Media generasi Muslim milenial untuk menyuarakan Islam sebagai agama cinta, damai dan welas asih melalui pendidikan literasi pemuda dan perdamaian.
Bersama Hanung Bramantyo dan Salman Aristo, Gerakan Islam Cinta memproduksi beberapa Film layar lebar salah satunya yaitu Mencari Hilal. Mencari Hilal adalah salah satu rekomendasi film yang cocok disaksikan saat Ramadhan. Film Mencari Hilal ini dibintangi oleh Dedy Sutomo sebagai Mahmud dan Oka Antara sebagai Heli, anak Mahmud.
Jatikusumo Danurwendo, sahabat Gen Islam Cinta paling 'keker'. Kami mengenalnya 'sebatas seorang Jati' yang kebetulan sama-sama punya social interest. Ia telah menjalankan pola hidup sehat sejak sekolah dulu, dari kelas 2 SMA. Pilihannya melakukan olahraga Gym bukan hanya karena dapat membentuk dan menguatkan masa otot, tapi juga dapat menyehatkan lahir dan batin. Bahwa ketika sehabis melakukan olahraga, termasuk olahraga Gym itu dapat mengeluarkan hormon endorfin yang bisa bikin happy. Di podcast ini, Jati sharing-sharing soal bagaimana pengalamannya menjalankan hidup sehat yang tidak hanya menyehatkan badan tapi juga menyehatkan hati dan pikiran kita. Selamat mendengarkan! #podcast #islamcinta #indonesia #gerakanislamcinta #jakarta #moderasiberagama #meyakinimenghargai #gym #bikinhappy
Tips Menyisipkan Humor dalam Berdakwah
Meneladani Rasulullah dalam Berdakwah
Tips Optimal Instagram Untuk Berdakwah
Sejarah Pemikiran Islam Cinta Bersama Professor Ahmad Najib Burhani
Belajar Narasi Digital dari Kalis Mardiasih
Cerita Pengelolaan Media Digital Ala Kalis Mardiasih
Data Moderasi Beragama Netizen Indonesia dan Rekomendasi Bagi Da'i Muda
Berbagi Cerita bersama Haidar Bagir
Formula Membuat Konten Dakwah Menarik
Strategi teknis berdakwah ala Sakdiyah Makruf
Pengalaman Professor Oman Fathurrahman Tentang Strategi Dakwah Untuk Da'i Muda
3 Kunci Sukses Berdakwah di Sosial Media
Memperjuangkan Perdamaian with Irfan Amali
Konsep Tasawuf Modern Landasan Islam Cinta
Islam itu Ramah, Bukan Marah with Irfan Amali
Dahulu, istilah tasawuf, sufi, apalagi tarekat, hampir identik dengan keterbelakangan, kampungan, juga kolot. Namun, coba tengok saat ini. Masyarakat kota yang berlabel kemajuan dan kemodernan berbondong-bondong hadir dalam majelis dzikir dan pengajian tasawuf, bahkan meski di gelar secara virtual selama pandemi. Fenomena inilah yang kemudian memunculkan suatu istilah yang dikenal dengan urban sufisme, alias tasawuf perkotaan. Jika kita tengok lebih jauh lagi, ternyata fenomena di atas tidak hanya di kalangan orang tua, tapi juga di kalangan anak muda, hingga muncul istilah "Sufi Milenial". Adalah Reyhandito Arifin atau akrab di sapa Dito anak @univ_indonesia yang merupakan satu dari sekian banyak Gen Islam Cinta yang punya semangat belajar tentang ilmu tasawuf. Konten sederhana khas @islamcintaid.co hingga konten tasawuf yang mendalam khas @nuralwala menjadi bahan bacaannya sehari-hari. Bagi Dito, mengapa ia excited mempelajari ilmu tasawuf, ada banyak alasan yang ia sampaikan di @islamcintaid.co Podcast, tetapi pada intinya dapat disimpulkan bahwa dalam ajaran-ajaran tasawuf inilah, ruh cinta bersemayam dan kemudian menyebar ke setiap aspek ajaran Islam lainnya. #podcast #islamcinta #indonesia #eddyaqdhiwijaya
Sejarah Nabi Muhammad Saw mengisahkan banyak teladan. Misalnya, dalam mencapai sesuatu, semuanya berproses, melalui perjuangan. Meskipun sudah dijanjikan kemenangan oleh Tuhan, toh Nabi tetap berjuang. Nabi aja berjuang, masa kita enggak?! Sosok Nabi Muhammad selain pekerja keras juga seorang ahli strategi yang sangat memahami bahwa dibutuhkan proses, perjuangan dalam mencapai sesuatu. Terkait ini, saya teringat ujaran pidato Bung Karno pada moment peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw tahun 1963. Kata Bung Karno: "Nabi itu strateeg yang sebesar-besarnya, memakai taktik, mencapai suatu hal, mencapai kemenangan itu setapak demi setapak. Nah, lihat sejarah Nabi bagaimana, di Mekah berjuang. Terpaksa hijrah, ya hijrah, di Madinah berjuang. Kemudian harus kembali ke Mekah. Pendek kata, segala hal itu dengan taktik, dengan strategi, dengan jalan, kalau perlu setapak demi setapak". Itu juga mungkin yang ditiru sahabat @fffikri dalam konteks berjuang menuntut ilmu hingga ke negeri Kanguru, dan berjuang dalam memenangkan hati belahan jiwanya. "Semuanya butuh perjuangan!" Katanya di Gen @islamcintaid.co Podcast.
Cakra Yudi Putra merupakan Gen Islam Cinta asal Jakarta. Bersama Gerakan Islam Cinta ia menulis sebuah buku serial Gen Islam Cinta yang terbit tahun 2018 berjudul "Rasul Pun Mau Ngobrol, Tentang Demokrasi dan Musyawarah dalam Islam". Buku karyanya versi e-book menjadi salah satu yang paling banyak di download selama pandemi Covid-19. Setelah mondar mandir menjadi seorang akuntan, Cakra memilih terjun ke politik, dan sempat mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI bersama pesaingnya Tsamara Amani. Di kalangan politisi nasional kiprah Cakra sebagai politisi cukup dikenal dengan sebutan Politisi Milenial, ia kerap tampil di acara-acara televisi. Cakra kini aktif menjadi salah satu tim Staf Khusus Presiden RI Bidang Sosial bersama Angkie Yudistia. Di Gen Islam Cinta Podcast ini, Cakra akan berbagi kisahnya, menjalankan amanah orangtuanya agar dimanapun dapat menjadi orang yang bermanfaat. #islamcinta #eddyaqdhiwijaya #indonesia #gerakanislamcinta #moderasiberagama #ayosebarkancinta #meyakinimenghargai
Panah cintaku telah sampai ke sasarannya. Aku ada di rumah kasih, Dan hatiku adalah tempat sembahyang.
Energi tertentu datang hanya jika kau terbakar. Jika benar-benar merindukan keyakinan, duduklah dalam api!
Saat bahagia Aku dan kau duduk di beranda. Sepertinya dua, Sejatinya hanya satu jiwa. Kau dan Aku.
Jangan biarkan mereka berpikir kita telah runtuh; atau pecah. Kita hanya menggugurkan daun-daun. Tuk musim semi berikutnya Aku bukan rambut ini. Aku bukan kulit ini. Aku adalah Jiwa yang bersemayam didalam.
Mereka menorehkan luka-luka di ragaku. Kemudian, mereka menyerahkanku kepada seorang yang nafasnya diberkati. Nafas hangatnya mengalir menyapu diriku dan pada akhirnya terbakarlah segalanya kecuali cinta.
Sebagaimana halnya wajah rupawan dapat terpantul di dalam cermin, demikian pula indahnya kemurahan hatinya menolong orang-orang yang memerlukan Tecermin pada orang-orang miskin dan sengsara. Dengan demikian, orang-orang miskin adalah cermin cinta kasih dan kemurahan hati Ilahi.
Aku berada dalam penjara dunia ini karena ditugaskan menuntun jiwa-jiwa yang tersesat. Jika tidak, apa makna keberadaanku dan apa tujuan penahananku? Mengapa aku harus terpenjara? Aku tidak pernah mencuri milik orang? “aku mentah, aku dimasak, dan aku tebakar.”
Seandainya kujelaskan dunia internalmu sedikit saja, Engkau akan ketakutan; Engkau bisa terbunuh oleh rasa takut; Engkau mungkin akan terinjak seperti seekor tikus di hadapan seekor kucing “Tuhanku! Jika hanya orang-orang saleh yang dapat mengharapkan belas kasihMu, Kepada siapa lagi para pendosa akan meminta perlindungan?
Setiap kali bisikan lembut cinta Terdengar dari kanan dan kiri Kami mi'raj ke langit, Siapa mau melihat? Dulu kami adalah penghuni Surga Kami adalah teman para malaikat Biar kami semua kembali ke sana Karena surga itulah kota kami
Ia berkata, “Kau belum nanar maka belum layak tinggal di rumah ini.” Aku pergi dan menjadi nanar, aku terikat dalam belenggu cintanya. Ia berkata, “Kau belum mabuk, pergilah, kau belum anggota kumpulan ini.” Maka aku pergi dan menjadi mabuk, kemudian hanyut dalam kegembiraan.
Tanpa pengetahuan, tak mungkin kau bisa menyaring minyak dari gemuk Pengetahuanlah yang membangunkan penglihatanmu, sehingga mampu membedakan minyak dari gemuk. Tanpa pengetahuan, tak mungkin menunjukkan bayangan kolam air Mana mungkin Pengetahuan lahir sebelum kau pandai dan sadar.
Bila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata Kusimpan kasih-Mu dalam dada Bila kucium harum mawar tanpa cinta-Mu Segera saja bagai duri, bakarlah aku Meskipun aku diam tenang bagaikan ikan.
Jika aku bisa tersucikan dan terbersihkan dari kotoran seterusnya tiada yang kucari kecuali Dia semata. Ketika aku diciptakan, telah disediakan untukku semesta dan istana. Sungguh aku ingkar jika kuterima jabatan hanya sebagai seorang penjaga pintu.
Seluruh alam-dunia hanya senilai Sebelah sayap kutu Tapi satu tamparan dapat memberimu ganjaran tak terperi Cepatlah lepas lehermu dari rantai emas yaitu dunia ini dan terimalah tamparan dari Rabb.
Engkaulah yang menumbuhkanku Ketika aku sebatang duri Ketika aku sekuntum mawar Ketika aku seharum mawar Ketika duri-duriku dicabut
Jika seseorang ditempatkan bersama dengan lawannya itu adalah siksaan mematikan baginya Karena alasan ini orang yang dekat dengan Allah berada dalam kondisi menderita di dalam jasadnya. Karena burung jiwanya terikat dengan ego yang bukan jenisnya".
Wahai manusia! Dari dunia ini, terdengar dua suara yang membawa pesan kontradiktif bagi telinga kita. Mana di antara keduanya yang akan kaudengar? Yang satu memancarkan kesadaran orang-orang yang dekat dengan Allah sementara suara yang lain menggemakan pemikiran orang-orang yang tertipu dunia.
Jika engkau bersikap bagaikan bulir gandum burung-burung akan menemukanmu dan memakanmu Jika engkau menjadi seperti mawa anak-anak akan memetikmu seperti kuntum yang indah Lindungi gandummu dan sembunyikan dirimu di tempat-tempat yang jauh.
Ingatlah pula bagaimana mata yang semula sebening kaca dengan wajah kemuning bagai Bunga Marigold akhirnya memudar dengan cucuran air mata. Demikian pula di Hari Penentuan, seorang tentara segagah singa akan terkulai melemah bagaikan seekor tikus.
Ketika engkau memandang bulan purnama di malam indah, ingatlah keredupan dan menyusutnya menjelang pengujung bulan serta kerinduannya akan masa purnama. Manusia juga melalui petualangan yang sama. Kesempurnaan dan kecantikannya hanya sementara. Anak cantik disukai semua orang. Dengan bertambahnya usia, dia menjadi orang tua pikun yang menyedihkan di mata orang. Jika engkau tertarik dengan kecantikan gadis yang berkulit perak, perhatikan bagaimana mereka di usia tua. Lihatlah bagaimana tubuh mereka berubah layu bagai hamparan kapas.
Jangan menyebut kecerdasan cinta sebagai kegilaan! Jangan menyebut mereka yang terserap dalam jiwanya sebagai pendusta. Jangan menyebut laut tak bertepi sebagai cangkir. Dia lebih mengetahui hakikat nama itu
Hakikat Yang Maha Pengasih hadir secara langsung laksana sinar matahari yang menerangi bumi. Namun, kasih-Nya tiada berasal dari berbagai bentuk yang ada di bumi. Kasih-Nya melampaui setiap bentuk yang ada di bumi, sebab bumi ini dan segala isinya tercipta sebagai perwujudan dari kasih-Nya.
Setiap atom di tubuhku berlompatan sambari menangis dan berseru: “Terpujilah Tuhanku.” Apa pun yang mereka katakan atau pikirkan, aku tetap ada di dalam Kau, karena Aku adalah Kau. Tak seorang pun dapat memahami hal ini, sampai ia mampu melampaui pikirannya sendiri.
Jika kau mendefinisikan dan membatasi “Aku” dengan berbagai konsepmu, Maka kau akan kelaparan dengan dirimu sendiri. Lalu “Aku” pun akan jatuh ke dalam suatu kotak yang terbuat dari kata-kata, dan kotak itu adalah peti mayatmu sendiri.
Aku kehilangan duniaku, ketenaranku, dan pikiranku. Ketika matahari terbit, maka semua bayang-bayang lenyap. Aku berlari mendahului bayang-bayang tubuhku yang lenyap saat aku berlari. Namun, cahaya matahari itu berlari mendahuluiku dan memburuku, hingga aku pun terjatuh dan bersujud pasrah ditelan samudera kilau-Nya yang mempesona.
Ada ribuan serigala dan babi dalam wujud kita. Ada cantik dan buruk, tergantung sifat utama. Jika lebih banyak emas dari tembaga, emaslah ia.
Jangan biarkan mereka berpikir kita telah runtuh; atau pecah. Kita hanya menggugurkan daun-daun. Tuk musim semi berikutnya Aku bukan rambut ini. Aku bukan kulit ini. Aku adalah Jiwa yang bersemayam di dalam.
Energi tertentu datang hanya jika kau terbakar. Jika benar-benar merindukan keyakinan , duduklah dalam api!
Biarkan dirimu diam-diam dihela oleh tarikan ajaib Apa yang benar-benar kau cintai. Dia takkan menyesatkanmu