Ngobrol seputar bunyi-bunyian, musik, dari perspektif seni dan sains. Dr Jack Simanjuntak dan para narasumber akan mengungkapkan hal-hal menarik dari dua dunia tersebut. Ikuti kami di Instagram @rasabunyi, Twitter @rasabunyi. Silakan berikan komentar, atau pertanyaan via email rasabunyi@gmail.com
Musik Dub, sebuah perjalanan bunyi yang menciptakan revolusi, memperkenalkan pendengar pada dunia eksperimental dan unik. Berawal dari akar Jamaika pada akhir tahun 1960-an, genre ini tidak hanya sekadar melibatkan pendengar, tetapi mengundang mereka untuk merasakan suara dengan cara yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Dengan teknik mixing yang kreatif, produser musik Jamaika menjelajahi manipulasi rekaman dengan penekanan pada ritme frekuensi rendah, sinkopasi, dan ketidakhalusan bunyi. Seiring berjalannya waktu, musik dub tidak hanya berkembang di Jamaika tetapi juga merambah ke panggung global, membawa pengaruhnya yang kuat ke berbagai genre musik. Sebagai pionir dalam penggunaan teknologi manipulasi suara, musik dub menjadi sebuah perjalanan sonik yang mengubah cara kita memahami dan menghargai musik. Melalui podcast ini, kita akan menjelajahi perjalanan genre musik dub yang menginspirasi dan menciptakan revolusi bunyi yang menggelegar.
Era 1980-an, revolusi teknologi musik, mengubah produksi, gaya, dan konsumsi musik. Synthesizer, drum machine, dan CD merevolusi kreativitas musikal, memicu genre baru, serta mengubah cara mendengar musik sehari-hari. Dampaknya berlanjut sebagai inspirasi dalam pengembangan musik dan teknologi masa depan.
Ferruccio Busoni adalah seorang komposer, pianis, konduktor, dan guru musik Italia yang memainkan peran penting dalam perkembangan musik abad ke-20. Ia juga tertarik pada hubungan antara arsitektur, ruang, dan musik, dan ia menggunakan prinsip-prinsip arsitektural dalam mengatur struktur musiknya. Selain itu, ia memanipulasi elemen-elemen musik untuk menciptakan perasaan ruang dan menghadirkan pengalaman pendengar yang lebih kaya.
Arsitektur, ruang, dan musik saling mempengaruhi dalam seni dan akustik. Arsitektur melibatkan desain bangunan, ruang merujuk pada dimensi fisik, dan musik mengorganisir suara dalam komposisi akustik.
Episode ini membahas pentingnya unsur bunyi dalam film, peran dan jenis bunyi, konsep penerapannya, serta dua contoh film dengan peran bunyi yang krusial dalam storytelling.
Respons impuls didasarkan pada prinsip bahwa setiap ruang memiliki tanda akustik yang unik, yang dapat ditangkap menggunakan mikrofon dan perangkat lunak khusus. Kekhasan ini, yang dikenal sebagai respons impuls, kemudian dapat digunakan untuk membuat model virtual ruang tersebut, yang dapat diterapkan pada bunyi apa pun untuk mensimulasikan efek ruang tersebut pada bunyi.
Podcast ini membahas tentang pertanyaan etis terkait desain bunyi pada kendaraan listrik, termasuk apakah kendaraan listrik harus mengeluarkan suara atau tidak dan bagaimana desain bunyi dapat mempengaruhi polusi bunyi dan kualitas hidup lingkungan sekitar. Para ahli akan membahas berbagai pendekatan yang bisa diambil dalam desain bunyi pada kendaraan listrik, serta berbagai kekhawatiran dan pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam proses desain.
Kompresi audio adalah bagian penting dari industri musik modern, memungkinkan pembuatan file audio yang lebih kecil dan lebih portabel yang dapat dengan mudah dibagikan dan diputar di berbagai perangkat. Dalam episode ini, kita akan membahas apa itu kompresi audio, mengapa itu penting, dan keuntungan menggunakan kompresi audio.
Hadirnya fonograf tidak hanya berdampak di Eropa, tapi juga di Asia, khususnya di wilayah pendudukan Belanda, salah satunya di Indonesia. Beberapa upaya mulai memperkenalkan alat perekam ke kawasan Asia termasuk di Batavia dan beberapa daerah lainnya di Pulau Jawa, dan kemudian dimulailah perekaman musik tradisi di Indonesia yang kemudian dipasatkan di Eropa.
Dalam podcast ini, kita akan membahas tentang bagaimana soundscape ecology dapat mengungkap keindahan lingkungan kita melalui pendekatan auditif. Soundscape ecology adalah ilmu yang mempelajari suara yang ada di dalam lingkungan alami, baik itu suara manusia, hewan, atau lingkungan. Apa saja yang dapat diungkap melalui soundscape? Mengapa penting untuk menjaga keragaman suara di lingkungan kita?
Sound branding adalah seni merancang identitas audio yang khas dan mudah dikenali untuk merek atau produk tertentu. Melalui sound branding, merek dapat membedakan dirinya dari pesaingnya dan memperkuat citra merek secara keseluruhan. Apa yang menjadi tantangan utama pada sound branding?
Timbre adalah salah satu elemen penting dalam musik yang sering kali tidak terlalu diperhatikan oleh pendengar. Padahal, timbre bisa memberikan pengaruh besar pada suasana dan perasaan yang dihasilkan oleh musik. Dalam podcast ini akan diulas definisi, pengertian, dan karakteristik timbre.
Podcast ini membahas tentang bagaimana AI atau Artificial Intelligence mengubah dunia produksi musik saat ini. Mulai dari analisis pola musik dan penggabungan beberapa genre menjadi musik yang 'baru', AI yang mampu membuat lirik lagu, hingga mixing dan mastering.
Apa perbedaan situasi perekaman pada era 70-90an dan saat ini? Apa saja dampak kemajuan teknologi yang saat ini kita nikmati terhadap musik?
Pada episode ini saya akan berdiskusi tentang Molucca Bamboowind Orchestra (MBO), musik tradisional, dan bagaimana musik mempersatukan masyarakat. Rence Alfons adalah pendiri Molucca Bamboowind Orchestra (MBO). Alumni Institut Seni Indonesia Yogyakarta ini melihat pontensi alat musik suling bambu yang telah lama tenggelam dari perhatian generasi muda di Ambon, menjadi pemersatu masyarakat dengan beragam latar belakang mulai dari tukang ojek, montir, petani, nelayan, TNI/Polri, dll. Bagaimana pandangan Bung Rence tentang musik tradisi di Ambon? Seperti apa respon musisi lokal di sana?
Di abad 21, kita hidup di dunia yang saling terhubung dalam peran globalisasi, teknologi komunikasi, informasi, dan peran sains telah mengecilkan dunia menjadi desa global. Kemajuan teknologi komunikasi diharapkan dapat meningkatkan interaksi dan pemahaman individu yang berkomunikasi. Benarkah demikian? Bagaiman dengan rentang perhatian manusia yang konon semakin lama semakin pendek?
Iman Rahman Anggawiria Kusumah, yang akrab dipanggil Kimung, guru dan pemusik yang peka terhadap aspek budaya, khususnya salah satu alat musik Jawa Barat, karinding. Pertemuan musik metal dan karinding ini justru membawa Kimung ke dalam pengembangan komunitas di Ujungberung, arah timur kota Bandung. Episode ini saya dedikasikan untuk salah seorang guru terbaik yang pernah saya miliki. Rest In Peace, Dr.Ir. Ida Bagus Ardhana Putra.
Apa itu mic activator? Kapan kita perlu memakainya?
Memangnya ada ya noise di mikrofon? Seberapa penting sih ngebahas soal noise ini?
Apa saja audio portable recorders entry level yang versetile dengan harga yang relatif terjangkau?
Dua mikrofon ini entry level ini sangat laris bagi podcaster pemula. Seperti apa kualitas suara keduanya? Pada episode ini saya menggunakan kedua mikrofon sekaligus mengulas dengan singkat masing-masing mikrofon. Saya tidak disposori oleh kedua merk ini. Kedua mikrofon ini milik saya pribadi yang saya gunakan untuk aktivitas podcast, dan mengajar saya. Trial ini sekedar ingin memberikan gambaran bagi anda tentang kualitas suara kedua. Selamat menyimak. #shuresm58 #microphonereview #samsonQ2U
Apa perbedaan metode perekaman stereo dan spot-based?
Jika anda berkecimpung pada area music production, atau editing audio, maka anda memerlukan software yang layak diandalkan. Mungkin anda akan tertarik jika software-software tersebut bisa diperoleh dengan harga yang relatif murah bahkan ada yang gratis pula. Apa saja software-software tersebut? Silakan menyimak episode ini.
Pada episode ini saya akan membagikan 5 hal penting untuk mendapatkan hasil perekaman vokal yang optimal. Vokal di sini tidak hanya untuk bernyanyi, tapi juga untuk dialog untuk podcast, kuliah/meeting jarak jauh, vlogger, materi video untuk kuliah, ceramah, khotbah, presentasi, dan lainnya.
Audio interface apa saja yang layak untuk dijadikan pilihan anda dengan budget di bawah IDR2.500.000. #presonus #audientevo #evo4 #behringer
Pada episode ini saya akan memberikan rekomendasi tiga buah mikrofon 'Entry Level' untuk produksi podcast. Selamat menyimak. #audio-technica #samsontech #rodemic #rode
Apakah itu preamp? Bukankah sudah cukup menggunakan preamp yang ada pada audio interface kita? Apa saja keuntungan menggunakan preamp eksternal?
Audio interface adalah perangkat keras penting dari suatu studio rekaman yang di dalamnya terdapat beberapa fungsi yang penting. Apa saja fungsi-fungsi tersebut?
Mikrofon apa yang harus digunakan? Bagaimana cara menggunakannya agar dapat memperoleh karakter suara yang tepat?
Informasi singkat tentang apa itu mikforon dinamik, beberapa contoh mikrofon dinamik yang populer
Apa itu pola polar mikrofon? Mengapa pola polar mikrofon sangat penting untuk dipahami?
Apa perbedaan kedua mikrofon? Apakah kualitas perekaman mikrofon USB lebih jelek dari pada mikrofon XLR? Silakan menyimak.
Permasalahan apa saja yang sering ditemukan ketika memproduksi sebuah podcast? Saya akan memaparkan setiap permasalahannya dan tentu memberikan beberapa solusinya agar kualitas audio dapat optimal. Selamat menyimak.
Pengalaman manusia akan suatu ruang tidak hanya dengan melihat, tetapi juga dengan mendengar. Tepatnya menyimak (listening). Pengalaman dalam pertunjukan musik, beraktivitas di kantor, perjalanan menggunakan kendaraan, berjalan kaki, seluruhnya memberikan pengalaman ruang melalui partikularitas bunyi. Tidak semua bunyi adalah bunyi yang diinginkan. Terdapat pula bunyi yang membuat manusia menjadi tidak merasa nyaman, bahkan mengganggu kesehatan. Terlebih di kota modern dengan kesibukan aktivitasnya, turut berkontribusi pada terciptanya beragam kebisingan. Kondisi ini menyebabkan rendahnya rentang dinamika ‘musik’ suatu kota. Kesadaran spasial pendengaran ini telah sejak lama menjadi isu krusial dalam merencanakan area atau kota. Blesser (2007) mengungkapkan bahwa bunyi yang dialami ketika berjelajah dalam suatu lingkungan sangat mendukung pemahaman kita akan dimensi lingkungan yang terbentuk. Di sisi lain, kepekaan seseorang terhadap bunyi dan kepekaan terhadap makna sangat penting untuk diperhatikan. Penelitian yang dilakukan oleh Bryan (1972) menunjukkan bahwa sesesorang dengan tingkat kepekaan yang tinggi terhadap bising mencerminkan sikap simpati yang besar dan kepedulian terhadap lingkungan, cerdas dan kreatif. Sebaliknya, lingkungan yang bising menurunkan kepekaan individu terhadap orang lain (Gifford, 1996). Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan. Apakah isu arsitektur aural ini penting bagi kota Jakarta? Bagaimana dengan kota besar lain di Asia menanggapi isu ini? Benarkah bahwa kesadaran spasial pendengaran belum menjadi perhatian utama para perancang kota, arsitek, akustisian, bahkan masyarakat pada umumnya? Pada episode saya ditemani Rubiadhi Roesli (arsitek) dan Ismail Reza (urban design) untuk mendiskusikan hal ini.
Pada episode ini, saya mengajak dua sahabat lama saya ketika saya masih di Bandung era 1990an. Edy Khemod 'Seringai', seorang creative director rumah produksi Cerahati, drummer Seringai, dan Wahyu Supraba (Probo), fotografer dan director video clip. Dua orang ini adalah beberapa orang yang sering menjadi teman diskusi saya ketika mengupas album musik, atau suatu lagu, sampai membicarakan cover album. Ya kami dulu sangat menikmati cover album kaset atau CD sambil mendengarkan musik, dan mencoba mencari relasi antara keduanya. Apakah saat ini kita masih bisa menikmati sensasi itu? Apa peranan musik dalam mendalami pekerjaan mereka masing-masing? Bagaimana musik memperkaya perspektif mereka yang bekerja pada aspek visual?
Nyak Ina Raseuki, atau yang biasa disapa dengan Mbak Ubiet, adalah seorang pesuara, komponis, dan etnomusikologis. Meraih gelar Master dan Ph.D dari University of Wisconsin-Madison-U.S.A, Ubiet saat ini juga disibukkan dengan aktivitas mengajar di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Ubiet juga telah mengerjakan beberapa projek musik kolaborasi antara lain dengan komponis Tony Prabowo, Tohpati, Dian HP, dan Eko Supriyanto.
Pada akhir abad ke 19, drum mulai dikenal dalam ensambel militer Amerika, dan pada orkestra. Diduga karena faktor ketatnya bujet, dan efisiensi, maka beberapa elemen perkusi, yaitu bass drum dan snare drum, terpaksa dimainkan oleh satu orang. Titik inilah yang pada akhirnya berkembang hingga kini, sehingga kita mengenalnya sebagai sebuah perangkat drum. Justru dalam kajian musik populer, perangkat drum memainkan peran penting meliputi harmoni, melodi dan ritme.Yesaya Wilander Soemantri, atau yang dikenal dengan Echa, belajar drum sejak usia 2,5 tahun. Memiliki pengalaman bermain drum secara profesional pada usia relatif muda, sekitar usia 15-17 tahun. Echa pernah bermain bersama Erwin Gutawa, Ello, alm. Glenn Fredly, Yovie Nuno, Dewa Budjana, dan lain-lain.Pada episode ini, saya ngobrol dengan Echa tentang pengalamannya belajar drum, siapa saja orang yang berpengaruh dalam perkembangan musiknya, tuning, tantangan dalam menekuni drum, dan tentu kami berdiskusi tentang beberapa nama pemain drum yang menjadi preferensi kami.Selamat menikmati!
Pada episode ini saya akan menceritakan ruang perekaman dari gatra sejarah perekaman, ruang arsitektural, dan musik. Bagaimana perekaman dilakukan pada era 30an dan genre musik apa yang popular pada saat itu? Ruangan seperti apa yang digunakan untuk perekaman? Bagaimana teknologi memengaruhi musik dan mata rantai produksi musik?
Dr. Singgih Sanjaya adalah seorang komposer, arranger, conductore, pemain saxophone, flute. Beliau adalah staf pengajar Jurusan Musik ISI Yogyakarta sejak 1990. Karya-karyanya telah banyak dimainkan oleh beberapa orkestra di Indonesia antara lain Jakarta Philharmonic Orchestra, Twilite Orchestra, Singgih Sanjaya Orchestra, Orkes ISI Jogjakarta Orkestra, dll. Bagaimana awal mula perkenalan Mas Singgih dengan musik? Apa itu kreativitas? Apa makna gamelan Jawa bagi Mas Singgih?
Bob Edrian adalah seorang kurator seni rupa, pengajar, dan personil Kaitzr, yang berdomisili di Bandung. Sejak tahun 2013, ia masuk ke dalam seni bunyi dan bergulat mempelajari seluk beluk seni bunyi. Apa sebenarnya seni bunyi? Pada episode ini, saya baru memulai diskusi awal mengenai seni bunyi di Podcast Rasabunyi. Tenang, saya akan melanjutkan diskusi tentang seni bunyi di podcast ini. Selamat menyimak !
Musik bukan hanya tersusun oleh bunyi-bunyian tertentu. Musik terbentuk karena suatu pemikiran yang dicetuskan oleh si pengkarya. Apresiasi terhadap suatu musik pun akan berbeda ketika pendengarnya mengetahui narasi apa yang terdapat di belakang musik tersebut. Narasi ini mengupas sisi-sisi lain dari musik yang justru tidak kalah menarik dari musik itu sendiri. Dalam episode #12, saya berdiskusi dengan Idhar Resmadi, ia menempuh pendidikan D3 Broadcasting Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran (2003-2007), Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran (2007-2011), dan Magister Studi Pembangunan ITB (2013). Idhar pernah bekerja di Ripple Magazine, Trax Magazine, dan Common Room Networks Foundation. Ia telah menulis bukuNu-Substance Festival 2007-2012 dan Based On A True Story Pure Saturday. Saat ini dia adalah dosen di Telkom University, Bandung.
Musik bukan hanya tersusun oleh bunyi-bunyian tertentu. Musik terbentuk karena suatu pemikiran yang dicetuskan oleh si pengkarya. Apresiasi terhadap suatu musik pun akan berbeda ketika pendengarnya mengetahui narasi apa yang terdapat di belakang musik tersebut. Narasi ini mengupas sisi-sisi lain dari musik yang justru tidak kalah menarik dari musik itu sendiri.Dalam episode #12, saya berdiskusi dengan Idhar Resmadi, ia menempuh pendidikan D3 Broadcasting Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran (2003-2007), Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran (2007-2011), dan Magister Studi Pembangunan ITB (2013). Idhar pernah bekerja di Ripple Magazine, Trax Magazine, dan Common Room Networks Foundation. Ia telah menulis bukuNu-Substance Festival 2007-2012 dan Based On A True Story Pure Saturday. Saat ini dia adalah dosen di Telkom University, Bandung.
Episode ini akan bercerita dengan singkat makna seni pada Abad Pertengahan yaitu ketika terjadi kebangkitan religi
Will Haryadi bercerita tentang proyek 17 film pendek cerita rakyat Nusantara yang dibawa ke tingkat internasional, antara lain Singkawang, Padang, Makassar, Siak, Manado, dan lainnya. Tentunya, dia menghadapi tantangan yang seru yaitu ciri khas bunyi-bunyian dari setiap daerah, nuansa daerah tersendiri yang melekat dan justru harus diperhitungkan dalam pembuatan musik film pendek ini. Siasat apa yang harus ditempuh untuk mengerjakan musik dengan bebunyian yang tidak dimiliki? Ternyata Willy pun harus menyelisik virtual instrument yang ada dengan pengetahuan dasar tahap pencampuran musik (mixing).
Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan jika ingin menekuni piano jazz? Julian Marantika membagikannya untuk rasabunyi.
Julian Marantika atau yang akrab dipanggil Joy adalah pianis jazz, komposer, dan edukator. Ia bercerita tentang pengalamannya dalam mengajar piano jazz, juga ketika menempuh studi tingkat master yang justru membawanya ke ranah eksplorasi bunyi.