Podcasts about efesus

  • 158PODCASTS
  • 1,081EPISODES
  • 15mAVG DURATION
  • 5WEEKLY NEW EPISODES
  • Mar 31, 2025LATEST

POPULARITY

20172018201920202021202220232024

Categories



Best podcasts about efesus

Show all podcasts related to efesus

Latest podcast episodes about efesus

Renungan Anak GKY Mabes
Rencana Yang Hebat (1 April)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Mar 31, 2025 2:25


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Selama bulan April ini tema besar dari Firman Tuhan yang akan kita renungkan diambil dari  EFESUS 6: 10Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalamkekuatan kuasa-Nya. Jadi Wonder Kids, judul renungan hari ini adalah RENCANA YANG HEBAT Mari kita membaca Firman Tuhan dariKISAH PARA RASUL 2: 23Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. Wonder Kids, Kematian Tuhan Yesus bukanlah suatu kecelakaan, juga bukan kegagalan untuk menyelamatkan dunia. Kematian Tuhan Yesus bukanlah suatu kejadian yang tidak diharapkan. Tidak. Kematian Tuhan Yesus adalah bagian dari rencana Allah yang hebat untuk menyelamatkanmu, menyelamatkan saya, dan menyelamatkan semuaanak-anak TUHAN. Rencana itu telah dimulai ribuan tahun sebelum Tuhan Yesus datang ke dunia. Wonder Kids, ketika Hawa makan  buah  dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, Allah telah membuat rencana untuk menyelamatkan kita semua.  MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, lebih dari dua ribu tahun yang lalu,. KetikaTuhan Yesus mati di kayu salib, iblis mengira ia telah menang. Tetapi Tuhan Yesus bangkit dari kubur-Nya, dan iblis telah kalah selama-lamanya. Mari kita berdoa. TUHAN, terima kasih atas rencana-Mu yang sempurna. Tolong aku untuk selalu percaya dan mengikuti jalan-Mu, serta membagikan kasih-Mu kepada orang lain. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids,  ALLAH MEMILIKI RENCANA YANG BAIK BAGIMU, MESKIPUN HIDUPMU MENGHADAPI BERBAGAITANTANGAN. Tuhan Yesus memberkati

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Kamis, 20 Maret 2025 - Lepaskanlah Kasih, Berikanlah Pengampunan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Mar 19, 2025 5:00


Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 20 Maret 2025Bacaan: "Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu." (Kejadian 45:5) Renungan: Ada satu sisi keberhasilan Yusuf yang mungkin sering diremehkan dan tidak dipandang sebagai suatu keberhasilan. Keberhasilan itu adalah "mengampuni". Pernahkah kita berpikir bahwa "mengampuni" merupakan suatu kunci keberhasilan? Terlebih lagi mengampuni saudara sendiri yang tidak seharusnya berniat jahat kepada kita. Yusuf ingat pengkhianatan saudara-saudaranya. la ingat ketika mereka tidak berlaku ramah kepadanya. la ingat ketika mereka menanggalkan jubahnya, memasukkannya ke dalam sumur dan menjualnya sebagai budak. Kini ia punya kesempatan membalas semua kejahatan saudara-saudaranya karena tidak ada sesuatu pun di dunia yang bisa menghalangi Perdana Menteri Mesir seperti Yusuf. Tetapi Tuhan sudah bekerja di dalam hatinya melalui roh kelemahlembutan, untuk menghapus kepahitan-kepahitan masa lalu. Kelemahlembutannya telah melebur semua kemarahan dan dendam terhadap saudara-saudaranya. Yusuf mendemonstrasikan apa yang dituliskan Paulus di dalam Efesus 4:2, "Selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar." Mungkin kita perlu melihat permohonan yang terkandung di dalam doa Fransiskus dari Asisi, "Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai. Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih. Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan." Pernyataan lain mengatakan, "Bila engkau memberikan sesuatu kepada seseorang, berikanlah sesuatu yang di luar perkiraannya." Saudara-saudara Yusuf gemetar ketakutan di hadapan Yusuf yang kini menjadi pembesar di Mesir. Mereka menyangka inilah saatnya Yusuf membalas perlakuan buruk mereka terhadapnya. Tetapi sungguh mengagumkan, Yusuf memberi dan melakukan sesuatu yang di luar perkiraan mereka. Yusuf mengampuni dan mengasihi mereka serta tidak menuntut balas atau mengungkit peristiwa-peristiwa di masa lalu. Sudahkah kita juga memiliki kelemahlembutan yang memampukan kita mengampuni dan selalu membawa damai di mana ada kebencian? Lepaskanlah kasih dan berilah pengampunan sebanyak mungkin bagi mereka yang menyinggung perasaan kita, bahkan bagi orang yang pernah punya rencana jahat terhadap kita. Kelemahlembutan menyembuhkan semua luka batin yang pernah ada di hati seseorang. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, mampukanlah aku mengampuni setiap kesalahan dan tidak memperhitungkan perlakuan buruk orang lain terhadapku. Biarlah mataku memandang pada rencana-Mu yang indah sehingga aku tidak menyimpan dendam. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 14 Maret 2025 - Pakailah perkataan yang baik dan membangun

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Mar 13, 2025 6:30


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 14 Maret 2025Bacaan: "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." (Efesus 4:29) Renungan: Firman Tuhan mengingatkan, "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." (Ef 4:29). Perkataan kotor yang tertulis dalam ayat ini mencakup arti yang luas, yaitu: perkataan yang jahat, buruk dan merusak. Surat Yakobus mengatakan bahwa lidah merupakan anggota tubuh yang sulit dikendalikan. Kita dapat melihat kebenaran hal ini di dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang sulit mengendalikan lidah di dalam berkata-kata, sehingga kata-kata sia-sia dan tidak membangun meluncur begitu saja. Apalagi jika seseorang sudah dikuasai emosi, jarang sekali bisa berpikır panjang sebelum berkata-kata. Kata-kata kotor dan sia-sia yang dimaksudkan antara lain:1. Fitnah dan gosip. Fitnah adalah perkataan bohong atau tidak didasari kebenaran, yang sengaja disebarkan dengan maksud menjelekkan dan merusak nama baik seseorang. Sedangkan gosip adalah pergunjingan, cerita atau obrolan negatif tentang seseorang. Memfitnah dan bergosip adalah kebiasaan yang tidak baik, karena kita menuduh serta menghakimi seseorang dengan demikian kita melanggar perintah untuk mengasihi sesama. Orang yang difitnah dan digosipkan dapat terluka hatinya. Jika sudah begitu, bukankah kita sudah menjadi batu sandungan melalui perkataan kita?2. Cemooh dan hinaan. Ada orang yang berpikir bahwa mencemooh dan menghina seseorang itu merupakan sesuatu yang wajar. Alasannya adalah, "Saya kan cuma bercanda." Kita tidak tahu isi hati seseorang, juga situasi yang sedang ia hadapi. Cemooh dan hinaan yang sekalipun dilakukan dalam rangka bercanda, bisa membuat seseorang tersinggung atau bahkan marah. Bercandalah sewajarnya, jangan sampai kata-kata kita menjurus pada penghinaan terhadap seseorang.3. Makian. Makian merupakan kata-kata kasar dan jahat yang diucapkan seseorang karena sedang dibakar emosi atau marah. Bagaimanapun sulitnya menjaga lidah, kita harus berusaha mengendalikan perkataan kita. Hendaklah kata-kata yang keluar dari mulut kita adalah kata-kata yang membangun dan memberkati sesama. Minta agar Roh Kudus memampukan kita untuk mengucapkan kata-kata yang baik dari perbendaharaan hati kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, seringkali aku melakukan pelanggaran dalam perkataan-perkataan yang kuucapkan. Berjagalah di pintu mulutku ya Tuhan agar perkataanku penuh kuasa untuk memberkati banyak orang. Amin. (Dod).

Renungan Anak GKY Mabes
Rahmat-Nya (11 Maret)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Mar 10, 2025 4:30


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah RAHMAT-NYA Mari kita membaca Firman Tuhan dari: EFESUS 4: 32Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.  Wonder Kids, disaat Tuhan Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya, Ia mengetahui masa depan kaki-kaki yang dibasuh-Nya. Tuhan Yesus tahu bahwa keesokan harinya tidak seorangpun dari murid-murid-Nya masih akan mengikuti-Nya atau membela-Nya. Kaki-kaki ini akan lebih dulu melarikan diri pada ayunan pertama pedang tentara Roma. Lalu, kenapa Tuhan Yesus masih bersedia melakukannya? Kenapa Tuhan Yesus merendahkan diri-Nya untuk membasuh kaki murid-murid-Nya? Jawabannya hanya satu, yaitu belas kasihan. Tuhan Yesus tahu apa yang akan dilakukan orang-orang ini, namun Ia mau memberikan pengingat kepada mereka. Tuhan Yesus ingin agar mereka ingat bahwa Ia pernah membasuhkaki mereka. Tuhan Yesus ingin tahu bahwa kaki-kaki yang telah dibasuh masih bersih dan Tuhan Yesus telah mengampuni dosa mereka sebelum mereka memintanya. Belas kasihan Tuhan Yesus juga berlaku bagimu. Jika kamumemilih untuk percaya kepada Tuhan Yesus dan mau taat kepada-Nya, dosamu juga akan diampuni.  MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, belas kasihan adalah ketika kamu diampuni disaat kamu pantas dihukum. Tuhan Yesus mengampuni dosa-dosamu. Ia ingin agar kamu juga melakukan hal yang sama kepada orang lain. Apakah ada orang yang telah menyakiti atau mengecewakanmu? Mintalah pertolongan TUHAN agar kamu juga memiliki belas kasihan dan dapatmengampuni mereka.  Mari kita berdoa. Bapa, ajar aku untuk selalu ramah dan penuh kasih. Tolong aku mengampuni orang lain dan menunjukkan belas kasih, sehingga aku dapat mencerminkan kasih-Mu dalam hidupku setiap hari. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, KAMU DIAJARKAN UNTUK SALING MENGAMPUNI DAN BERSIKAP BAIK, SEPERTI TUHAN YANG MENGAMPUNI DAN MENGASIHIMU. Tuhan Yesusmemberkati

Alex Nanlohy's Podcast
HIDUP INI ADALAH KESEMPATAN - EFESUS 5:15-17

Alex Nanlohy's Podcast

Play Episode Listen Later Mar 2, 2025 43:05


Alex Nanlohy's Podcast
LIVE A LIFE - EFESUS 2:1-10

Alex Nanlohy's Podcast

Play Episode Listen Later Feb 27, 2025 68:22


Efesus 2:1-10

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 21 Februari 2025 - Bertumbuh seturut kehendakNya

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Feb 20, 2025 4:22


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 21 Februari 2025Bacaan: "Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan." (Efesus 4:23-24)Renungan: Burung feniks (phoenix) adalah burung dari mitologi Yunani yang dikenal juga dalam budaya-budaya dunia dengan nama lain, seperti Burung hong di Tiongkok, burung garuda di India, atau burung simurgh di Persia. Konon, di seluruh dunia hanya ada satu burung feniks, bulunya berwarna merah keemasan, indah sekali. Setelah hidup selama lima ratus tahun, burung ini akan membuat sebuah api unggun besar kemudian menerjunkan diri ke dalamnya dan membakar dirinya sendiri. Setelah itu, dari abunya akan muncul telur burung yang akan menetas, mengeluarkan burung feniks muda. Jika ia tidak melakukan siklus itu, maka ia akan mati dan tidak dapat lahir kembali. Pilihan antara hidup dan mati tidak hanya dialami burung feniks, tetapi juga oleh setiap kita. Setiap hari kita ditantang untuk membuat pilihan baik atau pilihan buruk. Jika kita memilih yang baik untuk rajin bekerja, hidup jujur, berelasi dengan kasih, suka berbagi berkat dan setia pada Tuhan, maka kita akan hidup dan selamat. Sebaliknya, jika kita memilih malas bekerja, suka berbohong, ogah berelasi, dan bersikap egois pada sesama, maka kita pasti binasa. Marilah terus membarui diri dalam Tuhan, maka la akan memberi kita kekuatan baru, sehingga kita bisa memilih yang terbaik dalam hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, tolonglah aku memperbarui diriku setiap hari agar hidupku baik dan benar sesuai dengan kehendak-Mu. Amin. (Dod).

Alex Nanlohy's Podcast
HIDUP SEBAGAI ANAK TERANG - EFESUS 5:15-17

Alex Nanlohy's Podcast

Play Episode Listen Later Feb 18, 2025 31:29


ROTI HIDUP
APA AGAMA PILIHAN ANDA?

ROTI HIDUP

Play Episode Listen Later Feb 15, 2025 10:57


Matius 5:17 – Efesus 2:8-9 I. PEMBUKAAN : Agama Hukum atau Agama Anugerah ? II. AGAMA HUKUM- Tidak ada manusia yang bisa sempurna! Jadi, jika keselamatan tergantung pada usaha kita, kita semua akan gagal. III. AGAMA ANUGERAH: Kabar Baik: Anda tidak perlu lagi berusaha mati-matian untuk diterima Allah! Yesus sudah melakukan semuanya untuk Anda. IV. ... Read more

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Rabu, 5 Februari 2025 - Jadilah terang yang menyinari kehidupan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Feb 4, 2025 3:52


Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 5 Februari 2025 Bacaan: ... tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang...." (Efesus 5:8) Renungan: Salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi adalah tidak berfungsinya lampu penerang pada jalan dan pada kendaraan. Dalam kondisi yang gelap, pengendara mesti ekstra hati-hati. Kondisi gelap dalam perjalanan sungguh membahayakan keselamatan. Dalam perjalanan hidup di dunia ini, manusia juga membutuhkan penerang yang menjamin keselamatan. Tanpa penerang hidup, manusia akan menjalani hidup tidak tentu arah, sehingga bukan keselamatan yang diperoleh, tetapi kecelakaan dan kematian. Namun, syukur kepada Allah, Yesus Kristus hadir dan berkarya di dunia, menyatakan jalan terang, kebenaran dan hidup yang sejati. Yesus adalah terang dunia yang memanggil manusia keluar dari jalan kegelapan. Oleh karena Dia, kita yang percaya kepada-Nya menjadi anak-anak terang (Ef. 5:8). Artinya, kita adalah penerang hidup dalam perjalanan manusia di dunia. Melalui pikiran, perkataan dan perbuatan kita, kita seharusnya hidup dalam iman, pengharapan dan cinta kasih. Kita berbuah kebaikan, kebenaran, dan keadilan bagi dunia ini. Kalau mau jujur, kita mungkin belum sungguh menjadi penerang hidup. Keserakahan, kekerasan dalam rumah tangga atau keluarga (termasuk kepada anak-anak), dan ketidakadilan masih terjadi dalam hidup kita. Pertanyaannya adalah seberapa kuat terang Kristus kita pancarkan dalam perjalanan yang gelap seperti itu? Masihkah kita terus terang karena Kristus terang terus? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku kalau hidupku belum menjadi terang bagi sesamaku. Amin. (Dod).

Församlingsfakulteten
290. Om de fyra första ekumeniska kyrkomötena, med Daniel Johansson

Församlingsfakulteten

Play Episode Listen Later Jan 31, 2025 38:43


I detta avsnitt samtalar Kristoffer Helle och Daniel Johansson om de fyra första ekumeniska kyrkomötena, i Nicea 325, Konstantinopel 381, Efesus 431 och Kalcedon 451. Vid årets bibelkonferens på FFG uppmärksammas att det är 1700 år sedan kyrkomötet i Nicea. Vill du bidra till FFG-podden, ge en gåva på SWISH-nummer 123 100 84 57 (märk “FFG podcast”)

Santapan Rohani
Renungan Malam Santapan Rohani | Eps. 12

Santapan Rohani

Play Episode Listen Later Jan 29, 2025 9:22


Mari renungkan Efesus 1:18-21 untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.

Santapan Rohani
Renungan Malam Santapan Rohani | Eps. 11

Santapan Rohani

Play Episode Listen Later Jan 28, 2025 9:05


Mari renungkan Efesus 1:17-19 untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.

Santapan Rohani
Renungan Malam Santapan Rohani | Eps. 10

Santapan Rohani

Play Episode Listen Later Jan 26, 2025 9:01


Mari renungkan Efesus 1:13-14 untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.

Santapan Rohani
Renungan Malam Santapan Rohani | Eps. 9

Santapan Rohani

Play Episode Listen Later Jan 25, 2025 10:05


Mari renungkan Efesus 1:7-10 untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.

Santapan Rohani
Renungan Malam Santapan Rohani | Eps. 8

Santapan Rohani

Play Episode Listen Later Jan 24, 2025 10:12


Mari renungkan Efesus 1:3-6 untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Kamis, 23 Januari 2025 - Menjadi Orangtua yang bijaksana

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jan 22, 2025 4:11


Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 23 Januari 2025 Bacaan: "Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan." (Efesus 6:2-4) Renungan: Hormatilah orangtuamu. Itu adalah salah satu hukum yang Tuhan perintahkan di dalam 10 perintah Allah. Nah, sebagai orangtua adakah kita layak mendapatkan hak penghormatan itu? Bila kita tidak menjadi orangtua yang bertanggung jawab, tidak mendidik anak-anak dengan benar serta tidak menjadi teladan dalam keluarga, pantaskah kita menuntut penghormatan dari anak-anak kita? Akhir-akhir ini melalui berbagai media sering diberitakan, orangtua justru menjadi predator bagi anak-anak. Bila itu yang terjadi, bagaimana kita bisa menuntut anak-anak kita untuk menghormati kita? Tentu semua orangtua ingin dihormati anak-anaknya. Jadi, bukankah sepatutnya selaku orangtua kita memantaskan diri untuk menjadi orangtua yang terhormat dan pantas dihormati? Jadilah orangtua yang bertanggung jawab, yang takut akan Tuhan, dan memberikan keteladanan di dalam keseharian hidup. Kita tidak dapat memaksa anak-anak menghormati kita dengan sikap arogan dan tanpa keteladanan. Wibawa orangtua akan terpancar ketika percaya dan taat kepada Tuhan, sehingga kemudian terwujud dalam teladan hidup yang nyata. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku jika selama ini tidak menjadi orangtua yang bijaksana bagi anak-anakku. Bantulah aku untuk memperbaiki sikapku dan bimbinglah aku agar dapat menjadi teladan hidup benar bagi anak-anakku. Amin. (Dod).

Renungan Anak GKY Mabes
Berkat Di Meja Allah (23 Januari)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Jan 22, 2025 6:45


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah   BERKAT DI MEJA ALLAH   Mari kita membaca Firman Tuhan dari Mazmur 23: 5   Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.   Wonder Kids, coba pejamkan matamu dan bayangkan ruang makan Allah. Kira-kira bentuknya seperti apa? Seberapa besar ukuran mejanya? Siapa yang akan duduk disana bersamamu?   Wonder Kids, kamu diundang untuk duduk di meja perjamuan Allah. Kamu diundang bukan karena kamu berperilaku baik, tapi karena anugerah TUHAN. Bila saatnya tiba, Allah akan membawa anak-anaknya kembali ke surga, dan saat itu kamu akan menikmati tempat yang istimewa, selamanya, bukan hanya untuk satu hari. Kamu akan duduk di sebelah orang-orang berdosa lainnya yang taat kepada Allah dan dosanya telah disucikan – orang seperti Musa, Daud dan Rut. Dan kita semua akan saling berbagi kemuliaan dan berkat Allah.   Inilah sebagian dari berkat yang menantimu di meja perjamuan Allah:  i)        Semua dosamu akan dilupakan. Hal ini tercantum di dalam Roma 8: 1  yang berbunyi seperti ini - Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. ii)       Kamu akan menjadi bagian dari kerajaan Allah. Hal ini tercantum di dalam Kolose 1: 13 yang berbunyi seperti ini - Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih. iii)      Kamu akan menjadi anak Allah. Hal ini tercantum di dalam Efesus 2: 18 yang berbunyi seperti ini- Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" iv)      Kamu dapat datang kepada Bapa kapan saja. Hal ini tercantum di dalam Efesus 2: 18  yang berbunyi seperti ini- karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. v)       Allah tidak pernah meninggalkanmu. Hal ini tercantum dalam Ibrani 13: 5 yang berbunyi seperti ini - Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." vi)      Dan semua berkat ini akan berlangsung selamanya seperti yang tertulis di 1 Petrus 1: 4 yang berbunyi seperti ini - untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.    MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN   Wonder Kids, selagi kamu duduk di bangkumu di kelas, mengucap syukurlah kepada TUHAN karena telah menyediakan teman-teman yang duduk bersamamu. Bicaralah dengan mereka, ceritakan tentang berkat yang akan kamu temukan di meja perjamuan Allah di surga. Apakah ada tokoh Alkitab yang ingin kamu temui di surga nanti?   Mari kita berdoa Bapa, aku mengucap syukur karena Engkau mengundangku menjadi bagian dari Kerajaan Allah dan tidak pernah meningalkanku. Tolong aku agar berani menceritakan tentang kasih TUHAN kepada teman-temanku.Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa.   Wonder Kids,  KAMU DIUNDANG KE DALAM KERAJAAN ALLAH BUKAN KARENA PERBUATAN BAIK, MELAINKAN KARENA ANUGERAH TUHAN.  Tuhan Yesus memberkati

Alex Nanlohy's Podcast
NEW YEAR, NEW ME

Alex Nanlohy's Podcast

Play Episode Listen Later Jan 10, 2025 47:52


2 Korintus 5:17, Kolose 2:6-7, Efesus 5:15-17

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Sabtu, 4 Januari 2025 - Rendah Hati seperti Yesus

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jan 4, 2025 3:44


Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 4 Januari 2025 Bacaan: "... dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus." (Efesus 5:21) Renungan: Ada pepatah sunda yang mengatakan tidak ada piring yang tidak beradu. Pepatah ini ingin menggambarkan bahwa perselisihan sering terjadi dalam relasi antar-pribadi, entah di rumah tangga, keluarga, pekerjaan, atau pergaulan. Perselisihan dapat menunjukkan bahwa relasi itu sungguh hidup dan dinamis. Namun, perselisihan juga dapat merusak relasi baik yang sudah terjalin. Rasul Paulus rindu agar Jemaat Tuhan di kota Efesus dalam relasi yang baik, rukun, dan saling membangun. la menasihatkan, "Rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus". Dua prinsip penting yang dikemukakan dalam nasihat ini: prinsip rendah hati dan prinsip takut akan Kristus. Prinsip takut akan Kristus merupakan dasar dari prinsip rendah hati. Takut akan Kristus membuat murid Tuhan bersikap rendah hati, seperti Kristus yang rendah hati dalam penderitaan dan kematian-Nya di atas kayu salib. Dalam takut akan Kristus, suami dan istri, orangtua dan anak, hamba dan majikan, semua menunjukkan relasi yang hidup dan dinamis dalam cinta kasih yang tulus. Peribahasa lain mengatakan, seperti gula dan nira matang, hidup semestinya selalu rukun. Begitulah kita murid Kristus seharusnya hidup rukun, hidup dalam relasi cinta kasih dan saling menopang. Hanya dengan kerendahan hati, hidup yang rukun akan terjadi. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan Roh Kudus-Mu agar akau dapat menjadi pribadi yang mampu membangun relasi cinta kasih di mana pun aku berada. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu, Hari Raya Penampakan Tuhan, 5 Januari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 4, 2025 11:57


Dibawakan oleh Tirto, Rini, Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 60: 1-6; Mazmur tg 72: 1-2.7-8.10-11.12-13; Efesus 3: 2-3a.5-6; Matius 2: 1-12 TERANG TUHAN TERBIT ATAS KITA   Renungan kita pada hari Minggu, Hari Raya Penampakan Tuhan ini bertema: Terang Tuhan Terbit Atas Kita. Kejadian lebih dari 2000 tahun lalu mengenai kunjungan tiga orang majus dari Timur kepada bayi Yesus di Bethlehem, yang terbaring dalam palungan hewan, memaknai penampakan Tuhan Yesus Kristus kepada Dunia. Makna yang pertama ialah Yesus tampak sebagai raja. Seorang raja, apalagi yang merupakan utusan dari Allah, sangat dihormati dan disembah oleh semua pihak yang memiliki iman kepada Allah.   Raja ini tidak bisa disetarakan dengan raja mana pun di dunia, yang mendapatkan kekuasaan itu baik melalui warisan maupun dengan menang perang melawan musuh. Martabat Raja Kristus datang dari Surga sehingga posisinya netral dan berada di atas semua raja atau penguasa dunia. Karena itu Ia paling tepat disebut Raja dari Surga, yang merupakan Matahari bagi dunia, sehingga Ia adalah terang bagi kita semua.   Peristiwa Natal, baik yang pertama maupun yang dikenangkan setiap tahun, menegaskan tentang terang yang terbit atas kita semua. Semua orang dari segala penjuru dunia dapat melihatnya, karena Ia seperti Matahari bagi segenap alam semesta. Ia adalah terang yang bercahaya sepanjang masa, menjangkau setiap sudut muka bumi, dan merajai setiap pribadi manusia. Setiap manusia yang terbuka hatinya kepada kekuasaan dan rahmat Tuhan, mendapatkan daya tarik yang begitu kuat sehingga mereka datang bertemu dan menyembah-Nya.   Sedangkan mereka yang tertutup mata-hatinya, yang hanya memahaminya sebagai ancaman bagi kemapanan, kenyamanan, dan kekuasaan mereka di dunia, akan menghadapi raja Yesus Kristus sebagai musuh yang harus disingkirkan. Herodes mewakili penguasa dan stabilitas duniawi dalam arus yang melawan Kerajaan Yesus Kristus. Hal ini membawa kita kepada makna penampakan Tuhan yang kedua, ialah sebuah penampakan diferensiasi. Merek atau label untuk Yesus Kristus ialah serba bersahaja supaya tetap sebagai Anak Domba Allah yang melayani, bahkan sampai mengorbankan diri-Nya.   Diferensiasi ini mengungkapkan preferensi Tuhan Yesus untuk melayani. Ia sangat berbeda dari semua penguasa atau raja di dunia yang berorientasi kekuasaan, mengumpulkan kekuatan dan harta, serta harus dilayani. Mereka semua terbukti berakhir karena termakan usia dan waktu di bumi ini. Tiga orang Majus memberikan bayi Yesus persembahan istimewa mereka, ini adalah inspirasi bagi setiap dari kita. Sekiranya kita ingin berbuat yang sama, selayaknya kita persembahkan diri kita seutuhnya dan setulusnya. Kita ingin berada di dalam kerajaan-Nya, kini dan sepanjang masa. Kita menikmati dan merawat bersama kerajaan-Nya itu. Marilah kita berdoa. Dalam nama... Ya Yesus Kristus, buatlah kami saksi-saksi-Mu yang benar dan bertanggung jawab. Bapa kami... Dalam nama Bapa...

Renungan Anak GKY Mabes
Roh Yang Memuji (23 November)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Nov 22, 2024 3:14


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah   ROH YANG MEMUJI   Mari kita membaca Firman Tuhan dari:   YOHANES 4: 23- Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.   Wonder Kids, ketika kamu ada di gereja, apakah kamu merasakan penyertaan TUHAN? Ketika kamu sedang saat teduh bersama TUHAN, apakah kamu menyadari kehadiran TUHAN bersamamu? Mungkin kamu melihat orang lain memuji TUHAN, tapi kamu tidak merasakan apa yang mereka rasakan. Dan kamu bertanya-tanya apakah pujianmu diterima oleh TUHAN?   Ketahuilah bahwa jika kamu hanya tahu tentang TUHAN di kepalamu saja tanpa mengenal-Nya secara pribadi, maka kamu seolah-olah mengatakan “aku mengasihi-Mu, TUHAN” dan “Aku mengucap syukur kepada-Mu Tuhan” tanpa ketulusan. Pujian yang tulus keluar ketika kamu menyerahkan dirimu sepenuhnya kepada TUHAN. Paulus di dalam EFESUS 5: 18 mengatakan seperti ini – “Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh”.   Dengan demikian kamu dapat bernyanyi dari hatimu untuk memuji TUHAN seperti yang tertulis di Efesus 5: 19 seperti ini, “dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.”   Wonder Kids, kamu baru dapat memuji TUHAN dengan segenap hati ketika kamu mengijinkan Roh Kudus memenuhimu. Kamu dapat melakukannya dengan mengijinkan TUHAN mengendalikan hidupmu.   Mari kita berdoa.   TUHAN, tunjukkan kepadaku bagaimana aku dapat memuji-Mu dengan segenap hati, melalui perkataan dan dengan hidupku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.   Wonder Kids, HARI INI PUJILAH TUHAN DENGAN SEGENAP HATI. Tuhan Yesus memberkati.

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 15 November 2024 - Kasih dan Pengampunan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Nov 14, 2024 6:44


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 15 November 2024 Bacaan: "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis." (Efesus 4:26-27) Renungan: Ada begitu banyak alasan untuk menyimpan kepahitan. Seorang pria tidak bisa memaafkan dan melupakan kepahitan yang dialaminya pada masa kecilnya, karena ayahnya memperlakukan dia dengan kejam. Seorang wanita tidak bisa lepas dari kebencian karena suaminya telah berselingkuh. Seorang pemuda tidak bisa melupakan penolakan atas cintanya, dll. Adalah hal yang dapat dimengerti jika kita marah kepada orang yang bersalah atau berlaku tidak adil kepada kita, akan tetapi kita tidak boleh membiarkan kemarahan singgah lama dalam hati kita, sehingga kemarahan itu berubah menjadi kebencian. Dalam hal melepaskan kebencian, kita harus belajar dari Daud yang selalu melepaskan pengampunan bagi orang-orang yang telah menyakiti hatinya. Suatu hari, hati Daud galau, ia sedang dalam pelarian dari Absalom anaknya, tiba-tiba tampillah Simei mengutukinya. "Demikianlah Daud melanjutkan perjalanannya dengan orang-orangnya, sedang Simei berjalan terus di lereng gunung bertentangan dengan dia dan sambil berjalan ia mengutuk, melemparinya dengan batu dan menimbulkan debu." Kondisi yang sedang dialami Daud şebenarnya mendukungnya untuk membenci Simei, tetapi Daud tidak memberi kesempatan pada kebencian untuk singgah di dalam hatinya. Menanggapi komentar anak-anak Zeruya yang berusaha memanas-manasi Daud untuk membenci dan membalas perbuatan Simei, maka Daud berkata demikian, "Tetapi kata raja: Apakah urusanku dengan kamu, hai anak-anak Zeruya? Biarlah ia mengutuk! Sebab apabila TUHAN berfirman kepadanya: Kutukilah Daud, siapakah yang akan bertanya: Mengapa engkau berbuat demikian? Mungkin TUHAN akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan TUHAN membalas yang baik kepadaku sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini." (2 Samuel 16:10, 12). Kita harus segera menetralkan "racun" kemarahan yang akan mencemari hati dan cenderung mematikan kasih dalam hidup kita, yaitu dengan cara melepaskan pengampunan. Mengampuni bukan berarti toleransi terhadap kesalahan orang lain, tetapi memberikan kesempatan kepada orang yang berbuat salah untuk bertobat. Orang yang tidak mau mengampuni akan membuat dirinya "berkubang" pada pengalaman pahit di masa lampau. Melepaskan pengampunan kepada orang yang bersalah kepada kita merupakan cara untuk melepaskan diri dari "kubangan" kebencian, dan kunci untuk menikmati damai sejahtera yang Tuhan sediakan. Kebencian menjadikan kita tawanan kepahitan masa lampau, padahal Yesus siap memerdekakan kita dari kebencian itu. Di sisi yang lain, pengampunan akan menciptakan kesempatan bagi kita untuk memperbaiki hubungan yang sempat rusak atau terputus dengan orang yang seharusnya tetap kita kasihi. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, taruhlah hati-Mu dalam hatiku agar akupun dapat mengampuni seseorang yang saat ini telah membuat kepahitan dalam diriku. Bebaskanlah aku dari rasa dendam dan benci, sehingga damai-Mu kembali menguasaiku. Amin. (Dod).

Renungan Anak GKY Mabes
Belas Kasihan (4 November)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Nov 3, 2024 3:22


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah   BELAS KASIHAN   Mari kita membaca Firman Tuhan dari:   ROMA 6:23- Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.   Wonder Kids, apakah minggu ini ada yang menyakiti hatimu? Apakah mereka sengaja melakukannya? Jika sengaja, menurutmu apa yang harus kamu lakukan sekarang? Hal yang paling mudah dilakukan adalah balas dendam. Bagaimanapun juga kamu berhak diperlakukan dengan penuh kasih, menerima kebaikan, dan dihargai bukan? Benar…tapi….bagaimana pula dengan saat dimana kamu tidak mengasihi, tidak menunjukkan belas kasihan, dan tidak menghargai orang lain? Betapa mudahnya melupakan saat dimana kamu menyakiti hati TUHAN karena tidak taat kepada-Nya dan tidak mengasihi orang lain sesuai perintah-Nya.   Firman Tuhan di dalam EFESUS 4: 32 berkata seperti ini - Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. Ingatlah semua penderitaan yang ditanggung oleh Tuhan Yesus supaya kamu dapat diampuni. Tidak ada orang yang layak menerima anugerah dan belas kasihan TUHAN. Tapi TUHAN memberikannya dengan cuma-cuma. Bahkan jika orang yang sedang membuatmu marah tidak layak menerima kasih dan belas kasihan mu, kamu tetap perlu mengasihinya, karena ini adalah wujud ucapan syukur atas semua yang telah TUHAN anugerahkan kepadamu.   Mari kita berdoa.   Tuhan Yesus, terima kasih karena telah mengampuni aku. Ajar aku untuk mengampuni seperti Engkau telah terlebih dahulu mengampuniku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.   Wonder Kids, HARI INI, BERIKAN PENGAMPUNAN SEPERTI TUHAN YESUS TERLEBIH DAHULU MENGAMPUNIMU. Tuhan Yesus memberkati.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan ke-30 masa biasa, 31 Oktober 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 30, 2024 9:12


Dibawakan oleh Suster Wilhelmina OSA dari Komunitas Suster-Suster OSA (Ordo Santo Agustinus) St. Vinsensius di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Efesus 6: 10-20; Mazmur tg 144: 1.2.9-10; Lukas 13: 31-35 MENGGUNAKAN KEKUATAN TUHAN   Renungan kita pada hari ini bertema: Menggunakan Kekuatan Tuhan. Seorang pemuda bercerita kepada teman-temannya di gereja, bagaimana dirinya mempertahankan imannya di tempat ia bekerja. Ia seorang yang taat dan sungguh-sungguh beriman, namun teman-temannya yang tidak seiman tidak menampilkan diri sebagai orang-orang beriman. Banyak yang suka menghujat Allah. Ada yang berperilaku tidak pantas seperti menyebarkan fitnah, bertindak kasar dalam kata-kata dan tindakan, curang dan tidak adil.   Pemuda ini berprinsip bahwa Tuhan yang ia imani dan yang menyertai dia setiap saat, memberinya rasa aman, kuat, dan percaya diri. Ia tidak takut apa pun, meski di sekelilingnya penuh dengan gaya hidup yang berlawanan dengan Tuhan. Baginya, tidak ada ketakutan berada dan bersama dengan Tuhan. Sesama karyawan di kantor yang berlaku kasar, berkata bohong, menyebarkan gosip atau penghinaan, dan yang berbuat curang, adalah rekan-rekan yang ia temui setiap hari. Ia tidak merasa asing bahkan terancam oleh mereka.   Tidak sedikit pun kesempatan baginya untuk terpengaruh oleh mereka. Ia menggunakan kekuatan Tuhan, sehingga ia mampu mempertahankan imannya dan mampu juga berelasi dengan mereka secara normal. Pengalaman seperti ini dialami juga oleh banyak orang di sekitar kita. Ini semua adalah pengalaman di dalam dunia nyata. Di dalam dunia tidak nyata yang di luar jangkauan indra kita, sering menjadi gangguan tersendiri. Dunia hantu dan gaib sering menakuti kita.   Banyak di antara kita yang atas nama Tuhan yang menyertai, sama sekali tidak takut dengan setan, hantu, dan kekuatan gaib. Mereka sungguh percaya bahwa Tuhan Allah lebih kuat daripada semua kekuatan itu. Hanya dengan nama Tuhan yang maha kudus, mereka terlindungi, dikuatkan dan diselamatkan. Selain itu, ada juga ancaman-ancaman yang mematikan, seperti kekerasan fisik, perang, penyakit, dan bencana alam. Bagi orang-orang yang mengutamakan kekuatan Tuhan dalam penyelenggaraan seluruh hidupnya, mereka sama sekali tidak gentar dan goyah hidupnya. Tuhanlah yang menentukan nasib hidup mereka.   Jadi warta gembira bagi kita hari ini adalah seperti yang disampaikan oleh kedua bacaan hari ini. Santo Paulus di dalam suratnya kepada jemaat di Efesus menegaskan bahwa kita bertahan dan dapat melawan musuh di dunia ini, cukup dengan mengenakan senjata Tuhan Allah yang kita kenakan sebagai pakaian kita. Tidak ada satu pun kekuatan lain selain Tuhan yang dapat memisahkan dan menghancurkan kita. Demikian juga Injil, yang mengungkapkan bagaimana Yesus melangkah dengan pasti ke Yerusalem, tempat tujuan-Nya yang sudah ditentukan Tuhan bagi-Nya. Ancaman dari Herodes tidak pernah membuatnya takut satu titik pun atau mundur satu langkah pun. Marilah kita berdoa. Dalam nama... Ya Tuhan, ajarilah kami menjadi orang-orang yang tidak takut kepada siapa pun selain Dikau. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Rabu pekan ke-30 masa biasa, 30 Oktober 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 29, 2024 10:05


Dibawakan oleh Wilibroda Gunung Lajar dari Paroki Santo Arnoldus Janssen Waikomo di Keuskupan Larantuka, NTT, Indonesia. Efesus 6: 1-9; Mazmur tg 145: 10-11.12-13ab.13cd-14; Lukas 13: 22-30 PINTU SEMPIT UNTUK KESELAMATAN   Renungan kita pada hari ini bertema: Pintu Sempit Untuk Keselamatan. Pemahaman kita tentang karunia perlu dibedakan dari hadiah. Salah satu perbedaannya ialah bahwa hadiah diberikan pada saat tertentu dan terbatas pada orang yang terpilih untuk mendapatkannya. Sedangkan karunia, misalnya keselamatan, diberikan bagi setiap orang dan merupakan pemberian dari Tuhan sejak awal seorang manusia dilahirkan ke dunia, dalam seluruh hidupnya dan sampai pada hidup abadinya setelah kematian.   Keselamatan yang baru saja diuraikan tersebut mengandung arti sebuah proses untuk menjadi. Sedangkan sebuah hadiah, misalnya seseorang mendapatkan sepeda motor baru, adalah sesuatu atau benda yang sudah menjadi hasil yang didapatkan dan dinikmati. Keselamatan yang sebagai proses itu perlu dimulai dari titik awal yaitu panggilan Tuhan yang maha kuasa. Permulaannya dari Tuhan, dan terlaksana di dalam diri setiap pribadi yang dipanggil: dari kelahiran sampai kematian dan berakhir pada kehidupan abadi bersama Tuhan.   Sebagai sebuah proses menjadi dan pembentukan, maka Tuhan Yesus pada hari ini mengajarkan kita bahwa terjadinya keselamatan itu bukan sebuah peristiwa otomatis, langsung jadi, dan mungkin seperti pandangan umum tentang hadiah yang cuma-cuma. Ia mengibaratkan perjalanan mencapai keselamatan, yaitu pencapaian terakhir, seperti melalui pintu yang sempit. Bayangkan saja, sebuah jalan besar empat jalur yang memungkinkan para pengemudi dengan leluasa dan lancar melewatinya tanpa beban dan kesulitan. Ketika beberapa kilometer untuk sampai ke pemberhentian terakhir, jalan menyempit menjadi satu jalur saja. Betapa sulit, stress, kesal, dan resahnya para pengemudi bersama penumpangnya menghadapi kenyataan tersebut.   Yesus ingin memberikan kita kesadaran tentang proses yang tidak gampang supaya bisa selamat dan masuk ke dalam surga. Syarat utama dan satu-satunya ialah menjadi sempurna seperti Bapa di surga yang sempurna adanya. Itu adalah tiket yang bisa membayar lunas pintu yang sempit itu. Untuk menjadi sempurna, kita perlu memenuhi syarat-syarat yang Yesus sendiri tetapkan supaya kita penuhi secara bertanggung jawab. Syarat-syarat itu lengkap ada di dalam diri-Nya, karena Ia sendiri berkata bahwa: “Aku adalah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh 14,6).   Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus merefleksikan ajaran Tuhan Yesus tersebut dengan menegaskan bahwa semua perbuatan baik yang dilakukan terhadap anggota keluarga sendiri dan kepada sesama harus dilandasi oleh cinta kasih. Sering perbuatan-perbuatan tersebut menuntut pengorbanan yang besar dan melalui proses yang rumit atau sulit. Namun melalui cara tersebut, suka cita dan kebahagiaan akan menjadi kenyataannya. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus, ajarlah kami untuk senantiasa hidup di dalam jalan dan kebenaran-Mu. Salam Maria penuh rahmat  ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Selasa pekan ke-30 masa biasa, 29 Oktober 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 28, 2024 6:28


Dibawakan oleh Ludgardis Nona Lembata dan Daniel Nama dari Paroki Santo Bernardus Abas Tokojaeng di Keuskupan Larantuka, NTT, Indonesia. Efesus 5: 21-33; Mazmur tg 128: 1-2.3.4-5; Lukas 13: 18-21 IMAN BIJI SESAWI   Renungan kita pada hari ini bertema: Iman Biji Sesawi. Anda coba perhatikan setiap kali diadakan sekolah Minggu, bagaimana para guru atau kaka pembina mengajarkan anak-anak berdoa. Anak-anak memang harus dilatih membuat tanda salib, mengatupkan tangan di dada, melafalkan kata-kata doa seperti “Dalam nama Bapa”, “Bapa Kami”, “Salam Maria”. Mereka menampakkan dengan sangat jelas bahwa awal perjalanan iman mereka sangatlah kecil dan sederhana. Hal yang sama terjadi pada kita semua ketika mulai beriman.   Permulaan iman yang kecil dan sederhana itu diumpamakan oleh Yesus seperti biji sesawi. Kerajaan Allah itu berwujud pada kehadiran Tuhan yang menjelmah dalam aneka penampilan berupa hal, benda, dan pribadi. Wujudnya yang sempurna ialah pribadi Yesus Kristus. Dalam hubungan dengan Yesus itu, kita mengalami suasana rohani seperti kita berdoa, suasana persekutuan seperti mendengarkan firman dan merayakan ekaristi, dan suasana pelayanan seperti kita mendampingi mereka yang putus asa dan sakit. Permulaan terjadinya hubungan itu jelas sekali berwujud sangat sederhana dan kecil.   Permulaan sebuah pengalaman pencerahan dan orientasi iman juga berwujud kecil dan sederhana. Seorang anak kelas 4 SD mengerjakan tugas pelajaran agama. Ia minta bapaknya yang bukan Katolik untuk membantunya. Bapak tidak bisa berbuat banyak dengan pertanyaan-pertanyaan seputar agama Katolik. Padahal ia sangat sayang anaknya dan ingin membantunya. Peristiwa kecil tersebut menjadi titik awal ia memutuskan untuk mengubah orientasi imannya melalui menjadi seorang penganut Katolik. Dengan demikian, ia dapat bersama istri membesarkan dan mendidik anak-anaknya secara Katolik.   Iman biji sesawi menyingkapkan berbagai bentuk kenyataan bahwa Tuhan Allah dan Kerajaan-Nya tampil dalam keadaan yang kecil, sederhana, dan sering tidak disadari manusia. Alasannya karena apa pun dan bagaimana pun, suatu penampilan senantiasa dibentuk oleh unsur-unsurnya yang kecil dan berbeda satu sama lain. Unsur-unsur itu sering tidak pernah dilihat atau disadari. Suami istri yang hidup harmonis sangat bergantung pada karakter dan ketulusan cinta masing-masingnya. Demikian juga hubungan Kristus dengan jemaat yang menyatu, sangat ditentukan oleh ketahanan iman setiap anggota jemaat dan jenis-jenis pelayanan yang dilakukan para anggotanya.   Iman biji sesawi mengingatkan kita akan dua hal yang penting di sini, yaitu proses dan setiap bagian yang berproses. Kita perlu selalu taat dengan proses dan setiap elemen harus ikut di dalam proses itu. Itu adalah hal-hal yang sangat fundamental dalam perjalanan iman kita kepada kesempurnaan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan maha murah, terimalah pernyataan iman kami, ketika kami mendengar dan merenungkan firman-Mu yang disampaikan melalui bacaan dan renungan ini. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan ke-30 masa biasa, Pesta Santo Simon dan Yudas, Rasul

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 27, 2024 8:06


Dibawakan oleh Onny Pakendek dan Yohanes Sukardi dari Paroki Santa Maria Asunta Kota Baru Kupang di Keuskupan Agung Kupang, NTT, Indonesia. Efesus 2: 19-22; Mazmur tg 19: 2-3.4-5; Lukas 6: 12-19 PERANG MELAWAN TEROR   Renungan kita pada hari ini bertema: Perang Melawan Teror. Umat manusia di seluruh dunia tidak asing dengan terorisme. Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang dipandang sebagai sarang para teroris. Pemerintah dan penegak hukum di negeri ini sudah bekerja maksimal mengatasinya, namun terorisme belum dapat dikatakan sudah habis sama sekali. Baik pemerintah maupun segenap rakyat harus selalu mewaspadainya.   Gereja kita wajib berperang melawan terorisme dalam setiap zaman dengan kekuatan rohani yang masif, dengan keterlibatan seluruh umat manusia. Gereja melakukan ini bersama Yesus. Ia telah melakukan itu dalam pelayanan publik-Nya di dunia. Pada satu peristiwa khusus Ia memilih Simon orang Zelot dan Judas, bersama kesepuluh rasul lainnya untuk membentuk sebuah pasukan inti. Pada hari ini seluruh Gereja merayakan pesta rasul Simon dan Yudas.   Kata “Zelot” mengandung arti teroris. Simon ini berasal dari kaum pemberontak yang melawan penjajah Romawi, yang mana kelompok itu bernama kaum Zelot yang dalam bahasa Yahudi Kana'im, yaitu pencemburu dari Allah. Mereka tidak mau Allah mereka diganggu kelompok lain. Yesus harus memilih orang-orang kuat dan terpercaya supaya mampu bersama Dia melawan semua bentuk kejahatan di dunia ini.   Sebelum bertemu Yesus, Santo Paulus sering bertindak seperti seorang teroris. Menurut Kisah Para Rasul, ia mengejar, menangkap dan memasukkan ke penjara pria dan wanita pengikut Kristus. Dia bahkan mengatakan begini: Saya sungguh bertindak liar dengan terbakar oleh kemarahan terhadap orang-orang Kristen, yang saya kejar bahkan sampai ke kota-kota di tanah asing (Kis 26,11).   Kelompok yang menebar teror juga dikenal sebagai kaum radikalis, mendatangkan ketakutan di seluruh dunia. Yakinkah kita kalau Yesus mampu mengubah hati para teroris yang paling keras sekalipun? Yesus mengubah Santo Simon dan Santo Paulus, dan sampai detik ini Ia tetap sama sebagai Tuhan yang dapat mengubah hati para teroris. Mereka tidak hanya diubah hati dan arah hidupnya, bahkan mereka dijadikan dasar bangunan Gereja, kediaman Allah dan rumah orang-orang beriman. Santo Simon, Yudas dan Paulus kini adalah para jenderal dalam Kerajaan Allah, fondasi untuk berdirinya Gereka dan mereka melindungi Gereja kita.   Yesus mengatasi para teroris dengan kasih. Kita semua memakai kasih yang sama untuk mengatasi teror-teror kejahatan dan kegelapan di dalam komunitas beriman kita. Tetapi kita harus bersama Kristus. Tanpa dengan Dia, kita tidak akan mampu. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Yesus guru yang baik dan bijaksana, jadikanlah kami serdadu-serdadu-Mu untuk berani dan berkorban mengalahkan kejahatan yang mengancam Gereja-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-29 masa biasa, 26 Oktober 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 25, 2024 9:05


Dibawakan oleh Suster Maria Helena PRR dan Suster Maria Casilda PRR dari Komunitas Suster-Suster PRR Kuluhun di Keuskupan Agung Dili, Timor Leste. Efesus 4: 7-16; Mazmur tg 122: 1-2.3-4a.4b-5; Lukas 13: 1-9 BERTOBATLAH, SUPAYA SELAMAT   Renungan kita pada hari ini bertema: Bertobatlah, Supaya Selamat. Seruan dan desakan untuk bertobat pertama-tama dibuat oleh Tuhan atas nama kasih dan kerahiman-Nya yang menghendaki supaya manusia ciptaan-Nya dapat selamat. Tuhan Allah begitu kasihan atas manusia yang pada awalnya diciptakan baik adanya, atau pernah diampuni melalui rahmat sakramen, tetapi atas nama kebebasannya ia terlanjur jatuh lagi di dalam dosa.   Sama dengan Tuhan, Gereja sebagai Ibu juga menjadi kasihan ketika melihat dan mengalami sendiri bagaimana para anggotanya hidup jauh dari dirinya dan Tuhan. Dosa dan kejahatan terlampau menyelimuti hidup pihak-pihak tertentu anggota Gereja sehingga mereka terhalangi untuk menemukan terang dan kebenaran supaya berubah. Selain Tuhan dan Gereja, keluarga juga menjadi sedih bahkan terpukul, karena anak-anak mereka jatuh dalam aneka kejahatan dan dosa. Lingkungan masyarakat yang lebih luas juga ikut ternoda.   Kita sebagai pribadi dan bersama dalam persaudaraan merasa kehilangan dan kecewa ketika satu atau dua di antara kita berlaku tidak sopan dan melakukan tindakan kejahatan. Terhadap semua keadaan berdosa dan kenyataan hidup jauh dari Tuhan seperti ini, semangat Kristen memiliki satu sikap utama yaitu panggilan untuk pertobatan. Tuhan memanggil, demikian juga Gereja, keluarga, dan sesama ingin supaya anggota-anggotanya bertobat. Ketika orang yang dipanggil itu dapat mendengar atau menyadarinya, harapannya ia dapat terketuk hatinya dan mulai mengambil langkah untuk pertobatan.   Pada hari ini Firman Tuhan melalui bacaan-bacaan liturgis ingin menyuarakan dengan lantang panggilan pertobatan itu. Panggilan itu dimulai dari Yesus Kristus, ketika Ia sendiri dengan tegas menyerukan bahwa pertobatan merupakan jalan satu-satunya bagi orang-orang yang berdosa untuk dapat memperoleh keselamatan. Di antara banyak dosa pada manusia, dosa yang ditekankan oleh Yesus pada hari ini ialah menunjuk kepada orang lain yang berdosa, sementara diri sendiri tidak diperhatikan dosanya. Ini adalah cara yang munafik, sebagaimana para Farisi dan ahli Taurat perbuat. Menurut Tuhan Yesus, dosa kemunafikan ini jauh lebih besar dari pada mereka yang sudah terhukum karena telah melakukan kesalahan tertentu.   Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, memberikan kita solusi untuk mengatasi sikap yang munafik. Kita perlu mencapai kesatuan-iman dan pengetahuan yang benar tentang Kristus, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan sesuai dengan kepenuhan Kristus. Jadi jika kita berhenti berbuat dosa dalam segala kemunafikan, maka kita akan menjadi selamat. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, pandanglah kami sebagai hamba-hamba-Mu yang berharap selalu belas kasih-Mu agar kami dapat selamat. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan ke-29 masa biasa, 25 Oktober 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 24, 2024 8:47


Dibawakan oleh Suster Maria Helena PRR dan Suster Maria Casilda PRR dari Komunitas Suster-Suster PRR Kuluhun di Keuskupan Agung Dili, Timor Leste. Efesus 4: 1-6; Mazmur tg 24: 1-2.3-4ab.5-6; Lukas 12: 54-59 SATU TUBUH, YAITU YESUS KRISTUS   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Satu Tubuh, Yaitu Yesus Kristus. Pornografi pada zaman ini sangat dibantu penyebarannya dan menjadi ladang bisnis yang besar oleh teknologi informasi dan internet. Pikiran dan perasaan manusia secara alamiah gampang tergoda, bertumbuh sensasinya dan terbakar naluri seksualnya ketika ia menemukan tubuh wanita atau laki-laki ditampilkan dengan begitu terbuka melalui media-media berbasis internet. Tubuh manusia benar-benar dipertontonkan dengan motivasi-motivasi yang beragam.   Efek penonjolan tubuh manusia ini antara lain menyinggung kenikmatan daging di mana tubuh manusia pria dan wanita tidak dipandang sakral tetapi sekedar objek untuk pemuasan nafsu-nafsu kenikmatan. Pandangan tubuh yang cenderung duniawi akan mengaburkan gambaran tubuh secara rohani yaitu satu tubuh Yesus Kristus. Kepada jemaat di Efesus Santo Paulus secara tegas mengajarkan bahwa kita sebagai bagian dari satu tubuh tersebut, memiliki kewajiban untuk menyatu dengan Kristus dan Paulus, yang merelakan tubuh untuk menderita demi pembebasan kita dari dosa-dosa yang disebabkan oleh kecenderungan kedagingan dan pengaruh dunia yang hanya sementara.   Yesus Kristus sebagai pokok pembebasan itu. Ia telah buktikan dengan mati atas tubuh-Nya sendiri, tubuh umat manusia yang berdosa, dan tubuh dunia ini yang sudah diselimuti dosa. Maka Paulus ingin mengikuti teladan Yesus Kristus. Gambar-gambar dan video dalam situs-situs porno tetap berada di dalam sistem digital yang diciptakan, mereka tidak bikin apa-apa terhadap mata yang memandang. Pikiran dan perasaan pemilik mata itu bergerak menjurus semaunya dia, yang seperti kata orang tergoda untuk berdosa.   Gambar-gambar dan video-video sedang menegur kita: Oh...tubuh manusia yang sakral, Tuhan memilih untuk tinggal di dalamnya. Tidak usah terlalu memuja atau melecehkan tubuh milik orang lain. Kita perlu menjaga dan merawat tubuh sendiri, karena di dalam tubuh ada jiwa yang terbuka untuk memuji Tuhan. Mengikuti Santo Paulus, kita mestinya tidak memanjakan tubuh kita hanya untuk sebuah kenikmatan duniawi. Kita lebih memilih untuk memeliharanya secara bertanggung jawab, karena Tuhan memilih untuk tinggal di dalamnya.   Kita memiliki satu tubuh dalam Yesus Kristus yang sakral dan yang menguduskan kita dalam satu Gereja. Melalui satu tubuh itu kita memiliki hak untuk diselamatkan sebagai satu kawanan umat Allah, murid-murid Kristus. Kita mempunyai tanggung jawab untuk menjaga dan melindungi tubuh sesama kita yang terlanjur berada dalam ancaman dan bahaya terkucilkan dari jalan kepada Tuhan. Tanggung jawab ini melekat dalam diri kita sebagai gembala yang baik. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan maha kuasa, tinggallah selalu di dalam diri kami, sehingga hati kami senantiasa mengalami suka cita dan damai sejahtera. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan ke-29 masa biasa, 24 Oktober 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 23, 2024 8:15


Dibawakan oleh Suster Maria Casilda PRR dan Suster Maria Dominatris PRR dari Komunitas Suster-Suster PRR Kuluhun di Keuskupan Agung Dili, Timor Leste. Efesus 3: 14-21; Mazmur tg 33: 1-2.4-5.11-12.18-19; Lukas 12: 49-53 API YANG SELALU MENYALA DI BUMI   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Api Yang Selalu Menyala Di Bumi.  Di suatu wilayah pedesaan, mewabah penyakit yang merusak dan mematikan tanaman-tanaman. Produksi sayur dan buah gagal total. Ada seorang murid kelas 3 SD bernama Marcela sedang mengikuti pelajaran menggambar. Ibu guru meminta semua anak-anaknya untuk menggambar sesuatu yang menurut mereka sangat menarik pada saat itu. Marcela menggambar api yang menyala begitu besar. Di bagian bawah gambar itu ia menulis begini: "Penyakit tanaman-tanaman mati terbakar oleh api ini".   Marcela dan kita semua ingin supaya api yang menyala di bumi harus memusnahkan apa saja yang merusak kehidupan kita. Tuhan Yesus juga pernah berkata tentang api yang Ia bawa ke dalam dunia supaya terjadi pembersihan terhadap yang jahat dan memberikan kesempatan kepada yang baik untuk tumbuh. Firman ini membuat para murid Yesus merasa tidak tahan lalu memilih meninggalkan Yesus. Tetapi Petrus mewakili para rekannya memilih bertahan dan setia, ia lalu berkata: kepada siapa lagi kami harus pergi, Tuhan?   Kita juga memilih bertahan bersama Petrus. Buktinya kita semua tetap bersemangat dan menyanggupi seruan Petrus itu, bahkan semakin kuat pada saat ini, bahwa kita tak bisa ke lain hati kecuali kepada Dia saja. Kepada siapa lagi harus kita pergi? Kira-kira begitu sikap kita semua bersama Petrus. Pilihan radikal dibuat juga oleh Paulus yang berkata kepada jemaat di Efesus untuk senantiasa berakar dan beralas dalam kasih Kristus.  Santo Paulus mendoakan mereka supaya kuat, karena perpecahan akan selalu terjadi di dalam Gereja.   Namun pilihan ini bukan tanpa banyak risiko. Yang paling kentara ialah kuasa dan pengaruh Yesus Kristus bagai api menyalah yang tak bisa padam. Api menyalah tanda memberikan terang untuk menghalau kegelapan, tetapi juga membakar supaya menghanguskan bagian-bagian yang tidak berguna atau yang tidak dibutuhkan. Maksudnya mereka yang tidak sejalan dengan Tuhan akan lenyap, lalu yang bersama dengan Tuhan akan menetap.   Di zaman Kristus dan Gereja perdana, pemisahan ini sangat jelas. Gara-gara kuasa Kristus ini, sebagian anggota keluarga memilih mengikuti Yesus, sebagian lain menolak dan melawannya. Saat ini, pengaruh duniawi dan kedagingan, membuat polarisasi antara mereka yang setia dan tidak setia mengikuti Yesus Kristus. Kalau ingin supaya mereka yang tidak setia dapat kembali menjadi setia, kita masing-masing dapat mengambil ini sebagai suatu tanggung jawab bersama, paling kurang menjadikan setia sesama di sekitar kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa di surga, pandanglah dan berkatilah kami yang rapuh dalam semangat untuk bertahan dalam kesetiaan kepada-Mu, keluarga dan komunitas kami yang rapuh ini sangat membutuhkan campur tangan-Mu. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Rabu pekan ke-29 masa biasa, 23 Oktober 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 22, 2024 10:07


Dibawakan oleh Suster Maria Casilda PRR dan Suster Maria Dominatris PRR dari Komunitas Suster-Suster PRR Kuluhun di Keuskupan Agung Dili, Timor Leste. Efesus 3: 2-12; Mazmur tg Yes 12: 2-3.4bcd.5-6; Lukas 12: 39-48 DIBERI BANYAK, DITUNTUT BANYAK   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Diberi Banyak Ditutut Banyak. Suatu saat berkumpul sebuah keluarga yang dihadiri secara lengkap oleh suami dan istri serta keempat anak mereka. Anak sulung sudah selesai dengan kuliahnya dan sudah mulai bekerja. Yang lain masih sekolah dan yang bungsu kelas enam sekolah dasar. Mereka benar-benar menemukan waktu yang indah sebagai satu keluarga, karena semuanya sedang berada di rumah.   Anak yang bungsu menyampaikan sebuah pertanyaan begini: "Di rumah ini, siapa yang paling berkuasa?" Karena semua yang lain menganggap tidak perlu dijawab pertanyaan itu, si bungsu sendiri memberikan jawabannya, dan ia berkata: "Ibu yang paling berkuasa. Ia memegang semua kunci di rumah. Ibu mengetahui semua yang ada di dalam rumah." Salah seorang anak yang lain memperkuat pernyataan adiknya yang bungsu, dengan berkata: "Kita semua percaya pada Ibu, yang melakukan semuanya bagi kita di rumah."   Ilustrasi ini untuk merefleksikan bunyi kalimat tema tersebut, yang dikutip dari bagian terakhir bacaan Injil hari ini. Pokok pengajaran Yesus ialah tentang kesiap-sediaan hamba yang dalam setiap saat hidupnya memang wajib mengikuti irama dan kemauan sang tuan. Kita menaruh diri kita sedemikian caranya, karena kita adalah hamba-hamba Tuhan yang ingin memolakan hidup kita seperti Yesus Kristus guru kita. Kita masing-masing melihat diri kita dan dengan saksama memperhatikan kalau benar kita mengikuti kehendak Tuhan. Jika kita dipercayakan, kita dituntut sesuai dengan kepercayaan itu.   Seperti apa kepercayaan itu dan bagaimana kepercayaan itu dipakai dalam bentuk perbuatan-perbuatan, hal itu untuk melihat seberapa penting dan banyaknya tuntutan dipenuhi setiap orang. Surat Santo Paulus kepada jemaat di Efesus dalam bacaan pertama menegaskan bahwa kepercayaan dari Tuhan dinyatakan untuk diikuti oleh setiap ahli waris Yesus Kristus, yaitu masing-masing dari kita. Setiap orang yang percaya mewujudkan kepercayaan itu dalam panggilan, profesi, pelayanan, pekerjaan dan perutusannya.   Karunia sebagai suami-istri dan orang tua diminta dedikasi dan tuntutan tanggung jawab yang sesuai dengan kepercayaan itu. Tuntutan ini tentu saja jauh lebih besar porsinya dibandingkan untuk seorang anak. Karunia imamat pada seorang pastor paroki diminta tuntutan untuk dipenuhi jauh lebih besar daripada umat paroki. Guru memikul tuntutan jauh lebih besar daripada murid-muridnya. Daftar ini sangat panjang, dan bagi kita perwujudan tuntutan-tuntutan itu merupakan jaminan untuk keselamatan kita di akhirat. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa yang murah hati, perkuatkanlah kami dalam setiap panggilan dan pelayanan yang kami lakukan, sebagai cara untuk membentuk kami sebagai hamba-hamba-Mu yang baik. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Selasa pekan ke-29 masa biasa, 22 Oktober 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 21, 2024 7:55


Dibawakan oleh Suster Maria Germania PRR dan Suster Maria Dominatris PRR dari Komunitas Suster-Suster PRR Kuluhun di Keuskupan Agung Dili, Timor Leste. Efesus 2: 12-22; Mazmur tg 85: 9ab-10.11-12.13-14; Lukas 12: 35-38 KONSISTENSI SEBAGAI HAMBA   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Konsistensi Sebagai Hamba. Seorang murid SD berhasil memperbaiki nilai-nilai merahnya menjadi nilai-nilai yang bagus. Selama upaya perbaikan itu, ibu dan bapaknya ikut berperan mendampinginya belajar. Karena sadar akan tanggung jawab tersebut, suami-istri itu mulai terlihat kurang bertengkar. Ketika terbukti nilai rapor sang anak yang berubah menjadi bagus, pertengkaran ibu dan bapaknya semakin menghilang. Mereka berubah menjadi rukun dan saling mengerti.   Pada saat mereka bertiga sedang makan bersama, sang anak terdengar berujar: “Aku ingin tetap punya nilai bagus, maka aku harus tetap belajar rajin dan keras. Papa dan Mama juga harus tetap rukun, tidak boleh bertengkar lagi.” Anak itu bukan membuat sebuah pernyataan, tetapi ia justru memberikan sebuah nasihat. Ia mengingatkan dirinya sendiri, orang tuanya, dan kita semua bahwa mempertahankan yang sudah baik dan bagus adalah sikap terpuji. Ia ingin supaya sikap konsisten menjadi pilihan terbaik bagi kita semua yang ingin menjadi setia dalam mengikuti panggilan-panggilan kita.   Bagi kita yang adalah pengikut Kristus dan anggota Gereja yang kudus, pengalaman kita akan konsistensi Tuhan terhadap kita tidak bisa diragukan. Ia setia terhadap kita dalam segala hal. Pada hari ini kita diingatkan tentang kesetiaan Tuhan menemani, menyertai, dan melindungi kita. Betapa kita sebagai para utusan Kristus yang hidup di tengah-tengah serigala, di mana ancaman godaan dan serangan musuh datang di setiap waktu yang tidak kita duga.   Santo Paulus mengingatkan tentang ancaman perpecahan di antara umat Allah, anggota-anggota Gereja, sangatlah nyata. Perbedaan-perbedaan pandangan dan persaingan-persaingan atas nama nafsu duniawi selalu memicu terjadinya perpecahan di antara saudara dan sahabat. Sikap Kristen yang konsisten ialah mempertahankan persekutuan di antara para pengikut Kristus dan anggota Gereja. Konsistensi relasi itu memperlihatkan bagaimana kita setia kepada Tuhan yang memanggil dan mengutus kita. Misalnya setia sebagai seorang anak di dalam keluarga, merupakan bentuk ketaatan kepada Tuhan yang telah menjadikan seorang anak bagi orang tua dan keluarganya.   Tuhan Yesus memberikan perumpamaan sosok seorang hamba yang harus konsisten akan tugasnya untuk berjaga-jaga terhadap kedatangan tuannya. Hal ini bermaksud mengajarkan kita untuk menyiapkan diri dalam kondisi apa pun ketika Tuhan menyatakan kehendak-Nya kepada kita. Tuhan konsisten untuk datang kepada kita dengan segala berkat dan campur tangan-Nya dalam hidup kita, kita juga mesti konsisten untuk menerima dan menyanggupi kehendak-Nya kepada kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, jadikanlah kami hamba-hamba yang setia dalam menyambut kedatangan-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan ke-29 masa biasa, 21 Oktober 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 20, 2024 9:48


Dibawakan oleh Suster Maria Casilda dan Suster Maria Dominatris dari Komunitas Suster PRR Kuluhun di Keuskupan Agung Dili, Timor Leste. Efesus 2: 1-10; Mazmur tg 100: 2.3.4.5; Lukas 12: 13-21 TEMPAT KITA BERSAMA KRISTUS DI SURGA   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Tempat Kita Bersama Kristus Di Surga. Bagi orang-orang yang percaya, surga dan bumi mempunyai kaitan yang sangat kuat. Kehidupan mereka tidak boleh hanya berhenti di dalam dunia, namun harus bersambung kepada hidup abadi di surga. Sebenarnya kita tidak dilarang untuk mengisi hidup di dunia ini dengan memenuhi semua kebutuhan jasmani. Kita perlu sandang, pangan, dan papan. Kita perlu sesama supaya bersosialisasi dan kerkomunikasi. Kita perlu uang untuk membeli dan menjual barang-barang.   Namun akan menjadi kesalahan dan berakibat pada penyesatan hidup kita sendiri jika semua kebutuhan di dunia ini menghalangi kita untuk melihat masa depan kehidupan kita setelah kematian. Akan menjadi malapetaka kekal jika semua kebutuhan duniawi itu menutup jalan untuk mengarahkan hidup kita kepada Tuhan. Dua orang bersaudara beranggapan bahwa nasib hidup mereka cukup saja ditentukan dengan pembagian harta di antara mereka. Jika terwujud mereka pasti bahagia. Sikap seperti ini ada di dalam diri orang-orang yang mengejar harta dunia sampai-sampai mengorbankan ketenangan batin, rasa nyaman di dalam keluarga, relasi persaudaraan, dan semangat hidup rohaninya.   Sepasang suami-isteri yang masih muda sedang gila kerja karena mereka ingin kumpulkan harta sebanyak mungkin ketika masih muda. Tetapi akibat hanya fokus pada satu aspek itu, anak mereka yang masih kecil tidak terurus, bahkan kesehatan dan pertumbuhannya terganggu. Mereka sering sengaja melewatkan kesempatan berdoa dan beribadat. Hidup rohani mereka kering dan pada suatu ketika perkawinan mereka di ambang kehancuran. Masing-masingnya sudah tidak menjadi daya tarik lagi bagi pasangannya. Masing-masing memilih penghiburan di luar, termasuk perhatian dan kasih sayang dari pihak ketiga dan keempat. Ini adalah ilustrasi jelek sekali yang diakibatkan oleh pengaruh duniawi yang dipentingkan sementara kehidupan rohani dan kesetiaan iman diabaikan.   Terhadap sikap hidup seperti ini, Tuhan Yesus menegur kita dengan nasihat-Nya: “Hidup kita tidak bergantung pada semua kekayaan itu.” Nasihat ini bukan berarti kita membuat keseimbangan dalam memiliki harta duniawi dan harta surgawi menjadi 50 persen dengan 50 persen. Hal seperti ini bukan sebuah pilihan yang terbaik, karena resiko untuk cenderung berpindah ke arah duniawi sangatlah besar. Adalah lebih baik jika kita membuat orientasi condong ke arah surgawi lebih besar, yaitu mulai dengan 51 persen ke atas.   Hal ini sangat berguna untuk memberikan kita sebuah keyakinan bahwa arah untuk mencapai rumah abadi bersama Kristus di surga menjadi terang. Itu adalah amanat santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kritsus, semoga perjalanan hidup kami tetap menuju ke tempat-Mu di surga. Salam Maria... Dalam nama...

ROTI HIDUP
TERLIBAT PERNG ROHANI

ROTI HIDUP

Play Episode Listen Later Oct 19, 2024 12:20


Efesus 6:12 PENDAHULUAN: Ahli sosiologi, Ekonomi dan Politik menganalisa peperangan sesuai dengan perspektif keilmuannya. I.PENDALAMAN BACAAN EF 6:12-Analisa rasul Paulus di sini  melampaui  analisa para ahli yang hanya mampu mengalanisa peristiwa perang terbatas pada apa yang telihat kasat mata dan yang masuk pikiran logis manusia. II.PERANG DISEGALA BIDANG KEHIDUPAN-Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Tehnologi III.APA ... Read more

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-28 masa biasa, 19 Oktober 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 18, 2024 8:02


Dibawakan oleh Suster Maria Agustina PRR dan Suster Maria Gerardia PRR dari Komunitas Novisiat PRR di Keuskupan Agung Dili, Timor Leste. Efesus 1: 15-23; Mazmur tg 8: 2-3a.4-5.6-7; Lukas 12: 8-12 DOSA YANG TAK AKAN DIAMPUNI   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Dosa Yang Tak Akan Diampuni. Dosa apakah yang tak akan diampuni, yang Yesus pertegas supaya kita harus hindari? Dosa itu ialah melawan Roh Kudus. Yesus mengetahui bahwa para murid-Nya akan dicobai maka Ia yakinkan mereka bahwa Roh Kudus akan memberikan apa yang mereka perlukan ketika berada dalam kesulitan dan dicobai.   Yesus peringatkan mereka dengan tegas bahwa bisa saja mereka menolak rahmat Allah, yaitu kebaikan, berkat dan pertolongan-Nya, sehingga mereka akhirnya jatuh ke dalam penolakan akan Allah. Itu berarti meninggalkan iman dan kesetiaan kepada Yesus Kristus. Sikap-sikap yang mendukung penolakan ini ialah seperti takut, sombong, marah dan tidak percaya. Kitab suci mengatakan bahwa menyangkal seseorang berarti tidak mengenal dan memilikinya. Yudas Iskariot melakukan itu terhadap Yesus. Kaum Farisi, para ahli Taurat, para imam dan penguasa juga melakukan yang sama, dan akhirnya menghukum mati Yesus.   Roh Tuhan menjalankan peran membuka cakrawala pengetahuan manusia akan Allah, mengobarkan semangat untuk mencintai Allah, dan mempersatukan umat beriman dalam kasih persaudaraan dengan Yesus sebagai kepala. Karya Roh ini ditolak, itu berarti menolak Tuhan Allah. Mereka yang bersikap seperti ini tidak memiliki Tuhan sebagai Allah mereka, jadi tidak mungkin ada rasa bersalah, menyesal dan ruang untuk pertobatan. Untuk ini, jelas tidak ada pengampunan juga dari Tuhan.   Sikap sangat tegas ini Yesus lakukan ketika Ia berhadapan langsung dengan kaum Farisi dan para ahli Taurat. Selesai mengusir roh jahat dan menyembuhkan orang yang kerasukan itu, Yesus dianggap memakai kekuatan kepala Setan. Dengan sendirinya Yesus itu bukan Tuhan tetapi Setan. Ini anggapan dan tuduhan yang sangat mengerikan, yaitu menggantikan diri Tuhan dengan Setan. Tuhan tidak ada di situ. Yang ada ialah Setan dengan kuasanya. Ini sama saja dengan menolak Tuhan Allah sendiri. Dosanya jelas tak bisa diampuni.   Sebagai umat yang beriman kepada Kristus, kita tentu tidak sama dengan orang-orang yang tidak bisa diampuni itu. Kita memang sering berbuat dosa kecil atau besar, banyak atau sedikit, kemarin, hari ini dan besok. Tetapi kita tidak sampai hati menolak Tuhan. Itu berarti kita tetap memiliki waktu, energi, ruang dan kemampuan untuk menyadari kesalahan-kesalahan, menyesali dan memohon ampun dari Tuhan. Dan Ia yang maharahim-penuh belas kasih akan mengampuni kita. Satu pesan sederhana, jika telah bersalah jangan tunda-tunda menyesali dan meminta ampun. Melupakannya saja jelas tidak baik, karena nanti hanya akan menimbun dosa-dosa. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa yang rahim, kasih-Mu amat besar dalam mengampuni dosa-dosa kami. Secara khusus kami berterima kasih atas Bunda Maria yang selalu mendoakan kami orang berdosa ini. Kuatkanlah iman kami kepada-Mu dan cinta kami kepada Bunda Maria. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan ke-28 masa biasa, 17 Oktober 2024; Peringatan Santo Ignasius dari Antiokhia, Uskup dan Martir

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 16, 2024 9:06


Dibawakan oleh Suster Maria Elsia PRR dan Suster Maria Gerardia PRR dari Komunitas Novisiat PRR di Keuskupan Agung Dili, Timor Leste. Efesus 1: 1-10; Mazmur tg 98: 1.2-3ab.3cd-4.5-6; Lukas 11: 47-54 KEBENARAN IMAN KITA   Tema renungan kita hari ini ialah: Kebenaran Iman Kita. Santo Ignasius dari Antiokhia adalah seorang pembela Kristus dan Injil. Ia mempertahankan itu hingga mati sebagai martir. Ia menggantikan rasul Petrus sebagai kepala Gereja di Antiokhia (sekarang daerah Turki). Ia yang pertama menggunakan istilah Gereja Katolik dalam kotbah dan tulisannya.   Di bawah kekuasaan Romawi, kaisar Trajan yang sedang berkuasa memerintah supaya Ignasius dibawa ke Roma untuk menjalani hukuman mati, karena ia begitu giat dan penuh semangat berkhotbah mewartakan Kristus kepada semua orang. Hukuman mati yang dikenakan kepadanya ialah supaya dirinya dimasukkan ke dalam arena sirkuit binatang buas, dan tubuhnya dibiarkan dimakan oleh binatang-binatang itu.   Di dalam perjalanan ke Roma, ia singgah di beberapa wilayah dan berjumpa dengan umat Kristiani. Ia menghibur dan memperkayai mereka dengan ajaran-ajaran Kristiani. Ia menulis surat kepada kelompok umat Kristen yang berbeda-beda, supaya menguatkan iman mereka. Ia ibaratkan kalau tubuhnya yang akan dicabik-cabikkan oleh binatang adalah seperti tubuh Kristus sendiri dalam ekaristi. Hukuman mati itu ia jalani pada tahun 107 Masehi.   Para penguasa dan penjahat yang menghukum mati Santo Ignasius adalah mereka yang sama tujuannya dengan para musuh Yesus Kristus. Hukuman mati atas Yesus Kristus ditandai dengan penyaliban di Golgota. Salib itu menjadi jembatan bagi kita untuk sampai ke surga. Salib memperkuat iman Kristen yang membenarkan kita dan bukan hukum. Menurut hukum, salib adalah sebuah konsekuensi atas tindakan kejahatan yang sangat besar. Ujungnya ialah kematian yang sangat tidak bermartabat. Tetapi menurut iman tidak demikian.   Salib Yesus Kristus membenarkan bahwa panggilan kita menjadi pengikut Kristus sudah dirancang oleh Tuhan Allah, bahkan sebelum jagat raya dijadikan, demikian kata Santo Paulus dalam bacaan pertama hari ini. Kita sudah ditentukan oleh Tuhan Yesus bahwa kita adalah milik-Nya dan untuk menjadi sempurna seperti Dia, kita wajib melalui salib. Setiap orang terpanggil yang tidak mengakui salib, ia bukan seorang pengikut Kristus yang sesungguhnya.   Salib menandakan kerahiman Tuhan yang selalu abadi. Setiap kali kita berdosa, kita datang kepada Tuhan yang mempunyai belas kasih dan pengampunan yang tidak pernah habis. Meskipun misalnya kita lupa dan tidak menerima sakramen-sakramen, kebenarannya tidak pernah hilang karena tidak dihiraukan atau tidak diberi perhatian oleh kita.   Kebenaran iman melampaui semua jenis kebenaran yang berdasarkan sudut pandang berbeda-beda, yang datang dan pergi dari waktu ke waktu. Orang-orang Farisi dan para ahli Taurat ingin sekali menghalangi kebenaran itu dan mereka tidak berhasil. Kebenaran iman menentukan layak tidaknya kita sebagai manusia dan umat Tuhan yang benar. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, terimalah persembahan diri kami pada hari ini dan sucikanlah kami. Salam Maria... Dalam nama Bapa...

Renungan Anak GKY Mabes
Menjadi Diri Sendiri (15 Oktober)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Oct 14, 2024 3:33


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah    MENJADI DIRI SENDIRI   Mari kita membaca Firman Tuhan dari:   KISAH PARA RASUL 17: 26-28- Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.   Wonder Kids, pernahkah kamu berharap seandainya kamu seperti orang lain? Misalnya kamu ingin punya suara yang bagus, atau memiliki bakat melukis seperti temanmu yang lain, atau populer seperti idol K-Pop? Apakah kamu berharap kamu memiliki bakat yang TUHAN berikan kepada orang lain? Atau kamu bersukacita atas siapa dirimu saat ini, dan talenta yang TUHAN anugerahkan kepadamu?   Wonder Kids, kamu berharga. TUHAN menciptakanmu dan memberimu talenta dan kepribadian yang tepat yang diperlukan untuk menjalani hidup sesuai rencana TUHAN bagimu. Jika kamu menerima Yesus sebagai Juru Selamatmu, maka Ia akan memberimu karunia rohani juga, antara lain: pemberi semangat/menasehati, mengajar, atau melayani, untuk dipakai bagi kemuliaan TUHAN. Ada tertulis di EFESUS 2: 10:Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.   Bersukacitalah atas fakta bahwa kamu adalah anak yang dikasihi oleh TUHAN yang Ia ciptakan dengan cara yang dahsyat dan ajaib, seperti yang tertulis di MAZMUR 139: 14- Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tidak pernah ada orang lain seperti dirimu. Oleh sebab itu nikmatilah menjadi dirimu sendiri.   Mari kita berdoa.   Bapa, tolong aku menikmati menjadi orang yang Engkau ciptakan. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.   Wonder Kids, HARI INI, TEMUKAN SIAPA DIRIMU YANG DICIPTAKAN OLEH TUHAN. Tuhan Yesus memberkati.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-24 masa biasa, 21 September 2024; Pesta Santo Matius, Rasul dan Pengarang Injil

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Sep 20, 2024 8:49


Dibawakan oleh Suster Roseline OSF dari Komunitas Suster-Suster OSF Boro Yogyakarta dan Suster Marcelina OSF dari Komunitas Suster-Suster OSF Banyumanik Semarang di Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Efesus 4: 1-7.11-13; Mazmur tg 19: 2-3.4-5; Matius 9: 9-13 BIARKAN HATI YANG BERBICARA Renungan kita pada hari ini bertema: Biarkan Hati Yang Berbicara. Pada hari ini 21 September Gereja kita merayakan pesta Santo Matius, rasul dan pengarang Injil. Ia adalah anak Alfeus yang berasal dari Capernaum di sekitar danau Genesaret. Ia dikenal sebagai pemungut pajak romawi, satu pekerjaan yang dibenci oleh orang-orang sedaerahnya karena memihak kepada penjajah. Maka ia dianggap pendosa berat, dan Yesus dikritik keras karena menjadikan dia salah seorang murid-Nya. Tetapi Yesus beralasan bahwa tugas-Nya ialah sebagai penyembuh jiwa-jiwa pendosa. Matius juga dipercayai sebagai penulis Injil Tuhan, dan menjadi rasul yang menginjili daerah Ethiopia. Proses Matius, seorang pendosa paling dibenci banyak orang, menjadi murid Yesus merupakan suatu gerakan hati yang dipenuhi oleh kuasa Allah. Tuhan Yesus memiliki hati yang penuh belas kasih dan Ia melihat dengan hati-Nya itu dalam memilih orang-orang yang menjadi partner dalam bekerja. Matius dalam profesinya sebagai pembantu penjajah romawi untuk memungut pajak masyarakat, juga memiliki hati yang tulus dan terbuka kepada Tuhan yang menemui dan memilihnya. Karena itu ia nothing to loose, tidak terikat atau tidak bergantung pada pekerjaannya. Ia meninggalkan itu dan mengikuti Yesus. Kalau kita biarkan hati yang mengerti, memilih dan berbicara, hasilnya adalah kebenaran. Tentu ini ada faktanya. Karena Tuhan berkenan tinggal di dalam hati nurani manusia untuk setiap kali memberikan nasihat bijak dan murni di kala kita mengambil keputusan. Pikiran sering berputar-putar dengan kemampuan rasionalisasi, imajinasi dan spekulasi, misalnya untuk membela diri, kesombongan, mencari kambing hitam dan sebagainya. Tetapi hati, jika berpikir dan berbicara, maka orang akan hidup selalu dalam tuntunan Roh yang satu dan suci. Hati mereka masing-masing berbicara tentang panggilan yang unik dari Tuhan dan mereka berusaha hidup yang sesuai dengan panggilannya itu. Santo Paulus berkata dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, bahwa setiap orang diharapkan menggunakan karunia Roh yang unik pada dirinya itu, untuk dapat mewujudkan hidup yang bersatu dalam satu Tuhan dan satu iman. Matius, meskipun pikirannya sibuk tentang urusan pajak dan mendapatkan keuntungan dari pekerjaan itu, hatinya jelas rindu akan Tuhan. Dengan pekerjaannya itu, ia menyadari tak bisa masuk ke dalam sinagoga untuk mendengarkan firman Allah dan berdoa. Pas ketika bertemu Yesus, kedua hati mereka dipenuhi kuasa Allah langsung tersambung. Dua kata: “Ikutilah Aku” dari Yesus segera mengubah hidup Matius. Ia berkeputusan untuk mengikuti Yesus. Bagi kita, berbicara dengan hati merupakan kesempatan untuk menguatkan panggilan kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, tinggallah selalu di dalam hati kami dan baharui hidup kami sesuai dengan kehendak-Mu. Salam Maria penuh rahmat... Dalam nama Bapa...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Selasa, 20 Agustus 2024 - Setia, Percaya dan Saling Mengasihi

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Aug 19, 2024 5:18


Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 20 Agustus 2024 Bacaan: "Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya." (Efesus 5:33) Renungan: Kiwi adalah burung kecil endemik Selandia Baru. Burung kiwi memiliki indera penciuman yang sangat tajam. Burung yang sangat menggemaskan ini juga memiliki bulu yang tebal serta daya ingat yang sangat baik. Uniknya, burung yang tidak memiliki sayap dan tidak bisa terbang ini hanya berpasangan satu kali seumur hidup. Selama musim kawin, pejantan dan betina akan secara aktif memanggil satu sama lain di malam hari, dan bertemu di sarang yang dibuat bersama setiap tiga hari sekali. Pasangan burung kiwi dapat menjalin hubungan selama 20 tahun, hingga salah satunya mati. Sebuah hubungan yang sangat setia! Tidak semua pasangan suami-istri dapat menjalani pernikahan yang setia sampai kematian. Rata-rata pasangan ketika ditanya alasan perceraiannya akan menjawab bahwa sudah tidak ada lagi kecocokan di antara mereka. Namun hal ini seharusnya tidak dijadikan sebuah alasan. Justru kita harus semakin mempelajari dan memahami pasangan kita. Usia pernikahan akan selalu berjalan, dan hubungan yang dijalani pasti akan selalu bertambah. Artinya, pasangan suami istri harusnya sudah semakin terbiasa dan memaklumi perbedaan satu sama lain. Kemudian, pasangan-pasangan yang bercerai biasanya tidak memiliki perasaan kasih yang kuat seperti dahulu. Kasıh mereka semakin terkikis hilang, dikarenakan pertengkaran yang mungkin sering terjadi. Kasih tersebut hilang oleh karena perkataan kasar yang saling menyakiti. Suami seharusnya menyayangi dan selalu memahami perasaan istrinya yang jauh lebih sensitif. Istri harus menghormati suaminya, dan mendukung mereka dalam segala upaya, ambisi, dan pekerjaan mereka. Saling membantu, dan saling mendoakan. Bangun kepercayaan satu sama lain, dan jangan pernah selingkuh dari pasangan. Bangunlah pernikahan kita berdasarkan firman Tuhan, kepercayaan, rasa hormat dan cinta. Dan jangan pernah ragu untuk meminta maaf ketika kita melakukan kesalahan, dan berterima kasih ketika pasangan kita melakukan sesuatu yang baik. Biasakan untuk saling memuji dan menguatkan. Jangan sampai kita dikalahkan oleh hangatnya hubungan pasangan Kiwi! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku jika selama ini aku berlaku kasar dan menyakiti pasanganku. Ingatkanlah aku akan janji perkawinanku di hadapan-Mu untuk setia dengan pasanganku dalam keadaan apapun. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Senin, 29 Juli 2024 - Berkat lewat sikap Ramah

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jul 28, 2024 5:10


Kencan Dengan Tuhan - Senin, 29 Juli 2024 Bacaan: Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." (Efesus 4:32) Renungan: Ada banyak warga kota besar begitu menikmati saat-saat berlibur di desa. Kebanyakan alasannya adalah suasana desa yang masih asri, lebih sehat, lebih aman, harga-harga lebih murah, dan penduduknya lebih rukun dan ramah. Tidak heran, usia warga desa lebih panjang dari warga kota. Meski dari fasilitas dan pendapatan, kota lebih memuaskan, tapi dari segi kebahagiaan, khususnya berkaitan dengan kehidupan sosial, menunjukkan bahwa warga desa lebih bahagia. Semua orang suka diperlakukan ramah. Saat kita datang ke satu tempat dan disambut ramah, entah oleh resepsionis, warga setempat, pemimpin, bahkan oleh sahabat kita sendiri, kita senang, merasa dihargai dan suasana hati kita menjadi baik. Namun, apakah kita juga suka berlaku ramah terhadap orang lain? Berapa sering kita hanya ramah kepada orang tertentu, hanya karena tugas, atau hanya saat butuh sesuatu dari mereka? Keramahan nyatanya membuat orang lebih bahagia bahkan panjang umur. Tentu saja ini bukan hanya berlaku untuk mereka yang menerima keramahan, tapi juga yang memberikan keramahan kepada orang lain. Firman Tuhan hari ini mengontraskan antara kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, fitnah, dan kejahatan dengan keramahan, kasih mesra, dan pengampunan. Nyatanya, keramahan sebagai bentuk dari kasih, adalah penawar kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, dll. Sebaliknya, bukankah banyak kepahitan, kemarahan, dan pertengkaran bahkan fitnah terjadi hanya karena tidak ada sikap ramah dalam diri seseorang? Karena sikap tidak sopan, orang bisa marah dan bertikai. Karena ucapan yang ketus, orang menyimpan kepahitan. Karena sikap yang tidak ramah, muncul gosip. Tidak ada yang suka dengan kepahitan, kegeraman, fitnah, dan pertikaian. Kabar baiknya, kita bisa menghindari hal-hal itu dengan mempraktikkan keramahan, kasih, dan pengampunan dalam hidup kita. Ketika kemarahan dibalas dengan kebaikan, fitnah dan kepahitan digantikan dengan pengampunan dan perselisihan dibalas kasih, percayalah bahwa hidup kita akan jadi lebih bahagia, bahkan kita juga akan menularkan kebahagiaan itu bagi orang-orang di sekitar kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku hati yang bahagia sehingga setiap perkataan yang keluar dari mulutku dapat memberikan motivasi dan semangat bagi orang-orang di sekitarku. Amin. (Dod).

Lifehouse Jakarta
Pergunakan Waktu Dengan Baik Dari Hidupmu Yang Singkat

Lifehouse Jakarta

Play Episode Listen Later Jul 23, 2024 3:56


Efesus 5:15-16 (TB) Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

Ps. Juan Mogi
The Power of His Blood - Ps. Juan Mogi

Ps. Juan Mogi

Play Episode Listen Later May 31, 2024 32:37


Ketika Tuhan Yesus mati di kayu salib, darah-Nya tercurah untuk menebus seluruh umat manusia, sehingga setiap kita dapat mengalami kuasa darah-Nya. Kuasa dari darah Yesus yang bisa kita alami setiap hari : 1. Darah Yesus menebus kita (1 Petrus 1 : 18 -19) 2. Darah Yesus menyucikan kita (Ibrani 9 : 14) 3. Darah Yesus mendamaikan kita (Kolose 1 : 20) 4. Darah Yesus membawa kita punya hubungan yang dekat (Efesus 2 : 13) 5. Darah Yesus menghancurkan kuasa iblis (Wahyu 12 : 11) 6. Darah Yesus memampukan kita untuk melakukan kehendak-Nya (Ibrani 13 : 20 - 21) 7. Darah Yesus sebagai perlindungan (Kel 12 : 23)

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Rabu, 15 Mei 2024 - Membahagiakan orang tua

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later May 14, 2024 6:08


Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 15 Mei 2024 Bacaan: Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi." (Efesus 6:1-3) Renungan: Suatu ketika ada seorang pemuda datang melayat ke rumah seorang pemudi yang sedang berduka karena ibunya meninggal. Pemudi itu menyalami, lalu memeluk pemuda tersebut sambil menangis. "Aku belum sempat membahagiakan ibu," katanya di sela-sela tangisannya. Pemuda itu berusaha menghiburnya dan bertanya tentang maksud "belum membahagiakan ibu". Pemudi itu pun menjelaskan dengan terbata-bata, yang intinya adalah membelikan ini dan itu, terutama yang diinginkan ibunya, dan mengajak wisata ke suatu tempat yang menjadi kerinduan ibunya sejak remaja. Itulah konsep membahagiakan orang tua yang ada di pikiran pemudi itu. Kalau kita perhatikan, bukan hanya pemudi tersebut yang mempunyai konsep seperti itu, tetapi sebagian besar orang juga demikian. Tidak salah, tetapi kurang lengkap! Ada hal-hal lain, paling tidak ada tiga hal, yang bisa dilakukan seorang anak untuk membuat orang tuanya bahagia, yaitu: Pertama, memercayai orang tua. Orang tua memang tidak sempurna, tetapi mereka sangat mencintai anak-anak mereka. Mereka akan melakukan sesuatu yang terbaik demi kepentingan anak-anak mereka. Memang kadang-kadang orang tua melakukan sesuatu yang oleh anak zaman modern disebut "kolot". Tetapi, sebagai anak, kita harus memercayai mereka. Ketika menurut kita perhatian orang tua mulai berkurang, jangan mencurigai bahwa mereka tidak mengasihi kita lagi. Kadang-kadang orang tua juga mempunyai rencana-rencana tertentu bagi anak-anak mereka. Jika sepertinya tidak cocok dengan ide kita, jangan buru-buru menentangnya. Dengar dan renungkan apa rencana mereka. Percayalah bahwa rencana mereka juga demi kebaikan kita. Ketika orang tua merasa dipercaya, maka sesungguhnya mereka akan bahagia. Kedua, memerhatikan ketertarikan orang tua di dalam hidup mereka. Tidak ada salahnya kita bertanya kepada mereka tentang pekerjaan yang mereka geluti, tentang tanaman di kebun, tentang pengaturan meja kursi. Bahkan, kalau perlu kita bisa bertanya tentang ketertarikan mereka yang lain yang belum terpenuhi di dalam hidup mereka. Selanjutnya, berusahalah untuk mengerti mereka dan membantu mewujudkan ketertarikan mereka. Jika kita bersikap seperti itu, orang tua kita akan bahagia. Ketiga, meminta nasihat orang tua. Diminta atau tidak, orang tua akan memberikan nasihat kepada anak-anak mereka. Tetapi, jauh lebih baik kalau kita meminta nasihat kepada mereka, sebab itu akan membuat mereka merasa dibutuhkan, dan itu akan membuat mereka bahagia. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku bersyukur atas orangtuaku. Mampukan aku membahagiakan mereka sebagai wujud rasa terima kasihku kepada mereka. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Kamis, 11 April 2024 - Perubahan untuk kebaikan hidup

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Apr 10, 2024 5:22


Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 11 April 2024 Bacaan: "Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." (Efesus 4:23-24) Renungan: Memasuki usia yang keempat puluh, tubuh seekor rajawali akan menunjukkan tanda- tanda penuaan. Ini ditandai dengan paruh yang semakin panjang dan juga bengkok ke arah tubuhnya, sehingga lama-kelamaan paruh tersebut akan menyentuh dadanya. Begitu pula dengan cakar-cakarnya, tidak sekuat dulu lagi karena termakan usia. Bulu-bulu sayapnya menebal tak beraturan dan menjadi berat, sehingga sulit baginya untuk terbang dengan lincah. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, maka yang akan terjadi pada rajawali tersebut adalah kematian. Mau tidak mau ia harus menentukan pilihan. Mati atau melalui sebuah proses panjang yang menyakitkan selama seratus lima puluh hari. Umumnya rajawali memilih untuk melalui proses menyakitkan tersebut dengan berusaha sekuat tenaga terbang ke puncak gunung. Di sana ia membuat sarang di sebuah tebing yang cukup tinggi. Di sarang itulah ia tinggal dan memulai proses panjang yang akan mendatangkan pembaruan baginya. Proses pembaruan dimulai dari paruhnya yang sudah terlalu panjang dan bengkok. Paruh tersebut akan dipatuk-patukkan pada batu karang sampai akhirnya paruh tersebut lepas. Setelah paruh lepas, ia akan berdiam diri lagi selama beberapa waktu hingga tumbuh paruh baru. Dengan paruh yang baru itu ia akan mencabut cakar-cakarnya. Setelah mencabut cakar-cakarnya, ia akan menunggu lagi sampai tumbuh cakar baru. Setelah cakar baru tumbuh, maka ia akan mencabut bulu-bulunya dengan cakar baru itu. Setelah seratus lima puluh hari atau sekitar lima bulan, bulu-bulu yang baru akan tumbuh. Rajawali kini bisa terbang kembali dengan kekuatan dan penampilan yang sudah dibarui. Ada saat-saat tertentu di dalam kehidupan ini di mana kita perlu berdiam diri dan membuat satu pilihan penting yang akan mendatangkan perubahan hidup. Kita menginginkan sebuah kehidupan yang lebih bermakna, yang beda dengan kehidupan kita yang lama. Suatu perubahan sikap, hati, cara berpikir, dan tindakan yang akan menjadikan kita manusia-manusia rajawali yang Tuhan harapkan. Proses menuju perubahan itu terkadang menyakitkan, karena kita harus rela membuang kebiasaan-kebiasaan lama dan mengenakan sifat serta kebiasaan baru sebagaimana yang Tuhan inginkan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mampukan aku melewati proses demi proses yang akan menjadikan hidupku baru dan lebih bermakna. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Rabu, 20 Maret 2024 - Memahami Cara Pandang Allah

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Mar 19, 2024 5:22


Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 20 Maret 2024 Bacaan: "Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu." (Efesus 4:23) Renungan: Suatu hari, seorang ayah menepati janjinya untuk mengajak anaknya pergi memancing. Akhirnya, mereka berangkat bersama untuk pergi memancing. Mereka memancing sepanjang hari, namun tidak menangkap seekor ikan pun. Dengan marah-marah ayah ini beserta anaknya akhirnya pulang ke rumah. Ketika bertemu istrinya, ayah ini menjelaskan bahwa hari ini adalah hari yang sangat sial bagi dirinya, sudah ambil cuti seharian ternyata tidak mendapatkan ikan satu pun. Namun, ketika istrinya berbicara dengan anak mereka tentang kegiatan memancing yang tidak menghasilkan ikan seekorpun, sudut pandang yang berbeda ia dapatkan saat anaknya berbicara. Anaknya itu bercerita bahwa ia sangat mengucap syukur kepada Tuhan karena hari yang luar biasa. "Saya pergi memancing bersama ayah. Meskipun tidak mendapatkan seekor ikanpun, tetapi saya punya kesempatan ngobrol-ngobrol banyak dengan ayah. Hari ini adalah hari yang sangat menyenangkan!" kata sang anak. Kejadian yang dialami mereka adalah sama, namun masing-masing mempunyai tanggapan yang berbeda. Dalam kehidupan ini, kita juga sering menghadapi hal yang sama, namun dengan tanggapan yang berbeda. Misalnya saat kita pulang ibadah, tidak semua orang menanggapi kotbah yang mereka dengar dengan tanggapan yang benar, ada yang cuek, ada yang pintar mengkriktik, ada yang hanya menjadi komentator, namun ada pula yang mengucap syukur, merenungkan dan melakukan firman yang mereka dengar dalam kehidupan sehari-hari. Demikian juga dalam hal pekerjaan. Pekerjaan yang sama, namun bisa mendatangkan tanggapan yang berbeda beda. Ada orang yang merasa berat dan penuh tekanan, namun yang lain menganggapnya sesuai dengan kapasitasnya dan penuh tantangan. Intinya adalah tanggapan kita terhadap suatu kejadian adalah jauh lebih penting daripada kejadian itu sendiri. Mari memiliki tanggapan yang benar dalam setiap situasi yang kita alami. Belajarlah untuk memiliki cara pandang yang benar, yaitu sesuai cara pandang Allah dalam setiap kejadian yang kita alami. Hal ini supaya kita tidak mudah frustasi, tidak mudah putus asa atau gampang bersungut- sungut. Kita dapat menghadapi kehidupan ini dengan penuh sukacita dan penuh semangat, karena bersama Tuhan Yesus kita akan mempunyai pandangan Ilahi yang benar dan cakap dalam menanggung segala perkara. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ubahlah cara pandangku dalam menyikapi setiap peristiwa yang terjadi dalam hidupku, sehingga aku memiliki cara pandang yang benar sesuai dengan cara pandang-Mu sendiri. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 1 Maret 2024 - Kasih yang Mengampuni dan Membebaskan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Feb 29, 2024 5:52


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 1 Maret 2024 Bacaan: "Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." (Efesus 4:32) Renungan: Pengampunan sering kali merupakan sesuatu yang sangat sulit dilakukan. Kita lebih suka melakukan balas dendam kepada orang-orang yang menyakiti kita. Karena hal itu akan lebih memuaskan kedagingan kita yang selalu cenderung untuk menuntut balas. Mata ganti mata, gigi ganti gigi. Namun Tuhan Yesus mengajarkan hal yang lain kepada kita semua. Dia justru mengajar kita agar tidak membalas dendam, melainkan mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kita, seperti Dia juga telah mengampuni kita. Corrie Ten Boom, juga mempunyai pengalaman dalam soal mengampuni. Dengan mata kepala sendiri, dia menyaksikan kedua orang tuanya disiksa dan dibunuh oleh seorang tentara Nazi. la sendiri juga mengalami siksaan yang luar biasa sehingga hatinya dipenuhi kebencian terhadap orang itu. Setelah menjalani masa-masa penyiksaan yang berat di kamp konsentrasi, Corrie akhirnya dibebaskan. la pun mulai bersaksi dan memberitakan Injil. Suatu kali ketika memimpin kebangunan rohani, ia melihat pembunuh orang tuanya itu, sekaligus orang yang pernah menyiksanya, ikut berdiri dan mengambil keputusan menerima Yesus sebagai Juruselamat. Saat itu hatinya penuh dengan pergumulan luar biasa antara kebencian dan keinginan mengampuni. Dalam ketidakberdayaan, ia berseru meminta pertolongan Tuhan. Tuhan menjamah dan mengalirkan kasih-Nya kepada Corrie, sehingga Corrie mampu memandang orang itu dengan cara pandang yang baru. la mendekati orang itu dan memperkenalkan dirinya. la berkata bahwa ia sudah mengampuni orang itu karena Tuhan telah mengampuninya. Orang itu terkejut dan dengan air mata bercucuran ia meminta ampun atas dosa-dosanya. Terjadi pemulihan yang luar biasa. Corrie merasakan beban kebencian yang menindihnya selama ini terlepas. Orang itu pun merasakan sukacita yang besar karena dosa-dosanya diampuni Allah dan Corrie. Jika kita merasa tidak mampu mengampuni, Allah selalu siap untuk menolong asalkan kita mau berseru kepada-Nya. Jadi mari memohon pertolongan Tuhan. Minta Dia untuk mengalirkan kasih-Nya kepada kita, karena dengan kemampuan sendiri, kita tidak akan dapat mengampuni orang yang bersalah kepada kita, namun dengan pertolongan Tuhan, kita pasti akan dimampukan untuk memberikan pengampunan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, jadikanlah hatiku seperti hati-Mu, hati yang selalu penuh pengampunan terhadap orang-orang yang menyakiti hatiku. Biarlah damai sejahtera-Mu selalu menguasai hatiku. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Senin, 12 Februari 2024 - Tetap Setia dan Percaya PadaNya

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Feb 11, 2024 5:14


Kencan Dengan Tuhan - Senin, 12 Februari 2024 Bacaan: "Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus" (Efesus 1:18) Renungan: Pada abad kesebelas, Raja Henry III dari Bavaria mulai jenuh dengan kehidupan di istana dan tekanan-tekanan sebagai seorang raja. la akhirnya menemui seorang pemimpin biara dan mengajukan niatnya agar diterima sebagai anggota biara tersebut. Raja Henry ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan menjadi seorang biarawan. Pemimpin biara bertanya padanya, "Apakah Anda memahami bahwa Anda harus berjanji untuk taat di sini? Itu akan sulit bagi Anda karena Anda adalah seorang raja. Saya akan memberitahukan kepada Anda apa yang harus Anda lakukan," Raj Henry menjawab, “Saya mengerti. Sisa hidupku, aku akan menaati-Mu, sebagaimana Kristus memimpin-Mu." Pemimpin biara pun berkata lagi, "Kembalilah ke tahtamu dan layani dengan setia di mana Allah telah menempatkan Anda." Ketika akhirnya Raja Henry III menutup usia, suatu pernyataan ditulis: "Raja telah belajar untuk berkuasa melalui ketaatan." Seberapa sering kita seperti Raja Henry III ini ketika menghadapi kejenuhan dan tekanan hidup, baik di pelayanan ataupun di tempat kerja? Kita ingin lari meninggalkan tekanan itu, atau mencari suasana baru yang bisa menyegarkan kita. Kita hanya mencari apa yang menyenangkan hati kita, namun kita jarang bertanya apakah yang Tuhan mau. Padahal, kemungkinan besar Tuhan ingin kita tetap menjalankan tugas kita sebaik mungkin di mana la telah menempatkan kita. Mari kita belajar untuk menjalankan tanggung jawab dan panggilan kita dengan penuh ketaatan dan kesetiaan. Ada waktunya ketika kejenuhan itu akhirnya pasti berlalu dan pada saatnya kita dapat melihat bagaimana indahnya rencana Tuhan di genapi dengan apa yang kita kerjakan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk tetap setiap mengiring Engkau dalam suka dan duka hidupku. Jangan biarkan permasalahan hidupku membuat aku tawar hati dan tidak lagi setia pada-Mu. Amin. (Dod).

Truth Daily Enlightenment

Efesus 1:4-5, “Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya.” Jadi, begitu penting, begitu luhur, begitu mahalnya hal ini, di mana Allah sudah melihat kita yang... Continue reading →

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Senin, 29 Januari 2024 - Kata-kata yang memberi kekuatan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jan 28, 2024 4:06


Kencan Dengan Tuhan - Senin, 29 Januari 2024 Bacaan: "Ketika masa tujuh hari itu sudah hampir berakhir, orang-orang Yahudi yang datang dari Asia, melihat Paulus di dalam Bait Allah, lalu mereka menghasut rakyat dan menangkap dia..." (Kis 21:27) Renungan: Ketidaksukaan seseorang kepada sesamanya sering diwujudkan dalam bentuk ujaran kebencian dan hasutan. Hal itu dapat kita lihat contohnya dalam kolom komentar yang terdapat di akun- akun media sosial. Memang, ujaran kebencian bukanlah hal baru atau hanya terjadi di zaman sekarang ini saja, melainkan sudah ada sejak zaman penulisan Alkitab. Contohnya adalah ujaran kebencian orang-orang Yahudi yang datang dari Asia kepada Paulus. Ujaran kebencian kepada Paulus itu, didasari oleh ketidaksukaan orang-orang Yahudi kepada Paulus yang dianggap telah menentang Taurat. Segala bentuk fitnah dilontarkan kepada Paulus. Berbagai hasutan diteriakkan agar semakin banyak orang yang membenci Paulus. Ujaran kebencian dan hasutan yang menyerang identitas, dan dilakukan dengan tujuan untuk menjatuhkan adalah bentuk kekerasan verbal. Namun, pada akhirnya, kekerasan verbal ini dapat memicu kekerasan fisik. Itulah yang terjadi pada Paulus, ia mengalami kekerasan verbal sekaligus kekerasan fisik sehingga ia harus digotong oleh prajurit Romawi. Sebagai pengikut Kristus, kita perlu mengendalikan ucapan kita. Segala ucapan yang keluar dari mulut kita, hendaknya bukan didasari oleh kebencian, melainkan kasih. Efesus 4:29 mengingatkan kita, "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, kendalikanlah mulutku, agar apa yang kukatakan bukan menjatuhkan seseorang tetapi untuk memberikan kekuatan, semangat dan kebenaran-Mu. Amin. (Dod).