POPULARITY
Categories
Efesus 4 : 30
Begreppet "blod och jord" - Blut und Boden - myntades i slutet av 1800-talet i Tyskland som en romantisk motrörelse mot urbaniseringen, vilken gjorde människor rotlösa och progressiva. Blod och jord är egentligen bara andra ord för arv och miljö. Socialisterna har länge bekämpat arvets - blodets - betydelse för en människas utveckling och välmående. Enligt deras synsätt föds vi som oskrivna blad och formas enbart av miljön med faktorer som "svår barndom", socioekonomiska faktorer och så vidare. Med rätt skolning är vi med andra ord helt utbytbara. Genom en medveten politik för att förstöra landsbygden har socialdemokratin också bekämpat vår koppling till miljön - jorden. Resultatet är en rotlös och lättpåverkad befolkning.0:01:10 Adoptionutredningen: Lägg ner handeln med barn.0:15:10 Dagens tema: Blod och jord.0:27:25 Verner von Heidenstam, ensamhetens tankar.0:29:50 Vilhelm Moberg, männsikan bör ha ett fäste i jorden.0:44:30 Att vakna är att inse att ondska existerar.0:52:00 Paulus visdomsord i Efesus - vi strider mot ondska.1:02:05 Hjalmar Söderberg, själen ryser för tomrummet.1:03:30 Landsbygden dödas med lag och centralstyre. Hosted on Acast. See acast.com/privacy for more information.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Hendry dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 20: 28-38; Mazmur tg 68: 29-30.33-35a.35b-36c; Yohanes 17: 11b-19.BERBAGI ROHKUDUS Renungan kita pada hari ini bertema: Berbagi Roh Kudus. Maksud ungkapanberbagi Roh Kudus di sini ialah bahwa setelah menerima pencurahan dan dinaungiRoh Kudus, seseorang itu mendapat perutusan untuk berbagi karunia Roh Kudus itukepada orang lain. Ia membagikannya sejalan dengan perutusan yang ada padanya. Misalnyasebagai orang tua, ia membawa Roh Kudus itu ke dalam keluarga di mana ayah danibu menghadirkan relasi perkawinan mereka yang baik, sehingga berpengaruhpositif bagi segenap keluarga. Masing-masing saling menyapa secara baik danpositif sehingga suka cita tumbuh di dalam keluarga. Ada begitu banyak contohbagaimana kita masing-masing dapat berbagi Roh Kudus. Kita mendapat contoh dari kedua bacaan pada hari ini. Yesus menguatkan pararasul dan murid-murid, bahwa hidup mereka tanpa kehadiran-Nya secara fisikadalah dalam bimbingan Roh Kudus. Mereka pasti mengalami banyak tantangan dankesulitan, terutama ancaman para musuh Tuhan. Tetapi Roh Kudus yang penuh dalamYesus, dibagikan semuanya kepada mereka. Demikian juga Paulus yang akanmeninggalkan jemaat Efesus yang telah ia bina selama tiga tahun. Ia menjaminbahwa Roh Kudus sepenuhnya menguatkan dan membimbing mereka. Mengapa kita harus berbagi Roh Kudus? Ada beberapa alasan mendasar. Pertamakarena Tuhan Allah sendiri sudah berbagi dari diri-Nya sendiri. Dia yang sucidan murni di dalam surga, mau berbagi hidup-Nya dengan manusia sehingga PutraAllah menjadi Yesus Kristus, kemudian Yesus sendiri mengutus Roh-Nya bagi kita.Allah sudah berbagi, maka kita harus juga berbagi. Kedua, Roh Kudus bergerak dan berkegiatan. Ia menggerakkan setiap pribadidalam Gereja Perdana lalu menginisiatifkan kegiatan-kegiatan mereka sehinggamereka tidak tinggal diam atau bersembunyi. Masing-masing dari mereka bergerakdan keluar di setiap penjuru dunia untuk bersaksi tentang Yesus Kristus. Kita perlujuga berbuat demikian, terutama berbagi kepada orang lain. Ketiga, Gereja itu inklusif dan menaati perintah Yesus untuk menjadikanseluruh bangsa murid-murid-Nya. Maka tak ada cara lain yang paling pas kecualimenggerakan setiap pengikut Kristus untuk berbagi semangat Roh Kudus, yaitumenyampaikan segala kebaikan, suka cita dan kebenaran kepada seluruh dunia.Berbagi kepada sesama di dalam persekutuan Yesus Kristus merupakan hukum yangtak dilalaikan dan kepada sesama manusia yang lain, sudah merupakan tanggungsetiap manusia sebagai anggota Gereja yang kudus. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, di dalam saat-saat penantiandatangnya Roh Kudus, kami menaruh iman kami kepada-Mu dengan sepenuh hati,supaya melalui kepenuhan Roh Kudus kami membagikannya kepada orang-orang disekitar kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Johanes Bambang dan Julia Ayuningtyas dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 1: 1-11; Mazmur tg 47: 2-3.6-7.8-9; Efesus 1: 17-23; Lukas 24: 46-53.BERSYUKUR ATASANGKA 40 Tema renungan kita pada hari Kenaikan Tuhan ini ialah: Bersyukur Atas Angka40. Sering orang berkata: “life begins at 40”, hidup baru mulai terasa padausia ke-40. Pada hari raya Kenaikan Tuhan ini kita ingin merenungkan tentangmakna penting sekali angka 40, ketika Tuhan berkenan menyatakan kehendak-Nya. Dalam kitab suci kita, angka 40 penting sekali. Maknanya ialah sudahlengkap dan patut disyukuri. Musa pergi ke gunung untuk mencari pertemuannyadengan Allah selama 40 hari dan ketika di sana ia berpuasa dan berpantang.Orang-orang Israel mengembara selama 40 tahun persiapan untuk masuk ke tanahterjanji. Selama 40 hari setelah kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diribeberapa kali kepada para rasul-Nya. Dalam penampakannya itu, Ia yakinkan merekatentang kebangkitan-Nya dan menyiapkan mereka untuk terjun ke dalam dunia untuktugas perutusan mewartakan Injil. Kata kunci di sini ialah sudah lengkap, sudah di-booking lengkap oleh Tuhan, tiket-tiket kita untuk berziarah dibumi ini sebagai pengikut-pengikut Kristus, juga untuk berlangkah optimismenuju ke surga. Yesus naik ke surga untuk memastikan tiket-tiket itu bagikita. Di dalam tiket itu tertulis beberapa menu santapan rohani yang membuatkita yakin dan optimis tentang ziarah hidup kita. Menu pertama tertulis: “Tuhan yang bangkit selalu menyertai kita saat inidan sampai sepanjang masa”. Ia naik ke surga namun ia akan selalu hadir bersamakita setiap saat dalam bentuk yang berbeda. Ia menyertai kita dengan RohKudus-Nya. Menu kedua tertulis: “Tuhan yang bangkit memperkuatkan kita untukmelanjutkan karya-karya-Nya”. Kita jalankan tugas-tugas, pelayanan danpanggilan kita dengan energi Yesus Kristus, gaya Yesus Kristus, hati-pikiranYesus Kristus dan berwajahkan Yesus Kristus. Menu ketiga tertulis: “Kalian adalah saksi-saksi-Ku ke seluruh pelosokdunia”. Melalui karya pewartaan Injil yang dibantu dengan kemajuan teknologiinformasi saat ini, setiap orang langsung dan dengan cepat menerima kabar sukacita Tuhan. Dan menu keempat tertulis: “Setiap dari kita adalah para utusanresmi Yesus Kristus”. Status kita yang “resmi” ini sebagai pembeda terhadaputusan-utusan yang palsu. Menu semua santapan ini sudah lengkap, sudah final dan tinggal kita nikmatisaja. Kiranya dengan tiket-tiket yang sudah di- booking final ini kitasemakin menyanggupi diri kita untuk menyambut pencurahan Roh Kudus pada hariPentekosta dan siap untuk dibimbing-Nya dalam setiap saat hidup kita.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, kami berterima kasih atashari Raya Kenaikan Tuhan Kami Yesus Kristus ke surga untuk bertahta bersamaDikau, dan tetap memimpin hidup kami. Bantulah kami untuk selalu mengarahkanhidup kami ke surga. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa...
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah BERSATU Mari kita membaca Firman Tuhan dari2 TESALONIKA 3: 5Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus. "Wonder Kids, seperti yang tertulis di Yohanes 13:35: “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.' Ayat ini mengingatkan kita untuk menunjukkan kasih kepada semua orang. Kesatuan dan kasih adalah cara kita memberitahu dunia tentang Yesus. Jika kesatuan itu penting bagi Allah, bukankah itu juga penting bagikita? Di Surga, kesatuan itu penting, jadi itu juga harus penting di bumi. Tidak ada orang yang mau dekat-dekat dengan orang yang suka bertengkar. Jadi, jika kamu ingin orang lain belajar tentang Yesus, kamu harus menunjukkan bahwa kamu bisa saling mengasihi. Itu berarti kamu tidak bicara buruk tentang orang lain, kamu bersikap baik, menghormati, membantu sesama, danbersatu. Anak-anak Allah harus saling mengasihi dulu, baru bisa mengasihi orang lain yang belum mengenal Allah." MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, kesatuan penting bagi Gereja, tapi juga penting bagi keluarga dan persahabatan. Apa yang diajarkan oleh Firman Tuhan di Efesus 4: 2 adalah rahasia yang penting untuk menjaga kesatuan: “Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu”. Mari kita berdoa TUHAN, arahkah hatiku untuk mengasihi-Mu dan sesamaku, serta kuatkan imanku agar aku selalu berdiri teguh di dalam kasih dan pengharapan kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, CINTAI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI. Tuhan Yesus memberkati
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 19 Mei 2025Bacaan: "Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." (Efesus 4:23-24)Renungan: Rajawali atau elang besar adalah burung yang cukup terkenal karena ketangguhan dan kegagahannya Rajawali memiliki beberapa keistimewaan yang seringkali diangkat untuk dijadikan gambaran penting bagi kehidupan manusia. Dari semua jenis unggas, rajawalilah yang bisa mencapai usia paling panjang. Rajawali bisa mencapai usia tujuh puluh tahun, tetapi usia sepanjang itu tidak didapatkan begitu saja. Ada tahap di mana seekor rajawali harus membuat keputusan penting demi kelangsungan hidupnya. Keputusan itu tidak mudah, bisa dibilang menyakitkan, tetapi itulah yang harus ia lakukan jika ingin bertahan hidup lebih lama. Memasuki usia yang keempat puluh, tubuh seekor rajawali akan menunjukkan tanda-tanda penuaan. Ini ditandai dengan paruh yang semakin panjang dan juga bengkok ke arah tubuhnya, sehingga lama-kelamaan paruh tersebut akan menyentuh dadanya. Begitu pula dengan cakar-cakarnya, tidak sekuat dulu lagi karena termakan usia. Bulu-bulu sayapnya menebal tak beraturan dan menjadi berat, sehingga sulit baginya untuk terbang dengan lincah. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, maka yang akan terjadi pada rajawali tersebut adalah kematian. Mau tidak mau ia harus menentukan pilihan. Mati atau melalui sebuah proses panjang yang menyakitkan selama seratus lima puluh hari. Umumnya rajawali memilih untuk melalui proses menyakitkan tersebut dengan berusaha sekuat tenaga terbang ke puncak gunung. Di sana ia membuat sarang di sebuah tebing yang cukup tinggi. Di sarang itulah ia tinggal dan memulai proses panjang yang akan mendatangkan pembaruan baginya. Proses pembaruan dimulai dari paruhnya yang sudah terlalu panjang dan bengkok. Paruh tersebut akan dipatuk-patukkan pada batu karang sampai akhirnya paruh tersebut lepas. Setelah paruh lepas, ia akan berdiam diri lagi selama beberapa waktu hingga tumbuh paruh baru. Dengan paruh yang baru itu ia akan mencabut cakar-cakarnya. Setelah mencabut cakar-cakarnya, ia akan menunggu lagi sampai tumbuh cakar baru. Setelah cakar baru tumbuh, maka ia akan mencabut bulu-bulunya dengan cakar baru itu. Setelah seratus lima puluh hari atau sekitar lima bulan, bulu-bulu yang baru akan tumbuh. Rajawali kini bisa terbang kembali dengan kekuatan dan penampilan yang sudah dibarui. Ada saat-saat tertentu di dalam kehidupan ini di mana kita perlu berdiam diri dan membuat satu pilihan penting yang akan mendatangkan perubahan hidup. Kita menginginkan sebuah kehidupan yang lebih bermakna, yang beda dengan kehidupan kita yang lama. Suatu perubahan sikap, hati, cara berpikir, dan tindakan yang akan menjadikan kita manusia-manusia rajawali yang Tuhan harapkan. Proses menuju perubahan itu terkadang menyakitkan, karena kita harus rela membuang kebiasaan-kebiasaan lama dan mengenakan sifat serta kebiasaan baru sebagaimana yang Tuhan inginkan. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, mampukan aku melalui proses demi proses yang akan membuat hidupku menjadi baru dan lebih berarti. Amin. (Dod).
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah KARENA KAMU PERCAYA Mari kita membaca Firman Tuhan dariIBRANI 10: 22Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yangtulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Wonder Kids, pernahkah kamu melihat orang menukar kuponhadiah? Tapi dengan TUHAN tidak bisa begitu loh! Kamu tidak bisa bilang, “TUHAN, aku sudah bantu lima teman, tukar dong dengan tiket ke surga!” Surga bukan hadiah karena kita baik. Surga adalah hadiah spesial dari Tuhan Yesus! Kita masuk surga karena Tuhan Yesus sayang kita. Bukan karena kita berbuat baik. Seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus di dalam Efesus 2: 8-9 - “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu:jangan ada orang yang memegahkan diri”. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, hadiah terbesar dari TUHAN adalah surga! Suatu hari nanti, kita akan tinggal selamanya bersama Tuhan Yesus di tempat yang indah! Hadiah lainnya dari TUHAN adalah: keluarga yang menyayangimu, udara segar untukbernafas, sinar matahari yang hangat, burung yang bernyanyi riang, makanan enak setiap hari, tempat tidur yang nyaman, warna-warni yang indah di dunia, dan teman-teman yang baik. Mari kita berdoa TUHAN, aku mau jadi teman dekat-Mu. Tolong bantu aku selalu jujur dan percaya kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, TUHAN INGIN KITA DEKAT DENGAN-NYA. Tuhan Yesus memberkati
Efesus 2 : 8 - 9
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Selama bulan April ini tema besar dari Firman Tuhan yang akan kita renungkan diambil dari EFESUS 6: 10Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalamkekuatan kuasa-Nya. Jadi Wonder Kids, judul renungan hari ini adalah RENCANA YANG HEBAT Mari kita membaca Firman Tuhan dariKISAH PARA RASUL 2: 23Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. Wonder Kids, Kematian Tuhan Yesus bukanlah suatu kecelakaan, juga bukan kegagalan untuk menyelamatkan dunia. Kematian Tuhan Yesus bukanlah suatu kejadian yang tidak diharapkan. Tidak. Kematian Tuhan Yesus adalah bagian dari rencana Allah yang hebat untuk menyelamatkanmu, menyelamatkan saya, dan menyelamatkan semuaanak-anak TUHAN. Rencana itu telah dimulai ribuan tahun sebelum Tuhan Yesus datang ke dunia. Wonder Kids, ketika Hawa makan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, Allah telah membuat rencana untuk menyelamatkan kita semua. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, lebih dari dua ribu tahun yang lalu,. KetikaTuhan Yesus mati di kayu salib, iblis mengira ia telah menang. Tetapi Tuhan Yesus bangkit dari kubur-Nya, dan iblis telah kalah selama-lamanya. Mari kita berdoa. TUHAN, terima kasih atas rencana-Mu yang sempurna. Tolong aku untuk selalu percaya dan mengikuti jalan-Mu, serta membagikan kasih-Mu kepada orang lain. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, ALLAH MEMILIKI RENCANA YANG BAIK BAGIMU, MESKIPUN HIDUPMU MENGHADAPI BERBAGAITANTANGAN. Tuhan Yesus memberkati
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 20 Maret 2025Bacaan: "Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu." (Kejadian 45:5) Renungan: Ada satu sisi keberhasilan Yusuf yang mungkin sering diremehkan dan tidak dipandang sebagai suatu keberhasilan. Keberhasilan itu adalah "mengampuni". Pernahkah kita berpikir bahwa "mengampuni" merupakan suatu kunci keberhasilan? Terlebih lagi mengampuni saudara sendiri yang tidak seharusnya berniat jahat kepada kita. Yusuf ingat pengkhianatan saudara-saudaranya. la ingat ketika mereka tidak berlaku ramah kepadanya. la ingat ketika mereka menanggalkan jubahnya, memasukkannya ke dalam sumur dan menjualnya sebagai budak. Kini ia punya kesempatan membalas semua kejahatan saudara-saudaranya karena tidak ada sesuatu pun di dunia yang bisa menghalangi Perdana Menteri Mesir seperti Yusuf. Tetapi Tuhan sudah bekerja di dalam hatinya melalui roh kelemahlembutan, untuk menghapus kepahitan-kepahitan masa lalu. Kelemahlembutannya telah melebur semua kemarahan dan dendam terhadap saudara-saudaranya. Yusuf mendemonstrasikan apa yang dituliskan Paulus di dalam Efesus 4:2, "Selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar." Mungkin kita perlu melihat permohonan yang terkandung di dalam doa Fransiskus dari Asisi, "Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai. Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih. Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan." Pernyataan lain mengatakan, "Bila engkau memberikan sesuatu kepada seseorang, berikanlah sesuatu yang di luar perkiraannya." Saudara-saudara Yusuf gemetar ketakutan di hadapan Yusuf yang kini menjadi pembesar di Mesir. Mereka menyangka inilah saatnya Yusuf membalas perlakuan buruk mereka terhadapnya. Tetapi sungguh mengagumkan, Yusuf memberi dan melakukan sesuatu yang di luar perkiraan mereka. Yusuf mengampuni dan mengasihi mereka serta tidak menuntut balas atau mengungkit peristiwa-peristiwa di masa lalu. Sudahkah kita juga memiliki kelemahlembutan yang memampukan kita mengampuni dan selalu membawa damai di mana ada kebencian? Lepaskanlah kasih dan berilah pengampunan sebanyak mungkin bagi mereka yang menyinggung perasaan kita, bahkan bagi orang yang pernah punya rencana jahat terhadap kita. Kelemahlembutan menyembuhkan semua luka batin yang pernah ada di hati seseorang. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, mampukanlah aku mengampuni setiap kesalahan dan tidak memperhitungkan perlakuan buruk orang lain terhadapku. Biarlah mataku memandang pada rencana-Mu yang indah sehingga aku tidak menyimpan dendam. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 14 Maret 2025Bacaan: "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." (Efesus 4:29) Renungan: Firman Tuhan mengingatkan, "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." (Ef 4:29). Perkataan kotor yang tertulis dalam ayat ini mencakup arti yang luas, yaitu: perkataan yang jahat, buruk dan merusak. Surat Yakobus mengatakan bahwa lidah merupakan anggota tubuh yang sulit dikendalikan. Kita dapat melihat kebenaran hal ini di dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang sulit mengendalikan lidah di dalam berkata-kata, sehingga kata-kata sia-sia dan tidak membangun meluncur begitu saja. Apalagi jika seseorang sudah dikuasai emosi, jarang sekali bisa berpikır panjang sebelum berkata-kata. Kata-kata kotor dan sia-sia yang dimaksudkan antara lain:1. Fitnah dan gosip. Fitnah adalah perkataan bohong atau tidak didasari kebenaran, yang sengaja disebarkan dengan maksud menjelekkan dan merusak nama baik seseorang. Sedangkan gosip adalah pergunjingan, cerita atau obrolan negatif tentang seseorang. Memfitnah dan bergosip adalah kebiasaan yang tidak baik, karena kita menuduh serta menghakimi seseorang dengan demikian kita melanggar perintah untuk mengasihi sesama. Orang yang difitnah dan digosipkan dapat terluka hatinya. Jika sudah begitu, bukankah kita sudah menjadi batu sandungan melalui perkataan kita?2. Cemooh dan hinaan. Ada orang yang berpikir bahwa mencemooh dan menghina seseorang itu merupakan sesuatu yang wajar. Alasannya adalah, "Saya kan cuma bercanda." Kita tidak tahu isi hati seseorang, juga situasi yang sedang ia hadapi. Cemooh dan hinaan yang sekalipun dilakukan dalam rangka bercanda, bisa membuat seseorang tersinggung atau bahkan marah. Bercandalah sewajarnya, jangan sampai kata-kata kita menjurus pada penghinaan terhadap seseorang.3. Makian. Makian merupakan kata-kata kasar dan jahat yang diucapkan seseorang karena sedang dibakar emosi atau marah. Bagaimanapun sulitnya menjaga lidah, kita harus berusaha mengendalikan perkataan kita. Hendaklah kata-kata yang keluar dari mulut kita adalah kata-kata yang membangun dan memberkati sesama. Minta agar Roh Kudus memampukan kita untuk mengucapkan kata-kata yang baik dari perbendaharaan hati kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, seringkali aku melakukan pelanggaran dalam perkataan-perkataan yang kuucapkan. Berjagalah di pintu mulutku ya Tuhan agar perkataanku penuh kuasa untuk memberkati banyak orang. Amin. (Dod).
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah RAHMAT-NYA Mari kita membaca Firman Tuhan dari: EFESUS 4: 32Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. Wonder Kids, disaat Tuhan Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya, Ia mengetahui masa depan kaki-kaki yang dibasuh-Nya. Tuhan Yesus tahu bahwa keesokan harinya tidak seorangpun dari murid-murid-Nya masih akan mengikuti-Nya atau membela-Nya. Kaki-kaki ini akan lebih dulu melarikan diri pada ayunan pertama pedang tentara Roma. Lalu, kenapa Tuhan Yesus masih bersedia melakukannya? Kenapa Tuhan Yesus merendahkan diri-Nya untuk membasuh kaki murid-murid-Nya? Jawabannya hanya satu, yaitu belas kasihan. Tuhan Yesus tahu apa yang akan dilakukan orang-orang ini, namun Ia mau memberikan pengingat kepada mereka. Tuhan Yesus ingin agar mereka ingat bahwa Ia pernah membasuhkaki mereka. Tuhan Yesus ingin tahu bahwa kaki-kaki yang telah dibasuh masih bersih dan Tuhan Yesus telah mengampuni dosa mereka sebelum mereka memintanya. Belas kasihan Tuhan Yesus juga berlaku bagimu. Jika kamumemilih untuk percaya kepada Tuhan Yesus dan mau taat kepada-Nya, dosamu juga akan diampuni. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, belas kasihan adalah ketika kamu diampuni disaat kamu pantas dihukum. Tuhan Yesus mengampuni dosa-dosamu. Ia ingin agar kamu juga melakukan hal yang sama kepada orang lain. Apakah ada orang yang telah menyakiti atau mengecewakanmu? Mintalah pertolongan TUHAN agar kamu juga memiliki belas kasihan dan dapatmengampuni mereka. Mari kita berdoa. Bapa, ajar aku untuk selalu ramah dan penuh kasih. Tolong aku mengampuni orang lain dan menunjukkan belas kasih, sehingga aku dapat mencerminkan kasih-Mu dalam hidupku setiap hari. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, KAMU DIAJARKAN UNTUK SALING MENGAMPUNI DAN BERSIKAP BAIK, SEPERTI TUHAN YANG MENGAMPUNI DAN MENGASIHIMU. Tuhan Yesusmemberkati
Efesus 5:15-17
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 21 Februari 2025Bacaan: "Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan." (Efesus 4:23-24)Renungan: Burung feniks (phoenix) adalah burung dari mitologi Yunani yang dikenal juga dalam budaya-budaya dunia dengan nama lain, seperti Burung hong di Tiongkok, burung garuda di India, atau burung simurgh di Persia. Konon, di seluruh dunia hanya ada satu burung feniks, bulunya berwarna merah keemasan, indah sekali. Setelah hidup selama lima ratus tahun, burung ini akan membuat sebuah api unggun besar kemudian menerjunkan diri ke dalamnya dan membakar dirinya sendiri. Setelah itu, dari abunya akan muncul telur burung yang akan menetas, mengeluarkan burung feniks muda. Jika ia tidak melakukan siklus itu, maka ia akan mati dan tidak dapat lahir kembali. Pilihan antara hidup dan mati tidak hanya dialami burung feniks, tetapi juga oleh setiap kita. Setiap hari kita ditantang untuk membuat pilihan baik atau pilihan buruk. Jika kita memilih yang baik untuk rajin bekerja, hidup jujur, berelasi dengan kasih, suka berbagi berkat dan setia pada Tuhan, maka kita akan hidup dan selamat. Sebaliknya, jika kita memilih malas bekerja, suka berbohong, ogah berelasi, dan bersikap egois pada sesama, maka kita pasti binasa. Marilah terus membarui diri dalam Tuhan, maka la akan memberi kita kekuatan baru, sehingga kita bisa memilih yang terbaik dalam hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, tolonglah aku memperbarui diriku setiap hari agar hidupku baik dan benar sesuai dengan kehendak-Mu. Amin. (Dod).
Efesus 5:15-17
Matius 5:17 – Efesus 2:8-9 I. PEMBUKAAN : Agama Hukum atau Agama Anugerah ? II. AGAMA HUKUM- Tidak ada manusia yang bisa sempurna! Jadi, jika keselamatan tergantung pada usaha kita, kita semua akan gagal. III. AGAMA ANUGERAH: Kabar Baik: Anda tidak perlu lagi berusaha mati-matian untuk diterima Allah! Yesus sudah melakukan semuanya untuk Anda. IV. ... Read more
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 5 Februari 2025 Bacaan: ... tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang...." (Efesus 5:8) Renungan: Salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi adalah tidak berfungsinya lampu penerang pada jalan dan pada kendaraan. Dalam kondisi yang gelap, pengendara mesti ekstra hati-hati. Kondisi gelap dalam perjalanan sungguh membahayakan keselamatan. Dalam perjalanan hidup di dunia ini, manusia juga membutuhkan penerang yang menjamin keselamatan. Tanpa penerang hidup, manusia akan menjalani hidup tidak tentu arah, sehingga bukan keselamatan yang diperoleh, tetapi kecelakaan dan kematian. Namun, syukur kepada Allah, Yesus Kristus hadir dan berkarya di dunia, menyatakan jalan terang, kebenaran dan hidup yang sejati. Yesus adalah terang dunia yang memanggil manusia keluar dari jalan kegelapan. Oleh karena Dia, kita yang percaya kepada-Nya menjadi anak-anak terang (Ef. 5:8). Artinya, kita adalah penerang hidup dalam perjalanan manusia di dunia. Melalui pikiran, perkataan dan perbuatan kita, kita seharusnya hidup dalam iman, pengharapan dan cinta kasih. Kita berbuah kebaikan, kebenaran, dan keadilan bagi dunia ini. Kalau mau jujur, kita mungkin belum sungguh menjadi penerang hidup. Keserakahan, kekerasan dalam rumah tangga atau keluarga (termasuk kepada anak-anak), dan ketidakadilan masih terjadi dalam hidup kita. Pertanyaannya adalah seberapa kuat terang Kristus kita pancarkan dalam perjalanan yang gelap seperti itu? Masihkah kita terus terang karena Kristus terang terus? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku kalau hidupku belum menjadi terang bagi sesamaku. Amin. (Dod).
I detta avsnitt samtalar Kristoffer Helle och Daniel Johansson om de fyra första ekumeniska kyrkomötena, i Nicea 325, Konstantinopel 381, Efesus 431 och Kalcedon 451. Vid årets bibelkonferens på FFG uppmärksammas att det är 1700 år sedan kyrkomötet i Nicea. Vill du bidra till FFG-podden, ge en gåva på SWISH-nummer 123 100 84 57 (märk “FFG podcast”)
Mari renungkan Efesus 1:18-21 untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.
Mari renungkan Efesus 1:17-19 untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.
Mari renungkan Efesus 1:13-14 untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.
Mari renungkan Efesus 1:7-10 untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.
Mari renungkan Efesus 1:3-6 untuk menutup hari dalam doa dan firman Tuhan. Inilah momen yang diberikan Allah bagi Anda untuk menenangkan diri dan menikmati waktu bersama-Nya. Mari masuk ke dalam hadirat Bapa kita yang penuh kedamaian, dan lepaskanlah apa pun yang sudah terjadi hari ini. Dengan pertolongan Allah yang saat ini menyertai Anda mari kita mulai membawa hal-hal tersebut di dalam doa. Tuhan hadir di tempat ini, dan Dia menerima Anda apa adanya.
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 23 Januari 2025 Bacaan: "Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan." (Efesus 6:2-4) Renungan: Hormatilah orangtuamu. Itu adalah salah satu hukum yang Tuhan perintahkan di dalam 10 perintah Allah. Nah, sebagai orangtua adakah kita layak mendapatkan hak penghormatan itu? Bila kita tidak menjadi orangtua yang bertanggung jawab, tidak mendidik anak-anak dengan benar serta tidak menjadi teladan dalam keluarga, pantaskah kita menuntut penghormatan dari anak-anak kita? Akhir-akhir ini melalui berbagai media sering diberitakan, orangtua justru menjadi predator bagi anak-anak. Bila itu yang terjadi, bagaimana kita bisa menuntut anak-anak kita untuk menghormati kita? Tentu semua orangtua ingin dihormati anak-anaknya. Jadi, bukankah sepatutnya selaku orangtua kita memantaskan diri untuk menjadi orangtua yang terhormat dan pantas dihormati? Jadilah orangtua yang bertanggung jawab, yang takut akan Tuhan, dan memberikan keteladanan di dalam keseharian hidup. Kita tidak dapat memaksa anak-anak menghormati kita dengan sikap arogan dan tanpa keteladanan. Wibawa orangtua akan terpancar ketika percaya dan taat kepada Tuhan, sehingga kemudian terwujud dalam teladan hidup yang nyata. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku jika selama ini tidak menjadi orangtua yang bijaksana bagi anak-anakku. Bantulah aku untuk memperbaiki sikapku dan bimbinglah aku agar dapat menjadi teladan hidup benar bagi anak-anakku. Amin. (Dod).
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah BERKAT DI MEJA ALLAH Mari kita membaca Firman Tuhan dari Mazmur 23: 5 Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Wonder Kids, coba pejamkan matamu dan bayangkan ruang makan Allah. Kira-kira bentuknya seperti apa? Seberapa besar ukuran mejanya? Siapa yang akan duduk disana bersamamu? Wonder Kids, kamu diundang untuk duduk di meja perjamuan Allah. Kamu diundang bukan karena kamu berperilaku baik, tapi karena anugerah TUHAN. Bila saatnya tiba, Allah akan membawa anak-anaknya kembali ke surga, dan saat itu kamu akan menikmati tempat yang istimewa, selamanya, bukan hanya untuk satu hari. Kamu akan duduk di sebelah orang-orang berdosa lainnya yang taat kepada Allah dan dosanya telah disucikan – orang seperti Musa, Daud dan Rut. Dan kita semua akan saling berbagi kemuliaan dan berkat Allah. Inilah sebagian dari berkat yang menantimu di meja perjamuan Allah: i) Semua dosamu akan dilupakan. Hal ini tercantum di dalam Roma 8: 1 yang berbunyi seperti ini - Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. ii) Kamu akan menjadi bagian dari kerajaan Allah. Hal ini tercantum di dalam Kolose 1: 13 yang berbunyi seperti ini - Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih. iii) Kamu akan menjadi anak Allah. Hal ini tercantum di dalam Efesus 2: 18 yang berbunyi seperti ini- Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" iv) Kamu dapat datang kepada Bapa kapan saja. Hal ini tercantum di dalam Efesus 2: 18 yang berbunyi seperti ini- karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. v) Allah tidak pernah meninggalkanmu. Hal ini tercantum dalam Ibrani 13: 5 yang berbunyi seperti ini - Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." vi) Dan semua berkat ini akan berlangsung selamanya seperti yang tertulis di 1 Petrus 1: 4 yang berbunyi seperti ini - untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, selagi kamu duduk di bangkumu di kelas, mengucap syukurlah kepada TUHAN karena telah menyediakan teman-teman yang duduk bersamamu. Bicaralah dengan mereka, ceritakan tentang berkat yang akan kamu temukan di meja perjamuan Allah di surga. Apakah ada tokoh Alkitab yang ingin kamu temui di surga nanti? Mari kita berdoa Bapa, aku mengucap syukur karena Engkau mengundangku menjadi bagian dari Kerajaan Allah dan tidak pernah meningalkanku. Tolong aku agar berani menceritakan tentang kasih TUHAN kepada teman-temanku.Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Wonder Kids, KAMU DIUNDANG KE DALAM KERAJAAN ALLAH BUKAN KARENA PERBUATAN BAIK, MELAINKAN KARENA ANUGERAH TUHAN. Tuhan Yesus memberkati
2 Korintus 5:17, Kolose 2:6-7, Efesus 5:15-17
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 4 Januari 2025 Bacaan: "... dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus." (Efesus 5:21) Renungan: Ada pepatah sunda yang mengatakan tidak ada piring yang tidak beradu. Pepatah ini ingin menggambarkan bahwa perselisihan sering terjadi dalam relasi antar-pribadi, entah di rumah tangga, keluarga, pekerjaan, atau pergaulan. Perselisihan dapat menunjukkan bahwa relasi itu sungguh hidup dan dinamis. Namun, perselisihan juga dapat merusak relasi baik yang sudah terjalin. Rasul Paulus rindu agar Jemaat Tuhan di kota Efesus dalam relasi yang baik, rukun, dan saling membangun. la menasihatkan, "Rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus". Dua prinsip penting yang dikemukakan dalam nasihat ini: prinsip rendah hati dan prinsip takut akan Kristus. Prinsip takut akan Kristus merupakan dasar dari prinsip rendah hati. Takut akan Kristus membuat murid Tuhan bersikap rendah hati, seperti Kristus yang rendah hati dalam penderitaan dan kematian-Nya di atas kayu salib. Dalam takut akan Kristus, suami dan istri, orangtua dan anak, hamba dan majikan, semua menunjukkan relasi yang hidup dan dinamis dalam cinta kasih yang tulus. Peribahasa lain mengatakan, seperti gula dan nira matang, hidup semestinya selalu rukun. Begitulah kita murid Kristus seharusnya hidup rukun, hidup dalam relasi cinta kasih dan saling menopang. Hanya dengan kerendahan hati, hidup yang rukun akan terjadi. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan Roh Kudus-Mu agar akau dapat menjadi pribadi yang mampu membangun relasi cinta kasih di mana pun aku berada. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Tirto, Rini, Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 60: 1-6; Mazmur tg 72: 1-2.7-8.10-11.12-13; Efesus 3: 2-3a.5-6; Matius 2: 1-12 TERANG TUHAN TERBIT ATAS KITA Renungan kita pada hari Minggu, Hari Raya Penampakan Tuhan ini bertema: Terang Tuhan Terbit Atas Kita. Kejadian lebih dari 2000 tahun lalu mengenai kunjungan tiga orang majus dari Timur kepada bayi Yesus di Bethlehem, yang terbaring dalam palungan hewan, memaknai penampakan Tuhan Yesus Kristus kepada Dunia. Makna yang pertama ialah Yesus tampak sebagai raja. Seorang raja, apalagi yang merupakan utusan dari Allah, sangat dihormati dan disembah oleh semua pihak yang memiliki iman kepada Allah. Raja ini tidak bisa disetarakan dengan raja mana pun di dunia, yang mendapatkan kekuasaan itu baik melalui warisan maupun dengan menang perang melawan musuh. Martabat Raja Kristus datang dari Surga sehingga posisinya netral dan berada di atas semua raja atau penguasa dunia. Karena itu Ia paling tepat disebut Raja dari Surga, yang merupakan Matahari bagi dunia, sehingga Ia adalah terang bagi kita semua. Peristiwa Natal, baik yang pertama maupun yang dikenangkan setiap tahun, menegaskan tentang terang yang terbit atas kita semua. Semua orang dari segala penjuru dunia dapat melihatnya, karena Ia seperti Matahari bagi segenap alam semesta. Ia adalah terang yang bercahaya sepanjang masa, menjangkau setiap sudut muka bumi, dan merajai setiap pribadi manusia. Setiap manusia yang terbuka hatinya kepada kekuasaan dan rahmat Tuhan, mendapatkan daya tarik yang begitu kuat sehingga mereka datang bertemu dan menyembah-Nya. Sedangkan mereka yang tertutup mata-hatinya, yang hanya memahaminya sebagai ancaman bagi kemapanan, kenyamanan, dan kekuasaan mereka di dunia, akan menghadapi raja Yesus Kristus sebagai musuh yang harus disingkirkan. Herodes mewakili penguasa dan stabilitas duniawi dalam arus yang melawan Kerajaan Yesus Kristus. Hal ini membawa kita kepada makna penampakan Tuhan yang kedua, ialah sebuah penampakan diferensiasi. Merek atau label untuk Yesus Kristus ialah serba bersahaja supaya tetap sebagai Anak Domba Allah yang melayani, bahkan sampai mengorbankan diri-Nya. Diferensiasi ini mengungkapkan preferensi Tuhan Yesus untuk melayani. Ia sangat berbeda dari semua penguasa atau raja di dunia yang berorientasi kekuasaan, mengumpulkan kekuatan dan harta, serta harus dilayani. Mereka semua terbukti berakhir karena termakan usia dan waktu di bumi ini. Tiga orang Majus memberikan bayi Yesus persembahan istimewa mereka, ini adalah inspirasi bagi setiap dari kita. Sekiranya kita ingin berbuat yang sama, selayaknya kita persembahkan diri kita seutuhnya dan setulusnya. Kita ingin berada di dalam kerajaan-Nya, kini dan sepanjang masa. Kita menikmati dan merawat bersama kerajaan-Nya itu. Marilah kita berdoa. Dalam nama... Ya Yesus Kristus, buatlah kami saksi-saksi-Mu yang benar dan bertanggung jawab. Bapa kami... Dalam nama Bapa...
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah ROH YANG MEMUJI Mari kita membaca Firman Tuhan dari: YOHANES 4: 23- Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Wonder Kids, ketika kamu ada di gereja, apakah kamu merasakan penyertaan TUHAN? Ketika kamu sedang saat teduh bersama TUHAN, apakah kamu menyadari kehadiran TUHAN bersamamu? Mungkin kamu melihat orang lain memuji TUHAN, tapi kamu tidak merasakan apa yang mereka rasakan. Dan kamu bertanya-tanya apakah pujianmu diterima oleh TUHAN? Ketahuilah bahwa jika kamu hanya tahu tentang TUHAN di kepalamu saja tanpa mengenal-Nya secara pribadi, maka kamu seolah-olah mengatakan “aku mengasihi-Mu, TUHAN” dan “Aku mengucap syukur kepada-Mu Tuhan” tanpa ketulusan. Pujian yang tulus keluar ketika kamu menyerahkan dirimu sepenuhnya kepada TUHAN. Paulus di dalam EFESUS 5: 18 mengatakan seperti ini – “Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh”. Dengan demikian kamu dapat bernyanyi dari hatimu untuk memuji TUHAN seperti yang tertulis di Efesus 5: 19 seperti ini, “dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.” Wonder Kids, kamu baru dapat memuji TUHAN dengan segenap hati ketika kamu mengijinkan Roh Kudus memenuhimu. Kamu dapat melakukannya dengan mengijinkan TUHAN mengendalikan hidupmu. Mari kita berdoa. TUHAN, tunjukkan kepadaku bagaimana aku dapat memuji-Mu dengan segenap hati, melalui perkataan dan dengan hidupku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, HARI INI PUJILAH TUHAN DENGAN SEGENAP HATI. Tuhan Yesus memberkati.
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 15 November 2024 Bacaan: "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis." (Efesus 4:26-27) Renungan: Ada begitu banyak alasan untuk menyimpan kepahitan. Seorang pria tidak bisa memaafkan dan melupakan kepahitan yang dialaminya pada masa kecilnya, karena ayahnya memperlakukan dia dengan kejam. Seorang wanita tidak bisa lepas dari kebencian karena suaminya telah berselingkuh. Seorang pemuda tidak bisa melupakan penolakan atas cintanya, dll. Adalah hal yang dapat dimengerti jika kita marah kepada orang yang bersalah atau berlaku tidak adil kepada kita, akan tetapi kita tidak boleh membiarkan kemarahan singgah lama dalam hati kita, sehingga kemarahan itu berubah menjadi kebencian. Dalam hal melepaskan kebencian, kita harus belajar dari Daud yang selalu melepaskan pengampunan bagi orang-orang yang telah menyakiti hatinya. Suatu hari, hati Daud galau, ia sedang dalam pelarian dari Absalom anaknya, tiba-tiba tampillah Simei mengutukinya. "Demikianlah Daud melanjutkan perjalanannya dengan orang-orangnya, sedang Simei berjalan terus di lereng gunung bertentangan dengan dia dan sambil berjalan ia mengutuk, melemparinya dengan batu dan menimbulkan debu." Kondisi yang sedang dialami Daud şebenarnya mendukungnya untuk membenci Simei, tetapi Daud tidak memberi kesempatan pada kebencian untuk singgah di dalam hatinya. Menanggapi komentar anak-anak Zeruya yang berusaha memanas-manasi Daud untuk membenci dan membalas perbuatan Simei, maka Daud berkata demikian, "Tetapi kata raja: Apakah urusanku dengan kamu, hai anak-anak Zeruya? Biarlah ia mengutuk! Sebab apabila TUHAN berfirman kepadanya: Kutukilah Daud, siapakah yang akan bertanya: Mengapa engkau berbuat demikian? Mungkin TUHAN akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan TUHAN membalas yang baik kepadaku sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini." (2 Samuel 16:10, 12). Kita harus segera menetralkan "racun" kemarahan yang akan mencemari hati dan cenderung mematikan kasih dalam hidup kita, yaitu dengan cara melepaskan pengampunan. Mengampuni bukan berarti toleransi terhadap kesalahan orang lain, tetapi memberikan kesempatan kepada orang yang berbuat salah untuk bertobat. Orang yang tidak mau mengampuni akan membuat dirinya "berkubang" pada pengalaman pahit di masa lampau. Melepaskan pengampunan kepada orang yang bersalah kepada kita merupakan cara untuk melepaskan diri dari "kubangan" kebencian, dan kunci untuk menikmati damai sejahtera yang Tuhan sediakan. Kebencian menjadikan kita tawanan kepahitan masa lampau, padahal Yesus siap memerdekakan kita dari kebencian itu. Di sisi yang lain, pengampunan akan menciptakan kesempatan bagi kita untuk memperbaiki hubungan yang sempat rusak atau terputus dengan orang yang seharusnya tetap kita kasihi. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, taruhlah hati-Mu dalam hatiku agar akupun dapat mengampuni seseorang yang saat ini telah membuat kepahitan dalam diriku. Bebaskanlah aku dari rasa dendam dan benci, sehingga damai-Mu kembali menguasaiku. Amin. (Dod).
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah BELAS KASIHAN Mari kita membaca Firman Tuhan dari: ROMA 6:23- Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Wonder Kids, apakah minggu ini ada yang menyakiti hatimu? Apakah mereka sengaja melakukannya? Jika sengaja, menurutmu apa yang harus kamu lakukan sekarang? Hal yang paling mudah dilakukan adalah balas dendam. Bagaimanapun juga kamu berhak diperlakukan dengan penuh kasih, menerima kebaikan, dan dihargai bukan? Benar…tapi….bagaimana pula dengan saat dimana kamu tidak mengasihi, tidak menunjukkan belas kasihan, dan tidak menghargai orang lain? Betapa mudahnya melupakan saat dimana kamu menyakiti hati TUHAN karena tidak taat kepada-Nya dan tidak mengasihi orang lain sesuai perintah-Nya. Firman Tuhan di dalam EFESUS 4: 32 berkata seperti ini - Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. Ingatlah semua penderitaan yang ditanggung oleh Tuhan Yesus supaya kamu dapat diampuni. Tidak ada orang yang layak menerima anugerah dan belas kasihan TUHAN. Tapi TUHAN memberikannya dengan cuma-cuma. Bahkan jika orang yang sedang membuatmu marah tidak layak menerima kasih dan belas kasihan mu, kamu tetap perlu mengasihinya, karena ini adalah wujud ucapan syukur atas semua yang telah TUHAN anugerahkan kepadamu. Mari kita berdoa. Tuhan Yesus, terima kasih karena telah mengampuni aku. Ajar aku untuk mengampuni seperti Engkau telah terlebih dahulu mengampuniku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, HARI INI, BERIKAN PENGAMPUNAN SEPERTI TUHAN YESUS TERLEBIH DAHULU MENGAMPUNIMU. Tuhan Yesus memberkati.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Suster Wilhelmina OSA dari Komunitas Suster-Suster OSA (Ordo Santo Agustinus) St. Vinsensius di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Efesus 6: 10-20; Mazmur tg 144: 1.2.9-10; Lukas 13: 31-35 MENGGUNAKAN KEKUATAN TUHAN Renungan kita pada hari ini bertema: Menggunakan Kekuatan Tuhan. Seorang pemuda bercerita kepada teman-temannya di gereja, bagaimana dirinya mempertahankan imannya di tempat ia bekerja. Ia seorang yang taat dan sungguh-sungguh beriman, namun teman-temannya yang tidak seiman tidak menampilkan diri sebagai orang-orang beriman. Banyak yang suka menghujat Allah. Ada yang berperilaku tidak pantas seperti menyebarkan fitnah, bertindak kasar dalam kata-kata dan tindakan, curang dan tidak adil. Pemuda ini berprinsip bahwa Tuhan yang ia imani dan yang menyertai dia setiap saat, memberinya rasa aman, kuat, dan percaya diri. Ia tidak takut apa pun, meski di sekelilingnya penuh dengan gaya hidup yang berlawanan dengan Tuhan. Baginya, tidak ada ketakutan berada dan bersama dengan Tuhan. Sesama karyawan di kantor yang berlaku kasar, berkata bohong, menyebarkan gosip atau penghinaan, dan yang berbuat curang, adalah rekan-rekan yang ia temui setiap hari. Ia tidak merasa asing bahkan terancam oleh mereka. Tidak sedikit pun kesempatan baginya untuk terpengaruh oleh mereka. Ia menggunakan kekuatan Tuhan, sehingga ia mampu mempertahankan imannya dan mampu juga berelasi dengan mereka secara normal. Pengalaman seperti ini dialami juga oleh banyak orang di sekitar kita. Ini semua adalah pengalaman di dalam dunia nyata. Di dalam dunia tidak nyata yang di luar jangkauan indra kita, sering menjadi gangguan tersendiri. Dunia hantu dan gaib sering menakuti kita. Banyak di antara kita yang atas nama Tuhan yang menyertai, sama sekali tidak takut dengan setan, hantu, dan kekuatan gaib. Mereka sungguh percaya bahwa Tuhan Allah lebih kuat daripada semua kekuatan itu. Hanya dengan nama Tuhan yang maha kudus, mereka terlindungi, dikuatkan dan diselamatkan. Selain itu, ada juga ancaman-ancaman yang mematikan, seperti kekerasan fisik, perang, penyakit, dan bencana alam. Bagi orang-orang yang mengutamakan kekuatan Tuhan dalam penyelenggaraan seluruh hidupnya, mereka sama sekali tidak gentar dan goyah hidupnya. Tuhanlah yang menentukan nasib hidup mereka. Jadi warta gembira bagi kita hari ini adalah seperti yang disampaikan oleh kedua bacaan hari ini. Santo Paulus di dalam suratnya kepada jemaat di Efesus menegaskan bahwa kita bertahan dan dapat melawan musuh di dunia ini, cukup dengan mengenakan senjata Tuhan Allah yang kita kenakan sebagai pakaian kita. Tidak ada satu pun kekuatan lain selain Tuhan yang dapat memisahkan dan menghancurkan kita. Demikian juga Injil, yang mengungkapkan bagaimana Yesus melangkah dengan pasti ke Yerusalem, tempat tujuan-Nya yang sudah ditentukan Tuhan bagi-Nya. Ancaman dari Herodes tidak pernah membuatnya takut satu titik pun atau mundur satu langkah pun. Marilah kita berdoa. Dalam nama... Ya Tuhan, ajarilah kami menjadi orang-orang yang tidak takut kepada siapa pun selain Dikau. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Wilibroda Gunung Lajar dari Paroki Santo Arnoldus Janssen Waikomo di Keuskupan Larantuka, NTT, Indonesia. Efesus 6: 1-9; Mazmur tg 145: 10-11.12-13ab.13cd-14; Lukas 13: 22-30 PINTU SEMPIT UNTUK KESELAMATAN Renungan kita pada hari ini bertema: Pintu Sempit Untuk Keselamatan. Pemahaman kita tentang karunia perlu dibedakan dari hadiah. Salah satu perbedaannya ialah bahwa hadiah diberikan pada saat tertentu dan terbatas pada orang yang terpilih untuk mendapatkannya. Sedangkan karunia, misalnya keselamatan, diberikan bagi setiap orang dan merupakan pemberian dari Tuhan sejak awal seorang manusia dilahirkan ke dunia, dalam seluruh hidupnya dan sampai pada hidup abadinya setelah kematian. Keselamatan yang baru saja diuraikan tersebut mengandung arti sebuah proses untuk menjadi. Sedangkan sebuah hadiah, misalnya seseorang mendapatkan sepeda motor baru, adalah sesuatu atau benda yang sudah menjadi hasil yang didapatkan dan dinikmati. Keselamatan yang sebagai proses itu perlu dimulai dari titik awal yaitu panggilan Tuhan yang maha kuasa. Permulaannya dari Tuhan, dan terlaksana di dalam diri setiap pribadi yang dipanggil: dari kelahiran sampai kematian dan berakhir pada kehidupan abadi bersama Tuhan. Sebagai sebuah proses menjadi dan pembentukan, maka Tuhan Yesus pada hari ini mengajarkan kita bahwa terjadinya keselamatan itu bukan sebuah peristiwa otomatis, langsung jadi, dan mungkin seperti pandangan umum tentang hadiah yang cuma-cuma. Ia mengibaratkan perjalanan mencapai keselamatan, yaitu pencapaian terakhir, seperti melalui pintu yang sempit. Bayangkan saja, sebuah jalan besar empat jalur yang memungkinkan para pengemudi dengan leluasa dan lancar melewatinya tanpa beban dan kesulitan. Ketika beberapa kilometer untuk sampai ke pemberhentian terakhir, jalan menyempit menjadi satu jalur saja. Betapa sulit, stress, kesal, dan resahnya para pengemudi bersama penumpangnya menghadapi kenyataan tersebut. Yesus ingin memberikan kita kesadaran tentang proses yang tidak gampang supaya bisa selamat dan masuk ke dalam surga. Syarat utama dan satu-satunya ialah menjadi sempurna seperti Bapa di surga yang sempurna adanya. Itu adalah tiket yang bisa membayar lunas pintu yang sempit itu. Untuk menjadi sempurna, kita perlu memenuhi syarat-syarat yang Yesus sendiri tetapkan supaya kita penuhi secara bertanggung jawab. Syarat-syarat itu lengkap ada di dalam diri-Nya, karena Ia sendiri berkata bahwa: “Aku adalah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh 14,6). Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus merefleksikan ajaran Tuhan Yesus tersebut dengan menegaskan bahwa semua perbuatan baik yang dilakukan terhadap anggota keluarga sendiri dan kepada sesama harus dilandasi oleh cinta kasih. Sering perbuatan-perbuatan tersebut menuntut pengorbanan yang besar dan melalui proses yang rumit atau sulit. Namun melalui cara tersebut, suka cita dan kebahagiaan akan menjadi kenyataannya. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus, ajarlah kami untuk senantiasa hidup di dalam jalan dan kebenaran-Mu. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Ludgardis Nona Lembata dan Daniel Nama dari Paroki Santo Bernardus Abas Tokojaeng di Keuskupan Larantuka, NTT, Indonesia. Efesus 5: 21-33; Mazmur tg 128: 1-2.3.4-5; Lukas 13: 18-21 IMAN BIJI SESAWI Renungan kita pada hari ini bertema: Iman Biji Sesawi. Anda coba perhatikan setiap kali diadakan sekolah Minggu, bagaimana para guru atau kaka pembina mengajarkan anak-anak berdoa. Anak-anak memang harus dilatih membuat tanda salib, mengatupkan tangan di dada, melafalkan kata-kata doa seperti “Dalam nama Bapa”, “Bapa Kami”, “Salam Maria”. Mereka menampakkan dengan sangat jelas bahwa awal perjalanan iman mereka sangatlah kecil dan sederhana. Hal yang sama terjadi pada kita semua ketika mulai beriman. Permulaan iman yang kecil dan sederhana itu diumpamakan oleh Yesus seperti biji sesawi. Kerajaan Allah itu berwujud pada kehadiran Tuhan yang menjelmah dalam aneka penampilan berupa hal, benda, dan pribadi. Wujudnya yang sempurna ialah pribadi Yesus Kristus. Dalam hubungan dengan Yesus itu, kita mengalami suasana rohani seperti kita berdoa, suasana persekutuan seperti mendengarkan firman dan merayakan ekaristi, dan suasana pelayanan seperti kita mendampingi mereka yang putus asa dan sakit. Permulaan terjadinya hubungan itu jelas sekali berwujud sangat sederhana dan kecil. Permulaan sebuah pengalaman pencerahan dan orientasi iman juga berwujud kecil dan sederhana. Seorang anak kelas 4 SD mengerjakan tugas pelajaran agama. Ia minta bapaknya yang bukan Katolik untuk membantunya. Bapak tidak bisa berbuat banyak dengan pertanyaan-pertanyaan seputar agama Katolik. Padahal ia sangat sayang anaknya dan ingin membantunya. Peristiwa kecil tersebut menjadi titik awal ia memutuskan untuk mengubah orientasi imannya melalui menjadi seorang penganut Katolik. Dengan demikian, ia dapat bersama istri membesarkan dan mendidik anak-anaknya secara Katolik. Iman biji sesawi menyingkapkan berbagai bentuk kenyataan bahwa Tuhan Allah dan Kerajaan-Nya tampil dalam keadaan yang kecil, sederhana, dan sering tidak disadari manusia. Alasannya karena apa pun dan bagaimana pun, suatu penampilan senantiasa dibentuk oleh unsur-unsurnya yang kecil dan berbeda satu sama lain. Unsur-unsur itu sering tidak pernah dilihat atau disadari. Suami istri yang hidup harmonis sangat bergantung pada karakter dan ketulusan cinta masing-masingnya. Demikian juga hubungan Kristus dengan jemaat yang menyatu, sangat ditentukan oleh ketahanan iman setiap anggota jemaat dan jenis-jenis pelayanan yang dilakukan para anggotanya. Iman biji sesawi mengingatkan kita akan dua hal yang penting di sini, yaitu proses dan setiap bagian yang berproses. Kita perlu selalu taat dengan proses dan setiap elemen harus ikut di dalam proses itu. Itu adalah hal-hal yang sangat fundamental dalam perjalanan iman kita kepada kesempurnaan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan maha murah, terimalah pernyataan iman kami, ketika kami mendengar dan merenungkan firman-Mu yang disampaikan melalui bacaan dan renungan ini. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Onny Pakendek dan Yohanes Sukardi dari Paroki Santa Maria Asunta Kota Baru Kupang di Keuskupan Agung Kupang, NTT, Indonesia. Efesus 2: 19-22; Mazmur tg 19: 2-3.4-5; Lukas 6: 12-19 PERANG MELAWAN TEROR Renungan kita pada hari ini bertema: Perang Melawan Teror. Umat manusia di seluruh dunia tidak asing dengan terorisme. Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang dipandang sebagai sarang para teroris. Pemerintah dan penegak hukum di negeri ini sudah bekerja maksimal mengatasinya, namun terorisme belum dapat dikatakan sudah habis sama sekali. Baik pemerintah maupun segenap rakyat harus selalu mewaspadainya. Gereja kita wajib berperang melawan terorisme dalam setiap zaman dengan kekuatan rohani yang masif, dengan keterlibatan seluruh umat manusia. Gereja melakukan ini bersama Yesus. Ia telah melakukan itu dalam pelayanan publik-Nya di dunia. Pada satu peristiwa khusus Ia memilih Simon orang Zelot dan Judas, bersama kesepuluh rasul lainnya untuk membentuk sebuah pasukan inti. Pada hari ini seluruh Gereja merayakan pesta rasul Simon dan Yudas. Kata “Zelot” mengandung arti teroris. Simon ini berasal dari kaum pemberontak yang melawan penjajah Romawi, yang mana kelompok itu bernama kaum Zelot yang dalam bahasa Yahudi Kana'im, yaitu pencemburu dari Allah. Mereka tidak mau Allah mereka diganggu kelompok lain. Yesus harus memilih orang-orang kuat dan terpercaya supaya mampu bersama Dia melawan semua bentuk kejahatan di dunia ini. Sebelum bertemu Yesus, Santo Paulus sering bertindak seperti seorang teroris. Menurut Kisah Para Rasul, ia mengejar, menangkap dan memasukkan ke penjara pria dan wanita pengikut Kristus. Dia bahkan mengatakan begini: Saya sungguh bertindak liar dengan terbakar oleh kemarahan terhadap orang-orang Kristen, yang saya kejar bahkan sampai ke kota-kota di tanah asing (Kis 26,11). Kelompok yang menebar teror juga dikenal sebagai kaum radikalis, mendatangkan ketakutan di seluruh dunia. Yakinkah kita kalau Yesus mampu mengubah hati para teroris yang paling keras sekalipun? Yesus mengubah Santo Simon dan Santo Paulus, dan sampai detik ini Ia tetap sama sebagai Tuhan yang dapat mengubah hati para teroris. Mereka tidak hanya diubah hati dan arah hidupnya, bahkan mereka dijadikan dasar bangunan Gereja, kediaman Allah dan rumah orang-orang beriman. Santo Simon, Yudas dan Paulus kini adalah para jenderal dalam Kerajaan Allah, fondasi untuk berdirinya Gereka dan mereka melindungi Gereja kita. Yesus mengatasi para teroris dengan kasih. Kita semua memakai kasih yang sama untuk mengatasi teror-teror kejahatan dan kegelapan di dalam komunitas beriman kita. Tetapi kita harus bersama Kristus. Tanpa dengan Dia, kita tidak akan mampu. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Yesus guru yang baik dan bijaksana, jadikanlah kami serdadu-serdadu-Mu untuk berani dan berkorban mengalahkan kejahatan yang mengancam Gereja-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Suster Maria Helena PRR dan Suster Maria Casilda PRR dari Komunitas Suster-Suster PRR Kuluhun di Keuskupan Agung Dili, Timor Leste. Efesus 4: 7-16; Mazmur tg 122: 1-2.3-4a.4b-5; Lukas 13: 1-9 BERTOBATLAH, SUPAYA SELAMAT Renungan kita pada hari ini bertema: Bertobatlah, Supaya Selamat. Seruan dan desakan untuk bertobat pertama-tama dibuat oleh Tuhan atas nama kasih dan kerahiman-Nya yang menghendaki supaya manusia ciptaan-Nya dapat selamat. Tuhan Allah begitu kasihan atas manusia yang pada awalnya diciptakan baik adanya, atau pernah diampuni melalui rahmat sakramen, tetapi atas nama kebebasannya ia terlanjur jatuh lagi di dalam dosa. Sama dengan Tuhan, Gereja sebagai Ibu juga menjadi kasihan ketika melihat dan mengalami sendiri bagaimana para anggotanya hidup jauh dari dirinya dan Tuhan. Dosa dan kejahatan terlampau menyelimuti hidup pihak-pihak tertentu anggota Gereja sehingga mereka terhalangi untuk menemukan terang dan kebenaran supaya berubah. Selain Tuhan dan Gereja, keluarga juga menjadi sedih bahkan terpukul, karena anak-anak mereka jatuh dalam aneka kejahatan dan dosa. Lingkungan masyarakat yang lebih luas juga ikut ternoda. Kita sebagai pribadi dan bersama dalam persaudaraan merasa kehilangan dan kecewa ketika satu atau dua di antara kita berlaku tidak sopan dan melakukan tindakan kejahatan. Terhadap semua keadaan berdosa dan kenyataan hidup jauh dari Tuhan seperti ini, semangat Kristen memiliki satu sikap utama yaitu panggilan untuk pertobatan. Tuhan memanggil, demikian juga Gereja, keluarga, dan sesama ingin supaya anggota-anggotanya bertobat. Ketika orang yang dipanggil itu dapat mendengar atau menyadarinya, harapannya ia dapat terketuk hatinya dan mulai mengambil langkah untuk pertobatan. Pada hari ini Firman Tuhan melalui bacaan-bacaan liturgis ingin menyuarakan dengan lantang panggilan pertobatan itu. Panggilan itu dimulai dari Yesus Kristus, ketika Ia sendiri dengan tegas menyerukan bahwa pertobatan merupakan jalan satu-satunya bagi orang-orang yang berdosa untuk dapat memperoleh keselamatan. Di antara banyak dosa pada manusia, dosa yang ditekankan oleh Yesus pada hari ini ialah menunjuk kepada orang lain yang berdosa, sementara diri sendiri tidak diperhatikan dosanya. Ini adalah cara yang munafik, sebagaimana para Farisi dan ahli Taurat perbuat. Menurut Tuhan Yesus, dosa kemunafikan ini jauh lebih besar dari pada mereka yang sudah terhukum karena telah melakukan kesalahan tertentu. Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, memberikan kita solusi untuk mengatasi sikap yang munafik. Kita perlu mencapai kesatuan-iman dan pengetahuan yang benar tentang Kristus, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan sesuai dengan kepenuhan Kristus. Jadi jika kita berhenti berbuat dosa dalam segala kemunafikan, maka kita akan menjadi selamat. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, pandanglah kami sebagai hamba-hamba-Mu yang berharap selalu belas kasih-Mu agar kami dapat selamat. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Efesus 6:12 PENDAHULUAN: Ahli sosiologi, Ekonomi dan Politik menganalisa peperangan sesuai dengan perspektif keilmuannya. I.PENDALAMAN BACAAN EF 6:12-Analisa rasul Paulus di sini melampaui analisa para ahli yang hanya mampu mengalanisa peristiwa perang terbatas pada apa yang telihat kasat mata dan yang masuk pikiran logis manusia. II.PERANG DISEGALA BIDANG KEHIDUPAN-Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Tehnologi III.APA ... Read more
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 20 Agustus 2024 Bacaan: "Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya." (Efesus 5:33) Renungan: Kiwi adalah burung kecil endemik Selandia Baru. Burung kiwi memiliki indera penciuman yang sangat tajam. Burung yang sangat menggemaskan ini juga memiliki bulu yang tebal serta daya ingat yang sangat baik. Uniknya, burung yang tidak memiliki sayap dan tidak bisa terbang ini hanya berpasangan satu kali seumur hidup. Selama musim kawin, pejantan dan betina akan secara aktif memanggil satu sama lain di malam hari, dan bertemu di sarang yang dibuat bersama setiap tiga hari sekali. Pasangan burung kiwi dapat menjalin hubungan selama 20 tahun, hingga salah satunya mati. Sebuah hubungan yang sangat setia! Tidak semua pasangan suami-istri dapat menjalani pernikahan yang setia sampai kematian. Rata-rata pasangan ketika ditanya alasan perceraiannya akan menjawab bahwa sudah tidak ada lagi kecocokan di antara mereka. Namun hal ini seharusnya tidak dijadikan sebuah alasan. Justru kita harus semakin mempelajari dan memahami pasangan kita. Usia pernikahan akan selalu berjalan, dan hubungan yang dijalani pasti akan selalu bertambah. Artinya, pasangan suami istri harusnya sudah semakin terbiasa dan memaklumi perbedaan satu sama lain. Kemudian, pasangan-pasangan yang bercerai biasanya tidak memiliki perasaan kasih yang kuat seperti dahulu. Kasıh mereka semakin terkikis hilang, dikarenakan pertengkaran yang mungkin sering terjadi. Kasih tersebut hilang oleh karena perkataan kasar yang saling menyakiti. Suami seharusnya menyayangi dan selalu memahami perasaan istrinya yang jauh lebih sensitif. Istri harus menghormati suaminya, dan mendukung mereka dalam segala upaya, ambisi, dan pekerjaan mereka. Saling membantu, dan saling mendoakan. Bangun kepercayaan satu sama lain, dan jangan pernah selingkuh dari pasangan. Bangunlah pernikahan kita berdasarkan firman Tuhan, kepercayaan, rasa hormat dan cinta. Dan jangan pernah ragu untuk meminta maaf ketika kita melakukan kesalahan, dan berterima kasih ketika pasangan kita melakukan sesuatu yang baik. Biasakan untuk saling memuji dan menguatkan. Jangan sampai kita dikalahkan oleh hangatnya hubungan pasangan Kiwi! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku jika selama ini aku berlaku kasar dan menyakiti pasanganku. Ingatkanlah aku akan janji perkawinanku di hadapan-Mu untuk setia dengan pasanganku dalam keadaan apapun. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 29 Juli 2024 Bacaan: Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." (Efesus 4:32) Renungan: Ada banyak warga kota besar begitu menikmati saat-saat berlibur di desa. Kebanyakan alasannya adalah suasana desa yang masih asri, lebih sehat, lebih aman, harga-harga lebih murah, dan penduduknya lebih rukun dan ramah. Tidak heran, usia warga desa lebih panjang dari warga kota. Meski dari fasilitas dan pendapatan, kota lebih memuaskan, tapi dari segi kebahagiaan, khususnya berkaitan dengan kehidupan sosial, menunjukkan bahwa warga desa lebih bahagia. Semua orang suka diperlakukan ramah. Saat kita datang ke satu tempat dan disambut ramah, entah oleh resepsionis, warga setempat, pemimpin, bahkan oleh sahabat kita sendiri, kita senang, merasa dihargai dan suasana hati kita menjadi baik. Namun, apakah kita juga suka berlaku ramah terhadap orang lain? Berapa sering kita hanya ramah kepada orang tertentu, hanya karena tugas, atau hanya saat butuh sesuatu dari mereka? Keramahan nyatanya membuat orang lebih bahagia bahkan panjang umur. Tentu saja ini bukan hanya berlaku untuk mereka yang menerima keramahan, tapi juga yang memberikan keramahan kepada orang lain. Firman Tuhan hari ini mengontraskan antara kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, fitnah, dan kejahatan dengan keramahan, kasih mesra, dan pengampunan. Nyatanya, keramahan sebagai bentuk dari kasih, adalah penawar kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, dll. Sebaliknya, bukankah banyak kepahitan, kemarahan, dan pertengkaran bahkan fitnah terjadi hanya karena tidak ada sikap ramah dalam diri seseorang? Karena sikap tidak sopan, orang bisa marah dan bertikai. Karena ucapan yang ketus, orang menyimpan kepahitan. Karena sikap yang tidak ramah, muncul gosip. Tidak ada yang suka dengan kepahitan, kegeraman, fitnah, dan pertikaian. Kabar baiknya, kita bisa menghindari hal-hal itu dengan mempraktikkan keramahan, kasih, dan pengampunan dalam hidup kita. Ketika kemarahan dibalas dengan kebaikan, fitnah dan kepahitan digantikan dengan pengampunan dan perselisihan dibalas kasih, percayalah bahwa hidup kita akan jadi lebih bahagia, bahkan kita juga akan menularkan kebahagiaan itu bagi orang-orang di sekitar kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku hati yang bahagia sehingga setiap perkataan yang keluar dari mulutku dapat memberikan motivasi dan semangat bagi orang-orang di sekitarku. Amin. (Dod).
Efesus 5:15-16 (TB) Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
Ketika Tuhan Yesus mati di kayu salib, darah-Nya tercurah untuk menebus seluruh umat manusia, sehingga setiap kita dapat mengalami kuasa darah-Nya. Kuasa dari darah Yesus yang bisa kita alami setiap hari : 1. Darah Yesus menebus kita (1 Petrus 1 : 18 -19) 2. Darah Yesus menyucikan kita (Ibrani 9 : 14) 3. Darah Yesus mendamaikan kita (Kolose 1 : 20) 4. Darah Yesus membawa kita punya hubungan yang dekat (Efesus 2 : 13) 5. Darah Yesus menghancurkan kuasa iblis (Wahyu 12 : 11) 6. Darah Yesus memampukan kita untuk melakukan kehendak-Nya (Ibrani 13 : 20 - 21) 7. Darah Yesus sebagai perlindungan (Kel 12 : 23)
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 15 Mei 2024 Bacaan: Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi." (Efesus 6:1-3) Renungan: Suatu ketika ada seorang pemuda datang melayat ke rumah seorang pemudi yang sedang berduka karena ibunya meninggal. Pemudi itu menyalami, lalu memeluk pemuda tersebut sambil menangis. "Aku belum sempat membahagiakan ibu," katanya di sela-sela tangisannya. Pemuda itu berusaha menghiburnya dan bertanya tentang maksud "belum membahagiakan ibu". Pemudi itu pun menjelaskan dengan terbata-bata, yang intinya adalah membelikan ini dan itu, terutama yang diinginkan ibunya, dan mengajak wisata ke suatu tempat yang menjadi kerinduan ibunya sejak remaja. Itulah konsep membahagiakan orang tua yang ada di pikiran pemudi itu. Kalau kita perhatikan, bukan hanya pemudi tersebut yang mempunyai konsep seperti itu, tetapi sebagian besar orang juga demikian. Tidak salah, tetapi kurang lengkap! Ada hal-hal lain, paling tidak ada tiga hal, yang bisa dilakukan seorang anak untuk membuat orang tuanya bahagia, yaitu: Pertama, memercayai orang tua. Orang tua memang tidak sempurna, tetapi mereka sangat mencintai anak-anak mereka. Mereka akan melakukan sesuatu yang terbaik demi kepentingan anak-anak mereka. Memang kadang-kadang orang tua melakukan sesuatu yang oleh anak zaman modern disebut "kolot". Tetapi, sebagai anak, kita harus memercayai mereka. Ketika menurut kita perhatian orang tua mulai berkurang, jangan mencurigai bahwa mereka tidak mengasihi kita lagi. Kadang-kadang orang tua juga mempunyai rencana-rencana tertentu bagi anak-anak mereka. Jika sepertinya tidak cocok dengan ide kita, jangan buru-buru menentangnya. Dengar dan renungkan apa rencana mereka. Percayalah bahwa rencana mereka juga demi kebaikan kita. Ketika orang tua merasa dipercaya, maka sesungguhnya mereka akan bahagia. Kedua, memerhatikan ketertarikan orang tua di dalam hidup mereka. Tidak ada salahnya kita bertanya kepada mereka tentang pekerjaan yang mereka geluti, tentang tanaman di kebun, tentang pengaturan meja kursi. Bahkan, kalau perlu kita bisa bertanya tentang ketertarikan mereka yang lain yang belum terpenuhi di dalam hidup mereka. Selanjutnya, berusahalah untuk mengerti mereka dan membantu mewujudkan ketertarikan mereka. Jika kita bersikap seperti itu, orang tua kita akan bahagia. Ketiga, meminta nasihat orang tua. Diminta atau tidak, orang tua akan memberikan nasihat kepada anak-anak mereka. Tetapi, jauh lebih baik kalau kita meminta nasihat kepada mereka, sebab itu akan membuat mereka merasa dibutuhkan, dan itu akan membuat mereka bahagia. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku bersyukur atas orangtuaku. Mampukan aku membahagiakan mereka sebagai wujud rasa terima kasihku kepada mereka. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 11 April 2024 Bacaan: "Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." (Efesus 4:23-24) Renungan: Memasuki usia yang keempat puluh, tubuh seekor rajawali akan menunjukkan tanda- tanda penuaan. Ini ditandai dengan paruh yang semakin panjang dan juga bengkok ke arah tubuhnya, sehingga lama-kelamaan paruh tersebut akan menyentuh dadanya. Begitu pula dengan cakar-cakarnya, tidak sekuat dulu lagi karena termakan usia. Bulu-bulu sayapnya menebal tak beraturan dan menjadi berat, sehingga sulit baginya untuk terbang dengan lincah. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, maka yang akan terjadi pada rajawali tersebut adalah kematian. Mau tidak mau ia harus menentukan pilihan. Mati atau melalui sebuah proses panjang yang menyakitkan selama seratus lima puluh hari. Umumnya rajawali memilih untuk melalui proses menyakitkan tersebut dengan berusaha sekuat tenaga terbang ke puncak gunung. Di sana ia membuat sarang di sebuah tebing yang cukup tinggi. Di sarang itulah ia tinggal dan memulai proses panjang yang akan mendatangkan pembaruan baginya. Proses pembaruan dimulai dari paruhnya yang sudah terlalu panjang dan bengkok. Paruh tersebut akan dipatuk-patukkan pada batu karang sampai akhirnya paruh tersebut lepas. Setelah paruh lepas, ia akan berdiam diri lagi selama beberapa waktu hingga tumbuh paruh baru. Dengan paruh yang baru itu ia akan mencabut cakar-cakarnya. Setelah mencabut cakar-cakarnya, ia akan menunggu lagi sampai tumbuh cakar baru. Setelah cakar baru tumbuh, maka ia akan mencabut bulu-bulunya dengan cakar baru itu. Setelah seratus lima puluh hari atau sekitar lima bulan, bulu-bulu yang baru akan tumbuh. Rajawali kini bisa terbang kembali dengan kekuatan dan penampilan yang sudah dibarui. Ada saat-saat tertentu di dalam kehidupan ini di mana kita perlu berdiam diri dan membuat satu pilihan penting yang akan mendatangkan perubahan hidup. Kita menginginkan sebuah kehidupan yang lebih bermakna, yang beda dengan kehidupan kita yang lama. Suatu perubahan sikap, hati, cara berpikir, dan tindakan yang akan menjadikan kita manusia-manusia rajawali yang Tuhan harapkan. Proses menuju perubahan itu terkadang menyakitkan, karena kita harus rela membuang kebiasaan-kebiasaan lama dan mengenakan sifat serta kebiasaan baru sebagaimana yang Tuhan inginkan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mampukan aku melewati proses demi proses yang akan menjadikan hidupku baru dan lebih bermakna. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 20 Maret 2024 Bacaan: "Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu." (Efesus 4:23) Renungan: Suatu hari, seorang ayah menepati janjinya untuk mengajak anaknya pergi memancing. Akhirnya, mereka berangkat bersama untuk pergi memancing. Mereka memancing sepanjang hari, namun tidak menangkap seekor ikan pun. Dengan marah-marah ayah ini beserta anaknya akhirnya pulang ke rumah. Ketika bertemu istrinya, ayah ini menjelaskan bahwa hari ini adalah hari yang sangat sial bagi dirinya, sudah ambil cuti seharian ternyata tidak mendapatkan ikan satu pun. Namun, ketika istrinya berbicara dengan anak mereka tentang kegiatan memancing yang tidak menghasilkan ikan seekorpun, sudut pandang yang berbeda ia dapatkan saat anaknya berbicara. Anaknya itu bercerita bahwa ia sangat mengucap syukur kepada Tuhan karena hari yang luar biasa. "Saya pergi memancing bersama ayah. Meskipun tidak mendapatkan seekor ikanpun, tetapi saya punya kesempatan ngobrol-ngobrol banyak dengan ayah. Hari ini adalah hari yang sangat menyenangkan!" kata sang anak. Kejadian yang dialami mereka adalah sama, namun masing-masing mempunyai tanggapan yang berbeda. Dalam kehidupan ini, kita juga sering menghadapi hal yang sama, namun dengan tanggapan yang berbeda. Misalnya saat kita pulang ibadah, tidak semua orang menanggapi kotbah yang mereka dengar dengan tanggapan yang benar, ada yang cuek, ada yang pintar mengkriktik, ada yang hanya menjadi komentator, namun ada pula yang mengucap syukur, merenungkan dan melakukan firman yang mereka dengar dalam kehidupan sehari-hari. Demikian juga dalam hal pekerjaan. Pekerjaan yang sama, namun bisa mendatangkan tanggapan yang berbeda beda. Ada orang yang merasa berat dan penuh tekanan, namun yang lain menganggapnya sesuai dengan kapasitasnya dan penuh tantangan. Intinya adalah tanggapan kita terhadap suatu kejadian adalah jauh lebih penting daripada kejadian itu sendiri. Mari memiliki tanggapan yang benar dalam setiap situasi yang kita alami. Belajarlah untuk memiliki cara pandang yang benar, yaitu sesuai cara pandang Allah dalam setiap kejadian yang kita alami. Hal ini supaya kita tidak mudah frustasi, tidak mudah putus asa atau gampang bersungut- sungut. Kita dapat menghadapi kehidupan ini dengan penuh sukacita dan penuh semangat, karena bersama Tuhan Yesus kita akan mempunyai pandangan Ilahi yang benar dan cakap dalam menanggung segala perkara. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ubahlah cara pandangku dalam menyikapi setiap peristiwa yang terjadi dalam hidupku, sehingga aku memiliki cara pandang yang benar sesuai dengan cara pandang-Mu sendiri. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 1 Maret 2024 Bacaan: "Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." (Efesus 4:32) Renungan: Pengampunan sering kali merupakan sesuatu yang sangat sulit dilakukan. Kita lebih suka melakukan balas dendam kepada orang-orang yang menyakiti kita. Karena hal itu akan lebih memuaskan kedagingan kita yang selalu cenderung untuk menuntut balas. Mata ganti mata, gigi ganti gigi. Namun Tuhan Yesus mengajarkan hal yang lain kepada kita semua. Dia justru mengajar kita agar tidak membalas dendam, melainkan mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kita, seperti Dia juga telah mengampuni kita. Corrie Ten Boom, juga mempunyai pengalaman dalam soal mengampuni. Dengan mata kepala sendiri, dia menyaksikan kedua orang tuanya disiksa dan dibunuh oleh seorang tentara Nazi. la sendiri juga mengalami siksaan yang luar biasa sehingga hatinya dipenuhi kebencian terhadap orang itu. Setelah menjalani masa-masa penyiksaan yang berat di kamp konsentrasi, Corrie akhirnya dibebaskan. la pun mulai bersaksi dan memberitakan Injil. Suatu kali ketika memimpin kebangunan rohani, ia melihat pembunuh orang tuanya itu, sekaligus orang yang pernah menyiksanya, ikut berdiri dan mengambil keputusan menerima Yesus sebagai Juruselamat. Saat itu hatinya penuh dengan pergumulan luar biasa antara kebencian dan keinginan mengampuni. Dalam ketidakberdayaan, ia berseru meminta pertolongan Tuhan. Tuhan menjamah dan mengalirkan kasih-Nya kepada Corrie, sehingga Corrie mampu memandang orang itu dengan cara pandang yang baru. la mendekati orang itu dan memperkenalkan dirinya. la berkata bahwa ia sudah mengampuni orang itu karena Tuhan telah mengampuninya. Orang itu terkejut dan dengan air mata bercucuran ia meminta ampun atas dosa-dosanya. Terjadi pemulihan yang luar biasa. Corrie merasakan beban kebencian yang menindihnya selama ini terlepas. Orang itu pun merasakan sukacita yang besar karena dosa-dosanya diampuni Allah dan Corrie. Jika kita merasa tidak mampu mengampuni, Allah selalu siap untuk menolong asalkan kita mau berseru kepada-Nya. Jadi mari memohon pertolongan Tuhan. Minta Dia untuk mengalirkan kasih-Nya kepada kita, karena dengan kemampuan sendiri, kita tidak akan dapat mengampuni orang yang bersalah kepada kita, namun dengan pertolongan Tuhan, kita pasti akan dimampukan untuk memberikan pengampunan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, jadikanlah hatiku seperti hati-Mu, hati yang selalu penuh pengampunan terhadap orang-orang yang menyakiti hatiku. Biarlah damai sejahtera-Mu selalu menguasai hatiku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 12 Februari 2024 Bacaan: "Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus" (Efesus 1:18) Renungan: Pada abad kesebelas, Raja Henry III dari Bavaria mulai jenuh dengan kehidupan di istana dan tekanan-tekanan sebagai seorang raja. la akhirnya menemui seorang pemimpin biara dan mengajukan niatnya agar diterima sebagai anggota biara tersebut. Raja Henry ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan menjadi seorang biarawan. Pemimpin biara bertanya padanya, "Apakah Anda memahami bahwa Anda harus berjanji untuk taat di sini? Itu akan sulit bagi Anda karena Anda adalah seorang raja. Saya akan memberitahukan kepada Anda apa yang harus Anda lakukan," Raj Henry menjawab, “Saya mengerti. Sisa hidupku, aku akan menaati-Mu, sebagaimana Kristus memimpin-Mu." Pemimpin biara pun berkata lagi, "Kembalilah ke tahtamu dan layani dengan setia di mana Allah telah menempatkan Anda." Ketika akhirnya Raja Henry III menutup usia, suatu pernyataan ditulis: "Raja telah belajar untuk berkuasa melalui ketaatan." Seberapa sering kita seperti Raja Henry III ini ketika menghadapi kejenuhan dan tekanan hidup, baik di pelayanan ataupun di tempat kerja? Kita ingin lari meninggalkan tekanan itu, atau mencari suasana baru yang bisa menyegarkan kita. Kita hanya mencari apa yang menyenangkan hati kita, namun kita jarang bertanya apakah yang Tuhan mau. Padahal, kemungkinan besar Tuhan ingin kita tetap menjalankan tugas kita sebaik mungkin di mana la telah menempatkan kita. Mari kita belajar untuk menjalankan tanggung jawab dan panggilan kita dengan penuh ketaatan dan kesetiaan. Ada waktunya ketika kejenuhan itu akhirnya pasti berlalu dan pada saatnya kita dapat melihat bagaimana indahnya rencana Tuhan di genapi dengan apa yang kita kerjakan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk tetap setiap mengiring Engkau dalam suka dan duka hidupku. Jangan biarkan permasalahan hidupku membuat aku tawar hati dan tidak lagi setia pada-Mu. Amin. (Dod).
Efesus 1:4-5, “Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya.” Jadi, begitu penting, begitu luhur, begitu mahalnya hal ini, di mana Allah sudah melihat kita yang... Continue reading →
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 29 Januari 2024 Bacaan: "Ketika masa tujuh hari itu sudah hampir berakhir, orang-orang Yahudi yang datang dari Asia, melihat Paulus di dalam Bait Allah, lalu mereka menghasut rakyat dan menangkap dia..." (Kis 21:27) Renungan: Ketidaksukaan seseorang kepada sesamanya sering diwujudkan dalam bentuk ujaran kebencian dan hasutan. Hal itu dapat kita lihat contohnya dalam kolom komentar yang terdapat di akun- akun media sosial. Memang, ujaran kebencian bukanlah hal baru atau hanya terjadi di zaman sekarang ini saja, melainkan sudah ada sejak zaman penulisan Alkitab. Contohnya adalah ujaran kebencian orang-orang Yahudi yang datang dari Asia kepada Paulus. Ujaran kebencian kepada Paulus itu, didasari oleh ketidaksukaan orang-orang Yahudi kepada Paulus yang dianggap telah menentang Taurat. Segala bentuk fitnah dilontarkan kepada Paulus. Berbagai hasutan diteriakkan agar semakin banyak orang yang membenci Paulus. Ujaran kebencian dan hasutan yang menyerang identitas, dan dilakukan dengan tujuan untuk menjatuhkan adalah bentuk kekerasan verbal. Namun, pada akhirnya, kekerasan verbal ini dapat memicu kekerasan fisik. Itulah yang terjadi pada Paulus, ia mengalami kekerasan verbal sekaligus kekerasan fisik sehingga ia harus digotong oleh prajurit Romawi. Sebagai pengikut Kristus, kita perlu mengendalikan ucapan kita. Segala ucapan yang keluar dari mulut kita, hendaknya bukan didasari oleh kebencian, melainkan kasih. Efesus 4:29 mengingatkan kita, "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, kendalikanlah mulutku, agar apa yang kukatakan bukan menjatuhkan seseorang tetapi untuk memberikan kekuatan, semangat dan kebenaran-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 6 Januari 2024 Bacaan: "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya." (Efesus 2:10) Renungan: Landak laut merupakan hewan laut yang berbentuk bundar dan memiliki duri pada kulitnya yang dapat bergerak. Landak laut terbagi menjadi sekitar kurang lebih 950 spesies. Hewan ini merupakan pemakan rumput laut atau ganggang. Karenanya, landak laut sering kali ditemukan pada permukaan terumbu karang yang ditumbuhi oleh rumput laut. Beberapa jenis spesies hewan ini memiliki racun pada duri-duri di tubuhnya. Oleh karena itu, para penyelam harus berhati-hati untuk tidak menginjak atau tertusuk landak laut ketika menyelam. Dari sekian banyak jenis landak laut, hanya spesies tertentu saja yang dapat dimakan. Landak laut diolah dengan cara dipecahkan bagian tengah mulutnya, dan kemudian kulitnya dikupas dengan sebuah alat. Biasanya yang dimakan adalah bagian reproduksi landak laut saja yang disebut sebagai "gonads". Landak laut menjadi hidangan favorit yang cukup mahal, terutama di Jepang, Korea Selatan, dan Amerika. Hewan yang di Jepang dikenal dengan nama "uni" ini sering kali disajikan secara mentah sebagai sushi atau sashimi. Perhatikanlah, di satu sisi landak laut memang bukan jenis hewan yang semua orang senang bertemu dengannya. Hal ini dikarenakan bentuknya yang kurang menarik dan duri-duri di tubuhnya yang berbahaya jika menusuk kulit manusia. Namun, di sisi lain hewan ini merupakan hidangan favorit bagi para penggemar sushi. Pernahkah kita merasa dijauhi atau dimusuhi banyak orang oleh karena kekurangan yang kita miliki? Ada orang-orang yang terlahir dengan kekurangan fisik, dan banyak dari mereka yang mengalami perlakuan yang tidak adil dari masyarakat di sekitarnya. Jika kita adalah salah satu dari orang tersebut, jangan pernah berkecil hati! Tidak memiliki anggota tubuh yang lengkap atau sempurna tidak menjadikan kita cacat secara kualitas. Tubuh fisik kita bisa saja cacat, namun jangan biarkan semangat, iman, dan kemampuan kita juga menjadi cacat karena pengaruh negatif lingkungan sekitar kita. Ubahlah semua hal negatif tersebut menjadi positif. Orang-orang yang tidak terbiasa atau tidak mengetahui hal apa pun tentang landak laut pasti akan menjauhi hewan ini. Namun, mereka yang memahami landak laut akan memburu hewan ini dan berusaha menangkap sebanyak mungkin. Ada orang-orang yang dapat melihat kualitas di dalam diri kita. Jangan fokus hanya kepada mereka yang menghina, menyepelekan, atau menjauhi kita. Fokuslah kepada mereka yang selalu ada di samping kita untuk menyemangati dan membantu kita dalam mengasah diri. Perkuat kemampuan kita di bidang yang kita sukai. Banyaklah belajar dan berusaha. Berdoalah dan selalu andalkan Tuhan dalam segala situasi. Berjuanglah bersama Tuhan dan raihlah kesuksesan bersama-Nya. Cepat atau lambat, akan ada banyak orang yang menyukai kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, bantulah aku mengabaikan celaan dan kata-kata negatif orang. Aku mau fokus kepada Engkau, kemampuan diriku, dan mereka yang mendukungku. Amin. (Dod).