"Sebab bagi orang-orang yang menuju kebinasaan, berita tentang kematian Kristus pada salib merupakan omong kosong. Tetapi, bagi kita yang diselamatkan oleh Allah, berita itu merupakan caranya Allah menunjukkan kuasa-Nya. Sebab memang Allah sengaja memilih yang dianggap bodoh oleh dunia ini, supaya o…
Hampir semua orang Kristen di seluruh dunia sedang dalam kondisi tidak bisa berkumpul dan bersekutu di satu tempat secara langsung oleh karena pandemi COVID-19. Disadari atau tidak, kondisi ini sudah berlangsung selama 1 tahun lebih dan sepertinya akan terus bertahan hingga beberapa bulan ke depan. Persekutuan daring akhirnya menjadi satu-satunya pilihan. Kondisi yang jauh dari ideal ini tentunya akan sangat berpengaruh bagi kerohanian orang Kristen. Bersama Ko Riefyan Adhi, kita akan mendiskusikan bagaimana dampak persekutuan online ini bagi kerohanian kita dan gimana kira-kira kita akan menjalani persekutuan di hari depan. Kritik dan saran sila kirimkan ke IG @penamuda_idn atau email di penamuda.id@yahoo.com
Indonesia negeriku, orangnya lucu-lucu. Tetapi, selain lucu, satu karakteristik yang tidak bisa dipisahkan dari orang Indonesia adalah "plural". Kenyataan ini di satu sisi menjadi tantangan bagi orang Kristen sebagai kaum minoritas. Puji Tuhan, banyak dari orang Kristen bisa hidup dengan damai di negara ini. Kita bisa beribadah di tempat yang tersedia, walaupun ada beberapa dari kita yang sulit untuk mendapat akses beribadah oleh karena satu dan lain hal. Tapi tantangan tidak hanya ada dalam hal kegiatan beribadah. Di tengah negeri yang plural dengan banyak agama dan kepercayaan, kita ditantang dari dalam diri kita sendiri untuk mempertahankan iman percaya dan nilai-nilainya. Di saat yang sama, kita juga dituntut untuk menjadi pribadi yang toleran di lingkungan kita. Jadi bagaimana? Di episode ini, saya dan Mbak Priska ingin membahas tutorial sederhana untuk mempertahankan kebenaran di negeri yang plural ini. Kritik dan saran sila kirimkan ke penamuda.id@yahoo.com, atau ke IG @penamuda_idn
Bahas kekhawatiran, malah jadi makin khawatir gak sih? Harusnya tidak untuk kali ini. Karena kali ini bukan saya yang akan bicara, tapi jagoan saya dari US, yaitu Pastor John MacArthur. Salah satu sermon beliau yang saya dengar tahun lalu di awal pandemi sangat relevan bagi kita sekarang yang berada di Indonesia, di mana pandemi sedang gila-gilanya. Bahkan sebenarnya apa yang beliau sampaikan amat sangat relevan untuk sepanjang hidup kita. Dan mau kita bahas dari kanan kiri atas bawah, perintah Yesus jelas: jangan khawatir dan carilah dahulu kerajaan Allah :) Bagi teman-teman yang mau mendengarkan full sermon-nya, silakan kunjungi link di bawah: Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=yGTHQ7oC-a4 Video/Audio/Transcript: https://www.gty.org/library/sermons-library/81-72/the-promise-of-peace-in-a-worried-world
Kesenjangan sosial memang nyata adanya. Ada yang harus keluar rumah dari pagi sampai pagi lagi hanya supaya bisa melanjutkan hidup sampai lusa. Ada yang tinggal enjoy di rumah, duduk depan komputer, sambil milih-milih properti mana lagi yang mau dibeli. Apa yang sebenarnya terjadi dan apakah kita harus menuntut akan kesetaraan? Di episode yang padat nan bermanfaat ini, Saya, Yudi, dan Alfred akan ngalor ngidul bicara tentang itu semua. Untuk kritik dan saran silakan kirimkan ke penamuda.id@yahoo.com atau ke Instagram @penamuda_idn
Itulah manusia jaman ini. Di media sosial, tidak akan pernah habis kita menemukan isu-isu yang berpangkal pada ketersinggungan. Semakin ke sini, orang-orang semakin sensitif dan semakin mudah tersinggung akan apa yang diutarakan orang lain, baik secara langsung, maupun tidak langsung. Bahkan, banyak orang yang akhirnya tersinggung hanya karena membela orang lain yang menurut dia tersinggung. Bingung 'kan? Saya juga. Daripada bingung, kita bahas saja bersama Mister Deddy Chandra Nababan di episode kali ini. Untuk kritik dan saran silakan kirimkan ke penamuda.id@yahoo.com atau ke instagram @penamuda_idn
"Kalo udah usaha, ngapain doa lagi?" Begitulah kira-kira yang sempat jadi perbincangan beberapa waktu yang lalu. Meskipun hanya jadi pembicaraan yang sebentar, namun cukup menarik jika melihat respon orang-orang dalam melihat doa. Ada yang memandang doa berfungsi untuk menjadi penenang, atau menjadi motivasi, atau sebagai suatu tindakan yang tidak bisa ditangkap logika, sehingga tidak perlu dipertanyakan. Tanpa pikir panjang langsung lah dibahas di Penamuda. Kali ini bersama cici Gabriela Karnadi. Perempuan pertama yang bicara di Penamuda!
"Umur 25 udah punya apa aja?" Pertanyaan ini sempat memantik banyak muda-mudi millenial untuk berkaca pada diri sendiri akan apa saja pencapaian mereka di usia seperempat abad. Sayangnya, banyak yang berujung berkaca pada orang lain dan akhirnya merasa kecewa ketika menyadari bahwa apa yang mereka miliki terlihat belum seberapa. Penamuda kali ini ditemani Bung Alfred Christoper Gurning mencoba membahas hal ini dan bagaimana sebagai orang percaya menanggapi isu-isu terkait. Patutkah kita takut dan kuatir? Semoga pembicaraan kami ini bisa menemanimu untuk merenung bersama.
Cibiran sering datang terhadap orang-orang yang sukses karena (katanya) punya privilege seperti keluarga, koneksi, dan kesempatan-kesempatan lain yang dia dapatkan tanpa harus berusaha keras. Di sisi lain ada orang-orang yang berusaha untuk menanamkan pemahaman bahwa sukses itu datang dari kerja keras sehingga siapapun bisa menggapainya. Tapi, apakah privilege dan kerja keras ini, bagaimanapun komposisinya, adalah penentu dari kesuksesan? Dan bagaimana kita harus memandang perdebatan yang sepertinya tidak terlalu penting tapi kadang sering terpikir ini? Untuk saran, kritik, dan pertanyaan silakan kirim ke penamuda.id@yahoo.com atau instagram @penamuda_idn.
Normalkah jika pasangan suami istri memutuskan untuk tidak punya anak? Pertanyaan ini mencuat setelah sebuah keviralan di Twitter perihal biaya membesarkan anak yang sangat mahal. Meskipun viralnya sudah lewat, namun ini bukan cerita baru. Topik ini sudah dan akan terus menjadi perbincangan. Sebagai orang Kristen, bagaimana sikap kita? Apakah kita harus tetap setia memegang amanat Allah di Kejadian 1:28? Dan apakah sesungguhnya pandangan untuk tidak memiliki anak akan menyelesaikan banyak masalah di muka bumi? Untuk saran, kritik, dan pertanyaan silakan kirim ke penamuda.id@yahoo.com atau instagram @penamuda_idn.
Bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, penyerangan di Mabes Polri, teror di sekitar hari Paskah, dan jejak-jejak teror lain di Indonesia seringkali menghantui orang Kristen sebagai kelompok minoritas di Indonesia. Kita terbiasa untuk merespon itu semua dengan ketakutan, tapi sebenarnya bolehkah kita takut? Dan di balik semua teror itu, sebenarnya apa maksud Tuhan mengijinkan semuanya terjadi? Untuk saran, kritik, dan pertanyaan silakan kirim ke penamuda.id@yahoo.com atau instagram @penamuda_idn.
Sesuai judulnya, jangan berharap banyak dari episode kali ini. Tapi dengar aja, mumpung kamu lagi di rumah. Sampai bertemu di episode selanjutnya dan seikhlasnya!
Seperti episode sebelumnya, Podcast Penamuda bersama Deddy Nababan, Frans Siringoringo dan Yudianto Soeharli membahas dan membedah lagu beserta kisah dibaliknya. Kali ini lagu yang dibahas berjudul "Di Jalanku, 'Ku Diiring" atau "All The Way My Saviour Leads Me" yang syairnya diciptakan oleh Fanny J. Crosby. Nama ini sudah tidak asing lagi tentunya bagi pecinta lagu-lagu himne Kristen. Tetapi, dibalik namanya yang sudah terkenal sebagai pencipta lagu rohani klasik, kisah apa yang tersembunyi dan bagaimana lagu ini bercerita tentang penyertaan dan tuntunan Allah dalam perjalanan hidup orang percaya? Sila dengar! Jangan lupa follow sosial media Penamuda Indonesia di IG dan Twitter @penamuda_idn! | Lagu penutup diambil dari Kanal Youtube : Kaleb Brasee
Kembali bersama saudara kita, Deddy Nababan, membahas lagu yang sudah sangat tidak asing bagi orang-orang Kristen dimanapun berada. Lagu "Ajaib Benar Anugerah", atau dalam bahasa aslinya "Amazing Grace" merupakan himne yang diciptakan oleh seorang bernama John Newton dari Inggris. John Newton punya ceritanya sendiri saat dia pertama kali bertemu dengan kasih karunia Allah dalam Yesus Kristus yang bisa dikatakan sebagai inspirasi dari terciptanya lagu "Amazing Grace" ini. Ceritanya tergambarkan dalam kekayaan lirik lagu ini yang tidak henti-hentinya memuji anugerah Allah yang begitu ajaib. Sila dengar! Kiranya setelah mendengar episode ini, hatimu tidak akan sama lagi ketika memuji Tuhan dengan lagu "Ajaib Benar Anugerah". Jangan lupa ikuti sosial media Penamuda Indonesia di @penamuda_idn (Instagram dan Twitter) | Lagu Penutup: Amazing Grace oleh St. Michael's Singers
Melanjutkan pembicaraan di episode sebelumnya, yaitu tentang Injil. Kali ini yang jadi bahan diskusi adalah pekerjaan pemberitaan Injil yang bagi sebagian orang masih memahaminya sebagai praktik Kristenisasi. Apakah betul seperti itu? Apa dan bagaimana sesungguhnya penginjilan itu? Dan yang mungkin jarang ditanyakan, siapa yang harus melakukan penginjilan? Sila dengar! Jangan lupa follow sosial media Penamuda Indonesia di IG dan Twitter dengan username @penamuda_idn. Jangan lupa dengar, renungkan dan sebarkan! Tuhan memberkati.
Bersama Erland Sihite, Penamuda kali ini membicarakan perihal dasar dan juga inti dari kekristenan, yaitu Injil. Injil yang juga disebut kabar baik ini memang sebenarnya betul-betul baik dan tidak dapat dipungkiri, sebenarnya Injil adalah kabar paling baik yang pernah ada. Kabar ini adalah realita yang begitu jujur menggambarkan hubungan manusia dengan Allah, tapi sayangnya Injil ini kerap disalahartikan sehingga tidak jarang banyak orang yang meragukannya. Penamuda bersama Erland kali ini akan mendiskusikannya secara serius tapi tetap nyantai. Sila dengar! Jangan lupa follow IG dan Twitter @penamuda_idn Jika kamu merasa hal ini baik, silakan bagikan ke teman-temanmu yang lain! Tuhan memberkati.
Podcast Penamuda mencoba mengajak Bang Lucas Elbert Suryana untuk mengenang sejenak masa-masa di persekutuan kampus yang sejatinya adalah gambaran dari gereja yang sesungguhnya. Pada masa itu, pemuridan dan penginjilan adalah dua hal utama yang diperjuangkan oleh mahasiswa-mahasiswa di persekutuan. Tidak lain dan tidak bukan, alasannya adalah karena dua pekerjaan tersebut merupakan titipan dari Tuhan kita Yesus Kristus yang sudah lebih dahulu mengerjakannya di bumi ini. Tapi, tapi, tapi, persekutuan itu sejatinya hanyalah gambaran dari gereja. Bagaimana gereja yang sesungguhnya kami berdua lihat di kehidupan setelah kampus? Sila dengar! Jangan lupa ikuti akun sosial media Penamuda Indonesia di Instagram dan Twitter @penamuda_idn untuk segala saran dan kritik atau mungkin diskusi lebih lanjut. Soli Deo Gloria!
Masih bersama Deddy Chandra Nababan membahas perihal panggilan spesifik bagi orang-orang percaya. Menjalani panggilan tidak kalah rumitnya dengan mendengar dan mendapati panggilan tersebut. Jalur yang berat dan penuh pergumulan bagaikan berjalan di atas kumpulan kerikil tajam akan sangat mungkin dilalui. Lantas gimana? Berhenti karena lelah dan kesulitan? Mungkin itu yang akan kita lakukan jika kita tidak tahu tujuan utama dari panggilan Allah tersebut, yang juga akan kita bahas bersama di episode ini. Follow sosial media penamuda di IG dan Twitter dengan username @penamuda_idn! Silakan beri komentar dan tanya serta diskusi di sana. Tuhan memberkati!
Hidup tentu bukan hanya perkara lahir, tumbuh, berkembang dan akhirnya mati tanpa ada alasan yang jelas. Manusia, dan dalam hal ini orang percaya, punya tujuan yang sudah direncanakan Allah di dalam kehidupan mereka. Sayangnya, untuk mengetahui tujuan ini tidaklah mudah karena tujuan ini datangnya dari Sang Pencipta yang memanggil. Bersama Deddy Chandra Nababan, kita mencoba untuk mengulik panggilan ini dalam satu diskusi yang...cukup serius. Mari follow IG dan Twittern @penamuda_idn untuk update dan juga tempat saran dan kritik! Tuhan memberkati.
Kembali lagi bersama Bang Yudi, kita bincang-bincang perihal topik yang manis tapi kadang malah bikin meringis, terutama mungkin bagi yang pengalaman (mengejar) cintanya bisa dibilang miris. Kita di sini rembuk bersama, melanjutkan cerita dari minggu lalu dan tentunya dengan topik-topik yang tidak kalah seru. Sila dengar! Tapi jangan lupa ikuti sosial media Penamuda Indonesia di IG dan Twitter @penamuda_idn ya!
Kita senang dicintai, begitu juga dengan mencinta. Kedua kata dicintai dan mencinta tersebut larut di dalam hubungan sepasang laki-laki dan perempuan. Sayangnya jarang disadari bahwa cinta itu bisa ada karena Allah yang terlebih dahulu mengasihi mereka secara individu, baik si laki-laki, maupun perempuan. Kasih yang datang dari Allah ini akhirnya pun didiskusikan pada episode ini bersama Bang Yudianto Soeharli. Sila dengar untuk selengkapnya! Jangan lupa follow sosial media kami di @penamuda_idn (IG & Twitter). Akan sangat ditunggu umpan balik, kritik serta saran para pendengar. Tuhan memberkati!
Isu lingkungan sangat jarang menjadi bahan perbincangan di area persekutuan ataupun mungkin gereja. Mungkin karena di tengah masyarakat, isu ini sudah dianggap sebagai isu yang umum dengan diskusi yang akhirnya berujung pada "kita harus menjaga lingkungan". Tidak bisa dipungkiri memang firman Allah kepada manusia pun berkata demikian semenjak dunia baru dijadikan. Tapi apa korelasi dari manusia sebagai ciptaan Tuhan dengan kewajiban untuk menjaga lingkungan? Jangan malah yang kita muliakan bukanlah Allah, melainkan . . . lingkungan. Follow Twitter/IG @penamuda_idn!
Setelah seminggu vakum, Podcast Penamuda kembali lagi dan kali ini spesial karena bersama bintang tamu yang spesial. Bang Marihot Siburian nimbrung dan ngobrol bersama perihal apa yang kami berdua cukup minati, yaitu musik dalam ibadah. Musik yang ternyata sangat serius ini kami coba untuk kulik dengan pengetahuan kami yang gak seberapa. Ya setidaknya dicoba dulu saja lah. Mohon maaf jika tidak melingkupi banyak aspek, akan dicari bintang tamu dari lingkup lain supaya bisa lebih berimbang mengenai topik ini. He he he. Jika ada pertanyaan atau mau berdiskusi, silakan ke IG atau twitter @penamuda_idn. Jangan lupa difollow juga :)