Cerita-cerita tentang keseharian, kegelisahan, kebahagiaan, kesedihan, dan apapun yang bisa diceritakan kepada siapapun yang merasa ayang2 Didi Cahya. Ada Senin Random, Selasa Asa, Rabu Hallyu, dan Kamis Mistis Romantis. Mari berbagi di sini...
Februari. Aku benci Februari. Bulan di mana seharusnya kusambut dengan gembira karena ada tanggal kelahiranku di sana. Tetaplah aku tidak suka. Apalagi Februari 2022. Podcast ini kurekam di hari Valentine, hari di mana, katanya, orang berkasih-kasihan. Tapi tahun ini tidak. Kujalani Valentine kali ini dengan penuh kecemasan karena kondisi bapak memburuk. Dan benar, dua hari kemudian bapak meninggal. Aku jarang membenci sesuatu atau seseorang. Tapi jika ada yang bertanya padaku tentang apa yang kubenci, aku tahu jawabannya. Februari.
I'm a HOARDER alias PENIMBUN. Agak berat sebenarnya melakukan pengakuan ini, kesannya aib kok dibuka-buka. Tapi aku memang ingin melakukan pengakuaan ini agar Ayang-ayang Didi yang ternyata mengalami hal yang sama tidak merasa sendirian. Ayo kita sama-sama berjuang agar bisa terlepas dari hoarding disorder. Yuk... Bisa yuk...
Episode terakhir! Bye, Elgar... Bye Lasmi... Simak kisah di balik dapur produksi #30HariBersuara bersama Agung Pindang Channel dan Didi Cahya Bercerita. Ada PESAN apa ya...???
Badai pasti berlalu. Kalimat yang jadul, but true. Elgar, Lasmi, dan Tante Enggar berhasil berdamai dengan masa lalu masing-masing. Hubungan yang semula samar akhirnya membuat mereka terhubung dengan SPESIAL. Seistimewa Ayang-ayang Didi yang mengikuti serial ini selama 30 hari. Terima kasih....
Elgar, Lasmi, dan Tante Enggar memang bermasalah di masa lalu. Masing-masing keluarga hancur, menyisakan luka yang dalam. Mampukah mereka BERDAMAI dengan pahitnya masa lalu?
Elgar dan Lasmi terkejut ketika ternyata di masa lalu orang tua mereka berhubungan. Mereka akhirnya membuka KENANGAN pahit yang telah dihadapi orang tua mereka. Mampukah mereka berdamai dengan kenangan-kenangan pahit itu?
Membaiknya hubungan Elgar dengan mamanya membuat mereka sadar bahwa ada SOLUSI yang bisa dilakukan bersama daripada terus bertentangan tiada hasilnya. Mereka sepakat meminta Lasmi untuk membantu perusahaan. Tapi apakah permasalahan selesai sampai di sini? Ternyata ada satu fakta mengejutkan bahwa Elgar dan Lasmi ternyata....
Di saat Elgar memutuskan ingin mengikuti passionnya untuk menjadi pelukis, TAKDIR berkata lain. Papanya meninggal dunia tepat di hari natal. Itu artinya sebagai pewaris tunggal, Elgar harus memegang perusahaan papanya. Sanggupkah Elgar?
Natal penuh suka cita. Demikian yang dirasakan Elgar saat merayakan Natal bersama kerabat papanya di Perancis. Saat itu dia memenangkan kompetisi membuat hiasan Natal dari barang bekas dan mendapatkan seperangkat alas lukis yang membuatnya semakin bersemangat memupuk bakatnya. Lasmi pun ikut merasakan kebahagiaan saat Elgar menceritakan kenangan manisnya itu...
Menjadi pewaris tunggal ternyata menjadi BEBAN tersendiri bagi Elgar. Mampukah Elgar menghilangkan beban itu? Akankah Lasmi membantunya?
Dalam cinta kita tidak tahu apakah pasangan kita adalah PERSINGGAHAN terakhir. Demikian juga yang terjadi pada Mama Elgar. Memang sempat ada badai dalam pernikahan mereka hingga akhirnya beliau memutuskan bahwa Papa Elgar adalah persinggahannya yang terakhir. Ternyata pernikahan seruwet itu ya, Ayang-ayang Didi...
Setelah meruntuhkan egonya dan kembali ke keluarga, Elgar malah mendapatkan kekecewaan yang dalam dari para petinggi perusahaan yang kebanyakan adalah sahabat-sahabat papanya. Mereka tidak bisa memercayai Elgar yang masa mudanya kelam. Elgar menumpahkan rasa KECEWA itu ke Lasmi. Ayang-ayang Didi, apakah Lasmi bisa membantu mengurangi rasa kecewa Elgar. Disimak yuk ceritanya...
Gara-gara Lasmi rehat, nyepi, meninggalkan kos-kosan untuk sementara, akhirnya Elgar memutuskan PULANG. Apalagi dia mendengar kabar bahwa sakit ayahnya semakin parah. Ayang-ayang Didi, ternyata pulang malah melempar Elgar ke kenangan masa lalu. Kenangan apa ya?
Haaaahhh... Ini yang benar Lasmi oleh perusahaannya disuruh REHAT atau dipecat, sih? Elgar mulai panik, nih... Tapi, Ayang-ayang Didi, kenapa Elgar jadi panik ya? Kan yang menghadapi kasus pelecehan seksual ini Lasmi. Jangan-jangan...
Lasmi bingung menghadapi PERTENTANGAN antara Elgar dan Mamanya. Sahabatnya itu tidak tahu bahwa mamanya sampai datang ke kos, meminta Lasmi untuk melunakkan hati Elgar. Berhasilkah, Ayang-ayang Didi?
Ayang-ayang Didi, apa cita-cita kalian di waktu kecil? Ternyata Elgar pernah bercita-cita menjadi petani anggur sebelum berbelok ingin menjadi pelukis. Sementara Laksmi pernah menjadi dokter dan pramugari, tetapi ternyata semua tak terwujid. Kecewakah Lasmi? Ikuti episode ini yuk...
Elgar sebenarnya baik, tapi untuk urusan pasangan, dia seperti memiliki trauma tersendiri. Ternyata memang ada KEJADIAN di masa lalu yang membuat Elgar menjadi laki-laki yang sulit percaya dengan perempuan. Sekalinya percaya dan cinta setengah mati, eh... malah ditinggal kawin. Kejadian apa sih yang membuat Elgar begini?
Lasmi beruntung. Selain didukung Elgar, perusahaannya juga berKOMITMEN untuk mengawal kasus pelecehan seksual yang dilakukan Mr. Kim, meski kasus ini juga tidak bisa dibilang ringan. Akankah Lasmi berhasil menghadapi Mr. Kim?
Ayang-ayang Didi, menjadi pelukis seperti Elgar harus pintar-pintar mencari PELUANG. Kalau peluang nggak datang-datang ya harus diciptakan. Untung ada Lasmi yang selalu memberi ide dan membantu Elgar menciptakan peluang itu. Seru ya persahabatan mereka berdua...
TEKAD Lasmi sudah bulat. Dia akan memperkarakan Mr. Kim yang sudah melakukan pelecehan seksual di kantornya. Elgar mendukung sahabatnya ini 100%. Kira-kira Lasmi bakal menang gak ya? Ayang-ayang Didi, nggak mau ketinggalan ceritanya kan? Ikuti kisah mereka sampai akhir Desember ya...
Elgar akhirnya nyadar kalau harus ngelepasin gebetannya yang ketahuan klepto. Tapi gimana caranya? Lasmi mencoba bantu bikin STRATEGI biar Elgar bisa lepas dari cewek itu. Wah, gimana ya strateginya? Penasaran? Ikutin terus mini dramanya ya, Ayang-ayang Didi...
Lasmi mengalami MIMPI buruk. Ternyata dia sudah mengalaminya beberapa hari ini, setelah pelecehan seksual yang dilakukan Mr. Kim. Sanggupkah Elgar membantu Lasmi?
Elgar merasa ada yang berubah pada diri Lasmi semenjak perusahaannya mendapat proyek berbujet besar. Dugaannya benar, dia melihat Lasmi menangis di teras kos sepulang kerja. Ternyata Lasmi dilecehkan oleh salah satu petinggi perusahaan kliennya. Elgar marah, karena pada PRINSIPnya tidak ada satupun orang yang boleh dilecehkan, termasuk perempuan. Ayang-ayang Didi, kira-kira Lasmi bakal ngelawan gak ya?
Hi Ayang-ayang Didi... Elgar masih shock sama kelakuan gebetannya tuh, sampai males ngajakin dia ke pembukaan pameran lukisannya. Untung ada Lasmi yang mau jadi PENGGANTI. Memang unyu-unyu ya mereka berdua ini...
Haaaaaahhh... Gebetan Elgar klepto? Yang bener? Aduh, gimana dong... Lasmi ikutan BINGUNG setelah mendengar cerita Elgar. Menurut Ayang-ayang Didi enaknya gimana ya hubungan Elgar dan gebetannya? Berhenti atau lanjut? Duh, jadi bingung, kan...
Ayang-ayang Didi, pernah ngerasain JENUH yang banget nget nget? Itu yang sekarang dirasakan Lasmi. Namun, Elgar merasa bahwa yang dialami Lasmi bukan semata-mata kejenuhan, melainkan ada masalah yang dipendamnya. Apa ya kira-kira?
Hi Ayang-ayang Didi... Ujian dari persahabatan adalah EMOSI yang tak terkendali. Pun Elgar dan Lasmi. Apakah kalian juga pernah mengalami?
Ayang-ayang Didi, ternyata ada sisi gelap dari Lasmi yang Elgar nggak tahu. Di balik keceriaan dan kemanjaannya, ternyata Lasmi PUTUS ASA menghadapi kenyataan bahwa dia adalah perempuan yang terus-terusan menjadi obyek seksual laki-laki. Mampukah Lasmi bertahan? Akankah Elgar mengeluarkan Lasmi dari sisi gelapnya? Ikuti terus perjalanan mereka dalam #30HariBersuara season 2 yaaa...
Ternyata Lasmi sering melampiaskan kebeteannya dengan nyambitin ayam peliharaan ibu kos. Ketika ayam-ayam di kos menghilang, hilang pula ajang pelampiasan. Elgar tiba-tiba punya ide SPONTAN untuk berkebun, karena tanaman relatif aman bertumbuh jika ayam-ayam tak ada. Berhasilkah Elgar menggerakkan Lasmi untuk berkebun? Simak di episode ini ya Ayang-ayang Didi....
Ayang-ayang Didi, Elgar mengalami kebuntuan untuk mempersiapkan pameran skala internasionalnya. Untung ada Lasmi yang bersedia membantu bikin konsep buat pameran Elgar. Itu gunanya teman. Pelajaran dari mereka kali ini adalah... Jangan mepet-mepet kalau mempersiapkan sesuatu, KREATIVITAS bisa buntu sewaktu-waktu...
Ternyata Elgar pernah ditinggal nikah oleh perempuan yang sudah dipacarinya selama 7 tahun. Untung ada Lasmi yang menemaninya saat limbung. Tapi kenapa waktu itu Elgar ditinggal gitu aja ya? Apa kaitannya dengan WAKTU? Ayang-ayang Didi nggak usah penasaran. Jawabannya ada di episode ini...
Dua sahabat, Elgar Roberts dan Lasmi Kinanthi, saling berbagi cerita, saling mengisi kekurangan masing-masing, dan yang terpenting adalah saling memberi SEMANGAT. Tidak hanya suka, duka pun mereka lalui bersama. Saling sayang, saling maki, bukan hal yang aneh bagi mereka berdua. Yuk, Ayang-ayang Didi, ikuti kisahnya dalam #30HariBersuara bersama Didi Cahya Bercerita dan Agung Pindang Channel.
Ayang-ayang Didi, sudah Desember nih, waktunya #30haribersuara hadir lagi. Kali ini Didi Cahya Bercerita berkolaborasi bersama Agung Pindang Channel untuk mengalahkan ego masing-masing. Lupakan rivalitas, hadirkan siniar berkualitas. Eits, tapi selama sebulan ke depan kami bukanlah Didi dan Agung, tetapi siapa ya...? Hyuks, nikmati 30 hari audio drama tentang Elgar dan Lasmi sesuai tema harian yang sudah ditentukan The Podcaster Indonesia. Cekidot!
Ayang-ayang Didi pernah ngalamin gak, waktu udah putus asa dan depresi lalu kepikiran buat cari bantuan profesional terus diomongin, "Ngapain sih ke psikiater/psikolog? Kayak gak punya Tuhan aja. Sana, sholat!" Atau seperti yang kualami belakangan ini dan rasanya pengen nampol orang-orang itu satu-satu gara-gara ngomentarin keputusanku pakai jasa pengacara untuk mengurus perceraianku. "Ngapain pakai pengacara? Buang-buang duit!" Duh, kah.... Memang Didi Cahya ini gudangnya salah. Yuk, dengarkan penjelasanku yang sering banget dibantu para profesional untuk menyelesaikan masalahku. Gak salah kok minta bantuan mereka. Mereka ada untuk kita....
Dari sekian banyak ketegangan yang mencekam dalam hidupku, ada kejadian yang durasinya cuma satu menit tetapi terus teringat sampai sekarang. Mencekam tak melulu tentang setan, tapi bisa juga tentang mantan... Ouwh, tentang bininya mantan, lebih jelasnya...
Kebayang gak sih, ada dua keluarga saling simpan dendam sampai berganti zaman hanya gara-gara resep masakan? Aku sih nggak bisa ngebayangin sampai Reffi Dhinar bercerita kalau itu ada di novel terbarunya yang berlatar Korea dan berhasil tembus ke penerbit digital. Penulisnya seru, proses penulisannya juga seru, ceritanya apalagi. Yuk Ayang2 Didi, kita langsung ikut keseruan Love Taste di Didi Cahya Bercerita...
Sering dengar, "Kasihan ya, perempuan dijajah laki-laki melulu." Yakin hanya laki-laki yang menjajah perempuan? Tahu nggak sih, kebanyakan perempuan tidak bebas karena dijajah pikirannya sendiri yang akhirnya jadi pembatas ruang geraknya. Tapi hal ini diperparah oleh perempuan-perempuan lain yang secara sadar atau tidak justru menjajah perempuan lainnya. Mereka sering meneror perempuan yang sudah sadar atas kesetaraannya dengan laki-laki sehingga edukasi tentang hal ini kalah riuh dengan caci maki. Memang, perempuan Indonesia darurat literasi!
Kenalan dengan GRAVEL BIKE dan komunitasnya yuks... Mungkin Ayang2 Didi sudah bosan dengan bersepeda yang gitu2 saja, gravel bike bisa dilirik tuh. Gak harus beli sepeda baru, bisa modif sepeda yang sudah ada kok. Nah, ada Oom Alfan, Tante Citra, dan Tante Maya yang bakal cerita tentang apa dan bagaimana Gravel Bike plus komunitasnya. Cus!
Menonton perempuan2 di drama Korea membuat banyak perempuan di belahan dunia manapun menjadi halu. Dikelilingi para oppa tampan plus romantisme percintaan membuat kondisi nyata perempuan di sana teralihkan. Diskriminasi perempuan ala sistem patriarki terpampang nyata. Tidak hanya di Indonesia, perempuan di Korea Selatan juga masih harus berjuang agar kedudukannya setara dengan laki-laki. Menyakitkan, tapi nyata...
Selama ini budaya ngopi identik dengan Italia. Menu-menu dasar kopi yang kita kenal juga berbau Italiano, seperti espresso, americano, dan macchiato. Tetapi, di masa pandemi muncul demam Dalgona yang populer di Korea Selatan lalu mendunia. Wow, ternyata budaya ngopi di Korsel sudah merajalela. Selain kedai kopi yang menjamur, juga kreasi kopi yang lebih berani dan kreatif, adegan2 ngopi di drakor semakin membuat budaya ngopi di Korsel menular kemana-mana, termasuk meledaknya budaya kopi kekinian di Indonesia. Ayang2 Didi, ngopi ke Seoul sambil dengerin Didi Cahya Bercerita, yuk....
Seneng banget pas diminta She Radio speak up ttg #ChooseToChallenge dalam rangka International Women's Day. Yups, you have to challenge yourself to find out that you're so powerfull...
Pernah ketemu emak2 yang sering ngebandingin betapa susahnya dulu mau ndrakor dengan sekarang yang tinggal klik? Atau ketemu emak2 yang anti banget sama yang namanya drakor. Ayang2 Didi termasuk yang mana?
Gimana perasaanku pasca pengangkatan kandungan? Mengapa tiba-tiba semua dimudahkan, padahal segala masalah sudah diusahakan pemecahannya sejak lama? Bisa jadi karena memang SEKARANG waktunya. Bukan kemarin, bukan besok. Hanya Allah yang tahu kapan waktu terbaik untuk kita. Semuanya kuceritakan di sini...
Dulu pernah bilang, "Percuma punya BPJS kalau gak dipakai." Awalnya becanda. Ternyata itu candaan fatal karena sampai sekarang aku menjadi pengguna BPJS aktif. Dua kali opname plus sekali operasi besar yang kalau dinominalkan kayaknya gak bakal kebayar kalau harus ditanggung sendiri membuatku cinta sama BPJS. Tapi kalau mengingat betapa ribetnya ngurus rujukan dari faskes I sampai ke RS tujuan, rasanya gemes banget sampai pengen nampol orang...
Apa warna Valentine-mu tahun ini? Apapun warna Valentine-mu, warnaku tak pernah merah jambu....
Apa bayanganmu saat mendengar kata Karaoke Online? Bagi sebagian orang, aplikasi-aplikasi karaoke adalah wadah untuk menyalurkan hobi menyanyi. Tapi ayang2 Didi tau gak sih kalau sebenarnya hobi 'receh' ini bisa menghasilkan uang. Ada Ellen Pratiwi, pejuang WeSing yang rajin ngumpulin diamond yang jika sudah mencapai jumlah tertentu bisa diuangkan. Kalau dijalankan dengan niat penuh, pengguna aplikasi ini bisa dapat duit sampai 5 juta per bulan lhoooo... Heh, yak opo carane...???
Tingkah laku para sasaeng ini menjijikkan, bahkan banyak pula yang menjurus ke perbuatan kriminal. Apakah sasaeng itu? Reffi Dhinar bercerita tentang sasaeng khusus untuk Ayang2 Didi...
Pas sekolah dulu, hal yang ditunggu-tunggu tiap hari pertama awal semester adalah perkenalan anak baru. Aku yang jaga kandang gak pernah pindah-pindah sekolah selalu antusias kalau ada anak baru, pengennya ngerubutin aja bareng teman-teman lainnya. Tapi sebenarnya mereka 'si anak baru' itu ngerasa asyik-asyik aja atau sebaliknya sih kalau harus pindah-pindah sekolah mulu? Ada Ica Marica dan Ragil Duta yang mau bagi pengalaman mereka. Cekidot...
Setelah kroscek perkara Si Mbak di Ruang Rapat bareng 'si empunya' tempat waktu itu, Feri Romi, kisah berlanjut pada dunia perpocongan. Ternyata kasihan pocong-pocong ini. Mereka dieksploitasi oleh manusia sebagai penglaris atau pesugihan. Ada juga kiat ala Feri kalau saja sewaktu-waktu ketemu pocong Ayang2 Didi harus gimana. Hayuk disimak...
"Kok suka sih sama cowok Korsel? Mereka lho cantik. Plastik." Sering dengar kaya gitu? Aku termasuk yang dulu sering ngomong gitu. Tapi tidak dengan sekarang. Semua berubah saat aku menggeser perspektif dan berusaha memahami budaya kecantikan di Korea Selatan. Hyuks, simak...
Pernah kepikiran gak kalau susah mudahnya hidup kita sebenarnya dipengaruhi oleh cara kita merasa? Segampang gini, jika seumur hidup kita merasakan susah, bisa jadi susah itu sudah menjadi bagian hidupnya sehingga nggak terasa lagi dan dia akan terkaget-kaget saat mengetahui bahwa di luar lingkarannya begitu banyak kemudahan. Pun sebaliknya. Bingung memahaminya? Ya udah, dengerin aja episode kali ini. Kali-kali habis itu paham.