POPULARITY
Categories
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 15 Mei 2025Bacaan: "Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua." (Amsal 23:22) Renungan: Pada suatu hari yang indah, salah satu malaikat berjalan-jalan keluar dari Surga menuju ke bumi. la menjelajahi hutan, laut dan ladang-ladang sambil melihat-lihat keindahan alam. Tidak terasa, matahari hampir terbenam dan sambil mengembangkan sayap indahnya, malaikat berkata, "Aku harus membawa sesuatu sebagai kenang-kenangan dari bumi." Malaikat itu pun mulai berpikir mengenai kenang-kenangan apa yang harus dibawanya. "Kelihatannya bunga-bunga di bumi memiliki keindahan dan wangi yang khas. Aku akan memetik bunga-bunga itu dan membuat karangan bunga. "Ketika melewati rumah demi rumah, melalui jendela yang terbuka ia melihat seorang ibu sedang menggendong bayinya yang mungil. Malaikat itu berpikir, "Senyuman bayi itu lebih indah daripada bunga-bunga ini, aku akan membawa serta senyuman bayi tersebut." Namun setelah itu, ia melihat pemandangan yang sangat menarik. Ibu bayi yang beriman itu mencurahkan kasih sayangnya seperti cahaya matahari yang tidak henti-hentinya memancar. Kasih itu terus terpancar meskipun bayinya sudah tertidur pulas. "Oh, kasih seorang ibu adalah sesuatu yang terindah yang pernah aku lihat di bumi, aku akan membawa serta kasih ibu tersebut ke Surga." Dengan tiga kenang-kenangan berharga dari bumi, malaikat tersebut kembali ke Surga. Sebelum masuk pintu gerbang Surga, ia kembali memeriksa ketiga kenang-kenangan yang dibawanya dan ia heran melihat karangan bunga yang dibawanya sudah layu sehingga tidak ada lagi keindahan yang terlihat di dalamnya. Senyum indah seorang bayi kini berubah menjadi wajah cemberut, tetapi kasih seorang ibu tetap bertahan dalam keindahannya seperti semula, murni dan menebarkan wangi yang tetap bertahan. Malaikat itu melemparkan ke luar gerbang Surga bunga yang sudah layu dan senyum bayi yang sudah berubah menjadi wajah masam. Seiring dengan itu, Yesus datang dan menanyakan kenang-kenangan apa yang ia bawa dari bumi. "Dari ketiga hal yang kupikir indah, ternyata hanya satu yang bisa bertahan sampai ke Surga. Keindahannya tidak hilang dan wanginya pun bertahan, dan itu adalah kasih seorang ibu." Segala sesuatu yang kita anggap indah dan berharga di bumi ini, tidak semuanya bisa bertahan sampai pada kekekalan. Namun sebuah tindakan atau perbuatan yang dilakukan dengan ketulusan hati, akan terbawa sampai ke Surga. Kasih sayang seorang ibu adalah salah satu yang bisa bertahan sampai pada kekekalan, keindahannya tidak hilang dan wanginya tetap bertahan, karena seorang ibu melakukannya dengan hati yang murni, tidak menuntut balas atau upah akan tindakan kasih yang ia perbuat. Bersyukurlah kita yang masih bisa menikmati indahnya kasih sayang seorang ibu. Berusahalah senantiasa untuk mengasihi dan menghormati ibu, karena ia telah mengasihi kita dengan tulus. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, aku bersyukur untuk ibu yang mengasihiku. Berkatilah ibuku yang telah membuatku melihat kasih-Mu melalui dirinya. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 10 Mei 2025Bacaan: "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran." (Amsal 17:17) Renungan: Hubungan persahabatan adalah hubungan yang paling indah di antara hubungan antar manusia yang ada, di luar hubungan keluarga. Hubungan ini menjadi indah, sebab bukan darah yang mempersatukan, yang membuatnya dekat dan mengerti satu sama lain, melainkan Tuhanlah yang meleburkannya menjadi satu. Sahabat adalah kado istimewa bagi kita. Inilah yang membuat sahabat menjadi seorang yang sangat berharga dan berarti. Beberapa waktu silam, sekelompok wanita merelakan rambut mereka untuk dicukur sampai habis. Tindakan tersebut bukan untuk mencari sensasi, tetapi untuk memberikan dukungan kepada salah seorang sahabat mereka yang menderita kanker payudara. Saat salah seorang di antara mereka mengusulkan ide untuk mencukur rambut, tidak ada seorang pun yang menolak. Justru mereka senang bisa melakukan sesuatu yang dapat membuat sahabat mereka bahagia, sekalipun harus kehilangan "mahkota" yang membanggakan itu. Hal ini hanya dapat dilakukan oleh sahabat sejati. Sahabat sejati tidak akan memikirkan untung dan rugi ketika melakukan sesuatu untuk sahabatnya. Persahabatan sejati adalah persahabatan yang tulus tanpa imbalan. Memperoleh sahabat seperti ini, bagai mencari sebuah jarum di dalam tumpukan jerami. Berhubung saat ini banyak orang telah disibukkan dengan segudang aktivitas, mungkin hanya akan ada segelintir orang yang beruntung memiliki sahabat sejati, yaitu orang yang selalu ada setiap saat, baik suka maupun duka; yang mengerti tanpa harus lebih dahulu diungkapkan, yang rela memberi tanpa menimbang untung dan rugi. Baik tua ataupun muda, semua manusia membutuhkan seorang sahabat selain keluarga, sebagai tempat yang tepat untuknya bernaung, melepaskan kasih sayang, serta meluapkan kesedihan dan amarahnya. Namun, sayangnya tidak semua orang bersedia menjadikan dirinya sahabat sejati bagi orang lain. Orang-orang yang demikian, adalah orang-orang yang belum teruji kesetiaan dan pengorbanannya. Keakuan pun masih menjadi bagian dari dirinya. Sampai kapan pun, kita tidak akan pernah dapat memiliki sahabat sejati, jika kita tidak terlebih dahulu menjadi seorang sahabat bagi orang lain. Memang tidaklah mudah membangun hubungan persahabatan. Selain dibutuhkan proses yang panjang, pengorbanan yang besar pun dibutuhkan untuk menjadikan hubungan tersebut utuh dan semakin murni. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku karena selama ini telah bersikap egois kepada sahabatku. Ubahlah aku menjadi sahabat yang baik dan sejati bagi sahabatku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 7 Mei 2025Bacaan: "Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri." (Amsal 22:24-25) Renungan: Suatu kali Billy Martin, manajer baseball, mengadakan perjalanan untuk berburu dengan Mickey Mantle. Mereka pergi ke peternakan teman Mickey yang bisa memberi izin berburu di peternakannya. Akhirnya mereka tiba dan Mickey menyuruh Martin menunggu di mobil sementara ia meminta izin pada sahabatnya. Sahabatnya pun memberi izin tetapi dengan satu permintaan. "Saya memiliki satu keledai peliharaan yang buta di kandang, saya tidak tega melihatnya menderita. Maukah kau menembaknya untukku?" pinta sahabatnya. Mickey pun menyetujui. Saat in kembali ke mobil, ia berpura-pura marah, membanting pintu sampai tertutup. "Ada apa?" tanya Martin. Mickey menggeram, "Temanku tidak mengizinkan kita berburu di tanahnya. Aku kesal, dan aku akan pergi ke kandangnya untuk menembak salah satu keledainya." Mickey mengendarai mobil ke kandang seperti orang gila. Martin yang bersamanya pun merasa ngeri dan berteriak, "Kita tak dapat melakukan itu." "Coba lihat saja, "jawab Mickey. Tiba di kandang, Mickey melompat dari mobil dengan senapannya, berlari ke dalam dan langsung menembak keledai tersebut. Tetapi saat ia meninggalkan kandang, ia mendengar dua tembakan lagi. Ia berlari ke dalam mobil dan melihat bahwa Martin telah mengeluarkan senapannya juga. "Apa yang kau lakukan Martin?" teriaknya. "Kita tunjukkan pada orang brengsek itu. Aku baru saja membunuh dua dari sapi-sapinya!" Balas Martin dengan wajah kemarahan. Begitu cepat virus kemarahan menular. Tak menunggu waktu berhari-hari untuk membiarkannya, dalam hitungan menit pun ia sudah tersebar. Terkadang tanpa disadari, kita pun sering bersikap seperti Martin. Emosi kita mudah terpancing dengan situasi yang memicu kita untuk kesal. Tetapi firman Tuhan mengajak kita orang percaya agar tidak lekas gusar dan marah bagaimanapun keadaannya. Seseorang berkata bahwa kemarahan mengurangi limphocytes dalam tubuh kita, yang menyebabkan menurunnya antibodi yang diperlukan untuk memerangi penyakit-penyakit menular. Untuk itu sangatlah bijak, jika kita bersikap tenang dalam menyikapi keadaan yang panas. Untuk bisa menghindari kemarahan dengan cepat ada baiknya kita memerhatikan keadaan yang sebenarnya dan informasi yang kita dapat haruslah terbukti jelas. Jangan lekas gusar saat mendengar suatu perkataan atau keadaan yang membuat kita marah. Dengan memiliki kesabaran, maka kita akan beruntung. Selain jadi berkat, orang lain pun senang bersahabat dengan kita. Karena tidak ada orang yang suka bergaul dengan pemarah, malah ia akan dijauhi orang-orang sekitarnya. Untuk itu, marilah kita membentengi hati dengan kesabaran! Tuhan Yesus memberkatiDoa:Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk semakin bijak dalam menyikapi situasi yang mungkin menimbulkan kemarahan dan mampukan aku untuk sabar menghadapinya. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 27 April 2025Bacaan: "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran." (Amsal 21:23) Renungan: Di dalam hidup sehari-hari, dosa lidah mungkin merupakan dosa yang paling sering kita lakukan. Berbohong, gosip, memfitnah, menggunjingkan orang, marah-marah, mengucapkan kata-kata kotor, berkata jahat, mengeluarkan kata-kata kosong dan sembrono, mengutuki orang, membual, menyombongkan diri, menghujat Tuhan, menghina, atau berbicara tentang hal yang sia-sia, adalah serentetan dosa-dosa lidah. Dosa lidah ringan untuk dilakukan tetapi akibatnya bisa besar dan berlarut-larut. Seorang wanita menyebarkan berita bahwa tetangganya telah berselingkuh. Dalam beberapa hari, seluruh warga desa mengetahui berita yang memalukan itu. Tentu saja orang yang menjadi korbannya merasa sakit hati, bahkan tersingkirkan. Wanita yang menjadi sumber berita itu mendapat konfirmasi bahwa apa yang diberitakannya tidak benar. Melihat akibat perbuatannya yang fatal, dengan hati yang menyesal wanita itu datang kepada hamba Tuhan di desanya dan meminta nasihat apa yang dapat ia lakukan untuk memperbaiki kesalahannya. "Ibu, pergilah ke pasar dan belilah seekor ayam. Sembelihlah ayam itu kemudian dalam perjalanan pulang cabuti bulu-bulunya dan buang satu per satu di sepanjang jalan. Setelah itu kembalilah ke sini," kata hamba Tuhan itu. Setelah melakukan nasihat itu, wanita tadi kembali kepada si hamba Tuhan. "Sekarang pergilah, kumpulkan kembali semua bulu yang telah Ibu buang dan bawa kembali ke sini," perintah kedua ini pun segera dilaksanakannya. Wanita itu menyusuri jalan yang telah dilaluinya dan berusaha mengumpulkan bulu-bulu yang ditebarkannya di sepanjang jalan. Beberapa jam kemudian ia kembali dengan membawa beberapa helai bulu saja, angin telah menerbangkan bulu-bulu itu ke segala penjuru sehingga mustahil ia bisa mengumpulkan semuanya. "Lihat, sangat mudah mencabuti bulu ayam dan menyebarkannya ke mana saja, namun sangat tidak mungkin untuk mengumpulkannya kembali. Begitu pula dengan sebuah berita, tidak sulit untuk menyebarluaskan gosip tetapi sekali diberitakan kita tidak akan pernah bisa memperbaiki keadaan secara utuh seperti sediakala," kata hamba Tuhan itu. Ketika kita tergoda untuk bergosip, ingatlah akan bulu ayam! Yakobus mengatakan walaupun kita rajin beribadah tetapi jika tidak bisa mengekang lidah, kita sama saja seperti tidak beribadah (Yak 1:26). Baiklah kita berhati-hati dengan lidah, dengan menanamkan prinsip cepat mendengar tetapi lambat untuk berkata-kata. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, tolonglah aku supaya memiliki penguasaan diri yang tinggi, terutama ketika berhadapan dengan sebuah berita yang tidak baik. Amin. (Dod).
"Jaga HatiMu, Amsal 4:23." Kebaktian Hari Ahad. 13 April 2025, 8.30 am. BEM Lutong Baru BM. ... Amsal 4:23, ITB, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." Galatia 5:19 -21, ITB, "[19] Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, [20] penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, [21] kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu – seperti yang telah kubuat dahulu – bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah." Galatia 5:22-26, ITB, "[22] Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, [23] kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. [24] Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. [25] Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, [26] dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki." ***
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 11 April 2025Bacaan: "Perkataan mulut orang adalah seperti air yang dalam, tetapi sumber hikmat adalah seperti batang air yang mengalir." (Amsal 18:4) Renungan: Pada suatu malam di bulan April 1961, Presiden John F. Kennedy memanggil beberapa orang penasihat terdekatnya untuk berkumpul di ruang kabinet. Kennedy mengumpulkan mereka untuk membicarakan bagaimana mewujudkan visinya, agar astronot Amerika bisa sampai ke bulan.Untuk mencapai visi itu, maka dikumpulkanlah para ilmuwan Amerika. Kemudian para ilmuwan mempresentasikan hal-hal yang berkenaan dengan pengiriman astronot ke bulan. Setelah itu para ilmuwan membuat target bahwa 10 tahun kemudian mereka akan mengirimkan astronot Amerika ke bulan. Mega proyek itu memerlukan dana sebesar US $40 milliar. Kennedy menyetujui semua rancangan dan anggaran dana, walaupun para ilmuwan itu tidak menjamin bahwa mereka akan berhasil mendaratkan astronot Amerika di bulan. Lima belas menit setelah pertemuan itu selesai, Kennedy mengumumkan hal itu kepada rakyat Amerika lewat pidatonya yang terkenal, "Kita akan pergi ke bulan." Kennedy tidak tahu bagaimana teknik mengirim astronot Amerika ke bulan, tetapi dia yakin bahwa negaranya pasti bisa mendaratkan astronot di bulan. Karena itu, dengan kemampuannya Kennedy menghimpun, memotivasi, dan membiayai para ilmuwan yang lebih tahu secara teknis bagaimana mengirim astronot sampai ke bulan. Kennedy mempunyai kemampuan yang tinggi untuk menghimpun dan memotivasi orang lain, sehingga akhirnya Neil Armstrong, menjadi astronot Amerika pertama yang berhasil menjejakkan kakinya di bulan pada hari Minggu, 20 Juli 1969. Keberhasilan Neil Armstrong sampai ke bulan merupakan bukti nyata betapa besarnya pengaruh motivasi yang diberikan oleh seorang pemimpin kepada orang-orang yang dianggapnya mampu untuk mewujudkan visinya. Setiap pemimpin seharusnya menjadi seorang motivator yang mau berpikir dan berani bertindak seperti Kennedy. Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk melihat jauh ke depan. Seorang pemimpin tidak boleh cepat putus asa, tetapi ia harus memiliki semangat juang yang mampu memotivasi bawahannya. Itulah yang dilakukan Musa kepada Yosua. Musa memotivasi Yosua untuk maju memimpin bangsa Israel merebut dan memasuki tanah Kanaan. Musa telah memberikan semangat dan keyakinan kepada Yosua serta seluruh bangsa Israel, bahwa Allah menyertai mereka untuk merebut tanah Kanaan. Menjadi berkat untuk orang lain tidak harus dalam bentuk materi, tetapi juga dapat dalam bentuk pemberian nasihat dan motivasi. Setiap orang memerlukan motivasi untuk mencapai cita-cita mereka. Dan setiap pemimpin harus belajar mengembangkan kemampuan untuk memotivasi bawahannya, agar bawahannya terus bersemangat untuk meraih cita-cita mereka. Jangan pernah membiarkan bawahan kita bekerja tanpa semangat untuk mencapai hasil yang maksimal. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, pakailah mulutku sebagai mulut-Mu sendiri sehingga aku mampu memberikan motivasi dan kekuatan kepada orang-orang yang sedang berbeban dan mempunyai masalah, sehingga mereka boleh dikuatkan untuk semakin percaya pada kuasa-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 29 Maret 2025Bacaan: "Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana." (Amsal 24:16) Renungan: Ada seorang koki sedang membuat kue. Namun setelah menyelesaikan pekerjaannya, baru ia sadar bahwa ia telah melakukan satu kesalahan. Ia lupa memasukkan baking powder ke dalam adonan kue coklatnya. Hasilnya, setelah dipanggang kue coklat tersebut tidak mengembang alias bantat. Tekstur kue coklat yang seharusnya tebal, lembut, dan berpori-pori, menjadi agak padat dan basah. Namun, siapa yang menyangka pada akhirnya hasil dari adonan yang gagal ini justru banyak disukai orang sampai saat ini. Kue itulah yang sekarang kita sebut sebagai brownies. Begitulah sebuah kesalahan, tidak selalu akan berakhir dengan kesia-siaan. Memang, ada pepatah yang berbunyi, "Nasi sudah menjadi bubur." Kita tidak akan bisa mengembalikan bubur itu kembali menjadi nasi. Tetapi, kita bisa mengolah agar bubur itu menjadi enak dan menarik. Demikian juga dengan kehidupan kita. Mungkin kita pernah melakukan kesalahan yang membuat hidup kita menjadi tidak sesuai dengan apa yang kita dan Tuhan harapkan. Kita merasa bahwa kita telah hancur, terpuruk, dan tidak berdaya. Semua harapan seakan-akan sirna begitu saja dan masa depan seolah-olah menjadi suram. Hal seperti inilah yang pernah dialami oleh Raja Daud. Pada awalnya keadaan Daud sangat baik. la begitu dikasihi oleh banyak orang karena keberaniannya. Ia juga begitu dikasihi oleh Tuhan karena sikapnya yang sangat mengandalkan Tuhan. Ia diberi gelar "orang yang berkenan di hati-Nya" (1 Sam 13:14). Namun, karena satu kesalahan yang ia buat, yaitu perzinaan, semua kegemilangan yang ia peroleh seolah-olah hilang terhapus oleh kesalahannya itu. Tetapi, karena hatinya lembut, ia mau bertobat ketika pesan Tuhan datang kepadanya melalui Nabi Natan. Hidupnya pun kembali dipulihkan walau ia harus tetap menerima akibat dari kesalahannya itu. Daud bangkit! Dan dalam pandangan Tuhan, Daud tetap dianggap sebagai orang benar. Itulah sebabnya, setiap raja setelah dia yang hidup dalam jalan Tuhan diberi tanda positif "seperti Daud leluhurnya". Di dalam perjalanan hidup ini, tidak seorang pun yang luput dari kesalahan. Setiap kita, entah waktu kecil atau sudah dewasa, entah siang ataupun malam, pasti pernah berbuat salah. Tetapi sadarilah, kesalahan-kesalahan yang kita buat bisa menjadi pengalaman penting untuk kehidupan ke depan. Justru ketika kita seakan-akan kehilangan kekuatan sebagai akibat dari kesalahan yang kita buat, kita didorong untuk mengandalkan Tuhan. Kita yang hidup di dalam kasih karunia Tuhan harus memandang bahwa kesalahan bukanlah akhir dari sebuah perjalanan hidup. Walau kelihatannya semua berantakan, kalau kita kembali dan berserah pada Tuhan, bukan tidak mungkin kita bisa menghasilkan yang baik dari kesalahan kita. Ketika kita memilih untuk bangkit, berubah, dan berserah kepada-Nya, maka la akan membawa kita pada jalan-jalan-Nya! Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, berilah aku hikmat untuk belajar dan kemampuan untuk bangkit dari setiap kesalahan yang aku lakukan, sehingga aku tidak terpuruk tetapi tetap semangat karena Engkau ada besertaku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 5 Maret 2025Bacaan: "Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan." (Amsal 13:3)Renungan: Di dalam bacaan Ams 13:3 di atas ditegaskan bahwa orang yang bisa menjaga mulutnya, maka dia akan memelihara nyawanya, sebaliknya, siapa yang tidak bisa menjaga mulutnya, maka dia akan ditimpa kebinasaan. Bukan kebetulan kalau penulis Amsal menasihati kita seperti itu, karena dia adalah orang yang berhikmat, yang tentu berhikmat juga di dalam berkata-kata. Kata "nyawa" sama artinya dengan napas, yang menunjuk kepada "hidup" seseorang. Dengan demikian, siapa yang menjaga mulutnya, dia akan memelihara hidupnya. Mari kita perhatikan tentang seseorang yang terpelihara hidupnya karena kata-katanya baik dan tidak menyakitkan orang lain. Contohnya adalah Daud. Daud, ketika dalam pelarian, baik ketika dikejar oleh Saul, maupun ketika dikhianati Absalom, dia disambut di mana-mana dan orang banyak menyokong makan dan minumnya, bahkan banyak orang yang rela mengikutinya. Itulah salah satu sisi dari apa yang dikatakan dengan "memelihara nyawanya". Sebaliknya dikatakan bahwa orang yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan. Kata "kebinasaan" di sini artinya jatuh. Ada dua pengertian berkaitan dengan kata "jatuh" di sini: Pertama, dalam masalah rasa damai. Orang yang tidak mau memelihara perkataannya akan kehilangan rasa damai, bahkan rasa damai dengan orang lain. Kedua, dalam hal kehidupan. Orang yang tidak memelihara perkataannya akan mengalami kehidupan yang buruk. Dengan demikian sangat jelas bagi kita bahwa kehidupan orang yang menjaga perkataannya akan lebih baik hidupnya daripada orang yang tidak menjaga perkataannya. Oleh sebab itu dimulai dari hari Rabu Abu ini, dalam masa pantang dan puasa kita, mari kita berusaha untuk menjaga mulut dan bibir kita, supaya apa yang kita katakan adalah hal-hal yang baik dan benar serta memberkati sesama kita. Dengan perkataan yang baik, kita bukan saja membangun orang lain, tetapi sekaligus juga memuliakan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, mampukan aku untuk bisa menahan mulutku dari mengatakan hal-hal yang tidak benar, sebaliknya urapilah mulutku agar dapat mengatakan hal-hal yang membangun sesama. Amin. (Dod)
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah AMSAL 22: 2 Orang kaya dan orang miskin bertemu; yang membuat mereka semua ialah TUHAN. Mari kita membaca Firman Tuhan dari ALLAH YANG BAIK Wonder Kids, apakah kamu pernah memperhatikan bahwa Allah tidak minta agar kamu membuktikan bahwa kamu sudah menggunakan waktu dengan baik? Pernahkah kamu memperhatikan bahwa Allah tidak menutup aksesmu untuk menghirup udara ketika kamu gagal? Tidakkah kamu senang karena Allah tidak hanya memberikan berkat sesuai dengan ucapan syukur yang kamu sampaikan kepada-Nya? Allah baik karena itulah karakter Allah. Allah memberkatimu karena Ia baik, bukan karena kamu layak menerimanya. Ada yang pernah bertanya kepada teman saya seperti ini, “Kenapa kita perlu menolong orang yang tidak mau ikut Kristus?” Teman saya menjawab seperti ini,”Karena Allah telah melakukannya.” Apakah Allah akan menolong mereka yang tidak mau mengasihi-Nya? Ya! Allah telah melakukannya dan ini tercatat di dalam Firman Tuhan. Sampai hari ini Allah masih melakukannya untuk jutaan orang di dunia ini. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Allah memberkati mereka yang tidak menyukai-Nya. Ini merupakan hal yang tidak mudah dilakukan oleh manusia. Apakah kamu bersedia mendoakan orang yang tidak menyukaimu? Apakah kamu dapat tersenyum kepada seorang yang suka menggerutu? Menawarkan bantuan kepada tetanggamu yang pemarah? Lakukanlah, maka kamu akan mendapatkan teman baru. Mari kita berdoa Bapa, ajari aku untuk melihat kebaikan dalam setiap orang, tanpa memandang kaya atau miskin. Tolong aku untuk memperlakukan semua orang dengan kasih dan rasa hormat, sehingga aku bisa menjadi teman yang baik dan menyenangkan hati-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa. Amin. Wonder Kids, KITA SEMUA SAMA DI HADAPAN TUHAN. Tuhan Yesus memberkati
On their weekly Pitt basketball mailbag video, Post-Gazette insiders Christopher Carter and Stephen Thompson answer reader questions. Among them: Does the Panthers offense move the ball more effectively without Jaland Lowe in the lineup like Saturday vs. Miami? Why aren't Amsal Delalic and Brandin Cummings receiving more playing time from coach Jeff Capel? Did Pitt really gain anything from its win over a bottom-dwelling Miami team? And is there enough meat left on the bone for the Panthers to claw their way back into the NCAA tournament conversation? Our duo answers those questions and more.
Metilasyon nedir? Bedenimizde nasıl bir rol oynar? Odaklanma, enerji, stres yönetimi ve hatta uzun yaşamla nasıl bir bağlantısı var?Otizm, dikkat eksikliği, kronik hastalıklar ve metilasyon arasındaki ilişki nedir?Bu bölümde Dr. Deniz Şimşek, yıllardır üzerinde çalıştığı, klinik deneyimlerinden süzülen bilgilerle metilasyonun vücudumuzdaki etkilerini anlatıyor. DNA'dan bağışıklık sistemine kadar uzanan bu karmaşık sürecin sağlığımızı nasıl şekillendirdiğini keşfetmeye hazır mısınız?Cevapları keşfetmek için şimdi dinleyin!
Tema "takut akan Allah" bukan hal yang baru, tapi keunikan dari kitab Amsal adalah bagaimana ia menempatkan setiap nasihat itu di alam satu konteks yang penting.
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 30 Januari 2025 Bacaan: "Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota." (Amsal 16:32) Renungan: Suatu ketika ada sebuah video yang menayangkan ujian kesabaran terhadap beberapa anak. Tayangan itu hendak mengetahui perilaku anak-anak itu. Setiap anak mendapat sebuah manisan marshmallow. Mereka tidak boleh segera memakan manisan itu. Mereka harus bersabar. Jika mereka berhasil menunggu 15 menit, mereka akan mendapat tambahan manisan, jadi mendapat 2 marshmallow. Reaksi mereka beragam. Ada anak yang langsung memakannya, ada juga yang berusaha mengalihkan perhatian dengan tidak melihat manisan, tapi melakukan kegiatan lain. Selain itu ada pula yang menangis sambil mengambil dan memakan manisannya. Pengendalian diri adalah hal yang penting dalam hidup kita. Keinginan dan hasrat manusia kadang-kadang menggebu-gebu. Bila manusia tidak belajar mengatur keinginannya, maka ia akan menemukan banyak masalah. Kecerdasan otak itu penting. Tetapi kecerdasan emosi lebih penting dari pada kecerdasan otak. Banyak orang pandai gagal menyikapi hidupnya karena ia tidak sanggup mengendalikan dirinya. la tidak terlatih bersabar. Dengan bertambahnya usia kita apakah kita sadar akan pentingnya menguasai diri dan selalu dapat menguasai diri? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk hidup dalam kesabaran, sehingga aku sanggup menjalani hari-hari hidup ku ini dengan penuh rasa syukur. Amin. (Dod).
Maleakhi 4:6, Amsal 20:7
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 16 Januari 2025 Bacaan: "Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah." (Amsal 15:1) Renungan: Sepasang suami-isteri memasuki kantor seorang konselor karena mereka merasa sudah tidak cocok lagi. Mereka duduk diam seribu bahasa di depan sang konselor. Kemudian sang konselor meminta kepada mereka masing-masing untuk saling memberitahukan kelemahan atau sifat buruk pasangannya. Dalam waktu yang cukup lama, mereka terlibat dalam perdebatan yang seru. Mereka saling mengeluarkan unek-unek dan kritikan sampai akhirnya mereka berhenti dan mengambil nafas panjang. Kemudian sang konselor menyuruh mereka untuk memberikan pujian atau mengemukakan hal-hal yang positif dari pasangannya masing- masing. Mereka berdua hanya terdiam dan saling berpandangan. Kemudian sang konselor memberikan kertas dan pulpen kepada mereka, dan meminta mereka menuliskan hal-hal yang patut disanjung dalam diri pasangannya. Mereka hanya diam dan beberapa menit kemudian mereka mulai berpikir serius dan menuliskan sesuatu di kertas masing-masing, sampai akhirnya mereka berhenti menulis. Sang isteri menyerahkan kertasnya kepada konselor, tetapi sang konselor memberi isyarat supaya dia menyerahkan kertas itu langsung kepada suaminya, demikian juga dengan sang suami. Sang suami langsung menyambar kertas itu dengan emosi, demikian juga dengan isterinya. Mereka membaca dalam suasana tegang, sementara sang konselor tetap memperhatikan raut wajah mereka. Wajah-wajah yang tadi begitu tegang, kini mulai berubah, kadang-kadang mereka tersenyum sendiri. Tanpa mereka sadari ada tetesan air mata yang mengalir di pipi. Kemudian secara bersamaan mereka memejamkan mata sambil menaruh kertas tersebut di dada mereka. Ekspresi itu menunjukkan bahwa mereka tersanjung dan terharu oleh pujian dan pengakuan pasangannya. Konselor itu tidak perlu berkata apa-apa lagi karena suami isteri itu keluar dengan bergandengan tangan. Perbedaan pendapat selalu ada dalam kehidupan suami-isteri. Hal itu wajar karena memang suami dan isteri adalah dua individu yang berbeda. Tetapi perbedaan dan perselisihan itu tidak boleh dibiarkan berlarut-larut sehingga timbul ketegangan yang dapat memicu renggangnya hubungan suami-isteri. Setiap orang, baik itu suami maupun isteri tidak luput dari kekurangan, karena itu berusahalah untuk bisa menerima kekurangan pihak lain. Sebaliknya, setiap suami maupun isteri juga mempunyai kelebihan masing-masing. Jika Anda benar-benar mengasihi pasangan Anda, maka Anda tidak akan hanya memperhitungkan ke- lemahan dan kesalahan-kesalahannya, tetapi juga menghargai kelebihan-kelebihannya. Di sisi yang lain, tidak ada ruginya bila suami atau isteri memberikan pujian kepada pasangannya, sehingga tercipta hubungan timbal balik yang saling membangun. Jika ada luka di hati pasangan Anda, maka itu akan sembuh oleh penghargaan dan pujian yang Anda berikan. Ambillah waktu khusus dan ungkapkan isi hati Anda kepada orang yang Anda kasihi. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, urapilah perkataanku, sehingga aku mampu memberikan pujian kepada pasanganku, anak-anak dan orang tuaku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 11 Januari 2025 Bacaan: "Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak." (Amsal 20:3) Renungan: Suatu ketika setelah lelah berperang. Jengis Khan, Raja Mongol memutuskan untuk berburu ke hutan bersama pejabat kerajaannya. Dengan membawa busur, panah, dan menunggangi kuda mereka memasuki hutan belantara. Di belakang mereka berbaris para pengawal yang membawa kawanan anjing pemburu. Rajawali milik raja yang sudah terlatih berburu pun ikut serta. Rajawali itu sangat membantu, jika raja memerintahkannya untuk terbang maka ia akan terbang ke udara, berkeliling mencari mangsa dan membawanya kepada raja. Rajawali itu juga berguna untuk menuntun raja pulang ke istana. Mereka cukup lama menjelajahi hutan namun tidak menemukan hasil buruan yang banyak. Di tengah perjalanan bersama rajawali, raja sengaja memisahkan diri dan mengambil jalan menuju lembah yang terletak di antara dua gunung. Hari yang terik membuat raja kehausan dan ia memerintahkan rajawali untuk mencari jalan pintas menuju istana. Di perjalanan, raja menemukan tetesan air bening di bebatuan. Raja segera turun dari kudanya dan mengeluarkan cawan peraknya. Raja menampung tetesan demi tetesan dan tatkala ia hendak meneguk air yang menyegarkan itu, tiba-tiba terdengar suara menderu di udara. Seketika rajawali menukik dan memukul tangan raja sehingga air dalam cawan itu pun tumpah. Kemudian rajawali itu terbang kian ke mari dan bertengger di bebatuan. Raja mengambil cawannya dan kembali menampung air. Ketika ia akan meminumnya si rajawali kembali menumpahkannya. Melihat itu raja murka, sambil mengisi cawan ia menghunus pedangnya dan berkata, "Rajawali, ini peringatan terakhir untukmu!" Sesaat kemudian raja kembali ingin minum air yang sudah ditampungnya dan si rajawali melakukan hal yang sama. Dengan sekuat tenaga raja menebas tubuh rajawali dan seketika rajawali itu tergeletak mati di kakinya. Raja tidak mempedulikannya, ia mencari cawannya yang ternyata terjepit di antara dua batu yang tak terjangkau. Rasa haus kemudian membuat raja mendaki bebatuan yang terjal. Setelah bersusah payah akhirnya sampailah ia di telaga kecil, sumber tetesan air itu. Dahaga raja seolah sirna tatkala melihat seekor ular paling berbisa mati ternganga di dalam telaga. Hati raja sesak mengingat kematian rajawali yang berusaha keras menyelamatkannya. Raja menuruni bukit dan menggendong rajawali menuju istana, hati kecilnya menjerit, "Hari ini aku mendapat pelajaran yang menyedihkan, aku tidak akan melakukan sesuatu apa pun jika sedang marah!" Sudah berapa kali kita masuk ke kamar dan menyesal karena terburu-buru marah kepada anak, mama, papa, suami, isteri atau sahabat kita? Emosi yang tak terkendali berubah tajam dan melukai mereka yang kita kasihi. Mari perbaiki diri dengan memiliki penguasaan diri yang tinggi. Ingatlah tips dari Thomas Jefferson, "Hitunglah sampai sepuluh kali sebelum engkau melakukan sesuatu, dan jika engkau sangat marah hitunglah sampai seratus kali." Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ingatkanlah aku untuk mengendalikan emosiku ketika suasana hatiku memanas. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 7 Januari 2025 Bacaan: "Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka." (Amsal 22:3) Renungan: Ada dua orang gadis remaja bernama Joane dan Grace yang telah menjadi sahabat karib sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar. Mereka seperti saudara kembar yang selalu berdampingan. Ketika mereka masuk ke SMU terlihat perbedaan2 yang cukup mencolok. Joane selalu mengikuti trend karena itu Joane lebih banyak temannya, sedangkan Grace lebih senang berdiam diri dengan kekalemannya. Joane menjadi idola di sekolahnya, karena dengan keceriaannya ia dapat menarik perhatian banyak orang, sedangkan Grace lebih senang menyendiri dan membaca buku2. Suatu hari Joane diundang ke sebuah pesta yang diselenggarakan oleh pria paling top di sekolahnya dan dengan senang hati Joane menerima undangan itu. Grace membantu Joane untuk berdandan dan saat Joane akan pergi, Grace berpesan, "Joane jaga dirimu baik-baik di pesta itu. Setelah itu Grace pun pulang ke rumahnya. Sekitar pukul dua dini hari, telepon di rumah Grace berdering. Grace terbangun dan menerima kabar bahwa Joane berada di rumah sakit karena kecelakaan. Mendengar bahwa sahabatnya mengalami kecelakaan dan sedang dirawat di rumah sakit, maka Grace segera mengganti pakaiannya dan pergi ke rumah sakit. Setelah sadar Joane menceritakan kepada Grace mengapa ia mengalami kecelakaan itu. "Malam itu aku menyadari bahwa aku tidak sanggup pulang dengan menyetir mobilku sendiri. Aku meminta salah seorang dari mereka untuk mengantarkanku pulang, tetapi tidak ada yang bersedia. Akhirnya aku memaksakan diri untuk menyetir, walau dalam keadaan mabuk. Karena kehilangan kontrol, akhirnya aku menabrak mobil yang sedang berhenti di lampu merah. Aku menyesal karena meneguk segala jenis minuman keras yang disodorkan kepadaku. Kupikir jika aku mengikuti apa yang mereka tawarkan. maka mereka akan menerimaku menjadi bagian mereka. Ternyata kebodohanku itu telah membuat namaku tertulis sebagai remaja yang bermasalah di kantor polisi." Akhirnya Joane dapat mengambil hikmah dari keinginannya dalam mengikuti trend. Melalui pengalaman pahit itu ia dapat mengajarkan kepada para pelajar di sekolah-sekolah yang mengundangnya sebagai pembicara, tentang dampak negatif dari kemabukan karena mengikuti trend. Masa muda adalah masa di mana seseorang mencari jati diri. Agar dapat diterima oleh lingkungan, biasanya orang muda cenderung untuk mengikuti sesuatu yang sedang ngetrend, tanpa berpikir apakah trend yang diikutinya itu berguna bagi dirinya atau malah merugikan. Mazmur 119:9 menganjurkan agar orang muda menjaga hidupnya sesuai firman Tuhan. Firman Tuhan akan membawa orang muda kepada kebaikan, bukan kecelakaan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mulai saat ini aku akan memberikan telinga dan mencondongkan hatiku untuk mendengarkan firman-Mu dan nasihat orang-orang di sekitarku. Amin. (Dod).
Yohanes 15, Amsal 17:17, Amsal 27:17
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 29 Desember 2024 Bacaan: "Siapa mendapat istri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan Tuhan." (Amsal 18:22) Renungan: Littre, seorang sarjana Prancis yang hebat, sangat terpelajar dalam hal hikmat manusia. Sayangnya, ia ia tidak peduli dengan Tuhan. Beruntung sekali bagi putrinya bahwa istri Littre adalah seorang Kristen yang saleh. Ilmuwan tersebut memberitahu istrinya: "Rawat putrimu dalam ajaran agamamu yang selalu kau ikuti. Ketika putrimu sudah berusia 15 tahun, bawa dia untuk menemuiku. Kemudian aku akan menjelaskan pandanganku kepadanya, dan ia akan dapat memilih untuk dirinya sendiri." Sang istri menerima persyaratan tersebut. Tahun demi tahun berlalu, dan ulang tahun yang ke-15 pun tiba. Sang istri pun memasuki kamar belajar suaminya dan berkata, "Apakah kamu ingat apa yang kamu katakan kepadaku dan apa yang aku janjikan padamu? Putrimu berusia 15 tahun hari ini. Ia sekarang siap untuk mendengarkanmu dengan segala hormat dan rasa percaya diri yang layak bagi ayahnya. Apakah aku boleh membawanya masuk?" Littre menjawab, "Tentu saja!Tetapi aku tidak akan menjelaskan kepadanya mengenai pandanganku. Kau telah menjadikan putri kita sebagai anak yang baik, penuh kasih, sederhana, pandai, dan bahagia. Biarkan dia masuk, supaya aku dapat memberkatimu di hadapannya untuk segala hal yang sudah kau lakukan bagi putri kita, agar ia menjadi semakin mengasihimu." Membangun sebuah rumah tangga atau keluarga itu artinya kita sedang membangun sebuah tim. Setiap anggota tim memiliki kelebihan dan kekurangan, dan masing-masing memiliki peran yang harus dilakukan serta saling melengkapi. Oleh karena itu mereka perlu sebuah penghargaan. Penghargaan seperti apa yang sudah kita berikan bagi anggota tim di keluarga kita, untuk suami, istri, anak-anak dan orang tua? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap anggota keluarga yang telah Kau berikan padaku. Ajarilah aku untuk menerima mereka dan peduli pada mereka. Biarlah melalui kepedulianku pada mereka menunjukkan bahwa aku sungguh menghargai mereka. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 28 Desember 2024 Bacaan: "Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu." (Amsal 1:8) Renungan: Suatu ketika seorang pria muda yang telah lulus kuliah menulis surat ke rumah bahwa ia ingin agar ibunya yang sudah tua dan janda itu untuk hadir di upacara kelulusannya. Sang ibu membalas surat tersebut dan berkata bahwa ia tidak dapat datang, karena ia tidak memiliki baju baru. Anaknya membalas bahwa ia tidak dapat lulus tanpa kehadirannya, dan membujuk sang ibu untuk datang. Jadi sang ibu pun datang. Ia tidak mengenakan pakaian yang bagus. Ketika orang-orang sudah berkumpul, diketahui bahwa kursi yang terbaik di hall tersebut sudah disisihkan untuk seseorang. Tidak berapa lama, sang pria muda datang dan berjalan di jalur tempat duduk yang ada ibunya yang sudah tua dan janda. Ia membawa ibunya untuk duduk di kursi terbaik tersebut. Ibunya tidak tahu bahwa sang anak adalah anak dengan peringkat tertinggi di kelasnya, yang akan menyampaikan pidato perpisahan pada acara tersebut, dan bahwa ia adalah pria yang paling terkenal di seluruh sekolah. Setelah medali dikalungkan kepadanya, ia menyelinap turun dan mengalungkan medali itu pada ibunya. Sambil mencium sang ibu, ia berkata, "Bukan saya yang berhak menerimanya. Ini untuk ibu." Adalah baik bagi seorang anak yang selalu menyadari peran ibunya bagi masa depannya. Peran itu tidak dapat dinilai dengan apapun juga. Bagi seorang ibu, melihat hidup kita berhasil saat ini, itu adalah waktu terbaik baginya yang mampu menyegarkan kembali tulang-tulangnya yang rapuh. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk orang tua yang telah Kau berikan padaku. Mampukan aku untuk dapat menjadi kebanggaan bagi mereka di masa hidupnya ini. Amin. (Dod).
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah BERKAT SEORANG SAHABAT Mari kita membaca Firman Tuhan dari: AMSAL 18:24 - Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara Wonder Kids, TUHAN ingin menjadi sahabatmu, tapi bukan itu saja. TUHAN juga ingin agar kamu memiliki persahabatan yang erat dengan orang-orang disekitarmu. Ketika kamu kesepian, maka kamu harus terlebih dahulu datang kepada TUHAN. Tapi setelah itu, kamu juga perlu ngobrol dengan orang-orang yang TUHAN tempatkan di dalam hidupmu. Salah satu berkat terbaik di dalam hidupmu adalah seorang sahabat yang mengasihi TUHAN dan menolongmu untuk mengasihi TUHAN lebih dalam lagi. Ketika kamu merasa kesepian atau kecewa atau hampir putus asa, kamu bisa cerita kepada sahabatmu. Mereka TUHAN tempatkan di dalam hidupmu untuk mengasihimu, untuk menghabiskan waktu bersamamu, untuk tertawa bersama atau bersenang-senang bersama. Wonder Kis, jangkaulah temanmu dan jadikan mereka sahabat, kemudian mengucap syukurlah kepada TUHAN atas persahabatanmu. Mari kita berdoa. Bapa di surga, mohon tempatkan sahabat di dalam hidupku, yaitu mereka yang mengasihi-Mu dan akan menolongku agar aku lebih mengasihi-Mu. Dan tolong aku agar aku menjadi sahabat yang seperti itu juga bagi mereka. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, HARI INI, CARILAH TEMAN YANG MENGASIHI TUHAN. Tuhan Yesus memberkati.
Kencan Dengan Tuhan, Kamis, 12 Desember 2024 Bacaan: "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23) Renungan: Di zaman modern ini, penampilan sudah menjadi tuntutan bagi semua orang. Beberapa menganggapnya sebagai pembangkit rasa percaya diri, yang lain menganggapnya sebagai penentu penerimaan diri. Sehingga, tidak sedikit orang berlomba-lomba memperbaiki penampilan. Mulai dari mengubah fashion dan hair style menjadi kekinian, bahkan sampai mengubah bentuk anggota tubuh hingga sulit dikenali. Pada dasarnya memperbaiki penampilan atau memperindah diri tidaklah salah. Bagi kita para pengikut Yesus penampilan luar bukanlah satu-satunya yang utama untuk diperhatikan, karena ada yang jauh lebih penting daripada itu. Alkitab dengan tegas berkata bahwa segala perhiasan dan keindahan secara lahiriah suatu saat akan habis. Segala sesuatu mengenai keindahan yang tampak di luar hanyalah fana. Tetapi yang kekal, yang tidak akan binasa, justru adanya di dalam diri kita. Inilah kecantikan yang kita kenal dengan sebutan inner beauty. Kecantikan yang mampu membuat kita bersinar, dan jauh lebih berkesan dibanding penampilan fisik kita. Penulis Amsal mencatat bahwa kita perlu menjaga hati karena dari sanalah terpancar kehidupan (Ams 4:23). Sering kali manusia memang tidak menyadari bahwa keberadaan hatinyalah yang membuat dirinya memancarkan daya tarik tersendiri. Bagaimana seseorang berbicara, bersikap, dan memperlakukan orang lain, semua lahir dari dalam hatinya. Bila hati seseorang terisi dengan kebencian, iri hati, bersungut-sungut, dan semua hal buruk lainnya, maka hal yang sama akan ia hasilkan melalui cara hidupnya. Memerhatikan penampilan luar tidaklah dosa, tetapi jangan kita lupa bahwa merawat hati adalah jauh lebih penting. Hati perlu juga dijaga dan dirawat, bahkan perawatannya harus lebih intensif dibandingkan dengan penampilan luar kita. Sebab, jika sumbernya saja tidak sehat, bagaimana bisa kita memancarkan kehidupan yang sehat juga? Marilah kita mengintrospeksi diri, apakah keindahan tampilan luar lebih kita perhatikan daripada penampilan hati kita? Ingat, hidup orang percaya adalah untuk menghasilkan buah yang baik, yang bisa dinikmati orang lain. Kalau kita bisa menjaga hati kita dengan baik, pasti yang dilihat orang adalah yang baik, meski kita tidak bisa memaksakan penilaian orang selalu baik kepada kita. Lagi pula bukan yang berpenampilan menarik yang membuatnya memperoleh upah sorgawi, melainkan orang yang terus menjaga keindahan hatinya. Jadi, rawatlah sesuatu yang mengandung nilai rohani! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena telah mengingatkanku kembali akan pentingnya menjaga hati. Bersihkanlah hatiku sehingga layak menjadi tempat kediaman Roh-Mu yang kudus. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 4 Desember 2024 Bacaan: Lalu Akhan menjawab Yosua, katanya: "Benar, akulah yang berbuat berdosa terhadap TUHAN, Allah Israel, sebab beginilah perbuatanku..." (Yosua 7: 20) Renungan: Jaqueline Gareau adalah seorang peserta wanita dalam Marathon garis finish yang diselenggarakan di Boston. Saat perlombaan sedang berlangsung, tiba-tiba seorang pelari wanita lain mendahuluinya. Dia adalah Ruiz. Rupanya Ruiz menyelinap dan memotong lintasan sehingga dia dapat menyelesaikan finish dengan stamina yang masih segar. Kemenangan Ruiz ini mengantarnya menuju lomba Marathon di New York. Ruiz pun kembali melakukan kecurangan dengan menyelinap dan memotong jalur. Kali ini Ruiz tidak dapat mengelak. Panitia mendiskualifikasi Ruiz dan menyerahkan medalinya pada Gaseau. Dalam Alkitab kita juga mengenal tokoh yang bernama Akhan yang ingin kaya dalam waktu singkat dengan menyimpan barang jarahan yang dikhususkan di tendanya. Akhan ingin mengambil keuntungan, tetapi dia tidak menyadari bahwa perbuatannya itu mendatangkan malapetaka bagi yang lain. Setelah perbuatannya diketahui, Yosua menghukum Akhan dengan merajamnya hingga mati. Sebenarnya, Tuhan telah berjanji untuk memberkati bangsa Israel dengan kemakmuran dan kelimpahan. Namun ketidaksabaran Akhan membuatnya gagal bahkan harus merasakan hukuman mati. Kesuksesan memerlukan proses dan proses itu membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Sesuatu yang instan tidaklah baik. Seperti yang dikatakan dalam Amsal 20:21 "Milik yang diperoleh dengan cepat pada mulanya, akhirnya tidak diberkati." Tuhan juga tidak akan memberikan keberhasilan dalam sekejap. Tuhan memberkati kita setahap demi setahap. Kita harus melangkah bersama Tuhan dengan sabar dan penuh keyakinan. Kita harus menjalani setiap proses yang ada, menyelesaikan masalah-masalah, melalui berbagai rintangan, dan gigih berjuang di saat-saat yang sulit. Kita harus terus belajar mengembangkan diri dan memperbesar kapasitas kita. Asalkan kita konsisten, maka keberhasilan tinggal masalah waktu saja. Semakin banyak kita menabur semakin besar tuaian kita. Semakin cepat kita bertindak maka semakin cepat pula kita akan memperoleh hasilnya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap proses kehidupan yang Kau izinkan terjadi dalam hidupku. Kini aku tidak takut lagi karena aku tahu ketika aku mau diproses oleh-Mu, maka pada akhirnya semuanya akan baik-baik saja. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 2 Desember 2024 Bacaan: Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana." (Amsal 24:16) Renungan: Ada seorang guru seni yang melakukan eksperimen dengan dua kelompok murid. Kelompok pertama disebut kelompok kuantitas. Kelompok kuantitas ini ditugaskan untuk membuat sebanyak mungkin pot keramik dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Kelompok kedua adalah kelompok kualitas. Kelompok ini ditugaskan untuk membuat satu pot saja dengan kualitas yang semaksimal mungkin. Setelah waktu yang ditetapkan selesai, guru keramik itu menilai hasil buatan tangan mereka. Hasilnya sungguh mencengangkan. Ternyata, kelompok kuantitas justru membuat pot dengan kualitas yang bagus sedangkan kelompok kualitas hanya menghasilkan sejumlah teori-teori yang besar dan setumpuk tanah liat saja. Pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah di atas adalah, kualitas kita yang sebenarnya akan matang dengan sendirinya ketika kita terus bergerak dan mencoba sesuatu yang baru. Kita harus bertindak sebanyak mungkin dan belajar dari apa yang telah kita kerjakan. Semakin banyak pengalaman kita, maka semakin banyak pula ilmu yang akan kita dapatkan. Sebaliknya, hanya berteori tidak akan dapat mengubah keadaan. Teori memang penting untuk menghindari kesalahan. Akan tetapi, keberanian kita dalam mengambil resiko untuk gagal, akan membuat kita semakin bijaksana dan pada akhirnya memberikan hasil yang maksimal. Sebuah tim sepak bola tidak akan mencetak gol, jika mereka hanya duduk di luar lapangan dan berdiskusi saja. Mereka memang perlu berdiskusi, namun yang penting adalah, mereka harus turun ke lapangan dan mencoba sebanyak mungkin cara untuk mencetak gol. Mereka harus menguji setiap kemungkinan dan mencari celah untuk dapat mencapai tujuannya. Demikian pula dalam meraih kesuksesan, kita harus segera bertindak dan mengambil resiko untuk gagal sebanyak mungkin, dan belajar dari kegagalan kita untuk menggunakan cara-cara lain yang lebih efektif dan efisien supaya keberhasilan dapat kita raih. Bukan seberapa besar kegagalan kita yang penting, tetapi bagaimana kita terus bangkit setelah kita jatuh itulah yang membuat perbedaan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, lepaskanlah keputusasaan dalam diriku saat aku tidak dapat menyelesaikan pekerjaanku. Gantilah dengan keyakinan bahwa aku mampu menjalankan setiap tugas dan pekerjaanku bila aku mau berusaha dengan tekun, sebab Engkau selalu memberkati orang-orang yang mau berusaha dengan baik. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 1 Desember 2024 Bacaan: "Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya." (Amsal 10:4) Renungan: Suatu ketika ada seekor keledai masuk ke dalam lobang yang cukup dalam. Si pemilik keledai mencoba untuk mengeluarkan keledainya, tapi tidak berhasil. la juga tidak bisa mengangkatnya keluar dari lobang tersebut. Akhirnya, dengan sedih hati, ia memutuskan untuk menguburkan saja keledai kesayangannya itu. la mulai melemparkan tanah sedikit demi sedikit ke dalam lobang itu. Keledai yang sudah kebingungan di dalam lobang itu, menjadi bertambah bingung. Setelah jatuh ke dalam lobang, sekarang ia dilempari dengan tanah. Tapi sang keledai tetap bersemangat untuk hidup. la menggoyangkan badannya untuk menjatuhkan tanah-tanah yang ada di punggungnya. la kemudian menginjak tanah-tanah itu. Semakin banyak tanah yang dibuang ke dalam lobang. ternyata membuat sang keledai semakin timbul ke permukaan lobang. Akhirnya, ketika petang hari tiba, sang keledai pun bisa meloncat keluar lobang tersebut. Kesalahan bisa saja kita buat di dalam kehidupan ini, seperti keledai ini yang terperosok ke dalam lobang yang dalam. Tetapi, kita harus mempunyai semangat yang terus menggebu untuk bangkit dan berhasil kembali. Jika keledai tersebut hanya duduk saja di dasar lobang. maka ia akan segera terkubur dan tamatlah riwayatnya. Tapi, dengan bersemangat dan tetap berharap dapat keluar dari lobang itu, ia mengebaskan tanah-tanah yang jatuh ke badannya, dan menginjak tanah-tanah itu. Ada banyak hal yang perlu kita pelajari di dunia ini. Tapi mulailah dari yang terpenting terlebih dahulu, yang menyangkut tanggung jawab dan masa depan diri kita sendiri, yaitu: Mengapa aku tidak seberhasil orang lain? Mengapa hidupku selalu terpuruk? Mengapa pelayananku selalu gagal? Mengapa orang-orang tidak menyukaiku? Di dunia ini, tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan jika kita mau belajar dan berusaha lebih keras dan lebih bersemangat. Untuk masalah penghidupan di dunia ini, firman Tuhan berkata: Apabila engkau berusaha sungguh-sungguh, maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu. (Kej 27:40). Untuk masalah rohani, firman Tuhan berkata: Jikalau kamu tetap dalam firmanku, kamu benar-benar adalah muridKu dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu. (Yoh 8:31-32) Mari, bangkit kembali, dan belajar lagi dengan memperbaiki apa yang salah. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk firman-Mu hari ini. Bantulah aku agar aku lebih bersemangat lagi dalam menjalankan tugas dan hari-hari hidupku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 22 November 2024 Bacaan: "Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia." (Amsal 3:3-4) Renungan: Orang yang egois adalah orang yang menjadikan dirinya sebagai pusat, lebih mengutamakan kepentingan dan perasaannya sendiri tanpa memedulikan kepentingan dan perasaan orang lain bahkan orang-orang terdekatnya sekalipun. Itulah yang dilakukan oleh Laban kepada kedua putrinya, Lea dan Rahel. Kecintaannya terhadap harta melunturkan kecintaannya kepada Lea dan Rahel, sehingga ia rela mengorbankan kedua putrinya tersebut. Hal pertama yang dikorbankan oleh Laban adalah tali persaudaraan kedua putrinya. Sangat mungkin Laban mengetahui situasi apa yang akan dihadapi oleh kedua putrinya bila ia menikahkan mereka dengan Yakub. Hal yang paling mungkin disadari Laban adalah retaknya hubungan persaudaraan kedua putrinya dikarenakan Yakub hanya mencintai Rahel. Dan benar saja, timbullah keirihatian di antara kakak beradik tersebut. Sebagai wanita yang tidak dicintai oleh suaminya, tentu merupakan pukulan jiwa dan perasaan bagi Lea. Tetapi bukan berarti Rahel menjadi wanita yang berbahagia karena mendapatkan cinta Yakub. Rahel pun mengalami perasaan yang sama, karena Tuhan tidak memberikan keturunan kepadanya, sementara Lea mendapatkannya. Tidak ada lagi kasih persaudaran, yang ada hanyalah keirihatian. Kedua, Laban setuju menjadikan putrinya sebagai upah kerja Yakub. Mungkin saja hal ini dianggap lazim pada saat itu, dan ini juga atas inisiatif Yakub, tetapi bukankah masih ada benda yang nilainya tidak lebih berharga dari anaknya untuk dijadikan upah? Dalam kisahnya, yang tercatat adalah Laban memberikan Rahel sebagai upah asalkan Yakub bekerja selama tujuh tahun lagi kepadanya (Kej 29:27). Nasib Lea pun sesungguhnya sama dengan Rahel. Lea bisa disebut juga upah kerja karena bukan dialah orang yang diinginkan oleh Yakub selama tujuh tahun, tetapi Laban memberikannya kepada Yakub, walaupun dengan alasan yang sesuai adat saat itu. Bagaimana dengan kita, apakah kita suka mengorbankan orang lain demi kepentingan diri sendiri? Firman Tuhan berkata, "Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga." (Flp 2:4). Saat kita belajar bagaimana hidup sebagai anak-anak Tuhan, di saat itu juga kita seharusnya belajar bagaimana peduli dan mengasihi sesama, sebab demikianlah salah satu ciri anak Tuhan. Sering kali kita tidak menyadari bahwa sesungguhnya kita telah dikuasai oleh sikap mementingkan diri sendiri, sehingga perbuatan kita merugikan orang lain. Karenanya kita harus rajin mengintrospeksi diri, apakah yang kita lakukan mengorbankan orang lain atau tidak. Milikilah kasih Tuhan, sehingga kita bisa mengasihi dan tidak mengorbankan orang lain. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berikanlah aku hati yang mengasihi sehingga niat untuk mengorbankan orang lain demi kepentinganku jauh dari padaku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 11 November 2024 Bacaan: "Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan." (Amsal 13:4) Renungan: Ada seorang pemulung di kota Skelleftea, Swedia, yanf bernama Curt Degerman. Untuk menghidupi serta mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari, ia harus mengumpulkan botol dan kaleng bekas dari tengah tumpukan sampah setiap hari. Dengan sepeda tuanya, Curt Degerman berkeliling untuk mencari dan memungut botol-botol ataupun kaleng bekas. Penampilannya lusuh dan dekil. Setiap hari ia mengenakan jaket berwarna biru yang sama terus-menerus, sehingga jaket tersebut terlihat kotor. Seperti kebiasaan pemulung lainnya, jika barang-barang bekas tadi sudah terkumpul, ia akan menukarkan barang-barang bekas tersebut kepada penampung atau pabrik daur ulang untuk mendapatkan uang. Terkadang ia pun memakan sisa makanan yang berasal dari tumpukan sampah restoran cepat saji. Namun, di sela pekerjaannya sebagai pemulung, Curt menyisihkan waktunya untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dalam bidang ekonomi. Setiap malam ia menghabiskan waktu untuk mempelajari ilmu ekonomi praktis di perpustakaan kota. Berkat buku-buku yang dibacanya, wawasan Curt menjadi semakin luas, khususnya di dalam bidang ekonomi. Dengan tekun, Curt mulai membeli saham dan menginvestasikan uang yang ia kumpulkan sedikit demi sedikit dari hasil memulung kaleng bekas. Hal ini ia jalani dengan tekun selama 40 tahun lamanya. Tidak banyak orang yang tahu, bahkan keluarganya sendiri tidak tahu bahwa Curt ternyata adalah orang yang bijaksana di dalam mengelola keuangannya. Namun sayang, Curt meninggal dunia akibat serangan jantung di tahun 2008. Sepeninggal Curt, barulah diketahui bahwa ia meninggalkan warisan yang jika dirupiahkan senilai 13,8 miliar rupiah. Meskipun Curt Degerman seorang pemulung, ia tidak mengasihani diri, menyalahkan keadaan ataupun mempertanyakan mengapa kehidupannya begitu susah. Sebaliknya, ia justru bertekad memperbaiki kehidupannya yang miskin. Mungkin ia memang tidak sempat sepenuhnya menikmati hasil jerih payah dan kerja kerasnya selama ini, namun tekad, kerja keras, dan ketekunannya patut kita teladani. Manusia cenderung mengharapkan sesuatu yang luar biasa terjadi dalam kehidupannya, namun enggan berusaha untuk maju. Itulah sebabnya tidak sedikit orang mengeluh apabila diperhadapkan dengan keadaan yang sulit dan akhirnya menyalahkan keadaan, menyerah, lalu pasrah. Sesungguhnya, selama kita mau berusaha keras, tidak ada hal yang sulit untuk membuat apa yang kita lakukan menjadi lebih berguna untuk kehidupan yang lebih baik. Kepada jemaat Tesalonika, Paulus menasihati mereka untuk meninggalkan cara hidup yang tidak tertib serta melakukan hal-hal yang berguna sambil berdoa dan bekerja. Curt Degerman telah membuktikan bahwa kerja keras bisa mengubah hidup menjadi lebih baik. Jika ia bisa, mengapa kita tidak? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mulai hari ini aku mau bekerja keras dan selalu mengandalkan Engkau. Tuntunlah hidupku selalu, sehingga aku tidak mudah menyerah. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 6 November 2024 Bacaan: "Tuhan itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya." (Amsal 15:29) Renungan: Seorang wanita tua tersandung dan jatuh dari atas tangga batu di Boston ketika ia baru saja keluar dari kantor polisi. Mereka memanggil petugas yang sedang berpatroli dan membawanya ke rumah sakit. Dokter yang memeriksa wanita itu berkata kepada perawat, "la tidak akan bertahan lebih dari 1 hari." Ketika sang perawat telah memperoleh kepercayaan dari wanita tua itu, si wanita berkata, "Saya sudah melakukan perjalanan dari California, berhenti di setiap kota yang penting di antara San Fransisco dan Boston, dan selalu mengunjungi dua tempat di sana yaitu rumah sakit dan kantor polisi. Anak saya kabur dan tidak memberitahu saya ke mana ia akan pergi, jadi saya menjual rumah saya dan pergi untuk mencarinya. Suatu hari, anak saya mungkin akan datang ke rumah sakit ini, dan jika hal itu terjadi, beritahu dia bahwa ada 2 orang yang tidak pernah menyerah terhadapnya." Ketika malam telah tiba dan dokter yang berada di sampingnya berkata bahwa waktunya sudah tiba, sang perawat membungkukkan badan dan berkata kepada wanita tua tersebut, "Ada 1 pertanyaan. Beritahu saya nama dari 2 orang yang tidak pernah menyerah tersebut dan saya akan memberitahu anak anda jika saya bertemu dengannya." Dengan bibir yang bergetar dan air mata yang mengalir di pipinya, wanita tua itu berkata, "Beritahu dia bahwa 2 orang itu adalah Tuhan dan ibunya," dan kemudian sang ibu meninggal. Bagi seorang ibu, tidak pernah ada kata terlambat untuk kasihnya bagi kita anaknya. Seberapa jauhnya kita pergi, doa-doanya bagaikan malaikat yang melindungi kita setiap saat. Itulah doa ibu dari hatinya yang tulus. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, kalau saat ini hatiku tergerak untuk berubah menjadi pribadi yang baik, aku percaya ini adalah jawaban dari doa mamaku yang dipanjatkannya bertahun lamanya. Berkatilah mama selalu, agar hatinya selalu bahagia melihat anak-anaknya bertumbuh. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 27 Oktober 2024 Bacaan: "Karena orang jujurlah akan mendiami tanah, dan orang yang tak bercelalah yang akan tetap tinggal di situ, tetapi orang fasik akan dipunahkan dari tanah itu, dan pengkhianat akan dibuang dari situ." (Amsal 2:21-22) Renungan: Setiap orang pasti pernah berbohong. Kebohongan bisa merembet menjadi sebuah penipuan, seperti cerita yang terjadi di sebuah restoran. Seorang ibu bersama seorang gadis kecil masuk ke sebuah restoran. Setelah melihat daftar menu, ibu itu memesan berbagai macam makanan dan ia juga memesan makanan untuk dibawa pulang. Dengan lahapnya mereka berdua menghabiskan makanan itu. Setelah selesai ia bergegas berjalan menuju kasir. Di depan kasir, ia berkata, "Aduh dompetku ketinggalan di mobil. Nak, kamu tunggu di sini dulu ya. Pak, saya mau mengambil dompet, titip anak saya ya, sebentar juga saya sudah kembali. Tanpa menunggu jawaban dari sang kasir, si ibu segera berjalan ke luar sambil membawa makanan yang telah dibungkus. Sang kasir menunggu sampai lama tetapi si ibu tidak juga datang, bahkan sampai lebih dari satu jam. Ketika itu kecurigaan mulai timbul di hati sang kasir dan akhirnya ia menanyakan kepada anak itu, "Nak, tadi mamamu memarkir mobilnya di mana?" "Dia bukan mama saya dan saya tidak mengenalnya. Tadi sewaktu saya berdiri di parkiran, ibu itu mengajak saya untuk makan di restoran ini," kata anak itu menjelaskan. Akhirnya kasir itu mengerti bahwa wanita itu adalah seorang penipu. Sepertinya kebohongan telah menguasai hampir semua aspek kehidupan manusia, baik di rumah, di kantor, dalam pergaulan, bahkan di gereja pun kita menemukan orang- orang yang suka membuat-buat alasan untuk membela diri. Banyak orang yang membela dirinya dengan suatu cerita kebohongan, tetapi sesungguhnya ia tidak menyadari bahwa ia akan terus berada di bawah kuk kebohongan itu. Apakah dengan berbohong keadaan yang kita hadapi akan semakin baik? Tidak, kebohongan justru selalu akan memperburuk keadaan. Kebohongan yang tidak diselesaikan dengan pengakuan dan pertobatan akan menimbulkan masalah-masalah lainnya. Memang tidak mudah untuk menjadi pribadi yang jujur, tetapi firman Tuhan mengharuskan kita untuk hidup jujur dan kenyataannya dunia sangat membutuhkan orang-orang yang jujur. Ingatlah janji firman Tuhan yang mengatakan, "Karena orang jujurlah akan mendiami tanah, dan orang yang tak bercelalah yang akan tetap tinggal di situ." Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, betapa sering aku tergoda untuk bersikap tidak jujur sehingga membuat hatiku gelisah dan tidak tenang. Mampukan aku untuk bersikap jujur dalam segala hal agar damai sejahtera-Mu kembali menguasai hatiku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 19 Oktober 2024 Bacaan: "Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan, tetapi orang yang menutup matanya akan sangat dikutuki." (Amsal 28:27) Renungan: Di dalam Alkitab ada kisah tentang orang Samaria yang murah hati. Ia menyatakan kemurahan dan kebaikannya kepada seorang yang diserang perampok. Ketika orang lain menghindar dan melewati begitu saja, orang Samaria ini tidak tega melihatnya apalagi melewati dan membiarkannya begitu saja. Ia melakukan sesuatu untuk menolong dan meringankan beban penderitaan orang tersebut. Kemurahan hati yang ia miliki telah mendorongnya mengorbankan waktu, tenaga, perhatian dan uangnya untuk sesama yang membutuhkan. Di dalam gereja atau persekutuan, kita akan selalu menemukan orang-orang yang murah hati seperti ini. Mereka peka terhadap apa yang sedang dibutuhkan orang lain. Mereka tahu bahwa seseorang butuh penghiburan dan kekuatan, mereka tahu ketika seseorang memerlukan bantuan secara materi. Ketika banyak orang sudah melupakan orang-orang tua di panti jompo dan ketika anak-anak mereka sendiri sudah lama tidak membesuk, namun orang yang memiliki kemurahan hati akan memikirkan mereka. Mengunjungi, menghibur, menguatkan dan membawakan makanan kesukaan mereka. Orang yang murah hati suka melakukan sesuatu yang menolong dan menyenangkan sesamanya. Hal itu dilakukan bukan untuk mendapatkan penghargaan dan pujian tetapi kemurahan dan belas kasihan di dalam dirinya itulah yang mendorongnya melakukan perbuatan baik terhadap sesama. Orang yang murah hati rindu melakukan kebaikan kepada orang lain karena ia ingin merefleksikan karakter Allah di dalam dirinya agar bisa dinikmati sesamanya. Karena Allah sudah terlebih dahulu menyatakan kemurahan kepadanya, maka iapun ingin menyatakan kemurahan terhadap sesamanya. Kita dapat membayangkan bagaimana jadinya jika tidak ada satupun pengikut Yesus yang memiliki kemurahan hati. Kehangatan kasih Allah bisa dinikmati orang lain, salah satunya adalah melalui para pengikut Yesus yang memiliki kemurahan hati. Orang-orang ini selalu penuh perhatian, hangat dan penuh kasih mesra terhadap sesamanya. Mungkin kita adalah salah seorang yang selama ini sudah menyatakan kemurahan hati kepada sesama kita. Lakukanlah karena Allah sangat menghargai itu dan la sedang memakai kita untuk menyatakan kasih-Nya kepada semua orang. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih atas beban yang Engkau taruh di dalam hatiku untuk memikirkan dan mengerti keberadaan sesamaku. Tolong aku agar semakin bisa menyatakan kemurahan dan kasih-Mu terhadap sesamaku terutama yang menderita. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 13 Oktober 2024 Bacaan: "Lebih baik menjadi orang kecil, tetapi bekerja untuk diri sendiri, dari pada berlagak orang besar, tetapi kekurangan makan." (Amsal 12:9) Renungan: Superiority complex adalah sebuah gangguan dalam jiwa seseorang, yang dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mencapai kesempurnaan di dalam setiap aspek kehidupan orang tersebut. Seseorang yang mengalami superiority complex, sesungguhnya menyembunyikan perasaan inferior atau rendah diri yang ada di dalam dirinya. Misalnya, orang tersebut selalu bersikap congkak atau sombong serta berusaha menguasai orang lain atau berusaha menjadi yang lebih dominan dalam segala hal, termasuk berusaha menguasai pembicaraan dalam sebuah diskusi. Namun, sesungguhnya orang itu justru tersiksa dengan kelemahan atau kekurangan yang ia miliki, baik kelemahan atau kekurangan secara fisik, maupun secara mental karena diabaikan oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Sehingga, dengan cara-cara tertentu ia berusaha menarik perhatian orang lain supaya ia mendapat perhatian, pujian atau sanjungan dari mereka. Orang yang mengalami superiority complex, ingin sekali mendapat pengakuan dari orang di sekitarnya. Misalnya, seseorang yang berlagak kaya, pintar, cantik, dan lain sebagainya, padahal sebenarnya ia tidak seperti itu. Ini membuktikan bahwa ia sudah tidak jujur terhadap dirinya sendiri, tidak hanya kepada orang lain saja. Dengan kata lain, ia seperti memakai "topeng". Orang tersebut melakukan hal itu karena tidak ingin dipandang rendah oleh banyak orang, padahal sesungguhnya belum tentu orang lain merendahkannya. Tuhan tidak ingin kita menjadi pribadi yang rendah diri. la tidak meminta apa yang tidak kita miliki. la lebih tahu apa yang kita butuhkan, bahkan memberikan kita apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Bisa saja kita memandang kelemahan dan kekurangan kita sebagai sesuatu yang buruk, tetapi tidak demikian dengan Tuhan. Bahkan, orang lain pun belum tentu memandangnya sebagai hal yang buruk. Oleh sebab itu, terimalah keadaan kita apa adanya. Jangan pernah membandingkan keberadaan kita dengan orang yang memiliki kelebihan dari kita! Maksimalkan apa yang kita miliki, dan tetaplah menerima apa pun atau bagaimanapun keadaan kita, yang sudah tidak bisa diubah lagi. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk bisa menerima diriku apa adanya, karena aku tahu Engkau selalu memandangku sebagai pribadi yang berharga. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 27 September 2024 Bacaan: "Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan." (Amsal 13:3) Renungan: Pada tanggal 18 Oktober 2016, perusahaan Twitter merekrut Greg Gopman sebagai manajer virtual reality. Namun, pada tanggal 20 Oktober 2016 ia dipecat oleh perusahaan besar tersebut. Semua bermula dari sebuah status Facebook yang ia tulis pada tahun 2013. Dalam status tersebut ia mengeluhkan keberadaan tunawisma dan gelandangan. Status tersebut telah dihapus dari laman Facebooknya. Namun, TechCrunch yang merupakan perusahaan informasi, kemudian merilis kembali status Facebooknya sehari setelah ia menjadi manajer VR, untuk menyorot Gopman sebagai manajer VR yang baru. Sekalipun ia telah berusaha untuk memperbaiki kesalahan kala itu dengan terjun dalam kegiatan sosial untuk menolong para tunawisma dan gelandangan, namun pihak Twitter tetap memecatnya. Alasannya karena Twitter sangat memerhatikan kehidupan sosial para pekerjanya. Kita hanya bisa memperbaiki kesalahan namun tidak bisa menghapus kesalahan di masa lalu. Karena itulah setiap detik yang dilalui harus dijalani dengan penuh hikmat. Bila kesalahan di masa lalu dapat menghancurkan masa depan, maka kebaikan di masa lalu pun dapat mencerahkan masa depan. Posisi kepala VR di perusahaan sebesar Twitter adalah sebuah prestasi yang gemilang. Namun, semuanya hilang hanya dalam hitungan dua hari. Prestasi, posisi, harta yang seharusnya dapat dinikmatinya lenyap seketika karena tidak dapat mengontrol kata-katanya di masa lalu. Belajar dari kisah Gopman, kita harus lebih bijaksana lagi dalam menjalani kehidupan ini. Entah melalui ucapan, sikap, maupun tindakan harus selalu berhati-hati. Orang-orang yang melakukan kesalahan sangat mungkin tidak akan menuai kebaikan atas kesalahannya di kemudian hari. Sebaliknya, orang-orang yang melakukan kebaikan sangat mungkin tidak akan menuai kemalangan atas kebaikan yang dilakukannya. Marilah kita menjaga hati dan pikiran kita untuk tetap waspada agar tidak terkecoh dengan situasi sekitar, sehingga membuat kita melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri di kemudian hari. Kita memang memiliki Tuhan yang tidak akan mengingat kesalahan di masa lalu, tetapi selama kita hidup di dunia ini, setiap perbuatan memiliki konsekuensi yang harus ditanggung sekalipun kita telah menyesalinya. Oleh karena itu, marilah kita menetapkan hati untuk bertutur kata dengan bijaksana, bersikap dengan penuh hikmat, dan bertindak dengan benar, karena hal itu demi kebaikan diri sendiri maupun orang lain. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku hikmat-Mu agar aku dapat menguasai sikap dan perkataanku sehingga tidak merugikan orang lain. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 19 September 2024 Bacaan: "Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan." (Amsal 13:12) Renungan: Wilma Glodean Rudolph, dilahirkan pada tanggal 23 Juni 1940 dalam keluarga yang sangat miskin. la anak ke-20 dari 22 bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai kuli angkut barang di perusahaan kereta api, sedangkan sang ibu bekerja sebagai tukang masak dan pencuci baju. Saat berusia 4 tahun, Wilma mengalami radang paru-paru disertai demam tinggi, sehingga menyebabkan kakinya mengalami kelumpuhan karena polio. Dokter menyatakan bahwa selamanya ia tidak akan pernah berjalan lagi. Untuk itu, kedua kakinya harus menggunakan kruk. Lama kelamaan kakinya terlihat semakin mengecil. Namun, Wilma tidak pernah menyerah dengan keadaannya. Walau ribuan kali terjatuh, ia terus mencoba untuk berdiri. Suatu saat, ia nekat melanggar nasihat dokter, dengan membuang tongkatnya dan melakukan langkah pertama, yang menurut dokter tidak akan pernah dapat dilakukan olehnya. Ketika itu, ia menginjak usia 9 tahun. Selama 3 tahun, ia terus mencoba untuk melangkah, berjalan, bahkan berlari. Dan pada saat usianya 13 tahun, ia mengikuti perlombaan lari untuk kali pertama. Namun, ia kalah. Meski demikian, Wilma tak lantas putus asa. Sejak saat itu, ia terus mengikuti pertandingan di ratusan lomba lari. dan ratusan kali pula ia mengalami kekalahan. Hingga suatu hari, ia berhasil memenangkan perlombaan lari dalam suatu kejuaraan negara bagian, yang membuatnya meraih beasiswa untuk kuliah. Di sanalah ia bertemu dengan seorang pelatih atletik bernama Ed Temple. Di bawah bimbingan Ed, Wilma terus melatih fisiknya, mengatasi berbagai rintangan, mengikuti lebih banyak lagi perlombaan lari, terus melaju hingga sejarah mencatatnya sebagai seorang pemenang. Ketika membaca kisah Wilma, mustahil rasanya memercayai bahwa seorang yang tadinya divonis tidak dapat berjalan untuk selamanya, mampu mengukir sejarah dengan prestasi yang gemilang. Tetapi inilah kenyataannya! Wilma mampu membuktikan kepada dunia bahwa situasi dan kondisi seperti apa pun tidak mampu menghentikan langkahnya dalam mewujudkan impiannya. Sudahkah kita berusaha keras, sekeras usaha Wilma di dalam mewujudkan impian? Jangan biarkan impian kita terkungkung di dalam memori tanpa aksı. Walau sering terjatuh, teruslah berlari sampai langkah terhenti di garis finish. Jatuh bukanlah tanda kegagalan! Terjatuh dan tidak mau bangkit lagi, inilah kegagalan yang sesungguhnya. Jadi, jangan terburu-buru menyerah dan berputus asa ketika situasi seakan tak bersahabat, kondisi tak memungkinkan, atau saat orang lain meragukan kemampuan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku menyerahkan seluruh hidupku kepada-Mu. Kuatkan dan hiburlah hatiku, agar aku bisa mewujudkan impianku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 18 September 2024 Bacaan: "Orang yang kikir tergesa-gesa mengejar harta, dan tidak mengetahui bahwa ia akan mengalami kekurangan." (Amsal 28:22) Renungan: Daniel Dancer, salah satu orang Inggris yang terkenal pelit, meninggal pada tanggal 30 September 1794. la adalah generasi ketiga dari orang pelit, sifat pelit kakek dan ayahnya menurun kepadanya. Meskipun memiliki tanah dan pemasukan tahunan yang banyak, ia hanya makan sekali dalam sehari. la tidur di atas karung dan memakai baju rombeng. Sekali dalam setahun ia membeli baju, itu pun baju bekas. Merasa sayang untuk memakai penerangan, terkadang ia duduk dalam kegelapan. la sangat kuatir orang akan merampoknya, sehingga ia memasang perangkap di depan pintu rumahnya serta menaruh penghalang agar rumahnya lebih aman. Jika keluar atau masuk rumah, ia tidak melalui pintu masuk, melainkan memanjat lewat atas dengan menggunakan tangga. Jika ia pergi, tangga itu akan disembunyikan. Merasa tidak aman untuk menyimpan uang di dalam rumah, ia selalu mencari tempat yang sepi dan gelap untuk menyembunyikan uangnya. Kadang-kadang ia menyembunyikan uangnya di bawah tumpukan pupuk. Pada tahun 1766, saudara perempuannya yang bertugas menjaga serta membersihkan rumahnya, jatuh sakit hingga sekarat. Tetapi ia menolak untuk memanggil dokter dengan berkata, "Mengapa aku harus memboroskan uangku untuk menghalangi kehendak yang di atas? Jika memang waktunya sudah tiba, tidak ada seorang pun yang bisa menyelamatkan dia dari kematian." Seperti Daniel Dancer, di dunia ini tidak sedikit orang yang memandang uang dan kekayaan sebagai sesuatu yang lebih berharga dari segalanya. Begitu berharganya kekayaan tersebut dalam penilaian sebagian orang, sehingga mereka merasa sayang untuk mengeluarkannya meskipun untuk hal yang sangat penting. Padahal Tuhan Yesus mengajarkan kepada para pengikutNya untuk tolong-menolong, peduli dan suka memberi. Tetapi di dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang kikir, yang tangannya selalu tergenggam alias tidak mau memberi. Memberi adalah tantangan paling berat bagi orang kikir, karena ia berpikir bahwa dengan memberi, maka hartanya akan berkurang. Ini adalah prinsip yang sangat bertolak belakang dengan firman Tuhan. Pkh 11:1 berbunyi, "Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu." Sadarilah bahwa semua berkat yang kita dapatkan adalah pemberian Tuhan dan kita bertanggung jawab untuk mengelolanya sesuai kehendak-Nya. Jika berpatokan pada kebutuhan hidup yang kian hari kian bertambah, maka kita tidak akan pernah bisa memberi. Tetapi kita pasti bisa memberi jika kita memutuskan untuk melakukannya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku hati yang mau memberi dan mau menolong sesamaku melalui apa yang Engkau percayakan padaku. Sehingga aku dapat menjadi kepanjangan berkat-Mu bagi sesamaku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 11 Agustus 2024 Bacaan: "Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat." (Amsal 8:13) Renungan: Raja Uzia menjabat sebagai raja atas Yehuda ketika masih berusia 16 tahun. Dia menjadi raja menggantikan ayahnya yang bernama Raja Amazia. la melakukan apa yang benar di mata Tuhan, tepat seperti apa yang dilakukan ayahnya. Karena kesetiaan kepada Tuhan, maka kemenangan demi kemenangan pun ia peroleh sampai menjadi kuat. Karena memiliki hati yang takut Tuhan, maka Tuhan pun membuatnya berhasil melakukan apa yang ia inginkan. la benar-benar berada di puncak kesuksesan. Namun sayang, ia berubah menjadi sombong. Alkitab mencatat, "Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan." Yang Uzia lakukan adalah tugas yang hanya boleh dilakukan oleh para imam. Akibat tindakannya, timbullah kusta pada dahinya dan ia dikucilkan di rumah pengasingan sampai mati. Apakah kita pantas berlaku sombong? Bukankah di dalam diri kita ada banyak kelemahan dan kekurangan, dan kita juga tidak luput dari kesalahan? Jika di satu sisi kita memiliki kelebihan, di sisi lain kita pasti memiliki kelemahan dan kekurangan yang harus diperbaiki. Jadi kenapa kita sombong dengan apa yang kita miliki sekarang ini? Bukankah apa yang kita miliki tersebut adalah pemberian Tuhan saja dan hanya bersifat sementara? Tidak ada hal yang pantas kita sombongkan di dunia ini. Jika kita takut akan Tuhan, maka kita akan membenci kejahatan, salah satunya adalah kesombongan, karena Tuhan sangat membenci kesombongan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, lepaskanlah aku dari sifat kesombonganku dan gantikan dengan kerendahan hati, agar melalui hidupku banyak orang diberkati. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 26 Juli 2024 Bacaan: "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya." (Amsal 27:17) Renungan: Amsal 27:17 berkata, "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya." Jika tidak ada besi yang lain, besi kita tidak akan pernah tajam. Jika tidak ada orang lain, karakter kita tidak akan terbentuk. Tanpa kita sadari, karakter kita selalu diasah, dibentuk, dan dipertajam oleh orang-orang di sekitar kita. Bukan saja oleh orang-orang baik dan menyenangkan, tapi juga dibentuk oleh "orang- orang sulit" dan menjengkelkan. Terkadang kita protes dengan Tuhan, mengapa Dia menempatkan orang-orang yang sedemikian menyebalkan di sekeliling kita. Sekarang kita tahu bahwa tanpa "orang-orang sulit" karakter kita juga "sulit" terbentuk! Teman yang keras mengajarkan kita untuk jadi orang yang berani dan bersikap tegas. Teman yang lembut mengajarkan kita akan cinta dan keluwesan. Kalaupun kita dikelilingi orang-orang yang berperangai buruk, kita tetap bisa belajar dari mereka, tentu saja dalam arti kita jangan sampai seperti mereka. Teman yang cuek justru mengajarkan kepedulian dengan sesama. Teman yang sombong itu membuat kita tidak nyaman, itu sebabnya kita mau belajar rendah hati. Kita mungkin pernah dikecewakan oleh teman kita yang mengumbar janji, tapi biarlah hal itu mengajarkan kepada kita untuk hati-hati dalam perkataan. Kita mungkin pernah dikhianati, itu menyakitkan, karena itu kita ingin menjadi orang yang setia. Bukankah benar bahwa karakter kita bisa terbentuk karena orang-orang dengan berbagai karakter yang ada di sekeliling kita? Yang terpenting adalah kita bisa belajar dari pengalaman hidup yang terjadi bersama mereka. Ambil hal yang baik dan positif, jauhi hal-hal yang buruk. Sekarang kita tidak perlu protes kepada Tuhan, "Mengapa Engkau menempatkan orang-orang menjengkelkan ini di sekelilingku?" Ada dua alasan. Pertama, jelas semua orang itu akan membentuk karakter kita. Kedua, jangan-jangan di mata orang lain kita justru termasuk orang yang menjengkelkan juga! Pertemanan itu indah. Jadilah berkat bagi teman-teman kita, pada saat yang sama kita juga terberkati dalam pertemanan itu karena karakter kita juga terbentuk dari pertemanan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk orang-orang yang Kau kirim menjadi teman dalam perjalanan hidupku. Aku bersyukur pada-Mu karena melalui mereka Engkau membentuk karakterku menjadi lebih baik lagi. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 24 Juli 2024 Bacaan: "Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu." (Amsal 27:19) Renungan: Ada banyak orang berusaha mengetahui karakter seseorang bahkan karakternya sendiri. Mulai dari yang agak ilmiah seperti tes psikologi hingga ke yang berbau mitos (bentuk wajah ini karakternya sabar, tanggal lahir ini punya sifat pendendam, dll). Padahal, sebenarnya melihat karakter asli seseorang itu bukan hal yang sulit. Caranya cukup dengan melihat bagaimana respons sikapnya saat berada dalam tekanan masalah. Sebagai pemimpin, Saul dan Daud pernah menghadapi situasi sulit. Tapi, respons mereka sangat berbeda. Ketika Goliat menantang pasukan Saul, Saul justru membuat sayembara dan bukan memohon pertolongan kepada Tuhan. Tampak bahwa Saul lebih mengandalkan manusia. Kenekadan Saul membakar korban akibat tak sabar menunggu Samuel juga karena ia takut rakyatnya meninggalkannya. Sekali lagi, ia lebih bersandar pada manusia. Sepeninggal Samuel, Saul sempat memakai pemanggil arwah agar bisa bicara dengan arwah Samuel. Apakah Samuel yang menolong dia? Tidak! Samuel hanya perantara Allah. Tapi toh Saul tetap tidak mencari Allah. Berbeda dengan Daud. Saat menghadapi tekanan karena keluarganya dan keluarga pasukannya ditawan musuh, Daud memilih mencari Allah. Dalam masa-masa pelarian dan menghadapi berbagai masalah, kita juga bisa melihat mazmur-mazmurnya yang bukan hanya memohon pertolongan Allah tapi percaya pada-Nya. Bagaimana karakter kita ketika masalah datang? Apakah kita tetap beriman pada-Nya? Apakah kita tetap setia berjalan dalam kebenaran? Ataukah masalah justru membuat kita kecewa dan kemudian memilih menempuh cara-cara dunia? Filsuf Romawi, Marcus Aurellius berkata, "Hal-hal buruk hanya bisa menghancurkanmu ketika hal-hal tersebut sudah menghancurkan karaktermu." Biarlah iman kita selalu lebih besar dari masalah kita, karena kita sendiri punya Tuhan yang jauh lebih hebat dari segala masalah yang kita hadapi. Andalkan Dia saat masalah datang. Berjalanlah dengan kekuatan dari-Nya dan bukan dengan kekuatan sendiri. Ikuti kehendak-Nya dan bukan keinginan sendiri. Biarlah masalah justru membuat kita tekun, tahan uji, dan berpengharapan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tambahkanlah imanku, agar saat aku mengalami masa-masa sulit, aku tetap mengandalkan Engkau sebagai-satunya sumber keselamatanku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 16 Juli 2024 Bacaan: Berkatalah si pemalas: "Ada singa di jalan! Ada singa di lorong!" Seperti pintu berputar pada engselnya, demikianlah si pemalas di tempat tidurnya. Si pemalas mencelupkan tangannya ke dalam pinggan, tetapi ia terlalu lelah untuk mengembalikannya ke mulutnya. Si pemalas menganggap dirinya lebih bijak dari pada tujuh orang yang menjawab dengan bijaksana." (Amsal 26:13-16) Renungan: Di dalam kehidupan ini tentu kita tidak mau hidup bersama seorang pembunuh. Akan tetapi tanpa kita sadari, kita sering kali hidup nyaman bersama pembunuh yang kejam. Pembunuh itu bernama kemalasan. Apa yang dibunuhnya? Semua kemungkinan kita untuk mencapai keberhasilan. Meskipun kita memiliki pelbagai faktor yang dibutuhkan untuk berhasil tetapi bila kita malas maka keberhasilan tidak akan menghampiri diri kita. Bagaimana kita tahu bahwa kita sudah hidup dalam kemalasan? Penulis kitab Amsal memberikan empat karakteristik orang yang malas. Pertama, si pemalas selalu menciptakan alasan yang tidak masuk akal untuk membenarkan kemalasannya (ay. 13). Kedua, si pemalas suka menunda suatu pekerjaan (ay. 14). Ketiga, si pemalas terbiasa tidak menyelesaikan tugas yang sudah dimulainya (ay. 15). Terakhir, si pemalas sering merasa diri paling benar dibandingkan orang lain (ay. 16). Berdasarkan panduan dari Amsal ini, marilah kita memeriksa diri dengan teliti dan jujur. Apakah kita sudah bersahabat dan bahkan dikuasai oleh kemalasan? Bertobatlah dari kemalasan sebelum kita menyesal karena sudah membuang banyak kesempatan berharga untuk berhasil tanpa bisa memperolehnya kembali. Jangan lupa, kemalasan juga adalah dosa yang dibenci oleh Tuhan karena kita tidak mengembangkan potensi yang sudah dipercayakan Tuhan kepada kita (Mat. 25:26). Tuhan memberkati. Doa: Tuhan Yesus, lepaskanlah aku dari rasa kemalasan, agar aku tidak kehilangan banyak kesempatan untuk menjadikan aku seorang yang sukses. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 12 Juli 2024 Bacaan: "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23) Renungan: Di sebuah desa dekat beberapa pohon besar ada sebuah mata air yang jernih. Mata air tersebut telah menjadi sumber kehidupan bagi orang-orang di desa sekitarnya, apalagi di musim kemarau. Di saat sumur dan sungai-sungai kecil mulai mengering, mata air tersebut tetap mengeluarkan air. Baik manusia maupun ternak seperti sapi, begitu tertolong dengan adanya mata air tersebut. Para pekerja perkebunan yang tinggal di barak-barak yang sudah dibangun di dekat tempat itu, membuat saluran yang cukup besar dari sebatang bambu untuk mengalirkan air ke barak mereka. Suatu hari, penduduk desa kaget karena melihat air yang biasanya sangat jernih kini keruh dan berbau lumpur. Mereka tidak mungkin lagi bisa menggunakan air tersebut untuk masak dan mandi, karena pasti akan mengganggu kesehatan. Beberapa orang segera bergegas menuju sumber mata air. Setiba di sana, mereka melihat segerombolan sapi sedang merumput di antara pohon-pohon besar persis di mana mata air itu mengeluarkan airnya. Kaki-kaki sapi itu berjejal-jejal di tanah sambil sesekali menghirup air yang keluar dari mata air tersebut. Di beberapa tempat terlihat kotoran sapi berjatuhan persis dekat mata air. Kotoran sapi dan lumpur yang ditimbulkan oleh kaki-kaki sapi itu menyebabkan air yang mengalir dari mata air tersebut menjadi kotor. Cerita mengenai mata air yang tercemar ini mengingatkan kita tentang apa yang dikatakan di dalam kitab Amsal tentang pentingnya menjaga hati. Amsal mengatakan bahwa kita harus menjaga hati dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan. Menjaga hati bukanlah sesuatu yang mudah, karena kita berurusan dengan sesuatu yang tidak kelihatan, yang tidak diketahui oleh sesama. Orang akan berpikir dua kali untuk mencuri atau berbohong karena hal itu bisa saja ketahuan orang. Tetapi urusan hati tidak seorang pun yang tahu kecuali Tuhan dan diri kita sendiri. Kebencian, dendam, iri hati, kesombongan dan niat jahat bisa dengan mudah berkembang biak di dalam hati kalau kita mengizinkannya. Lukas 6:45 berbunyi, "Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya." Apa yang ada di dalam hati, itulah yang akan terpancar keluar. Oleh sebab itu, biarlah kita menjaga hati kita agar tidak dicemari oleh benih-benih dosa. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa menjaga hati bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi aku percaya dengan pertolongan Roh Kudus-Mu aku akan dimampukan menjaga hatiku dari sifat dosa yang akan mencemarkan hidupku. Amin. (Dod).
On today's Morning Pitt, we're joined by Amsal Delalic, the 6'7" Bosnian wing who is joining the Panthers as a freshman this season. From his roots as the son of a basketball player to the process that landed him at Pitt, Delalic has an interesting story and we covered a lot of ground in this conversation.
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 7 Juli 2024 Bacaan: "Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat. (Amsal 10:17) Renungan: Warna lampu lalu lintas ada yang merah, kuning dan hijau. Warna-warna itu mempunyai arti masing-masing sebagai tanda bagi pengendara kendaraan bermotor. Lampu warna merah menandakan bahwa kendaraan harus berhenti, lampu warna hijau menandakan bahwa kendaraan boleh berjalan. Sementara itu, lampu warna kuning menandakan seorang pengendara harus bersiap-siap untuk berhenti atau mulai berjalan lagi. Bisa dikatakan lampu warna kuning adalah lampu peringatan. Tetapi, kalau kita perhatikan, kebanyakan pengendara memberi arti lain dari lampu warna kuning itu. Bagi mereka, warna kuning berarti tancap gas, artinya melarikan kendaraannya sekencang-kencangnya. Mereka tidak akan peduli kalaupun saat kendaraannya tepat di garis berhenti, lampu warna merah sudah menyala. Tentu ini sangat berbahaya dan tidak jarang terjadi kecelakaan gara-gara sikap pengendara yang seperti itu. Di dalam Alkitab, kita bisa melihat banyak contoh orang yang mengabaikan peringatan dan jatuh ke dalam dosa. Hawa adalah salah satunya. Tuhan telah memperingatkan tentang buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, namun Hawa mengabaikan peringatan Tuhan. Ia memakannya dan akhirnya harus terpisah dari Tuhan. Kain juga mengabaikan peringatan Tuhan tentang dosa yang memata-matai dirinya dan akhirnya ia terjerumus ke dalam dosa pembunuhan. Berikutnya adalah bangsa Israel, dimana sejak meninggalkan Mesir, mereka banyak mengabaikan peringatan Tuhan dibandingkan mengindahkannya. Dan yang terburuk adalah ketika mereka mengabaikan peringatan tentang pergaulan dan kawin campur dengan orang kafir. Akibatnya, mereka menjadi penyembah berhala dan hal ini sangat menyakitkan hati Tuhan. Namun, ada juga contoh masyarakat yang mengindahkan peringatan yang diberikan kepada mereka. Orang-orang majus mengindahkan peringatan yang mereka terima melalui mimpi agar mereka tidak kembali kepada Herodes, yang kemungkinan besar, jika mereka melakukannya, akan mempersulit keadaan mereka. Yusuf dan Maria mengindahkan peringatan malaikat Tuhan hingga mereka membawa bayi Yesus ke Mesir agar terhindar dari pembunuhan Herodes. Dan masih banyak lainnya. Namun, orang yang mengindahkan peringatan tersebut, hidupnya akan lebih baik dibandingkan orang yang mengabaikannya. Di kehidupan ini, banyak peringatan yang diberikan. Misalnya di kantor, peringatannya adalah "bahaya jika tidak jujur". Di jalan, peringatannya adalah "jalan licin, ngebut membawa maut". Bahkan dalam hal rohani pun ada peringatan, yaitu yang tertulis di Alkitab. Mari kita indahkan setiap peringatan, sebab mengabaikannya berarti kerugian sedang menanti kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku bersyukur karena adanya peringatan dalam hidupku. Itu artinya Engkau begitu mengasihiku. Bantulah aku untuk mengindahkan peringatan itu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 30 Juni 2024 Bacaan: "Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan." (Amsal 18:1) Renungan: Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki seorang suami dan empat orang anak. Wanita ini adalah istri sekaligus ibu yang sangat tanggap dan cekatan. Ia mampu melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga. Ditambah lagi ia adalah tipe wanita perfeksionis dalam segala hal. Semua yang dia lihat harus sempurna dalam pandangannya. Salah satunya dalam hal kebersihan dan kerapian. Misalnya, tidak boleh ada sedikit pun kotoran atau noda di perabotan rumahnya dan tidak boleh menaruh barang di sembarang tempat, selain di tempat yang telah disediakan. Suatu saat, karpet di ruang keluarga mereka terkena kotoran lumpur karena ulah salah satu anaknya yang baru pulang bermain bola. Ketika sang ibu melihat kotoran tersebut, ia menjadi marah besar, bahkan kemarahannya berlangsung sampai berhari-hari lamanya. Pada suatu kesempatan, wanita ini mendatangi seorang psikolog yang setidaknya dapat diharapkan sedikit membantu menenangkan emosinya. Singkat cerita, psikolog itu mendengarkan cerita wanita ini dengan saksama. Sambil tersenyum, psikolog itu berkata, "Saya minta, Anda tutup mata dan bayangkan apa yang akan saya katakan!" Wanita itu kemudian menutup kedua matanya. la mendengarkan setiap instruksi dari sang psikolog. Kata psikolog itu, "Bayangkan rumah Anda yang rapi dan karpet yang bersih tak ternoda sedikit pun, tanpa jejak sepatu. Dengan kata lain, tidak ada seorang pun di sisi Anda. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka. Bagaimana perasaan Anda? Sekarang lihat kembali karpet itu. Anda melihat jejak sepatu dan kotoran di sana. Artinya, suami dan anak-anak Anda ada di rumah. Orang-orang yang Anda cintai ada bersama Anda dan kehadiran mereka menghangatkan hati Anda." Beberapa saat wanita tersebut merenungkan semua yang telah diinstruksikan kepadanya. Kemudian sang psikolog pun kembali memberi instruksi, "Dan sekarang bukalah mata Anda. Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat Anda?" Wanita itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya, kemudian berkata "Aku tahu maksud Anda. Jika kita melihat dari sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif." Sebuah kesalahan sederhana dapat mengakibatkan keharmonisan kita dengan orang-orang di sekitar kita menjadi pudar. Terkadang sudut pandang kita, yang kita anggap sudah benar justru membuat kita tidak dapat menikmati indahnya kehidupan yang Tuhan anugerahkan. Cobalah rangkai ulang sudut pandang kita yang tadinya negatif menjadi positif. Kasih mesra di dalam keluarga tidak hanya dapat dirasakan melalui suatu hal yang sempurna, namun dalam ketidaksempurnaan pada setiap anggota keluarga pun dapat kita temukan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih atas keluarga yang telah Engkau berikan kepadaku. Berikan aku cinta yang tulus di tengah keluargaku ini. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 27 Juni 2024 Bacaan: "Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan." (Amsal 22:4) Renungan: Saat Tuhan mendengar doa kita dan memberkati kita, itu artinya Dia memperbesar tanggung jawab kita. Tanggung jawab yang besar menuntut kapasitas diri yang diperbesar. Kapasitas diri itu adalah iman dan hati kita, kedua unsur ini harus terus diperbesar setiap hari supaya kita selalu berhasil dalam setiap proyek yang Tuhan percayakan untuk kita selesaikan. Ada satu cerita menarik mengenai seekor kuda yang selalu menang dalam perlombaan yang diikutinya. Kuda ini selalu membawa kemenangan secara spektakuler. Kalau kita ada dalam satu pertandingan pacuan kuda dan ingin melihat kuda mana yang akan menjadi pemenang. kita cukup melihat 2-3 ekor kuda yang berada di baris terdepan. Tetapi berbeda dengan kuda ini, di awal hingga menjelang akhir pertandingan ia berlari normal, tidak berada di barisan terdepan. Ketika pertandingan hampir berakhir, kuda ini tiba-tiba berlari sangat kencang melampaui lawan-lawannya dan akhirnya memenangkan pertandingan. Beberapa waktu kemudian kuda tangguh ini mati dan diautopsi. Hasilnya, ditemukan bahwa kuda ini memiliki jantung 3 kali lebih besar daripada kuda normal. Ternyata, jantung yang besarnya 3 kali dari kuda biasa itu telah menjadikannya kuda yang spektakuler. Bagaimana cara agar kita bisa memiliki iman dan hati yang bisa diperbesar? Pertama, latihlah diri menjadi pribadi yang percaya sepenuhnya kepada Allah. Percayalah kepada Allah dengan segenap hati karena sungguh diberkati orang yang mengandalkan Dia. Setiap hari membaca dan mengucapkan firman Allah, maka iman kita kepada-Nya akan terus bertumbuh semakin kuat, karena iman timbul dari mendengarkan firman Allah. Kedua, latihlah diri kita untuk murah hati dan tidak mudah kecewa. Orang yang beriman akan mengungkapkan imannya dengan perbuatan dan sikap yang nyata. Kemurahan hati dan sikap yang tidak mudah kecewa terhadap manusia ataupun terhadap Allah, akan membuat kita tangguh menghadapi kegagalan atau penolakan. Ketiga, latihlah diri menjadi pribadi yang rendah hati. Kerendahan hati memampukan kita terus belajar dan bertumbuh menjadi pribadi berjiwa besar. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, rencana-Mu atas hidupku adalah semakin naik dan tidak pernah turun. Tolong aku untuk memperbesar kapasitas iman dan hatiku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 16 Juni 2024 Bacaan: "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23) Renungan: Apakah yang harus kita lakukan agar tubuh kita bersih? Dengan mandi setiap hari! Apakah yang harus kita lakukan agar pakaian kita bersih? Dengan mencucinya setiap habis dipakai! Apakah yang harus kita lakukan agar ruangan rumah kita bersih? Dengan menyapu dan mengepel lantai secara berkala. Apa yang harus kita lakukan agar hati kita bersih? Menjaganya dengan segala kewaspadaan! Begitulah cara kita menjaga hati menurut Salomo. Pada mulanya Salomo hidup dalam takut akan Tuhan. Ia menyembah Tuhan, berdoa kepada Tuhan dan mempersembahkan banyak korban bakaran kepada Tuhan. Bahkan, dia membangun Bait Suci untuk Tuhan. Namun kemudian Salomo menyembah Asytoret, Milkom, Kamos dan Molokh yang merupakan dewa dewi orang Sidon, Moab dan Amon. Mengapa Salomo berubah drastis? Jawabannya karena Salomo lalai menjaga hatinya. Dia membiarkan hatinya condong pada banyak perempuan asing dan menjadikan mereka semua sebagai istrinya. Padahal Tuhan telah memperingatkan untuk tidak bergaul dengan mereka! Lebih jauh lagi, para perempuan tersebut “menajiskan” hati Salomo dengan mengajaknya berpaling dari Tuhan dan menyembah dewa-dewi mereka. Itulah sebabnya Tuhan mengoyakkan kerajaan Israel dari tangannya. Ketika kita lengah dan tidak menjaga hati, pada akhirnya, hati kita terkontaminasi oleh hal-hal jahat dari dunia ini. Jadi mulai sekarang ini, jangan lengah untuk senantiasa mem-bodyguard hati! Caranya? Sederhana, yaitu dengan berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan setiap hari. Doa serta firman Tuhan ibarat "bahan pembersih" yang akan menyingkirkan "debu-debu" dosa dari dalam hati kita. Selama kita menjaga hati, kita tidak akan mudah tergoda untuk jatuh ke "kubangan" dosa. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, arahkanlah hati dan pikiranku hanya pada-Mu, agar aku dapat menjaga hatiku dari kecemaran duniawi. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 10 Juni 2024 Bacaan: "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut." (Amsal 14:12) Renungan: Di suatu hari yang cerah dan matahari bersinar terang, ada seorang anak laki-laki dan anjingnya pergi mencari rusa. Mereka meninggalkan rumah dan mulai menjelajahi hutan yang tidak jauh dari rumahnya. Anak laki-laki dan anjingnya mengikuti jalan kecil yang menurutnya adalah jalan yang baru saja diambil seekor rusa. Si anjing mempercepat langkahnya, sementara si anak mengikutinya dari belakang. Setelah mengendus permukaan tanah di jalan kecil itu, si anjing langsung bersemangat. la berputar- putar dan mengambil jalan ke arah kanan. "Sungguh anjing yang hebat," pikir si anak. Anak itu semakin yakin bahwa mereka akan menemukan seekor rusa. Setelah melewati sebuah pohon dengan cabang-cabang yang rimbun dan semak belukar, mata si anak terbelalak dan kegembiraannya seketika berubah menjadi ketakutan. Betapa tidak, yang ada di depan mereka bukanlah seekor rusa, melainkan seekor beruang yang langsung menyerang mereka. Pesan moral dari cerita ini adalah: selalu berhati-hati dalam segala hal, baik dalam setiap perencanaan, keputusan dan tindakan. Dalam kehidupan ini, sering kali kita menerima banyak tawaran yang menuntut kita untuk memilih jalan ini dan itu, atau nasihat yang menganjurkan untuk melakukan suatu tindakan tertentu. Terkadang kita terlalu bersemangat dan berpikir bahwa jalan yang kita pilih adalah jalan yang benar. Dalam hal ini kita memerlukan hikmat dari Tuhan dan juga firman-Nya. Jadikanlah firman Tuhan sebagai pedoman hidup kita. Selidiki setiap “jalan” yang kita pilih, apakah jalan itu akan membawa kita pada kebenaran dan kehidupan yang penuh berkat, atau malah membawa kita pada kehancuran. Amsal 14:12 mengatakan, “Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” Saat ini, selidiki kembali hidup kita dan jalan yang sedang kita lalui. Jangan mengikuti keinginan hati sendiri, tetapi carilah kehendak Tuhan untuk apa pun yang kita rencanakan dan lakukan. Jika kita merasa sudah jelas berada di jalan yang salah, segeralah berbalik arah, tinggalkan jalan itu sebelum hidup kita hancur. Allah baik dan setia, la selalu menyediakan jalan belokan sehingga setiap kali kita menyadari kekeliruan yang kita lakukan, kita bisa segera berbalik arah, kembali kepada Tuhan dan mengikuti jalan yang benar. Kebahagiaan selalu tersedia bagi yang mengikuti jalan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, biarlah hatiku selalu tertuju pada firman-Mu, agar aku tidak tersesat. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 5 Juni 2024 Bacaan: "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran." (Amsal 21:23) Renungan: Di dalam hidup sehari-hari, dosa lidah mungkin merupakan dosa yang paling sering kita lakukan. Berbohong, gosip, memfitnah, menggunjingkan orang, marah-marah, mengucapkan kata-kata kotor, berkata jahat, mengeluarkan kata-kata kosong dan sembrono, mengutuki orang, membual, menyombongkan diri, menghujat Tuhan, menghina, atau berbicara tentang hal yang sia-sia, adalah serentetan dosa-dosa lidah. Dosa lidah ringan untuk dilakukan tetapi akibatnya bisa besar dan berlarut-larut. Ada seorang wanita menyebarkan berita bahwa tetangganya telah berselingkuh. Dalam beberapa hari, seluruh warga desa mengetahui berita yang memalukan itu. Tentu saja orang yang menjadi korbannya merasa sakit hati, bahkan tersingkirkan. Wanita yang menjadi sumber berita itu mendapat konfirmasi bahwa apa yang diberitakannya tidak benar. Melihat akibat perbuatannya yang fatal, dengan hati yang menyesal wanita itu datang kepada hamba Tuhan di desanya dan meminta nasihat apa yang dapat ia lakukan untuk memperbaiki kesalahannya. "Ibu, pergilah ke pasar dan belilah seekor ayam. Sembelihlah ayam itu kemudian dalam perjalanan pulang cabuti bulu-bulunya dan buang satu per satu di sepanjang jalan. Setelah itu kembalilah ke sini," kata hamba Tuhan itu. Setelah melakukan nasihat itu, wanita tadi kembali kepada si hamba Tuhan. "Sekarang pergilah, kumpulkan kembali semua bulu yang telah Ibu buang dan bawa kembali ke sini," perintah kedua ini pun segera dilaksanakannya. Wanita itu menyusuri jalan yang telah dilaluinya dan berusaha mengumpulkan bulu-bulu yang ditebarkannya di sepanjang jalan. Beberapa jam kemudian ia kembali dengan membawa beberapa helai bulu saja. Angin telah menerbangkan bulu-bulu itu ke segala penjuru sehingga mustahil ia bisa mengumpulkan semuanya. "Lihat, sangat mudah mencabuti bulu ayam dan menyebarkannya ke mana saja, namun sangat tidak mungkin untuk mengumpulkannya kembali. Begitu pula dengan sebuah berita, tidak sulit untuk menyebarluaskan gosip tetapi sekali diberitakan kita tidak akan pernah bisa memperbaiki keadaan secara utuh seperti sediakala," kata hamba Tuhan itu. Yakobus mengatakan, meskipun kita rajin beribadah, namun jika kita tidak bisa mengendalikan lidah, kita sama saja tidak beribadah. Marilah kita berhati-hati dengan lidah, dengan menanamkan prinsip cepat mendengar namun lambat berbicara. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tolonglah aku supaya memiliki penguasaan diri yang tinggi, terutama ketika berhadapan dengan sebuah berita yang tidak baik. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 3 Juni 2024 Bacaan: "Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja." (Amsal 21:25) Renungan: Orang yang malas tidak disukai di mana-mana. Alkitab mengatakan bahwa sikap malas akan mendatangkan kemiskinan. Orang malas adalah mereka yang enggan melakukan sesuatu, atau mereka melakukannya namun dengan berat hati, tidak sungguh-sungguh. Maunya hanya tidur-tiduran, duduk-duduk sambil nonton dan kalau sudah lapar makan. Tidak ada pekerjaan yang menyenangkan bagi si pemalas kecuali makan dan tidur. Kalau kita adalah orang yang malas, jangan berharap punya masa depan yang cerah. Amsal menjelaskan bahwa orang malas adalah orang yang suka berdebat bila disuruh. Orang malas akan berkata, “Ada singa di luar, aku akan dibunuh di tengah jalan.” Orang malas mempunyai banyak keinginan namun ia tidak mau bekerja dan tidak mau terbebani untuk mencapai keinginan tersebut. Ia seperti orang yang berharap untuk menuai, tetapi tidak pernah menabur. Siapa bilang sifat malas tidak bisa dihilangkan? Kalau kita menyadari bahwa kemalasan akan membawa kemiskinan, mengapa tidak mencoba berusaha lebih giat lagi? Banyak sekali pekerjaan berarti yang bisa dikerjakan oleh tangan. Otak kita bisa memikirkan banyak hal yang akan membuat maju dan tidak hanya seperti sekarang ini. Beruntunglah mereka yang tidak pernah membiarkan tangannya diam, yang matanya selalu bisa melihat apa yang seharusnya dikerjakan. Yang selalu menyayangkan detik-detik berlalu tanpa mengerjakan sesuatu. Diberkatilah orang yang rajin karena mereka tahu bagaimana mempersiapkan kebutuhan hari esok, bagaimana membekali diri dengan berbagai kemampuan sehingga mereka bisa meraih hasil yang maksimal dan memuaskan. Tinggalkanlah sifat malas! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, begitu banyak waktu yang aku pakai untuk bermalas-malasan dan tidak mau melakukan sesuatu. Aku menyadari bahwa kalau aku tetap jadi orang yang malas maka aku tidak akan mendapatkan keberuntungan di dalam hidupku. Tuhan, ubahlah aku. Amin. (Dod).
One their weekly Pitt sports mailbag podcast, Post-Gazette insiders Christopher Carter and Abby Schnable answer reader questions. Among them: Do the additions of players including Amsal Delalic, Cam Corhen and Damian Dunn give basketball coach Jeff Capel and NCAA Tournament-caliber roster? What will the starting lineup look like next season with names including Jaland Lowe and Ishmael Leggett set to return? And what will recent football commit Elijah Dotson bring to coach Pat Narduzzi's team?
One their weekly Pitt sports mailbag podcast, Post-Gazette insiders Christopher Carter and Abby Schnable answer reader questions. Among them: Do the additions of players including Amsal Delalic, Cam Corhen and Damian Dunn give basketball coach Jeff Capel and NCAA Tournament-caliber roster? What will the starting lineup look like next season with names including Jaland Lowe and Ishmael Leggett set to return? And what will recent football commit Elijah Dotson bring to coach Pat Narduzzi's team? Learn more about your ad choices. Visit megaphone.fm/adchoices