Podcasts about sabda tuhan

  • 11PODCASTS
  • 2,913EPISODES
  • 8mAVG DURATION
  • 1DAILY NEW EPISODE
  • Jun 15, 2025LATEST

POPULARITY

20172018201920202021202220232024

Categories



Best podcasts about sabda tuhan

Latest podcast episodes about sabda tuhan

Nick Kurniawan
INDAHKAN TANPA BANTAH (Ro9:20; Kol4:12; Ibr5:14)

Nick Kurniawan

Play Episode Listen Later Jun 15, 2025 8:40


Sabda Tuhan ajarkan bahwa jiwa makin indah dewasa cemerlang, bila tetap setia indahkan Tuhan tanpa bantah, walau hidup susah parah terjadi berulang.

tanpa tuhan sabda tuhan
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Senin dalam pekan ke-11 masa biasa, 16 Juni 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 15, 2025 6:11


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 6: 1-10; Mazmur tg 98: 1.2-3ab.3cd-4; Matius 5: 38-43.PELAYANANTERMAHAL Tema renungan kita pada hari ini ialah: PelayananTermahal. Ada seorang remaja perempuan berusia 13 tahun bernama Laura. Iadikaruniai Tuhan semangat hidup Kristen dengan kebajikan-kebajikan yang sangatmulia. Ia baru kelas 1 SMP tetapi semangat hidupnya itu menjadikan dirinyamenjadi teladan bagi seluruh sekolah.  Beberapa contoh kebajikan itu ialah bahwa ia tidakpernah terlambat masuk sekolah. Ia menuruti semua perintah para gurunya. Iatidak pernah mengeluh akan kesulitan atau ketidak-nyamanan yang terjadisekolah. Ia menolong siapa saja entah diminta entah tidak diminta bantuannya.Ia selalu mendoakan teman-teman atau para guru yang membutuhkan dukungan doa. Dalam acara penutupan tahun ajaran sekolah, Lauradidaulat menjadi siswa teladan sekolah. Selain mendapatkan hadiah penghargaandari sekolah, Laura juga mendapatkan penghargaan dari kantor dinas pendidikandi kotanya. Laura sendiri hanya mengucapkan terima kasih kepada setiap pujianyang diberikan kepadanya. Senyumnya juga senantiasa menjadi balasan atas salamdan sapaan orang-orang di sekelilingnya. Justru yang memberikan kesaksian tentang Lauraialah para guru dan teman-temannya. Guru kelasnya memberi kesaksian bahwa Lauradianugerahi semua kebajikan Kristen dan karakter pribadinya yang baik. Tetapiyang sangat penting dan membuatnya unik ialah Laura tidak pernah marah, kecewa,tersinggung dan mengeluh terhadap orang yang bersikap kasar atau jelekterhadapnya. Ia tetap tenang, tersenyum dan ramah dengan mereka yangmemusuhinya. Seorang teman kelasnya memberikan kesaksianbegini: “Laura membalas mereka yang menjahatinya dengan kasih. Ia tidak pernahberpikir dan bersikap negatif terhadap siapa pun yang menyakiti atau tanpasengaja bersalah kepadanya. Itu yang membuat kami semua kagum terhadapnya.”Kedua kesaksian itu sesungguhnya merefleksikan cinta kasih yang Tuhan Yesusajarkan kepada kita pada hari ini. Firman Tuhan pada hari ini inginmengingatkan kepada kita tentang pelayanan termahal yang tidak hanya oleh Yesustetapi juga oleh setiap pengikut-Nya. Laura memberikan contoh bahwa melayani yang sangatmahal tidak diukur dengan materi yang dipakai atau konteks kita berada.Pelayanan termahal menunjuk pada orang yang memperlakukan para musuh danlawannya. Mereka tidak harus dilawan, didiamkan, dan dihindari. Kita perlumelayani mereka dengan perbuatan kasih. Setiap perbuatan kasih, seperti sabardan tetap memenuhi kebutuhan orang yang marah kepada kita, selain memberikankita kekuatan, tetapi juga memenangkan hati orang-orang yang berhati sekerasbatu.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus, ajarkanlah kami selalu untuk berhatilembut terhadap para musuh kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu, Hari Raya Tritunggal Mahakudus, 15 Juni 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 14, 2025 10:33


Dibawakan oleh Tirto, Rini, Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Amsal 8: 22-31; Mazmur tg 8: 4-5.6-7.8-9; Roma 5: 1-5; Yohanes 16: 12-15.ALLAH YANGTRITUNGGAL Tema renungan kita hari ini Minggu, Hari RayaTritunggal Maha Kudus, ialah: Allah Yang Tritunggal. Ada suatu diskusi terjadi diantara umat setelah ibadat Rosario lingkungan. Fokus diskusi adalah maknaTritunggal Suci. Setiap orang punya penjelasan dan argumen yang mendasarinya.Hingga seluruh acara selesai, mereka semua tidak menemukan makna Tritunggalyang sesungguhnya. Seorang ibu berusia 80 tahun yang selama diskusi hanya diamdan menyimak, pada akhirnya berkata: “Kita bertanya terus saja tentang artinyaTritunggal maha kudus, jawabannya tak mesti didapat sekarang, atau mungkin takperlu tahu juga. Yang penting kita bisa sebut namanya dan percaya.” Kesulitan umum orang beriman ialah tak sepenuhnyamengetahui dan mengerti  bagaimana atauseperti apa Tritunggal itu. Sebutan untuk satu Allah tiga pribadi itu ada dalamhafalan kita. Kita menyebut nama-Nya di dalam doa-doa dan ibadat. Kita rayakanpesta dan hari raya-Nya. Kita beriman kepada-Nya sejak dicap nama-Nya dalampembaptisan dan dimeteraikan oleh-Nya di dalam Krisma. Tetapi pengetahuan kitaterbatas tentang Dia. Kita sempat dengar dan belajar di sana sini, tetap sajakita tak puas.  Bagaimana atau seperti apa keadaan, kerja sama,kehidupan satu Allah tiga pribadi secara persis tak ada yang tahu. Tak adakitab suci dan tradisi tersendiri tentang mereka. Kita hanya tahu persis Siapamasing-masingnya. Itu karena Tuhan Yesus sendiri yang mengatakan danmengajarkan di dalam Injil. Dia mengatakan itu sebagai misteri besar iman kita,yaitu persekutan tritunggal yang tak dapat terpisahkan. Tugasnya Yesus ialahmenyatakan kemuliaan Allah itu kepada kita: Allah Bapa, Allah Putra, Allah RohKudus, dan untuk mempersatukan kita semua dengan Tuhan di dalam satupersekutuan kasih. Persekutan kasih di dunia ialah Gereja. Tujuan terakhir yang akan dicapai oleh kitaorang-orang beriman ialah memasuki persekutuan sempurna di dalam kemuliaanabadi Tritunggal suci. Perutusan Yesus dan Roh Kudus sama, karena Yesus katakankepada para murid dan kita semua bahwa Roh Kuduslah yang akan mengajarkan kitadalam semua kebenaran. Yang dimaksudkan ialah kebenaran tentang Allah, misteriagung Tritunggal suci. Kalau kita saat ini belum mendapatkan jawaban lengkap,hanya sebagian-sebagian, bahkan mungkin tak perlu, tidak apa-apa. Nanti pada saatnyaakan kita peroleh. Yang penting kita tak boleh hilang iman dan kesetiaan kitakepada Tritunggal suci yang kita cintai.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tritunggal suci, semoga Allah Bapamelindungi dan memenuhi kami dengan segala kemurahan, semoga Allah Putramempersatukan dan menyelamatkan kami sebagai satu kawanan umat kesayangan-Mu,dan semoga Allah Roh Kudus terus mengajarkan dan menerangi kami dalam segalakebenaran tentang kebesaran kemuliaan-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra danRoh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

Nick Kurniawan
BERSYUKUR TANPA TAKABUR (Luk17:15-19)

Nick Kurniawan

Play Episode Listen Later Jun 13, 2025 7:28


Sabda Tuhan ajarkan bahwa makin limpah ruah syukur dilantunkan pada Tuhan, harusnya makin sembah merendah bersungkur untuk makin dituntun Tuhan.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Sabtu dalam pekan ke-10 masa biasa, 14 Juni 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 13, 2025 8:17


Dibawakan oleh Hendry dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 5: 14-21; Mazmur tg 103: 1-2.3-4.8-9.11-12; Matius 5: 33-37SUMPAH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Sumpah. Adaseorang pejabat pemerintahan di daerah baru selesai diambil sumpah untukmenjalankan tugas pelayanan publik pertama kali dalam hidupnya. Istrinyamendampingi. Dalam sesi foto bersama keluarga, tampak keluarga pejabat itusangat indah dan dipuji banyak orang. Semua orang berharap kepada pejabattersebut agar ia berkomitmen kepada sumpah jabatan yang sudah diungkapkannyadihadapan publik. Ketika mereka berada di rumah, sang istrimemberikan nasihat kepadanya begini: “Engkau adalah pejabat yang terpilihsecara luas karena orang-orang sungguh percaya kepadamu. Sumpah tadi, engkaunyatakan dengan bumi yang engkau pijak, langit yang engkau junjung, dan publikyang mengelilingimu, menjadi saksi-saksinya. Semua saksi itu tahu bahwa engkauadalah seorang pejabat. Maka buktikanlah dirimu sungguh-sungguh bahwa engkauadalah pejabat di daerah ini. Saya dan anak-anak mendoakan dan mendukungmu.” Sumpah, seperti harapan dan doa istri tadi, padadasarnya dilakukan oleh mereka yang memiliki tanggung jawab, misi dankepercayaan untuk mewujudkan sumpah itu selama wewenang atau jabatan masihmelekat pada mereka. Setelah jabatan atau status khusus tidak melekat lagipadanya, sumpah juga tidak berlaku lagi. Hal ini berarti sumpah adalah sebuahpernyataan komitmen yang serius dan berat. Ikatan dan tuntutan sebuah sumpahjauh lebih besar daripada sebuah janji seperti ingin bawa oleh-oleh kepadaseorang teman. Karena alasan ini, umumnya sumpah-sumpah yangdilakukan oleh siapa pun di dunia ini selalu atas nama kuasa yangsuper-natural. Karena ketika saksi-saksi sebuah sumpah adalah segala sesuatuyang mengelilingi orang yang mengambil sumpah, itu berarti yang ditujukan ialahbukan orang per orangan, tetapi segenap alam raya dan kehidupan. Bagi kitaorang-orang beriman, sumpah seperti ini adalah ditujukan kepada Tuhan. MakaTuhan Yesus mengingatkan kita pada hari ini, jika seorang beriman mengambilsumpah, buatlah itu tanpa dengan kepalsuan, kepura-puraan, kebohongan, dandalam rencana untuk diingkari. Sumpah yang diambil oleh seseorang hendaknya dalamkebenaran dan ketulusan, karena yang menyaksikan itu ialah Tuhan sendiri, yangdirepresentasi oleh seluruh alam semesta: langit, bumi, udara, manusia danbudayanya. Semua itu adalah milik Tuhan. Oleh karena itu prinsip sebuah sumpahyang diajarkan oleh Tuhan Yesus dan kita pengikut-Nya berkewajiban menaatinya,ialah “jika ya katakanlah ya, dan jika tidak katakanlah tidak”. Santo Paulus dengan spesifik mengatakan bahwasebuah sumpah yang berisi ya atau tidak dengan benar dan jujur, dasarnya ialahcinta kasih Yesus Kristus yang mendasari semua perkataan dan tindakan kita.Kita harus memakainya. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah, semoga Roh-Mu selalu menguatkan kamidalam mewujudkan kehendak-Mu atas kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam namaBapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-10 masa biasa, 12 Juni 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 11, 2025 7:32


Dibawakan oleh Rini dan Tirto dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 3: 15 - 4: 1.3-6; Mazmur tg 85: 9ab-10.11-12.13-14; Matius 5: 20-26.SINGKIRKAN PEMBATAS Tema renungan kita pada hari ini ialah: SingkirkanPembatas. Dalam suatu perayaan Misa dengan gereja yang dipenuhi oleh umat, saatkonsekrasi terjadi keributan sedikit di bagian belakang. Seorang bocahlaki-laki menangis. Pasalnya ibunya tidak bisa menduduki dia di pundaknya,seperti biasa yang dilakukan oleh bapaknya. Pada hari itu bapaknya berhalangandatang karena ada pekerjaan di luar kota. Bocah ini kadang duduk manis di bangku, atau asyik denganmainannya, atau mewarnai gambar-gambar. Pada waktu akan konsekrasi, iadinaikkan ke pundak bapaknya dan dengan senangnya menatap Tuhan Yesus di altaryang diangkat oleh imam. Sayang sekali, kali ini ia tidak bisa menatap karenaibunya tidak sanggup menaruh dia di pundak. Banyak orang yang berdiri membatasidia untuk melihat Tuhan. Ia menangis dan berontak. Pembatas dalam bentuk apa pun mesti disingkirkan supayakita bisa mempunyai kebebasan untuk melihat dan mengalami kehadiran Tuhan. Santo Paulus menggambarkan tentang selubungyang menutup hati orang-orang Israel ketika mereka membaca kitab Musa.Alasannya karena mereka telah menjauh dari Tuhan. Jika mereka berbalik kepadaTuhan, selubung itu akan tersingkir dari mereka. Pembatas pada prinsipnya diciptakan oleh kita sendiri.Malas dan bosan sering menjadi tembok semen tebal yang menghalangi kita kontakdengan Tuhan. Orang malas dan bosan kelihatan tertidur atau berbuat sesuatulain di sebelah tembok, padahal di sebelah yang lain ada Tuhan yangmemperhatikan dia. Mereka ini tinggal diajak dan dibujuk atau diberi pengertiansupaya bersemangat kembali. Marah, benci, dendam dan hati yang keras atau brutalmerupakan tembok besi baja yang tak bisa ditembus. Sampai-sampai Yesus menyuruhkembali dari hadapan Tuhan untuk hilangkan amarah, minta maaf, damai dahuludengan orang yang terlibat dalam marah atau benci, supaya saat kembali lagisudah tak ada penghalang atau pembatas. Orang-orang seperti ini, tidak cukupdiajak atau dibujuk. Mereka harus diberi ketegasan langsung ke pokok masalahseperti Yesus, bahwa seperti ini sangat tidak layak untuk menatap dan berjumpadengan Tuhan.   Pihak luar sama sekali bukan penghalang atau pembatas bagikita untuk menatap Tuhan dan berjumpa dengan-Nya. Misalnya Anda dilarang untuk berdoa atau menghadiri Misa, namun hati, pikiran dan kehendakmu tetap sajaberkontak dengan Tuhan tanpa diketahui oleh si penghalang itu. Jadi seruanuntuk menyingkirkan pembatas, terutama adalah untuk diri kita sendiri. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus,Engkau menyambut setiap orang tanpa batas apa pun. Jadikanlah hati kami sepertihati-Mu supaya kami tetap dekat dengan Dikau dan menerima sesama kami sepertiyang Engkau kehendaki dari kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

Nick Kurniawan
TIDAK LARI TAPI HADAPI (Yoh15:26; 2Kor1:3-7)

Nick Kurniawan

Play Episode Listen Later Jun 10, 2025 9:58


Sabda Tuhan ingatkan bahwa Sang Penghibur Benar tidak membuat kita lari dari realita adanya susah dan dukacita, tapi berani hadapi dan jalani bersama Tuhan.

tapi tidak tuhan sabda tuhan
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu dalam pekan ke-10 masa biasa, 11 Juni 2025, Peringatan Santo Barnabas, Rasul

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 10, 2025 7:04


Dibawakan oleh Rikardus Sersandi Jehadi dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 11: 21b-26; 13: 1-3; Mazmur tg 98: 2-3ab.3c-4.5-6; Matius 10: 7-13.KARUNIA PRIBADI YANG KREDIBEL Tema renungan kita pada hari ini ialah: Karunia Pribadi Yang Kredibel. Adaempat anak di dalam keluarga. Yang sulung seorang laki-laki berumur 14 tahundan ia diharapkan orang tuanya untuk menjaga ketiga adiknya yang masih kecil.Harapan itu terwujud dengan peran anak sulung yang menjadi kakak dan penjagayang baik dan bertanggung jawab. Setiap kali orang tua bepergiaan dan menginapdi luar, mereka percaya bahwa si sulung dan adik-adiknya akan baik-baik-baikdan aman-aman saja. Anak sulung itu adalah anak yang dipercaya. Ia dianggap sebagai pendukung,penjaga, dan pemberi rasa aman dan nyaman. Satu kata yang dapat mewakili semuaini adalah pribadi yang kredibel. Seorang pribadi yang kredibel atau yang dapatdipercayai untuk menjalankan suatu kepercayaan, merupakan tanda kematangansebagai manusia. Ketika Tuhan Yesus meninggalkan para rasul dan murid untuknaik ke surga, Ia tahu bahwa mereka semua sudah siap dengan kredibilitasnya.Mereka harus mengambil alih tugas-tugas Yesus Kristus untuk menjadi tanda danpembawa kabar suka cita kepada seluruh dunia. Salah satu di antara mereka ialah Santo Barnabas, seorang rasul yangsepadan dalam masa pelayanan dan tugas misioner Gereja Perdana dengan SantoPaulus. Kredibilitas merupakan suatu karunia keutamaan yang dapat dimiliki olehsetiap orang, melalui suatu proses menjadi matang atau dewasa. Namun yangterjadi atas Santo Barnabas adalah seuatu yang unik. Keunikannya itu ialahseperti ini. Catatan sejarah yang berhubungan dengan Kisah Para Rasulmengisahkan bahwa nama aslinya ialah Yosef. Nama Yosef ini adalah suatu namayang poluler bagi orang-orang Yahuni. Kita mengingat nama bapa angkat Yesus,Santo Yosef. Yosef diperayai oleh Gereja Perdana di Yerusalem untuk bersama Paulusmengurusi Gereja yang sedang bertumbuh pesat di Antiokia. Mengapa seorang muridYesus, Yosef, yang dipilih? Karena ia seorang yang kredibel. Sebagai partnerrasul ulung Paulus, ia harus seorang yang juga ulung, supaya Gereja dapatdipelihara dan dijaga sesuai dengan yang diinginkan oleh Tuhan Yesus Kristusdan Gereja seluruhnya. Atas dasar itu, maka namanya “Yosef” diganti dengan“Barnabas”. Nama baru ini memang berarti “putra yang kredibel” atau seorangyang dipercaya atau pribadi yang meyakinkan. Di kota Antiokia itu, untuk pertama kalinya persekutuan para pengikutKristus yang terorganisir dengan sangat baik oleh Barnabas sebagai pemimpinjemaat dan Paulus sebagai rasulnya, disebut Kristen. Nama “Kristen” yang kitapakai sampai saat ini tentu saja perlu dikaitkan dengan kredibilitas parapengikut Kristus. Kita perlu terus berusaha untuk menjadi para pengikut Kristusyang kredibel, dengan dukungan doa-doa dan berkat rasul Barnabas.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus Kristus, semoga denganberkat-Mu kami menjadi murid-murid-Mu yang kredibel. Kemuliaan kepada Bapa danPutra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Selasa dalam pekan ke-10 masa biasa, 10 Juni 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 9, 2025 7:34


Dibawakan oleh Denny Surijanto dan Mandalina Salawah dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Korintus 1: 18-22; Mazmur tg 119: 129.130.131.132.133.135; Matius 5: 13-16.CAHAYA BAGI KEGELAPAN Renungan kita pada hari inibertema: Cahaya Bagi Kegelapan. Ada sepasang suami dan istri yang sudah limatahun menikah itu, baru seminggu ini bagai mengalami hidup baru. Mereka menyambut gembira kelahiran pertama hasilperkawinan mereka selama lima tahun. Dalam penantian itu tampaknya lebih banyaksusahnya daripada senang. Pertengkaran selalu terjadi lantaran salingmenyalahkan pada pihak mana yang menjadi penyebab kesusahan itu.  Puncaknya ialah setahun sebelumsang istri hamil, ketika mereka terancam cerai. Suami yang lebih dahulumenuntut cerai, yang kemudian istri menyusul menyetujui cerai. Perkawinan dan kehidupankeluarga muda ini benar-benar sedang dalam kegelapan dunia ini. Meskipun adamatahari di siang hari, bulan dan bintang di malam hari, namun hidup merekadari saat ke saat seperti tidak menemui satu cahaya yang dapat memberikan jalankeluar dari masalah. Tuhan tidak tega dengan umat-Nyayang sedang menderita. Ia menentukan jodoh mereka. Ia menyelenggarakanperkawinan mereka. Mengapa Ia sampai mengizinkan kesusahan itu berakhir dengankehancuran perkawinan dan keluarga? Kepastian pertolongan itu terungkap jelangpertengahan tahun ke-5 perkawinan mereka. Istri terbukti hamil, setelah tanpasengaja melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter.  Berita dan suasana bahagia segeramengisi seluruh rumah tangga mereka. Suami bersujud di hadapan istri, merekabermaafan, berpelukan, menangis haru tanda gembira. Sembilan bulan kehamilanberlalu dan kelahiran secara normal bayi laki-laki yang diberi nama Salvatore(penyelamat) itu, sungguh menjadi cahaya untuk menghalau kegelapan yang sempatbeberapa lama menutup kehidupan suami-istri dan keluarga yang sedang merekabangun. Bayi itu diberi nama Salvatoredemi menegaskan peran Tuhan Yesus sebagai penyelamat manusia dan terang bagidunia. Santo Yohanes mengatakan dalam Injilnya bahwa Yesus adalah Sang Terang,dan kita pengikut-Nya diundang untuk selalu tinggal di dalam terang itu. Iamemberikan terang-Nya kepada kita melalui semua berkat karunia yang dicurahkankepada kita. Pada hari ini Injil Matius mengajarkan dan meminta supaya kitapara pengikut Kristus menjadi terang dunia. Jangan biarkan terang yang sudahdiberikan Tuhan itu tidak terpakai atau  tidak dibagikan ke sesama.  Surat kedua Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus dalam bacaan pertama menekankan tentang komitmen kita untukhidup dalam terang ilahi, yaitu kita hendaknya selalu menjawab “ya” ataspanggilan Tuhan kepada kita masing-masing sebagai pengikut Kristus dan anggotaGereja. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa…Ya Yesus yang baik,jadikanlah kami cahaya-Mu bagi dunia di sekitar kami yang sangat membutuhkanpertolongan. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Senin dalam pekan ke-10 masa biasa, 9 Juni 2025, Peringatan Santa Perawan Maria Bunda Gereja

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 8, 2025 7:43


Dibawakan oleh Julia Ayuningtyas dan Johanes Bambang dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kejadian 3: 9-15.20; Mazmur tg 87: 1-2.3.5.6-7; Yohanes 19: 25-34KARUNIA SEORANG IBU Tema renungan kita pada hari ini ialah: KaruniaSeorang Ibu. Secara prinsip kita percaya akan Tuhan yang satu, namun dalammewujudkan kehendak-Nya dan mengungkapkan diri-Nya, Ia menghadirkan suatukehidupan bersama dengan pihak lain. Salah satu ungkapan kehendak ilahi yanghakiki ialah kehidupan berpasangan antara laki-laki dan perempuan.               Di dalam kuasa ilahi yang mengungkapkan kehidupanberpasangan itu, kita kemudian mengenal adanya ibu atau mama sebagai karuniabagi kehidupan kita. Seorang ibu berdiri dan berada di atas dua fondasi yangkokoh, yaitu sebagai wanita dan pribadi yang mengikatkan diri di dalamperkawinan. Kodrat manusia sebagai wanita dan yang kawin dengan laki-lakiadalah aspek alamiah yang mendasari suatu bangunan mulia dan bermartabatsebagai ibu. Tuhan menciptakan yang kodrati itu, dan Iamenilainya sebagai ciptaan yang baik, karena mengikuti gambar dan rupa-Nyasendiri, seperti yang dikatakan oleh kitab Kejadian. Tetapi ciptaan tidakberhenti di situ. Kemuliaan-Nya terungkapkan dengan lebih sempurna ketikaciptaan tersebut menjadi ibu, yang tujuannya ialah supaya ibu ikut menyaksikankemuliaan Tuhan di dunia. Keibuan yang menampilkan kuasa dan kasih Tuhan samaartinya dengan yang diungkapkan oleh kebapaan. Dengan kata lain, seorang ibusecara mendasar adalah wajah dan tindakan Tuhan Allah di dalam dunia, bagisiapa saja yang mengambil bagian di dalam hidup dan karya sang ibu. Kita berbahagia di hari peringatan Bunda Mariasebagai Bunda Gereja ini, yang merupakan perayaan untuk menghormati danmemuliakan peran ke-Ibuan untuk seluruh Gereja. Pada prinsipnya Gereja disebutibu dengan alasan paling kentara, ialah karena Bunda Maria dipercayakan olehPutra-nya sendiri, Yesus Kristus yang adalah kepala Gereja, sebagai bundaGereja. Yesus nyatakan itu secara langsung dan pribadi ketika Ia bergantung diatas salib dan sesaat lagi akan wafat. Ia berkata kepada seorang murid yangdikasihi-Nya: “Inilah ibu-mu”! Gereja sebagai ibu memiliki tanggung jawab mahapenting untuk melindungi dan mengarahkan setiap anggotanya ke jalankeselamatan. Maria tentu bekerja sama dengan Yesus Kristus, sang Kepala Gereja,untuk membuat Gereja dan seluruh anggotanya hidup dalam iman, kasih danpengharapan yang kuat. Sebagai ibu, Maria menjiwai seluruh Gereja sepanjangjalan tersebut. Meskipun ancaman setan dan musuh-musuh tak pernah berhentiuntuk mencelakakan dan menghancurkan Gereja, ibu Gereja memiliki kekutaan untukbertahan dan melawannya. Perlawanan itu tidak pernah berhenti selama dunia inimasih berputar, seperti yang diwartakan oleh bacaan pertama hari ini. Marilahkita berdoa. Dalam nama ... Ya Allah maha kuasa, semoga Bunda Maria selalubersama dengan kami di dalam segala kesulitan kami, khususnya dalam saat-saatkesulitan dan acaman musuh yang mematikan. Salam Maria penuh rahmat ... Dalamnama Bapa ...

Nick Kurniawan
RUJUK JADI SEJUK (Yes57:19-21; Ef2:17-20)

Nick Kurniawan

Play Episode Listen Later Jun 8, 2025 9:50


Sabda Tuhan ingatkan kita bahwa yang dipimpin keinginan daging mudah merajuk, tapi yang dituntun Roh selalu mau rujuk dan hatinya jadi sejuk.

jadi sabda tuhan
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu Pentekosta, 8 Juni 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 7, 2025 11:28


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 2: 1-11; Mazmur tg 104: 1ab.24ac.29c-30.31.34; Roma 8: 8-17; Yohanes 14: 15-16.23b-26.HEMBUSANILAHI Tema renungan kita pada hari Minggu, Hari RayaPentekosta ini ialah: Hembusan Ilahi. Orang-orang di dunia Arab sangatmementingkan hembusan nafas yang keluar dari seseorang yang berbicara. Iaberbicara sedemikian dekat supaya lawan bicaranya dapat menikmati bau yangkeluar dari dirinya, sebagai tanda penyambutan dan kebaikan yang disampaikankepada sesamanya itu. Seorang asing pasti merasa aneh dengan kultur sepertiini, namun ia mesti dapat menerima dan memahaminya.  Kultur lain yang juga sangat menghargai bau padadiri orang-orang yang sedang berdekatan ialah orang-orang India. Seseorangperlu memberikan kesan, bahwa kehadiran dirinya ditandai dengan bau yang iakirim kepada orang-orang di sekitarnya. Banyak budaya lain juga berciri yangsama. Tetapi ada nafas atau hembusan angin yangmengatasi semua jenis bau pada semua manusia dunia ini, ialah nafas cinta. Baunafas tembakau atau daging bakar, buah durian atau siri pinang tak masalah,yang penting nafas cinta dari kita masing-masing yang kita kirim kepada oranglain di sekitar kita. Kita dapat bertemu siapa saja yang berbeda semua jenislatar belakang, dan jika nafas kita adalah nafas cinta, maka setiap orang yanglain menjadi sesama kita. Roh Kudus dari Allah dihembuskan keluar, makabaunya pasti bau dari Allah dan bau itu pasti cinta kasih Allah sendiri. Cintamemberikan kehidupan, gerakan, semangat baru, pembaharuan, persekutuan,perdamaian dan persahabatan. Pada waktu penciptaan pertama, manusia yangdibentuk dari tanah liat, Allah hembuskan Roh-Nya pada bentukan itu, terjadilahkehidupan yang tak pernah ada sebelumnya. Umat Gereja perdana masih diliputikebingungan, takut dan tidak saling mengerti, tapi hembusan Roh Tuhanmemberikan mereka semangat baru dan kemampuan untuk berbicara yang dimengertioleh banyak orang lain. Setiap pengikut Kristus unik dan perbedaan padamasing-masingnya merupakan karunia Allah yang istimewa yang menjelaskan cirikhas dan identitasnya. Nafas dan bau cinta atau benci, rajin atau malas, beraniatau takut, pandai atau kurang pandai bisa berbeda dari satu orang ke orangyang lain. Tetapi nafas cinta kasih Allah hanya satu, yang dihembuskan RohKudus, supaya mempersatukan dan menjiwai semua. Hembusan kebencian manusia diatasi oleh hembusancinta kasih Allah. Hembusan bau kemalasan dan hilangnya semangat manusia,diatasi oleh hembusan kasih ilahi yang mencurahkan semangat baru. Danseterusnya. Jadi hembusan ilahi adalah Roh Kudus yang berhembus untukmenyebarkan cinta kasih Allah kepada kita semua. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah yang maha baik, kami bersyukur atashari Minggu Pentekosta ini yang mendewasakan kami sebagai putra dan putri-Mu,pengikut Kristus. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam namaBapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Sabtu dalam pekan ke-7 Paskah, 7 Juni 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 6, 2025 7:30


Dibawakan oleh Ratna Dewi dan Raymond dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 28: 16-20.30-31; Mazmur tg 11: 4.5.7; Yohanes 21: 20-25.CAMPUR TANGANYANG DIPERLUKAN Renungan kita pada hari ini bertema: Campur TanganYang Diperlukan. Dengan pernyataan ini kita ingin mengungkapkan suatu campurtangan yang tepat dan benar. Kita juga dapat mengingatkan bahwa jangan memaksaikut campur jika memang tak perlu. Jika Anda merasa berkewajiban untuk campurtangan, lakukan saja. Roh Kudus yang menggerakkan kita pada saat yang tepatakan mengijinkan kita campur tangan untuk suatu urusan orang lain atau bersama,namun pada momen yang lain akan mencegah kita untuk berbuat demikian.  Banyak orang sering berbagi pengalamannya,terutama tentang kehidupan pribadi dan perjalanan imannya, dengan dibantumeditasi harian melalui media La Porta ini. Semuanya memberikan apresiasi dan terima kasih karena siraman rohani iniberperan ikut campur tangan dalam hidup pribadi mereka. Seorang pendengar setiapernah menulis pesan wa begini: “Pastor, saya merasa hidup saya setiap haridiusik oleh siraman firman Tuhan. Saya merasa ditegur, selain itu juga saya dihibur,diberikan ketenangan, dan diarahkan jalan yang bijaksana”. Ini merupakan satu contoh mencampuri urusan ataucampur tangan pada momen yang tepat dan benar. Untuk rasul Petrus, rasanya iaditegur oleh Yesus karena ia mencampuri urusan murid lain yang dikasihi Tuhandan urusan Yesus sendiri. Menurut Yesus, Petrus harusnya mengurusi saja dulukepentingannya, sebelum sibuk dengan kepentingan orang lain. Dengan kata lain,momennya tidak tepat untuk campur tangan. Ini juga terjadi dengan kepentingankekuasaan Romawi dan agama Yahudi yang saling campur atau tarik-menarik dalampenderitaan yang dialami oleh Paulus saat berada di Roma.  Campur tangan atas kepentingan sesama padadasarnya memang tak bisa dihindari. Itu bagian dari memberikan perhatian. Namunsupaya dapat menjadi suatu perbuatan yang sangat positif dan sebagai suatupelayanan, mestinya kita bisa menghindari dua ekstrem yang membuat campurtangan itu menjadi tindakan yang salah dan berakibat buruk bagi kita sendiridan orang lain. Ekstrem pertama ialah campur tangan yang tidakperlu, atau tepatnya yang berlebihan dan salah tempat dan waktunya. Seorangyang sedang gelisah dan sedih, kita justru melibatkan dia dalam diskusi sesuatuhal yang membuat dia bertambah kacau pikiran dan hatinya. Kedua ialah tidakberbuat apa atau sama sekali tidak campur tangan. Seorang teman menyesal sekalitak bisa bantu rekannya, padahal sebenarnya ia bisa berikan pertolongannya,akibatnya rekan itu menderita kecelakaan lebih parah.  Jadi, dengan menghindari dua ekstrem initinggal satu pilihan saja, yaitu tindakan campur tangan yang diperlukan, padawaktu dan tempat yang benar, sesuai dengan kebutuhan atau kepentingannya. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Dengarkanlah doa kami yang memohon supayasaling memperhatikan antar pribadi dan komunitas atau masyarakat sungguhbertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup kami lebih baik dalam relasi dankerja sama di antara kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat dalam pekan ke-7 Paskah, 6 Juni 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 5, 2025 7:49


Dibawakan oleh Jessika Suasa dan Vitalis Jelanu dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 25: 13-21; Mazmur tg 103: 1-2.11-12.19-20ab; Yohanes 21: 15-19.PEMBENARAN KITADARI TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Pembenaran Kita Dari Tuhan.Pembenaran kita dari Tuhan bermakna suatu tindakan Tuhan yang membenarkan danmemperkuatkan martabat kita sebagai putra dan putri-Nya, yang berartimemisahkan kita dari kuasa jahat dan duniawi yang ingin menjauhkan kitadaripada-Nya. Contoh paling nyata ialah pengadilan Paulus di hadapan penguasa duniawiatas dasar iman dan keyakinan yang ia anut dan ajarkan. Yesus Kristus mengalamiyang sama ketika Ia dihadapkan ke Pilatus. Di situ terlihat pembenaran dariTuhan sangat nyata, terungkap baik melalui perkataan maupun tindakan sehinggadi satu pihak berdiri tegak kebenaran dari Allah berhadapan dengan kebenarandari dunia ini. Klimaksnya jelas, kebenaran dari Tuhan harus melepaskan diridari dunia ini untuk kembali kepada pemiliknya, yaitu Tuhan sendiri. Hal inidilakukan melalui sebuah kematian di dunia ini, supaya mendapatkan kehidupan diakhirat. Pengadilan Paulus terkait evangelisasi yang dilakukan Gereja Perdana,sementara ada juga pengadilan yang dialami Petrus saat ia di”adili” secarakhusus oleh Yesus sendiri. Istilah “diadili” oleh Yesus dimaksudkan untukmenempatkan seseorang pantas dan benar di hadapan Tuhan. Petrus diinterogasisoal ketulusan, iman dan komitmennya untuk mengikuti Kristus. Petrus terkenaldengan bicara tanpa banyak pikir, maka sering keliru dan salah sasaran. Denganpengadilan itu Petrus dapat sampai kepada komitmennya bersamaan denganpengangkatannya untuk menjadi pemimpin Gereja. Pembenaran melalui pengadilan, entah oleh instrumen penegakan hukum negaraentah oleh Tuhan sendiri, harus patuh pada salah satu syaratnya yangfundamental ialah objektivitas. Nurani banyak orang, masyarakat dan pendapatumum yang membentuk objektivitas itu. Sedangkan jika pembenaran itu hanyadatang dari satu atau dua orang, yang jelas melawan nurani banyak orang, itupasti melawan kebenaran.  Oleh karena itu suara dan kehendak Tuhan didapatkan melalui pendapatbersama dalam Gereja yang difasilitasi oleh para pemimpinnya. Di situpembenaran atas sikap hidup dan penghayatan iman kita diberlakukan. Jadi kalauAnda mendapatkan absolusi dalam pengakuan dosa yang diberikan oleh Gerejamelalui seorang bapak pengakuan, itu merupakan pembenaran bagi diri Anda. Tuhanmembenarkan kita di dunia ini melalui instrumen-instrumen yang sah, dan satuyang paling utama ialah Gereja. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha baik, tambahkanlah keberanian dankekuatan kami untuk dapat menghadapi aneka macam kesulitan dan pengaruh jahat,sehingga kami boleh menikmati suatu pembenaran dari-Mu dan berusahamenghayatinya melalui tutur kata dan perbuatan di sepanjang hidup kami.Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...

Nick Kurniawan
TIDAK TERHILANG DALAM KEHILANGAN (Luk15:32; 19:10)

Nick Kurniawan

Play Episode Listen Later Jun 5, 2025 8:05


Sabda Tuhan ingatkan bahwa Tuhan tak mau kita terhilang hanyut dalam kehilangan apapun atau siapapun juga, karena Ia bukan saja mencari yang hilang, tapi juga temani yang kehilangan.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu dalam pekan ke-7 Paskah, 4 Juni 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 4, 2025 7:43


Dibawakan oleh Hendry dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 20: 28-38; Mazmur tg 68: 29-30.33-35a.35b-36c; Yohanes 17: 11b-19.BERBAGI ROHKUDUS Renungan kita pada hari ini bertema: Berbagi Roh Kudus. Maksud ungkapanberbagi Roh Kudus di sini ialah bahwa setelah menerima pencurahan dan dinaungiRoh Kudus, seseorang itu mendapat perutusan untuk berbagi karunia Roh Kudus itukepada orang lain.  Ia membagikannya sejalan dengan perutusan yang ada padanya. Misalnyasebagai orang tua, ia membawa Roh Kudus itu ke dalam keluarga di mana ayah danibu menghadirkan relasi perkawinan mereka yang baik, sehingga berpengaruhpositif bagi segenap keluarga. Masing-masing saling menyapa secara baik danpositif sehingga suka cita tumbuh di dalam keluarga. Ada begitu banyak contohbagaimana kita masing-masing dapat berbagi Roh Kudus. Kita mendapat contoh dari kedua bacaan pada hari ini. Yesus menguatkan pararasul dan murid-murid, bahwa hidup mereka tanpa kehadiran-Nya secara fisikadalah dalam bimbingan Roh Kudus. Mereka pasti mengalami banyak tantangan dankesulitan, terutama ancaman para musuh Tuhan. Tetapi Roh Kudus yang penuh dalamYesus, dibagikan semuanya kepada mereka. Demikian juga Paulus yang akanmeninggalkan jemaat Efesus yang telah ia bina selama tiga tahun. Ia menjaminbahwa Roh Kudus sepenuhnya menguatkan dan membimbing mereka. Mengapa kita harus berbagi Roh Kudus? Ada beberapa alasan mendasar. Pertamakarena Tuhan Allah sendiri sudah berbagi dari diri-Nya sendiri. Dia yang sucidan murni di dalam surga, mau berbagi hidup-Nya dengan manusia sehingga PutraAllah menjadi Yesus Kristus, kemudian Yesus sendiri mengutus Roh-Nya bagi kita.Allah sudah berbagi, maka kita harus juga berbagi. Kedua, Roh Kudus bergerak dan berkegiatan. Ia menggerakkan setiap pribadidalam Gereja Perdana lalu menginisiatifkan kegiatan-kegiatan mereka sehinggamereka tidak tinggal diam atau bersembunyi. Masing-masing dari mereka bergerakdan keluar di setiap penjuru dunia untuk bersaksi tentang Yesus Kristus. Kita perlujuga berbuat demikian, terutama berbagi kepada orang lain. Ketiga, Gereja itu inklusif dan menaati perintah Yesus untuk menjadikanseluruh bangsa murid-murid-Nya. Maka tak ada cara lain yang paling pas kecualimenggerakan setiap pengikut Kristus untuk berbagi semangat Roh Kudus, yaitumenyampaikan segala kebaikan, suka cita dan kebenaran kepada seluruh dunia.Berbagi kepada sesama di dalam persekutuan Yesus Kristus merupakan hukum yangtak dilalaikan dan kepada sesama manusia yang lain, sudah merupakan tanggungsetiap manusia sebagai anggota Gereja yang kudus. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, di dalam saat-saat penantiandatangnya Roh Kudus, kami menaruh iman kami kepada-Mu dengan sepenuh hati,supaya melalui kepenuhan Roh Kudus kami membagikannya kepada orang-orang disekitar kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-7 Paskah, 5 Juni 2025, Peringatan Santo Bonifasius, Uskup dan Martir

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 4, 2025 9:07


Dibawakan oleh Nancy Phanasta dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 22: 30; 23: 6-11; Mazmur tg 16: 1-2a.5.7-8.9-10.11; Yohanes 17: 20-26SEMOGA MEREKAMENJADI SATU Tema renungan kita pada hari ini ialah: SemogaMereka Menjadi Satu.  Kalimat ini datangdari Yesus sendiri, yaitu ketika Ia berdoa bagi para rasul, murid-murid dankita semua pengikut-Nya pada waktu perjamuan malam terkahir. Isi doa sepertiini kemudian untuk seterusnya menginsprasi doa-doa kita untuk intensipersekutuan dan persatuan. Persekutan ini adalah hakekat mendasar sifatAllah, yaitu Tritunggal. Lalu Yesus mendokan supaya semua pengikut-Nya akhirnyasampai pada tujuan persekutan ini. Namun ada satu pertanyaan sederhana ini:mengapa Yesus tidak ungkapkan: Mereka harus bersatu, tapi sebaliknya Iakatakan: semoga mereka bersatu?  Alasan paling kentara ialah bahwa Tuhan memberikankebebasan pada setiap manusia untuk memilih persatuan atau perpecahan dantercerai-berai. Ini sama dengan kebebasan memilih untuk menaati Dia atausebaliknya melawan. Di dunia ini arena bermain dan berjuang akan menentukanapakah setiap orang benar-benar mengikuti Tuhan atau sebaliknya memilih jalanlain. Setiap manusia dikaruniai kebebasan dan kepandaian untuk memilih jalankepada keselamatan. Alasan lain yang mungkin kurang kita sadari ialahbahwa persiapan merupakan unsur yang selalu penting dalam ziarah iman kita didunia. Doa Yesus semoga kita bersatu di dunia merupakan dorongan supaya kita menyiapkansuatu persekutan yang kuat dan bermartabat sebagai putra dan putri Allah.Persiapan ini bagaikan meningkatkan selera supaya kita merindukan persatuanabadi di surga. Jangan pernah abaikan, permainkan atau remehkan apa pun jenispersekutuan anak-anak Allah di dunia dan cukup saja berpikir bahwa nanti sajabersatu di surga. Tuhan tidak mengijinkan cara seperti ini. Alasan berikutnya sebagai yang paling tinggi danterakhir ialah bahwa Allah itu esa dan tempat Ia berdiam ialah satu sajaselamanya, di surga. Untuk sampai ke sana kita harus melewati perjalanan danproses panjang. Tidak ada permainan sulap atau transportasi kilat untuk bisasampai di sana. Kalau seandainya tak ada proses maka cukup satu saja mujisatuntuk membawa semua orang bersatu di surga. Tetapi ada prosesnya, maka kitamemakai “semoga kita bersatu”.  Dalam segala usaha untuk itu, kita manusia menaruhharapan semoga dapat mencapainya. Tuhan tidak ingin menghilangkan unsurpengharapan pada manusia dengan memakai kata harus. Harapan sangatlah pentingbagi kita manusia. Semua doa kita jelas memakai kata “semoga” atau “kiranya”dan “akan” atau “nantinya”, karena itu sebagai tanda nyata pengharapan kita.  Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, persatuan di dalam Engkaumerupakan harapan kami yang sangat utama, semoga Roh Kudus yang diutus Putra-MuYesus Kristus mempersatukan kami di dunia ini dalam segala bentuk dan situasikami sebagai persiapan kami untuk menikmati persatuan abadi di surga. SalamMaria penuh rahmat ...Dalam nama Bapa ...

Nick Kurniawan
BEBAS DARI JERAT KEINGINAN (Ro8:6-7; Yak1:14-15)

Nick Kurniawan

Play Episode Listen Later Jun 3, 2025 9:17


Sabda Tuhan ingatkan bahwa keinginan dalam diri bagai jerat perangkap yang berbisa dan menjerat, tangkap dan tanggapi keinginan Tuhan agar terbebas dari jerat keinginan diri.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Selasa dalam pekan ke-7 Paskah, 3 Juni 2025, Peringatan Santo Karolus Lwanga dan teman-temannya, Martir.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 2, 2025 8:48


Dibawakan oleh Rini dan Tirto dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 20: 17-27; Mazmur tg 68: 10-11.20-21; Yohanes 17: 1-11a.MEMELUKKEMULIAAN TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Memeluk Kemuliaan Tuhan. Yesussudah menjelaskan sedemikian banyak tentang Roh Kudus yang mengajarkan segalasesuatu tentang Dia kepada kita, termasuk tentang salib dan penderitaan. Jikakita sebagai pengikut-Nya mencintai dan menyanggupi salib yang diberikan Tuhankepada kita, kita pasti sangat disayangi dan diberkati Roh Kudus.  Buktinya, Paulus merasa bahwa penderitaan dan salib sudah menjadisantapannya tiap hari. Roh Kudus menguatkan dan menghibur dia untuk menerimanyadengan senang hati, dan ia nikmati itu sampai akhir. Untuk bertahan sampaiakhir dengan salib ini, Yesus jadikan itu sebagai tantangan terbesar bagi parapengikut-Nya. Ada orang yang siap untuk itu seperti Paulus, tapi jauh lebihbanyak yang belum atau bahkan tidak siap. Maka Ia mendoakan mereka supaya tidakusah kuatir tentang semua jenis penderitaan dan salib. Berbahagialah kita yangdidoakan oleh Tuhan Yesus Kristus! Doa dan janji-Nya akan Roh Kudus yang menolong kita memikul salib,bertujuan supaya kita senantiasa menyukai salib itu, memeluknya, lalumemikulnya. Sebelum memikul salib, kita harus memeluk dahulu. Itu artinya kitamau, suka dan menyanggupinya. Kalau memeluk sesuatu atau seseorang, itu berartikita sayang, juga kita berhati-hati menjaganya supaya tidak jatuh. Kitaberusaha supaya salib itu tidak jatuh dari kita bahkan bisa berpindah ke pihaklain. Ini berarti kita memeluk kemuliaan Tuhan. Salib merupakan kemenangan dankemuliaan bagi kita, yang dicapai dengan penaklukan atas kesalahan dan dosa.Memeluk kemuliaan Tuhan berarti apa? Pertama, karena Yesus sendiri menyatakankemuliaan itu kepada kita, khususnya saat Ia mendoakan kita. Kedua, Yesusmempersembahkan kelimpahan hidup tanpa batas dan ini menggambarkan sebuahkemuliaan Tuhan. Kemuliaan Tuhan itu menunjuk pada berlimpah-limpah kemurahandan kebaikan-Nya. Ketiga, dengan memeluk kemuliaan Tuhan melalui salib-Nya itu, kitadipastikan mengenal Tuhan secara pribadi. Pada prinsipnya, jika kita dapatmengenal seseorang akan situasinya yang paling memprihatinkan, di situ kitamengenalnya secara mendalam dan pribadi. Dengan salib Tuhan, kita dapatmengenal orang-orang yang menderita di sekitar kita secara pribadi. Keempat,kemuliaan Tuhan kita alami juga melalui persekutuan kasih yang bertahan sampaiakhir, persisnya ketika kasih itu diungkapkan dalam melayani orang-orang yangmenderita. Salib menandakan Yesus Kristus bersatu dengan nasib manusia yangberdosa dan menderita. Marilah kita menyiapkan hari raya Pentekosta denganmemeluk kemuliaan Tuhan. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan yang mahabaik, bantulah kami untukselalu mengutamakan kemuliaan-Mu di dalam semua usaha dan tugas kami. Semogakami setia memikil salib kami. Salam Maria...Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Senin dalam pekan ke-7 Paskah, 2 Juni 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 1, 2025 6:40


Dibawakan oleh Dony Hari Nugroho dan Y. Sandra Isrudianti dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 19: 1-8; Mazmur tg 68: 2-3.4-5ac.6-7b; Yohanes 16: 29-33.ROH KUDUSMENOLONG KITA MEMANGGUL SALIB Tema renungan kita pada hari ini ialah: Roh Kudus Menolong Kita MemanggulSalib. Di dalam pelajaran agama, seorang murid bertanya kepada gurunya: “Injilitu disebut kabar gembira, tapi kenapa kami diajarkan tentang salib danpenderitaan? Di mana gembiranya?”  Ibu guru yang sudah berpengalaman itu menjawab dengan memakai analogi ibuyang sedang hamil. Persis ibu anak yang bertanya itu sedang hamil adiknya yangkedua. “Kalian di rumah sedang gembira menantikan kelahiran adikmu kan? Ituadalah kabar gembira. Tapi ibumu yang menanggung semua beban berat, dia banyaksusahnya setiap hari, dan terlebih lagi nanti pas melahirkan betapa dia merasasakit. Semua itu adalah salib dan penderitaan. Tapi setelah melahirkan, kaliansemua dalam keluarga akan menjadi lebih gembira daripada sekarang.”   Murid itu terdiam dan setuju. Ia sama dengan banyak dari kita yang seringmenganggap salib sebagai beban yang tidak akan hilang dari diri kita. Seringkita protes kepada Tuhan, mengapa beban dan derita amat berat dan menyiksa.Jika para martir yang sudah mati demi Gereja kita saat ini dapat bersaksikepada kita, mereka tentu mengulang lagi yang diwartakan Injil pada hari ini:Tidak usah kuatir dan kuatkanlah hatimu, karena kami adalah bukti-bukti Yesustelah mengalahkan dunia. Yesus kalahkan dunia dengan Salib yang Ia pikul dan padanya Ia bergantung.Roh Kudus membantu kita untuk memandang salib sebagai kekuatan dan cara kitamengalahkan dunia. Salib itu suatu kemenangan dan kemuliaan. Oleh karena itukita memang tidak bisa begitu saja menganggapnya sekedar penderitaan yangsia-sia, suatu kebodohan dan skandal. Yesus telah memanggul salib dan itu untukmenaklukkan dunia. Jadi kita tak usah kuatir atau malu dengan salib. Yesus memberikan kita karunia terbaik, ialah Roh-Nya sendiri dan ituberarti kita dibaptis dalam Roh Kudus. Kita semua sudah menerimanya melaluisakramen baptis, atau sama dengan yang diterima oleh Apollos dan teman-temannyadalam kisah penginjilan Gereja Perdana. Ada penumpangan tangan saat Roh Kudusmemenuhi diri kita pada saat Krisma. Hari Raya Pentekosta nanti merupakanperingatan pembaharuan diri kita di dalam Roh Kudus. Roh Kudus itulah yang memperkuatkan kita dengan iman, keberanian, ketekunandan kesetiaan supaya kita mampu menjalani hidup kita selanjutnya meski akanberhadapan dengan banyak rintangan dan kesulitan. Dalam memikul salibmasing-masing, Roh Kudus hadir bersama kita. Setelah melewati kesulitan danpenderitaan itu, Roh Kudus juga tetap bersama kita dalam segala suka cita. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Allah Bapa yang maha kuasa, semoga kami tetapdalam kerinduan dan semangat untuk menyambut Roh Kudus dan tetap menjadi bagiandari jalan keselamatan. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalamnama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu Paskah ke-7, 1 Juni 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 31, 2025 10:49


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 7: 55-60; Mazmur tg 97: 1.2b.6.7c.9; Wahyu 22: 12-14.16-17.20; Yohanes 17: 20-26.BERSATU ADALAH SEMPURNA Tema renungan kita pada hari Minggu Paskah ke-7 ini ialah: Bersatu AdalahSempurna. Kita semua tahu bahwa sempurna adalah milik Tuhan. Ia dan seluruhkuasa-Nya adalah sempurna. Tuhan adalah satu-satunya penyelenggara kehidupan,itu berarti Ia sempurna dan total dalam berkata dan bertindak. Karena itu kitamenyebut Dia “Maha”, yang berarti tidak ada tandingannya. Sikap kita manusia terhadap Tuhan yang satu dan sempurna itu, umumnya adadua jenis. Pertama yaitu mengikut Dia yang berarti kita memberikan diri untukhidup di dalam kehendak dan perintah-perintah-Nya. Dalam seluruh kisahkeselamatan, riwayat hubungan umat Allah dengan Tuhan sangat banyak diwarnaioleh krisis pemberian diri dengan benar dan tulus kepada Tuhan. Musa, Daud,Petrus dan Paulus merupakan beberapa contoh yang konkret. Mereka merefleksikandinamika hidup orang-orang beriman yang nyata. Kedua, terhadap Tuhan yang satu dan sempurna, ada sikap manusia yangmenolak, baik secara terang-terangan maupun secara diam-diam tidak membuka diriuntuk menerima panggilan-Nya. Sejarah keselamatan juga membuktikan bahwa paramusuh Tuhan seperti kisah air bah pada zaman Nuh di perjanjian lama dan kaumFarisi di perjanjian baru, tidak mendapatkan berkat-berkat dari Tuhan. Sebuahperjalanan hidup yang tidak mengenal Tuhan dan menolak-Nya, sangat jelasmengarahkan hidup itu ke penghujungnya berupa kematian. Pada hari Minggu ini firman Tuhan amat menyentuh diri kita semua yangpercaya kepada Kristus, bahwa persatuan dan hidup kita di dalam Tuhan adalahsyarat dasar untuk keselamatan kita. Ini adalah panggilan dasar kita yangdimulai dengan pembaptisan kita masing-masing, agar sejak saat itu sampai akhirhayat kita, kita berada di dalam persatuan itu. Keutamaan dan nilai persatuanadalah mulia dan kudus karena berasal dari Tuhan sendiri. Hal ini perlu menjadi pengingat bagi kita baik individu maupun umat Allah atau anggota masyarakat, bahwa sebuahpersatuan orang-orang yang hidup bersama dalam persekutuan tidak selamanyaberakhir tetap dalam sebuah persatuan. Akhir dari sebuah proses dan perjalananternyata berwujud pada perpecahan, perpisahan, konflik, dan bahkanpembinasahan.  Kalau panggilan hidup membiara dan perkawinan ternyata  berakhir dengan pemisahan atau perpecahan,berarti kehidupan itu tidak mencapai kesempurnaan. Kalau perjalanan seseorangsebagai pengikut Kristus akhirnya berujung pada kegagalan masuk surga, berartiperjalanan iman itu jauh dari cahaya kesempurnaan. Oleh karena itu, kabargembira hari ini menjadi penting bagi kita, yaitu tetaplah bersatu di dalamTuhan. Itu adalah kesempurnaan. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah, berkatilah kami supaya kami tidaktergoda untuk keluar dari persekutuan hidup di dalam kerajaan-Mu. Bapa kami...Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Sabtu dalam pekan ke-6 Paskah, 31 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 30, 2025 10:43


Dibawakan oleh Maria Goreti Jaimun dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Zefanya 3: 14-18a; Mazmur tg Yes 12: 2-3.4bcd.5-6; Lukas 1: 39-56.KUNJUNGAN PERSAUDARAAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kunjungan Persaudaraan. Apa punjenis dan bentuk suatu kunjungan persaudaraan, dapat kita katakan bahwaorang-orang yang bertemu sangat dipenuhi suasana dan energi positif.Orang-orang yang bertemu dengan tujuan mencari kesalahan pihak lain, menuaikonflik dan bahkan menabuh gendang peperangan, itu bukan pertemuanpersaudaraan.  Kita selalu meyakini bahwa suatu kunjungan persaudaraan tentu saja berbuahpada perjumpaan dan persekutuan persaudaraan. Mereka yang bertemu sebagaisaudara atau saudari kandung sangat memahami pertemuan semacam ini. Yang bukansaudara-saudari sekandung, nuansa persaudaraan juga sering memperlihatkanbetapa orang-orang itu membutuhkan satu sama lain.  Kitab suci kita berisi banyak sekali peristiwa pertemuan orang-orangbersaudara. Salah satunya yang hari ini kita rayakan sebagai pesta ialahPerawan Maria mengunjungi saudarinya Elisabeth. Kita tahu bahwa setiapkunjungan persaudaraan mempunyai tujuan baik dan mulia. Di dalam kunjungan danperjumpaan itu roh atau semangat persaudaraan mengikat mereka dengan sangatkuat. Hubungan darah dan kesetiakawanan atau tali-kasih di antara merekamanjadi kekayaan rohani yang dimanfaatkan demi persekutuan itu. Hari ini peristiwa kunjungan Perawan Maria kepada saudarinya Elisabethmenampilkan satu aspek lebih tinggi dari pada roh atau semangat persaudaraan.Jika pada tingkat hubungan darah dan kesetiakawanan dapat menghasilkan kebaikandan kepantasan di antara saudara dan saudari, pada tingkat kunjungan PerawanMaria, hasilnya naik kepada tingkat kepenuhan rahmat di mana campur tanganTuhan yang maha kuasa yang bekerja. Ini adalah tingkat kekudusan. Pada tingkat ini Roh Kudus yang bekerja dan menggerakkan semua aktivitasmanusia. Elisabeth yang lebih dahulu mendapatkan hasil dari karya Roh Kudus,bersuka cita menyambut saudarinya Maria yang dipenuhi Roh Kudus untuk menjadiBunda Allah yang mengandung Putra Allah. Kunjungan persaudaraan Maria danElisabeth ini memberikan kita inspirasi bahwa hubungan persaudaraan yangdijiwai oleh Roh Kudus sangatlah penting bagi kita pengikut Kristus. Roh Kudus menjiwai kunjungan dan perjumpaan kita yaitu ketika diisi dengankegiatan-kegiatan suci seperti pembaharuan diri, pertobatan, mohon ampun,penghiburan bagi yang susah, pendampingan yang putus asa, kerja sama untukmengatasi kesulitan bersama, dan persekutuan iman yang bersyukur memuji Tuhan.Kita perlu tekun melibatkan Roh Kudus dalam setiap kunjungan persaudaraan kita.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, berkatilah kami untukselalu patuh pada bimbingan Roh Kudus-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra danRoh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat dalam pekan ke-6 Paskah, 30 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 29, 2025 6:47


Dibawakan oleh Innocentius Peni dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 18: 9-18; Mazmur tg 47: 2-3.4-5.6-7; Yohanes 16: 20-23a.JANGAN REMEHKAN PENYESALAN Renungan kita pada hari ini bertema: Jangan RemehkanPenyesalan. Untuk kesekian kalinya Sandro, remaja yang hendak masuk universitasitu, minta maaf kepada ibunya: "Maafkan aku Mama, saya sangat menyesaliperbuatan saya. Saya berjanji tak ulangi lagi perbuatan itu". Sandro hanyamenggunakan uang untuk bersenang-senang, bukan untuk masuk kuliah. Ia menundukdan memeluk ibunya. Semoga Sandro berubah. Tetapi setiap janji kita untuk berubah dari kesalahan ataudosa akan terwujud seperti yang diharapkan jika ada suatu penyesalan.Penyesalan adalah rasa malu, sedih, sakit, derita dan tidak menyenangkan karenatelah berbuat kesalahan dan dosa. Bahkan sikap benci, marah dan tidak sukaterhadap kesalahan dan dosa juga menjadi bagian penting dari suatu penyesalan.Orang yang menyesal menunjukkan bahwa ia marah dan sakit dengan perbuatantersebut.  Jadi orang tidak boleh menganggap remeh penyesalan,menyangkal atau mempermainkannya. Yesus Kristus memberikan nasihat bahwapenyesalan mesti dibuat dan dinikmati. Setiap pengikut-Nya akan menangis dandiliputi rasa sedih atas pengalaman kekurangan atau suatu ketidakmampuanseperti yang dialami para murid Yesus. Ini merupakan suatu hal yang biasa danselalu kita hadapi.  Tetapi semua itu akan diatasi dengan penghiburan dari RohKudus. Penghiburan dan pertolongan yang kita terima setelah penyesalan jugamerupakan suatu pengalaman rutin kita. Setelah menangis dan sedih, orangtersenyum dan bersemangat kembali. Namun suatu penyesalan dipandang palingefektif yaitu jika itu dilakukan atas dosa-dosa dan kesalahan yang kitalakukan.  Bayangkan saja, ada sebuah kesalahan yang dilakukan laluyang bersangkutan mau bertobat, memperbaiki diri, tetapi tidak mau menyesaliperbuatannya! Saya mencuri uang teman. Lalu mengakui perbuatan itu, saya akanmengembalikan uang dan berjanji tak mencuri lagi, tapi saya tidak menyesaliperbuatan saya.  Apa yang terjadi? Saya tidak punya perasaan malu dansedih. Saya juga tidak merasakan betapa sakit dan ruginya teman saya. Tak adalagi ruang di hati saya untuk maaf dan respek pada orang lain. Itulah akibatnyakalau kita tak punya penyesalan. Menyesali diri secara benar akan membuat maafkita tulus, dan akan membantu kita untuk tidak tergoda melakukan kesalahan yangsama lagi.  Jadi sekali lagi, jangan pernah menganggap remehpenyesalan itu. Semoga Anda dan saya termasuk orang-orang yang menganggappositif dan penting untuk sebuah penyesalan. Setiap kesalahan menuntut adanyapenyesalan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, bantulahkami selalu untuk memiliki penyesalan mendalam atas setiap kesalahan dan dosayang kami lakukan, agar kami dapat bertobat sesungguhnya. Salam Maria penuhrahmat ... Dalam nama Bapa ...

Nick Kurniawan
TERANGKAT UNTUK MENGANGKAT (Ef4:8-10)

Nick Kurniawan

Play Episode Listen Later May 29, 2025 9:55


Sabda Tuhan ajarkan kita bahwa Kristus pernah Mangkat, lalu Terangkat dan Berangkat untuk kelak Mengangkat kita yang Sekarat agar Kuat dan Selamat, karena Merekat lebih Lekat denganNya.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-6 Paskah, 29 Mei 2025, Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke Surga

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 28, 2025 7:38


Dibawakan oleh Johanes Bambang dan Julia Ayuningtyas dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 1: 1-11; Mazmur tg 47: 2-3.6-7.8-9; Efesus 1: 17-23; Lukas 24: 46-53.BERSYUKUR ATASANGKA 40 Tema renungan kita pada hari Kenaikan Tuhan ini ialah: Bersyukur Atas Angka40. Sering orang berkata: “life begins at 40”, hidup baru mulai terasa padausia ke-40. Pada hari raya Kenaikan Tuhan ini kita ingin merenungkan tentangmakna penting sekali angka 40, ketika Tuhan berkenan menyatakan kehendak-Nya. Dalam kitab suci kita, angka 40 penting sekali. Maknanya ialah sudahlengkap dan patut disyukuri. Musa pergi ke gunung untuk mencari pertemuannyadengan Allah selama 40 hari dan ketika di sana ia berpuasa dan berpantang.Orang-orang Israel mengembara selama 40 tahun persiapan untuk masuk ke tanahterjanji. Selama 40 hari setelah kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diribeberapa kali kepada para rasul-Nya. Dalam penampakannya itu, Ia yakinkan merekatentang kebangkitan-Nya dan menyiapkan mereka untuk terjun ke dalam dunia untuktugas perutusan mewartakan Injil. Kata kunci di sini ialah sudah lengkap, sudah di-booking lengkap oleh Tuhan, tiket-tiket kita untuk berziarah dibumi ini sebagai pengikut-pengikut Kristus, juga untuk berlangkah optimismenuju ke surga. Yesus naik ke surga untuk memastikan tiket-tiket itu bagikita. Di dalam tiket itu tertulis beberapa menu santapan rohani yang membuatkita yakin dan optimis tentang ziarah hidup kita. Menu pertama tertulis: “Tuhan yang bangkit selalu menyertai kita saat inidan sampai sepanjang masa”. Ia naik ke surga namun ia akan selalu hadir bersamakita setiap saat dalam bentuk yang berbeda. Ia menyertai kita dengan RohKudus-Nya. Menu kedua tertulis: “Tuhan yang bangkit memperkuatkan kita untukmelanjutkan karya-karya-Nya”. Kita jalankan tugas-tugas, pelayanan danpanggilan kita dengan energi Yesus Kristus, gaya Yesus Kristus, hati-pikiranYesus Kristus dan berwajahkan Yesus Kristus.  Menu ketiga tertulis: “Kalian adalah saksi-saksi-Ku ke seluruh pelosokdunia”. Melalui karya pewartaan Injil yang dibantu dengan kemajuan teknologiinformasi saat ini, setiap orang langsung dan dengan cepat menerima kabar sukacita Tuhan. Dan menu keempat tertulis: “Setiap dari kita adalah para utusanresmi Yesus Kristus”. Status kita yang “resmi” ini sebagai pembeda terhadaputusan-utusan yang palsu. Menu semua santapan ini sudah lengkap, sudah final dan tinggal kita nikmatisaja. Kiranya dengan tiket-tiket yang sudah di- booking final ini kitasemakin menyanggupi diri kita untuk menyambut pencurahan Roh Kudus pada hariPentekosta dan siap untuk dibimbing-Nya dalam setiap saat hidup kita.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, kami berterima kasih atashari Raya Kenaikan Tuhan Kami Yesus Kristus ke surga untuk bertahta bersamaDikau, dan tetap memimpin hidup kami. Bantulah kami untuk selalu mengarahkanhidup kami ke surga. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu dalam pekan ke-6 Paskah, 28 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 27, 2025 7:43


Dibawakan oleh Yudith Embulaba dan Laurens Embulaba dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 17: 15.22 - 18: 1; Mazmur tg 148: 1-2.11-12ab.12c-14a.14bcd; Yohanes 16: 12-15.JUMLAH PENTING,TAPI BUKAN SATU-SATUNYA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Jumlah Penting, Tapi BukanSatu-Satunya. Sebutan lain untuk kalimat ini ialah jangan mengejar saja jumlahatau kuantitas, karena yang juga penting ialah kualitas atau mutu.  Ini dapat diterapkan dalam konteks apa saja, termasuk dalam kisahpenyebaran Injil yang dilakukan Paulus dan rekan-rekannya di arena Aeropagus, diAthena. Orang-orang yang percaya pada dewa-dewa itu menolak semua ajaran Paulustentang Yesus Kristus, dan hanya satu dua orang saja yang percaya. Suatupencapaian yang sangat minim dari segi jumlah, kalau dibandingkan dengansejumlah daerah lain yang telah dikunjunginya.  Kalau yang dikejar terutama ialah jumlah atau sebanyak mungkin pengikutbaru, hasil ini pasti sangat mengecewakan. Namun Paulus dan rombongannya tahubahwa ini adalah pekerjaannya Tuhan, dengan semuanya terserah Tuhan saja.Biarkanlah kehendak-Nya saja yang terjadi. Buktinya, dengan hanya satu dua sajayang dibaptis, Gereja Perdana bertumbuh pesat dan melampaui sekian waktu dalamsejarah, hingga kini eksis bagi kita semua. Di dalam Tuhan tak ada rivalitas atau perhitungan untung rugi jumlah dankualitas. Bagi Tuhan, pokoknya ada orang yang percaya, mengikuti Dia danmenghidupi imannya itu dengan berkualitas. Jumlah kita sesungguhnya sekarangini merupakan realisasi pilihan Yesus atas kita dari dunia ini. Kita inginbertumbuh menjadi berkualitas sebagai pengikut Kristus ketika semua kebenarandiajarkan oleh Roh Kudus kepada kita. Maka terberkatilah kita semua.  Dua kecederungan manusia untuk mengejar jumlah dan kualitas seringmendatangkan persoalan tersendiri di dalam hidup kita. Mereka yang mengejarsaja jumlah bisa jadi lebih berorientasi material, jasmani, sosial dankesuksesan duniawi. Mereka yang mengejar kualitas saja bisa jadi lebih elitis,ekslusif, kurang mendarat dan tidak realistis. Maka jalan paling baik ialahkeseimbangannya, yaitu kualitas diberikan pada jumlah yang ada. Misalnya, kehadiran kita di dalam komunitas atau keluarga kurang banyak,tetapi dibuat sangat berkualitas yang membawa pengaruh yang baik bagi semuaorang. Hasil kerja banyak, tapi berikan kualitas pada kesejahteraan setiaporang dan ada sebagaian dilimpahkan kepada pelayanan kasih terhadap mereka yangmembutuhkan. Badan kurus, namun sehat. Badan tambun dan gendut, namun kerjasemangat dan rajin. Otak kurang pintar, namun bertanggung jawab. Tantangan kitabersama ialah menghadirkan selalu keseimbangan itu.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan maha murah, semoga melalui bimbinganRoh-Mu, kami menjadi pribadi-pribadi yang bijaksana dalam menyeimbangkankebutuhan-kebutuhan hidup kami antara yang menargetkan jumlah dan kualitas.Sehingga kami dapat menjadi putra-putrimu yang selalu berkenan kepada-Mu. Kemuliaankepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...

Nick Kurniawan
DIBUAT TAHIR OLEH GETIR (Yes38:16-17; Rat3:15,19-23)

Nick Kurniawan

Play Episode Listen Later May 27, 2025 9:56


Sabda Tuhan ajarkan bahwa getir bisa mampir dalam hidup, buat khawatir dan menyetir jiwa, tapi yang hampiri Tuhan Maha Hadir, akan dibuatNya tahir oleh getir dan mahir bertahan sampai akhir.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Selasa dalam pekan ke-6 Paskah, 27 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 26, 2025 6:08


Dibawakan oleh Victor dan Ade dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 16: 22-34; Mazmur tg 138: 1-2a.2bc-3.7c-8; Yohanes 16: 5-11.PENGADILANTERHADAP DUNIA Tema renungan untuk hari ini ialah: Pengadilan Terhadap Dunia. Mengapa adapengadilan terhadap dunia? Pengadilan sepantasnya ada karena ada yang tidakadil telah terjadi di dalam dunia. Ketidak-adilan itu merupakan kesalahan besarorang-orang yang didasari oleh semangat hidup mereka yang duniawi. Yesus Kristus dengan spesifik menyebutkan tugas Roh Kudus antara lainsebagai pengadil, “ketika Ia datang, ia akan menginsafkan dunia”. Roh Pengadilitu datang pada kondisi ketika telah ada titik pembaharuan. Yesus danselanjutnya para rasul bersama Gereja Perdana berdiri tegak untuk dilihat olehseluruh dunia bahwa yang benar, baik dan adil itu tetap ada. Kehidupan yangbenar, baik dan adil tak hilang begitu saja dengan wafat-Nya Yesus Kristus dan kenaikan-Nyake surga.  Roh Kudus akan menjelaskan dan membuat pengadilan itu nampak begitu terang sehinggasetiap manusia yang beriman terbuka mata batin dan fisiknya, untuk memastikanyang salah itu seperti apa dan yang benar di mana posisinya. Pengadil surgawi tidakmemakai penegakan hukum duniawi yang penuh dengan permainan dan korupsi. RohKudus tak bertubuh dan bertulang, jadi dipastikan pengadilan yang dibuat-Nyasangat-sangat adil dan bijaksana. Roh akan membuat setiap orang beriman dan seluruh dunia tahu dengan pastitentang dosa. Dosa ialah perbuatan melawan Tuhan, yaitu tak percaya akan YesusKristus yang diutus oleh Bapa. Konsekwensi tak menerima Tuhan adalah tak dapatmenikmati suka cita dan tempat hidup yang abadi. Dosa membawa sengsarakehidupan di dunia ini dan pasti lebih sengsara lagi di akhirat. Roh Kudus juga memperlihatkan kebenaran, kebaikan dan keadilan itu sepertiapa. Yesus sendiri hidupnya seperti itu dan dipertahankan sampai dihukum mati.Sebagai kelanjutan dari dunia ini, Yesus menuju kepada Bapa di surga. Kebenaranitu membebaskan, sama seperti membebaskan Paulus dan Silas dari penjara sepertiyang dikisahkan dalam bacaan pertama liturgi hari ini. Ini yang akan diikutioleh orang-orang benar, baik dan adil, yang sebagai perolehan istimewa yangbersifat abadi ialah hidup bersama Bapa di surga. Roh Kudus membuka mata seluruh dunia bahwa penghakiman terhadap parapendosa sudah sangat jelas. Para pendosa, dan terutama para pembuat skandalyang telah menjerumuskan banyak orang ke dalam dosa, harus mendapatkan ganjaranhukuman yang  luar biasa dasyat. Merekatak mendapat tempat di dalam Tuhan. Semoga Anda dan saya menjadi orang-orangyang berada dalam jalur kebenaran yang diperjelas dan dipertegaskan oleh RohKudus. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, kami bersyukur atasPutra-Mu Yesus Kristus yang mencerahkan kami tentang keadilan-Mu. Semoga kamimembuka diri secara tulus untuk menerima Roh Kudus utusan-Mu itu yangmemastikan bahwa kami tetap berada di dalam jalan kebenaran, jalan YesusKristus sendiri. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Senin dalam pekan ke-6 Paskah, 26 Mei 2025, Peringatan Santo Filipus Neri, Imam.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 26, 2025 6:33


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 16: 11-15; Masmur tg 149: 1-2.3-4.5-6a.9b; Yohanes 15: 26 - 16: 4a.RAHASIA SEORANGPENOLONG Tema renungan kita pada hari ini ialah: Rahasia Seorang Penolong. Siapa pundi antara kita yang menjadi penolong bagi sesamanya, ia memiliki segalakebebasan untuk membantu, berbuat baik dan berkorban sesuai dengankemampuannya. Bentuk pertolongan bisa besar, sedang atau kecil. Seringpertolongan itu tanpa harus diketahui pihak yang menerima dan juga orang-oranglain di sekitarnya. Pemberian dari seorang penolong dapat juga dipandangsebagai hadiah. Oleh karena itu rahasia pemberian itu ada di dalam pribadi sipenolong. Penolong yang baik adalah seperti seorang remaja bernama Berto. Disekolahnya ia dikenal sebagai anak teladan karena ia suka menolong sesamanya.Ia tidak malu memungut sampah ulah teman-teman yang mengotori lantai danhalaman. Ia berbagi alat pelajaran dengan teman yang lupa membawanya. Iaberbagi air dan makanannya sendiri kepada teman yang tidak punya. Ia dudukmenemani dan bercerita untuk teman yang sakit. Ia membantu siapa saja tanparasa lelah.   Seorang penolong seperti Berto memiliki motivasi, maksud, niat dankeyakinannya sendiri yang tak dimiliki orang lain. Seperti apa dan kualitasnyabagaimana pertolongan itu, sangat bergantung pada si penolong. Pihak yangditolong tidak usah tergoda berimaginasi tentang wujud pertolongan itu. Lidiadalam bacaan pertama hari ini mempersembahkan pertolongan penginapan kepadaPaulus dan rombongannya. Itu adalah rahasia si penolong, Lidia. Paulus danSilas tak perlu repot mengetahui semua isi rencana si penolong. Ini yang dimaksudkan dengan rahasia seorang penolong. Apakah kita pernahtahu rahasia kehendak Tuhan yang menolong kita? Tak pernah. Roh Kudus diutusYesus Kristus yang keluar dari Bapa untuk kita, juga berkehendak denganrahasianya. Yesus hanya membuka kartu dengan berkata bahwa utusan itu adalahPenasihat dan Pembela. Biarkan saja itu urusan Allah untuk menolong. Kita tidakpunya wewenang untuk memaksakan keinginan kita kepada Roh Kudus. Yang jelasyang akan diperbuatkan bagi kita adalah kebaikan dan keselamatan kita. Siapapun dari kita yang mempunyai niat, kehendak, rencana dan hakikat hidupuntuk menolong, yakinlah, rahasia paling mendasar ialah berbuat yang pantas,positif, sehat dan dengan tujuan untuk membawa kebaikan dan keselamatan bagiyang ditolong. Jangan pernah menolong sesama dengan cara dan tujuan jahat. Itubukan menolong, tetapi menodong tindakan pemaksaan kehendak yang bakalmenjerumuskan pihak yang ditolong ke dalam kesulitan dan derita. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus, bantulah kami selalu untukmeneladani diri-Mu dalam menolong sesama, dan semoga kami terbuka dengan semuaajaran Roh Kudus-Mu. Semoga kami juga meneladani Bunda-Mu Perawan Maria yangjuga seorang penolong yang setia. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam namaBapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu Paskah ke-6, 25 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 24, 2025 13:36


Dibawakan oleh Tirto, Hendry, Rini dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 15: 1-2.22-29; Mazmur tg 67: 2-3.5.6.8; Wahyu 21: 10-14.22-23; Yohanes 14: 23-29.ROH KUDUS YANG KATOLIK Tema renungan kita pada hari Minggu Paskah ke-6 ini ialah: Roh Kudus YangKatolik. Kita perlu membuat sebuah klarifikasi atas istilah atau nama “Katolik”yang kita pakai di sini. Istilah “Katolik” di sini tidak untuk membandingkanagama Katolik-Roma dengan Paus sebagai kepalanya dengan denominasi Kristenlainnya dalam Reformasi Protestant. Istilah “Katolik” di sini menunjuk padasemua dan segenap orang Kristen yang percaya kepada Yesus Kristus. Jika Kristus sebagai alasan dasar kita semua sebagai “Katolik”, maka secaralogis Roh Kudus juga adalah Katolik, karena Yesus sendiri mengutus Roh-Nya itukepada kita. Zaman kehidupan di dunia ini setelah Kanaikan Tuhan ke Surgadisebut Zaman Roh Kudus. Pekerjaan Roh Kudus adalah kelanjutan pekerjaan YesusKristus, yang intinnya ialah membaharui seluruh muka bumi dan menjadikansemuanya sebagai ciptaan Tuhan yang beriman kepada Allah. Pertanyaannya ialah: bagaimana kita dapat memahami bahwa Roh Kudus membuatsegala sesuatu menjadi milik Allah, sehingga sungguh-sungguh Katolik? Untukmenjawab pertanyaan ini, kita perlu berangkat dari Injil pada hari ini, yangmengatakan bahwa Roh Kudus yang diutus oleh Yesus memiliki peran untukmengingatkan kita tentang segala sesuatu yang telah Yesus ajarkan dan katakan.Peran dan tugas untuk mengajarkan segala sesuatu itu merupakan unsur hakikisebuah universalitas atau kekatolikan. Roh Kudus bekerja total dan sampaimencapai hasil yang tuntas. Kepenuhan hidup kita menjadi buah pekerjaan RohKudus. Gereja perdana di Yerusalem dan sejumlah kota di sekitarnya menyadari bahwaatas bimbingan Roh Kudus, Gereja itu sungguh menjadi Katolik. Sifat Katolikyang universal itu menjadi pesan Konsili Yerusalem yang sangat penting, denganamanatnya ialah semua bangsa apa pun budaya dan latar belakangnya dapat menjadimurid-murid Tuhan dan masuk ke dalam Gereja. Kekatolikan mencakup semua orangdari segala kultur, suku, bahasa, ras, agama, tempat dan wilayah. Dalam waktuyang tidak lama, berkat kerja keras Paulus dan Barnabas serta sejumlah pemukaGereja terpilih, wajah Gereja Katolik menjadi nyata di dalam dunia dan hatisemua orang. Sebagai Roh ilahi atau Roh Allah sendiri, peran Roh Kudus adalahmenguduskan dunia ini dan seluruh isinya. Pengelihatan Yohanes di dalam wahyumenunjukkan bahwa kepenuhan rahmat Allah, atau kekudusan bagi semua, adalahseperti sebuah kota yang kudus, Yerusalem, diturunkan dari surga dan dandidirikan di atas bumi ini. Kita adalah orang-orang Katolik, maka kita perluselalu berada dalam terang Roh Kudus dan selalu memancarkan terang itu.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus Kristus, semoga Roh-Mu selalumenjadi terang dan kekuatan untuk membaharui seluruh muka bumi, danmenjadikannya sebagai kota yang kudus bagi semua. Bapa kami yang ada di surga... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Sabtu dalam pekan ke-5 Paskah, 24 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 23, 2025 6:02


Dibawakan oleh Nathania dari Paroki Santa Maria Tak Bercela di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Kisah Para Rasul 16: 1-10; Mazmur tg 100: 1-2.3.5; Yohanes 15: 18-21.ROH YANGBERLAWANAN Renungan kita pada hari ini bertema: Roh Yang Berlawanan. Kita inginmemahami renungan ini dari dua arah memandangnya. Dari posisi Tuhan YesusKristus dan semua komponen dalam perutusan-Nya, roh yang berlawanan ialah pastiroh jahat dengan Setan sebagai panglima.  Sedangkan dari posisi lawan, yaitu roh duniawi dan Setan sebagai panglima,roh yang berlawanan ialah kebaikan dan kebenaran yang telah ditegakkan olehYesus Kristus melalui pengorbanan diri-Nya dan masih diteruskan oleh Gereja.Roh jahat ini memang sudah dikalahkan Yesus tetapi ia selalu menunggu saja saatyang paling tepat untuk menaklukkan lagi pihak yang disasarnya. Dua kubu, RohKudus dan roh jahat sudah pasti berseberangan arah. Pihak mana yang unggulsangat bergantung pilihan menurut kehendak bebas setiap manusia.  Saya dalam suasana tenang di dalam kamar: tak ada gangguan pikiran jahat,niat yang aneh dan perbuatan yang menyimpang. Di situ ada juga kehadiran rohjahat yang tetap menunggu saatnya saya lengah atau lepas kontrol kesadaranku,lalu ia bisa menggoda dan menaklukkan saya. Kira-kira begitu keberadaan kitasetiap saat. Saat yang paling krusial yang kita hadapi ialah ketika konflikkepentingan itu datang: memilih yang baik atau jahat, benar atau salah danseterusnya. Poin yang sangat penting di sini ialah bahwa sebagai pengikut Kristus, kitamesti dapat membedakan roh yang berlawanan itu, semangat yang berseberangan,atau kepentingan yang tak sejalan dengan Yesus Kristus. Kristus telahmempersiapkan kita untuk dapat memiliki kemampuan untuk membedakan. Ia selalumenegaskan supaya kita tetap berpegang pada firman-Nya.  Dan yang lebih kuat tandanya ialah bahwa “Aku telah memilih kamu dari duniaini”. Kita menjadi milik Yesus, jadi kita mempunyai kemampuan untuk memastikanada roh yang berlawanan dengan Yesus dan kita sebagai para pengikut-Nya.Pengalaman ini telah dialami oleh para rasul, Paulus dan Barnabas ketikamenjalani misi yang luar biasa. Para kudus juga menjadi teladan kita dalam halpembedaan ini.  Demikian ada banyak contoh di sekeliling kita. Melalui nasihat, bimbinganrohani, disermen dan pendampingan rohani, kita dibantu untuk bisa membedakanroh yang berlawanan itu. Kita semakin mendekati pesta Pentekosta, maka mestinyadi dalam hati dan pikiran kita sudah ada kerinduan yang tinggi untuk anugerahRoh Kudus kepada kita masing-masing.  Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus, kuatkanlah kami selaludengan berkat dan semangat-Mu terutama ketika kami sedang berjuang, bergulatdan bertarung melawan kepentingan-kepentingan dunia ini yang bertentangandengan Dikau. Engkau telah memenangkan semua keinginan roh jahat dan kemauandunia ini, maka bantulah kami dengan kekuatan-Mu ini. Bapa kami yang ada disurga ... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat dalam pekan ke-5 Paskah, 23 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 22, 2025 8:07


Dibawakan oleh Serly dari Paroki Maria Kusumah Karmel di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 15: 22-31; Mazmur tg 57: 8-9.10-12; Yohanes 15: 12-17.DALAM CINTA DANUNTUK CINTA Renungan kita pada hari ini bertema: Dalam Cinta dan Untuk Cinta. Maksudtersirat dalam kalimat ini ialah kita diciptakan oleh Tuhan Allah, melaluiperkawinan orang tua kemudian dilahirkan ibu kita masing-masing, dalam cintadan untuk mencintai. Kalau mau lebih kedengaran asyik, sebut saja semua karenacinta. Pohon atau pokok yang membuahkan kita adalah cinta itu sendiri (sepertiyang dikatakan dalam 1 Yohanes 4, 8 bahwa Allah itu adalah kasih, Deus caritas est), maka buah-buah kitaadalah cinta itu sendiri. Ini bisa terjadi karena kita mestinya selalu terhubungdengan Tuhan kita Yesus Kritsus sebagai pokok anggur, dan kita semua adalahranting-rantingnya.  Hubungan cinta ini ditandai oleh perbuatan cinta terbesar oleh Yesus Kristus,yaitu mengorbankan diri-Nya untuk keselamatan kita semua. Cinta terbesar inilahyang diwariskan kepada kita, supaya kita juga dengan cara kita masing-masingdapat berkorban diri demi kebaikan dan keselamatan sesama kita. Mengapa “dalam cinta dan untuk cinta” membawa kita pada suatu pengorbanandiri? Setujukah kita untuk sebuah ajaran atau undangan seperti ini? Saya yakinkita setuju dan mau. Karena kalau kita tak yakin dan tak mau, jaminan untuktersambung dengan pokok hidup kita terancam lemah bahkan bakal putus. Palingkurang di sini ada empat alasan mendasar. Pertama, Tuhan telah menyirami cinta-Nya ke dalam hati kita. Siraman inibukan hanya sekali saja saat kita menerima pembaptisan, tetapi justeru setiapkali siraman firman-Nya, sentuhan berkat-Nya, pelukan kasih-Nya yang kitaterima tiap hari. Ini adalah motivasi kita untuk berkorban. Gereja Perdana diAntiokia langsung dipenuhi oleh cinta kasih Tuhan begitu mendengarkan firmandan ajaran untuk ketaatan kepada Gereja yang benar. Kedua, Yesus sendiri perlakukan kita sebagai sahabat, dan bukan sebagaihamba. Karena itu Ia akan selalu mengajarkan dan memberikan kita contohbagaimana mengasihi sedemikian total seperti yang telah dilakukan-Nya. Ketiga,komitmen cinta ialah sampai mati. Sekecil atau sesederhana apa pun cinta itu,isinya ialah berkorban sepanjang hidup ini bahkan sampai mati.  Keempat, cinta itu dalam perwujudannya, menghasilkan buah. Misalnya sayagembira menyambut dengan senyum dan menyalami tamu yang datang, buahnya ialah,tamu itu akan menjadi betah dan menjadi sahabatku. Karena cinta yang tidakmenghasilkan buah yang baik, itu adalah kebohongan, kepalsuan danpengkhianatan. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Tuhan Yesus Kristus, sebagaimana Engkau telahmengajarkan dan memberikan kami contoh untuk mencintai dengan benar, semogakami selalu berkomitmen melakukannya. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam namaBapa ...

Nick Kurniawan
JANGAN TUNGGU SEMPURNA (Mat11:28; Why22:16-17)

Nick Kurniawan

Play Episode Listen Later May 22, 2025 8:51


Sabda Tuhan ajarkan kita agar jangan tunggu sempurna baru mau datang pada Tuhan, Ia bukan juri lomba yang cari siapa yang tertinggi nilainya, tapi Dia yang jadikan kita bernilai dan sempurna.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-5 Paskah, 22 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 21, 2025 6:49


Dibawakan oleh Fanny Hartono dari Paroki Gembala Yang Baik di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Kisah Para Rasul 15: 7-21; Mazmur tg 96: 1-2a.2b-3.10; Yohanes 15: 9-11.TINGGALAH SELALUDI DALAM KASIH-KU Renungan kita pada hari ini bertema: Tinggalah Selalu di Dalam Kasih-Ku.Ini merupakan kalimat yang datang dari Yesus sendiri ketika menyatakan diri-Nyasungguh sebagai pokok anggur bagi kita. Jaminan tinggal bersama Dia ialahkehidupan yang dapat menghasilkan buah berlimpah sehingga menghadirkan sukacita, kebahagiaan dan keselamatan. Mungkin di sini bukan soal motivasi apa Yesus mengundang dan memberikankita jaminan. Mungkin juga bukan soal meragukan apakah undangan dan jaminan itupada kenyataan benar atau keliru. Tak relevan misalnya dipertanyakan apakahTuhan akan menyelamatkan kita. Mungkin bukan pada tempatnya untuk memutuskantidak memenuhi undangan, karena kita sudah dibaptis dan telah berjanji untukmengikuti Dia seumur hidup kita. Daripada semua pertimbangan yang “bukan” tadi, lebih tepatnya kitamenyikapi undangan dan jaminan itu dalam suatu sikap iman yang kuat bahwa kitasiap, kita mau dan kita rindukan selalu manakala jalan hidup kita sepertinyatersesat di tengah hiruk-pikuk dunia ini. Bagi sebagian orang yang hidup denganpenghayatan kasih Tuhan sesungguhnya, undangan itu bonus yang istimewa.  Misalnya satu keluarga yang selalu damai, harmonis, dan penuh cinta,mendapat sekali lagi undangan dan jaminan itu, tentu hal itu menandakanpertumbuhan imannya. Sebaliknya keluarga atau pribadi yang hidupnya masih agaksusah mengalami kasih, atau mungkin ketiadaan kasih sama sekali, undangan danjaminan ini sebagai tanda inisiatif Tuhan untuk membawa mereka kembali kepadakasih itu.  Mereka tak usah malu, takut atau kurang percaya karena yang mengundang danmemberikan jaminan adalah Tuhan sendiri. Mereka perlu yakin bahwa cinta kasihjauh lebih kuat dan pasti mengalahkan rasa malu, takut dan kurang percaya.Cinta kasih itu terbukti mengatasi prasangka, curigah dan meremehkan hanyakarena setiap orang atau kelompok berbeda-beda. Atas dasar cinta kasih itu dan terutama dalam nama Tuhan Yesus Kristus,misalnya para rasul membuat konsili di Yerusalem untuk memperkuat satuvisi-misi dan arah yang bersumber dan bertujuan pada Yesus Kristus saja. Merekaberdiskusi, berdebat dan berselisih atas perbedaan-perbedaan yang ditemukan.Karena alasan cinta kasih, mereka membuat disermen dalam terang Roh Kudus, lalusampailah mereka pada keputusan yang membawa keuntungan bagi Gereja.  Undangan Yesus perlu diulangi lagi: Tinggallah di dalam kasih-Ku, Anda dansaya tidak boleh menolaknya! Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan yang maha baik, semoga cinta kasihdari-Mu menguasai hidup kami, dan kami dengan gembira menyambut undangan YesusPutera-Mu untuk selalu tinggal di dalam kasih-Nya. Kemuliaan kepada Bapa danPutra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...

Nick Kurniawan
DITEMANI YANG ABADI (Ams14:13; Ester9:22)

Nick Kurniawan

Play Episode Listen Later May 20, 2025 6:43


Sabda Tuhan ingatkan bahwa suka dan duka bisa datang sekaligus berdampingan, tambah usia dan tutup usia bisa karib temani silih berganti, tapi Kasih SayangNya yang abadi tak akan terganti.

abadi ditemani sabda tuhan
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu dalam pekan ke-5 Paskah, 21 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 20, 2025 6:41


Dibawakan oleh Tika dari Paroki Santo Alfonsus Rodrigues Pademangan di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 15: 1-6; Mazmur tg 122: 1-2.3-4a.4b-5; Yohanes 15: 1-8.BERBUAH MELIMPAHDI DALAM YESUS Tema renungan kita pada hari ini ialah: Berbuah Melimpah di Dalam Yesus.Minggu-minggu setelah Paskah memberikan kita siraman rohani dengan tema-temabesar seperti roti hidup, gembala yang baik, rumah Bapa. Khususnya minggu ini, kitadiberi ajaran untuk saling mengasihi. Hal ini menjadi  bagi kita suatu pengalaman rohani yang sangatmengagumkan. Intinya, Tuhan sendiri senantiasa menyatu dengan umat-Nya dan memenuhisetiap orang beriman dengan segala karunia supaya baik sebagai pribadi maupunsebagai umat Allah, kita dapat melangsungkan hidup di dunia ini sesuai denganrencana-Nya. Simbol yang pas untuk mengajarkan hal ini ialah pokok anggur.Yesus adalah pokok anggur itu, kita adalah setiap rantingnya, dan Bapa di surgasebagai pemilik.  Bahwa di dalam Gereja selalu ada perbedaan pemahaman iman, itu merupakandinamika hidup ranting-ranting yang sering bergesekan karena terpaan angin dantimpahan air hujan. Perbedaan-perbedaan itu tak mungkin merusak suatu tatanankehidupan karena pokok anggur, yaitu Yesus Kristus hanyalah satu. Semuaperbedaan pemahaman pasti akan menemukan solusi pada Yesus Kristus sendiri. Jadi fokus perhatian kita kepada buah-buah hidup di dalam Yesus Kristus manfaatnyatentu akan mempersatukan dan memajukan kita bersama. Buah-buah ini tentu sangatberguna bagi hidup iman kita. Buah pertama ialah kesucian dan evangelisasi.Kita sebagai pribadi dan umat Allah mengakui kalau kesucian itu adalahcita-cita kita, yang sangat didukung oleh evangelisasi. Kedua ialah keberanian dan kemauan untuk memangkas bagian hidup yang keringdan tak berguna, dibuang dan dibakar. Ini dibuat melalui koreksi, perbaikan danpertobatan. Ketiga ialah kesempatan untuk tumbuh dan menjadi pribadi ataukomunitas yang baru, dan terbuka lebar setelah koreksi dan pembaharuan.Keempat, oleh karena itu kita tentu sangat bahagia untuk selalu terhubung denganYesus sebagai pokok anggur.  Kelima, jika senantiasa menyatu dengan Yesus, kita bakal berbuah melimpah.Keenam, dengan demikian kita mempunyai alasan dasar untuk selalu memuji danmemuliakan Allah dan Bapa kita. Ketujuh, martabat kita sebagai pengikut Kristusdan putra-putri Bapa merupakan kedudukan sangat istimewa dan terhormat.Kedelapan, maka itu kita diutus oleh Tuhan untuk pergi dan menghasilkanbuah-buah yang berguna, dan kesembilan, tidak hanya berbuah tetapi kita mesti mampubertahan dalam segala bentuk kesulitan dan penderitaan. Marilahkita berdoa. Ya Bapa mahamurah, pandanglah kami dengan kuasa dan kasih-Mu,supaya kami selalu terkait dengan pokok anggur, yaitu Tuhan kami Yesus Kristus.Tanpa bersama Dia, kami akan kehilangan arah menuju kepada-Mu. Berkatilah kamiselalu untuk intensi persekutuan ini. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan RohKudus... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Selasa dalam pekan ke-5 Paskah, 20 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 19, 2025 8:46


Dibawakan oleh Yenny dari Paroki Santo Paulus di Keuskupan Bandung, Indonesia. Kisah Para Rasul 14: 19-28; Mazmur tg 145: 10-11.12-13ab.21; Yohanes 14: 27-31aDAMAI ADALAHSENJATA KITA Renungan kita pada hari ini bertema: Damai Adalah Senjata Kita. Seorangremaja Katolik selalu menjadi sasaran bully teman-temannya di sekolah. Tetapiia ingat betul nasihat orang tua dan romo yang pernah ia minta masukannya.Remaja itu selalu memakai gambaran Tuhan Yesus yang dihina, disiksa, dandisalibkan, namun tidak pernah melawan. Yesus menghadapi semua itu dalam damai. Yesus melawan semua bentuk kekerasan dengan sejata damai dari Bapa-Nya.Para pengikut-Nya, seperti yang ditunjukkan oleh remaja tadi, disiapkan dengansedemikian untuk dapat mengalami segala bentuk penderitaan yang sudah Ia sendirialami. Para rasul terbukti siap menghadapi semuanya dan mereka tak gentar apapun, karena senjata damai jauh lebih kuat daripada senjata apa pun. Paulus danBarnabas menunjukkan itu ketika mereka membangun dan memperkuat eksistensiGereja dari satu tempat ke tempat yang lain. Gereja dan pengikut Kristus di segala tempat dan zaman hingga saat ini jugamenyadari bahwa nubuat Yesus tidak meleset, yaitu bahwa piala penderitaan yangIa telah minum, diminum juga oleh para pengikut-Nya. Senjata damai yang samatetap dipakai, dan kalimat terkenal yang selalu diulangi dalam perayaanEkaristi menegaskan keampuan senjata itu, “Damai Kutinggalkan bagimu, damai-KuKuberikan kepadamu.” Yesus Kristus berikan damai dari diri-Nya ini sebagai senjata yang sangatberguna, dan saat paling pas untuk memakainya ialah ketika kita berada dalamtekanan, bahaya dan ancaman dalam bentuk apa pun. Ia sudah menyiapkan kitadengan strategi ini. Ia sudah tahu bahwa yang akan terjadi bagi setiappengikut-Nya adalah rupa-rupa kesulitan dan penderitaan.  Bahkan kebaikan dan kebenaran apa pun yang diperbuat para pengikut itudalam nama Dia, penderitaan dan kesulitan bakal mereka terima. Karena kebaikandan kebenaran Kristus sangat bertentangan dengan semangat dunia dan budayanya.Tapi Yesus dan para pengikut-Nya tak menyerah dan takut. Salib memang harusdipikul dan bukan dikutuk atau dibuang. Setelah salib ada kemenangan. Adakebangkitan. Ada kehidupan kekal. Jadi kita mesti bersyukur dan merasa beruntung karena Yesus Kristus telahpersiapkan kita untuk menghadapi situasi terburuk di dunia ini, mempersenjataikita dengan damai dari diri-Nya sendiri. Bayangkan kalau ia persenjatai kitamisalnya dengan pedang atau senapan, bisa jadi profil Kristen saat ini mungkin menjadi yang terburuk didunia. Damai dari Yesus  sungguh menjadialat bagi kemenangan kita.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa...Tuhan Yesus Kristus, penuhilah hati kami dengandamai dari diri-Mu sendiri, karena damai itulah yang dapat memenangkan jiwakami sendiri dan sesama, terutama yang memusuhi Dikau dan Gereja-mu, bagikemuliaan Allah yang maha tinggi. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam namaBapa ...

Nick Kurniawan
PANDANG DENGAN MATA IMAN (Bil13:30; 14:6-9; Ibr12:2)

Nick Kurniawan

Play Episode Listen Later May 18, 2025 8:21


Sabda Tuhan ingatkan bahwa bukan saja apa yang kita pandang, yang patut kita persoalkan, tapi bagaimana cara kita memandang, yang kadang malah jadi inti persoalan, karena itu pandanglah segalanya dengan keyakinan bukan kekuatiran.

mata dengan iman sabda tuhan
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Senin dalam pekan ke-5 Paskah, 19 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 18, 2025 10:43


Dibawakan oleh Titiek Tjahadi dari Paroki Santo Yakobus Mariso di Keuskupan Agung Makassar, Indonesia. Kisah Para Rasul 14: 5-18; Mazmur tg 115: 1-2.3-4.15-16; Yohanes 14: 21-26.YANG TEKUN, YANGBERHASIL Tema renungan kita pada hari ini ialah: Yang Tekun, Yang Berhasil. Seoranganak mendekati bapaknya dan bertanya: “Pak, kalau aku pintar dalam belajar,apakah nanti aku pasti berhasil?.” Sang Bapak menjawab: “Bukan kepintaran yangmembuat seorang berhasil dalam hidupnya, nak, tetapi ketekunannya.”  Terhadap pertanyaan anak tersebut, Tuhan Yesus Kristus melalui injil hariini berkata bahwa ketekunan-lah yang lebih diperlukan. Yesus berkata bahwa RohKudus yang diutus-Nya adalah penghibur dan guru kita. Dan kita yang dibimbingoleh Roh Kudus adalah murid-murid yang mesti tekun mengikuti dan belajar dibawah bimbingan-Nya Di dalam bimbingan Roh Kudus, cita-cita kita bukan untuk menjadiorang-orang cerdas dan pandai. Sebab kalau kita semua ini menjadi cerdas danpandai, bisa jadi banyak diantara kita ingin menyaingi Roh Kudus, atau bahkanRoh Kudus menjadi bingung untuk membimbing dan mengajari kita. Jadi keutamaan yang penting sekali bagi kita ialah ketekunan atau perseverance, dan bukan kepandaian ataukecerdasan. Pengalaman hidup Gereja Perdana membuktikan bahwa para rasul itubukan orang pandai dan cerdas. Tetapi karena mereka tekun dan berkomitmenkepada Yesus Kristus, mereka dimampukan menjadi matang dan menguasai semua ilmutentang Yesus Kristus.  Paulus dan Barnabas tekun untuk teguh kepada Yesus Kristus dan Injil-Nya,biarpun mereka berhadapan dengan orang-orang pandai dan cerdas dari kultur yangberbeda sama sekali dari mereka. Mereka hadirkan ketekunan sebagai kesaksiansangat kuat, supaya meyakinkan semua orang Kristen yang baru dibaptis bahwahanya ketekunan dalam iman yang bisa membuat mereka bertahan dan bisa membelaimannya. Ketekunan itu harus mulai dari diri sendiri karena ada kemauan untukmencapai suatu tujuan yang baik dan benar. Melalui kombinasi kerajinan, fokus dan semangat, seseorang dapatmencapai hasil yang diinginkan. Orang yang pandai matematika karena ia pernahdan terus menerus tekuni bidang itu. Seorang atlit sepak bola tekuni semuateknik bermain terus-menerus maka ia menjadi pemain hebat.  Demikian juga jika kita tekuni diri kita sebagai putra dan putri Allah,atau sebagai pengikut Kristus, kita bakal berhasil menikmati apa yang dikatakanoleh Yesus, yaitu menduduki tempat di rumah Bapa di surga yang telah disediakanbagi kita masing-masing. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, kami sangat gembira denganRoh Kudus-Mu yang senantiasa sebagai penghibur dan guru kami. Semoga kamisenantiasa tekun dan setia dalam bimbingan dan ajaran-Nya, kini dan sepanjangmasa Amin. Bapa kami... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu Paskah ke-5, 18 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 17, 2025 10:49


Dibawakan oleh Hendry, Tirto, Rini dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 14: 21b-27; Mazmur tg 145: 8-9.10-11.12-13ab; Wahyu 21: 1-5a; Yohanes 13: 31-33a.34-35.KARTU MURID YESUS Tema renungan kita pada hari Minggu Paskah ke-5 ini ialah: Kartu MuridYesus. Dunia kita saat ini, khususnya di bidang politik, ekonomi dan sosial,ditandai dengan penggunaan kartu-kartu. Kehidupan kita memfasilitasi hubunganantar manusia dan terlibatnya di antara mereka dalam kerja dan transaksibarang  dan jasa, direpresentasi dengankartu. Fungsi utama kartu ialah merepresentasi identitas kita sehingga aksestentang diri kita menjadi lebih cepat dan terbuka. Melalui kartu tanda penduduk, akses kepada diri kita dapat memfasilitasisemua proses legal dalam hidup kita di dalam masyarakat. Dengan kartu siswaatau mahasiswa, segala urusan akademik terkait dengan pribadi siswa ataumahasiswa diurus dengan mudah. Dan masih banyak kartu lain yang dipakai terkaitdengan pelayanan pemerintah kepada rakyatnya atau lembaga-lembaga kepada paraanggota dan kliennya. Kartu menjadi tiket resmi bagi seseorang untuk masuk dankeluar berdasarkan aturan-aturan yang mengikat dirinya. Untuk menjadi murid-murid Yesus Kristus, Gereja memfasilitasi adanyalegalitas keanggotaan murid-murid Yesus sesuai dengan standar yangditetapkannya. Fungsinya ialah supaya segala urusan berkaitan dengan pelayananbaik rohani maupun jasmani oleh Gereja terhadap setiap anggotanya mengikutiaturannya. Kita menamakan kartu sebagai murid Tuhan Yesus Kristus sebagai suratpermandian, dan bersamanya banyak jenis surat atau sertifikat lainnya yangmenjadikan surat baptis sebagai rujukan utama.  Sebenarnya, kartu murid Yesus dan semua sertifikat lain yang terkait itumerupakan elemen materi yang memiliki makna di baliknya, yang harus dipandangsebagai roh yang menjadikannya begitu penting bagi setiap orang. Roh atau intikartu murid Yesus ialah yang diungkapkan oleh Yesus sendiri di dalam Injil kitahari ini, yaitu seorang murid yang memiliki kasih. Jika setiap murid memilikikasih, maka yang terjadi di dalam hidup bersama ialah adanya saling mengasihi.Jadi Yesus sungguh berkata begini: “Orang-orang akan tahu bahwa kamu adalahmurid-murid-Ku yaitu jikalau kamu saling mengasih.” Kartu murid Yesus yang dimiliki oleh setiap pengikut Kristus diperkenalkandan dibagikan kepada orang-orang di seluruh pelosok bumi, antara lain dilakukanoleh Paulus dan Barnabas pada waktu Gereja Perdana mulai berkembang. Banyakwilayah yang mereka jangkau dan para penghuninya dijadikan anggota-anggotaGereja yang baru. Tugas seperti ini masih dijalankan oleh Gereja kita hinggasaat ini. Setiap orang yang sudah memiliki kartu murid Yesus, dan mereka yangakan menjadi murid-murid yang baru, diminta untuk tetap memiliki semangat cintakasih dan hidup bersama dengan saling mengasihi. Jika kita hidup di dalamsemangat cinta kasih, sesuatu yang baru selalu terciptakan.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, semoga semangat cinta kasih tetapmenjadi pegangan dan kekuatan hidup kami bersama. Salam Maria... Dalam namaBapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Sabtu dalam pekan ke-4 Paskah, 17 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 16, 2025 7:33


Dibawakan oleh Christine dari Paroki Santo Gabriel di Keuskupan Bandung, Indonesia. Kisah Para Rasul 13: 44-52; Mazmur tg 98: 1.2.3ab.3cd-4; Yohanes 14: 7-14.GEMBALA YANGBAIK MENGHADIRKAN BAPA KEPADA KITA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Gembala Yang Baik Menghadirkan BapaKepada Kita. Kemarin dalam menjawab kekurang-pahaman rasul Tomas, Yesusmenunjuk diri-Nya sendiri sebagai perantara kita untuk sampai kepada Bapa. Hariini, rasul Filipus yang mewakili banyak di antara kita memperlihatkankekurang-pahaman dan pencariannya akan sosok Bapa seperti apa. Jawaban Yesus merupakan yang paling telak, kalau boleh dikatakan jawabankunci, karena memperlihatkan tujuan semua pencarian dan ziarah kita di duniaini. Yesus menjawab dengan menghadirkan Bapa sendiri, maka Ia berkata: melihatAku, berarti melihat Bapa, mendengar Aku, berarti mendengar Bapa, hidup bersamaAku berarti hidup bersama Bapa. Intinya ialah Bapa berada di dalam Aku dan Akudi dalam Bapa. Bapa dan Aku adalah satu. Persekutuan Bapa dan Putra itu terjadi dalam hubungan kasih dengankomunikasi di antara mereka, dan hubungan ini terjadi dalam Roh Kudus. Justrujawaban yang diberikan kepada Filipus dan semua orang yang mencari tujuanterakhir hidup ini ialah Tritunggal Allah. Tak ada jawaban lain lagi yangmelebih jawaban ini. Berjumpa Bapa dalam diri Yesus dan dalam persekutuan RohKudus telah mempertegas komitmen para rasul, dan mereka bertahan dengankomitmen sampai mati. Yesus menghadirkan Bapa kepada kita berarti tentang kenyataan Tuhan Allahsesungguhnya. Tuhan tampak dengan segala kemurahan dan belas kasih, sementarakita manusia tampak terangkat sampai pada level untuk berjumpa dengan Dia. Saatinkarnasi, Tritunggal hadir dalam Putra yang dikandung dalam rahim PerawanMaria, dilahirkan dan diasuh dalam sebuah keluarga bersahaja. Dalam seluruhpelayanan publik Yesus, Tritunggal juga ada di sana untuk bekerja bagipenebusan umat manusia. Di penghujung karya di dunia, Tritunggal di surgamenyambut kita dalam kehidupan abadi sebagai tanda keselamatan kekal yang sudahtersedia abadi bagi kita. Bagi kita sebagai pengikut Kristus, pertanyaan seperti Filipus dan Tomassewajarnya tidak relevan. Kita bukan dalam posisi untuk mempertanyakan bahkanmeragukan apakah Yesus dan Bapa adalah satu. Posisi kita sesungguhnya adalahsaudara dan saudari Yesus. Atas dasar itulah kita diajarkan doa Bapa Kami untukmenjadi doa kita yang fundamental. Doa itu sungguh menjadikan kita anak-anakatau putra dan putri Bapa yang maha baik. Yesus adalah sungguh gembala yangbaik, karena Dia tahu yang kita butuhkan: menjadi putra-putri kesayangan Bapadi Surga. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa maha baik, terima kasih berlimpah atas martabatkami sebagai putra dan putri-Mu terkasih karena kami mengambil bagian dalamkehidupan Putra-Mu Yesus Kristus. Semoga kami tetap hidup dengan martabat inidan mempertanggung jawabkannya pada saat ajal kami nanti. Salam Maria penuhrahmat ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat dalam pekan ke-4 Paskah, 16 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 15, 2025 8:47


Dibawakan oleh Monica Viona dari Paroki Roh Kudus di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Kisah Para Rasul 13: 26-33; Mazmur tg 2: 6-7.8-9.10-11; Yohanes 14: 1-6.GEMBALA MEMBUATKITA NYAMAN DAN BETAH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Gembala Membuat Kita Nyaman danBetah. Rasa nyaman kita sebagai manusia selalu terkait dengan hubungan antarpribadi satu dengan yang lain. Sedangkan rasa betah kita lebih terkait dengansuasana di sekeliling dan hal atau barang yang kita pakai. Misalnya Anda merasanyaman dengan teman-teman di dekatmu, dan pada saat yang sama Anda juga betah dengansuasana kerja sama dan lingkungannya yang tenang. Tuhan Yesus sebagai gembala yang baik memberikan kita rasa nyaman dan betahdalam konteks seperti itu. Yesus membuat kita nyaman bersama Dia dan sesamaorang beriman. Yesus membuat kita betah berada di dalam rumah-Nya, yaituGereja, juga dengan semua pengajaran dan perintah-Nya. Ungkapan yang sangat pasuntuk ini ialah yang dikatakan Yesus pada hari ini: jangan gelisah hatimu,percayalah kepada Allah, percayalah kepada-Ku. Bersama Bapa-Ku dan Aku, semuapasti menjadi betah dan nyaman. Tetapi tak semua orang sepakat tentang menjadi nyaman dan betah dalamKristus. Selalu ada orang yang tak langsung paham. Bisa juga ada interpretasiyang berbeda. Misalnya rasul Thomas bertanya, tunjukkan dong persisnya sepertiapa? Lalu Yesus dengan sangat meyakinkan berkata: Aku adalah jalan, kebenarandan kehidupan. Penegasan ini sudah cukup pas untuk mengatasi keraguan itu. Yesus memberikan kuasa kepada para pelayan Gereja untuk menciptakan rasanyaman dan betah ini bagi setiap Umat Allah. Seperti Petrus, Santo Paulus jugaberdiri pada level otoritas pengajaran yang sama, berkotbah tentang semuakebenaran dalam Yesus Kristus. Ini sungguh memberikan rasa nyaman dan betahbagi semua pendengarnya, terutama kaum non-Yahudi yang kafir yang sangat kritisdan skeptis. Mereka bisa menerima pengajaran Paulus dan akhirnya memilih untukmenjadi pengikut Kristus. Lalu pertanyaannya ialah, siapakah yang paling bertanggug jawab dengan rasanyaman dan betah ini? Yang jelas bukan Tuhan dan para pemimpin Gereja yangbertanggung jawab. Mereka memberikan perhatian dan kasih sayang hanya karenacinta. Menjadi nyaman dan betah bukan pertama-tama urusan mereka. Jadi rasanyaman dan betah itu harus pertama-tama diciptakan oleh kita masing-masing.  Hal ini sama dengan kenyataan bahwa kita yang mengalami apakah menolak ataumenerima bapa dan ibu kita sendiri. Mereka adalah karunia Tuhan bagi kitamasing-masing. Tapi hal tentang rasa nyaman dengan bapa dan ibu sendiri, ituadalah tanggung jawab kita sendiri. Anda dan saya harus menciptakannya. Rasabetah dan nyaman dengan Tuhan dan Gereja harus kita ciptakan dan pertahankan. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan maha kuasa, semoga kami selalumemiliki rasa nyaman dan betah karena Engkau senantiasa berada di tengah-tengahkami melalui Yesus Kristus, Tuhan kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalamnama Bapa ...

Nick Kurniawan
TIDAK GAMPANG TERGUNCANG (Kel33:11; Bil12:3,7-9)

Nick Kurniawan

Play Episode Listen Later May 15, 2025 9:08


Sabda Tuhan ingatkan kita, bahwa bila kita selalu terus terang berbincang berhadapan dengan Tuhan, tidak gampang diguncang apapun yang datang menyerang.

tidak tuhan sabda tuhan
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-4 Paskah, 15 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 14, 2025 8:40


Dibawakan oleh Evhy Losari dari Paroki Santo Yosef Pekerja Gotong-Gotong di Keuskupan Agung Makassar, Indonesia. Kisah Para Rasul 13: 13-25; Mazmur tg 89: 2-3.21-22.25.27; Yohanes 13: 16-20.GEMBALA YANGBAIK MENCERAHKAN PENGERTIAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Gembala yang Baik MencerahkanPengertian. Sang Gembala Yesus Kristus menerangi dunia dan hati kita denganfirman-Nya. Jika firman itu hanya sampai pada telinga manusia, pekerjaanevangelisasi itu masih sangat mentah. Dari mendengar, kita perlu melanjutkanprosesnya sampai kepada pengertian. Tuhan terus membantu untuk membuat kitamengerti Dia, yaitu firman-Nya yang disampaikan itu dapat kita pahami.  Sejak pembaptisan kita dicurahkan Roh Kudus dan malalui Penguatan kitadiurapi kepenuhan-Nya. Salah satu karunia yang diberikan kepada kita ialahpengertian. Di dalam Injil pada hari ini Tuhan Yesus gembala yang baikmengajarkan kita bahwa dengan mengerti pengajaran-Nya kita menjadi orang-orangyang terberkati. Dia sangat berkenan kepada orang-orang yang tidak hanyamendengarkan, tetapi juga mengerti. Sebab melalui pengertian itulah sikap orangterbentuk dan dari sana ia mulai bersikap dan bertindak.  Tidak berarti bahwa tak ada pengertian pada setiap manusia, kelompok orangatau sebuah kultur. Yang sering menjadi soal ialah bahwa pengertian manusiaterbatas dan cenderung berbeda-beda pemahaman akan sesuatu hal. Apalagi dalamsoal ajaran iman tertentu, bahaya kurang pengertian dan penafsiran yangberbeda-beda sering berakibat pada konfllik dan bentrok di antara kita.  Hal ini sungguh menjadi pengalaman Santo Paulus. Ia telah alami bagaimanaYesus membuat pemikiran dan pengertiannya menjadi baru. Kini giliran dia untukmencerahkan pikiran dan pengertian orang-orang yang belum tahu apa-apa tentangYesus Kristus. Sering urusan menjelaskan orang-orang dari tidak tahu untukmendapatkan suatu pengertian dasar akan suatu ajaran baru menjadi tugas yanglebih muda. Sedangkan akan sulit sekali melakukan yang sama kepada orang-orangyang sudah punya pemikiran dan pengertian tersendiri.  Bagi kita, pengertian tentang Tuhan Yesus Kristus dan segala hal mengenaiiman kita memang sudah ada dengan ukuran berbeda-beda dari seorang ke oranglain. Tetapi urusan mencerahkan atau menyegarkan pengertian itu merupakan suatuhal yang lain. Lalu bagaimana caranya? Mungkin usulan ini sangatlah sederhana,tapi siapa tahu bisa sangat berguna. Anak sekolah harus membaca satu bukupelajaran sepuluh kali untuk bisa hadapi ujian, daripada membaca sepuluh bukusatu kali saja. Maka hal yang sama, kita mesti bertemu dan belajar pada Yesusberulang dan banyak kali. Tidak efektif kalau hanya sesekali atau jarang. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha baik, terima kasih berlimpah atasPutra-Mu Yesus Kristus yang menjadi gembala yang baik bagi kami. Ia mencerahkandan menyegarkan pengertian kami untuk semakin mengetahui diri-Nya dan Dikausebagai Tuhan yang mengutus Dia. Semoga kami selalu bersemangat menguatkanpengenalan dan pemahaman tentang Dikau. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan RohKudus ... Dalam nama Bapa ...

Nick Kurniawan
TERTEKAN KARENA SUNGKAN (1Tim5:1-2; 2Tim3:16; 4:2,5)

Nick Kurniawan

Play Episode Listen Later May 13, 2025 9:30


Sabda Tuhan ingatkan bahwa rasa sungkan yang berlebihan dan tidak pada tempatnya, hanya akan buat diri tertekan, mintalah bijaksana dari Tuhan, ungkapkan tanpa takut bila itu kebenaran.

tuhan sabda tuhan
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu dalam pekan ke-4 Paskah, 14 Mei 2025, Pesta Santo Matias, Rasul

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 13, 2025 9:42


Dibawakan oleh Risa dari Paroki Santo Agustinus di Keuskupan Agung Pontianak, Indonesia. Kisah Para Rasul 1: 15-17.20-26; Mazmur tg 113: 1-2.3-4.5-6.7-8; Yohanes 15: 9-17.MATIAS MELENGKAPI Tema renungan kita pada hari ini ialah: MatiasMelengkapi. Dikatakan dalam Kisah Para Rasul, bacaan pertama hari ini, Matiasadalah rasul terpilih yang melengkapi 11 rasul yang sudah ada, yang minus YudahIskariot. Menurut Santo Petrus, Yudas si pengkhianat adalah pemimpinorang-orang yang menangkap Yesus. Dengan panggilan melengkapi itu, jumlah parapemimpin Gereja perdana itu lengkap atau genap menjadi 12. Tugas untuk melengkapi adalah bukan sekedarpelengkap atau hanya ban serep dan cadangan. Ia punya kualitas sebagai penentu.Petrus berkata bahwa kualitas itu ialah sudah dikenal bersama ke-12 rasul dansebagai saksi dalam seluruh kejadian Yesus dari pembaptisan Yohanes sampaiYesus naik ke surga. Peran melengkapi di sini sangatlah penting. Ia sebagaikartu as. Ia menjadi penentu untuk sebuah struktur persekutuan yang tidaklengkap. Jika tanpa dia, struktur itu pincang, cacat, dan tidak bergunasebagaimana mestinya. Perannya sama penting dengan rasul lain, yaitu, menjadisaksi bersama para rasul lainnya tentang kebangkitan Kristus, dan melengkapibilangan sebelas yang sudah ada. Sebuahperbandingan konkret yaitu menaru sejajar antara ke-12 rasul dengan Paus danpara Uskup Gereja. Kesamaan tugas mereka ialah menjadi tanda persekutuan atauComunio dalam Gereja. Paus itu adalah Petrus dan para Uskup yang memimpinkeuskupan adalah para rasul. Para pemimpin harus menjadi yang pertama sebagaiteladan persekutuan. Tuhan menghendaki dan menetapkan kepenuhan dan kelengkapansebagai syarat mutlak bagi persektuan kita. Kalau masih ada lobang ataukekurangan berarti tidak utuh, tidak lengkap, tidak genap, dan tidak memenuhikehendak-Nya.  Tuhan Yesushendak berbagi kekayaan karunia ilahi kepada para rasul dan semua orang yangdikasihi-Nya, supaya mereka semua memperoleh sukacita yang penuh. Yesusmeninggalkan para rasul dan Gereja untuk naik ke surga, suka cita yang penuhitu adalah rasa nyaman, yakin dan begitu berani untuk hidup di tengah duniasambil tidak mengalami Yesus secara fisik di dunia. Syaratnya ialah supayatinggal di dalam kasih-Nya. Sabda “jangan takut”, berarti hidup di dalam kasih danbersama Dia.  Roh Kudus akandiutus dari Surga untuk membuat hidup itu penuh dengan suka cita dan kasih.Cinta dan suka cita pasti mengalahkan ketakutan, kekuatiran, kegelisahan danprasangka buruk. Mereka dikuatkan, seperti menerima Sakramen Krisma! Demikianjuga kalau Yesus menjadikan tiap-tiap dari kita sahabat-Nya, itu sungguhmembuat suka cita penuh dan lengkap. Kita pantas berterima kasih kepada SantoMatias yang menginspirasikan kita dengan perannya itu.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhanmaha pengasih, semoga kami berperan aktif untuk melengkapi apa yang kurang atauhilang di dalam hidup kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Selasa dalam pekan ke-4 Paskah, 13 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 12, 2025 7:51


Dibawakan oleh Fanny Hartono dari Paroki Gembala Yang Baik di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Kisah Para Rasul 11: 19-26; Mazmur tg 87: 1-3.4-5.6-7; Yohanes 10: 22-30.DOMBA-DOMBA TERSEBAR, TETAPI TETAP SATU GEMBALA         Renungan kita pada hari ini bertema: Domba-Domba Tersebar,Tetapi Tetap Satu Gembala. Ketika para gembala suka dengan bau semua dombanya,di situ terdapat kenyataan bahwa persekutuan umat Allah itu tersebar dimana-mana, dan semua itu harus menjadikan Kristus sebagai pusat hidup mereka.  Yesus Kristus menjadi identitas mereka semua dan Ia tetapsebagai satu gembala utama. Identitas itu mulai definitif dengan dipakai namaKristen pertama kali beberapa tahun setelah Kristus bangkit, atau lebih tepatsetelah pertobatan Santo Paulus. Tokoh dan murid Tuhan terpandang yang bernamaBarnabas bersama Paulus dan Gereja di Antiokhia pertama kali memakai identitasini. Perlahan tapi meyakinkan, nama Kristen ini menyebar dari satu tempat ketempat lain hingga mencapai ke pelosok dunia. Di seluruh dunia terdapat semuapengikut Kristus yang berbeda-beda. Menurut Santo Ignasius dari Antiokhia, yang pernah sebagaiUskup di kota itu, di mana terdapat satu persekutuan umat Kristen, entah disuatu kampung entah di suatu kota, dan mereka dipimpin oleh seorang Uskup ataugembala agung, persekutuan Kristen itu dinamakan Katolik. Keberadaan umatKatolik tampak di setiap pelosok bumi dan ketika setiap orang Katolik bertemu,entah di mana dan dalam konteks apa saja di muka bumi ini, selalu ada rasabersatu, bersama dan terkoneksi satu sama lain. Mereka dapat menyambung hatimereka yang seiman. Misalnya, seorang Romo bercerita bahwa ketika sedangtransit pesawat di Timur Tengah, ia sempat berkenalan dengan seorang dari Rusiayang beragama Katolik. Pembicaraan mereka berkembang menjadi sebuah pertemanan.Pria dari Rusia tersebut kemudian dengan rendah hati meminta pengakuan dosa danberkat dari Romo. Ketika melihat seorang atlet membuat tanda salib saat beradadi lapangan, para penonton di seluruh dunia segera membuat sebuah rasake-Katolikan dengan pemain tersebut. Ini merupakan beberapa contoh untukmemahami bahwa kata “Katolik” itu sangat universal dan mempersatukan. Tersebarnya para pengikut Kristus di mana saja di duniaini, tidak mengurangi semangat persekutuan itu, tetapi justru menguatkankoneksi satu sama lain, karena Yesus Kristus sendiri sangat menjamin untukmenjaga persekutuan ini. Ada dua pernyataan Yesus hari ini yang sangat kuatmaknanya, yaitu “Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku”. Ini adalahsebuah pengakuan kepemilikan Yesus atas para pengikut-Nya. Kedua ialah “Takseorang pun yang dapat mengambil mereka dari tangan-Ku”. Yesus Kristus sangat menjamin,tersebarnya para pengikut di seluruh muka bumi dan Dia tetaplah satu gembalasejak saat itu. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus,kami para pengikut-Mu ingin tetap setia dan taat kepada-Mu, karena inilahkenyataan kami menjadi bersatu dan menjadi kuat. Tetaplah tinggal dan berada bersamakami, Tuhan Yesus. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam namaBapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Senin dalam pekan ke-4 Paskah, 12 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 11, 2025 7:25


Dibawakan oleh Shendy Jost dari Paroki Santo Albertus Agung di Keuskupan Agung Makassar, Indonesia. Kisah Para Rasul 11: 1-18; Mazmur tg 42: 2-3; 43: 3.4; Yohanes 10: 1-10.GEMBALA YANG BAIK BERBAU DOMBANYA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Gembala Yang Baik Berbau Dombanya.Paus Fransiskus pernah mengujar satu himbauan sekaligus ajaran kepada seluruhGereja, dan secara khusus ditujukan kepada para Uskup dan imam, bahwa merekaharus berbau seperti domba-dombanya. Ajarannya itu sampai kini selalu menjadikutipan berbagai pihak di dalam Gereja Katolik. Paus sedang mengajarkan tentangiman yang terlibat dan menyatu dengan hidup yang nyata. Maksudnya ialah supaya tugas kepemimpinan dan pelayanan itu tidak meluluhmenempatkan orang di dalam kantor, rumah, di belakang meja, di forum diskusi,rapat dan perencanaan. Seperti Yesus Kristus sang Gembala sejati, siapa punkita yang mengikuti Dia, mesti dapat meneladani-Nya. Hal ini diungkapkan olehempat orang anak, dua perempuan dan dua laki-laki kakak-beradik. Mereka sangatmengagumi dan mengidolakan kedua orang tuanya. Masing-masing bersaksi bahwabapak  dan ibunya mengasihi setiapanaknya secara pribadi dan memperlakukan masing-masingnya sesuai keadaan dankarakternya. Masing-masingnya mengatakan bahwa nanti memilih jodoh, profilwanita atau pria pasangannya kurang lebih mengikuti pribadi bapak dan ibunyasendiri.  Ciri gembala yang berbau dombanya adalah seperti yang dilakukan oleh bapakdan ibu tadi.  Orang atau pihak yangdilayani diberikan rasa betah, dikasihi, dan dimajukan.   Pertama-tama karena mereka berbuat sepertiYesus, yang tidak memilih-milih orang untuk dilayani. Perlakuan setiap orangsecara pribadi dan perhatian kepada semua yang memerlukan kasih, merupakan carakonkret seorang gembala mengalami bau dombanya. Kondisi dan pengalaman konkretsetiap dan semua orang yang diperhatikan atau dilayani, dirasakan dan dimilikijuga si pelayan atau pekerja.  Nilai spesial untuk gembala yang baik yang berbau dombanya, ialah bahwaTuhan tak jijik dan menyerah dengan bau domba-domba yang diperhatikan. Diamalah suka dengan bau domba-domba itu. Bau mereka yang berbeda-beda itu sangatdisukai dan nantinya diubah dalam keharuman kasih dan kerahimanNya. Domba-dombabukan hanya di dalam kandang, tetapi juga di luar kandang, semuanyadigembalakan oleh Yesus. Demikian juga santo Petrus yang berhasil membawa orangorang yang di luar batas teritori Yahudi, untuk menjadi anggota Gereja Perdana. Gembala yang berbau dombanya belum semuanya terealisasi saat ini. Kita hendaknyatetap berdoa dan berharap supaya para gembala khusus, yaitu yang tertahbis dangembala umum umat beriman, menjadikan ini sebagai tantangan dalam membawabanyak domba lainnya ke dalam Gereja. Semua bau mereka mesti menarik kita semuamembawa mereka kepada Kristus.Marilah kita berdoa... Dalam nama Bapa...Tuhan Yesus Kristus,perkuatkanlah kami dengan semangat-Mu supaya kami dapat menjadi domba-dombayang baik dan  dapat membawa domba-dombalain untuk datang kepada-Mu dan menikmati suka cita di dalam Dikau.  Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

Nick Kurniawan
TIDAK MUDAH DIADU DOMBA (Ams6:16,19; 1Pet2:25 - TSI)

Nick Kurniawan

Play Episode Listen Later May 11, 2025 9:48


Sabda Tuhan ingatkan bahwa orang yang sadar diri bagai domba sesat yang digembalakan Sang Pemelihara Jiwa, tidak mudah diadu domba dan tidak suka mengadu domba sesamanya.

tidak mudah domba sabda tuhan
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu Paskah ke-4, 11 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 10, 2025 12:21


Dibawakan oleh Tirto, Hendry, Rini dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 13: 14.43-52; Mazmur tg 100: 2.3.5; Wahyu 7: 9.14b-17; Yohanes 10: 27-30.GEMBALA DAN DOMBA YANG BAIK Tema renungan kita pada hari Minggu Paskah ke-4 ini ialah: Gembala danDomba Yang Baik. Hari ini, menurut tradisi Gereja adalah hari Minggu Gembalayang Baik. Gereja merayakanan ini dengan kegiatan Minggu panggilan. Kita semuapaham bahwa para gembala dan pelayanan Gereja dan Masyarakat merupakan buahdari sebuah proses pembinaan orang-orang terpilih dan terpanggil. Mereka adalahpria dan wanita yang ingin menjawab panggilan Tuhan secara khusus yang disebutpanggilan imamat dan hidup membiara. Kata gembala dari bahasa Latin pastor, dan bahasa Inggris shepherd, menunjukpada diri Yesus Kristus, Gembala agung dan utama. Yesus mengatakan sendiritentang ini dalam Injil Yohanes pada hari ini. Ia lalu jadikan kita semuadomba-domba gembalaan-Nya. Bagi kita di dalam Gereja Katolik, misi YesusKristus sebagia gembala menjadi sebuah tugas partisipatif, yang berarti bahwamereka yang terpilih itu mengambil bagian dalam misi Yesus sendiri. Itulahmengapa kita memiliki Gereja dan ada perutusan yang diberikan Yesus dan Gereja. Partisipasi ini berwujud pada beberapa tingkat. Paus yang menggantikanposisi rasul Petrus, para Uskup yang menggantikan para rasul dapat kita katakanmereka adalah para gembala lingkaran pertama yang melanjutkan penggembalaanYesus Kristus. Sampai saat ini mereka menduduki tahta kepemimpinan GerejaUniversal dan Gereja Lokal. Jabatan yang menyusul ialah para imam yangberpartisipasi dalam tugas imamat Uskupnya. Ada imam diosesan yang bekerja dikeuskupan masing-masing dan imam tarekat yang bekerja melalui perutusan tarekatmasing-masing.  Tingkat yang lebih luas ialah para biarawan dan biarawati, yang jugamemiliki perutusan dalam membesarkan Gereja, merawatnya dan sebagai saksi hidupKerajaan Allah. Dan yang lebih luas lagi ialah setiap orang pengikut Kristusyang memiliki tanggung jawab untuk berada bersama, menemani dan menjaga sesamadi sekitarnya. Setiap orang dibaptis untuk menjadi gembala bagi sesamanya yanglain. Ia harus berpartisipasi pada penggembalaan Kristus. Menurut inspirasi bacaan liturgi hari ini, perhatian gembala kepadadomba-dombanya dapat diringkaskan menjadi tiga. Pertama, gembala mengenaldomba-dombanya. Mengenal, mengetahui dan memahami merupakan bentuk-bentuk kasihsayang dan perhatian.  Kedua, perhatiangembala yang lebih tinggi derajat dan kualitasnya ialah kalau ia berkorban demikebaikan dan keselamatan orang-orang yang disayanginya. Ketiga, gembala peduliakan kenyamanan dan keselamatan jiwa mereka yang ia perhatikan. Jadi, kitasebagai pengikut Kristus yang terpanggil dan terbentuk dalam seluruh perjalananiman di dunia ini adalah gembala. Kristus sendiri yang akan memampukan kitauntuk menjadi gembala.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah dan Tuhan kami, jadikanlah kamidomba-domba yang benar dan baik di dalam Gereja-Mu. Bapa kami yang ada di surga... Dalam nama Bapa ...