Royal Town in Pahang Darul Makmur, Malaysia
POPULARITY
Categories
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Yenny dari Paroki Santo Paulus di Keuskupan Bandung, Indonesia. Kisah Para Rasul 8: 26-40; Mazmur tg 66: 8-9.16-17.20; Yohanes 6: 44-51.ROTI HIDUP GAYANONA MANIS Tema renungan kita hari ini ialah: Roti Hidup Gaya Nona Manis. Ajarantentang Yesus sebagai Roti Hidup diungkapkan secara istimewa dalam InjilYohanes. Pembahasannya dalam porsi yang banyak dan juga bernilai teologis yangmendalam. Intinya, Yesus Kristus sebagai penjamin keselamatan dan kebaikanhidup kita baik pada saat masih di dunia maupun dalam hidup di akhirat nanti. Ada seorang remaja perempuan usia 14 tahun berwajah manis tinggal dikampung. Ia menjual roti dari gang ke gang. Suaranya kedengaran sangat familiarketika menyebut: “Rotiiii maniiiiss” berulang kali yang ia lakukan itu tiaphari. Ia menjual roti manis tiap hari sebagai satu-satunya usaha ibunya yangsudah janda supaya, bersama dengan dua adiknya, mereka bisa menyambung hidup. Biasanya jualan itu laris, tidak hanya karena orang-orang suka akan rotimanis untuk sarapan dan makanan ringan, tetapi juga mereka simpati dengan gadisitu yang lazim dipanggil “Nona Manis” meskipun itu bukan nama aslinya. Rotimanis yang dijual remaja berwajah manis itu sejatinya untuk menghidupkankeluarganya. Di dalam “roti hidup” Yesus Kristus, kemanisannya amat luar biasa. Rotinona manis tadi akan hilang dan habis suatu ketika karena sebagai barang dibumi ini. Tetapi roti hidup dari Yesus Kristus tak akan habis dan kemanisannyamerupakan semua rahmat kekuatannya yang memberikan kehidupan bagi setiapmanusia baik saat ini maupun yang akan datang. Filipus, seorang murid Yesus dan diakon yang tulen telah makan langsungRoti Hidup Yesus Kritsus, yang pada Injil hari ini Yesus berkata: Aku adalahroti hidup yang telah turun dari surga; barang siapa makan roti ini akan hidupselama-lamanya.” Ia hidup dengan roti itu, sampai ketika ia berjumpa dengansida-sida dari Ethiopia, menjelaskan isi kitab suci kepadanya dan membaptisnya. Filipus bergerak dari Yesus Kristus menuju jalan-jalan, pinggiran, danpelosok kehidupan dengan membawa rahmat roti hidup Yesus Kristus. Ia bersamadengan para rasul, murid-murid, pengikuti Kristus lainnya, dan termasuk Andadan saya. Sida-sida Ethiopia itu bergerak dari pinggiran atau pelosok untukmendapatkan roti hidup, yaitu Yesus Kristus sendiri. Banyak orang lain, mungkin di sekitar Anda sedang bergerak juga menuju kepusat, yaitu Yesus Kristus. Sangatlah indah jika ketika sedang menuju kepadaYesus, mereka menjumpai Yesus Kristus dalam diri Anda dan saya. Mereka takperlu lagi mencari bentuk dan macam roti yang lain, selain Roti Hidup YesusKristus sendiri. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus, jadikanlah kami roti-rotiyang manis dan membawa nikmat, yaitu diri-Mu sendiri yang kami bawa ke manasaja kami pergi, sehingga sesama kami dapat datang kepada-Mu, melalui dirikami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Christine dari Paroki Santo Gabriel di Keuskupan Bandung, Indonesia. Kisah Para Rasul 8: 1b-8; Mazmur tg 66: 1-3a.4-5.6-7a; Yohanes 6: 35-40.ORANG KEPERCAYAAN Tema renungan kita pada ini ialah: Orang Kepercayaan. Seorangremaja perempuan nampak murung dan diam pada hari-hari belakangan. Ia hanyaingin menyendiri dan tidak mau berbicara pada siapa-siapa. Di sekolah ia tidakmau bertegur sapa. Di rumah ia menghabiskan waktunya di dalam kamar saja. Iatidak aktif “online” di medsos-nya, karena ia tidak ingin terganggu. Tidak adasatu pun manusia yang dapat menjadi temannya dalam hari-hari tersebut, kecualiTuhan yang kepada-Nya ia tumpahkan segala sesuatu. Di dalam doa-doanya, ia curahkan semua rasa sakit dankekecewaannya kepada Tuhan. Seorang teman yang sangat ia percayai membohonginya.Beberapa teman di sekolah yang ia anggap dapat membantunya, tidak memihakkepadanya. Ibu dan bapaknya di rumah serta saudara-saudarinya tidak dapatmemahaminya. Maka ia merasa bahwa dirinya memang sedang jauh dari mereka semua.Semua orang yang ia percayai, ternyata membuatnya menderita sehingga iaberpikir bahwa kepercayaan itu sangatlah mahal dan tidak boleh dianggap remeh. Bersama dengan remaja itu, kita sangat menghendaki supayaorang-orang kepercayaan tidak boleh menjadi seperti Judas Iskariot yangmengkhianati Yesus Kristus. Jika orang-orang kepercayaan itu sama dengan pararasul dan murid-murid Tuhan, seperti yang dikisahkan dalam Kisah Para Rasulpada hari ini, tentu sangat kita hargai dan inginkan. Mereka adalah orang-orangkepercayaan Yesus Kristus dan Gereja, yang menjelajah seluruh negeri sambilmemberitakan Injil. Setelah rekan mereka Stefanus dibunuh secara keji, semangatmereka sebagai orang-orang kepercayaan menjadi semakin kuat dan sangat berani. Yesus Kristus menyatakan diri-Nya sebagai “RotiKehidupan”, dan para rasul dan murid itu mendengarkan secara langsung. Merekapercaya dengan sungguh-sunggguh. Yesus menegaskan bahwa dengan melihat danpercaya kepada diri-Nya yang diutus oleh Bapa, dan para rasul dan murid itumendengarkan dan memahami itu dengan benar. Itu adalah Sabda yang benar danbaik. Mereka kemudian menjadikan dirinya orang-orang pertama yang percaya.Supaya ketika mereka wartakan itu kepada banyak orang yang lain, kepercayaanmereka itu sebagai bukti yang sah dan benar bagi tumbuhnya kepercayaanorang-orang yang mendengar dan memahaminya. Untuk menjadi orang-orang kepercayaan, kita memang perlumenjadikan diri kita orang-orang yang benar dan baik. Orang yang benar ialahdia yang kredibel atau dapat dipercayai kata dan perbuatannya. Ia adalah orangyang tulus dan jujur tentang dirinya dan sesamanya. Orang yang baik adalahsecara etika dan moral ia adalah sesama dan teman yang keberadaannya sangatdiperlukan. Apakah Anda termasuk dalam kategori orang-orang kepercayaan ini? Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan YesusKristus, semoga kami menjadi orang-orang kepercayaan-Mu dalam menjalankanperutusan yang Engkau percayakan kepada kami di dunia ini. Kemuliaan kepadaBapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Pekan lalu, Mahkamah Konstitusi (MK) memberi putusan penting terkait uji materi sejumlah pasal karet di Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), diantaranya pasal 27A, pasal 28 ayat 3, dan pasal 45A ayat 3.Ada dua perkara yang diputus MK yang diajukan oleh aktivis lingkungan Karimunjawa, Daniel Tangkilisan, dan jaksa Jovi Andrea Bachtiar. Keduanya adalah korban kriminalisasi UU ITE.Dalam putusannya, MK melarang pemerintah dan badan usaha mengadukan pencemaran nama baik. Kritik terhadap pemerintah atau instansi ditegaskan sebagai bagian dari kebebasan berpendapat.Di putusan lain, MK memperketat pemaknaan pasal terkait tindakan menyebarkan berita bohong atau hoaks. Tindakan itu hanya bisa dipidana jika menimbulkan kerusuhan fisik, bukan di ruang digital.Apakah putusan-putusan MK ini kabar baik bagi kebebasan berpendapat di Indonesia? Apakah berarti tak bakal ada lagi kriminalisasi terhadap aktivis dan pegiat HAM? Adakah celah kriminalisasi dengan UU ITE yang masih harus diwaspadai?Di Ruang Publik KBR, kita akan bahas dampak dari putusan MK terhadap UU ITE, bersama Kuasa Hukum dari Daniel Tangkilisan, Damian Agata Yuvens, lalu Direktur Eksekutif SAFEnet, Nenden Sekar Arum, dan Pegiat HAM, Fatia Maulidiyanti.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Yessika Berlina dari Paroki Santa Maria Tak Bercela di Keuskupan Surabaya, Indonesia.Kisah Para Rasul 7: 51 - 8: 1a; Mazmur tg 31: 3cd-4.6ab.7b.8a.17.21ab; Yohanes 6: 30-35TERIMALAH AKU YA TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Terimalah Aku Ya Tuhan. Ada seorang biarawati diminta untukmemberikan kata sambutan dalam acara kaul kekalnya. Ia mengawali dan mengakhirisambutan singkatnya dengan kata-kata berikut ini: Terimalah Aku Ya Tuhan. Isisambutannya adalah ucapan terima kasih dan permohonan untuk didukung selaludalam doa. Semua orang dibuat agak heran karena sambutan itu berlangsung sekitardua menit. Ketika orang-orang bertanya tentang makna ungkapan: Terimalah Aku Ya Tuhan,biarawati itu menjawab bahwa seluruh hidupnya ia persembahkan kepada Tuhan danGereja. Sejak saat kaul kekal itu, ia berjanji untuk mempersembahkan dirinyasebagai pribadi yang utuh. Dengan begitu berarti semua hal berkaitan denganpekerjaan, pelayanan, sakit, derita, tantangan dan berbagai hal lain sudahtermasuk di dalam persembahan doanya itu. Penjelasan si biarawati itu merefleksikan bacaan-bacaan kita pada hari ini.Santo Stefanus sebagai martir pertama dalam Gereja, menaruh dirinya sebagaipribadi yang utuh, sebagai persembahan istimewa kepada Allah. Ia sebagaiseorang murid Yesus yang pandai, berbakat, pekerja keras, dan pembela iman.Namun ia tidak menaruh dirinya dengan menonjolkan posisi, pekerjaan, capaiankeberhasilan, dan ketenarannya. Ia persembahkan seluruh dirinya dengan utuh,menjelang ajalnya itu, dan semua yang lain sudah termasuk di dalamnya. Yesus menjawab nafsu orang orang-orang Yahudi yang mengejar pekerjaan daningin memastikan tentang pekerjaan-Nya, dengan memberikan tentang identitasdiri-Nya: “Aku adalah roti” yang dicari-cari oleh mereka dan semua orang yangmengharapkan keselamatan. Tak usah repot-repot soal yang lain-lain, tapi cukupkenali Dia, percaya kepada-Nya dan tinggal bersama Dia. Di sini Tuhan inginmengajarkan kita bahwa pandangan dan perlakuan kita terhadap satu sama lain didunia ini harus secara utuh, yaitu sebagai pribadi yang dikasihi Allah. Semua yang melekat pada diri setiap orang seperti nama baik, pekerjaan,relasi, posisi, prestasi, kesuksesan dan lain-lain sebagai aspek positif; dankegagalan, sakit, kehilangan, kekosongan, kesepian, putus asa dan lain-lainsebagai aspek negatif, akhirnya akan berakhir di dunia ini pada saat kita mati.Yang kita bawa selanjutnya untuk berjumpa dengan Tuhan ialah pribadi kitadengan iman yang kita miliki. Semua itu melekat pada diri kita supaya kitadapat menjalankan tugas-tugas sesuaipanggilan kita masing-masing. Maka pesan gembira bagi kita pada hari ini ialah: supaya kita memandangindah dan berharga diri kita dan sesama sebagai pribadi yang utuh, karuniaTuhan.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Allah maha baik, bantulah kami untuk selalu beradadi dalam jalan Putera-Mu Yesus Kristus, Tuhan dan juruselamat kami. Amin.Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Tika dari Paroki Santo Alfonsus Rodrigues Pademangan di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 6: 8-15; Mazmur tg 119: 23-24.26-27.29-30; Yohanes 6: 22-29PEKERJAAN PERTAMA DARI TUHANTema renungan kita pada hari ini ialah: Pekerjaan Pertama dari Tuhan. Pertanyaanklasik berikut ini ada di dalam komunikasi di antara kita. Yang mana yang lebihtepat: makan untuk bekerja atau bekerja untuk makan? Jawaban yang seimbangialah kalau kita tidak mementingkan salah satunya saja, tetapi menerima danmembenarkan kedua-duanya. Pada saat yang pas, kita perlu makan dahulu baru bekerja.Pada saat yang lain, kita memang harus bekerja dahulu baru kemudian makan. Dalam urusan dengan iman, Yesus Kritus mengajarkan kita tentang pekerjaanrohani pertama dan makanan rohani pertama. Pekerjaan yang pertama itu ialahpercaya kepada Bapa yang mengutus Dia untuk menjadi penebus dunia. Melalui imaninilah, makanan pertama kita terima ialah Firman-Nya yang telah menjadimanusia, yaitu Yesus Kristus dari Nasaret. Pekerjaan pertama ini telah dilakukan oleh semua yang ditunjukkan di dalamkitab suci, mulai dengan Yesus Kristus yang menegaskan bahwa Ia datang untukmelakukan kehendak Bapa yang mengutus-Nya. Bunda Maria dan Santo Yosef jugahidupnya untuk percaya dan melakukan kehendak Tuhan. Abraham dikenal sebagaibapak orang-orang yang percaya. Moses terkenal dengan hukum tauratnya dan paranabi semuanya kualitas imannya tak bisa diragukan. Sosok yang menjadi contoh kita pada hari ini ialah Stefanus, seorang muridTuhan dan saksi kebangkitan Kristus. Ia dipenuhi rahmat dan kekuatan Allah yangmahakuasa sebagai tanda kualitas imannya, sehingga ia berani berhadapan dengantantangan orang-orang Yahudi yang melawan dia. Melalui pekerjaan ini, makananpertama yang dinikmati oleh Stefanus ialah meminum piala penderitaan bersamaYesus Kristus. Mengikuti Kristus merupakan panggilan dasar kita, yang harus diisi denganpekerjaan pertama yaitu iman dan ketaqwaan kepada Tuhan. Alasan yang dimintakepada setiap orang saat hendak dibaptis ialah iman, dan bukan harta benda,posisi, kenikmatan dunia atau nama baik. Setelah pembaptisan barulah sakramenlain diterima. Doa-doa, devosi dan aneka pelayanan di dalam Gereja sangatditopang oleh fondasi iman ini. Keutamaan iman dan ketaatan merupakan kriteriapertama untuk proses menyatakan seorang beriman resmi sebagai santo atau santaoleh Gereja. Jadi pekerjaan pertama kita dari Tuhan ialah rohani, bukanjasmani. Iman, ketaqwaan dan ketaatan membawa kita masuk menjadi anggota Gerejadan akhirnya menjadi jaminan bagi kita masing-masing masuk ke dalam persekutuanpara kudus di surga.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, Guru yang baik. Ajarkanlahdan tunjukkanlah kami bagaimana menjadi sempurna berkat iman dan ketaqwaan yangada pada kami. Semoga semangat kebangkitan-Mu memperkuatkan iman, taqwa danketaatan kami kepada-Mu dan setia mempertahankannya sampai ajal kami. Bapa kamiyang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rini Sudarno dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Villa Melati Mas di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. 1 Korintus 15: 1-8; Mazmur tg 19: 2-3.4-5; Yohanes 14: 6-14.SALING MELENGKAPI Tema renungan kita pada hari ini ialah: Saling Melengkapi.Ada sepasang suami istri yang baru saja menikah, membuat pengakuan dirinyamasing-masing. Suami mengakui bahwa kekuatan pribadinya ialah keyakinan yangteguh. Keputusan yang ia ambil akan dipegangnya dan tidak berubah. Namun iapunya kelemahan pokok, yaitu tidak bisa mengontrol marahnya. Sedangkan istri mengakui bahwa dirinya suka bingung.Misalnya dalam memutuskan untuk memasak jenis makanan tertentu bagi keluarga,ia perlu waktu untuk bertanya dan berdiskusi. Ia sulit memutuskan sendiri.Tetapi ia punya kelebihan, yaitu ia sangat setia. Ia menjamin bahwa cintanyakepada suami adalah utuh dan tulus. Keduanya berjanji untuk memahami kekuatandan kelemahan masing-masing. Dan komitmen yang tumbuh dari sini ialah bahwa merekaharus sepakat untuk saling melengkapi. Suatu kehidupan yang harmonis, seimbang dan damai sangatbergantung pada saling melengkapi antara pribadi-pribadi atau unsur-unsur yangberbeda-beda. Kodrat manusia sebagaimakhluk sosial menentukan kebutuhan dasar ini, antara lain melalui penetapandari Tuhan bahwa manusia pertama pria dan wanita itu pada dasarnya salingmelengkapi. Di dalam Gereja perdana sosok kedua rasul yang pestanya kitarayakan pada hari ini juga memberikan sisi-sisi perbedaan yang sangat jelas. Rasul Yakobus terkenal sebagai pribadi yang kuatpendiriannya dan yakin dalam prinsip hidupnya. Ia terbukti menjadi pemimpinGereja Yerusalem, Gereja awal. Pendiriannya tegas dan mendalam, sehingga iabersama dengan Santo Petrus adalah pilar-pilar Gereja pada awal berdirinya.Sedangkan rasul Filipus seperti yang diwartakan oleh Injil hari ini, adalahseorang pribadi yang meski sudah sekian waktu mengikuti Kristus, tetapi masihbergulat dengan kebingungannya. Ia mungkin terbebani sebagai bagian dari slowlearners, pembelajar yang lamban, atau mungkin secara natural terkondisikansebagai orang yang bingung. Tuhan Yesus memang memanggil kita masing-masing dengansegala kekurangan kita untuk membentuk Gereja-Nya dan membangun Kerajaan-Nya.Tidak masalah kalau kita berbeda-beda tetapi kita senang, mau, dan bertekatuntuk hidup bersama. Kita tidak membenci bahkan memusuhi perbedaan. Setiapkelemahan dan kekurangan dari tiap-tiap orang akan dilengkapi oleh pribadi yanglain. Tuhan akan berkenan memberkati dan melengkapi semuanya, karena Ia telahbuktikan dengan menggunakan rasul Yakobus dan Filipus untuk membangun Gereja-Nya.Anda dan saya juga tentu bisa, karena itu Tuhan memanggil kita. Marilah kita berdoa.Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, perkuatkanlah kami dengan segala perbedaandi antara kami, sehingga kami menjadi potensi-potensi yang baik untukmemperkuat persekutan hidup kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam namaBapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rini Sudarno dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Villa Melati Mas di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 34-42; Mazmur tg 27: 1.4.13-14; Yohanes 6: 1-15.MENJADI ALATNYA TUHAN Renungan kita pada hari ini bertema: Menjadi AlatnyaTuhan. Pengalaman dan hidup beriman dalam semangat Paskah, tidak hanya untukmasa Paskah ini tetapi berguna selama hidup kita di dunia ini. KebangkitanYesus Kristus menjiwai seluruh hidup kita. Dalam periode ini Yesus tidak hadirsecara fisik di tengah-tengah kita, tidak seperti pernah dahulu Ia bersamadengan orang sezaman-Nya. Ia sudah berada di sisi kanan Bapa di surga, dan Iamenyertai kita setiap saat melalui Roh-Nya. Apakah yang mesti kita perbuat untuk membuat iman kitamenjadi mantap dan bertahan dalam semangat Paskah ini? Inspirasi bacaan-bacaanpada hari ini memberikan jawabannya, yaitu supaya kita menjadi alat-alat-nyaTuhan. Pelayanan Yesus Kristus melalui Gereja sebagai lembaga tetap berlangsunghingga saat ini, yang sasaran utamanya ialah kawanan umat manusia yang ada disekeliling kita. Boleh jadi mereka itu adalah saudara dan teman sendiri. Bolehjadi mereka adalah banyak orang yang kurang kita kenal. Boleh jadi mereka ialahorang-orang yang dipercayakan Tuhan kepada kita untuk dididik dan dibina. Menjadi alat-Nya Tuhan merupakan suatu panggilan Kristianiyang mendasar, seperti kata Pemazmur: Inilah aku Tuhan, untuk melakukankehendak-Mu ( Mz. 40). Hidup dengan menghayati panggilan untuk menjadi alatTuhan, ialah membuat Tuhan sungguh hadir secara nyata dan pribadi dengantugas-tugas pelayanan Yesus Kristus yang adalah penyelamat, penyembuh,pengajar, pembawa kebenaran, penghibur, dan pengampun. Panggilan ini tertujukepada setiap dari kita sebagai imam, biarawan, dan awam. Menjalankan panggilanini berarti kita berbuat atas nama Tuhan Yesus Kristus dan membuat Dia bekerjasecara nyata. Contoh nyatanya ialah seperti para rasul yang bertahandalam kebenaran Injil yang diwartakannya, meski mereka dipenjara dan diadiliMahkamah Agama Yahudi. Seorang imam Yahudi terkenal, Gamaliel, juga berbicaraatas nama kebenaran dan sekaligus membela perbuatan-perbuatan para rasul.Mereka adalah instrumen-instrumen ajaran dan pengetahuan iman yang benar.Kemudian pada suatu kesempatan yang lain, para rasul berperan menjadi jembatanbagi pemberian makanan kepada ribuan orang yang kelaparan setelah lelah mendengarkanpengajaran Yesus Kristus. Seorang anak yang menyediakan seporsi kecil roti danikan juga tampil sebagai alat-Nya Tuhan bagi terciptanya mujizat penggandaanroti dan ikan. Mereka adalah instrumen kemurahan Tuhan bagi kebutuhan ragawimanusia. Kita dapat menjadi alat-alat Tuhan dalam kondisi dankemampuan setiap pribadi atau kelompok masing-masing. Semua itu bergantung padakesediaan kita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha murah,perkuatkan kami supaya kami dapat menjadi alat-alat-Mu yang benar dan berguna,terutama bagi sesama kami. Salam Maria... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Tarsisius Abraham Abimayu dan Kristinia Numartina dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Villa Melati Mas di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 27-33; Mazmur tg 34: 2.9.17-18.19-20; Yohanes 3: 31-36.SEKOLAH KETAATAN Renungan kita pada hari ini bertema: Sekolah Ketaatan.Salah satu ciri semangat Paskah ialah sekolah ketaatan. Sekolah ini sangatberbeda dari berbagai sekolah yang kita miliki seperti sekolah militer,perawat, polisi, teknik komunikasi, administrasi dan lain sebagainya.Sekolah-sekolah kita ini jelas menghasilkan banyak sekali lulusan, namun apakahmereka semua lulus dalam kebajikan ketaatan, ini menjadi suatu pertanyaan yangbesar. Pada kenyataannya, mereka tidak memberikan pelajaran dan pelatihanspesifik tentang menjadi seseorang yang taat. Kalau demikian, lebih tepat dan baik semua sekolah ituperlu mengambil semangat Paskah demi mendapatkan pelajaran tentang ketaatan.Pelajaran utama di sekolah ini ialah Yesus yang taat secara sempurna kepadaBapa-Nya untuk menunaikan kehendak Bapa, dengan merelakan diri-Nya menjadikorban bagi keselamatan semua umat manusia dari dosa. Ini adalah sumber utamabagi kurikulum pembelajaran ketaatan semua pengikut-Nya dan semua orang lainyang menjalankan kehendak Tuhan. Yesus menegaskan bahwa pembelajaran dasar bagi kita ialahpercaya kepada Dia yang diutus oleh Bapa dan mengikuti jalan yang Ia lalui,yaitu melaksanakan kehendak Bapa. Ini harus menjadi semangat umum bagi setiappengikut Kristus. Setiap bentuk kegiatan, perutusan, tanggung jawab, komitmen,pelayanan, dan pengabdian mesti berhaluan pada sekolah ketaatan ini. Intinyaialah semua itu demi melaksanakan kehendak Allah. Jika kehendak Allah yangdiikuti, maka kebaikan dan kebenaran yang menjadi hasilnya. Salah satu contoh yang ditunjukkan tentang sekolahketaatan ini ialah Petrus dan para rasul lainnya yang hendak dibungkam olehMahkamah Agama Yahudi. Mereka dilarang keras untuk memberitakan Injil dan YesusKristus kepada publik. Tetapi karena pendidikan ketaatan mereka sudah terbentukbegitu kuat, mereka dengan lantang berkata demikian: lebih baik bagi kami taatkepada Allah daripada kepada manusia. Pendidikan ketaatan ini fokus padaprioritas loyalitas dan kesetiaan kepada Allah. Dengan ini berarti godaan atauancaman untuk terlepas atau tidak patuh kepada Allah mesti dilawan. Mengapa Tuhan menjadi prioritas dalam sekolah ketaatan?Karena pada Dia semua ajaran moral, kebaikan, kebenaran, keindahan, kemuliaan,dan kekudusan berasal. Dia pangkal semua kebijaksanaan dan kepandaian. Makakalau kita memilih untuk taat kepadanya secara konsisten, kita bakal menjadipatuh dan taat dalam segala aspek tatanan atau aturan yang berlaku di mana dankapan pun di dunia ini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa,semoga ketaatan kami kepada-Mu tidak asal-asalan tetapi sungguh benar dan nyataseperti Putra-Mu Tuhan Yesus Kristus yang taat kepada-Mu. Salam Maria penuhrahmat ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Laurensius Eka Setiawan dari Paroki Santa Maria Asumpta Gamping di Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 17-26; Mazmur tg 34: 2-3.4-5.6-7.8-9; Yohanes 3: 16-21KEGELAPAN KE TERANG Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kegelapan keTerang. Paskah merupakan pengalaman iman kita yang sangat nyata tentangmenikmati terang dari Yesus Kristus. Kebangkitan yang menjadi tanda kuasa Allahyang maha besar itu menghilangkan kematian, demikian juga tandanya berupaterang menghalau gelap, sehingga simbol utama Paskah bagi kita ialah terang.Paskah telah menetapkan suatu perubahan utama bagi kehidupan kita untukselamanya, yaitu dari gelap ke terang. Meskipun kita belum menikmati hidup yang abadi, tetapisemangat Paskah yaitu peralihan dari gelap ke terang sudah abadi untuk kita.Sebelum wafat-Nya, Yesus telah berterus terang tentang ketetapan final inikepada Nikodemus. Ia memperkenalkan diri-Nya sebagai terang yang telah datangke dalam dunia. Karena Dia adalah terang, dunia yang berada dalam gelap secararohani mendapatkan terang itu. Ada sebagian orang mendapat terang itu, namunbanyak lain tidak rela menerima dan mengakui terang itu. Nikodemus adalah wakildari banyak orang yang tertarik kepada terang, sehingga mereka punya keinginanuntuk mencari tahu dan mendapatkan-Nya. Pengalaman iman banyak orang membuktikan bahwa merekatidak cukup mencari tahu dan memiliki hasrat untuk memiliki terang itu.Keinginan dan kerinduan saja tidak cukup. Yang sangat diperlukan ialahterwujudnya keinginan itu sehingga orang memilih untuk meninggalkan gelap dankemudian menerima, mengakui dan percaya kepada terang yang tidak lain adalahYesus Krsitus sendiri. Kita semua sebagai umat beriman telah melewatitahap-tahap itu sehingga kita adalah anak-anak terang. Banyak sekali pengalamandi dunia ini yang menjelaskan bagaimana anak-anak terang selalu hidup di dalamsemangat Paskah, yaitu beralih dari gelap ke terang. Cerita dalam Kisah Para Rasul tentang para rasul yangbebas dari kurungan penjara dan kembali memberitakan Injil di dalam bait suciadalah contoh bagi kita, tentang bersikap yang benar dalam semangat Paskah,ketika kita berada dalam ancaman bahaya atau dalam kesulitan. Semangat Paskahini adalah wajib untuk diikuti oleh setiap orang yang dibangkitkan olehKristus. Intinya ialah ketika kita jatuh, berada di dalam suasana gelap,kesulitan yang mendera, dan dihantam oleh bahaya apa pun, kita harus mampu melihatterang dan akhirnya bangkit untuk melangkah dalam semangat iman. Semangat Paskah “dari gelap ke terang” perlu menjiwaiseluruh hidup kita. Jika semangat ini sedang hangat di dalam diri Anda,pertahankan itu. Namun jika semangat itu sedang pudar di dalam dirimu, dapatkankembali dengan memintanya dari Yesus sendiri.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus,semoga kami selalu hidup di dalam terang-Mu yang mulia. Bapa kami yang ada disurga... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Agnes Nabela dari Paroki Serpong dan Fransiska Putri dari Paroki Kota Bumi di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 4: 32-37; Mazmur tg 93: 1ab.1c-2.5; Yohanes 3: 7-15.SAMPAI KE HATI Renungan kita pada hari ini bertema: Sampai Ke Hati.Seorang terpelajar dan pemimpin umat seperti Nikodemus, ketika mencari tahukebenaran kepada Tuhan, berarti ia masih memiliki kekurangan. Jadi orangpandai, bijaksana, terpelajar, dan berkuasa ternyata perlu menjadi lebih baiklagi. Dengan kata lain, seperti Nikodemus, yang memusatkan pencarian kebenarankepada Tuhan, adalah orang-orang yang sedang menuju ke “hati”. Perjalanan dan usaha kita menuju ke “hati” sebenarnyaialah fokus hidup kita, sebuah tujuan yang akan kita capai, dan sesungguhnyatujuan itu ialah Tuhan. Seseorang yang berbuat baik dalam menolong sesamanya,diapresiasi orang lain sebagai pribadi yang berbuat sampai ke hati. Seseorangyang berbuat tidak baik atau jahat kepada sesamanya, juga mendapat penilaiandari orang lain sebagai pribadi yang terlanjur “sampai hati” melakukanperbuatan tersebut. Jadi, yang kita katakan sebagai “sampai ke hati” ialah sesuatuhal atau kenyataan hidup yang sangat inti, pusat dan utama di dalam hidup. Hidup Kristen kita di dunia ini adalah sebuah perjalanandan keyakinan kita dengan jelas mengatakan bahwa tempat tinggal kita di duniaini hanya sementara. Ada sebagian dari kita yang sudah “sampai ke hati”, yaitumereka yang sudah beralih dari dunia ini melalui peristiwa kematian mereka didunia. Sedangkan kita yang masih hidup, menempuh jalan Yesus Kristus untuk padasaatnya yang tepat akan sampai ke hati yang sesungguhnya yaitu Tuhan. Untukmenjamin kepastian ini, Yesus sendiri menjelaskan dengan amat nyata bahwa Iasendiri sebagai Anak Manusia, datang dari surga, tujuan akhir kita. Pertanyaan sederhana di sini ialah: siapakah yang berhakuntuk sampai ke hati? Apakah ini adalah kebebasan masing-masing orang ataukahkita sebagai satu komunitas orang-orang beriman memiliki panggilan yang samauntuk nantinya sampai ke hati atau sampai ke surga? Jawabannya ialah baikpribadi maupun bersama, kita memiliki panggilan untuk ke sana. Nikodemus dansetiap dari kita, begitu disemangati oleh Yesus sendiri atau oleh pengalamanlainnya, tentu begitu bersemangat dan tekun untuk mencapai tujuan akhir hidupkita dengan gemilang. Setiap orang ingin menjadi champion atau pemenang perjalanan itu, seperti yangdicita-citakan oleh Santo Paulus. Tetapi sebagai komunitas umat Allah, Gereja, kita jugamemiliki komitmen bersama untuk sampai di surga bersama-sama. Dengan demikian,motto hidup bersama yang disampaikan di dalam Kisah Para Rasul: sehati dansejiwa, sangatlah penting untuk direalisasikan baik secara jasmani maupunrohani saat kita masih hidup di dunia ini. Hidup bersama dengan benar dan baikdi dunia ini sungguh menggambarkan kehidupan bersama yang mulia di surganantinya.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan YesusKristus, berkatilah kami supaya ciri sehati sejiwa menjadi kenyataan dalamhidup kami setiap saat. Kemuliaan kepada Bapa...Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Florensia dari Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Kesambi Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 50: 4-9a; Mazmur tg 69: 8-10.21bcd-22.31.33-34; Matius 26: 14-25NALURI MEMBUNUH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Naluri Membunuh.“Kita semua manusia mempunyai naluri untuk membunuh. Setiap orang secara alamiharus membela diri, antara lain dengan membunuh pihak lain yang dianggapsebagai penghalang,” demikian pernyataan Anton kepada teman-temannya. Sekompokmahasiswa penghuni asrama itu sedang berbincang-bincang. Mereka manfaatkanwaktu senggang untuk bercerita satu sama lain. Anton memiliki sebuah sikap yang dianggap aneh olehrekan-rekannya. Ia tidak pernah mematikan satu nyamuk pun, meskipun suasana diasrama penuh nyamuk. Ia tidak pernah melempari anjing atau kucing seperti yangdilakukan teman-temannya. Dahan tanaman hias ia belokkan dan bukan potong ataupatahkan. Kepada teman-temannya, ia sangat mengutamakan sikap ramah, sopan,sabar, dan memahami. Tidak pernah ia menampakkan rasa kesal, marah dan kasar. Anton mengingatkan kita semua bahwa naluri membunuh adalahbagian dari sifat kebinatangan kita. Orang atau pihak yang berbeda dianggapsebagai ancaman. Orang atau sahabat yang memiliki kemampuan lebih, menjadisebab rasa sakit hati atau iri hati. Orang yang menciptakan kemajuan ataumenawarkan perubahan dianggap sebagai musuh yang harus dihilangkan. Orang yangberbuat baik dalam melayani karena sebagai pemimpin atau pelayan, dianggapsebagai pihak yang membawa sial maka harus dilawan dan dihabiskan. Itu semua adalah sikap-sikap yang masuk dalam kategorinaluri membunuh. Masih ada begitu banyak perilaku yang tergolong dalam kategoriini. Intinya, manusia secara kodrati adalah binatang yang selalu memilikilingkaran tidak nyaman. Dirinya sendiri, rumahnya, keluarganya, lingkungannya,budaya, agama dan negaranya harus dibentengi sedemikian kuat, supayaterlindungi dari ancaman pihak lain. Ketika manusia itu menjadi tidak aman danmerasa dirinya terancam, ia akan berusaha melawan, dan kalau bisa menghancurkanpihak lain. Kehadiran Yesus Kristus dan perutusan-Nya di dunia menjadisebuah anti klimaks di mata dunia, karena ia dihabisi oleh para musuh-Nya.Mereka menemukan instrumennya dalam diri Yudas Iskariot, yang penuh dengannaluri membunuh-nya. Yudas diidentifikasi telah dirasuki oleh setan. Nalurimembunuh ini diadili oleh Tuhan Yesus sendiri melalui perkataan-Nya berikutini: “Celakalah orang yang olehnya Anak Manusia diserahkan”. Pengadilannyasudah jelas, yaitu kebinasaan hidup baik di dalam dunia ini maupun di akhirat. Kita secara kondrati memiliki naluri membunuh, namun kitajuga diberi tanggung jawab untuk tidak menggunakannya untuk merusak danmembinasakan orang lain. Hanya cinta kasih yang dapat mengontrol naluri ini.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus,terangilah kami selalu untuk menghindari naluri membunuh dalam diri kamisehingga kami dapat hidup di dalam semangat kasih-Mu. Kemuliaan kepada Bapa danPutra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Meita Adhie Moelya dari Paroki Santo Yosep Purwokerto di Keuskupan Purwokerto - Jawa Tengah, Indonesia. Yesaya 49: 1-6; Mazmur tg 71: 1-2.3-4a.5-6ab.15.17; Yohanes 13: 21-33.36-38.DURI DALAM DAGING Renungan kita pada hari ini bertema: Duri Dalam Daging.Pepatah “duri dalam daging” sudah umum dalam pembicaraan kita. Daging harusnyamembangkitkan selera makan, ternyata tidak enak dan memuaskan selera karena adaduri di dalamnya. Seharusnya kita memiliki sebuah keuntungan atau kehidupandalam kegembiraan dan kedamaian, namun ternyata ada benci atau fitnah yangsedang menggelora di dalam hidup bersama di antara saudara dan teman. Siapakah duri itu sebenarnya? Ia bisa saja dirimu, teman,kenalan atau anggota keluarga. Faktor kejahatan dan kelemahan-kelemahan manusiadapat menjadi pendukung untuk tumbuhnya pribadi-pribadi yang dipandang “duri”atau penyakit di dalam hidup bersama. Setiap pribadi memiliki kelemahankodrati, misalnya sikap malas, marah, rakus dan sombong. Ia terlahir denganmembawa benih-benih kelemahan tersebut. Ketika kelemahan-kelemahan itu tidakdiolah denga baik, si Jahat atau Setan akan dengan leluasa memanfaatkannyapeluang tersebut. Di dalam sebuah komunitas persekutuan di paroki, para anggotanya berusaha dalam komitmen pelayanandan berbuah pada kehidupan yang nyaman, tenang dan damai. Tetapi jika adaseseorang atau dua yang mulai menjadi biang gosip, penyebar fitnah, atauberkelakuan tidak wajar, ia pasti menjadi beban dan perusak komunitasnya. Halini sama dengan semua situasi yang lain. Jika pihak yang menjadi sumberkekacauan itu tidak teridentifikasi untuk sekurang-kurangnya membuka kepadapublik kejahatan atau pola kerjanya, ia akan tetap sebagai “duri dalam daging”yang mengganggu dan merusak sesama yang lain. Kemarin, pribadi Yudas Iskariot dibuka topeng kejahatannyahanya sebagian kecil, tetapi hari ini Yesus Kristus membukanya supaya menjaditransparan, bahwa ia adalah “duri” bagi komunitas yang dipimpin langsung olehYesus. Mata, pikiran, dan hati Yudas sendiri dan rekan-rekan para rasul terbuka.Mereka semua menjadi tahu siapa pengacau dan perusak sebenarnya di dalampersekutuan itu, ketika Yesus berkata: “Apa yang hendak kau perbuat, perbuatlahsegera.” Pelajaran yang kita peroleh dari kejadian di dalam Injiltersebut ialah keberanian dan kepastian dari pihak kita untuk mengidentifikasidan mengambil tindakan atas sumber masalah yang selalu mengacaukan danmengganggu hidup kita. Di dalam diri setiap orang, bisa saja sumber masalah ituadalah satu atau dua kelemahan utama. Misalnya kesombongan atau kemalasan, jikadipastikan bahwa ini adalah “duri” atau “Yudas Iskariot”, kita harusmengatasinya segera. Demikiannya juga di dalam keluarga, komunitas,persekutuan, organisasi dan masyarakat, diharuskan ada keberanian dan kepastiandalam membuka ketersembunyian sumber kejahatan dan orang-orang yang menjadipelakunya. Jika tahap identifikasi dicapai, maka ada jalan terbuka untukmendapatkan solusinya.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan maha kuasa,semoga kami tetap teguh dalam iman kami kepada-Mu, meskipun ada ancaman dariorang yang memusuhi dan hendak mencelakakan kami. Salam Maria penuh rahmat ...Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Juan dan Loly dari Paroki Maria Bunda Tak Bercela Orong di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 42: 1-7; Mazmur tg 27: 1.2.3.13-14; Yohanes 12: 1-11KASIH TIADA BERTEPI Renungan kita pada hari ini bertema: Kasih Tiada Bertepi.Apakah yang dimaksud dengan kasih yang tiada bertepi? Ketika Yesus bersantapbersama teman-teman dekat-Nya, Maria yang dikenal sebagai orang dekat denganYesus menurut Injil Yohanes melakukan sesuatu yang hanya dapat dilakukan olehcinta. Ia mengambil harta paling berharga yang ia miliki dan menggunakan ituhanya untuk Yesus Kristus. Perhatiannya tidak pakai perhitungan. Cintanya tiadabertepi. Tindakannya itu didasari cinta dan terima kasihnya kepada Yesus yangtelah melimpahkan kasih yang juga tiada bertepi kepadanya dan keluarganya.Tuhan berbelas kasih mengampuninya, mengembalikan dia dari kehinaan sebagaipendosa. Ia melakukan sebuah tindakan kasih yang mestinya tidakboleh dilakukan seorang wanita Yahudi di muka umum. Ia melepaskan rambutpanjangnya terurai. Ia membasahi Yesus dengan air matanya. Menurut aturan adatseorang wanita pada hari perkawinannya harus mengikat dan menutup rambutnya.Sementara itu bagi yang telah menikah, melepaskan rambut terurai di muka umummerupakan tanda sangat tidak sopan. Tindakan Maria ini tentu saja menjengkelkan semua yang adadi sekelilingnya, kecuali Yesus. Tapi ia tidak peduli dengan reaksi orang-orangitu. Ia hanya ingin menyatakan kasihnya kepada Tuhan. Dalam kerendahannya iamenunduk untuk meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambut panjangnya.Tindakan Maria ini memberikan pesan kepada kita, yaitu bagaimana dan sudahberapa kali kita menunjukkan wujud terima kasih dan cinta terbesar kepadaTuhan? Karena minyak wangi itu seluruh isi rumah penuh dengankeharuman (Yoh 12,3). Keharuman dan keindahan mengisi seluruh rumah baik secarafisik maupun secara rohani. Hanya kasih tiada bertepi yang dapat melakukan ini.Hal ini cukup untuk menggambarkan bahwa seorang manusia seperti Maria dapatberbuat kasih yang sama dengan kasih Tuhan Yesus Kristus. Tidak mustahil bagisiapa pun dari kita melakukan hal seperti yang dilakukan Maria. Yesus Kristus senantiasa memberikan kita contoh untukberbagi kasih yang tidak bertepi. Di dalam pekan suci ini kita mengenangkanperbuatan kasih-Nya. Pada hari ini kita diberi gambaran sosok Yesus hamba Allahyang rela untuk menderita bagaikan buluh yang patah terkulai atau sumbuh yangpudar nyalahnya, tetapi ia sendiri tidak akan patah terkulai dan menjadi pudar.Ia tetap akan menegakkan hukum di bumi ini. Cinta-Nya bertahan selama-lamanyadi bumi ini. Yesus tak akan hilang atau berhenti dengan menderita danwafat-Nya. Ia justeru melewati semua ini dan hidup terus di dalam kita parapengikut-Nya. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan YesusKristus, ajarilah dan kuatkanlah kami untuk selalu dapat bertahan bilakesulitan dan penderitaan menghadangkami, bahkan mengancam hidup kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Yeremias Dolu, O. Carm dari Kuasi Paroki Maria Bunda Karmel Tondok Ratte, Kevikepan Toraja di Keuskupan Agung Makasar, Indonesia. Yehezkiel 37: 21-28; Mazmur tg 31: 10.11-12ab.13; Yohanes 11: 45-56KESEPAKATAN Renungan kita pada hari ini bertema: Kesepakatan. Adacerita bahwa langit dan bumi suka ribut. Pertengkaran menjadi makanan merekatiap hari. Hal kecil, soal sepeleh, masalah sederhana saja, mereka langsungribut. Misalnya langit menurunkan terlalu banyak hujan, bumi protes. Sebaliknyabumi mengirim terlalu banyak uapnya ke atas, langit protes. Ada-ada saja merekaberdua selalu mendapatkan alasan untuk bertengkar. Tetapi pada saat dan kebutuhan tertentu, mereka berduasepakat untuk bekerja sama. Bila manusia ternyata merusak lingkungan alamnya,bumi sepakat dengan langit supaya ada hukuman pantas bagi manusia ialah tanahdan lingkungannya menjadi kering. Langit menahan air hujannya. Sebaliknya bilamanusia sangat merawat bumi dan alam lingkungannya, bumi sepakat dengan langitsupaya memberikan kesuburan dan kehangatan bagi kehidupan manusia dan segenapmakhluk di bumi. Suatu kesepakatan lahir dari kenyataan sisi-sisi ataupihak-pihak yang berbeda. Fungsi utamanya ialah supaya kesepakatan itu dipegangdan dijadikan dasar untuk suatu kerja sama, kolaborasi dan hidup bersama. Darisudut pandang iman kita, perbedaan posisi dan tujuan Tuhan dengan penguasakejahatan amatlah tajam. Kita pahami bahwa antara Tuhan dan Setan tidak bisabekerja sama. Tidak mungkin kita menemukan satu kesepakatan antara kedua belahpihak. Karena Yesus Kristus dan perutusan-Nya, terciptalah satukesepakatan antara kehendak Tuhan dan keinginan Setan melalui para musuh Yesus,yaitu para ahli Taurat, kaum Farisi dan para imam besar. Allah telah menetapkanbahwa Yesus Kristus akan mati untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anakAllah yang tercerai-berai. Pandangan yang sama juga datang dari imam besarKayafas yang bernubuat bahwa Yesus dari Nasaret akan mati untuk mengumpulkandan mempersatukan anak-anak Israel yang tercerai-berai. Kesepakatan ini harus terjadi, sehingga terjadilah YudasIskariot yang dirasuki Setan dapat menjalankan tugasnya. Kesepakatan mestidibuat supaya kita semua dapat merayakan peristiwa dari taman Getsemani menujuke Golgota hingga Yesus dimakamkan. Kehendak Bapa di surga mesti terwujud,namun untuk menjalankan kehendak itu, ada kesempatan bagi kejahatan, kekerasan,dan dosa ikut ambil bagiannya. Hal ini tentu saja berlaku bagi kita, olehkarena itu Yesus sudah menetapkan perjanjian, bahwa semua kesulitan dan penganiayaanakan datang menimpah setiap para pengikutnya. Ketika kita menjalankankehendak-Nya, godaan-kesulitan-penderitaan-penganiayaan ikut menyertai. Tuhanmelihat, mengijinkan dan menyetujui itu. Kesepakatan telah terjadi bagi kita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, semoga kami tetap mengikuti model YesusKristus dalam menghadapi segala penderitaan hidup kami. Kemuliaan kepada Bapadan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Bella dari Paroki Kristus Raja di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Yeremia 20: 10-13; Mazmur tg 18: 2-3a.3bc-4.5-6.7; Yohanes 10: 31-42PERANG ROHANI Tema renungan kita pada hari ini ialah: Perang Rohani.Panglima atau pemimpin perang ini ialah Tuhan di satu pihak dan Setan di pihaklain. Para malaikat dan orang kudus berada di pihak Tuhan yang menjalankantugasnya sebagai para prajurit, sedangkan di pihak sana ada para serdadu setan.Perang ini bukan untuk menghasilkan siapa yang menang dan kalah. Karena kalausoal kuat atau lemah, jelas Tuhan Allah jauh melampaui Setan. Perang ini selalu ingin merebutkan kekayaan ciptaan Allahpaling utama, yaitu kita manusia. Kita adalah umat-Nya yang terkasih. Setiaporang dipanggil dan ditentukan akan menjadi apa kelak sejak di dalam kandunganibunya. Panggilan ini dilengkapi dengan pelayanan dan perutusan kita di dalamdunia. Tetapi Setan tidak peduli dengan semua keistimewaan itu. Ia justru irihati dengannya. Ia berambisi untuk membawa manusia ke dalam kerajaannya yanggelap. Ketika sudah merebutnya, Setan pasti menggunakan semua keistimewaanmanusia untuk memperkuat dan melestarikan kerajaannya. Nabi Yeremia terkenal dengan kepandaiannya dalammenyampaikan firman Allah. Namun ia sangat dibenci dan dimusuhi para lawannyayang adalah setan atau musuh Tuhan Allah. Perang rohani ini berpusat padakebenaran kebijaksanaan Allah yang nabi pertahankan dan ancaman pembinasaandirinya oleh para musuh yang membenci kebijaksanaan Allah. Perang ini terjadijuga antara Yesus dengan kaum Farisi dan para ahli Taurat. Kebenaran yangdipertahankan ialah Yesus sebagai Putra Allah, utusan Bapa di surga, danbersatu dengan Bapa. Bagi para musuh, ini benar-benar penghojatan Allah. Merekatidak rela kalau Allah yang maha tinggi disamakan dengan Yesus dari Nazarethyang hanya manusia biasa seperti mereka. Perang ini disebut rohani karena penuh dengan pertarunganargumen, pemikiran, keyakinan, dan prinsip iman. Ketika masing-masing pihakbertahan dengan pendiriannya, perpecahan atau pemisahan akan menjadi hasilakhirnya. Penguasa kegelapan yaitu Setan tetap berseberangan dengan penguasakebenaran yaitu Tuhan, dan perpecahan ini berlangsung sampai detik ini. Selamadunia masih ada, perpecahan tetap ada karena Setan tidak pernah berhentibekerja dengan semua strateginya untuk merebut manusia di dunia ini. Kita masing-masing mengalami berhentinya perang ini ketikakematian datang menjemput. Proses setelah kematian kita ialah sebuah penentuanapakah kita akan menuju ke kerajaan Allah atau sebaliknya ke kerajaan Setan.Setelah kematian kita, tak ada lagi perang rohani. Yang ada ialah perjalanan ketujuan kita yang abadi.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa,semoga kami senantiasa kuat dalam setiap godaan dan tipu muslihat setansehingga kami dapat selalu setia kepada-Mu. Bapa kami yang ada di surga ...Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Safira dan Ketty dari Paroki Santa Theresia Lengko Ajang di Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kejadian 17: 3-9; Mazmur tg 105: 4-5.6-7.8-9; Yohanes 8: 51-59MELIHAT DAN BERSUKA CITA Renungan kita pada hari ini bertema: Melihat DanBersukacita. Perdebatan dan fitnah tentang identitas Yesus Kristus masihberlanjut. Hari ini penekanannya ialah pada sosok Abraham. Kitab Kejadianmenampilkan Abraham yang diartikan sebagai Bapak bagi sejumlah bangsa besar dibumi ini, mempunyai dua karakteristiknya. Sosok Abraham digambarkan sebagaiseorang pilihan Allah untuk mendiami wilayah yang asing baginya, yang dikuasaibersama segala keturunannya. Ia diberkati untuk memiliki banyak sekali keturunan. Ciri lain pada Abraham ialah perjanjian Allah atasnya yangharus dijamin dengan iman dan ketaatan kepada Allah. Dasar iman ini tidak hanyamembuat dia sebagai bapak iman bagi banyak orang, tetapi juga menunjukkantujuannya dalam persekutuan yang bahagia bersama Tuhan selama-lamanya. Iniadalah gambaran Abraham yang spiritual. Karakteristik yang pertamamenggambarkan sisi kefanaannya sebagai manusia yang mengalami kematian didunia. Sedangkan karakteristik yang kedua menggambarkannya sebagai pilihan Allahyang mengalami hidup abadi atau selama-lamanya. Dua sisi profil Abraham ini dijelaskan secara lengkap olehYesus kepada para lawannya. Ditegaskan-Nya kepada mereka bahwa Abraham yangmerupakan manusia dunia ini setelah genap usianya untuk mati, ia tunduk kepadapanggilan alam ini. Sampai dengan batas pemahaman di sini, para lawan itusanggup untuk mengerti dan percaya akan Abraham yang fana. Demikian juga denganpara nabi, kematian pada dasarnya merupakan bagian dari kefanaan mereka. Mata mereka sama sekali dikaburkan dan hati mereka sungguhtertutup, sehingga mereka tak bisa menangkap bahwa Yesus Kristus adalahkenyataan janji Allah kepada Abraham dan pernubuatan para nabi. SebenarnyaYesus sedang menjelaskan bahwa karena Abraham punya aspek spiritual, ia sudahmelihat Yesus Kristus, Putera Allah. Abraham melihat dan bersuka cita karenajanji Allah kepadanya terwujud dalam diri Yesus Kristus. Aspek spiritual inilahyang tidak dapat ditangkap oleh kaum Farisi dan para ahli taurat. Yesus sedang mengajarkan kita tentang kekuatan rohani yangmerupakan karunia Roh Allah kepada setiap orang yang mengikuti-Nya. Dengankarunia ini, kita diberi jaminan untuk menikmati hidup ini melalui bagaimanakita melihat kemuliaan Allah yang hadir di dalam diri sendiri, sesama, danlingkungan sekitar. Pengalaman akan kemuliaan Allah itu menjadi dasar bagi kitauntuk bersuka cita dan bersyukur kepada Tuhan. Yang memperkuat suka cita iniialah aspek spiritual dari segala sesuatu di dalam hidup ini, karena di situTuhan sungguh hadir.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha murah,semoga kami selalu peka akan kemuliaan-Mu yang hadir di dalam segala sesuatu,khususnya di dalam hidup kami sebagai pribadi dan bersama. Salam Maria penuhrahmat ... Dalam nama Bapa ...
Mari simak pengajaran oleh Rama Bayu dalam konten ini untuk menyambut Pekan Suci.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Gerfi dan Karni dari Paroki Santo Petrus Colol di Keuskupan Ruteng, Indonesia. Daniel 3: 14-20.24-25.28; Mazmur tg: T. Dan 3: 52.53.54.55.56; Yohanes 8: 31-42KEBEBASAN DARI TUHAN Renungan kita pada hari ini bertema: Kebebasan Dari Tuhan.Tuhan Allah yang kita percaya ialah penyelenggara segala sesuatu. Ia merahmatikita dengan segala berkat supaya kita dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya.Dari segala rahmat itu, ada bagian yang menjadi ciri dasar pribadi manusia,yang lazim kita sebut sebagai kodrat manusia. Salah satu ciri dasar itu ialahkebebasan, yang sangat membedakan manusia dari makluk hidup yang lain. Kebebasan manusia mengarahkan kita kepada dua jurusan.Yang pertama ialah kebebasan untuk menjalani kehendak Tuhan. Keistimewaan kitasebagai anak-anak Allah memperkuat kebebasan yang berciri positif ini. Sebagaiputera dan puteri Allah, kita memiliki hak dan kewajiban sebagai orang-orangberiman. Panggilan kita masing-masing yang terkait dengan pelayanan dalamGereja atau profesi-profesi merupakan ungkapan nyata kebebasan ini. Kitamengikuti Kristus yang memanggil kita masing-masing. Untuk mewujudkannya kitaperlu menjadi orang-orang yang memilih dan memutuskan itu secara bebas. Yesus Kristus sebagai Putera Allah yang diutus Bapa kedunia sebagai juru selamat menetapkan kebebasan jenis yang kedua, yaitu darikekuasaan dosa, Setan, dan pengaruh duniawi yang dikontrol oleh orang-orangyang melawan Tuhan. Kalau kebebasan secara positif di atas dapat kita umpamakansebagai penetapan identitas diri setiap pengikut Kritsus, kebebasan negatifyang digerakkan oleh Yesus Kristus ini dapat dipandang seperti senjata yangmelengkapi diri kita. Kuasa-Nya, ajaran, perintah, dan kekuatan salib-Nya yangsuci merupakan perlengkapan-perlengkapan ampuh yang kita gunakan untuk melawankekuatan-kekuan gelap. Kebebasan yang berciri negatif ini lebih kuattantangannya, karena yang kita hadapi ialah segala bentuk dimensi negatif didunia ini. Bersama Yesus Kristus kita mesti dapat mengatasinya. Yesus Kristusmelalukan itu dengan mengambil semua dosa kita dan memakunya di salib bersamadiri-Nya. Kematian-Nya itu menjadi sebuah kemenangan, membawa pengampunan bagikita, dan mendamaikan kita dengan Allah. Kita dapat memanggil Tuhan sebagaiBapa karena Yesus telah mendamaikan kita dengan Bapa dan membebaskan kita dariperbudakan dosa dan Setan. Di dalam kitab Daniel, kebebasan yang kedua inidiperlihatkan oleh ketiga pemuda Yahudi: Sadrakh, Mesakh, dan Abednego yangluput dari tindakan berhala yang hendak ditimpahkankan kepada mereka. Kekuatanpembebasan ini mampu mengubah hati raja Nebukadnezar yang keras untuk mengakuikuasa Allah maha tinggi yang diimani umat pilihan-Nya.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa,melalui pewartaan-Mu pada hari ini, semoga kami menerima dari-Mu rahmat yangmemperkuat kebebasan kami sebagai anak-anak-Mu.Kemuliaan... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Yelvina Puspita Buresari dan Josef Ardiansyah dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indoensia. Bilangan 21: 4-9; Mazmur tg 102: 2-3.16-18.19-20; Yohanes 8: 21-30TIANG KEMULIAAN Renungan kita pada hari ini bertema: Tiang Kemuliaan.Tiang kayu palang atau lazimnya disebut salib, sebelum menjadi salib Yesusadalah sebuah tanda kehinaan luar biasa. Pribadi manusia yang dihukum di salibialah seorang penjahat yang paling rendah martabatnya. Tetapi ketika mulaidengan Yesus Kristus yang dihukum berat dengan targetnya ialah kematian-Nya disalib, makna salib itu berubah. Bagi para pengikut Kristus, salib adalah tandakemuliaan. Meskipun demikian, mereka yang tidak percaya Kristus tetapmenganggap salib sebagai sebuah penghinaan yang sangat memalukan atau sekedarsimbol kebodohan dan kehampaan. Salib sebagai sebuah tiang kemuliaan untuk Yesus Kristusmemiliki makna keselamatan. Pada zamanMusa dan bangsa Israel mengembara di padang gurun, salib belum mereka kenal.Tiang palang itu baru menjadi populer ketika bangsa penjajah Romawimenjadikannya sebagai sarana untuk menghukum para penjahat kerajaan. Tetapisebagai tiang yang tertanam di tanah dan bermakna keselamatan, fungsi itu sudahdikenal oleh Musa dan bangsa terpilih. Menurut kitab Bilangan bab 21, ulartembaga yang ditaruh pada tiang menjadi tujuan pandangan orang-orang yangdipagut ular liar, dan mereka menjadi sembuh. Mereka tidak mati atau binasakarena ular, tetapi selamat dan pulih kembali. Sejak kayu palang ditaruh di pundak Yesus dalam kisahsengsara-Nya dan khususnya saat Ia bergantung hingga wafat di atasnya, maknakeselamatan yang ditampilkan oleh salib disempurnakan menjadi kemuliaan.Keselamatan itu sebagai sebuah pembebasan dari ikatan-ikatan yang menyiksa atauyang membawa derita. Dari keselamatan, seseorang dinaikkan ke tempat yangtinggi yaitu tempat Yesus Kristus bersama Bapa dan Roh Kudus berada. Di atassalib itu tubuh Yesus yang mati bergantung tetapi Roh-Nya bangkit dengan mulia,seperti yang dikatakan-Nya sendiri di dalam Injil tadi: “Apabila kamu telahmeninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia.” Kita sedang menuju pada peringatan sengsara Yesus Kristusdari taman Getsemani ke bukit Golgota. Hal ini mengingatkan kita akanpengalaman penderitaan kita masing-masing atau orang lain di sekeliling kita.Yesus menderita sangat hebat dengan buktinya Ia bergantung pada salib, yangmengingatkan kita akan hebat dan parahnya penderitaan yang pernah kita alami.Roh dan jiwa kita tidak mesti terbelenggu oleh tubuh yang didera beratnya salibpenderitaan. Tubuh kita memang akhirnya mati dan hancur, tetapi roh dan jiwakita akan bertahan untuk melewati keselamatan dan sampai kepada kemuliaan.Mengikuti Yesus Kristus berarti kita harus melewati penderitaan tubuh kita,karena kita sudah dijanjikan hasil terbaiknya yang akan menyusul, yaitukeselamatan dan kemuliaan di dalam surga. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus yang mulia,semoga kami senantiasa gembira dan suka cita dengan salib yang ada pada kamimasing-masing. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Indah dan John dari Paroki Kateral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. T. Daniel 13: 1-9.15-17.19-30.33-62; Mazmur tg 23: 1-3a.3b-4.5.6; Yohanes 8: 1-11KETIKA BATU DAN KAYU MENOLAK Tema renungan kita pada hari ini ialah: Ketika Batu danKayu Menolak. Yudi adalah seorang remaja nakal dan bandel namun pintar. Keduaorang tuannya sudah kesekian kaliannya dipanggil oleh kepala sekolah dan gurukelas perihal sikap-sikap anaknya itu. Di rumah, Yudi sudah diberikan berbagaimacam hukuman, dari teguran biasa sampai tamparan dan hukuman fisik lainnya. Diantara semua hukuman itu, yang paling Yudi hindari ialah pukulan ayahnya denganmemakai potongan kayu atau lemparan benda yang saat itu pas ada di tangannya. Di sini kecerdikan Yudi berfungsi untuk menyelamatkandirinya dari hukuman ayah. Kayu dan benda yang selalu ayahnya pakai untukmemukulnya, ia sembunyikan. Yudi lakukan itu khususnya pada waktu hendaksengaja berbuat nakal, ia lebih dahulu menyembunyikannya. Hasilnya, pada saatayah nekat akan menghukumnya, potongan kayu sudah tidak ada di tempatnya. Batudan barang-barang lain yang mudah untuk dipakai tidak ditemukan lagi. Sang ayah kemudian mengalah. Ia merasa sepertimenjadi orang yang tidak kuat lagi. Ia harus berpikir lagi, bahwa pada akhirnya “batu dan kayuatau benda menolak” untuk dipakai dalam menghukum anaknya. Ia harus menemukancara lain, yang pasti menurut ilmu pendidikan lebih efektif, ketika koreksi danperbaikan hendak dilakukan. Hal ini sangat menyingggung secara umum pendekatanrepresif atau kekerasan dalam cara kita menyelesaikan permasalahan di dalamhidup. Ilmu pendidikan, dan khususnya yang diajarkan oleh Santo Yohanes Bosco,dalam mengatasi masalah disiplin, kenakalan, kekacauan, adalah preventif ataupencegahan. Hari ini kita berjumpa dengan Yesus Kristus di tengahorang banyak yang selalu berseberangan paham dan keyakinan, yaitu kaum Farisidan para ahli Taurat. Mereka berhadapan dengan suatu masalah yaitu wanita yangkedapatan berbuat zinah, dan ini dianggap sebagai dosa amat berat. Sikaprepresif oleh hukum Yahudi menuntut supaya pendosa ini dihukum mati melaluimelemparinya dengan batu sampai mati. Yesus datang dengan pendekatan kasih,yaitu penyadaran dalam hal membuka kesadaran dan pengenalan diri. Pendekatan oleh Yesus berisi pengaktifan rasionalitas,kesadaran, refleksi, membukakan mata dan hati sebagai tahap pertama. Kemudianbegitu kesadaran dan pengetahuan diri sudah terbentuk, terutama tahu bahwa dirikita adalah pendosa dan butuh pembaharuan, Tuhan berkenan memberikanpengampunan. Proses itu yang dialami wanita pendosa yang dikisahkan di dalamInjil tadi. Kekuatan cinta kasih yang dibawa oleh Tuhan Yesus mampumenghilangkan penggunaan “batu, kayu atau benda lain” sebagai instrumen untukmenciptakan kebaikan, keadilan, dan damai. Kita harus mengikuti kekuatantersebut.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Yesus, semogadengan semakin dekat pekan suci, kami semakin kuat dalam persiapannya, yaitumembaharui diri dengan mengampuni sesama yang bersalah kepada kami. Salam Mariapenuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Andrew Jost and Shendy Jost dari Paroki Hati Kudus Yesus Makasar di Keuskupan Agung Makasar, Indonesia. Yeremia 11: 18-20; Mazmur tg 7: 2-3.9bc-10.11-12; Yohanes 7: 40-53RESIKO DIPERLIHATKAN Renungan kita pada hari ini bertema: Resiko Diperlihatkan.Pasangan yang baru saja menikah itu sedang menonton video tentang perjuanganhidup mati anggota pasukan militer di medan perang. Sang suami yang adalahseorang militer bersama istrinya sangat memahami bahwa resiko itu harusdihadapi, mengingat dalam waktu dekat suami akan berangkat ke medan perang.Resiko itu diperlihatkan supaya dirinya dan istri secara rohani siap untukmenanggung kenyataan di balik resiko itu. Hasilnya, mereka masing-masing kuatdan tulus untuk saling mendukung, dan istri merelakan suami berangkat untukmenunaikan tugas negara. Nabi Yeremia mempunyai panggilan khusus dari Tuhan,demikian juga Yesus Kristus; mereka mengemban misi yang dipercayakan olehAllah. Bersamaan dengan ini, Bapa di surga juga memberitahukan mereka bahwademi terwujudnya perutusan yang dipercayakan itu, mereka akan melewati berbagairintangan, ancaman kekerasan, dan penganiayaan. Dalam aspek ini, kedua tokohkita ini ditampilkan kitab suci seperti domba sembelian yang dibawa ke tempatpembataian dan dikorbankan. Tuhan memberitahu mereka dengan amat jelas, sehinggabaik Yeremia maupun Yesus Kristus sudah siap secara mental dan rohani untukmenghadapinya. Hasil pemberitahuan dari Tuhan ini jelas menguntungkanpihak yang teraniaya, karena Tuhan menjamin penyertaan-Nya dan semuapenyelenggaraan sesuai dengan kehendak-Nya. Tetapi di pihak penganiaya justruterjadi kekacauan karena kemarahan, kebencian, dan kejahatan di dalam dirimereka yang syarat dengan kepentingan sehingga membuat mereka terpecah-belah.Orang-orang Farisi dan para ahli Taurat tidak berada dalam kesepakatan tentangrencana jahat mereka. Hal ini cukup merepresentasikan kenyataan bahwa setiap bentukrencana dan tindakan jahat tidak akan pernah diwarnai keadaan nyaman atautenang, tetapi sebaliknya suasana batin dan jiwa yang kacau. Tuhan senantiasa memberitahu kita tentang apa yang bakalterjadi terkait dengan pilihan komitmen iman dan panggilan pekerjaan ataupelayanan kita. Ia memberitahu kita dalam berbagai cara dan melalui anekaperantaraan. Dia-lah yang memilih dan memanggil kita, lalu mempercayakan kepadakita masing-masing atau bersama, jenis tanggung jawab dan pekerjaan. Itu jugaberarti Dia-lah yang menaruh di dalam kesadaran dan keyakinan kita bukan hanyatujuan yang kita capai, tetapi terlebih-lebih resiko yang bakal kita hadapi. Tidak mungkin tidak ada resiko atau efek samping darisetiap pekerjaan atau pelayanan kita. Tapi karena kita sudah diterangi olehiman tentang hal ini, kita dibuat untuk melangkah ke depan dengan keyakinanbahwa Tuhan akan menyertai dan membimbing kita. Harapannya ialah pikiran,kata-kata, dan tindakan kita selalu di dalam terang Tuhan. Ini adalah persiapanrohani kita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan yangbijaksana, terangilah selalu langkah hidup kami setiap saat. Salam Maria penuhrahmat ... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Serly dari Paroki Maria Kusuma Karmel Meruya di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kebijaksanaan 2: 1a.12-22; Mazmur tg 34: 17-18.19-20.21-23; Yohanes 7: 1-2.10.25-30SAATNYA BELUM TIBA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Saatnya BelumTiba. Tidak lama lagi, sekitar satu minggu ke depan, kita akan merayakan pekansuci. Peristiwa sengsara dan wafatnya Yesus Kristus merupakan pengalaman puncakpendertiaan-Nya. Antisipasi perayaan besar ini kita jumpai pada hari-hari menjelangnya, termasuk pada hari ini. Bentukantisipasi itu ialah aneka kesulitan sebagai perlawanan terhadap Yesus. Ancamanterhadap diri-Nya benar-benar nyata, langsung, dan pasti. Ia berada di ambangpenganiayaan. Jauh sebelum pengalaman nyata Yesus Kristus itu, kitabKebijaksanaan telah menggambarkan penganiayaan ini. Katanya: Mari, kitamencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya sertamenguji kesabaran hatinya. Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati kejiterhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan (Keb 2,19-20). Injil Yohanes yang baru saja kita dengar memperkuat gambaran ambangpenganiayaan itu dengan menyebut: orang-orang Farisi berusaha menangkap Yesustetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba (Yoh7,30). Saat-Nya yang belum tiba bergantung sepenuhnya padapenyelenggaraan Allah. Hari Kamis malam dan Jumat Agung belum tiba. Semua pihakdari kita wajib tunduk pada ketentuan waktu yang belum tiba ini. Semuanya harusmenghormati aspek penting seperti apa berada dalam ambang penganiayaan YesusKristus. Meski gelombang amarah, irihati, benci, dan kekerasan nampaknya takterbendung, mereka wajib menahan dirinya saja. Biarpun gelombang itu amat kuat,Tuhan belum mengijinkan saatnya tiba. Seperti apa kita memaknai “Saatnya Tuhan belum tiba?”Pertama-tama kita memaknainya dengan mengakui dan menerimanya. Kita menerimakenyataan ini dan mengimaninya sebagai bentuk pemenuhan kehendak Bapa daripihak Yesus, dan sebagai isi iman kita. Di dalam doa “Aku Percaya” kitaungkapkan iman kita dengan menyebutkan: Yang menderita sengsara dalampemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat, dan dimakamkan. Mengamini iniberarti juga kita menyanggupi ajaran dan undangan Tuhan untuk mengikuti Diadalam setiap ambang penganiayaan yang kita hadapi di dalam hidup kita. Kita memaknai ini juga dengan tak gentar untuk tetapmempertahankan kebenaran dan kebaikan sebagai tanda keberpihakan kita kepadaTuhan. Biasanya godaan bagi mereka yang berada dalam situasi ambang derita danpenganiayaan ialah takut atau menyerah dan tunduk kepada pihak penganiaya. Biarpenganiaya ingin cepat eksekusinya, kita tidak boleh menyerah kepadakehendaknya. Pengikut Kristus yang otentik tidak tunduk seperti ini. Di ambangtersebut kita berani berseru: kerelaan ini adalah demi Tuhan Yesus Kristus.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa di surga,kuatkanlah kami selalu khususnya ketika kami berada di tengah penderitaan danpenganiayaan, supaya kami tetap berpihak kepada-Mu saja. Bapa kami yang ada disurga ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Ari dan Lani dari Paroki Santo Albertus de Trapani di Keuskupan Malang, Indonesia. Keluaran 32: 7-14; Mazmur tg 106: 19-20.21-22.23; Yohanes 5: 31-47PEKERJAAN MENJELASKAN SIAPA DIRI KITA Renungan kita pada hari ini bertema: Pekerjaan MenjelaskanSiapa Diri Kita. Yesus Kristus kembali lagi memberikan tanggapan tegas atasprotes dan tuduhan para lawan-Nya yaitu kaum Farisi dan ahli Taurat. Perlawanankeras terhadap Yesus nampak semakin bertubi-tubi. Ini adalah antisipasipengalaman puncak penderitaan saat hukuman mati dan wafat di salib pada hariJumat Agung. Injil hari ini menampilkan penolakan terhadap Yesus bahwaIa sungguh berasal dari Allah. Mereka dengan keras tidak mengakui dan menerimakalau Yesus diutus oleh Bapa di surga. Maka ia menegaskan bahwa bukti kekuasaanAllah sungguh ada di dalam diri-Nya, dalam bentuk pekerjaan-pekerjaan yangdilakukan-Nya. Penyembuhan orang sakit, bangkitnya orang mati, makanan bagiyang lapar dan haus, pengusiran roh-roh jahat, dan penghiburan bagi orang-orangsedih. Semua itu adalah fakta pekerjaan Allah yang tak dapat dibohongi. Yesus meminta supaya mereka tidak menyempitkan pandangandan pemahamannya. Jika mereka menolak diri-Nya, paling kurang mereka harusobjektif untuk mengakui pekerjaan-pekerjaan-Nya itu. Semua pekerjaan itumemberi kesaksian tersendiri tentang diri-Nya dan tentang Bapa yang berkuasamenyelenggarakan semuanya. Jika paling kurang mereka dapat menerima danmengakui pekerjaan atau hasil pekerjaan, sudah implisit mereka menerima danmengakui siapa yang berada di balik pekerjaan dan buah-buahnya. Ternyata baikpribadi Yesus maupun pekerjaan-pekerjaan-Nya tidak diterima dan diakui, jadidosa mereka memang sungguh besar. Analogi ini mungkin bisa membantu kita merenungkan tentangtema pekerjaan memberikan kesaksian diri seseorang. Misalnya gaya hidupsebagian orang menunjukkan kalau mereka sangat membenci orang-orang sederhanadan pekerja keras seperti para petani, nelayan, atau peternak. Padahal setiaphari para pembenci itu dan keluarganya makan nasi, sayur, ikan, dan daging yangsesungguhnya merupakan buah dari pekerjaan dari pihak yang dibencinya. Jadi iniberarti suatu penyangkalan atas diri mereka sendiri dan atas orang lain yangikut membantu kelangsungan hidup mereka. Pekerjaan apa pun dan hasilnya sungguh mewakili diri kitasesungguhnya. Refleksi diri kita apakah kita itu murah hati atau tidak, kitarendah hati atau tidak, kita beriman atau tidak, tampil sangat nyata melaluipekerjaan kita dan hasilnya. Pekerjaan dan hasilnya berbicara sendiri tentangdiri kita. Setiap orang menghadirkan semua itu untuk dialami dan dinikmatiorang-orang disekelilingnya, tapi syarat dasarnya ialah supaya kita salingmenerima dan mengakui sesama kita melalui pekerjaan dan hasil kerjanya masing-masing.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa yang Mahamurah,terima kasih atas berkat-Mu sehingga kami dapat bekerja sesuai panggilan kamimasing-masing dan hasilnya untuk hidup kami bersama. Kemuliaan kepada Bapa danPutra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Angelina Tanardi dari Paroki Kristus Raja di Keuskupan Jayapura, Indonesia. Yesaya 49: 8-15; Mazmur tg 145: 8-9.13cd-14.17-18; Yohanes 5: 17-30BERADA BERSAMA BAPA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Berada BersamaBapa. Santa Teresa dari Kalkuta saat masih hidup, membawa seorang dewasasekarat di jalan ke biaranya. Ia merawat semua luka lelaki itu, memberikannyamakan yang bergisi, dan menutup tubuh kecilnya dengan pakaian yang layak.Lelaki itu mengangkat muka dan bertanya: “Mengapa Suster begitu baikterhadapku”? Bunda Teresa menjawab dengan sederhana, “Karena saya hanyamenjalankan perintah dari bos-ku.” Lelaki itu ingin tahu: “Bos-nya Sustersiapa?” Bunda menjawab: “Bos saya ialah Yesus Kristus. Saya tinggal bersama diasetiap saat.” Yesus membela diri-Nya atas tuduhan para musuh kalau iamenghojat Allah karena menyamakan diri dengan Allah. Dengan tegas Ia berkata:Allah adalah Bapa-Nya sendiri. Kalau dalam bahasa Santa Teresa tadi, Allahadalah Bos-nya. Tuhan Allah menaruhkuasa-Nya pada kita, dan kita juga mengandalkan kuasa-Nya, maka baik Yesusmaupun kita layak menyerukan ungkapan ini: Aku berada bersama Bapa, atau kitaberada bersama Bapa. Kenyataan hidup dan berada bersama Bapa di surga dapatdiungkapkan melalui sebuah penegasan, yaitu cara untuk membela diri ataumempertahankan diri. Dengan begitu kita akan merasa kuat. Misalnya Andamengalami sebuah keadaan sangat terasing, dan dalam kesendirian ada perasaanterganggu oleh kuasa jahat atau perasaan takut yang sangat mengancam kedamaianhatimu. Penegasan bahwa dirimu tinggal bersama Bapa dan mengandalkankekuatan-Nya sangatlah diutamakan, supaya Anda terbebaskan dari pengalamanterasing tersebut. Hidup dan bersama dengan Bapa juga dapat diungkapkanseperti yang dilakukan oleh Bunda Teresa. Kita memakai kuasa dan penyertaanBapa dalam berbuat baik dan melayani sesama. Hal ini sama dengan yangdiwartakan oleh Nabi Yesaya, yang berkata seperti ini: Aku telah membentuk danmemberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia untuk membangun bumikembali. Kita bekerja, melayani, berbuat baik, membangun dunia ini, denganpedoman utama kita, yaitu karena kita berada dan bersama dengan Bapa yang mahakuasa. Dengan karunia itu kerajaan Allah hadir di dunia. Kinikita sebagai satu Gereja memikul tanggung jawab penting untuk membaharui wajahbumi ini dari waktu ke waktu dengan bantuan Roh Kudus. Untuk menghadapiberbagai masalah di dunia ini, nasihatnya ialah supaya kita memanfaatkankekuatan kita berada bersama dengan Bapa kita sendiri. Yang perlu diingatselalu ialah menghindari sikap menjauhkan diri dari persekutuan itu, ataukecenderungan untuk mengandalkan kekuatan sendiri. Karena Tuhan sendiri berkatabahwa berada di luar Dia dan tidak mengandalkan kekuatan-Nya, kita tidak bisamenjadi apa-apa. Kita pasti terancam tidak bisa menjadi apa-apa dan berbuat apa-apa.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus yang baik,perkuatkanlah selalu persekutuan kami dengan Allah Tritunggal yang suci demimembaharui diri kami dan kehidupan di bumi ini. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam namaBapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Itak Jen dan Putri dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yehezkiel 47: 1-9.12; Mazmur tg 46: 2-3.5-6.8-9; Yohanes 5: 1-3a.5-16AIR KESELAMATAN Renungan kita pada hari ini bertema: Air Keselamatan.Banyak sekali manfaat air bagi kita manusia dan dunia. Dari semua kemanfaatannyaitu, yang disebutkan dengan istilah “air keselamatan” merupakan suatu ungkapanyang abstrak. Sebutan “air suci”, atau “air bersih”, atau “air mineral”merupakan ungkapan konkret dan langsung kita pahami. Misalnya “air baptis”,wujud air adalah tanda yang dipakai untuk menandakan Yesus yang menggunakan airuntuk membaptis. Jadi istilah “air keselamatan” tetap berwujud sebagai airsecara fisik yang menjadi tanda bagi Tuhan untuk melakukan tindakan keselamatanatas manusia yang ditolong-Nya. Kitab suci menyajikan banyak peristiwakeselamatan atau pembebasan melalui air, misalnya penyeberangan laut merah olehorang Israel ketika melepaskan diri mereka dari perbudakan Mesir. Kedua bacaanpada hari ini juga menggambarkan air sebagai sarana keselamatan. Nabi Yesekiel berkisah tentang pengelihatan akan air yangmengalir di dalam bait suci. Ke mana saja ia mengalir, semua yang terkenaalirannya dan daerah sentuhannya menjadi hidup. Ini menyiratkan bahwa ketikatidak ada atau belum tersentuh air, kehidupan yang ada di sana mengalamikesulitan atau bahkan kematian. Di kolam Betesda, airnya sangat instrumentaluntuk kesembuhan orang-orang sakit. Mereka bergegas mendekat dan disentuh airketika ia mulai goncang, mereka akan sembuh. Dari kedua gambaran peristiwa inikita melihat bahwa air sebagai instrumen adalah sebuah tanda fisik yang nyata.Kuasa Allah untuk menyembuhkan dan menyelamatkan nampaknya tersembunyi. Namun di kolam Betesda, misteri yang tersembunyi itumembuka dirinya. Orang sakit yang sudah menderita selama tiga puluh delapantahun itu disentuh langsung oleh Tuhan yang sebenarnya hadir dan berkuasa dibalik air tersebut. Ia sembuh seketika. Air keselamatan yang ditampilkan olehkedua bacaan hari ini mengajarkan kita betapa pentingnya aspek tanda fisik danmaknanya air bagi kita. Untuk kelangsungan hidup kita di dunia ini, wujud fisikair jelas sangatlah penting. Tak ada air kita bakal mati seperti lahan tandusdan kering. Makna di balik kenyataan fisik ini ialah keseimbangan alam yangteratur sudah disediakan oleh Tuhan untuk kebaikan dan keselamatan umatmanusia. Air dalam sakramen baptis dan sebagai unsur sakramentaldalam kebiasaan penghayatan iman Gereja, terlihat fisiknya sebagai air bersihdan sehat yang dikhususkan untuk pelayanan rohani di dalam Gereja. Makna dibalik air pilihan ini ialah Tuhan sendiri yang bekerja melaluipelayan-pelayan-Nya untuk menyelamatkan, menyembuhkan, dan menguduskanumat-Nya. Air suci yang kita pakai untuk membuat tanda salib atau memberkatidiri kita dan benda-benda milik kita, adalah sarana suci untuk menandakan saatkeselamatan yang kita alami. Jadi pakailah air suci itu dalam sikap iman yangbenar.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan semoga kamiselalu menyebut nama-Mu dan memakai kekuatan-Mu dengan benar. Kemuliaan kepadaBapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Juan dan Loly dari Paroki Maria Bunda Tak Bercela Orong di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 65: 17-21; Mazmur tg 30: 2.4.5-6.11-12a.13b; Yohanes 4: 43-54JAWABAN Renungan kita pada hari ini bertema: Jawaban. Hasil atauprestasi yang kita capai merupakan jawaban atas kerja dan proses yang kitalakukan. Misalnya kesepakatan merupakan jawaban dari diskusi untuk menyamakanperbedaan persepsi. Konsep merupakan jawaban dari pengaitan bermacam-macamargumen. Sistem adalah hasil dari pengintegrasian elemen-elemen yang berbeda.Metode dihasilkan dari percobaan dan analisa aneka variabel. Seorang bocah kelas 5 SD ingin buktikan kepada orang tuadan keluarganya, bahwa Komuni Pertama yang telah diterimanya sekitar satu bulanlalu adalah kesempatan baginya untuk melayani Gereja sebagai putra Altar. Iaberkata bahwa Komuni Pertama adalah jawaban atas kerinduannya sejak sebagaimurid TKK, betapa ia ingin sekali menerima Yesus Kristus. Dengan melayanai diGereja sebagai Putra Altar adalah jawaban atas kerinduannya untuk berada didekat Pastor dan melihat bagaimana Pastor merayakan Ekaristi. Setelah menerimaKomuni Pertama, ia tidak menunda-nunda lagi untuk mendaftar menjadi PutraAltar. Pembaptisan yang kita terima membukakan pintu bagi setiaporang untuk menemukan jawaban-jawaban pasti tentang perjalanan imannya. Satujawaban yang pasti ialah berpartisipasi di dalam Yesus Kristus dan di dalamGereja-Nya. Dari sini terbentuklah identitas Kristiani yang bertumbuh dalamproses perwujudan panggilan setiap pengikut Kristus. Putra dan putri Allahterpanggil dalam profesi seperti guru, abdi negara, teknisi, pengusaha, petani,atau politisi. Putra dan putri Allah juga terpanggil dalam pelayanan umat Allahsebagai imam, biarawan, biarawati, dan perkawinan suami-istri. Kewajiban sebagai pengikut Kristus yang sangat mendasarialah menjadi tanda kehadiran Kristus, terang, dan kebenaran-Nya di dalamdunia. Istilah yang sering dipakai ialah menjadi saksi-saksi Kristus yang hidupmelalui perkataan dan perbuatan Kristiani yang menggarami dan menerangi duniaini. Martabat putra dan putri Allah dengan panggilan-panggilan yang melekatpada setiap orang, akan menjadi efektif jika ia menjalankan kewajibannya secarabertanggung jawab. Jadi iman merupakan dasar untuk berdiri dan berfungsinyasebuah kehidupan Kristen yang menghayati cinta kasih Kristus dan berpengharapanakan langit dan bumi yang baru, yaitu kerajaan surga, seperti kata nabi Yesayadalam bacaan pertama hari ini. Pejabat istana mendapatkan jawaban dalam iman,setelah mujisat yang terjadi di dalam keluarganya. Iman itu mengantar seluruhkeluarga kepada Tuhan. Mereka menabiskan dirinya menjadi bagian dari YesusKristus yang memiliki hak dan kewajiban sebagai pengikut Kristus. Hal yang samajuga terjadi pada diri kita, iman adalah jawaban dasar kita kepada Tuhan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus,terima kasih atas rahmat panggilan dari-Mu kepada kami dan semoga kami selalumembaharui iman kami kepada-Mu. Salam Maria... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Peyi dan Karni dari Paroki Santo Petrus Colol di Keuskupan Ruteng, Indonesia. Hosea 6: 1-6; Mazmur tg 51: 3-4.18-19.20-21ab; Lukas 19: 9-14PENDOSA TRANSPARAN Renungan kita pada hari ini bertema: PendosaTransparan. Hanya satu dari semua manusia ciptaan Tuhan tidak berdosa. Dia ituadalah Bunda terberkati, Maria, yang dikandung oleh ibundanya tidak bercela.Maka itu ia disebut Maria Imakulata. Selain dari dia, kita semua adalah pendosaentah besar entah kecil, entah banyak entah sedikit, entah kelihatan entahtidak kelihatan. Ada dua orang bersahabat sejak kecil. Persahabatanmereka tetap terpelihara sampai kini ketika mereka sudah berkeluarga. Padasuatu hari kedua sahabat itu terlibat percakapan yang menyangkut hal-halbersifat pribadi. Mario, satu dari kedua sabahat itu berkata bahwa ia korupsiuang kantor. Besarnya uang, berapa kali ia lakukan korupsi, tempat-tempat uangdisimpan, uang dipakai untuk apa, ia ceritakan semuanya. Ia percaya sahabatnya Mateopasti menjamin kerahasiaannya. Sahabatnya Mateo menikmati cerita tersebut. Terkadangia meminta klarifikasi hal yang kurang jelas. Ia mengangguk kepala tandasetuju. Ia memahami semua yang diceritakan. Bagi Mario, dengan terbuka kepadasahabatnya, ia sudah merasa ringan atas beban yang dipikulnya. Ada perasaanlega dan terbuka jalan di depannya untuk kemungkinan berubah dari tindakankorupsi di kemudian hari. Di pihak Mateo, ia tidak menampakkan tanda-tandauntuk bercerita tentang dirinya. Padahal sudah menjadi kecurigaan umum bahwa iaselingkuh. Mateo sepertinya tersiksa dan menderita dalam kesendirian dengandosa yang sedang menderanya. Kepada sahabatnya pun ia tidak berani terbuka. Kisah ini paling kurang memberikan kita sedikitpencerahan bahwa ada dua jenis pendosa. Mereka yang disebut pendosa yang tulusatau seperti yang disebutkan di atas, pendosa transparan, ialah orang yangterbuka dengan dosa yang telah diperbuatnya. Ia dapat terbuka di kamarpengakuan, dengan pasangan hidupnya, sabahatnya, atau dengan orang terpercaya.Motivasinya ialah dengan sikap transparan itu, ia dapat melepaskan diri daribelenggu dan siksaan beratnya dosa. Tujuan yang paling penting ialah supaya iamemperoleh bantuan berupa pengertian, dukungan moril dan pengampunan. Sebaliknya mereka yang disebut pendosa tertutup atauterselubung ialah orang yang menutup-nutupi kesalahan atau dosa yang telahdiperbuat. Ada banyak alasan adanya sikap tertutup ini: misalnya malu, takut,atau sombong. Orang Farisi dalam kisah Injil di atas paling kurang dihantuiketiga alasan tersebut. Tuhan sungguh tidak berkenan dengan orang Farisi itu.Seharusnya, dan terlebih-lebih dalam masa Pra Paskah ini, kita menyadari dirikita sebagai para pendosa transparan. Tuhan sudah mengetahui semuanya, dan didalam era komunikasi ini, apa pun bentuk dosanya akan tersingkap pada saatnyayang tepat. Maka marilah kita hilangkan sikap tertutup atas dosa kita.Marilah kita berdoa. Dalam namaBapa ... Ya Bapa, tambahkanlah keberanian dan keterbukaan kami, supaya dapatmengakui kesalahan kami dengan tulus dan iklas, demi mendapatkanpengampunan-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam namaBapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Melisa Keti dan Robin dari Paroki Santo Yoseph Pekerja Penfui di Keuskupan Agung Kupang, Indonesia. Hosea 14: 2-10; Mazmur tg 81: 6c-8a.8bc-9.10-11ab.14.17; Markus 12: 28b-34BELAS KASIH LEBIH BESAR DARIPADA SEMUA KURBAN DANPERSEMBAHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Belas Kasih LebihBesar daripada Semua Kurban dan Persembahan. Pernyataan ini mengundang kitauntuk merenungkan secara mendalam kebenaran dasar iman kita dan hubungan kitadengan Tuhan. Ajaran ini mengingatkan kita bahwa ritual agama, doa-doa, dankurban merupakan devosi kita yang penting, namun semua itu akan menjadi hampajika tidak disertai dengan bela rasa dan kasih yang sejati kepada sesama. Di dalam Injil Markus pada hari ini, Tuhan Yesus mengajartentang kasih yang tulus kepada Tuhan dan sesama. Seorang ahli Taurat yangmenerima ajaran ini memperjelas dengan berkata: “Mengasihi Allah dengan segenaphati, dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan, serta mengasihisesama manusia seperti diri sendiri jauh lebih utama daripada semua kurbanbakaran dan persembahan.” Bela rasa atau belas kasih merupakan cinta dalam tindakan.Hal ini terwujud pertama-tama melalui perhatian Tuhan kepada umat manusia.Ketika kita berbuat kasih, kita meneladani Kristus, yang selalu melayani orangkecil, terlupakan, pendosa, dan yang remuk redam hatinya. Hati yang belas kasihseperti memberi makan yang lapar, menghibur yang bersedih, mengampuni orangyang bersalah kepada kita, menggambarkan sebuah hati yang sungguh sesuai dengankehendak Allah. Mengapa bela rasa atau belas kasih itu lebih besarkualitas imannya daripada kurban dan persembahan? Di dalam Perjanjian Lama,kurban-kurban dibuat agar menolong orang beriman menyatakan pertobatan dandevosi kepada yang ilahi. Demikian juga aneka jenis persembahan yang dibuatmenjelaskan bagaimana orang beriman berdevosi dan beribadat. Namun demikinan, ternyata semua kurban dan persembahan itukemudian menjadi rutinitas belaka ketika tidak berkorelasi dengan sebuah hatiyang sungguh mendambakan keadilan, damai, dan cinta. Sebaliknya belas kasihatau bela rasa, adalah suatu tanggapan aktif dan transformatif yang menunjukkankehadiran Allah di dalam dunia. Ketika kita berbelas kasih atau berbuat kasihkita membangun relasi, menyembuhkan luka-luka, dan memperkuat persekutuan. Beberapa usulan praktis untuk menghayati belas kasih ialahseperti mengampuni sesama, menolong orang yang sedang kekurangan, berbicaradengan lemah-lembut, sabar dan penuh pengertian. Paus Fransiskus menegaskan,bahwa Gereja yang berbela rasa ialah Gereja yang menjadi sebuah “rumah sakitlapangan”, yaitu tempat untuk menyembuhkan semua luka dan derita, sebelumpertolongan dalam bentuk-bentuk lain yang datang kemudian. Di dalam masaPraPaskah ini, perbuatan kasih akan sangat penting sebagai jalan untuk pertobatankita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, ampunilahkami yang berdosa karena tidak cukup kuat untuk berbuat kasih secara konsisten.Kemuliaan kepada Bapa ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Gerfi dan Trisna dari Paroki Kumba di Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yeremia 7: 23-28; Mazmur tg 95: 1-2.6-7.8-9; Lukas 11: 14-23KEKERASAN HATI DAN KETIDAKTULUSAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kekerasan Hati danKetidaktulusan . Ada seorang anak berusia lima tahun sedang menangis danmelempari rumahnya dari jarak sekitar 20 meter. Ia marah kepada ibunya.Pasalnya, badannya sudah penuh lumpur dan akan dimandikan Mama, tapi ia tidakmau dan berlari keluar. Dalam marah dan menangis itu, si bocah berkata: “Hati Mamakeras seperti batu.” Ia mengulang-ulang kata-kata itu sambil melempari rumahdengan batu yang diambil di sekitar ia berada. Ibunya sesekali keluar untukmenjemputnya, namun bocah laki-laki itu semakin berlari menjauh dan terusmenangis. Ilustrasi ini paling kurang menyinggung dua hal, yaitukekerasan hati dan ketidaktulusan. Anak laki-laki itu menyebut ibunya seorangyang keras hati, paling kurang itu menurut pandangan seorang anak usia limatahun. Menurutnya, mandi untuk membersihkan tubuhnya bukan suatu perbuatan yangbenar dan baik, karena itu ia menentang. Tindakan melawan dan memusuhi apa yangbenar dan baik merupakan suatu ketidaktulusan. Anak kecil itu belum mengerti apa sesungguhnya kekerasanhati dan ketidaktulusan. Namun apa yang telah ia perbuat terhadap ibunya dapatmenjadi suatu bahan berharga untuk kita renungkan. Anak kecil sering berkatadan berbuat sesuatu untuk mengusik hati orang dewasa mengenai sikap danperilaku mereka. Orang yang lebih besar dan dewasa mengetahui bahwa ketikahati manusia menjadi keras, ia akan kehilangan kemampuan untuk merasa kasihan,untuk mengampuni, dan untuk mengakui suatu kebenaran. Kekerasan hati danketidaktulusan sangat berkaitan erat karena kedua sifat negatif ini mempunyaikesamaan intensi yaitu menolak kebenaran, kerendahan hati dan panggilan untukpertobatan. Kedua sifat negatif ini disinggung dalam dua bacaan kitapada hari ini. Allah mengungkapkan kenyataan kepada Musa bahwa bangsa Israeltelah berubah menjadi keras hatinya dan tidak tulus, sehingga tidak menurutilagi perintah dan kehendak-Nya. Orang-orang Farisi, ahli taurat dan kaumtua-tua Yahudi tidak rela mengakui mujizat pengursiraan roh jahat pada seorangyang bisu. Mereka justru menuduh Yesus sebagai seorang pemimpin setan yangmengusir sesama setan. Sebagai sebuah tindakan pertobatan dalam masa puasa ini,kita semua dipanggil untuk menghilangkan kekerasan hati dan ketidaktulusankita. Kita perlu menggantikannya dengan kerendahan hati, ketulusan dalam katadan tindakan, dan tindakan belas kasih kepada sesama. Lakukan saat ini juga,dan jangan menunda.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan,curahkanlah di dalam diri kami hati yang lembut dan tulus. Bapa kami yang adadi surga ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Evelyn dari Paroki Holy Spirit di Keuskupan Agung Singapura. Ulangan 4: 1.5-9; Mazmur tg 147: 12-13.15-16.19-20; Matius 5: 17-19KETAATAN Tema renungan kita pada hari ini ialah Ketaatan. Di dalamsuatu pelajaran sekolah dasar, Vincent yang adalah seorang murid kelas 5bertanya kepada Bapa Gurunya, “Mengapa kita perlu ketaatan di dalam hidupkita?” Guru yang sudah puluhan tahun menjadi pendidik itu menjawab begini,“Kita perlu taat pada aturan yang berlaku karena hidup kita perlu diatur dandiarahkan untuk menjadi lebih baik dan kita akan mencapai cita-cita kita.” Bapa Guru melanjutkan, bahwa orang yang taat adalah diayang berada di bawah otoritas atau kekuasaan yang lebih tinggi. Seorangpresiden juga harus taat, karena ia berada di bawah kekuasaan peraturan danundang-undang. Sampai di titik ini, Vincent yang belum puas dengan penjelasanitu ingin bertanya lagi. Katanya, “Siapa sesungguhnya yang tidak perluketaatan?” Bapa guru menjawab: “Yang tidak perlu ketaatan ialah yangsudah sempurna. Dan kita semua tahu bahwa yang sempurna ialah Tuhan sendiri.Tuhanlah yang menetapkan semua aturan dan ketetapan, lalu Ia memerintahkanumat-Nya untuk mengikuti semua aturan tersebut. Semua manusia dari segalabangsa dan suku di dunia ini memakai aturan dan ketentuan yang telah ditetapkanoleh Tuhan sejak penciptaan manusia pertama.” Vincent dan teman-temannya di kelas senang denganpenjelasan Bapa Guru yang bagus itu. Mereka semua mengerti. Mereka menyadaribahwa dengan ketaatan pada waktu bersekolah, mereka akan mendapat hasil belajaryang bagus dan akhirnya dapat menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar denganbaik. Percakapan antara guru dan murid di sekolah dasar itu mengingatkan kitaakan dua bacaan kitab suci pada hari ini. Kedua bacaan itu memberi peringatankepada kita di masa PraPaskah ini untuk selalu taat kepada perintah danketetapan Tuhan demi keselamatan kita. Ada dua sudut pandang yang menjelaskan tentang ketaatankita. Dari sudut pandang perintah atau peringatan, kita diperintahkan untuktaat. Tuhan yang berkuasa dan yang menuntut, agar umat-Nya patuh dan menurutiperintah-Nya. Hal ini yang sangat ditegaskan di dalam masa puasa ini. Kitawajib mengikuti dan menjalankannya, terutama ketika kita diperintahkan untuktidak melanggar aturan dan kita diwajibkan untuk mengajarkan itu kepada orangmuda dan anak-anak. Dari sudut pandang kesadaran dan kedewasaan sebagaiorang-orang beriman, kita sendiri yang memilih dan mementingkan kepatuhan padaaturan-aturan yang ada. Kita tidak perlu diperintahkan dan diingatkanberulang-ulang supaya taat. Kita menyadari bahwa ketaatan dan kesetiaan kepadaTuhan adalah suatu pola hidup orang beriman yang sesungguhnya. Hal ini jugasangat ditekankan untuk dilakukan dalam masa puasa ini. Silakan memaknai, Andaberada di posisi yang mana.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah Mahakuasa,kami memohon agar semangat ketaatan kami kepada-Mu berbuah baik dan mantap didalam hidup kami sehari-hari. Salam Maria penuh rahmat... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Clifford Erikson Kwandang dari Paroki Vincentius a Paulo di Keuskupan Malang, Indonesia. Yesaya 7: 10-14; 8: 10; Mazmur tg 40: 7-8a.8b-9.10.11; Ibrani 10: 4-10; Lukas 1: 26-38KABAR SUKA CITA HARI INI Tema renungan kita pada hari ini, Hari Raya Kabar SukaCita ialah: Kabar Suka Cita Hari Ini. Di dalam tayangan-tayangan video singkatberbasis media sosial yang sedang trendy saat ini, kita selalu diberi jawabanatas pertanyaan: “Apa kata-kata hari ini?” Orang yang ditanyai selalu memberijawaban berupa kata-kata bagus untuk didengar, ungkapan persahabatan,pernyataan yang memotivasi, dan seruan yang menginspirasi. Kalau misalnya pada saat menonton dan mendengar pernyataanyang memotivasi seperti, “Kuatkanlah keyakinanmu, jangan pernah menyerah,karena kesulitan sehari cukuplah untuk sehari,” Anda sedang tertekan dan kecewakarena suatu masalah tertentu, Anda bisa jadi terhibur dan menjadi tenang. Andaakan kembali memulai harimu dengan menjadi bersemangat dan bersuka cita kembali.Pada zaman kita ini media sosial berbasis audi-visual dandigital sedang berjalan beriringan dengan kreativitas generasi manusia penggunamedia yang semakin meluas dan maju. Pewartaan dan penyebaran kabar baik dapatdilakukan oleh sebanyak mungkin orang dengan kemampuan dan kreativitasnyamasing-masing. Dalam kaitan dengan ini, peristiwa Kabar Suka Cita tentangPerawan Maria dari Nazaret yang diangkat menjadi Bunda Allah dan Yesus JuruSelamat dunia yang terlahir melalui rahim Maria, harus dapat menjadi motivasiutama bagi kita untuk selalu berbagi kabar baik, kabar bahagia, dan kabarmenyelamatkan di antara kita. Pada dasarnya, Tuhan sendiri adalah pemberi dan pembagikabar suka cita tentang misteri-misteri kemuliaan-Nya kepada kita. Hari RayaKabar Suci Cita ini merupakan salah satu jenis pernyataan kemuliaan surgawiitu. Tindakan Tuhan ini yang mesti kita lanjutkan dalam kehidupan kita tiaphari, ketika kita sendiri menyampaikan kabar baik yang kita bawa atau kehadirankita yang menjadi kabar baik bagi orang-orang di sekitar kita. Pertanyaannyaialah: apakah konten kabar baik yang dapat kita bagikan? Kita sebagai orangnya Yesus Kristus yang diutus sebagaisaksi-saksi-Nya di dalam dunia, konten kabar suka cita hari ini yang kita bawatentu saja Tuhan Yesus sendiri. Kata-kata, ungkapan dan pernyataan yang berisikebaikan untuk menghibur dan menguatkan mesti kita akui sebagai inspirasi dariTuhan, dan bukan dari Setan atau sumber kejahatan tertentu. Hantu tidak mungkinmenyebarkan kabar suka cita. Kita sebagai pribadi dan komunitas, hendaknya membawa namaYesus, tindakan dan pengajaran-Nya sebagai kabar suka cita yang kita wartakankepada orang lain. Demikian seperti yang dikatakan oleh kitab suci, kitasungguh menjadi garam dan terang untuk dunia saat ini. Tuhan adalah kabar sukacita, kita adalah pembawanya.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah yangMahabesar, mampukanlah kami menjadi pembawa suka cita yang sejati di dalamdunia saat ini. Bapa kami yang ada di surga... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Angelia dan Kristanti dari Paroki Katedral Roh Kudus Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Raja-Raja 5: 1-15a; Mazmur tg 42: 2.3; 43: 3.4; Lukas 4: 24-30KEHILANGAN PELUANG KESELAMATAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kehilangan PeluangKeselamatan. Peluang untuk keselamatan melalui tindakan-tindakan penitensi danpertobatan selalu ada dalam hidup kita. Pegangan kita yang paling mendasarialah karena Tuhan memilih untuk tinggal bersama kita. Kehadiran danketerlibatan-Nya di dalam hidup kita merupakan peluang utama untuk kitamendapatkan keselamatan. Hal yang menjadi persoalan ialah kita manusia tidakmenyadari kehadiran Tuhan. Kita di dalam keadaan dan kesibukan sehari-haritidak memanfaatkan peluang tersebut. Ada dua contoh tentang kehilangan peluanguntuk keselamatan. Yang pertama ialah seperti yang dikisahkan dalam bacaanpertama, yaitu kitab kedua Raja-Raja. Orang-orang Israel tidak menghiraukanperintah dan kehendak Tuhan melalui nabi Elisa supaya mendapatkan keselamatan.Justru Naaman, seorang asing dan tidak percaya, yang mendapat peluang tersebutdan ia mendapat kesembuhannya. Contoh kedua ialah yang diwartakan oleh Injil Lukas, yaitunabi Elia yang membawa keselamatan kepada seorang janda dan keluarganya diSarfat, bukan kepada para janda Israel dan semua orang beriman di negeri itu.Peluang itu ada ketika Tuhan berfirman dan berbuat melalui nabi-Nya, yaituElia, tetapi orang-orang sebangsanya tidak memberi perhatian dan bahkanmemusuhi dia. Hal itu yang ditegaskan kembali oleh Yesus bahwa seorang nabisesungguhnya tidak diterima di tempat asalnya atau ditolak dan dibenci oleh orang-orangsebangsanya. Kita sebagai pribadi dan bersama dalam berbagai situasipernah mengalami kehilangan peluang untuk keselamatan. Misalnya di dalam masaPraPaskah ini, ada orang bercerita bahwa praktek puasa dan pantangnya sudahberlobang-lobang. Ia tidak menaati lagi komitmen berpuasa dan berpantang yangsudah ia tetapkan sejak hari Rabu Abu. Padahal praktek puasa dan pantang merupakanpeluang untuk mengalami pembaharuan baik badan maupun jiwa. Tetapi peluang itusudah hilang. Ia menyesalinya dan sudah tidak berguna lagi. Gereja menyediakan semua jenis sarana dan cara supaya kitamanfaatkan demi memperoleh keselamatan. Bila umatnya sudah terlanjur kehilangansatu atau beberapa peluang untuk itu, Gereja tetap setia menyediakan. Gerejatetap menjadi ibu yang memfasilitasi. Setiap tahun saat datangnya masaPraPaskah, peluang-peluang itu terbuka selebar-lebarnya. Harapannya, semuaumatnya dapat memanfaatkannya dengan sungguh-sungguh. Satu hal yang perlu diingat dengan sangat kuat ialah agarsetiap anggota Gereja tidak keras kepala, tidak keras hatinya, dan tidaksombong ketika menganggap remeh setiap peluang yang ada. Ia harus menganggapnyasebagai saat istimewa yang tidak boleh dilewatkan atau dibiarkan berlalu pergitanpa berkesana apa-apa.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus,kuatkanlah iman kami agar kami dapat memanfaatkan sungguh-sungguh saat-saatkehadiran-Mu di tengah-tengah kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam namaBapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Shendy Jost and Andrew Jost dari Paroki Hati Yesus Yang Mahakudus di Keuskupan Agung Makasar, Indonesia. Mikah 7: 14-15.18-20; Mazmur tg 103: 1-2.3-4.9-10.11-12; Lukas 15: 1-3.11-32KERAHIMAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kerahiman. Setelahmemberikan homili pada Misa Kudus hari minggu itu tentang kerahiman Tuhan, RomoParoki didatangi beberapa anak muda. Di pastoran itu mereka meminta Romo untukmenerangi lagi tentang kerahiman, karena bagi mereka penjelasan tentangkerahiman itu masih belum jelas. Mereka merasa sulit untuk mengerti tentangkerahiman Tuhan. Begini Romo menjelaskan tentang kerahiman. Kepada orangyang bersalah kepadamu, pengampunanmu jangan hanya sebatas tulis di messangeratau chatting. Jangan juga hanya katakan sekali lalu melupakan orangnya sertamasalahnya. Jangan sekedar berkata bahwa kamu memaafkan, lalu membatasi diriuntuk tidak berkomunikasi seperti semula. Ini bukan kerahiman. Jika ingin menghayati kerahiman, maka kamu perlu bertemuyang bersangkutan, menyalami dalam kehangatan bahkan dengan memeluknya.Berbicara dari hati ke hati dengan maksud untuk menghapus segala luka dankenangan buruk hubungan yang telah retak. Di sini terjadi saling menerima dalamsegala keadaannya. Kerahiman membutuhkan sentuhan dan keintiman, sepertipelukan ayah atau ibu kepadamu untuk memastikan bahwa kasih mereka masuk keyang paling dalam dirimu, ke tempat yang paling suci yaitu jiwa-mu sendiri. Lanjut sang Romo, jika seorang sahabat menyampaikanmasalah pribadinya yang lumayan serius, kamu tentu ikut merasa prihatin. Lalukamu janjikan untuk mendoakannya. Setelah itu kamu mendoakan dia satu atau duakali. Bahkan mungkin kamu lupa mendoakan lantaran kesibukanmu. Hal itu bukankerahiman. Sikap yang rahim terlalu besar untuk sekedar janji dan kata-kata. Jika ingin menghayati kerahiman, selain janji untukmendoakan, kamu jadikan itu sebagai masalah dalam dirimu juga. Jadisering-sering bertanya atau bahkan bertemu dengannya dan berikan perhatiansemampu-mu. Buatlah apa saja yang membuat sahabat itu merasa bahwa ia tidaksendirian, dan kamu adalah orang yang menyertainya selalu. Kamu adalahmalaikatnya. Kamu adalah jawaban. Inti kerahiman ialah adanya tindakan untuk membaharui danmemulihkan sakit, kelemahan atau kerusakan dengan tindakan kasih. Maka yangpertama ialah membuang semua rintangan atau dosa yang menghalangi pulihnyarelasi yang hendak dibangun. Menurut nubuat nabi Mika, tubir-tubir dosa harusdibuang jauh-jauh. Berikutnya, sentuhan kasih dan pengampunan dengan menyambutserta menjadikan pihak yang menderita itu sebagai milik kita sendiri. Tindakanmemulihkan penderitaan dan membawa kembali seseorang sebagai bagian dari dirikita, keluarga dan komunitas kita merupakan kerahiman yang sesungguhnya. Tuhanselalu berbuat demikian kepada kita masing-masing.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah maha rahim,mampukanlah kami dengan semangat kerahiman terhadap sesama kami. Kemuliaankepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Sania dan Anastasia dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kejadian 37: 3-4.12-13a.17b-28; Mazmur tg 105: 16-17.18-19.20-21; Matius 21: 33-43.45-46UTUSAN Renungan kita pada hari ini bertema: Utusan. Istilah“utusan” melekat dengan Tuhan Allah yang bekerja menciptakan segala sesuatu.Setelah manusia pertama diciptakan, mereka diutus dan ditempatkan di dalamdunia sekaligus diberikan sejumlah tanggung jawab. Pengutusan terus dilakukankepada figur-figur terpilih antara lain Nuh, Abraham, Yakub, Musa, YohanesPembaptis, dan tentu saja yang terbesar ialah Yesus Kristus, yang dilengkapidengan tugas yang harus mereka lakukan. Para utusan diminta tanggung jawabnyakepada Tuhan. Lawan perutusan ini ialah agenda jahat dan negatif yangmengutus orang-orang pilihannya untuk menjalankan rencana perusakan ataupembinasaan. Jika Tuhan mengutus para malaikat-Nya, Gereja mengutus paramisionarisnya, negara mengutus pada duta besar atau konsulnya, komunitas atauperusahaan mengutus manager atau wakilnya; setiap upaya kejahatan juga mengutuswakil-wakilnya. Seorang bos pengedaran narkotik misalnya, mengutus anak buahnyauntuk memperdagangkan barang-barang narkoba, sangat matang dalam rencana dansistem perdagangan itu. Ia pasti orang hebat dan sangat ditakuti. Pengetahuan umum kita mengatakan bahwa kalau Tuhan itumaha kuasa dalam mengutus para utusannya, penguasa kejahatan juga bersainguntuk mengutus orang-orangnya yang terbaik. Jika ada Malaikat Mikhael yangbertugas untuk berperang melawan Setan, ada juga malaikat Setan terhebat untukmengimbangi Sang Mikhael tentara yang agung itu. Artinya bahwa, tiap kali Setandan utusannya selalu menemukan cela kelemahan yang ada pada para utusan Tuhanuntuk memperdayainya dan akhirnya menguasainya. Bacaan-bacaan kita pada hariini menggambarkan keadaan sempurna para utusan, yaitu mereka adalah pilihanterpercaya pimpinan, penguasa, bapa dan Tuhan Allah. Yusuf, si anak terkasih bapak Yakub diutus ke tengah parasaudaranya yang memang sangat memusuhi Yusuf karena iri hati mereka. Parautusan tuan kebun anggur juga mengutus anak buahnya, orang-orang kepercayaan,bahkan anak kandung ahli warisnya. Semua utusan itu adalah terbaik danterpercaya, namun kuasa Setan dan kejahatannya juga berupaya mengganggu danmenguasainya. Keadaan ini sebenarnya menggambarkan kehidupan kita yang nyata,yaitu bahwa kita semua bersama dengan guru kita Yesus Kristus adalah utusanBapa di surga, dengan tujuan yang sama yaitu terwujudnya keselamatan. Yesus adalah korban nyata utusan terbaik Bapa untuk Misikeselamatan itu. Kita masing-masing juga adalah utusan-utusan yang terpilih danterpercaya karena kita memilih untuk bersama Kristus. Jadi prinsipnya kitatetap menjalankan perutusan dari Bapa tetapi kita siap untuk segala resiko apayang datang menghadang dan mengancam hidup kita. Setiap keputusan adaresikonya. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Yesus,perkuatkanlah kami dengan kuasa-Mu supaya kami dapat menjadi utusan-Mu yangterbaik. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Juan dan Loly dari Paroki Maria Bunda Tak Bercela Orong di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yeremia 17: 5-10; Mazmur tg 1: 1-2.3.4.6; Lukas 16: 19-31KUTUKAN KENYAMANAN Renungan kita pada hari ini bertema: Kutukan Kenyamanan.Ada sekelompok besar rayap hidup dibalik dinding rumah. Rumah itu tampak indah,kokoh dan warna dindingnya minimalis. Kusen-kusen diberi warna cokelat cerahyang dipadukan dengan daun pintu dan jendela berwarna bening dicat minyak.Kepala kelompok rayap itu memimpin musyawarah dan menyerukan sebuah gerakanbesar bangsa rayap untuk menembus dinding rumah. Sebagian anggotanya bertanyatentang alasan gerakan menembus dinding rumah. Si pemimpin menjawab bahwa jumlah anggota semakin banyakdan perlu tempat yang lebih luas. Makanan juga perlu ditambah. Dan yang palingpenting ialah bahwa tuan rumah itu terlalu nyaman, terlalu sombong danegoismenya tinggi. Ia harus ditegur, paling kurang dengan membuat rumahnyadimakan oleh rayap, dan ia akhirnya berpikir tentang nasib hidupnya sendiri dankeluarganya. Waktu berlalu hari demi hari dan tanpa disadari oleh tuanrumah, di sekeliling dinding rumah mulai dipenuhi rayap. Kusen-kusen, daunpintu dan jendela, serta perabot lain seperti lemari dan rak kayu mulaiterlihat termakan rayap. Tuan rumah akhirnya menyadari itu bahwa ia diserangrayap. Serangan itu sama dengan pencuri yang membobol rumah tanpa memberitahu lebihdahulu. Ia tidak pernah berpikir sebelumnya bahwa dibalik hidupyang nyaman dan serba lebih dari cukup ternyata menyembunyikan kutukan bahayayang merusak dan membinasahkan. Seketika itu juga ia melihat bahwa rumahnyayang indah dan megah berubah menjadi rumah yang rapuh, tua, kotor dan akansegera roboh. Ia mengetahui bahwa penyesalan kemudian memang tidak berguna,tetapi juga ingin memperbaiki keadaan rumah tangganya selagi ia masih mampu. Pada hari ini bacaan-bacaan suci memberikan catatan tegasdan peringatan supaya kita selalu waspada dengan setiap bentuk kutukan rasa danhidup yang nyaman. Orang kaya yang hidupnya serba lebih dari cukup padaakhirnya dihantam oleh kutukan pada saat akhir hidupnya. Segala kenyamananhidupnya sungguh menutup rasa peka, peduli, solider dan prihatin dengan keadaandi sekitarnya, termasuk orang miskin yang selalu ada di pintu rumahnya. Alasan untuk segala bentuk kenyamanan hidup ialah karenaorang hanya mengandalkan cita rasa dan keinginan manusiawi di dunia ini. Merekahanya ingin enak dan untuk diri sendiri. Prinsipnya untuk berbagi dengansesama, terutama yang menderita, itu hanya merugikan dan mengurangi dirisendiri. Menurut nabi Yeremia, gaya hidup ini jelas sangat terkutuk. Sebaliknyakalau kita memang mengandalkan Tuhan, hidup kita sebenarnya adalah berbagi danmelayani sesama, terutama yang sangat membutuhkan pertolongan.Marilah kita berdoa. Dalam nama... Ya Allah, bebaskanlah kamidari segala bentuk sikap egois, sehingga kami menjadi murah hati terhadapsesama kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Tiap jelang Lebaran, para pengusaha sering atau bahkan selalu kedatangan tamu, mengaku dari ormas yang meminta Tunjangan Hari Raya (THR). Pekan ini, viral unggahan di media sosial, soal surat dari tiga ormas minta jatah THR ke sejumlah pemilik usaha di Sawangan, Depok, Jawa Barat.Dalihnya, demi menjaga keamanan jelang Lebaran. Dalam unggahan tersebut, terungkap bahwa kondisi itu sudah terjadi dua tahun berturut-turut.Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani mengakui praktik ormas minta jatah THR sudah berlangsung lama. Pelakunya pun tak hanya ormas, tetapi juga aparat. Kondisi ini sangat meresahkan dan memberatkan pengusaha di tengah kondisi ekonomi yang sulit.Fenomena ormas minta jatah THR terus berulang, meski selalu berulang juga janji penindakan tegas dari aparat. Polisi senantiasa mengimbau pengusaha berani melapor.Apakah banyak pengusaha yang mengadukan ormas yang meresahkan? Bagaimana pengusaha menyikapi ormas-ormas yang meminta THR? Apa dampaknya? Mengapa praktik ini terus berulang? Bisakah disetop?Kita bincangkan bersama Ketua Umum AKUMANDIRI, Hermawati Setyorinny dan Kriminolog FISIP UI, Adrianus Meliala.*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Adi Wibowo Bunggulawa dari Paroki Santo Yoseph Pekerja Gotong-Gotong di Keuskupan Agung Makasar, Indonesia. 2 Samuel 7: 4-5a.12-14a.16; Mazmur tg 89: 2-3.4-5.27.29; Matius 1: 16.18-21.24aYOSEF SI LELAKI PEMBERI SOLUSI Renungan kita pada hari ini bertema: Yosef Si LelakiPemberi Solusi. Kisah sejarah keselamatan yang disampaikan oleh kitab sucimemperlihatkan tokoh-tokoh besar yang punya pengaruh besar kepada kita. Tokohsehebat Abraham, seperti yang disampaikan bacaan kedua dari Surat Paulus kepadajemaat di Roma, adalah bapak bagi banyak bangsa atas dasar imannya. Tokohsekuat raja Daud, seperti yang disampaikan bacaan pertama dari kitab keduaSamuel, menduduki takhta pemerintahan yang disediakan Allah untuk diwariskanturun-temurun supaya mewujudkan kehendak Allah akan datangnya Mesias. Tetapi pada masa kejayaan mereka kedatangan Mesias itumasih sebatas janji dan pernubuatan para nabi. Pemahaman orang pada umumnyatentang profil Mesias ialah seorang pejuang, petarung, pembebas, dan penguasaumat manusia. Periode berganti periode dan tokoh berganti tokoh, diskusitentang sosok Mesias sepertinya membenturkan kehendak Tuhan dengan pemahamandan keyakinan manusia yang serba terbatas. Hal ini berlangsung terus sampaiwaktu-nya Tuhan tepat untuk menandakan datangnya Mesias sesungguhnya, yaitu diawalidengan peristiwa kabar suka cita dari surga kepada seorang perawan bersahajayang bernama Maria dari Nazareth. Mesias itu harus melepaskan semua keistimewaan yangmenurut anggapan umum seluruhnya berciri supernatural. Masalah yang palingsensitif dan dapat menjadi skandal publik ialah perawan itu mengandung PutraAllah yang menjadi manusia, yang harus menjadi Mesias. Siapa yang bisa menjadisolusi, sebagai antisipasi tersebarnya skandal maha besar, sehingga anak ajaibyang lahir nanti dinyatakan punya orang tua biologis? Tanpa memberi ruang bagiorang-orang untuk berpolemik atau mempersoalkannya, Tuhan Allah sudah punyajawaban, yaitu seorang lelaki keturunan Daud yang tinggal di Nazareth. Dia ituadalah Yosef, si tukang kayu, dijadikan suami Maria. Seorang yang sangat bersahaja, tulus, dan suci hatinya,Yosef dijadikan oleh Allah solusi bagi rencana keselamatan tentang datangnyasang Mesias, Yesus Kristus. Dengan demikian, keluarga Nazareth ini lengkapsebagai solusi yang ciri khasnya ialah kesahajaan, ketulusan, kerendahan hati,kerelaan, dan kesucian hati mereka. Perawan Maria menonjol karena samasederhana dan tulus seperti suaminya. Mereka bersatu dengan juru selamat YesusKristus yang menampilkan kebersamaan dan persekutuan sebagai solusi dari Allahbagi persoalan-persoalan yang menimpah pribadi, keluarga, Gereja, danmasyarakat kita. Hidup bersahaja dan yang tulus menjadi solusi atas gayamaterialisme dan kepalsuan. Persekutuan sebagai keluarga dan komunitas berimanmenjadi solusi atas ancaman perpecahan dan disintegrasi. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus,jadikanlah hati kami tulus dan suci seperti Santo Yosef supaya kami dapatmelayani Diaku dan sesama kami denganlebib baik lagi. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ...Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Margareta Cahaya dan Florensia dari Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Kesambi di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 1: 10.16-20; Mazmur tg 50: 8-9.16bc-17.21.23; Matius 23: 1-12JADILAH KREDIBEL Renungan kita pada hari ini bertema: Jadilah Kredibel.Secara umum kita memahami kalau kredibel itu berarti dapat diparcayai. Inikaitannya dengan manusia atau yang impersonal seperti lembaga, kebijaksanaan,keputusan, pilihan, dan keyakinan. Aspek kredibilitas selalu berkaitan dengankebajikan yang diperlukan jika kita mempertanggung jawabkan dan meyakinkankepada orang lain tentang apa yang kita katakan dan perbuat. Hasil yangdiinginkan ialah supaya kita atau sesuatu itu dapat dipercayai. Apakah ciri orang kredibel? Tuhan Yesus mengajarkan kitahari ini satu ciri mendasar kebajikan kredibilitas. Ia mengambil contoh pribadiorang-orang Farisi dan para ahli Taurat. Mereka pintar berbicara dan tampakbegitu meyakinkan dengan pikiran dan argumentasi. Tetapi salahnya ialah merekatidak melakukan yang dikatakan. Kredibilitas sangat menuntut supaya adakesesuaian yang dikatakan atau dibicarakan dengan yang diperbuat. Kata danperbuatan sejalan. Teori menuntun ke praktik. Kredibilitas dapat berdiri tegak dan berfungsi kalau keduakakinya berfungsi, perkataan dan tindakan. Mereka yang dikritik Yesus itu hanyaberdiri dengan satu kaki, yaitu perkataan. Kaki perbuatan nol. Jadi merekaorang-orang pincang. Maka nasihat Yesus ialah, dengarkan dan ikuti saja yangmereka katakan, karena isinya ada nasihat dan kebajikan. Tetapi jangan pernahmengikuti perbuatan mereka. Kata dan pikiran atau konsep lebih mudah dibuatkarena tidak terlalu memerlukan pengorbanan. Khususnya ketika tujuannya ialahuntuk menarik hati, mempengaruhi, dan menampilkan diri, kata-kata bisa dibuatsedemikian teratur, indah didengar, dan seolah-olah bertenaga untukmenggerakkan. Namun ini tetap saja masih belum lengkap. Ia masih pincang. Perbuatan atau tindakan yang punya pengaruh moral, berisiiman, dan bernilai kemanusiaan memiliki mutu kredibilitas yang lebih tinggidibandingkan dengan tindakan biasa sepeti berjalan dan makan-minum. Nabi Yesayamenegaskan tentang perbuatan yang bermuatan keadilan dan berbelas rasa. Jikaorang hanya berbicara, berteori, berjanji, dan berdiskusi tentang menciptakankeadilan dan pentingnya berbela rasa, lalu tanpa berbuat adil dan melayanisecara nyata, kredibilitas iman dan moralnya layak dipertanyakan. Merekamungkin merasa nyaman dan enteng saja untuk berbicara dan menjelaskan itu,tetapi mereka sedang merendahkan kualitasnya sebagai manusia di hadapan publikkarena tidak kredibel. Kalau ajakan renungan ini untuk menjadi kredibel, itumaksudnya supaya orang-orang yang memiliki tanggung jawab atas orang lain yangdiajari, dibina, dan dianimasi, menjadikan kredibilitas sebuah kesakralan yangharus dihidupi.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus,ajarkanlah kami untuk menjadi orang yang benar dalam kata dan perbuatan.Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ...Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Keiko dan Lani dari Paroki Santo Albertus di Trapani di Keuskupan Malang, Indonesia. Daniel 9: 4b-10; Mazmur tg 79: 8.9.11.13; Lukas 6: 36-38PENGAKUAN DOSA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Pengakuan Dosa.Andreas adalah seorang guru teladan. Selama 30-an tahun sebagai pendidik disekolah dasar, teladan hidupnya sangat berkesan kepada anak didiknya. Ia tidakpernah mendapatkan pengakuan publik dan penghargaan dari lembaga mana pun.Sekolahnya sendiri pun tidak pernah mencatat atau mewartakan tentang kisahpribadi dan kehidupannya yang nyata. Tetapi pengakuan dan penghargaan itu tercatat di dalamsanubari anak-anak didiknya. Banyak alumni mengenang sang guru sampai sekiantahun lamanya. Teladan hidupnya yang murah hati, setia kepada tugas-tugasnyadan kejujuran dalam segala tingkah lakunya dikenang seumur hidup oleh paramantan muridnya. Setiap angkatan yang tamat dari sekolah membawa nama “Andreas”untuk tetap terukir dalam hati dan ingatan mereka. Salah satu mantan muridnya adalah seorang pejabatpemerintah di tempat pendidik veteran tersebut berdomisili, yang menghabiskanmasa pensiunnya dalam kesahajaan bersama isteri dan keluarga besarnya. Pejabatitu bersaksi, bahwa salah satu wujud teladan sang guru yang sangat dikenangnyaialah ketulusannya dalam mengakui kesalahan. Adalah tugas guru untuk menegur, mengoreksi bahkanmenghukum murid yang bersalah. Misalnya murid terlambat masuk kelas, ia pastiditegur. Seorang murid yang bandel dan nakal, ia pasti mendapat sanksi yangsetimpal. Dan pada setiap saat sang guru melakukan kesalahan atau kelalaiantertentu, ia juga dengan tulus mengakuinya. Ia sering berkata: “Maafkan ya,Bapak bersalah.” Sering juga ia mengakui di hadapan para murid: “Maafkan Bapakya, karena terlambat.” Pengakuan dosa sang guru membuat para murid akhirnyasangat menghormatinya. Mereka semakin percaya dan mencintainya. Mereka mengakuibahwa sang guru itu pandai, kebapaan, tulus dan rendah hati. Dan yangterpenting ialah bahwa dengan pengakuan dosa itu, bapak guru diampuni olehmurid-muridnya. Tanda pengampunannya diwujudkan dengan tidak pernah mengingatatau mengungkit-ungkit kesalahannya. Mereka justru lebih mengenang danmensyukuri kebaikan dan ketulusan bapak gurunya. Hari ini nabi Daniel dalam kitabnya menasihatkan kitatentang pentingnya mengakui dosa-dosa kita dengan tulus dan rendah hati.Sebagai pasangan dari pengakuai dosa itu tentu saja pengampunan. Dan Tuhan yangmempunyai kekuasaan untuk mengampuni. Tetapi kuasa ini juga dicurahkan kepadakita, sehingga Yesus mengajarkan bahwa kita harus juga mengampuni orang lain,supaya kita juga diampuni. Sangat penting kita lakukan dalam masa PrPaskah ini.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus,ampunilah kesalahan kami dan jadikanlah kami pengampun seperti Engaku sendiri.Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Weekend Bulletin Collection SBS Audio Prpogram Bahasa Indonesia - March 14, 2025 - Kumpulan Buletin Akhir Pekan SBS Audio Prpogram bahasa Indonesia - 14 Maret 2025
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Andre dan Felicia dari Paroki Roh Kudus di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Ulangan 26: 16-19; Mazmur tg 119: 1-2.4-5.7-8; Matius 5: 43-48UMAT YANG KUDUS Tema renungan kita pada hari ini ialah: Umat Yang Kudus.Dalam sekolah minggu, guru bertanya kepada anak-anak binaannya: “Apakahtujuannya Tuhan menolong dan memperhatikan manusia?”. Jawaban anak-anakberagam. Ada yang berkata bahwa tujuannya ialah supaya Tuhan menyelamatkanlebih banyak orang. Yang lain berkata supaya manusia gembira dan bahagia. Danyang lain lagi berkata supaya Tuhan menunjukkan bahwa cinta-Nya amatlah besar. Guru bina iman pada akhirnya menyimpulkan bahwa semuajawaban itu benar. Dasar pemikirannya ialah karena Tuhan ingin kebaikan dankebenaran ada pada pihak manusia. Di pihak Tuhan sendiri, tidak diperlukan lagisuatu kebutuhan untuk membuat Dia menjadi lebih baik dan lebih benar.Sebaliknya Tuhan berkehendak supaya kita manusia yang fana ini menjadi lebihbaik dan lebih benar. Menurut Injil Matius pada hari ini, Tuhan Yesusberkehendak supaya kita menjadi umat yang kudus, atau menjadi sempurnasebagaimana Bapa di surga yang sempurna adanya dalam keabadian. Sesungguhnya, Tuhan menolong dan memperhatikan kita sejaklahir sampai kita meninggalkan dunia ini di saat kematian nanti, tujuannyaialah supaya kita menjadi kudus. Ia menitipkan kita untuk hidup sementara didunia ini. Selama berada di dunia ini masing-masing kita dengan batas usiasendiri-sendiri, berjalan dan berada bersama di dalam terang-Nya kudus.Terangnya itu berwujud dalam beraneka jenis. Sabda Tuhan adalah sabda yang kudus. Ungkapan Sabda Tuhankita alami melalui pewartaan, bacaan rohani, nasihat atau bimbingan rohani,berbagi pesan kitab suci, dan ibadat. Pelayanan-pelayanan Gereja baik dalambentuk sakramen maupun non-sakramen dan karya kasih juga merupakanperbuatan-perbuatan mulia dan kudus. Gereja sebagai tubuh dan Yesus Kristussebagai Kepalanya adalah kudus. Panggilan suci seperti hidup bakti, imamat danperkawinan adalah suci. Nama-nama suci yang melekat pada diri kita masing-masingialah kudus. Singkatnya, Tuhan sudah menyediakan semua jalan, sarana, dan carayang kudus supaya membantu kita menjadi kudus sama seperti Dia. Penetapan orang-orang beriman menjadi satu umat yang kudussudah dilakukan oleh Tuhan Allah sejak zaman Musa dahulu, karena satu umatpilihan harus dikhususkan supaya janji besar-Nya untuk datangnya Mesias, yaituYesus Kristus diwujudkan. Kitab Ulangan menegaskan hal ini, untuk mengingatkankita akan status kita sebagai umat Allah yang kudus, melalui Ibu Gereja kita.Namun demikian, Umat Allah yang kudus sebagai institusi tidak otomatis menjaminbahwa setiap pribadi anggotanya adalah kudus. Sebab tiap-tiap orang memilikidosa, dan Gereja selalu menyediakan instrumen untuk penghapusan dosa setiaporang. Dalam masa PraPaskah ini, hendaklah kita memanfaatkan instrumen itu.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, semogakami tetap tekun dan setia menghayati panggilan suci kami masing-masing. Bapakami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...
Pekan Depan, Pemerintah Umumkan Jadwal Percepatan Pengangkatan CASN | Kuasa Hukum Tuduh Ada Peran Jokowi di Kasus Hasto | Tiga Pemain Naturalisasi Bisa Lawan Australia, Erick Thohir: Keputusan di Pelatih
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh John dan Putri dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yehezkiel 18: 21-28; Mazmur tg 130: 1-2.3-4ab.4c-6.7-8; Matius 5: 20-26DAMAI Renungan kita pada hari ini bertema: Damai. Seorang lelakimenyetir mobilnya di sepanjang jalan utama dengan perasaan lega dan lepas. Meninggalkanjalan itu, ia memasuki jalan tol dengan perasaan yang sama. Ia nampak tenangdan menikmati begitu nyaman menyetir mobilnya, ketika suasana kota Jakarta hariitu jauh sekali dari keramaian dan kepadatan kendaraan seperti biasanya.Jakarta sedang liburan berhubungan dengan hari raya salah satu agama. Lelaki itu mengungkapkan bahwa dalam urusan menyetir padahari itu, ia sangat damai. Tidak ada kepadatan, keramaian, bunyi mesin danklakson tanpa henti, membawa suasana tenang dan aman. Kurangnya asap kendaraan mengurangi juga rasasesak dalam pernafasan sehingga ada kepuasan batin. Tidak nampak kelelahan danperih di wajah para pengemudi yang tentu menghadirkan rasa suka kepada parapenumpang. Semua itu membawa damai dalam hati. Rasa damai di dalam hati dan di dalam diri kita terciptaberkat kelengkapan faktor-faktor pendukungnya. Salah satu faktor itu ialahseperti yang dikisahkan dalam certia tadi. Dengan tidak ada suasana yang kacau,ribut, gangguan, ramai atau padat, kita menjadi tenang dan terciptalah rasadamai. Seseorang dapat mencari jalan dengan menghindari suasana itu, danditempat yang sepi untuk menikmati keadaan jauh dari segala macam keramaian, iamengalami kedamaian. Di dalam keadaan tenang dan sepi, ada kedamaian. Ada faktor lain yang merupakan suatu cara penciptaan rasadamai, yaitu dengan menghadirkan keadilan. Jika setiap orang dikondisikan hidupdi dalam jalur perjalanannya masing-masing, dengan hak dan kewajibannyaterjamin secara benar, terjadilah keadilan. Setiap orang menjalankan hidupdengan benar, dan ikut menciptakan kehidupan bersama yang harmonis, di situterciptalah kedamaian. Dengan cara seperti ini, Injil kita pada hari inimenyadarkan kita tentang pentingnya keadilan itu yang harus dibuat dan diciptakannyata, supaya kedamaian benar-benar merupakan perwujudan kasih Tuhan sendiri. Dengan contoh tentang sikap berdamai dahulu dengan lawanatau musuh sebelum datang ke hadirat Tuhan untuk berdoa dan bersyukur, Yesus disini sangat menekankan tentang bersikap adil. Nampaknya pihak musuh atau lawanditinggalkan atau tidak dipedulikan, sedangkan kita langsung saja berbicaradengan Tuhan. Ini sungguh tidak adil. Maka keadilan menuntut supaya masalahdengan lawan diselesaikan demi sebuah solusi yang dapat diterima semua pihak,dan setelah itu baru menjadi sebuah doa dan ungkapan syukur. Nabi Yehezkiel meminta suatu pertobatan yang tulus, dankita hendaknya menjadikan cara menciptakan perdamaian melalui terciptanyakeadilan sebagai ungkapan tobat kita di dalam masa Pra Paskah ini.Marilah kita berdoa. Dalam nama... Ya Tuhan, semoga Roh-Mumemenuhi kami dengan karunia keadilan dan perdamaian sejati. Kemuliaan kepadaBapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Serly dari Paroki Maria Kusuma Karmel Meruya di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. T. Ester 4: 10a.10c-12.17-19; Mazmur tg 138: 1-2a.2bc-3.7c-8; Matius 7: 7-12TUHAN PENOLONG-KU Renungan kita pada hari ini bertema: Tuhan Penolong-ku.Anak-anak di rumah dan di sekolah selalu diajarkan untuk meminta ketika berdoakepada Tuhan. Mereka diberitahu bahwa kitab suci sudah mengajarkan manusiauntuk meminta, maka Tuhan akan memberikan. Sehingga Ronald, anak SD kelas 5yang sangat aktif alias tidak bisa diam, berdoa dahulu kepada Tuhan sebelummeminta orang tuanya untuk menyediakan. Pada suatu ketika Ronald berdoa begini: “Tuhan Yesus,kasih tahu Mama untuk tambahkan uang 10 ribu supaya nanti aku mau jajan bersamateman-temanku.” Setelah itu Ronald pergi memberitahu ibunya, bahwa ia sudahberdoa kepada Tuhan Yesus, supaya Mama-nya menambahkan lagi uang jajan 10 ribu.Lalu ia mengambil uang 10 ribu dari ibunya dan berangkat untuk bermain bersamateman-temannya. Cara berdoa seperti itu selalu dilakukan Ronald. Jika mau jujur, lebih dari setengah doa-doa kita adalahberwujud permohonan. Kita meminta dan memohon karena kita percaya bahwa Tuhanitu penyelenggara hidup kita dan ia maha murah. Tidak mungkin kita memintaterus tanpa henti kepada pihak yang tidak punya apa-apa, maka seperti itulahpandangan kita terhadap Tuhan. Jadi Tuhan sesungguhnya adalah penolong kita.Melalui permintaan dan permohonan dalam doa-doa, Tuhan mendengarkan danmemberikan pertolongan sesuai dengan kehendak-Nya. Kebutuhan manusia tidak akan habis ketika ia masih beradadi dunia. Di dalam kenyataan, pada saat-saat keadaan kita tidak terdesak ataubukan dalam bahaya, nampaknya doa-doa kita tidak berwujudpermohonan-permohonan. Mungkin juga doa-doa kita setiap hari tidak spesifikmengungkapkan permintaan atau permohonan, karena hidup kita mengalir saja dannormal. Namun jika dilihat secara objektif, hidup kita sendiri merupakananugerah untuk dijalani siang dan malam. Kita justru perlu bimbingan danperlindungan Tuhan. Kita hendaknya menyatakan rasa syukur atas anugerah itu,tetapi sebenarnya secara implisit kita memohon supaya hidup kita dijauhkan darisegala pengaruh jahat dan ancaman musuh. Kita berharap supaya iman danpengaharapan kita kepada penyelenggaraan-Nya tetap teguh. Kitab Ester dalamperjanjian lama mengisahkan betapa bahaya maut yang sedang mengancam hidupnya,nabi Ester sangat yakin bahwa hanya pertolongan Tuhan yang ia andalkan. Iamerasa tidak seorang pun yang menemani dan menolong, tetapi hanya Tuhan yangdiyakini sebagai penolong utama. Tuhan tidak tega membiarkan anak-anak-Nya minta tolongdalam iman yang teguh dan pengharapan yang kuat. Terlebih-lebih di dalamkesulitan dan kesesakan hidup, harapan kita satu-satunya ialah Tuhan yang mahakuasa.Marilah kita berdoa. Ya Allah, semoga Roh-Mu senantiasamenyertai kami di dalam saat-saat kesulitan dan kesesakan hidup kami. SalamMaria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Ina dan Karni dari Paroki Santo Petrus Colol di Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yunus 3: 1-10; Mazmur tg 51: 3-4.12-13.18-19; Lukas 11: 29-32TANDA-TANDA Renungan kita pada hari ini bertema: Tanda-Tanda. Kepekaankita akan tanda-tanda merupakan bagian dari ciri kita sebagai makluk hidup.Binatang memiliki insting untuk tahu suatu tanda dan memberikan reaksi atasnya.Demikian juga kita manusia, tanda tertentu yang kita temukan, memberikan pesanuntuk kita tanggapi. Rekasi kita bisa positif atau negatif, baik atau buruk,suka atau tidak suka. Tanda-tanda kehidupan merupakan bagian dari seluruh proseskomunikasi kita. Bahasa sebagai alat komunikasi yang mendasar, pada prinsipnyaialah tanda yang mengungkapkan maksud pikiran dan hati kita. Dunia danlingkungan di sekeliling kita, adalah tanda Tuhan mengungkapkan keterlibatandan kasih-Nya dengan kita. Singkatnya, hidup kita sangat memerlukan tandasupaya kita dapat mengerti semua yang sudah ada, yang ada sekarang, dan yangakan ada. Dunia ini dan hidup kita akan menjadi sangat lain, jikaTuhan tidak menyediakan segala tanda bagi kita. Betapa sulitnya mengetahui danmembayangkan Tuhan sesungguhnya, jika ia tidak memakai tanda apa pun untukberhubungan dengan kita. Bagaimana mungkin komunikasi dengan manusia terjadi,jika sejak awal kehidupan tidak ada bahasa dan benda-benda ciptaan yang menjaditanda ungkapan perhatian Tuhan kepada manusia? Singkatnya, tanda adalah cara Tuhan melakukan aktivitasdalam berhubungan dan berkomunikasi dengan kita manusia. Tanda yang menjadipuncak tindakan dan komunikasi Tuhan kepada manusia ialah Sabda Allah atauPutra-Nya sendiri yang menjadi manusia. Dia adalah Yesus Kristus dari Nasaretyang menurut catatan kitab suci, hidup di dunia Palestina dan sekitarnya selama30-an tahun usianya. Semua perbuatan, pelayanan, dan kesaksian-Nya adalahtanda-tanda kebesaran dan kemuliaan Tuhan, dengan tujuan utama ialah supayaumat manusia di dunia menjadi berbalik dari dosa, ditebus, dan diselamatkan. Sikap manusia kepada tanda yang ada di sekitarnya bisamenerima dan menggunakannya, atau sebaliknya menolak dan membinasakan tandatersebut. Tuhan Yesus sudah menghadirkan dan menyaksikan diri-Nya sebagai tandaAllah sendiri, namun tidak semua manusia menerima-Nya. Sebagian menolaknya,seperti yang diwakili oleh orang-orang Farisi, para ahli Taurat dan semuapengikut mereka. Mungkin saja ada orang di sekitar kita yang bersikap sepertigolongan orang-orang tersebut. Pada umumnya kita sebagai pengikut Kristus percaya danmengikuti pesan dari tanda-tanda perbuatan Tuhan yang disampaikan melaluiGereja kita. Masa PraPaskah ini adalah tanda dari Tuhan melalui aturan Gereja,supaya kita dapat bertekun dalam pembaharuan diri. Berdoa, berpuasa dan beramalkasih merupakan tanda-tanda kegiatan rohani yang mendukung pertobatan kita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus sang Gurukami yang baik, ajarilah kami selalu dalam pembaharuan diri dalam masa tobatini. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Imamat 19: 1-2.11-18; Mazmur tg 19: 8.9.10.15; Matius 25: 31-46PENGADILAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Pengadilan. Kitasemua tahu bahwa lembaga-lembaga pengadilan selalu ramai. Kantor-kantorpengadilan ramai dibanjiri perkara beraneka macam. Perkara-perkara tersebutkarena banyak sekali dan sidangnya memerlukan proses-proses sesuai sistem hukumyang ada, maka berkas-berkas materinya menumpuk untuk sekian waktu lamanya. Sebuah sidang pengadilan juga selalu dibanjiri banyakorang. Umumnya para pendukung pihak-pihak yang berperkara membuat ramai dengansegala macam aktivitasnya. Mereka lakukan itu, baik ikut di dalam ruang sidangmaupun di luarnya, dengan motivasinya masing-masing. Secara prinsip, hanya adadua pihak yang melakukan atau memberikan ungkapan dukungannya. Dua pihak ituadalah mereka yang berperkara. Pihak penegak keadilan adalah wasitnya. Tujuan akhir pengadilan ialah mencapai kebenaran secarahukum. Fakta-fakta yang diungkapkan disertai dengan bukti-buktinya mendukungkebenaran tersebut. Selama kita berada di dunia ini dan menjadi bagian dalamsuatu negara, kita tentu saja diminta untuk patuh kepada sistem hukum dalamberperkara. Mereka yang terlibat di dalamnya, entah sebagai pemenang atau yangkalah, kebenaran hukum itu mengikat dan bersifat final. Tetapi kebenaran hukum ini punya kelemahan selama kita didalam dunia ini. Salah satunya ialah bahwa penetapan hakim yang mengikat danfinal itu masih dapat dibatalkan di waktu yang lain, jika ada bukti lain yangmendukungnya, atau ada pengadil dengan wewenang lebih tinggi melakukanpembatalan. Singkatnya, jika pengadilan di dunia punya kelemahan, maka kitayang adalah orang beriman ingin supaya ada pengadilan yang sempurna, danpengadilan ini adalah bukan di dunia ini. Pengadilan sempurna itu adalah yang dilakukan oleh Tuhan.Gelar perkaranya hanya satu kali, yang dinamakan pengadilan terakhir. Merekayang menjalani perkara ialah jiwa-jiwa yang mendambakan keselamatan. Keputusanyang ditetapkan kepada setiap pihak adalah tetap dan tidak bisa dibatalkanlagi. Kita menuju kepada pengadilan terakhir itu hanya untuk mendapatkanpembacaan vonis: saya akan dimasukkan ke dalam kelompok di sebelah kanan Allah,atau sebaliknya di sebelah kiri-Nya. Berada di kanan berarti ditentukan untuk selamat danmenjadi bahagia. Berada di sebelah kiri berarti divonis untuk masuk ke dalampenderitaan abadi. Sebenarnya proses perkaranya banyak sekali terjadi di dunia.Setiap teguran, kritikan, masukan, dan hukuman yang kita dapatkan di duniaadalah bentuk-bentuk perkara yang kita hadapi. Semua itu menentukan apakah kitalayak atau tidak untuk masuk ke meja pengadilan terakhir setelah kematian kita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, jadilahpembela kami bila kami menghadapi setiap pengadilan di dunia ini. Salam Mariapenuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Jari Kinnusen Nostalgiapaloja-podcast sukeltaa suomalaisten salibandyseurojen ensivuosiin. Nostalgiapalojen jakso numero 48 onkin todellinen nostalgisointi. Palaamme peräti 40 vuoden taakse lajin aamuhämäriin ellei jopa muinaisaikoihin. Aikaan, jolloin mailat olivat löysiä letkuja, mutta pelaajat käytökseltään jäykkiä. Silloin kun kaikki oli niin hauskaa, eikä synkistelty. Tämän nostalgiatripin teemme Pertti Tossavaisen kanssa, joka oli salibandyn ensimmäisen erikoisseuran Ylhäksen perustajajäseniä. Ylhäs täytti keväällä 2024 40 vuotta ja on lajin vanhin erikoisseura ja yksi Salibandyliiton kolmesta perustajajäsenestä. Tossavaisen kanssa muistellaan sählyn ja salibandyn rantautumista Suomeen ja sen huikeaa kasvutarinaa. Jälkipeleissä muistellaan niin ikään menneitä neljän vuosikymmenen takaa. KoSSU eli Korson Seudun Sählyurheilijat täyttivät syksyllä 2024 myös 40 vuotta. 40-vuotisjuhlan kunniaksi KoSSU haastoi salibandyotteluun Salibandyliiton Ö-maajoukkueen, joka koostuu liiton entisistä ja nykyisistä työntekijöistä. KoSSUn perustajajäseniin kuuluva Erkki Enström piti ennen Keravan Klondykessä pelattua haastepeliä esipuheen, jossa kertasi vähän menneitä ja KoSSUn historiaa. Nostalgiapalojen jaksossa numero 48 äänessä siis Ylhäksen Pertti Tossavainen, KoSSUn Erkki Enström ja museoukko Jari Kinnunen. 00:00:00 – 00:42:42 Ylhäs 40v – paluu lajin alkulähteille – Pertti Tossavainen - Seuran perustaminen koulun lomassa - Kesätreenit nurmella ja hiekalla - Mailat postimyynnistä - Jarmo ”Japi” Perttilän Pro Stick -mailat - Erkkaa lapaan - Säärisuojat ja pelihanskat - Ylhäs-sählY – nerokas keksintö - Pekan kuningasidea - ”Muna oli ennen kanaa” - Paperiasiat kunnossa - Ylhäisten hapankorppujengi - Olosuhteiden haasteet 00:42:43 – 00:55:44 Jälkipelit – Korson Seudun Sählyurheilijat - Erkki Enström - KoSSUn juhlaottelut - 992 sarjapeliä, 4510 maalia - Liiton tiukka nimiseula - Yksi vanhimmista - Perinteiset Vantaan mestaruuskisat - Mökkiviikonloput ja vuosijuhlat - Museoukko äänessä
Suoraa puhetta johtaa Ruben Stiller. Keskustelijoina ovat Hilkka Olkinuora, Anu Koivunen ja Mika Pantzar. Hilkka Olkinuora haluaa puhua huijauksista. Huijauksia on monenlaisia esim. klassisia puhelimella tai sähköpostilla tapahtuvia nettihuijauksia, romanttisia huijauksia ja hauraiden ihmisten hyväksikäyttöä. Hilkka kertoo esimerkin somessa levinneestä ”Pekan” tarinasta, joka osoittautuikin huijaukseksi. Suorastaan raivoissaan Hilkka on siitä, että tämäntyyppisissä huijauksissa käytetään hyväksi ihmisten luottamusta ja empatiaa, ja juuri näitä ominaisuuksiahan me maailmaan kaipaamme. Miksi huijaaminen sen kuin vain yltyy ja mitä voisimme tehdä sen estämiseksi? Anu Koivunen nostaa keskusteluun kansainvälisen avustustoiminnan tämänhetkisen tilanteen ja tulevaisuuden. Trumpin hallinto haluaa lakkauttaa Yhdysvaltain liittovaltion kehitysyhteistyövirasto USAIDin. Yhdysvallat on kansainvälisen avun jättiläinen, joka kattaa noin 40 prosenttia kaikesta maailman humanitaarisesta rahoituksesta. Mitä tästä seuraa, kun Yhdysvallat on pysäyttänyt kansainvälisen avun ohjelmia? CNN:n toimittaja Fareed Zakaria vieraili Ezra Kleinin uusimmassa podcast-jaksossa ja heillä oli kiinnostava keskustelu siitä, mitä tämä tarkoittaa Yhdysvaltojen kansainväliselle maineelle ja yhdysvaltalaisille itselleen? Mitä tarkoittaa, kun kansakunta päättää ajatella kansainvälisen avun olevan vedätystä, se ei kuulu meille? Mitä raatilaiset ajattelette tästä? Mika Pantzar on lukenut Juho Saaren toimittaman kirjan "Hyviä uutisia Suomesta — Menestyvän yhteiskunnan tilannekuva". Kirjassa parikymmentä tutkijaa tarkastelee suomalaisen yhteiskunnan myönteistä kehitystä. Teos muistuttaa suomalaisen yhteiskunnan vahvuuksista elämänlaadun, terveyden, turvallisuuden ja luottamuksen näkökulmasta. Samalla se tarkastelee työmarkkinoiden, kansantalouden ja hyvinvointivaltion tilaa. Mika kysyy raatilaisilta, miten on mahdollista että Suomi menestyy kansainvälisissä hyvinvointitarkasteluissa. Miksi Suomessa on tapana keskittyä vain surkuttelemaan huonoa tilannettamme ja 2000-luvun menetettyjä kasvulukuja?
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Largus Tamur dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Sirakh 35: 1-12; Mazmur tg 50: 5-6.7-8.14.23; Markus 10: 28-31TUHAN MENERIMA PENGOSONGAN DIRI KITA Renungan kita pada hari ini bertema: Tuhan MenerimaPengosongan Diri Kita. Lonceng PraPaskah telah mulai berbunyi, pertanda masaPraPaskah akan segera datang. Besok kita akan memulainya dengan hari Rabu Abu.Perayaan ini tidak seperti pesta-pesta lain yang menggerakkan orang-orang untukmenyiapkannya dengan segala kepentingan pesta. Orang yang berpesta tentu akan memenuhisegala perlengkapan, dekorasi, makanan, acara, dan tamu-tamu. Lain dengan perayaan yang akan kita rayakan besok. Intinyahari Rabu Abu itu adalah sebuah perayaan dalam kekosongan. Ada satu keluarga yangsedang menyiapkan diri untuk memasuki masa PraPaskah. Anak-anak meminta orangtuannya untuk belanja aksesori seperti pada waktu menjelang Natal. Namun orangtuanya menyadarkan mereka bahwa PraPaskah itu berbeda. Belanja rumah tangga,khususnya makanan disederhanakan, dan ketika anak-anak bertanya tentang itu,mereka mendapat penjelasan bahwa PraPaskah itu berbeda dari masa-masa yanglain. Anak-anak diberitahu bahwa sebelum pergi ke sekolah,mereka bersama orang tuannya menghadiri misa pagi di gereja. Umat akanditerimakan abu pada kepala mereka. Ini hanya terjadi satu kali dalam satutahun, di mana anak-anak diikut- sertakan dalam Misa pagi. Meskipun tidakgampang meyakinkan mereka, tetapi akhirnya mereka mengerti dan ingin ikut sertadalam Misa pagi Rabu Abu. Dari semua persiapan di rumah, persiapan batin danpikiran, diarahkan untuk hari Rabu Abu, khususnya bahwa anak-anak dapatdiajarkan tentang pengorbanan diri. Itu adalah cara bagaimana keluarga tersebutmenghayati imannya. Dengan kata lain, keluarga tersebut dan semua umat yanglain akan mempersembahkan pengosongan diri mereka. Inti pengosongan diri ialahbahwa kita sadar akan dosa-dosa, menyesalinya, dan berniat untuk membaharuidiri kita. Menurut kitab Putra Sirakh, kita datang kepada Tuhan tidak bolehdalam keadaan kosong, tetapi harus membawa sesuatu yang bermakna bagi diri kitamasing-masing, dan yang berkenan kepada Tuhan. Ajaran Yesus Kristus dan aturanGereja meminta supaya kita melepaskan segala sesuatu dari kekayaan dunia ini,supaya kita tidak terikat dengannya, sambil kita datang kepada Tuhan. Jadi kita memang mengosongkan diri kita dengan melepaskansemua barang dan hal duniawi, tetapi kita sebenarnya membawa kepada Yesus apayang kita pertahankan, yaitu iman, kasih dan pengharapan kita. Kita perluberkomitmen untuk bersama dengan Tuhan sepanjang hidup ini, cinta kasih yangkita bagikan kepada sesama, dan pengharapan keselamatan bagi kita di akhirat,semua ini adalah bingkisan persembahan kepada Tuhan. Singkatnya, secara materikita adalah kosong atau hampa, tetapi kita penuh dengan komitment persekutuandengan Tuhan. Itu adalah persembahan utama kita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, terimalahsetiap persembahan syukur dan permohonan kami setiap hari. Salam Maria penuhrahmat ... Dalam nama Bapa...
Weekly News Wrap Friday 28 February 2025 - Buletin akhir pekan Jumat 28 Februari 2025