POPULARITY
Categories
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 9 Juni 2025Bacaan: "Siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya, tetapi siapa membenci suap akan hidup." (Amsal 15:27)Renungan: Seorang raja mengumpulkan orang-orang yang ahli dalam keuangan untuk membahas masalah penting menyangkut kesejahteraan rakyat. Raja sangat heran karena dalam lima tahun terakhir ini negara sudah menyalurkan begitu banyak dana untuk perbaikan jalan-jalan yang rusak, untuk membuka lapangan pekerjaan baru, untuk membuka jaringan listrik dan telepon ke desa-desa kecil dan membangun rumah sakit. Namun kelihatannya dana yang dikucurkan masih saja kurang dan tidak pernah cukup. Sudah hampir dua jam pertemuan itu berjalan namun belum juga jelas penyebab dari semua kebocoran uang negara itu. Pada saat itulah seorang jenderal tua berkaca mata yang duduk di ujung meja, berdiri dan mengambil sebongkah es dari dalam baskom di samping meja. Ia memberikan bongkahan es tersebut kepada orang yang berada di sebelahnya untuk diedarkan ke semua orang yang berada di sekeliling meja hingga tiba pada orang terakhir di ujung meja. Ketika bongkahan es itu tiba pada orang terakhir, besarnya tidak lagi sebesar ketika pertama kali ia menyerahkannya. Sekarang besarnya sudah berkurang menjadi seperempat bagian dari besar sebelumnya. "Anda tahu apa artinya pelajaran ini?" tanya jenderal itu kepada semua yang hadir. Meskipun semuanya diam, namun tampak kepala mereka mengangguk-angguk tanda mengerti pelajaran dari bongkahan es itu. Jenderal itu menjelaskan, "Semakin banyak tangan yang dilalui, semakin berkuranglah jumlahnya." Meskipun di mana-mana kita mendengar seruan dan himbauan menentang korupsi, namun praktik korupsi tetap juga terjadi. Korupsi adalah penyelewengan atau penggelapan uang negara atau perusahaan untuk kepentingan pribadi. 1 Timotius 6:10 berbunyi, "Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka." Meskipun uang itu sendiri tidaklah jahat tetapi kecintaan akan uanglah yang membuat orang-orang menjadi jahat. Sebagai orang percaya kita harus menyadari bahwa apa yang kita peroleh dengan cara yang tidak benar, tidak akan pernah mendatangkan kedamaian bagi kita. Sebaliknya kita telah menempatkan diri sendiri di bawah bayang-bayang masalah. Ketika Tuhan mempercayakan kita untuk menempati posisi yang baik dan tinggi di dalam pekerjaan kita, itu bukan dengan maksud agar kita mempunyai peluang untuk berlaku curang dan mengambil sesuatu yang bukan hak kita. Di dalam pekerjaan, korupsi mempunyai arti yang lebih luas. Selain korupsi uang, ada juga korupsi waktu dan korupsi barang-barang lain milik perusahaan yang kemudian diambil menjadi milik sendiri tanpa ada yang tahu. Ingatlah bahwa standar Tuhan tidak akan pernah berubah. Ketika kita bekerja dengan jujur dan setia, maka Tuhan sendiri akan menyatakan kemurahan-Nya atas kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, jauhkanlah aku dari keinginan mencari keuntungan gelap. Aku mau mengucap syukur senantiasa untuk apa yang sudah Engkau percayakan kepadaku. Aku akan mencukupkan diri dengan pemberian-Mu saja. Amin. (Dod).
Pentingnya PEMURIDAN - 2 Timotius 2:1-2
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 28 Mei 2025Bacaan: "Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar." (1 Timotius 6:6) Renungan: Ada sebuah cerita tentang raja yang tidak merasa bahagia di dalam hidupnya. Dalam usaha menemukan jawaban atas ketidakpuasannya, ia menemui seorang astrolog yang mengatakan kepadanya bahwa ia akan menemukan kebahagiaan dengan mengenakan jas milik seseorang yang benar-benar merasa bahagia. Maka raja itu pun segera memulai pencariannya. la mengetuk pintu seseorang yang sangat kaya, karena menurutnya orang itu pasti bahagia. Namun usahanya gagal. la mengunjungi sekolah-sekolah tinggi, dengan anggapan bahwa orang-orang terpelajar yang ada di sana pasti merasa bahagia karena kepintaran atau hikmat mereka. Tetapi kali ini pun ia tidak berhasil. Akhirnya seorang buruh melintas di depannya sambil bernyanyi-nyanyi kecil sementara ia melakukan pekerjaannya. "la pasti orang yang berbahagia," pikir sang raja. "Juallah jasmu kepadaku, dan aku akan memberimu satu tas penuh emas. "Tetapi buruh itu hanya tertawa dan berkata, "Aku sangat senang memberikan jas itu tuan, tetapi masalahnya aku tidak punya jas." Tentu ini hanyalah cerita, namun cerita ini mengajarkan sebuah kebenaran penting. Memiliki kekayaan tidaklah sama dengan memiliki kebahagiaan. Juga tidak berarti bahwa orang yang kaya harus menjadi miskin terlebih dahulu agar dapat menikmati kebahagiaan. Apa yang disebut kebahagiaan bisa dinikmati baik oleh orang kaya maupun oleh orang miskin. Ada satu kebenaran di dalam doa yang diucapkan Raja Salomo, "Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku." (Ams 30:8-9). Mungkin kita pernah berpikir bahwa orang kaya atau mereka yang sukses dan memiliki segalanya adalah orang yang paling merasa bahagia. Tetapi kenyataannya tidaklah selalu demikian. Ada orang-orang kaya yang mati dalam ketidakbahagiaan sekalipun mereka memiliki segalanya. Atau kita berpikir karena orang miskin itu hidupnya lebih sederhana, maka mereka tidak akan dipusingkan dengan berbagai hal. Namun banyak juga orang miskin yang sangat tidak bahagia, dan mereka selalu merindukan untuk menjadi orang kaya. Lalu, di manakah kita akan menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya? Bukan dengan menjadi orang yang kaya atau menjadi orang miskin. Kebahagiaan sesungguhnya terletak pada hati yang merasa puas dan selalu bersyukur atas karunia Tuhan dan berkat-berkat yang la percayakan kepada kita. Sebanyak apa pun Tuhan memberkati kita, tetapi jika tidak ada rasa puas dan ucapan syukur di dalam hati kita, maka kebahagiaan itu akan tetap menjauh dari hidup kita. Belajarlah merasa puas dan bersyukur atas keberadaan kita! Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ampunilah aku karena masih ada rasa ketidakpuasan di dalam diriku atas keberadaanku dan berkat-berkat yang Engkau berikan untukku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 27 Mei 2025Bacaan: "Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia." (2 Timotius 2:21) Renungan: Suatu ketika seseorang yang dikenal baik, tiba-tiba kehilangan pekerjaan. Karena tidak bekerja, otomatis uang tabungannya habis terpakai, dan ia harus kehilangan rumah tempat tinggalnya. Dukacitanya semakin bertambah karena tiba-tiba isteri tercintanya meninggal dunia. Satu-satunya yang masih ia miliki hanyalah imannya dan itu pun semakin lemah karena terhimpit berbagai kesusahan hidup yang menimpanya dalam jangka waktu yang hampir bersamaan.Suatu hari ia bermaksud mencari pekerjaan. Di satu tempat ia berhenti untuk mengamati seorang pria yang sedang memahat batu untuk bangunan gereja. Pria itu kelihatan begitu terampil memahat sebuah batu berbentuk segitiga yang sedang dikerjakannya. Karena ingin tahu, orang yang sedang mencari pekerjaan itu pun bertanya, "Akan ditempatkan di mana batu berbentuk segitiga itu?" Sambil terus memperhalus pahatannya, pria itu menunjuk ke atas menara gereja. "Kau lihat bagian yang masih terbuka di puncak menara itu? Di sanalah batu ini akan ditempatkan. Saya sengaja memahatnya di bawah sini, supaya ia benar-benar pas untuk diletakkan di atas sana," jawab si pemahat. Sebagian dari kita mengalami permasalahan dan kesusahan yang begitu berat dalam kurun waktu tertentu. Kita mengalami banyak hal yang membuat hati ini berdukacita. Seperti batu yang dirancang untuk menempati puncak menara gereja tersebut, ia harus dibentuk di bawah dan dipahat untuk mengeluarkan bagian-bagian yang tidak sepantasnya. Proses pembentukan seperti ini tidak pernah mendatangkan rasa enak, malah sebaliknya penderitaan! Tapi, tetaplah teguh dalam iman. Kesulitan yang kita alami sekarang tidak akan membuat kita jatuh tergeletak. Semua itu hanya bersifat sementara, karena setelah itu kemuliaan akan datang. Seorang bijak berkata, "Rasa sakit atau penderitaan yang mendera manusia jasmaniah kita, seringkali mendatangkan kekuatan terbesar bagi manusia batiniah kita." Alkitab berkata bahwa pencobaan-pencobaan yang kita alami tidak pernah melampaui kekuatan kita. Tuhan yang akan memberikan kekuatan kepada anak-anakNya untuk menanggung semuanya dan la akan menopang mereka. Jika saat ini kita merasa sedang berada di bawah dan mengalami pukulan demi pukulan dan pahatan demi pahatan, ingatlah bahwa Sang Pemahat Agung sedang membentuk kita untuk ditempatkan di tempat yang lebih tinggi lagi. 2 Timotius 2:21 berbunyi, "Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia." Percayalah akan keahlian-Nya, sekalipun untuk mendapatkan perabot yang mulia dan dianggap layak, harus melalui sebuah proses yang menyakitkan. Tapi, dengan cara itulah la bisa menempatkan kita di "puncak menara". Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, berilah aku kekuatan untuk terus memandang Engkau dengan iman, ketika aku masuk dalam proses pembentukan yang tidak seperti aku ingini. Amin. (Dod).
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah KEBERANIAN Mari kita membaca Firman Tuhan dari1 TIMOTIUS 1: 16Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam dirikuini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudianpercaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal. "Wonder Kids, dulu ada seorang tentara di Amerika yangmeninggalkan pasukannya dan dihukum. Dia menulis surat kepada Presiden Abraham Lincoln, meminta maaf dan pengampunan. Presiden merasa kasihan dan memaafkannya. Setelah itu, tentara ini kembali berjuang bersama pasukannya sampai akhir hidupnya. Ketika dia meninggal, surat pengampunan dari Presiden masih ada di sakunya. Pengampunan dari Presiden sangat berarti bagi tentara ini,sehingga ia selalu membawa suratnya kemanapun. Pengampunan itu memberinya keberanian. Tapi Wonder Kids, kita punya pengampunan yang lebih besar dari Pemimpin yang lebih hebat, yaitu dari Allah! Allah memaafkan semua dosa kita. Biarkan kasih dan pengampunan dari Allah memberimu keberanian untukmelakukan hal-hal yang benar dalam hidupmu." MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, tuliskan surat pengampunan dari Allah untukmu. Pergunakan 1 Yohanes 1: 9 – “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan”, sebaga inspriasi. Kemudian simpan di dalam kantong tas atau dompetmu. Kita bisa percaya kepada Allah. Allah mengerjakan apa yang benar. Ia akan menyucikan kita dari semua kesalahan yang telah kita perbuat. Mari kita berdoa "TUHAN, terima kasih karena Engkau baik kepadaku. Tolongaku mengerti bahwa saat aku lemah, Engkau bisa menunjukkan kuasa-Mu lewat hidupku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin." Wonder Kids, KRISTUS DATANG UNTUK MENYELAMATKANMU KETIKA KAMU MASIH BERDOSA. Tuhan Yesus memberkati
Pdt. Rubin Ong (TB) 2 Timotius 13: 16-17 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. 3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
Kencan Dengan Tuhan, Selasa, 13 Mei 2025Bacaan: "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Timotius 1:7) Renungan: Suatu ketika ada seorang wanita yang dikuasai oleh roh ketakutan. Leher wanita itu kaku karena telah bertahun-tahun dikuasai oleh ketakutan yang luar biasa. Wanita itu membutuhkan kelepasan di dalam nama Tuhan Yesus. Ketika seorang hamba Tuhan yang melayani saat itu mendoakannya dan mengusir roh ketakutan agar keluar dari wanita itu, untuk beberapa waktu wanita itu merasa tercekik. Namun oleh kuasa di dalam nama Tuhan Yesus, roh ketakutan segera keluar dari dirinya. Ada sukacita besar yang menggantikan ketakutan yang selama lima puluh tahun telah mengikatnya. Ia mengalami kemerdekaan yang sesungguhnya setelah roh ketakutan itu diusir dari tubuhnya. Ketika dikonseling, wanita itu menceritakan awal dari ketakutan yang dialaminya. "Sejak berumur lima tahun, menjelang tidur ayah selalu menceritakan cerita-cerita yang menakutkan kepada saya. Suatu malam, ayah menceritakan cerita yang sangat menakutkan dari cerita-cerita yang sebelumnya. Saya sampai menjerit ketika ayah sampai pada klimaks cerita itu. Ibu segera datang ketika mendengar jeritan saya. Ibu memeluk saya dan menyuruh ayah keluar dari kamar sava. Tidak berapa lama kemudian ibu keluar dari kamar dan sepanjang malam saya membenamkan kepala saya di bawah selimut. Sejak malam itu saya selalu diliputi oleh ketakutan yang luar biasa, tetapi malam ini Tuhan Yesus telah membebaskan saya." Dewasa ini banyak orang yang diikat roh ketakutan. Orang yang diikat oleh roh ketakutan hidupnya akan dikendalikan oleh rasa takut itu sendiri. Ketakutan itu sendiri bisa berawal dari pengalaman-pengalaman traumatis, pertumbuhan masa kecil dengan pengawasan yang sangat ketat, mengalami kegagalan yang beruntun, dll. Mungkin mereka sendiri tidak menyadari bahwa sesungguhnya akar ketakutan itu bermula dari peristiwa sehari-hari yang mereka alami, kemudian ketakutan itu mengambil alih kendali hidup mereka selanjutnya. Jika kita masih terikat oleh suatu ketakutan yang pernah tertanam di dalam jiwa kita, ketahuilah bahwa kita membutuhkan kelepasan di dalam nama Tuhan Yesus. Tuhan Yesus tidak ingin kita berlama-lama lagi hidup di dalam penjara ketakutan itu, karena Dia sudah mati di kayu salib untuk membebaskan kita dari ikatan tersebut. Tuhan Yesus berkata bahwa Dia datang ke dunia untuk memberikan hidup kepada orang-orang yang mengasihi-Nya, yaitu hidup yang berkelimpahan. Datanglah kepada-Nya, mintalah Dia membebaskan kita dari ketakutan itu dengan kuasa-Nya yang dahsyat. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, aku percaya bahwa ada kelepasan di dalam nama-Mu. Karena itu, di dalam nama Tuhan Yesus aku menolak setiap ketakutan yang membelenggu dan mengintimidasiku selama ini. Amin. (Dod).
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah ANUGERAH PERSONAL Mari kita membaca Firman Tuhan dari 2 TIMOTIUS 2: 19Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainyaialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan." Wonder Kids, pernahkah kamu membayangkan TUHAN punya buku gambar khusus? Di dalamnya ada cerita: “Waktu aku marah…”; “Waktu aku bohong….” Tapi ada stiker ajaib di setiap halaman: DIAMPUNI OLEH TUHAN YESUS! Saat TUHAN melihat bukumu, Dia tidak marah! TUHAN bilang,“Aku sudah hapus semuanya pakai darah Tuhan Yesus!” MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, TUHAN tahu segalanya tentang dirimu. Nama, warna favorit, bahkan jumlah rambut di kepalamu! Lebih dari siapapun, termasuk dirimu sendiri! Alkitab mencatat ini di dalam Matius 10: 30 - ‘Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya”. Mari kita berdoaTUHAN, terima kasih karena Engkau mengenal aku lebih drisiapapun. Aku istimewa di mata-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, TUHAN KENAL SETIAP ANAK-NYA. Tuhan Yesus memberkati
Jessica Wahyu (TB) 1 Timotius 6:21 karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 6 April 2025Bacaan: "Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik." (2 Timotius 3:17)Renungan: Suatu ketika ada seorang pemuda bertemu seorang anak yang usianya baru 15 tahun, namun kehidupan yang dijalaninya lebih berat dari yang seharusnya dia jalani sebagai remaja tanggung. Karena itulah ia tergerak untuk berbincang-bincang dengannya. Pikirnya, perbincangan itu mungkin bisa sedikit menghibur dan menyemangatinya. Banyak hal yang mereka perbincangkan, dan dari perbincangan itu ada satu hal dari perkataannya yang membuat pemuda tersebut tertegun, yakni pada saat ia menceritakan bagaimana Tuhan menolong dia dan keluarganya. Tepatnya beberapa minggu sebelum perbincangan mereka ini, ia bersama dengan teman-teman sepelayanan yang lain berkunjung ke rumah anak tersebut, dikarenakan kabar yang mereka dengar bahwa keluarga anak tersebut sedang mengalami kesulitan ekonomi. Saat itu dana mereka terbatas, sehingga mereka tidak bisa memberi banyak kepada keluarganya. Namun pada malam itu, anak itu bersaksi, "Tuhan sudah menolong saya melalui kakak-kakak. Saya berterima kasih kepada kakak-kakak karena sudah menolong keluarga saya saat itu. Jujur, kalau malam itu kakak-kakak tidak datang ke rumah, saya berencana akan mencuri saja supaya adik-adik saya bisa makan. Saya tidak takut tertangkap dan dipukuli, Kak. Tekad saya sudah bulat malam itu. Tetapi ternyata Tuhan membatalkan niat saya itu, dengan mengirimkan kakak-kakak ke rumah saya. Saya akhirnya tahu bahwa Tuhan itu hidup, Kak." Sungguh tidak disangka bahwa pemberian yang tidak seberapa saat itu, telah membawa dampak baik yang besar bagi seorang anak yang mungkin saja bisa dijebloskan ke balik jeruji besi. Tidak perlu menunggu memiliki lebih jika yang ada pada kita bisa memberkati orang lain, apalagi bila tepat pada saat dibutuhkan. Kala itu Petrus dan Yohanes pun menolong seorang lumpuh yang duduk di Gerbang Indah dengan apa yang ada pada mereka, "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" (Kis 3:6). Sebagai pengikut Yesus kita tidak perlu bingung bagaimana cara memberkati orang lain, apalagi sampai takut kekurangan. Sebab di dalam Tuhan, kita tidak hanya dibekali-Nya dengan materi untuk memberkati sesama, tetapi ada juga perkataan yang baik, hikmat, hati yang mau berdoa bagi sesama, karunia penyembuhan. dan karunia rohani lainnya. Sekarang yang perlu kita lakukan adalah lebih sering melihat sekitar kita. Mintalah kepada Tuhan mata yang mampu melihat kebutuhan orang-orang yang ada di sekitar kita, hati yang peka dengan kesusahan sesama, dan tangan yang ringan untuk menolong, sehingga kita dapat menjadi instrumen-instrumen kasih-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, berikanlah aku mata seperti mata-Mu yang mampu memandang kebutuhan orang-orang di sekitarku, dan hati yang mengasihi mereka serta tangan yang rela untuk menolong. Amin. (Dod).
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah LANGIT YANG GELAP, TERANG DARI TUHAN Mari kita membaca Firman Tuhan dari1 TIMOTIUS 2: 1Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, Wonder Kids, pernahkah kamu memandang sekelilingmu dan merasa heran akan apa yang terjadi? Ketika kamu berdoa, apakah kamu pernah bertanya-tanya kenapa ada anak yang kelaparan, kenapa ada orang Kristen yangsakit kanker, dan kenapa hal buruk terjadi kepada orang yang baik? Ini adalah pertanyaan yang sulit. Ada banyak pertanyaan yang serupa yang ditanyakan oleh murid-murid Tuhan Yesus ketika mereka sedang ada di tengah danau dan mengalami badai. Mereka bertanya: Yesus, tidakkah Engkau peduli?” Sejauh mata memandang, mereka hanya melihat langit yang gelap dan ombak berwarna hitam selagi mereka terlempar di dalam perahu yang terombang-ambing dipukul oleh ombak besar. Tiba-tiba datang seorang yang berjalan di atas air mendekati mereka, Ini bukanlah apa yang mereka harapkan, jadi mereka hampir tidak melihat jawaban atas doa mereka. Wonder Kids, jika kamu tidak melihat dan mendengarkan dengan teliti, maka kamu mungkin saja melakukankesalahan yang sama. Jawaban TUHAN atas doamu seperti bintang-bintang di langit yang gelap. Jumlahnya ada miliaran. Tapi ada beberapa yang belum terlihatolehmu. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, TUHAN sering memakai anak-anak-Nya sebagai jawaban atas pertanyaan yang sulit. Benar, kamu! Anak-anak-Nya dapat memberi makan mereka yang lapar, membezuk mereka yang sakit di rumah sakit, danmenghibur mereka yang sedang terluka. Tanyakan kepada TUHAN apa yang dapat kamu kerjakan untuk menolong orang lain. Mungkin kamulah jawaban atas pertanyaansulit dari orang lain. Mari kita berdoa TUHAN, aku berdoa untuk semua orang, termasuk teman-teman dan keluargaku. Ajari aku untuk selalu mendoakan mereka dan menyatakan kasih-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, TUHAN MENGAJARMU UNTUK SELALU MENDOAKAN DAN PEDULI AKAN SEMUA ORANG YANG ADA DISEKITARMU. Tuhan Yesus memberkati
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 16 Maret 2025Bacaan: "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman." (2 Timotius 4:7) Renungan: Tidak sedikit orang yang bercerita dengan bangga mengenai kesetiaan mereka kepada Tuhan di masa yang lalu. Bagaimana mereka berjuang mempertahankan keyakinan mereka kepada Tuhan ketika semua keluarga menentang, bagaimana mereka telah berjerih lelah di dalam melayani Tuhan, mengambil bagian untuk menyokong pekerjaan Tuhan dan menolong sesama. Namun semua itu tinggallah cerita "kejayaan" masa lalu karena sekarang mereka tidak lagi setia kepada Tuhan. Orang-orang seperti ini telah menjadi mantan orang-orang yang setia dan mantan pelayan Tuhan. Ingatlah bahwa kita tidak hidup di masa yang lalu, kita hidup di masa sekarang. Yang penting adalah keadaan kita sekarang ini, apakah kita masih tetap setia kepada Tuhan dan tetap berada dalam panggilan-Nya? Sungguh tragis kalau kita mendengar bahwa ada orang Kristen yang selalu berada di bar, di meja judi dan di tempat-tempat maksiat ketika ajal menjemput. Ada yang sangat penting yang tidak boleh dilupakan oleh setiap orang percaya, yaitu di manakah kita dan apa yang sedang kita lakukan ketika Tuhan memanggil kita pulang? Kita tidak akan pernah tahu kapan Tuhan akan berkata, "Tugasmu di dunia ini sudah selesai, dan sekarang Aku memanggilmu pulang." Sebab itu, siap sedialah senantiasa agar ketika la memanggil kita, kita bisa datang kepada-Nya dengan tidak usah malu. Paulus juga telah mengakhiri pertandingan yang baik, ia telah mencapai garis akhir dan telah memelihara iman. Paulus tidak takut berhadapan muka dengan Tuhan yang akan mengadili setiap orang sesuai perbuatannya. Sebagai upah bagi kesetiaannya, telah tersedia baginya mahkota kehidupan yang tidak hanya disediakan baginya saja, tetapi juga bagi semua orang yang setia kepada-Nya dan merindukan kedatangan-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk setia pada-Mu seumur hidupku, sebagaimana Engkau selalu setia dan selalu ada untukku. Amin. (Dod).
2 Timotius 2:1-7
Yohanes 12:12-15 & 1 Timotius 6:6-10
Wigand Sugandi - 2 Timotius 1:5 (TB) Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Juan dan Loly dari Paroki Santa Maria Bunda Tak Bercela Orong di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 9: 1-6; Mazmur tg 96: 1-2.2-3.11-12.13; Timotius 2: 11-14; Lukas 2: 1-14 LAHIRLAH RAJA DAMAI Renungan kita pada perayaan Malam Natal ini bertema: Lahirlah Raja Damai. Pada waktu itu suasana malam yang gelap. Aktivitas penduduk berhenti dan orang-orang tenang di rumahnya. Dalam kesunyian hanya cahaya penerangan di rumah-rumah penduduk yang meramaikan malam itu. Hanya sedikit orang yang beraktivitas pada malam hari. Mereka itu di antaranya ialah para gembala ternak di padang gurun. Mereka harus menjaga kawanan ternaknya. Namun ada satu aktivitas yang tidak biasa, yaitu perjalanan lumayan jauh, sekitar 150-an kilometer dengan perjalanan menanjak dari wilayah Yudea ke Yerusalem, khususnya ke kota kecil Bethlehem. Perjalanan itu dilakukan oleh sepasang suami-istri, mereka adalah Yosef dan Maria. Wanita ini sedang hamil besar. Sesampai di tempat tujuan mereka tak menemui tempat bagi sang istri ini untuk bersalin. Terpaksa mereka harus mencari tempat di luar kota, dan mereka harus berjalan sekitar 10 kilometer lagi di malam hari. Lalu sampailah mereka di sebuah tempat, dengan adanya kadang hewan di situ. Lalu di situlah terjadi Natal yang pertama: Putra Allah lahir ke dunia sebagai manusia, yaitu Yesus Kristus. Di kampung Bethlehem, masih dalam suasana gelap itu, keberadaan para gembala adalah di sebuah bukit. Sementara Yosef, Maria dan bayi Yesus ada di sebuah bukit yang lain. Jarak antara kedua bukit itu kira-kira 5-6 kilometer. Teriakan orang dari bukit yang satu bisa kedengaran di bukit yang lain. Seorang yang berdiri di bukit sana paling-paling kelihatan ukurannya seperti lidi. Apalagi malam yang pekat dan tak ada cahaya penerangan di kandang kelahiran itu, praktis tidak ada tanda-tanda yang ditangkap para gembala. Tetapi surga membuka hati mereka melalui berita para malaikat. Lalu mereka satu persatu bersama hewan-hewan mereka bergegas ke kandang itu. Lalu di situ terjadi penampakan Natal yang pertama: Yesus ditampakkan kepada orang-orang yang sangat sederhana dan dianggap pendosa, yaitu para gembala. Penampakan pertama Putera Allah, Yesus Kristus, ketika memasuki sejarah dunia ini ialah kepada kedua orang tua-Nya Yosef dan Maria. Mereka terpilih secara istimewa oleh Allah, meski tetap sederhana namun taat kepada Tuhan secara luar biasa. Penampakan kedua ialah para gembala, yang juga terkenal miskin, sederhana dan pendosa. Bersama mereka ialah domba-domba yang mewakili alam-lingkungan bumi ini. Setelah itu baru menyusul penampakan-Nya kepada semua orang yang lain. Jadi damai Natal ialah terang surgawi tentang kehadiran Putra Allah yang memecah kepekatan malam, menampakkan diri kepada keluarga, menyatu dengan orang-orang sederhana, miskin, pendosa, dan akhirnya menyebarkan suka cita kepada seluruh dunia. Selamat hari Raya Natal bagimu semua. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, semoga di malam ini saya dan keluarga atau komunitasku mendapat damai sejati dari-Mu supaya menguasai hidup kami setiap hari. Bapa kami yang ada di Surga ... Dalam nama Bapa...
“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita…” (2 Timotius 1:7-8) 2 Timothy 1:7-8 - “… the Spirit God gave us does not make us timid, but gives us power, love and self-discipline. So do not be ashamed of the testimony about our Lord …”
Wigand Sugandi - 2 Timotius 2:13 (TB) jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."
Wigand Sugandi - 2 Timotius 2:8 (TB) Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku.
Wigand Sugandi - 2 Timotius 2:23 (TB) Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
1 Timotius 1:3-20
Handoyo Salim - 2 Timotius 1:5 (TB) Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.
19 NOVEMBER 2024 Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah KETIKA TEMAN MENINGGALKANMU Mari kita membaca Firman Tuhan dari: 2 TIMOTIUS 4: 16-17- Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorangpun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku--kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka--, tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa. Wonder Kids, ketika kamu mengalami hari yang buruk atau masalah besar, apakah kamu merasa bahwa semua temanmu meninggalkanmu disaat kamu membutuhkan mereka? Kenapa ini bisa terjadi? Mungkin mereka tidak menyadari bahwa kamu memerlukan mereka dan betapa kehadiran mereka berarti bagimu. Tapi ingat ini: ketika kelihatannya setiap orang meninggalkanmu, kamu tidak pernah sendirian. Rasul Paulus menghadapi sidang terakhir, dan dia menghadapinya sendirian karena teman-temannya telah meninggalkannya. Tapi Paulus tidak pernah benar-benar sendirian. TUHAN ada bersamanya. TUHAN memberkati Paulus dengan keberanian dan kekuatan selama masa yang mengerikan itu. Kisah ini dapat dibaca pada 2 TIMOTIUS 4 Wonder Kids, hal yang sama juga berlaku bagimu. Ketika kamu merasa ditinggalkan, dikucilkan dan sendirian. TUHAN ada bersamamu. Carilah TUHAN, dan Ia akan memberkatimu dengan kekuatan, penghiburan dan persahabatan yang kamu perlukan untuk melewati masa-masa sulit, Mari kita berdoa. Bapa, aku tahu bahwa Engkau tidak pernah meninggalkanku sendirian. Terima kasih Bapa. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, HARI INI, KAMU TIDAK PERNAH SENDIRIAN. Tuhan Yesus memberkati.
Ellya Makarawung - 2 Timotius 2:1 (TB) Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 23 Oktober 2024 Bacaan: "Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah." (3 Yohanes 1:11) Renungan: Manusia adalah makhluk peniru. Sejak lahir, kita belajar bicara, berjalan, melakukan sesuatu dari meniru orang tua dan orang di sekitar kita. Semakin besar, hal itu terus berlanjut. Saat remaja, kita suka meniru artis idola atau orang dewasa lainnya. Saat bekerja atau berbisnis, kita meniru orang yang kita anggap sukses. Dalam memilih model pakaian atau rambut, kita juga meniru. Dalam belajar sesuatu, kita pun banyak meniru. Banyak orang juga punya keinginan bisa seperti si ini atau si itu. Lagi- lagi itu juga meniru Tuhan tidak pernah melarang kita meniru. Tuhan tahu dan la pun menciptakan kita sebagai makhluk sosial yang belajar dengan saling meniru. Namun, firman Tuhan di 3 Yohanes 1:11 ini mengingatkan kita untuk selektif dalam meniru. Tirulah hal yang baik, jangan yang jahat/buruk! Demikian ayat ini berkata. Sederhana, tapi sangat penting diperhatikan. Ada banyak tokoh Alkitab juga peniru. Timotius adalah seorang peniru, tapi yang ia tiru adalah Lois, neneknya, Eunike, ibunya, dan kemudian Paulus, yang menjadi mentornya. Melalui nenek dan ibunya, Timotius belajar memiliki iman kepada Allah. Melalui Paulus, Timotius belajar meniru bagaimana bisa memberikan ajaran Injil yang sehat dan bagaimana agar imannya dapat ia hidupi dengan sempurna. Paulus memang sosok yang patut ditiru. Meski demikian Paulus pun juga meniru, yaitu meniru teladan Kristus Mari renungkan, siapa yang kehidupannya secara tidak sadar sudah kita tiru selama ini? Alangkah indah jika kita seperti Timotius, yang bisa menemukan sosok panutan yang tepat, yang kehidupannya berpadanan dengan teladan Kristus. Tapi, waspadalah jika kita ternyata lebih tergoda meniru sosok yang membuat kita memikirkan dan melakukan hal-hal yang salah, yang tidak sesuai teladan Kristus. Demikian pula, sadari juga bahwa bisa jadi ada orang yang juga meniru kita. Nah, apakah kita selama ini sudah memberikan teladan yang baik atau buruk? Itu kembali lagi, dimulai dari siapa yang kita tiru dan teladani dalam hidup ini. Semoga kita bisa meneladani yang baik dan bisa menjadi teladan yang baik. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan kuasa Roh-Mu, agar pikiran, perkataan, perasaan dan perbuatanku mencerminkan kehadiran-Mu sendiri dalam hidupku, sehingga melalui kehadiranku itu banyak orang kubawa dekat pada-Mu. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Suster Maria Dolorosa PRR dan Suster Maria Gerardia PRR dari Komunitas Novisiat PRR di Keuskupan Agung Dili, Timor Leste. 2 Timotius 4: 1--17a; Mazmur tg 145: 10-11.12-13ab.17-18; Lukas 10: 1-9 SENANG UNTUK TINGGAL Renungan kita pada hari ini bertema: Senang Untuk Tinggal. Pada hari ini Gereja kita merayakan pesta Santo Lukas, penginjil. Ia lahir di Antiokhia dari orang tua yang tidak mengenal Tuhan, tapi ia termasuk dalam kalangan Kristen yang pertama. Ia menemani rasul Paulus dalam perjalanannya sampai ke Roma, di mana ia berperan sebagai dokter dalam kapal dan di Roma tetap menemani Paulus. Ia menulis Injil Lukas dan Kisah Para Rasul. Kedua rasul spesial yang bekerja bahu-membahu dalam penginjilan ini, hari ini menginspirasikan kita dengan sebuah pemahaman tentang kata “tinggal”. Kata kerja “tinggal” sangat melekat dengan hakikat Tuhan Allah, maka wajar sekali kita temukan banyak dipakai di dalam kitab suci. Sebagai suatu ungkapan dan penghayatan iman, kita mesti berseru: senang untuk tinggal di dalam Tuhan. Rasul Paulus ungkapkan betapa ia menikmati penderitaan yang ia hadapi, karena ia tidak menderita dalam kesendirian. Ia tinggal dalam suasana ketenangan dan kedamaian jiwa, meski nyata-nyata sebagian orang sangat frontal mengancam hidupnya, sementara sejumlah teman baik meninggalkan dia. Syukurlah, ia masih memiliki Lukas, rekan dan murid terbaiknya yang tinggal bersama dia. Paulus menggambarkan di dalam suratnya itu bahwa ia begitu senang menikmati “tinggal” dalam keadaannya itu karena ia tahu Tuhan juga tinggal bersama dia. Keduabelas rasul Yesus tentu sangat menikmati tinggal bersama Yesus. Namun pada saat yang pas mereka diutus untuk merasul dan sebagai konsekwensinya ialah mereka harus tinggal di dalam kenyataan yang tak luput dari penderitaan. Mereka mengalami hidup bagai anak-anak domba di tengah-tengah serigala. Mereka diminta Yesus untuk tinggal di tempat mereka diterima oleh orang-orang setempat, makan bersama mereka dan alami peristiwa hidup bersama mereka. Mereka tidak boleh berpindah-pindah rumah. Mereka relakan diri untuk tinggal di dalam kota yang menerimanya, lalu melakukan semua pelayanan dan pekerjaan Tuhan di situ. Hari ini kita mendapatkan suatu pelajaran berharga, yaitu jika kita senang untuk tinggal di sini dan pada waktu ini dalam suatu tugas, pekerjaan atau pelayanan, itu yang lazim kita tahu sebagai memiliki rasa betah. Pihak yang paling bertanggung jawab untuk menciptakan rasa betah ialah diri kita sendiri. Jangan berharap terlalu banyak orang lain, bahkan Tuhan, untuk menciptakan rasa betah itu. Mereka semua telah memiliki perannya masing-masing untuk memungkinkan kita berada di tempat ini dan pada saat ini. Tinggal kuncinya ialah, kalau kita sendiri menerima semua itu, menikmatinya, lalu menjalani hidup hari demi hari. Tuhan berketetapan untuk tinggal bersama kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, kami sanggupi tugas perutusan yang Engkau berikan kepada kami, meski kami tahu ada begitu banyak tantangan dan kesulitan. Tinggallah selalu bersama kami, maka kami merasa kuat dan betah. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa...
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 16 Oktober 2024 Bacaan: "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman." (2 Timotius 4:7) Renungan: Suatu ketika ada sebuah pertandingan lari yang aneh namun menarik yang berlang- sung di Seatle, Washington. Sembilan orang pelari yang bertanding mengambil posisi di garis start 400 meter. Tentu setiap peserta mempunyai ambisi untuk menang dan akan mengerahkan kekuatan serta teknik berlari terbaik yang mereka miliki, supaya bisa memenangkan pertandingan. Ketika bunyi pistol terdengar, semua pelari segera berlari menuju garis finish. Belum berapa lama berlari, tiba-tiba salah seorang pelari terjatuh. Pelari yang terjatuh itu kemudian bangun dan berusaha mengejar kedelapan pelari yang semakin jauh berlari meninggalkannya. Entah apa yang terjadi, tiba-tiba saja pelari itu terjatuh lagi. Mungkin karena dihinggapi rasa gugup dan frustasi yang hebat, tiba-tiba pelari itu berteriak. la bangun dan duduk sambil menangis dengan suara yang sangat keras. Semua penonton terdiam mendengar tangisan pelari tersebut. Tiba-tiba ada hal aneh yang terjadi, secara serentak kedelapan orang pelari yang sedang bertanding itu berhenti berlari menuju garis finish. Mereka membalikkan badan dan berlari menghampiri pelari yang sedang frustasi itu. Bersama-sama mereka membangkitkan dan memotivasi pelari tersebut, kemudian bersama-sama mereka berlari menyelesaikan pertandingan itu. Sungguh pertandingan itu merupakan pertandingan yang aneh dan menarik karena dimenangkan oleh sembilan orang pelari. Sebagai pengikut Kristus seharusnya kita juga bertanding seperti kedelapan orang pelari di atas, yang rela melepaskan diri dari mementingkan diri sendiri untuk meraih kemenangan individual, dan maju bersama-sama sebagai pemenang. Paulus berkata bahwa setiap orang percaya sedang berada di arena pertandingan untuk meraih mahkota yang abadi. Dalam pertandingan kita harus terus berlari dan tetap memelihara iman sampai garis finish, seperti yang dilakukan oleh Paulus. "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman." (2 Timotius 4:7). Sebagai “sponsor” yang sangat kaya, Tuhan tidak hanya memberikan satu mahkota saja untuk kita rebut. Dia menyediakan banyak mahkota bagi setiap kita yang berlari dengan iman sampai ke garis finish. Karena itu, dalam pertandingan hidup di dunia ini, kita harus saling menopang, sehingga kita bersama-sama memperoleh mahkota abadi yang Tuhan sediakan bagi kita. Sebagai anggota tubuh Kristus, kita harus saling menguatkan seperti ke- delapan orang pelari di atas. Jika ada saudara, teman, atau kenalan kita yang sedang terjatuh, jangan hakimi dia dengan sikap atau kata-kata yang akan membuatnya jatuh semakin dalam. Ambillah sikap yang benar, tuntunlah dia ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut. Berikan motivasi padanya agar ia kembali "berlari" menuju panggilan sorgawi, lalu lari bersamanya untuk mendapatkan mahkota abadi. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, pakailah hidupku untuk memberkati banyak orang, sehingga melalui kehadiranku banyak orang kubawa dekat pada-Mu. Amin. (Dod).
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah JANGAN MEMBALAS Mari kita membaca Firman Tuhan dari: MATIUS 5: 11-Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Wonder Kids, dibully atau ditertawakan adalah hal yang menyakitkan. Namun tahukah kamu bahwa jika kamu ikut Yesus, akan ada orang-orang yang menertawakanmu, membullymu atau tindakan yang lebih parah lagi, oleh karena imanmu kepada TUHAN. Mendapat perlakuan seperti itu kamu tergoda untuk membalas, tapi jangan lakukan. Ijinkan TUHAN yang menanganinya. Sebaliknya doakan mereka yang menyerangmu dan ampuni mereka. Mungkin kamu heran dan bertanya kenapa? Karena mereka itu berada di dalam perangkap iblis sehingga apabila kamu menunjukkan kasih TUHAN kepada mereka, ada kemungkinan mereka bisa disadarkan kembali, seperti yang tertulis di 2 TIMOTIUS 2: 26 seperti ini - dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya. Tentu saja ini bukanlah hal yang mudah. Kamu perlu minta pertolongan dari TUHAN untuk mendapatkan kekuatan dari TUHAN. Kamu juga perlu percaya kepada TUHAN untuk menolongmu melewati masa-masa sulit. Tapi jika orang lain menyerangmu karena imanmu kepada Tuhan Yesus, jangan menyerah dan jangan membalas. Sebaliknya bersukacitalah, karena kamu dapat menunjukkan kepada setiap orang betapa TUHAN itu hebat dan masa pengasih. Mari kita berdoa Tuhan Yesus, ketika orang lain memperlakukanku dengan buruk, tolong aku untuk mampu memaafkan dan memiliki belas kasihan. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, HARI INI, AMPUNI MEREKA YANG MENYAKITIMU. Tuhan Yesus memberkati.
Handoyo Salim - 2 Timotius 1:9 (TB) Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman
Wigand Sugandi - 2 Timotius 1:5 (TB) Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 10 Mei 2024 Bacaan: "Dari Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus Yesus, dasar pengharapan kita." (1 Timotius 1:1) Renungan: Suatu kali sepasang suami istri sedang berada dalam misi di Korea. Namun, mereka sangat terkejut ketika mendengar kabar bahwa Carol, anak mereka mengalami kecelakaan dan kakinya harus diamputasi. Mereka langsung memutuskan untuk pulang menemui Carol. Di sepanjang perjalanan, sang istri menangis tidak keruan. Tangisan itu menyiratkan kesedihan sang suami. "Bagaimana kehidupan putriku ke depannya?" tanya sang suami dalam hati. Setibanya di tempat Carol terbaring, mereka pun terpaku. Tak ada kata-kata yang bisa keluar dari mulut mereka. Hingga Carol pun memulai pembicaraan yang sangat membekas di dalam hati kedua orang tuanya itu. "Yah, kurasa Tuhan tetap baik kepadaku dan akan menolongku untuk aku bisa membantu orang-orang yang telah cedera seperti aku." Kedua orang tuanya sangat takjub mendengar perkataannya itu. Memang Carol harus berjuang cukup lama untuk melalui masa-masa sakitnya, karena ia harus berada di rumah sakit selama tujuh bulan! Namun, Carol masih bisa melihat sisi positif terhadap tragedi yang ia alami. Situasi buruk tidak membuat ia kehilangan harapannya kepada Yesus. la percaya bahwa Tuhan tetap mengasihinya dan masih mau memakainya untuk berkarya bagi-Nya walau keadaan sepertinya berkata lain. Pikiran positifnya itu tercermin dari ungkapan isi hatinya yang ia utarakan di depan umum, "Saya melihat pada gadis-gadis yang berjalan tanpa ketimpangan dan saya ingin berjalan seperti mereka. Saya tidak dapat, namun inilah yang dapat saya pahami dan sekaligus ingin saya beritahukan kepada Anda semua: bukan cara berjalan Anda yang diperhitungkan, namun siapa yang berjalan dengan Anda dan dengan siapa Anda berjalan." Dalam hidup ini, tentu setiap kita memiliki harapan. Harapan ialah keinginan akan sesuatu untuk menjadi kenyataan. Memiliki harapan memang merupakan sesuatu yang indah, karena harapan menjadi sumber semangat di dalam hidup kita. Sayangnya, banyak orang tidak siap menerima kenyataan ketika keadaan dirinya seakan-akan tidak mendukung untuk terwujudnya harapan tersebut. Mereka menjadi kecewa dan marah kepada Tuhan serta kehilangan harapannya. Tetapi, tidak demikian seharusnya bagi orang percaya. Keberadaan Yesus di dalam hati kita menjadi dasar atas segala harapan dalam semua segi kehidupan kita. Itulah yang ditegaskan Rasul Paulus di dalam suratnya kepada Timotius. Mungkin kita sedang mengalami keadaan yang seolah-olah memaksa kita untuk tidak usah berharap lagi. Ingat, apa pun keadaan kita, jangan pernah berhenti berharap di dalam Yesus! Yesuslah dasar pengharapan kita. Seperti halnya Robert Schuller, papa Carol, dan juga Carol sendiri tetap memiliki harapan meskipun dalam keadaan tersulit, demikianlah hendaknya kita! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berikanlah aku hati untuk selalu berharap kepada-Mu atas apa pun yang akan terjadi di dalam hidupku, bahkan ketika situasi terjadi tidak seperti yang aku inginkan. Amin. (Dod).
Wigand Sugandi - 2 Timotius 4:3 (TB) Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
Wigand Sugandi - 2 Timotius 4:7 (TB) Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
Wigand Sugandi - 2 Timotius 3:15-16 (TB) Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Wigand Sugandi - 2 Timotius 3:1-2 (TB) Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
Joshua Marthio - 2 Timotius 4:10 (TB) karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia.
Ferry Felani - 2 Timotius 4:7 (TB) Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 25 Januari 2024 Bacaan: "Siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya, tetapi siapa membenci suap akan hidup." (Amsal 15:27) Renungan: Suatu ketika seorang raja mengumpulkan orang-orang yang ahli dalam keuangan untuk membahas masalah penting menyangkut kesejahteraan rakyat. Raja sangat heran karena dalam lima tahun terakhir ini negara sudah menyalurkan begitu banyak dana untuk perbaikan jalan-jalan yang rusak, untuk membuka lapangan pekerjaan baru, untuk membuka jaringan listrik dan telepon ke desa-desa kecil dan membangun rumah sakit, namun kelihatannya dana yang dikucurkan masih saja kurang dan tidak pernah cukup. Pertemuan sudah berlangsung hampir dua jam, namun belum jelas penyebab kebocoran uang negara tersebut. Saat itu juga seorang jenderal tua berkacamata yang sedang duduk di ujung meja, berdiri dan mengambil balok es dari baskom di samping meja. Dia memberikan es batu kepada orang di sebelahnya untuk dibagikan kepada semua orang di sekitar meja hingga mencapai orang terakhir di ujung meja. Saat es batu sampai ke orang terakhir, ukurannya tidak lagi sebesar saat pertama kali diserahkan kepadanya. Kini ukurannya mengecil menjadi seperempat dari ukuran sebelumnya. "Kamu tahu apa maksud pelajaran ini?" tanya sang jenderal kepada semua yang hadir. Meski semua orang diam, namun terlihat kepala mereka mengangguk-angguk seolah memahami pelajaran dari balok es tersebut. Jenderal itu menjelaskan, "Semakin banyak tangan yang menerima operan es ini, semakin kecil esnya." Meskipun di mana-mana kita mendengar seruan dan himbauan menentang korupsi, namun praktik korupsi tetap juga terjadi. Korupsi adalah penyelewengan atau penggelapan uang negara atau perusahaan untuk kepentingan pribadi. Di dalam 1 Timotius 6:10 berbunyi, "Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka." Meskipun uang itu sendiri tidaklah jahat tetapi kecintaan akan uanglah yang membuat orang-orang menjadi jahat. Sebagai pengikut Yesus kita harus menyadari bahwa apa yang kita peroleh dengan cara yang tidak benar, tidak akan pernah mendatangkan kedamaian bagi kita. Sebaliknya, kita malah menempatkan diri kita di bawah bayang-bayang masalah. Ketika Tuhan memercayakan kita untuk mertempati posisi yang baik dan tinggi di dalam pekerjaan kita, itu bukan dengan maksud agar kita mempunyai peluang untuk berlaku curang dan mengambil sesuatu yang bukan hak kita. Di dalam pekerjaan, korupsi mempunyai arti yang lebih luas. Selain korupsi uang, ada juga korupsi waktu dan korupsi barang2 lain milik perusahaan yang kemudian diambil menjadi milik sendiri tanpa ada yang tahu. Ingatlah bahwa standar Tuhan tidak akan pernah berubah. Ketika kita bekerja dengan jujur dan setia, maka Tuhan sendiri akan menyatakan kemurahan-Nya atas kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, jauhkan aku dari keinginan mencari keuntungan pribadi. Penuhilah hatiku dengan rasa syukur atas apa yang telah kamu percayakan kepadaku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 5 Januari 2024 Bacaan: "Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan." (1 Timotius 6:11) Renungan: Seorang nenek menulis surat menasihati cucunya. "Nenek harap kamu akan seperti pensil ini ketika kamu dewasa nanti. Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang dapat membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini." Si nenek lalu menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil: Kualitas pertama. Pensil mengingatkan kalau kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkahmu di dalam kehidupan ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendak-Nya. Kualitas kedua. Dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil. Rautan ini pasti akan membuat pensil menderita, tetapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik. Kualitas ketiga. Pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, guna memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu, memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini bukanlah hal yang buruk. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada di jalan yang benar. Kualitas keempat. Bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam pensil tersebut. Oleh sebab itu, kamu harus selalu mengintrospeksi diri dan jangan menyalahkan orang lain terlebih dahulu. Kualitas kelima. Sebuah pensil selalu meninggalkan tanda atau goresan. Seperti itu juga kamu, kamu harus sadar bahwa apa pun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu, berhati-hatilah selalu dalam bertindak agar tidak menyakiti orang lain. Itu adalah nasihat yang indah dan penting untuk kita dengarkan. Dan penting juga bagi kita untuk mendengarkan nasehat Paulus kepada Timotius, “Tetapi engkau, hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.” Meski masih muda, Timotius disarankan untuk menunjukkan gaya hidup sebagai "manusia Allah". Sifat “manusia Allah” bertolakbelakang dengan “manusia dunia”. Nasihat itu juga ditujukan kepada kita semua, yaitu supaya kita menjadi “manusia Allah”. Sebagian besar dari kita mungkin merasa sulit untuk melakukan hal tersebut, namun ketika hati kita terbuka dan taat pada Allah, maka hal itu dapat terwujud dalam diri kita. Sehingga melalui kehadiran kita, baik pikiran, perkataan, perasaan dan perbuatan kita, orang lain dapat melihat ada Tuhan dalam diri kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah memilih aku menjadi anak-Mu. Ubahlah hidupku sehingga melalui pikiran, perkataan, perasaan, perbuatan dan keberadaanku, aku layak disebut anak-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 13 Desember 2023 Bacaan: "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." (2 Timotius 3:16) Renungan: Alkitab adalah buku yang paling menakjubkan, yang memiliki berbagai macam kisah dari jenis dan tema apa pun. Dan semua kisah tersebut bukanlah kisah fiktif seperti novel-novel fiksi dan film-film Hollywood yang terlahir dari ide-ide manusia yang penuh dengan seni! Kita suka dengan kisah cinta? Kehidupan Rut, Boas, dan Naomi mewakili kisah cinta yang sejati dan penuh kesetiaan di dalam Alkitab. Kita suka dengan cerita bertema kerajaan dan perang? Kitab Yosua, Hakim-Hakim, Samuel, Raja-Raja, dan Tawarikh mengisahkan sejarah kerajaan bangsa Israel dan Yehuda yang dipenuhi oleh konflik, peperangan, pengkhianatan, kemenangan, kekalahan, dan yang terutama adalah kekuasaan Tuhan yang dahsyat. Kita suka dengan kisah petualangan yang penuh keajaiban? Perjalanan Musa memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir memperlihatkan kepada kita begitu banyak mujizat dan keajaiban yang diperbuat oleh tangan Tuhan yang penuh kuasa. Kita diajarkan bagaimana harus bergantung hanya kepada Tuhan, karena Dia akan terus menyertai kita. Bukan hanya itu, Alkitab juga memiliki segudang kisah unik lainnya. Ada hewan yang dapat berbicara, kemudian ada penglihatan dan kemunculan makhluk sorgawi seperti para malaikat, kerub, serafim, dll. Ada juga makhluk yang terlihat seperti campuran berbagai macam hewan. Jika kita penggemar film superhero, Alkitab memiliki kisah manusia-manusia yang Tuhan berikan kuasa dengan kekuatan super. Contohnya Simson yang Tuhan berikan tenaga yang luar biasa kuat, dan tentu Tuhan Yesus, yang melakukan banyak perbuatan melampaui hukum alam. Marilah kita renungkan, jika kita dapat menghabiskan waktu berjam-berjam untuk membaca kisah fiksi di dalam novel-novel fantasi, atau menonton film-film hasil buatan tangan dan ide manusia, mengapa kita tidak dapat membaca Alkitab yang juga merupakan buku yang sangat menarik dengan berbagai macam kisah menakjubkan di dalamnya? Alkitab adalah isi hati Tuhan dan suara Tuhan yang ditujukan kepada kita semua. Mari kita menghabiskan lebih banyak waktu untuk membaca, mempelajari, dan merenungan firman Tuhan ini. Alkitab adalah pedoman hidup orang percaya untuk menjalani kehidupan dengan benar, seperti dijelaskan oleh Paulus kepada Timotius. Bacalah Alkitab dan terapkan dalam hidup kita sehari-hari. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku bersyukur karena Engkau telah menyampaikan isi hati-Mu melalui Kitab Suci yang dapat menjadi pedoman bagiku untuk menjalani hidup dengan benar. Amin. (Dod).
Joshua Marthio - 2 Timotius 4:2 (TB) Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Rully Simorangkir - 2 Timotius 2:20 (TB) Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
Wigand Sugandi - 1 Timotius 1:15 (TB) Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.
2 Timotius 3:1, “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.” Tentu masa yang sukar di sini ditinjau dari sudut atau perspektif rohani, bukan hanya sukar secara ekonomi, politik atau bidang lainnya. Tentu dalam segala aspek hidup semua bertambah sukar. Tetapi yang dimaksud sukar dalam ayat ini adalah sukar dalam menjalani kehidupan iman... Continue reading →
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 18 Oktober 2023 Bacaan: "Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (1 Timotius 4:12) Renungan: Pernahkah kita merasa kehilangan rasa percaya diri dan malu terhadap diri sendiri? Mungkin kita melakukan sesuatu yang berakibat buruk bagi kita maupun orang lain. Mungkin kita gagal dalam mengerjakan banyak hal yang dipercayakan kepada kita dan harus menghadapi amarah orang-orang. Atau mungkin kita memiliki kelainan secara fisik yang membuat kita menjadi minder. Apa pun yang membuat kita merasa rendah diri dan tidak berani menghadapi orang-orang, cobalah untuk menepis semua hal tersebut dan mengimani janji Tuhan di dalam Yes 41:10, "Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan." Kita tidak perlu merasa takut ataupun bimbang dalam menghadapi kehidupan ini. Ingat bahwa Tuhan selalu menyertai kita untuk meneguhkan dan menolong kita. Dunia bisa saja merendahkan atau menganggap remeh kita, namun Tuhan tidak pernah menyepelekan kita. Di mata-Nya, kita sangat berharga. Hal inilah yang harus kita tanamkan di dalam pikiran kita. Jika kita gagal mengerjakan sesuatu, bangkitlah dan kerjakan lagi. Coba terus dan pelajari letak kesalahan kita, sehingga kita akan menjadi lebih baik lagi. Jika kita memiliki kelainan secara fisik, jangan hancur hati dan depresi, melainkan bekerja keraslah dan buktikan kepada orang banyak bahwa kita mampu mengerjakan hal-hal yang orang lain kerjakan, sehingga hidup kita akan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Jika kita merasa kurang memiliki kemampuan atau kurang berpengalaman, belajarlah terus dan pahami berbagai jenis kemampuan dan keterampilan. Ingat apa yang Paulus katakan kepada Timotius, yaitu janganlah siapa pun menganggap kita rendah karena kita masih muda. Kita harus buktikan kemampuan kita dengan menjadi teladan dalam tingkah laku, karakter, dan gaya hidup kita. Bersinarlah bagi Tuhan! Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih atas anugerah kehidupan yang Engkau berikan. Aku mau menjalani hidupku dengan maksimal dan membuang jauh perasaan minder. Amin. (Dod).
Wigand Sugandi - "Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!" 2 Timotius 1-5
Wigand Sugandi - "Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku." 2 Timotius 4:11
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 15 September 2023 Bacaan: "Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik." (3 Yohanes 1:11) Renungan: Manusia adalah makhluk peniru. Sejak lahir, kita belajar bicara, berjalan, melakukan sesuatu, dan lain-lain, meniru orang tua dan orang di sekitar kita. Semakin besar, hal itu terus berlanjut. Saat remaja, kita suka meniru artis idola atau orang dewasa lainnya. Saat bekerja atau berbisnis, kita meniru orang yang kita anggap sukses. Dalam memilih model pakaian atau rambut, kita juga meniru. Dalam belajar sesuatu, kita pun banyak meniru. Banyak orang juga punya keinginan bisa seperti si ini atau si itu. Lagi-lagi itu juga meniru Tuhan tidak pernah melarang kita meniru. Tuhan tahu dan la pun menciptakan kita sebagai makhluk sosial yang belajar dengan saling meniru. Namun, firman Tuhan di 3 Yohanes 1:11 ini mengingatkan kita untuk selektif dalam meniru. "Tirulah hal yang baik, jangan yang jahat/buruk!" Demikian ayat ini berkata. Sederhana, tapi sangat penting diperhatikan. Ada banyak tokoh Alkitab juga peniru. Timotius adalah seorang peniru, tapi yang ia tiru adalah Lois, neneknya, Eunike, ibunya, dan kemudian Paulus. yang menjadi gurunya. Melalui nenek dan ibunya, Timotius belajar memiliki iman kepada Allah. Melalui Paulus, Timotius belajar meniru bagaimana bisa memberitakan ajaran Injil yang sehat dan bagaimana agar imannya dapat ia hidupi dengan sempurna. Paulus memang sosok yang patut ditiru. Meski demikian Paulus pun juga meniru, yaitu meniru teladan Kristus. Marilah renungkan, siapa yang kehidupannya secara tidak sadar sudah kita tiru selama ini? Alangkah indahnya jika kita seperti Timotius, yang bisa menemukan sosok panutan yang tepat, yang kehidupannya berpadanan dengan teladan Kristus. Tapi, waspadalah jika kita ternyata lebih tergoda meniru sosok yang membuat kita memikirkan dan melakukan hal-hal yang salah, yang tidak sesuai teladan Kristus. Demikian pula, sadari juga bahwa bisa jadi ada orang yang juga meniru kita. Nah, apakah kita selama ini sudah memberikan teladan yang baik atau buruk? Itu kembali lagi dimulai dari siapa yang kita tiru dan teladani dalam hidup ini. Nah, semoga kita bisa meneladani yang baik dan bisa menjadi teladan yang baik. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mampukan aku untuk menjadikan Engkau sebagai idola hidupku, sehingga melalui kehadiranku banyak orang yang merasakan kasih-Mu dan merekapun pada akhirnya mampu mewartakan kasih-Mu itu kepada banyak orang. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 2 September 2023 Bacaan: Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam bumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu." (2 Timotius 1:5) Renungan: Jika kita mendengar kata "menular", yang muncul di benak kita adalah sesuatu yang negatif. Mungkin itu virus, bakteri, atau jenis penyakit lainnya. Tetapi apabila kita telaah lebih dalam, yang dapat menular itu ternyata bukan hanya sakit-penyakit atau sesuatu yang negatif, melainkan juga hal-hal yang positif. Misalkan saja kita yang awalnya suka malas-malasan, ketika bergaul dengan teman-teman yang rajin bekerja, lama-kelamaan kita tertular kebiasaan baik mereka. Timotius tidak serta-merta menjadi pribadi yang mencintai Tuhan dan bersemangat melayaninya. Awalnya ia tertular oleh iman ibunya, Eunike, lalu ibunya sendiri tertular iman sang nenek, Lois. Faktanya, iman saja belum cukup jika tanpa disertai perbuatan! (Yak. 2:26). Alasan inilah yang membuat Paulus belum merasa puas ketika mendapati sang anak rohaninya yaitu Timotius, tertular hanya oleh iman dari ibu dan neneknya. Dalam suratnya yang kedua kepada Timotius, ia menuliskan: "Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus." Melalui perkataannya, Paulus seolah hendak menulari kembali Timotius dengan apa yang ada pada dirinya. Roh yang menyala, semangat yang berkobar, tidak malu-malu dan tanpa rasa takut, itulah yang ada di dalam diri Paulus, yang ia harapkan juga ada di dalam diri Timotius! Sekarang kita tahu bahwa baik sesuatu yang positif maupun yang negatif, semua itu dapat menular. Pertanyaannya: Yang mana yang kita biarkan masuk 'menulari' diri kita dan apa yang kita tularkan ke orang lain? Sesuatu yang positif dan negatif tidak dapat tinggal bersama-sama! Maka, kitalah yang paling menentukan ingin tertular dan menularkan pengaruh yang mana. Pergaulan kita, sikap kita dan sesuatu yang kita dengar dan berikan, semua itu seharusnya sesuai dengan nilai firman Tuhan. Semoga sebagai anak-anak Tuhan kita bersikap bijak dengan hanya mengizinkan hal-hal positif yang menulari kita dan kita tularkan juga pada orang lain. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah menciptakan aku sungguh amat baik. Ingatkanlah aku selalu agar pikiran, perkataan, perasaan dan tindakanku selalu mencerminkan bahwa aku adalah ciptaan-Mu yang sungguh amat baik. Amin. (Dod).
Wigand Sugandi - "Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar." 1 Timotius 6:7