masing-masing, agar sejak saat itu sampai akhirhayat kita, kita berada di dalam persatuan itu. Keutamaan dan nilai persatuanadalah mulia dan kudus karena berasal dari Tuhan sendiri. Hal ini perlu menjadi pengingat bagi kita baik individu maupun umat Allah atau anggota masyarakat, bahwa sebuahpersatuan orang-orang yang hidup bersama dalam persekutuan tidak selamanyaberakhir tetap dalam sebuah persatuan. Akhir dari sebuah proses dan perjalananternyata berwujud pada perpecahan, perpisahan, konflik, dan bahkanpembinasahan. Kalau panggilan hidup membiara dan perkawinan ternyata berakhir dengan pemisahan atau perpecahan,berarti kehidupan itu tidak mencapai kesempurnaan. Kalau perjalanan seseorangsebagai pengikut Kristus akhirnya berujung pada kegagalan masuk surga, berartiperjalanan iman itu jauh dari cahaya kesempurnaan. Oleh karena itu, kabargembira hari ini menjadi penting bagi kita, yaitu tetaplah bersatu di dalamTuhan. Itu adalah kesempurnaan. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah, berkatilah kami supaya kami tidaktergoda untuk keluar dari persekutuan hidup di dalam kerajaan-Mu. Bapa kami...Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Maria Goreti Jaimun dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Zefanya 3: 14-18a; Mazmur tg Yes 12: 2-3.4bcd.5-6; Lukas 1: 39-56.KUNJUNGAN PERSAUDARAAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kunjungan Persaudaraan. Apa punjenis dan bentuk suatu kunjungan persaudaraan, dapat kita katakan bahwaorang-orang yang bertemu sangat dipenuhi suasana dan energi positif.Orang-orang yang bertemu dengan tujuan mencari kesalahan pihak lain, menuaikonflik dan bahkan menabuh gendang peperangan, itu bukan pertemuanpersaudaraan. Kita selalu meyakini bahwa suatu kunjungan persaudaraan tentu saja berbuahpada perjumpaan dan persekutuan persaudaraan. Mereka yang bertemu sebagaisaudara atau saudari kandung sangat memahami pertemuan semacam ini. Yang bukansaudara-saudari sekandung, nuansa persaudaraan juga sering memperlihatkanbetapa orang-orang itu membutuhkan satu sama lain. Kitab suci kita berisi banyak sekali peristiwa pertemuan orang-orangbersaudara. Salah satunya yang hari ini kita rayakan sebagai pesta ialahPerawan Maria mengunjungi saudarinya Elisabeth. Kita tahu bahwa setiapkunjungan persaudaraan mempunyai tujuan baik dan mulia. Di dalam kunjungan danperjumpaan itu roh atau semangat persaudaraan mengikat mereka dengan sangatkuat. Hubungan darah dan kesetiakawanan atau tali-kasih di antara merekamanjadi kekayaan rohani yang dimanfaatkan demi persekutuan itu. Hari ini peristiwa kunjungan Perawan Maria kepada saudarinya Elisabethmenampilkan satu aspek lebih tinggi dari pada roh atau semangat persaudaraan.Jika pada tingkat hubungan darah dan kesetiakawanan dapat menghasilkan kebaikandan kepantasan di antara saudara dan saudari, pada tingkat kunjungan PerawanMaria, hasilnya naik kepada tingkat kepenuhan rahmat di mana campur tanganTuhan yang maha kuasa yang bekerja. Ini adalah tingkat kekudusan. Pada tingkat ini Roh Kudus yang bekerja dan menggerakkan semua aktivitasmanusia. Elisabeth yang lebih dahulu mendapatkan hasil dari karya Roh Kudus,bersuka cita menyambut saudarinya Maria yang dipenuhi Roh Kudus untuk menjadiBunda Allah yang mengandung Putra Allah. Kunjungan persaudaraan Maria danElisabeth ini memberikan kita inspirasi bahwa hubungan persaudaraan yangdijiwai oleh Roh Kudus sangatlah penting bagi kita pengikut Kristus. Roh Kudus menjiwai kunjungan dan perjumpaan kita yaitu ketika diisi dengankegiatan-kegiatan suci seperti pembaharuan diri, pertobatan, mohon ampun,penghiburan bagi yang susah, pendampingan yang putus asa, kerja sama untukmengatasi kesulitan bersama, dan persekutuan iman yang bersyukur memuji Tuhan.Kita perlu tekun melibatkan Roh Kudus dalam setiap kunjungan persaudaraan kita.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, berkatilah kami untukselalu patuh pada bimbingan Roh Kudus-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra danRoh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Innocentius Peni dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 18: 9-18; Mazmur tg 47: 2-3.4-5.6-7; Yohanes 16: 20-23a.JANGAN REMEHKAN PENYESALAN Renungan kita pada hari ini bertema: Jangan RemehkanPenyesalan. Untuk kesekian kalinya Sandro, remaja yang hendak masuk universitasitu, minta maaf kepada ibunya: "Maafkan aku Mama, saya sangat menyesaliperbuatan saya. Saya berjanji tak ulangi lagi perbuatan itu". Sandro hanyamenggunakan uang untuk bersenang-senang, bukan untuk masuk kuliah. Ia menundukdan memeluk ibunya. Semoga Sandro berubah. Tetapi setiap janji kita untuk berubah dari kesalahan ataudosa akan terwujud seperti yang diharapkan jika ada suatu penyesalan.Penyesalan adalah rasa malu, sedih, sakit, derita dan tidak menyenangkan karenatelah berbuat kesalahan dan dosa. Bahkan sikap benci, marah dan tidak sukaterhadap kesalahan dan dosa juga menjadi bagian penting dari suatu penyesalan.Orang yang menyesal menunjukkan bahwa ia marah dan sakit dengan perbuatantersebut. Jadi orang tidak boleh menganggap remeh penyesalan,menyangkal atau mempermainkannya. Yesus Kristus memberikan nasihat bahwapenyesalan mesti dibuat dan dinikmati. Setiap pengikut-Nya akan menangis dandiliputi rasa sedih atas pengalaman kekurangan atau suatu ketidakmampuanseperti yang dialami para murid Yesus. Ini merupakan suatu hal yang biasa danselalu kita hadapi. Tetapi semua itu akan diatasi dengan penghiburan dari RohKudus. Penghiburan dan pertolongan yang kita terima setelah penyesalan jugamerupakan suatu pengalaman rutin kita. Setelah menangis dan sedih, orangtersenyum dan bersemangat kembali. Namun suatu penyesalan dipandang palingefektif yaitu jika itu dilakukan atas dosa-dosa dan kesalahan yang kitalakukan. Bayangkan saja, ada sebuah kesalahan yang dilakukan laluyang bersangkutan mau bertobat, memperbaiki diri, tetapi tidak mau menyesaliperbuatannya! Saya mencuri uang teman. Lalu mengakui perbuatan itu, saya akanmengembalikan uang dan berjanji tak mencuri lagi, tapi saya tidak menyesaliperbuatan saya. Apa yang terjadi? Saya tidak punya perasaan malu dansedih. Saya juga tidak merasakan betapa sakit dan ruginya teman saya. Tak adalagi ruang di hati saya untuk maaf dan respek pada orang lain. Itulah akibatnyakalau kita tak punya penyesalan. Menyesali diri secara benar akan membuat maafkita tulus, dan akan membantu kita untuk tidak tergoda melakukan kesalahan yangsama lagi. Jadi sekali lagi, jangan pernah menganggap remehpenyesalan itu. Semoga Anda dan saya termasuk orang-orang yang menganggappositif dan penting untuk sebuah penyesalan. Setiap kesalahan menuntut adanyapenyesalan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, bantulahkami selalu untuk memiliki penyesalan mendalam atas setiap kesalahan dan dosayang kami lakukan, agar kami dapat bertobat sesungguhnya. Salam Maria penuhrahmat ... Dalam nama Bapa ...
Sabda Tuhan ajarkan kita bahwa Kristus pernah Mangkat, lalu Terangkat dan Berangkat untuk kelak Mengangkat kita yang Sekarat agar Kuat dan Selamat, karena Merekat lebih Lekat denganNya.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Johanes Bambang dan Julia Ayuningtyas dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 1: 1-11; Mazmur tg 47: 2-3.6-7.8-9; Efesus 1: 17-23; Lukas 24: 46-53.BERSYUKUR ATASANGKA 40 Tema renungan kita pada hari Kenaikan Tuhan ini ialah: Bersyukur Atas Angka40. Sering orang berkata: “life begins at 40”, hidup baru mulai terasa padausia ke-40. Pada hari raya Kenaikan Tuhan ini kita ingin merenungkan tentangmakna penting sekali angka 40, ketika Tuhan berkenan menyatakan kehendak-Nya. Dalam kitab suci kita, angka 40 penting sekali. Maknanya ialah sudahlengkap dan patut disyukuri. Musa pergi ke gunung untuk mencari pertemuannyadengan Allah selama 40 hari dan ketika di sana ia berpuasa dan berpantang.Orang-orang Israel mengembara selama 40 tahun persiapan untuk masuk ke tanahterjanji. Selama 40 hari setelah kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diribeberapa kali kepada para rasul-Nya. Dalam penampakannya itu, Ia yakinkan merekatentang kebangkitan-Nya dan menyiapkan mereka untuk terjun ke dalam dunia untuktugas perutusan mewartakan Injil. Kata kunci di sini ialah sudah lengkap, sudah di-booking lengkap oleh Tuhan, tiket-tiket kita untuk berziarah dibumi ini sebagai pengikut-pengikut Kristus, juga untuk berlangkah optimismenuju ke surga. Yesus naik ke surga untuk memastikan tiket-tiket itu bagikita. Di dalam tiket itu tertulis beberapa menu santapan rohani yang membuatkita yakin dan optimis tentang ziarah hidup kita. Menu pertama tertulis: “Tuhan yang bangkit selalu menyertai kita saat inidan sampai sepanjang masa”. Ia naik ke surga namun ia akan selalu hadir bersamakita setiap saat dalam bentuk yang berbeda. Ia menyertai kita dengan RohKudus-Nya. Menu kedua tertulis: “Tuhan yang bangkit memperkuatkan kita untukmelanjutkan karya-karya-Nya”. Kita jalankan tugas-tugas, pelayanan danpanggilan kita dengan energi Yesus Kristus, gaya Yesus Kristus, hati-pikiranYesus Kristus dan berwajahkan Yesus Kristus. Menu ketiga tertulis: “Kalian adalah saksi-saksi-Ku ke seluruh pelosokdunia”. Melalui karya pewartaan Injil yang dibantu dengan kemajuan teknologiinformasi saat ini, setiap orang langsung dan dengan cepat menerima kabar sukacita Tuhan. Dan menu keempat tertulis: “Setiap dari kita adalah para utusanresmi Yesus Kristus”. Status kita yang “resmi” ini sebagai pembeda terhadaputusan-utusan yang palsu. Menu semua santapan ini sudah lengkap, sudah final dan tinggal kita nikmatisaja. Kiranya dengan tiket-tiket yang sudah di- booking final ini kitasemakin menyanggupi diri kita untuk menyambut pencurahan Roh Kudus pada hariPentekosta dan siap untuk dibimbing-Nya dalam setiap saat hidup kita.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, kami berterima kasih atashari Raya Kenaikan Tuhan Kami Yesus Kristus ke surga untuk bertahta bersamaDikau, dan tetap memimpin hidup kami. Bantulah kami untuk selalu mengarahkanhidup kami ke surga. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Yudith Embulaba dan Laurens Embulaba dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 17: 15.22 - 18: 1; Mazmur tg 148: 1-2.11-12ab.12c-14a.14bcd; Yohanes 16: 12-15.JUMLAH PENTING,TAPI BUKAN SATU-SATUNYA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Jumlah Penting, Tapi BukanSatu-Satunya. Sebutan lain untuk kalimat ini ialah jangan mengejar saja jumlahatau kuantitas, karena yang juga penting ialah kualitas atau mutu. Ini dapat diterapkan dalam konteks apa saja, termasuk dalam kisahpenyebaran Injil yang dilakukan Paulus dan rekan-rekannya di arena Aeropagus, diAthena. Orang-orang yang percaya pada dewa-dewa itu menolak semua ajaran Paulustentang Yesus Kristus, dan hanya satu dua orang saja yang percaya. Suatupencapaian yang sangat minim dari segi jumlah, kalau dibandingkan dengansejumlah daerah lain yang telah dikunjunginya. Kalau yang dikejar terutama ialah jumlah atau sebanyak mungkin pengikutbaru, hasil ini pasti sangat mengecewakan. Namun Paulus dan rombongannya tahubahwa ini adalah pekerjaannya Tuhan, dengan semuanya terserah Tuhan saja.Biarkanlah kehendak-Nya saja yang terjadi. Buktinya, dengan hanya satu dua sajayang dibaptis, Gereja Perdana bertumbuh pesat dan melampaui sekian waktu dalamsejarah, hingga kini eksis bagi kita semua. Di dalam Tuhan tak ada rivalitas atau perhitungan untung rugi jumlah dankualitas. Bagi Tuhan, pokoknya ada orang yang percaya, mengikuti Dia danmenghidupi imannya itu dengan berkualitas. Jumlah kita sesungguhnya sekarangini merupakan realisasi pilihan Yesus atas kita dari dunia ini. Kita inginbertumbuh menjadi berkualitas sebagai pengikut Kristus ketika semua kebenarandiajarkan oleh Roh Kudus kepada kita. Maka terberkatilah kita semua. Dua kecederungan manusia untuk mengejar jumlah dan kualitas seringmendatangkan persoalan tersendiri di dalam hidup kita. Mereka yang mengejarsaja jumlah bisa jadi lebih berorientasi material, jasmani, sosial dankesuksesan duniawi. Mereka yang mengejar kualitas saja bisa jadi lebih elitis,ekslusif, kurang mendarat dan tidak realistis. Maka jalan paling baik ialahkeseimbangannya, yaitu kualitas diberikan pada jumlah yang ada. Misalnya, kehadiran kita di dalam komunitas atau keluarga kurang banyak,tetapi dibuat sangat berkualitas yang membawa pengaruh yang baik bagi semuaorang. Hasil kerja banyak, tapi berikan kualitas pada kesejahteraan setiaporang dan ada sebagaian dilimpahkan kepada pelayanan kasih terhadap mereka yangmembutuhkan. Badan kurus, namun sehat. Badan tambun dan gendut, namun kerjasemangat dan rajin. Otak kurang pintar, namun bertanggung jawab. Tantangan kitabersama ialah menghadirkan selalu keseimbangan itu.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan maha murah, semoga melalui bimbinganRoh-Mu, kami menjadi pribadi-pribadi yang bijaksana dalam menyeimbangkankebutuhan-kebutuhan hidup kami antara yang menargetkan jumlah dan kualitas.Sehingga kami dapat menjadi putra-putrimu yang selalu berkenan kepada-Mu. Kemuliaankepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...
Sabda Tuhan ajarkan bahwa getir bisa mampir dalam hidup, buat khawatir dan menyetir jiwa, tapi yang hampiri Tuhan Maha Hadir, akan dibuatNya tahir oleh getir dan mahir bertahan sampai akhir.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Victor dan Ade dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 16: 22-34; Mazmur tg 138: 1-2a.2bc-3.7c-8; Yohanes 16: 5-11.PENGADILANTERHADAP DUNIA Tema renungan untuk hari ini ialah: Pengadilan Terhadap Dunia. Mengapa adapengadilan terhadap dunia? Pengadilan sepantasnya ada karena ada yang tidakadil telah terjadi di dalam dunia. Ketidak-adilan itu merupakan kesalahan besarorang-orang yang didasari oleh semangat hidup mereka yang duniawi. Yesus Kristus dengan spesifik menyebutkan tugas Roh Kudus antara lainsebagai pengadil, “ketika Ia datang, ia akan menginsafkan dunia”. Roh Pengadilitu datang pada kondisi ketika telah ada titik pembaharuan. Yesus danselanjutnya para rasul bersama Gereja Perdana berdiri tegak untuk dilihat olehseluruh dunia bahwa yang benar, baik dan adil itu tetap ada. Kehidupan yangbenar, baik dan adil tak hilang begitu saja dengan wafat-Nya Yesus Kristus dan kenaikan-Nyake surga. Roh Kudus akan menjelaskan dan membuat pengadilan itu nampak begitu terang sehinggasetiap manusia yang beriman terbuka mata batin dan fisiknya, untuk memastikanyang salah itu seperti apa dan yang benar di mana posisinya. Pengadil surgawi tidakmemakai penegakan hukum duniawi yang penuh dengan permainan dan korupsi. RohKudus tak bertubuh dan bertulang, jadi dipastikan pengadilan yang dibuat-Nyasangat-sangat adil dan bijaksana. Roh akan membuat setiap orang beriman dan seluruh dunia tahu dengan pastitentang dosa. Dosa ialah perbuatan melawan Tuhan, yaitu tak percaya akan YesusKristus yang diutus oleh Bapa. Konsekwensi tak menerima Tuhan adalah tak dapatmenikmati suka cita dan tempat hidup yang abadi. Dosa membawa sengsarakehidupan di dunia ini dan pasti lebih sengsara lagi di akhirat. Roh Kudus juga memperlihatkan kebenaran, kebaikan dan keadilan itu sepertiapa. Yesus sendiri hidupnya seperti itu dan dipertahankan sampai dihukum mati.Sebagai kelanjutan dari dunia ini, Yesus menuju kepada Bapa di surga. Kebenaranitu membebaskan, sama seperti membebaskan Paulus dan Silas dari penjara sepertiyang dikisahkan dalam bacaan pertama liturgi hari ini. Ini yang akan diikutioleh orang-orang benar, baik dan adil, yang sebagai perolehan istimewa yangbersifat abadi ialah hidup bersama Bapa di surga. Roh Kudus membuka mata seluruh dunia bahwa penghakiman terhadap parapendosa sudah sangat jelas. Para pendosa, dan terutama para pembuat skandalyang telah menjerumuskan banyak orang ke dalam dosa, harus mendapatkan ganjaranhukuman yang luar biasa dasyat. Merekatak mendapat tempat di dalam Tuhan. Semoga Anda dan saya menjadi orang-orangyang berada dalam jalur kebenaran yang diperjelas dan dipertegaskan oleh RohKudus. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, kami bersyukur atasPutra-Mu Yesus Kristus yang mencerahkan kami tentang keadilan-Mu. Semoga kamimembuka diri secara tulus untuk menerima Roh Kudus utusan-Mu itu yangmemastikan bahwa kami tetap berada di dalam jalan kebenaran, jalan YesusKristus sendiri. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 16: 11-15; Masmur tg 149: 1-2.3-4.5-6a.9b; Yohanes 15: 26 - 16: 4a.RAHASIA SEORANGPENOLONG Tema renungan kita pada hari ini ialah: Rahasia Seorang Penolong. Siapa pundi antara kita yang menjadi penolong bagi sesamanya, ia memiliki segalakebebasan untuk membantu, berbuat baik dan berkorban sesuai dengankemampuannya. Bentuk pertolongan bisa besar, sedang atau kecil. Seringpertolongan itu tanpa harus diketahui pihak yang menerima dan juga orang-oranglain di sekitarnya. Pemberian dari seorang penolong dapat juga dipandangsebagai hadiah. Oleh karena itu rahasia pemberian itu ada di dalam pribadi sipenolong. Penolong yang baik adalah seperti seorang remaja bernama Berto. Disekolahnya ia dikenal sebagai anak teladan karena ia suka menolong sesamanya.Ia tidak malu memungut sampah ulah teman-teman yang mengotori lantai danhalaman. Ia berbagi alat pelajaran dengan teman yang lupa membawanya. Iaberbagi air dan makanannya sendiri kepada teman yang tidak punya. Ia dudukmenemani dan bercerita untuk teman yang sakit. Ia membantu siapa saja tanparasa lelah. Seorang penolong seperti Berto memiliki motivasi, maksud, niat dankeyakinannya sendiri yang tak dimiliki orang lain. Seperti apa dan kualitasnyabagaimana pertolongan itu, sangat bergantung pada si penolong. Pihak yangditolong tidak usah tergoda berimaginasi tentang wujud pertolongan itu. Lidiadalam bacaan pertama hari ini mempersembahkan pertolongan penginapan kepadaPaulus dan rombongannya. Itu adalah rahasia si penolong, Lidia. Paulus danSilas tak perlu repot mengetahui semua isi rencana si penolong. Ini yang dimaksudkan dengan rahasia seorang penolong. Apakah kita pernahtahu rahasia kehendak Tuhan yang menolong kita? Tak pernah. Roh Kudus diutusYesus Kristus yang keluar dari Bapa untuk kita, juga berkehendak denganrahasianya. Yesus hanya membuka kartu dengan berkata bahwa utusan itu adalahPenasihat dan Pembela. Biarkan saja itu urusan Allah untuk menolong. Kita tidakpunya wewenang untuk memaksakan keinginan kita kepada Roh Kudus. Yang jelasyang akan diperbuatkan bagi kita adalah kebaikan dan keselamatan kita. Siapapun dari kita yang mempunyai niat, kehendak, rencana dan hakikat hidupuntuk menolong, yakinlah, rahasia paling mendasar ialah berbuat yang pantas,positif, sehat dan dengan tujuan untuk membawa kebaikan dan keselamatan bagiyang ditolong. Jangan pernah menolong sesama dengan cara dan tujuan jahat. Itubukan menolong, tetapi menodong tindakan pemaksaan kehendak yang bakalmenjerumuskan pihak yang ditolong ke dalam kesulitan dan derita. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus, bantulah kami selalu untukmeneladani diri-Mu dalam menolong sesama, dan semoga kami terbuka dengan semuaajaran Roh Kudus-Mu. Semoga kami juga meneladani Bunda-Mu Perawan Maria yangjuga seorang penolong yang setia. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam namaBapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Tirto, Hendry, Rini dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 15: 1-2.22-29; Mazmur tg 67: 2-3.5.6.8; Wahyu 21: 10-14.22-23; Yohanes 14: 23-29.ROH KUDUS YANG KATOLIK Tema renungan kita pada hari Minggu Paskah ke-6 ini ialah: Roh Kudus YangKatolik. Kita perlu membuat sebuah klarifikasi atas istilah atau nama “Katolik”yang kita pakai di sini. Istilah “Katolik” di sini tidak untuk membandingkanagama Katolik-Roma dengan Paus sebagai kepalanya dengan denominasi Kristenlainnya dalam Reformasi Protestant. Istilah “Katolik” di sini menunjuk padasemua dan segenap orang Kristen yang percaya kepada Yesus Kristus. Jika Kristus sebagai alasan dasar kita semua sebagai “Katolik”, maka secaralogis Roh Kudus juga adalah Katolik, karena Yesus sendiri mengutus Roh-Nya itukepada kita. Zaman kehidupan di dunia ini setelah Kanaikan Tuhan ke Surgadisebut Zaman Roh Kudus. Pekerjaan Roh Kudus adalah kelanjutan pekerjaan YesusKristus, yang intinnya ialah membaharui seluruh muka bumi dan menjadikansemuanya sebagai ciptaan Tuhan yang beriman kepada Allah. Pertanyaannya ialah: bagaimana kita dapat memahami bahwa Roh Kudus membuatsegala sesuatu menjadi milik Allah, sehingga sungguh-sungguh Katolik? Untukmenjawab pertanyaan ini, kita perlu berangkat dari Injil pada hari ini, yangmengatakan bahwa Roh Kudus yang diutus oleh Yesus memiliki peran untukmengingatkan kita tentang segala sesuatu yang telah Yesus ajarkan dan katakan.Peran dan tugas untuk mengajarkan segala sesuatu itu merupakan unsur hakikisebuah universalitas atau kekatolikan. Roh Kudus bekerja total dan sampaimencapai hasil yang tuntas. Kepenuhan hidup kita menjadi buah pekerjaan RohKudus. Gereja perdana di Yerusalem dan sejumlah kota di sekitarnya menyadari bahwaatas bimbingan Roh Kudus, Gereja itu sungguh menjadi Katolik. Sifat Katolikyang universal itu menjadi pesan Konsili Yerusalem yang sangat penting, denganamanatnya ialah semua bangsa apa pun budaya dan latar belakangnya dapat menjadimurid-murid Tuhan dan masuk ke dalam Gereja. Kekatolikan mencakup semua orangdari segala kultur, suku, bahasa, ras, agama, tempat dan wilayah. Dalam waktuyang tidak lama, berkat kerja keras Paulus dan Barnabas serta sejumlah pemukaGereja terpilih, wajah Gereja Katolik menjadi nyata di dalam dunia dan hatisemua orang. Sebagai Roh ilahi atau Roh Allah sendiri, peran Roh Kudus adalahmenguduskan dunia ini dan seluruh isinya. Pengelihatan Yohanes di dalam wahyumenunjukkan bahwa kepenuhan rahmat Allah, atau kekudusan bagi semua, adalahseperti sebuah kota yang kudus, Yerusalem, diturunkan dari surga dan dandidirikan di atas bumi ini. Kita adalah orang-orang Katolik, maka kita perluselalu berada dalam terang Roh Kudus dan selalu memancarkan terang itu.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus Kristus, semoga Roh-Mu selalumenjadi terang dan kekuatan untuk membaharui seluruh muka bumi, danmenjadikannya sebagai kota yang kudus bagi semua. Bapa kami yang ada di surga... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Nathania dari Paroki Santa Maria Tak Bercela di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Kisah Para Rasul 16: 1-10; Mazmur tg 100: 1-2.3.5; Yohanes 15: 18-21.ROH YANGBERLAWANAN Renungan kita pada hari ini bertema: Roh Yang Berlawanan. Kita inginmemahami renungan ini dari dua arah memandangnya. Dari posisi Tuhan YesusKristus dan semua komponen dalam perutusan-Nya, roh yang berlawanan ialah pastiroh jahat dengan Setan sebagai panglima. Sedangkan dari posisi lawan, yaitu roh duniawi dan Setan sebagai panglima,roh yang berlawanan ialah kebaikan dan kebenaran yang telah ditegakkan olehYesus Kristus melalui pengorbanan diri-Nya dan masih diteruskan oleh Gereja.Roh jahat ini memang sudah dikalahkan Yesus tetapi ia selalu menunggu saja saatyang paling tepat untuk menaklukkan lagi pihak yang disasarnya. Dua kubu, RohKudus dan roh jahat sudah pasti berseberangan arah. Pihak mana yang unggulsangat bergantung pilihan menurut kehendak bebas setiap manusia. Saya dalam suasana tenang di dalam kamar: tak ada gangguan pikiran jahat,niat yang aneh dan perbuatan yang menyimpang. Di situ ada juga kehadiran rohjahat yang tetap menunggu saatnya saya lengah atau lepas kontrol kesadaranku,lalu ia bisa menggoda dan menaklukkan saya. Kira-kira begitu keberadaan kitasetiap saat. Saat yang paling krusial yang kita hadapi ialah ketika konflikkepentingan itu datang: memilih yang baik atau jahat, benar atau salah danseterusnya. Poin yang sangat penting di sini ialah bahwa sebagai pengikut Kristus, kitamesti dapat membedakan roh yang berlawanan itu, semangat yang berseberangan,atau kepentingan yang tak sejalan dengan Yesus Kristus. Kristus telahmempersiapkan kita untuk dapat memiliki kemampuan untuk membedakan. Ia selalumenegaskan supaya kita tetap berpegang pada firman-Nya. Dan yang lebih kuat tandanya ialah bahwa “Aku telah memilih kamu dari duniaini”. Kita menjadi milik Yesus, jadi kita mempunyai kemampuan untuk memastikanada roh yang berlawanan dengan Yesus dan kita sebagai para pengikut-Nya.Pengalaman ini telah dialami oleh para rasul, Paulus dan Barnabas ketikamenjalani misi yang luar biasa. Para kudus juga menjadi teladan kita dalam halpembedaan ini. Demikian ada banyak contoh di sekeliling kita. Melalui nasihat, bimbinganrohani, disermen dan pendampingan rohani, kita dibantu untuk bisa membedakanroh yang berlawanan itu. Kita semakin mendekati pesta Pentekosta, maka mestinyadi dalam hati dan pikiran kita sudah ada kerinduan yang tinggi untuk anugerahRoh Kudus kepada kita masing-masing. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus, kuatkanlah kami selaludengan berkat dan semangat-Mu terutama ketika kami sedang berjuang, bergulatdan bertarung melawan kepentingan-kepentingan dunia ini yang bertentangandengan Dikau. Engkau telah memenangkan semua keinginan roh jahat dan kemauandunia ini, maka bantulah kami dengan kekuatan-Mu ini. Bapa kami yang ada disurga ... Dalam nama Bapa...