Ini bukan laman maksiat, apalagi mengajak berbuat jahat. Ini adalah saluran yang menyuarakan banyak hal dalam benak tiga manusia bertakdir kawan, yang terkadang meluap lalu menguap. Benak memunculkan pikiran, pikiran memicu tindakan, tindakan mewujudkan pilihan, pilihan menghasilkan keputusan. Kep…
Obrolan santai menjelang imlek 2021. Tanpa banyak basa-basi, langsung dengerin aja gengsss... *kredit lagu latar: https://vt.tiktok.com/ZSJ1BDJFJ
Obrolan santai menjelang imlek 2021. Tanpa banyak basa-basi, langsung dengerin aja gengsss... *kredit lagu latar: https://vt.tiktok.com/ZSJ1BDJFJ
Obrolan santai menjelang imlek 2021. Tanpa banyak basa-basi, langsung dengerin aja gengsss... *kredit lagu latar: https://vt.tiktok.com/ZSJ1BDJFJ
Apa hubungan makanan isi pring kita dengan perubahan iklim? Rasanya tidak terlalu berhubungan ya. Tapi obrolan dengan Dicky Senda, membuat kita jadi tahu ternyata keduanya sangat berkaitan! Bahkan bisa jadi salah satu cara yang mudah dan bisa dilakukan oleh setiap orang untuk mengatasi perubahan iklim. Narasumber Podcast Mari berJuDi episode kedua dalam Pekan Diplomasi Iklim ini, Dicky Senda, adalah seorang penggerak muda dan sociopreneur dari Mollo, Timor Tengah Selatan. Selain mendirikan Lakoat Kujawas dan seorang penulis, Dicky juga aktif mengajak anak muda untuk mencintai budaya dan kearifan lokal daerahnya. Ingin tahu bagaimana caranya lawan krisis iklim dari piring kita? Apa itu Lakoat Kujawas dan di mana Mollo itu? Mari dengarkan bincang seru dari empat studio yang berbeda. Yang artinya kami masih #dirumahsaja serta menjalankan 4M sesuai anjuran pemerintah selama pandemi COVID-19 ini: 1. Memakai masker, 2. Mencuci tangan, 3. Menjaga jarak, dan 4. Menjauhi kerumunan. #ClimaDiploID #CDWid #ClimaWeekID *kredit lagu latar: https://www.youtube.com/watch?v=T3Gmr-3KL1g
Tahukah kamu kalau agama sudah mulai gencar lawan krisis iklim juga lho! Gak percaya? Ternyata sudah banyak inisiatif lawan krisis iklim di tempat-tempat ibadah. Ceramah atau khotbah di rumah ibadah pun tidak hanya tentang surga dan neraka saja. Ada ayat-ayat di kitab-kitab ternyata juga mengarahkan kita sebagai manusia untuk jaga bumi, agar bumi jaga kita. Nah, kali ini kami berbincang dengan Hening Parlan. Figur yang aktif di Aisyiah dan Muhammadiyah serta Humanitarian Forum Indonesia yang getol menyuarakan isu-isu pengurangan risiko bencana, pemberdayaan perempuan dan lingkungan hidup. Banyak info dan fakta menarik dari obrolan ini, agar kita bisa hidup nyaman di ‘surga’ kita yang fana ini. #ClimaDiploID #CDWid #ClimaWeekID Kredit musik latar: https://www.youtube.com/watch?v=3HxlT8EA51M
Tahukah kamu kalau agama sudah mulai gencar lawan krisis iklim juga lho! Gak percaya? Ternyata sudah banyak inisiatif lawan krisis iklim di tempat-tempat ibadah. Ceramah atau khotbah di rumah ibadah pun tidak hanya tentang surga dan neraka saja. Ada ayat-ayat di kitab-kitab ternyata juga mengarahkan kita sebagai manusia untuk jaga bumi, agar bumi jaga kita. Nah, kali ini kami berbincang dengan Hening Parlan. Figur yang aktif di Aisyiah dan Muhammadiyah serta Humanitarian Forum Indonesia yang getol menyuarakan isu-isu pengurangan risiko bencana, pemberdayaan perempuan dan lingkungan hidup. Banyak info dan fakta menarik dari obrolan ini, agar kita bisa hidup nyaman di ‘surga’ kita yang fana ini. #ClimaDiploID #CDWid #ClimaWeekID Kredit musik latar: https://www.youtube.com/watch?v=3HxlT8EA51M
Hahaha... udah lama ya gak mengudara. Dinamika pandemi membuat hidup juga berdinamika. Jadi, untuk mengisi jeda yang terlalu lama, kami awali dulu dengan episode pasca hiatus ini ya, gengs! Semoga bisa segera rutin mengudara lagi.
Taat pada aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), namun tetap produktif dari rumah masing-masing, Podcast @MariberJuDi kembali menghadirkan episode seru, bermanfaat, dan semoga dapat menginspirasi. Kali ini kami ditemani oleh Ria Ariyanie, co-founder Talk Link, sebuah public relation agency yang berbasis di Jakarta. Ria berbagi cerita mengenai PR agency yang dikelolanya, seperti; digital PR, media relations, communications audit, political communication, crisis/litigation PR, monitoring analytic, termasuk bagaimana menyiasati bisnis di kala pandemi seperti sekarang. Dalam perjalannnya jatuh bangun mengelola agency, Ria menemukan bahwa tim adalah aset yang luar biasa, sehingga ketika di masa sulit, timnya terus mendukungnya untuk bangkit kembali. Tidak hanya tentang bisnis saja, Ria juga berbagi mengenai kepemimpinan sebagai salah satu komponen penting dalam berbisnis, baik di masa suka ataupun duka. Pandemi COVID-19 ini juga berdampak pada Talk Link, tapi hal ini tidak membuat Ria dan tim menjadi terpuruk. Justru Talk Link meluncurkan sebuah program “Race Against Corona” untuk membantu lebih banyak orang dan institusi baik bisnis maupun pemerintahan. Inilah saatnya menjadi fleksibel dan beradaptasi, mengikuti tren untuk mendapatkan manfaat dan menguatkan komunikasi sebagai salah satu komponen penting bisnis dalam masa new normal. Dalam masa seperti ini, membantu lebih banyak pihak lain adalah salah satu kunci untuk bertahan. Oleh karena itu Talk Link menawarkan KONSULTASI GRATIS bagi para pemilik bisnis dan institusi lainnya. Ingin tahu lebih banyak? Dengarkan langsung Podcast dalam dua episode ini dan silakan terhubung dengan Talk Link melalui talklink.com.pr untuk mendapatkan konsultasi gratis! Jangan lupa untuk jaga jarak, sering cuci tangan dan gunakan masker jika berada di antara banyak orang.
Taat pada aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), namun tetap produktif dari rumah masing-masing, Podcast @MariberJuDi kembali menghadirkan episode seru, bermanfaat, dan semoga dapat menginspirasi. Kali ini kami ditemani oleh Ria Ariyanie, co-founder Talk Link, sebuah public relation agency yang berbasis di Jakarta. Ria berbagi cerita mengenai PR agency yang dikelolanya, seperti; digital PR, media relations, communications audit, political communication, crisis/litigation PR, monitoring analytic, termasuk bagaimana menyiasati bisnis di kala pandemi seperti sekarang. Dalam perjalannnya jatuh bangun mengelola agency, Ria menemukan bahwa tim adalah aset yang luar biasa, sehingga ketika di masa sulit, timnya terus mendukungnya untuk bangkit kembali. Tidak hanya tentang bisnis saja, Ria juga berbagi mengenai kepemimpinan sebagai salah satu komponen penting dalam berbisnis, baik di masa suka ataupun duka. Pandemi COVID-19 ini juga berdampak pada Talk Link, tapi hal ini tidak membuat Ria dan tim menjadi terpuruk. Justru Talk Link meluncurkan sebuah program “Race Against Corona” untuk membantu lebih banyak orang dan institusi baik bisnis maupun pemerintahan. Inilah saatnya menjadi fleksibel dan beradaptasi, mengikuti tren untuk mendapatkan manfaat dan menguatkan komunikasi sebagai salah satu komponen penting bisnis dalam masa new normal. Dalam masa seperti ini, membantu lebih banyak pihak lain adalah salah satu kunci untuk bertahan. Oleh karena itu Talk Link menawarkan KONSULTASI GRATIS bagi para pemilik bisnis dan institusi lainnya. Ingin tahu lebih banyak? Dengarkan langsung Podcast dalam dua episode ini dan silakan terhubung dengan Talk Link melalui talklink.com.pr untuk mendapatkan konsultasi gratis! Jangan lupa untuk jaga jarak, sering cuci tangan dan gunakan masker jika berada di antara banyak orang.
Demi mengurangi penyebaran COVID-19 yang sangat mudah dan cepat ini kita berupaya tidak keluar rumah dan menjaga jarak. Namun hal ini membuat kita seakan terpenjara dan dipaksa untuk hidup dalam situasi yang sebelumnya tidak terbayangkan. Wajar bila kita merasa cemas, bosan, bahkan khawatir berlebihan karena situasi yang tidak menentu ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merilis dokumen untuk mengatasi masalah mental dan stres saat wabah. Beberapa di antaranya termasuk: hindari terlalu banyak mengkonsumsi berita yang menambah kecemasan, fokus pada perlindungan diri dan orang-orang tersayang; serta hindari menumpuk informasi dan potensi hoax. Podcast Mari berJuDi kali ini mengundang narasumber seorang psikolog, Venus Eleonora, S. Psi, Psi, M.Sc. Dia memulai karirnya di program dukungan psikososial saat respons bencana tsunami di Aceh dengan Médecins Sans Frontières (MSF). Kemudian melanglang buana di beberapa organisasi kemanusiaan lainnya. Selain itu, Venus pun pernah bertugas di bidang kesehatan mental di luar Indonesia, seperti Hong Kong, Cina, Sudan Selatan, dan Filipina. Simak bagaimana stres di kala bencana pandemi Covid-19 ini dan bagaimana agar bisa menguranginya dan menjaga kesehatan mental kita.
Edisi spesial Social Distancing dalam rangka #dirumahaja ini dibuat tanpa tatap muka. Kami saling mengirimkan pesan suara yang dikolase dalam episode testimoni saat teman-teman bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah selama masa pandemi virus korona COVID-19. Semoga pandemi ini segera berlalu, dan kita bisa beraktivitas normal seperti sedia kala. Testimoni episode ini berasal dari: Ratri, konsultan PR, di Jakarta Cecil, pekerja NGO, di Jakarta Joned, seniman, di New York Selamat mendengarkan, jaga kesehatan, dan jangan lupa cuci tangan!
Edisi spesial Social Distancing dalam rangka #dirumahaja ini dibuat tanpa tatap muka. Kami saling mengirimkan pesan suara yang dikolase dalam episode testimoni saat teman-teman bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah selama masa pandemi virus korona COVID-19. Semoga pandemi ini segera berlalu, dan kita bisa beraktivitas normal seperti sedia kala. Testimoni episode ini berasal dari: Ronald, karyawan bank swasta, di Bandung Sarlita, dokter spesialis, di Lampung Selamat mendengarkan, jaga kesehatan, dan jangan lupa cuci tangan!
Edisi spesial Social Distancing dalam rangka #dirumahaja ini dibuat tanpa tatap muka. Kami saling mengirimkan pesan suara yang dikolase dalam episode testimoni saat teman-teman bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah selama masa pandemi virus korona COVID-19. Semoga pandemi ini segera berlalu, dan kita bisa beraktivitas normal seperti sedia kala. Testimoni episode ini berasal dari: Rika, ibu rumah tangga, di Tembagapura Faisal, staf call center, di Semarang Sari, pelajar rantau, di Bangkok Selamat mendengarkan, jaga kesehatan, dan jangan lupa cuci tangan!
Edisi spesial Social Distancing dalam rangka #dirumahaja ini dibuat tanpa tatap muka. Kami saling mengirimkan pesan suara yang dikolase dalam episode testimoni saat teman-teman bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah selama masa pandemi virus korona COVID-19. Semoga pandemi ini segera berlalu, dan kita bisa beraktivitas normal seperti sedia kala. Testimoni episode ini berasal dari: 1. Tulix, pekerja NGO, di Jakarta 2. Tia, pekerja sektor pendidikan, di Jakarta 3. Alfian, pekerja sektor pariwisata, di Jakarta Selamat mendengarkan, jaga kesehatan, dan jangan lupa cuci tangan!
Edisi spesial Social Distancing dalam rangka #dirumahaja ini dibuat tanpa tatap muka. Kami saling mengirimkan pesan suara yang dikolase dalam episode testimoni saat teman-teman bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah selama masa pandemi virus korona COVID-19. Semoga pandemi ini segera berlalu, dan kita bisa beraktivitas normal seperti sedia kala. Testimoni episode ini berasal dari: Sigit, staff perusahaan startup, di Jogja Gabriela, pekerja NGO, di Jakarta Ratna, konselor SMP Kolese Kanisius, di Jakarta Informasi update dari Ririn di Kuala Lumpur, Malaysia Selamat mendengarkan, jaga kesehatan, dan jangan lupa cuci tangan!
Edisi spesial Social Distancing dalam rangka #dirumahaja ini dibuat tanpa tatap muka. Kami saling mengirimkan pesan suara yang dikolase dalam episode testimoni saat teman-teman bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah selama masa pandemi virus korona COVID-19. Semoga pandemi ini segera berlalu, dan kita bisa beraktivitas normal seperti sedia kala. Testimoni episode ini berasal dari: Dhora, yang sedang dalam karantina di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Selamat mendengarkan, jaga kesehatan, dan jangan lupa cuci tangan!
Edisi spesial Social Distancing dalam rangka #dirumahaja ini dibuat tanpa tatap muka. Kami saling mengirimkan pesan suara yang dikolase dalam episode testimoni saat teman-teman bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah selama masa pandemi virus korona COVID-19. Semoga pandemi ini segera berlalu, dan kita bisa beraktivitas normal seperti sedia kala. Testimoni episode ini berasal dari: Ririn, bekerja untuk "Perwakilan Pemerintah RI", di Kuala Lumpur (Malaysia) Selamat mendengarkan, jaga kesehatan, dan jangan lupa cuci tangan!
Edisi spesial Social Distancing dalam rangka #dirumahaja ini dibuat tanpa tatap muka. Kami saling mengirimkan pesan suara yang dikolase dalam episode testimoni saat teman-teman bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah selama masa pandemi virus korona COVID-19. Semoga pandemi ini segera berlalu, dan kita bisa beraktivitas normal seperti sedia kala. Testimoni episode ini berasal dari: Giartina (Nana), dosen Bahasa Indonesia, di Busan (Korea Selatan) Yessi & Vini, pekerja NGO, di Jakarta Selamat mendengarkan, jaga kesehatan, dan jangan lupa cuci tangan!
Edisi spesial Social Distancing dalam rangka #dirumahaja ini dibuat tanpa tatap muka. Kami saling mengirimkan pesan suara yang dikolase dalam episode testimoni saat teman-teman bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah selama masa pandemi virus korona COVID-19. Semoga pandemi ini segera berlalu, dan kita bisa beraktivitas normal seperti sedia kala. Testimoni episode ini berasal dari: 1. Mirna, editor jarak jauh - ibu rumah tangga, di Jogja 2. Eka, mahasiswa, di Palembang Selamat mendengarkan, jaga kesehatan, dan jangan lupa cuci tangan!
Extinction Rebellion (XR) adalah sebuah gerakan terbuka yang merespons krisis iklim. Gerakan ini mengajak anak muda untuk turun ke jalan dan mendesak pihak-pihak untuk mengakui krisis iklim, yang bukan lagi sekadar 'perubahan iklim' dan mencari solusi bersama. Melalui desain-desain visual yang menarik dan "nyeni" XR mengajak siapapun secara terbuka untuk bergabung bersama melawan kepunahan. Salah satu tokoh yang menginspirasi dalam gerakan ini adalah Greta Thunberg. Ia mengawali mogok sekolah dan turun ke jalan untuk berkampanye sekaligus mendesak pemerintah di berbagai negara agar segera mengambil tindakan serius terhadap krisis iklim. Kini, puluhan ribu orang ikut menyuarakan krisis iklim dengan turun ke jalan dalam Climate Strike, sebuah gerakan terbuka bersama. XR yang berasal dari Inggris ini masuk ke Indonesia tahun lalu dan kini anggotanya terus bertambah. Kami mengobrol bersama Defrio Nandi, salah satu penggeraknya, yang aktif bersama anak muda lain juga mengorganisir Jeda Iklim di Indonesia. Tak hanya di Jakarta, namun juga di kota lain seperti Yogyakarta, Bali, dan kota lainnya.
Dalam dunia seni, selain seniman, juga ada beberapa komponen penting yang berperan membuat karya seni menjadi lebih mudah diapresiasi publik. Salah satunya adalah peran Visual and Art Exhibition Specialist. Perkenalkan, Sigit D. Pratama seorang spesialis di bidang pameran visual dan seni – Visual and Art Exhibition Specialist. Sesuai keahliannya, Sigit piawai dalam membuat pameran tidak hanya foto tetapi juga berbagai karya seni menjadi "lebih dekat dan nyaman" dinikmati khalayak. Latar belakangnya sebagai fotografer, ternyata menjadikannya sangat paham bagaimana penataan visual foto dan merancang tata letak sebuah pameran. Tak hanya bersimbiosis dengan seniman di ruang pamer konvensional semacam galeri dan museum, Sigit dan timnya (. this/Play) juga bermain-main dengan aneka ruang ruang terbuka dan unik seperti pusat perbelanjaan sebuah mal.
Ika Vantiani adalah seorang seniman perempuan Indonesia yang menggunakan kolase sebagai medium utamanya dalam berkarya. Karya-karyanya tak hanya dipamerkan di dalam negeri, namun hingga luar negeri. Pada tahun 2018, karya Ika Vantiani dipamerkan di Museum Nasional Yogyakarta dalam acara “ARTJOG Enlightenment”. Selain berpameran, ia pun banyak membuat lokakarya seni, kriya dan media serta berperan menjadi kurator beberapa pameran. Uniknya, Ika Vantiani tidak memiliki latar belakang seni sama sekali. Dia adalah lulusan The London School of Public Relation (LSPR) dan pernah bekerja selama 13 tahun dibidang advertising media. Dalam proses berkeseniannya, Ika banyak membahas isu perempuan, kekerasan pada perempuan, lingkungan hidup dan pola konsumsi.
Rony ‘Onik’ Rahadian adalah seorang visual artist yang banyak bermain dengan warna-warna cerah dan sinar UV dalam berbagai media. Pendiri ONX Studio, Ultraviola Project, dan Studio A3 di daerah Tebet ini juga seorang entrepreneur yang mendirikan usaha café dan working space bernama Ruang Seketika. Tak hanya itu, Onik juga memiliki usaha ‘wisata minat khusus’ dalam bendera Traval, yang spesifik mengadakan tour seni atau sepeda. Sering berkolaborasi dengan berbagai brand untuk pameran maupun membuat art merchandise edisi khusus, Onik juga aktif memproduksi merchandise sendiri selain mengadakan pameran-pameran di Indonesia mapun di luar negeri.
Tahukah kalian bahwa suhu bumi telah meningkat 1.5 derajat celcius, dan makin meningkat tiap tahunnya? Berasa nggak sih, banyak daerah yang dulunya sejuk sekarang jadi gerah. Kebakaran hutan dan lahan makin menjadi, sementara sumber air bersih makin sedikit. Bayangkan apa yang akan terjadi di masa depan kalau kita tidak segera bergerak mulai sekarang, apalagi generasi muda, yang jelas masih akan hidup lama di planet ini. Sudah saatnya ambil bagian secara nyata menghadapi perubahan iklim! Di episode ini, kita akan ngobrol tentang perubahan iklim dan perjuangan kaum muda untuk memberikan edukasi dan membuka wawasan tentang fenomena yang tidak terelakkan ini, bersama Irham dari Climate Rangers, dan Devin, seorang penggerak kampanye lingkungan bagi kaum muda. Yuk, langsung mainkan! *kredit lagu latar: Do it now. Sing for the climate. dari akun youtube www11be
Kalau ada yang bertanya, "Leluhurmu berasal dari mana?", kalian jawab apa? Pernahkah merasa penasaran, sebetulnya, leluhur dari para leluhur kita berasal dari mana? Atau kita merasa bahwa kita adalah 100% penduduk asli "pribumi"? Obrolan di episode ini, kita akan sedikit mengulik hasil riset Ahmad Arif selama proses penulisan calon bukunya mengenai "Asal-Usul Manusia Indonesia", yang masih dalam tahap penyelesaian. Kalian mungkin akan terhenyak, dan mungkin bisa jadi semakin terbuka akan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia. *kredit lagu latar: Gending Sriwijaya (Cipt. A. DahlanN. Nungtjik A.R. Aransemen musik Addie MS.), sumber: youtube Ribut Achwandi Cik Cik Periuk (Elfas Singers), sumber: youtube starchild00
Pernah dibuat kesal karena sering mendapat telepon dari CS sebuah bank, atau marketer asuransi, dan sejenisnya? Atau, pernah gak menghubungi contact center karena ada keluhan, sekedar bertanya informasi, atau mau tahu produk baru? Apa yang ada dalam pikiran ketika berbicara dengan petugas pelayanan pelanggan (customer service)? Ternyata, ada banyak kisah lucu, sedih, senang dari orang-orang di balik meja atau di ujung sambungan telepon itu lho, gengs! Nah, nara sumber di episode kita kali ini, pernah punya pengalaman menjadi petugas customer service! Hihi... Penasaran gimana serunya kisah mereka? Langsung aja simak keriuhannya sampai selesai. Ingat, follow IG dan spotify @mariberjudi ! Yak OK sip! *kredit lagu latar: MORNING MUSIC for Classroom - Playground Music For Kids - Happy Ukulele Songs Instrumental (dari akun youtube Baby's Music)
Kalau ada orang bilang 'air turun naik', atau 'banyu lampeg', atau 'segoro munggah', atau 'kutuk mangan manggar', atau 'orai tapak', kalian tahu apa itu? Itu adalah istilah-istilah lokal untuk menyebut tsunami. Dari mana istilah-istilah ini muncul? Bagaimana kita bisa menggali kearifan lokal untuk mengindera datangnya bencana? Di episode ini, kita akan ngobrol (lagi) bersama teman-teman dari UINSPIRE, Hanif dan Titis, yang baru saja menyelesaikan ekspedisi mereka di beberapa wilayah di Indonesia untuk mempelajari sejarah, agar bisa lebih memahami lebih baik akan potensi munculnya bencana. Jadi, tanpa basa-basi, langsung aja mainkan episode ini! Ingat, follow spotify dan instagram @mariberjudi ya! *kredit lagu latar: Masaaki Kishibe - Growing Up - Fingerstyle Guitar Satoshi Gogo - Big Sky / 伍々慧 大空 | Fingerstyle Guitar (akun youtube Daria Semikina)
Gengs, buat kalian yang ngaku seneng ngopi, musti banget dengerin episode kita kali ini! Kami ngobrol bareng "konsultan kopi" yang maunya dipanggil tukang kopi, Abri Pratama, yang cerita panjang lebar tentang pengalamannya di dunia per-cafe kopi-an. Mulai dari kopi rasa-rasa, fenomena kopi susu dan third wave coffee, sampai coffee snob yang konon lidahnya paling bener kalau nyicip kopi. Episode ini bakal agak lama ya, gengs. Jadi santai aja dengerinnya, selow. Kalau belum beres, pause dulu, ntar lanjut lagi. Atau bisa juga didengerin sambil ngopi-ngopi susu. Oks? Cusss...klik play! *kredit lagu latar: Best of French Cafe Music (French Cafe Accordion Traditional Music) dari akun youtube Lounge Music
Kalau ditanya, iklan apa yang kalian tahu karena banyak "digunjingkan", bisa jawab gak? Apa iklan viral yang baru saja kalian tonton atau dengar di sosmed? Di episode ini, kita ajak lagi nih Meta Amalia, yang dulu pernah kita undang ngobrolin milenial pekerja advertising agency. Kali ini, Meta datang dengan kabar menggembirakan! Iklan hasil karyanya bersama tim, berhasil viral dan menjadi perbincangan netizen karena konsepnya yang sedikit nyeleneh dan agak unik. Apa produknya, bagaimana proses kreatif dan produksinya? Daripada spoiler, mending dengerin langsung aja deh yuk. Ingat, follow IG dan spotify @mariberjudi, biar makin banyak kebaikan yang bisa kita sebarkan! CUSSSSS.... *kredit lagu latar: Zou Bisou Bisou - Jessica Pare dari akun youtube Connor Preston Si c'est bleu - Chanson avec paroles - Natalie Tual dari akun youtube Didier Jeunesse - Des comptines et des chansons
Kalian tahu nggak, Klampok itu nama apa? Atau jangan-jangan malah baru denger nih? Hihi... Kalau "ausbildung" pernah denger? Atau, tahu gak nama lembaga PBB yang menangani perubahan iklim? Atau coba ganti pertanyaan deh, mengapa jari-jemari kita tidak berselaput seperti bebek atau katak? Hahaha... Makin random pertanyaannya, serandom episode kita kali ini. Apa hubungannya Klampok dengan semua ini? Karena eh karena di episode ini, kita akan ngobrol dengan "Duta Klampok", Diah Yulianti, yang telah berkecimpung puluhan tahun di kancah global, menangani bermacam kegiatan mulai dari skala sunatan hingga level internasional. Kuy lah, daripada makin penasaran, langsung klik play aja episode kali ini! Jangan lupa, follow IG dan spotify @mariberjudi, yes? *kredit lagu latar: Bije Patik ~ DAWET AYU BANJARNEGARA akun youtube DP Studio Production
Pekerja kemanusiaan, bahasa kerennya "humanitarian worker" atau "aid worker", profesi yang dalam benak awam identik dengan wilayah konflik dan bencana. Banyak yang membayangkan, untuk menggeluti profesi ini, perlu keberanian dan tekad kuat karena tugas dan pekerjaannya cukup tangguh, berbahaya, dan menantang maut. Tapi justru karena itu, gajinya besar! Bener gak sih? Di episode ini, kita akan ngobrol bareng Maria Goreti (biasa dipanggil Margo atau Ureth), yang telah berkecimpung di dunia ini selama lebih dari satu dekade. Pengalamannya bertugas di berbagai negara, baik di wilayah konflik dan bencana, bekerja bersama dengan rekan dan kolega dari berbagai negara, suka duka dan dinamikanya, menarik untuk diulik. Menurutnya, profesi ini pekerjaan yang memberatkan, atau hobi untuk kesenangan? Daripada penasaran, langsung mainkan episode kali ini! Oya, jangan lupa, follow akun spotify dan IG @mariberjudi ya! CUSSSS...!!! *kredit lagu latar: Di Sayidan (Reggae Ska Version) Jheje Project akun youtube Jheje Project Di Sayidan - Shaggy Dog | Live Cover KM 0 Jogja by Zie feat. Tofan akun youtube Izzamedia Entertainment
Salah satu kontribusi paling mudah mengurangi polusi (konon) adalah bepergian menggunakan transportasi publik. Lalu apa yang membuat masih banyak orang enggan menggunakannya? Ada yang bilang tidak nyaman, tidak tepat waktu, tidak jelas petunjuk dan jalur-jalurnya, macam-macam alasannya. Nah, dalam episode ini, kita akan ngobrol bersama teman-teman dari FDTJ (Forum Diskusi Transportasi Jakarta) bareng Dewi, Fagra, dan Yasin yang akan mengulik inisiatif munculnya gerakan komunitas gerilya urban yang juga dijuluki "SJW Signage" ini. Agak panjang nih episode kali ini, jadi dengerinnya sambil santai aja, sambil leyeh-leyeh. Hihi... Cusss, mainkan! *kredit lagu latar: dari youtube Lenggang Kangkung I Cover | Instrumental akun Afdhal Dzikri
Pekerja paruh waktu, atau bahasa kerennya "freelancer" atau "part-timer", belakangan mulai menjadi tren di era millenials. Kalau dilihat dari maknanya, pekerjaan itu bisa diasumsikan sebagai pekerjaan sambilan dong ya? Tapi bagaimana kalau pekerjaan sambilan ini menjadi profesi tetap, dan bahkan profesional? Di episode ini, kita akan kulik-kulik serba-serbi dunia pekerja paruh waktu bersama kak Diduk, yang sudah menekuninya kurang lebih selama 3 tahun terakhir. Yuk, langsung mainkan! *kredit lagu latar: From the Clouds by Jack Johnson Be OK by Ingrid Michaelson
Tertarik bergabung dengan dunia kerelawanan? Mungkin ini bisa menjadi salah satu pertimbangan. Bergabung bersama IIWC of IPPA (Indonesia International Work Camp of Indonesia Planned Parenthood Association/ PKBI), sebuah organisasi kemah kerja internasional yang memiliki banyak proyek kerelawanan di hampir seluruh dunia. Simak dulu obrolan kami bersama salah satu pengurus IIWC, Ryan Aditya, siapa tahu ada yang langsung tertarik dan ikut bergabung di salah satu proyek kemah kerjanya di berbagai belahan dunia dan di Indonesia. Yuk langsung mainkan! *lagu latar: Gambang Semarang
Memperingati hari ulang tahun Jakarta, kami sebagai penduduk yang bukan asli Betawi berbagi kisah baik tentang ibukota kita tercinta. Bagaimana akhirnya kami bisa "berdamai" dengan Jakarta yang penuh dinamika ini? Langsung saja mainkan episode kali ini. SELAMAT ULANG TAHUN, JAKARTA!!! Dari kami yang mengadu nasib di ibukota! Muah! *kredit lagu betawi: Sirih Kuning > https://www.youtube.com/watch?v=4GDTBpXRI2Y Lenggang Kangkung > https://www.youtube.com/watch?v=c1xCHn6Ap2g Dayung Sampan > https://www.youtube.com/watch?v=8wwUpZpF0wU
Pernah mendengar istilah energi terbarukan? Apa yang kalian ketahui tentang energi terbarukan? Bagaimana kita bisa berkontribusi menjaga energi terbarukan? Episode ini, kami akan ngobrol-ngobrol seru tentang energi terbarukan dari juru kampanyenya langsung. Yuk, langsung aja dengerin!
Dunia fotografi saat ini sangat riuh dengan berbagai macam aliran, yang tentu saja semua ini berkat kemajuan teknologi bernama di-gi-tal. Namun siapa menyangka, bahwa di tengah hiruk-pikuk segala hal berbau digital, masih ada orang-orang yang tetap menikmati proses "jadul" sebelum era digital muncul. Sensasi mengokang, menjepret, mencuci, dan menampilkan hasil karya yang seolah lambat, namun justru membawa kekhidmatan tersendiri bagi para penikmatnya, bisa dipelajari dari aliran seni fotografi analog. Apa itu fotografi analog? Kali ini kita ngobrol tentang seluk-beluk dunia fotografi analog bersama Adrian Mulya, seorang fotografer profesional, pendiri lab foto Toku-Toku, yang sekaligus juga menjadi sponsor tempat rekaman beberapa episode kami. Seseru apa obrolannya? Langsung aja klik, mainkan! *kredit lagu latar: The Sign (from Pitch Perfect scene)
Kita libur tayang dulu sampai minggu depan yaaa... Minggu depan balik lagi, tenang aja! Selamat merayakan lebaran bersama keluarga!
Seminggu lagi lebaran, gengs! Kalian pada mudik nggak? Kali ini kita ngobrol-ngobrol santai aja tentang permudikan, dulu dan sekarang. Ngapain aja sih kalau kita mudik, makanan khas apa yang gak boleh terlewat untuk disajikan, dan tentu saja segala dinamika cuanisme pada saat pulang kampung, pastinya! Pengen tahu dinamika permudikan kami bertiga? Hihi... Langsung mainkan aja lah episode kali ini. Silahkaaan... *kredit lagu latar: Selamat Hari Lebaran - Ustad Jefri Al Buchori
Sudah memasuki minggu ke-3 puasa nih, gengs! Masih pada kuat kan? Masih lah ya... Eh, kalian masih inget gak sih pengalaman-pengalaman bulan puasa jaman dulu, waktu kalian masih kecil? Di episode ini, kami bertiga berusaha kembali ke masa-masa ramadan jaman kami masih jauuuh lebih muda (hihihi...). Tradisinya, makanannya, batal-batalannya, dan seseruan lain yang gak bisa kami lupa selama bulan ramadan. Apa aja yang pengalaman-pengalaman ramadan yang masih membekas dari masa kecil kami? Yuk lah langsung dengerin! *kredit lagu latar: Ramadan Tiba - Opick (berbagai versi)
Iklan menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup konsumen sejak zaman Yunani kuno. Perkembangan zaman menuntut dunia periklanan menjadi dinamis sesuai tuntutan pasar. Siapa dan apa saja yang bertanggung jawab dan berkontribusi di balik sebuah pariwara? Di episode ini, kita akan ngobrol tentang dinamika periklanan terkini bersama seorang copy writer millenial, Meta Amalia, yang sudah berkecimpung di dunia periklanan sejak beberapa tahun terakhir. Langsung aja klik tombol play dan simak keseruan obrolan kami! *lagu latar: Da Coconut Nut versi asli dibawakan oleh: Smokey Mountain (1991)
Buku adalah jendela dunia, konon kata orang bijak. Namun bagaimana kita mengenal dunia, jika jendelanya saja tidak tersentuh karena rumah kita begitu jauh di pelosok penjuru negeri? Bagaimana mengakses buku-buku yang bahkan untuk membelinya saja harus menempuh perjalanan panjang, membelah hutan, menyeberang sungai? Apa yang terjadi dengan anak-anak yang haus ilmu, namun tidak tahu bagaimana berbuat karena tidak ada yang memberi semangat untuk mencapai cita-cita? Keresahan ini memicu gagasan untuk melakukan sebuah gerakan yang bernama KUTUBUKU (Kumpul Satu Buku), yang diinisiasi oleh empat orang karib dari ibukota. Sherly Lugito, mewakili mereka untuk berbagi bersama di ruang Mari berJuDi, sambil ngabuburit di minggu awal Ramadhan tahun ini. Daripada penasaran, langsung aja klik dan simak obrolan seru kami. YUK!
Radikalisme memang akhir-akhir ini menjadi istilah yang tidak asing di telinga kita. Banyak tindakan dilakukan untuk menangkal faham radikal yang nampak sudah mulai menelusup hingga ke akar rumput. Sebagai generasi millenial, apa upaya yang bisa kita lakukan untuk mencegah berkembangnya faham pemecah persatuan dan kerukunan ini? Kita akan coba ulik, apa saja yang dilakukan generasi millenial untuk menangkal radikalisme, di obrolan seru bersama Marcellina Kristi Praptiwi, seorang aktivis LSM yang salah satu fokus kegiatannya adalah pencegahan radikalisme. Langsung dengerin aja deh ya! Kredit lagu latar: Kompang & Gamelan (Remix) dari akun youtube eddy anjasmara (Published on Oct 21, 2010)
Membahas sampah memang tidak akan pernah ada habisnya. Berbagai cara dilakukan untuk mengatasi permasalahannya, mulai dari gagasan paling sederhana hingga pemikiran tingkat dewa. Salah satunya, dilakukan oleh Adi Asmawan, seorang 'product designer' yang memilih menggeluti dunia bisnis retail dengan konsep "telanjang" atau 'package free'. Toko kelontong yang menjual berbagai bumbu, rempah, dan bahan pokok tanpa kemasan sebagai kontribusi mengurangi sampah rumah tangga. Penasaran, apa itu 'package free store'? Langsung aja simak obrolan kami di teras toko kelontongnya.
Hahaha... senang sekali kami berhasil mengudara selama 10 minggu berturut-turut! Ini membuktikan bahwa usaha kami untuk konsisten terpampang nyata! Nah, untuk merayakan keberhasilan kecil ini, kami mengundang 'host' spesial, yang kami pilih karena permintaan dari beberapa "groupies" setelah mendengar episode AirBnB dan sedikit colongan di akhir episode tentang beasiswa. Kali ini, Mari berJuDi akan dipandu oleh Intan Febriani, yang akan menanyakan apa saja yang ingin dia tanyakan kepada kami. Daripada penasaran, langsung mainkan saja, gengs! *Kredit lagu latar: Bilang Saja by Agnes Monica.
Episode kali ini kita akan berkenalan dengan para pejuang akhir pekan yang memiliki gairah terhadap ombak. Mengapa pejuang akhir pekan? Karena mereka hanya bisa mengejar ombak pada saat akhir pekan. Bagaimana para pejuang ini berkumpul dan apa saja yang mereka lakukan demi bisa mengejar dan menunggangi ombak? Simak obrolan kami dengan mereka, Weekend Warrior Surfers. Intro music: Tick Tock (JUNGE JUNGE Remix) by Kyle Pearce
Apakah kalian pernah mendengar istilah "community host"? Ini adalah istilah untuk 'induk semang' yang memfasilitasi berbagai komunitas melakukan bermacam kegiatan di sebuah ruang bersama (communal room). Tapi apakah kalian tahu tentang komunitas? Apa sebetulnya yang dimaksud komunitas? Berasal dari mana mereka? Apa sebetulnya sasaran kegiatan mereka? Nah, di episode ini, kita akan ulik tentang beberapa dinamika dunia komunitas yang ada di ibukota dari penuturan Emalia Kusmiati, seorang 'induk semang' sebuah communal room bagi banyak komunitas di ibukota. Penasaran? Yuk, kita dengarkan. [Musik latar: Mamãe Eu Quero, 1937]
Selama ini, apa yang kita lakukan jika terjadi bencana? Hiraukah kita dengan segala macam petunjuk keselamatan dan rencana cadangan yang selalu diingatkan namun sayangnya hampir selalu terlambat? Pernahkah kita sadar bahwa alam telah memberi begitu banyak ilmu untuk mejaga diri kita apabila bencana hendak bertandang? Di episode ini, kita akan mendengar penuturan seorang geologis muda, Hanif Ismail, untuk belajar menjaga diri dengan cara bijaksana, seperti diajarkan oleh alam sejak awal dunia ada, dengan mendengarkan bumi. Bagaimana caranya? Yuk, kita simak obrolannya.
Pernah coba daftar beasiswa? Atau baru akan mencoba mencari beasiswa? Apapun hasilnya, proses akan selalu punya kisah unik untuk dibagikan. Mulai dari pertama mencoba dan jatuh bangun mengulang kembali kesekian kalinya, hingga persiapan dan perjuangan tinggal di negara orang. Episode kali ini, Dora Mathilde akan berbagi kisah serunya ketika mengejar impian memperoleh beasiswa hingga perjuangannya meraih gelar master. Bagi yang baru akan mencoba, ini bisa menjadi masukan untuk mendapat gambaran apa saja dinamika yang akan dihadapi. Bagi yang sudah pernah, mungkin ini bisa mejadi nostalgia sepak terjang kalian dulu ketika melakukan hal serupa untuk meraih cita-cita. Yuk, kita simak aja serunya episode kali ini.
Apa cara yang terpikir, kalau kita mendapatkan tantangan untuk berkeliling dunia tanpa paspor, bahkan tanpa meninggalkan rumah? Di ruang Mari berJuDi episode ini, kita akan dengarkan salah satu cara cerdas untuk menjawab pertanyaan di atas, dari seorang wanita mungil yang mengklaim mampu menghadirkan dunia ke meja makan. Bagaimana caranya? Yuk, kita simak cerita seru Intan Febriani untuk membuat dunia hadir mengunjunginya, tanpa perlu pergi dari kampung halaman.
Bidikan lensa seorang juru foto mampu menghasilkan gambar yang bercerita mengenai makna tersirat dari sebuah peristiwa. Namun, siapa yang pernah tahu apa yang tersirat dari benak sang pembidik lensa? Apa yang menjadi keinginan dan harapan dari gambar-gambar yang disimpannya? Bahkan mungkin yang terlupa, apa yang menjadi keinginan dan harapan dirinya dari semua peristiwa yang diabadikannya? Episode kali ini kita akan menyuarakan pesan tersirat dari seorang fotografer profesional, beragama Nikon, dari banyak pengalamannya selama ini. Dari awal perjalanannya mengenal kamera, hingga usahanya menghidupi nilai-nilai yang dipegang teguh sampai saat ini. Kita akan berbincang bersama Irwan Citrajaya.